Jenis jenis-manusia-purba

26
JENIS-JENIS MANUSIA PURBA DI INDONESIA Oleh : Khuraim Ziyad Assady Ari Ismail Mukri M. Puji Ibnu Regi Aprialdi Dendi .H

Transcript of Jenis jenis-manusia-purba

Page 1: Jenis jenis-manusia-purba

JENIS-JENIS MANUSIA PURBADI INDONESIA

Oleh :Khuraim Ziyad Assady

Ari Ismail MukriM. Puji IbnuRegi Aprialdi

Dendi .H

Page 2: Jenis jenis-manusia-purba

SejarahManusia yang hidup pada zaman prasejarah sekarang sudah

berubah menjadi fosil. Fosil manusia yang ditemukan di Indonesia terdiri dari beberapa jenis. Hal ini diketahui dari kedatangan para ahli dari Eropa pada abad ke-19, di mana mereka tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia di Indonesia.

Fosil manusia yang ditemukan pertama kali berasal dari Trinil, Jawa Timur oleh Eugene Dubouis, sehingga menarik para ahli lain untuk datang ke Pulau Jawa, mengadakan penelitian yang serupa. Selanjutnya penyelidikan fosil manusia dilakukan oleh GRH Von Koenigswald, Ter Har, dan Oppenoorth serta F. Weidenrech. Mereka berhasil menemukan fosil manusia di daerah Sangiran, Ngandong, di lembah Sungai Bengawan Solo.

Atas temuan fosil tersebut, Von Koenigswald membagi zaman Dilluvium/Pleistocen di Indonesia menjadi 3 lapisan yaitu Pleistocen bawah/lapisan Jetis, Pleistocen tengah/lapisan Trinil dan Pleistocen atas/lapisan Ngandong.

Penyelidikan fosil manusia selain dilakukan oleh orang-orang Eropa, juga oleh para ahli dari Indonesia, seperti Prof. Dr. Sartono, Prof. Dr. Teuku Jacob, Dr. Otto Sudarmadji dan Prof. Dr. Soejono. Lokasi penyelidikan antara lain Sangiran dan lembah Sungai Bengawan Solo. Dari hasil penyelidikan tersebut dapat diketahui jenis manusia purba yang hidup di Indonesia. Untuk itu silahkan Anda simak slide berikut ini.

Page 3: Jenis jenis-manusia-purba

JENIS-JENIS MANUSIA PURBADI INDONESIA

1. Meganthropus Palaeojavanicus2. Pithecanthropus

a. Pithecanthropus Erectusb. Pithecanthropus Mojokertensisc. Pithecanthropus Soloensis

3. Homoa. Homo soloensisb. Homo Wajakensis

Page 4: Jenis jenis-manusia-purba

Yaitu manusia purba paling primitif(tua), ditemukan oleh G.H.R. Von Koeningswald di daerah Sangiran, Surakarta pada lapisan pleistosen bawah (lapisan pucangan) pada tahun 1936 dan 1941. Hasil temuan fosil tersebut berupa tulang bagian bawah dan atas. Fosil tersebut menunjukkan kerangka tubuh manusia praaksara berbadan besar tetapi tidak seberapa tinggi. Fosil yang serupa juga ditemukan Marks dilapisan Kabuh (pleistosen tengah) pada tahun 1952. Berdasarkan penelitian tulang rahang atas dan tulang rahang bawah, makanan Meganthropus Palaeojavanicus adalah tumbuh-tumbuhan. Karena makanannya tanpa melalui proses pemasakan, maka gigi rahangnya besar dan kuat. Meganthopus diperkirakan hidup pada 2-1 juta tahun yang lalu. Meganthropus Paleojavanicus hidup sezaman dengan Pithecanthropus Mojokertoensis namun tingkat kehidupannya lebih rendah (lebih primitif). Sesuai Dengan arti namanya, manusia purba besar dan tertua di Pulau Jawa.

Meganthropus Palaeojavanicus

Page 5: Jenis jenis-manusia-purba

Ciri-Ciri Meganthropus Palaeojavanicus :

- Memiliki otot kunyah yang kuat- Memiliki tonjolan kening yang mencolok- Memiliki tonjolan belakang yang tajam- Tidak memiliki dagu- Memiliki tulang pipi yang tebal- Memiliki perawakan yang tegap - Memakan jenis tumbuhan

Page 6: Jenis jenis-manusia-purba

GAMBAR FOSIL MEGANTHROPUS

PALAEOJAVANICUS :

Page 7: Jenis jenis-manusia-purba

Pithecanthropus ErectusPithecantropus Erectus, fosil manusia purba ini

ditemukan oleh Eugen Dubois, pada tahun 1890 di desa trinil Ngawi Jawa TImur. Fosil tersebut berbentuk kerangka manusia yang menyerupai kera maka disebut Pithecantropus Erectus yang berarti manusia kera berjalan tegak dibandingkan dengan Pithecantropus Mojokertoensis, bentuk tubuh Pithecantropus Erectus lebih maju.

Pithecanthropus erectus hidup di jaman pleistosin atau kira-kira 300.000 hingga 500.000 tahun yang lalu. Volume otak Pithecanthropus erectus diperkirakan sekitar 750 - 1350 cc. Bagian tulang-belulang fosil manusia purba yang ditemukan tersebut adalah tulang rahang, beberapa gigi, serta sebagian tulang tengkorak.

Page 8: Jenis jenis-manusia-purba

Ciri-ciri Pithecanthropus Erectus :

Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak

setegap megantropus Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi

ke sisi Bentuk hidung tebal Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai

wanita berkonde Muka menonjol ke depan, dahi miring ke belakang

Page 9: Jenis jenis-manusia-purba

GAMBAR FOSIL PITHECANTHROPUS ERECTUS:

Page 10: Jenis jenis-manusia-purba

Hasil Kebudayaan Pithecanthropus Erectus :

- Kapak perimbas

- Kapak penetak

- Kapak gengam

- Pahat gengam

- Alat serpih

- Alat-alat tulang

Page 11: Jenis jenis-manusia-purba

Pithecanthropus Mojokertensis

Pada tahun 1936, telah ditemukan fosil tengkorak anak usia 6 tahun oleh Ralph Von Koeningswald dan Duyfjes di desa pening, Mojokerto. Fosil manusia purba tersebut diberi nama Pithecanthropus Robustus oleh Weidenrich, tetapi Von Koeningswald menyebutnya Pithecanthropus Mojokertensis. Berdasarkan penelitian, fosil tersebut telah berumur 1, 9 juta tahun. Hasil penemuan tersebut diteliti ulang oleh De Tera dan Movius pada tahun 1938 dan memutuskan bahwa fosil tersebut merupakan fosil manusia praaksara yang tertua.

Page 12: Jenis jenis-manusia-purba

Ciri-Ciri Pithecanthropus Mojokertensis:

- Tidak memiliki dagu- Bentuk kening menonjol- Tinggi badan sekitar 165-180 cm- Volume otak sekitar 900-1.300 cc- Tulang rahang dan geraham cukup kuat- Tulang tongkorak cukup tebal dan bentuknya lonjong.- Badan tegap, tidak setegap Meganthropus- Hidung lebar dan tonjolan di kening melintang sepanjang pelipis- Makanannya tumbuhan dan hewan hasil buruan

Page 13: Jenis jenis-manusia-purba

GAMBAR FOSIL PITHECANTHROPUS

MOJOKERTENSIS :

Page 14: Jenis jenis-manusia-purba

Pithecanthropus Soloensis

G.H.R. Von Koeningswald, Oppenorth, dan Ter Haar pada sekitar tahun 1931-1934 mengadakan penelitian di Lembah Sungai Bengawan Solo dan penemuan pertama di Ngandong(Blora) adalah fosil Pithecanthropus Soloensis artinya manusia kera dari Solo, kemudian ditemukan juga jenis Pithecanthropus di Sangiran yang diperkirakan hidup pada 900.000 sampai 200.000 tahun yang lalu diperkirakan terdapat di Sumatera, Kalimantan, dan Cina.

Page 15: Jenis jenis-manusia-purba

Ciri-ciri Pithecanthropus Soloensis :

- Volume otak berkiasar antara 1.000 – 1.300 cc- Tengkoraknya lonjong, tebal, dan masif- Tengkoraknya lebih tinggi dibanding

pithecenthropus yang lain- Mempunyai akar hidung yang lebar- Rongga mata yang sangat panjang- Tinggi badannya ditaksir antara 165 – 180 cm- Tulang pipinya besar dan kasar

Page 16: Jenis jenis-manusia-purba

Homo Soloensis merupakan jenis fosil manusi praaksara yang ditemukan di lembah sungai Bengawan Solo, oleh Ter Haar dan Ir Oppenoorth pada tahun 1931 – 1934 di desa Ngandong kabupaten Blora . Setelah diteliti oleh Von Koenigswald, fosil tersebut tingkatannya lebih tinggi daripada Pithecantropus Erectus. Mahkluk itu disebut Homo Soloensis yang berarti manusia yang berasal dari Solo.Fosil paling muda yang ditemukan di Indonesia. Homo soloensis ditemukan von Koeningswald dan Weidenrich pada tahun 1931-1934 di lembah sungai Bengawan Solo. Fosil yang ditemukan berupa tulang tengkorak. Dari volume otaknya diketahui bahwa jenis ini sudah bukan lagi manusia kera (Pithecanthropus), melainkan manusia (Homo)

Homo Soloensis :

Page 17: Jenis jenis-manusia-purba

Homo Wajakensis :

Homo Wajakensis termasuk jenis Homo Sapiens, sebagian besar bertempat tinggal di Indonesia bagian barat, dan sebagian tinggal di wilayah timur. Yang bermukim di wilayah Indonesia bagian barat termasuk ras Mongoloid, sub ras Melayu – Indonesia. Sedangkan yang bermukim di wilayah Indonesia bagian timur termasuk ras Austromelanesoid. Homo Wajakensis mulai tinggal di Indonesia sejak 40.000 tahun yang lalu, dan sekaligus membuktikan bahwa sekitar 40.000 tahun yang lalu Indonesia telah di didiami oleh manusia sejenis Homo Sapiens. Menurut Dobois, bangsa asli Australia termasuk Homo Wajakensis, sehingga ia berkesimpulan Homo Wajakensis termasuk golongan bangsa Australoid.

Page 18: Jenis jenis-manusia-purba

Ciri-Ciri Homo :- Berbadan Tegap- Tingginya Sekitar 180 Cm- Memiliki Volume Otak Kecil, Yaitu Sekitar 1.000-

1.300 Cc- Tengkoraknya Lebih Besar Dibanding

Pithecanthropus.- Hidup antara 25.000 s/d 40.000 tahun yang lalu- Muka dan hidung lebar- Dahi masih menonjol- Tarap kehidupannya lebih maju dibanding

manusia sebelumnya

Page 19: Jenis jenis-manusia-purba

Hasil Kebudayaan Homo :

• Kapak Genggam, banyak ditemukan di daerah Pacitan. Alat ini biasanya disebut “Chopper” (alat penetak/pemotong)

• Alat-alat dari tulang binatang atau tanduk rusa : alat penusuk (belati), ujung tombak bergerigi

• Flakes, yaitu alat-alat kecil yang terbuat dari batu Chalcedon,yang dapat digunakan untuk mengupas makanan.

Alat-alat dari tulang dan Flakes, termasuk hasil kebudayaan Ngandong. Kegunaan alat-alat ini pada umumnya untuk : berburu, menangkap ikan, mengumpulkan ubi dan buah-buahan.

Page 20: Jenis jenis-manusia-purba

CORAK KEHIDUPAN PRASEJARAH INDONESIA DAN HASIL BUDAYANYA

Hasil kebudayaan manusia prasejarah untuk mempertahankan dan memperbaiki pola hidupnya menghasilkan dua bentuk budaya yaitu :• Bentuk budaya yang bersifat Spiritual• Bentuk budaya yang bersifat Material

Page 21: Jenis jenis-manusia-purba

Masyarakat Prasejarah mempunyai kepercayaan pada kekuatan gaib yaitu :

• Dinamisme, yaitu kepercayaan terhadap benda-benda yang dianggap mempunyai kekuatan gaib. Misalnya : batu, keris

• Animisme, yaitu kepercayaan terhadap roh nenek moyang mereka yang bersemayam dalam batu-batu besar, gunung, pohon besar. Roh tersebut dinamakan Hyang.

Page 22: Jenis jenis-manusia-purba

Pola kehidupan manusia prasejarah adalah :

• Bersifat Nomaden (hidup berpindah-pindah), yaitu pola kehidupannya belum menetap dan berkelompok di suatu tempat serta, mata pencahariannya berburu dan masih mengumpulkan makanan

• Bersifat Permanen (menetap), yaitu pola kehidupannya sudah terorganisir dan berkelompok serta menetap di suatu tempat, mata pencahariannya bercocok tanam. Muali mengenal norma adat, yang bersumber pada kebiasaan-kebiasaan

Page 23: Jenis jenis-manusia-purba

Sistem bercocok tanam/pertanian :

• Mereka mulai menggunakan pacul dan bajak sebagai alat bercocok tanam

• Menggunakan hewan sapi dan kerbau untuk membajak sawah

• Sistem huma untuk menanam padi

• Belum dikenal sistem pemupukan

Page 24: Jenis jenis-manusia-purba

Bahasa

• Menurut hasil penelitian Prof. Dr. H. Kern, bahasa yang digunakan termasuk rumpun bahasa Austronesia yaitu : bahasa Indonesia, Polinesia, Melanesia, dan Mikronesia.

• Terjadinya perbedaan bahasa antar daerah karena pengaruh faktor geografis dan perkembangan bahasa

Page 25: Jenis jenis-manusia-purba

Para ilmuwan telah menemukan fosil-fosil tengkorak dari suatu spesies manusia yang tumbuh tidak lebih besar dari kanak-kanak berusia lima tahun. Manusia kerdil yang memiliki tengkorak seukuran buah jeruk ini diduga hidup 13.000 tahun lalu, bersama gajah-gajah pigmi dan kadal-kadal raksasa seperti Komodo. Indonesia.

Tengkorak pertama dari spesies yang kemudian disebut sebagai Homo floresiensis atau Manusia Fores itu ditemukan September 2003. Ia berjenis kelamin perempuan, tingginya saat berdiri tegak kira-kira satu meter, dan beratnya hanya 25 kilogram. Ia diduga berumur sekitar 30 tahun saat meninggal 18.000 tahun lalu.

Tahukah Kamu..

Hobbit

Page 26: Jenis jenis-manusia-purba

Terima kasih