Jbptitbpp Gdl Devigasian 22704 7 2011ta b
description
Transcript of Jbptitbpp Gdl Devigasian 22704 7 2011ta b
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
84
karena itu, pada daerah tutupan yang tidak berada pada area kitchen, diperlukan
bantuan dari migrasi lateral menuju ke daerah tutupan tersebut melalui carrier bed
(Gambar 4.11).
Lapisan batuan dimana hidrokarbon dapat bermigrasi menuju daerah tutupan ini
merupakan carrier bed. Anggota Main, Formasi Cibulakan Atas merupakan interval
carrier bed dalam penelitian ini. Hidrokarbon yang berada pada lapisan tersebut akan
bermigrasi dari area yang tekanannya tinggi menuju ke tekanan yang rendah dan
berakhir pada perangkap di interval penelitian.
4.3.4 Batuan Tudung (Seal Rock)
Perangkap agar dapat menjadi utuh mesti ditutupi oleh batuan tudung (seal)
efektif. Suatu batuan dapat berperan sebagai batuan tudung selama batuan tersebut
bersifat impermeabel (Downey, 1994; dalam Selley, 1998). Serpih merupakan jenis
batuan tudung paling umum, namun evaporit ialah yang paling efektif. Serpih umumnya
porous, namun karena ukuran butirnya yang halus sehingga memiliki gaya kapiler
(capillary forces) yang sangat tinggi yang dapat mencegah fluida mengalir.
Penelitian ini mengasumsikan batuan tudung (seal rock) yang berada pada
daerah penelitian terdapat pada batulempung pada Formasi Talang Akar, batulempung
pada Formasi Baturaja bagian atas, batulempung pada Anggota pre-Parigi, dan
batulempung pada Formasi Cisubuh. Namun, batuan tudung yang mempengaruhi
interval penelitian ialah batuan tudung yang terdapat di bagian atas interval penelitian
yaitu, pada Anggota pre-Parigi, bagian dari Formasi Cibulakan Atas. Litologi pre-
Parigi ini terdiri dari batulempung dan batulanau, serta kadang dijumpai sisipan tipis
batugamping dan batupasir pada bagian bawahnya. Berdasarkan litologi tersebut, dapat
ditentukan bahwa batuan tudung yang ada pada Daerah Osram ialah batulempung dan
batulanau yang memiliki sifat impermeabel dan menutupi interval penelitian.
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
85
Suatu batuan dapat berpotensi sebagai batuan tudung yang baik apabila memiliki
faktor lain seperti ketebalan lapisan batuan tudung tersebut. Apabila batuan tudung
tersebut semakin tebal, maka hidrokarbon yang bergerak pada carrier bed di bagian
bawahnya akan tertahan dengan baik atau tidak bocor ke atas ketika bertemu dengan
perangkap dan dapat terakumulasi di dalam reservoir.
Pada penelitian ini, analisis batuan tudung dilihat berdasarkan korelasi
penampang berarah baratlaut-tenggara (Gambar 4.12) dan utara-selatan (Gambar 4.13).
berdasarkan hasil korelasi tersebut, dapat dilihat bahwa batuan tudung berarah baratlaut-
tenggara cenderung menebal ke bagian timur, namun pada Sumur Osram-5 terlihat
adanya anomali penebalan batuan tudung pula yang disebabkan oleh adanya patahan
yang melewati Interval pre-Parigi sehingga mengendapkan sedimen yang lebih tebal
dibanding sekitarnya. Pada korelasi berarah utara-selatan, terlihat pula adanya gejala
penebalan ke arah selatan. Hal ini diasumsikan karena adanya proses sedimentasi yang
berlangsung pada daerah penelitian memiliki arah utara-selatan.
4.3.5 Perangkap (Trap)
Hal utama pada suatu ekplorasi petroleum ialah menyangkut pengenalan area-
area dimana terdapat akumulasi hidrokarbon. Akumulasi ini disebabkan oleh hadirnya
perangkap (trap) sehingga migrasi petroleum yang berjalan dari bawah permukaan
menuju ke permukaan bumi dapat terhalang dan terakumulasi dalam periode waktu yang
cukup lama. Perangkap dapat terbentuk ketika perbedaan tekanan kapiler pada batuan
tudung (seal) melebihi arah daya apung petroleum untuk bergerak ke atas dalam suatu
lapisan reservoir yang porous dan permeabel.
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
86
Gambar 4.12. Batuan tudung pada daerah penelitian berarah baratlaut-tenggara yang melewati Sumur Osram-5, Osram-3, Osram-4, dan Osram-6.
Top Pre-Parigi
Top Main
Base Main
SSTVD 0.00 150.00GR
Inte
rval P
re-P
ari
gi
Inte
rval M
ain
Seal
Top Main
Base Main
Top Pre-Parigi
Osram-5 [SSTVD]SSTVD 0.00 150.00GR
Inte
rval P
re-P
ari
gi
Inte
rval M
ain
Seal
Base Main
Top Main
Top Pre-Parigi
Osram-3 [SSTVD]SSTVD 0.00 150.00GR
Inte
rval P
re-P
ari
gi
Inte
rval M
ain
Seal
Top Main
Base Main
Top Pre-Parigi
Osram-4 [SSTVD]SSTVD 0.00 150.00GR
Inte
rval P
re-P
ari
gi
Inte
rval M
ain
Seal
Base Main
Top Main
Top Pre-Parigi
Osram-6 [SSTVD]
Top Pre-Parigi
Top Main
Base Main
Keterangan:
: Batuan Tudung
: Interval Penelitian
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
87
Gambar 4.13. Batuan tudung pada daerah penelitian berarah utara-selatan yang melewati Sumur Osram-5, Osram-3, Osram-2, dan Osram-1.
Top Pre-Parigi
Top Main
Base Main
SSTVD 0.00 150.00GR
Inte
rval P
re-P
ari
gi
Inte
rval M
ain
Seal
Top Main
Base Main
Top Pre-Parigi
Osram-5 [SSTVD]SSTVD 0.00 150.00GR
Inte
rval P
re-P
ari
gi
Inte
rval M
ain
Seal
Base Main
Top Main
Top Pre-Parigi
Osram-3 [SSTVD]SSTVD 0.00 150.00GR
Inte
rval P
re-P
ari
gi
Inte
rval M
ain
Seal
Top Main
Base Main
Top Pre-Parigi
Osram-2 [SSTVD]SSTVD 0.00 150.00GR
Inte
rval P
re-P
ari
gi
Inte
rval M
ain
Seal
Base Main
Top Pre-Parigi
Top Main
Osram-1 [SSTVD]
Top Pre-Parigi
Top Main
Base Main
Keterangan:
: Batuan Tudung
: Interval Penelitian
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
88
Perangkap dapat digambarkan dalam bentuk yang paling sederhana, yaitu berupa
perangkap antiklin (Gambar 4.14) Titik tertinggi dalam perangkap ialah puncak (crest
atau culmination). Titik terendah dimana hidrokarbon dapat terperangkap di dalamnya
ialah spill point. Jarak vertikal dari puncak hingga spill plane ialah daerah tutupan
(closure). Suatu perangkap dapat atau dapat tidak penuh hingga ke spill plane.
Gambar 4.14. Penampang pada suatu perangkap antiklin (Selley, 1998).
Perangkap dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu:
Perangkap struktur
Perangkap yang disebabkan oleh tektonik, gravitasi, diapiric (salt domes dan
mud diapirs), dan proses kompaksi. Jenis-jenis perangkap struktur berupa lipatan (misal
antiklin) dan sesar. Suatu struktur lipatan dapat terbentuk di wilayah kompresi tektonik.
Sesar normal dan naik dapat berperan sebagai perangkap, keduanya dapat membentuk
suatu daerah tutupan yang terbatas (limited closure), tidak terbatas (unlimited closure),
atau bahkan tidak membentuk daerah tutupan (no closure). Hal tersebut tergantung pada
besar throw terhadap ketebalan lapisan reservoir serta asumsi serpih terhadap serpih
ialah sealing dan pasir terhadap serpih ialah nonsealing. Jenis perangkap struktur yang
ditemui dapat berupa four way dip atau three way dip.
Perangkap stratigrafi
Dapat disebabkan oleh efek diagenetik, diskontinu pada saat pengisian cekungan.
Geometri perangkap ini tergantung pada perubahan litologi. Perubahan tersebut dapat
disebabkan oleh pengendapan asal batuan, seperti terumbu atau sungai (channel). Selain
itu, perubahan litologi dapat pula terjadi pada saat setelah pengendapan, yaitu berupa
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
89
perangkap trunkasi atau diagenetik. Contoh perangkap stratigrafi, yaitu pinch-out, shale-
out, ketidakselarasan, dan tar seal.
Perangkap kombinasi
Kombinasi perangkap struktur dan stratigrafi, misalnya kombinasi antara antiklin
dan sesar, antiklin dan ketidakselarasan (unconformity), antiklin dan shale-out, serta
ketidakselarasan dan tar seal.
Berdasarkan hasil identifikasi perangkap pada Interval Main, terdapat tujuh buah
daerah tutupan yang dicirikan oleh hadirnya bentukan pola kontur yang menutup pada
sesar (Gambar 4.1). Masing-masing daerah tutupan tersebut memiliki jenis perangkap
struktur. Perangkap struktur yang ditemui berupa three way dip fault dependent.
Perangkap ini merupakan jenis perangkap yang disebabkan oleh kehadiran satu buah
sesar sehingga jalur migrasi akan berjalan dari tiga arah kemiringan. Kehadiran tujuh
buah daerah tutupan (closure) dianggap memiliki potensi sebagai daerah prospek yang
nantinya akan diperingkatkan berdasarkan hasil metode probabilistik.
Pembentukan perangkap dapat terjadi ketika adanya penurunan atau
pengangkatan pada cekungan. Berdasarkan kurva sejarah pembebanan (Gambar 4.10),
dapat diketahui bahwa awal pembentukan perangkap berada pada umur Oligosen Akhir
pada saat adanya penurunan cekungan secara cepat, kemudian terlihat adanya proses
pembentukan perangkap kembali pada Pliosen yang ditandai oleh adanya pengangkatan
pada kala tersebut. Penelitian ini mengasumsikan bahwa pembentukan perangkap yang
mempengaruhi interval penelitian berada pada umur Pliosen, hal ini dikarenakan pada
saat pembentukan perangkap tersebut interval penelitian sudah diendapkan sehingga
dapat membentuk perangkap.
4.3.6 Bagan Sistem Petroleum (Petroleum System Chart)
Berdasarkan hasil analisis sistem petroleum, maka dapat dibuat petroleum system
chart pada Daerah Osram (Tabel 4.5), yaitu sebagai berikut:
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
90
Tabel 4.5. Bagan sistem petroleum pada Daerah Osram, Sub-Cekungan Jatibarang. Warna merah
merupakan bagian yang berpengaruh pada interval penelitian, warna coklat merupakan bagian yang
berpengaruh secara regional, dan warna biru merupakan bagian dari migrasi Formasi Jatibarang.
4.4 PERHITUNGAN SUMBER DAYA HIDROKARBON
Tujuan penelitian ini untuk memperkirakan jumlah sumber daya awal di tempat
atau dalam reservoir yang mengandung minyak. Terdapat beberapa metoda untuk
melakukan perhitungan sumber daya hidrokarbon dalam tahap eksplorasi, salah satunya
adalah perhitungan volumetrik dengan menggunakan metode probabilistik dari simulasi
Montecarlo. Simulasi Montecarlo merupakan salah satu teknik untuk melakukan analisis
resiko. Dengan simulasi ini distribusi probabilitas dari output dihasilkan berdasarkan
iterasi perhitungan dengan menggunakan variabel input acak yang berasal dari fungsi
distribusi probabilitas faktor-faktor resiko. Metode perhitungan volumetrik pada suatu
prospek dengan menggunakan Simulasi Montecarlo ini dilakukan dengan asumsi bahwa
adanya variasi parameter berupa porositas, saturasi minyak, dan Net to Gross
berdasarkan data petrofisik dari keenam sumur yang berubah secara bersamaan dan
parameter lain diasumsikan konstan. Variasi ini berdasarkan nilai minimum, paling
mungkin, dan maksmimum dari variabel acak tersebut. Parameter yang diasumsikan
konstan dalam penelitian ini ialah BV (bulk volume) dan Boi (formation volume factor).
Contoh bagan alir kerja (run) dengan menggunakan Simulasi Montecarlo dapat dilihat
pada Lampiran 31.
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
91
Untuk mengestimasi besar sumber daya hidrokarbon dibutuhkan parameter-
parameter agar dapat menentukan besar volume hidrokarbon dalam reservoir. Parameter
tersebut, diantaranya adalah perkalian antara luas area dan kedalaman suatu daerah
tutupan yang dinyatakan sebagai BV (bulk volume) dan diperkirakan sebagai prospek
hidrokarbon. Penelitian ini memperoleh data BV masing-masing prospek berdasarkan
hasil identifikasi daerah tutupan pada interval penelitian. Harga bulk volume dari
masing-masing daerah tutupan ditunjukkan dalam Tabel 4.6. Rumus perhitungan BV
dijelaskan pada Persamaan 1, sebagai berikut:
(Persamaan-1)
Dengan :
A : Luas area (acre)
h : Kedalaman atau jarak dari permukaan konstan bawah dan atas (feet)
Tabel 4.6. Bulk volume masing-masing daerah tutupan pada interval penelitian.
Daerah
Tutupan
Kedalaman
(ft)
Area
(acre)
Bulk Volume
(Acre-Feet)
1 64 119,157 3154,79
2 34 83,478 1091,32
3 42 498,996 5296,34
4 34 483,577 6368,59
5 24 253,678 3124,13
6 19 21,468 154,054
7 68 412,404 9989,68
Perhitungan volumetrik pada dasarnya dilakukan dengan pendekatan OOIP
(Original Oil in Place), yaitu menghitung cadangan hidrokarbon (minyak) yang masih
terkandung dibawah tanah (belum diproduksi) berdasarkan pada model geologi yang
dibuat melalui data geologi, geofisika, dan petrofisik. Karena penelitian ini bertujuan
menghitung sumber daya, maka rumus OOIP dimodifikasi agar memperoleh
perhitungan rumus yang tepat untuk menghitung sumber daya minyak bumi di interval
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
92
penelitian. Persamaan 2 di bawah ini merupakan rumus perhitungan volumetrik untuk
OOIP.
(Persamaan 2)
Dimana:
OOIP : Original Oil In Place
A : Luas daerah
h : Tinggi dari permukaan atas hingga bawah
Sw : Saturasi air
Φ : Porositas
Boi : Formation volume factor untuk minyak (1,1)
Original Oil in Place (OOIP)
Pada penelitian ini, besar sumber daya minyak dihitung dengan pendekatan dari
persamaan OOIP. Persamaan ini diperoleh dari parameter-parameter baik dari data log
hasil perhitungan petrofisik maupun dari data geologi dan geofisika seperti batuan inti
samping (SWC), seismik, dan sebagainya. Parameter-parameter yang digunakan adalah
porositas normalisasi (Φ) dan Net to Gross ratio (NTG) yang didapat dari perhitungan
petrofisik, tingkat kejenuhan air formasi (Sw), BV (Bulk Volume) dari data seismik, dan
Boi (volume factor formation). BV merupakan hasil perkalian antara luas kontur/area
dengan tinggi daerah tutupan (closure). Pada penelitian ini tinggi daerah tutupan diukur
dari spill point hingga kontur tertinggi pada suatu daerah prospek. Spill point
merupakan batas terendah dimana hidrokarbon dapat terakumulasi dalam perangkap.
Bidang spill ini digambarkan berupa kontur horizontal. Asumsi spill point ini
dikarenakan batas OWC (oil water contact) atau GWC (gas water contact) belum
diketahui. Hasil estimasi sumber daya minyak dihitung dalam million stock tank barrels
(MMSTB).
Dari pendekatan persamaan di atas, selanjutnya dimodifikasi untuk memperoleh
persamaan sumber daya minyak bumi baru (Persamaan-3), yaitu:
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
93
(Persamaan-3)
Dimana:
N : Sumber Daya Minyak (MMSTB)
BV : Bulk volume
Φ : Porositas
Sw : Saturasi air
Boi : Formation volume factor untuk minyak (1,1)
7758 : Faktor tetapan untuk minyak dari acre-ft
NTG : Net to Gross ratio
Setelah nilai petrofisik dan BV diketahui, berikutnya dilakukan perhitungan
volumetrik sumber daya awal hidrokarbon yang ada pada masing-masing prospek yang
telah teridentifikasi dengan menggunakan Simulasi Montecarlo. Metode ini dikenal pula
dengan istilah lain yaitu sampling statistik yang dipopulerkan oleh para pioneer bidang
tersebut yaitu Stanislaw Marcin Ulam, Enrico Ferni, John von Neumann, dan Nicholas
Metropolis. Simulasi ini berasal dari sebuah nama kasino terkemuka di Monako dimana
merupakan penggunaan keacakan dan sifat pengulangan proses mirip dengan aktivitas
yang dilakukan pada sebuah kasino. Hasil perhitungan sumber daya dengan metode
Simulasi Montecarlo ini berupa suatu nilai persentil. Dengan asumsi bahwa P10
merupakan perhitungan sumber daya hidrokarbon yang minimum, sedangkan asumsi
P50 merupakan perhitungan sumber daya hidrokarbon yang paling sering muncul (most-
likely) dalam simulasi ini, dan P90 merupakam perhitungan sumber daya hidrokarbon
yang paling maksimum.
Hasil tersebut tergantung pada tingkat kepercayaan pada parameter-parameter
data yang digunakan. Hasil perhitungan sumber daya masing-masing prospek tanpa
resiko dengan menggunakan Simulasi Montecarlo dapat dilihat pada Tabel 4.7. Contoh
hasil Simulasi Montecarlo pada masing-masing prospek di interval penelitian (Gambar
4.15 dan Lampiran 32-37):
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
94
Gambar 4.15. Hasil Simulasi Montecarlo pada Prospek-1.
Berdasarkan hasil perhitungan sumber daya minyak dengan Simulasi Montecarlo
maka, dapat ditunjukkan bahwa total sumber daya minyak dari masing-masing prospek
di Daerah Osram pada persentil 50 (P50) ialah 12,44 MMSTB.
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
95
Tabel 4.7. Hasil kalkulasi sumber daya minyak tanpa faktor resiko dengan menggunakan Simulasi Montcarlo.
Prospek Tipe Perangkap
Tinggi Closure
(ft)
Luas (acre)
Bulk Volume (acre-ft)
Porositas Saturasi Air Net to Gross
Boi
Sumber Daya (MMSTB)
Min Paling Mung
kin Max Min
Paling Mung
kin Max Min
Paling Mung
kin Max P10 P50 P90
Prospek-1
3 way dip fault
dependent 64 119,157 3154,79 0,11 0,28 0,34 0,3 0,5 0,7 0,07 0,09 0,15 1,1 0,6 1,33 2,15
Prospek-2
3 way dip fault
dependent 34 83,4787 1091,32 0,11 0,28 0,34 0,3 0,5 0,7 0,07 0,09 0,15 1,1 0,21 0,46 0,73
Prospek-3
3 way dip fault
dependent 42 498,996 5296,34 0,11 0,28 0,34 0,3 0,5 0,7 0,07 0,09 0,15 1,1 1 2,27 3,62
Prospek-4
3 way dip fault
dependent 34 483,577 6368,59 0,11 0,28 0,34 0,3 0,5 0,7 0,07 0,09 0,15 1,1 1,22 2,68 4,3
Prospek-5
3 way dip fault
dependent 24 253,678 3124,13 0,11 0,28 0,34 0,3 0,5 0,7 0,07 0,09 0,15 1,1 0,6 1,33 2,13
Prospek-6
3 way dip fault
dependent 19 21,4683 154,054 0,11 0,28 0,34 0,3 0,5 0,7 0,07 0,09 0,15 1,1 0,03 0,07 0,11
Prospek-7
3 way dip fault
dependent 68 412,404 9989,68 0,11 0,28 0,34 0,3 0,5 0,7 0,07 0,09 0,15 1,1 1,93 4,3 6,89
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
96
4.5 PEMERINGKATAN PROSPEK (PROSPECT RANKING)
Probabilitas suatu sumur untuk menemukan hidrokarbon berkisar dari 1,0
(hidrokarbon pasti hadir) hinga 0,0 (hidrokarbon pasti tidak hadir). Setelah melakukan
perhitungan sumber daya pada seluruh prospek, langkah berikutnya melakukan
pembobotan terhadap masing-masing prospek berdasarkan analisis sistem petroleum
sebelumnya. Berdasarkan analisis sistem petroleum sebelumnya, terdapat lima
parameter yang mesti hadir untuk menentukan probabilitas sukses dari suatu prospek
yang mengandung minyak atau gas, yaitu:
Batuan induk dan migrasi (source rock and migration)
Probabilitas sukses batuan induk dan migrasi ini berdasarkan jarak jalur
migrasi hidrokarbon dari batuan induk yang hadir menuju prospek. Pembobotan
berdasarkan jarak migrasi (Tabel 4.6), sebagai berikut:
Tabel 4.8. Harga pembobotan berdasarkan probabilitas sukses dari batuan induk dan migrasi.
Jarak Jalur Migrasi Harga Pembobotan
Prospek berada di area kitchen
(migrasi vertikal dominan) 0,9
Prospek berada tidak di area kitchen
(migrasi lateral dan migrasi vertikal) 0,8
Batuan Reservoir (reservoir rock)
Probabilitas sukses reservoir ini dilihat berdasarkan ketebalan lapisan
reservoir. Pembobotan tebalnya lapisan reservoir (Tabel 4.7), sebagai berikut:
Tabel 4.9. Harga pembobotan berdasarkan probabilitas sukses dari batuan reservoir.
Ketebalan Batuan Harga Pembobotan
Tipis 0,7
Sedang 0,8
Tebal 0,9
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
97
Perangkap (trap)
Probabilitas sukses berdasarkan jenis tipe perangkap yang hadir pada
interval penelitian. Pembobotan berdasarkan jenis perangkap struktur(Tabel 4.8),
sebagai berikut:
Tabel 4.10. Harga pembobotan berdasarkan probabilitas sukses dari perangkap.
Jenis Perangkap Harga Pembobotan
Dissected anticline 0,5
3 way dips and fault dependent 0,7
4 way dips anticline 0,9
Batuan tudung (seal/cap rock)
Probabilitas sukses berdasarkan ketebalan batuan tudung di atas interval
penelitian. Pembobotan berdasarkan ketebalan batuan tudung (Tabel 4.9),
sebagai berikut:
Tabel 4.11. Harga pembobotan berdasarkan probabilitas sukses dari batuan tudung.
Ketebalan Batuan Harga Pembobotan
Tipis 0,7
Sedang 0,8
Tebal 0,9
Oleh karena itu, daripada menilai secara subjektif probabilitas suatu prospek
pencarian minyak atau gas dalam skala 1,0 hingga 0,0, probabilitas masing-masing
kondisi yang dipenuhi dapat ditaksir, dan keseluruhan probabilitas dapat diketahui dari
masing-masing produk:
Probabilitas suatu prospek mengandung minyak atau gas = (p1 x p2 x p3 x p4)
Keterangan:
p1 : Probabilitas berdasarkan batuan induk dan migrasi
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
98
p2 : Probabilitas berdasarkan batuan reservoir
p3 : Probabilitas berdasarkan batuan perangkap
p4 : Probabilitas berdasarkan batuan tudung
Besar sumber daya dengan faktor resiko (risk resources) merupakan hasil
perkalian antara parameter-parameter probability of success dikalikan dengan besar
sumber daya tanpa resiko, sebagai berikut:
Risk Resources = (p1*p2*p3*p4* unrisk resources)
Berdasarkan hasil perhitungan sumber daya resiko (Tabel 4.12), dapat diketahui
bahwa urutanan peringkat prospek dari yang tertinggi menuju ke yang terendah ialah
Prospek-7, Prospek-4, Prospek-2, Prospek-3, Prospek-1, Prospek-5, dan Prospek-6.
Besar total sumber daya minyak dengan faktor resiko pada Daerah Osram sebesar 5,27
MMSTB.
Bab IV Prospect Generation pada Interval Anggota Main, Daerah Osram
99
Tabel 4.12. Hasil perhitungan sumber daya hidrokarbon dengan faktor resiko
Prospek
Unrisk
Resources
(MMSTB)
Parameter Probability of Success (PS)
PS
Risk
Resources
(MMSTB) Peringkat
Prospek
Batuan
Induk dan
Migrasi
(p1)
Reservoir
(p2)
Perangkap
(p3)
Batuan
Tudung
(p4) P50 P50
Prospek-1 1,33 0,9 0,8 0,7 0,9 0,454 0,60 5
Prospek-2 0,46 0,9 0,8 0,7 0,9 0,454 0,90 3
Prospek-3 2,27 0,9 0,7 0,7 0,8 0,353 0,80 4
Prospek-4 2,68 0,9 0,7 0,7 0,8 0,353 0,95 2
Prospek-5 1,33 0,9 0,7 0,7 0,8 0,353 0,47 6
Prospek-6 0,07 0,8 0,9 0,7 0,7 0,353 0,03 7
Prospek-7 4,3 0,8 0,9 0,7 0,7 0,353 1,52 1
Total 12,44 Total
5,27