jawapan analisis masalah

download jawapan analisis masalah

of 7

description

answers to tut notes

Transcript of jawapan analisis masalah

1b.Bagaimana dampak usia dan kondisi ibu pada kasus terhadap bayi?

Hamil pada usia 40 tahun termasuk kehamilan berisiko tinggi. Karena pada usia 40 tahun, sudah terjadi penurunan struktural maupun fungsional, dimana pada kondisi tersebut kondisi kesehatan ibu menurun, fungsi uterus menurun, kualitas sel telur berkurang, dan meningkatnya komplikasi medis pada kehamilan dan persalinan, yang mempengaruhi keadaan ibu saat hamil untuk kelangsungan hidup janin intrauterin. Banyak komplikasi yang dapat terjadi pada kehamilan lebih dari 35 tahun apalagi jika merupakan kehamilan pertama. Beberapa komplikasi yang dapat terjadi adalah sbb:1. Diabetes gestasional Sebuah studi membuktikan bahwa wanita yang berusia lebih dari 35 tahun memiliki risiko 2 kali mengalami DG dari wanita yang lebih muda (7,8). Wanita dengan DG akan memiliki bayi besar (makrosomia), yang akan memiliki risiko injuri saat persalinan dan masalah klinis saat neonatus ( seperti masalah pernapasan).2.Hipertensi. Sebuah studi menemukan bahwa hipertensi saat kehamilan terjadi pada wanita berusia lebih dari 35 tahun (8,9)3.Placenta previa. Sebuah studi menemukan bahwa wanita pada akhir 30-an memiliki risiko 2 kali dan wanita pada usia 40 tahun memiliki risiko tiga kali untuk memiliki risiko ini dari wanita yang lebih muda. Plasenta previa dapat menyebabkan perdarahan hebat selama persalian yang dapat membahayakan kondisi ibu dan bayi. Seksio Caesar dapat mencagah komplikasi yang serius.4.Keguguran5.Cacat bawaan 6.Prematuritas. Sebuah studi menemukan bahwa pada wanita pada usia 40 tahun memiliki risiko mempunyai BBLR. ( kurang dari 5,5 pon).7.Stillbirth: yaitu kematian janin pada usia lebih dari 20 minggu kehamilan. Sebuah studi menemukan bahwa pada wanita yang berusia 40 tahun memiliki risiko 2-3 kali dari wanita yang berusia 20 tahun. Penyebabya tidak diketahui.Usia ibu 40 tahun atau lebih merupakan predisposisi untuk melahirkan bayi premature dan BBLR. 16.6% wanita usia 40 tahun atau lebih melahirkan bayi premature, dibandingkan dengan 12.5% pada wanita usia 30-39 dan 11.9% pada wanita usia 20-29.Bayi prematur biasanya menunjukkan tanda fisik yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. Akibatnya bayi premature memiliki risiko tinggi untuk memiliki gangguan pada berbagai organ.1.Masalah neurologi termasuk apneu prematuritas, hipoksia-iskemik ensefalopati, retinopati prematuritas, disabilitas, serebral palsi dan perdarahan intraventrikular. Jika terjadi perdarahan otak berat dapat menyebabkan kerusakan otak, terlebih kematian.2.Komplikasi kardiovaskular yang timbul dari kegagalan duktus arteriosus untuk menutup setelah lahir.3.Masalah pernapasan, umumnya sindrom gawat napas (RDS)/penyakit membran hialin dan penyakit paru kronis/displasia bronkopulmonar.4.Masalah gastrointestinal dan metabolik yang dapat timbul dari hipoglikemia, kesulitan makan, rikets prmaturitas, hipokalsemia, hernia inguinal, dan enterokolitis.5.Komplikasi hematologi, termasuk anemia prematuritas, trombositopenia dan hiperbilirubinemia yang dapat menyebabkan kernicterus.6.Infeksi termasuk sepsis, pneumonia dan infeksi saluran kemih.

1c.Apa saja etiologi dan mekanisme dari fetal distress?Etiologi fetal distress- Ibu1.penurunan kemampuan membawa oksigen ibu2.anemia yang signifikan3.penurunan aliran darah uterin4.posisi supine atau hipotensi lain, preeklampsia5.kondisi ibu yang kronis6.hipertensi

1d.Apa saja gejala fetal distress?Gejala yang dirasakan oleh ibu adalah berkurangnya gerakan janin. Ibu dapat melakukan deteksi dini dari gawat janin ini, dengan cara menghitung jumlah tendangan janin/ kick count . Janin harus bergerak minimal 10 gerakan dari saat makan pagi sampai dengan makan siang. Bila jumlah minimal sebanyak 10 gerakan janin sudah tercapai, ibu tidak harus menghitung lagi sampai hari berikutnya. Hal ini dapat dilakukan oleh semua ibu hamil, tapi penghitungan gerakan ini terutamadiminta untuk dilakukan oleh ibu yang beresiko terhadap gawat janin atau ibu yangmengeluh terdapat pengurangan gerakan janin. Bila ternyata tidak tercapai jumlahminimal sebanyak 10 gerakan maka ibu akan diminta untuk segera datang ke RS atau pusat kesehatan terdekat untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.Tanda-tanda gawat janin:Mekonium kental berwarna hijau terdapat di cairan ketuban pada letak kepalaTakikardi/ bradikardi/ iregularitas dari denyut jantung janinUntuk mengetahui adanya tanda-tanda seperti di atas dilakukan pemantauanmenggunakan kardiotokografiAsidosis janin diperiksa dengan cara mengambil sampel darah janin5.Bagaimana penegakan diagnosis dan diagnosis kerja dari kasus ini?Penegakkan Diagnosis1. Anamnesis Umur ibu Kehamilan yang keberapa Riwayat hari pertama haid terakhir Riwayat persalinan sebelumnya dan sekarang Paritas, jarak kelahiran sebelumnya Kenaikan berat badan selama hamil Aktivitas Penyakit yang diderita selama hamil Obat-obatan yang diminum selama hamil

2. Pemeriksaan fisik takhipneu (> 60 x/i ), pernafasan mendengkur / merintih retraksi subkostal/interkostal, pernafasan cuping hidung, sianosis dan pucat, hipotonus, apneu, gerakan tubuh berirama, sentakan dagu pada awalnya suara nafas mungkin normal kemudian dengan menurunnya pertukaran udara, nafas menjadi parau dan pernafasan dalam (Dispnea) bradikardia (PMH berat) hipotensi hipotermi tonus otot menurun edem dorsal tangan/kaki kardiomegalipemeriksaan diatas bisa menilai APGAR skore, ballard score, downs3. Pemeriksaan penunjang Rontgen dada x-ray dada paru-paru - sering menunjukkan a unique ground glass "tanah kaca unik" penampilan disebut pola reticulogranular. Gas darah (tes untuk oksigen, karbon dioksida dan asam dalam darah arteri) - sering menunjukkan menurunkan jumlah oksigen dan karbondioksida meningkat. Pemeriksaan darah ( Hb, leukosit, hitung jenis, trombosit, CRP ) Kadar gula darah (hypoglikemia ) Kultur darah ( sepsis, pneumonia ) Elektrokardiografi (EKG) - kadang-kadang digunakan untuk menyingkirkan masalah jantung yang mungkin menyebabkan gejala mirip RDS. Sebuah elektrokardiogram merupakan ujian yang mencatat aktivitas listrik jantung, menunjukkan irama yang abnormal (aritmia atau disritmia), dan mendeteksi kerusakan otot jantung. Diagnosis KerjaBayi preterm, lahir spontan, BBLSR, AGA mengalami aspeksia neonatorum dengan respiratori distres karena HMD1. AsfeksiaAsfiksia neonatorum adalah kegagalan bernapas secara spontan dan teratur pada saat lahir atau beberapa saat setelah lahir yang ditandai dengan keadaan PaO2 di dalam darah rendah (hipoksemia), hiperkarbia (Pa CO2 meningkat) dan asidosis. Patofisiologi Penyebab asfiksia dapat berasal dari faktor ibu, janin dan plasenta. Adanya hipoksia dan iskemia jaringan menyebabkan perubahan fungsional dan biokimia pada janin. Faktor ini yang berperan pada kejadian asfiksia. 2. Penyakit Membran Hialin DefinisiPMH disebut juga Respiratory Distress Syndrome (RDS), hal ini adalah salah satu problem dari bayi prematur menyebabkan bayi membutuhkan ekstra ksigen untuk membantu hidupnya.

6. Bagaimana epidemiologi dari kasus ini?terutama terjadi pada bayi prematur. Insidensinya berbanding terbalik dengan umur kehamilan dan berat badannya. PMH ini 6080% terjadi pada bayi yang umur kehamilannya kurang dari 28 minggu, 1530% pada bayi antara 32 dan 36 minggu, 5% pada bayi lebih dari 37 minggu dan jarang pada bayi cukup bulan

7. Apa saja etiologi dan factor risiko dari kasus ini?EtiologiFaktor risiko utama PMH adalah prematuritas (terjadi karena faktor pertumbuhan atau pematangan paru yang belum sempurna). Secara umum dapat kita ketahui bahwa faktor risiko PMH adalah sebagai berikut :Faktor pada kehamilan :1. Kehamilan kurang bulan.2. Kehamilan dengan penyakit Diabetes Melitus.3. Kehamilan dengan gawat janin.4. Kehamilan dengan penyakit kronis ibu (hipotensi, toxemia)5. Kehamilan dengan pertumbuhan janin terhambat.6. Kehamilan lebih bulan.7. Infertilitas.Faktor pada partus :1. Partus dengan infeksi intra partum.2. Partus dengan tindakan (SC), persalinan yg cepat3. Partus dengan penggunaan obat sedatif.Faktor pada bayi :1. Skor apgar yang rendah (asfiksia)2. Riwayat bayi sbelumnya terkena3. Bayi berat lahir rendah.4. Bayi kurang bulan.5. Berat lahir lebih dari 4000 gram.6. Cacat bawaan.7. Frekwensi pernafasan dengan 2 kali observasi lebih dari 60/menit.

Kelainan dianggap terjadi karena faktor pertumbuhan atau pematangan paru yang belum sempurna antara lain bayi prematur, terutama bila ibu menderita gangguan perfusi darah uterus selama kehamilan, misalnya ibu dengan : a.Diabetesb.Toxemiac.Hipotensid.SCe.Perdarahan antepartum.f.Sebelumnya melahirkan bayi dengan PMH.

Penyakit membran hialin diperberat dengan :a.Asfiksia pada perinatalb.Hipotensic.Infeksid.Bayi kembar.