Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

download Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

of 11

Transcript of Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    1/11

    JAWABAN EVALUASI LOGAM TRANSISI KIMIA UNSUR

    AULIA VELLARANI

    (M0310010)

    1. Proses pemisahan besi yang umum digunakan dalam masyarakat adalah proses oksidasisecara kimia, yaitu menaikkan bilangan oksidasi oleh suatu oksidator dengan tujuan merubah

    bentuk besi terlarut (Fe2+

    ) menjadi bentuk besi tidak larut (Fe3+

    ). Proses oksidasi dapat

    dilakukan dengan metode antara lain aerasi, klorinasi dan permanganat. Salah satu

    pengolahan yang dapat dilakukan adalah proses aerasi, yaitu sebuah proses memasukkan

    oksigen ke dalam larutan sampel dimana Fe akan bereaksi dengan oksigen sehingga ion Fe2+

    yang sebelumnya terlarut dalam larutan akan menjadi Fe3+

    yang akan mengendap yang

    kemudian dipisahkan dari larutan .

    Alternatif teknologi lain yang dapat digunakan untuk menyisihkan kandungan besi dalam

    suatu sampel larutan adalah metode ozonisasi yang analisisnya lebih kompleks dengan

    memanfaatkan sifat ozon sebagai oksidator. Selain itu, ozon memiliki keunikan yaitu ozon

    mudah terdekomposisi menjadi OH radikal yang merupakan oksidator kuat. OH radikal

    bersifat tidak selektif sehingga jika ada bahan yang tahan terhadap ozon maka akan

    dioksidasi oleh OH radikal. Oleh karena itu reaksi dengan hidroksil radikal menjadi lebih

    penting karena memiliki potensial oksidasi lebih tinggi sekitar 2,8V melebihi ozon yang

    hanya membutuhkan potensial sebesar 2,07V. Alat analisis karakteristik larutan untuk

    ozonisasi, yaitu :

    Aeratordigunakan untuk mensuplai udara ke ozone generator. Flow Meteruntuk mengatur udara yang akan dimasukan ke ozone generator. Debit udara yang dimasukkan ke dalam generator adalah 2,5 L/menit. Ozon generatordigunakan untuk mengubah oksigen menjadi ozon. Ozon kontaktor. Ozon yang dihasilkan oleh ozone generator, dialirkan menuju kontaktor.

    Dalam kontaktor, ozon dikontakkan dengan sampel yang akan diolah.

    Ozon dekomposer digunakan untuk memecah kelebihan ozon menjadi oksigen sebelumterlepas ke udara.

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    2/11

    Sistem yang digunakan pada ozonisasi adalah semi batch, dengan prinsip kerja

    memompakan udara bebas kedalam ozon generator menggunakan aerator dengan debit

    pemompaan 2,5 L/menit. Sehingga menghasilkan ozon dalam fasa gas, kemudian

    dikontakkan secara kontinyu ke dalam kontaktor berisi sampel bervolume 1,5 liter sehingga

    diperoleh ozon di dalam larutan. Konsentrasi ozon yang terukur pada proses ozonisasi ini

    sebenarnya adalah konsentrasi sisa ozon karena ozon merupakan gas yang sangat reaktif.

    Kereaktifan ozon ini menyulitkan bagi pengukuran kelarutan ozon di dalam air secara

    langsung tanpa terjadi reaksi oksidasi dengan senyawa lain yang terdapat di dalam air.

    Metode yang digunakan untuk pengukuran konsentrasi sisa ozon, yaitu metode Indigo

    Colorimetric (4500-O3-B) dengan prinsip pengukuran penyerapan cahaya yang sebanding

    dengan intensitas warna larutan. Pengukuran dilakukan menggunakan spektrofotometer

    dengan panjang gelombang 600 nm.

    Dalam proses ini perlu diperhatikan adanya faktor lain yang dapat memengaruhi proses

    ozonisasi seperti suhu yang meningkat akan menurunkan kelarutan ozon dalam air, kemudian

    pH pada air terdapat ion hidroksida (OH-) yang mempercepat dekomposisi ozon (inisiator)

    dan alkalinitas merupakan inhibitor yang memperlambat rekasi OH radikal. Sedangkan

    kandungan besi (Fe2+

    ), mangan dan bahan organik termasuk inisiator.

    Saat kontak ozon ke dalam reaktor dilakukan secara terus-menerus dengan debit udara

    sebesar 2,5 L/menit maka terjadi peningkatan konsentrasi sisa ozon pada ozonisasi sehingga

    volume sampel air tanah di dalam reactor berkurang setiap penambahan waktu kontak.

    Alasan lain karena pada awal waktu kontak dekomposisi ozon dipercepat oleh adanya

    inisiator berupa besi Fe2+

    yang tinggi dan impurities yang ada dalam larutan . Kemudian

    seiring penambahan waktu kontak kandungan besi(Fe2+) teroksidasi oleh ozon dan OH

    radikal menjadi besi (Fe3+) sehingga inisiator besi (Fe2+) berkurang.

    Reaksi ozon pada proses ozonisasi dapat dilihat pada persamaan reaksi dibawah ini :

    Fe2+

    + O3 Fe3+

    + O3-

    O3- O- + O2

    O-+ H2O OH* + OH

    -

    OH* + Fe2+

    OH-+ Fe

    3+

    OH* + O3 HO2 + O2

    Fe3+

    + 3OH-

    Fe(OH)3

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    3/11

    Penyisihan besi (Fe2+) terjadi karena ozon yang dikontakkan kedalam reaktor yang berisi air

    tanah akan mengoksidasi besi terlarut (Fe2+) menjadi besi (Fe3+). Selain ozon adanya OH

    radikal hasil dekomposisi ozon akan berperan dalam mengoksidasi besi. Sehingga dengan

    adanya konsentrasi sisa ozon yang meningkat maka dalam proses ozonisasi terjadi

    penyisihan kandungan besi (Fe2+

    ) menjadi besi (Fe3+

    ).

    Secara teknik, proses ini juga dipengaruhi banyaknya jumlah pipa pada alat aerator

    dimana semakin banyak jumlah pipa venture yang terpasang maka akan semakin

    memperbesar volume udara yang masuk dalam rangkaian alat ventureaeratorsehingga akan

    memperbesar terjadinya kontak oksigen dengan Fe sehingga Fe2+

    akan berubah menjadi Fe3+

    .

    Ferri ini akan mengendap dan kadar Fe yang terlarut dalam sampel akan berkurang.

    2. Aluminium adalah bahan logam yang ringan dengan tingkat keuletan ( ductility ) yangbaik, bahan ini juga memiliki rasio high strenght berat yang tinggi serta nonmagnetic,

    memiliki konduktivitas termal dan elektrik yang baik dengan densitas 2,7glee, titik leleh dan

    didih masing-masing 660,32oC dan 2519

    oC, modulus Young 70 GPa, kekerasan Vikers 167

    MPa dan struktur kristal fcc, oleh karena itu logam AI mempunyai sifat-sifat yang baik

    seperti mudah dibentuk, tahan korosi..

    Dan Titanium merupakan sejenis logam yang ringan namun kuat dengan densitas 4,506

    glee, titik leleh dan didih masing-masing 1668oC dan 3287

    oC , modulus Young 116 GPa,

    kekerasan Vikers 970 MPa dan struktur kristal hexagonal. Sebagai perbandingannya adalah

    titanium seringan alumunium tetapi lebih kuat dari baja. Bentuk tidak akan berubah

    sekalipun telah dipakai dalam jangka waktu yang cukup lama. Selain itu titanium mempunyai

    beberapa kelebihan dibanding material lain yaitu ringan, sangat kuat, nonmagnetik, tahan

    korosi, dan dapat digunakan pada temperatur tinggi (sampai 750C).

    Karakterisasi logam paduan titanium sangat luar biasa dibandingkan logam berbasis besi.

    Logam titanium juga memiliki sifat bahan dasar yang sangat baik. Di sisi ketahanan di

    lingkungan korosif seperti lingkungan asam, gas klorin dan lingkungan garam dinilai sangat

    baik. Sifat ini hampir setara dengan material platina. Di sisi nilai densitas lebih rendah

    dibandingkan logam aluminium. Logam titanium memiliki sifat keuletan tinggi khususnya

    dilingkungan bebas oksigen. Namun sifat- sifat lainnya dapat ditingkatkan atau divariasikan

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    4/11

    dengan penambahan elemen-elemen seperti aluminium, vanadium, timah, silicon karbida dan

    sebagainya sehingga dapat diterapkan berbagai aplikasinya di lapangan.

    Nosel adalah salah satu subsistem yang utama dari roket dimana pada saat pembakaran

    bahan bakar akan menghasilkan gas panas dan dilewatkan melalui nosel sehingga suhu yang

    diterima nosel sangat tinggi yaitu 2700 DC. Disamping tahan terhadap temperatur tinggi

    nosel harus memiliki densitas yang rendah agar menjadi ringan dan memiliki ultimate tensile

    strength yang tinggi. Paduan Titanium (Ti) adalah merupakan paduan-paduan super, yang

    salah satunya adalah paduan super Ti-6AI-4V yang memiliki kuat tarik tertinggi 1000 Mpa,

    kuat tarik yield 895 Mpa, elogasi patah 14%, densitas 4,43 g/cc, modulus elastisitas 113,8

    GPa dan kekerasan Vikers 349.

    Dengan karakter yang dimiliki Ti-6AI-4V seperti yang disebut diatas menjadikan paduan

    ini sangat luas penggunaannya salah satu aplikasinya adalah digunakan sebagai komponen

    aerospace dan aplikasi cryogenic.

    Untuk membuat paduan super fasa Ti-AI-V yaitu dengan cara unsur-unsur Ti, AI dan V

    ditimbang secara stokiometri dan dicampur, setelah itu dimasukkan ke dalam crucibel untuk

    dilebur. Crucibel dengan campuran ketiga unsur tersebut dimasukkan ke dalam tungku

    peleburan, kemudian diberi pemanasan hingga temperatur 1500o

    C sehingga seluruh unsur-

    unsur melebur dan menghasilkan paduan logam cair Ti-AI-V yang homogen. Selanjutnya

    logam cair yang dihasilkan dituang ke dalam cetakan (dies) yang berbentuk tabung sehingga

    paduan super fasa Ti-AI-V massif dihasilkan.

    Sedangkan untuk membuat nosel roket adalah dengan melebur lilin kemudian dituangkan

    ke dalam cetakan sehingga dihasilkan lilin bentuk nosel roket, setelah itu lilin dilapisi dengan

    ceramik sehingga seluruh permukaan luar dan dalam dari Iiiin tertutup ceramik dengan

    demikian dies ceramik dihasilkan. Selanjutnya dies ceramik beserta lilin ini ditreatment

    supaya ceramiknya solid dan lilin mecair dengan demikian cetakan (dies) dari ceramik

    dihasilkan.

    Setelah preparasi diatas selesai maka dilanjutkan dengan peleburan paduan super Ti-AI-V

    hingga mencair, kemudian logam cair ini dituangkan ke dalam cetakan ceramik yang telah

    disiapkan, dengan demikian nosel roket paduan super Ti-AI-V dapat dihasilkan. Untuk

    meningkatkan ke padatan (solidifikasi) dari paduan Ti-6AI-4V maka perlu diperhatikan

    waktu penuangan paduan cair dan pendinginan yang diberikan.

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    5/11

    3.

    Berdasarkan diagram pourbaix Fe diatas, untuk mendapatkan logam besi oksida darisuatu campuran dapat dilakukan pemisahan dengan penambahan larutan basa yang kuat

    supaya dapat mengendapkan ion-ion Fe menjadi Fe(OH)2 atau Fe(OH)3. Digunakan senyawa

    basa kuat seperti NaOH karena endapan oksida Fe akan terbentuk pada suhu dan tekanan

    normal pada pH 9-13.

    Untuk pemisahan ini diberi potensial sebesar -0,5V hingga -0,3V untuk membentuk

    suatu endapan Fe(OH)2. Sedangkan untuk memisahkan Fe dalam bentuk Fe(OH)3 perlu

    diberikan potensial sel sebesar -0,3V hingga +0,7 V.

    Berdasarkan diagram pourbaix Zn diatas, untuk mendapatkan logam Zn oksida dari suatu

    campuran dapat dilakukan pemisahan dengan penambahan larutan basa yang cukup kuat

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    6/11

    supaya dapat mengendapkan ion-ion Zn menjadi ZnO atau Zn terlindung. Berbeda dengan

    logam Fe, logam Zn dapat membentuk endapan Zn sendiri pada pH larutan -2 hingga 12.

    Digunakan senyawa basa kuat seperti NaOH karena endapan oksida Zn akan terbentuk

    pada suhu rendah sitar 20o

    C dan tekanan 25MPa pada pH 7-12. Dalam pemisahan ini diberi

    potensial sebesar -1,2V hingga -0,8V untuk membentuk suatu endapan Zn terlindung.

    Sedangkan untuk memisahkan Zn dalam bentuk ZnO perlu diberikan potensial sel sebesar -

    0,4V hingga +0,9 V.

    Berdasarkan diagram pourbaix Al tersebut, untuk mendapatkan logam Al oksida dari suatu

    campuran dapat dilakukan pemisahan dengan penambahan larutan basa yang yang tidak

    terlalu kuat agar dapat mengendapkan ion-ion Al oksida menjadi endapan Al2O3 atau Al

    terlindung. Seperti logam Zn, logam Al dapat membentuk endapan Al sendiri pada pH asam

    maupun basa.

    Dan digunakan senyawa basa lemah karena endapan oksida Al akan terbentuk pada suhu

    tinggi yaitu 400oC dan tekanan 25MPa pada pH 5-13. Bila suhu lebih rendah maka ion

    korosif basa akan semakin banyak terbentuk sehingga tidak mendapatkan logam Al dari

    oksida campuran sampel.

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    7/11

    Dalam pemisahan ini diberi potensial sebesar -2 V hingga -1,2V untuk membentuk

    suatu endapan Al terlindung. Sedangkan untuk memisahkan Aluminium dalam bentuk Al 2O3

    perlu diberikan potensial sel sebesar1,2V hingga +2 V.

    Berdasarkan diagram pourbaix Mg diatas, untuk mendapatkan logam Mg oksida dari

    suatu campuran dapat dilakukan pemisahan dengan penambahan larutan basa yang kuat

    supaya dapat mengendapkan ion-ion Mg. Metode yang digunakan sama dengan pemisahan

    logam Fe yaitu digunakan senyawa basa kuat seperti NaOH karena endapan oksida Mg dapat

    terbentuk pada suhu dan tekanan normal pada pH 9-14.

    Namun perbedaannya,untuk pemisahan ini diberi potensial sebesar yang cukup besar

    yaitu sekitar -3,5V hingga -2,3V untuk membentuk suatu endapan Mg terlindung. Sedangkan

    untuk memisahkan Zn dalam bentuk Mg(OH)2perlu diberikan potensial sel sebesar --2,3V

    hingga -1,5V.

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    8/11

    Berdasarkan diagram pourbaix Titanium, untuk mendapatkan logam Ti oksida dari suatu

    campuran dapat dilakukan pemisahan dengan penambahan larutan asam yang yang tidak

    terlalu kuat agar dapat mengendapkan ion-ion Ti oksida menjadi endapan Ti2O3 atau Ti

    terlindung. Seperti logam Zn dan Al, logam Ti juga dapat membentuk endapan sendiri pada

    pH yang cenderung asam.

    Dan digunakan senyawa asam karena endapan oksida Ti akan terbentuk pada suhu tinggi

    yaitu 350oC dan tekanan 25MPa pada pH 0-8. Bila suhu lebih tinggi maka ion korosif yang

    sifatnya cenderung basa akan semakin banyak terbentuk sehingga logam Ti dari oksida

    campuran sampel tidak dapat dipisahkan secara optimal.

    Dalam pemisahan ini diberi potensial sebesar -2 V hingga -1,3V untuk membentuk

    suatu endapan Ti terlindung. Sedangkan untuk memisahkan Ti dalam bentuk Ti2O3 perlu

    diberikan potensial sel sebesar2V hingga -1 V.

    4. Pasir silika merupakan bahan baku yang sangat melimpah. Karena pasir silikamengandung banyak pengotor, maka pasir silika perlu dilakukan proses benefisiasi untuk

    menghasilkan konsentrat silika dengan kemurnian 98-99%. Namun ketika silika sudah

    mencapai 99%, masih perlu dilakukan pengecekan akan unsur-unsur pengotornya, jika masih

    ada unsur yang belum memenuhi syarat minimal untuk diproses ke tahapan selanjutnya

    mencapai kemurnian metallurgical grade silicon, maka harus dilakukan pemurnian dari

    unsur-unsur yang melebihi kandungan batas minimal yang telah ditetapkan. Secara umum

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    9/11

    silika memiliki komposisi dominan yaitu silikon oksida (SiO2), alumina oksida (Al2O3) dan

    kalium oksida (K2O) dengan kadar yang bervariatif.

    Untuk memperoleh silica yang murni maka dilakukan beberapa tahapan yaitu

    membersihkan permukaan silika, pencucian sampel dan fotovoltasi. Dalam teknik ini silika

    dikenakan anilisasi termal menggunakan sinar inframerah diikuti dengan pencucian asam.

    Silika yang diperoleh diselidiki secara induktif menggunakan metode Plasma Atomic

    Emission Spectrometry (ICP-AES).

    Pada proses pemurnian awalnya silika yang telah dikenai anilisasi termal dicelupkan ke

    dalam campuran asam larutan HCl: HNO3 dengan volume 2:1 untuk menghilangkan kotoran

    logam yang terletak pada permukaan pasir silika. Kemudian dibilas dengan air deionisasi dan

    dikeringkan dalam vakum dalam oven pada suhu sekitar 120 C. Tujuan pembersihan

    permukaan ini untuk menghilangkan kotoran yang tidak diinginkan. Setelah itu, dilakukan

    pencucian pasir menggunakan larutan asam campuran yang terdiri dari HF (5%): HCl (4%)

    dengan perbandingan volume (1:7). Pasir yang telah dibersihkan kemudian dilarutkan dalam

    10 ml dari pelarut yang sama selama 4 jam. Kemudian silika disaring dan dikeringkan. Untuk

    lebih meningkatkan kemurnian, dilakukan pencucian kedua dengan asam klorida (HCl) atau

    asam sulfat (H2SO4) yang berfungsi untuk menghilangkan sisa kotoran (Fe, Al, dan Ti)

    dalam larutan.

    Setelah pencucian dengan asam, untuk menghilangkan logam sisa dari pasir, maka pasir

    dicuci dengan basa menggunakan larutan pada 10% dari natrium hidroksida (NaOH) karena

    bila logam impurities direaksikan dengan basa maka kemungkinan besar akan terbentuk

    endapan atau padatan sehingga dapat terpisah dengan senyawa silika. Sampel silika yang

    dipilih untuk pemurnian adalah silika murni setelah perlakuan kimia dengan larutan

    asam,silica murni yang telah dilakukan tiga kali pencucian asam tersebut kemudian

    diencerkan dengan larutan HF / HCl yang diikuti dengan pencucian asam dalam larutan HF /

    HCl yang sama. Setelah silika dibersihkan, silica lalu dianalisis dengan ICP-AES untuk

    menentukan jumlah kotoran logam yang terkandung dalam pasir. ICP-AES digunakan dalam

    analisis kotoran berikut: P, B, Fe, Ca, K, Na,Mg, Al, Zn, Ni, Cu dan Cd.

    Untuk mengetahui masih adanya impurities Al, Ti dan Fe dalam sampel dapat dilakukan

    suatu metode kompleksasi dengan EDTA berlebih dan selektif de-kompleksasi TiO-EDTA

    dan Al-EDTA kompleks dengan asam tartaric dan NaF masing. Selain, kecepatan

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    10/11

    kesederhanaan dan akurasi, metode ini tidak memerlukan penggunaan teknik pemisahan atau

    instrumentasi canggih. Dan untuk membuktikan adanya pengurangan impurities dalam pasir

    sampel dapat dilakukan uji kristalinitas menggunakan alat XRD. Bila silica yang diuji telah

    murni maka pada difraktogram hanya ada puncak ion logam Si yang terlihat jelas dan tinggi.

    Pada pemurnian silica ini adanya pengaruh anilisasi termal pada proses pencucian asam

    adalah dapat menurunkan jumlah impurities lebih banyak dibandingkan dengan silika yang

    tidak dianilisasi. Hal ini menunjukan bahwa proses pemurnian ini mungkin dapat

    diaplikasikan dalam menghilangkan kotoran yang tidak diinginkan dari silika.

  • 7/28/2019 Jawaban Evaluasi Kimia Unsur

    11/11

    DAFTAR PUSTAKA

    Kancitra Pharmawati , dkk.,2010, Penyisihan Fe-Organik Pada Air Tanah Dengan Proses

    Ozonisasi , Seminar Nasional Sains & Teknologi- III, Lampung.

    Kayal N. & Singh N., 2007, Stepwise Complexometric Determination Of Aluminium,

    Titanium And Iron Concentrations In Silica Sand And Allied Materials , Chemistry

    Central Journal , Volume 1:24 , 1752-153X-1-24.

    Khalifa M., Hajji, Ezzaouia., 2009,An Efficient Method Combining Thermal Annealing And

    Acid Leaching For Impurities Removal From Silica Intended For Photovoltaic

    Application,

    Institut Suprieur dElectronique et de Communication de Sfax, Tunisia,1-18.

    Kheloufi A., 2009,Acid Leaching Technology For Obtaining A High-Purity Of Silica For

    Photovoltaic Area. Chemical Engineering Transactions, 17, 197-202.

    Kheloufi A.,2010, Improvement of Impurities Removal from Silica Sand by Using a

    Leaching Process, Silicon Technology Development Unit, UDTS., Algeria.

    Priyotomo G., 2006,Pengaruh Penambahan Serbuk SiC & Al2O3 Terhadap Sifat Kekerasan

    Material Berbasis Titanium, Jurnal Metalurgi, Vol. 21:2, Pusat Penelitian Metalurgi LIPI,

    Tangerang.

    Siahaan M., dkk, 2010,Laporan Akhir : Pembuatan Super Alloy Ti-Ai-V Sebagai Material

    Nosel, Program Insentif PKPP, Pusat Teknologi Dirgantara Terapan ,LAPAN, Bogor.

    Taufan A., 2010,Model Alat Pengolahan Fe Dan Mn Menggunakan Sistem Venturi Aerator

    Dengan Variabel Kecepatan Aliran Dan Jumlah Pipa Venturi, Jurusan Teknik

    Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

    William G. Cook, Robert P. Olive, 2012 ,Pourbaix Diagrams For Chromium, Aluminum

    And Titanium Extended To High-Subcritical And Low-Supercritical Conditions . Journal

    ofCorrosion Science, Volume 58, Pages 291298.

    Ying Han, dkk., 2012,Reduction Of N-Nitrosodimethylamine With Zero-Valent Zinc , Water

    Research , Volume 47, Issue 1, Pages 216224.

    http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0010938X12000819http://www.sciencedirect.com/science/journal/0010938Xhttp://www.sciencedirect.com/science/journal/0010938X/58/supp/Chttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0043135412006860http://www.sciencedirect.com/science/journal/00431354http://www.sciencedirect.com/science/journal/00431354http://www.sciencedirect.com/science/journal/00431354/47/1http://www.sciencedirect.com/science/journal/00431354/47/1http://www.sciencedirect.com/science/journal/00431354http://www.sciencedirect.com/science/journal/00431354http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0043135412006860http://www.sciencedirect.com/science/journal/0010938X/58/supp/Chttp://www.sciencedirect.com/science/journal/0010938Xhttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0010938X12000819http://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0010938X12000819