Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI...

103
IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF TANAMAN KAMANDRAH (Croton tiglium) DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE ADI RIYADHI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2008

Transcript of Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI...

Page 1: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF TANAMAN

KAMANDRAH (Croton tiglium) DAN BIJI JARAK PAGAR

(Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI

VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE

ADI RIYADHI

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

Page 2: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis yang berjudul : “IDENTIFIKASI

SENYAWA AKTIF TANAMAN KAMANDRAH (Croton tiglium) DAN BIJI

JARAK PAGAR (Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI

VEKTOR DEMAM BERDARAH DENGUE” adalah benar hasil karya saya

sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum pernah dipublikasikan.

Tesis ini belum pernah diajukan untuk memperoleh gelar pada program sejenis di

perguruan tinggi lain. Semua sumber data dan informasi yang digunakan telah

dinyatakan secara jelas dan dapat diperiksa kebenarannya.

Bogor, Januari 2008

Adi Riyadhi

G452050051

Page 3: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

ABSTRACT

ADI RIYADHI. Chemical Composition of Plant Croton tiglium and SeedJatropha curcas and it is Natural Larvicidal Anti Dengue Vector.

Crude aqueous extracts and ethanol extracts of leaf Croton tiglium(Kamandrah), wood Croton tiglium, seed Croton tiglium and seed Jatrophacurcas (Jarak pagar) and oil of Croton tiglium and Jatropha curcas wereevaluated for larvicidal potential against the Aedes aegypti mosquito. The bestextracts for larvicidal were evaluated for chemical composition. Croton tiglium oilpossessed a significantly higher larvicidal activity against the 3th instar larvae ofAedes aegypti than Jatropha curcas oil because LC50 values Croton tiglium oil islower than Jatropha curcas oil, with LC50 values Croton tiglium oil of 769 ppmfor 24 h and 384 ppm for 48 h, and LC50 values Jatropha curcas oil of 1507 ppmfor 24 h and 866 ppm for 48 h. Crude aqueous extracts and ethanol extracts of leafCroton tiglium, wood Croton tiglium, seed Croton tiglium and seed Jatrophacurcas have not potential for larvicidal. Chemical identification achieved by GC-MS. Qualitative analysis of Croton tiglium oil and Jatropha curcas oil revealedthe presence of piperine with library similarity at 83%-88%. Piperine is thePiperidine alkaloids, it has also been used as an insecticide and larvicidalmosquito. It is suggested that the Croton tiglium oil and Jatropha curcas oilpossess larvicidal properties that could be developed and used as natural larvicidalfor mosquito control.

Keyword Index: Croton tiglium, Jatropha curcas, Aedes aegypti, Piperine,Larvicidal.

Page 4: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

RINGKASAN

ADI RIYADHI. Identifikasi Senyawa Aktif Tanaman Kamandrah (Crotontiglium) dan Biji Jarak Pagar (Jatropha curcas) sebagai Larvasida Nabati VektorDemam Berdarah Dengue

Telah dilakukan uji potensi larvasida nyamuk Aedes aegypti terhadapekstrak air dan etanol dari daun kamandrah (Croton tiglium), batang kamandrah,biji kamandrah dan biji jarak pagar (Jatropha curcas), serta minyak kamandrahdan minyak jarak pagar. Ekstrak yang paling berpotensi diidentifikasi kandungankimianya. Minyak kamandrah lebih berpotensi sebagai larvasida Aedes aegyptiinstar ke tiga di bandingkan dengan minyak jarak pagar, karena nilai LC50 minyakkamandrah lebih kecil dibandingkan dengan minyak jarak pagar. Nilai LC50

minyak kamandrah sebesar 769 ppm untuk 24 jam pengujian dan 384 ppm untuk48 jam pengujian, sedangkan nilai LC50 minyak jarak pagar sebesar 1507 ppmuntuk 24 jam pengujian dan 866 ppm untuk 48 jam pengujian. Ekstrak air danetanol dari biji jarak pagar, daun kamandrah, batang kamandrah dan bijikamandrah tidak berpotensi sebagai larvasida. Identifikasi kandungan kimiadilakukan pada minyak kamandrah dan minyak jarak pagar dengan menggunakanGC-MS. Hasil analisa GC-MS diduga minyak kamandrah dan jarak pagarmengandung senyawa piperine dengan kemiripan library sebesar 83%-88%.Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang biasa digunakansebagai larvasida untuk nyamuk. Minyak kamandrah dan minyak jarak pagardapat dikembangkan menjadi larvasida alami untuk mengontrol populasi nyamuk.

Kata kunci : Croton tiglium, Jatropha curcas, Aedes aegypti, Piperine,Larvasida

Page 5: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008Hak Cipta dilindungi Undang-undang1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa

mencantumkan atau menyebutkan sumbera. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian,

penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atautinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya

dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

Page 6: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

IDENTIFIKASI SENYAWA AKTIF TANAMAN KAMANDRAH

(Croton tiglium) DAN BIJI JARAK PAGAR (Jatropha curcas)

SEBAGAI LARVASIDA NABATI VEKTOR DEMAM

BERDARAH DENGUE

ADI RIYADHI

Tesis

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Magister Sains pada

Departemen Kimia

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

Page 7: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Penguji luar komisi : Prof. Dr. Latifah K. Darusman, MS.

Page 8: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Judul Tesis : Identifikasi Senyawa Aktif Tanaman Kamandrah(Croton tiglium) dan Biji Jarak pagar (Jatropha curcas)sebagai Larvasida Nabati Vektor Demam BerdarahDengue

Nama : Adi RiyadhiNRP : G452050051Program Studi : Kimia

Disetujui

Komisi Pembimbing

Dr. Dyah Iswantini Pradono, M.Agr.

Ketua

Dr. Ir. Rosihan Rosman, MS. Dr. drh. Upik Kesumawati Hadi, MS.

Anggota Anggota

Diketahui,

Ketua Program Studi Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Kimia

Prof. Dr. Latifah K. Darusman, MS. Prof. Dr. Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS.

Tanggal Lulus : Tanggal Ujian : 9 Januari 2008

Page 9: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-

Nya sehingga Tesis ini telah berhasil diselesaikan. Judul Tesis ini ialah

“Identifikasi Senyawa aktif Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) dan Biji Jarak

pagar (Jatropha curcas) sebagai Larvasida Nabati Vektor Demam Berdarah

Dengue”. Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Dr. Dyah Iswantini Pradono,

M.Agr., Bapak Dr. Ir. Rosihan Rosman, MS., Ibu Dr. drh. Upik Kesumawati Hadi,

MS. dan Ibu Prof. Dr. Latifah K. Darusman, MS. yang telah banyak memberikan

bimbingan dan saran. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Endang

Puji Astuti, S.KM., Ibu Trivadila, S.Si., dan Bapak Noor Roufiq Ahmadi, S.TP,

MP., yang telah banyak membantu secara teknis selama penelitian. Terimakasih

juga disampaikan kepada UIN Syarifhidayatullah Jakarta, Tanoto Foundation dan

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian melalui program KKP3T yang

telah memberikan bantuan dana. Ungkapan terimakasih juga disampaikan kepada

seluruh keluargaku atas segala doa dan kasih sayangnya.

Semoga hasil dari karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Januari 2008

Adi Riyadhi

Page 10: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Serang Banten pada tanggal 21 Juni 1978 dari

pasangan H. M. Syar’ie BA dan H. Sutihat yahya A.Md. Penulis merupakan putra

ke empat dari enam bersaudara.

Penulis menyelesaikan pendidikan tingkat dasar di SDN 2 Serang pada tahun

1990, Sekolah Menengah Pertama di SMPN 1 Serang, lulus pada tahun 1993, dan

Sekolah Menengah Atas di SMAN 1 Serang, lulus pada tahun 1996. Pada tahun

1996 penulis melanjutkan studi pada Jurusan Kimia FMIPA UGM Yogyakarta

melalui jalur UMPTN dan lulus pada Agustus 2001.

Penulis pernah bekerja sebagai guru SMK Kimia PGRI Serang pada tahun

2002, kemudian pada tahun 2003 hingga sekarang bekerja sebagai tenaga pengajar

tidak tetap pada program studi pendidikan kimia Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan, program studi kimia Fakultas Sains dan Teknologi dan sebagai staf di

Laboratorium Kimia Pusat Laboratorium Terpadu UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

Penulis menikah pada tahun 2002 dengan Yusraini Dian Inayati dan telah

dikaruniai seorang putra pada tahun 2003 yang bernama Ahmad Rayhaan Yusri.

Page 11: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ........................................................................................ x

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiii

1 PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah ................................................................. 4

1.3 Tujuan Penelitian..................................................................... 4

1.4 Manfaat Penelitian.................................................................... 5

1.5 Hipotesis.................................................................................... 5

2 TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................... 6

2.1 Tumbuhan Berhasiat Larvasida dan Insektisida Nabati ............ 6

2.2 Larvasida Kimia untuk Nyamuk ................................................. 10

2.3 Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) ..................................... 11

2.4 Tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas)................................... 13

2.5 Nyamuk Aedes aegypti dan Proses Penularan DBD ............... 15

3 BAHAN DAN METODE ......................................................................... 19

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian ................................................. 19

3.2 Bahan Uji yang digunakan ...................................................... 19

3.3 Alat dan Bahan ........................................................................ 19

3.4 Metode Penelitian................................................................... 20

4 HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 27

4.1 Uji Karakteristik dan Uji Pendahuluan Budidaya

Tanaman Jarak pagar ............................................................ 27

4.2 Uji Karakteristik dan Uji Pendahuluan Budidaya

Tanaman Kamandrah ............................................................ 30

4.3 Uji Kadar Air dan Uji Fitokimia ............................................ 33

4.4 Pengepresan dan Ekstraksi ...................................................... 35

4.5 Uji Potensi Biji Jarak Pagar sebagai Larvasida

Aedes aegypti ....................................................................... 37

Page 12: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

4.6 Uji Potensi Tanaman Kamandrah sebagai Larvasida

Aedes aegypti ....................................................................... 38

4.7 Penentuan Nilai LC50 Minyak Jarak Pagar

sebagai Larvasida Aedes aegypti............................................... 39

4.8 Penentuan Nilai LC50 Minyak Kamandrah

sebagai Larvasida Aedes aegypti............................................... 41

4.9 Identifikasi Senyawa Aktif yang Berpotensi sebagai

Larvasida Aedes aegyti ............................................................. 43

4.10 Identifikasi Minyak Jarak pagar ............................................... 44

4.11 Identifikasi Minyak Kamandrah ...………………………….... 54

5 KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 61

5.1 Kesimpulan .............................................................................. 61

5.2 Saran .......................................................................................... 61

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 62

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. 67

Page 13: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Program pengaturan alat GC-MS ......................................................... 26

2 Kadar air sampel ................................................................................... 33

3 Hasil uji fitokimia serbuk dan ekstrak kamandrah dan jarak pagar .... 34

4 Rendemen hasil ekstrak air dan etanol kamandrah dan jarak pagar.... 36

5 Hasil uji potensi larvasida ekstrak biji jarak pagar

selama 24 jam ...................................................................................... 38

6 Hasil uji potensi larvasida ekstrak tanaman kamandrah

selama 24 jam ...................................................................................... 39

7 Hasil uji larvasida minyak jarak pagar dan sawit ................................ 40

8 Nilai Letal Consentration (LC) minyak jarak pagar dan minyak sawit ..40

9 Hasil uji larvasida minyak kamandrah ................ ................................ 42

10 Nilai Letal Consentration (LC) minyak kamandrah ............................. 42

11 Hasil identifikasi komponen minyak jarak pagar dengan

GC-MS metode I …............................................................................ 46

12 Hasil identifikasi komponen minyak jarak pagar dengan GC-MS

metode II .............................................................................................. 49

13 Hasil identifikasi komponen minyak jarak pagar dengan GC-MS

metode III............................................................................................. 52

14 Hasil identifikasi komponen minyak kamandrah dengan GC-MS

metode IV……………………………………………………………. 54

15 Hasil identifikasi komponen minyak kamandrah dengan GC-MS

metode V ………………………………………………………......... 57

Page 14: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Senyawa 12-0-Tetradecanoylphorbol-13-acetate ....………………... 3

2 Profil bunga Chrysanthemum cinerariaefolium dan serbuknya........... 9

3 Profil tanaman tembakau ………………………………………….… 9

4 Profil tanaman Derris elliptica ............................................................. 10

5 Profil tanaman kamandrah (Croton tiglium) ………………………... 13

6 Profil tanaman jarak pagar (Jatropha curcas) ……………………….. 15

7 Profil nyamuk dan larva Aedes aegypti ................................................ 16

8 Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti ..................................................... 17

9 Profil buah dan biji jarak pagar ............................................................ 27

10 Profil minyak jarak pagar ..................................................................... 27

11 Profil kecambah jarak pagar hari ke-enam dan ke-tujuh....................... 28

12 Profil kecambah jarak pagar hari ke-delapan dan ke-sepuluh ............... 28

13 Tanaman jarak pagar berumur 3 bulan .................................................. 29

14 Profil kepik lembing .............................................................................. 30

15 Profil buah dan biji kamandrah ............................................................ 31

16 Profil tanaman kamandrah ................................................................... 31

17 Profil kecambah kamandrah umur 17 hari ........................................... 32

18 Hama tanaman kamandrah .................................................................... 32

19 Profil minyak kamandrah dan perbandingan minyak kamandrah,

jarak pagar dan sawit ........................................................................... 35

20 Proses uji larvasida Aedes aegypti ........................................................ 37

21 Struktur Asam Oleat (Oleic acid) .......................................................... 45

22 Struktur cis-9-Hexadecenal dan 13-Octadecenal, (Z)- ….………….... 45

23 Kromatogram GC-MS minyak jarak pagar metode I ……..............….. 47

24 Struktur Dodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester atau Trilaurin ….. 48

25 Kromatogram GC-MS minyak jarak pagar metode II ……………...... 50

26 Gambar struktur asam linoleat (linoleic acid) ………………………… 51

27 Kromatogram GC-MS minyak jarak pagar metode III ……………... 53

Page 15: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

28 Struktur Octadecanoic acid, 3-[(1-oxohexadecyl)oxy]-2-[(1 oxotetradecyl)

oxy]propyl ester ……………………………………….. 55

29 Kromatogram GC-MS minyak kamandrah metode IV ……………… 56

30 Kromatogram GC-MS minyak kamandrah metode V ……………… 58

31 Struktur piperine ……………………………………………………. 59

32 Struktur 2-ethyl-piperidine …………………………………………… 59

33 Contoh beberapa senyawa piperidine ………………………………… 60

Page 16: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1 Diagram alir penelitian ………………………………………………. 67

2 Rendemen ekstrak air dan etanol …………………………………… 68

3 Rendemen pengepresan minyak kamandrah …………………………. 68

4 Hasil uji potensi larvasida ……………………………………………. 69

5 Nilai toksisitas minyak jarak pagar dan kamandrah terhadap

larvasida Aedes aegypti ……………………………………………… 70

6 Hasil analisis probit dengan menggunakan BioStat 2007 ………....... 72

7 Spesifikasi alat GC-MS QP2010 Shimadzu ………………………… 78

8 Program temperatur oven pada GC-MS ............................................... 82

9 Foto alat GC-MS .................................................................................. 83

10 Foto alat hydroulic pressing ................................................................. 83

11 Foto alat Moisture analysis Ohaus MB45 ............................................ 83

12 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol biji Kamandrah (B).................... 84

13 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol endosperm biji Jarak pagar (B).. 84

14 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol kulit biji Jarak pagar B)............. 84

15 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol daun Kamandrah (B)................. 85

16 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol batang Kamandrah .................... 85

17 Biosintesis piperine .............................................................................. 86

Page 17: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang
Page 18: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso menyatakan wilayah Jakarta dalam status

kejadian luar biasa penyakit demam berdarah dengue (Kompas 10 April 2007).

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta menunjukkan, sampai akhir Maret, jumlah

penderita DBD mencapai 4.408 pasien atau melampaui batas toleransi kejadian

luar biasa (KLB) 3.107 pasien. Obat dan vaksin untuk mencegah penyakit demam

berdarah belum ditemukan dan masih dalam proses penelitian yang belum

membuahkan hasil. Cara yang paling tepat untuk pengendaliannya adalah dengan

memutus siklus kehidupan nyamuk dengan menggunakan larvasida dan

insektisida.

Penggunaan insektisida sintetik dikenal sangat efektif, relatif murah, mudah

dan praktis, tetapi dapat berdampak tidak baik terhadap lingkungan. Salah satu

usaha untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan cara mencari bahan hayati

yang lebih selektif dan aman. Insektisida nabati merupakan salah satu sarana

pengendalian hama alternatif yang layak dikembangkan, karena senyawa

insektisida dari tumbuhan mudah terurai di lingkungan, tidak meninggalkan residu

di udara, air dan tanah serta mempunyai tingkat keamanan yang lebih tinggi bila

dibandingkan dengan racun-racun anorganik.

Uji toksisitas beberapa tanaman telah dilakukan terhadap larva nyamuk,

seperti minyak atsiri daun Jukut (Hyptis suaveolens) (Noegroho et al. 1997),

ekstrak air dari tanaman Piper retrofractum (Chansang et al. 2005), ekstraksi daun

Annona muricata (Hamidah 2002), ekstrak tanaman Origanum onites (Cetin dan

Yanikoglu 2006) dan minyak tumbuhan yang berasal dari tanaman (Camphor,

Thyme, Amyris, Lemon, Cedarwood, Frankincense, Dill, Myrtle, Juniper, Black

Pepper, Verbena, Helichrysum and Sandalwood) yang dilaporkan memiliki

bioaktivitas sebagai larvasida nyamuk (Amer dan Mehlhorn 2006).

Aminah et al. (2001) melaporkan hormon steroid dalam buah lerak diduga

berpengaruh dalam pertumbuhan larva nyamuk, berdasarkan hasil uji

menunjukkan larva yang mati lebih panjang sekitar 1-2 mm. Saponin dalam buah

Page 19: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

lerak dapat menurunkan tegangan permukaan selaput mukosa traktus digestivus

larva sehingga dinding traktus digestivus menjadi korosif.

Sebagian besar ekstrak tanaman yang telah diteliti aktivitasnya

membutuhkan konsentrasi yang tinggi, ekstrak tanaman yang aktif pada dosis

tinggi secara ekonomis tidak menguntungkan. Salah satu cara untuk menurunkan

dosis adalah menggabungkan dari beberapa ekstrak tanaman seperti yang

dilakukan oleh George dan Vincent (2005) yaitu dengan menggabungkan antara

ekstrak tanaman Annona squamosa dan Pongamia glabra dengan perbandingan

1 : 1 telah menurunkan nilai LC50 dari (4,361 ppm dan 1,380 ppm) menjadi 0,288

ppm. Cara lain adalah dengan mencari tanaman lain yang memiliki toksisitas

tinggi sehingga aktif pada dosis yang rendah.

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tumbuhan kamandrah dan jarak

pagar sebagai larvasida nabati yang efektif dan aman, sehingga hasil dari

penelitian dapat meningkatkan kontribusi tumbuhan obat dalam menanggulangi

penyakit demam berdarah dengue yang menjadi masalah nasional. Secara khusus

akan dilakukan evaluasi dari ekstrak air dan etanol dari tumbuhan kamandrah

(daun, batang dan biji) dan biji jarak pagar (kulit biji dan endosperm biji), serta

minyak dari biji kamandrah dan biji jarak pagar hasil pengepresan dengan

menggunakan hydraulic press yang mempunyai sifat toksik yang tinggi, serta

ingin mengetahui senyawa kimia yang terkandung didalamnya.

Tumbuhan Kamandrah (Croton tiglium) adalah salah satu tumbuhan beracun

yang berpotensi sebagai insektisida, seluruh bagian tanaman terutama biji adalah

beracun. Senyawa 12-0-Tetradecanoylphorbol-13-acetate (Gambar 1), hasil

isolasi dari biji kamandrah dapat membunuh 100% larva Culex pipiens instar ke

dua pada konsentrasi 0,6 ppm (Marshall et al. 2005). Senyawa 12-0-

Tetradecanoylphorbol-13-acetate (Gambar 1) juga dapat berfungsi sebagai Anti-

HIV (Singh et al. 2005). Penelitian yang dilakukan di Untan terhadap ekstrak biji

kamandrah melalui kerjasama Pusat Studi Agroindustri dan Agrobisnis (PSAA)

Untan dengan Laboratorium Hama Penyakit Fakultas Pertanian Untan diperoleh

nilai LC50 ekstrak biji kamandrah pada larva nyamuk adalah 0,06% - 0,07% atau

600 ppm - 700 ppm (Sinar Harapan 6 Februari 2002). Dzulkarnain (1989)

melaporkan dalam penelitiannya, biji Croton tiglium dari famili Euphorbiaceae

mengandung minyak yang sangat berbahaya, setetes (0,05 gram) dapat

Page 20: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

menyebabkan diare, sedangkan dosis lebih besar sedikit lagi fatal bagi manusia.

Yuningsih dan Laba (2007) melaporkan telah melakukan uji efek toksik dari

beberapa tanaman beracun, dari berbagai ekstrak tanaman yang diuji, ekstrak yang

paling toksik adalah ekstrak biji kamandrah (Croton tiglium ). Secara patologi

anatomis ekstrak dari beberapa tanaman beracun menyebabkan pembendungan

dan perdarahan umum pada paru-paru, jantung dan hati dan sebagian besar dari

area mukosa lambung hanya berupa selaput tipis yang berwarna transparan karena

mengalami atrofi (Yuningsih dan Laba 2007).

OO

HO

HHO

O

H

OH

OO

H

Tridecanoic acid 9a-acetoxy-4a,7b-dihydroxy-3-hydroxymethyl-1,1,6,8-tetramethyl-5-oxo-1a,1b,4,4a,5,7a,7b,8,9,9a-decahydro-1H-cyclopropa[3,4]benzo[1,2-e]azulen-9-yl ester

Gambar 1 Senyawa 12-0-Tetradecanoylphorbol-13-acetate

Hasil studi di masyarakat menunjukkan serbuk biji kamandrah sudah biasa

digunakan oleh nelayan di pulau Komodo untuk meracuni ikan di perairan agar

mudah ditangkap tetapi masih dapat dikonsumsi (Pet 1997), sedangkan di

Kalimantan tumbuhan kamandrah biasa digunakan sebagai obat laksatif (Saputera

2007). Selain itu asap pembakaran batang dan daun kamandrah biasa digunakan

masyarakat Kalimantan sebagai pengusir nyamuk. Tanaman kamandrah di sekitar

Maluku dan Sulawesi Selatan pernah diberitakan digunakan sebagai obat KB,

sebenarnya yang terjadi adalah abortus atau bila digunakan pada masa implantasi

maka kerjanya sebagai anti implantasi, karena adanya kontraksi yang kuat pada

usus dan juga uterus (Dzulkarnain 1989).

Tumbuhan jarak pagar (Jatropa curcas) seperti halnya tumbuhan

kamandrah, merupakan tanaman beracun. Jarak pagar dan kamandrah merupakan

tanaman yang masih satu famili yaitu Euphorbiaceae. Keseluruhan bagian

tanaman jarak pagar adalah beracun, terutama bagian biji. Biji jarak pagar

Page 21: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

mengandung protein curcin yang beracun (Stirpe et al. 1976). Hasil studi di

masyarakat, jarak pagar biasa digunakan pada bagian daun sebagai obat penyakit

koreng dan gatal-gatal, bagian biji digunakan untuk mengurangi kesulitan buang

air besar, mengobati kangker mulut rahim, obat kulit, bisul dan infeksi jamur

(Zulkifli 2005). Adebowale dan Adedire (2006) melaporkan bahwa minyak dari

biji jarak pagar dapat membunuh telur Callosobruchus maculates.

Tanaman kamandrah dan jarak pagar merupakan tanaman asli Indonesia

yang tersebar merata di seluruh Indonesia. Dilihat dari sifat toksiknya, tanaman

kamandrah dan jarak pagar memiliki potensi sebagai larvasida nyamuk Aedes

aegypti, namun demikian belum banyak penelitian yang menggunakannya, oleh

sebab itu penelitian tanaman kamandrah dan jarak pagar sebagai larvasida perlu

dilakukan. Tujuan akhir dari penelitian ini adalah pencarian larvasida yang aman

bagi lingkungan, tidak berbahaya bagi manusia atau organisme non-target dan

praktis/mudah digunakan

1.2 Perumusan Masalah

Sebagian besar larvasida yang beredar dipasaran berupa bahan kimia

sintesis, penelitian larvasida nabati sebagian besar menunjukkan efektivitas yang

rendah ditunjukan oleh kecepatan membunuh larva nyamuk yang masih relatif

lambat dan nilai LC50 yang masih cukup tinggi. Tanaman kamandrah dan jarak

pagar adalah tanaman yang beracun yang berpotensi sebagai pestisida, oleh sebab

itu perlu dilakukan penelitian pada tanaman kamandrah dan jarak pagar sebagai

larvasida nyamuk vektor demam berdarah.

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk untuk mengevaluasi tumbuhan obat

kamandrah dan jarak pagar sebagai larvasida nabati nyamuk Aedes aegypti yang

efektif dan aman, secara khusus akan dilakukan evaluasi ekstrak air dan etanol

dari tanaman kamandrah (daun, batang dan biji) dan biji jarak pagar (kulit dan

endosperm), serta minyak dari biji kamandrah dan biji jarak pagar hasil

pengepresan sebagai larvasida nyamuk Aedes aegypti, dan mengetahui senyawa

kimia yang terkandung didalamnya.

Page 22: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini bermanfaat untuk menambah inventarisasi jenis

tumbuhan yang mengandung senyawa berkhasiat sebagai larvasida nyamuk yang

dapat dimanfaatkan dalam menanggulangi penyakit demam berdarah dengue yang

menjadi masalah nasional yang selanjutnya akan berdampak dalam meningkatkan

kesehatan masyarakat dan memberikan informasi senyawa yang aktif sebagai

larvasida dalam tanaman kamandrah dan jarak pagar.

1.5 Hipotesis

Tanaman Kamandrah (daun, batang dan biji) dan biji jarak pagar (kulit dan

endosperm) bersifat toksik terhadap larva nyamuk Aedes aegypti.

Page 23: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Berkhasiat Larvasida dan Insektisida Nabati

Tumbuhan berkhasiat larvasida

Nyamuk Aedes aegypti pada umumnya bertelur ditempat air yang bersih,

yang biasanya digunakan untuk kebutuhan sehari-hari seperti mandi, mencuci dan

memasak, oleh sebab itu larvasida yang digunakan untuk membunuh larva

nyamuk Aedes aegypti harus memiliki sifat tidak berbau, tidak berasa, tidak

berwarna dan efektif pada konsentrasi rendah, dan tentunya tidak berbahaya bagi

manusia.

Widiyanti dan Muyadihardja (2004) melaporkan hasil uji Jamur

Metarhizium anisopliae terhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Mortalitas larva

Aedes aegypti terjadi karena konidia Metarhizium anisopliae mengandung

destruxin A (C29H47O7N5), destruxin B (C25H42O6N4), destruxin C,D,E yang

dipertimbangkan sebagai bahan aktif insektisida generasi baru, destruxin berakibat

pada organela sel target menyebabkan paralisis sel dan berubahnya fungsi midgut,

tubulus malphigi dan jaringan otot.

Aminah et al. (2001) melaporkan ekstrak buah lerak bersifat toksik terhadap

larva nyamuk. Ekstrak buah lerak, diduga mengandung saponin dan hormon

steroid yang berpengaruh dalam pertumbuhan larva nyamuk. Larva yang mati

dalam perlakuan ekstrak buah lerak memperlihatkan kerusakan pada dinding

traktus digestivus. Hal ini diakibatkan karena saponin dapat menurunkan tegangan

permukaan selaput mukosa traktus digestivus larva sehingga dinding traktus

digestivus menjadi korosif. Pupa tidak terpengaruh oleh saponin karena

mempunyai struktur dinding tubuh yang terdiri dari kutikula yang keras sehingga

senyawa saponin tidak dapat menembus dinding pupa. Ukuran larva yang mati

lebih panjang sekitar 1-2 mm dibandingkan dengan kontrol, diperkirakan terjadi

relaksasi urat daging pada larva yang mendapat makan tambahan hormon steroid.

Ekstrak daun kecubung bersifat toksik terhadap larva nyamuk. Pengamatan

pada nyamuk yang mati abnormal menunjukkan sebagian tubuh nyamuk ada yang

tersangkut selubung pupa sehingga terjadi kegagalan ekslosi. Hal ini diperkirakan

karena, alkaloid yang terkandung dalam daun kecubung dapat merangsang

Page 24: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

kelenjar endokrin untuk menghasilkan hormon ekdison, peningkatan hormon

tersebut dapat menyebabkan kegagalan metamorfosis (Aminah et al. 2001).

Fitriana (2006), melaporkan hasil uji aktivitas larvasida minyak atsiri

kuncup bunga cengkeh (Syzygium aromatikum) terhadap larva nyamuk Anopheles

aconitus instar III diperoleh nilai LC90 sebesar 67,69 ppm.

Noegroho et al. (1997), melaporkan aktivitas larvasida minyak atsiri daun

jukut Hyptis suaveolens terhadap larva nyamuk Aedes aegypti instar IV memiliki

nilai LC50 dan LC90 sebesar = 393,69 ppm dan 1145,92 ppm, hasil analisis GC-MS

diperoleh 16 puncak kromatogram, dan 8 puncak yang teridentifikasi, bila

dibandingkan dengan National Institute of Standard Technology (NIST) senyawa

tersebut adalah 3-karen, bisiklo-3,1,1 heksan, beta-pinen, alfa-felandren, gama-

terpinen, 3-sikloheksan-1-ol, beta-kariofilen dan alfa-kariofilen. Tumbuhan jukut

(Hyptis suaveolens) termasuk suku Labiatae yang mengandung monoterpen dan

seskuiterpen, digunakan oleh masyarakat untuk ramuan obat tradisional, seperti

penolak serangga, anti spasmodik, dan anti rematik.

Hamidah (2002), melaporkan bahwa fraksi semi polar ekstraksi daun

Annona muricata mempunyai aktivitas larvasida tertinggi dibanding dengan fraksi

polar dan non polar, serta fraksi semi polar daun Annona muricata mempunyai

pengaruh yang paling kuat dalam menghambat penetasan telur Aedes aegypti.

kemudian diikuti fraksi polar dan non polar.

Thomas et al. (2004) melaporkan minyak yang diperoleh dari ekstrak

Ipomoea cairica, pada konsentrasi 100 ppm telah berhasil membunuh 100% larva

Culex tritaeniorhynchus dengan nilai LC50 14,8 ppm dan pada konsentrasi 120

ppm berhasil membunuh larva Aedes aegypti dengan nilai LC50 22,3 ppm dan

pada konsentrasi 120 ppm berhasil membunuh Anopheles stephensi dengan nilai

LC50 14,9 ppm dan pada 170 ppm berhasil membunuh larva Culex

quinquefasciatus dengan nilai LC50 58,9 ppm.

Cetin dan Yanikoglu (2006) melaporkan efek insektisida dari esensial oil

yang diperoleh dari tanaman Origanum onites terhadap larva Culex pipiens

diperoleh nilai LC50 sebesar 22,4 ppm dan LC90 sebesar 61,3 ppm. Efek insektisida

esensial oil yang diperoleh dari tanaman Origanum minutiflorum terhadap larva

Culex pipiens diperoleh nilai LC50 sebesar 73,8 ppm dan LC90 sebesar 118,9 ppm.

Page 25: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Amer dan Mehlhorn (2006) melaporkan minyak tumbuhan yang berasal dari

tanaman (Camphor, Thyme, Amyris, Lemon, Cedarwood, Frankincense, Dill,

Myrtle, Juniper, Black Pepper, Verbena, Helichrysum and Sandalwood) memiliki

bioaktivitas sebagai larvasida dengan nilai LC50 Sebesar 1 s/d 101,3 ppm untuk

Aedes aegypti, dan sebesar 9,7 – 101,4 ppm pada Anopheles stephensi dan sebesar

1-50,2 ppm pada Culex quinquefasciatus.

Thangam dan Kathiresan (1997) telah melakukan uji bioaktif larvasida

terhadap larva nyamuk Culex quinquefasciatus pada 15 spesies tanaman mangrove

(Acanthus ilicifolius, Aegiceras corniculatum, Avicennia marina, Bruguiera

cylindrica, Ceriops decandra, Excoecaria agallocha, Rhizophora apiculata, R.

lamarckii, R. mucronata, Salicornia brachiata, Sesuvium portulacastrum,

Sonneratia apetala, Suaeda maritima, S. monoica and Xylocarpus granatum) dari

ke-15 tanaman ekstrak petroleum ether dari tanaman R. apiculata yang paling

efektif dengan nilai LC50 sebesar 25,7 mg/L.

Insektisida Nabati

Insektisida nabati yaitu insektisida yang didapatkan dari tanaman. Beberapa

insektisida nabati yang umum digunakan yaitu Piretrum, Nikotin, dan Rotenon

(Opender dan Dhaliwal 2005)

Piretrum

Piretrum merupakan insektisida nabati yang dipakai untuk mengendalikan

berbagai serangga hama permukiman dan tidak berbahaya bagi mamalia. Piretrum

berasal dari ekstrak bunga Chrysanthemum cinerariaefolium (Gambar 2).

Piretrum bekerja dengan menyerang sistem syaraf pusat pada serangga sehingga

dapat melumpuhkan (knockdown) serangga secara cepat (Opender dan Dhaliwal

2005). Di indonesia sebelum maraknya penggunaan piretroid, piretrum digunakan

sebagai bahan aktif lingkaran anti nyamuk. Bahkan bahan ampas dari sisa

ekstraksi tanaman hingga kini masih digunakan sebagai campuran anti nyamuk

bakar (Hadi et al. 2006).

Page 26: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

A B

Gambar 2 Profil bunga Chrysanthemum cinerariaefolium (A) dan serbuknya (B)

(Sumber : http://kanchanapisek.or.th)

Nikotin

Nikotin adalah suatu alkaloid yang berasal dari ekstrak tanaman tembakau

(Gambar 3). Nikotin bekerja dengan mimik/meniru asetilkholin pada

persimpangan neuromuskular binatang yang mengakibatkan kejang, konvulsi dan

kematian secara cepat. Pada serangga kejadiannya sama, namun hanya terjadi di

ganglia pada sistem saraf pusat (Opender dan Dhaliwal 2005).

Gambar 3 Profil tanaman tembakau

(Sumber : www.pnm.my)

Rotenon

Rotenon dihasilkan dari akar/rhizome dari tanaman Derris elliptica (Gambar

4). Rotenon biasa digunakan untuk reklamasi kolam untuk kolam pemancingan

yaitu dengan mengendalikan ikan yang ada, kemudian digantikan dengan spesies

ikan yang dikehendaki. Pada dosis yang disarankan rotenon merupakan

pembunuh ikan yang selektif namun tidak toksik terhadap organisme makanan

ikan yang ada serta dapat terurai secara cepat (Opender dan Dhaliwal 2005).

Sebagai insektisida, rotenon adalah racun kontak dan perut, yang membunuh

serangga secara perlahan yang diikuti dengan aktivitas berhenti makan (stop

feeding action). Rotenon banyak digunakan untuk pengendalian serangga di taman

dan kebun di sekitar rumah (Opender dan Dhaliwal 2005).

Page 27: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Gambar 4 Profil tanaman Derris elliptica

(Sumber : www.metafro.be)

2.2 Larvasida Kimia untuk Nyamuk

Larvasida yang digunakan untuk membunuh atau mengganggu habitat

pertumbuhan larva nyamuk pada umumnya berupa bahan kimia, larvasida

digunakan dengan tujuan untuk mengurangi populasi nyamuk di daerah

sekitarnya. Larvasida digunakan ketika musim nyamuk bertelur.

Larvasida biasa digunakan pada penampungan air dimana airnya digunakan

bagi kebutuhan sehari-hari terutama untuk minum dan masak, oleh sebab itu maka

larvasida yang digunakan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : efektif

pada dosis rendah, tidak bersifat racun bagi manusia, tidak menyebabkan

perubahan rasa, warna dan bau pada air yang diperlakukan, dan efektivitasnya

bertahan lama.

Beberapa larvasida dengan kriteria seperti tersebut di atas, sebagian telah

digunakan secara luas (operasional) dan sebagian lainnya masih dalam tahap uji

laboratorium atau uji lapangan skala kecil. Berikut ini beberapa jenis larvasida

yang beredar dipasaran (Hadi 1997).

Temephos / Abate (C16H20O6P2S3)

Larvasida ini terbukti efektif terhadap larva Aedes aegypti dan daya

racunnya rendah terhadap mamalia. Pada program penanggulangan vektor DBD di

Indonesia, temephos sudah digunakan sejak 1976 dalam bentuk (formulasi)

butiran pasir (sand granules) dengan dosis 1 ppm.

Methoprene (C19H34O3)

Page 28: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Larvasida ini termasuk jenis penghambat tumbuh serangga (insect growth

regulator). Methoprene bekerja dengan menghambat proses methamorphosis

serangga. Pada uji lapangan terbukti berhasil menekan kepadatan nyamuk Aedes

aegypti selama sebulan. Methoprene dapat digunakan pada air yang diminum

dengan dosis tidak boleh lebih dari 1 mg/L.

Diflubenzuron (C14H9ClF2N2O2)

Larvasida jenis ini memiliki sifat toksik yang rendah pada manusia, namun

pada hewan uji diflubenzuron berpengaruh pada haemoglobin. Larvasida jenis ini

dapat digunakan pada air minum.

2.3 Tanaman Kamandrah (Croton tiglium )

Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) merupakan salah satu tanaman obat

yang banyak terdapat di wilayah Indonesia, sehingga tanaman ini ada yang

menamakannya Simalakian (Sumatera Barat), Ceraken (Jawa), Roengkok

(Sumatera Utara), Semoeki (Ternate), Kowe (Tidore). Di daerah kalimantan

tengah, biji tanaman kamandrah banyak dimanfaatkan masyarakat, karena

dipercaya mempunyai khasiat sebagai pencahar berat. Dengan memakan bijinya,

maka biasanya akan cepat buang air besar, akan tetapi kelebihannya tidak

menimbulkan mules pada perut (Saputera 2007). Di daerah Nusa tenggara timur,

tepatnya di pulau komodo, serbuk dari biji kamandrah biasa digunakan nelayan

untuk meracuni ikan di perairan sehingga ikan mudah ditangkap, serbuk biji

kamandrah adalah ampas dari biji setelah minyak dikeluarkan dari biji kamandrah

(Pet 1997).

Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) (Gambar 5) berupa tanaman perdu

dengan tinggi tanaman mencapai 12 meter (Duke 1983). Bentuk batang tegak,

bulat, berambut dan berwarna hijau, dengan daun tunggal, berseling dan lojong.

Bentuk tepi daun bergerigi dengan ujung yang runcing. Panjang daun sekitar 3-4,5

cm, dengan lebar daun sekitar 1-3,4 cm. Bentuk tangkai daun silindris dengan

panjang 2-2,5 cm, bentuk pertulangan menyirip dan berwarna hijau. Bunga

tanaman kamandrah majemuk dengan bentuk bulir, berada di ujung batang dengan

klopak membulat, memiliki banyak benang sari, kepala putik bulat berwarna

kuning dengan mahkota berbentuk corong berwarna kuning. Buah tanaman

Page 29: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

kamandrah berbentuk bulat dengan diameter sekitar 0,5 cm dan berwarna hijau

dengan biji bulat telur berwarna coklat kehitam-hitaman. Akar tanaman

kamandrah adalah akar tunggang berwarna putih (Saputera 2007).

Klasifikasi tanaman kamandrah

Famili EuphorbiaceaeGenus CrotonSpesies Croton tiglium LNama umum/dagang CerakinNama daerah Simalakian (Sumatera Barat),

Ceraken (Jawa), Roengkok(Sumatera Utara), Semoeki(Ternate), Kowe (Tidore),Kamandrah (Kalimantan)

Minyak kamandrah dapat dihasilkan dari biji kamandrah melalui proses

ekstraksi atau dengan cara pengepresan dengan menggunakan mesin pengepres

biji. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diketahui kadar lemak yang

terdapat pada biji kamandrah adalah 40,01%, protein 26,69%, serat 8,45%, abu

3,14% dan karbohidrat 15,51% (Saputera 2007).

Dzulkarnain (1989) melaporkan dalam penelitiannya, biji Croton tiglium

dari famili Euphorbiaceae mengandung minyak yang sangat berbahaya. Setetes

(0,05 gram) dapat menyebabkan diare, sedangkan dosis lebih besar sedikit lagi

fatal bagi manusia. Di sekitar Maluku dan Sulawesi Selatan bahan ini pernah

diberitakan digunakan sebagai obat KB. Sebenarnya yang terjadi adalah abortus

atau bila digunakan pada masa implantasi maka kerjanya sebagai anti implantasi,

karena adanya kontraksi yang kuat pada usus dan juga uterus (Dzulkarnain 1989).

Banerjee dan Sen (1983) melaporkan bahwa lectin dari tanaman Croton

tiglium dapat menginhibisi haemagglutination dan haemolysis cell darah merah

pada kelinci.

Page 30: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Gambar 5 Profil tanaman kamandrah (Croton tiglium)

(Sumber : Kebun Balittro Bogor)

Yuningsih dan Laba (2007) melaporkan telah melakukan uji efek toksik dari

beberapa tanaman beracun di antaranya daun Lelatang (Acalypha indica), biji

Karet (Ficus elastica), biji Kapok (Ceiba petandra), biji Jarak (Ricinus

communis), daun Tembakau (Nicotiana tabacum), daun Strychnuos nux vomica ,

akar/batang Tuba (Derris eliptica), daun Tikusan (Clauseva exavata), umbi

Gadung, kulit batang Ceremai, batang Kipahit (Pierasma javanica), biji

Kamandrah (Croton tiglium) dan biji Picung (Pangium edule), dari berbagai

ekstrak tanaman yang diuji, ekstrak yang paling toksik adalah ekstrak biji

kamandrah (Croton tiglium) dan ekstrak biji picung (Pangium edule). Secara

patologi anatomis ekstrak tanaman beracun tersebut menyebabkan pembendungan

dan perdarahan umum pada paru-paru, jantung dan hati dan sebagian besar dari

area mukosa lambung hanya berupa selaput tipis yang berwarna transparan karena

mengalami atrofi.

Salatino et al. (2007), melaporkan bahwa tanaman dari genus Croton

memiliki bioaktivitas anti-hypertensive, anti-inflammatory, antimalarial,

antimicrobial, antispasmodic, antiulcer, antiviral dan myorelaxant.

2.4 Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas)

Jarak pagar (Jatropha curcas) (Gambar 6) telah lama dikenal masyarakat

berbagai daerah di Indonesia, yaitu sejak diperkenalkan oleh bangsa Jepang pada

tahun 1942-an, saat itu masyarakat diperintahkan untuk melakukan penanaman

jarak sebagai pagar pekarangan. Beberapa nama daerah tanaman Jarak pagar

antara lain; Jarak kosta, Jarak budeg (Sunda); Jarak gundul, Jarak pager (Jawa);

Page 31: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Kalekhe paghar (Madura); Jarak pager (Bali); Lulu mau, Paku kase, Jarak pageh

(Nusatenggara); Kuman nema (Alor); Jarak kosta, Jarak wolanda, Bindalo,

Bintalo, Tondo utomene (Sulawesi); Ai huwa kamala, Balacai, Kadoto (Maluku)

(Irwanto 2006).

Klasifikasi tanaman jarak pagar

Famili EuphorbiaceaeGenus JatrophaSpesies Jatropha curcas L.Nama umum/dagang Jarak pagarNama daerah Jarak kosta, jarak budeg (Sunda);

jarak gundul, jarak pager (Jawa);kalekhe paghar (Madura); jarak pager(Bali); lulu mau, paku kase, jarakpageh (Nusa tenggara); kuman nema(Alor); jarak kosta, jarak wolanda,bindalo, bintalo, tondo utomene(Sulawesi); ai huwa kamala, balacai,kadoto (Maluku).

Jarak pagar (Jatropha curcas) seringkali salah diidentifikasi dengan tanaman

Jarak kepyar (Ricinus communis) dalam bahasa Inggris disebut ”Castor Bean”.

Tanaman Jarak pagar atau Jatropha curcas (Physic Nut) dan Ricinus communis

(Castor Bean) ini juga sama-sama banyak ditemukan di daerah tropis seperti

Indonesia, bahkan dari kedua jenis tanaman ini dapat diperoleh ekstrak minyak

dari bijinya. Hanya saja tanaman jarak Ricinus communis seringkali terkait dengan

produksi ”ricin” yaitu racun yang berbahaya dan banyak digunakan untuk

penelitian terapi penyakit kanker, sedangkan tanaman jarak Jatropha curcas

menghasilkan racun ”krusin” tetapi lebih banyak terkait dengan informasi

”biodiesel” atau ”biofuel”. Kedua tanaman ini berbeda baik dalam bentuk

morfologi tanaman maupun minyak yang dihasilkannya (Irwanto 2006).

Minyak jarak dapat dihasilkan dari daging buah biji jarak melalui proses

ekstraksi atau dengan menggunakan mesin pengepres biji. Berdasarkan hasil

penelitian yang telah dilakukan diketahui kadar lemak yang terdapat pada biji

jarak pagar kering adalah 46,25%, protein 18,88%, serat 15,1%, abu 2,62% dan

karbohidrat 32,25% (Zulkifli 2005).

Page 32: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Gambar 6 Profil tanaman jarak pagar

(Sumber : Kebun praktikum UIN Jakarta)

2.5 Nyamuk Aedes aegypti dan Proses Penularan DBD

Nyamuk adalah serangga berukuran kecil, halus, langsing, kaki-kaki atau

tungkainya panjang langsing, dan mempunyai bagian mulut untuk menusuk kulit

dan menghisap darah. Nyamuk dapat dijumpai pada ketinggian 5.000 meter di atas

permukaan laut sampai kedalaman 1.500 meter di bawah permukaan tanah di

daerah pertambangan. Nyamuk termasuk ke dalam ordo Diptera, famili Culicidae,

dengan 3 subfamili yaitu Toxorhynchitinae (Toxorhynchites), Culicinae (Aedes,

Culex, Mansonia, Armigeres) dan Anophelinae (Anopheles). Di seluruh dunia,

dilaporkan terdapat sekitar 3100 spesies dari 34 genus. Anopheles, Culex, Aedes,

Mansonia, Armigeres, Haemagogus, Sabethes, Culiseta dan Psorophora adalah

genus nyamuk yang menghisap darah manusia dan berperan sebagai vector (Hadi

et al. 2006).

Penyakit demam berdarah dengue atau Dengue Haemorrhagic Fever (DHF)

adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui

gigitan nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Kedua jenis nyamuk ini ada

hampir di seluruh daerah di Indonesia, kecuali di tempat-tempat ketinggian lebih

dari 1000 meter di ataspermukaan laut (Koban 2005).

Nyamuk Aedes aegypti (Gambar 7) berukuran kecil, berwarna hitam dan

bergaris-garis putih pada kaki dan punggungnya. Nyamuk menggigit manusia

pada pagi dan sore hari (Info Ristek 2006), hanya nyamuk betina yang menggigit

dan menghisap darah serta memilih darah manusia untuk mematangkan telurnya.

Page 33: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Nyamuk jantan tidak menggigit dan menghisap darah, melainkan hidup dari sari

bunga tumbuh-tumbuhan. Umur nyamuk betina dapat mencapai sekitar 1 bulan.

Kepadatan nyamuk akan meningkat saat musim hujan (DEPKES 2004).

A B

Gambar 7 Profil nyamuk (A) dan larva Aedes aegypti (B)

(Sumber : www.mosquitomagnetdepot.com)

Nyamuk Aedes aegypti adalah nyamuk yang mempunyai sifat yang khas,

menggigit pada pada pagi dan sore hari. Setelah kenyang menghisap darah,

nyamuk betina perlu istirahat sekitar 2-3 hari untuk mematangkan telur. Tempat

istirahat yang disukai adalah tempat yang lembab dan kurang terang seperti kamar

mandi dan gantungan baju. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat

penampungan air bersih seperti bak mandi, tempayan, tempat minum burung dan

barang-barang bekas yang dibuang sembarangan yang pada waktu hujan terisi air.

Berdasarkan hasil penelitian Hasyimi dan Soekirno (2004), jentik nyamuk paling

banyak ditemukan di tempat penampungan air yang terbuat dari logam.

Nyamuk dewasa berkembang biak dengan cara meletakan telurnya di

dinding tempat air, sedikit di atas permukaan air. Setiap kali bertelur nyamuk

betina dapat mengeluarkan sekitar 100 butir telur dengan ukuran sekitar 0,7 mm

per butir (DEPKES 2004). Telur Aedes berwarna hitam, oval dan diletakkan di

dinding wadah air, biasanya di bagian atas permukaan air. Apabila wadah air ini

mengering, telur bisa tahan (dorman) selama beberapa minggu atau bahkan bulan.

Ketika wadah air berisi air dan menutupi seluruh bagian telur, maka ia akan

menetas menjadi jentik (larva). Jentik dalam kondisi yang sesuai akan

berkembang dalam waktu 6-8 hari, dan berubah menjadi pupa (kepongpong).

Dalam waktu kurang lebih dua hari, dari pupa akan muncullah nyamuk dewasa.

(Hadi et al. 2006). Pupa nyamuk masih dapat aktif bergerak didalam air, tetapi

Page 34: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

tidak makan dan setelah 1-2 hari akan berubah menjadi nyamuk. Jadi total siklus

hidup bisa diselesaikan dalam waktu 9-12 hari (DEPKES 2004). Siklus hidup

nyamuk dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Siklus hidup nyamuk Aedes aegypti

(Sumber : http://biotechpestcontrols.com)

Proses penularan DBD

Penyakit DBD pertama kali di Indonesia ditemukan di Surabaya pada tahun

1968, akan tetapi konfirmasi virologis baru didapat pada tahun 1972. Sejak itu

penyakit tersebut menyebar ke berbagai daerah, sehingga sampai tahun 1980

seluruh propinsi di Indonesia telah terjangkit penyakit demam berdarah. Sejak

pertama kali ditemukan, jumlah kasus menunjukkan kecenderungan meningkat

baik dalam jumlah maupun luas wilayah yang terjangkit dan secara sporadis selalu

terjadi KLB (kejadian luar biasa) setiap tahun. Kejadian luar biasa DBD terbesar

terjadi pada tahun 1998, dengan Incidence Rate (IR) = 35,19 per 100.000

penduduk dan pada tahun 1999 IR menurun tajam sebesar 10,17%, namun tahun-

tahun berikutnya IR cenderung meningkat yaitu 15,99 (tahun 2000); 21,66 (tahun

2000); 21,66 (tahun 2001); 19,24 (tahun 2002); dan 23,87 (tahun 2003) (Kristina

et al. 2004).

Penyakit DBD disebabkan oleh Virus Dengue dengan tipe DEN 1, DEN 2,

DEN 3 dan DEN 4. Virus itu termasuk dalam group B Arthropod borne viruses

(arboviruses). Keempat type virus itu telah ditemukan di berbagai daerah di

Indonesia antara lain Jakarta dan Yogyakarta. Virus yang banyak berkembang di

masyarakat adalah virus dengue tipe satu dan tiga (Kristina et al. 2004).

Page 35: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Nyamuk penular demam berdarah adalah Aedes aegypti dan Aedes

albopictus. Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak dalam tempat penampungan

air seperti bak mandi, tempayan, drum dan vas bunga. Aedes albopictus juga

demikian tetapi biasanya lebih banyak terdapat di bagian luar rumah (Hadi et al.

2006).

Cara penularan penyakit DBD adalah melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti

yang mengigit penderita DBD kemudian ditularkan kepada orang sehat. Nyamuk

Aedes aegypti lebih suka berkelana mencari mangsanya di siang hari di banding

nyamuk lain yang cenderung menyerang manusia pada malam hari. Setelah

menggigit tubuh manusia dengan cepat perutnya menjadi buncit dipenuhi kira-kira

dua hingga empat miligram darah atau sekitar 1,5 kali berat badannya. Orang yang

beresiko terkena demam berdarah adalah anak-anak yang berusia di bawah 15

tahun dan sebagian besar tinggal di lingkungan lembab, serta daerah pinggiran

kumuh (Kristina et al. 2004).

Secara umum pengendalian nyamuk dapat dilakukan dengan dua cara yaitu

pengendalian nonkimiawi dan kimiawi. Pengendalian non kimiawi dilakukan

dengan cara menghilangkan tempat perindukan nyamuk dan dapat juga dilakukan

dengan cara memanfaatkan musuh-musuh alami nyamuk seperti ikan pemakan

jentik atau larva nyamuk. Ikan pemakan jentik nyamuk adalah sejenis ikan guppy

dan Poecilia reticulata yang bersifat lebih toleran terhadap perairan yang

tercemar polutan organik. Pengendalian kimiawi dilakukan dengan cara

pemberian larvasida untuk membunuh jentik nyamuk, dan dengan cara

pengasapan (fogging) untuk membunuh nyamuk dewasa (Hadi et al. 2006).

Page 36: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

3 BAHAN DAN METODE

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Laboratorium Pusat Studi Biofarmaka-LPPM-IPB,

Laboratorium Balittro Bogor, Laboratorium Kimia dan Kebun Praktikum

Agribisnis UIN Syarifhidayatullah Jakarta dan Laboratorium Bagian Parasitologi

dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB dari bulan Maret –

September 2007

3.2 Bahan uji yang digunakan

Bahan yang digunakan adalah daun, batang dan biji kamandrah yang telah

dikeringkan dan diperoleh dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah (Tamiang

layang, Bambulung dan Pasar panas) yang dicampur menjadi satu. Kalimantan

Tengah adalah salah satu provinsi di Indonesia yang terletak 111º BT hingga 116º

BT dan 0º 45´ LU serta 3º 30´ LS (Narang 2007), curah hujan 1245-5795

mm/tahun dengan hari hujan 118-154 per tahun, temperatur 26,6-28,20C dan

kelembaban udara 69-81%. Rata-rata curah hujan selama tahun 2003-2006 adalah

1699,5 mm/tahun dengan hari hujan 127,3 per tahun, temperatur 27,2 0C dan

kelembaban udara 74,45 % (BPPD 2006).

Biji Jarak pagar diperoleh dari Surfactant and Bioenergy Research Center

(SBRC) IPB Bogor yang telah dikeringkan dan diambil dari daerah Lampung

Sumatera selatan. Sumatera merupakan daerah yang beriklim tropis dengan

kelembaban udara yang tinggi. Temperatur udara berkisar antara 25-27º C dengan

curah hujan rata-rata 2817 mm per tahun (LAPAN 2007).

Larva nyamuk Aedes aegypti diperoleh dari Laboratorium bagian

Parasitologi dan Entomologi Kesehatan Fakultas Kedokteran Hewan IPB.

3.3 Alat dan Bahan

Alat yang digunakan adalah satu set alat maserasi, rotary evaporator, alat

timbang, alat pengepresan biji, GC-MS dan satu set alat dan bahan uji larvasida

nyamuk. Bahan yang digunakan adalah etanol teknis 96%, aquades, dan satu set

bahan uji fitokimia.

Page 37: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

3.4 Metode Penelitian

Kegiatan penelitian ini terdiri dari persiapan bahan baku berupa biji, batang

dan daun dari tanaman kamandrah dan biji dari tanaman jarak pagar yang telah

dikeringkan, pengepresan dilakukan pada biji kamandrah dan biji jarak pagar,

ekstraksi menggunakan etanol teknis 96% dan air dilakukan untuk (biji, batang

dan daun) kamandrah dan (kulit biji dan endosperm biji) jarak pagar. Uji fitokimia

dari serbuk dan hasil ekstrak daun, batang dan biji akan dilakukan. Selanjutnya

akan dilakukan uji potensi dari berbagai jenis ekstrak dan minyak hasil

pengepresan sebagai lavasida Aedes aegypti, sehingga dari tahap ini akan

diperoleh ekstrak terpilih yang paling baik sebagai larvasida Aedes aegypti.

Ekstrak terpilih dilakukan uji larvasida ulangan untuk mendapatkan nilai

LC50 kemudian dianalisis dengan menggunakan GC-MS dan hasil analisis

dibandingkan dengan literatur untuk mencari senyawa yang aktif sebagai larva

nyamuk.

Persiapan bahan baku sebagai simplisia

Persiapan simplisia meliputi beberapa kegiatan, yaitu pengumpulan bahan

baku, pengeringan dan perajangan dari bagian daun kamandrah, batang

kamandrah, biji kamandrah, kulit biji jarak pagar dan endosperm biji jarak pagar.

Pengepresan biji

Biji kamandrah dan jarak pagar memiliki kandungan minyak yang cukup

besar. Salah satu cara untuk mendapatkan minyak atau lemak adalah dengan cara

pengepresan (Ketaren 1996).

Pada penelitian ini dilakukan pengepresan dengan menggunakan teknik

pengepresan hidraulik. Biji yang akan dipress dimasukan kedalam kantong yang

terbuat dari kain berukuran 20 cm x 40 cm, kemudian dimasukan kedalam alat

pengepresan hidraulik, lalu ditekan semaksimal mungkin dengan diberikan

pemanasan 500C – 600C, sampai seluruh minyaknya keluar.

Ekstraksi

Ekstraksi air biji kamandrah, batang kamandrah dan biji jarak pagar (kulit

dan endosperm) dilakukan dengan cara maserasi yaitu perendaman selama 5-6

hari dengan perbandingan sampel dan air sebesar 1/7 g/ml. Ekstrak air dilakukan

dalam lemari pendingin (50C) dengan tujuan agar tidak tumbuh jamur,

Page 38: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

berdasarkan pengalaman peneliti apabila ekstrak air dilakukan pada temperatur

ruangan (250-300C) selama lebih dari 2 hari, maka ekstrak akan berjamur.

Ekstraksi air daun kamandrah dilakukan dengan cara maserasi selama 2 x 24

jam dalam lemari pendingin, dengan perbandingan sampel dan air sebesar 1/5

g/ml pada 24 jam pertama dilanjutkan dengan maserasi ulangan selama 24 jam

kedua dengan perbandingan sampel dan air 1/3 g/ml.

Ekstraksi etanol biji kamandrah, batang kamandrah dan biji jarak pagar

(kulit dan endosperm) dilakukan dengan cara maserasi selama 5-6 hari pada

temperatur kamar (25-300C) dengan perbandingan sampel dan etanol sebesar 1/7

g/ml. Etanol yang digunakan adalah etanol 96% teknis.

Ekstrak etanol daun kamandrah dilakukan dengan cara maserasi selama 3 x

24 jam pada temperatur kamar (25-300C) dengan perbandingan sampel dan etanol

1/1 gr/ml. Etanol yang digunakan adalah etanol 96% teknis.

Hasil maserasi disaring dan filtratnya diuapkan pada temperatur 500C

dengan rotavapor vakum hingga 1/4 dari volume awal, kemudian ekstrak pekat

dikeringkan dalam vakum oven (500C) dengan cawan gelas hingga hasil ekstrak

bebas pelarut. Hal ini dilakukan untuk menghindari ekstrak kering melekat pada

labu rotavapor yang pada akhirnya akan sulit untuk dikeluarkan, sehingga

pengeringan dilanjutkan dalam cawan gelas dengan menggunakan vakum oven.

Pada proses maserasi hingga pengeringan dihindari menggunakan

temperatur tinggi maksimal 500C dengan harapan dapat menghindari kerusakan

bahan aktif dalam sampel karena pemanasan. Selanjutnya masing-masing ekstrak

kering ditimbang untuk diketahui rendemennya. Nilai rendemen diperoleh dengan

cara menghitung dengan rumus berikut ini :

%100)%100()%100(

xASAE

Rs

e

R = Rendemen dalam %

E = Berat ekstrak (g)

S = Berat sampel (Bahan baku)

Ae = Kadar pelarut ekstrak (apabila ekstrak kering maka Ae = 0%)

As = Kadar air sampel

Page 39: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Uji fitokimia (metode Harborne 1996)

Uji fitokimia yang akan dilakukan meliputi uji alkaloid, uji flavonoid, uji

tanin uji saponin, uji terpenoid, steroid, dan uji Hidrokuinon

Uji alkaloid

Sebanyak 1 gram sampel dilarutkan dengan kloroform dan beberapa tetes

NH4OH kemudian disaring dalam tabung reaksi tertutup. Ekstrak kloroform dalam

tabung reasi dikocok dengan 10 tetes H2SO4 2M lalu lapisan asamnya dipisahkan

dalam tabung reaksi yang lain. Lapisan asam ini diteteskan pada lempeng tetes dan

ditambahkan pereaksi Dragendorf, Mayer dan Wagner yang akan menimbulkan

endapan dengan warna berturut-turut merah jingga, putih dan coklat.

Uji Flavonoid

Sebanyak 5 gram sampel dilarutkan dalam aquades kemudian dipanaskan

selama 5 menit, lalu disaring dengan menggunakan kertas saring. Sebanyak 5 ml

filtrat hasil penyaringan ditambahkan serbuk magnesium (0,5 gram), 1 ml HCl

pekat dan amil alkohol, kemudian dikocok kuat-kuat. Terbentuknya warna merah,

kuning dan jingga pada lapisan amil alkohol menunjukkan adanya golongan

flavonoid.

Uji Tanin

Sebanyak 5 gram sampel dilarutkan dalam aquades kemudian dipanaskan

selama 5 menit, lalu disaring dengan menggunakan kertas saring. Sebanyak 5 ml

filtrat hasil penyaringan ditambahkan 3 tetes FeCl3 10%. Terbentuknya warna biru

tua atau hitam kehijauan menunjukkan terdapatnya tanin.

Uji Saponin

Sebanyak 5 gram sampel dilarutkan dalam aquades kemudian dipanaskan

selama 5 menit, lalu disaring dengan menggunakan kertas saring. Sebanyak 10 ml

filtrat hasil penyaringan digunakan untuk pengujian. Uji saponin dilakukan dengan

pengocokan 10 ml filtrat ke dalam tabung tertutup selama 10 menit. Timbulnya

busa hingga selang waktu 10 menit (buih stabil) menunjukkan adanya saponin.

Uji terpenoid dan steroid

Sebanyak 2 gram sampel dilarutkan dengan 25 mL etanol panas (500)

kemudian disaring kedalam pinggan porselin dan diuapkan sampai kering. Residu

Page 40: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

ditambahkan 1 ml dietil eter dan di homogenasikan, ekstrak dietileter dipindahkan

ke dalam lempeng tetes lalu ditambahkan 1 tetes anhidrida asam asetat dan 1 tetes

H2SO4 pekat (Uji Liemerman-Buchard). Warna merah atau ungu menunjukkan

kandungan triterpenoid sedangkan warna hijau atau biru menunjukkan kandungan

steroid.

Uji Hidrokuinon

Sebanyak 1 gram sampel ditambah Metanol kemudian dipanaskan selama 5

menit dan disaring. Sebanyak 10 mL filtrat ditambahkan beberapa tetes NaOH

10%. Warna merah yang terbentuk menunjukkan adanya hidrokuinon.

Uji potensi larvasida Aedes aegypti (metode WHO 2005)

Penelitian bagian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak

kamandrah dan jarak pagar terhadap kelangsungan hidup nyamuk Aedes aegypti

pada stadium larva instar III. Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi salah

satu dasar pemikiran dan sumbangan dalam pengendalian nyamuk demam

berdarah dengue.

Uji potensi sebagai larvasida Aedes aegypti dilakukan pada ekstrak etanol

dan air dari daun kamandrah, batang kamandrah, biji kamandrah, kulit biji jarak

pagar dan endosperm biji jarak pagar. Uji potensi larvasida juga dilakukan pada

minyak hasil pengepresan biji jarak pagar dan biji kamandrah. Pelarut pada uji

larvasida digunakan air aquades dengan larva Aedes aegypti instar III. Sebagai

kontrol digunakan air aquades dan kontrol larutan etanol 50%, 20% , 10%, 0,1 %,

0,01 % dan 0,001 %. Uji dilakukan dalam gelas plastik yang berisi larutan ekstrak

sebanyak 50 ml dengan jumlah larva nyamuk Aedes aegypti instar III sebanyak 20

ekor.

Uji larvasida mencari nilai LC50 dilakukan pada ekstrak yang paling

berpotensi sebagai larvasida. Uji dilakukan dalam gelas plastik yang berisi larutan

ekstrak sebanyak 200 ml dengan jumlah larva nyamuk Aedes aegypti instar III

sebanyak 25 ekor. Dari masing-masing ekstrak yang akan diuji dibuat masing-

masing 5 - 7 tingkat pengenceran dengan satu kontrol. Setiap pengujian dilakukan

lima kali ulangan dan satu kontrol. Tingkat konsentrasi larutan ditentukan dengan

uji pendahuluan, dicari nilai konsentrasi terkecil yang mampu membunuh larva

Page 41: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

100% selama 24 jam dan nilai konsentrasi tertinggi yang tidak membunuh larva

(0%) selama 24 jam.

Cara membuat konsentrasi larutan tersebut dilakukan dengan cara

menimbang 6000 mg, 5000 mg, 4000 mg, 3000 mg, 2000 mg, 1000 mg, 500 mg,

300 mg, 100 mg dan 10 mg sampel kemudian masing-masing dilarutkan dalam 1

liter aquades untuk membuat larutan dengan konsentrasi berturut-turut 6000 ppm,

5000 ppm, 4000 ppm, 3000 ppm, 2000 ppm, 1000 ppm, 500 ppm, 300 ppm, 100

ppm dan 10 ppm sebanyak 1 liter.

Pengamatan

Pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi banyaknya larva

yang mati pada masing-masing perlakuan dengan konsentrasi yang berbeda

selama 24 jam dan 48 jam.

Analisis data

Untuk mencari angka kematian 50% dan 100% (LC50, LC100), analisis data

dalam penelitian ini digunakan analisis probit (Finney Method/Log normal

Distribution) dengan menggunakan software Biostat 2007.

Metode pemeliharaan larva dan nyamuk Aedes aegypti

Penetasan telur

Gelas piala 250 ml diisi dengan air dan dimasukan juga kertas saring.

Kemudian gelas piala dimasukan ke dalam kandang nyamuk. Kertas saring

berfungsi untuk menempelnya telur-telur dari nyamuk Aedes aegypti yang telah

kenyang darah. Telur akan dihasilkan sampai hari keempat setelah nyamuk makan

darah.

Kertas saring yang berisi telur-telur nyamuk kemudian dikeringkan pada

suhu kamar dan disimpan dalam wadah tertutup. Untuk penetasan telur, kertas

saring dicelupkan ke dalam nampan plastik yang berisi air dan setelah 24 jam telur

akan menetas dan tumbuh menjadi larva instar I .

Pembiakan larva

Telur-telur yang telah menjadi larva instar I kemudian akan mengalami tahap

perkembangan menjadi larva instar II, III (4 hari) dan instar IV (2 hari). Setiap 2

hari sekali larva diberi makan berupa pelet ikan sebanyak 1-2 gram. Media

Page 42: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

pembiakan larva setiap 2 hari sekali airnya diganti. Larva akan tumbuh menjadi

pupa selama 8 hari.

Pembiakan pupa

Larva instar IV yang telah menjadi pupa kemudian dipindahkan ke dalam

gelas piala 250 ml yang berisi air. Gelas dimasukan kedalam kandang nyamuk,

maka pupa akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa dalam 2-3 hari. Gelas piala

dikeluarkan dari kandang bila semua pupa telah menjadi nyamuk semua. Adapun

makanan dari nyamuk dewasa, yaitu air gula 10%.

Analisis GC-MS ekstrak terbaik sebagai larvasida

Analisis GC-MS dilakukan pada ekstrak yang terbaik sebagai larvasida yaitu

ekstrak yang memiliki nilai LC50 terkecil. Analisis GC-MS dilakukan dengan

menggunakan GC-MS QP2010 Shimadzu dengan automatic sampling system

yang mampu menganalisis 50 scans per detik. Kolom yang digunakan Rtx®-1MS

(Fused Silica) dengan bahan pengisi 100% dimethyl polysiloxane, yang mampu

menganalisis senyawa essential oils, hydrocarbons, semivolatiles dan pesticides.

Analisis GC-MS dilakukan dengan menggunakan pelarut n-Hexane dan Gas

pembawa Helium pada berbagai kondisi pengaturan temperatur pada alat GC-MS

(Colom, Injection, Ion Source dan Interface) agar diperoleh pemisahan yang baik

sehingga senyawa yang terdapat dalam sampel dapat diindentifikasi dengan MS

dan hasil spektra massanya dibandingkan dengan data base National Institute

Standar and Tecnology (NIST) yaitu NIST 27 dan NIST 147 selain itu

dibandingkan juga dengan database WILEY 7 yang memiliki 338.000 spektra.

Metode pengaturan alat pada GC-MS dapat dilihat pada Tabel 1. Analisis minyak

jarak pagar menggunakan metode I, II dan III, sedangkan analisis minyak

kamandrah menggunakan metode IV dan V.

Tabel 1 Program pengaturan alat GC-MSParameter Metode I Metode II Metode III Metode IV Metode V

Column Oven Temp (0C) 80 80 150 80 50Injection Temp (0C) 230 260 250 260 310Pressure (kPa) 34,3 56,9 26,1 56,9 69,4Total Flow (mL/min) 66,9 91,1 43,8 91,1 122,8Column Flow (mL/min) 0,66 0,90 0,43 0,90 1,22

Page 43: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Linear Velocity (cm/sec) 30 35 25 35 40Ion Source Temp (0C) 250 250 260 250 260Interface Temp (0C) 300 320 300 320 300

Page 44: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

4 HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Uji Karakteristik dan Uji Pendahuluan Budidaya Tanaman Jarak Pagar

Pada penelitian ini dilakukan pengamatan terhadap biji jarak pagar yang

meliputi bentuk biji, perbandingan berat kulit biji dan endosperm (daging) biji

serta uji fitokimia dari kulit dan endosperm biji jarak. Buah jarak pagar berbentuk

lonjong dengan ukuran 3-3,5 cm, panjang dan diameter sekitar 2,5 cm (Gambar

9). Buah jarak pagar yang dapat dimanfaatkan bijinya sebagai sumber minyak

adalah buah jarak pagar yang sudah tua, dengan ciri-ciri batas antara ruang biji

sudah nampak jelas bergaris. Minyak jarak pagar (Gambar 10) diperoleh dengan

cara pengepresan dengan menggunakan alat Hydraulic Pressing.

Setiap satu buah jarak pagar terdapat tiga biji. Biji jarak pagar yang sudah

tua berwarna hitam (Gambar 9) dan berbentuk lonjong. Panjang biji berkisar

antara 1,5-2,0 cm sedangkan diameternya berkisar 1 cm. Perbandingan berat kulit

biji jarak pagar dan endosperm (daging) biji jarak pagar pada keadaan basah

adalah 30% kulit biji dan 70% endosperm (daging) biji.

A B

Gambar 9 Profil buah (A) dan biji jarak pagar (B)

Gambar 10 Profil minyak jarak pagar

Page 45: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Tanaman Jarak pagar merupakan tanaman yang tahan kekeringan dan dapat

beradaptasi secara luas mulai ketinggian 7 meter sampai 1.600 meter dari

permukaan laut dengan kisaran suhu 11-38oC dan curah hujan 300-2000 mm per

tahun (Hariyadi 2005). Sesuai dengan namanya, tanaman ini awalnya secara luas

ditanam sebagai pagar untuk melindungi lahan dari serangan ternak. Tanaman ini

sering digunakan sebagai pengendali erosi dan dapat beradaptasi dengan baik di

daerah yang gersang dan tandus.

Pembibitan tanaman ini juga sangat mudah, bahan tanam dapat berasal dari

setek cabang atau batang, maupun benih. Hasil uji daya perkecambahan biji jarak

pagar yang dilakukan di Kebun Praktikum Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta dari bulan Juni – September, diperoleh hasil dari 20 biji jarak pagar yang

ditanam, pada hari ke-enam ada 12 biji yang berkecambah (Gambar 11), dan pada

hari ke sepuluh tinggi tanaman jarak pagar sekitar 20-25 cm (Gambar 12). Biji

yang berkecambah pada umumnya tumbuh 5 akar dengan 1 akar tunggang dan 4

akar cabang.

A B

Gambar 11 Profil kecambah jarak pagar hari ke-enam (A) dan ke-tujuh (B)

A B

Gambar 12 Profil kecambah jarak pagar hari ke-delapan (A) dan ke-sepuluh (B)

Pada awal pertumbuhan tanaman jarak pagar sangat peka terhadap

kekeringan, untuk itu tanaman jarak pagar perlu diberi air seperlunya, agar

Page 46: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

pertumbuhan dapat ideal tanaman perlu dipupuk, yaitu dengan menggunakan

pupuk kompos/kandang (pupuk organik). Pemberian pupuk organik disarankan

untuk memperbaiki struktur tanah. Pada prinsipnya pemberian pupuk bertujuan

untuk menambah ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Jenis dan dosis pupuk

yang diperlukan disesuaikan dengan tingkat kesuburan tanah setempat. Belum

ada dosis rekomendasi khusus untuk tanaman jarak pagar ini (Hariadi 2005).

Untuk memperoleh benih yang bermutu tinggi, panen buah dilakukan pada

saat benih telah mencapai masak fisiologis, pada jarak pagar ditandai dengan buah

telah berwarna kuning (berubah warna dari hijau menjadi kuning), bila dibuka biji

didalamnya telah berwarna hitam berkilat (Hasnan 2007).

Jarak pagar dapat diperbanyak secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan

vegetatif dapat berasal dari setek cabang maupun setek pucuk. Jika menggunakan

setek cabang atau batang pilihlah yang telah cukup berkayu. Sedangkan untuk

perbanyakan generatif pilihlah benih dari biji yang telah cukup tua yaitu diambil

dari buah yang telah masak biasanya berwarna hitam. Pembibitan dapat dilakukan

di polibag atau di bedengan. Setiap polibag diisi media tanam berupa tanah

lapisan atas (top soil) dan dicampur dengan pupuk kandang. Setiap polibag

ditanami 1 (satu) benih. Tempat pembibitan diberi naungan dengan bahan dapat

berupa daun kelapa atau jerami (Hariyadi 2005). Hasil perbanyakan tanaman

jarak pagar dari biji yang dilakukan di Kebun Percobaan Agribisnis UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta dapat dilihat pada Gambar 13.

Gambar 13 Tanaman jarak pagar berumur 3 bulan

(Sumber : Kebun praktikum UIN Jakarta)

Jarak pagar dikenal sebagai tanaman yang beracun dan mempunyai sifat-sifat

sebagai insektisida, tetapi beberapa hama dapat menyerang tanaman ini dan dapat

menimbulkan kerusakan dan kerugian ekonomis. Salah satu seranggga yang

Page 47: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

merupakan hama yang umum ditemukan adalah Kepik lebing (Chisochoris

javanus west), termasuk ordo Hemiptera, famili Pentatomiddae, genus chrsoris,

dengan ciri-ciri panjang badan sekitar 20 mm, antena tiga ruas lebih panjang dari

kepala, mempunyai bentuk perisai yang khas. Tubuhnya berwarna jingga

kemerahan dan terdapat garis-garis hitam jelas. Metamorfosa sederhana : telur-

nimfa - serangga - dewasa. Siklus hidup berkisar 60-80 hari. Kepik lembing

(Gambar 14) menyerang jarak pagar pada saat perbungaan menjelang

pembentukan buah dan menghisap madu, sehingga menimbulkan kerusakan pada

kapsul buah yang sedang berkembang.

Gambar 14 Profil kepik lembing

(Sumber : http//puslitbangbun.litbang.deptan.go.id)

Menurut Rumini dan Karmawati (2007) beberapa hama tanaman yang

ditemukan pada jarak pagar adalah Moluska, Valanga nigricornis (belalang), Kutu

bertepung putih (Ferrisia virgata Cockerell), rayap dan kepik lembing

(Chrysochoris javanus Westw). Menurut Asbani et al. (2007) Hama pada tanaman

jarak pagar adalah tungau dari famili Eriophyidae, kutu putih, rayap, kutu sisik

(Hemiptera : Diaspididae), kepik Chrysocoris sp dan ulat pengorok daun

(Lepidoptera).

4.2 Uji Karakteristik dan Uji Pendahuluan Budidaya Tanaman Kamandrah

Tanaman Kamandrah (Croton tiglium) (Gambar 16) berupa tanaman perdu

dengan tinggi tanaman mencapai 12 meter. Bentuk batang tegak, bulat, berambut

dan berwarna hijau, dengan daun tunggal, berseling dan lonjong (Duke 1983).

Bentuk tepi daun bergerigi dengan ujung yang runcing. Panjang daun sekitar

3-4,5 cm, dengan lebar daun sekitar 1-3,5 cm. Bentuk tangkai silindris dengan

panjang 2-2,5 cm, bentuk pertulangan menyirip dan berwarna hijau. Bunga

tanaman kamandrah majemuk dengan bentuk bulir, berada di ujung batang dengan

Page 48: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

klopak membulat, memiliki banyak benang sari, kepala putik bulat berwarna

kuning dengan mahkota berbentuk corong berwarna kuning. Buah tanaman

kamandrah (Gambar 15) berbentuk bulat dengan diameter sekitar 0,5 cm dan

berwarna hijau dengan biji bulat telur berwarna coklat kehitam-hitaman. Akar

tanaman kamandrah adalah akar tunggang berwarna putih (Saputera 2007).

A B C

Gambar 15 Profil buah (A dab C) dan biji kamandrah (B)

Gambar 16 Profil Tanaman Kamandrah

(Sumber : Kebun Balittro Bogor)

Budidaya tanaman kamandrah dilakukan dari bulan Juni-September di

Kebun Praktikum Agribisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil uji daya

perkecambahan biji kamandrah yang diperoleh dari Kalimantan tengah, dari 20

biji kamandrah yang ditanam tidak ada satupun yang berkecambah. Uji daya

perkecambahan dilakukan dua kali, namun tetap saja tidak ditemukan biji yang

berkecambah.

Page 49: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Uji daya perkecambahan dilakukan juga pada biji kamandrah yang diperoleh

dari kebun Balittro Bogor. Hasil uji perkecambahan (Gambar 17) diperoleh hasil

dari 20 biji yang ditanam ada 1 biji yang berkecambah setelah 14 hari. Berbeda

dengan biji jarak pagar yang mudah berkecambah, biji kamandrah tidak mudah

berkecambah. Hasil pengamatan dilapangan di kebun Balittro Bogor, disekitar

tanam kamandrah tumbuh, banyak sekali biji kamandrah yang berjatuhan, namun

sedikit sekali biji kamandrah yang tumbuh berkecambah.

Hama tanaman kamandrah yang berhasil ditemukan dikebun Balittro Bogor,

sama dengan hama tanaman yang menyerang jarak pagar, yaitu Kepik lebing

(Chisochoris javanus west). Hama Kepik lembing (Gambar 18) menyerang

tanaman kamandrah pada bagian buah.

Gambar 17 Profil kecambah kamandrah umur 17 hari

Gambar 18 Hama tanaman kamandrah

Menurut Duke (1983) tanaman Kamandrah akan mulai berbuah setelah

tanaman berumur 3 tahun dan pada umur 6 tahun tanaman kamandrah akan

Page 50: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

berbuah secara maksimal. Buah kamandrah sebaiknya dipetik sebelum kulit

buahnya terbuka.

4.3 Uji Kadar Air dan Uji Fitokimia

Sebelum ekstraksi dilakukan, kadar air dari masing-masing sampel

ditentukan dengan menggunakan alat moisture analysis. Hasil uji kadar air sampel

dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Kadar air sampelSampel Kadar air (%)

Biji Kamandrah 6,81Daun Kamandrah 8,38Batang Kamandrah 8,00Biji Jarak pagar 8,75Kulit Biji Jarak pagar 12,57Endosperm Biji Jarak pagar 6,29

Uji fitokimia dilakukan pada sampel serbuk dan hasil ekstrak dari daun

kamandrah, biji kamandrah, batang kamandrah, kulit biji jarak pagar dan

endosperm biji jarak pagar yang telah dikeringkan. Hasil analisis fitokimia

masing-masing sampel dapat dilihat pada Tabel 3.

Data pada Tabel 3 memperlihatkan sampel serbuk ataupun hasil ekstrak dari

biji jarak pagar (kulit dan endosperm) dan biji kamandrah banyak mengandung

alkaloid, sedangkan bagian batang kandungan alkaloidnya lebih sedikit

dibandingkan bagian bijinya, sedangkan bagian daun kamandrah tidak

teridentifikasi kandungan alkaloidnya, data ini mendukung penelitian Saputera

(2007) bahwa biji kamandrah banyak mengandung alkaloid. Senyawa golongan

alkaloid berpotensi sebagai larvasida Aedes aegypti karena sifat toksiknya.

Senyawa flavonoid banyak terdapat pada bagian daun dan batang

kamandrah, sedangkan pada biji kamandrah dan jarak pagar tidak terdeteksi.

Senyawa terpenoid teridentifikasi pada batang kamandrah dan kulit biji jarak

pagar, sedangkan pada bagian daun kamandrah, biji kamandrah dan endosperm

biji jarak pagar tidak terdeteksi. Hasil uji fitokimia selengkapnya dapat dilihat

pada Tabel 3.

Page 51: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Tabel 3 Hasil uji fitokimia serbuk dan ekstrak kamandrah dan jarak pagarBagian Tumbuhan Alkaloid

Mayer Wagner DragendorfFlavonoid

Serbuk daun Kamandrah - - - ++Ekstrak air daun Kamandrah - - - -Ekstrak etanol daun Kamandrah - - - +Serbuk biji Kamandrah ++ ++ ++ -Ekstrak air biji Kamandrah ++ ++ ++ -Ekstrak etanol biji Kamandrah ++ ++ ++ -Serbuk batang kamandrah + + + ++Ekstrak air batang kamandrah + + + ++Ekstrak etanol batang kamandrah + + + +Serbuk kulit biji Jarak pagar ++ ++ ++ ++Ekstrak air kulit biji Jarak pagar ++ ++ ++ ++Ekstrak etanol kulit biji Jarak pagar + + + +Serbuk endosperm biji Jarak pagar +++ +++ +++ -Ekstrak air endosperm biji Jarak pagar + + + -Ekstrak etanol endosperm biji Jarak pagar + + + -Minyak Kamandrah ++ ++ ++ -Minyak Jarak pagar + + + -Minyak Sawit + + + -

Tabel 3 LanjutanBagian Tumbuhan Saponin Terpenoid Steroid Tanin Hidrokuinon

Serbuk daun Kamandrah + - ++ ++ -Ekstrak air daun Kamandrah + - - - -Ekstrak etanol daun Kamandrah - - - - -Serbuk biji Kamandrah + - + ++ -Ekstrak air biji Kamandrah + - + ++ -Ekstrak etanol biji Kamandrah + - + - -Serbuk batang kamandrah + ++ - + +Ekstrak air batang kamandrah - - - + -Ekstrak etanol batang kamandrah + ++ - + +Serbuk kulit Biji Jarak pagar - ++ - +++ +Ekstrak air kulit biji Jarak pagar - - - ++ -Ekstrak etanol kulit biji Jarak pagar - ++ - +++ +Serbuk endosperm biji Jarak pagar + - + - -Ekstrak air endosperm biji Jarakpagar

- - - - -

Ekstrak etanol endosperm biji Jarakpagar

+ - - - -

Minyak Kamandrah + - - + -Minyak Jarak pagar - - - - -Minyak Sawit - - + - -

*Keterangan : - : Tidak mengandung senyawa yang diuji +, ++, +++ : Intensitas warna / jumlah endapan

Page 52: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

4.4 Pengepresan dan Ekstraksi

Pengepresan dilakukan pada biji jarak pagar dan biji kamandrah untuk

mendapatkan minyak. Menurut Saputera (2007) kadar minyak dalam biji

kamandrah adalah 40,01%, sedangkan menurut Zulkifli (2005) kadar minyak

dalam biji jarak pagar adalah 46,25%.

Minyak jarak pagar hasil pengepresan diperoleh dari SBRC IPB, sedangkan

minyak kamandrah dipres di Balittro Bogor dengan menggunakan pompa hidrolik

(hydraulic pressing). Berdasarkan hasil pengepresan yang dilakukan di Balittro

diperoleh hasil sebesar 24% dari biji yang tua berwarna hitam, sedangkan biji

yang muda berwarna coklat perolehan minyaknya rendah berkisar antara 5-7%.

Pengepresan biji kamandrah dipengaruhi oleh tingkat kematangan biji, biji

kamandrah yang tua dapat menghasilkan minyak yang lebih banyak dibanding

dengan biji yang muda. Minyak kamandrah yang diperoleh dari biji yang tua

digunakan untuk uji larvasida, sedangkan minyak kamandrah yang diperoleh dari

biji yang muda tidak digunakan untuk uji larvasida, hal ini dilakukan karena pada

uji pendahuluan minyak kamandrah yang diperoleh dari biji yang muda tidak

berpotensi sebagai uji larvasida.

A B1 B2 B3

Gambar 19 Profil minyak kamandrah (A) dan perbandingan minyak kamandrah

(B1), jarak pagar (B2) dan sawit (B3)

Hasil penelitian Wanita dan Hartono (2007) menunjukkan pada tingkat

kemasakan buah jarak pagar yang berwarna hijau memberikan kadar minyak

terendah yaitu 10,93% dan tingkat kemasakan buah jarak pagar berwarna hijau

kekuning sampai kuning memberikan kadar minyak tertinggi yaitu 26,98% sampai

29,38%.

Page 53: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Minyak kamandrah (Gambar 19) hasil pengepresan berwarna kuning pekat,

relatif lebih kental dibanding dengan minyak jarak pagar dan minyak Sawit

apabila terkena kulit minyak kamandrah dapat menyebabkan iritasi berupa rasa

panas atau pedas seperti terkena cabe, efek langsung dapat dirasakan apabila

terkena kulit muka terutama bagian sekitar hidung dan mata, oleh sebab itu dalam

penanganan minyak kamandrah harus ekstra hati-hati.

Minyak jarak pagar hasil pengepresan berwarna kuning kecoklatan, minyak

jarak pagar relatif lebih aman (kurang terasa panas/pedas) terhadap kulit dibanding

dengan minyak kamandrah. Menurut Ketaren (1986) minyak Jarak larut dalam

pelarut polar seperti ethanol 96% hal ini disebabkan dalam minyak jarak pagar

lebih banyak mengandung senyawa asam berantai pendek.

Ekstrak air dan ekstrak etanol dilakukan pada daun kamandrah, batang

kamandrah, biji kamandrah, kulit biji jarak pagar dan endosperm biji jarak pagar.

Rendemen hasil ekstrak dapat dilihat pada Tabel 4. Hasil pengamatan secara fisik

ekstrak air biji kamandrah dan endosperm biji jarak pagar relatif lebih sulit

disaring dibanding dengan ekstrak etanolnya, hal ini disebabkan karena ukuran

partikel terlarut pada ekstrak air biji kamandrah dan endosperm biji jarak pagar

relatif lebih besar dibandingkan ekstrak etanolnya. Ekstrak air biji kamandrah

cenderung lebih keruh dibanding dengan ekstrak etanol biji kamandrah.

Tabel 4 Rendemen hasil ekstrak air dan etanol kamandrah dan jarak pagarSampel / Ulangan Jenis Pelarut Rendemen (%)Biji Kamandrah Air 5,21-5,46Biji Kamandrah Etanol 4,52-8,77Daun Kamandrah Air 13,36Daun Kamandrah Etanol 8,20Batang Kamandrah Air 0,87-1,59Batang Kamandrah Etanol 0,63 – 2,10Kulit Biji Jarak Air 1,65-1,81Kulit Biji Jarak Etanol 0,93-1,99Endosperm Biji Jarak Air 6,81-10,22Endosperm Biji Jarak Etanol 3,90-9,20

Sama halnya dengan biji kamandrah, ekstrak air endosperm biji jarak pagar

lebih keruh dibanding ekstrak etanol endosperm biji jarak pagar. Ekstrak etanol

endosperm biji jarak pagar berwarna kuning jernih sedangkan ekstrak air

endosperm biji jarak pagar berwarna kuning keruh. Ekstrak air kulit biji jarak

Page 54: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

pagar berwarna hitam pekat, sedangkan ekstrak etanol kulit biji jarak pagar

berwarna kuning kecoklatan.Ekstrak etanol daun kamandrah berwarna hijau tua,

sedangkan ekstrak air daun kamandrah berwarna coklat. Ekstrak etanol dari

batang kamandrah berwarna coklat muda dan ekstrak air dari batang kamandrah

berwarna coklat kehitaman. Foto hasil ekstrak dapat dilihat pada Lampiran 12, 13,

14, 15 dan 16. Perbedaan warna dari berbagai macam ekstrak menunjukkan

perbedaan kandungan kimia yang terdapat didalamnya.

4.5 Uji Potensi Biji Jarak Pagar sebagai Larvasida Aedes aegypti

Uji potensi biji jarak pagar dilakukan pada ekstrak air dan etanol dari biji

jarak pagar (kulit dan endosperm) dan minyak hasil pengepresan biji jarak pagar.

Minyak jarak pagar diperoleh dari hasil pengepresan biji yang tua, karena biji yang

tua kadar minyaknya lebih tinggi dibanding dengan biji yang muda. Proses uji

larvasida dapat dilihat pada Gambar 20. Pada percobaan ini pada kontrol aquades

tidak ditemukan larva yang mati, hal ini menunjukkan pelarut air tidak

mempengaruhi kematian larva, sedangkan kontrol etanol 50%, 20%, dan 10%

dalam beberapa menit larva mati 100%, sedangkan kontrol etanol 0,1%, 0,01%

dan 0,001% tidak ditemukan larva yang mati hingga 24 jam. Hal ini menunjukkan

ekstrak tidak boleh mengandung etanol, karena etanol dapat mempengaruhi

kematian larva khususnya pada konsentrasi diatas 10%, sedangkan konsentrasi

etanol dibawah 0,1% tidak mempengaruhi. Pada percobaan ini ekstrak etanol

dikeringkan hingga berupa padatan bebas etanol. Hasil uji potensi larvasida biji

jarak pagar dapat dilihat pada Tabel 5.

Gambar 20 Proses uji larvasida Aedes aegypti

Page 55: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Dari hasil uji potensi larvasida ekstrak biji jarak pagar (kulit dan endosperm)

dan minyak jarak pagar, dapat disimpulkan bahwa sampel yang terbaik bila dilihat

dari banyaknya kematian larva Aedes aegypti adalah minyak jarak pagar, namun

demikian minyak jarak pagar memiliki kelemahan dari segi kelarutannya, minyak

jarak pagar bersifat non polar, sehingga sulit larut dalam air. Pada tahap

selanjutnya minyak jarak pagar menjadi pilihan untuk dilakukan penentuan nilai

LC50 dan analisis kandungan kimia yang berpotensi sebagai larvasida.

Tabel 5 Hasil uji potensi larvasida ekstrak biji jarak pagar selama 24 jamNo Jenis ekstrak Konsentrasi

(%)Konsentrasi

(ppm)Rata-ratakematianlarva (%)

Standardeviasi

1 Ekstrak air kulit bijiJarak pagar

0,1 1000 0 0

2 Ekstrak etanol kulit bijiJarak pagar

0,1 1000 75 0,22

3 Ekstrak air endospermbiji Jarak pagar

0,1 1000 3 0,03

4 Ekstrak etanolendosperm biji Jarakpagar

0,1 1000 43 0,15

5 Minyak Jarak pagar(press biji)

0,1 1000 85 0,22

4.6 Uji Potensi Tanaman Kamandrah sebagai Larvasida Aedes aegypti

Uji potensi tanaman kamandrah juga dilakukan pada ekstrak air dan etanol

dari tanaman kamandrah (batang, daun dan biji) dan minyak hasil pengepresan biji

kamandrah. Minyak kamandrah diperoleh dari hasil pengepresan biji yang tua,

karena biji yang tua kadar minyaknya lebih tinggi dibanding dengan biji yang

muda.

Hasil uji potensi larvasida ekstrak air dan etanol dari tanaman kamandrah

(batang, daun dan biji) dan minyak kamandrah dapat dilihat pada Tabel 6. Hasil

uji menunjukkan bahwa sampel yang terbaik yang dapat digunakan sebagai

larvasida Aedes aegypti adalah minyak kamandrah. Pada tahap selanjutnya minyak

kamandrah menjadi pilihan untuk dilakukan uji larvasida mencari nilai LC50 dan

analisis kandungan kimia yang berpotensi sebagai larvasida.

Page 56: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Tabel 6 Hasil uji potensi larvasida ekstrak tanaman kamandrah selama 24 jamNo Jenis ekstrak Konsentrasi

(%)Konsentrasi

(ppm)Rata-ratakematianlarva (%)

Standardeviasi

1 Ekstrak air daunKamandrah

0,1 1000 0 0

2 Ekstrak etanol daunKamandrah

0,1 1000 3 0,06

3 Ekstrak air bijiKamandrah

0,50,05

5000500

20

0,030

4 Ekstrak etanol bijiKamandrah

0,1 1000 7 0,06

9 Minyak Kamandrah(press biji)

0,05 500 40 0,23

11 Ekstrak air BatangKamandrah

0,1 1000 0 0

12 Ekstrak etanol BatangKamandrah

0,1 1000 2 0,03

4.7 Penentuan Nilai LC50 Minyak Jarak Pagar sebagai Larvasida Aedes

aegypti.

Berdasarkan uji pendahuluan potensi larvasida ekstrak biji jarak pagar (kulit

dan endosperm) dan minyak jarak pagar hasil pengepresan, maka sampel yang

paling berpotensi sebagai larvasida adalah minyak biji jarak pagar hasil

pengepresan.

Pengujian ulangan dilakukan dengan tujuan mencari nilai LC50 dilakukan

berdasarkan standar WHO, sebagai pembanding digunakan minyak sawit

kemasan. Hasil uji larvasida dapat dilihat pada Tabel 7, sedangkan nilai LC50

dapat dilihat pada Tabel 8. Nilai LC50 dihitung dengan menggunakan metode

probit analisis (Finney Method/Lognormal Distribution), dengan menggunakan

software BioStat 2007.

Berdasarkan hasil uji (Tabel 8) minyak jarak pagar dapat membunuh larva

nyamuk dengan konsentrasi yang lebih rendah dibanding dengan minyak sawit,

hal ini menunjukkan bahwa minyak jarak pagar tidak hanya membunuh larva

secara fisik sebagaimana minyak sawit namun ada senyawa lain yang bersifat

toksik yang dapat membunuh larva nyamuk yang tidak dimiliki oleh minyak

sawit.

Page 57: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Tabel 7 Hasil uji larvasida minyak jarak pagar dan minyak sawit

Bahan uji Konsentrasi (ppm) Lamanya uji (Jam) Larva yang mati (%)

MinyakBiji

Jarak pagar

5000 24 95,24000 24 88,83000 24 82,42000 24 481000 24 32,8500 24 11,2400 24 8,8300 24 1,6

MinyakBiji

Jarak pagar

5000 48 96,84000 48 92,83000 48 91,22000 48 681000 48 56,8500 48 34,4400 48 16,8300 48 20,8

MinyakSawit

6000 24 41,64000 24 22,42000 24 16500 24 8300 24 7,2

MinyakSawit

6000 48 57,64000 48 34,42000 48 22,4500 48 15,2300 48 16

Tabel 8 Nilai letal consentration (LC) minyak jarak pagar, dan minyak sawit Minyak

LCLamanya Uji

(jam)Minyak Jarak pagar

(ppm)Minyak Sawit

(ppm)LC50 24 1507 17064LC100 24 4509 309064LC50 48 866 7714,5LC100 48 3377,5 177072

Nilai LC50 pada pengujian 24 jam minyak jarak pagar sebesar 1507 ppm.

Nilai LC50 pada minyak jarak pagar bila dibandingkan dengan literatur masih

relatif besar, LC50 minyak atsiri daun jukut Hyptis suaveolens terhadap larva

nyamuk Aedes aegypti instar IV sebesar 393,69 ppm (Noegroho et al. 1997), LC50

minyak hasil ekstrak Ipomoea cairica terhadap larva Aedes aegypti sebesar 22,3

ppm (Thomas et al. 2004). Namun demikian minyak jarak pagar memiliki

kelebihan pada kemudahan dalam memperolehnya, bila dibandingkan dengan

Page 58: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

minyak atsiri yang diperoleh dengan cara destilasi, minyak jarak pagar diperoleh

dengan cara dipress. Pengepresan relatif lebih mudah dibandingkan dengan

destilasi.

Minyak jarak pagar memiliki kekurangan dari segi kelarutannya pada air,

karena minyak bersifat non polar dan air bersifat polar. Perlu dilakukan formulasi

agar minyak jarak pagar dapat larut dalam air, sehingga diharapkan apabila

kelarutannya meningkat maka nilai LC50 akat menurun.

4.8 Penentuan Nilai LC50 Minyak Kamandrah sebagai Larvasida Aedes

aegypti.

Berdasarkan uji pendahuluan potensi larvasida tanaman kamandrah (daun,

batang dan biji), sampel yang paling berpotensi sebagai larvasida bila dilihat

berdasarkan besarnya konsentrasi yang dibutuhkan dan persen larva yang mati,

maka minyak hasil pengepresan biji kamandrah yang terpilih.

Pengujian ulangan dilakukan dengan tujuan mencari nilai LC50 dilakukan

berdasarkan standar WHO, sebagai pembanding digunakan minyak sawit

kemasan. Hasil uji larvasida dapat dilihat pada Tabel 9. Nilai LC50 dapat dilihat

pada Tabel 10. Nilai LC50 dihitung dengan menggunakan metode probit analisis

(Finney Method/Lognormal Distribution), dengan menggunakan software BioStat

2007.

Berdasarkan hasil uji (Tabel 10), minyak kamandrah dapat membunuh larva

nyamuk dengan konsentrasi yang lebih rendah dibanding dengan minyak sawit,

hal ini menunjukkan bahwa minyak kamandrah tidak hanya membunuh larva

secara fisik sebagaimana minyak sawit namun ada senyawa lain yang bersifat

toksik yang dapat membunuh larva nyamuk yang tidak dimiliki oleh minyak

sawit.

Tabel 9 Hasil uji larvasida minyak kamandrah

Page 59: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Bahan uji Konsentrasi (ppm) Lamanya uji (Jam) Larva yang mati (%)

MinyakBiji

Kamandrah

5000 24 1004000 24 96,83000 24 93,62000 24 79,21000 24 57,6500 24 28300 24 22,4

MinyakBiji

Kamandrah

5000 48 1004000 48 99,23000 48 1002000 48 961000 48 84500 48 55,2300 48 44,8

Tabel 10 Nilai letal consentration (LC) minyak kamandrah Minyak

LCLamanya uji

(jam)Minyak Kamandrah (ppm)

LC50 24 769LC100 24 2599,5LC50 48 384LC100 48 1259

Nilai LC50 pada pengujian 24 jam minyak kamandrah sebesar 769 ppm. Nilai

LC50 minyak kamandrah pada penelitian ini tidak berbeda jauh dengan penelitian

yang dilakukan Untan terhadap ekstrak biji kamandrah melalui kerjasama Pusat

Studi Agroindustri dan Agrobisnis (PSAA) Untan dengan Laboratorium Hama

Penyakit Fakultas Pertanian Untan diperoleh nilai LC50 ekstrak biji kamandrah

pada larva nyamuk adalah 0,06% - 0,07% atau 600 ppm - 700 ppm (Sinar Harapan

6 Februari 2002).

Dari hasil pengujian ini, dilihat dari nilai LC50 pada Tabel 8 dan Tabel 10

minyak kamandrah lebih berpotensi sebagai larvasida dibandingkan dengan

minyak jarak pagar dan minyak sawit karena minyak kamandrah mempunyai nilai

LC50 yang lebih kecil dibandingkan dengan minyak jarak pagar dan minyak sawit.

Nilai LC50 dengan lamanya uji 24 jam pada minyak kamandrah sebesar 769 ppm,

sedangkan nilai LC50 dengan lamanya uji 24 jam pada minyak jarak pagar dan

sawit berturut-turut adalah 1507 ppm dan 17064 ppm. Minyak kamandrah secara

fisik lebih kental dibandingkan minyak jarak pagar, dan dari pengalaman selama

uji, minyak kamandrah menyebabkan iritasi pada kulit sedangkan minyak jarak

Page 60: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

pagar tidak, secara tidak langsung dapat diduga minyak kamandrah lebih toksik

dibanding minyak jarak pagar.

Nilai LC50 pada minyak kamandrah dan minyak jarak pagar bila

dibandingkan dengan literatur masih relatif besar, LC50 minyak atsiri daun jukut

Hyptis suaveolens terhadap larva nyamuk Aedes aegypti instar IV sebesar 393,69

ppm (Noegroho et al. 1997), LC50 minyak hasil ekstrak Ipomoea cairica terhadap

larva Aedes aegypti sebesar 22,3 ppm (Thomas et al. 2004). Namun demikian

minyak kamandrah dan jarak pagar memiliki kelebihan pada kemudahan dalam

memperolehnya, bila dibandingkan dengan minyak atsiri yang diperoleh dengan

cara destilasi, minyak kamandrah dan jarak pagar diperoleh dengan cara dipress.

Pengepresan relatif lebih mudah dibandingkan dengan destilasi.

Uji potensi larvasida dari minyak kamandrah dan jarak pagar memiliki

kelemahan dari segi kelarutannya pada air, karena minyak bersifat non polar dan

air bersifat polar. Perlu dilakukan formulasi agar minyak kamandrah dan jarak

pagar dapat larut dalam air, sehingga diharapkan apabila kelarutannya meningkat

maka nilai LC50 akat menurun.

4.9 Identifikasi Senyawa Aktif yang Berpotensi sebagai Larvasida Aedes

aegyti

Identifikasi senyawa aktif sebagai larvasida pada minyak kamandrah dan

minyak jarak pagar dengan menggunakan GC-MS QP2010 Shimadzu. Kolom

yang digunakan Rtx®-1MS (Fused Silica) dengan bahan pengisi 100% dimethyl

olysiloxane, yang bersifat non polar sesuai untuk analisis minyak kamandrah dan

jarak pagar yang bersifat non polar.

Analisis minyak jarak pagar dan minyak kamandrah dilakukan dengan

menggunakan gas pembawa Helium dan pelarut n-Hexane karena minyak

kamandrah dan jarak pagar bersifat non polar, maka pelarut yang digunakan

adalah pelarut non polar.

Analisis minyak kamandrah dan jarak pagar dilakukan pada berbagai kondisi

pengaturan temperatur pada alat GC-MS (Colom, Injection, Ion Source dan

Interface) agar diperoleh pemisahan yang baik sehingga senyawa yang terdapat

dalam minyak kamandrah dan jarak pagar dapat diindentifikasi dengan MS dan

hasil spektra massanya dibandingkan dengan data base National Institute Standar

Page 61: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

and Tecnology (NIST) yaitu NIST 27 dan NIST 147 selain itu dibandingkan juga

dengan database WILEY 7.

Minyak jarak pagar dan kamandrah mengandung banyak komponen atau

senyawa yang memiliki sifat fisika yang berbeda-beda, oleh sebab itu sulit sekali

mencari kondisi yang optimum dimana semua komponen yang terkandung

didalamnya dapat teridentifikasi semua. Selain itu komponen kimia yang

terkandung didalam minyak jarak pagar dan kamandrah, sebagian besar

merupakan senyawa karbon yang berantai panjang yang memiliki beberapa

isomer, hal ini dapat menyulitkan ketika identifikasi MS karena pola fragmentasi

molekulnya hampir sama. Pada penelitian ini ditampilkan hasil identifikasi MS

dengan persen kimiripan dua terbesar dengan data base. Hal ini dilakukan untuk

menunjukkan kemungkinan-kemungkinan atau prediksi senyawa apa yang

sebenarnya ada didalam minyak kamandrah dan jarak pagar.

Hasil identifikasi senyawa dengan menggunakan GC-MS, satu persatu

semua senyawa dibandingkan dengan pustaka di beberapa website untuk mencari

senyawa apa yang aktif sebagai larvasida Aedes aegypti.

4.10 Identifikasi Minyak Jarak Pagar

Analisis GC-MS minyak jarak pagar dilakukan dengan menggunakan

metode I, metode II dan metode III.

Identifikasi minyak jarak pagar dengan menggunakan metode I

Hasil indentifikasi minyak jarak pagar dengan GC-MS metode I dapat dilihat

pada Tabel 11, gambar spektrum GC dan hasil analisis MS dapat dilihat pada

Gambar 23. Hasil spektra massanya dibandingkan dengan data base NIST 27,

NIST 147 dan WILEY 7, hasil perbandingan spektra massa dengan data base

dipilih dua komponen yang memiliki persentasi kemiripan terbesar dengan data

base.

Hasil analisis minyak jarak pagar dengan GC-MS metode I berhasil

mengidentifikasi 17 senyawa diantaranya adalah Oleic acid (Gambar 21), cis-9-

Hexadecenal dan (Z)- 13-Octadecenal (Gambar 22). Senyawa cis-9-Hexadecenal

dan (Z)- 13-Octadecenal dapat berfungsi seperti feromon (Cork 2004). Menurut

Ketaren (1986) kandungan utama minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan

adalah asam oleat (oleic acid) dan asam linoleat (linoleic acid). Menurut Duke

Page 62: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

(1983) minyak Jatropha curcas mengandung 43,1% oleic acid, 34,3% linoleic

acid, 0,20% arachidic acid, 6,9% stearic acid, 14,2% palmitic acid, 0,38%

myristic acid dan 0.12% gadoleic acid.

O

OH

Oleic acid

Gambar 21 Struktur Asam Oleat (Oleic acid)

O

cis-9-Hexadecenal

(A)

O

13-Octadecenal, (Z)-

(B)

Gambar 22 Struktur cis-9-hexadecenal (A) dan 13-octadecenal, (Z)- (B)

Page 63: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Tabel 11 Hasil identifikasi komponen minyak jarak pagar dengan GC-MS metode I

No Senyawa yang teridentifikasi* % Area % KemiripanFragmentasi

-- Hexane (Pelarut) 5,94 901a1b

2,4-Decadienal, (E,Z)- 2,4-Decadienal, (E,E)-

0,07 8787

2a2b

2,4-Decadienal, (E,E)- 2,4-Nonadienal

0,05 9389

3a3b

Methyl laurate Methyl tridecanoate

0,11 9494

4a4b

Diethyl PhthalateEthyl phthalate

0,25 9492

5a5b

Ethyl phthalateDiethyl Phthalate

0,16 9293

6a6b

Palmitic acidOleic acid

1,08 9393

7a7b

9-Hexadecenoic acidOleic acid

4,08 8789

8a8b

13-Octadecenal, (Z)-Docos-13-enoic acid

1,52 8484

9a9b

Oleic acidcis-9-Hexadecenal

70,41 9188

10a10b

Oleoamide Nonadecanamide

0,11 8878

11a11b

cis-9-Hexadecenal9,12-Octadecadienoyl chloride, (Z,Z)-

0,50 8686

12a12b

2-Monopalmitin 2-Monoarachidin

0,40 9189

13a

13b

9-octadecenoic acid (z)-, 2-hydroxy-1,3-propanediylestercis-9-Hexadecenal

0,88 91

9014a14b

Squalene2,6,10,15,19,23-Hexamethyl-2,6,10,14,18,22,-tetracosahexaene

0,95 95

9515a15b

(2E,6E)-3,7,11-Trimethyl-2,6,10-dodecatrien-1-ol(E,E)-7,11,15-Trimethyl-3-methylene-hexadeca-1,6,10,14-tetraene

0,10 8383

16a

16b

2H-1-Benzopyran-6-ol, 3,4-dihydro-2,7,8-trimethyl-2-(4,8,12,16,20,24,28,32-octamethyl-3,7,11,15,19,23,27,31-tritriacontaoctaenyl)-, [r-(all-E)]- atauplastochromanol-8 1H-Benzocyclohepten-7-ol, 2,3,4,4a,5,6,7,8-octahydro-1,1,4a,7-tetramethyl-, cis-

0,54 82

73

17a17b

beta.-Sitosterol Clionasterol

1,17 9491

Ket : *(yang memiliki kemiripan dua terbesar dengan library)

Page 64: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Gambar 23 Kromatogram GC-MS minyak jarak pagar metode I

Page 65: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Identifikasi minyak jarak pagar dengan menggunakan metode II.

Hasil indentifikasi minyak jarak pagar dengan GC-MS metode II dapat

dilihat pada Tabel 12, Gambar spektrum GC dan hasil analisis MS dapat dilihat

pada Gambar 25. Komponen utama dalam minyak jarak pagar yang teridentifikasi

adalah Oleic acid dan Dodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester (trilaurin)

(Gambar 24). Senyawa ester adalah senyawa yang meberikan aroma dan rasa

(Ketaren 1986). Pada minyak jarak pagar senyawa ester yang teridentifikasi adalah

Dodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester (Gambar 24)

O

O

O O

OO

Dodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester

Gambar 24 Struktur Dodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester atau Trilaurin

Page 66: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Tabel 12 Hasil identifikasi komponen minyak jarak pagar dengan GC-MS metode II

No Senyawa yang teridentifikasi* % Area % KemiripanFragmentasi

-- Hexane (Pelarut) 35,90 861a1b

Docosanoic acid nonyl esterDodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester

0,33 7282

2a2b

Oleic acid cis-9-Hexadecena

11,63 9190

3a3b

9,12-Octadecadienoyl chloride, (Z,Z)-cis-9-Hexadecenal

1,55 8885

4a

4b

9-Octadecenoic acid (Z)-, 2,3-dihydroxypropyl ester atau1-Monoolein 9-Octadecenoic acid (z)-, 2-hydroxy-1,3-propanediyl ester

0,58 90

905a5b

Squalene(2E,6E)-3,7,11-Trimethyl-2,6,10-dodecatrien-1-ol

0,33 9590

6a

6b

2H-1-Benzopyran-6-ol, 3,4-dihydro-2,7,8-trimethyl-2-(4,8,12,16,20,24,28,32-octamethyl-3,7,11,15,19,23,27,31-tritriacontao1H-Benzocyclohepten-7-ol, 2,3,4,4a,5,6,7,8-octahydro-1,1,4a,7-tetramethyl-, cis-

0,23 81

73

7a7b

beta.-Sitosterolgamma.-Sitosterol

0,11 9291

8a

8b

Hexadecanoic acid, 2-[(1-oxododecyl)oxy]-1,3-propanediyl esterDodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester

3,09 74

8210a10b

Dodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester / TrilaurinTetradecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester

66,11 8668

Ket : *(yang memiliki kemiripan dua terbesar dengan library)

Page 67: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Gambar 25 Kromatogram GC-MS minyak jarak pagar metode II

Page 68: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Identifikasi minyak jarak pagar dengan menggunakan metode III

Hasil indentifikasi minyak jarak pagar dengan GC-MS metode III dapat

dilihat pada Tabel 13, Gambar spektrum GC dan hasil analisis MS dapat dilihat

pada Gambar 27. Komponen utama dalam minyak jarak pagar yang teridentifikasi

adalah oleic acid dan linoleic acid (Gambar 26). Komponen yang lain yang

teridentifikasi adalah piperine (Gambar 31) atau 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-

oxo-2,4-pentadienyl]-, (E,E)- Piperidine, yaitu suatu golongan alkaloid jenis

piperidin.

Analisis GC-MS minyak jarak pagar dengan menggunakan metode III

berhasil mengidentifikasi senyawa piperine, bila dibandingkan dengan library

kemiripan fragmentasi MS sebesar 83%. Berdasarkan hasil analisis GC-MS

diduga minyak jarak pagar mengandung senyawa piperine yang berfungsi sebagai

larvasida Aedes aegypti.

Senyawa piperine adalah senyawa yang berpotensi sebagai larvasida nyamuk

Aedes aegypti, berdasarkan penyelusuran pustaka, sudah banyak senyawa

golongan piperidin alkaloid yang diisolasi dari berbagai macam tanaman dan

berpotensi sebagai larvasida dan insektisida. Menurut Simas et al. (2007) LC50

piperine yang berasal dari tanaman Piper nigrum pada larva nyamuk Aedes

aegypti adalah 1,53 ppm.

O

OH

Linoleic acid

Gambar 26 Struktur asam linoleat (linoleic acid)

Page 69: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Tabel 13 Hasil identifikasi komponen minyak jarak pagar dengan GC-MS metode III

No Senyawa yang teridentifikasi* % Area % KemiripanFragmentasi

--- Hexane (pelarut) 61,75 861a1b

(2E,4E)-2,4-Decadienal2,4-Nonadienal

0,04 9088

2a2b

Oleic acid 9-Decenoic acid

21,76 8884

3a3b

9-Decenoic acidOleic Acid

7,99 8488

4a4b

Linoleic acid1-Octadecyne

49,47 8987

5a5b

9-Hexadecenoic acid 9-Octadecene, (E)-

0,29 8079

6a6b

cis-9-Hexadecenal13-Octadecenal, (Z)-

0,37 8786

7a7b

13-Octadecenal, (Z)-cis-9-Hexadecenal

0,72 9091

8a8b

(2E,6E)-3,7,11-Trimethyl-2,6,10-dodecatrien-1-olSqualene

0,13 8388

9a9b

Squalene(2E,6E)-3,7,11-Trimethyl-2,6,10-dodecatrien-1-ol

1,19 95 89

10a

10b

Piperidine, 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-pentadienyl]-, (E,E)- / Piperine Piperic acid

1,18 83

66

Ket : *(yang memiliki kemiripan dua terbesar dengan library)

Page 70: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Gambar 27 Kromatogram GC-MS minyak jarak pagar metode III

Page 71: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

4.11 Identifikasi Minyak Kamandrah

Analisis GC-MS minyak kamandrah dilakukan dengan menggunakan

metode IV dan metode V.

Identifikasi minyak kamandrah dengan menggunakan metode IV

Hasil indentifikasi minyak kamandrah dengan GC-MS metode IV dapat

dilihat Tabel 14, gambar spektrum GC dan hasil analisis MS dapat dilihat pada

Gambar 29.

Tabel 14 Hasil identifikasi komponen minyak Kamandrah dengan GC-MS Metode IV

No Senyawa yang teridentifikasi* % Area % KemiripanFragmentasi

1a1b

1-Butanol, 2-methyl- Pentane, 3-methyl-

4,31 8988

2a2b

11-Hexadecenal, (Z)- 13-Octadecenal, (Z)-

0,80 8181

3a3b

trans-Caryophyllenecis-caryophyllene

0,03 9090

4a4b

Oleic Acid 9-Hexadecenoic acid

9,72 9087

5a5b

Eicosanoic acid, 2-hydroxy-1-(hydroxymethyl)ethyl ester Octadecanoic acid, 2,3-dihydroxypropyl ester

0,06 8278

6a6b

13-Octadecenal, (Z)-cis-9-Hexadecenal

0,31 8787

7a7b

cis-9-Hexadecenal 1,2-15,16-Diepoxyhexadecane

0,36 9089

8a8b

Squalene(2E,6E)-3,7,11-Trimethyl-2,6,10-dodecatrien-1-ol

0,04 9086

9a

9b

Piperidine, 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-pentadienyl]-, (E,E)- / PiperinePiperic acid

0,47 85

6510a10b

gamma.-Tocopherol beta.-Tocopherol

0,09 8482

11a11b

beta.-Sitosterolgamma.-Sitosterol

0,17 9290

12a

12b

Octadecanoic acid, 3-[(1-oxohexadecyl)oxy]-2-[(1-oxotetradecyl)oxy]propyl ester Hexadecanoic acid, 2-[(1-oxotetradecyl)oxy]-1,3-propanediyl ester

35,57 85

78

Ket : *(yang memiliki kemiripan dua terbesar dengan library)

Hasil analisis minyak kamandrah dengan menggunakan metode IV berhasil

mengidentifikasi 12 senyawa. Salah satunya adalah senyawa ester yaitu

Page 72: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Octadecanoic acid, 3-[(1-oxohexadecyl)oxy]-2-[(1-oxotetradecyl)oxy]propyl

ester (Gambar 28), senyawa ester berfungsi sebagai pemberi aroma dan rasa

(Ketaren 1986). Teridentifikasi juga senyawa yang berfungsi sebagai feromon

yaitu (Z)-13-Octadecenal dan cis-9-Hexadecenal.

Hasil analisis GC-MS pada minyak kamandrah dengan menggunakan

metode IV diduga minyak kamandrah mengandung senyawa piperine (Gambar

31) dengan kemiripan fragmentasi MS sebesar 85%. Piperine termasuk dalam

golongan alkaloid piperidin yang biasa digunakan sebagai larvasida dan

insektisida.

OO

OO

O

O

Octadecanoic acid, 3-[(1-oxohexadecyl)oxy]-2-[(1-oxotetradecyl)oxy]propyl ester

Gambar 28 Struktur Octadecanoic acid, 3-[(1-oxohexadecyl)oxy]-2-[(1-oxotetradecyl)oxy]propyl ester

Page 73: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Gambar 29 Kromatogram GC-MS minyak kamandrah metode IV

Page 74: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Identifikasi minyak kamandrah dengan menggunakan metode V

Hasil indentifikasi minyak kamandrah dengan GC-MS metode V dapat

dilihat pada Tabel 15, Gambar spektrum GC dan hasil analisis MS dapat dilihat

pada Gambar 30.

Tabel 15 Hasil identifikasi komponen minyak kamandrah dengan GC-MS metode V

No Senyawa yang teridentifikasi % Area % KemiripanFragmentasi

1a1b

9-Octadecen-1-ol, (Z)-1,10-Decanediol

0,66 9088

2a

2b

1,2-Benzenedicarboxylic acid, diethyl ester atau Ethylphthalate2,4-Imidazolidinedione, 1-[[(5-nitro-2-furanyl)methylene]amino]-

1,09 96

89

3a3b

Linoleic acid Oleic Acid

48,32 9088

4a4b

9-Octadecenal, (Z)-9,12-Octadecadienoyl chloride, (Z,Z)-

2,68 8585

5a

5b

Propyleneglycol monoleate atau 3-Hydroxypropyl(8Z)-8-octadecenoate Linoleic acid

1,57 87

876a

6b

Piperidine, 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-pentadienyl]-, (E,E)- atau PiperinePiperic acid

1,92 88

66

Ket : *(yang memiliki kemiripan dua terbesar dengan library)

Dari Tabel 15 hasil analisis minyak kamandrah dengan menggunakan

metode V berhasil teridentifikasi komponen utama adalah linoleic acid. Asam

linoleat (linoleic acid) merupakan senyawa yang banyak ditemukan pada minyak

yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (Ketaren 1986). Menurut Duke (1983)

minyak Croton tiglium mengandung 37,0% oleic acid, 19,0% linoleic acid, 1.5%

arachidic acid, 0.3% stearic acid, 0.9% palmitic acid, 7.5% myristic acid, 0.6%

acetic acid, 0.8% formic acid dan sedikit lauric, tiglic, valeric, dan butyric.

Selain itu diduga minyak kamandrah mengandung senyawa piperine

(Gambar 31) dengan kemiripan fragmentasi bila dibandingkan dengan library

adalah 88%. Piperine (Gambar 31) termasuk dalam golongan alkaloid piperidin

yang biasa digunakan sebagai larvasida dan insektisida.

Page 75: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Gambar 30 Kromatogram GC-MS minyak kamandrah metode V

Page 76: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Piperine adalah suatu senyawa alkaloid yang banyak ditemukan pada

tanaman diantaranya adalah Piper ningrum atau Black pepper dan Piper longum

atau Long pepper. Piperine adalah trans-trans stereoisomer dari 1-

piperoylpiperidine atau disebut juga (E, E)-1-piperoylpiperidine dan (E, E)-1-[5-

(1, 3-benzodioxol-5-y1)-1-oxo-2, 4-pentdienyl] piperidine. Salah satu senyawa

golongan piperidine yang telah diteliti sebagai pembunuh nyamuk Aedes aegypti

adalah 2-ethyl-piperidine (Pridgeon et al. 2007).

N

O

O

O

Piperidine, 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-pentadienyl]-, (E,E)-

Gambar 31 Struktur Piperine

NH

2-ethyl-piperidine

Gambar 32 Struktur 2-ethyl-piperidine

Senyawa golongan piperidine yang lain yaitu pipernonaline telah berhasil di

ekstrak oleh Yang et al. (2002) dari tanaman Piper longum dan dilaporkan

menunjukkan aktivitas sebagai larvasida Aedes aegypti.

Bandara et al. (2000) melaporkan telah berhasil mendapatkan senyawa

golongan piperidine dari Microcosm paniculata yaitu N-Methyl-6 beta-(deca-

1',3',5'-trienyl)-3 beta-methoxy-2 beta-methyl piperidine yang menunjukkan

aktivitas sebagai larvasida Aedes aegypti instar ke dua.

Pridgeon et al. (2006) telah berhasil mensintesis senyawa golongan

piperidine yaitu 1-undec-10-enoyl-piperidine dan 2-ethyl-1-undec-10-enoyl-

Page 77: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

piperidine (Gambar 33) dan Piperine [(E, E)-1-piperoyl-piperidine], dan diuji

sebagai adulticides Aedes aegypti.

N

O

2-ethyl-1-undec-10-enoyl-piperidine

N

O

1-undec-10-enoyl-piperidine

Gambar 33 Contoh beberapa senyawa piperidine

Hasil identifikasi minyak kamandrah dan jarak pagar menunjukkan

keduanya diduga mengandung senyawa piperine, yang menurut kajian pustaka

berpotensi sebagai larvasida Aedes aegypti. Minyak kamandrah dan jarak pagar

sama-sama mengandung asam oleat dan asam linoleat sebagai kandungan utama,

menurut Ketaren (1986) minyak yang berasal dari tumbuh-tumbuhan mengandung

banyak asam oleat dan asam linoleat. Perbedaan minyak kamandrah dan minyak

jarak pagar adalah pada senyawa ester yang berfungsi sebagai pemberi rasa dan

aroma. Pada minyak kamandrah senyawa esternya adalah Octadecanoic acid, 3-

[(1-oxohexadecyl)oxy]-2-[(1-oxotetradecyl)oxy]propyl ester, sedangkan pada

minyak jarak pagar adalah Dodecanoic acid, 1,2,3-propanetriyl ester.

Hasil studi pustaka beberapa senyawa yang berhasil terdeteksi oleh GC-MS

pada minyak kamandrah dan jarak pagar, ditemukan senyawa yang bersifat toksik,

dan ada pula senyawa yang bersifat seperti feromon. Senyawa yang diduga bersifat

toksik sebagai larvasida nyamuk adalah 1-[5-(1,3-benzodioxol-5-yl)-1-oxo-2,4-

pentadienyl]-,(E,E)-Piperidine atau disebut juga piperine, sedangkan senyawa

yang dapat berfungsi seperti feromon adalah yaitu (Z)-13-Octadecenal dan cis-9-

Hexadecenal.

Page 78: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1 Hasil uji potensi larvasida Aedes aegypti menunjukkan minyak kamandrah

(Croton tiglium) lebih berpotensi sebagai larvasida dibanding minyak jarak

pagar (Jatropha curcas) karena nilai LC50 minyak kamandrah lebih kecil

dibandingkan dengan minyak jarak pagar. Nilai LC50 untuk 24 jam pada

minyak kamandrah adalah 769 ppm atau 0,0769% dan minyak jarak pagar

adalah 1507 ppm atau 0,1507%. Sedangkan ekstrak air dan etanol dari kulit

biji jarak pagar, endosperm biji jarak pagar, daun kamandrah, batang

kamandrah dan biji kamandrah tidak berpotensi sebagai larvasida.

2 Hasil analisis minyak kamandrah dan jarak pagar dengan menggunakan GC-

MS menunjukkan bahwa senyawa aktif yang diduga sebagai larvasida Aedes

aegypti adalah piperine yaitu suatu alkaloid golongan piperidine.

5.2 Saran

1 Perlu adanya kajian hubungan karakteristik lingkungan dan kemasakan biji

terhadap senyawa yang terkandung didalamnya.

2 Perlu adanya kajian khusus analisis kualitatif dan kuantitatif piperine pada

minyak kamandrah dan minyak jarak pagar dan identifikasi lanjut senyawa

lain yang aktif sebagai larvasida Aedes aegypti.

3 Perlu adanya kajian formulasi minyak kamandrah dan minyak jarak pagar agar

mudah larut dalam air.

Page 79: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

DAFTAR PUSTAKA

Adebowale KO, Adedire CO. 2006. Chemical composition and insecticidalproperties of the underutilized Jatropha curcas seed oil. Afr J Biotechnol 5(10): 901-906.

Amer A, Mehlhorn H. 2006. Larvicidal effects of various essential oils againstAedes, Anopheles, and Culex larvae (Diptera, Culicidae). J Parasitol Res 99(4): 466-472

Aminah NS, Sigit SH, Partosoedjono S, Chairul. 2001. S. rarak, D. metel dan E.prostate sebagai Larvisida Aedes aegypti. Cermin Dunia Kedokteran 131:7-9

Asbani N, Amir AM, Subiyakto. 2007. Inventarisasi hama tanaman jarak pagar(Jatropha curcas L.). Prosiding lokakarya-II status teknologi tanaman jarakpagar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Bandara KA, Kumar V, Jacobsson U, Molleyres LP. 2000. Insecticidal piperidinealkaloid from Microcos paniculata stem bark. J Phytochem 54(1): 29-32

Banerjee KK, Sen A.1983. Haemolysis of rabbit erythrocytes by a lectin from theseeds of Croton tiglium. J Biosci 5(1):121–129.

BPPD. 2006. Kabupaten Barito Timur dalam angka. Kerjasama BadanPerencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Barito Timur dengan BadanPusat Statistik Kabupaten Barito Selatan.

Cetin H, Yanikoglu A. 2006. A study of the larvicidal activity of Origanum(Labiatae) species from southwest Turkey. J Vect Ecol 31(1): 118-122.

Cork A. 2004. A pheromone manual. Reader in chemical ecology, NaturalResources Institute University of Greenwich UK.

Chansang U, Zahiri NS, Bansiddhi J, Boonruad T, Thongsrirak P, Mingmuang J,Benjapong N, Mulla MS. 2005. Mosquito larvicidal activity of aqueousextracts of long pepper (Piper retrofractum Vahl) from Thailand. J VectEcol 30(2): 195-200

DEPKES. 2004. Perilaku dan siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. Buletin harianTim Penanggulangan DBD Departemen Kesehatan RI. Edisi10 Maret 2004.

Duke JA. 1983. Handbook of Energy Crops.http://www.hort.purdue.edu/newcrop/duke_energy [3 Desember 2007]

Dzulkarnain B. 1989. Obat tradisional tidak tanpa bahaya. Cermin DuniaKedokteran 59: 7-10.

Page 80: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Fitriana D. 2006. Uji aktivitas larvasida minyak atsiri kuncup bunga cengkeh(Syzygium Aromatikum (L.) Meer. & Perry) terhadap larva nyamukAnopheles aconitus instar III. [Skripsi]. Fakultas Farmasi UniversitasMuhammadiah Surakarta.

George S, Vincent S. 2005. Comparative efficacy of Annona squamosa Linn. andPonamia glabra Vent. to Azadirachta indica A. Juss against mosquitoes. JVect Borne dis 42:159-163.

Hadi S. 1997. Berbagai cara pemberantasan larva Aedes aegypti. Cermin DuniaKedokteran 119: 32-34.

Hadi UK, Sigit SH, Gunandini DJ, Soviana S, Wirawan IA, Chalidaputra M,Rivai M, Priyambodo S, Yusuf S, Utomo S. 2006. Hama pemukimanindonesia. Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman FKH IPB. Bogor

Hamidah. 2002. Pengaruh berbagai fraksi daun Annona muricata terhadapperkembangan dan mortalitas larva Aedes aegypti. University ResearchReport; JIPTUNAIR/2002-09-06. Fakultas Matematika dan IlmuPengetahuan Alam Universitas Airlangga Surabaya.

Harborne JB. 1996. Metode fitokimia. Terjemahan Padmawinata K & Soediro L.Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Hariyadi MS. 2005. Budidaya tanaman jarak (Jatropha curcas) sebagai sumberbahan alternatif biofuel. http://www.ristek.go.id [17 september 2007]

Hasnan. 2007. Status perbaikan dan penyediaan bahan tanaman jarak pagar(Jatropha curcas L.). Prosiding lokakarya-II status teknologi tanaman jarakpagar. Pusat Penelitian dan Pengembangan Perkebunan.

Hasyimi M, Soekirno M. 2004. Pengamatan tempat perindukan Aedes aegyptipada tempat penampungan air rumah tangga pada masyarakat pengguna airolahan. J ekol kes 3(1): 37-42

Info Ristek. 2006. Demam berdarah dengue (DBD). Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia. Info Ristek 4(1). 12 p

Irwanto. 2006. Pengembangan tanaman jarak (Jatropha curcas L) sebagai sumberbahan bakar alternatif. http://www.irwantoshut.com [6 Mei 2007].

Ketaren S. 1986. Pengantar teknologi minyak dan lemak pangan. Jakarta: PenerbitUI-Press.

Koban AW. 2005. Kebijakan pemberantasan wabah penyakit menular: Kasuskejadian luar biasa demam berdarah dengue (KLB DBD). The IndonesianInstitute. www.theindonesianinstitute.com [8 Desember 2007]

Page 81: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Kompas. 2007. Jakarta dinyatakan KLB demam berdarah dengue. Harian KoranKompas 10 April 2007: 1

Kristina, Isminah, Wulandari L. 2004. Kajian kesehatan demam berdarah dengue.Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Departemen KesehatanJakarta Indonesia.

LAPAN. 2007. Laporan pemantauan cuaca dan iklim di Indonesia bulanseptember 2007. Pusat Pengembangan Pemanfaatan dan TeknologiPenginderaan Jauh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Jakarta

Marshall GT, Klocke JA, Lin LJ, Kinghorn AD. 2005. Effects of diterpene estersof tigliane, daphnane, ingenane, and lathyrane types on pink bollworm,Pectinophora gossypiella saunders (Lepidoptera: Gelechiidae). J Chem Ecol11(2):191-206.

Narang AT. 2007. Mengintegrasikan pembangunan di segala bidang, gunamewujudkan kalimantan tengah yang sejahtera dan bermartabat. Serialtulisan gubernur kalimantan tengah. http://www.kalteng.go.id [8 desember2007]

Noegroho, Srimulyani, Mulyaningsih. 1997. Aktivitas larvasida minyak atsiridaun jukut Hyptis suaveolens (L) Poit, terhadap larva nyamuk Aedesaegypti, instar IV dan analisis Kromatografi Gas - Spektroskopi Massa. MajFarm Ind (MFI) 8(4): 11

Opender K, Dhaliwal GS. 2005. Phytochemical biopesticides. Harword AcademicPublishers India

Pet J, 1997. Destructive fishing methods in and around Komodo National Park.SPC Live Reef Fish Information Bulletinm [May 1997]

Pridgeon JW, Becnel JJ, Meepagala KM, Clark GG. 2006. Synthesis andstructure-activity relationships of 1-undec-10-enoyl-piperidines asadulticides against the yellow fever mosquito Aedes aegypti (Diptera:Culicidae). The 2006 ESA Annual Meeting, December 10-13, 2006

Pridgeon JW, Meepagala KM, Becnel JJ, Clark GG, Pereira RM, Linthicum KJ.2007. Structure-Activity Relationships of 33 Piperidines as ToxicantsAgainst Female Adults of Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). J MedEntomol 44(2): 263-269.

Rumini W, Karmawati E. 2007. Hama pada tanaman jarak pagar (Jatropha curcasL.). Prosiding lokakarya-II status teknologi tanaman jarak pagar. PusatPenelitian dan Pengembangan Perkebunan.a

Salatino A, Faria ML, Giuseppina N. 2007. Traditional uses, chemistry andpharmacology of Croton species (Euphorbiaceae). J Braz Chem Soc 18(1):11-33.

Page 82: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Saputera. 2007. Karakterisasi bioaktif biji Kamandrah (Croton tiglium L.) danpengembangan teknologi proses ekstrak terstandar sebagai bahan laksatif[Desertasi]. Seminar Sekolah Pasca Sarjana IPB Bogor 2007.

Simas NK, Lima EC, Kuster RM, Lage CLS, Oliveira F, Alfredo MT. 2007.Potential use of Piper nigrum ethanol extract against pyrethroid-resistantAedes aegypti larvae Fonte. Rev Soc Bras Med Trop 40(4) : 405-407

Sinar Harapan. 2002. Tanaman kemandah pembunuh jentik nyamuk demamberdarah. Harian Umum Sinar Harapan 6 Februari 2002: 1

Singh IP, Bharate SB, Bhutani KK. 2005. Anti-HIV natural products. CurrentScience 89(2): 269-290.

Stirpe F, Pession-Brizzi A, Enzo L, Strocchi P, Lucio M, Simonetta S. 1976.Studies on the proteins from the seeds of Croton tiglium and Jatrophacurcas. Biochem J 156(1): 1-6

Thomas TG, Rao S, Lal S. 2004. Mosquito larvicidal properties of essential oil ofan indigenous plant, Ipomoea cairica Linn. Jpn J Infect Dis 57: 176-177.

Thangam S, Kathiresan. 1997. Mosquito larvicidal activity of mangrove plantextracts and synergistic activity of Rhizophora apiculata with Pyrethrumagainst Culex quinquefasciatus. Form Int J Pharm 35(1): 69-71

Wanita YP, Hartono J. 2007. Pengaruh tingkat kemasakan buah terhadap kadarminyak jarak pagar (Jatropha curcas L.). Prosiding lokakarya-II statusteknologi tanaman jarak pagar. Pusat Penelitian dan PengembanganPerkebunan.

Widiyanti N, Muyadihardja S. 2004. Uji toksisitas Jamur Metarhizium anisopliaeterhadap larva nyamuk Aedes aegypti. Med Litbang Kes 14(3): 25-30

WHO. 2005. Guidelines for laboratory and field testing of mosquito larvicides.World Health Organization Communicable Disease Control, Prevention andEradication WHO Pesticide Evaluation Scheme.

Yang YC, Lee SG, Lee HK, Kim MK, Lee SH, Lee HS. 2002. A piperidine amideextracted from Piper longum L. fruit shows activity against Aedes aegyptimosquito larvae. J Agric Food Chem. 50(13):3765-3767

Yuningsih RD, Laba U. 2007. Efek toksiko-patologik beberapa tanaman beracunpada mencit dalam upaya mencari zat pengganti racun strychnine untuk

Page 83: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

pemberantasan penyakit rabies pada anjing [Abstrak].http://peternakan.litbang.deptan.go.id [21 Maret 2007]

Zulkifli N. 2005. Proses pembuatan minyak jarak sebagai bahan bakar alternatif.Laporan penelitian tim Departemen Teknologi Pertanian USU Medan.

Page 84: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Diagram alir penelitian

* Keterangan : Jarak pagar (Kulit Biji dan Endosperm Biji)

Kamandrah (Daun, Batang dan Biji)

Lampiran 2. Rendemen ekstrak air dan etanol

Sampel / Ulangan BeratSampel

(g)

Kadar airSampel

(%)

JenisPelarut

VolumePelarut

(ml)

Beratekstrak

kering (g)

Rendemen(%)

Biji Kamandrah / IBiji Kamandrah / II

4040

6,817,69

AirAir

280280

2,031,92

5,465,21

Biji Kamandrah / IBiji Kamandrah / II

4040

6,817,69

EtanolEtanol

280280

3,271,67

8,774,52

Batang Kamandrah /IBatang Kamandrah / II

5050

8,009,80

AirAir

350350

0,730,39

1,590,87

Batang Kamandrah / IBatang Kamandrah / II

5050

8,009,80

EtanolEtanol

350350

0,290,95

0,632,10

Daun Kamandrah 40,15 8,38 Air 320 4,92 13,36Daun Kamandrah 40,02 8,38 Etanol 120 3,01 8,20Kulit Biji Jarak / IKulit Biji Jarak / II

5050

12,5712,73

AirAir

350350

0,790,72

1,811,65

Kulit Biji Jarak / IKulit Biji Jarak / II

5050

12,5712,73

EtanolEtanol

350350

0,410,87

0,931,99

PREPARASI TANAMAN (DAUN, BATANG DAN BIJI)

EKSTRAK AIR DAUN, BATANG DAN BIJI

EKSTRAK ETANOL DAUN, BATANG DAN BIJI PENGEPRESAN BIJI

UJI POTENSI LARVASIDA UJI POTENSI LARVASIDA UJI POTENSI LARVASIDA

UJI FITOKIMIA

EKSTRAK TERPILIH

ANALISA GC-MS UJI LARVASIDA LC50

MENENTUKAN SENYAWA AKTIF

Page 85: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Endosperm Biji Jarak / IEndosperm Biji Jarak / II

5050

6,297,32

AirAir

350350

4,793,15

10,226,81

Endosperm Biji Jarak / IEndosperm Biji Jarak / II

5050

6,297,32

EtanolEtanol

350350

1,834,26

3,909,20

Lampiran 3. Rendemen pengepresan minyak kamandrah

Berat biji (gram) Kadar air Berat kering Berat minyak (gram) Rendemen172 6.81% 160.2868 11.7708 7%160 6.81% 149.104 7.9 5%200 6.81% 186.38 45.1683 24%

Page 86: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 4. Hasil uji potensi larvasida

Page 87: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 5. Nilai toksisitas minyak jarak pagar dan kamandrah terhadap larvasidaAedes aegypti.

A. Nilai toksisitas minyak jarak pagar terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dalam 24 jam

Bahan Uji Konsentrasi (ppm)

Jumlah Larva yang Mati dalam 24 Jam (ekor)Ulangan

1Ulangan

2Ulangan

3Ulangan

4Ulangan

5

LC50

(ppm)

Minyak Biji

Jarak pagar

5000 24 22 24 25 244000 20 23 23 23 223000 18 21 20 20 242000 19 10 9 12 101000 9 6 7 9 10500 2 1 3 4 4400 0 6 2 3 0300 0 0 0 1 1

1507

B. Nilai toksisitas minyak jarak pagar terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dalam 48 jam

Bahan Uji Konsentrasi (ppm)

Jumlah Larva yang Mati dalam 48 Jam (ekor)Ulangan

1Ulangan

2Ulangan

3Ulangan

4Ulangan

5

LC50

(ppm)

Minyak Biji

Jarak pagar

5000 25 22 24 25 254000 20 24 24 24 243000 19 22 25 24 242000 24 14 15 15 171000 22 12 7 13 17500 11 7 9 10 6400 0 7 4 7 3300 5 5 8 5 3

866

C. Nilai toksisitas minyak kamandrah terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dalam 24 jam

Bahan Uji Konsentrasi(ppm)

Jumlah Larva yang Mati dalam 24 Jam (ekor)Ulangan

1Ulangan

2Ulangan

3Ulangan

4Ulangan

5

LC50

(ppm)

MinyakBiji

Kamandrah

5000 25 25 25 25 254000 25 23 25 24 243000 22 23 22 25 252000 25 21 11 17 251000 23 12 11 6 20500 1 7 9 12 6300 3 5 9 9 2

769

D. Nilai toksisitas minyak kamandrah terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dalam 48 jam

Page 88: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Bahan Uji Konsentrasi(ppm)

Jumlah Larva yang Mati dalam 48 Jam (ekor)Ulangan

1Ulangan

2Ulangan

3Ulangan

4Ulangan

5

LC50

(ppm)

Minyak Biji

Kamandrah

5000 25 25 25 25 254000 25 24 25 25 253000 25 25 25 25 252000 25 25 22 23 251000 24 23 19 15 24500 2 13 17 17 20300 8 10 14 14 10

384

E. Nilai toksisitas minyak sawit terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dalam 24 jam

Bahan Uji Konsentrasi(ppm)

Jumlah Larva yang Mati dalam 24 Jam (ekor)Ulangan

1Ulangan

2Ulangan

3Ulangan

4Ulangan

5

LC50

(ppm)

MinyakSawit

6000 10 12 10 3 174000 6 3 4 5 102000 8 3 5 2 2500 3 2 4 0 1300 1 2 4 2 0

17064

F. Nilai toksisitas minyak sawit terhadap larva nyamuk Aedes aegypti dalam 48 jam

Bahan Uji Konsentrasi(ppm)

Jumlah Larva yang Mati dalam 48 Jam (ekor)Ulangan

1Ulangan

2Ulangan

3Ulangan

4Ulangan

5

LC50

(ppm)

MinyakSawit

6000 14 18 10 10 204000 12 5 9 7 102000 9 5 7 4 3500 4 3 4 6 2300 4 2 8 5 1

7714.5

Page 89: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 6. Hasil analisis probit dengan menggunakan BioStat 2007

A. Hasil analisis probit minyak jarak pagar selama 24 jam

Page 90: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

B. Hasil analisis probit minyak jarak pagar selama 48 jam

Page 91: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

C. Hasil analisis probit minyak kamandrah selama 24 jam

Page 92: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

D. Hasil analisis probit minyak kamandrah selama 48 jam

Page 93: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

E. Hasil analisis probit minyak sawit selama 24 jam

Page 94: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

F. Hasil analisis probit minyak sawit selama 48 jam

Page 95: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 7. Spesifikasi alat GC-MS QP2010 Shimadzu

Kolom : Rtx®-1MS (Fused Silica) (Crossbond® 100% dimethylpolysiloxane)

General purpose columns for solvent impurities, PCB congeners or (e.g.)Aroclor® mixes, simulated distillation, drugs of abuse, gases, natural gasodorants, sulfur compounds, essential oils, hydrocarbons, semivolatiles,pesticides, oxygenates. Temperature range: -60°C to 350°C. Equivalent to USP G1, G2, G38 phases.Rtx®-1 columns exhibit long lifetime and very low bleed at highoperating temperatures. A proprietary synthesis process eliminatesresidual catalysts that could cause degradation and increase bleed.

Column Oven

Temperature Range (Ambient + 4°C) ~ 450°C (using LCO2 gas: –50°C – 450°C)

Dimensions 280 (W) x 280 (H) x 175 (D) mm

Oven Capacity 13.7L

Temperature Accuracy Set value (K) ±1% (calibration at 0.01°C increments)

Temperature VariationCoefficient 0.01°C/°C

Temperature Program Steps Up to 20 (cooling program possible)

Programmed rate settingrange –250°C ~ 250°C/min

Total time for all steps 9999.99 minutes max.

RF Filter

Resolution 2M or unity mass

Mass Range 1.5 to 1024

Mass Stability 0.15 daltons in 12 hours

Mass Defect Measurement 0.05 daltons

Scan Rate 6750 daltons/second and 50 scans/second

SIM Mode 64 ions and 64 ion sets

Scan and SIM 64 time interleaved full scan or 64 ions

Quadrupole Offset 0 – 15V

Page 96: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Ion Source

Modes EI, PCI and NCI

Electron Energy 10 – 200eV

Source Temperature 0 – 260°C

Mass Acceleration Voltage 0 – 50V

Emission Current 10 – 250uA

Filament Dual rhenium coil type

Filament On/off time programmable

Detector

Tune Offset Detector Voltage Full Range

Dynode Detector Voltage SetTabel from 1 to 10kV

Detector 0.7kV to 3kV settings. Time programmable

Vacuum System

Dual Differential Turbo Pumps 300L/secand 70L/sec

Maximum Flow 15mL/min

Rotary Pump 117L/min N2 – RV–5

Injection Port

Maximum 2 independently temperature–controlled injector units are provided

Split/Splitless injection unit provided as standard

Direct (without split) injection unit (option)

On–column/PTV (programmable temperature vaporizer) injection unit (option)

Flow Control Unit

Advanced Flow Controller (AFC)

Pressure Range 0 – 970kPa

Number of programmableSteps 7 (negative pressure step is available)

Program Rate Setting Range 400 – 400 kPa/min

Split Ratio Range 0 – 9999.9

Mass Flow Rate SettingRange 0 – 1200mL/min

Page 97: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Dimensions / Weight / Power Requirements

Dimensions 715 (W) x 440 (H) x 610 (D) mm

Weight 55kg

Power RequirementsAC100V/115V/230V ±10%2800VA (Normal oven type) or 3600VA (High Power oven type),50/60Hz

AOC-20i AOC-20s

Sample Injection Method Liquid sample injection via special microsyringe

Sample Volume0.1 ~ 8.0 µl, 0.1µl steps (using 10ul syringe)0.5 ~ 40 µl, 0.5 µl steps (using 50ul syringe)2.5 ~ 200 µl, 2.5 µl steps (using 250ul syringe)

Number of Samples 6 vials (with option,12 possible)

1.5ml sample vials - 150 vials4ml sample vials- 96 vials

Sample Vials Glass construction, 1.5ml, 4ml, screw top, PTFE-coated septum

Rinse Solvent Vials Glass construction, 4ml, screw top, PTFE-coated septum

Number of Sample Injections 1 ~ 99 injections per sample

Syringe Speed 2 Modes: Fast and Slow

Plunger Speed 3 Modes: Fast, Medium and Slow

Wait Time 0 ~ 99 sec following sample aspiration (in 0.1 sec steps)

Type of Sample Injection 3 Modes: Traditional, Solvent Flush and Solvent Flush with aSecond Solvent

Injection Volume Linearity ±0.5% (injection volume 1 ~ 5 µl, sample n-C12

Cross Contamination Less than 10-4 (as determins with a 1% diphenyl in hexane using 4solvent rinses)

Priority Sample A priority sample injection can be injected during a samplesequence, the the sequence can be resumed

Dual Injection System Available on GC-17Aplatform only

One set of AOC-20s can feed sample vialsto two sets of AOC-20i

Sample Cooling/Heating0 ~ 60°C, with optional cooling rackconnected to a general laboratorycirculating water bath

External Control Includes optional optical link or RS232C interface

Dimensions, weight 126 (W) x 380 (H) x78 (D) mm, 2.5 kg 320 (W) x 135 (H), 2.4 kg

Power Supply: 260 (W) x 70 (H) x 420 (D) mm, 2.8kg

Power requirements AC100/115/220V±10% 50/60HZ

Page 98: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 8 Program temperatur oven pada GC-MS

Program temperatur oven metode IRate Temperature (0C) Hold Time (Min)

- 80 220 280 153 300 10 300 0

Program temperatur oven metode IIRate Temperature (0C) Hold Time (Min)

- 80 220 280 53 320 150 320 0

Program temperatur oven metode IIIRate Temperature (0C) Hold Time (Min)

- 150 425 280 150 280 0

Program temperatur oven metode IVRate Temperature (0C) Hold Time (Min)

- 80 220 280 53 320 150 320 0

Program temperatur oven metode VRate Temperature (0C) Hold Time (Min)

- 50 250 310 50 310 0

Page 99: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 9 Foto alat GC-MS

Lampiran 10 Foto alat Hydraulic pressing

Lampiran 11 Foto alat Moisture analysis Ohaus MB45

Page 100: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang
Page 101: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 12 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol biji Kamandrah (B)

A B

Lampiran 13 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol endosperm biji Jarak pagar (B)

A B

Lampiran 14 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol kulit biji Jarak pagar B)

A B

Page 102: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 15 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol daun Kamandrah (B)

A B

Lampiran 16 Foto hasil ekstrak air (A) dan etanol batang Kamandrah

A B

Page 103: Jatropha curcas) SEBAGAI LARVASIDA NABATI …repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/41515/10/2008ari.pdf · Senyawa piperine adalah golongan alkaloid jenis piperidin yang

Lampiran 17 Biosintesis piperine