JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB...

129
JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABA DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS SANTRI MA’HAD AL JAMI’AH IAIN SALATIGA Skripsi ini disusun Untuk Melengkapi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) SKRIPSI Oleh: M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi NIM. 11714015 JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA 2018

Transcript of JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB...

Page 1: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABA

DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS SANTRI MA’HAD

AL JAMI’AH IAIN SALATIGA

Skripsi ini disusun Untuk Melengkapi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

SKRIPSI

Oleh:

M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi

NIM. 11714015

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2018

Page 2: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

i

Page 3: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

ii

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING

Lampiran : 3 (Tiga) eksemplar

Hal : Naskah Skripsi

a.n Sdra. M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi

Kepada Yth.

Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

Di Salatiga

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Setelah mengadakan koreksi dan perbaikan seperlunya bersama ini saya

kirimkan skripsi saudara:

Nama : M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi

NIM : 11714015

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Judul : JaringanKomunikasi pada Kelompok KATABA dalam

Meningkatkan Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga

Selanjutnya saya mohon kepada Dekan Fakultas Dakwah agar skripsi saudara

tersebut dapat dimunaqasyahkan dan atas perhatianya kami ucapkan banyak terima

kasih.

Wassalamu’alaikum Warahmatulahi Wabarakatuh

Salatiga,21 Agustus 2018

Pembimbing

Dra. Maryatin, M.Pd.

NIP.19690402199803200

Page 4: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

iii

HALAMAN PENGESAHAN SKRIPSI

Nama : M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi

NIM : 11714015

Jurusan : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Taggal Ujian : 26 September 2018

Judul : JaringanKomunikasi pada Kelompok KATABA dalam

Meningkatkan Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga

Susunan Panitia Penguji

KetuaPenguji :Dr. Sa’adi, M.Ag.

SekretarisPenguji : Dra. Maryatin, M.Pd.

Penguji I :Dr. Muna Erawati, S.Psi., M.Si.

Penguji II :Yahya, S.Ag., M.H.I.

Salatiga, 1 Oktober 2018

Dekan Fakultas DakwahIAIN Salatiga

Dr. Mukti Ali, S.Ag., M.Hum.

NIP.19750905 200112 1001

Page 5: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

DAN KESEDIAAN DI PUBLIKASIKAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi

NIM : 11714015

Program Studi : Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas : Dakwah

Judul Skripsi : Jaringan Komunikasi pada Kelompok KATABA dalam

Meningkatkan Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga

Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil

karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan

orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip dan dirujuk berdasarkan kode etik

ilmiah. Skripsi ini diperbolehkan untuk di publikasikan oleh perpustakaan IAIN

SALATIGA.

Salatiga, 20 September 2018

Yang Menyatakan

M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi

NIM. 11714015

Page 6: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

v

Motto

ب ص ن ا ت ف رغ ا ف ذ إ فArtinya: Maka Apabila kamu telah selesai (dari Sesuatu urusan), kerjakanlah dengan

sungguh-sungguh (urusan)yang lain. (Q.S Al Insyirah:7)

Saya akan menjadi hamba seseorang yang telah mengajarkanku walau satu huruf

(Sayidina Ali Bin Abi Thalib)

Page 7: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

vi

PERSEMBAHAN

Puji syukur kehadirat Allah Swt atas limpahan rahmat dan karuniaNya, Skripsi

ini dipersembahkan untuk:

1. Bapak dan ibu tercinta, Bapak Fachrurrozi, S.Pd.I. dan Ibu Siti Saodah yang

tidak henti selalu memberikan doa restu dan memberi semangat saya disetiap

waktunya.

2. Saudara tercinta, Shoifah Muslihatis Shofa, S. Pd.I., dan Khotibul Umam, Lc.,

May Muflihah arrozi M.Pd., dan M. Aqsho Himam, S.S.I., atas segala dukungan,

doa dan motivasi yang sangat luar biasa.

3. Keluarga besarMbah Djuwadi beserta Mbah (Almh.) Siti Asiyah, dan (Alm.)

Mbah Mohammad Sirodj beserta Mbah Karminah yang selalu memberi semangat

saya untukberusaha dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Ibu Dra. H. Maryatin, M.Pd. selaku Ketua jurusan Komunikasi dan Penyiaran,

sekaligus Pembimbing Skripsi.

5. Bapak Dr. Rifqi Aulia Erlangga, S.Fil.I. M.Hum. selaku dosen Pembimbing

Akademik.

6. Keluarga besar Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga atas dukungan dan turut

membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini.

7. Teman seperjuangan Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah IAIN

Salatiga angkatan 2014.

Page 8: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

vii

8. Sahabat Pecandu Karya yang selalu memberikan semangat, M. Adib Baihaqi,

S.Sos, M. Ashadil Husna, S.Sos., Yogi Ridlo Firdaus, S.Sos., Pujiono, S. Sos.,

Dika Trisna Setiya, S.Sos., M. Rozikin, S.Sos., Yogi Mukti Handayani, S.Sos.,

Alifia Arsi Maulani, S.Sos.

9. Sahabat seperjuangan Teguh Basuki, M. Yasir Musa, Achmad Mubarok yang

selalu menginspirasi hidup saya.

Page 9: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirrahim

Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan

Rahmat, taufiq, dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul Efektifitas Jaringan Komunikasi pada Kelompok Menulis KATABA Dalam

Meningkatkan Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Skripsi

ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Sosial di Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

Pembuatan skripsi ini sangatlah banyak kekurangan dalam segi penulisan dan

keterbatan kemampuan penulis. Sehingga arahan dan bimbingan dari berbaga pihak

dapat membantu terselesaikannya skripsi ini. Oleh karena itu dengan kerendahan hati

dan tidak mengurangi rasa hormat kami untuk mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga

2. Bapak Dr. Mukti Ali, M.Hum. Selaku Dekan Fakultas Dakwah IAIN Salatiga

3. Ibu Dra. Maryatin, M.Pd. Selaku Ketua Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam

sekaligus sebagai pembimbing skripsi yang telah meluangkan banyak waktu

untuk membimbing dalam penulisan skripsi.

4. Bapak Dr. Rifqi Aulia Erlangga, M.Hum. Selaku Dosen Pembing Akademik

5. Pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga Bapak Drs. Abdul Syukur, M.Si.,

Bapak Sukron Ma’mun, S.H.I., M.Si., Bapak Muhammad Mas’ud, M.Pd.I.,

Bapak Muhammad Nuryansah, M.Hum. yang telah membimbing dalam

penyelesaian skripsi ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu

dalam penyelesaian skripsi ini.

7. Kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan semuanya, yang telah

memberikan dukungan untuk menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

ix

Penulis sadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini, oleh

karena itu penulis senantiasa secara terbuka dan kekeluargaan mengaharapkan saran

dan kritik yang membangun dari pembaca. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

penulis dan pembaca.

Salatiga, 21 September 2018

Penulis

M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi

NIM. 11714015

Page 11: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

x

ABSTRAK

Arrozi, M. Nasrullah Jamaluddin. 2018. Jaringan Komunikasi pada Kelompok

KATABA dalam Meningkatklan Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al

Jami’ah IAIN Salatiga, Skripsi, Salatiga: Jurusan Komunikasi dan Penyiaran

Islam Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing:

Dra. Maryatin, M.Pd.

Kata Kunci: Jaringan Komunikasi, Kreativitas, KATABA.

Tujuan Penelitian ini adalah, 1). Untuk mengetahui bentuk jaringan

komunikasi padakelompok KATABA, 2). Untuk memahami kreativitas menulis

kelompok KATABA, 3). Untuk mengetahuijaringan komunikasi kelompok

KATABA dalam meningkatkan kreativitas menulis Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga.

Jenis penelitian ini adalahkualitatifmenggunakan pendekatangrounded

research dengan menggunakan suatu teknik constant comparation, yaitu sewaktu

penelitian berada di lapangan (field) menggunkan tindakan observasi. Sumber data

dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, metode pengumpulan

data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data

dianalisiskemudian ditariklah kesimpulan.Hasil penelitian menyimpulkan: 1).

Penerapan jaringan komunikasi di kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga yaitu dengan diskusi, 2). Efektifitas jaringan komunikasi pada kelompok

KATABA dalam meningkatkan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga secara tidak langsung sudah diterapakan oleh anggota KATABA, 3)Faktor

pendukung dan penghambat dalam mengembangakan tradisi literasi di kelompok

KATABA yaitu kemauan tinggi yang dimiliki setiap santri dan penghambatnya

adalah kurangnya sumber bacaan.

Page 12: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..................................................................................................... i

LOGO INSTITUT .................................................................................................................. ii

NOTA PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ........................................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................................... v

MOTTO ....................................................................................................................... vi

PERSEMBAHAN ....................................................................................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................................. x

ABSTRAK ................................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ............................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. LatarBelakang ....................................................................................... 1

B. RumusanMasalah .................................................................................. 6

C. TujuaPenelitian ...................................................................................... 6

D. Manfaat Penelitian................................................................................. 7

E. Kerangka Berpikir ........................................................................................ 8

Page 13: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

xii

BAB II LANDASAN TEORI

A. Pengertian

1. Jaringan Komunikasi ...................................................................... 10

2. Kelompok ....................................................................................... 12

3. Kreativitas Menulis Santri .............................................................. 20

4. Kelompok KATABA……………………………………………...27

B. Kajian Pustaka ..................................................................................... 28

BAB III METODOLOGI PENELITAN

A. Jenis Penelitian dan pendekatan .......................................................... 32

B. Lokasi Penelitian .................................................................................. 33

C. Objek Penelitian ................................................................................... 33

D. Fokus Penelitian ................................................................................... 34

E. Sumber dan Jenis Data ......................................................................... 34

1. Data primer ....................................................................................... 34

2. Data sekunder ................................................................................... 35

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 36

G. Teknik validitas data ...................................................................................40

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ......................................................... 42

1. Sejarah Berdirinya Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga ......................... 42

2. Sejarah Berdirinya Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah

Page 14: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

xiii

IAIN Salatiga dan Eksistensinya .......................................................... 44

3. Pengembangan Bakat Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga...44

B. Temuan Penelitian ...................................................................................... 46

C. Analisis Data .............................................................................................. 52

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 61

B. Saran ........................................................................................................... 62

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Komunikasi merupakan suatu hal yang sangat mendasar dalam

kehidupan manusia, bahkan komunikasi telah menjadi suatu fenomena bagi

terbentuknya suatu masyarakat atau komunitas yang terintegrasi oleh

informasi, dimana masing-masing individu didalam masyarkat itu sendiri

saling berbagi informasi (information sharing) untuk mencapai tujuan

bersama. Secara sederhana komunikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan

antara penyampai pesan dan orang yang menerima pesan. Senada dengan hal

ini menurut Rohim (2016: 9) komunikasi atau communication berasal dari

Bahasa latin “comunis”. Communis atau dalam Bahasa Inggrisnya ”commun”

yang artinya sama. Apabila kita berkomunikasi (to communicate), ini berarti

bahwa kita berada dalam keadaan berusaha untuk menimbulkan kesamaan.

Terjadinya komunikasi tidak terhindar dari pertukaran informasi

baik satu-dua orang atau lebih. Dalam Komunikasi Personal Suranto

mengatakan, memberikan definisi komunikasi antarpribadi (interpersonal

communication) adalah antara individu-individu. Agus M. Hardjana (2003:

85) mengatakan, komunikasi interpersonal adalah interaksi tatap muka antar

dua atau beberapa orang, dimana pengirim dapat menyampaikan pesan

seacara langsung dan penerima pesan dapat menerima dan menanggapi secara

Page 16: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

2

langsung pula. Pendapat senada dikemukakan oleh Deddy Mulyana (2008:81)

bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi antarpribadi adalah

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang memungkinkan setiap

pesertanya menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara verbal

maupun nonverbal.

Uraian diatas menjelaskan tentang prinsip-prinsip pokok pikiran

yang terkandung dalam berbagai pengertian, dapatlah dikemukakan

pengertian yang sederhana, bahwa komunikasi interpersonal atau komunikasi

antarpribadi adalah proses penyampaian dan penerimaan pesan antara

pengirim pesan (sender) dengan penerima (receiver) baik secara langsung

maupun tidak langsung. Senada dengan pendapat Suranto (2011:5)

komunikasi dikatakan terjadi secara langsung (primer) apabila pihak-pihak

yang terlibat komunikasi dapat saling berbagi informasi tanpa melalui media.

Sedangkan komunikasi tidak langsung (sekunder) dicirikan oleh adanya

penggunaan media tertentu.

Aspek komunikasi interpersonal tidak bisa lepas dari hubungan antar

individu yang dapat menjadi hubungan komunikasi kelompok. Pada

hakikatnya manusia adalah makhluk sosial sehingga pertukaran informasi

yang berawal dari satu individu ke individu yang lain dapat berubah menjadi

pertukaran informasi dari satu invidu untuk kelompok.

Page 17: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

3

Sebagai makhluk sosial tentunya kita tidak bisa lepas dari kegiatan

berkomunikasi. Komunikasi sendiri merupakan hubungan suatu interaksi yang

kita lakukan baik terhadap diri sendiri maupun dengan orang lain. Hal tersebut

kita lakukan guna mempertahankan kelangsungan hidup, karena sebagai

makhluk sosial kita tidak bisa berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain.

Fenomena inilah yang dapat memunculkan interaksi antar individu maupun

kelompok. Sedangkan kelompok merupakan bagian yang tidak dapat

dilepaskan dari aktivitas kita sehari-sehari. Kelompok baik bersifat primer

maupun sekunder merupakan wahana bagi setiap orang untuk dapat

mewujudkan harapan dan keinginannya berbagi semua informasi dalam

semua aspek kehidupan.

Ia merupakan media untuk mengungkapkan persoalan-persoalan

pribadi (keluarga sebagai kelompok primer), ia merupakan sarana

meningkatkan pengetahuan para anggotanya (kelompok belajar) dan bisa pula

merupakan alat untuk memecahkan persoalan bersama yang dihadapi seluruh

anggota kelompok pemecah masalah.

Rohim menjelaskan (2016: 98-99) komunikasi kelompok adalah

proses komunikasi yang berlangsung antara 3 orang atau lebih secara tatap

muka dimana anggota-anggotanya saling berinteraksi satu sama lain. Tidak

ada jumlah batasan anggota yang pasti, 2-3 orang atau 20-30 tetapi tidak lebih

dari 50 orang. Komunikasi kelompok cenderung spontan dan belum adanya

Page 18: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

4

bagian atau tugas dari masing-masing anggota yang terstruktur dengan jelas.

Jadi dalam komunikasi ini setiap orang bisa memegang peranan apa saja.

Dunia penulisan khususnya pada kelompok menulis KATABA

merupakan suatu aspek pengembangan bakat menulis baik karya tulis ilmiah

maupun jurnalistik. Adanya kelompok menulis ini diharapkan menjadi forum

diskusi yang mampu memotivasi dan mengembangkan bakat menulis bagi

peserta yang mengikutinya. Akan tetapi bagaimana pola jaringan komunikasi

yang diterapkan oleh kelompok menulis KATABA. Sehingga kelompok ini

yang awalnya sedikit peserta menjadi banyak.

Kelompok menulis KATABA merupakan kelompok diskusi yang

dimiliki oleh Ma’had Al Jami’ah IAIN SAlatiga, yang berada di Jalan Nakula

Sadewa No. V, RT 03/RW 03 Kembangarum, Sidomukti, Salatiga. Kelompok

menulis KATABA ini hadir sebagai sarana berkomunikasi antar individu

santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga untuk bertukar informasi tentang

pengembangan penulisan karya ilmiah dan jurnalistik.

KATABA memiliki motto “lets write lets creat” ini mecoba untuk

memulai pendektan kepada setiap santri agar dapat melatih pengembangan

diri melalui kelompok menulis KATABA. Karena salah satu penggagas

KATABA juga memiliki motivasi yang dikutip dari perkataan Imam Ghazali

“Apabila kamu bukan anak raja atau bukan anak saudagar kaya, maka

menulislah” Hal inilah yang dikaitkan dengan salah satu tri dharma perguruan

Page 19: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

5

tinggi yaitu penelitian. Sehingga secara tidak langsung aspek komunikasi

yang digunakan memiliki kekuatan motivasi agar santri yang awalnya tidak

mau melatih diri untuk belajar menulis menjadi memiliki kemauan untuk

belajar menulis.

Setiap kegiatan KATABA sendiri tidak monoton di dalam ruangan.

Tempat yang digunakan bisa berpindah-pindah sesuai dengan keadaan yang

dibutuhkan ketika penyampaian informasi yang diberikan kepada peserta.

Disisi lain diskusi yang dilaksanakan KATABA tidak selalu penyampaian

materi dan latihan menulis saja, akan tetapi mereka juga mengadakan kegiatan

sharing pengalaman, permainan, dan pemberitahuan informasi tentang

perlombaan atau konferensi karya tulis ilmiah.

KATABA sendiri berkembang dengan baik, sejak beberapa santri

Ma’had Al Jami’ah mengikuti berbagai event atau forum yang harus

menggunakan literasi sebagai bahan diskusi. Banyak prestasi yang diraih

dibidang karya tulis baik lomba, konferensi nasional maupun internasional.

Hal ini menjadikan motivasi menulis yang awalnya hanya sedikit orang yang

bisa mengembangkannya, akan tetapi mampu membangkitkan suasana literasi

di Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga untuk mewujudkan salah satu tri dharma

perguruan tinggi yaitu penelitian.

Banyak apresiasi yang diberikan kepada kelompok menulis

KATABA ini dari pengasuh, Direktur, Wakil Rektor, serta Rektor IAIN

Page 20: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

6

Salatiga. Tentunya hal ini menjadikan stimulan tersendiri untuk

membangkitkan motivasi menulis pada kalangan santri dan mahasiswa pada

umumnya.

Penjelasan latar belakang di atas maka mencoba untuk mengangkat

judul “Jaringan Komunikasi Kelompok KATABA Dalam Meningkatkan

Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga” sebagai judul

penelitian.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana bentuk jaringan komunikasi pada kelompok KATABA?

2. Apa saja kreativitas menulis kelompok KATABA?

3. Bagaimana jaringan komunikasi kelompok KATABA dalam

meningkatkan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui bentuk jaringan komunikasi pada kelompok KATABA.

2. Untuk mengetahui kreativitas menulis kelompok KATABA.

3. Untuk mengetahui jaringan komunikasi kelompok KATABA dalam

meningkatkan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga.

Page 21: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

7

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pembaca dari

segi informasi teoritis dan praktis, kedua aspek tersebut adalah :

1. Teoritis

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khazanah

keilmuan dalam bidang ilmu sosial dan komunikasi penyiaran islam.

2. Praktis

a. Bagi UPT Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga, penelitian ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan keilmuan dibidang ilmu sosial, ilmu

komunikasi, hubungan masyarakat, periklanan, dan komunikasi

kelompok. Melalui upaya mengkaji, menerapkan, menguji,

menjelaskan dalam bentuk teori, konsep, maupun hipotesis tertentu.

b. Bagi Santri dan anggota KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga,

penelitian ini dapat berguna sebagai masukan dan referensi dalam

rangka mengembangkan ilmu komunikasi dan meningkatkan khazanah

keilmuan komunikasi khususnya dalam memelihara hubungan antar

kelompok.

c. Hasil tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi upaya menjadikan

masyarakat yang rukun, damai serta memiliki rasa tanggungjawab

bersama. Dalam memelihara hubungan pribadi dengan kelompok.

Page 22: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

8

E. Kerangka Berpikir

Komunikasi yang dilakukan oleh anggota KATABA merupakan suatu

kegiatan yang berupa diskusi untuk meningkatkan kreativitas menulis santri

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Peranan komunikasi ini dapat dilihat

melalui diskusi yang dilakukan setiap anggota kelompok KATABA dalam

kegiatannya.

Kegiatan diskusi inilah yang menjadikan pola komunikasi anggota

KATABA berbentuk jaringan komunikasi yang terlihat pada setiap kegiatan.

Satu anggota dengan anggota yang lain saling tukar-menukar informasi untuk

menambah wawasan dalam dunia penulisan. Hal itulah yang dapat

menjadikan motivasi setiap anggota KATABA meningkat dari hasil diskusi

tersebut.

Terbukti bahwa dalam waktu satu tahun sebanyak delapan anggota

KATABA telah mengikuti baik lomba karya tulis ilmiah, konferensi ilmiah

baik nasional maupun internasional. Hasil inilah yang dapat dijadikan sebagai

acuan untuk menambah motivasi kepada setiap anggota KATABA dalam

meningkatkan kreativitas menulisnya.

Pelaksanaan kegiatan KATABA pada dasarnya melalui diskusi, diskusi

inilah sebagai sarana untuk bertukar informasi yang bisa disebut jaringan

komunikasi sebagai pembangkit kreativitas menulis anggota KATABA. Maka

Page 23: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

9

penelitian ini akan menghubungkan antara diskusi anggota KATABA dengan

metode jaringan komunikasi.

Bagan 1.1 Kerangka Berpikir

Diskusi/Jaringan

Komunikasi

Anggota

KATABA B

Minat menulis

Anggota

KATABA

Karya tulis

Anggota KATABA

Anggota

KATABA A

Page 24: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

10

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian

1. Jaringan Komunikasi

Menurut Eriyanto (2014:5) jaringan komunikasi secara

sederhana bisa definisikan sebagai metode yang berusaha menggambarkan

dan menjelaskan jaringan sosial dan struktur jaringan. Definisi ini secara

jelas menggambarkan bahwa jaringan komunikasi adalah suatu relasi yang

memiliki seperangkat antara aktor satu dengan aktor yang lain dalam

membangun misi suatu kelompok.

Jaringan komunikasi bisa diterapkan pada lembaga, perusahaan,

dan struktur sosial. Fenomena ini dapat dilihat ketika aktor dari salah satu

kelompok berinteraksi dengan aktor yang berbeda kelompok atau satu

kelompok dalam membagi ide atau gagasan.

Secara khusus Istilah network (jaringan) digunakan dalam ilmu-

ilmu sosiologi, antropologi, psikiatri, psikologi, ilmu administrasi,

geografi, perencanaan kota, dan rekayasa komunikasi. Kita sering

berhadapan dengan istilah computer network, telecommunication network,

bank network, police network, traffic network, dan intelegence network,

istilah tersebut mempunyai kesamaan, artinya ada satu “titik” yang

merupakan pusat dan ada ”garis” yang menghubungkan titik tersebut

Page 25: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

11

dengan titik-titik lain. Berarti, setiap jaringan mempunyai integrated

network yang berperan melakukan pengiriman dan pertukaran informasi

(information exchange).

Memang agak sulit membayangkan apa yang dimaksudkan

dengan jaringan. Untuk memahami jaringan, kita dapat membayangkan

organisasi sebagai suatu sistem yang di dalamnya terdapat subsitem-

subsitem. Beradasrkan bayangan ini, Alo Liliweri (2014:381) mengutip

dari Webster’s Dictionary menyebutkan networking sebagai

interconnected or interrelated chain, group or system (sebuah rantai yang

saling berhubungan atau saling terkait, kelompok atau sistem). Definisi ini

telah diterapkan di setiap unsur yang berkaitan dengan tugas dan sasaran

unit, atau satuan kerja dalam organisasi. Jaringan itu bisa berupa jaringan

fisik yang meliputi alat untuk mengalihkan informasi atau

menghubungkan kerja antar manusia. Jaringan dapat juga dianggap

sebagai suprasistem yang menghubungkan sistem layanan formal dan

informal dari beberapa titik dalam satu atau lebih ruang geografis, sebagai

satu layanan.

Disamping itu, jaringan informasi dapat diklasifikasikan dalam

beberapa cakupan, jaringan berdasarkan cakupan subjek tertentu, misalnya

geografis tertentu, seperti jaringan lokal, regional, nasional, dan

internasional; cakupan umum; cakupan khusus; dan cakupan sektoral,

Page 26: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

12

dengan tipe jaringan berbentuk bintang atau laba-laba. Pembahasan

tentang jaringan selalu mencakup tipologi jaringan, sumber daya manusia

pembentuk jaringan, variable-variabel yang memengaruhi kerja jaringan,

dan perluasan peranan elektronika.

2. Kelompok

a. Pengertian Kelompok

Definisi formal tentang kelompok kecil adalah kumpulan dua

atau lebih individu, yang memengaruhi satu sama lain, melalui

interaksi sosial. Kelompok merupakan orang-orang yang berinteraksi

yang bersama untuk membagi nilai, norma, dan harapan tentang

kerjasama jangka panjang di antara mereka.

Kelompok adalah pengembangan struktur relasi internal di

antara para anggota melalui pertukaran dan pengembangan nilai,

norma, status, dan peranan yang struktur internalnya bisa formal

maupun informal, bisa kaku sampai luwes, dan bisa statis sampai

dinamis. Kelompok adalah kumpulan orang-orang yang bersatu karena

mempunyai identitas yang sama, yang terikat karena mempunyai

perasaan dan kepentingan yang sama, sekaligus membedakan

karakteristik mereka dengan orang-orang lain yang ada dalam

masyarakat tempat mereka tinggal.

Page 27: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

13

Liliweri (2014: 19-20) dalam penjelasannya bahwa

kelompok terbentuk karena ada sejumlah orang yang bekerjasama

dengan kesamaan tujuan, yang cenderung memiliki karakteristik sama,

sehingga kelompok berpartisipasi satu sama lain. Jika kelompok

dihubungkan dengan dinamika maka dinamika kelompok yang

merupakan studi psikologi sosial itu mempelajari dinamika interaksi

antara anggota kelompok, kohesi kelompok, kepemimpinan, dan

proses pengambilan keputusan dalam kebersamaan tersebut. Atau

dinamika kelompok adalah studi yang mempelajari bagaimana

kelompok itu terbentuk, interaksi anggota kelompok, sifat-sifat

kelompok, aturan kelompok, pengembangan kelompok, dan

bagaimana hubungan antara kelompok kecil dengan kelompok besar.

Rakhmat (1989:159) mengatakan, pada akhir 1970-an, minat

yang tingi tumbuh kembali pada studi kelompok, dan seperti

diramalkan steiner (1974)- menjadi dominan pada pertengahan 1980-

an. Para pendidik melihat komunikasi kelompok sebagai metode

Pendidikan yang efektif. Para menejer menemukan komunikasi

kelompok sebagai wadah yang tepat untuk melahirkan gagasan-

gagasan yang kreatif. Para psikiater mendapatkan komunikasi

kelompok sebagai wahana untuk memperbaharui kesehatan mental.

Para ideologi juga menyaksikan komunikasi kelompok sebagai sarana

Page 28: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

14

untuk meningkatkan kesadaran politik-ideologis. Minat yang tinggi

telah memperkaya pengetahuan kita tentang berbagai jenis kelompok

pada perilaku kita.

Jadi bedasarkan teori diatas dapat disimpulkan bahwa

jaringan komunikasi adalah terbentuknya suatu kelompok yang

memiliki kesamaan tujuan pemikiran antara individu terhadap

individu, individu terhadap kelompok. Karena masing-masing

diantaranya tidak memiliki persamaan ide sehingga dapat dikatakan

saling membutuhkan satu sama lain. Dari kesamaan tujuan tersebut

terbentuklah kelompok yang membuat satu pemikiran untuk

menyatukan tujuan.

Pembentukan kelompok inilah yang dihasilkan dari jaringan

komunikasi baik dari segi membangun motivasi, sharing pengalaman,

pemberitahuan informasi. Masing-masing individu tidak hanya

menjadi pendengar akan tetapi semua anggota kelompok menjadi

narasumber sesuai dengan pengalaman yang didapatinya.

Kelompok KATABA merupakan salah satu kelompok yang

menerapkan jaringan komunikasi sebagai jalur untuk membangun

relasi yang didalamnya terisi oleh kegiatan pengembangan menulis

terhadap santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Page 29: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

15

b. Klasifikasi Kelompok

1). Kelompok Primer dan Sekunder

Primer Sekunder

Berukuran kecil Berukuran besar

Terikat dalam jangka waktu yang

lama

Terikat untuk jangka waktu

sementara

Suasana hubungan antar anggota

akrab, dan berkomunkasi secara

tatap muka

Suasana hubungan antara anggota

bersifat formal meskipun

berkomunikasi secara non formal

Relasi di antara para anggota

berbasisi kedalaman emosi

Berbasis relasi yang bersifat

superfisial

Keanggotaan berbasis ganda Keanggotaan berstatus tertentu

Mengandalkan kerjasama berbasis

sentiment dan personal

Mengandalkan kerja sama

berbasis interpersonal dan

rasional

Tabel 1.2 Klasifiasi Kelompok (Rakhmat, 1989:160)

2). Ingroup dan Outgroup

Menurut Liliweri(2014:27) tipe kelompok ini

berdasarkan kategori sentiment kebersamaan, yakni pembedaan

kedekatan emosional antara kalangan orang-orang yang berbeda.

Page 30: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

16

Seperti yang dicontohkan oleh Rakhmat (1989:162-163),

ingroup adalah kelompok kita dan outgroup adalah kelompok

mereka. Ingroup dapat berupa kelompok primer maupun sekunder.

Keluarga kita adalah ingroup yang kelompok primer. Fakultas kita

adalah ingroup kelompok sekunder. Perasaan ingroup

diungkapkan dengan kesetiaan, solidaritas, kesenangan, dan

kerjasama. Untuk membedakan ingroup dan outgroup, kita

membuat batas (bounders), yang menentukan siapa masuk orang

dalam, dan siapa orang luar. Batas-batas ini dapat berupa, lokasi

gografis, suku bangsa, pandangan atau ideologi, pekerjaan atau

profesi, bahasa, status sosial, dan kekerabatan.

3). Kelompok rujukan (reference group)

Menurut pengertian kelompok rujukan (reference group)

yang diterangkan oleh Liliweri (2014:27) kelompok ini merupakan

kelompok yang nilai, norma, dan tata aturan perilaku mereka

dijadikan oleh seseorang atau kelompok orang sebagai sumber

inspirasi bagi pembentukan tatanan perilaku, dan bahkan dijadikan

sebagai teladan bagi praktik hidup sehari-hari.

Dalam psikologi komunikasi Rakhmat (1989:164-165)

terdapat contoh kelompok rujukan, Newcomb, dalam penelitiannya

Page 31: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

17

pada mahasiswi-mahasiswi Bennington College, menemukan

kenyataan yang mengherankan. Banyak mahasiswi yang berasal

dari keluarga konservatif berubah menjadi makin liberal dengan

makin tingginya tingkat mereka di Bennington College- Perguruan

Tinggi yang memang beraliran liberal. Memang ada juga beberapa

mahasiswi yang bereaksi keras terhadap norma yang di College

itu. Mereka berkata “Aku ingin menantang semua orang yang

liberal itu…Aku bangun benteng dalam diriku, menolak apa yang

mereka omongkan… Aku memutuskan untuk tetap berpegang

pada pikiran ayahku”

Mahasiswi-mahasiswi itu semua anggota civitas

akademika Bennington College. Bennington College adalah

kelompok keanggotaan mereka. Tetapi tidak seluruhnya melihat

College ini sebagia pedoman nilai yang mereka anut. Sebagian

besar memang menyesuaikan dirinya dengan sikap liberal College

itu. Kelompok ini menurut Newcomb menjadikan College sebagai

positiv reference group. Sedangkan mereka yang tetap konservatif

melihat keluarga mereka sebagai positive reference group, dan

College mereka sebagai negative reference group.

Page 32: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

18

4).Kelompok Pemikir (Group Think)

Kelompok pemikir atau group think adalah sebuah

konsep yang didefinisikan oleh Irving Janis. Liliweri (2014: 28)

mengatakan, sebetulnya, tema ini masih dimasukan ke dalam

pengambilan keputusan didalam kelompok. Setiap kelompok

mempunyai pengalaman dalam hal pembentukan dan pemeliharaan

kelompok pemikir itu, kehadiran mereka sebagai alternatif bila

kelompok mengalami kesulitan. Kondisi Group Thinkterjadi

kelompok sudah berada pada tahap kohesif yang tinggi, dan ketika

mereka berada dalam suasana yang harus mempertimbangkan

untuk mengambil sebuah keputusan yang berkualitas.

5). Kelompok Dadakan

Menurut Liliweri (2014: 29) kelompok dadakan adalah

kelompok yang dibentuk secara mendadak untuk melaksanakan

suatu tugas yang penting.

Contohnya, kelompok, “simpati” dan “empati” yang

bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mendesak,

seperti kelompok pengumpulan dana dan kemanusiaan untuk

korban bencana alam.

Page 33: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

19

6). Kelompok Termedia (Mediated Group)

Liliweri juga menjelaskan (2014: 31) kelompok termedia

(mediated group) adalah kelompok yang dibentuk karena jalinan

antara sejumlah orang dengan bantuan media.

Perkembangan teknologi kini memberikan kemungkinan

terbentuknya kelompok (audiens) melalui media komunikasi.

Orang berkomunikasi tidak dalam satu pertemuan tatap muka

tetapi dengan media, misalnya internet, telepon, atau video.

Pengalaman berkelompok dengan bantuan media sangat berbeda

dengan kelompok tatap muka. Ada beberapa tipe kelompok yang

dibentuk dengan bantuan media, yaitu :

(a). Telekonferensi, yaitu sebuah kelompok yang berbentuk karena

anggota yang mengikuti konferensi berbicar, mendengarkan,

serta berdialog di antara mereka melalui telepon.

(b). Video konferensi, yaitu sebuah kelompok yang berbentuk

karena para anggota yang mengikuti konferensi berbicara

diantara mereka dengan bantuan tetepon dan video (video

visual).

(c). Computer mediated, yaitu sebuah kelompok diskusi yang

terbentuk karena para anggota kelompok berkomunikasi satu

Page 34: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

20

sama lain dengan bantuan jaringan telepon modern dan

komputer (internet atau e-mail).

Dalam uraian di atas tentang kelompok, garis besar yang

merupakan awal terbentuknya kelompok disebabkan karena

adanya interaksi sosial yang memiliki kesamaan visi, dan misi

untuk mewujudkan tujuan dari kelompok. Menyikapi dari hal

tersebut tidak bisa lepas dari pemahaman komunikasi antarpribadi

3. Kreativitas Menulis Santri

a. Kreativitas

Utami Munandar (1995:25) kreativitas adalah suatu

kemampuan umum untuk menciptakan suatu yang baru, sebagai

kemampuan untuk memberikan gagasan-gagasan baru yang dapat

diterapkan dalam pemecahan masalah, atau sebagai kemampuan untuk

melihat hubungan-hubungan baru antara unsur-unsur yang sudah ada

sebelumnya.

Imam Musbikin (2006:6) kreativitas adalah kemampuan

memulai ide, melihat hubungan yang baru, atau tak diduga

sebelumnya, kemampuan memformulasikan konsep yang tak sekedar

menghafal, menciptakan jawaban baru untuk soal-soal yang ada, dan

mendapatkan pertanyaan baru yang perlu di jawab.

Page 35: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

21

Pada dasarnya kreativitas tumbuh secara individu, setiap

orang memiliki ide masing-masing yang dapat diolah secara terus

menerus hanya saja ada beberapa faktor yang dapat menjadi sarana

untuk mengembangkan dan menumbuhkan kreativitas tersebut. Seperti

halnya faktor kelompok, jaringan pertemanan, struktur sosial dan

imajinasi yang datang dari sendiri.

Meskipun kreativitas ditumbuhkan dari berbagai sarana akan

tetapi, hal tersebut memiliki sifat yang tidak terbatas. Karena

kreativitas awal tumbuhnya tidak berdasarkan secara kelompok

melainkan sebagian besar tumbuh dari imajinasi secara individu.

Awal tumbuhnya kreativitas itu sendiri dipicu oleh

perkembangan pola pikir baik yang dipengaruhi dari sarana maupun

tumbuh secara alamiah. Sehingga orang-orang yang memiliki sarana

dan ketertarikan oleh suatu kelompok yang mampu menumbuhkan dan

mengembangkan kreativitas melalui motivasi, berbagi pengalaman

hidup, dan memiliki ketertarikan untuk berbagi informasi satu sama

lain.

b. Menulis

Menurut Vera Sardila (2015:113) menulis merupakan salah

satu keterampilan berbahasa yang dapat diekspresikan dari hasil

Page 36: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

22

pikiran dan perasaan yang dapat dituangkan melalui aktivitas

menggerakkan motorik halus melalui goresan-goresan tangan kita.

Sejajarnya menulis tidak hanya sebagai aktivitas yang dapat

dituangkan tanpa adanya komponen yang mendukung. Dalam artian

ini adalah seorang yang selalu memiliki aktivitas menulis pasti

memiliki berbgai cara untuk menuangkan hasil dari olah rasa,

pemikiran, ide, gagasan, ataupun rancangan untuk memulai suatu

pekerjaan.

Seperti yang dikatakan oleh Didin Widyartono (2014:3)

sebagai salah satu keterampilan atau kemahiran berbahasa selain

membaca, menyimak, dan berbicara, menulis harus dikuasai oleh

pengguna bahasa. Dapat diartikan bahwa untuk mengawali aktivitas

menulis dapat dilakukan dengan cara yang sederhana yaitu melalui

mendengarkan, menyimak, membaca, dan berbicara yang kemudian

dapat disimpulkan sesuai dengan informasi yang didapatinya.

Dalam segi ketrampilan karya tulis dapat dijadikan sebagai

sumber informasi baik secara ilmiah, dongeng, sejarah, maupun

jurnalistik. Semuanya adalah hasil dari olah pemikiran yang

dituangkan menjadi tulisan. Tidak hanya itu tulisan dapat menjadi

rujukan oleh berbagai kalangan untuk menguatkan data yang akan

dijadikan suatu karya ilmiah.

Page 37: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

23

Perbedaan hasil tulisan yang dijelaskan diatas merupakan

perbedaan olah pikiran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki oleh

seseorang yang mampu untuk menciptakan karya tulis. Misalnya hasil

karya tulis untuk cerita dongeng beradasarkan karangan cerita yang

dibuat menarik yang tidak sesuai atau tidak ada bukti empirik pada

kehidupan nyata.

Sedangkan sejarah dan jurnalistik merupakan hasil karya

tulis yang dihasilkan dari cerita atau informasi yang sesuai dengan

kehidupan nyata. Akan tetapi perbadaanya terletak pada latar belakang

waktu misalnya, berita kecelakaan, politik, acara penting. Jurnalistik

menyajikan tulisan beberapa saat setelah kejadian. Sementara sejarah

merupakan salah satu informasi yang berdasarkan bukti empirik dari

kehidupan sosial yang terjadi pada waktu lampau.

Maka santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

memanfaatkan kreativitas menulis sebagai aktivitas positif serta

bermanfaat untuk menuangkan ide kreativ melalui tulisan. Dalam hal

ini beberapa santri telah meraih prestasi melalui karya tulis.

c. Santri

1). Pengertian Santri

Mansur Hidayat (2016:387) santri secara umum, yakni

orang yang belajar agama Islam dan mendalami agama Islam di

Page 38: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

24

sebuah pesantrian (pesantren) yang menjadi tempat belajar bagi

para santri.

Pada dasarnya santri merupakan seseorang yang belajar

agama Islam yang memiliki sifat tawadu’, qona’ah, dan

sederhana. Akan tetapi terdapat santri yang mukim (bertempat

tinggal di pesantren) dan santri yang tidak mukim (murid-murid

yang berasal dari desa sekelilingnya).

Ahmad Muhakamurrohman (2014:110) dalam tradisi

pesantren, selain diajarkan mengaji dan mengkaji ilmu agama,

para santri diajarkan pula mengamalkan serta bertanggung jawab

atas apa yang telah dipelajari.

Salah satu tanggung jawab santri adalah mengamalkan

apa yang dipelajari. Berbagai cabang pengetahuan menjadi

sarana santri untuk mengembangkan dan mengoptimalkan

kemampuan dalam mengamalkan ilmu yang dipelajarinya.

Pengaruh budaya pesantren yang secara sengaja

dibentuk untuk belajar agama dan secara sosial mampu

menciptakan seseorang yang hidup di pesantren harus menerima

pendidikan dengan kesederhanaan hati. Dalam hal budaya

pesantren juga dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari pada

diri santri yang bertujuan membentuk akhlak atau perilaku santri.

Page 39: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

25

Siswanto (2017:125) mengatakan bahwa lembaga

sosial yang berciri keagamaan tersebut memang memiliki

perspektif yang sama yaitu membantu dan memanusiakan

manusia. Hal ini sesuai dengan budaya pesantren yang sudah

dijelaskan diatas. Dalam artian pesantren juga memiliki

pengaruh terhadap santri yang memanusiakan manusia yaitu

saling menghormati.

Seperti yang dikatakan Zainuddin Syarif (2012:20)

budaya pesantren merupakan salah satu bagian setting sosial

Islam yang mengakui perbedaan “takdir” manusia dalam

pendekatan intelektual terhadap permasalahan yang terungkap di

dunia empirik.

Terbentuknya budaya pesantren membuktikan bahwa

interaksi sosial juga terjadi pada lingkungan pesantren. Secara

keseluruhan pesantren juga mnegajarkan bagaimana perilaku

kepada orang yang lebih muda, teman seumuran, orang yang

lebih tua. Sehingga budaya saling menghormati juga tercipta

pada lingkungan pesantren.

Pernyataan Syarif yang dikemukaan oleh Mahfudlah

Fajrie (2017:54) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi

terbentuknya kebudayaan adalah lingkungan alam fisik seperti

Page 40: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

26

situasi dan kondisi yang secara tidak langsung akan membentuk

watak kepribadian serta budaya masyarakat yang tinggal di

lingkungan itu. Pengaruh budaya pesantren kepada santri yang

diciptakan melalui lingkungan fisik berupa perilaku atau akhlak

memiliki daya guna bagi masa depan santri yang lebih baik.

Bagian mendasar pesantren adalah salah satu wadah

untuk santri yang memiliki keinginan untuk belajar agama. Akan

tetapi pada era modern sekarang pesantren tidak hanya

membekali santri dengan kajian-kajian kitab keislaman saja.

2).Perkembangan Pendidikan Pesantren

Perkembangan Pendidikan pesantren tidak hanya pada

langkah kajian kitab yang diberikan. Akan tetapi ketrampilan

pada diri seorang juga bisa dikembangkan melalui sarana yang

diberikan oleh pesantren. Hal itu bertujuan untuk membina santri

dalam bingkai modernisasi. Sehingga karakter santri juga

terbentuk untuk kebutuhan duniawi dan ukhrawi.

Musyarofah (2017:101) mengatakan perkembangan

sosialmerupakan pencapaian kematangan dalam hubungan

sosial. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk

menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, dan

Page 41: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

27

tradisi, meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling

berkomunikasi dan bekerja sama.

Berdasarkan bebarapa fakta diatas dapat disimpulkan

bahwa pesantren tidak hanya menjadi wadah pembelajaran

agama saja, akan tetapi juga dapat dijadikan sebagai

pembentukan karakter, menanamkan sifat sosial, dan tempat

untuk mengasah ketrampilan seorang santri.

4. Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Dalam perkembangan ini kelompok menulis KATABA yang

terdapat di Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga adalah salah satu wadah

untuk santri yang memiliki kemampuan atau berminat untuk belajar

menulis. Tidak hanya belajar membaca, dan memahami Al Qur’an dengan

baik dan benar. Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga juga diperkaya

dalam pembimbingan kebahasaan.

Berdasarkan Pedoman Akademik IAIN Salatiga tahun

2017/2018, Ma’had Al Jami’ah merupakan lembaga pendidikan

terintegrasi antara kultur akademik perguruan tinggi dan kearifan

pendidikan pesantren. Persoalan ini tidak terlepas juga oleh salah satu

fungsi tri dharma perguruan tinggi yaitu, penelitian. Terbentuknya

kelompok KATABA sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang harus

melakukan penelitian melalui penulisan karya ilmiah. Kelompok yang

Page 42: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

28

berdiri pada tahun 2017 ini mampu menggerakan sebagian besar santri

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga untuk belajar berkreasi melalui tulisan.

Dasar inilah yang memperkuat terbentuknya kelompok

KATABA di Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Selain menumbuhkan

minat baca para santri, hal tersebut mampu mendorong minat santri untuk

lebih berkembang dalam kreasi menulisnya. Terbukti bahwa banyak

anggota KATABA yang mendapatkan juara dan kesempatan

mempresentasikan makalahnya pada ajang konferensi nasional maupun

internasional.

B. Kajian Pustaka

Pada penelitian ini terdapat penelitian yang sejenis pada penelitian

lain, akan tetapi terdapat kajian yang belum dibahas pada permasalahan

penelitian sebelumnya. Maka dibawah ini akan diuraikan penelitian yang ada

relevansinya dengan judul yang akan teliti.

Penelitian Ridwan mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta. Penelitian yang dilakukan berjudul “Peranan Jaringan

Komunikasi Organisasi Dalam Mencapai Tujuan Organisasi, Studi Deskriptif

Kualitatif:Pada Himpunan Mahasiswa Islam Cabang Yogyakarta”. Dalam

penelitian ini membahas tentang jaringan komunikasi organisasi yang fokus

Page 43: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

29

pada organisasi Himpunan Mahasiswa Islam dalam pencapaian tujuan

organisasi. Penelitian diatas menggunakan metode penelitian deskriptif

kualitatif yang bertujuan menjelaskan fenomena sedalam-dalamnya, melalui

pengumpulan data.

Penilitian Mustofa mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi

Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau. Penelitian yang dilakukan berjudul “Efektivitas Jaringan

Komunikasi Organisasi Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai Di Kantor

Dinas Sosial Provinsi Riau”. Dalam penelitian ini membahas tentang

efektifitas jaringan komunikasi organisasi dalam meningkatkan kinerja

pegawai di kantor Dinas Sosial Provinsi Riau telah berjalan dengan efektif

dalam hal ini pimpinan memberikan instruksi tentang pekerjaan sesuai dengan

SOP dan dilakukan secara langsung sehingga pegawai memahami pesan yang

disampaikan oleh pimpinannya, mempunyai rasa kesenangan dalam

pekerjaannya, terjadi perubahan sikap pada pegawai dan bertindak sesuai

dengan arahan-arahan dari pimpinannya. Penelitian tersebut menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif, adapun teknik sampel yang digunakan

dalam penelitian ini diambil melalui teknik Snowball Sampling dengan jumlah

subjek yang terbatas peneliti akan bertanya kepada subjek yang terdahulu

(yang sedang diwawancarai) tentang siapa saja yang dapat dimintai informasi

Page 44: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

30

terkait. Snowball Sampling merupakan teknik penentuan sampel yang

awalnya berjumlah kecil, kemudian berkembang semakin banyak.

Penelitian Elvianna Simanjuntak Mahasiswa Universitas Sumatera

Utara ini yang berjudul “Jaringan Komunikasi dan Efektivitas Kerja, sebuah

studi korelasional yang bertujuan untuk mengetahui apakah jaringan

komunikasi berpengaruh terhadap efektivitas kerja pegawai di Kantor

Pemerintahan Kabupaten Dairi“. Dengan metode korelasional, ingin melihat

hubungan antara variabel jaringan komunikasi dengan variabel efektivitas

kerja. Kerangka teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori

jaringan komunikasi, teori kinerja, teori kepemimpinan, dan teori motivasi

pegawai. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja

di kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi, yang berjumlah 117 orang. Adapun

teknik sampling dalam penelitian ini adalah proporsional random sampling

yaitu pengambilan wakil berimbang dari setiap unit divisi, kemudian

menggunakan teknik simple random sampling dalam penarikan sampel.

Penelitian yang dilakukan Hasyim Hasanah Mahasiswa Fakultas

Dakwah UIN Walisongo Semarang yang berjudul “Penguatan Jaringan

Komunikasi Lembaga Dakwah Komunitas (LDK) Sebagai Strategi

Pemberdayaan Potensi Keberagamaan Warga di Banyumanik”.

Pemberdayaan potensi ini diarahkan pada munculnya kesadaran beragama

warga, melalui pengutan jaringan komunikasi yang telah berlangsung di

Page 45: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

31

Banyumanik. Subjek dampingan terdiri dari tempat LDK dan satu yayasan.

Metode pengabdian menggunakan prinsip Partisipatory Rural Apraisal

(PRA) dengan pendekatan feminis. Hasil kegiatan pendampingan

menunjukkan bahwa masih terdapat problem kesadaran beragama warga di

Banyumanik.

Berdasarkan temuan diatas, persamaan dengan penelitian ini terdapat

pada analisa judul yaitu tentang jaringan komunikasi baik secara kulatatif

maupun kuantitatif. Sementara perbedaan penelitian ini terdapat pada fokus

penelitian, tempat penelitian yang berada di lingkungan Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga dan menggali jaringan komunikasi sebagai salah satu sarana

untuk pengembangan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga . Dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif maka

memiliki pandangan bahwa penelitian yang diajukan layak untuk diangkat.

Page 46: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penyusunan pengajuan penelitian ini pada dasarnya bersifat

eksplorasi. Seperti yang dikatakan Bachtiar (1997:61) jenis penelitian yang

akan dilaksanakan ini adalah penelitian kualitatif yang lebih menekankan

pada grounded research dengan menggunakan suatu teknik yang disebut

constant comparation, yaitu sewaktu penelitian berada di lapangan (field)

tidak menggunakan alat pengumpul data, melainkan langsung melakukan

observasi atau pengamatan evidensi-evidensi sampai mengumpulkan data dan

melakukan analisis.

Metode penelitian dirasa sangat penting untuk mengatahui validitas

data yang diambil dari berbagai sumber. Dalam langkah pengambilan metode

penelitian juga sangat menentukan tolak ukur untuk merumuskan hasil dari

penelitian yang diangkat.

Semantara itu metode yang digunakan adalah jenis metode kualitatif.

Hikmat (2011: 38) mengatakan metode kualitatif sebagai prosedur penelitian

yang mengahasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari

orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati.

Metode kualitatif dipergunakan dengan beberapa pertimbangan:

pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan

Page 47: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

33

dengan kenyataan ganda. Kedua, metode ini menyajikan secara langsung

hakikat hubungan antara peniliti dengan responden. Ketiga , metode ini lebih

peka dan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh

bersama dan terhadap pola-pola nilai yang dihadapi. Penelitian kualitatif

menyusun desain yang secara terus-menerus disesuaikan dengan kenyataan

dilapangan; tidak harus menggunakan desain yang telah disusun secara ketat

atau kaku, sehingga tidak dapat diubah.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

yang berada di Jalan Nakula Sadewa No. V, RT 03/RW 03 Kembangarum,

Sidomukti, Salatiga. Pemilihan lokasi ini karena kemudahan memperoleh

data, jarak yang mudah dijangkau, dan tema yang dikaji terdapat pada

kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

C. Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah santri

putra dan putri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga yang mengikuti kegiatan

kelompok KATABA di Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Objek penelitian merupakan sumber untuk memperoleh informasi

yang terkait dengan penelitian. Adapun Subjek penelitian adalah sumber

tempat untuk memperoleh keterangan penelitian. Dalam penelitian ini objek

dan subjek penelitian adalah santri yang berada Ma’had Al Jami’ah IAIN

Page 48: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

34

Salatiga yang menjadi anggota KATABA, ketua kelompok KATABA, ketua

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

D. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini akan memfokuskan kajian pada tema terlebih

dahulu agar tidak terjadi perluasan pembahasan yang tidak sesuai dengan

tujuan penelitian. Maka penyusunan penelitian ini tetap memfokuskan pada

tema yaiu JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABA

DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS MENULIS SANTRI

MA’HAD AL JAMI’AH IAIN SALATIGA. Pembatasan materi yang akan

dikaji hanya sampai bab V, yaitu penjelasan tentang jaringan komunikasi

yang dapat meningkatkan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga.

E. Sumber dan Jenis Data

1. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian adalah pengambilan informasi data

yang diperoleh. Dalam penelitian ini menggunakan dua jenia sumber data

yaitu :

a. Data Primer

Nusa Putra dan Ninin Dwilestari (2012:68) mengatakan data

primer merupakan data yang didapat secara langsung dari sumber-

sumber pertama baik dari individu maupun dari kelompok atau sumber

Page 49: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

35

data yang langsung memberikan data pada pengumpul data. Maka

data yang diperoleh dari penelitian ini tentang penjelasan jaringan

komunikasi dalam pelaksanaan peningkatan kreativitas menulis santri.

Baik dari segi jumlah anggota, pengurus Ma’had, Pengasuh Ma’had,

proses pelatihan dan data prestasi yang dimiliki.

Data tersebut diperoleh dari hasil filed research (penelitian

lapangan). Melalui teknik pengumpulan data yang berdasarkan pada

observasi, wawancara, dan dokumentasi. Adapun sumber data primer

dalam penelitian ini adalah santri putra dan putri Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga.

b. Data Sekunder

Sudarwan Danim (2002:61) mengatakan data sekunder adalah

data yang diperoleh secara tidak langsung atau data primer yang telah

diolah lebih lanjut dan disajikan baik oleh pihak pengumpul data

primer atau oleh pihak lain atau bisa dikatakan sumber yang tidak

langsung memberikan data pada pengumpul data. Pengambilan data

tersebut menggunakan arsip, data anggota, literatur, dokumentasi

kegiatan sebagai salah satu sumber yang mendukung dalam penyajian

data.

Page 50: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

36

Data sekunder yang akan diambil sebagai pendukung

penelitian adalah data anggota KATABA, foto kegiatan KATABA,

hasil karya anggota KATABA.

2. Jenis Data

Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Yaitu data yang disajikan dalam bentuk verbal

bukan angka. Yang termasuk data kualitatif dalam penelitian ini yaitu,

gambaran umum obyek penelitian meliputi: sejarah singkat berdirinya

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga dan Kelompok KATABA, letak

geografis, Visi dan Misi, struktur organisasi, dan keadaan anggota pada

waktu kegiatan KATABA berlangsung.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan pencatatan peristiwa-peristiwa, hal-

hal, keterangan-keterangan, atau karekteristik-karakteristik sebagian atau

seluruh elemen populasi yang akan menunjang atau mendukung penelitian.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utamanya adalah mendapatkan data guna

terlaksananya sebuah penelitian terkait. Pengumpulan data dapat dilakukan

menggunakan teknik tertentu, antara lain:

Page 51: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

37

1. Observasi

Hikmat mengatakan (2011: 73) observasi ilmiah adalah kegiatan

mengamati dan mencermati serta melakukan pencatatan data atau

informasi yang sesuai dengan konteks penelitian. Teknik observasi

diharapkan dapat menjelaskan atau menggambarkan secara luas dan rinci

tentang masalah yang dihadapi. Data yang dikumpulkan dengan teknik

observasi cenderung merupakan data sekunder. Data yang digunakan

merupakan hasil dari observasi lapangan yang akan dijadikan sebagai

bahan untuk pendekatan penelitian sebelum melaksanakan wawancara.

2. Wawancara

Menurut Hikmat (2011: 79) wawancara (interview) adalah

Teknik pencarian data/ informasi mendalam yang diajukan kepada

responden/informan dalam bentuk pertanyaan susulan setelah angket

dalam bentuk pertanyaan lisan. Teknik ini sangat diperlukan untuk

mengungkap bagian terdalam (tersembunyi) yang tidak dapat terungkap

lewat angket. Alat yang digunakan dalam teknik ini recorder, panduan

wawancara, dan catatan penelitian.

Data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara cenderung

merupakan data primer atau data yang langsung diperolah dari pihak

pertama. Wawancara yang dilakukan langsung dengan beberapa

narasumber yaitu, Pengasuh Ma’had Al Jami’ah Putra IAIN Salatiga,

Page 52: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

38

Pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga dan anggota kelompok

menulis KATABA.

3. Dokumentasi

Menurut Hikmat (2011:83) teknik dokumentasi, yakni

penelusuran dan perolehan data yang diperlukan melalui data yang telah

tersedia, biasanya berupa data statistik, agenda kegiatan, produk

keputusan atau kebijakan, sejarah, dan hal lainnya yang berkait dengan

penelitian.

Dokumentasi yang akan diambil berupa foto tempat, foto

kegiatan, foto wawancara beserta keterangan dokumentasi. Sehingga dari

semua dokumentasi yang diambil dapat menjadikan data penelitian sesuai

dengan keterangan dilapangan.

4. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012:335-336), analisis data merupakan

proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari

hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-

unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang

penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga

dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Analisis data yang

Page 53: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

39

terdapat dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak memasuki lapangan,

selama di lapangan dan setelah di lapangan.

Adapun langkah-langkah yang ditempuh oleh penyusun dalam

menganalisis data adalah sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Mereduksi data merupakan proses penyaringan dan

pemusatan data yang diambil dari pengamatan dan wawancara

narasumber. Hasil dari pengamatan dan wawancara dengan

narasumber dijadikan sebagai data kasar yang muncul dari catata-

catatan tertulis. Sehingga penarikan kesimpulan dan verivikasi data

dapat diambil dari proses penajaman analisis, menggolongkan dan

pengkategorian data yang diperoleh dari lapangan.

b. Sajian Data

Setelah data direduksi, langkah analisis selanjutnya adalah

penyajian data (display) data. Pada rangkaian ini seluruh data yang

diperoleh dari lapangan baik dokumen, hasil wawancara, serta hasil

dari observasi akan dianalisis sehingga dapat memunculkan deskriptif

tentang jaringan komunikasi pada kelompok KATABA.

Pada langkah ini penyusunan data yang relevan sehingga

menjadi informasi yang dapat disimpulkan dan memiliki makna

tertentu. Prosesnya dapat dilakukan dengan cara menampilkan dan

Page 54: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

40

membuat hubungan antara fenomena yang sebenarnya terjadi dan apa

yang perlu ditindak lanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.

c. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan merupakan tinjauan terhadap hasil

catatan yang telah diuraikan melalui penyajian data dalam

pembahasan. Sedangkan penarikan kesimpulan atau verivikasi adalah

usaha untuk mencari dan memahami makna dan isi pembahasan baik

dari segi penjelasan dan sistematika penjelasan. Pada dasarnya

penarikan kesimpulan diambil dari intisari pembahasan yang

terpolakan oleh metode penelitian yang dipakai.

G. Teknik Validitas Data

Tujuan utamanya adalah agar penelitian yang disusun dapat

dipahami dengan baik sehingga diperoleh kebenaran tingkat tinggi jika

didekati dari berbagai sudut pandang. Menurut Moleong (2008:330)

Trianggulasi adalah Teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan

sesuatu yang lain. Berdasarkan teknik ini terdapat beberapa cara untuk

membedakan keabsahan sumber data, yaitu:

1. Triangulasi dengan sumber menurut Patton (1987: 331) berarti

membandingkan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi

yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian

kualitatif.

Page 55: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

41

2. Triangulasi dengan metode yaitu pengecekan data informasi melalui

keabsahan kepercayaan terhadap sumber penemuan hasil penelitian yang

dikaji dengan beberapa teknik pengumpulan data.

3. Triangulasi dengan teori, menurut Lincoln dan Guba (1981: 307),

berdasarkan anggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa derajat

kepercayaannya satu atau lebih teori. Dalam hal ini kekuatan sumber data

dapat diambil melalui penjelasan banding dengan sumber data yang lain.

Sumber data yang didapati dari penelitian, maka data tersebut yang

telah dicantumkan haruslah data yang bersumber dan sudah teruji

keabsahanya. Dalam hal ini dirasa sangat penting untuk menggunakan teknik

trianggulasi terhadap data yang telah diperoleh untuk pengujian sumber dan

keabsahannya.

Salah satu karakteristik metode jaringan yang dikemukakan oleh

Eriyanto (2014: 12) bahwa, aktor dan relasi aktor pada analisis jaringan dilihat

dalam perspektif struktural. Posisi aktor ditentukan oleh posisi aktor lain

dalam struktur. Aktor bisa menempati posisi yang berbeda jika berada dalam

suatu struktur tertentu.

Page 56: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

1. Sejarah Berdirinya Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga didirikan pada 1 September

2005, dibawah naungan Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua

Mahasiswa (YAKAOMI) IAIN Salatiga.Pendirian Ma’had ini dilatar

belakangi oleh ide dasar yaitu, untuk menggabungkan dimensi positif

perguruan tinggi dan pesantren, dimana keduanya harus dicapai bersama-

sama untuk mewujudkan generasi yang mempunyai penguasaan ilmu

pengetahuan dan teknologi serta memiliki kepribadian dan moralitas yang

baik.

Pada tataran keilmuan menjadi sangat penting untuk dapat

meletakkan nilai tauhid kedalam wilayah keilmuan yang dikaji mahasiswa

sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi yang dipelajari dapat

memberikan pengetahuan akan pentingnya nilai-nilai metafisik dan

spiritual dari ajaran agama.Adapun Visi dan Misi Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga adalah :

a. Visi

Ma’had Mahasiswa IAIN Salatiga memiliki visi terwujudnya

Ma’had Mahasiswa IAIN Salatiga sebagai pusat pemantapan akidah

Page 57: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

43

dan akhlak, serta pengembangan ilmu dan tradisi keislaman demi

lahirnya sarjana muslim yang memiliki keunggulan dibidang ilmu

keislaman, kemampuan berbahasa asing, kepribadian utuh, dan ber-

akhlakul karimah.

b. Misi

Misi Ma’had Mahasiswa IAIN Salatiga adalah sebagai

berikut :

1) Mendidik mahasiswa-santri memiliki kemampuan membaca dan

memahami Al-Qur’an dengan baik dan benar, kemantapan akidah,

kedalaman spiritual, keluhuran akhlak, dan keluasan ilmu

keagamaan.

2) Memperkuat proses internalisasi nilai-nilai keislaman, kepribadian

dan keadaban melalui pendidikan terintegrasi antara pendidikan

akademik Perguruan Tinggi dan pendidikan pesantren; dan

3) Melatih ketrampilan berbahasa asing (Arab, Inggris, dan lainya)

bagi mahasiswa-santri melalui penciptaan lingkungan dan bi’ah

lughawiyah yang kondusif. (Pedoman Akademik IAIN Salatiga,

2015:158)

Page 58: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

44

2. Sejarah Berdirinya Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

dan Eksistensinya

Kelompok KATABA merupakan salah satu sarana pengembangan

bakat menulis mahasiswa dilingkup Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Kelompok yang dikelola oleh pengurus Ma’had Al Jami’ah baik putra dan

putri ini digagas pada tahun ajaran baru tepatnya 16 maret 2017. Atas

permintaan santri Ma’had Al Jami’ah sendiri maka terbentuklah kelompok

yang diberi nama KATABA. Kelompok ini terbentuk atas dasar

banyaknya minat santri pada pengembangan karya tulis baik secara ilmiah

maupun jurnalistik. Tidak hanya sekedar pemuatan gagasan pada kelompok

akan tetapi anggota kelompok KATABA terbukti memiliki pencapain

prestasi dibidang karya tulis. Dalam kurun waktu satu tahun tercatat

sembilan anggota mengikuti kegiatan yang diharuskan membuat artikel

sebagai syarat untuk mengikutinya.

3. Pengembangan Bakat Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Ma’had di IAIN Salatiga diarahkan dapat menciptakan suasana

belajar dan proses pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa dapat

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kompetensi

dibidang Bahasa (Arab dan Inggris), hafalan Al Qur’an, penguasaanilmu-

ilmu Islam, dan pengahayatan nilai-nilai Islam melalui pembiasaan

didasarkan pada semangat filosofis berikut:

Page 59: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

45

a. Ma’had merupakan salah satu pilar Perguruan Tinggi Keagamaan

Islam yang menitikberatkan pada penguasaan ilmu-ilmu keislaman

dan pendalaman serta penghayatan nilai-nilai agama Islam bagi

mahasiswa.

b. Sebagai bagian integral dari Perguruan Tinggi keagamaan Islam,

Ma’had berfungsi sebagai peletak dasar penguasaan ilmu-ilmu agama

dan penerapan nilai-nilai keberagaman bagi mahasiswa IAIN. Dengan

demikian semua aktivitas di Ma’had dan perkuliahan di IAIN harus

berjalan beriringan dan saling mendukung.

c. Secara historis, Ma’had merupakan pelembagaan tradisi pesantren ke

dalam kampus. Oleh sebab itu, Ma’had harus merefleksikan nilai-nilai

kepesantrenan, mentrasformasikan keilmuan dan pengalaman tradisi

keislaman, menjadi model pendidikan Islam khas Indonesia karena

muncul dan berkembang dari pengalaman sosiologis masyarakat

lingkungannya.

d. Ilmu-ilmu keislaman yang diajarkan di Ma’had bersumber dari

khazanah intlektual yang berpegang teguh kepada tradisi-tradisi Islam

yang kaya dan;

e. Ma’had merupakan lembaga pendidikan terintegrasi antara kultur

akademik perguruan tinggi dan kearifan pendidikan pesantren untuk

Page 60: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

46

melahirkan santri sarjana dalam struktur kehidupan masyarakat

Indonesia.

Ma’had Mahasiswa IAIN Salatiga dalam melaksanakan tugas

dan fungsinya berusaha mengembangkan potensi fitrah manusia baik

dimensi fikriyah, ruhaniyah, maupun jasmaniyah melalui berbagai bidang

pendidikan, yakni pengajaran, kepengasuhan, dan kesantrinan, yang

ketiganya dilakukan secara bersama-sama dengan tetap

mempertimbangkan kebutuhan, ketersediaan waktu dan pikiran dari setiap

santri yang juga belajar di IAIN Salatiga. Kegiatan-kegiatan yang berguna

untuk mengembangkan potensi tersebut seperti

ا ي ل ع ت ت ن أ ر ق ل م ا ي ل ع , ا ي ل ع ت , ثي د ح ل م ا ار ك ف ل م ةي م ل س ل ث غ ل ل ا ة ي م ن ت , ةاف ق ة,

ةي د ه ع م

(Pedoman Akademik IAIN Salatiga, 2017: 134)

B. Temuan Penelitian

Pelaksanaan wawancara yang dilakukan berada di lokasi Ma’had Al

Jami’ah IAIN Salatiga pada hari kamis, 30 Agustus 2018, pukul 14.00-20.00

WIB. dengan memilih narasumber yang sesuai dengan fokus penelitian,

adapun narasumbernya sebagai berikut :

Page 61: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

47

No Nama Keterangan

1. M N Pengasuh Ma’had Al Jami’ah Putra

IAIN Salatiga

2. M L C Pengurus Ma’had Al Jami’ah Putra

IAIN Salatia

3. M S Anggota Kelompok KATABA

4. F F S Anggota Kelompok KATABA

Tabel. 4.1 Narasumber Wawancara

Berdasarkan beberapa narasumber diatas, terdapat hasil wawancara

yang sesuai dengan pedoman wawancara sebagai berikut:

Menurut hasil wawancara dengan Bapak M N selaku Pengasuh

Ma’had Al Jami’ah Putra IAIN Salatiga mengatakan bahwa :

“Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga didirikan pada 1 September

2005, dibawah naungan Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua

Mahasiswa (YAKAOMI) IAIN Salatiga. Sementara sejarah

digagasnya kelompok KATABA terbentuk pada tahun 2017 tepatnya

tanggal 16 Maret yang dilatarbelakangi oleh banyaknya santri yang

suka menulis sehingga mereka mendirikan sebuah grup yang isinya

diskusi dan tukar pengalaman baik event lomba atau event

konferensi ilmiah”(M N, Wawancara, 30 Agustus 2018 Pukul 20.00

WIB.)

Hasil wawancara diatas menjelaskan bahwa sejarah berdirinya

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga dan sejarah berdirinya kelompok

KATABA yaitu pada tanggal 16 Maret 2017. Kelompok yang

dilatarbelakangi oleh santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga yang suka

berkarya dalam dunia penulisan. Serta memanfaatkan diskusi pada

Page 62: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

48

kelompok sebagai tukar informasi tentang event atau sekedar tukar

pengalaman.

Dalam isi diskusi kelompok KATABA tidak hanya monoton

kepada satu orang sebagai pemateri, akan tetapi semua anggota dapat

menyampaikan pemikiran dan pengalaman yang ia miliki. Sehingga

semua anggota bisa tahu informasi terbaru mengenai dunia penulisan, baik

ilmiah, jurnalistik, puisi, dan cerpen.

Dalam upaya meningkatkan pengembangan skill santri,

pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga memberikan dukungan baik

secara mental maupun materi demi menunjang prestasi santri dan

memberikan stimulasi tindak lanjut agar santri bisa semakin berkembang

dalam dunia tulis-menulis. Seperti yang dikatakan Pengasuh Ma’had Al

Jami’ah Putra IAIN Salatiga dalam wawancara :

“Pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga tidak hanya

mendukung akan tetapi, setiap santri yang mengikuti event

lembaga selalu memberikan bantuan baik dari segi mental

maupun materi dalam hal ini akomodasi selama mengikuti event.

Adapun tindak lanjut dari pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga kepada santri Ma’had Al Jami’ah dalam

mengembangkan karya tulisnya diberikan pelatihan khusus.

Yaitu santri akan disalurkan ke lembaga penerbitan bahkan

difasilitasi dari lembaga tersebut tujuanya agar lebih matang

dalam penulisannya, dalam hal ini ada 2 santri yaitu Firdan

Fadlan Sidik dan M. Saful Rohman yang sudah bisa

memanfaatkan kesempatan tersebut”(M N,Wawancara, 30

Agustus 2018 Pukul 20.00 WIB)

Page 63: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

49

Pelaksanaan kegiatan KATABA merupakan salah satu kegiatan

pengembangan yang dimiliki oleh Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Kegiatan tersebut berjalan sudah hampir dua tahun dan banyak anggota

yang memiliki prestasi dari hasil kegiatan pelatihan menulis.

Pada awalnya hanya pengenalan tata cara menulis makalah untk

tugas mata kuliah. Akan tetapi bermunculan ide yang berkembang untuk

menambah wawasan tentang karya tulis baik jurnalistik, ilmiah, puisi,

cerpen dan lain sebagainya. Pada tatanan ini beberapa macam metode

yang digunakan untuk pendekatan kepada anggota yaitu diskusi yang

lebih menekankan semua anggota menjadi narasumber atau sharing, baik

dari segi pengalaman, kesulitan untuk memulai menulis, mengembangkan

penulisannya.

Berdasarkan hasil wawancara dari salah satu pengurus KATABA

yaitu M Smengatakan, isi kegiatannya yaitu

“isi kegiatan KATABA meliputi kegiatan penulisan makalah

ilmiah, essay, cerpen, berita, opini, puisi, sharing pengalaman

dari seluruh anggota dengan waktu yang bergantian”(M S,

Wawancara, 29 Agustus 2018 Pukul 07.30 WIB)

Dijelaskan bahwa kegiatan kelompok KATABA merupakan

kegiatan yang sifatnya non formal akan tetapi memberikan pelatihan

kepada semua anggota agar memliki kemauan untuk menulis. Alasan

utamanya karena hidup lingkungan akademisi maka bekal yang terpenting

adalah pembuatan makalah. Sehingga adanya kelompok KATABA di

Page 64: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

50

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga membantu mahasiswa baru untuk

memahami secara jelas pembuatan makalah sebagai kewajiban tugas

kuliah.

Tidak hanya pembekalan pada santri baru akan tetapi santri lama

juga dapat mengembangkan bakat menulisnya melalui forum KATABA.

Seperti yang dikatakan oleh M S

“manfaat mengikuti KATABA adalah bisa lebih melek literasi,

karena di KATABA punya program wajib baca minimal 15 menit

dalam sehari dan satu bulan satu karya, yaitu program yang bis

mendorong kepada teman-teman dapat dikatakan duta baca bagi

dirinya sendiri dan pendekar tinta bagi dirinya sendiri dan itu

hanya sekedar motivasi agar teman-teman bias melek literasi.

Karena kalau Indonesia memeiliki daya literasi tinggi maka

otomatis akan meningkatkan kualitas pendidikan kita. Manfaat

selanjutnya yaitu menjalin net working dalam artian teman-

teman KATABA masuk dalam grub yang didalamnya memuat

tentang event tulis menulis. Dari situ mereka akan termotivasi

agar selalu mencoba untuk mengikuti event dan mereka akan

menghasilkan karya, dan manfaat selanjutnya yaitu

meningkatkan prestasi, dalam hal ini presatsi non akademik

yang berupa tulis menulis contohnya setelah mengikuti KATABA

banyak teman-teman yang akhirnya lolos mengikuti acara

seminar nasional. Mereka menulis dan keterima melalui seleksi

dan menjadi pemateri di forum nasional maupun

internasional”(M S, Wawancara, 29 Agustus 2018 Pukul 07.30

WIB)

Hasil wawancara diatas menunjukkan bahwa manfaat mengikuti

kelompok KATABA antara lain bisa melek literasi, net working tukar

infromasi event ilmiah, dan meningkatkan prestasi berupa tulis-menulis.

KATABA lahir di sebuah asrama mahasiswa IAIN Salatiga bernama

Page 65: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

51

Ma’had Al-Jami’ah, satu-satunya asrama mahasiswa yang berada di

bawah naungan kampus IAIN Salatiga. Ma’had ini terbagi menjadi dua

lokal, yaitu ma’had putra dan ma’had putri. Komunitasnya-pun tercabang

menjadi dua, yaitu KATABA untuk ma’had putra yang berjumlah 50

anggota, dan KATABAT untuk ma’had putri yang berjumlah 66 anggota.

Namun esensi, materi, dan kepengurusannya tetap terpusat.

Dalam kepengurusan kegiatannya KATABA membentuk

kepengurusan sendiri agar kegiatannya bisa terpusat tidak berinduk

kepada pengurus harian Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Sehingga

memiliki perbedaan tugas yang sifatnya kewajiban sebagai pengurus

Ma’had dan tugas sampingan untuk mengembangkan bakat menulisnya.

Hasil wawancara dengan salah satu pengurus Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga yaitu M L C mengatakan,

“jadwal kegiatan KATABA disesuakian jadwal anggota sehingga

tidak bertabrakan dengan jadwal kuliah, jadwal bimbel, dan

penguruspun juga memiliki waktu luang untuk berkumpul

bersama teman-teman KATABA. Kadang setiap hari sabtu pagi,

ahad pagi. Yang terpenting disesuakan dengan longgarnya

waktu anggota. Sehingga pengurus tidak meninggalkan

kewajibannya begitu saja”(M L C, Wawancara 30 Agustu 2018

Pukul 21.00 WIB)

Sementara anggota yang lain F F S mengatakan bahwa

“saya sendiri aktif kegiatan KATABA dilihat dari

perkembangnnya, anggota KATABA semakin sadar akan literasi,

itu dilihat dari keaktifannya mengikuti kegiatan KATABA dan

memiliki karya, hasil dari pelatihan” KATABA”(F F S,

Wawancara 30 Agustus 2018 Pukul 16.00 WIB)

Page 66: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

52

Dapat disimpulkan dari kedua wawancara yang berbeda

narasumber bahwa waktu yang diberikan oleh pengurus sangat

dimanfaatkan betul baik dari para pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga maupun anggota atau santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Sehingga keaktifan anggota berpengaruh atas kesadaran untuk menarik dan

meningkatkan daya membaca serta membuat karya tulis untuk dirinya.

C. Analisis Data

1. Bagaimana bentuk Jaringan Komunikasi pada Kelompok KATABA

Jaringan komunikasi pada kelompok KATABA adalah

kelompok yang memanfaatkan jaringan sosial dan struktur jaringan. Hal

ini menggambarkan bahwa jaringan komunikasi pada kelompok

KATABA memiliki misi dengan menggunakan relasi anggota satu dengan

anggota yang lain. Fenomena ini dapat dilihat ketika anggota KATABA

membagi ide atau gagasan dalam satu forum.

Dalam pembahasan pengertian mengenai arti dari jaringan cukup

sulit dibayangkan. Karena tidak semua hal yang berkaitan dengan jaringan

memiliki kesetaraan yang sama dalam bidang tertentu. Akan tetapi

berdasarkan bayangan dalam pembahasan ini, Alo Liliweri (2014:381)

mengutip dari Webster’s Dictionary menyebutkan networking sebagai

interconnected or interrelated chain, group or system (sebuah rantai yang

saling berhubungan atau saling terkait, kelompok atau sistem).

Page 67: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

53

Pada kelompok KATABA sendiri telah melaksanakan kinerja

yang saling berhubungan. Terlihat pada pola diskusi yang dipakai oleh

kelompok KATABA jaringan komunikasi ini terletak pada sistem

pemberian informasi kepada anggota yang lain. Tidak ada yang

membedakan kedudukan anggota dalam kelompok ini semuanya memiliki

kesetaraan posisi meskipun memiliki bakat yang berbeda.

Dalam cakupannya kelompok memiliki klasifikais tertentu yang

dapat membedakan fungsi dari kelompok. Meskipun dalam bingkai yang

sama sebutan kelompok sudah umum dipakai oleh banyak khalayak.

Cakupan ini melihat bahwa fungsi dari kelompok KATABA sendiri

memiliki peranan aktif dalam subyek kerja regional. Artianya kelompok

KATABA dapat berkembang dalam cakupan kelompok yang minimalis

kerena secara status di bawah naungan Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Penerapan pola diskusi pada kelompok KATABA yang

berbentuk jaringan komunikasi. Secara umum diskusi yang dilaksanakan

tidak terpacu oleh satu narasumber atau pemateri. Dapat dipahami bahwa

seluruh anggota KATABA menjadi narasumber atau dapat dikatakan

sebagai tukar pikiran. Hubungan yang terjadi pada kelompok ini memiliki

relasi yang bersifat dua arah yaitu simetris, yakni relasi diamana anggota

satu ke anggota lain menjadi pelaku yang saling bersama-sama untuk aktif

dalam diskusi pada kelompok KATABA.

Page 68: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

54

Gambar 4.1 Relasi Jaringan Komunikasi Simetris

(Sumber : Analisis Jaringan Komunikasi, Eriyanto, 2014, Hal. 42)

Bagan diatas menjelaskan bahwa satu anggota dapat melakukan

relasi dua arah dari segi tempat manapun. Sehingga anggota lain dapat

bersama-sama terlibat dalam relasi yang dilakukannya. Hal ini

berhubungan bahwa setiap anggota menjadi narasumber pada setiap

disukusi. Sehingga jaringan komunikasi secara tidak langsung sudah

diterapkan oleh kelompok KATABA.

B

C E

A

D

Page 69: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

55

Tidak hanya dilihat dari segi relasi simetris saja, dalam jaringan

komunikasi juga dikenal sebagai kesetaraan posisi. Dalam penjelasan

analisis jaringan komunikasi oleh Herman (1984:61) yang dikutip oleh

Eriyanto (2014:255) mengatakan bahwa kesetaraan posisi (structural

equivalence) dihitung dari kelas yang terbentuk dari aktor yang berada

pada posisi yang setara. Definisi “posisi yang setara” ini harus dilihat dari

relasi aktor dengan aktor lain dalam jaringan sosial.

Dapat diartikan bahwa jaringan komunikasi yang terjadi pada

kelompok KATABA tidak hanya terlihat dari pola jaringan komunikasi

relasi simetris saja akan tetapi juga terlihat oleh sistem kesetaraan posisi

yang dilakukan oleh anggota KATABA. Melalui jaringan komunikasi

inilah anggota KATABA dapat meningkatkan kreativitas menulisnya

berdasarkan tukar pemikiran, ide, gagasan, dan pengalaman yang dimuat

dalam karya tulis baik ilmiah, jurnalistik, kisah inspiratif, cerpen, puisi

dan yang lainya.

Pada tatanan ini jaringan komunikasi sudah terbentuk melalui

berbagai diskusi pada kelompok KATABA. Dengan keterkaitannya maka

kelompok KATABA juga digolongkan sebagai kelompok Pemikir (Group

Think). kondisi Group Think terjadi apabila kelompok sudah berada pada

tahap kohesif yang tinggi, dan ketika mereka berada dalam suasana yang

Page 70: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

56

harus mempertimbangkan untuk mengambil sebuah keputusan yang

berkualitas.

Penjelasan tersebut sesuai dengan kondisi kelompok KATABA

yang memang selalu memberikan solusi atas anggota yang lain tehadap

berkembangan keaktifan menulis anggota dalam pelatihan ini.

Bersambung dengan teori yang lain yaitu sesuai dengan kelompok

rujukan. Sebagai kelompok yang selalu memberikan informasi melalui

diskusi yaitu dapat mempengaruhi pola kehidupan santri Ma’had Al

Jami’ah IAIN Salatiga. Pengaruh yang didapat yaitu, santri yang awalnya

tidak mau mencoba belajar karya tulis sehingga memiliki kemauan untuk

membaca dan berkarya dalam tulisan. Ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi pada tahap ini yaitu, inspirasi, aturan perilaku, dan pola

pemikiran sehari-hari.

Meskipun sumber inspirasi, aturan perilaku, dan pengaruh pola

pemikiran hanya satu dua orang. Akan tetapi, dapat mempengaruhi satu

kelompok yang jumlah anggotanya mencapai 120 orang. Hal ini termasuk

dalam kategori kelompok rujukan. Karena satu kelompok memiliki

sumber yang dapat mempengaruhi pola pemikiran meskipun satu atau dua

orang saja. Sehingga santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga merasa

tersalurkan bakat kreativitas menulisnya melalui kelompok KATABA.

Page 71: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

57

Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga secara

tidak langsung telah menerapkan efektifitas jaringan komunikasi pada

setiap anggotanya yang bertujuan untuk meningkatkan daya baca serta

mengembangkan kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga.

Fungsi jaringan komunikasi inilah yang berperan dalam

menumbuhkan semangat literasi yang berdasarkan pada pola membaca

sejak dini yang kemudian dikembangkan melalui aspek pelatihan, dari

pelatihan inilah daya tarik untuk terus berkarya dalam dunia penulisan

merubah pola pikir santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga. Meskipun

pada awalnya sedikit tidak berpengaruh, akan tetapi dalam jangka waktu

satu tahun sudah memiliki karya yang bertaraf nasional maupun

internasional.

Pada dasarnya kelompok KATABA menumbuhkan rasa

kepedulian terhadap lingkungan akademik kampus IAIN Salatiga pada

umunnya dan Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga khususnya. Agar

semangat budaya membaca dan menulis tertanam pada diri santri/

mahasiswa IAIN Salatiga.

Page 72: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

58

2. Apa saja Kreativitas Menulis Kelompok KATABA

Kreativitas yang terjadi pada kelompok KATABA adalah

memiliki daya tarik untuk selalu mengembangkan kreativitas menulis.

Melalui jaringan komunikasi ini kelompok KATABA memanfaatkan ide

dari masing-masing anggota sebagai salah satu sumber inovasi untuk

meningkatkan karya tulis yang dihasilkan.

Secara personal kreativitas masing-masing individu memiliki

perbedaan. Akan tetapi anggota KATABA meskipun tetap memiliki

perbedaan hasil karya, hal itu tidak menjadi penghalang bagi semua

anggota. Dari perbedaan justru kreativitas itu tumbuh karena adanya

faktor perbedaan. Sehingga anggota KATABA tidak memiliki rasa

kesulitan dalam mencari inspirasi dan ide gagasan. Hal inilah yang

menjadikan jaringan komunikasi sebagai perantara tumbuhnya kreativitas

anggota kelompok menulis KATABA Ma’hadAl Jami’ah IAIN Salatiga.

Dari sekian anggota yang mengikuti kelompok KATABA

terdapat 8 orang yang berprestasi dalam bidang karya tulisnya, baik ilmiah

maupun jurnalistik. Hal ini menunjukkan bahwa efek dari jaringan

komunikasi sangat berpengaruh terhadap pengembangan kreativitas

menulis anggota kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

Tumbuhnya kreativitas menulis pada kelompok KATABA

berawal dari diskusi yang selalu diajadikan tombak utama sebagai

Page 73: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

59

penyalur informasi. Seperti yang dikatakan salah satu anggota KATABA

semua anggota KATABA adalah everyone is teacher.Jadi tidak ada kata

ada guru dan murid semua menjadi guru pada kelompok KATABA. Yaitu

semua annggota dapat menyalurkan informasi pada saat

diskusi.Kreativitas menulis yang dihasilkan oleh kelompok KATABA

antara lain adalah puisi, makalah ilmiah, cerpen, berita, penulisan sejarah,

dan karya tulis ilmiah lainya.

Salah satu motivasi anggota KATABA untuk selalu berkarya

dalam bidang menulis, karena adanya stimulasi dari penggagas KATABA

yang mampu mempengaruhi tumbuhnya kreativitas menulis yang awalnya

tidak memiliki gagasan untuk menulis dan pada akhirnya memilki

presatasi pada bidang menulis. Stimulasi itu adalah Apabila kamu bukan

anak raja, saudagar atau bangsawan maka menulislah.

Secara empirik kalimat motivasi tersebut membangun inspirasi

jiwa muda yang meskipun bukan anak dari golongan yang berpangkat

dapat terus beprestasi melalui menulis. Tidak hanya itu meskipun sudah

meninggal dunia maka karyanyapun akan tetap terbaca oleh banyak orang

dan bisa bermanfaat untuk orang lain. Dan sebagai bekal kehidupan di

dunia dan akhirat.

Page 74: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

60

3. Bagaimana Jaringan Komunikasi Kelompok KATABA Dalam

Meningkatkan Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga

Jaringan komunikasi pada kelompok KATABA terlihat pada

kegiatan yang dilaksanakannya. Jaringan komunikasi yang diterapkan

pada kelompok KATABA terbukti dapat meningkatkan kreativitas

menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatia.Dalam waktu satu tahun 8

anggota lolos sebagai peserta konferensi ilmiah di berbagai kota di

Indonesia maupun luar negeri. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari

pengaruh jaringan komunikasi yang dibuat melalui penyampaian

informasi pada setiap kegiatan. Sehingga dalam meningkatkan kreativitas

tersebut terlihat lebih mudahjika memakai jaringan komunikasi.

Makna jaringan komunikasiini dioalah sebagai tindakan jaringan

komunikasi yang menjadi solusi dalam meningkatkan kreativitas menulis

santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga dalam lingkup kelompok

KATABA.

Unsur-unsur jaringan komunikasi dapat dilihat dari cara diskusi

anggota KATABA penyampaian informasi, tindakan dari hasil diskusi,

dan hasil dari tindakan tersebut. Penilaian dari unsur inilah jaringan

komunikasi dapat digunakan sebagai perantara dan peranan penting dalam

kegiatan kelompok KATABA.

Page 75: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkanobservasi dan hasil wawancara kegiatan kelompok

KATABA Ma’had Al Jami’ah IAN Salatiga data tersebut dianalisis sehingga

dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pelaksanaan jaringan komunikasipada kelompok KATABA Ma’had Al

Jami’ah IAIN Salatiga yaitu penyampaian informasi tentang karya tulis

yang diterima melalui diskusi dan dilakukan oleh setiap anggota

kelompok KATABA yang terbentuk menjadi pola jaringan komunkasi

simetris.

2. Kreativitas menulis anggota kelompok KATABA antara lain adalahpuisi,

makalah ilmiah, cerpen, berita, penulisan sejarah, dan karya tulis ilmiah

lainya.

3. Jaringan komunikasi pada kelompok KATABA dalam meningkatkan

kreativitas menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga secara tidak

langsung sudah diterapkan oleh anggota pada setiap kegiatanya. Jaringan

komunikasi yang dilakukan dalam meningkatkan daya baca dan menulis

santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga terlihat pada saat diskusi

berlangsung. Sehingga santri yang awalnya tidak memiliki kemauan

Page 76: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

62

membaca dan menulis menjadi memiliki kemauan untuk menjadi duta

baca bagi dirinya sendiri dan mampu mengahsilkan karya tulis.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka ada

beberapa saran yang dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dan sebagai

bahan uraian penutup sekripsi ini antara lain:

1. Bagi Pengelola dan Pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

a. Diharapkan dapat mengevaluasi kekurangan dari sarana dan prasarana

sebagai dukungan utama dalam mengembangkan literasi di Ma’had Al

Jami’ah IAIN Salatiga.

b. Untuk menjaga kestabilan kemauan baca dan berkarya dalam tulisan

maka diharapkan baik Pengelola dan Pengurus Ma’had Al Jami’ah

selalu menindak lanjuti kegiatan KATABA agar bakat dan minat

anggota KATABA dapat tersalurkan melalui event nasional maupun

internasional.

2. Bagi Santri dan Anggota KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

a. Diharapkan tetap belajar dan tetap istiqomah dalam mengembangkan

kemauan membaca dan menulis sebagai bekal di dunia dan akhirat.

b. Diharapkan mampu membagi informasi dunia literasi tidak hanya di

lingkungan Ma’had Al Jami’ah, saja akan tetapi diluar lokasi tersebut

santri atau anggota kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN

Page 77: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

63

Salatiga mampu menjadi contoh yang baik kepada seluruh mahasiswa

IAIN Salatiga khsusunya dan seluruh umat manusia dalam budaya

membaca dan menulis. Sehingga hasil diskusi dan karya yang

dihasilkan bermanfaat bagi orang lain.

c. Mampu mempengaruhi kehidupan di luar lingkungan kelompok

KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga dalam menningkatkan

minat membaca dan menulis.

3. Bagi Peniliti Selanjutnya

a. Diharapkan dapat mengkaji topik yang sama lebih mendalam. Apabila

tidak dengan tema yang sama maka diharapkan peniliti selanjutnya

meniliti dengan unsur-unsur yang sama dalam pembahasan yang

berkaitan dengan jaringan komunikasi.

b. Diharapkan dapat menambah subjek dalam penilitian agar data yang

diperoleh lebih luas dan mendapatkan analisis yang lebih baik.

Page 78: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

DAFTAR PUSTAKA

Aw, Bachtiar, Wardi. 1997 Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos

Wacana Ilmu.

Fajrie, Mahfudlah. 2017. Gaya Komunikasi Masyarakat Pesisir Wedung Jawa

Tengah. Jurnal INJECT (InterdiciplinaryJournal of Communication.).

Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

Suranto. 2011. Komunikasi Interpersonal. Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Guba, E.G & Lincoln Y.S. 1981. Effektif Evaluation. Improving The Usefullness of

Evaluation result Trough Resposive and Naturalistic Approaches. Jossey Bass

Publisher. San Fransisco.

Hasanah, Hasyim. 2017. Penguatan Jaringan Komunikasi Lembaga Dakwah

Komunitas (LDK) Sebagai Strategi Pemberdayaan Potensi Keberagamaan

Warga di Banyumanik, Universitas Islam Negeri Walisongo Semarang: Jurnal

Walisongo.

Kurniawan, Agung. 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta.

Pembaharuan.

Kriyantono, Ahmad. 2006. Riset Komunikasi. Jakarta: KENCANA PRENADA

MEDIA GROUP.

Liliweri, Alo. 2014. Sosiologi dan Komunikasi Organisasi. Jakarta: BUMI

AKSARA.

Maftuh, Hasan. 2017. Aktivitas MUI Dalam Perkembangan Kehidupan Keagamaan

di Surakarta 1975-2015. Jurnal INJECT (InterdiciplinaryJournal of

Communication.). Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

M. Hikmat, Mahi. 2011. Metode Penelitian Dalam Perspektif Ilmu Komunikasi dan

Sastra, Yogyakarta: GRAHA ILMU.

Mustofa. 2014. Efektivitas Jaringan Komunikasi Organisasi Dalam Meningkatkan

Kinerja Pegawai di Kantor Dinas Sosial Provinsi Riau, UIN Sultan Syarif

Kasim Riau: Penelitian Kualitatif.

Page 79: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Moloeng, Lexy J. 2008. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT REMAJA

ROSDA KARYA.

Munandar,Utami. 2004. Pengembangan Emosi dan Kreativitas. Jakarta: Rineka

Cipta.

Musbikin,Imam. 2006. Mendidik anak kreatif ala Einstein, Yogyakarta: Mitra

Pustaka.

Musyarofah. 2017. Pengembangan Aspek Sosial Anak Usia Dini di Taman Kanak-

Kanak ABA IV Mangli Jember Tahun 2016. Jurnal INJECT

(InterdiciplinaryJournal of Communication.). Fakultas Dakwah IAIN

Salatiga.

Putra, Nusa dan Ninin Dwilestari. 2012. Penelitian Kualitatif Paud Anak Usia Dini,

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Pedoman Akademik IAIN Salatiga. 2017/2018.

Rakhmat, Jalaludin. 1989. Psikologi Komunikai, Bandung: PT. REMAJA ROSDA

KARYA.

Rahmat, Aziz. 2014. Psikologi Pendidikan, MALANG: Uin Maliki Press.

Rohim, Syaiful. 2016. Teori Komunikasi. Jakarta: RINEKA CIPTA.

Ruliana, Poppy. 2016. Komunikasi Organisasi, Teori dan Studi Kasus, Jakarta: PT.

RAJA GRAFINDO PERSADA.

Ridwan. 2017. Peranan Jaringan Komunikasi Organisasi Dalam Mencapai Tujuan

Organisasi, Studi Deskriptif Kualitatif:Pada Himpunan Mahasiswa Islam

Cabang Yogyakarta, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta: Penelitian Kualititatif.

Siswanto. 2017. Peran Pekerja Sosial Dalam Pembinaan Anak Asuh Melalui Life

Skill di Panti Asuhan Darul Hadlanah Pati. Jurnal INJECT (Interdiciplinary

Journal of Communication.). Fakultas Dakwah IAIN Salatiga.

Simanjuntak, Elvianna. 2004. Efektivitas Kerja, sebuah studi korelasional yang

bertujuan untuk mengetahui apakah jaringan komunikasi berpengaruh

terhadap efektivitas kerja pegawai di Kantor Pemerintahan Kabupaten Dairi,

Universitas Sumatera Utara: Penelitian Kuantitatif.

Page 80: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Steers, M. Rizhard. 1985, Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: ERLANGGA.

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sudarwan, Danim. 2002. Menjadi Peneliti Kualitatif. Bandung: Pustaka Setia.

Page 81: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 82: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

CURICULLUM VITAE

Nama : M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi

Tempat/Tgl lahir : Grobogan, 31 Maret 1996

Jenis Kelamin : Laki-laki

Alamat : Lk. Bandang Kidul RT 7/RW 4,

Kel. Kunden, Kec. Wirosari,

Kab. Grobogan 58192

Agama : Islam

Kewarganegaraan : Indonesia

Status : Mahasiswa

Tinggi Badan : 160 cm

Berat Badan : 68 kg

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan

Pendidikan Formal :

TK Dharma Wanita Wirosari : 2002-2003

SD Negeri 1 Kuwu : 2003-2009

MTs Negeri 2 Grobogan : 2009-2012

SMK Roudlotul Mubtadiin Balekambang : 2012-2014

S1 Komunikasi Penyiaran Islam : 2014-2018

Pendidikan non Formal

Pendidikan Pesantren Salafiyah Roudlotul

Mubtadiin Balekambang Nalumsari : 2012-2014

Jepara

Page 83: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Pengalaman Organisasi

Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan

Komunikasi Penyiaran Islam : 2015-2016

Kepala Bidang Internal Dewan Mahasiswa

Fakultas Dakwah IAIN Salatiga : 2016-2017

Div. K3 Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga : 2015-2016

Ketua Ma’had Al Jami’ah Putra IAIN Salatiga : 2016-2107

Penanggung Jawab Kelompok KATABA

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga : 2017-2018

Divisi Humas Dewan Pengurus Pusat

Organisasi Mahasiswa Grobogan : 2016-2017

Wakil Ketua Ikatan Mahasiswa Purwodadi

IAIN Salatiga : 2017-2018

Keahlian Tambahan

Keahlian Komputer (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point,)

Keahlian lain (Editing Video pendek Filmora, Take Video, pers realese)

Page 84: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Lampiran 1

PEDOMAN WAWANCARA

Narasumber : Pengasuh Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Judul Penelitian : Jaringan Komunikasi pada Kelompok KATABA Dalam

Meningkatkan Kreativitas Menulis Santri Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga.

1. Bagaimana sejarah berdirinya Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga?

2. Bagaimana sejarah digagasnya kelompok KATABA?

3. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kreativitas

menulis anggota KATABA?

4. Metode apa yang digunakan untuk menumbuhkan kreativitas menulis pada

anggota kelompok KATABA?

5. Apa saja prestasi yang sudah diraih oleh kelompok KATABA?

6. Bagaimana tindakan jaringan komunikasi pada kelompok KATABA?

Page 85: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Lampiran 2

Daftar Pertanyaan :

A. Pedoman wawancara bagi Pengasuh Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

1. Bagaimana sejarah berdirinya Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga?

2. Bagaimana sejarah digagasnya kelompok KATABA?

3. Bagaimana upaya pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga dalam

meningkatkan pengenmbangan skill santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga?

B. Pedoman wawancara bagi pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

1. Berapa jumlah anggota KATABA?

2. Kapan jadwal kegiatan KATABA dilaksanakan?

3. Bagaimana struktur kepengurusan Kelompok KATABA

C. Pedoman wawancara bagi pengurus kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga

1. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan kreativitas

menulis anggota KATABA?

2. Bagaimana tindakan jaringan komunikasi pada kelompok KATABA?

3. Bagaimana menurut anda pola jaringan komunikasi pada kelompok

KATABA?

4. Pelatihan menulis apa saja yang diberikan kepada anggota Kelompok

KATABA?

5. Apa saja manfaat mengikuti KATABA menurut saudara?

Page 86: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

6. Bagaimana menurut saudara mengenai cara diskusi kelompok KATABA?

D. Pedoman wawancara bagi anggota kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga

1. Apakah saudara aktif dikegiatan KATABA?

2. Pelatihan menulis apa saja yang diberikan kepada anggota Kelompok

KATABA?

3. Apakah saudara sudah memiliki karya dari hasil pelatihan KATABA?

4. Bagaimana menurut saudara mengenai cara diskusi kelompok KATABA?

Page 87: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Lampiran 3

A. Tujuan

Wawancara ini bertujuan untuk mendapatkan keabsahan data tentang

jaringan komunikasi pada kelompok KATABA dalam meningkatkan kreativitas

menulis santri Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga.

B. Daftar Hasil Wawancara

Nama : M. Nuryansah, M. Hum.

Alamat : Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga, Jln. Nakula Sadewa No.

V, RT 03/RW 03 Kembangarum, Sidomukti, Salatiga

Hari, tanggal : Kamis, 30 Agustus 2018

Waktu : Pukul 20.00-20.40 WIB.

Jawaban :

1. Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga didirikan pada 1 September 2005,

dibawah naungan Yayasan Kerjasama Alumni, Orang Tua Mahasiswa

(YAKAOMI) IAIN Salatiga.

2. Sementara sejarah digagasnya kelompok KATABA terbentuk pada tahun

2017 tepatnya tanggal 16 Maret yang dilatarbelakangi oleh banyaknya

santri yang suka menulis sehingga mereka mendirikan sebuah grup yang

isinya Pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga tidak hanya mendukung

akan tetapi, setiap santri yang mengikuti event lembaga selalu memberikan

Page 88: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

bantuan baik dari segi mental maupun materi dalam hal ini akomodasi

selama mengikuti event.

3. Adapun tindak lanjut dari pengelola Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

kepada santri Ma’had Al Jami’ah dalam mengembangkan karya tulisnya

diberikan pelatihan khusus. Yaitu santri akan disalurkan ke lembaga

penerbitan bahkan difasilitasi dari lembaga tersebut tujuanya agar lebih

matang dalam penulisannya, dalam hal ini ada 2 santri yaitu Firdan Fadlan

Sidik dan M. Saful Rohman yang sudah bisa memanfaatkan kesempatan

tersebut diskusi dan tukar pengalaman baik event lomba atau event

konferensi ilmiah.

Page 89: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Nama : M. Lutfi Chakim Chanif

Alamat : Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga, Jln. Nakula

Sadewa No. V, RT 03/RW 03 Kembangarum,

Sidomukti, Salatiga

Hari, tanggal : Kamis, 30 Agustus 2018

Waktu : Pukul 21.00-22.00 WIB.

Jawaban :

1. Jumlah anggota 116 orang terdiri dari 43 santri putra dan 77 santri

putri

2. Jadwal kegiatan KATABA disesuakian jadwal anggota sehingga tidak

bertabrakan dengan jadwal kuliah, jadwal bimbel, dan penguruspun

juga memiliki waktu luang untuk berkumpul bersama teman-teman

KATABA. Kadang setiap hari sabtu pagi, ahad pagi. Yang terpenting

disesuakan dengan longgarrnya waktu anggota. Sehingga pengurus

tidak meninggalkan kewajibannya begitu saja

Page 90: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Nama : M. Sabar Prihatin

Alamat : Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga, Jln. Nakula

Sadewa No. V, RT 03/RW 03 Kembangarum,

Sidomukti, Salatiga

Hari, tanggal : Kamis, 29 Agustus 2018

Waktu : Pukul 07.30-08.30 WIB.

Jawaban :

1. faktor pendukungnya adalah adanya kemauan mereka masing-masing

kemudian mereka termotivasi untuk menngikuti event tulis menulis.

Jadi mereka mau tidak mau harus membuat essay, cerpen, puisi, berita,

dan juga makalah ilmiah. Selain faktor dari kemauan mereka untuk

meningkatkan kreativitas menulis adanya majalah dinding dimana

dalam madding itu teman-teman berekspresi atau mengekspresikan

gagasan pemikiran dalam hal apapun. Kemudia faktor penghambatnya

yaitu masih kurangnya sumber bacaan, kalau misalkan disini terdapat

sumber bacaan yang banak saya yakin teman-teman KATABA

menulisnya lebih kreativ.

2. Tindakan jaringan komunikasi pada kelompok KATABA adalah

dengan cara diskusi, menyampaikan informasi, serta masing-masing

anggota menjadi narasumber. Sehingga terbentuklah jaringan

Page 91: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

komunikasi yang sangat efektif untuk dilakukan sebagai acuan dalam

meningkatkan kreativitas menulis anggota kelompok KATABA.

3. Pola jaringan komunikasi yang dipakai oleh anggota KATABA adalah

jaringan komunikasi yang berbentuk simetris. Karena dari anggogta

satu ke anggota yang lain saling berkaitan dalam menyampaiakan

informasi maupun menerima informasi.

4. Isi kegiatan KATABA meliputi kegiatan penulisan makalah ilmiah,

essay, cerpen, berita, opini, puisi, sharing pengalaman dari seluruh

anggota dengan waktu yang bergantian.

5. Manfaat mengikuti KATABA adalah bisa lebih melek literasi, karena

di KATABA punya program wajib baca minimal 15 menit dalam

sehari dan satu bulan satu karya, yaitu program yang bis mendorong

kepada teman-teman dapat dikatakan duta baca bagi dirinya sendiri

dan pendekar tinta bagi dirinya sendiri dan itu hanya sekedar motivasi

agar teman-teman bias melek literasi. Karena kalau Indonesia

memeiliki daya literasi tinggi maka otomatis akan meningkatkan

kualitas pendidikan kita. Manfaat selanjutnya yaitu menjalin net

working dalam artian teman-teman KATABA masuk dalam grub yang

didalamnya memuat tentang event tulis menulis. Dari situ mereka akan

termotivasi agar selalu mencoba untuk mengikuti event dan mereka

akan menghasilkan karya, dan manfaat selanjutnya yaitu

Page 92: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

meningkatkan prestasi, dalam hal ini presatsi non akademik yang

berupa tulis menulis contohnya setelah mengikuti KATABA banyak

teman-teman yang akhirnya lolos mengikuti acara seminar nasional.

Mereka menulis dan keterima melalui seleksi dan menjadi pemateri di

forum nasional maupun internasional.

6. Cara diskusi kelompok KATABA sesuai dengan apa yang disepakati

bersama bahwa KATABA adalah kelompok tulis menulis dibawah

naungan Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga untuk penyampaian materi

berupa diskusi atau sharing. Yang mana menganut system non formal

yang mana tidak ada aturan baku, tidak ada silabi, tidak ada kurikulum

tapi apa yang mereka tau saling didiskusikan dengan teman. Yang tau

jangan ragu untuk bertanya dan yang atau juga harus berbagi.

Page 93: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Nama : Firdan Fadlan Sidik

Alamat : Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga, Jln. Nakula

Sadewa No. V, RT 03/RW 03 Kembangarum,

Sidomukti, Salatiga

Hari, tanggal : Kamis, 30 Agustus 2018

Waktu : Pukul 14.00-15.30 WIB.

Jawaban :

1. saya sendiri aktif kegiatan KATABA dilihat dari perkembangnnya,

anggota KATABA semakin sadar akan literasi, itu dilihat dari

keaktifannya mengikuti kegiatan KATABA dan memiliki karya, hasil dari

pelatihan

2. Pelatihan penulisan makalah ilmiah, essay, cerpen, berita, opini, puisi,

sharing pengalaman dari seluruh anggota.

3. Saya sudah memiliki karya dari hasil pelatihan KATABA diantaranya

yaitu, Juara 3 Essay Nasioanl antar santri dan mahasiswa bertema : Santri

di Tengah Era Millenial dan Digital, CSS MORA Nasional 2018 , Juara 3

Menulis Cerpen bertema : Cinta Indonesia, Karyapedia Publisher 2018,

Juara Harapan II Kisah Inspiratif Mahasiswa Bidikmisi GEMBIRA 2018,

Juara 1 Esai bertema : Bhinneka dalam Berkarya, HMJ KPI IAIN

Surakarta, 2018

Page 94: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

4. Menurut saya acara diskusi yang dilakukan oleh kelompok KATABA

sangat membantu dalam perkembangan kreativitas menulis khusunya

dilingkungan Ma’had sendiri.

C. Responden

1. Pengasuh Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

2. Pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

3. Pengurus Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

4. Anggota Kelompok Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Page 95: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Lampiran 4

DOKUMENTASI

Gambar 1 : Foto wawancara dengan Pengasuh Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Foto : Sifa Arif

Page 96: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Gambar 2 : Foto wawancara dengan Pengurus Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Foto : Khuazainul Anwar

Gambar 3 : Foto wawancara dengan Pengurus Kelompok KATABA Ma’had Al

Jami’ah IAIN Salatiga Foto : Izza Rifqi

Page 97: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Gambar 4 : Foto wawancara dengan Anggota Kelompok KATABA Ma’had Al

Jami’ah IAIN Salatiga Foto : Iqomuddin

Gambar 5 : Foto kegiatan out door Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN

Salatiga Foto : Firdan Fadlan

Page 98: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Gambar 6 : Foto kegiatana Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Foto : Iqomuddin

Gambar 7 : Foto diskusi Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Foto : Iqomuddin

Page 99: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Gambar 8 : Foto diskusi Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Foto : Iqomuddin

Gambar 9 : Foto kegiatan Kelompok KATABA Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Foto : Iqomuddin

Page 100: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Gambar 10 : Foto kegiatan diskusi pembuatan berita Kelompok KATABA Ma’had

Al Jami’ah IAIN Salatiga Foto : Lutfi Chakim Chanif

Page 101: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Gambar 11 : Foto salah satu anggota KATABA yang menjadi delegasi penulisan

karya ilmiah di Malaysia

Foto : Tio Famor

Page 102: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Lampiran 5

Struktur Kepengurusan KATABA

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga 2017/2018

No Nama Jabatan

1. Sukron Ma’mun, M.S.I. Pembina

2. M. Nasrullah Jamaluddin Arrozi Penanggung Jawab

3. Muhammat Sabar Prihatin Ketua

4. Ahmad Mukhibin Wakil

5. Tio Famor Gunawan Sekretaris

6. Kholil Bisyri Bendahara

7. Handy Rizki Ristanto Seksi Mading (Dua Minggu)

8. Sifa Arif Setiawan Seksi Mading (Dua Minggu)

9. Bagus Satriyo Bulletin (Satu Bulan)

10. Suharsono Bulletin (Satu Bulan)

11. Muhammad Lufti Chakim Chanif Sosial Media

Page 103: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

12. Agus lutfvi Maulana Sosial Media

13. Dian Arista Humas

14. Mujib Ridlwan Humas

Tabel : 1. Struktur Organisasi Kepengurusan Kelompok KATABA

Daftar Presatasi Anggota KATABA 2017/2018

No Nama Prestasi Kepenulisan dan Publikasi Karya

1

Muhammat Sabar

Prihatin

(Mahasiswa Pendidikan

Agama Islam)

Presenter dalam International Conference of

Borneo Undergraduate Academic Forum (BUAF)

2016

Presenter dalam International Conference on

Promoting Moderat Understanding of Islam in

Southeast Asia 2015

Kontibutor dalam International Symposium on

Religious Literature and Heritage 2015

Pemateri dalam International Conference on

Promoting moderate Understanding of Islam in

Page 104: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Southeast Asian 2015

Delegasi Indonesia dalam Pertukaran Mahasiswa:

Student Mobility Program 2016 ke Deakin

University, Australia

Delegasi Indonesia dalam Pertukaran Mahasiswa:

Student Mobility Program 2016 ke Deakin

University, Australia

Delegasi Indonesia dalam International Training

Course on Gander Issues and Non-Formal

Education Methods 2017 Thi-Nguyen, Vietnam

Delegasi dalam Intenational Training Course on

Restitution and Sharing Methods 2018 di Poggio

Mirteto, Italia

2

M. Saiful Rohman

(Mahasiswa Hubungan

Tata Negara)

Workshop: Kertas dan Peradaban (Qureta & Tjiwi

Kimia) 2017, Surabaya.

Student Interfaith Peace Camp, Yogyakarta

Lomba: Juara 2 Lomba cerpen cerita inspiratif

(Lazis-nu Care), Jakarta

Page 105: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

3

Yudha Febrian Al Fani

(Mahasiswa Sej arah

Peradaban Islam)

Lomba: Juara 3 Lomba Tulis Indovoices 2017

Workshop: Jurnalisme Damai Bintaro

(Qureta&WF)

Artikel: Publishing, Freelance Writing

Website/Blog (UC news, BABE, JalanTikus,

Indovoices, dll)

4

Firdan Fadlan Sidik

(Mahasiswa Sejarah

Peradaban Islam)

Juara 3 Essay Nasioanl antar santri dan mahasiswa

bertema : Santri di Tengah Era Millenial dan

Digital, CSSMoRA Nasional 2018

Juara 3 Menulis Cerpen bertema : Cinta Indonesia,

Karyapedia Publisher 2018

Juara Harapan II Kisah Inspiratif Mahasiswa

Bidikmisi GEMBIRA 2018

Juara 1 Esai bertema : Bhinneka dalam Berkarya,

HMJ KPI IAIN Surakarta, 2018

Juara 1 Esai bertema : Santri dan Bela Negara,

IKAMBA Bandung

5 Ahmad Mukhibin Presenter dalam seminar nasional Integrasi

Page 106: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

(Mahasiswa Pendidikan

Matematika)

matematika dan Nilai Islami, UIN Malang &The

Indonesian Mathematical Society (IndoMS)

Delegasi Santri Writer Summit 2017, Direktorat

Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren

Kemenag RI

Presenter dalam seminar nasional matematika,

FMIPA UNY 2018

6

Tio Famor Gunawan

(Mahasiswa Perbankan

Syariah)

Presenter dalam The 2nd Borneo Undergraduate

Forum (BUAF) 2017

Presenter dalam Insight (IKAB National Scientific

and Writing Competition ) IKAB Unhas 2017

Presenter dalam 2nd Fikrah Annual Conference

2017 Agama dan Media (Jurnal

Presenter dalam National Conference On The

Sciences and Social Sciences III (Nacoss III)

7

Suharsono (Mahasiswa

Pendidikan Bahasa

Arab)

Pemateri dalam International Cenference

Indonesian Islam, Eduction and Science (ICIIES)

2018

Page 107: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Pemateri dalam seminar Call for Paper Fakultas

Sains dan Teknologi UIN Maulana Malik Ibrahim

Malang

8

Syifa Arif Setiawan

(Mahasiswa Pendidikan

Bahasa Inggris)

Presenter dalam The 2nd Borneo Undergraduate

Forum (BUAF) 2017

Tabel : 2. Daftar Prestasi Anggota kelompok KATABA

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Daftar Anggota Kelompok KATABA

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Page 108: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

No. Nama Keterangan

1. Muhammad Aprila

Santri Ma’had Al Jami’ah

Putra IAIN Salatiga

2. Abdul Nggofur

3. M. Nur Jihad Reformasi

4. Muhamad Iqomudin

5. M. Saiful Rohman

6. Yudha Febrian Al Fani

7. Muhamad Fahmi Husni

8. Ahmad Miftakhul Nirfananda

9. Alfhiant Hendriansyah

10. Ikhlasul Amal Firdaus

11. Firdan Fadlan Sidik

12. Mulyadi

13. Muchlisin Abdilah

14. Muhammad Iqbal Amar

Page 109: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

15. Muhammad Wahyudi

16. Moh. Mashudi

17. Muhammad Amin Fachruddin

18. Miftahul Huda

19. Ismail Csadar Bumi

20. Nuzul Nur Alfian

21. Muh. Aniq Ulinni’am

22. Muhammad Fahim

23. Ervin Ervian

24. Arief Hidayatullah

25. Moch. Micco Archam

26. Abdul Hamid

27. Rohib Nasroh

28. Najib Subekti

29. Khoirul Anwar

Page 110: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

30. Muhammad Khoirul Muna

31. Amanullah Sandy Pranata

32 Abdullah Ashif

33. Muhammat Sabar Prihatin

34. Ahmad Mukhibin

35. Tio Famor Gunawan

36. Kholil Bisyri

37. Handy Rizki Ristanto

38. Sifa Arif Setiawan

39. Bagus Satriyo

40. Suharsono

41. Muhammad Lufti Chakim Chanif

42. Agus lutfvi Maulana

43. Dian Arista

44. Mujib Ridlwan

Page 111: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

45. Ahlikhatul Munadliroh

Santri Ma’had Al Jami’ah

Putri IAIN Salatiga

46. Alfi Ma'rifatun Nisa

47. Alvira Sherlyana Agustin

48. Amelia Novita Sari

49. An Nisa Nur Rohmah

50. Ana Nur Wahyuni

51. Anggrie Yuliana

52. Anisah Fifi Nurfajariyah

53. Anisatul Faizah

54. Anita Rokhi Lafi

55. Annisa Imaniah

56. Annisa Nur Ifati

57. Annisa Putri Abdiningsih

58. Aprialina Nurul Aini

59. Atika Nuril Humairoh

Page 112: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

60. Ayuk Kurnia Rahman

Santri Ma’had Al Jami’ah

Putri IAIN Salatiga

61. Baiti Nur Salamah

62. Bella Wahyu Anggraini

63. Bina Ida Matul Falah

64. Dewi Nurfadayanti

65. Dwi Rahayu

66. Eet Lusiana Primantari

67. Ericha Alfionita

68. Erika Noviyanti

69. Erinda Kharisma Putri

70. Erniyati

71. Fadlila Rahmaningtyas

72. Faizatul Mardiyah

73. Fara Salsabila

74. Fitri Fariska

Page 113: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

75. Fitri Nur Arifa

76. Fitrianingsih

77. Hani Husnul Khotimah

78. Hanik Rahmawati

79. Husnul Khotimah

80. Ike Dwi Astuti

81. Ilma Hidayana

82. Indah Zulaika

83. Intan Amalia

84. Intiyah

85. Jihan Fitrianingsih

86. Lentry Fattaut

87. Kholisotul Inayah

88. Latifah Nur Fitriyana

89. Lato'iful Isaroh

Page 114: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

90. Lina Af'idah

Santri Ma’had Al Jami’ah

Putri IAIN Salatiga

Santri Ma’had Al Jami’ah

91. Lisa Nisyana

92. Lufita Eka Cahyaning Palupi

93. Lulu Laelul Farida

94. Lu'luul Maknun

95. Maghfiroh

96. Masyrifah Ainal Haq

97. Maulida Isna Aulia

98. Mawaddah Ani Fitria

99. Melani Nurul Amalia

100. Melsa Damayanti

111. Miftakhul Avivah

112. Mila Aruna

113. Mita Mahfirotul Umah

114. Miya Tri Windarti

Page 115: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

115. Muniroh Nurhasanah Putri IAIN Salatiga

116. Musyarofah

117. Mutiara Forma Uswatun Khasanah

118. Nanda Oktaviarni Toryana

119. Nikawati

120. Nila Kusyarina

Tabel : 3 Daftar anggota kelompok KATABA

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

Page 116: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

REDUKSI DATA

No Rumusan Masalah Daftar pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana bentuk

jaringan komunikasi

pada kelompok

KATABA?

Bagaimana

efektifitas tindakan

jaringan komunikasi

pada kelompok

KATABA?

Efektifitas tindakan jaringan komunikasi

pada kelompok KATABA adalah

dengan cara diskusi, menyampaikan

informasi, serta masing-masing anggota

menjadi narasumber. Sehingga

terbentuklah jaringan komunikasi yang

sangat efektif untuk dilakukan sebagai

acuan dalam meningkatkan kreativitas

menulis anggota kelompok KATABA.

(M S)

Bagaimana menurut

anda pola jaringan

komunikasi pada

kelompok

KATABA?

cPola jaringan komunikasi yang dipakai

oleh anggota KATABA adalah jaringan

komunikasi yang berbentuk simetris.

Karena dari anggogta satu ke anggota

yang lain saling berkaitan dalam

menyampaiakan informasi maupun

menerima informasi. (M S)

Bagaimana menurut

saudara mengenai

cara diskusi

kelompok

KATABA?

Menurut saya acara diskusi yang

dilakukan oleh kelompok KATABA

sangat membantu dalam perkembangan

kreativitas menulis khusunya

dilingkungan Ma’had sendiri. (F F S)

2 Apa saja kreativitas

menulis kelompok

KATABA?

Metode apa yang

digunakan untuk

menumbuhkan

kreativitas menulis

pada anggota

kelompok

KATABA?

Menggunakan cara diskusi agar semua

anggota dapat menyampaikan

pengalaman mereka masing-masing. (M

S)

Page 117: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Apa saja prestasi

yang sudah diraih

oleh kelompok

KATABA?

Prestasi yang sudah diraih oleh beberapa

anggota KATABA yaitu ada 8 orang dan

30 hasil karya ilmiah baik yang menjadi

juara atau menjadi pemateri di forum

ilmiah. (M S)

Bagaimana upaya

pengelola Ma’had Al

Jami’ah IAIN

Salatiga dalam

meningkatkan

pengenmbangan

skill santri Ma’had

Al Jami’ah IAIN

Salatiga?

Adapun tindak lanjut dari pengelola

Ma’had Al Jami’ah IAIN Salatiga

kepada santri Ma’had Al Jami’ah dalam

mengembangkan karya tulisnya

diberikan pelatihan khusus. Yaitu santri

akan disalurkan ke lembaga penerbitan

bahkan difasilitasi dari lembaga tersebut

tujuanya agar lebih matang dalam

penulisannya, dalam hal ini ada 2 santri

yaitu Firdan Fadlan Sidik dan M. Saful

Rohman yang sudah bisa memanfaatkan

kesempatan tersebut.diskusi dan tukar

pengalaman baik event lomba atau event

konferensi ilmiah. (M N)

Apa saja faktor

pendukung dan

penghambat dalam

meningkatkan

kreativitas menulis

anggota KATABA?

a. faktor pendukungnya adalah

adanya kemauan mereka masing-masing

kemudian mereka termotivasi untuk

menngikuti event tulis menulis. Jadi

mereka mau tidak mau harus membuat

essay, cerpen, puisi, berita, dan juga

makalah ilmiah. Selain faktor dari

kemauan mereka untuk meningkatkan

kreativitas menulis adanya majalah

Page 118: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

dinding dimana dalam madding itu

teman-teman berekspresi atau

mengekspresikan gagasan pemikiran

dalam hal apapun. Kemudia faktor

penghambatnya yaitu masih kurangnya

sumber bacaan, kalau misalkan disini

terdapat sumber bacaan yang banak saya

yakin teman-teman KATABA

menulisnya lebih kreativ. (M S)

Pelatihan menulis

apa saja yang

diberikan kepada

anggota Kelompok

KATABA?

Pelatihan penulisan makalah ilmiah,

essay, cerpen, berita, opini, puisi,

sharing pengalaman dari seluruh

anggota.(F F S)

3 Bagaimana jaringan

komunikasi

kelompok KATABA

dalam meningkatkan

kreativitas menulis

santri Ma’had Al

Jami’ah IAIN

Salatiga?

Bagaimana menurut

saudara mengenai

cara diskusi

kelompok

KATABA?

Cara diskusi kelompok KATABA sesuai

dengan apa yang disepakati bersama

bahwa KATABA adalah kelompok tulis

menulis dibawah naungan Ma’had Al

Jami’ah IAIN Salatiga untuk

penyampaian materi berupa diskusi atau

sharing. Yang mana menganut system

non formal yang mana tidak ada aturan

baku, tidak ada silabi, tidak ada

kurikulum tapi apa yang mereka tau

saling didiskusikan dengan teman. Yang

tau jangan ragu untuk bertanya dan yang

atau juga harus berbagi. ( M S)

Bagaimana menurut Menurut saya acara diskusi yang

Page 119: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

saudara mengenai

cara diskusi

kelompok

KATABA?

dilakukan oleh kelompok KATABA

sangat membantu dalam perkembangan

kreativitas menulis khusunya

dilingkungan Ma’had sendiri. ( F F S)

Apa saja manfaat

mengikuti KATABA

menurut suadara?

Manfaat mengikuti KATABA adalah

bisa lebih melek literasi, karena di

KATABA punya program wajib baca

minimal 15 menit dalam sehari dan satu

bulan satu karya, yaitu program yang bis

mendorong kepada teman-teman dapat

dikatakan duta baca bagi dirinya sendiri

dan pendekar tinta bagi dirinya sendiri

dan itu hanya sekedar motivasi agar

teman-teman bias melek literasi. Karena

kalau Indonesia memeiliki daya literasi

tinggi maka otomatis akan

meningkatkan kualitas pendidikan kita.

Manfaat selanjutnya yaitu menjalin net

working dalam artian teman-teman

KATABA masuk dalam grub yang

didalamnya memuat tentang event tulis

menulis. Dari situ mereka akan

termotivasi agar selalu mencoba untuk

mengikuti event dan mereka akan

menghasilkan karya, dan manfaat

selanjutnya yaitu meningkatkan prestasi,

dalam hal ini presatsi non akademik

Page 120: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

yang berupa tulis menulis contohnya

setelah mengikuti KATABA banyak

teman-teman yang akhirnya lolos

mengikuti acara seminar nasional.

Mereka menulis dan keterima melalui

seleksi dan menjadi pemateri di forum

nasional maupun internasional.( M S)

Page 121: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

TRIANGULASI DATA

No Rumusan

masalah

Daftar

pertanyaan Jawaban Kesimpulan

1 Bagaimana

bentuk

jaringan

komunikasi

pada

kelompok

KATABA?

Bagaimana

efektifitas

tindakan

jaringan

komunikasi pada

kelompok

KATABA?

Efektifitas tindakan

jaringan komunikasi

pada kelompok

KATABA adalah

dengan cara diskusi,

menyampaikan

informasi, serta

masing-masing

anggota menjadi

narasumber.

Sehingga

terbentuklah jaringan

komunikasi yang

sangat efektif untuk

dilakukan sebagai

acuan dalam

meningkatkan

kreativitas menulis

anggota kelompok

KATABA. (M S)

Efektifitas jaringan

komuniksi terbentuk

karena adanya

penyampaian

maupun penerimaan

informasi dari

masing-masing

anggota.

Bagaimana

menurut anda

pola jaringan

komunikasi pada

kelompok

KATABA?

Pola jaringan

komunikasi yang

dipakai oleh anggota

KATABA adalah

jaringan komunikasi

yang berbentuk

simetris. Karena dari

anggogta satu ke

anggota yang lain

saling berkaitan

dalam

menyampaiakan

informasi maupun

Page 122: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

menerima informasi

(M S)

Bagaimana

menurut saudara

mengenai cara

diskusi

kelompok

KATABA?

Cara diskusi

kelompok KATABA

sesuai dengan apa

yang disepakati

bersama bahwa

KATABA adalah

kelompok tulis

menulis dibawah

naungan Ma’had Al

Jami’ah IAIN

Salatiga untuk

penyampaian materi

berupa diskusi atau

sharing. Yang mana

menganut system

non formal yang

mana tidak ada

aturan baku, tidak

ada silabi, tidak ada

kurikulum tapi apa

yang mereka tau

saling didiskusikan

dengan teman. Yang

tau jangan ragu

untuk bertanya dan

yang atau juga harus

berbagi. (M S)

Bagaimana

menurut saudara

mengenai cara

diskusi

kelompok

KATABA?

Menurut saya acara

diskusi yang

dilakukan oleh

kelompok KATABA

sangat membantu

dalam perkembangan

Page 123: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

kreativitas menulis

khusunya

dilingkungan Ma’had

sendiri. (F F S)

2 Apa saja

kreativitas

menulis

kelompok

KATABA?

Pelatihan

menulis apa saja

yang diberikan

kepada anggota

kelompok

KATABA?

Pelatihan penulisan

makalah ilmiah,

essay, cerpen, berita,

opini, puisi, sharing

pengalaman dari

seluruh anggota. (F F

S)

Melalui pelatihan

menulis inilah

dinilai memiliki

dampak positif

untuk meningkatkan

kreativitas menulis

santri Ma’had Al

Jami’ah IAIN

Salatiga.

Apa saja manfaat

menikuti

KATABA

menurut

saudara?

Manfaat mengikuti

KATABA adalah

bisa lebih melek

literasi, karena di

KATABA punya

program wajib baca

minimal 15 menit

dalam sehari dan satu

bulan satu karya,

yaitu program yang

bis mendorong

kepada teman-teman

dapat dikatakan duta

baca bagi dirinya

sendiri dan pendekar

tinta bagi dirinya

sendiri dan itu hanya

sekedar motivasi

agar teman-teman

bias melek literasi.

Karena kalau

Indonesia memeiliki

daya literasi tinggi

maka otomatis akan

Page 124: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

meningkatkan

kualitas pendidikan

kita. Manfaat

selanjutnya yaitu

menjalin net working

dalam artian teman-

teman KATABA

masuk dalam grub

yang didalamnya

memuat tentang

event tulis menulis.

Dari situ mereka

akan termotivasi agar

selalu mencoba

untuk mengikuti

event dan mereka

akan menghasilkan

karya, dan manfaat

selanjutnya yaitu

meningkatkan

prestasi, dalam hal

ini presatsi non

akademik yang

berupa tulis menulis

contohnya setelah

mengikuti KATABA

banyak teman-teman

yang akhirnya lolos

mengikuti acara

seminar nasional.

Mereka menulis dan

keterima melalui

seleksi dan menjadi

pemateri di forum

nasional maupun

internasional.(M S)

Page 125: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Apa saja faktor

pendukung dan

penghambat

dalam

meningkatkan

kreativitas

menulis anggota

KATABA?

faktor pendukungnya

adalah adanya

kemauan mereka

masing-masing

kemudian mereka

termotivasi untuk

menngikuti event

tulis menulis. Jadi

mereka mau tidak

mau harus membuat

essay, cerpen, puisi,

berita, dan juga

makalah ilmiah.

Selain faktor dari

kemauan mereka

untuk meningkatkan

kreativitas menulis

adanya majalah

dinding dimana

dalam madding itu

teman-teman

berekspresi atau

mengekspresikan

gagasan pemikiran

dalam hal apapun.

Kemudia faktor

penghambatnya yaitu

masih kurangnya

sumber bacaan, kalau

misalkan disini

terdapat sumber

bacaan yang banak

saya yakin teman-

teman KATABA

menulisnya lebih

kreativ. (M S)

Kemauan dan

motivasi dari diri

sendiri menjadikan

faktor pendukung

oleh anggota

KATABA

sementara yang

menjadi penghambat

adalah kurangnya

sumber bacaan

sebagai sarana untuk

menambah wawasan

diskusi pada setiap

kegiatana dan

sumber untuk

berkreasi.

Page 126: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Bagaimana

menurut saudara

mengenai cara

diskusi

kelompok

KATABA?

Menurut saya acara

diskusi yang

dilakukan oleh

kelompok KATABA

sangat membantu

dalam perkembangan

kreativitas menulis

khusunya

dilingkungan Ma’had

sendiri. (F F S)

3 Bagaimana

jaringan

komunikasi

kelompok

KATABA

dalam

meningkatkan

kreativitas

menulis santri

Ma’had Al

Jami’ah IAIN

Salatiga?

Bagaimana

menurut saudara

mengenai cara

diskusi

kelompok

KATABA?

Cara diskusi

kelompok KATABA

sesuai dengan apa

yang disepakati

bersama bahwa

KATABA adalah

kelompok tulis

menulis dibawah

naungan Ma’had Al

Jami’ah IAIN

Salatiga untuk

penyampaian materi

berupa diskusi atau

sharing. Yang mana

menganut system

non formal yang

mana tidak ada

aturan baku, tidak

ada silabi, tidak ada

kurikulum tapi apa

yang mereka tau

saling didiskusikan

dengan teman. Yang

tau jangan ragu

untuk bertanya dan

yang atau juga harus

berbagi. (M S)

Dengan penerapan

kelompok yang non

formal dalam

berdiskusi maka

Page 127: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Apakah sudara

memiliki karya

dari hasil

pelatihan

KATABA?

Iya saya sudah

memiliki karya dari

hasil pelatihan

KATABA

diantaranya yaitu,

Juara 3 Essay

Nasioanl antar santri

dan mahasiswa

bertema : Santri di

Tengah Era Millenial

dan Digital, CSS

MORA Nasional

2018 , Juara 3

Menulis Cerpen

bertema : Cinta

Indonesia,

Karyapedia Publisher

2018, Juara Harapan

II Kisah Inspiratif

Mahasiswa

Bidikmisi

GEMBIRA 2018,

Juara 1 Esai bertema

: Bhinneka dalam

Berkarya, HMJ KPI

IAIN Surakarta,

2018 (F F S)

tidak ada batasan

untuk membagi

gagasan serta

informasi yang

terkait dengan

pengembangan

karya tulis yang

akan dihasilkan.

Terbukti bahwa

kegiatan tersebut

anggotanya

memiliki karya.

Meskipun karya

yang tidak

dipublikasikan.

Bagaimana

efektifitas

tindakan

jaringan

komunikasi pada

kelompok

KATABA?

Efektifitas tindakan

jaringan komunikasi

pada kelompok

KATABA adalah

dengan cara diskusi,

menyampaikan

informasi, serta

masing-masing

anggota menjadi

narasumber.

Tindakan jaringan

komunikasi melalui

sistem diskusi pada

kelompok KATABA

dirasa sangat

Page 128: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

Sehingga

terbentuklah jaringan

komunikasi yang

sangat efektif untuk

dilakukan sebagai

acuan dalam

meningkatkan

kreativitas menulis

anggota kelompok

KATABA.(M S)

memiliki pengaruh

dalam meningkatkan

kreativitas santri.

Sehingga pengelola

Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga

menindak lanjuti

dan memberi

dukungan

sepenuhnya kepada

santri yang

berprestasi dalam

karya penulisan.

Bagaimana

upaya pengelola

Ma’had Al

Jami’ah IAIN

Salatiga dalam

meningkatkan

pengenmbangan

skill santri

Ma’had Al

Jami’ah IAIN

Salatiga?

Adapun tindak lanjut

dari pengelola

Ma’had Al Jami’ah

IAIN Salatiga

kepada santri

Ma’had Al Jami’ah

dalam

mengembangkan

karya tulisnya

diberikan pelatihan

khusus. Yaitu santri

akan disalurkan ke

lembaga penerbitan

bahkan difasilitasi

dari lembaga tersebut

tujuanya agar lebih

matang dalam

penulisannya, dalam

hal ini ada 2 santri

yaitu Firdan Fadlan

Sidik dan M. Saful

Rohman yang sudah

bisa memanfaatkan

kesempatan

tersebut.diskusi dan

tukar pengalaman

baik event lomba

Page 129: JARINGAN KOMUNIKASI PADA KELOMPOK KATABAe-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/4403/1/BAB LENGKAP.pdf · data dilakukan dengan observasi, wawancara, dan dokumentasi, hasil data dianalisiskemudian

atau event konferensi

ilmiah. (M N)