Jaras Donny
-
Upload
doooooiiiii -
Category
Documents
-
view
256 -
download
0
Transcript of Jaras Donny
-
8/10/2019 Jaras Donny
1/42
I. PENDAHULUAN
Sistem persarafan terdiri dari sel-sel saraf yang disebut neuron dan jaringan
penunjang yang disebut neuroglia . Tersusun membentuk sistem saraf pusat (SSP) dan sistemsaraf tepi (SST). SSP terdiri atas otak dan medula spinalis sedangkan sistem saraf tepi
merupakan susunan saraf diluar SSP yang membawa pesan ke dan dari sistem saraf pusat.
Sistem persarafan berfungsi dalam mempertahankan kelangsungan hidup melalui berbagai
mekanisme sehingga tubuh tetap mencapai keseimbangan. Stimulasi yang diterima oleh
tubuh baik yang bersumber dari lingkungan internal maupun eksternal menyebabkan berbagai
perubahan dan menuntut tubuh dapat mengadaptasi sehingga tubuh tetap seimbang.1
Stimulasi diterima oleh reseptor sistem saraf yang selanjutnya akan dihantarkan oleh
sistem saraf tepi dalam bentuk impuls listrik ke sistem saraf pusat. agian sistem saraf tepi
yang menerima rangsangan disebut reseptor! dan diteruskan menuju sistem saraf pusat oleh
sistem saraf sensoris. Pada sistem saraf pusat impuls diolah dan diinterpretasi untuk
kemudian jawaban atau respon diteruskan kembali melalui sistem saraf tepi menuju efektor
yang berfungsi sebagai pencetus jawaban akhir. Sistem saraf yang membawa jawaban atau
respon adalah sistem saraf motorik. agian sistem saraf tepi yang mencetuskan jawaban
disebut efektor. "awaban yang terjadi dapat berupa jawaban yang dipengaruhi oleh kemauan
(#olunter) dan jawaban yang tidak dipengaruhi oleh kemauan (in#olunter). "awaban #olunter
melibatkan sistem saraf somatis sedangkan yang in#olunter melibatkan sistem saraf otonom.
$fektor dari sitem saraf somatik adalah otot rangka sedangkan untuk sistem saraf otonom!
efektornya adalah otot polos! otot jantung dan kelenjar sebasea.1
1
-
8/10/2019 Jaras Donny
2/42
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. RESEPTOR SENSORIS
%eseptor sensoris berupa sel-sel khusus atau proses sel yang memberikan informasi
tentang kondisi didalam dan diluar tubuh kepada susunan saraf pusat. &ndera peraba pada
kulit adalah indera yang digunakan untuk merasakan sensiti#itas temperatur! nyeri! sentuhan!
tekanan! getaran! dan propriosepsi. &ndera peraba di kulit memiliki reseptor yang tersebar di
seluruh tubuh dan terdiri dari struktur yang sederhana. eberapa informasi dikirim di
susunan saraf pusat dan sampai pada kortek sensoris primer sehingga kita bisa mengetahui
ataupun mengenal rangsangannya. %angsangan sensoris dapat kita interpretasikan melalui
frekuensi-frekuensi basis setelah terjadi potensial aksi. 'atangnya informasi atau rangsangan
pada kulit kita itulah yang dinamakan sensasi! dan saat kita mengenal rangsangan yang
datang dari kulit kita inilah yang dinamakan persepsi.1
dapun indera-indera khusus pada tubuh kita seperti penciuman! penglihatan! perasa
pada lidah! keseimbangan dan pendengaran. Sensasi yang datang pada tubuh kita diterima
oleh reseptor yang khusus yang strukturnya lebih komplek daripada reseptor pada kulit.
%eseptor indera ini terletak pada indera khusus pada manusia seperti mata! telinga dimana
reseptornya dilindungi oleh jaringan-jaringan di sekitarnya. &nformasi yang datang pada
reseptor memberikan distribusi pada daerah-daerah khusus pada kortek serebri seperti
auditory kortek! #isual kortek yang akan diterima sebagai rangsangan khusus dan pusat
lainnya di batang otak. 1!
%eseptor pada kulit dapat dibagi menjadi tiga macam antara lain e*teroceptors dimana
receptor ini memberi informasi terhadap lingkungan luar! proprioseptor merupakan receptor
yang menerima informasi terhadap posisi otot skeletal dan sendi dan yang terakhir
interoceptor yang berfungsi untuk memonitor fungsi organ #isceral. +ntuk lebih detailnya
receptor pada kulit dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian yaitu nosiceptor untuk rasa
nyeri! thermoreceptor untuk temperature! mechanoreceptor untuk rangsangan fisik! dan
chemoreceptor untuk rangsangan kimiawi. Tiap-tiap receptor mempunyai fungsi dan struktur
yang berbeda. Perbedaan antara somatik receptor dan #isceral receptor terletak pada lokasi
2
-
8/10/2019 Jaras Donny
3/42
bukan pada strukturnya. %eseptor nyeri di wajah sama seperti reseptor nyeri di kulit! akan
tetapi dua sensasi itu dikirim pada lokasi yang berbeda di susunan saraf pusat! bagaimanapun
juga propriosepsi adalah sensasi somatik yang unik. Terdapat proprioseptor pada organ
#iseral thorak dan ka#um abdominopel#ic. ,ita tidak menyadari bila organ-organ tersebut
mulai bekerja! kita tidak bisa menceritakanyya contohnya saat spleen! appendik! ataupun
pankreas bekerja saat itu. organ #iseral mempunyai reseptor rasa nyeri!temperatur!sentuhan
yang lebih rendah daripada reseptor pada kulit dan informasi sensoris yang diterima
lokasinya lebih sedikit karena daerah reseptor tersebar luas di organ.1!
a. NOCISEPTOR
%eseptor nyeri atau nociseptor terletak pada daerah superfisial kulit! kapsul sendi! dalam
periostea tulang sekitar dinding pembuluh darah. "aringan dalam dan organ #iseral
mempunyai beberapa nociseptor. %eseptor nyeri merupakan free ner#e ending dengan daerah
reseptif yang luas! sebagai hasilnya sering kali sulit membedakan sumber rasa nyeri yang
tepat.
ociseptor sensitif terhadap temperatur yang ekstrim! kerusakan mekanis dan kimia
seperti mediator kimia yang dilepaskan sel yang rusak. agaimanapun juga rangsangan yang
kuat akan diterima oleh ketiga tipe reseptor. +ntuk itulah kita bisa merasakan sensasi rasanyeri yang disebabkan oleh asam! panas! luka yang dalam. %angsangan pada dendrit di
nociseptor menimbulkan depolarisasi! bila segmen akson mencapai batas ambang dan terjadi
potensial aksi di susunan saraf pusat.
b. THERMORESEPTOR
Temperatur reseptor atau thermorseptor merupakan free ner#e ending yang terletak pada
dermis! otot skeletal! li#er! hipothalamus. %eseptor dingin tiga atau empat kali lebih banyak
daripada reseptor panas. Tidak ada struktur yang membedakan reseptor dingin dan
panas.Sensasi temperatur diteruskan pada jalur yang sama dengan sensasi nyeri. ereka
dikirim sampai formasio retikularis! thalamus! dan korteks primer sensoris. Thermoreseptor
merupakan phasic reseptor! aktif bila temperatur berubah! tetapi cepat beradaptasi menjadi
temperatur yang stabil. "ika kita menghidupkan air conditioning dalam ruangan pada musim
panas! temperatur berubah drastis pada saat pertama kali tetapi kita cepat merasakan nyaman
karena sudah terjadi adaptasi.
3
-
8/10/2019 Jaras Donny
4/42
c. MECHANORESEPTOR
echanoreseptor sangat sensitif terhadap rangsangan yang terjadi pada membran sel.
embran sel memiliki regulasi mekanis ion channel dimana bisa terbuka ataupun tertutup
bila ada respon terhadap tegangan! tekanan! dan yang bisa menimbulkan kelainan pada
membran. Terdapat tiga jenis mechanoreseptor antara lain/!0
1. Tactile reseptor memberikan sensasi sentuhan! tekanan dan getaran. Sensasi
sentuhan memberikan informasi tentang bentuk atau tekstur! dimana tekanan
memberikan sensasi derajat kelainan mekanis. Sensasi getaran memberikan
sensasi denyutan atau debaran.
. aroreseptor untuk mendeteksi adanya perubahan tekanan pada dinding pembuluh
darah dan pada tractus digesti#us! urinarius dan sistem reproduksi.
0. Proprioseptor untuk memonitor posisi sendi dan otot! hal ini merupakan struktur
dan fungsi yang komplek pada reseptor sensoris
1.Tactile reseptor
emberikan sensasi secara lengkap tentang sumber rangsangan seperti lokasinya! bentuk!
ukuran! tekstur. %eseptor ini sangat sensitif dan mempunyai daerah reseptif yang sempit.
%eseptor sentuhan dan tekanan memiliki lokasi yang sedikit karena mempunyai daerah
reseptif yang luas dan memberikan sedikit informasi terhadap rangsangannya.da beberapa
tipe tactil reseptor pada kulit seperti free ner#e ending sentuhan dan tekanan yang terdapat
pada sel epidermis! ner#e ending pada root hair pleksus! tactile disk (erkels)! tactil
corpuskel (eissners)! lamelated corpuscle (Pacinian corpuscle)!dan %uffini corpuscle.
1. 2ree ner#e ending pada epidermis untuk sensasi rasa nyeri dan suhu. %eseptor ini
hanya terdapat pada permukaan cornea pada mata dan bagian permukaan bagian
tubuh lainnya.
. er#e ending root hair pleksus untuk memonitor adanya kelainan dan pergerakan
yang melewati permukaan tubuh. Seperti saat kita memakai baju maka kita dapat
merasakan sesuatu benda menempel pada kulit kita.
4
-
8/10/2019 Jaras Donny
5/42
0. Tactile disk (erkels) merupakan reseptor sentuhan dan tekanan yang terdapat
pada kulit yaitu pada sel epithel kulit pada lapisan stratum germinati#um.
3. Tactil corpuscle ( eissners) menerima sensasi dari sentuhan dan tekanan dan
getaran yang rendah. %eseptor ini terdapat pada kelopak mata! bibir! jari-jari
tangan! puting susu dan genetalia eksterna.
4. 5amellated corpuscle (Pacinian corpuscle) reseptor ini sensitif terhadap sentuhan
yang dalam. ,arena reseptor ini sangat cepat beradaptasi sehingga sangat senstif
terhadap denyutan atau getaran dengan frekuensi yang tinggi. %eseptor ini
terdapat pada dermis! jari-jari! glandula mamae dan genetalia eksterna! pada
permukaan dalam dan luar fascia! capsul sendi. &nformasi sensoris #isceral
diberikan oleh corpuskel lamela di mesenteries! pancreas! dinding urethra! dankandung kemih.
6. 7orpuscle %uffini juga sensitif terhadap tekanan dan perubahan-perubahan pada
kulit. %eseptor ini berlokasi pada lapisan retikular dermis.
.!aroreseptor
aroreseptor bisa memonitor perubahan dari tekanan. aroreseptor terdiri dari free
ner#e ending yang bercabang didalam jaringan elastic pada dinding organ berongga! seperti
pembuluh darah! bagian pernafasan! pencernaan dan tractus urinarius. ila ada perubahan
tekanan dinding jaringan elastik mengecil atau membesar.aroreseptor memonitor dinding
pembuluh darah yang besar seperti arteri carotis! aorta. 8al ini juga mempengaruhi regulasi
dari kerja jantung sehingga pembuluh darah tetap mengalir pada organ 9organ #ital.
aroreseptor pada paru juga memonitor derajat ekspansi dari paru.0
".Proprioseptor
Proprioseptor memonitor perubahan posisi sendi dan otot! adanya tegangan pada
tendon dan ligamen dan kontraksi dari otot. Proprioseptor dapat dibagi menjadi/0
1. uscle spindle yang terdapat pada otot skeletal memonitor panjang dari otot dan
tanda tegangan dari reflek.
5
-
8/10/2019 Jaras Donny
6/42
. :olgi tendon yang fungsinya mirip dengan corpuscle %uffini tetapi berlokasi di
otot skeletal dan tendon. %angsangan pada reseptor dapat berupa tekanan pada
tendon sehingga terjadi kontraksi otot.
0. %eseptor capsul pada sendi. %eseptor ini sangat kaya dengan free ner#e ending
yang bisa mendeteksi tekanan! sentuhan dan pergerakan dalam sendi. danya
perubahan posisi tubuh merupakan hasil dari integrasi informasi pada reseptor ini
dan juga pada musle spindle! golgi tendon organ! dan reseptor pada telinga dalam.
#. CHEMORESEPTOR
Spesialisasi pada neuron chemoresepti# dapat dideteksi dengan perubahan kecil dari
konsentrasi kimia. +mumnya chemoreseptor berespon terhadap substansi water-soluble danlipid-soluble yang larut dalam cairan.7hemoreseptor tidak mengirim informasi pada kortek
primer sensoris! jadi kita tidak tahu adanya sensasi yang diberikan kepada reseptor tersebut.
Saat informasi sensoris datang lalu diteruskan menuju batang otak yang merupakan pusat
otonomik yang mengatur pusat respirasi dan fungsi cardio#askuler. euron pada pusat
respirasi merespon konsentrasi ion hidrogen (p8) dan tingkat karbondioksida pada cairan
cerebrospinal. euron chemoresepti#e ini berlokasi di carotid bodies! dekat arteri karotis
inaerna pada tiap sisi leher! dean aortik bodies diantara cabang utama lengkungan aorta.
%eseptor ini memonitor p8 dan karbondioksida dan tingkat oksigen pada darah arteri.
Serabut 9 serabut afferent meninggalkan carotid dan aortik bodies mencapai pusat respirasi
dengan berjalan ke ner#us &; (glossopharyngeal) dan ; (#agus). 0
6
-
8/10/2019 Jaras Donny
7/42
!. TRAKTUS ASCENDENS MEDULA SPINALIS
Saat memasuki medula spinalis serabut saraf sensoris berbagai tipe dan fungsi dipilih
serta dipisahkan menjadi berkas atau traktus saraf. eberapa serabut saraf menghubungkan
segmen medula spinalis! sementara yang lain naik dari medula spinalis ke pusat-pusat yang
lebih tinggi dan menghubungkan medula spinalis dan otak. Semua ini disebut serabut
ascendens atau traktus ascendens. Substantia alba medula spinalis terdiri atas traktus
ascendens dan traktus descendens.Traktus ascendens menghantarkan informasi aferen dapat
atau tidak dapat mencapai kesadaran. &nformasi ini dapat dibagi menjadi dua kelompok/
1. &nformasi eksteroseptif! yang berasal dari luar tubuh seperti rasa nyeri! suhu dan raba
. &nformasi proprioseptif! yang berasal dari dalam tubuh seperti otot dan sendi.
OR$ANISASI ANATOMIN%A
&nformasi umum dari ujung sensoris tepi dihantarkan melalui susunan saraf oleh suatu
seri neuron. 5intasan ascendens yang menuju kesadaran terdiri dari 0 neuron /0
7
-
8/10/2019 Jaras Donny
8/42
1. euron ordo pertama mempunyai badan sel dalam ganglion radiks posterior
medula spinalis! suatu prosesus tepi berhubungan dengan ujung reseptor sensoris!
sementara suatu prosesus sentralis memasuki medula spinalis melalui radiks
posterior untuk bersinaps dengan ujung neuron ordo kedua
. euron ujung kedua mempunyai suatu akson yang berdecussatio (menyilang
kesisi yang berlawanan) dan naik ke tingkat susunan saraf sentral yang lebih
tinggi untuk bersinaps dengan ujung neuron ordo ketiga.
0. euron ordo ketiga terdapat dalam talamus dan mengeluarkan serabut proyeksi
melintasi daerah sensoris korteks serebri.
&UN$SI TRAKTUS ASCENDENS
Sensasi rasa nyeri dan suhu naik dalam traktus spinothalamikus lateralis! raba dan
tekanan ringan naik kedalam traktus spinothalamikus anterior. %aba diskriminatif
(kemampuan untuk melokalisir secara tepat daerah tubuh yang diraba dan menyadari bahwa
dua titik yang disentuh secara serempak) naik dalam kolumna alba posterior termasuk juga
informasi dari otot-otot dan sendi-sendi yang berkaitan dengan gerakan dan posisi! disamping
itu sensasi getaran juga naik dalam kolumna alba posterior. &nformasi tidak sadar otot! sendi!
kulit dan jaringan subkutan mencapai serebelum melalui traktus spinoserebelaris anterior dan
posterior serta melalui traktus cuneoserebelaris.Traktus ascendens lainya untuk informasi
nyeri suhu dan raba dialirkan ke kolikulus superior dari otak tengah melalui traktus
spinotectalis untuk keperluan refleks spino#isual. Traktus spinoretikularis merupakan lintasan
dari otot dan sendi dan kulit ke formasio retikularis. Sementara traktus spinooli#arius
merupakan lintasan tidak langsung untuk informasi aferen yang mencapai serebelum.0!3
a. Tra't(s Spi)ot*ala+ic(s Lateralis U)t(' Rasa N,eri Da) S(*(
8
-
8/10/2019 Jaras Donny
9/42
%eseptor nyeri dan suhu dalam kulit dan jaringan lainya merupakan ujung saraf bebas.
&mpuls nyeri!panas dan dingin memasuki medula spinalis dari ganglion radiks posterior
melanjutkan keujung kolumna grisea posterior dan membagi diri menjadi cabang ascendens
dan descendens. 7abang-cabang ini berjalan dalam satu atau dua segmen medula spinalis dan
membentuk traktus posterolateralis lissauer. Serabut dari neuron ordo pertama ini berakhir
dengan cara bersinaps dengan sel-sel dalam kolumna grisea posterior termasuk sel-sel dalam
substantia gelatinosa.
kson dari neuron ordo kedua menyilang secara obli
-
8/10/2019 Jaras Donny
10/42
dalam nukleus posterolateralis #entralis thalamus melintas ke posterior kapsula interna dan
korona radiata untuk mencapai daerah somastatik dalam girus postsentralis korteks serebri.
Paruhan kontralateral tubuh diwakili secara terbalik! tangan dan mulut terletak di inferior!
tungkai terletak di superior! kaki dan anogenital pada permukaan medial hemisferium. 'ari
sini informasi ditransmisikan pada daerah korteks serebri untuk digunakan area motorik dan
area asosiasi parietal. Peranan korteks serebri adalah menginterpretasikan informasi sensorik
pada tingkat kesadaran.3
b. Tra't(s Spi)ot*ala+i'(s A)terior U)t(' Raba Da) Te'a)a) Ri)-a)
irip seperti traktus spinothalamikus lateralis yang memberi kontribusi untuk traktusposterolateralis dari lisssouer! diduga neuron ordo pertama berakhir dengan sel kelompok
substantia gelatinosa dalam kolumna grisea posterior.kson neuron ordo kedua menyilang
obli
-
8/10/2019 Jaras Donny
11/42
spinotektalis membentuk lemiscus spinalis (untuk raba kasar dan tekanan diduga diapresiasi
disini).
kson neuron ordo ketiga dalam nukleus posterolateralis #entralis thalamus melalui
posterior kapsula interna dan korona radiata mencapai daerah somastetik dalam giruspostsentralis korteks serebri. Paruhan kontralateral tubuh diwakili sacara terbalik tangan dan
mulut terletak di inferior. presiasi sadar! raba dan tekanan tergantung pada aktifitas korteks
serebri. 8arus ditekankan bahwa rasa hanya dapat dilokalisir secara kasar! dan hanya
memungkinkan diskriminasi intensitas yang sangat kecil.
c. Col(+)a Alba Posterior &ascic(l(s $racilis Da) &ascic(l(s C()eat(s U)t('
Rasa Raba Dis'ri+i)ati/0 Rasa $etara)0 Rasa Se)#i Otot Sa#ar
kson masuk medula spinalis radik ganglion posterior dan melintas columna alba
posterior sisi yang sama. 'isini serabut membagi diri menjadi cabang ascenden panjang dan
descenden pendek. cabang descenden melintas turun dalam sejumlah segmen yang #ariabel!
memberi cabang contralateral yang bersinap dengan sel dalam cornu grisea posterior ! dengan
neuron internunsial dan dengan sel cornu anterior! jelas bahwa serabut descenden pendek
terlibat dengan reflek intersegmental. Serabut ascenden panjang juga berakhir dengan cara
bersinap dengan sel cornu grisea posterior neuron internunsial dan sel cornu anterior.'istribusi ini meluas meliputi beberapa segmen medula spinalis. Pada serabut descenden
pendek! berperan dalam reflek intersegmental.anyak serabut ascenden yang panjang
berjalan dalam columna alba posterior sebagai fasciculus gracillis dan cuneatus. 2asciculus
gracillis ditemukan disepanjang seluruh medula spinalis dan mengandung serabut ascenden
panjang saraf sacral! lumbal dan enam saraf thorakal bagian bawah. 2asciculus cuneatus
terletak dilateral pada segmen thorakalis atas dan ser#ikalis medula spinalis serta dipisahkan
dari fasciculus gracillis oleh septum. 2asciculus cuneatus mengandung serabut ascenden
panjang enam serabut saraf thorakal dan semua ner#us spinalis ser#ikalis.3
Serabut fasciculucs gracillis dan cuneatus naik ipsilateral dan berakhir dengan bersinaps
dengan neuron ordo ke dua dalam nuklei gracillis dan cuneatus medula oblongata. kson
ordo ke dua ini juga disebut dengan serabut arkuata interna! memanjang anteromedial di
sekeliling substantia grisea centralis dan menyilang median ! berdecusatio dengan serabut
yang bersesuaian pada sisi yang berlawanan dalam decusatio sensorik! Serabut kemudian
naik sebagai berkas tunggal dan kompak yaitu lemniskus medialis melalui medula oblongata!
11
-
8/10/2019 Jaras Donny
12/42
pons! dan otak tengah. Serabut berakhir dengan bersinaps dengan ordo ke tiga dalam nukleus
postero lateralis #entralis thalamus.
kson neuron ordo ke tiga meninggalkan dan melintas melalui posterior capsula minterna
dan corona radiata untuk mencapai daerah somestetik pada gyrus postcentralis cortek cerebri.Paruhan conteralateral tubuh diwakili secara terbalik! tangan dan mulut diinferior. 'engan
cara ini! kesan seperti raba dengan tingkat intensitas halus! lokalisasi yang tepat dan
diskriminasi dua titik dapat diapresiasi. %asa getaran dan posisi bagian tubuh yang berbeda-
beda dapat diketahui secara sadar.Sejumlah serabut dalam fasciculus cuneatus segmen
ser#ikalis dan thorakalis atas! setelah berakhir pada neuron ordo kedua nukleus cuneatus!
direlay dan berjalan sebagai akson neuron ordo kedua untuk memasuki cerebellum melalui
pedunkulus cerebellaris inferior sisi yang sama . lintasan ini disebut Tractus
7uneocerebellaris dan serabut diketahui sebagai serabut arkuata e*terna. 2ungsi serabut ini
untuk mengalirkan informasi rasa otot sendi ke cerebellum.
TRACTUS SPINOCERE!ELLARIS POSTERIOR UNTUK RASA SENDI OTOT KE
CERE!ELLUM
#. Tra't(s Spi)ocerebellaris Posterior
kson yang memasuki medula spinalis dari radi* ganglion posterior memasuki columna
grisea posterior serta berakhir dengan bersinap pada neuron ordo kedua pada dasar dari
columna grisea posterior. euron ini secara kolektif diketahui sebagai nukleus dorsalis
(7olumna 7larck). kson neuron ordo kedua ini memasuki posterolateral columna alba
lateral pada sisi yang sama dan naik sebagai tractus spinocerebellaris posterior ke medulla
oblongata. 'isini tractus bersatu dengan pedunkulus cerebellaris inferior dan berakhir pada
corte* cerebellaris. Perhatikan bahwa ia tidak naik ke kortek cerebri. ,arena nukleus dorsalis
hanya membentang dari segmen ser#ikalis kedelapan ke arah kaudal ke segmen lumbal ketiga
dan keempat! akson ini memasuki medula spinalis radik posterior segmen lumbal bawah dan
sacral naik dalam columna alba posterior sehingga mencapai segmen lumbal ketiga atau
keempat masuk ke nukleus dorsalis Serabut spinocerebellaris posterior menerima informasi
dari otot sendi! spindel-spindel otot! organ-organ tendon dan reseptor-reseptor sendi badan
dan anggota gerak bawah. &nformasi mengenai tegangan otot dan tendon serta gerakan-
gerakan otot dan sendi digunakan oleh serebellum dalam mengkoordinasi gerakan-gerakan
anggota gerak serta mempertahankan postur.3
12
-
8/10/2019 Jaras Donny
13/42
e. Tract(s Spi)ocerebellaris A)terior
kson yang memasuki medula spinalis ganglion radik posterior berakhir dengan bersinap
dengan neuron ordo kedua dalam nukleus dorsalis pada basis columna grisea anterior.
Sebagian besar akson neuron ordo kedua menyilang sisi yang berlawanan dan naik sebagai
tractus spinocerebellaris anterior pada columna alba sisi yang berlawanan. Sebagian kecil
akson naik sebagai tractus spinocerebellaris anterior dalam columna alba sisi yang sama.
Setelah naik melalui medula oblongata dan pons! serabut masuk kedalam cerebellum melalui
pedunkulus cerebellaris superior dan berakhir dalam cortek cerebellaris.'iduga bahwa
serabut yang menyilang kesisi yang berlawanan dalam medula spinalis menyilang kembali
dalam cerebellum. Tractus spinocerebellaris anterior mengalirkan informasi otot sendi dari
spindel-spindel otot! organ-organ tendon! reseptor-reseptor sendi badan dan anggota gerak
atas dan bawah. 'iduga juga bahwa melalui facia ini cerebellum menerima informasi dari
kulit dan facia superficial.!3
/. Tract(s C()eocerebellaris
13
-
8/10/2019 Jaras Donny
14/42
Serabut ini berasal dari nukleus cuneatus dan memasuki cerebellum melalui pedunculus
cerebellaris inferior sisi yang sama. Serabut ini diketahui sebagai serabut arkuata e*terna
posterior dan fungsinya adalah mengalirkan informasi rasa otot sendi ke cerebellum.
LINTASANLINTASAN ASCENDEN LAINN%A
-. Tract(s Spi)otectalis
kson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berjalan ke substantia
grisea yang bersinap pada neuron ordo kedua yang tidak diketahui. kson neuron ordo kedua
menyilang bidang median dan naik sebagai tractus spinotectalis dalam columna alba
anterolateral yang terletak berdekatan dengan tractus spinothalamikus lateralis. Setelah
melintasi medula oblongata dan pons berakhir dengan bersinap dengan neuron dalam
colicullus utak tengah . lintasan ini memberikan informasi aferen untuk reflek spino#isualis
serta membawa gerakan-gerakan mata dan kepal kearah sumber stimuli.
*. Tract(s Spi)oretic(laris
kson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berakhir pada neuron ordo
kedua yang tidak diketahui dalam substantia grisea. kson neuron ordo kedua ini naik dalam
medula spinalis sebagai tractus spinoreticularis dalam columna alba lateralis. Sebagian besar
serabut ini tidak menyilang dan berakhir dengan cara bersinap dengan neuron formatio
reticularis dalam medula oblongata! pons! otak tengah. Tractus spinoreticularis memberikan
lintasan aferen untuk formatio reticularis yang memainkan peranan penting dalam
mempengaruhi tingkat kesadaran.0
i. Tract(s Spi)oOli2ari(s
kson memasuki medula spinalis ganglion radik posterior dan berakhir pada neuron ordo
ke dua yang tidak diketahui dalam columna grisea posterior. kson dalam neuron ordo kedua
melintasi garis tengah dan naik sebagai tractus spino-oli#arius dalam substantia alba pada
sambungan columna anterior dan lateralis. kson ini berakhir dengan bersinap pada neuron
ordo ketiga dalam nuklei oli#arius medula oblongata. kson ini melintasi garis tengah dan
14
-
8/10/2019 Jaras Donny
15/42
memasuki cerebellum melalui pedunculus cerebellaris inferior. Tractus spino-oli#arius
mengalirkan informasi dari organ-organ kulit dan proprioseptif ke cerebellum.
3. Tract(s Se)sori' 4iseralis
Sensasi yang timbul dari #isera berlokasi dalam toraks dan abdomen memasuki medula
spinalis melalui radiks posterior. adan-badan sel neuron orde pertama terletak dalam
ganglion radiks posterior. Prosesus tepi sel ini menerima impuls saraf dari ujung reseptor
regangan dan nyeri dalam #isera. Prosesus sentral! setelah masuk medula spinalis bersinaps
dengan neuron orde kedua dalam substansia grisea! kemungkinan ke dalam columna grisea
anterior atau lateralis .kson-akson neuron orde kedua diduga bersatu dengan traktus
spinothalamicus dan naik serta barakhir pada neuron orde ketiga dalam nukleus posterolateral
#entral thalamus. Tujuan akhir akson neuron orde ketiga kemungkinan terdapat pada girus
postcentralis korteks serebri. banyak serabut #iseral aferen yang memasuki medula spinalis
bercabang dan berpartisipasi dalam aktifitas refleks.3
C. TRAKTUS DESENDEN MEDULA SPINALIS
euron motorik dalam kolumna grisea anterior medula spinalis mengirimkan akson-
akson untuk menginer#asi otot skelet melalui radiks-radiks anterior medula spinalis. euron-
neuron motorik ini disebut sebagai lower motor neuron dan merupakan lintasan umum akhir
ke otot.5ower motor neuron secara konstan mengalami pemboman impuls saraf yang turun
dari medula oblongata! pons! otak tengah dan korteks serebri. 'emikian juga dengan impuls
yang masuk sepanjang serabut sensorik radiks posterior. Serabut saraf yang turun dalam
substantia alba dari pusat saraf supraspinal dipisahkan menjadi berkas saraf yang dipisahkan
menjadi berkas saraf yang disebut traktus desenden. euron-neuron supraspinal ini beserta
traktusnya disebut upper motor neuron dan memberikan banyak lintasan terpisah yang dapat
mempengaruhi aktifitas motorik.
OR$ANISASI ANATOMIS
Pengendalian akitifitas otot skelet dari kortek serebri dan pusat-pusat lebih tinggi lainya
dihantarkan melalui susunan saraf boleh suatu seri-seri neuron. 5intasan desenden kortek
serebri seringkali terbentuk dari tiga neuron /
15
-
8/10/2019 Jaras Donny
16/42
1. euron ordo pertama! mempunyai badan sel dalam kortek serebri. ksonya turun
untuk bersinaps pada neuron orde kedua! suatu neuron internunseal yang terletak
dalam columna grisea anterior medula spinalis
. euron orde kedua pendek dan bergabung dengan neuron orde ketiga yaitu lower
motor neuron dalam kolumna grisea anterior.
0. euron orde ketiga menginer#asi otot skelet melalui radiks anterior ner#us spinalis.
&UN$SI TRAKTUS DESCENDEN
Traktus kortikospinalis merupakan lintasan yang berkaitan dengan gerakan terlatih!
berbatas jelas! #olunter terutama bagian distal anggota gerak. Traktus retikospinalis dapat
mempermudah atau menghambat aktifitas neuron motorik alfa dan gamma pada kolumnagrisea anterior sehingga mempermudah atau menghambat gerakan #olunter dan aktifitas
refleks. Traktus spinotectalis berkaitan dengan gerakan refleks postural sebagai respon
terhadap stimulasi #isual.Serabut-serabut yang berhubungan dengan neuron simpatis dalam
kolumna grisea lateralis berkaitan dengan refleks pupilodilatasi sebagai respon terhadap
keadaan gelap. Traktus rubrospinalis bertindak baik terhadap neuron motorik alpa dan gama
pada kolumna grisea anterior dan mempermudah aktifitas otot ekstensor. Traktus
#estibulospinalis bekerja pada neuron motorik dalam kolumna grisea anterior mempermudah
otot ekstensor! menghambat aktifitas otot fleksor yang berkaitan dalam keseimbangan.
Traktus oli#ospinalis berkaitan dalam aktifitas muskuler. Serabut otonomik desenden
berkaitan dengan pengendalian aktifitas #iseral.3
a. Tract(s Corti'ospi)alis
Serabut corticospinal timbul sebagai akson sel-sel piramidal yang terletak dalam lapisan
kelima kortek cerebri sepertiga berasal dari kortek motorik primer (area 3)! sepertiga darikortek motorik sekunder (area 6)! sepertiga dari area parietalis (area-area 0! 1! dan )=
sehingga! duapertiga dari serabut timbul gyrus precentralis serta sepertiga timbul dari gyrus
postcentralis. ,arena stimulus listrik terhadap bagian-bagian berbeda dari gyrus precentralis
menimbulkan kontraksi bagian-bagian berbeda dari sisi tubuh yang berlawanan! kita dapat
mewakili bagian tubuh pada corte* ini. Perhatikan bahwa daerah yang mengendalikan muka
terletak di inferior dan anggota gerak bawah terletak di superior dan pada permukan medial
hemisfer. 8omunculus merupakan gambaran tubuh yang mengalami distorsi! dengan
16
-
8/10/2019 Jaras Donny
17/42
berbagai bagian yang mempunyai ukuran yang sebanding dengan daerah cortek cerebri yang
diperuntukan bagi pengendalianya.
Serabut desendens berkon#ergensi pada corona radiata dan kemudian melintasi e*remitas
posterior capsula interna. Serabut diorganisis sehingga terdekat dengan genu berkaitandengan ser#ical tubuh yang terletak di medialis sementara yang terletak di posterior berkaitan
dengan e*tremitas inferior yang terletak di lateral. ,emudian tractus berlanjut melalui tiga
perlima bagian tengah basis pedunculi otak tengah .Saat memasuki pons! taktus terbagi
menjadi banyak serabut yaitu serabut pontoserebral tras#ersa. 'alam medula oblongata!
serabut dikelompokan secara bersama di batas anterior membentuk pembesaran yang disebut
sebagai traktus piramidalis. Pada sambungan medula oblongata dan medula spinalis! sebagian
serabut menyilang garis tengah pada decussatio pyramidum dan memasuki kolumna alba
anterior dari medula spinalis untuk membantu traktus cortiko spinalis lateralis. Serabut
selebihnya tidak menyilang dalam decussatio! tetapi turun dalam columna alba medula
spinalis sebagai traktus cortiko spinalis anterior. Serabut ini akhirnya menyilang garis tengah
pada columna grisea anterior segmen-segmen medula spinalis dalam daerah ser#ikalis dan
torakalis atas.Traktus kortikospinalis turun sepanjang medula spinalis dimana serabutnya
berakhir dalam kolumna grisea anterior semua segmen-segmen medula spinalis. Sebagian
besar serabut kortikospinal bersinaps dengan neuron internunsial! yang pada giliranya
bersinaps dengan neuron motorik alpa dan beberapa neuron motorik gama. 8anya serabut
kortikospinal terbesar bersinaps langsung dengan neuron motorik.3!4
Penting untuk dimengerti bahwa traktus kortikospinalis tidak merupakan satu-satunya
lintasan yang melayani gerakan #olunter. alahan! membentuk lintasan yang bersesuaian
dengan kecepatan dan ketangkasan pada gerakan-gerakan #olunter dan karena itu digunakan
dalam melakukan gerakan-gerakan terlatih yang cepat. anyak gerakan #olunter dasar!
sederhana ini diduga dihantarkan oleh traktus-traktus descenden lain.
CA!AN$ TRAKTUS KORTIKOSPINALIS
1. 7abang ini diberikan secara dini pada saat turun dan kembali ke korteks serebri
untuk menghambat daerah korteks yang berdekatan.
17
-
8/10/2019 Jaras Donny
18/42
. 7abang ini melintas ke nuklei lentiformis dan caudati!nukleus rubrum!nukleus
orifarius serta formatio retikularis . cabang ini menjaga agar daerah-darah
subcortikal mendapat informasi mengenai akti#itas kortikal. Sekali dalam
keadaan waspada daerah-daerah subkortikal bereaksi dan mengirimkan impuls ke
neuron motorik alpha dan gamma melalui lintasan desendens lainnya.
b. Tra't(s Retic(lospi)alis
'iseluruh otak tengah! pons dan medula oblongata terdapat kelompok-kelompok sel-sel
saraf dan serabut saraf yang tersebar dan secara kolektif dikenal sebagai formatio reticularis.
'ari pons! nueron ini mengirimkan akson-akson! yang sebagian besar tidak menyilang! ke
medula spinalis dan membentuk tractus reticulospinalis medula pontine. 'ari medula neoron-
neuron yang sama mengirimkan akson secara menyilang dan tidak menyilang terhadap
medula spinalis lalu membentuk traktus retikulospinalis medularis.Serabut retikulospinalis
dari pons turun melalui kolumna alba anterior! sementara serabut dari medula oblongata turun
dalam kolumna alba lateralis. ,edua sel serabut ini memasuki kolumna grisea anterior
medula spinalis dan mempermudah atau menghambat aktifitas dari neuron motorik alpa dan
gama. 'engan cara ini traktus retikulospinalis mempengaruhi gerakan-gerakan #olunter dan
aktifitas reflek. Saat ini diduga bahwa serabut retikulospinalis termasuk serabut otonom
descenden. ,arena itu traktus retikulospinalis memberikan suatu lintasan melalui hipotalamus
dapat mengendalikan aliran keluar simpatik dan parasimpatik.4
c. Tra't(s Tectospi)alis
Serabut traktus ini timbul sel-sel saraf dalam kolikulus superior otak tengah. Sebagian
besar serabut ini menyilang garis tengah segera setelah keluar dari asalnya dan turun melalui
batang otak yang berdekatan melalui fasikulus longitudinalis medialis. Traktus tectospinalis
turun melalui kolumna alba anterior medula spinalis berdekatan dengan fisura mediana
anterior. Sebagian besar serabut berakhir dalam kolumna grisea anterior segmen-segmen
cer#ikalis bagian atas medula spinalis dengan cara bersinaps dengan neuron internonsea.
Serabut ini diduga mengurusi gerakan-gerakan refleks postural sebagai respon terhadap
stimulus #isual.
#. Tra't(s R(brospi)alis
18
-
8/10/2019 Jaras Donny
19/42
ukleus rubrum terletak dalam tegmentum otak tengah setinggi kolikulus superior.
kson-akson neuron dalam nukleus ini menyilang garis tengah setinggi nukleus dan turun
sebagai traktus rubrospinalis melalui pons dan medula oblongata untuk memasuki kolumna
alba lateralis medula spinalis. Serabut yang berakhir dengan cara bersinaps dengan neuron
internosea pada kolumna grisea anterior medula spinalis.euron-neuron nukleus rubrum
menerima impuls aferen melalui hubungan dengan korteks serebri dan serebelum. ,eadaan
ini diduga merupakan suatu lintasan tidak langsung yang penting dengan korteks serebri dan
serebelum yang mempengaruhi aktifitas neuron motorik alpa dan gama medula spinalis.
Traktus ini mempermudah aktifitas otot-otot fleksor dan menghambat aktifitas otot ekstensor
dan grafitasi.
e. Tra't(s 4estib(lospi)alis
uklei #estibularis terletak dalam pons dan medula oblongata di bawah atap #entrikulus
keempat. uklei #estibularis menerima serabut aferen dari telinga dalam melalui saraf
#estibularis serta dari serebelum. euron-neuron #estibularis merupakan asal dari akson-
akson yang membentuk traktus #estibulospinalis. Traktus ini turun tanpa menyilang melalui
medula spinalis dalam kolumna alba anterior. Serabut ini berakhir dengan neuron internosea
kolumna grisea medula spinalis.Telinga dalam dan serebelum melalui traktus ini
mempermudah aktifitas otot-otot ekstensor serta menghambat aktifitas otot fleksor yang
berhubungan dengan pemeliharaan keseimbangan.4
/. Tra't(s Oli2ospi)alis
Traktus oli#ospinalis diduga timbul dari nukleus oli#arius inferior dan turun dalam
kolumna alba lateralis medula spinalis! untuk mempengaruhi aktifitas neuron motorik dalam
kolumna grisea anterior. Saat ini terdapat keraguan dalam keberadaan traktus ini.6
-. Serab(t Desce)#e) Oto)o+i'
Pusat-pusat yang lebih tinggi susunan saraf pusat berhubungan dengan pengendalian
aktifitas otonom yang terletak dalam korteks serebri! hipotalamus! kompleks amigdaloidea!
formatio retikularis. ,endatipun traktus-traktus yang berbatas jelas belum diketahui!
penelitian lesi-lesi medula spinalis memperlihatkan terdapatnya traktus-traktus otonom
descendens dan kemungkinan membentuk bagian dari traktus retikulospinalis.Serabut ini
timbul dari neuron pada pusat yang lebih tinggi dan menyilang garis tengah dalam batang
19
-
8/10/2019 Jaras Donny
20/42
otak. 'iduga turut dalam kolumna alba lateralis medula spinalis dan berakhir dengan
bersinaps pada sel-sel motorik otonom dalam kolumna grisea lateral pada tingkat-tingkat
torakal dan lumbal atas (aliran keluar simpatis) dan tingkat sakral tengah (parasimpatis)
medula spinalis.6
*. Tra't(s I)terse-+e)tal
Traktus ascendens dan descendens pendek yang berasal dan berakhir dalam medula
spinalis! terdapat dalam kolumna alba anterior lateralis dan posterior. 2ungsi lintasan ini
adalah saling menghubungkan neuron-neuron tingkat segmental yang berbeda! dan penting
terutama dalam refleks spinal intersegmental.6
20
-
8/10/2019 Jaras Donny
21/42
III. KESIMPULAN
1. asukan dari sistem sensorik memainkan peranan penting didalam mengontrol fungsi
motorik! dengan melalui koneksi-koneksi didalam korteks sensorimotorik atau jaras-
jaras serebelum. Sebaliknya! impuls dari korteks sensorimotorik 9 melalui jarasdesenden 9 mempengaruhi fungsi neuron sensorik didalam sumsum tulang belakang!
batang otak! dan talamus.
. "aras senden terdiri dari /
Traktus Spinothalamicus 5ateralis +ntuk %asa yeri 'an Suhu
Traktus Spinothalamikus nterior +ntuk %aba 'an Tekanan %ingan
7olumna lba Posterior/ 2asciculus :racilis 'an 2asciculus 7uneatus +ntuk
%asa %aba 'iskriminatif! %asa :etaran! %asa Sendi >tot Sadar
Traktus Spinocerebellaris Posterior
Tractus Spinocerebellaris nterior Tractus 7uneocerebellaris
0. "asar 'esenden terdiri dari /
Tractus 7ortikospinalis
Traktus %eticulospinalis
Traktus Tectospinalis
Traktus %ubrospinalis
Serabut 'escenden >tonomik
Traktus &ntersegmental
DA&TAR PUSTAKA
1. http/??www.neuroanatomy.wisc.edu?sc@A?te*t?P3?Pathway.htm
. http/??www.mona.uwi.edu?fpas?courses?physiology?neurophysiology?'escendingPath
ways.htm
21
http://www.neuroanatomy.wisc.edu/sc97/text/P4/Pathway.htmhttp://www.mona.uwi.edu/fpas/courses/physiology/neurophysiology/DescendingPathways.htmhttp://www.mona.uwi.edu/fpas/courses/physiology/neurophysiology/DescendingPathways.htmhttp://www.mona.uwi.edu/fpas/courses/physiology/neurophysiology/DescendingPathways.htmhttp://www.mona.uwi.edu/fpas/courses/physiology/neurophysiology/DescendingPathways.htmhttp://www.neuroanatomy.wisc.edu/sc97/text/P4/Pathway.htm -
8/10/2019 Jaras Donny
22/42
0. ardjono! ahar! Sidarta! Priguna.Neurologi Klinis Dasar. Penerbit 'ian %akyat.
"akarta/ BB3. 8al 1-6.
3. artini! frederic.Fundamental Of Anatomy & Physiology. $disi A. Pearson
&nternational edition. ew york. Page 3@6-410
4. 'uus! Peter.Diagnosis Topik Neurologi. $:7. $disi . "akarta. 8al @! 3
6. Snell! S! %ichard.Neuroanatomi Klinik. $:7. $disi . "akarta. 8al 064-0C0.
A&ASIA
I. DE&INISI
22
-
8/10/2019 Jaras Donny
23/42
fasia adalah suatu gangguan berbahasa yang diakibatkan oleh kerusakan otak.
fasia tidak termasuk gangguan perkembangan bahasa (disebut juga disfasia)! gangguan
bicara motorik murni!ataupun gangguan berbahasa sekunder akibat gangguan pikiran primer!
misalnya skiDofrenia. fasia mencakup gangguan berbahasa secara menyeluruhwalaupun
biasanya terdapat gangguan yang lebih menonjol daripada gangguan lainnya. Tercakup di
dalam afasia adalah gangguan yang lebih selektif! misalnya gangguan membaca (ale*ia) atau
gangguan menulis (agrafia). :angguan yang berkaitan misalnya apraksia (gangguan belajar
atau ketrampilan)! gangguan mengenal (agnosia)! gangguan menghitung (akalkulias)! serta
defisit perilaku neurologis seperti demensia dan delirium. &ni semua bisa muncul bersama-
sama dengan afasia atau muncul sendiri.1
II. ETIOLO$I
fasia adalah suatu tanda klinis dan bukan penyakit.fasia dapat timbul akibat cedera
otak atau proses patologik pada area lobus frontal! temporal atau parietal yang mengatur
kemampuan berbahasa! yaitu rea roa! rea Eernicke! dan jalur yang menghubungkan
antara keduanya. ,edua area ini biasanya terletak di hemisfer kiri otak dan pada kebanyakan
orang! bagian hemisfer kiri merupakan tempat kemampuan berbahasa diatur. Pada dasarnya
kerusakan otak yang menimbulkan afasia disebabkan oleh stroke! cedera otak traumatik!
perdarahan otak aku dan sebagainya. fasia dapat muncul perlahan-lahan seperti pada kasustumor otak. fasia juga terdaftar sebagai efek samping yang langka dari fentanyl! suatu
opioid untuk penanganan nyeri kronis.1
III. PATO&ISIOLO$I
fasia terjadi akibat kerusakan pada area pengaturan bahasa di otak. Pada manusia!
fungsi pengaturan bahasa mengalami lateralisasi ke hemisfer kiri otak pada @6-@@F orang
yang dominan tangan kanan (kinan) dan 6BF orang yang dominan tangan kiri (kidal).Pada
pasien yang menderita afasia! sebagian besar lesi terletak pada hemisfer kiri.fasia paling
sering muncul akibat stroke! cedera kepala! tumor otak! atau penyakit degeneratif. ,erusakan
ini terletak pada bagian otak yang mengatur kemampuan berbahasa! yaitu area roca dan area
Eernicke.rea roca atau area 33 dan 34 roadmann! bertanggung jawab atas pelaksanaan
motorik berbicara. 5esi pada area ini akan mengakibatkan kersulitan dalam artikulasi tetapi
penderita bisa memahami bahasa dantulisan. rea Eernicke atau area 31 dan 3 roadmann!
merupakan area sensorik penerima untuk impuls pendengaran. 5esi pada area ini akan
mengakibatkan penurunan hebat kemampuan memahami serta mengerti suatu bahasa.
23
-
8/10/2019 Jaras Donny
24/42
Secara umum afasia muncul akibat lesi pada kedua area pengaturan bahasa di atas.
Selain itu lesi pada area disekitarnya juga dapat menyebabkan afasia transkortikal. fasia
juga dapat muncul akibat lesi pada fasikulus arkuatus! yaitu penghubung antara area roca
dan area Eernicke.
I4. KLASI&IKASI
'asar untuk mengklasifikasi afasia beragam! diantaranya ada yang mendasarkan
,epada/0
anifestasi klinik
'istribusi anatomi dari lesi yang bertanggung jawab bagi defek
:abungan pendekatan manifestasi klinik dengan lesi anatomik
erdasarkan manifestasi klinik! afasia dapat dibedakan atas/
fasia tidak lancar atau non-fluent
fasia lancar atau fluent
erdasarkan lesi anatomik! afasia dapat dibedakan berdasarkan/
1. Sindrom afasia peri-sil#ian
. fasia roca (motorik! ekspresif)
0. fasia Eernicke (sensorik! reseptif)
3. fasia konduksi
4. Sindrom afasia daerah perbatasan (borderDone)
6. fasia transkortikal motorik
A. fasia transkortikal sensorik
C. fasia transkortikal campuran
@. Sindrom afasia subkortikal
1B. fasia talamik
11. fasia striatal
1. Sindrom afasia nonlokalisasi dan fasia global
Sebagai tambahan! ada yang disebut dengan parafasia. Parafasia ialah mensubstitusi
kata. da jenis parafasia! yaitu parafasia semantik (#erbal) dan parafasia fonemik (literal).
Parafasia semantik ialah mensubstitusi satu kata dengan kata lain! misalnya GkucingH dengan
24
-
8/10/2019 Jaras Donny
25/42
GanjingH. Parafasia fonemik ialah mensubstitusi suatu bunyi dengan bunyi lain! misalnya
GbirH dengan GkirH.3
4. DIA$NOSIS
'iagnosis afasia ialah berdasarkan tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada
pemeriksaan fisik dan kejiwaan. Sedangkan pemeriksaan tambahan lainnya dilakukan untuk
mengetahui penyebab kerusakan otaknya. anifestasi ,linik yang ditemukan diantaranya/
1. fasia tidak lancer
Pada afasia ini! output atau keluaran bicara terbatas. Penderita menggunakan kalimat
pendek dan bicara dalam bentuk sederhana. Sering disertai artikulasi dan irama bicara yang
buruk. :ambaran klinisnya ialah/
Pasien tampak sulit memulai bicara
Panjang kalimat sedikit (4 kata atau kurang per kalimat)
:ramatika bahasa berkurang dan tidak kompleks
rtikulasi umumnya terganggu
&rama bicara terganggu
Pemahaman cukup baik! tapi sulit memahami kalimat yang lebih kompleks
Pengulanan (repetisi) buruk
,emampuan menamai! menyebut nama benda buruk
. fasia lancar
Pada afasia ini penderita bicara lancar! artikulasi dan irama baik! tetapi isi bicara tidak
bermakna dan tidak dapat dimengerti artinya. Penderita tidak dapat mengerti bahasa
sehingga tidak dapat berbicara kembali. :ambaran klinisnya ialah/
,eluaran bicara yang lancar
Panjang kalimat normal
rtikulasi dan irama bicara baik
Terdapat parafasia
,emampuan memahami pendengaran dan membaca buruk
%epetisis terganggu
enulis lancar tapi tidak ada arti
25
-
8/10/2019 Jaras Donny
26/42
Seorang afasia yang non-fluen mungkin akan mengatakan dengan tidak lancar dan
tertegun-tegun/ Gmana... rokok... beli.HSedangkan seorang afasia fluen mungkin akan
mengatakan dengan lancar/ Grokok beli tembakau kemana situ tadi gimana dia toko jalanH
0. fasia roca (motorik! ekspresif)'isebabkan lesi di area roca. Pemahaman auditif
dan membaca tidak terganggu! tetapi sulit mengungkapkan isi pikiran. :ambaran klinis
afasia roca ialah bergaya afasia non-fluent.
3. fasia Eernicke (sensorik! reseptif)'isebabkan lesi di area Eernicke. Pada kelainan
ini pemahaman bahasa terganggu. Penderita tidak mampu memahami bahasa lisan dan
tulisan sehingga ia juga tidak mampu menjawab dan tidak mengerti apa yang dia sendiri
katakan. :ambaran klinis afasia Eernicke ialah bergaya afasia fluent.
4. fasia konduksi disebabkan lesi di daerah fasciculus arcuatus yaitu penghubung
antara area sensorik (wernicke) dan area motorik (broca) . lesi ini menyebabkan
kemampuan berbahasa dan pemahaman yang baik tetapi adanya gangguan repetisi atau
pengulangan.
6. afasia transkortikal 'isebabkan lesi di sekitar pinggiran area pengaturan bahasa. Pada
dasarnya afasia transkortikal ditandai oleh terganggunya fungsi berbahasa tetapi didapati
repetisi bahasa yang baik dan terpelihara.
A. fasia transkortikal motorik ditandai dengan tanda afasia roca dengan bicara non-
fluent! tetapi repetisi atau kemampuan mengulangnya baik dan terpelihara.
C. fasia transkortikal sensorik ditandai dengan tanda afasia Eernick dengan bicara
fluent! tetapi repetisi atau kemampuan mengulangnya baik dan terpelihara.
@. fasia transkortikal campuran ditandai dengan campuran tanda afasia roca dan
Eernicke. penderita bicara non-fluent atau tidak lancar! tetapi juga disertai
kemampuan memahami bahasa yang buruk! sementara kemampuan mengulang atau
repetisi tetap baik.
1B. fasia talamik disebabkan lesi pada talamus! dan afasia striataldisebabkan lesi pada
capsular triatal! yang keduanya juga berperan dalam pengaturan bahasa
11. fasia anomik merupakan suatu afasia dimana penderita kesulitan menemukan kata
dan tidak mampu menamai benda yang dihadapkan kepadanya. icara! gramatika dan
irama lancar! tetapi sering tertegun ketika mencari kata dan mengenal nama objek.
1. fasia global adalah bentuk afasia yang paling berat. &ni disebabkan lesi yang luas
yang merusak sebagian besar atau semua area bahasa pada otak. ,eadaan ini ditandai
oleh tidak ada lagi atau berkurang sekali bahasa spontan dan menjadi beberapa patah
26
-
8/10/2019 Jaras Donny
27/42
kata yang diucapkan secara berulang-ulang! misalnya Gbaaah! baaah! baaahH atau
Gmaaa! maaa! maaaH.
Pemahaman bahasa hilang atau berkurang. %epetisi! membaca dan menulis juga
terganggu berat. fasia global hampir selalu disertai dengan hemiparese atau hemiplegia.
4I. Pe+eri'saa) ta+ba*a)
Pemeriksaan laboratorium! hanya diperlukan tergantung dari penyebab kerusakan
otaknya. 'iagnosis afasia terutama berasal dari pemeriksaan klinik dan kejiwaan
karena afasia merupakan tanda klinis.Pemeriksaan radiologi! biasanya dilakukan dalam hal
untuk melokalisasi lesi dan mendiagnosa penyebab kerusakan otak. 7T (7omputed
Tomography) Scan efektif untuk mengetahui adanya perdarahan otak atau stroke iskemik
yang sudah lebih dari 3C jam. %& (agnetic %esonance &maging) mampu mendeteksi stroke
sesegera mungkin sampai 1 jam setelah onset. Penggunaan kontras mungkin perlu untuk
mendeteksi tumor.3
4II. PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan afasia terlebih dahulu didasarkan pada penyebabnya! misalnya
stroke! perdarahan akut! tumor otak! dan sebagainya.Tidak ada penanganan atau terapi untuk
afasia yang benar-benar efektifdan terbukti mengobati. Saat ini! penanganan yang palingefektif untuk mengobati afasia adalah dengan melakukan terapi wicara?bina wicara.
Prinsip umum dari terapi wicara adalah/
Terlepas dari jenis terapi afasia yang digunakan! hasilnya akan lebih baik jika
intensitas terapi ditingkatkan. 'engan kata lain! hasil terapi akan lebih baik jika
pasien melakukan beberapa sesiterapi selama beberapa hari dibandingkan dengan
melakukan banyak sesi terapi dalam sehari dengan jumlah hari yang lebih banyak
pula.3
$fekti#itas terapi afasia akan meningkat jika terapis menggunakan berbagai bentuk
stimulus sensori. Sebagai contoh! stimulus audio dalam bentuk musik! dan stimulus
#isual dalam bentuk gambar-gambar! serta lukisan. "enis stimulus ini sebaiknya
digunakan secara rutin selama mengikuti sesi terapi afasia.
Peningkatan kesulitan dalam praktek latihan tes berbahasa selama mengikuti sesi
terapi akan memberikan hasil yang lebih baik.erikut merupakan beberapa bentuk
terapi afasia yang paling sering digunakan! seperti diuraikan dalan situs about/
27
-
8/10/2019 Jaras Donny
28/42
a. Terapi kognitif linguistik
entuk terapi ini menekankan pada komponen-komponen emosional bahasa. Sebagai
contoh! beberapa latihan akan mengharuskan pasien untuk menginterpretasikan karakteristik
dari suara dengan nada emosi yang berbeda-beda. da juga yang meminta pasien
mendeskripsikan arti kata seperti kata Igembira.I 5atihan-latihan seperti ini akan membantu
pasien mempraktekkan kemampuan komprehensif sementara tetap fokus pada pemahaman
komponen emosi dari bahasa.
b. Program stimulus
"enis terapi ini menggunakan berbagai modalitas sensori. Termasuk gambar-gambar
dan musik. Program ini diperkenalkan denngan tingkat kesukaran yang meningkat dari
tingkat yang mudah ke tingkat yang sulit.
c. Stimulation 2ascilitation Therapy
"enis terapi afasia ini lebih fokus pada semantik (arti) dan sintaksis (sususan kalimat)
dari bahasa. Stimulus utama yang digunakan selama terapi adalah stimulus audio. Prinsip
terapi ini yaitu! peningkatan kemampuan berbahasa akan lebih baik jika dilakukan dengan
pengulangan.
d. Terapi kelompok (group therapy)'alam terapi ini! pasien disediakan konteks sosial untuk mempraktekkan kemampuan
berkomunikasi yang telah mereka pelajari selama sesi pribadi. Selain itu! mereka juga akan
mendapatkan umpan balik dari para terapis dan pasien lainnya. 8al ini bisa juga dilakukan
dengan anggota keluarga. $feknya akan sama sekaligus juga mempererat komunikasi pasien
dengan orang-orang tercinta mereka.0!3
e. P7$ (Promoting phasicJs 7ommunicati#e $ffecti#eness)
&ni merupakan bentuk terapi pragmatik yang paling terkenal. "enis terapi afasia ini
bertujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan percakapan
sebagai alatnya. 'alam terapi ini! pasien akan terlibat percakapan dengan terapis. +ntuk
menstimulus komunikasi yang spontan! jenis terapi ini akan menggunakan lukisan-lukisan!
gambar! serta benda-benda #isual. enda-benda ini akan digunakan oleh pasien sebagai
sumber ide untuk dikomunikasikan dalam percakapan. Pasien dan terapi secara bergiliran
akan menyampaikan ide-ide mereka.
28
-
8/10/2019 Jaras Donny
29/42
f. Transcranial agnetic Stimulation (TS)
Terapi ini dilakukan dengan mendekatkan magnet langsungke area otak yang diduga
menghambat pemulihan kemampuan berbahasa setelah stroke. 'engan menekan fungsi dari
bagian otak tersebut! maka pemulihan diharapakan akan semakin cepat. eberapa studi telah
menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tetapi! masih diperlukan studi yang lebih
besar untuk membuktikan efekti#itas terapi ini.3
4III. PRO$NOSA
Prognosa hidup untuk pendertia afasia tergantung pada penyebab afasia. Suatu
tumor otak dapat dihubungkan dengan angka harapan hidup yang kecil! sedangkan afasia
dengan stroke minor mungkin memiliki prognosis yang sangat baik. Prognosis hidup
ditentukan oleh penyebab afasia tersebut.Prognosis kesembuhan kemampuan berbahasa
ber#ariasi! tergantung pada ukuran lesi dan umur serta keadaan umum pasien. Secara umum!
pasien dengan tanda klinis yang lebih ringan memiliki kemungkinan sembuh yang lebih baik.
fasia roca secara fungsional memiliki prognosis yang lebih baik daripada afasia Eernicke.
Terakhir! afasia akibat penyakit yang tidak dapat atau sulit disembuhkan! misalnya tumor
otak! memiliki tingkat prognosis yang buruk.3
DISATRIA
29
-
8/10/2019 Jaras Donny
30/42
I. De/i)isi
'isartria adalah gangguan bicara yang diakibatkan cidera neuromuscular! gangguan
bicara inidiakibatkan luka pada system saraf! yang pada gilirannya mempengaruhi bekerja
baiknya satu ataubeberapa otot yang diperlukan untuk berbicara. 'isartria adalah gangguan
artikulasi yang disebabkan oleh kerusakan sistem saraf pusat yang secaralangsung
mengontrol akti#itas otot-otot yang berperan dalam proses artikulasi dalam
pembentukansuara pengucapan. 'isartria adalah suatu jenis kelainan bicara khususnya pada
kelainan artikulasi yang berdampak padakejelasan produksi bunyi bicara! pada umumnya
dikarenakan adanya gangguan atau kelainan padasusunan saraf pusat! dan biasanya
berdampak pula pada gerakan -gerakan motorik ( motorik kasarataupun halus ) sesuai dengan
tingkat atau derajat keparahan?kerusakan yang terjadi.4
II. Etiolo-i
'isartia dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain /
1. 'isartria dapat juga disebabkan oleh penyakit serebellum! karena kehilangan
koordinasi yangmenyebabkan bicara pelo dan sering berbicara eksplosif! atau bicaranya
dengan kalimat 9kalimat terpenggal9penggal yang disebut scanning speech.
. ,erusakan otak (,elainan neuromuscular! ,elainan sensorimotor! Palsi serebral!
,elainan persepsi)
4
0. :angguan Peredaran 'arah >tak (:P'>) (7erebro#ascular accident (7K) ) (stroke)
,arenatrombosis!emboli atau pendarahan! saluran darah ke sebagian otak terhambat.
3. :angguan iokimia. Pembuatan neurotransmitor tidak cukup atau neutransmitor
terlalu cepat dihanyutkan sehinggapenyampaian rangsangan terganggu. Penyakit
yasthenia gra#is misalnya diakibatkan diakibatkankurangnya asetikolin sehingga otot-
otot cepat capai. Penyakit Parkinson disebabkan kekuranganproduksi dopamine.
4. Trauma,arena jatuh! pukulan atau luka sebagian dari sistem saraf rusak.
6. eoplasma (tumor)Sebuah tumor ini membuat tekanan pada sebagian sistem saraf.
A. ,eracunan,eracunan dapat disebabkan racun! alkohol (penyakit ,orsakow) atau obat.
C. %adang%adang di otak (ensefalitis)! di saraf (neuritis) atau di otot (miositis).
@. Sistem saraf diserang #irus (misalnya poliomyelitis) atau prion (penyakit 7reutDfeldt-
"acob)
1B. 'egenerasi progresif Semakin banyak bagian sistem saraf terkena. Penyebab bisa
keturunan! seperti misalnya Ldistrofiaotot keturunan! penyakit 8untington atau penyakit
Eilson. Pada penyakit Eilson terdapatkekurangan putih telur pengikat tembaga! yang
30
-
8/10/2019 Jaras Donny
31/42
mengakibatkan tembaga terendap di striatum dan dihati. Pada penyakit ultiple Sclerose!
oleh karena reaksi oto-imun! terjadi peningkatan demielinisasi(pemecahan lapis
pelindung mielin akson).
11. ,elainan ,ongenitalSejak kelahiran sedah terdapat kerusakan di sistem saraf sentral!
yang menyebabkan bicara tidak berkembang dengan baik.
1. 2aktor 5ingkungana. Sosial $konomi %endahSeseorang dengan keluarga social
ekonmi rendah akan mengalami keterlambatan dalam berbahasakarena fasilitas berbahasa
dan pendidikan yang rendah pula dari orang tua.
10. 2aktor Psikososialntara lain! stimulasi moti#asi belajar! kualitas interaksi anak dan
orang tua.4
13. 2aktor ,eluarga dan dat &atiadatntara lain! pekerjaan keluarga! pendidikan! jumlah
saudara! jenis kelamin! stabilitas rumah tangga!kepribadian orang tua! adat istiadat.
III. &a'tor resi'o
Periode kehamilana. &nfeksi selama persalinan terutama infeksi #irus T>%78 atau
(To*oplasma! %ubela! 7itomegalo#irus!herpes atau hepatitis).Peradarahan selama
kehamilanPerdarahan selama kehamilan paling sering disebabkan karena placental
complications! diantaranyaplacenta pre#ia! abruptio placentae! #asa pre#ia! circum#allate
placenta! and rupture of the marginalsinus. ,ondisi tersebut mengakibatkan gangguantransportasi oksigen dan nutrisi ke bayi yangmengakibatkan gangguan pada otak
janin.Perdarahan awal kehamilan juga berhubungan dengan kelahiran prematur dan bayi lahir
beratrendah. Prematur dan berat bayi lahior rendah juga merupakan resiko tinggi terjadinya
autismc. >bat-obatan yang diminum selama kehamilan terutama trimester pertama.
Pemberian obatThaliodomide pada awal kehamilan dapat mengganggu pembentukan sistem
susunan saraf pusatyang mengakibatkan autismd. 6
danya 2etal topi atau aternal topi! yaitu kondisi alergi pada janin yang
diakibatkanmasuknya bahan penyebab alergi melalui ibu. danya :erakan bayi gerakan
refluks oesefagial(hiccupps?cegukan) yang berlebihan sejak dalam kandungan terutama
terjadi malam hari. 'idugadalam kedaaan tersebut bayi terpengaruh pencernaan dan
aktifitasnya oleh penyebab tertentutermasuk alergi ataupun bahan-bahan toksik lainnya
selama kehamilan. Periode persalinanPersalinan adalah periode yang paling menentukan
dalam kehidupan bayi selanjutnya. eberapakomplikasi yang timbul selama periode ini
sangat menentukan kondisi bayi yang akan dilahirkan. ila terjadi gangguan dalam
31
-
8/10/2019 Jaras Donny
32/42
persalinan maka yang paling berbahaya adalah hambatan aliran darah danoksigen ke seluruh
organ tubuh bayi termasuk otak. 6
>rgan otak adalah organ yang paling sensitif danpeka terhadap gangguan ini! kalau
otak terganggu maka sangat mempengaruhi kualitas hidup anakbaik dalam perkembangan
dan perilaku anak nantinya:angguan persalinan yang dapat meningkatkan resiko terjadinya
gangguan bicara dan bahasa adalah/
a. Pemotongan tali pusat terlalu cepat
b. sfiksia pada bayi (nilai P:% S7>%$ rendah M 6 )
c. ,omplikasi selama persalinand.
'.5amanya persalinane.
$.letak presentasi bayi saat lahir
f. erat lahir rendah ( M 4BB gram)
g. Prematur0. Periode usia bayi. 'alam kehidupan awal di usia bayi! beberapa kondisi
awal atau gangguan yang terjadi dapatmengakibatkan gangguan pada optak yang akhirnya
dapat beresiko untuk terjadinya gangguanautism dan gangguan wicara
,ondisi atau gangguan yang beresiko untuk terjadinya gangguan bicara dan bahasa adalah
sebagaiberikut /6
a. &nfeksi berat saat bayi! seperti sepsis! meningitis dan sebagainya
b. %iwayat pemberian obat-obatan tertentu yang mengganggu persarafan telinga.c. ,egagalan kenaikan berat badan
d. ,elainan bawaan / kelainan jantung bawaan! kelainan genetik! kelainan metabolik.
e. :angguan neurologi atau saraf / trauma kepala! kejang! otot atipikal! kelemahan
otot dansebagainya.
f. 5ingkungan bahasa
g. 5ingkungan keluarga yang tidak harmonis! penuh pertentangan! permusuhan! emosi
dan kekerasan serta minimal dalam sentuhan kasih sayang dan kekeluargaan.
h. 5ingkungan yang sepii. %iwayat keterlambatan bicara pada keluarga.
I4. Pato/isiolo-i
:angguan artikulasi (disatria)+ntuk dapat mengucapkan kata-kata sebaiknya!
sehingga bahasa yang didengar dapat ditangkapdengan jelas dan tiap suku kata dapat
mendengar secara terperinci! maka mulut! lidah! bibir!plataum mol dan pita suaraserta otot-
otot pernafasan harus melakukan gerakan tangkas ! timbulah cara berbahasa (#erbal) yang
kurang jelas. Pada pidato ada kata-kata yang seolah-olah ditelanterutama pada akhir kalimat.
32
-
8/10/2019 Jaras Donny
33/42
:ejala ini biasanya disebabkan oleh karena integrasi gerakan otot-ototpernafasan di dalam
mekanisme mengeluarkan kata-kata dalam kalimat tidak sempurna. 4!6
da kalanya lidah atau mulut sakit karena adanya stomatitis sehingga sehingga lidah
dan mulut tidakdapat ditutup sebaik-baiknya. "uga dalam hal ini kata-kata tidak dapat
diucapkan sejelas-jelasnya.Soal pengucapan kata-kata secara jelas dan tegas dinamakan
artikulasi. :angguan artikulasidinamakan disatria. Pada disatria hanya cara mengucapkannya
saja yang terganggu tetapi tatabahasanya baik. Pada lesi + unilateral!sebagi gejala bagian
dari hemiparesis! dijumpai disatriayang ringan sekali. 'alam hal ini terbatasnya kebebasan
lidah untuk bergerak kesatu sisi merupakansebab dari gangguan artikulasi. 'isatria +
yang berat timbul akibat lesi + bilateral. Sepertipada paralisis pseudobulbaris! disitu lidah
sukar dikeluarkan dan umumnya kaku untuk digerakankeseluruh arah.
>rang awam berpendapat lidahnya menjadi pendek . 5esi + lain yang
biasmenimbulkan disatria terletak dijaras-jaras yang menghantarkan implus koordinatif yang
bersumberpada serebelum! atau yang menyalurkan implus dari ganglia basalis! pada disatri
sereberal! kerjasama gerak antara otot lidah!bibir!pita suara dan otot-otot yang membuka dan
menutup mulutbersimpang siur! sehingga kelancaran dan konyinuitas kalimat yang diucapkan
sangat terganggu!7ara berbahasa penyakit serebelum disebut ekplosif! karena kata-kata yang
diucapkan terputus-putus dengan nada yang berdentam. 6!A
'isatria yang dijumpai pada penyakit Parkinson! disebabkanoleh karena gerakan ototyang lamban dan kaku. Sehingga cara berbahasanya lambat dan kaku.Sehingga cara
berbahasanya lambat !monoton! lemah! dan menggetar. Pada disatria 5 akan terdengar
berbagai macam disatria tergantung pada kelompok otot yangterganggu. Pada penderita
dengan paralisis bulbaris terutama lidah yang lumpuh dan cara berbicaradengan lidah yang
lumpuh dikenal sebagaiGpeloH. "ika platum mole lumpuh!disatria yang timbulbersifat sengau
8al ini sering dijumpai miestania gra#is. Penyakit-penyakit yang dapatmembangkitkan
disatria ialah polineuritis! difteria! siringobulbia! distrofia muskulorum progresi#adan
miatenia gra#is.,elainan bawaan pada frenulum lingua bias menimbulkan disatria juga. 5fal
S! T! 5! % dan dapatdiucapkan jika ujung lidah bebas untuk bergerak. "ika frenulum lingua
mengikat lidah sampaiujungnya juga! maka disatria timbul.
'engan jalan operasi! pada mana ujung lidah dibebaskan darifrenulum itu! disatria akan
hilang.er#us hipoglosus (;&&)! er#us ini mempersarafi otot lidah. 5esi 5 akan
mengakibatkan atrofiunilateral atau bilateral dan fasikulasi! yang paling baik dinilai saat lidah
berada didasr mulut dalamkeadaan istirahat. Saat menjulurkan lidah! kelemahan unilateral
mengakibatkan de#iasi lidah kearahlesi. :erakan lidah ke sisi kiri-kanan dapat terganggu dan
33
-
8/10/2019 Jaras Donny
34/42
menjadi lambat pada atrofi dan kelemahanbilateral! tetapi hal ini lebih sering merupakan
tanda kerusakan + bilateral (kortikobulbar).'isartria rtikulasi atau berbicara harus
dibedakan dari fungsi berbahaya yang lebih tinggi dangangguan-gangguannya 9disfasia.
rtikulasi normal tergantung dari ! koordinasi laring! faring! lidah!bibir! dan respirasi oleh
jaras kortikobulbar! bulbar! serebelar! dan ekstrapiramidal.Selain menilai percakapan pasien!
harus dilakukan tes mengulang frase-frase yang agak sulit.A
5esi pada bagian spesifik yang mengontrol jaras saraf dapat menyebabkan abnormalitas
yang khasseperti/
N Paralisis palatum 9bicara sengau (seperti bicara lewat hidung)!
N 5esi serebelum 9bicara tidak jelas! dengan pola stakato atau skrining ireguler!
N 5esi ekstrapiramidal 9bicara dengan nada monoton dan lemah!
N ,erusakan kortikobulbar bilateral 9bicara lambat! menggerutu! Lspastik.
E>7lingkungan!kerusakan!emosi /1. masalahh pendengaran /kongenital!didapat.
gangguang bahasa / ekspresif!reseptik0. perkembangan terlambatdari poin di atas akan
menyebabkan gangguan bicara!gangguan bicara akan menyebabkan1. keluarga /
cemas!kurang pengetahuan!koping keluarga tdk efektif.. hubungan sosial / gangguan
komunikasi #erbal!gangguan bermain! isos!interaksi sosial.0. perkembangan akan menjadi
intelegensia sehingga produktifitas akam menurun danmenyebabkan resiko ketergantungan
V. Ta)#a $e3alaKara'teristi' Disatria
Terdapat beberapa tanda dan gejala klinis dari disatria! diantaranya/
a. ,etidaktepatan artikulasi
b. ,ekacauan wicara
c. ,ekacauan fonemd. 'urasi #okal yang pendeke. Perpanjangan pada fonemf. %ata-
rata bicara yang lambatg. 7epat atau tersentak-tersentakh. ,etidaktepatan
penjedahani. Tidak dapat dipahami j. rtikulasi buruk?tidak jelask. Susunan kata tidak
tepatl.Artikulasi lebih sedikit pada konteks bicara dibandingkan pada satu katam.
lat artikulasi yang kurang kuat dan kurang terkontroln. Satu nada! nada dan
kenyaringan sering tidak terkontrol dan tidak jelaso. Suara parau! kasar?keras!
breathiness! dan hipernasalitasp. ,ehilangan pendengaran
-
8/10/2019 Jaras Donny
35/42
'isartria tidak memiliki komplikasi! melainkan disartria merupakan komplikasi dari
beberapapenyakit syaraf! diantaranya = stroke! myasthenia gra#is! parkinson.
4II. Pe+eri'saaa) #ia-)osti'
Pemeriksaan diagnostic pada disatria diantaranya adalah /
1. $% (rainstem $#oked %esponse udiometry)merupakan cara pengukuran
e#oked potensial (akti#itas listrik yang dihasilkan saraf K&&&! pusat-pusatneural dan
traktus di dalam batang otak) sebagai respon terhadap stimulus auditorik.
. Pemeriksaan audiometricPemeriksaan audiometri diindikasikan untuk anak-anak
yang sangat kecil dan untuk anak-anak yangketajaman pendengarannya tampak
terganggu. da 3 kategori pengukuran dengan audiometri /a. udiometri tingkah laku!
merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan dengan melihatrespon dari anak
jika diberi stimulus bunyi. %espon yang diberikan dapat berupa menoleh ke
arahsumber bunyi atau mencari sumber bunyi. Pemeriksaan dilakukan di ruangan
yang tenang ataukedap suara dan menggunakan mainan yang berfrekuensi tinggi.
Penilaian dilakukan terhadaprespon yang diperlihatkan anak.b. udiometri bermain!
merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan sambil bermain!misalnya anak
diajarkan untuk meletakkan suatu objek pada tempat tertentu bila dia
mendengarbunyi.
C
'apat dimulai pada usia 03 tahun bila anak cukup kooperatif.c.udiometri bicara. Pada tes ini dipakai kata-kata yang sudah disusun dalam silabus
dalam daftaryang disebut / phonetically balance word 5T (P 5ist). nak diminta
untuk mengulangi kata-katayang didengar melalui kaset tape recorder. Pada tes ini
dilihat apakah anak dapat membedakanbunyi s! r! n! c! h! ch. :una pemeriksaan ini
adalah untuk menilai kemampuan anak dalampembicaraan seharihari dan untuk
menilai pemberian alat bantu dengar (hearing aid).d. udiometri objektif! biasanya
memerlukan teknologi khusus.
0. 7T scan kepalauntuk mengetahui struktur jaringan otak! sehingga didapatkan
gambaran area otak yang abnormal.
3. Timpanometri digunakan untuk mengukur kelenturan membrana timpani dan
system osikular. Selain tes udiometri! bisa juga digunakan tes intelegensi. Paling
dikenal yaitu skala Eechsler! yang menyajikan0 skor intelegen! yaitu &O #erbal! &O
performance! dan &O gabungan
4. $$:
6. $:
35
-
8/10/2019 Jaras Donny
36/42
4III.Pe)atala'sa)aa)
Penatalaksanaan pada penderita disatria diantaranya dapat dilakukan terapi berupa /
1. 5atihan bicara dengan baik.
. Pada anak dapat dilakukan 5ogopedi (terapi bicara).Perlu diperhatikan ada tidaknya
mikrosefali! anomali telinga luar! otitis media yang berulang!sindrom Eilliam (fasies
$lfin! perawakan pendek! kelainan jantung! langkah yang tidak mantap)!celah
palatum! dan lain-lain.C:angguan oromotor dapat diperiksa dengan menyuruh anak
menirukangerakan mengunyah! menjulurkan lidah! dan mengulang suku kata pa! ta!
pata! pataka.
36
-
8/10/2019 Jaras Donny
37/42
DA&TAR PUSTAKA
1.Sidiarto 5! ,usumoputro S. 7ermin 'unia ,edokteran o.03! fasia Sebagai :angguan
,omunikasi Pada ,elainan >tak.agian eurologi 2akultas ,edokteran +ni#ersitas
&ndonesia. "akarta.
.,irshner 8S! "acobs '8. eedicine eurology Specialties/ phasia. BB@.#ailable at/
http/??emedicine.medscape.com?article?1104@33-print
0.Pennstate! 8ealth Q 'isease &nformation. phasia. B1B#ailable at/
http/??www.hmc.psu.edu?healthinfo?a?aphasia.htm
3.ational &nstitute >n 'eafness and >ther 7ommunication 'isorders. phasia! Koice!
Speech and 5anguage 8ealth &nfo. B1B.#ailable at/
http/??www.nidcd.nih.go#?health?#oice?aphasia.html
4.5umbantobing S! eurologi ,linis! Pemeriksaan 2isik dan ental. ab ;&/ erbahasa.
2akultas ,edokteran +ni#ersitas &ndonesia. "akarta. BBC
6.:uyton7! 8all "$. ab 4A/ ,orteks Serebri= 2ungsi &ntelektual >tak= dan Proses elajar
dan engingat. uku jar 2isiologi ,edokteran $disi @. Penerbit uku ,edokteran $:7.
"akarta. 1@@A.
A.Price S! Eilson 5. agian &;/ Penyakit eurologi! Pemeriksaan eurologis! $#aluasi
Penderita eurologis. Patofisiologi/ ,onsep ,linis Proses Penyakit $disi 3. Penerbit uku,edokteran $:7! "akarta. 1@@4.
C.Suwono E". fasia Sensorik atau Eernicke. 'iagnosis Topik eurologi/ natomi!
2isiologi! Tanda! :ejala $disi &&. Penerbit uku ,edokteran $:7. "akarta. 1@@4.
37
-
8/10/2019 Jaras Donny
38/42
-
8/10/2019 Jaras Donny
39/42
39
-
8/10/2019 Jaras Donny
40/42
40
-
8/10/2019 Jaras Donny
41/42
41
-
8/10/2019 Jaras Donny
42/42