Japanese Encephalitis Tipe b

36
JAPANESE ENCEPHALITIS JAPANESE ENCEPHALITIS TIPE B TIPE B

description

Ilmu penyakit Anak. Presentasi mengenai penyakit radang otak pada anak.

Transcript of Japanese Encephalitis Tipe b

  • JAPANESE ENCEPHALITIS TIPE B

  • Pendahuluan

    Japanese Encephalitis (JE) adalah penyakit yang menyerang susunan saraf pusat (otak, medula spinalis dan meningen) yang disebabkan oleh Japanese Encephalitis Virus yang ditularkan dari binatang melalui gigitan nyamuk arthropod borne viral disease

  • Reservoir babi Vektornya nyamuk Culex tritaeniorhynchus zoofilikManusia reservoir sampingan terinfeksi secara insidental 500-1000 anak yang terinfeksi JEV satu encephalitis 300 orang terinfeksi JEV satu berkembang menjadi encephalitis 20-40 % meninggal

  • Epidemiologi Pertama kali di Jepang secara klinis 1871 diisolasi pertama kali 1935 Korea 1926Cina 1940 Thailand 1960 Nepal 1978 Indonesia diisolasi pertama 1971Diagnosa pasti 1981 IAHA (immune adherence hemaglutination).

  • Etiologi Japanesse Encephalitis Virus Arbovirus tipe B genus Flavivirus famili Flaviviridae Spheris diameternya 40-60 m Intivirion RNAStabil terhadap demam Rentan terhadap disinfektan, deterjen, pelarut lemak, dan enzim proteolitik

  • Patogenesis

    Culex infektif manusia

    kelenjar getah bening regional

    peredaran darah (1st viremia) ringan & sebentar

    organ-organ tubuh

    peredaran darah (2nd viremia)berkembang biakberkembang biakencephalitisDiduga ada 2 cara

  • viremia berkembang biak pada sel endotel menembus sawar darah otak berkembang biak di dalam sel dengan cepat permeabilitas sel neuron, glia dan endotel meningkat cairan ekstrasel intraseloedema sitotoksik kerusakan susunan saraf pusat encephalitis

  • viremia Pertahanan tubuh manusiaAntibodi + Antigenkompleks antigen antibodi beredar dalam darah susunan saraf pusat reaksi inflamasi encephalitis

  • Manifestasi Klinis Masa inkubasi JE 4-14 hari Gejala klinis bervariasi: Ensefalitis fatal viremia + perkembang biakkan virus ekstraneural yang hebat Ensefalitis sub klinis viremia ringan Infeksi asimptomatik hampir tidak ada viremiatidak ada neuroinvasi Infeksi persisten virus memiliki cacat atau kelainan pada fungsinya infeksi tidak sempurna

  • Perjalanan penyakit JE 3 stadium : Stadium Prodormal timbul keluhan sampai timbul gejala terserangnya SSP2-4 hari Demam tidak mudah turun dengan antipiretikNyeri kepala hebat tidak bisa hilang dengan analgetikMenggigil Malaise, anoreksia, batuk, pilek, mual, muntah, nyeri epigastrium

  • Stadium akut Gejala:Gejala tekanan intrakranial meninggi nyeri kepala, mual, muntah, kejang, penurunan kesadaranGejala iritasi meningen kaku kuduk 1-3 hari setelah sakitDemam yang tinggiOtot-otot kaku (opistotonus) atau bisa juga kelemahan ototBerat badan menurun + dehidrasiGejala-gejala neurologis

  • Kasus ringan Mulai perlahan-lahanDemam tidak tinggi menghilang pada hari ke-6 atau ke-7 Nyeri kepala ringanKelainan neurologik menyembuh akhir minggu ke-2 setelah mulainya penyakit

  • Kasus berat Penyakit sangat akutKejang menyerupai epilepsiHiperpireksiaKelainan neurologik progresif Penyulit kardiorespirasi Koma dan kematian pada hari ke-7 atau ke-10 Hidup dan membaik dalam jangka waktu yang lama gejala sisa permanen.

  • Stadium konvalesens :Dimulai saat mulai menghilangnya inflamasi Gejala neurologik cenderung membaik Penyakit JE berlangsung lama penyembuhan lebih lambat gejala sisa :ganguan mental emosi tidak stabil, paralisis upper atau lower motor neuronafasia psikosis organik

  • Diagnosis

    Anamnesistinggal di daerah endemis JE demam tinggi sulit turun dengan antipiretiknyeri kepala hebat tidak bisa hilang dengan analgetikkejang Gejala klinisLaboratorium

  • Pemeriksaan darah LED meningkat Leukositosis ringan 13.000/ml, sel PMN > sel MN

  • Lumbal punksi Liquor cerebrospinalis jernih-opalesens jumlah leukositPleositosis 20-5000/ml neutrofil & limfosit limfosit dominanGlukosa normal atau meningkatKadar protein 50-100 mg/dl

  • Pemeriksaan Serologik Immune Adherence Hemaglutination (IAHA)serum dari stadium akut dan konvalesens. positif peningkatan titer antibodi 4X atau lebih

  • Isolasi Virus

    Darah stadium akut LCS permulaan ensefalitis

    Diisolasi dari jaringan otak segar saat otopsi penelitian Jarang berhasil

  • Uji hemaglutinasi inhibisi (HI)Menggunakan serum stadium akut & konvalesensPositif bila:titer antibodi serum stadium akut 1/20 atau lebih titer antibodi serum meningkat 4X

  • Immunolfuorecent Antibody (IFA) Compement Fixation (CF) Positif peningkatan titer antibodi 4X, False positif respons serologik reaksi silang dengan virus dengue atau flavivirus lainnya

  • Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA) IgM spesifik JEV serum dan likuor cerebrospinal 4-7 hari setelah gejala75% positif pada hari ke 4 dan hampir 100% positif pada hari ke 7 Infeksi asimtomatik IgM spesifik tidak ditemukan di LCSvirus belum menembus blood brain barrier

  • Pengobatan

    Pengobatan Simptomatik Menghentikan kejang : Diazepam IV 0,3-0,5 mg/kgBB/kali 15menit ulangiDiazepam per-rektalMenurunkan demam : Pemberian obat antipiretik Suportif, yaitu instirahat, dan kompres

  • Mencegah dan mengobati tekanan tinggi intra kranial :Mengurangi oedem otak :Deksametason IV 1 mg/kgBB/hari dibagi 4 dosis tapering off Manitol hipertonik 20% 0,25-1 /kgBB infus Anak ditidurkan setengah duduk dengan kepala lebih tinggi Mempertahankan fungsi metabolisme otak Cairan yang mengandung glukosa 10% 100-150 mg/dlHipertermia dan kejang harus dicegah meningkatkan metabolisme otak

  • Pengobatan penunjang :Perawatan jalan nafas Perawatan sistem kardiovaskular Pemberian cairan intravena diawasi dengan ketat tekanan tinggi intrakranial Pemberian antibiotik belum bisa menyingkirkan kemungkinan adanya meningitis bakterialis infeksi sekunder

  • Pencegahan dan pemberantasan Pemberian imunisasi :Vaksin yang terdiri dari virus hidup yang dilemahkan (live attenuated vaccine) Vaksin yang terdiri dari virus mati (inactivated vaccine) Anak < 3 tahun Imunisasi 1 0,5 ml SC Imunisasi 2 0,5 ml SC 1-2 minggu dari imunisasi pertama Imunisasi 3 0,5 ml SC 1 tahun dari imunisasi pertamaUntuk anak diatas 3 tahun, jadwal dan cara pemberian sama dengan dosis 1ml

  • Menghindarkan manusia dari gigitan nyamuk culex Membasmi vektor nyamuk culex beserta larvanya nyamuk culexpenyemprotan dengan insektisida space spraying meliputi fogging dan ULV (ultra low volume)Larva fenitrotion 1% 30 kg/ha fention 0,01-0,04 kg/ha Reservoir babi

  • Prognosis

    Prognosis pada JE dtentukan oleh beberapa fakor :Umur Gejala klinis Hasil pemeriksaan LCS Angka kematian rata-rata sekitar 25-30% (tergantung penanganan)Dari semua yang hidup 30-70% menunjukkan gejala sisa

  • Gejala sisaKesulitan untuk menggerakkan tangan, kaki, atau badan yang bergerak secara involunterTremorParalisisTidak dapat mengontrol emosiPenurunan IQ Gangguan mental

  • Kesimpulan

    Japanese Encephalitis (JE) penyakit yang menyerang susunan saraf pusat disebabkan oleh Japanese Encephalitis Virus ditularkan dari binatang melalui gigitan nyamukGejala klinis JE bisa bervariasi dari infeksi yang asimptomatik sampai ensefalitis yang fatal. Infeksi yang persisten juga mungkin terjadiPengobatan yang dapat dilakukan hanya di tujukan pada gejala-gejala yang ditimbulkan, sampai sekarang belum ada obat virus untuk JEV.

  • Pencegahan dan pemberantasan JE dapat dilakukan dengan imunisasi, membasmi vektor JEV, dan memutus siklus JEV pada reservoirnya yaitu babiPrognosis pada JEV ditentukan berbagai faktor seperti umur penderita, gejala klinis, dan LCS