Jan () Peb .Mar...

1
1 2 3 4 c 6 7 8 9 10 11 .J @ 20 21 22 2<' 24 25 17 18 •.:l Jan () Peb .Mar Giliran Puisi Bicara Film Indonesia C UKUP banyak film Indonesia yang menampilkan puisi, atau judul puisi yang dijadikan judul film. Salah satunya adalah puisi karya penyair terkemuka Chairil An- , war yang banyak diingat dan dike- nang, "Cintaku Jauh di Pulau". Adalah sastrawan yang banyak menulis naskah drama, Motinggo Boesye, yang mengagumi puisi tersebut. Tahun 1972, Boesye membuat film yang terinspirasi oleh puisi tersebut, dengan judul yang sama. Boesye sendiri yang menulis eerita, skenario, dan menjadi sutradaranya. Puisi itu kemudian dijadikan lagu tema yang . dialunkan oleh penyanyi seriosa Pranajaya. Saat itulah Boesye berhasil mengajak penyair dan dramawan WS Rendra menjadi pemeran film itu, bersama pasangan yang sangat populer, Sophan Sophiaan dan Widyawati. Selanjutnya puisi juga bertebaran dalam sekian banyak film remaja. Sutradara Garin Nugroho termasuk sutradara yang konsisten menggu- nakanjudul-judul yang puitis untuk hampir semua film garapannya ..Dalam film "Cinta Dalam Sepotong Roti", film pertama Garin, ada puisi karya Sapar- di Djoko Damono. Kemudian Garin membuat film dengan menggunakan judul puisi karya D Zawawi Imron "Bulan Tertusuk Ilalang" (1994). Garin juga membuat film kisah nyata seo- rang penyair didong, Ibrahim Kadir (Aeeh), diperankan langsung oleh Ibrahim Kadir, ketika ia dipenjara di Tanah Gayo tahun 1965 selama 22 tahun. Di dalam penjara, pengalaman- nya sangat meneekam, penuh penderi- taan, tetapi ia masih sempat menulis puisi. Kemudian ia dibebaskan karena RATr,!A DJj"PR" SLAM ET Rahard'o D ·arot. * Djarot dan Putu Wijaya, serta bebera- pa artis dan penyair. Para penyair dan . sine as yang menulis puisi tentang film tersebut, keeuali Slamet dan Putu Wi- jaya; N Riantiarno, Armantono, Soni .. Farid Maulana, Nenden Lilis A, Yesmil Anwar, Juniarso Ridwan, Iman Soleh, Ahda Imran, Hawe Setiawan, Senny Suzan Alwasilah, Eriyanti Nur- mala Dewi, Widi Dwinanda, Agus Sa- fari, Rosyid E Abby, Yus R Ismail, Ed- dy D Iskandar, Yayat Hendayana, Us Tiarsa R, Arthur S Nalan, H Usep Romli HM, Heni Hendrayani, Jakob Sumardjo, dan menampilkan salah satu puisi karya Usmar Ismail yang di- jadikan lagu tema Festival Film In- donesia "Citra". ' Aeara peluneuran buku Puisi Film dan pembaeaan puisinya, akan berlangsung tanggal i April jam 14·00 di Gedung Sunan Ambu, STSI. Aktor yang juga tampil dalam komedi satir "Sentilan Sentilun" serta jadi presenter "MalamMinggu Bersama Slamet Rahardjo", menyam- but baik penerbitan buku Puisi Film serta pembaeaan puisinya sebagai sesuatu yang baru dalamkegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Film Bandung. "Apalagi ini dikaitkan dengan 25 , tahun FFB tanggal i April dan peringatan Hari Film Nasional tanggal 30 Maret," ueap Slamet. Bahkan produser film yang paling produktif yang juga Ketua Dewan Pembina FFB, Ir Chand Parwez Servia, menganggap penerbitan buku Puisi Film serta pembaeaan puisi tersebut, sebagai sesuatu yang baru karena sepengetahuannya baru perta- ma kali sepanjang sejarah film In- donesia. (Eddy D Iskandar)*** I{ i i pin g Hum Cl 5 U n pad :20 1 :c. ~~=~=:...:.=-===:::::;,:..-~.--.,;'." ... ".' salah tangkap. Judul filmnya "Puisi tak Terkuburkan" (1999). Pembacaan puisi film Dalam rangka 25 tahun Festival Film Bandung, giliran puisi yang berbieara tentang film Indonesia. Gili- ran penyair yang ambil bagian menyi- mak film Indonesia. Apa yang mereka ungkapkan adalah kemarahan, kekhawatiran, kerinduan, renungan, yang berujung pada sikap optimistis. Adajuga kenangan terhadap figur yang selama ini telah berbuat banyak bagi perkembangan film Indonesia. Intinya semua mendambakan film In- donesia yang berbieara tentang orang Indonesia, persis seperti tujuan Fo- rum Film Bandung menyelenggarakan Festival Film Bandung, yaitu "Film In- donesia yang berbicara tentang In- donesia, dengan pengamatan, peng- hayatan, serta penuangannya dalam bentuk film seeara utuh dan padu. Pribadi yang ditokohkan hendaknya manusia (di) Indonesia dengan per- masalahannya, dilatari unsur-unsur .sosial budaya". Melalui 25 puisi film dari 25 penyair dalam buku ini, dengan berbagai gaya ungkap yang menjadi kekuatan penyair, termasuk orang film yang ikut ambil bagian menulis puisi, di- harapkan bisa dijadikan bahan renungan, kajian, yang bisa meng- gugah produser dan sutradara untuk berbuat lebih banyak bagi perkem- bangan kualitas film Indonesia. Pembaeaan puisi film akan menampilkan aktor Slamet Rahardjo

Transcript of Jan () Peb .Mar...

1 2 3 4 c 6 7 8 9 10 11.J

@ 20 21 22 2<' 24 2517 18 • .:l

Jan () Peb .Mar

Giliran Puisi BicaraFilm Indonesia

C UKUP banyak film Indonesiayang menampilkan puisi, ataujudul puisi yang dijadikan

judul film. Salah satunya adalah puisikarya penyair terkemuka Chairil An- ,war yang banyak diingat dan dike-nang, "Cintaku Jauh di Pulau". Adalahsastrawan yang banyak menulisnaskah drama, Motinggo Boesye, yangmengagumi puisi tersebut. Tahun1972, Boesye membuat film yangterinspirasi oleh puisi tersebut,dengan judul yang sama. Boesyesendiri yang menulis eerita, skenario,dan menjadi sutradaranya. Puisi itukemudian dijadikan lagu tema yang .dialunkan oleh penyanyi seriosaPranajaya. Saat itulah Boesye berhasilmengajak penyair dan dramawan WSRendra menjadi pemeran film itu,bersama pasangan yang sangatpopuler, Sophan Sophiaan danWidyawati.

Selanjutnya puisi juga bertebarandalam sekian banyak film remaja.Sutradara Garin Nugroho termasuksutradara yang konsisten menggu-nakanjudul-judul yang puitis untukhampir semua film garapannya ..Dalamfilm "Cinta Dalam Sepotong Roti", filmpertama Garin, ada puisi karya Sapar-di Djoko Damono. Kemudian Garinmembuat film dengan menggunakanjudul puisi karya D Zawawi Imron"Bulan Tertusuk Ilalang" (1994). Garinjuga membuat film kisah nyata seo-rang penyair didong, Ibrahim Kadir(Aeeh), diperankan langsung olehIbrahim Kadir, ketika ia dipenjara diTanah Gayo tahun 1965 selama 22tahun. Di dalam penjara, pengalaman-nya sangat meneekam, penuh penderi-taan, tetapi ia masih sempat menulispuisi. Kemudian ia dibebaskan karena

RATr,!A DJj"PR"

SLAM ET Rahard'o D ·arot. *Djarot dan Putu Wijaya, serta bebera-pa artis dan penyair. Para penyair dan .sine as yang menulis puisi tentang filmtersebut, keeuali Slamet dan Putu Wi-jaya; N Riantiarno, Armantono, Soni ..Farid Maulana, Nenden Lilis A,Yesmil Anwar, Juniarso Ridwan, ImanSoleh, Ahda Imran, Hawe Setiawan,Senny Suzan Alwasilah, Eriyanti Nur-mala Dewi, Widi Dwinanda, Agus Sa-fari, Rosyid E Abby, Yus R Ismail, Ed-dy D Iskandar, Yayat Hendayana, UsTiarsa R, Arthur S Nalan, H UsepRomli HM, Heni Hendrayani, JakobSumardjo, dan menampilkan salahsatu puisi karya Usmar Ismail yang di-jadikan lagu tema Festival Film In-donesia "Citra". '

Aeara peluneuran buku Puisi Filmdan pembaeaan puisinya, akanberlangsung tanggal i April jam 14·00di Gedung Sunan Ambu, STSI.

Aktor yang juga tampil dalamkomedi satir "Sentilan Sentilun" sertajadi presenter "MalamMingguBersama Slamet Rahardjo", menyam-but baik penerbitan buku Puisi Filmserta pembaeaan puisinya sebagaisesuatu yang baru dalamkegiatanyang diselenggarakan oleh ForumFilm Bandung.

"Apalagi ini dikaitkan dengan 25, tahun FFB tanggal i April dan

peringatan Hari Film Nasional tanggal30 Maret," ueap Slamet.

Bahkan produser film yang palingproduktif yang juga Ketua DewanPembina FFB, Ir Chand ParwezServia, menganggap penerbitan bukuPuisi Film serta pembaeaan puisitersebut, sebagai sesuatu yang barukarena sepengetahuannya baru perta-ma kali sepanjang sejarah film In-donesia. (Eddy D Iskandar)***

I{ i i pin g Hum Cl 5 U n pad :20 1 :c. ~~=~=:...:.=-===:::::;,:..-~.--.,;'."...".'

salah tangkap. Judul filmnya "Puisi takTerkuburkan" (1999).

Pembacaan puisi filmDalam rangka 25 tahun Festival

Film Bandung, giliran puisi yangberbieara tentang film Indonesia. Gili-ran penyair yang ambil bagian menyi-mak film Indonesia. Apa yang merekaungkapkan adalah kemarahan,kekhawatiran, kerinduan, renungan,yang berujung pada sikap optimistis.Adajuga kenangan terhadap figuryang selama ini telah berbuat banyakbagi perkembangan film Indonesia.Intinya semua mendambakan film In-donesia yang berbieara tentang orangIndonesia, persis seperti tujuan Fo-rum Film Bandung menyelenggarakanFestival Film Bandung, yaitu "Film In-donesia yang berbicara tentang In-donesia, dengan pengamatan, peng-hayatan, serta penuangannya dalambentuk film seeara utuh dan padu.Pribadi yang ditokohkan hendaknyamanusia (di) Indonesia dengan per-masalahannya, dilatari unsur-unsur.sosial budaya".

Melalui 25 puisi film dari 25 penyairdalam buku ini, dengan berbagai gayaungkap yang menjadi kekuatanpenyair, termasuk orang film yangikut ambil bagian menulis puisi, di-harapkan bisa dijadikan bahanrenungan, kajian, yang bisa meng-gugah produser dan sutradara untukberbuat lebih banyak bagi perkem-bangan kualitas film Indonesia.

Pembaeaan puisi film akanmenampilkan aktor Slamet Rahardjo