(Jamur) Median Rhomboid Glossitis, Chronic Hyperplastic Candidiasis, Chronic Mucocutaneous...

5
Candidiasis Candidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans. Candidiasis dikenal juga dengan moniliasis. Candida albicans merupakan flora normal dalam mulut, bersifat oportunistik yang sewaktu-waktu dapat mengakibatkan candidiasis pada keadaan tertentu. Terdapat tiga faktor umum yang menjadikan Candida albicans menyebabkan candidiasis antara lain status imun host, lingkungan mukosa oral, dan sifat dari Candida albicans. Candidiasis pada mukosa oral menunjukkan berbagai macam karakteristik klinis. Seorang pasien mungkin saja hanya memiliki salah satu karakteristik klinis candidiasis tersebut, atau mungkin saja memiliki lebih dari satu karakteristik klinis. Karakteristik klinis dari candidiasis antara lain pseudomembranous (thrush) candidiasis, erythematous candidiasis, central papillary atrophy (median rhomboid glissitis), chronic multifocal, angular cheilitis, denture stomatitis (chronic atrophic candidiasis), hyperplastic (candidal leukoplakia), mucocutaneous, endocrine-candidiasis syndrome. Berikut akan dibahas beberapa karakteristik klinis dari candidiasis

description

n

Transcript of (Jamur) Median Rhomboid Glossitis, Chronic Hyperplastic Candidiasis, Chronic Mucocutaneous...

Page 1: (Jamur) Median Rhomboid Glossitis, Chronic Hyperplastic Candidiasis, Chronic Mucocutaneous Candidiasis

Candidiasis

Candidiasis merupakan infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida albicans.

Candidiasis dikenal juga dengan moniliasis. Candida albicans merupakan flora normal dalam

mulut, bersifat oportunistik yang sewaktu-waktu dapat mengakibatkan candidiasis pada

keadaan tertentu. Terdapat tiga faktor umum yang menjadikan Candida albicans

menyebabkan candidiasis antara lain status imun host, lingkungan mukosa oral, dan sifat dari

Candida albicans.

Candidiasis pada mukosa oral menunjukkan berbagai macam karakteristik klinis.

Seorang pasien mungkin saja hanya memiliki salah satu karakteristik klinis candidiasis

tersebut, atau mungkin saja memiliki lebih dari satu karakteristik klinis. Karakteristik klinis

dari candidiasis antara lain pseudomembranous (thrush) candidiasis, erythematous

candidiasis, central papillary atrophy (median rhomboid glissitis), chronic multifocal, angular

cheilitis, denture stomatitis (chronic atrophic candidiasis), hyperplastic (candidal

leukoplakia), mucocutaneous, endocrine-candidiasis syndrome. Berikut akan dibahas

beberapa karakteristik klinis dari candidiasis

1) Median Rhomboid Glossitis

Median rhomboid glossitis secara klinis ditandai oleh lesi eritematosa di tengah dari

bagian posterior dari dorsum lidah (Gambar 7). Seperti namanya, lesi memiliki

konfigurasi oval. Daerah ini eritema akibat atrofi filiform papilla dan permukaan dapat

berbentuk lobula. Etiologi tidak sepenuhnya diklarifikasi, namun lesi sering menunjukkan

campuran bakteri mikroflora jamur. Biopsi menghasilkan Candida hyphea di lebih dari

85% dari perokok dan pemakai gigi tiruan memiliki peningkatan risiko untuk

mengembangkan median rhomboid glossitis, serta pasien yang menggunakan steroid

Page 2: (Jamur) Median Rhomboid Glossitis, Chronic Hyperplastic Candidiasis, Chronic Mucocutaneous Candidiasis

inhalasi. kadang Kadang lesi candidiasis eritematosa dapat diamati bersamaan di mukosa

palatal (kissing lesions). Median rhomboid glossitis adalah asimtomatik, dan

manajemennya sebatas untuk pengurangan faktor predisposisi. Lesi tidak meningkat dan

memiliki risiko transformasi ganas.

2) Chronic hyperplastic candidiasis (candidial leukoplakia)

Pada chronic hyperplastic candidiasis ditemukan plak atau bercak putih pada mukosa

oral yang tidak hilang saat dilakukan penggosokan atau saat di lap. Lesi tersebut biasanya

ditemukan di bagian anterior dari mukosa bukal dan lidah dalam bentuk papula putih

kekuningan. Bersifat asimptomatik. Chronic hyperplastic candidiasis ini merupakan salah

satu manifestasi candidiasis yang sering ditemukan pada 90% pasien AIDS.

Page 3: (Jamur) Median Rhomboid Glossitis, Chronic Hyperplastic Candidiasis, Chronic Mucocutaneous Candidiasis

3) Mucocutaneous candidiasis

Beberapa oral candidiasis menjadi bagian dari immunologic disorder yang dikenal

dengan mucocutaneous candidiasis. Sebagian perbedaan disfungsi imun telah

diidentifikasi, beberapa infeksi candida ini dihubungkan dengan disfungsi immune.

Sebagian besar kasus bersifat sporadic. Permasalahan mengenai sistem imun biasanya

terjadi pada beberapa tahun pertama hidup, saat pasien pertama kali, ketika pasien mulai

memiliki kemungkinan terinfeksi candida pada mulut, kuku, kulit, dan permukaan

mukosa lainnya. Lesi umumnya terlihat tebal, terdapat plak atau bercak putih yang tidak

hilang saat dilakukan penggosokkan terhadap plak tersebut.

Diagnosis pada candidiasis biasanya dengan melihat gejala klinis yang ditemukan

bersamaan dengan uji pengambilan sel (cytologic examination). Jika lesi pada chronic

hyperplastic candidiasis tidak memberikan respon pada saat pemberian terapi antifungal,

maka perlu dilakukan biopsy untuk membedakan lesi tersebut dengan epithelial dysplasia,

squamous cell carcinoma, atau lichen planus.

Beberapa obat antifungal diberikan untuk mengatasi candidiasis antara lain kelompok

polyene seperti nystatin, amphotericin B; kelompok imidazole seperti clotrimazole,

ketoconazole; kelompok tiazole seperti fluconazole, itraconazole, posaconazole,

echinocandins; dan iodoquinol.

Page 4: (Jamur) Median Rhomboid Glossitis, Chronic Hyperplastic Candidiasis, Chronic Mucocutaneous Candidiasis