Jaminan atas Kualitas
Transcript of Jaminan atas Kualitas
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
1/14
PEMBAHASAN
JAMINAN ATAS KUALITAS
Pendahuluan
Semua profesi sadar bahwa adanya oknum-oknum yang tidak competen dalam suatu
organisasi dapat memberikan citra buruk bagi para profesionalnya yang ahli dan berdedikasi,
dan bagi keseluruhan profesi itu sendiri. Oleh sebab itu, untuk menghindari kemungkinan
adanya pengaturan oleh pemerintah, mereka memilih untuk melakukan evaluasi sendiri (self-
evaluation), atau meminta evaluasi dari pihak luar, dengan memberikan hukuman bagi mereka
yang tidak memenuhi standar.
Pendekatan Makro dan Mikro
Pada umumnya proses evaluasi kualitas diterapkan pada tingkat operasi audit internal
berskala luas. Sebuah penelaahan dilakukan atas metode organisasi entitas tersebut, metode
penempatan staf, persyaratan pengembangan profesional, adanya independensi didalam
keseluruhan struktur operasi, perencanaan fungsi audit, penggunaan teknologi terbaru,
pelaporan yang efektif, kontrol proyek-proyek audit, usaha-usaha untuk meningkatkan
hubungan dengan klien, komunikasi umum, metode tindak lanjut audit, dan kepatuhan terhadap
standar audit internal.
Penelahaan atas individual audit hendaknya memeriksa dan mengevaluasi aspek-aspek
seperti:
Bukti pemahaman auditor atas operasi yang sedang diaudit.
Indikasi bahwa auditor tersebut telah sadar akan bagaimana sikap manajemenklien terhadap factor-faktor control yang berhubungan dengan kepatuhan,
efisiensi, dan efektivitas.
Penentuan resiko, kerentanan, dan materialitas dari proses klien.
Sejauh mana pelaksanaan pengujian dapat menghasilkan audit yang produktif,
namun tetap dapat menghemat sumber daya audit internal yang ada.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
2/14
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
3/14
menyebutkan pula modul-modul evaluasi spesifk yang mencakup delapan
aktivitas program audit internal yaitu:
Produktifitas dalam Audit Internal
Karakteristik dan klasifikasi temuan adalah tolak ukur yang lebih penting, contohnya
temuan-temuan sebaiknya diklasifikasikan ke dalam klasifikasi temuan yang material, cukup
material, dan tidak material.
Produktifitas adalah suatu hubungan antara input dari sumber daya dan tenaga kerja,
materi dan waktu, terhadap output, yang di identifikasikan sebagai efisiensi, dan terhadap
hasilnya, yang di identifikasikan sebagai efektifitas.
Mengevaluasi Produktifitas Audit
Produktifitas didalam operasi jasa seperti audit internal memiliki kesulitan di dalam
pengukurannya dikarenakan oleh :
Mungkin tidak mudah bagi seseorang untuk dapat mengidentifikasikan dan
menguantifikasi output dan hasil akhir.
Auditor internal yang memberikan hasil pekerjaan mereka secara internal akan sulit
untuk dinilai.
Audit internal sering kali merupakan hasil kerja sama tim sehingga tanggung jawab
outputnya berada di tangan tim.
Pada umumnya, auditor internal memiliki banyak pertimbangan di dalam memilih tugas
yang hendak di kerjakan, serta kapan dan bagaimana pekerjaan tersebut diselesaikan
Kualitas yang harus dinilai dalam mengevaluasi produktivitas audit adalah:
Temuan-temuan dan rekomendasi yang masuk akal dan bermanfaat.
Respon dan umpan bagi klien
Professionalisme di dalam audit internal
Kepatuhan pada rencana audit
Tidak adanya kejutan-kejutan.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
4/14
Efektivitas biaya di dalam aktivitas audit internal
Pengembangan pegawai
Evaluasi auditor eksternal atas aktivitas audit internal
Umpan balik manajemen oiperasional
Jumlkah permintaan pekerjaan audit
Laporan direktur audit
Evaluasi komite audit atas aktivitas audit internal
Kualitas kertas kerja
Hasil dari penelaahan internal
Umpan balik sejawat
Supervisi
Supervisi harus meyakinkan bahwa pekerjaan audit telah direncanakan dengan baik,
lingkup auditnya telah memadai, sumber daya audit telah digunakan secara ekonomis,
teknologi telah digunakan secara ekonomis, teknologi telah digunakan dengan tepat, tidak
terlewatkannya kelemahan-kelemahan yang serius, masalah-masalah yang kecil tidak di besar-
besarkan, pernyataan audit telah didukung dengan kuat dan logis, kelemahan-kelemahan
signifikan telah didokumentasikan secara menyeluruh, opini audit telah dilengkapi dengan bukti
yang tidak tergoyahkan, pekerjaan audit tidak dikurangi oleh penelaahan-penelaahan pada
permasalahan yang tidak relevan atau tidak signifikan, dan para staf auditor telah dilatih dan di
evaluasi dengan benar. Dibawah ini disajikan beberapa unsur dari sebuah supervisi audit yang
baik
supervisor hendaknya melakukan diskusi mengenai tujuan dan lingkup audit yang
dilakukan sebelum melakukan servei pendahuluan
supervisor hendaknya menyetujui secara tertulis program audit yang diajukan dan setiap
perubahan yang terjadi didalamnya.
Supervisor hendaknya selalu siap selama audit untuk berdiskusi dengan staf mengenai
sasaran, prosedur, pelaporan, dan setiap masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan
audit.
Supervisor hendaknya melakukan penelaahan secara rutin.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
5/14
Supervisor hendaknya menelaah kertas kerja dan menampikan bukti dari penelaahan
tersebut.
Penelaahan supervisor hendaknya memberikan keyakinan bahwa para staf auditor telah
sesuai dengan standar aktivitas.
Supervisor hendaknya memastikan bahwa temuan-temuan penting telah diberitahukan
kepada manajemen operasional dan laporan kemajuan pekerjaan dibuat dengan
realistis dan dikeluarkan jika dipelukan
Supervisor hendaknya memonitor penggunaan anggaran dan skedul sehingga dapat
membantu auditor penanggung jawab dalam memperbaiki tren pekerjaan yang
memburuk
Supervisor hendaknya menghadiri rapat-rapat penting dengan manajemen lini atau
direktur
Supervisor hendaknya mendiskusikan laporan audit yang diusulkan dengan auditor
penanggung jawab mereka dan menyetujui kerangka pemikiran laporan tersebut.
Supervisor hendaknya menelaah draf laporan secara rinci dan memastikan bahwa
mereka telah memenuhi kebijakan dan prosedur departemen.
Supervisor jika memungkinkan, hendaknya menghadiri penelaahan draf laporan yang
dilakukan bersama-sama dengan klien dan manajemen di tingkat yang lebih tinggi.
Supervisor hendaknya menyetujui kecukupan tindakan perbaikan yang dilakukan untuk
setiap temuan-temuan audit
Supervisor hendaknya memastikan bahwa seluruh dokumen-dokumen administrasi
yang disyaratkan oleh prosedur departemen telah dilengkapi
Supervisor hendaknya menyetujui pengarsipan atau penghancuran kertas kerja sesuai
dengan kebijakan dan prosedur perusahaan.
Supervisor hendaknya bertemu paling sedikit sekali setiap minggu dengan manajer audit
atau direktur audit untuk membahas status proyek dan kesulitan-kesulitan atau masalah
yang ditemukan dalam proyek yang disupervisi.
Penelaahan Internal
Sebuah penelaahan internal dapat memberikan quality assurance kepada direktur audit
sekaligus pelatihan bagi staf audit, penelaahn ini dapat mengambil bentuk berupa verifikasi,
penelaahan internal, dan evaluasi oleh klien.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
6/14
Verifikasi
Direktur audit atau manajer audit yang menadatangani laporan audit sudah selayaknya
memiliki kepentingan atau keakuratan dan kebenaran dari laporan yang mereka tanda tangani
tersebut.
Program Penalaahan Internal
Penelaahan internal adalah penilaian atas sebuah sample laporan audit dan kertas kerja
pendukungnya. Karena penelaahan internal membutuhkan perhatian dari seorang staf auditor
senior atau seorang supervisor.
Penelaahan internal ini dapat menghasilkan sesuatu yang bermanfaat yaitu antara lainsebagai berikut:
1. Informasi yang diberikan kepada dirrektur audit, yaitu informasi mengenai seberapa
baik prosedur yang ada telah diikuti dan seberapa baik dokumentasi pekerjaan audit
dan laporannya.
2. Nilai yang diberikan bagi auditor ekternal. Pengujian atas proyek audit di dalam
penelaahan eksternal dapat dikurangi jika para penilai telah melihat adanya bukti
yang kredibel dilakukannya penelaahan internal pada proyek tersebut.
Lingkaran Kualitas
Salah satu metode yang telah digunakan dengan efektif dalam meningkatkan kualitas
dan produktifitas audit adalah adanya lingkaran kualitas. Biasanya perusahaan membentuk
kelompol yang terdiri atas 5-15 orang pegawai yang mengenal operasi perusahaan dan
kekurangannya, kekuatan dan kelemahannya, serta kemungkinan solusi dari masalah tersebut.
Pendekatan ini mirip dengan studi peer review dari segi struktur dan isinya. Lingkarankualitas mempelajari operasi, membuat rekomendasi, dan sering kali memiliki wewenang untuk
mengimplementasikannya.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
7/14
Penelaahan Eksternal
Practice advisory menekankan perlunya dilakukan penilaian secara rotasi setiap lima
tahun atau kurang. Ia juga menjabarkan dengan cukup rinci, kualifikasi yang dibutuhkan dari
seorang penalaah eksternal seperti independensi, integritas, dan kompetensi.
Independen : kebebasan dari kewajiban atau hubungan dengan subjek yang diaudit
atau pegawainya
Integritas dan objektivitas : kejujuran, pendekatan yang terbuka, berdedikasi untuk
memberikan pelayanan dan menghargai kepercayaan publik, ketidakberpihakan,
kejujuran intelektual, dan bebas dari konflik kepentingan.
Kompetensi : tiap-tiap individu yang melakukan penilaian sebaiknya adalah profesional
audit bersertifikat yang kompeten.
Metode Penelaahan
a. Persiapan
Dimulai dengan pemberian informasi kepada pihak-pihak tersebut bahwa tujuan dari
diadakannya penelaahan ini adalah:
Untuk mengevaluasi kepatuhan terhadap standard an kebijakan serta
prosedur perusahaan.
Untuk menilai kualitas dari operasi aktivitas.
Untuk memberikan rekomendasi perbaikan.
Surat penugasan sebaiknya dibuat dengan mencantumkan pengidentifikasian
lingkup dari penelaahan, tanggung jawab aktivitas audit di dalam penalaahan,
tanggung jawab tim penelaahan, termasuk tanggal mulai dan tanggal selesai,
estimasi biasay, klausul keamana untuk melindungi tim penelaahan dari kewajiban
lebih lanjut, dan nama-nama dari anggota tim penelaah.
Tim penelaah melakukan survey terhadap klien dari aktivitas audit.
Tim penelaah sebaiknya melakukan wawancara dengan orang-orang yang mungkin
tidak layak untuk menerima kuesioner.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
8/14
b. Pekerjaan lapangan
Ketua tim akan membuat kunjungan awal untuk membahas usulah penelaahan, self
study, orang-orang yang akan diwawancarai, waktu pelaksanaan pekerjaan
lapangan, dan pemilihan kantor-kantor cabang yang hendak dikunjungi. Tim juga
memeriksa sampel perwakilan dari kerjtas kerja dan pelaporan proyek audit serta
menelaah praktik-praktik administrasi.
c. Pelaporan
Tim penelaah menyiapkan sebuah laporan tertulis pada saat menyimpulkan hasil
pemeriksaannya. (Lihat Standar 1320 dan Practice Advisory 1320-1, keduanya
berjudul Reporting in the Quality Program(Pelaporan dalam Program Kualitas).
Draf laporan hendaknya dikoordinasikan dengan anggota tim dan diberikan kepada
direktur audit untuk ditelaah. Laporan final dialamatkan kepada orang atau kelompok
yang meminta dilaksanakannya penelaahan, dengan salinan diberikan kepada
direktur audit dan pihak yang menerima laporan direktur audit secara administratif.
Direktur audit kemudian hendaknya memberikan jawaban tertulis atas laporan audit
tim.
Sebuah Contoh Peer Review
Laporan yang terdapat dalam manual memberikan beberapa indikasi mengenai
beberapa jenis temuan yang dapat diidentifikasikan oleh peer review, contohnya :
Auditor internal melaksanakan beberapa fungsi lini operasional
Dibutuhkan sebuah program pelatihan dan pendidikan berkelanjutan yang formal
30% waktu audit dihabiskan dibagian akuntansi.
Tidak adanya sistem pelaporan proyek formal yang digunakan untuk mencatat waktuyang dianggarkan dan digunakan dalam setiap audit.
Pada beberapa kasus, terdapat kurangnya pekerjaan yang dilakukan dalam melakukan
analisis atas kontrol keuangan pada saat audit aktivitas keuangan.
Dalam 20 persen proyek audit yang ditelaah, terdapat perbedaan yang signifikan antara
pekerjaan yang diprogramkan dengan yang dicapai.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
9/14
Kertas kerja yang ada tidak menunjukan bukti penelaahan oleh supervisor.
manual kebijakan audit tidak memuat instruksi mengenai perencanaan audit, supervisi,
penilaian kinerja, kontrol proyek, dan pendidikan berkelanjutan.
Peer Review atas Operasi Multilokasi
SUatu pendekatan mengenai peer review menggambarkan komposisi dari tim penelaah
kualitas yang terdiri atas auditor-auditor berpengalaman yang memiliki keahlian khusus yang
berhubungan dengan berbagai jenis bidang yang diaudit. Di organisasi yang lebih kecil, staf
yang digunakan dalam tim dapat diperoleh dari para spesialis yang dimiliki klien dan bukan
merupakan anggota dari operasi yang sedang ditelaah.
Peer review ini dilaksanakan seperti audit biasa dan terdiri atas program dan audit atasaktivitas audit yang memiliki banyak lokasi. Bidang-bidang yang dievaluasi hendaknya meliputi:
Organisasi
Rencana audit bisnis
Cakupan audit
Penempatan staf
Administrasi kepegawaian
Pekerjaan lapangan
Kertas kerja
Pelaporan
Independensi
Perspektif bisnis
Pihak auditor luar
Penelaahan oleh Organisasi Profesional Lain
Sebuah organisasi mungkin menginginkan evaluasi kualitasnya dilakukan oleh sebuah
organisasi profesional seperti kantor akuntan publik atau perusahaan konsultan manajemen
yang mempunyai spesialisasi dalam audit internal. Pemilihan organisasi external seperti ini
dibuat dengan memperhitungkan adanya eliminasi keuntungan-keuntungan yang mungkin
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
10/14
diperoleh dari kantor atau konsultan tersebut sebagai akibat dari adanya pelaporan yang ia
lakukan sebelumya.
Metodologi penelaahan yang sama diuraikan sebelumnya untuk peer review dapat
digunakan pula oleh penelaahan organisasi professional. Hanya saja, pengevaluasi mungkin
dapat memberikan rencana alternatif bagi unsur organisasi yang meminta pelaksanaan evaluasi
kualitas itu.
Salah satu keuntungan dari jenis evaluasi seperti ini adalaha organisasi pengavaluasi
dapat membuat perbandingan dengan organisasi lain yang telah berhasil menjalankan fungsi
audit internalnya.
Evaluasi oleh klien
Meskipun peer review atas operasi audit pada umumnya akan meminta evaluasi dari
klien mengenai kualtas dari pekerjaan audit yang diterimanya, proses dari evaluasi oleh klien itu
sendiri adalah sebuah teknik yang sebaiknya menjadi salah satu bagian dari setiap
pelaksanaan audit. Pada akhir setiap audit, yaitu setelah dikeluarkannya laporan audit yang
diasumsikan telah memiliki komentar dari klien di dalam isi laporan dan di dalam lampiran
suratnya, seorang direktur audit sebaiknya meminta manajer dari bagian yang diaudit untuk
melakukan evaluasi atas fungsi-fungsi auditnya.
Implementasi Manajemen Kualitas Total
1. Penilaian kualitas awal:
Mengidentifikasi pelanggan-pelanggan dari organisasi
Menetapkan kebutuhan dari para pelanggan
Menetapkan prioritas yang dapat paling baik memenuhi kebutuhan pelanggan
Menentukan kualitas produk audit menurut pandangan dari pelanggan audit
Melakukan wawancara dengan pelanggan untuk memperoleh informasi-
Informasi penting.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
11/14
2. Kepedulian manajemen audit tingkat atas, pelatihan kepedulian sebaiknya
menekankan pada pentingnya sebuah manajemen kualitas, yang menggunakan
hasil dari penilaian kualitas.
3. Pembentukan sebuah dewan kualitas, organisasi audit hendaknya
membentuk sebuah dewan kualitas yang terdiri dari manager - manager audit
teratas dan anggota-anggota staf dari seluruh tingkatan dalam organisasi audit.
4. Menumbuhkan kerja sama tim, organisasi hendaknya menciptakan sebuah
lingkungan yang partisipatif dalam menumbuhkan kerja sama tim.
5. Pengembangan prototipe. Sebagai salah satu cara untuk meyakinkan pihak-pihak
yang ragu, dewan kualitas audit hendaknya menunjukkan . nilai praktis dari cara -
cara baru dalam mengorganisasikan pekerjaan dengan prototipe kualitas yang jelas
dan inisiatif-inisiatif produktifitas.
6. Perayaan keberhasilan, organisasi audit hendaknya menggunakan pencapaian
yang dihasilkan oleh organisasi prototipe untuk memberi semangat kepada para staf
yang berhati-hati dan ragu-ragu.
7. Implementasi pada organisasi, metode-metode yang berhasil hendaknya di
terapkan diseluruh unit dari organisasi audit dan penghargaan yang layak diberikan
pada unit-unit yang paling berhasil melakukannya
8. Penelaahan kualitas tahunan, hendaknya dilakukan suatu penelaahan kualitas
tahunan sebagai salah satu teknik implementasi proses manajemn kualitas diseluruh
organisasi. Artikel ini menguraikan beberapa unsur di bawah ini :
Menentukan konsep yang dimiliki pelanggan saat ini mengenai kualitas audit
Memelihara konsep dari kualitas
Menciptakan sebuah lingkungan yang inovatif
Menelaah seluruh aktivitas audit, proses dan struktur audit mengenai tujuan
dan hasil yang diberikannya atas kegunaan dan kebutuhannya.
Melakukan inovasi didalam orgaisasi audit untuk menentukan bagaimana
teknik-teknik dasar dalam menetapkan sasaran dan lingkup audit
Paham dan tahu bagaimana cara menggunakan perkembangan teknologi
yang ada saat ini dan akan datang terutama dibidang komputer.
9. Tolak ukur, metodologi ini terdiri atas mekanisasi pengukuran dan pengevaluasian
aspek aspek dari operasi yang di anggap penting dan mendasar bagi sebuah
operasi kualitas. Sasarannya adalah untuk membuat perbandingan dengan
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
12/14
organisasi lain, dengan segmen-segmen lain di dalam organisasi , dan dengan
standar yang telah ditetapkan oleh managemen dan dewan kualitas
Program TQM dari Southern California Edison Company
Perusahaan fasilitas umum yang memiliki 17000 pegawai dan pendapatan lebih dari $7
miliar setahun dengan staf audit kurang lebih 80 orang.perusahaan ini mengembangkan
program TQM. ada 2 kelompok,Kelompok 1 berhubungan dengan pekerjaan alami.bidang-
bidang perhatian kelompok ini adalah
1.Administrasi audit. 5.Teknologi informasi.
2.Kontak dan program. 6.Bisnis-bisnis baru.
3.Organisasi perusahaan. 7.Produksi pembangkit tenaga dan nuklir.
4.Pelayanan pelanggan. 8.Kontrak tenaga dan proyek kerjasama.
Kelompok kedua, tim-tim sukarela TQM meliputi:
Komite steering TQM.
Pendidikan dan keahlian tim.
Proyek-proyek kuhusus. Pengukuran dan pelaporan TQM.
Tim pekerjaan alami di kelompok pertama bertanggung jawab pada, selain
tanggungjawab normal audit mereka, peningkatan yang terus-menerus dari proses, produk, dan
kepuasan klien. Keanggotaan tim berasal dari penugasan secara otomatis dari karyawan.
Sedangkan tim sukarela TQM adalah tim yang dapat berfungsi silang dan bertanggung jawab
atas pengimplementasian strategi: TQM. Keanggotaan di tim ini bersifat sukarela.
Laporan ini tidak mengindikasikan penyebab dari kelemahan-kelemahan atau
perbaikan-perbaikan potensi yang dapat dilakukan:
Metrik kinerja aktivitas audit: Laporan ini meringkas aktivitas-aktivitas organisasi audit
yang dapat Laporan ini mencakup:
- Jumlah audit yang dapat diselesaikan.
- Jumlah investigasi yang dapat diselesaikan.
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
13/14
- Hubungan biaya/anggaran.
- Realisasi penghematan (kas dan operasional).
- Kehadiran staf.
- Promosi.
- Pelatihan silang.
- Aktivitas tim TQM.
- Latar belakang pegawai (gelar, sertifikasi).
Laporan tahunan dan tengah tahunan atas status dari program TQM: Merupakan suatu
laporan narasi yang meringkas hasil-hasil yang berhubungan dengan kualitas di periode
sebelumnya.
Surat kabar TQM: Diterbitkan tiga atau empat kali dalam setahun, surat kabar ini
memuat informasi dari kelompok-kelompok dan publikasi yang berhubungan dengan
kualitas.
Program ini telah memberikan basil yang diinginkan seperti peningkatan operasi audit,
pelaporan yang perubahan sikap klien menjadi lebih baik, kredibilitas yang lebih tinggi, dan
peningkatan permintaan atas jasa audit.
Kepentingan Kualitas dari Manajemen dan Dewan Komisaris
Diluar persyaratan yang diminta oleh standar, terdapat kepentingan nyata yang dimiliki
oleh manajemen eksekutif dan komite audit dari dewan komisaris. Mereka membutuhkan suatu
keyakinan bahwa mereka benar-benar dapat bergantung pada pengawas yang bernama audit
internal.
Sebuah kasus pengadilan yang terkenal, SEC vs Worldwide Coin Investments,
mendukung dipegang oleh SEC. Di dalam sebuah opini hukum yang ekstensif dan menyangkut
permasalah akuntansi undang-undang tersebut, pengadilan membahas dengan sangat rinci
mengenai tidak terdapatnya kontrol internal sebelum memberikan keputusannya kepada
terdakwa. Melemahnya kontrol internal dan prosedur akuntansi terdakwa merupakan alasan
utama dari klaim oleh SEC. SEC mengungkapkan bahwa kurangnya kontrol internal yang
diterapkan oleh terdakwa telah menempatkan organisasi terdakwa di dalam suatu posisi yang
riskan pada saat tuntgutan diajukan. Dan pengadilan selanjutnya menyatakan bahwa kegagalan
dalam mematuhi kontrol internal telah menyebabkan turunnya kondisi perusahaan, dari yang
-
7/28/2019 Jaminan atas Kualitas
14/14
tadinya me berjumlah 40 orang dan aktiva sejumlah $2.000.000 menjadi hanya tinggal memiliki
3 orang dan aktiva sejumlah kurang dari $500.000.
Pengadilan berpegangan bahwa efisiensi dari sebuah sistem kontrol internal tidak akan
dapat dievaluasi tanpa memperhitungkan struktur organisasi perusahaan, kaliber dari para
pegawai nya, kekuatan komite auditnya, efektivitas operasi audit internalnya, dan sejumlah
faktor lain yang meskipun merupakan bagian dari sistem kontrol internal itu sendiri, namun
memiliki pengaruh atas sistem tersebut.
ISO 9000Sebuah Tantangan
Serangkaian standar kontrol internal telah dikembangkan dalam dekade terakhir ini oleh
sumber-sumber di Eropa. Standar ini kemudian akan digunakan oleh industri manufaktur dan
pula digunakan oleh organisasi audit internal.
Standar tersebut adalah seri ISO 9000. Seri ini terdiri atas lima standar individu
mengenai manajemen kualitas yang saling berhubungan dan dua standar mengenai audit dan
pengukuran (seri ISO 10.000). Seri ini terdiri atas:
ISO 9001 - meliputi sistem perancangan, manufaktur, instalasi, dan pelayanan.
ISO 9002 - meliputi produksi dan instalasi.
ISO 9003 - meliputi inspeksi dan pengujian produk akhir.
ISO 9004 - memberikan pedoman memproduksi sistem kualitas perusahaan itu
sendiri.
ISO 10011 - berisi pedoman untuk mengaudit sistem kualitas.
ISO 10012 - berisi persyaratan quality assurance untuk perlengkapan
pengukuran.