Izin Trayek
description
Transcript of Izin Trayek
PERANAN DINAS PERHUBUNGAN DALAM PELAKSANAAN PERPANJANGAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN PERDESAAN
BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 17 TAHUN 2012
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat-Syarat MemperolehGelar Kesarjanaa Dalam Ilmu Hukum
Oleh: NURIL ERLINDA0910110201
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS HUKUM MALANG
2013
1
LEMBAR PERSE TUJUAN
Judul Artikel Ilmiah : PERANAN DINAS PERHUBUNGAN DALAM PELAKSANAAN PERPANJANGAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN PERDESAAN BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN NOMOR 17 TAHUN2012
Identitas Penulis :a. Nama : Nuril Erlinda b. NIM : 0910110201
Konsentrasi : Hukum Administrasi NegaraJangka Waktu Penelitian : 4 bulan
Disetujui pada tanggal: 27 Februari 2013
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
D r . I st i slam, S H.,M. H um S ri K u st i n a , S H.,CN NIP. 19620823 198601 1 002 NIP. 19480729 198002 2 001
Mengetahui, Ketua Bagian
Hukum Administrasi Negara
L utfi E f f e ndi, S H.,M. H u m NIP. 19600810 198601 1 002
2
PERANAN DINAS PERHUBUNGAN DALAM PELAKSANAAN
PERPANJANGAN IZIN TRAYEK ANGKUTAN PERDESAAN
BERDASARKAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN PASURUAN
NOMOR 17 TAHUN 2012
Nuril Erlinda
Fakultas Hukum, Universitas Brawijaya
Email: nurilerlinda@ ya h oo.co.id
ABSTRAK
Salah satu kewajiban pemilik angkutan perdesaan adalah memperpanjang izin trayek
yang telah habis. Agar kewajiban tersebut dapat terlaksana, Dinas Perhubungan berperan dalam
pelaksanaan perpanjangan izin trayek angkutan perdesaan. Jenis penelitian ini adalah penelitian
empiris dengan metode penelitian yuridis sosiologis. Adapun hasil penelitian di lapangan, bahwa
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan berperan sebagai pemberi layanan, melakukan
pengawasan, memberikan pembinaan/sosialiasasi serta evaluasi dan laporan. Hambatan yang
dihadapi adalah sulit menghubungi pemilik angkutan perdesaan yang telah habis masa berlaku izin
trayek, sulit menentukan waktu bekerjasama dengan POLRI, minimnya dana untuk operasi dan
sikap tidak peduli pemilik angkutan perdesaan. upaya yang dilakukan adalah peningkatan
pembinaan dan pengawasan, sinkronisasi jadwal, monitorinf dan evaluasi, pengayoman dan
ketegasan. Saran yang diberikan evaluasi terhadap kinerja perangkat dan program-program Dinas
Perhubungan dan tinjauan terhadap peraturan perundang-undangan, serta kerjasama dengan
pemilik angkutan perdesaan.
Kata kunci : Peranan, Izin Trayek, Angkutan Perdesaan
ABSTRACT
One of theowner's liabilityisto extendrural transportroute permitthathad expired. So
thattheobligationto do so,the Department of Transportationinstrumental inthe implementation of
therural transportroute permitrenewal. This research is an empirical study with juridic also
ciological research methods. The research results in the field, that the Department of
Transportation Pasuruanrole asservice providers, to supervise, provideguidance/socializationas
well as evaluation and reporting. Obstacles facedisdifficult to contact the owner
oftheruraltransporthasexpiredroute permit, it is difficult to determinethe timecooperate with the
police, lack of funds foroperationanduncaring attitudeof ruraltransportowners.
effortsareincreasedguidance and supervision, schedulesynchronization, monitorinfandevaluation,
guidance andfirmness. Advice givenon the performanceevaluation of the deviceandthe
programsthe Department of Transportationandthe review of thelegislation, as well
ascooperationwith the ownersof ruraltransport.
Keywords: Roles, Route Permits, RuralTransport
PENDAHULUAN
sektor transportasi memiliki peranan yang cukup penting dalam peningkatan
mobilitas warga, baik dari segi kepentingan umum maupun pelayanan
perdagangan barang dan jasa1. Tidak hanya itu saja, transportasi juga merupakan
sarana yang sangat penting dan strategis dalam memperlancar roda perekonomian,
memperkukuh persatuan bangsa dan negara serta mempengaruhi semua aspek
kehidupan bangsa dan negara. Hal ini tercermin semakin meningkatnya kebutuhan
akan jasa angkutan bagi mobilitas orang dan barang dari dan keseluruh pelosok
tanah air hingga luar negeri. Selain itu transportasi juga berperan sebagai
penunjang, pendorong, dan penggerak bagi pertumbuhan daerah yang berpotensi
tetapi belum berkembang sebagai upaya peningkatan pemerataan pembangunan2.
Kabupaten Pasuruan merupakan kota di Propinsi Jawa Timur yang memiliki
karakteristik lalu lintas dimana hanya merupakan awal dan akhir dari suatu
perjalanan. Pada saat ini aktivitas masyarakat sedang mengalami peningkatan dari
tahun ke tahun. Hal ini mengakibatkan peningkatan intensitas mobilitas perjalanan
orang dari dan ke tujuan kegiatan3. Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan
mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas pemerintahan dan
pembangunan di bidang perhubungan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan kepada daerah sesuai dengan ketetuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku. Salah satu yang menjadi tugas dariDinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan adalah berwenang dalam menerbitkan izin penyelenggaraan angkutan
orang dalam trayek berupa izin angkutan perdesaaan.
Berkaitan dengan izin trayek, adanya aktivitas lalu lintas yang cukup tinggi di
Kabupaten Pasuruan tidak menutup kemungkinan terjadinya pelanggaran-
1Adrian Sutedi, Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik, Sinar Grafika, Jakarta,2011, hlm 314.
2Rahayu Kartini, Hukum Pengangkutan, UPT Penerbitan Universitas Muhammadiyah, Malang,2007, hlm 53.
3Bidang Angkutan, Evaluasi Data Base Pelayanan Jasa Angkutan Umum Khusus AngkutanPerdesaan Wilayah Kabupaten Pasuruan, Pasuruan, Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan,2010, hlm 1.
4
pelanggaran. Salah satu yang disorot adalah pelanggaran dalam bidang
transportasi yakniperizinan trayek angkutanperdesaan.
Sebagaimana informasi yang didapatkan berdasarkan data pada tahun 2012
dari sejumlah 594 armada tahun 2012 terdapat 136 angkutan umum perdesaan
yang izin trayeknya telah habis masa berlakunya. Sedangkan 458 angkutan umum
perdesaan masih berlaku izin trayeknya. Dari 136 angkutan perdesaan yang izin
trayeknya harus diperpanjang berjumlah 116 pemilik angkutan
perdesaan.Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan No 17 Tahun 2012
menyebutkan dalam pasal 5 ayat (1) bahwa“Penyelenggaraan angkutan
penumpang umum harus dilengkapi dengan izin trayek”. Ayat berikutnya
menyebutkan “izin trayek berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan dapat
diperpanjang dengan tetap memenuhi ketentuan yang berlaku”.Dari permasalahan
tersebut,Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan mempunyai peran yang cukup
penting untuk menertibkan kembali permasalahan pelanggaran perizinan angkutan
perdesaan. Tertibnya masyarakat dalam bidang perizinan angkutan perdesaan
dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan
sebagai penggerak roda pemeritahan.
Adanya perizinan angkutan perdesaan adalah untuk memberikan kepastian
hukum dan hak bagi pemilik angkutan perdesaan agar dapat mengoperasikan
kendaraannya. Selain itu,tertibnya perizinan angkutan perdesaan dapat
memberikan sumbangan terhadap pendapatan asli daerah. Oleh karena itu penting
bagi Dinas Perhubungan untuk mengatur pemilik angkutan perdesaan agar
melakukan perpanjangan izin trayek yang telah habis masa berlakunya.
MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ada beberapa pokok permasalahan
yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah peranan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan dalam
pelaksanaan perpanjangan izin trayek angkutan
perdesaanberdasarkanPeraturan Daerah KabupatenPasuruanNomor 17
Tahun 2012?5
2. Apa hambatan yang dihadapi Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan
dalam pelaksanaan perananperpanjangan izin trayek angkutan perdesaan
dan bagaimana solusinya untuk menghadapi hambatan tersebut?
METODE
Penelitian ini termasuk ke dalam penelitian empiris yaitu penelitian yang
memperoleh data dari sumber data primer atau data yang diperoleh langsung dari
masyarakat4. Sedangkan metode pendekatan yang digunakan adalah yuridis
sosioligis yang dimaksudkan untuk menemukan fakta tentang peranan Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasuruan dalam pelaksanaan perpanjangan izin trayek
angkutan perdesaan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 17
Tahun 2012.
Data yang diperoleh di lapangan dilakukan melalui wawancara dengan pihak
terkait Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan dan pemilik angkutan perdesaan
terkait perpanjangan izin trayek angkutan perdesaan serta permasalahan dalam
perpanjangan izin trayek angkutan perdesaan dan solusi dalam mengatasi masalah
tersebut.
Berdasarkan data yang dikumpulkan, penulis menggunakan teknik
menganalisa data dengan deskriptif analisis, yaitu menganalisa data di lapangan
yang dinyatakan dalam bentuk kalimat yang mempunyai peranan untuk
menjelaskan suatu fenomena yang terjadi. Data dianalisis guna menjawab
permasalahan-permasalahan dalam rumusan masalah dan dikaitkan dengan kajian
pustaka sehingga didapat kesimpulan dari permasalahan yang diangkat.
PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
1. Kabupaten Pasuruan5
Letak geografis wilayah Kabupaten Pasuruan berada pada posisi sangat
strategis yaitu jalur regional dan juga jalur utama perekonomian Surabaya-
Malang dan Surabaya-Banyuwangi. Kabupaten Pasuruan mempunyai luas
4Roni Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1983, hlm 24.5 ww w . p a s u r u a n k a b . g o .id d iakses pada 2 Januari 2013.
6
wilayah 147.401,50 ha (3,13 luas Propinsi Jawa Timur) terdiri dari 24
Kecamatan, 24 Kelurahan Kabupaten, 341 Desa dan 1.649 Pedukuhan.
2. Dinas Perhubungan Kabupaten pasuruan
Dinas Pehubungan Kabupaten Pasuruan mempunyai wilayah kerja yang
luas, untuk itu dibagi dalam 5 wilayah yaitu6:
a. Wilayah 1 meliputi Kecamatan Gempol, Kecamatan Beji, Kecamatan
Bangil, Kecamatan Rembang, Kecamtan Kraton;
b. Wilayah 2 meliputi Kecamatan Rejoso, Kecamatan Grati, Kecamatan
Lekok, Kecamatan Nguling, Kecamatan Lumbang, Kecamatan
Winongan;
c. Wilayah 3 meliputi Kecamatan Pohjentrek, Kecamatan Kejayan,
Kecamtaan Wonorejo, Kecamatan Gondangwetan, Kecamatan
Pasrepan, Kecamatan Puspo, Kecamatan Tosari;
d. Wilayah 4 meliputi Kecamatan Purwosari, Kecamatan Purwodadi,
Kecamatan Tutur;
e. Wilayah 5 meliputi Kecamatan Prigen, Kecamatan Pandaan,
Kecamatan Sukorejo.
3. Angkutan Perdesaan Kabupaten Pasuruan
Angkutan perdesaan Kabupaten Pasuruan melayani pergerakan
penumpang maupun barang antar desa atau kecamatan. Data trayek yang
ada di wilayah Kabupaten Pasuruan sebanyak 33 Jaringan trayek7. Jumlah
armada pada tahun 2012 sebanyak 594 angkutan perdesaan.
B. Pelaksanaan Perpanjangan Izin Trayek Angkutan Perdesaan
Salah satu tugas pokok dan fungsi Dinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan tertuang dalam Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 42 Tahun 2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perhubungan. Pada pasal 45
Peraturan Bupati Nomor 42 Tahun 2008 menyebutkan seksi angkutan
mempunyai tugas melaksanakan penyelenggaraan angkutan orang dan
barang. hal tersebut berkaitan dengan penerbitan izin trayek, termasuk
pelaksanaan perpanjangan izin trayek angkutan perdesaan.
6Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah,Pasuruan, 2008, hlm 6.7 Bidang Angkutan, op.cit,hlm 3.
7
1. Prosedur Perpanjangan Izin Trayek Angkutan Perdesaan
Pengurusan perpanjangan izin trayek berpedoman pada KM 35 Tahun
2003. Pasal 48 KM 35 Tahun 2003 mengatur tentang persyaratan
administrasi untuk perpanjangan izin trayek. Dengan tetap berpedoman
Dinas Perhubungan memberikan syarat-syarat administrasi yang lebih
memudahkan pemilik angkutan perdesaan dalam mengurus izin trayek.
Persyaratan untuk mengurus perpanjangan izin trayek adalah8:
a. Izin usaha angkutan (Fotocopy)
b. Fotocopy akta pendirian perusahaan dan surat izin usaha perusahaan
(SIUP) bagi pemohon yang berbentuk adan usaha, akte pendirian
koperasi bagi pemohon yang berbentuk koperasi, KTP bagi pemohon
perorangan;
c. Fotocopy NPWP.
Setelah mengurus persyaratan diatas, Dinas Perhubungan akan
mengeluarkan izin trayek berupa surat keputusan yang berlaku 5 tahun
dan kartu pengawasan yang berlaku satu tahun. kartu pengawasan setiap
tahun wajib diperpanjang. Syarat memperpanjang kartu pengawasan
adalah:
a. Fotocopy STNK;
b. Fotocopy KTP;
c. Fotocoy buku uji kir;
d. Kartu pengawasan yang lama.
Retribusi izin trayek yang harus dibayarkan besarnya diatur dalam
pasal 9 Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 17 Tahun 2012.
Retribusi izin trayek dibayarkan setiap tahun bersamaan dengan
perpanjangan kartu pengawasan. Sebagaimana diatur dalam pasal 12
“masa retribusi izin trayek adalah jangka waktu yang lamanya 5 tahun,
dan pembayarannya dapat diangsur setiap tahun bersamaan dengan
pembaharuan kartu pengawasan dan pengendalian (KPS)”.Sehingga
8 Hasil wawancara dengan Staff Angkutan pada 21 November 2012.
8
dalam jangka waktu lima tahun ada lima kali perpanjangan kartu
pengawasan9. Besarnya retribusi tersebut adalah:
Tabel 1.
Besar Retribusi Izin Trayek
Jenis Kendaraan Kapasitas Tempat Duduk Tarif/TahunMobil Penumpang 1-8 tempat duduk Rp 60.000,00
Mobil Bus9-15 tempat duduk Rp 90.000,0016-28 tempat duduk Rp 120.000,0029 tempat duduk ke atas Rp 150.000,00
Sumber: Data sekunder, Dinas Perhubungan, 2012, Diolah
Besarnya pendapatan asli daerah yang bersumber dari retribusi izin trayek
yang diperoleh Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan adalah:
Tabel 2:
Daftar PAD Izin Trayek Tahun 2012
BULAN REALISASI (Rp)Januari 1.230.000,-Februari 1.829.800,-Maret 1.831.600,-April 1.824.600,-Mei 1.511.800,-Juni 2.634.000,-Juli 1.340.000,-Agustus 962.400,-September 3.369.600,-Oktober 1.476.000,-November 2.074.800,-Desember 2.032.800,-Jumlah Rp 22.117.400,-
Sumber: Data Sekunder, Dinas Perhubungan, 2012, Diolah
2. Pelanggaran Izin Trayek Angkutan Perdesaan
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan 11 pemilik
angkutan perdesaan, faktor yang menyebabkan tidak memperpanjang izin
trayek antara lain sudah dijual, tidak ada waktu, terhalang biaya, penumpang
sepi, penghasilan sedikit, semakin banyak kendaraan bermotor,
menjamurnya ojek.
3. Jenis Sanksi Administrasi Bagi Pelanggaran Terhadap Izin Trayek
Angkutan Perdesaan.
Pasal 24 Peraturan Kabupaten Pasuruan Nomor 17 Tahun 2012
mengatur mengenai sanksi administrasi yang berbunyi “wajib retribusi
yang tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar,
dikenakan bunga sebesar 2% setiap bulan dari retribusi yang terutang yang
tidak atau kurang dibayar dan ditagih dengan menggunakan STRD”.
Sedangkan untuk sanksi pidana diatur dalam pasal 26 yaitu”wajib retribusi
yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan
daerah diancam pidana kurungan paling lama 3 bulan atau pidana denda
paling banyak 3 kali jumlah retribusi terutang yang tidak atau kurang
dibayar”.
C. Peranan Dinas Perhubungan dalam Pelaksanaan Perpanjangan Izin Trayek
Angkutan Perdesaan
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan adalah unsur pelaksana otonomi
daerah yang bertanggungjawab kepada Bupati10. Dinas Perhubungan
melaksanakan urusan wajib pemerintahan di bidang perhubungan. Salah
satunya adalah penerbitan izin trayek. Izin trayek yang dikeluarkan oleh
Dinas Perhubungan di wilayah Kabupaten adalah izin trayek angkutan
perdesaan. Sebagaimana dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009
tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan pasal 176 huruf d menyebutkan“ izin
penyelenggaraan angkutan orang dalam trayek diberikan oleh Bupati untuk
penyelenggaraan angkutan orang yang melayani trayek perdesaan yang
berada dalam satu wilayah kabupaten”.
Izin trayek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dokumen berupa
surat keputusan dan akrtu pengawasan. Kedua dokumen tersebut wajib
diregistrasi ulang atau diperpanjang apabila angkutan perdesaan yang
digunakan masih beroperasi. Hal ini juga berkaitan dengan pendapatan asli
daerah.Berkaitan dengan penertiban izin trayek angkutan perdesaan, Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasuruan melaksanakan peranannya dalam hal
perpanjangan izin trayek angkutan perdesaan dengan jalan:
10Pasal 2 ayat 1 PeraturanbupatiPasuruanNomor 42 Tahun 2008 tentangOganisasidan TataKerjaDinasPerhubungan.
10
1. Pelayanan yang Cepat dan Mudah
Dalam melakukan pembinaan dan pengawasan, ada beberapa hal yang
harus menjadi pertimbangan pemerintah daerah, yaitu dengan otonomi
daerah pembinaan dan pengawasan tidak semata-mata hanya pada
bagaimana meningkatkan pendapatan asli daerah, namun harus
memprioritaskan pelayanan publik, karena itu juga merupakan hak
masyarakat yang sebaliknya menjadi kewajiban pemerintah daerah11.
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan berupaya memberikan
pelayanan yang mudah dan cepat kepada pemilik angkutan umum
perdesaan. Hal ini terlihat dari beberapa persyaratan yang tidak
menyulitkan pemilik angkutan umum perdesaan untuk memenuhinya.
Pelayanan yang diberikan bersifat efektif namun tetap berpedoman pada
ketentuan yang ada12.
Berdasarkan pasal 12 Peraturan Dearah Kabupaten pasuruan Nomor
17 Tahun 2012 menjelaskan mengenai masa retribusi. Dijelaskan “masa
retribusi izin trayek adalah jangka waktu yang lamanya lima tahun, dan
pembayarannya dapat diangsur setiap tahun bersamaan dengan
pembaharuan kartu pengawasan dan pengendalian”.Izin trayek tidak
dibayarkan dalam waktu lima tahun sekali guna memberikan kemudahan
bagi pemilik angkutan umum perdesaan untuk memenuhi persyaratan
administrasi. Apabila kartu pegawasan tersebut tidak diperbaharui maka
pemilik angkutan umum perdesaan dikenakan sanksi. Sebab
pembaharuan kartu pengawasan berhubungan erat dengan retribusi izin
trayek13.
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan juga memberikan
pelayanan yang cepat dalam pengurusan izin. Pelayanan cepat yang
dimaksud adalah pemilik angkutan umum perdesaan yang mengurus izin
tidak perlu menunggu lama untuk terbitnya suatu izin. Dinas
perhubungan memberikan estimasi waktu selama 30 menit surat izin
11Andrian Sutedi,Ibid, hlm 5.12 Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Angkutan pada 20 November 2012.13 Wawancara dengan Kepala Seksi Angkutan pada 19 November 2012.
11
trayek baik itu berupa surat keputusan atau kartu pengawasan14. Dengan
adanya pelayanan yang mudah dan cepat ini maka memungkinkan
pemilik angkutan untuk memenuhi kewajibannya sebagai pemilik
angkutan umum perdesaan agar mematuhi peraturan-peraturan yang telah
ada.
2. Pengawasan terhadap Izin Trayek Angkutan Perdesaan
Dalam melaksanakan fungsi pengawasan, Dinas Perhubungan
melakukan pengawasan kegiatan angkutan umum perdesaan melalui
kartu pengawasan. Sebagaimana telah disebutkan kartu pengawasan
digunakan untuk memudahkan kontrol yang berlaku selama satu tahun
terhadap akstivitas angkutan umum perdesaan. dengan adanya kartu
pengawasan Dinas Perhubungan akan mengetahui apakah izin trayek
yang diberikan sudah diregistrasi ulang atau belum.
Pengawasan juga dilaksanakan dalam rangka penegakan hukum.
Penegakan hukum dilakukan oleh Dinas perhubungan dengan
menerapkan sanksi-sanksi yang ada. Dalam pelaksanaan sanksi terhadap
pelanggaran izin trayek, Dinas Perhubungan bekerjasama dengan pihak
kepolisian. Kerjasama ini diwujudkan dalam bentuk melakukan operasi
di jalan raya atau di terminal terhadap angkutan umum. Kegiatan operasi
ini menjadi salah satu tugas pokok seksi pengendalian dan operasional.
Dari adannya operasi ini dapat diketahui pemilik angkutan umum mana
yang melanggar aturan-aturan15.
Kegiatan operasi dilakukan rutin oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan 2 kali dalam sebulan. Kegiatan operasi dilakukan bersama-
sama dengan pihak kepolisian karena kedua belah pihak sama-sama
memiliki tujuan, yakni penertiban dalam lalu lintas. Sehingga dalam
pelaksanaannya pihak Dinas Perhubungan menyesuaikan jadwal dengan
pihak kepolisian16. Beberapa pelanggaran-pelanggraan yang biasanya
dilakukan oleh pemilik angkutan umum perdesaan adalah17:
14 Hasil wawancara dengan Staff Angkutan pada 21 November 2012.15 Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Angkutan pada 20 November 2012.16 Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pengendalian dan Operasionalpada 4 Februari 2013.17Op.cit, pada tanggal 19 November 2012.
12
a. Melakukan kegiatan penarikan penumpang diluar trayek;
b. Izin trayek (surat keputusan atau kartu pengawasan) mati atau
telah habis masa berlakunya;
c. Pembelian mobil angkutan yang tidak dibalik nama;
d. Tidak melaporkan penjualan mobil angkutan milik pribadi.
Dalam rangka penegakan hukum atas pelanggaran-pelanggaran
terhadap izin trayek, Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan melakukan
proses operasi bekerjasama dengan pihak kepolisian. Operasi dilakukan
dalam rangka pemberian efek jerakepada pemilik angkutan umum
perdesaan. berikut adalah ketentuan-ketentuan saat operasi di lapangan:
sebagai18:
a. Pada saat operasi, pemilik angkutan umum perdesaan supir wajib
menunjukkan STNK, SIM, Kartu pengawasan, dan buku uji kir.
b. Apabila ada pelanggaran terhadap surat keputusan, kartu
pengawasan dan buku uji kir, yang berwenang menindak adalah
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan.
c. Setelah penilangan, semua berkas-berkas yang telah diperoleh
diserahkan ke Kordinator Pengawas kemudian dibawa ke
kepolisian untuk direkap ulang dan setelah itu oleh pihak
kepolisian dibawa ke Pengadilan Negeri untuk diproses/sidang.
d. Pemilik angkutan setelah diproses di Pengadilan Negeri tetap
wajib memperpanjang izin trayeknya di Dinas Perhubungan
Kabupaten Pasuruan sesuai dengan retribusi yang wajib
dibayarkan.
3. Pembinaan/Sosialisasi kepada Pemilik Angkutan Perdesaan
Salah satu pendekatan pembinaan yang digunakan oleh Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasuruan adalah dengan memberikan
sosialisasi. Sosialisasi diadakan setiap 3 bulan sekali di tempat yang
berbeda. Sosialisasi dilakukan terminal-terminal atau ditempat pusat
berhentinya angkutan perdesaan.
18Op.cit.
13
Sosialisasi tidak hanya diberikan kepada pemilik angkutan perdesaan
dan supir, melainkan kepada pelajar. Sosialisasi diadakan setiap 3 bulan
sekali di tempat yang berbeda. Sosialisasi dilakukan terminal-terminal, di
Dinas Perhubungan atau di pendopo. Sosialisasi ini diberikan dalam
rangka untuk mensosialisasikan peraturan-peraturan yang baru,
penyuluhan tentang izin trayek, cara berlalu lintas dengan baik,
penerbitan surat peringatan/teguran lisan kepada pemilik angkutan
perdesaan, dan sebagainya yang berhubungan dengan lalu lintas dan
angkutan jalan.19
Pelaksanaan pembinaan dapat dilakukan setiap saat dengan melihat
situasi dan kondisi yang meungkinkan untuk segera dilakukan
pembinaan. Kegiatan pembinaan melibatkan pihak kepolisian sebagai
pemberi materi. Dinas Perhubungan sebagai fasilitator dan
memanajemen pelaksanaan pembinaan20.
4. Evaluasi dan Laporan
Evaluasi dan laporan ini dibuat oleh Dinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan guna sebagai tolak ukur keberhasilan selama beberapa kurun
waktu tertentu dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya. Pelaporan
dilakukan setiap bulan kepada Kepala Dinas Perhubungan. Laporan yang
dibuat berisi tentang beberapa permasalahan yang dihadapi oleh Dinas
Perhubungan dari semua bidang beserta penyelesaiannya serta
keberhasilan suatu program kegiatan21.
Berkaitan dengan salah satu faktor utama penyebab pemilik
angkutan tidak memperpanjang izin trayek, yaitu penghasilan yang
sedikit, Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan melakukan tinjauan
tarif retribusi sebagaimana yang disebutkan dalam pasal 10 ayat 1 dan 2
Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 17 tahun 2012.
Disebutkan pada ayat (1) “tarif retribusi sebagaimana dimaksud pada
pasal 9 ditinjau kembali paling lama 3 (tiga) tahun sekali. Ayat (2)
berbunyi “paninjauan tarif retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1)
19 Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pembinaan dan Keselamatan pada 17 Februari 2012.20Ibid.21Ibid.
14
dilakukan dengan memperhatikan indeks harga dan perkembangan
perekonomian”.
D. Hambatan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan dalam Pelaksanaan
Perpanjangan Izin Trayek Angkutan perdesaan22
1. Hambatan Internal
a. Sulit menghubungi pemilik angkutan perdesaan mengenai masa izin
trayek yang sudah habis
Dinas Perhubungan kesulitan untuk menghubungi pemilik
angkutan umum perdesaan ketika diketahui izin trayek kartu
pengawasannya telah habis. Sebab, terkadang kalau harus
mendatangi/menghubungi satu-persatu pemilik angkutan umum
perdesaan dirasa cukup sulit untuk ditindak dan membuang banyak
waktu.
b. Sulit menentukan waktu untuk bekerjasama dengan pihak kepolisian
Dalam melaksanakan operasi, Dinas Perhubungan Kabupaten
Pasuruan bekerjasama dengan pihak kepolisian. Yang menjadi
permasalahan adalah sulitnya menetukan waktu yang tepat untuk
mensikronkan kegiatan masing-masing.
c. Minimnya Dana Untuk Operasi Gabungan
Salah satu kendala Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan
adalah ketika bekerjasama dengan pihak kepolisian untuk melakukan
operasi gabungan. Kondisi ini diketahui saat operasi gabungan Dinas
Perhubungan membutuhkan 5 pihak kepolisian, namun yang ikut
melakukan operasi bisa sampai 11 polisi. Tentu ini menambah
anggaran biaya pengeluaran.
2. Hambatan Eksternal
Hambatan eksternal dalam pelaksanaan perpanjangan izin trayek salah
satunya adalah sikap tidak peduli oleh pemilik angkutan perdesaan. salah
satu yang menjadi faktor penyebab adalah minimnya penumpang. Hal ini
disebabkan semakin banyak munculnya jasa angkutan ojek. Karena itu
pemilik angkutan umum perdesaan merasa rugi mengeluarkan biaya untuk
2222 Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Angkutan pada 20 November 2012.
15
retribusi izin trayek sedangkan penghasilan yang didapatkan tidak
sebanding.
E. Upaya Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan dalam Menangani Hambatan
yang Dihadapi
1. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Internal
a. Peningkatan Pengawasan dan Pembinaan
Peningkatan pengawasan saat uji kir, dapat mengurangi kesulitan
dari pihak Dinas Perhubungan untuk menghubungi pemilik angkutan
yang habis masa berlakunya. Pengawasan saat uji kir diberikan
melalui peringatan lisan.
Pembinaandilakukandalam rangka memberikan penyuluhan-
penyuluhanterhadapkeselamatanpenumpang, izin-izin yang
harusdipatuhi, dansebagainya yang
berhubungandengankewenanganDinasperhubungan. Pembinaan ini
Dinas Perhubungan juga memberikan teguran atau peringatan atas
pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh pemilik angkutan
umum perdesaan. Solusi lain adalah dengan mengirimkan surat
teguran kewajiban untuk memperpanjang izin trayek bagi pemilik
angkutan perdesaan yang tidak memperpanjang izin trayeknya.
b. Sinkronisasi jadwal saat awal pembentukan program
Operasi gabungan dilakukan bekerjasama dengan pihak kepolisian
untuk menertibkan berbagai pelanggaran-pelanggaran. Tidak hanya
pelanggaran-pelangaran yang berkaitan dengan izin trayek namun
juga pelanggaran-pelanggaran terhadap lalu lintas. Adanya
penyesuaian jadwal yang terencana dengan pihak kepolisian di awal
pembentukan kegiatan menjadi salah satu upaya Dinas Perhubungan
Kabupaten Pasuruan untuk menjalin kerjasama yang baik. Apabila di
lapangan ditemukan suatu kendala maka Dinas Perhubungan tetap
berupaya untuk melakukan operasi sebagaimana kondisi semestinya
dalam rangka penegakan hukum.
16
c. Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan Evaluasi dilakukan tidak hanya terhadap
program kegiatan namun juga terhadap angaran dana. Evaluasi dapat
dilakukan dengan memotong beberapa anggaran yang dianggap tidak
perlu. Sisa dari anggaran yang terpotong dapat dialihkan untuk
kegiatan lain yang dianggap perlu. Sehingga perlu adanya evaluasi
kembali terhadap anggaran dana untuk masing-masing kegiatan agar
semua kegiatan yang diprogramkan dapat terlaksana dengan baik.
2. Solusi Untuk Mengatasi Hambatan Eksternal
Keberadaan ojek yang dianggap sebagai salah satu faktor pelanggaran
terhadap pengurusan izin trayek perlu mendapat perhatian baru. Pemilik
angkutan umum merasa rugi ketika harus mengurus izin sedangkan
pendapatan yang diterima sedikit atau berkurang, sebab keberadaan ojek
mulai bertambah di terminal-terminal. Ojek-ojek yang sudah resmi
adalah binaan Polres, yang menjadi perhatian adalah adanya ojek-ojek
liar yang juga menarik penumpang di terminal-terminal. Dalam rangka
mengayomi pemilik angkutan perdesaan maka sosialisasi terhadap ojek
perlu dilakukan23. Salah satu usulan dari pemilik angkutan adalah adanya
penertiban kembali keberadaan ojek. Penertiban ini dilakukan dengan
cara memberikan tempat tersendiri beroperasinya.
Guna menunjang terlaksananya suatu aturan maka Dinas Perhubungan
memberikan ketegasan kepada pemilik angkutan umum agar dengan
kondisi apapun untuk tetap memenuhi persyaratan yang ada. ketegasan
ini dilakukan dengan tidak pandang bulu terhadap penegakan hukum.
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Peranan Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan dalam pelaksanaan
perpanjangan izin trayek angkutan perdesaan berdasarkan Peraturan Daerah
Kabupaten Pasuruan Nomor 17 Tahaun 2012 telah berperan sebagai
pemberi pelayanan. Pelayanan yang diberikan adalah dalam hal pelayanan
23 Hasil wawancara dengan Kepala Seksi Pengendalian dan Operasional pada 4 Februari 2013.
17
yang cepat dan mudah. Disamping pelayanan, Dinas Perhubungan juga
melakukan pengawasan. Pengawasan yang dilakukan oleh Dinas
Perhubungan adalah saat uji kir dan pengawasan di lapangan yang
bekerjasama dengan POLRI. Pengawasan tersebut telah dilaksanakan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan. Dinas Perhubungan juga
memberikan pembinaan/sosialisasi kepada pemilik angkutan perdesaan
setiap tiga bulan sekali. Selain itu Dinas Perhubungan melakukan evaluasi
dan laporan yang dilaksanakan setiap bulan sebagai bentuk
pertanggungjawaban atas tugas yang dilaksanakan.
2. Dinas Perhubungan dalam melaksanakan peranannya tehadap pelaksanaan
perpanjangan izin trayek angkutan perdesaan menghadapi beberapa
hambatan. Hambatan-hambatan tersebut berupa hambatan internal dan
eksternal. Hambatan internal Dinas Perhubungan adalah dalam hal
pengawasan yakni sulit menghubungi pemilik angkutan perdesaan mengenai
izin trayeknya yang sudah habis, sulit menentukan waktu untuk bekerjasama
dengan pihak kepolisian, serta minimnya dana untuk operasi gabungan.
Sedangkan hambatan eksternal adalah berkaitan dengan
pembinaan/sosialisasi, yaitu sikap tidak peduli pemilik angkutan perdesaan..
3. Solusi atas hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Dinas Perhubungan
Kabupaten Pasuruan adalah sebagai berikut:
a. Solusi Untuk Hambatan Internal:
1. Peningkatan Pembinaan dan Pengawasan sebagai bentuk solusi
untuk mengatasi sulitnya menghubungi pemilik angkutan
perdesaan mengenai izin trayek yang sudah habis. Pengawasan
dilakukan saat uji kir. Solusi lain adalah pengiriman surat teguran
kepada pemilik angkutan yang tidak memperpanjang izin trayek.
2. Sinkronisasi Jadwal Saat Pembentukan Program sebagai bentuk
solusi untuk bekerjasama dengan POLRI agar dapat terlaksana
kegiatan pengawasan dijalan.
3. Monitoring dan Evaluasi dilakukan tidak hanya terhadap program
kegiatan namun juga terhadap anggaran dana. Evaluasi dapat
dilakukan dengan memotong beberapa anggaran yang dianggap
18
tidak pelru dan dialihkan untuk kegiatan yang perlu mendapat
tambhan anggaran dana.
b. Solusi Untuk Hambatan Ekseternal
Adanya sikap tidak peduli dari pemilik angkutan umum
perdesaan, maka Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan bersikap
tegas terhadap pemilik angkutan umum perdesaan yang melakukan
pelanggaran diantaranya dengan memberikan surat teguran tertulis/lisan
agar pemilik angkutan memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku.
Selain itu perlu adanya pengayoman melalui kerjasama dengan
kepolisian untuk meminimalisir adanya ojek-ojek liar yang tidak resmi
yang berada di wilayah terminal-terminal.
B. Saran
1. Bagi Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan
Dinas Perhubungan perlu melakukan evaluasi terhadap kinerja perangkatnya
dan program-program kegiatan mulai dari pembinaan hingga pengawasan
agar tugas-tugas yang diemban dapat terlaksana dengan maksimal.Perlu ada
tinjauan ulang terhadap pelaksanaan peraturan perundnag-undangan
dikaitkan dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat agar peraturan
perundang-undangan yang dibuat dapat terlaksana.
2. Bagi Pemilik Angkutan Perdesaan
Pemilik angkutan perdesaan dianjurkan agar dapat bekerjasama dengan
baik dengan pihak Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan terkait
pelaksanaan perpanjangan izin trayek. Sudah semestinya pemilik angkutan
perdesaan harus menaati peraturan-peraturan yang ada. Alangkah baiknya
pemilik angkutan memberikan saran atau keluhan kepada Dinas
Perhubungan Kabupaten Pasuruan mengenai kondisi fakta di lapangan.
19
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Adrian Sutedi,Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik, SinarGrafika, Jakarta, 2011.
Rahayu Kartini,Hukum Pengangkutan, UPT PenerbitanUniversitasMuhammadiyah, Malang, 2007.
Ronny Hanitijo Soemitro, Metodologi Penelitian Hukum, GhaliaIndonesia,Jakarta, 1983.
Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Keputusan Menteri Nomor 35 Tahun 2003 tentang PenyelenggaraanAngkutanOrang di Jalan dengan Kendaraan Umum
Peraturan Daerah Kabupaten Pasuruan Nomor 17 Tahun 2012 tentangRetribusiIzin Trayek
Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 42 Tahun 2008 tentang Organisasi danTataKerja Dinas Perhubungan
Data Instansi
Bidang Angkutan,Evaluasi Data Base Pelayanan Jasa Angkutan UmumKhusus Angkutan Perdesaan Wilayah Kabupaten Pasuruan, DinasPerhubungan Kabupaten Pasuruan, Pasuruan, 2010.
Dinas Perhubungan Kabupaten Pasuruan,Laporan Akuntabilitas KinerjaInstansiPemerintah, Pasuruan, 2008.
Internet
w w w.p a sur u a nk a b . g o.id diaks es pada 2 Januari 2013