ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

download ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

of 7

Transcript of ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

  • 8/18/2019 ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

    1/7

     

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangIndonesia merupakan salah satu negara penghasil

    minyak atsiri terbesar yang cukup penting diperdagangkan didunia. Saat ini, di pasar dunia terdapatlebih 80 jenis minyakatsiri yang diperdagangkan.Indonesia sendiri memiliki 40 jenisminyak atsiri yang dapat diperdagangkan, namun hanya sekitar14 jenis yang diekspor, seperti : minyak nilam, minyak pala,

    minyak sereh wangi, minyak kenanga, minyak akar wangi,minyak kayu putih, minyak cengkeh, minyak lada, minyak jahe(Direktorat Tanaman Semusim, 2002).

    Minyak atsiri, yang sejak lama merupakan bahan bakuatau penunjang dalam industri parfum, kosmetika, farmasi,sabun, makanan dan minuman berasal dari berbagai jenis danbagian tanaman dalam kelompok budidaya perkebunan,holtikultura dan hasil hutan. Sebagian besar minyak atsiri diIndonesia dihasilkan oleh petani/perajin dengan menggunakan

    peralatan penyulingan yang masih sederhana.Nilam (Pogostemon cablin Benth) merupakan salah

    satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri. Di pasarperdagangan internasional, nilam diperdagangkan dalam bentukminyak dan dikenal dengan nama Patchoulioil (Santoso,1990).Dari berbagai jenis minyak atsiri yang ada di Indonesia, minyaknilam menjadi primadona dan Indonesia mampumengekspor tidak kurang dari 1200 ton minyak nilam

    pertahun dengan nilai ekspor ± US $ 25 juta (60% dari totalekspor minyak atsiri Indonesia; BPS, 2005). Keunggulanminyak nilam dari Indonesia sudah dikenal di berbagai negarapengimport minyak nilam (Amerika, Perancis, Belanda, Jerman,

     jepang, Singapura, Hongkong, Mesir, Saudi Arabia dan lain-lain). Agus dan Ludi (2004) menyatakan bahwa minyak nilamIndonesia aromanya sangat harum dan tahan lama sehinggadisenangi oleh negara pengimport minyak nilam .

  • 8/18/2019 ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

    2/7

    Minyak nilam merupakan komoditi ekspor, karenanyamemiliki prospek yang cukup cerah dan selalu dibutuhkan

    secara berkesinambungan dalam industri-industri parfum,wewangian, kosmetik, sabun, farmasi,  flavouring agent danlain-lain. Minyak nilam dalam industri digunakan sebagaifiksasi yang belum dapat digantikan oleh minyak lain sampaidengan saat ini. Minyak nilam terdiri dari komponen-komponenyang bertitik didih tinggi sehingga sangat baik dipakai sebagaizat pengikat dalam industri parfum dan dapat membentukaroma yang harmonis.Zat pengikat adalah suatu persenyawaan

    yang mempunyai daya menguap lebih rendah atau titik uapnyalebih tinggi daripada zat pewangi sehingga kecepatanpenguapan zat pewangi dapat dikurangi atau dihambat.Penambahan zat pengikat di dalam parfum dimaksudkan untukmengikat aroma wangi dan mencegah penguapan zat pewangiyang terlalu cepat sehingga aroma wangi tidak cepat hilang ataulebih tahan lama (Ketaren,1985).

    Minyak nilam berasal dari tanaman nilam (Pogestemoncablin), berupa semak dan dapat tumbuh diberbagai jenis tanah

    (andosol, latosol, regosol, podsolik, dan grumusol) dengantekstur lempung, liat berpasir dengan drainase yang baik dan pHtanah 5-7. Tanaman ini membutuhkan curah hujan atauketersediaan air yang cukup dengan suhu 24-28 °C. Indonesiamerupakan negara tropis yang mempunyai curah hujan dankelembaban yang cukup tinggi, oleh karena itu tanaman nilamdapat tumbuh baik. Penyebaran nilam di Indonesia terdapat dibeberapa daerah yaitu NAD, Sumatra Barat, Sumatra Utara,

    Bengkulu, Jawa Tengah dan Jawa Barat.Minyak nilam dapat dihasilkan atau diisolasi dengan

    beberapa teknik antara lain teknik destilasi, ekstraksi danfermentasi. Remdemen minyak nilam dari daun kering yangdiperoleh dengan menggunakan teknik destilasi sebanyak0,73%, teknik ekstraksi sebanyak 3,56% sedangkan teknikfermentasi sebanyak 6,22% (Yuliana,2003).

  • 8/18/2019 ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

    3/7

    Proses destilasi yang dilakukan pada daun nilam dapatmengakibatkan kehilangan minyak atsiri karena terjadi

    penguapan. Beberapa proses dilakukan terlebih dahulu terhadapbahan baku untuk mendapatkan rendemen minyak yang lebihtinggi antara lain pengeringan, pengecilan ukuran, fermentasi,pelayuan dan pemotongan. Pengeringan daun nilam bertujuanuntuk memperbaiki kualitas bahan baku dan kualitas minyakyang dihasilkan. Penyulingan daun segar akan menghasilkanrendemen yang rendah karena minyak yang berada di dalamdaun tidak bisa keluar karena terhalang oleh kandungan air di

    dalam daun. Proses isolasi minyak nilam dengan pengeringanlangsung belum sempurna karena minyak nilam masih terikatpada jaringan daun. Oleh karena itu, diperlukan suatu metodeuntuk menghancurkan jaringan daun nilam agar jumlah minyaknilam yang dapat di isolasi semakin optimal. Fermentasimerupakan salah satu metode untuk menghancurkan jaringandaun nilam. Prinsip fermentasi pada isolasi minyak nilamadalah dengan cara memecahkan dinding sel rambut kelenjardari daun nilam dengan menggunakan enzim yang terdapat

    dalam mikroorganisme. Hancurnya dinding sel dan rambutkelenjar mengakibatkan minyak nilam terpisah dari daun dandapat diisolasi lebih mudah.

    Minyak hasil penyulingan masih mengandungpersenyawaan kompleks yang terbentuk dalam tumbuhankarena pengaruh air atau uap panas.Kandungan yang terdapatdalam minyak nilam meliputi,  patchouli alkhohol, eugenol,benzaldehyde, cinamic aldehyde, dan cadinene. Namun

    komponen yang paling menentukan mutu minyak nilam adalah patchouli alkhohol karena merupakan penciri utama (Santoso,1990).

    Patchouli alcohol merupakan sesquiterpene alkoholyang dapat diisolasi dari minyak nilam. Tidak larut dalam air,larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik yang lain.

    Mempunyai Mempunyai titik didih 280,37°C dan kristal yang

    terbentuk mempunyai titik lebur 56°C. 

  • 8/18/2019 ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

    4/7

    Selama ini petani nilam hanya mampu menghasilkanminyak nilam dengan kandungan  patchouli alcohol 26–28%,

    sedangkan pabrik penyulingan dengan peralatan suling bahanbaja anti karat mampu menghasilkan minyak nilam dengankandungan  patchouli alcohol 31–35% (Sarwono,1998). Hasilminyak nilam ini diekspor dengan harga murah, padahalkandungan patchouli alcohol dalam minyak nilam dapatdimaksimalkan sampai 40–50% (Suyono, 2001).

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka prosespenyulingan minyak atsiri dari tanaman nilam ini menggunakan

    proses fermentasi untuk mendapatkan rendemen dan mutuoptimal dari minyak atsiri Pogostemon cablin Benth.Minyak nilam selain sebagai bahan baku dalam industri

    parfum, diketahui juga mempunyai aktivitas biologi tertentu.Senyawa Patchoulol yang merupakan komponen yang palingbanyak ditemukan dalam minyak nilam bersama dengan α-patchoulene diketahui potensial sebagai aktivitas antifungal(Sonwa,2001). Senyawa α-bulnesene diketahui mempunyaiaktivitas anti inflamasi terhadap PAF (Platelet Activiting

    Factor) sebuah phospolipid mediator yang dihasilkan berbagaisel pada saat terkena penyakit alergi, inflamasi, asma, dan lain-lain (Chieh Tsai, 2005). Tanaman nilam telah banyakdimanfaatkan sebagai obat tradisional. Akar dari tanaman inidigunakan untuk pencahar, bagian daun sebagai deodoran, obatluka, bawasir, disentri, stomakikum, penyakit empedu,sielagogum, stemutatori, ganguan haid dan obat peluruh haid.Semua bagian dari tumbuhan ini juga dapat dimanfaatkan

    sebagai karminatif, obat sakit kepala, emetik, obat diare, daninsektisida (Kasahara dan Hemmi, 1995). Oleh sebab itu, padapenelitian ini juga akan ditentukan sifat bioaktivitas minyaknilam sebagai antioksidan antitoksik dan antilarvasida. Untukmenguji bioaktivitas dari minyak nilam ini dilakukan dengan ujiantioksidan menggunakan radikal bebas DPPH, uji antilarvasida menggunakan larva nyamuk  Aedes aegypti, dan ujitoksisitas dengan metode Brine-Shrimp Lethality Test (BSLT).

  • 8/18/2019 ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

    5/7

    1.2 Permasalahan PenelitianPermasalahan yang terdapat dalam penelitian ini

    adalah:1.  Berapakah rendemen minyak atsiri pada bagian daun,

    batang dan campuran daun-batang tanaman nilamdengan proses fermentasi selama 24 jam sebelumdestilasi dilakukan?

    2.  Apakah terdapat perbedaan komposisi kimia dan kadarpatchouli alkohol minyak nilam antara bagian daun,batang dan campuran daun-batang tanamanPogostemon cablin

    ?3. 

    Bagaimanakah bioaktifitas dari minyak atsiri tanamanPogostemon cablin  ini melalui uji toksisitas denganmetode  Brine Shrimp Lethality Test (BSLT), ujiantioksidan dengan larutan DPPH dan uji insektisidaterhadap larva instar III Aedes Aegypti? 

    1.3 Tujuan PenelitianPenelitian ini bertujuan untuk:

    1. 

    Mengetahui rendemen minyak atsiri pada bagian daun,batang dan campuran daun-batang tanaman nilam yangmengalami proses fermentasi sebelum destilasidilakukan. 

    2.  Mengetahui komposisi kimia minyak atsiri pada daun,batang dan campuran daun-batang tanaman nilam yangmengalami proses fermentasi sebelum destilasidilakukan.

    3. 

    Mengetahui sifat bioaktifitas dari minyak nilam melaluiuji toksisitas dengan metode  Brine Shrimp LethalityTest (BSLT), uji anti oksidan dengan larutan DPPH danuji insektisida terhadap larva instar III nyamuk  Aedes

     Aegypti 

  • 8/18/2019 ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

    6/7

    “Halaman ini sengaja dikosongkan”

  • 8/18/2019 ITS Undergraduate 17006 1407100035 Chapter1pdf

    7/7