Istirahat dan tidur

26
KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

Transcript of Istirahat dan tidur

KEBUTUHAN ISTIRAHAT DAN TIDUR

1. Ainun Hanifah2. Setyo Ningrum3. Sholikah4. Sri Paryani 5. Susi Susanti6. Teguh Wahyudi7. Tri Yulianti8. Wahyu Rahmawati9. Yuliana10.Dewi Ayu

Wulandari

This Presentation Created by :

Pembahasan: Pengertian Tanda dan gejala Patofisiologi Patofisiologi Gangguan pola tidur Macam-macam gangguan pola tidur Tahapan Tidur Faktor Yang Mempengaruhi Tidur Patogenesis Pathway Diagnosa keperawatan

1. Pengertian

Tidur merupakan suatu kondisi tidak sadar di mana individu dapat dibangunkan oleh stimulus atau sensori yang sesuai.

Istirahat merupakan keadaan yang relaks tanpa adanya tekanan emosional dan bukan hanya dalam keadaan tidak beraktivitas, melainkan juga berhenti sejenak

2. Tanda dan gejala

Seseorang dapat dikategorikan sedang tidur apabila terdapat tanda-tanda sebagai berikut:

1. Aktivitas fisik minimal2. Tingkat kesadaran yang berfariasi,3. Terjadi perubahan-perubahan proses

fisiologis tubuh4. Penurunan respon terhadap rangsangan

luar

Lanjutan..Selama tidur, dalam tubuh seseorang terjadi perubahan proses fisiologis. Perubahan tersebut antara lain :1. Penurunan tekanan darah, denyut nadi.2. Dilatasi pembuluh darah perifer 3. Kadang-kadang terjadi peningkatan aktifitas traktus

gastrointestinal saluran pencernaan4. Relaksasi otot-otot rangka5. Basal metabolism rate atau BMR menurun 10-30%

3. Patofisiologi

Reseptor menerima impuls / rangsangan kemudian dibawa ke medulla spinalis kemudian masuk ke formasi retikularis dilanjutkan ke pons dan masuk ke medula oblongata kemudian diteruskan ke hipotalamus yang menyebabkan menurunya fungsi panca indra dan sampai masuk ke korteks serebri, sehingga ditafsirkan / disampaikan kembali ke formasi retikularis dilanjutkan ke medulla spinalis dan dipersepsikan untuk tidur

Reseptor menerima impuls /

rangsangan

medulla spinalis

formasi retikularis pons

medula oblongata

hipotalamus yang menyebabkan

menurunya fungsi panca indra

korteks serebri

ditafsirkan / disampaikan kembali ke

formasi retikularis

medulla spinalis dan dipersepsikan

untuk tidur

4. Patofisiologi Gangguan pola tidur

Gangguan pola tidur adalah suatu keadaan ketika individu mengalami atau mempunyai resiko perubahan jumlah dan kualitas pola istirahat yang menyebabkan ketidaknyamanan atau mengganggu gaya hidup yang di inginkan.

5. Macam-macam gangguan pola tidur

1. insomnia

merupakan ketidak mampuan untuk mencukupi kebutuhan tidur baik secara kualitas maupun kuantitas.

Insomnia insial

Insomnia intermiten

Insomnia terminal

• Merupakan gangguan tingkah laku yang sangat kompleks mencakup adanya aksi motorik, berjalan kaki dan berbicaradan kembali tidur

2. Somnambulisme

• Enuresis adalah kencing yang tidak di sengaja (mengompol) terjadi pada anak-anak, remaja dan paling banyak pada laki-laki,.

3. Enuresis

4. NarkolepsiMerupakan suatu kondisi yang di cirikan oleh keinginan yang tak terkendali untuk tidur

5. Night Terrors

Adalah mimpi buruk, umumnya terjadi pada anak usia 6 tahun atau lebih, setelah tidur beberapa jam, anak tersebut langsung terjaga dan berteriak, pucat dan ketakutan

6. Mendengkur Disebabkan oleh adanya rintangan terhadap pengaliran udara di hidung dan mulut.

6. Tahapan Tidur

tidur dapat di klasifikasikan kedalam dua

kategori

REMRapid eye

movement

NREMNon- rapid eye

movement

REM (Rapid Eye Movement )

Tipe tidur ini, ditandai dengan :1.Mimpi yang bermacam-macam2.Otot-otot kendor (relaksasi total)3.Kecepatan jantung dan pernafasan

tidak teratur, sering lebih cepat 4.Perubahan tekanan darah5.Gerakan otot tidak teratur 6.Gerakan mata cepat7.Sekresi lambung meningkat

NREM (Non- Rapid Eye Movement)

Tanda-tanda tidur NREM adalah :1.Mimpi berkurang2.Keadaan istirahat (otot mulai berelaksasi)3.Tekanan darah turun4.Kecepatan pernafasan turun5.Metabolisme turun6.Gerakan mata lambat

Tahap 1 Tahap 2

Tahap 4Tahap 3

Tahap NREM (Non- Rapid Eye Movement)

7. Faktor Yang Mempengaruhi Tidur

1. Penyakit2. Lingkungan3. Kelelahan4. Gaya hidup5. Stres emosional6. Stimulan dan

alcohol7. Diet8. Merokok9. Medikasi10.Motivasi

8. Patogenesis

1. Lesi di nukleus subcaeruleus menyebbkan insomnia pergerakan mata yang cepat (REM).

2. Lesi pada rafe nukleus atau hipotalamus anterior menyebabkan insomnia (sementara).

3. Hipotalamus posterior menyebabkan narkolepsi.

4. Perangsangan nuleus traktus solitarius (misalnya, akibat distensi lambung) menyebabkan kelelahan.

5. kerusakan pada pusat pembangkit irama, yakni nukleus suprakiasma (SCN), menyebabkan periode tidur yang tidak teratur dan kesulitan terbangun.

6. Ketidaksesuaian antara aktivitas subkortikal dan tidur kortikal mungkin meripakan penyebab tidur berjalan (somnabulisme).

9. Pathway

Siklus tidur

Tahap tidur

10. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan pola tidur (dimana seseorang mengalami gangguan dan perubahan waktu tidur yang menyebabkan ketidaknyamanan dan menggagu aktifitas sehari-hari)

Kemungkinan berhubungan dengana. Kerusakan neurologi Diagnosisb. Tempat yang asing c. Terpasangnya tubed. Prosedur invasif e. Nyerif. Kecemasang. Ketidaknormalan status fisiologih. Pengobatan

Kemungkinan data yang ditemukana. Perubahan penampilan dan perilaku b. Iritabilitas atau letargi c. Sering menguapd. Lingkaran hitam disekitar mata e. Mata merah

Kondisi klinis kemungkinan terjadi pada a.kecemasanb. Depresi c. COPD atau asma d. Kondisi setelah operasi e. Nyeri kronik

Tujuan yang diharapkana. Pasien dapat tidur 6-8 jam setiap hari b. Secara verbal mengatakan dapat rileks dan lebih segar

Asuhan KeperawatanKebutuhan istirahat dan Tidur

• Pengkajian1. Riwayat Keperawatana. Kebiasaan pola tidur bangun *waktu tidur *jumlah jam tidur *kualitas tidur *kesulitan Tidur *terbangun saat tidur *mengalami mimpi yang mengancamb. Dampak pola tidur terhadap fungsi sehari2c. Adakah alat bantu tidurd. Gangguan tidur atau faktor2 kontribusi

2. Pemeriksaan Fisika. Observasi penampilan wajah, perilaku, dan

tingkat energi pasien b. Adanya lingkaran hitam disekitar mata, mata

sayu dan konjungtiva merahc. Perilaku: iritabel, kurang perhatian,

pergerakan lambat, bicara lambat, postur tidak stabil, tangan tremor, sering menguap, mata tampak lengket, menarik diri,bingung dan kurang koordinasi

3. Pemeriksaan Diagnostik (EEG, EMG, EOG)

THANK’S