Istilah Arkeologi-Epigrafi · PDF fileEpigrafi adalah ilmu yang mengkaji tulisan kuno. ......
Transcript of Istilah Arkeologi-Epigrafi · PDF fileEpigrafi adalah ilmu yang mengkaji tulisan kuno. ......
Istilah Arkeologi-Epigrafi
Oleh: Vernika Fauzan Alumni Arkeologi (Epigrafi) Universitas Indonesia
Epigrafi adalah ilmu yang mengkaji tulisan kuno. Epigrafi termasuk ilmu bantu Arkeologi
yang bertujuan untuk menemukan jati diri benda budaya dan peradaban yang belum
terceritakan.
A
Abhiseka: nama penobatan sebagai raja
Antefiks: unsur bangunan yang berfungsi sebagai hiasan bagian luar. Biasanya ditemukan
pada bangunan candi yang berbentuk segitiga meruncing.
Arca: artefak berupa pahatan yang berbentuk mahkluk (manusia maupun hewan) yang dibuat
secara 3 dimensi.
Artefak: semua benda yang dibuat dan diubah oleh manusia dari benda-benda alam.
Astadikpalaka: delapan dewa penjaga delapan penjuru mata angin.
Awatāra : wujud dewa di dunia.
antefiks
contoh artefak
arca
B
Beliung: alat batu atau logam mirip kapak yang digunakan secara horizontal untuk kegiatan
membongkar tanah atau membelah batang kayu.
beliung persegi
C
Candi: bangunan suci agama Hindu atau Budha. Sebagai sebuah sistem, pada candi biasanya
dapat ditemukan bangunan-bangunan seperti gapura, biara, bangunan perwara, bangunan
induk, bangunan apit, pagar keliling dan arca penjaga pintu.
Caitra: bulan dalam penanggalan Jawa Hindu-Budha yang berlangsung pada sekitar bulan-
bulan sesuai dengan Maret-April.
Cakravarttin: penguasa dunia atau pemutar roda dunia.
Candrasa: kapak upacara bertangkai terbuat dari perunggu.
Candrasengkala: sistem pertanggalan tahun yang dinyatakan dengan gambar, kalimat, atau
huruf berdasarkan rumus tertentu. Umumnya bila kalimat, maka kata pertama adalah bagian
akhir dari angka tahun, dan seterusnya. Nama lain, kronogram.
Citralekha: penulis prasasti.
candi
contoh candrasengkala gambar
citralekha
candrasa
D
Dwarapala: arca penjaga pintu atau gapura berwujud raksasa yang menyeramkan. Bermata
melotot, mulut menyeringai, dan salah satu tangannya memegang gada.
dwarapala
E
Ekofak: komponen biota dan abiota yang tidak dibentuk ataupun diubah oleh manusia tetapi
berhubungan langsung dengan aktivitas manusia.
F
Fitur: struktur atau sisa kegiatan manusia yang karena ukuran dan kondisinya, tidak dapat
dipindahkan dan diangkat dari lingkungannya tanpa mengakibatkan rusak. Fitur dapat berupa
bangunan, perbedaan rona pada tanah.
Fosil: organisme yang telah membantu, namun masih memperlihatkan ciri fisik aslinya.
Proses pembentukan fosil disebut petrifikasi (menjadikan batu).
fosil
G
Gada: alat pemukul bertangkai dengan bagian atas yang membulat dan lebih berat
dibandingkan bagian pangkalnya.
Grog: temper yang terbuat dari bahan keramik, biasanya ditumbuk atau dipecah-pecahkan
dari keramik yang tidak dipakai lagi atau sudah merupakan limbah. Bahan campurannya
berupa batu kerikil, pecahan karang atau pecahan cangkang. nama khusus untuk kpecahan
keramik tembikar disebut kereweng.
gada
I
In situ: ditemukan di lokasi asalnya.
J
Jayapatra: berarti lembaran kemenangan, teks sebuah keputusan pengadilan yang oleh pihak
yang menang disuruh pahatkan, agar kemudian dapat dikemukakannya sebagai bukti haknya
sah.
Jug: wadah penyimpanan air berbadan tinggi dan melebar, berleher pendek, bermulut besar
dan bertangkai. Umumnya tidak memiliki corot dan ukuran dasarnya lebih lebar dari pada
kepala.
jug
K
Kala: hiasan berbentuk kepala raksasa dengan ekspresi menakutkan: mata melotot, gigi
bertaring, mulut menyeringai lebar, terkadang terlihat rambutnya yang berombak.
Kendi: wadah penyimpanan air minum. Memiliki badan yang membulat dengan leher relatif
tinggi sebagai pegangan sekaligus berfungsi sebagai saluran air. Bagian dasar kendi rata, baik
yang membentuk kaki maupun tidak. Pada umumnya kendi terbuat dari keramik.
Keramik: semua benda yang terbuat dari tanah liat bakar.
kendi
kepala kala
L
Lukisan dinding: lukisan yang dibuat pada permukaan dinding tebing atau bangunan. Sering
ditemukan pada ceruk, gua, tebing atau ruang-ruang di dalam kuburan dan gedung. Bentuk
yang digambarkan biasanya manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, lambang, bentuk abstrak,
pemandangan atau benda-benda tertentu. Lukisan pada dinding gua disebut lukisan gua (rock
art) dan pada dinding bangunan disebut mural.
Lintel: batang kayu atau blok batu yang terletak di bagian atas pintu. Pada bangunan candi
biasanya berupa relief yang ditempatkan di bagian atas pintu atau penampil bangunan candi.
Lingga: lambang dewa Siwa berupa kemaluan pria (phallus).
lingga (atas) dan yoni (bawah)
mural
lintel
rock art (lukisan gua masa prasejarah)
M
Makara: hiasan berbentuk ikan berkepala gajah .
Maṅilala dṛwyahaji: petugas kerajaan yang menerima gaji dari raja.
Masambyawāhara: ketetapan baru tentang peraturan perdagangan.
Menhir: batu tegak yang merupakan objek pemujaan.
Megalit: batu-batu berukuran besar yang digunakan atau dibuat oleh manusia untuk
kepentingan pemujaan tradisi Megalitik.
Mihrab: komponen bangunan berupa penampil atau relung di masjid yang menghadap kiblat.
Moko: nekara kecil dan bertubuh ramping ditemukan banyak di wilayah Indonesia timur.
Mosaik: atau mozaic berupa hiasan bidang yang tersusun dari kepingan-kepingan batu, kaca,
atau keramik berwarna yang membentuk susunan atau pola tertentu.
Muhūrtta: unit waktu (48 menit, ada 30 dalam satu periode 24 jam).
Mumi: jasad manusia atau hewan yang diawetkan sehingga masih memperlihatkan bentuk
aslinya tanpa mengalami kerusakan atau pembusukan. Proses membuat mumi disebut
mumifikasi. Umumnya diproses melalui pembalsaman, pengasapan, pembekuan,pengeringan
yang dimaksudkan untuk mengeluarkan cairan tubuh. Ataupula pada rawa gambut yang
sepanjang tahun tergenang air dan memiliki tingkat keasaman (pH) rata-rata sehingga tidak
memungkinkan hidupnya bakteri pengurai.
makara
moko
menhir
megalit
mumi rawa, Tollund man
mihrab
mosaik
N
Naskah: karya tulis yang tidak diterbitkan atau belum diterbitkan. Media yang digunakan
umumnya kertas, kayu, kulit, daun, tanduk, tulang atau bambu.
Nekara: gendang besar terbuat dari perunggu dengan bidang pukul lebar dan berpinggang
langsing. Digunakan dalam upacara untuk meminta hujan.
nekara
P
Petirtaan: bangunan sejenis kolam pemandian atau mata air yang dianggap sakral.
Porselen: bahan keramik yang terbaik. Umumnya berwarna putih karena banyak
mengandung kaolin. Dibakar pada suhu lebih tinggi dibandingkan dengan stoneware, yaitu
1300 derajat C, sehingga tingkat kebeningan dan memiliki sifat kedap air.
Pralaya: masa kehancuran pada saat berakhirnya zaman Kaliyuga.
Prasasti: benda bertulis berisikan pesan , keputusan atau pernyataan. Umumnya terbuat dari
batu, kayu atau logam dengan cara di ukir atau pahat.
Punden: bangunan berundak yang terdiri dari sejumlah inti disusun bertingkat meninggi
keatas. Bangunan ini ada sejak masa prasejarah masa Megalitik.
porselen
petirtaan
punden berundak
R
Rāśi: dua belas tanda zodiak dalam Sansekerta dan Jawa Kuna.
Recto: bagian sisi depan dari prasasti
Rokset: hiasan kelopak bunga di puncak prasasti
S
Sīma : sebidang tanah yang bebeas dari pajak dan kewajiban-kewajiban lain.
Situs: sebidang tanah yang mengandung atau diduga mengandung tinggalan purbakala.
Stele: bentuk prasasti batu yang berpuncak runcing.
Stoneware: atau berbahan batuan, berwarna agak keabuan. memiliki sifat keras karena
dibakar pada suhu lebih dari 1200 derajat C, bila pecah dapat menghasilkan pecahan dengan
tepian tajam.
Stupa: bangunan atau bagian dari bangunan suci agama Buddha.
Stupika: replika stupa berukuran kecil. Terbuat dari tanah yang tidak dibakar dan memiliki
sebuah prasasti berisi mantra Buddha ataupun naskah dibagian dalam.
Struktur: susunan yang berpola, lazim dihubungkan dengan bangunan.
situs, Gunung Padang
stupika
stupa
struktur
stoneware
T
Tembikar: atau gerabah, terbuat dari tanah liat biasa, pada umumnya agak lunak karena
hanya dibakar pada suhu 500-800 derajat C sehingga mudah pecah. memiliki sifat menyerap
air.
Temper: bahan pembuatan gerabah yang bukan berasal dari tanah liat, namun berupa sekam,
jerami, rumput, potongan kayu, pasir,dll.
tembikar
U
Umpak: landasan peyangga tiang bangunan terbuat dari batu atau susunan bata.
V
Verso: bagian sisi belakang dari prasasti.
W
Wajra: alat upacara yang terbuat dari logam, bertangkai pendek dengan salah satu atau kedua
ujungnya memiliki hiasan menyerupai kelopak bunga yang meruncing. melambangkan kilat
dan digunakan pada penganut Buddha Mahayana.
Wargga kilalān: warga yang dikenakan pajak (para orang asing dan profesional)
Waruga: sejenis peti kubur yang ditanam dalam posisi tegak. Bentuknya menyerupai kotak
dengan tutup berbentuk limas.
waruga
Y
Yoni: landasan lingga berbentuk kemaluan wanita (vagina). Pada permukaan yoni terdapat
lubang berbentuk segi empat tempat meletakkan lingga yang kemudian terdapat cerat melalui
sebuah saluran air sempit.