ispa edit

6
a. Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura). Infeksi saluran pernafasan adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan (hidung, pharing dan laring) mengalami peradangan yang menyebabkan terjadinya penyempitan jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada saat melakukan pernafasan (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 450). Penyebab dan karakteristik ISPA Penyebab dari penyakit ini adalah agent infeksi atau kuman. Ada beberapa jenis kuman yang merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus, haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus. Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/ neonatus, ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap penyakit serta keadaan cuaca (Whaley and Wong; 1991; 1419). Pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian ISPA lebih rendah karena mendapatkan imunitas dari air susu ibu. Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat keparahan penyakit. Karena dengan lubang yang semakin sempit maka dengan adanya pembengkakan maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas. Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran

description

cwfw

Transcript of ispa edit

Page 1: ispa edit

a. Pengertian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Infeksi akut yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran napas mulai hidung sampai

alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga telinga tengah, pleura).

Infeksi saluran pernafasan adalah suatu keadaan dimana saluran pernafasan

(hidung, pharing dan laring) mengalami peradangan yang menyebabkan terjadinya

penyempitan jalan nafas dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada saat

melakukan pernafasan (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 450).

Penyebab dan karakteristik ISPA

Penyebab dari penyakit ini adalah agent infeksi atau kuman. Ada beberapa jenis kuman yang

merupakan penyebab utama yakni golongan A -hemolityc streptococus, staphylococus,

haemophylus influenzae, clamydia trachomatis, mycoplasma dan pneumokokus.

Disamping itu terdapat beberapa faktor yang turut mempengaruhi yaitu; usia dari bayi/

neonatus, ukuran dari saluran pernafasan, daya tahan tubuh anak tersebut terhadap

penyakit serta keadaan cuaca (Whaley and Wong; 1991; 1419).

Pada anak yang mendapatkan air susu ibu angka kejadian ISPA lebih rendah karena

mendapatkan imunitas dari air susu ibu.

Ukuran dari lebar penampang dari saluran pernafasan turut berpengaruh didalam derajat

keparahan penyakit. Karena dengan lubang yang semakin sempit maka dengan adanya

pembengkakan maka akan tertutup secara keseluruhan dari jalan nafas.

Kondisi klinis secara umum turut berpengaruh dalam proses terjadinya infeksi antara lain

malnutrisi, anemia, kelelahan. Keadaan yang terjadi secara langsung mempengaruhi saluran

pernafasan yaitu alergi, asthma serta kongesti paru.

Infeksi saluran pernafasan biasanya terjadi pada saat terjadi perubahan musim, tetapi juga

biasa terjadi pada musim dingin (Whaley and Wong; 1991; 1420).

Tanda dan gejala yang muncul

1. Demam, pada neonatus mungkin jarang terjadi tetapi gejala demam muncul jika anak

sudah mencaapai usia 6 bulan sampai dengan 3 tahun. Seringkali demam muncul

sebagai tanda pertama terjadinya infeksi. Suhu tubuh bisa mencapai 39,5OC-40,5OC.

2. Meningismus, adalah tanda meningeal tanpa adanya infeksi pada meningens, biasanya

terjadi selama periodik bayi mengalami panas, gejalanya adalah nyeri kepala, kaku dan

nyeri pada punggung serta kuduk, terdapatnya tanda kernig dan brudzinski.

3. Anorexia (mual), biasa terjadi pada semua bayi yang mengalami sakit. Bayi akan

Page 2: ispa edit

menjadi susah minum dan bahkan tidak mau minum.

4. Vomiting (muntah), biasanya muncul dalam periode sesaat tetapi juga bisa selama

bayi tersebut mengalami sakit.

5. Diare (mild transient diare), seringkali terjadi mengiringi infeksi saluran pernafasan

akibat infeksi virus.

6. Abdominal pain (nyeri pada perut) mungkin disebabkan karena adanya peradangan

pada limpa.

7. Sumbatan pada jalan nafas, pada saluran nafas yang sempit akan lebih mudah

tersumbat oleh karena banyaknya sekret.

8. Batuk, merupakan tanda umum dari tejadinya infeksi saluran pernafasan, mungkin

tanda ini merupakan tanda akut dari terjadinya infeksi saluran pernafasan.

9. Suara nafas, biasa terdapat wheezing, stridor, crackless, dan tidak terdapatnya suara

pernafasan (Whaley and Wong; 1991; 1419).

Pengkajian terutama pada jalan nafas

Fokus utama pada pengkajian pernafasan ini adalah pola, kedalaman, usaha serta irama

dari pernafasan.

Pola, cepat (tachynea) atau normal.

Kedalaman, nafas normal, dangkal atau terlalu dalam yang biasanya dapat kita amati

melalui pergerakan rongga dada dan pergerakan abdomen.

Usaha, kontinyu, terputus-putus, atau tiba-tiba berhenti disertai dengan adanya bersin.

Irama pernafasan, bervariasi tergantung pada pola dan kedalaman pernafasan.

Observasi lainya adalah terjadinya infeksi yang biasanya ditandai dengan peningkatan

suhu tubuh, adanya batuk, suara nafas wheezing. Bisa juga didapati adanya cyanosis,

nyeri pada rongga dada dan peningkatan produksi dari sputum (Whaley and Wong; 1991;

1420).

Terapi dan Penatalaksanaan

Penatalaksanaan pada bayi dengan pilek sebaiknya dirawat pada posisi telungkup,

dengan demikian sekret dapat mengalir dengan lancar sehingga drainase sekret akan

lebih mudah keluar (Pincus Catzel & Ian Roberts; 1990; 452).

Page 3: ispa edit

Klasifikasi Balita Batuk dan atau Kesukaran Bernafas

Tatalaksana Penderita Batuk dan atau Kesukaran Bernafas usia < 2 bulan

Page 4: ispa edit

Tatalaksana Penderita Batuk dan atau Kesukaran Bernafas usia 2 bulan - < 5 tahun

Page 5: ispa edit

DAFTAR PUSTAKA

Catzel, Pincus & Ian robets. (1990). Kapita Seleta Pediatri Edisi II. alih bahasa oleh Dr.

yohanes gunawan. Jakarta: EGC.

Whalley & wong. (1991). Nursing Care of Infant and Children Volume II book 1. USA: CV.

Mosby-Year book. Inc

Yu. H.Y. Victor & Hans E. Monintja. (1997). Beberapa Masalah Perawatan Intensif

Neonatus. Jakarta: Balai penerbit FKUI.