Isosorbiddinitrat-chalid
-
Upload
chalid-ma-muthaher -
Category
Documents
-
view
27 -
download
9
description
Transcript of Isosorbiddinitrat-chalid
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Angina pectoris ialah suatu sindrom klinis karena iskemik otot jantung
berupa serangan nyeri dada yang khas, yaitu seperti rasa ditekan atau terasa berat
di dada yang sering menjalar ke lengan kiri. Nyeri dada tersebut biasanya timbul
pada saat melakukan aktivitas dan segera hilang bila aktivitas dihentikan.
Merupakan kompleks gejala tanpa kelainan morfologik permanen miokardium
yang disebabkan oleh ketidak seimbangan suplai darah ke otot jantung dan
kebutuhan oksigen.1
Ketidakadekuatan suplai oksigen ke sel-sel miokardium yang diakibatkan
karena kekakuan arteri dan penyempitan lumen arteri koroner yang dikarenakan
arterosklerosis.2 Adanya endotel yang cedera mengakibatkan hilangnya produksi
NO (Nitrogenoksida) yang berfungsi untuk menghambat berbagai zat yang
reaktif. Dengan tidak adanya fungsi ini dapat menyababkan otot polos
berkontraksi dan timbul spasmus koroner yang memperberat penyempitan lumen
karena suplai oksigen ke miokard berkurang. Penyempitan atau blok ini belum
menimbulkan gejala yang begitunampak bila belum mencapai 75 %. Bila
penyempitan lebih dari 75 % serta dipicu dengan aktifitas berlebihan maka suplai
darah ke koroner akan berkurang.3
Sel-sel miokardium menggunakan glikogen anaerob untuk memenuhi
kebutuhan energi mereka. Metabolisme ini menghasilkan asam laktat yang
menurunkan pH miokardium dan menimbulkan nyeri. Apabila kebutuhan energi
1
sel-sel jantung berkurang, maka suplai oksigen menjadi adekuat. Proses ini tidak
menghasilkan asam laktat. Dengan hilangnya penimbunan asam laktat, maka nyeri
angina pektoris mereda.4
Obat golongan nitrat merupakan lini (pilihan) pertama dalam pengobatan
angina pectoris. ISDN (isosorbid dinitrat) merupakan obat yang antiangina dengan
struktur kimia utama berupa nitrat organik. Manfaatnya sebagai antiangina telah
dikenal sejak lama, yaitu pada tahun 1867 ketika Brunton menggunakan amilnitrit
untuk mengatasi nyeri angina. European Heart Association merekomendasikan
pemberian obat golongan nitrat peroral untuk terapi angina pektoris pada saat
serangan akut dan sebagai profilaksis jangka pendek.5,6
Dalam makalah ini akan dijelasakan mengenai obat Isosorbid dinitrat dari
segi farmakologi, farmakodinamik, farmakokinetik, indikasi, kontraindikasi,
keunggulan, efek samping, bentuk sediaan, dosis, aturan pakai, serta interaksinya
dengan obat lain bila diberikan bersamaan.
1.2 Tujuan
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk mengetahui farmakologi,
farmakodinamik, farmakokinetik, indikasi, kontraindikasi, keunggulan, efek
samping, bentuk sediaan, dosis, aturan pakai, serta interaksi Isosorbid dinitrat
dengan obat lain bila diberikan bersamaan.
2
BAB II
ISI
2.1 Nama Generik dan Nama Dagang
Nama Generik : Isosorbid dinitrat 6
Nama Dagang : 7,8
Fasorbid®
Isorbid®
Cedocard®
Vascardin®
Hapisor®
2.2 Nama dan Struktur Kimia
Isosorbid dinitrat [1,4:3,6-dianhydro-2,5-di-O-nitro-D-glucitol] dengan
struktur kimia Isosorbid dinitrat C6H8N2O8 merupakan obat golongan Nitrat
Organik secara kolektif disebut nitrovasodilator. 9
Gambar 1. Struktur Kimia Isosorbid dinitrat
2.3 Farmakodinamik
3
Secara invitro nitrat organik merupakan pro drug yaitu menjadi aktif
setelah dimetabolisme dan mengeluarkan nitrogen monoksida (NO), sebagai
endothelial derived relaxing factor (EDRF). Biotransformasi nitrat organik yang
berlangsung intrasel ini agaknya dipengaruhi oleh adanya reductase ekstrasel dan
reduced tiol (glutation) intrasel. NO akan membentuk kompleks nitrosoheme
dengan guanilat siklase menstimulasi enzim ini sehingga kadar cGMP meningkat.
Selanjutnya cGMP akan menyebabkan defosforilasi myosin, sehingga terjadi
relaksasi otot polos. Efek vasodilatasi pertama ini, bersifat non endotelium-
dependent.5
Metabolisme obat pertama kali melepaskan ion nitrit (NO2-), suatu proses
yang membutuhkan tiol jaringan. Di dalam sel NO2- diubah menjadi nitrat oksida
(NO), yang kemudian mengaktivasi guanilat siklase, menyebabkan peningkatan
konsentrasi guanosin monofosfat siklik (cGMP) intraselular pada otot polos
vascular. Bagaimana cGMP menyebabkan relaksasi secara tepat tidak jelas, tetapi
hal tersebut akhirnya menyebabkan defosforilasi myosin rantai pendek (MLC),
kemungkinan dengan menurunkan konsentrasi Ca2+ bebas dalam sitosol.
(fosforilasi MLC mengawalli interaksi myosin dengan aktin dan kontraksi otot).10
Mekanisme kedua nitrat organik adalah bersifat endotelium-dependent,
dimana akibat pemberian obat ini, akan dilepaskan prostasiklin (PGI2) dari
endotelium yang bersifat vasodilator. Pada keadaan dimana endotelium
mengalami kerusakan seperti aterosklerosis dan iskemia, efek ini hilang.5
Atas dasar kedua hal ini maka nitrat organik dapat menimbulkan
vasodilatasi dan mempunyai efek anti agregasi trombosit. 5
4
Gambar 2. NO2- diubah menjadi nitrat oksida (NO), yang kemudian mengaktivasi
guanilat siklase, menyebabkan peningkatan konsentrasi guanosin monofosfat siklik (cGMP) intraselular pada otot polos vascular. Bagaimana cGMP menyebabkan relaksasi secara tepat tidak jelas, tetapi hal tersebut akhirnya menyebabkan defosforilasi myosin rantai pendek (MLC).5
(sumber gambar: Vascular Medicine Institute, University of Pittsburgh)
2.4 Farmakokinetik
Absorpsi
Isosorbid dinitrat diabsorbsi dengan baik lewat kulit, mukosa sublingual
dan oral. Absorbsi paling sempurna melalu mukosa sublingual.5
Bioavalibilitas
Efek lintas pertama dalam hati ini menyebabkan bioavailabilitas nitrat
organik oral sangat kecil (nitrogliserin dan isosorbid dinitrat ± 20%). Oleh karena
itu untuk meningkatkan kadar obat dalam darah secara cepat, serangan akut
angina diatasi dengan preparat sublingual.5
Distribusi dan Metabolisme
5
Metabolisme dilakukan oleh nitrat reduktase dalam hati, yang mengubah
nitrat organik larut lemak, menjadi metabolitnya yang larut air yang tidak aktif,
atau yang mempunyai efek vasodilatasi yang lemah. Contoh nitrat organik
sublingual yang banyak di pasar adalah nitrogliserin dan isosorbid dinitrat. Pada
pemberian sublingual, kadar puncak plasma nitrogliserin tercapai dalam 4 menit,
waktu paruh 1-3 menit. Metabolit dinitratnya yang mempunyai efek vasodilatasi
10 kali kurang kuat, mempunyai waktu paruh kira-kira 40 menit.5
Tabel1. Farmakokinetik isosorbidinitrat.11
Isosorbid dinitrat
Sublingual Oral
Dosis 2,5-5mg/dosis tunggal 40-80 mg, sehari 1-2x
Mula kerja 30 detik-2 menit 10 menit
Lama efek 30-60 menit 5- 8 jam
absorpsi Hampir sempurna
Bioavailibilitas22% first past
metabolism
Ikatan protein plasma 30%
T ½ 30-40 menit
Metabolism
Di hati diuraikan oleh suatu organonitrat reduktase menjadi Isosorbid-5-mononitrat (5-ISMN) dan isosorbid-2-mononitrat (2-ISMN) (keduanya masih aktif biologis)
Eliminasi Setelah glukuronidasi di ginjal
6
2.5 Indikasi
Indikasi pemberian Isosorbid dinitrat:5,7,12
Angina pectoris
Pemberian nitrat secara intrakoroner, intravena, dan sublingual secara
konsisten meningkatkan kemampuan arteri koroner epikardial. Resistensi arterioli
koroner cenderung menurun walaupun sedikit. Namun , nitrat yang diberikan
dengan cara sistemik biasa juga secara konsisten mengurangi keseluruhan aliran
darah koroner dan konsumsi oksigen miokard. Penyuntikan intrakoroner
nitrogliserin dosis kecil, yang meningkatkan aliran darah koroner total tetapi
tidak menghasilkan efek hemodinamik sistemik, tidak memperbaiki nyeri angina
yang diinduksi secara latihan (pacing-induced angina). Hingga kini pemberian
sistemik nitrogliserin, yang mengurangi tekanan arteri dan volume ventrikel kiri,
sungguh menghilangkan nyeri angina walaupun aliran darah koroner berkurang.
Penemuan ini menunjukkan bahwa penyembuhan angina latihan (effort angina)
dengan pemberian nitrat terutama akibat kebutuhan oksigen miokard yang
berkurang , bukan oleh peningkatan aliran darah koroner.12
Infark Jantung
Dalam beberapa laporan awal penggunaan nitrat organik pada infark jantung
akut dapat mengurangi luas infark dan memperbaiki fungsi jantung.
Gagal Jantung Kongestif
Penggunaan nitrat organik untuk gagal jantung kongestif biasanya dalam
bentuk kombinasi. Kombinasi nitrat organik dan hidralazin dilaporkan
memperbaiki survival pasien gagal jantung. Penggunaan nitrat organik sebagai
7
obat tunggal untuk gagal jantung kongestif mungkin bermanfaat memperbaiki
gejala dan tanda gagal jantung, terutama apabila pasien tersebut juga menderita
penyakit jantung iskemik.
2.6 Kontraindikasi
Isosorbid dinitrat dikontraindikasika pada: 13
Hipersensitivitas
Penggunaan Sildenafil, tadalafil, vardenafil dalam 24 jam terakhir.
Anemia berat, syok, dan tekanan darah yang rendah
Glaukoma sudut sempit
Hipermotilitas saluran cerna, sindrom malabsorpsi
Hati-hati pemberian pada pasien yang alergi terhadap nitrat, cedera
kepala/perdarahan cerebral, kardiomiopati hipertropi, hipertiroidisme. Untuk
kehamilan Isosorbid dinitrat termasuk golongan C.
2.7 Efek Samping
Toksisitas akut utama dari nitrat organic adalah perluasan langsung dari
vasodilatasi terapeutik : hipotensi ortostatik, takikardia ,dan sakit kepala hebat
yang berdenyut-denyut. Reflex takikardia seringkali terjadi, namun hal ini dicegah
oleh terapi kombinasi dengan blocker. Glaukoma, pernah dipertimbangan
sebagai suatu kontra indikasi, tetapi ternyata nitrat organik dapat digunakan
dengan aman pada keadaan intraokular yang meningkat. Namun, nitrat
dikontraindikasikan jika tekanan intrakranial yang meningkat.12
8
Efek samping yang lebih serius adalah hipotensi dan pingsan. Dosis tinggi
yang diberikan jangka panjang bias menyebabkan maethemoglobinemia sebagai
akibat oksidasi hemoglobin.14
Ketergantungan nitrat organik dapat terjadi sehingga ada pasien yang
mendapatkan nitrat organik dosis tinggi dan lama, penghentian obat harus
dilakukan secara bertahap. Pernah dilaporkan penghentian secara mendadak dapat
menyebabkan rebound angina.5
2.8. Toleransi
Toleransi terhadap nitrat biasa terjadi. Sebagai contoh, pentaeritriol
tetranitrat kronis telah terbukti menyebabkan toleransi terhadap gliseril trinitrat
sublingual, dan dosis sedang isosorbid dinitrat oral empat kali sehari
menyebabkan toleransi disertai hilangnya efek antiangina. Akan tetapi, dosis
isosornid dinitrat dua kali sehari pada pukul 08.00 dan 13.00 tidak menyebabkan
toleransi, kemungkinan karena istirahat sepanjang malam memungkinkan
sensitivitas jaringan kembali pada hari selanjutnya. Toleransi terhadap nitrat sulit
dimengerti, tetapi kekurangan donor gugus sulfidril bias terlibat, karena toleransi
terhadap nitrat in vitro kadang-kadang dapat dipulihkan oleh asetilsistein-N.
kemungkinan lain adalah peroksinitrit yang terbentuk dari NO menghambat
pembentukan cGMP dari guanosin trifosfat (GTP).10
Mekanisme terjadinya toleransi tidak diketahui dengan jelas. Seperti
disebutkan di atas, kemungkinan toleransi seluler tampaknya berperan dalam
aktivasi guanil siklase pada homogenate seluler dikurangi oleh preinkubasi
dengan nitrat organik. Perbaikan sebagian dari hilangnya respons dengan
9
persenyawaan yang mengandung tiol (misalnya, asetilsistein) dan tidak adanya
toleransi silang dengan vasodilator yang tergantung NO lainnya (asetilkolin,
nikorandil) menunjukkan bahwa berkurangnya pembebasan NO hanyalah
sebagian dari penyebab toleransi pada manusia. Mula-mula, terjadi pembebasan
simpatis bermakna; yang meningkatkan tonus vascular. Setelah satu hari atau
lebih terapi dengan kerja nitrat jangka panjang, retensi garam dan air dapat
menghilangkan perubahan hemodinamik yang menguntungkan secara normal
yang ditimbulkan oleh nitrogliserin.12
2.9 Bentuk Sediaan Obat
Bentuk sediaan Isosorbid dinitrat yang tersedia di Indonesia yaitu sediaan
tablet sublingual 5mg, tablet kunyah 5 mg, tablet oral 5 mg dan 10 mg, dan 20
mg. Tablet lepas lambat 50 mg, Kapsul 20 mg dan Spray 20 ml.7,8,13
2.10 Dosis 13
Pemberian dosis Isosorbid dinitrat bergantung pada penyakit yang diderita
oleh pasien dan tidak terjamin keamanannya jika digunakan pada anak-anak.
Pada angina serangan akut dosis 2,5 mg – 5mg secara sublingual per kali
pemberian, dapat diulang dalam 10-15 menit jika tidak ada perbaikan selama 3
kali.
Untuk profilaksis angina, pemberian oral dosis inisialnya 5 – 20 mg 2
sampai 3 kali sehari. Dosis maintenance 10 – 40 mg 2-3 kali sehari. Setelah 14
hari berikan jeda 1 hari bebas untuk meminimalisir toleransi. Pemberian
sublingual 2,5- 5 mg 15 menit sebelum beraktifitas.
10
Pemberian terus-menerus secara oral dapat diberikan kapsul, dosis inisial 40
mg 2-3 kali sehari dan dosis maintenance 40-80 mg 2-3kali sehari. Untuk tablet
lepas lambat dapat diberikan dosis inisial 40 mg 2-3 kali sehari dan dosis
maintenance 40-80 mg 2-3kali sehari.
Pada Gagal jantung kongestif 5- 15 mg sublingual setiap 2-3 hari, atau 30-
160mg/hari dalam dosis terbagi, maksimal 240 mg perhari.
2.11 Interaksi Obat
Adapun interaksi obat isosorbid dinitrat adalah sebagai berikut:13
Sildenafil, Avanavil, tadanafil, vardenafil: meningkatkan efek satu sama lain,
berpotensi menjadi hipotensi yang berbahaya.
Cabergolin, Dihidroergotamin, ergotamin: meningkatkan efek dari obat-obat
tersebut dengan menurunkan metabolismenya sehingga beresiko
meningkatkan tekanan darah sistol, angina pektoris
Arginin: efek sinergis, kemungkinan hipotensi.
Iloperidone: bila diberikan secara bersamaan akan menaikkan kadar Isosorbid
dinitrat dengan mempengaruhi metabolisme enzim CYP3A4 di hepar/usus.
Nitrogliserin Rectal: Meningkatkan kadar satu sama lain dengan sinergisme
farmakodinamik
11
BAB III
PENUTUP
Isosorbid dinitrat merupakan obat golongan Nitrat Organik secara kolektif
disebut nitrovasodilator, menjadi aktif setelah dimetabolisme dan mengeluarkan
nitrogen monoksida (NO), sebagai endothelial derived relaxing factor (EDRF).
Obat ini dapat diabsorpsi dengan baik lewat kulit, mukosa sublingual dan oral.
Absorbsi paling sempurna melalu mukosa sublingual, karena bioavailabilitas
nitrat organik oral sangat kecil (nitrogliserin dan isosorbid dinitrat ± 20%). Preparat
sublingual meningkatkan kadar obat dalam darah secara cepat,
Diindikasikan sebagai terapi pada penyakit angina pectoris, infark
miokard, dan gagal jantung kongestif, profilaksis dan aksi cepat untuk serangan
angina. Dosis dan cara pemberian bergantung pada masing-masing penyakit yang
mendasari, tidak terjamin keamanannya untuk diberikan kepada anak-anak.
12