Isolasi Dan

download Isolasi Dan

of 4

Transcript of Isolasi Dan

  • 7/24/2019 Isolasi Dan

    1/4

    PendahuluanEkstraksi atau isolasi asam nukleat adalah salah satuteknik dasar yang harus dikuasai dalam mempelajari

    teknik biologi molekular. Ekstraksi atau isolasi asam

    nukleat dapat membuang dan memisahkan asam nukleat

    dari komponen sel lainnya (protein, karbohidrat, lemak,

    dll) sehingga asam nukleat yang diperoleh dapatdianalisis atau dimodifikasi lebih lanjut dengan teknik

    biologi molekular lainnya. Ekstraksi asam nukleat ini

    berguna untuk meneliti bahan yang bersifat mikro dengan

    alat-alat yang bersifat mikro.

    Ada dua metode ekstraksi asam nukleat yaitu ekstraksi

    DNA dan RNA. Kedua metode tersebut hampir mirip

    dalam prosesnya, namun molekul RNA relatif pendek danlebih sulit rusak dengan shearing sehingga disrupsi sel

    dapat dilakukan dengan lebih agresif. Meskipun molekul

    RNA relatif pendek, tetapi RNA sangat mudah didigesti

    oleh RNAse yang terdapat endogen dengan konsentrasi

    yang bervariasi di dalam sel dan di eksogen di jari.Sehingga, untuk ektraksi RNA harus menggunakan

    sarung tangan dan medium yang digunakan untuk isolasi

    harus mengandung detergen kuat untuk segera

    mendenaturasi RNAse yang ada. Proses deproteinisasi

    harus dilakukan secara lebih agresif karena RNA seringberikatan kuat dengan protein. Penambahan DNase dapat

    digunakan untuk menghilangkan DNA. RNA kemudian

    dipresipitasi dengan etanol. Reagen yang seringdigunakan untuk ekstraksi RNA adalah guanidinium

    thiocyanate yang merupakan inhibitor kuat RNase dan

    merupakan denaturan protein. Integritas RNA dapat dicek

    dengan elektroforesis menggunakan gel agarose.

    Spesies RNA yang terbanyak (molekul rRNA) berukuran

    23S dan 16S untuk prokariot dan 18S dan 28S untuk

    eukariot. RNA tersebut akan tampak sebagai pita yang

    diskrit dalam gel agarose dan mengindikasikan RNAlainnya masih utuh. Proses ini biasanya dilakukan dalam

    keadaan denaturasi untuk mencegah terjadinya formasi

    struktur sekunder pada RNA (Brown et al2009).

    Aktivitas nuklease selama proses ekstraksi asam

    nukleat dapat dikurangi dengan cara: Mempertahankan

    suhu inkubasi dan sentrifugasi di bawah suhu optimum

    nuklease (370C), misalnya dengan mempertahankan

    larutan ekstrak pada suhu es atau 40

    C. Menginaktivasinuklease pada permukaan gelas, air dan bahan habis

    pakai dengan bahan kimia seperti DEPC

    (diethylpyrocarbonate). Selanjutnya inaktivasi dan ataupenghambatan secara kimiawi, misalnya dengan fenol

    atau garam guanidinium. Penghilangan ion logam ko-

    faktor untuk nuklease dengan chelating agent. Untuk

    mengisolasi mRNA eukariotik (yang hanya 2-5% dari

    RNA selular) dari campuran molekular RNA total dapat

    dilakukan dengan afinitas kromatografi terhadap kolumnoligo(dT)-selulosa. Pada konsentrasi garam yang tinggi,

    mRNA yang mengandung ekor poli(A) akan berikatan

    dengan molekul oligo(dT) komplementer pada kolumn

    afinitas, sehingga mRNA tetap tertinggal, sedangkanmolekul RNA lainnya dapat dicuci bersih dari kolumn

    menggunakan larutan tinggi garam. Selanjutnya, mRNA

    Laporan Praktikum m.k Bioteknologi AkuakulturLaboratorium Reproduksi dan Genetika Ikan

    Departemen Budidaya Perairan

    Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

    Institut Pertanian Bogor

    2014

    Isolasi dan Kuantifikasi RNA pada organ usus ikan betok (Anabas testudineus) dengan

    menggunakan metode Isogen/Genezol

    Shinta Tiara N. (C14120012)1, Arini Arziani K. (C14120014)1, Nurfitriani Siti Y. (C14120017)1, Eka Aprilia

    W. (C14120022)1, Savni Retalia S. (C14120023)

    1, Deni Yunus W. (C14120032)

    1, Mohammad Sapta J.

    (C14120034)1, Adi Nur Huda (C14120036)

    1, Muhammad Alkahfi (C14134006)

    1

    1Departemen Budidaya Perairan, FPIK, IPB

    ABSTRAK

    Isolasi asam nukleat adalah salah satu teknik yang dapat membuang dan memisahkan asam nukleat dari

    komponen sel lainnya (protein, karbohidrat, lemak, dll) sehingga asam nukleat yang diperoleh dapat dianalisis atau

    dimodifikasi lebih lanjut dengan teknik biologi molekular lainnya. Ada dua metode isolasi asam nukleat yaitu isolasiDNA dan RNA. Untuk mengisolasi mRNA eukariotik (yang hanya 2-5% dari RNA selular) dari campuran molekularRNA total dapat dilakukan dengan afinitas kromatografi terhadap kolumn oligo(dT)-selulosa. Isolasi RNA yang

    dilakukan menggunakan sampe MHC nila dengan metode gemzole mendapatkan hasil yang paling baik, yaitu dengan

    jumlah RNA yang mencapai mencapai nilai 145,66 dengan kemurnian RNA yang mencapai 94% dan rasio

    perbandingan protein sebesar 1,705. sehingga tingkat kemurnian yang tinggi 94%. MHC (Mayor Hystocompatibility

    Complex) merupakan molekul protein yang terdapat pada hampir semua permukaan sel-sel tubuh suatu organisme, maka

    dari itu kemungkinan konsentrasi RNA pada bahan yang digunakan yaitu MHC nila dengan gemzole memiliki jumlahRNA yang lebih tinggi dibandingkan dengan sampel yang lainnya.

    Kata kunci: Asam nukleat, DNA, Isolasi, MHC, Protein, RNA

  • 7/24/2019 Isolasi Dan

    2/4

    yang terikat tadi dapat dilarutkan dengan garam

    berkonsentrasi rendah (Theophilus 2008).

    Material dan ProsedurIkan uji yang digunakan pada praktikum isolasi RNA

    adalah ikan betok (Anabas testudineus). Organ yang

    digunakan untuk pengamatan isolasi RNA adalah bagian

    usus ikan betok. Alat yang digunakan yaitu mikrotube,mikropipet, vortex, sentrifuge, gene quant, grinder. Bahan

    yang digunakan yaitu organ usus ikan betok, isogen,

    kloroform, isopropanol, ethanol 70%, DEPC.

    Pertama yang dilakukan adalah mengambil organ usus

    ikan betok sebanyak 20 mg dan dimasukkan ke dalamtube yang sudah diisi dengan isogen 200l. Lalu usus

    ikan betok di grinder menggunakan mikropestel sampai

    halus. Setelah halus, isogen ditambahkan sebanyak

    600l, lalu disimpan selama 5 menit dengan suhu

    ruangan. Setelah 5 menit, kloroform ditambahkan

    kedalam tube sebanyak 200l, lalu di vortex selama 15detik dan didiamkan selama 2-3 menit. Setelah itu sampel

    di sentrifuge (HR-1500FR) selama 5 menit dengankecepatan 13000 rpm. Setelah itu supernatan yang

    terbentuk dipindahkan kedalam tube yang baru yang

    sudah berisi cairan isopropanol sebanyak 400l, lalu

    sampel di vortex kembali dan dismpan dalam suhuruanng selama 5-10 menit. Setelah itu, sampel di

    sentrifuge selama 10 menit dengan kecepatan yang sama

    13000 rpm, lalu supernatant dibuang. Setelah supernatant

    dibuang, lalu tambahkan cairan ETOH 70% atau ethanol

    dingin sebanyak 1 ml kedalam tube, lalu di sentrifuge

    selama 5 menit dengan suhu 4C dan kecepatan 13000

    rpm. Setelah itu buang supernatan, lalu keringkan di

    udara selama 15-30 menit. Setelah itu, larutan DEPC

    (Diethylpyrocarbonate) ditambahkan kedalam tubesebanyak 50l, lalu di vortex. Setelah itu pengukuran

    sampel dengan menggunakan gene quant.

    Hasil

    Berikut merupakan tabel hasil isolasi dan kuantifikasi

    RNA,

    Tabel 1 Hasil isolasi dan kuantifikasi RNA

    NO RNA PROTEIN RATIO PURITY

    (%)

    1 46,40 0,1 1,368 76

    2 30,62 0,1 1,431 793 41,93 0,1 1,368 77

    4 14,95 0,1 1,251 69

    5 23,67 0,1 1,697 94

    6 55,17 0,1 1,488 82

    7 46,62 0,1 1,447 80

    8 83,84 0,2 1,482 82

    9 21,45 0,1 1,321 72

    10 145,66 0,4 1,705 94

    Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa

    sampel yang memiliki konsntrasi RNA paling besar

    adalah pada percobaan menggunakan sampel MHC nila

    dengan metode gemzole yang mencapai nilai 145,66

    dengan kemurnian RNA yang mencapai 94% dan rasio

    perbandingan protein sebesar 1,705. Sedangkan sampelyang memiliki konsentrasi RNA paling kecil adalah pada

    percobaan menggunakan sampel usus ikan betook dengan

    metode isogen sebesar 14,95 dengan kemurnian sebesar

    69% dan rasio perbandingan dengan protein sebesar

    1,251.

    PembahasanAsam nukleat adalah polinukleotida yang terdiri dari

    unit-unit mononukleotida, jika unit-unit pembangunnya

    deoksinukleotida maka asam nukleat itu disebutdeoksiribonukleat (DNA) dan jika terdiri dari unit-unit

    mononukleotida disebut asam ribonukleat (RNA). DNA

    dan RNA mempunyai sejumlah sifat kimia dan fisika

    yang sama sebab antara unit-unit mononukleotidaterdapat ikatan yang sama yaitu melalui jembatan

    fosfodiester antara posisi 3 suatu mononukleotida dan

    posisi 5 pada mononukleotida lainnya, Asam-asam

    nukleat seperti asam deoksiribosa nukleat (DNA) dan

    asam ribonukleat (RNA) memberikan dasar kimia bagipemindahan keterangan di dalam semua sel. Asam

    nukleat merupakan molekul makro yang memberi

    keterangan tiap asam nukleat mempunyai urutan

    nukleotida yang unik sama seperti urutan asam aminoyang unik dari suatu protein tertentu karena asam nukleat

    merupakan rantai polimer yang tersusun dari satuan

    monomer yang disebut nukleotida. Dua tipe utama asam

    nukleat adalah asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam

    ribonukleat (RNA) (Fried dan George 2011). DNA

    adalah sejenis asam nukleat yang tergolong

    biomolekul utama penyusun berat kering setiap

    organisme. Di dalam sel, DNA umumnya terletak di

    dalam inti sel. Secara garis besar, peran DNA di dalam

    sebuah sel adalah sebagai materi genetik; artinya, DNA

    menyimpan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Ini

    berlaku umum bagi setiap organisme. Di antara

    perkecualian yang menonjol adalah beberapa jenis virus(dan virus tidak termasuk organisme) seperti HIV

    (Human Immunodeficiency Virus). DNA terutamaditemui dalam inti sel, asam ini merupakan pengemban

    kode genetik dan dapat memproduksi atau mereplikasi

    dirinya dengan tujuan membentuk sel-sel baru untuk

    memproduksi organisme itu dalam sebagian besar

    organisme, DNA suatu sel mengerahkan sintesis molekul

    RNA, satu tipe RNA, yaitu messenger RNA(mRNA),

    meninggalkan inti sel dan mengarahkan tiosintesis dari

    berbagai tipe protein dalam organisme itu sesuai dengan

    kode DNA-nya (Fried dan George 2011). Struktur dasar

    RNA mirip dengan DNA. RNA merupakan bahan

    genetik. Ia berfungsi sebagai penyimpan informasigenetik, sebagaimana DNA pada organisme hidup lain.

    Ketika virus ini menyerang sel hidup, RNA yang

    dibawanya masuk ke sitoplasma sel korban, yang

    kemudian ditranslasi oleh sel inang untuk menghasilkan

    virus-virus baru. Namun demikian, peran penting RNAterletak pada fungsinya sebagai perantara antara DNA

    dan protein dalam proses ekspresi genetik karena ini

    berlaku untuk semua organisme hidup. Dalam peran ini,

    RNA diproduksi sebagai salinan kode urutan basa

    nitrogen DNA dalam proses transkripsi. Kode urutan basa

    ini tersusun dalam bentuk triplet, tiga urutan basa N,

    yang dikenal dengan nama kodon. Setiap kodon berelasi

    dengan satu asam amino (atau kode untuk berhenti),

    monomer yang menyusun protein. RNA merupakan

    polimer yang tersusun dari sejumlah nukleotida. Setiap

  • 7/24/2019 Isolasi Dan

    3/4

    nukleotida ,fmemiliki satu gugus fosfat, satu gugus gula

    ribosa, dan satu gugus basa nitrogen (basa N). Polimer

    tersusun dari ikatan berselang-seling antara gugus fosfat

    dari satu nukleotida dengan gugus gula ribosa darinukleotida yang lain. Perbedaan RNA dengan DNA

    terletak pada satu gugus hidroksil tambahan pada cincin

    gula ribosa (sehingga dinamakan ribosa). Basa nitrogen

    pada RNA sama dengan DNA, kecuali basa timin pada

    DNA diganti dengan urasil pada RNA. Jadi tetap ada

    empat pilihan: adenin, guanin, sitosin, atau urasil untuksuatu nukleotida.Selain itu, bentuk konformasi RNA

    tidak berupa pilin ganda sebagaimana DNA, tetapi

    bervariasi sesuai dengan tipe dan fungsinya

    Menurut Sambrook dan Russel (2001) Penentuan

    kemurnian RNA berdasarkan ratio antara A260/A280.

    RNA dapat menyerap sinar ultraviolet pada panjanggelombang 260. Di dalam spektofotometer, sample

    dilewatkan pada panjang gelombang 260 dan panjang

    gelombang 280. Nisbah antara A260/A280 menentukan

    tingkat kemurnian dari RNA, terdapat hubungan linear

    positif antara kemurnian RNA dan nisbah A260/A280.Kemurnian RNA yang ideal didapatkan dari proses

    isolasi RNA adalah 95-100% dengan nisbah absorbansi

    sebesar 2.000.05, RNA dengan nilai nisbah A260/A280

    sama dengan 2 memiliki tingkat kemurnian sebesar 100%

    Pada praktikum kali ini didapatkan kemurnian RNA

    terendah pada sample usus betok 69% dengan konsentrasiRNA 5,42 g/ml hal ini dikarenakan sample

    mengandung kontaminan yang tinggi, proses pengerjaan

    yang tidak steril dan diduga pada sel-sel di jaringan usus

    materi genetik dari DNA tidak diekspresikan terlalu

    banyak sehingga RNA yang didapatkan pada organ ini

    sedikit dan tingkat kemurnian yang rendah. Hal ini

    berlawanan dengan sample MHC ikan sehingga memilikitingkat kemurnian yang tinggi yaitu 94%.

    Kuantifikasi RNA menggunakan alat yang disebut

    Gene-Quant. Alat ini menggunakan prinsip

    spektofotometer, seberkas cahaya UV dilewatkan pada

    sampel dengan panjang gelombang tertentu untuk melihatkemurnian sampel tersebut. Kuantifikasi RNA umumnya

    mengukur purity, Konsentrasi protein, Konsentrasi RNA,

    dan Absorbansi. Purity merupakan tingkat kemurnian

    sampel RNA, Purity didaptkan dari hasil ratio absorbansi

    A260/A280. Tingkat kemurnian RNA berbanding lurus

    dengan nilai absorbansi dan berkolerasi positif, dimana

    nilai rasio absorbansi sama dengan 2 maka sample tidak

    terkontaminasi (Sambrook dan Russel 2001). Proteinmerupakan makromolekul yang terdiri dari beberapa

    asam amino yang telah memiliki fungsi tertentu. Pada

    proses isolasi RNA, protein adalah salah satu molekulyang menyebabkan RNA terkontaminasi sehingga protein

    harus dieleminasi pada sampel tersebut. Pengukuran

    konsentrasi protein menggunakan panjang gelombang

    280. Konsentrasi RNA merupakan banyaknya RNA (g)

    pada sample tersebut (mL), banyaknya RNA pada suatu

    sampel ditentukan oleh aktifitas organ sampel danpengekspresian gen tertentu pada suatu organ,.

    Konsentrasi RNA diukur dengan panjang gelombang

    260. Nilai absorbansi merupakan nilai yang diukur

    menggunakan panjang gelombang 260, sehingga nilaiabsorbansi merupakan acuan banyaknya konsentrasi

    RNA pada suatu sampel.

    MHC (Mayor Hystocompatibility Complex)

    merupakan molekul protein yang terdapat pada hampir

    semua permukaan sel-sel tubuh suatu organisme, maka

    dari itu kemungkinan konsentrasi RNA pada bahan yangdigunakan yaitu MHC nila dengan gemzole memiliki

    jumlah RNA yang lebih tinggi dibandingkan dengan

    sampel yang lainnya. Biasanya jumlah molekul MHC

    pada setiap sel sangat banyak, yang paling utama pada

    sel-sel limfoid. Jumlahnya dapat berkisar antara 10.000-

    100.000 molekul setiap selnya. Dari hasil tabel yang didapat konsentrasi RNA yang tinggi terdapat di kelompok

    10 menggunakan bahan MHC pada ikan Nila dengan

    nilai konsentrasi yaitu 145,66 sedangkan nilai konsentrasi

    RNA yang terkecil ada pada usus ikan betok dengan nilai

    14,95. Menurut Ji-cai Pang et al (2013) MHC yang

    paling tinggi terdapat dibagian perut ikan Nila haltersebut dapat terjadi karena MHC merupakan wilayah

    genomik yang ditandai dengan polimorfisme yang sangat

    tinggi dan memiliki peran penting dalam respon imun.

    Bagian-bagian tubuh ikan yang memiliki MHC

    konsentrasi tinggi yaitu perut, insang dan usus sedangkantingkat moderat dalam hati, ginjal, limpa dan hati lalu

    ekspresi yang rendah terdapat pada otak, otot dan kulit.

    Asam ribonukleat (RNA) merupakan senyawa yang

    berasal dari bahan genetik dan memiliki peran utama

    dalam ekspresi gen. Dalam dogma pokok (central

    dogma) genetika molekuler, RNA menjadi perantaraantara informasi yang dibawa DNA dan ekspresi fenotip

    yang diwujudkan dalam bentuk protein. Asam

    ribonukleotida (RNA) adalah salah satu molekul asam

    nukleat yang dibentuk oleh asam dioksiribonukleotida

    (DNA) yang berfungsi untuk mensintesis protein di

    dalam inti sel. Molekul RNA merupakan polimer panjang

    yang tidak bercabang dari gugus ribonukleotidamonofosfat yang digabungkan dengan ikatan fosfodiester.

    Untuk mendapatkan RNA pada organisme yang akan

    diamati dengan cara mengisolasi RNA dan untuk

    menghitung jumlah RNA dilakukan kuantifikasi RNA.

    Isolasi RNA merupakan teknik untuk memperoleh RNAyang diharapkan bebas dari kontaminan. Isolasi RNA

    dapat di manfaatkan untuk mengetahui laju pertumbuhan

    pada ikan, mendeteksi penyakit seperti virus, selain itu

    digunakan untuk ekspresi gen dan isolasi gen. Contoh

    dari isolasi RNA seperti dilakukannya kloning dan

    ekspresi gen pada ikan nila. Kloning merupakan proses

    pembuatan salinan dari suatu gen dengan prinsip

    teknologi DNA atau RNA. Molekul DNA atau RNAdibuat dengan menyisipkan fragmen yang mengandung

    gen target ke dalam vektor. Vektor berperan sebagai

    pembawa gen yang akan dikloning ke dalam sel insang.Dalam proses ini metode yang digunakan yaitu dengan di

    lakukannya isolasi DNA atau RNA, serta dilakukannya

    proses elektroforesis (Soekarno 2011). Contoh yang

    kedua yaitu mendeteksi virus pada ikan koi, metode yang

    digunakan dalam mendeteksi virus yang digunakan yaitu

    dengan isolasi DNA atau RNA, serta dilakukan prosesPCR. Proses PCR dilakukan setelah isolasi DNA atau

    RNA, hasil dari isolasi tersebut dideteksi dengan

    menggunakan PCR, lalu visualisasi dengan elektroforesis

    (Mulyani et al 2011).

  • 7/24/2019 Isolasi Dan

    4/4

    Kesimpulan

    Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, dapat

    disimpulkan bahwa sampel yang memiliki kemurnian

    RNAyang paling baik adalah pada percobaan

    menggunakan sampe MHC nila dengan metode gemzole

    dengan jumlah RNA yang mencapai mencapai nilai

    145,66 dengan kemurnian RNA yang mencapai 94% dan

    rasio perbandingan protein sebesar 1,705. sehinggatingkat kemurnian yang tinggi 94%. MHC (Mayor

    Hystocompatibility Complex) merupakan molekul protein

    yang terdapat pada hampir semua permukaan sel-sel

    tubuh suatu organisme, maka dari itu kemungkinan

    konsentrasi RNA pada bahan yang digunakan yaitu

    MHC nila dengan gemzole memiliki jumlah RNA yang

    lebih tinggi dibandingkan dengan sampel yang lainnya.

    Daftar PustakaBrown S M, Hay J G, Ostrer H. 2009. Essentials of

    Medical Genomics. New Jersey [USA]: Second ed.

    John Wiley & Sons, Inc.

    Chang S, Puryear J, Cairney J. 1993. A simple and

    efficient method for isolating RNA from pine trees.

    Journal Plant Mol Biol Rep. 11(1993): 98 100.

    Fried G H, George J H. 2011. Schaums Tss Biologi Ed.2.

    Jakarta [ID]: Penerbit Erlangga.

    Ji-cai Pang et al. 2013. Major Histocompability complex

    class IIA and IIB genes of nile tilapia Oreochromisniloticus : Genomic structure, molecular

    polymorphism and expression patterns. Journal

    Fish & Shellfish Immunology. 34 (2013): 486-496.

    Sambrook J, Russel D W. 2001. Molecular Cloning: A

    Laboratory Manual 3rd edition. New York (USA) :

    Cold Spring Harbor

    Soekarno M T. 2011. Kloning dan ekspresi gen tilapia

    Growth Hormone (tiGH) untuk memproduksi

    protein rekombinan hormon pertumbuhan ikan nila(Oreochromis niloticus, Linnaeus 1758) [Skripsi].

    Depok (ID): Universitas Indonesia.

    Theophilus B D M. 2008. Principles and Medical

    Applications of the Polymerase Chain Reaction. In:

    Molecular Biomethods Handbook Second Edition.Ed: Walker, J.M., Rapley, R. New Jersey

    [USA].Humana Press.