Isk Refleksi

28
Suratmi S.Hadji REFLEKSI KASUS INFEKSI SALURAN KEMIH

Transcript of Isk Refleksi

Page 1: Isk Refleksi

Suratmi S.Hadji

REFLEKSI KASUSINFEKSI SALURAN KEMIH 

Page 2: Isk Refleksi

KASUS

Pasien seorang perempuan berumur 59 tahun datang ke RSUD Yogyakarta dengan keluhan nyeri saat BAK.Keluhan dirasakan ± 2 minggu ini. BAK terasa perih dan kadang2 panas. BAK sedikit, warna kuning tua dan terasa anyang-anyangan. 2HMRS pasien mengeluh nyeri perut kiri atas, nyeri hilang timbul, muncul ketika aktivitas. Selain itu, pasien merasa demam (nggregesi), kembung, pusing,mual,muntah (-).

Page 3: Isk Refleksi

Pasien memiliki riwayat hipertensi +, riwayat maag +, riwayat diabetes melitus (-), riwayat mondok (-).Pada pemeriksaan fisik didapatkan keadaan komposmentis,gizi cukup,Tekanan darah 160/100 mmHg, nadi 76x/menit, respirasi 20x/menit dan suhu 36,7oC. Pulmo dan cor : Normal,Pemeriksaan abdomen, nyeri tekan +, hepar dan lien tidak teraba, supel, bising usus +.

Page 4: Isk Refleksi

MASALAH YANG DIKAJI

Bagaimana cara mendiagnosis infeksi saluran kemih?

Page 5: Isk Refleksi

Insidensi Infeksi saluran kemih dapat menyerang segala usia mulai bayi hingga orang tua. Pada umumnya wanita lebih sering mengalami infeksi saluran kemih daripada pria. Hal ini karena uretra wanita lebih pendek daripada pria (Purnomo, 2009).

Page 6: Isk Refleksi

KLASIFIKASI INFEKSI SALURAN KEMIH

1. Kandung kemih (sistitis)2. Uretra (uretritis)3. Prostat (prostatitis)4. Ginjal (pielonefritis)

Page 7: Isk Refleksi

Infeksi Saluran Kemih (ISK) pada usia lanjut, dibedakan menjadi:

ISK uncomplicated (simple)ISK sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing tak baik, anatomic maupun fungsional normal. ISK ini pada usia lanjut terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial kandung kemih.

Page 8: Isk Refleksi

 ISK complicatedSering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit diberantas, kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika, sering terjadi bakterimia, sepsis dan syok.

Page 9: Isk Refleksi

ISK ini terjadi bila terdapat keadaan-keadaan sebagi berikut:

o Kelainan abnormal saluran kencing, misalnya batu, reflex vesiko uretral obstruksi, atoni kandung kemih, kateter kandung kencing menetap dan prostatitis.o Kelainan faal ginjalo Gangguan daya tahan tubuho Infeksi yang disebabkan karena organisme virulen.

Page 10: Isk Refleksi

PatogenesisInfeksi Saluran Kemih disebabkan oleh adanya mikroorganisme patogenik dalam traktus urinarius. Mikroorganisme ini masuk melalui : kontak langsung dari tempat infeksi terdekat, hematogen, limfogen.

Page 11: Isk Refleksi

Dua jalur utama :

Secara asending yaitu:1. Masuknya mikroorganisme dalm kandung

kemih, antara lain: factor anatomi dimana pada wanita memiliki uretra yang lebih pendek daripada laki-laki sehingga insiden terjadinya ISK lebih tinggi, factor tekanan urine saat miksi, kontaminasi fekal, pemasangan alat ke dalam traktus urinarius (pemeriksaan sistoskopik, pemakaian kateter), adanya dekubitus yang terinfeksi.

2. Naiknya bakteri dari kandung kemih ke ginjal.

Page 12: Isk Refleksi

Secara hematogen yaitu:

Sering terjadi pada pasien yang system imunnya rendah sehingga mempermudah penyebaran infeksi secara hematogen.

Page 13: Isk Refleksi

Ada beberapa hal yang mempengaruhi struktur dan fungsi ginjal sehingga mempermudah penyebaran hematogen, yaitu:

a).Adanya bendungan total urine yang mengakibatkan distensi kandung kemih,

b).Bendungan intrarenal akibat jaringan parut.

Page 14: Isk Refleksi

Pada usia lanjut terjadinya ISK,sering disebabkan karena adanya:

• Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung kemih yang tidak lengkap atau kurang efektif.• Mobilitas menurun• Nutrisi yang sering kurang baik• System imunnitas yng menurun• Adanya hambatan pada saluran urin• Hilangnya efek bakterisid dari sekresi prostat.

Page 15: Isk Refleksi

Mikroorganisme

Pseudomonas, Proteus, Klebsiella : Penyebab ISK Complicated

E. Coli : 90% :Penyebab ISK Uncomplicated (simple)Enterobacter, Stafilokokus Aureus,Streptokokus fecalis.

Jamur dan virus

Page 16: Isk Refleksi

EVALUASI

1. Pemerikasaan fisik2. Riwayat atau adanya faktor-faktor resiko:

- Adakah riwayat infeksi sebelumnya?- Adakah riwayat obstruksi pada saluran kemih?

3. Adanya faktor predisposisi pasien terhadap infeksi nosokomial - Bagaimana dengan pemasangan kateter ? - Imobilisasi dalam waktu yang lama ? - Apakah terjadi inkontinensia urine?

Page 17: Isk Refleksi

4. Untuk manifestasi klinik infeksi saluran kemih - Bagaimana pola berkemih pasien? untuk mendeteksi factor predisposisi terjadinya ISK pasien (dorongan, frekuensi, dan jumlah) - Adakah disuria? - Adakah bau urine yang menyengat? - Bagaimana volume orine, warna (keabu- abuan) dan konsentrasi urine?

Page 18: Isk Refleksi

Adakah nyeri-biasanya suprapubik pada infeksi saluran kemih bagian bawah ?

Adakah nyesi pangggul atau pinggang-biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas ?

Peningkatan suhu tubuh biasanya pada infeksi saluran kemih bagian atas.

Page 19: Isk Refleksi

Gambaran Klinis

Infeksi saluran kemih sebelah atas Tanda dan Gejala: Demam Mual muntah Badan lemah Nyeri perut dan pinggang Disuria Frekuensi Urgensi

Page 20: Isk Refleksi

Infeksi saluran kemih sebelah bawah

Tanda dan Gejala: Nyeri suprapubik Disuria Frekuensi Hematuria Urgensi Stranguria (Sudoyo, 2006)

Page 21: Isk Refleksi

Alur Pemeriksaan Anamnesis Menanyakan bagaimana pola BAK,

frekuensi, jumlah urien keluar, rasa panas dan nyeri saat BAK, perasaan tidak puas ataupun perasaan anyang-anyangen.

Menanyakan apakah terdapat nyeri perut dan pinggang, sebelah mana, tipe nyeri, memberat dalam kondisi bagaimana.

Apakah terdapat mual atau muntah. Apakah badan terasa lemah

Page 22: Isk Refleksi

Pemeriksaan fisik Pada pemeriksaan abdomen,

didapatkan nyeri tekan perut kiri atau kanan, nyeri tekan ulu hati, nyeri tekan suprapubik. Nyeri ketok ginjal dapat +

Page 23: Isk Refleksi

Pemeriksaan penunjang Pemeriksaan urine Urinalisis Kultur urine (Gold Standar):

digunakan untuk menentukan keberadaan kuman, jenis kuman dan menentukan antibiotik yang cocok. Sampel diambil sebelum mendapat antibiotik

Sensitivitas tes

Page 24: Isk Refleksi

Laboratorium

Pemeriksaan darah lengkap: untuk mengetahui adanya proses inflamasi atau infeksi.

Page 25: Isk Refleksi

RADIOLOGI

Foto polos abdomen: untuk mengetahui adanya batu radio-opak pada saluran kemih

Pielografi IV: untuk mengetahui adanya obstruksi saluran kemih. Dapat menyebabkan infeksi retrograd

USG: umtuk mengetahui adanya hidronefrosis, pionefrosis, ataupun adanya abses pada ginjal

Page 26: Isk Refleksi

TERAPI

Tirah baring Pemberian hidrasi. Hati-hati pada penderita

jantung jumlah air yang diminum = urin yang keluar + (BB x 10)

Antibiotika: apabila dalam waktu 48-72 jam setelah pemberian antibiotika keadaan klinis tidak menunjukkan perbaikan, mungkin kuman tidak sensitif terhadap antibiotika yang diberikan

Antimikroba: ampisilin, nitrofurantoin, trimetropin-sulfametoksazol

(Purnomo, 2009)

Page 27: Isk Refleksi

Rawat jalan antibiotik oral (pengobatan standar)

Amoksisilin 20-40 mg/Kg/hari   Ampisilin 50-100 mg/Kg/hari

Amoksisilin-asam klafulanat 50 mg/Kg/hari

Cefiksim 4 mg/kg

Page 28: Isk Refleksi

TERIMA KASIH