Isi Tutorial Gypsum
-
Upload
akhmad-yusuf-sulaiman -
Category
Documents
-
view
166 -
download
11
description
Transcript of Isi Tutorial Gypsum
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
1/32
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar BelakangGypsum merupakan produk samping dari beberapa reaksi kimia, umumnya
digunakan sebagai konstruksi dalam industri atau material bahan bangunan,
digunakan juga di bidang pendidikan, bidang seni, di bidang kedokteran umum
maupun kedokteran gigi. Dalam bidang kedokteran gigi, penggunaan gipsum ini
sangat meluas, dan juga salah satu bahan yang sering digunakan. Penggunaan bahan
tersebut dapat digunakan dalam membuat model untuk gigi tiruan, yang terdapat
campuran plaster didalam kandungannya, plaster jenis lain yang dikenal sebagai
stone gigi, diaduk dengan air,dituang ke dalam cetakan, dan dibiarkan mengeras,
cetakan plaster yang mengeras tersebut berfungsi sebagai mold untuk membentuk
model positif, atau model plaster. Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa
diperlukan kehadiran pasien.
Selain itu, ada juga produksi gypsum sintesis yang merupakan terobosan
karena mampu mengubah bahan buangan yang mencemari lingkungan menjadi
produk baru yang bernilai ekonomi. Sebagai wallboard, gypsum yang diproduksi
secara benar ternyata memiliki kualitas lebih baik daripada gypsum yang diperoleh
dari penambangan. FYI, AS merupakan Negara perintis dalam memproduksi gipsum
sintesis. Seringnya pemakaian bahan gipsum ini dalam bidang kedokteran gigi
dikarenakan terdapat banyak keuntungan yang dapat dirasakan, yaitu mudah
penggunaannya, harganya terjangkau, ketepatan dan kestabilan dimensi baik,
mamapu menghasilkan detail halus dari bahan cetak. Dan ada juga kerugiannya,
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
2/32
2
gypsum memiliki bahan radioaktif yag tidak baik untuk kesehatan tubuh. Untuk
kerugian tersebut, kita dapat menanggulanginya dengan cara penanggulangan yang
dapat menghindarkan kita dari bahan radioaktif tersebut saat sedang proses
menggunakan gypsum.
1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari gypsum ?2. Apa saja komposisi dari gypsum ?3. Apa saja macam, sifat, & fungsi dari masing-masing tipe gypsum ?4. Apa saja sifat dari gypsum ?5. Apa saja syaratsyarat dari gypsum?6. Bagaimana cara manipulasi gypsum yang baik dan benar ?7. Bagaimana tahap pembuatan model studi, pembuatan die, dan pembuatan
model kerja ?
8. Faktorfaktor apa saja yang dapat mempengaruhi manipulasi gypsum ?9. Faktorfaktor apa saja yang dapat mempegaruhisetting time?
1.3 Tujuan1. Mahasiswa mampu memahami pengertian beserta macammacam gypsum.2. Mahasiswa mampu memahami komposisi, sifat, dan syarat dari gypsum.3. Mahasiswa mampu memahami tahap tahap dan cara manipulasi yang baik
dan benar.
4. Mahasiswa mampu memahami faktor faktor yang dapat mempengaruhimanipulasi gips.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
3/32
3
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Gypsum
2.1.1 Gypsum dalam bidang Kedokteran Gigi
Gypsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia,
merupakan produk samping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum yang
dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada
kedokteran gigi digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut serta
struktur maksilo-fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium
kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi.
Gips adalah kalsium sulfat dihidrat, (CaSO4 . 2H2O). Saat mengeras, dimana
suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi
kalsium sulfat hemihidrat, ((CaSO4)2 . H2O), dan pada temperatur lebih tinggi.
Gypsum sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis secara umum sebelum
diklasifikasikan yaitu : Plaster dan stone gigi. Kandungan utama plaster dan stone
gigi adalah kalsium sulfat hemihidrat ((CaSO4)2 . H2O) bergantung pada metode
pengapuran bentuk hemihidrat yang berbeda dapat diperoleh. Bentuk ini disebut -
hemihidrat dan -hemihidrat. Adanya penulisan -hemihidrat dan -hemihidratini
menurut kandungan mineral yang ada didalamnya. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 :
156).
Penggunaan gypsum dalam kedokteran gigi juga dapat diperlihatkan dalam
membuat gigi tiruan. Misalnya, campuran plaster of Paris dan air ditempatkan dalam
sendok cetak dan ditekan pada jaringan rahang. Plaster dibiarkan mengeras dan
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
4/32
4
kemudian cetakan dikeluarkan. Dokter gigi sekarang memiliki bentuk negative dari
jaringan yang dibentuk tersebut yang dibuat dalam rongga mulut.
Bila jenis plaster lain yang dikenal dengan stone gigi, yang sekarang diaduk
dengan air sekarang diaduk dengan air kemudian dituang kedalam cetakan model
negative yang tadi lalu dibiarkan sampai mengeras. Lalu cetakan plaster yang
mengeras tersebut menjadi mold untuk menjadi model positif atau model master.
Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa kehadiran pasien. ( Kenneth J. Anusavice,
2004 : 155).
2.1.2 Kegunaan Gypsum di bidang Kedokteran Gigi
1. Memperoleh cetakan yang akurat jaringan rongga mulut.2. Restorasi.3. Piranti orthodonti.4. Impression Plaster, digunakan dalam pengambilan cetakan untuk rahang yang
edentulous (tidak ada gigi).
5. Plaster of Parisa) Mounting atau pemasangan model pada artikulator atau okludator.
b) Sebagai bahan study model.
c) Sebagai bahan tanam pada proses flasking.
d) Sebagai bahan impression (impression material) yang dimodifikasi dengan
bahan kimia.
6. Dental stonea) Sebagai bahan pembuatan model dan die.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
5/32
5
b) Sebagai binder bagi bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy
pada suhu dibawah 1200 derajat celcius.
7. Investment Gips untuk Prosedur Inlay Casting, bahan ini digunakan untukmemperoleh mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay, crown dan
bridge.
8. Investment Gips untuk Chrom Cobalt Base Alloy, bahan ini digunakan sebagaibahan tanam dalam prosedur casting pada pembuatan metal prothesa, partial
prothesa dan bridge.
2.2 Komposisi gypsum
Komposisi/bahan utama dalam gypsum yaitu kalsium sulfat dihidrate dengan
rumus kimia (CaSO4 . 2H2O) . Prosentase komposisi kimia dalam kalsium sulfat
dihidrate yaitu:
Calcium (Ca) = 23,28 % Hidrogen (H) = 2,34 % CalCium Oksida (CaO) = 32,57 % Air (H2O) = 20,93 % Sulfur (S) = 18,62 %
Selain itu, dalam gypsum juga terdapat
1. Calcium sulfate hemihydrat merupakan konstitusi utama dari gypsum yangdigunakan di bidang kedokteran gigi.
2. Gypsum cetak sama seperti di atas dengan bahan tambahan seperti natriumsulphate, borax, dan zat pewarna.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
6/32
6
3. Hexagonal calcium sulphate, bila terdapat, akan mengalami hydrasi dengancepat.
4. Orthorhombic calcium sulphate, yang dapat dihasilkan dari gypsum yangterlalu banyak overheating sewaktu pembuatan, bereaksi sangat lambat
dengan air (dikenal dengan gypsum gosong atau dead burnt plaster).
5. Adanya impurity lain, baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupunyang terjadi selama proses pembuatan.
6. Bahan akselerator dan retardus yang ditambahkana) Akselerator (bisa mempercepat waktu setting)
Contoh
Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan caramempercepat pembentukan larutan kalsium sulfat hemihydrate.
b) Retardus (bisa memperlambat waktu setting)Contoh
Natrium citrate, bahan ini mengurangi kecepatan pelarutanhemihydrate dan juga terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga
meracuni intidan menyebabkannya tidak efektif.
2.3 Macam Gypsum
2.3.1 Klasifikasi Gypsum
2.3.1.1 Plaster Cetak ( type I )
Dinamakan plaster of paris. Merupakan jenis bahan bangunan berdasarkan
kalsium sulfat hemihidrat. Digunakan dari bahan bangunan mirip adukan semen dan
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
7/32
7
didapat dari pemanasan 150C. Setelah pengeringan, plaster tetap sangat lembut dan
mudah dimanipulasi dengan alat logam maupun ampelas. Cocok sebagai finishing,
bukan bahan materi. Karena waktu setting cepat, dibutuhkan retardans untuk
memperlambat. Gypsum tipe I saat ini jarang digunakan dalam kedokteran gigi, lebih
banyak diganti dengan hidrokoloid atau bahan elastomer. Gypsum tipe I biasa nya
digunakan untuk mencetak rahang tak bergigi dan memiliki kekuatan kompresi 580 +
290 psi.
Gambar 1. Bahan Plaster cetak
Gambar 2. Gypsum type I
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
8/32
8
2.3.1.2 Plaster Model ( type II )
Dinamakan Plaster of model. Tipe ini umumnya digunakan di laboratorium
sebagai model studi pembangunan mengartikulasikan batu gips. Pada dasarnya bahan
gypsum tipe II sama dengan tipe I namun lebih kuat. Setting time 3 menit dan
mudah dimanipulasi. Gypsum tipe II memliki harga paling murah diantara gypsum
yang lain. Biasanya berwarna putih alami, jadi terlihat kontras dengan stone yang
pada umumnya berwarna dan memiliki kekuatan kompresi 1300 psi.
Gambar 3. Bahan Plaster model Gambar 4. Gypsum type II, Extra White,
Modelling
Gambar 5. Gypsum type II for general use
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
9/32
9
2.3.1.3 Dental Stone ( type III )
Dinamakan Dental stone. Gypsum tipe III memiliki kandungan utama
kalsium sulfat hemihidrat dan merupakan hasil pengapuran gypsum. Gypsum tipe III
lebih kuat dari tipe II karena memerlukan air lebih sedikit serta ideal untuk
pembuatan model dari full atau partial denture, model ortodonsi dan lain lain. Secara
tradisional, gypsum tipe III berwarana kuning atau putih dan memiliki kekuatan
kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa (3000 psi), tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa
(5000psi). Bahan ini ditujukan untuk pengecoran dalam membentuk gigi tiruan
penuh yang cocok dengan jaringan lunak.
Gambar 6.Gypsum type III for orthodontic
Gambar 7. Gypsum type III for models
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
10/32
10
2.3.1.4 Dental stone, high strength low expansion ( type IV )
Dinamakan Dental stone high strength low expansion. Persyaratan utama
bagi bahan stone untuk pembuatan die adalah kekuatan, kekerasan, dan ekspansi
pengerasan minimal. Digunakan sebagai die stone untuk pembuatan model restorasi.
Gypsum tipe IV memiliki kekuatan kompresi 5000 psi atau 19amper 2x lebih kuat
dari tipe III.
Gambar 8. Gypsum type IV
Gambar 9. Extra-hard die stone
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
11/32
11
Gambar 10. Extra-hard gypsum Type IV for orthodontic models
2.3.1.5 Dental Stone, high strength high expansion ( tipe V )
Dinamakan Dental stone high strength high expansion. Gypsum tipe V
merupakan produk gypsum yang paling tinggi daya kompresi dan kekuatannya.
Biasanya digunakan sebagai casting atau pembentukan positif logam, juga digunakan
untuk crown, brides, dies, maupun cetak parsial. Gypsum ini berwarna biru atau
hijau serta paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan semua produk gips. Ini
merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini dan memiliki kekuatan
kolpresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV, kekuatan kompresi type
V ini sekisatar 7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan ini diperoleh dengan
menurunkan lebih jauh rasio W:P. Ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal
0,10% - 0,30%.
Gambar 11. Dental stone Type V
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
12/32
12
2.3.2 Klasifikasi berdasarkan Proses Terbentuknya
2.3.2.1 Gypsum Alam
Gypsum alam merupakan mineral hidrous sulfat yang mengandung dua
molekul air dengan rumus kimia (CaSO4 . 2H2O), dimana jenis batuannya adalah
satinspar,alabaster,gypsite dan selenit.Dengan warna bervariasi dari putih
kekuningan hingga abu-abu.
Batuan gypsum yang berbentuk granular dan buram, mengandungsedikit dolomite,batu kapur,dari kadar CaSO4 76%
Gipsit
2.3.2.2 Gypsum Sintesis
Gypsum sintesis merupakan gypsum yang diperoleh dengan memproses air
laut dan air kawah yang banyak yang mengandung sulfat dengan menambahkan
unsure kalsium ke dalamnya dan sumber lainnya adalah gypsum sebagai produk
sampingan pembuatan asam fosfat,asam sulfat,dan asam nitrat . (Sentono, 1992)
2.4 Sifat Gypsum
2.4.1 Sifat Kimia (komposisi) Gypsum
Bahan dasar gypsum adalah mineral gypsum kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.
2H2O). Apabila dipanaskan, (CaSO4 . 2H2O) akan kehilangan 1,5 grammol H2O
yang kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihidrat ((CaSO4)2 . H2O) , yakni
produk gypsum yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Berikut dibawah ini
adalah proses reaksi nya :
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
13/32
13
(2 CaSO4. 2 H2O) + pemanasan ((CaSO4) 2 . H2O) + (3 H2O)
Calcium Calcium
Sulfate Sulfate
Dehydrate Hemihydrate
Hasil yang diperoleh dari pemanasan merupakan bubuk (powder). Bila
kalsium sulfat hemihidrat dicampur dengan air, maka akan terjadi reaksi kimia :
((CaSO4) 2 . H2O) + (3 H2O)(2 CaSO4. 2H2O) + 3900 kal/gmol
Reaksi yang terjadi exothermic yang menghasilkan panas. Bila 1 gmol
kalsium sulfat hemihidrat bereaksi dengan 1,5 gmol air (H2O), maka akah dihasilkan
1gmol kalsium sulfat dihidrat dan panas yang dikeluarkan sebesar 3900 kalori.
Kelarutannya dalam air 2,1 gr tiapm liter air pada suhu 40oC ; 1,8 gr tiap liter
air pada suhu 0oC ; 1,9 gr tiap liter pada suhu 70o - 90oC
Kelarutannya bertambah dengan penambahan HCl atau HNO3. Apabila
dipanaskan,kalsium sulfat dihidrate,akan kehilangan 1,5 gr mmol H-2O yang
kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihydrates.Hasil yang diperoleh berupa
bubuk/powder .Namun,bila kalsium sulfat kemihydrate dicampu dengan air maka
akan mengahasilkan panas (proses eksothermis) dan dihasilkan kalsium sulfat
dehydrate.
2.4.2 Sifat Fisik Gypsum
Gypsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum
batuan, gipsit alabaster, satin spar dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan
berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
14/32
14
belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua
kapur, tuduh kubah garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di
daerah batu gamping.
Warna : putih, kuning, abu-abu, merah jingga, hitam bila tak murni Massa jenis : 2,312,35 Keras seperti mutiara terutama permukaannya Kilap seperti sutra Konduktivitasnya rendah Sistem kristalin monoklinik
Gypsum alami yang berwarna putih kekuningan
Butiran Gypsum
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
15/32
15
2.4.3 Viskositas
Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan
bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau
penolakan terhadap penuangan. Viskositas berkisar 21.000-101.000 centipoises (cp).
Perbandingan dari dental stone high strength diaduk dengan tangan dandengan vacuum
Viskositas dari dental stone high strength dan impression plasterMaterial
Dental stone high strength
Viskositas (cp)
A
B
C
D
E
27.000
29.000
50.000
54.000
101.000
Impression Plaster 23.000
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
16/32
16
2.4.4 Compressive Strength
Kekuatan kompresi atau biasa disebut compressive strength merupakan
kekuatan yang diperoleh bila kelebihan air yang dibutuhkan untuk hidrasi hemihidrat
tertinggal dalam contoh bahan uji. Besarnya Kekuatan kompresi dari beberapa
produk gypsum yang paling rendah ialah 12 MPa dan yang paling tinggi 38 MPa
atau sekitar 7000psi. Berikut data kekuatan kompresi dari macam-macam gypsum :
1. Plaster cetak (type I) memiliki kekujatan kompresi 580 290 psi2. Plaster model (type II) memiliki kekuatan kompresi 1300 psi3. Stone type III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa atau
sekitar 3000 psi, tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa atau sekitar 5000psi
4. Type IV memiliki kekuatan kompresi 34,5 Mpa atau sekitar 5000 psi5. Ini merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini, dan memiliki
kekuatan kompresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV,
kekuatan kompresi type V ini sekitar 7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan
ini diperoleh dengan menurunkan lebih jauh rasio W/P
Compressive strength ini berhubungan dengan rasio W/P dan pengadukan.
Jika air yang digunakan lebih banyak, maka compressive strength nya turun. Berikut
ialah compressive strength dari 3 tipe gypsum yang berbeda 1 jam setelah
pengerasan :
Model Plaster 12,5 MPa Dental Stone 31 MPa Dental Stone High strength 45 MPa
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
17/32
17
2.4.5 Surface Hardness and Abrasion Resistance
Surface Hardness (kekerasan permukaan) dan abrasion resistance (ketahanan
abrasi) sangat penting diperhatikan agar tidak banyak atau bahkan tidak ada
kehilangan bentuk pada model selama proses manipulasi untuk mempelajari oklusi
atau membuat restorasi.
Morfologi partikel gypsum menentukan sifat produk gypsum. Dua faktor
yang berkontribusi terhadap kekuatan dan daya tahan abrasi produk akhir ialah
bentuk partikel dan porositas.
Untuk meningkatkan kekerasan pada permukaan gypsum yang telah
mengeras, dapat ditambahkan epoxy atau monomer metal metakrilat.
2.4.6 Setting expansion
Semua produk gips mengalami setting expansion (perubahan
dimensi/ekspansi selama proses pengerasan). Ekspansi pada dental plaster biasanya
0,00%-0,30%. Pada dental stone 0,00%-0,20%, dental stone high strength 0,00%-
0,10%, dan pada dental stone high strength high expansion adalah 0,10%-0,30%.
Setting expansion bisa dikontrol dengan memanipulasi variable. Campuran
yang kental dan cara pengadukan yang cepat bisa meningkatkan jumlah setting
expansion, sedangkan campuran yang lebih encer atau cair dan cara pengadukan
yang lambat dapat mengurangi jumlah setting expansion.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
18/32
18
Tabel perubahan dimensi yang terjadi selama proses pengerasan gypsum. (sumber :
A.R. Docking)
2.5 Syarat gypsum
1. Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atautergores selama proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam, dll.
2. Dapat mereproduksi detail yang halus dengan batas yang tajam.3. Memiliki stabilitas dimensional yang baik (menunjukkan perubahan dimensi
yang sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil).
4. Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara permukaancetakan dengan permukaan model, die.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
19/32
19
2.6 Manipulasi gypsum
Plaster atau gips hendaknya dicampur dengan air atau larutan PE dengan
perbandingan 100gr dengan 50 sampai 60ml. Harus dijaga agar tidak terbentuk
gelembung udara sewaktu mengaduk karena gelembung ini dapat muncul di
permukaan dan dapat menyebabkan ketidaktepatan hasil cetakan (Combe,1992)
Untuk lebih detailnya, manipulasi dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut :
2.6.1 Pemilihan
Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang
akan dibuat. Sebagai contoh dental plaster dipilih karena rendahnya kebutuhan fisik
dan biaya yang digunakan dalam proses manipulasi. Namun ada kalanya kita
memilih dental stone karena dibutuhkan kekuatan dan akurasi yang bagus dalam
working castnya. Di beberapa instansi, sebuah kombinasi yang terdiri dari satu atau
lebih produk gypsum sangat cocok karena dapat mengurangi pengeluaran biaya.
2.6.2 Perbandingan W/P ( rasio air/bubuk )
Banyaknya air dan hemihidrat harus diukur secara akurat dari beratnya. Rasio
air terhadap bubuk hemihidrat biasanya tercermin dalam rasio W/P atau hasil bagi
yang diperoleh bila berat (atau volume) dari air dibagi dengan berat bubuk.
Perbandingan atau rasio biasanya disingkat sebagai W/P. Misalnya, perbandingan
W/P adalah 0,6, bila 100gr stone gigi dicampur dengan 60 ml air. Perbandingan W/P
adalah faktor penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari produk gypsum
akhir. Misalnya, semakin tinggi perbandingan W/P, semakin lama waktu pengerasan
dan semakin lemah produk gypsum. Meskipun perbandingan W/P bervariasi untuk
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
20/32
20
untuk merek plaster atau stone tertentu, berikut ini adalah beberapa kisaran umum
yang dianjurkan: Plaster tipe II 0,45-0,50. Stone tipe III 0,28-0,30 dan stone tipe IV
0,22-0,24
2.6.3 Temperatur
Temperatur air yang ideal adalah sama dengan suhu ruangan (25oC). Karena
apabila suhu air kurang 100 F akan mempercepat setting sedangkan bila suhu air
lebih 100 F akan memperlambat setting, dan jika suhu air mencapai 212 F maka gips
tidak akan setting.
2.6.4 Pencampuran (mixing)
Begitu pengadukan dimulai, pembentukan kristal ini meningkat, pada saat
yang sama, kristal-kristal diputuskan oleh spatula pengaduk dan didistribusikan
merata dalam adukan dengan hasil pembentukan lebih banyak nukleus kristalisasi.
Untuk menguji kekerasan gypsum:
Uji Gillmore untuk Pengerasan AwalAdukan gypsum dibentangkan.Jarum direndahkan sampai ke
permukaan,dan saat ketika jarum tidak meninggalkan jejas disebut
pengerasan awal.
Uji Vicat untuk Waktu PengerasanJarum dengan tongkat pluger diperberat,didirikan dan dipegang berkontak
dengan adukan.Begitu setelah kilap menghilang,pluger dilepas.Waktu
yang terentang sampai jarum tidak lagi menembus sampai dasar adukan
dikenal sebagai waktu pengerasan.Dalam beberapa kasus,pengukuran
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
21/32
21
Vicat dan Gillmore awal terjadi bersamaan,sementara pada keadaan lain
terdapatb sedikit perbedaan .
Uji Gillmore untuk Pengerasan AkhirTahap selanjutnya dalam proses pengerasan dapat diukur dengan
penggunaan jarum Gillmore yang lebih berat.Waktu yang terentang
sampai hanya meninggalkan sedikit jejas yang masih dapat diamati pada
permukaan disebut waktu pengerasan akhir.
2.6.5 Waktu Pengerasan AwalWaktu Kerja
Setelah dicampur selama 1 menit, working time dimulai. Selama viscositas
dari campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai
mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal
campuran dimana bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk
serta terjadi ekspansi termis atau adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi
selama 810 menit mulai dari awal pengadukan.
Reaksi setting :
((CaSO4)2 . H2O )+ (3 H2O) (2 CaSO4 . 2 H2O) + panas
2.6.6 Waktu Pengerasan Akhir (Finnal Setting Time)
Final setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki
kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan
model terasa dingin saat disentuh.Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam
sampai akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari cetakan.
Final Setting Time harus:
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
22/32
22
Aman untuk dimanipulasi Kekerasan dan ketahanan abrasi minimal Reaksi kimia sempurna Dingin bila dipegang permukaannya
2.6.7 Metode Control Setting Time
Kelarutan hemihidrat dapat ditingkatkan atau dikurangi, misal bila
kelarutannya ditingkatkan, maka kejenuhan dari kalsium sulfat akan lebih besar.
Kecepatan deposisi kristalin juga ditingkatkan. Beberapa Metode untuk
mengendalikan waktu pengerasan yaitu:
1. Mengurangi atau meningkatkan kelarutan hemihidrat2. Mengurangi atau meningkatkan jumlah nukleus kristalisasi3. Waktu pengerasan juga dapat dikurangi maupun ditingkatkan
2.7 Manipulasi
2.7.1 Tahapan Pembuatan Model Study
1. Setelah cetakan alginat dibuat, bahan dicetak pada cetakan alginat2. Diamkan hingga bahan kering3. Kemudian alginat dan bahan di pisahkan
Model study ini biasa nya digunakan untuk cetakan gigi tiruan
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
23/32
23
2.7.2 Tahapan Pembuatan Model Stone atau Die
1. Campuran ditempatkan pada sendok cetak yang sesuai, yang dimasukkankedalam rongga mulut.
2. Bahan cetak harus menempel pada sendok cetak sehingga hasil cetakan dapatditarik dari sekitar gigi.
3. Ketebalan cetakan antara sendok cetak dengan jaringan harus sekurang kurangnya 3mm.
4. Kemudian cetakan dimasukkan kedalam rongga mulut, biarkan selama 67 menit.
5. Setelah cetakan dikeluarkan dari mulut, cetakan harus segera dicuci di bawahair mengalir untuk membersihkan cairan rongga mulut dari permukaannya.
2.7.3 Tahapan Pembuatan Model Kerja
1. Air dimasukkan terlebih dahulu ke dalam rubber atau plastic bowl kuranglebih hingga 130mm
2. Setelah itu, masukkan bubuk gypsum ke dalam nya secara perlahan3. Diamkan selama 20 detik4. Aduklah dengan spatula berbentuk round-edge yang lebarnya sekitar 20-
25mm dan panjangnya 100mm
5. Aduklah selama 1 menit (2 putaran/detik) hingga halus, homogen, danpermukaan nya mengkilap
6. Jika hasil porus, dapat ditanggulangi dengan menggunakan vibrasi yanggunanya membantu mengalirkan adonan ke dalam cetakan dan mengeluarkan
gelembung udara
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
24/32
24
2.8 Faktor yang Mempengaruhi Manipulasi Gypsum
2.8.1 Hindari Terjebaknya Udara
Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan
porositas pada hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dulu menuangkan air ke dalam
wadah setelah itu memasukkan powder.
2.8.2 Penyimpanan
Gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat yang delat
dengan sumber air akan berpengaruh buruk pada powdernya. Hal ini akan
mempengruhi waktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer
tertutup.
2.8.3 Kebersihan
Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut
diatas waktu setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan
vibrator harus segera dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak
terkontaminasi bahan lain (Hatrich dkk,2003).
2.9 Control setting time2.9.1 Metode Control Setting Time
Kelarutan hemihidrat dapat ditingkatkan atau dikurangi, misal bila
kelarutannya ditingkatkan, maka kejenuhan dari kalsium sulfat akan lebih besar.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
25/32
25
Kecepatan deposisi kristalin juga ditingkatkan. Beberapa Metode untuk
mengendalikan waktu pengerasan yaitu:
1. Mengurangi atau meningkatkan kelarutan hemihidrat2. Mengurangi atau meningkatkan jumlah nukleus kristalisasi3. Waktu pengerasan juga dapat dikurangi maupun ditingkatkan
2.9.2 Faktor - faktor Control Setting Time
Faktor-faktor yang dapat memengaruhi pengendalian waktu pengerasan yaitu
1. KetidakmurnianBila proses pengapuran tidak sempurna sehingga tetap terdapat partikel
gypsum, atau bila pabrik menambahkan gypsum waktu pengerasan akan
diperpendek karena peningkatan dalam potensi nucleus kristalisasi. Bila
ortorombik anhidrat juga ada, periode induksi akan ditingkatkan; proses
tersrbut dapat berkurang bila terdapat heksagonal anhidrat
2. KehalusanSemakin halus ukuran partikel hemihidrat,semakin cepat adukan mengeras;
khususnya bila produk tersebut telah digiling selama proses pembuatan.
Tidak hanya kecepatan kelarutan hemihidrat menjadi meningkat, tetapi juga
nucleus gypsum lebih banyak, karena itu kecepatan kristalisasi terjadi lebih
cepat.
3. Rasio w/pPerbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses
setting reaksi. Semakin banyak air yang digunakan untuk pengadukan,
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
26/32
26
semakin sedikit jumlah nukleus pada unit volume. Akibatnya, waktu
pengerasan diperpanjang.
Penambahan airsetting time lambat. Penambahan satu bagian airmengurangi kekuatan sebesar 50% Pengurangan air mempercepat setting time, lebih sukar pencampuran
dan manipulasi, ada udara terjebak, model tidak akurat
Pengurangan rasio W/P tidak dianjurkan bila adonan akan dituangkan kedalam hasil pencetakan. Pengurangan rasio w/p diperbolehkan bila
adonan akan digunakan untuk maenanam model dalam articulator
4. Pengadukan (spatulation) Lebih panjang pengadukan akan mempercepat setting time Lebih cepat pengadukan akan menambah setting expansion
5. TemperaturMeski pun efek temperature pada waktu pengerasan cenderung menyesatkan
dan mungkin bervariasi dari satu plester (atau stone) dengan yang lainnya,
sedikit perubahan terjadi antara 0oC (32oF) dan 50oC (120oF) tetapi bila
temperature adukan plester-air meningkat kurang lebih 50oC (120oF),
peningkatan perlambatan terjadi bertahap. Begitu temperatur mencapai 100oC
(212oF), tidak ada reaksi yang terjadi. Pada temperatur yang lebih tinggi,
reaksi 2 terjadi kebalikan dengan kecenderungan Kristal-kristal gypsum
apapun yang terbentuh diubah menjadi hemihidrat.
6. Perlambatan atau percepatanMetode yang paling praktis adalah dengan menambahkan bahan kimia.
Bahan kimia yang berfungsi untuk mempercepat waktu pengerasan disebut
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
27/32
27
aselerator, sedangkan bahan kimia yang berfungsi untuk memperlambat
waktu pengerasan disebut retarder.
2.9.3 Aselerator dan Retarder
Pabrik menambahkan accelerator dan retarder dalam bubuk untuk mengubah
kelarutan hemihidrat dalam air.
AseleratorAselerator yang sering digunakan adalah kalium sulfat. Larutan 2%
kalium sulfat mempersingkat setting time dari 10 menit menjadi 4
menit daripada menggunakan air biasa (Craig, 1993). Ball mill
accelerator (BMA) adalah bubuk kristal gypsum yang sangat halus.
BMA mempercepat pembentukan kristal dengan cara pembentukan
nucleation sites di mana kristal-kristal dapat terbentuk secepatnya.
Penambahan ini dapat menyebabkan peningkatan densitas gypsum
yang terbentuk dan penurunan makroporositas. (Gmouh in Austin,
2007). Sulfat yang larut bertindak sebagai aselerator, sementara bubuk
gypsum (kalsium sulfat dihidrat) mempercepat proses reaksi. Jadi bila
ditambahkan aselerator, kelarutan hemihidrat naik, setting time
pendek gunakan larutan garam potassium sulfat (K2SO4) 2% yang
ditambahkan dalam air, terra alba, Na2B4O7
RetardersSitrat, asetat, dan borat umumnya memperlambat reaksi. Retarder
umumnya bekerja dengan membentuk lapisan penyerap hemihidrat
untuk mengurangi kelarutan dan menghambat pertumbuhan Kristal-
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
28/32
28
kristal gypsum yang ada. Jenis retarder lain terdiri dari garam yang
membentuk suatu lapisan garam kalsium yang kurang larut
dibandingkan dengan sulfat. Aksi bahan kimia tambahan ini juga
mempengaruhi sifat lain seperti ekspansi pengerasan. (Anusavice,
2003). Borax (Na2B4O7 . 10 H2O) adalah retarder yang baik
Penggunaan larutan borax 2% pada bubuk gypsum dapat
memperpanjang setting time menjadi beberapa jam. (Craig, 1993).
Bila ditambahkan retarder, kelarutan hemihidrat berkurang, setting
time panjanggunakan boraks, sodium sitrat, asetat.
Kombinasi aselerator dan retarder dapat memperpanjang waktu
pengerjaan pada gypsum sekaligus membuat gypsum mengeras (set)
dalam jangka waktu yang masuk akal. (Austin, 2007).
Accelerator dan retarder dikatakan sebagai antiexpansion agent
dapat mengurangi terjadinya setting expansion.
Contoh akselerator :
Kalsium asetat 1% setting expansion linier untuk kompensasi
pengkerutan logam saat dingin.
Contoh retarder :
Natrium sulfat mengurangi setting expantion 0,05%.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
29/32
29
kekuatan kompresi suatu model plaster yang digambarkan terhadap waktu ketika aselerator dan
retarder ditambahkan pada plaster, Peningkatan kekuatan merupakan ukuran kecepatan pengerasan
atau kesempurnaan proses.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
30/32
30
BAB III
KESIMPULAN
Dalam serangkaian pembahasan yang ada, tim penulis menyimpulkan bahwa:
1. Gypsum adalah hasil tambang mineral yang didapat dari berbagai belahandunia. Bahan ini merupakan produk samping dari beberapa proses kimia.
Ditinjau dari sifat kimianya, gypsum yang dihasilkan untuk penggunaan
dalam bidang kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4. 2 H2O)
murni.
2. Gypsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat prosesevaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin
bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di
antara batuan-batuan sedimen seperti batu gamping, serpih merah, batu pasir,
lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk lapisan endapan dalam
satuan batuan sedimen.
3. Dalam manipulasi gypsum, terdapat beberapa proses yang perlu diperhatikanyaitu pemilihan tipe gypsum, suhu, pencampuran (mixing), waktu pengerasan
(initial- final setting time), serta penyimpanan dan kebersihannya. Pada
proses pengolahan gypsum itu sendiri harus tepat dalam memperhitungkan
takaran air/bubuk (rasio w/p), bahan separasi, waktu pengadukan, proses
pengadukan, dan kontaminasi.
4. Tahap setting time mempunyai metode khusus, yang dimulai daripenambahan maupun pengurangan kelarutan hemihidrat, kemudian jumlah
nucleus kristalisasi sehingga sampai pada mengurangi maupun mempercepat
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
31/32
31
waktu pengerasan. Sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi
pengerasan gypsum yaitu kehalusan: semakin halus ukuran partikel
hemihidrat, semakin cepat adukan mengeras, rasio w/p: semakin banyak air
yang digunakan untuk pengadukan, semakin sedikit jumlah nucleus pada unit
volume. Lalu perlambatan dan percepatan: metode yang paling efektif dan
praktis untuk mengendalikan waktu pengerasan adalah dengan cara
menambahkan bahan kimia (aselerator) tertentu pada adukan plaster atau
stone gigi.
-
5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum
32/32
32
DAFTAR PUSTAKA
Annusavice, Kenneth J.2003.Philips:buku ajar ilmu bahan kedokteran
gigi.Jakarta:EGC
Combe, EC.1992.Sari DentaL MateriaL.Penerjemah:Slamet Tarigan.Jakarta:Balai
Pustaka
Harty, F.J dan R. Ogston.1995.Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta:EGC
Banurea, R.2011.Jurnal Pemanfaatan Serbuk Batang Kelapa Sawit Sebagai Pengisi
pada Pembuatan Lembaran Plafon Gypsum dengan Bahan Pengikat Poliuretan
Winda,W.2001.Jurnal Beberapa Sifat dan Kegunaan dari Bahan Gypsum