Isi Tutorial Gypsum

download Isi Tutorial Gypsum

of 32

description

.

Transcript of Isi Tutorial Gypsum

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    1/32

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar BelakangGypsum merupakan produk samping dari beberapa reaksi kimia, umumnya

    digunakan sebagai konstruksi dalam industri atau material bahan bangunan,

    digunakan juga di bidang pendidikan, bidang seni, di bidang kedokteran umum

    maupun kedokteran gigi. Dalam bidang kedokteran gigi, penggunaan gipsum ini

    sangat meluas, dan juga salah satu bahan yang sering digunakan. Penggunaan bahan

    tersebut dapat digunakan dalam membuat model untuk gigi tiruan, yang terdapat

    campuran plaster didalam kandungannya, plaster jenis lain yang dikenal sebagai

    stone gigi, diaduk dengan air,dituang ke dalam cetakan, dan dibiarkan mengeras,

    cetakan plaster yang mengeras tersebut berfungsi sebagai mold untuk membentuk

    model positif, atau model plaster. Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa

    diperlukan kehadiran pasien.

    Selain itu, ada juga produksi gypsum sintesis yang merupakan terobosan

    karena mampu mengubah bahan buangan yang mencemari lingkungan menjadi

    produk baru yang bernilai ekonomi. Sebagai wallboard, gypsum yang diproduksi

    secara benar ternyata memiliki kualitas lebih baik daripada gypsum yang diperoleh

    dari penambangan. FYI, AS merupakan Negara perintis dalam memproduksi gipsum

    sintesis. Seringnya pemakaian bahan gipsum ini dalam bidang kedokteran gigi

    dikarenakan terdapat banyak keuntungan yang dapat dirasakan, yaitu mudah

    penggunaannya, harganya terjangkau, ketepatan dan kestabilan dimensi baik,

    mamapu menghasilkan detail halus dari bahan cetak. Dan ada juga kerugiannya,

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    2/32

    2

    gypsum memiliki bahan radioaktif yag tidak baik untuk kesehatan tubuh. Untuk

    kerugian tersebut, kita dapat menanggulanginya dengan cara penanggulangan yang

    dapat menghindarkan kita dari bahan radioaktif tersebut saat sedang proses

    menggunakan gypsum.

    1.2 Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari gypsum ?2. Apa saja komposisi dari gypsum ?3. Apa saja macam, sifat, & fungsi dari masing-masing tipe gypsum ?4. Apa saja sifat dari gypsum ?5. Apa saja syaratsyarat dari gypsum?6. Bagaimana cara manipulasi gypsum yang baik dan benar ?7. Bagaimana tahap pembuatan model studi, pembuatan die, dan pembuatan

    model kerja ?

    8. Faktorfaktor apa saja yang dapat mempengaruhi manipulasi gypsum ?9. Faktorfaktor apa saja yang dapat mempegaruhisetting time?

    1.3 Tujuan1. Mahasiswa mampu memahami pengertian beserta macammacam gypsum.2. Mahasiswa mampu memahami komposisi, sifat, dan syarat dari gypsum.3. Mahasiswa mampu memahami tahap tahap dan cara manipulasi yang baik

    dan benar.

    4. Mahasiswa mampu memahami faktor faktor yang dapat mempengaruhimanipulasi gips.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    3/32

    3

    BAB II

    PEMBAHASAN

    2.1 Gypsum

    2.1.1 Gypsum dalam bidang Kedokteran Gigi

    Gypsum adalah mineral yang ditambang dari berbagai belahan dunia,

    merupakan produk samping dari beerapa proses kimia. Secara kimiawi, gypsum yang

    dihasilkan untuk tujuan kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat. Gypsum pada

    kedokteran gigi digunakan untuk membuat model studi dari rongga mulut serta

    struktur maksilo-fasial dan sebagai piranti penting untuk pekerjaan laboratorium

    kedokteran gigi yang melibatkan pembuatan protesa gigi.

    Gips adalah kalsium sulfat dihidrat, (CaSO4 . 2H2O). Saat mengeras, dimana

    suhunya cukup tinggi untuk menghilangkan kadar airnya, gips berubah menjadi

    kalsium sulfat hemihidrat, ((CaSO4)2 . H2O), dan pada temperatur lebih tinggi.

    Gypsum sendiri dapat dibagi menjadi dua jenis secara umum sebelum

    diklasifikasikan yaitu : Plaster dan stone gigi. Kandungan utama plaster dan stone

    gigi adalah kalsium sulfat hemihidrat ((CaSO4)2 . H2O) bergantung pada metode

    pengapuran bentuk hemihidrat yang berbeda dapat diperoleh. Bentuk ini disebut -

    hemihidrat dan -hemihidrat. Adanya penulisan -hemihidrat dan -hemihidratini

    menurut kandungan mineral yang ada didalamnya. ( Kenneth J. Anusavice, 2004 :

    156).

    Penggunaan gypsum dalam kedokteran gigi juga dapat diperlihatkan dalam

    membuat gigi tiruan. Misalnya, campuran plaster of Paris dan air ditempatkan dalam

    sendok cetak dan ditekan pada jaringan rahang. Plaster dibiarkan mengeras dan

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    4/32

    4

    kemudian cetakan dikeluarkan. Dokter gigi sekarang memiliki bentuk negative dari

    jaringan yang dibentuk tersebut yang dibuat dalam rongga mulut.

    Bila jenis plaster lain yang dikenal dengan stone gigi, yang sekarang diaduk

    dengan air sekarang diaduk dengan air kemudian dituang kedalam cetakan model

    negative yang tadi lalu dibiarkan sampai mengeras. Lalu cetakan plaster yang

    mengeras tersebut menjadi mold untuk menjadi model positif atau model master.

    Pada model inilah gigi tiruan dibuat tanpa kehadiran pasien. ( Kenneth J. Anusavice,

    2004 : 155).

    2.1.2 Kegunaan Gypsum di bidang Kedokteran Gigi

    1. Memperoleh cetakan yang akurat jaringan rongga mulut.2. Restorasi.3. Piranti orthodonti.4. Impression Plaster, digunakan dalam pengambilan cetakan untuk rahang yang

    edentulous (tidak ada gigi).

    5. Plaster of Parisa) Mounting atau pemasangan model pada artikulator atau okludator.

    b) Sebagai bahan study model.

    c) Sebagai bahan tanam pada proses flasking.

    d) Sebagai bahan impression (impression material) yang dimodifikasi dengan

    bahan kimia.

    6. Dental stonea) Sebagai bahan pembuatan model dan die.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    5/32

    5

    b) Sebagai binder bagi bahan investment yang sesuai untuk penuangan alloy

    pada suhu dibawah 1200 derajat celcius.

    7. Investment Gips untuk Prosedur Inlay Casting, bahan ini digunakan untukmemperoleh mold dalam proses casting, pada pembuatan inlay, crown dan

    bridge.

    8. Investment Gips untuk Chrom Cobalt Base Alloy, bahan ini digunakan sebagaibahan tanam dalam prosedur casting pada pembuatan metal prothesa, partial

    prothesa dan bridge.

    2.2 Komposisi gypsum

    Komposisi/bahan utama dalam gypsum yaitu kalsium sulfat dihidrate dengan

    rumus kimia (CaSO4 . 2H2O) . Prosentase komposisi kimia dalam kalsium sulfat

    dihidrate yaitu:

    Calcium (Ca) = 23,28 % Hidrogen (H) = 2,34 % CalCium Oksida (CaO) = 32,57 % Air (H2O) = 20,93 % Sulfur (S) = 18,62 %

    Selain itu, dalam gypsum juga terdapat

    1. Calcium sulfate hemihydrat merupakan konstitusi utama dari gypsum yangdigunakan di bidang kedokteran gigi.

    2. Gypsum cetak sama seperti di atas dengan bahan tambahan seperti natriumsulphate, borax, dan zat pewarna.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    6/32

    6

    3. Hexagonal calcium sulphate, bila terdapat, akan mengalami hydrasi dengancepat.

    4. Orthorhombic calcium sulphate, yang dapat dihasilkan dari gypsum yangterlalu banyak overheating sewaktu pembuatan, bereaksi sangat lambat

    dengan air (dikenal dengan gypsum gosong atau dead burnt plaster).

    5. Adanya impurity lain, baik yang didapati dari bahan baku gypsum maupunyang terjadi selama proses pembuatan.

    6. Bahan akselerator dan retardus yang ditambahkana) Akselerator (bisa mempercepat waktu setting)

    Contoh

    Natrium sulfat bertindak sebagai akselerator dengan caramempercepat pembentukan larutan kalsium sulfat hemihydrate.

    b) Retardus (bisa memperlambat waktu setting)Contoh

    Natrium citrate, bahan ini mengurangi kecepatan pelarutanhemihydrate dan juga terabsorbsi ke dalam inti kristalisasi sehingga

    meracuni intidan menyebabkannya tidak efektif.

    2.3 Macam Gypsum

    2.3.1 Klasifikasi Gypsum

    2.3.1.1 Plaster Cetak ( type I )

    Dinamakan plaster of paris. Merupakan jenis bahan bangunan berdasarkan

    kalsium sulfat hemihidrat. Digunakan dari bahan bangunan mirip adukan semen dan

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    7/32

    7

    didapat dari pemanasan 150C. Setelah pengeringan, plaster tetap sangat lembut dan

    mudah dimanipulasi dengan alat logam maupun ampelas. Cocok sebagai finishing,

    bukan bahan materi. Karena waktu setting cepat, dibutuhkan retardans untuk

    memperlambat. Gypsum tipe I saat ini jarang digunakan dalam kedokteran gigi, lebih

    banyak diganti dengan hidrokoloid atau bahan elastomer. Gypsum tipe I biasa nya

    digunakan untuk mencetak rahang tak bergigi dan memiliki kekuatan kompresi 580 +

    290 psi.

    Gambar 1. Bahan Plaster cetak

    Gambar 2. Gypsum type I

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    8/32

    8

    2.3.1.2 Plaster Model ( type II )

    Dinamakan Plaster of model. Tipe ini umumnya digunakan di laboratorium

    sebagai model studi pembangunan mengartikulasikan batu gips. Pada dasarnya bahan

    gypsum tipe II sama dengan tipe I namun lebih kuat. Setting time 3 menit dan

    mudah dimanipulasi. Gypsum tipe II memliki harga paling murah diantara gypsum

    yang lain. Biasanya berwarna putih alami, jadi terlihat kontras dengan stone yang

    pada umumnya berwarna dan memiliki kekuatan kompresi 1300 psi.

    Gambar 3. Bahan Plaster model Gambar 4. Gypsum type II, Extra White,

    Modelling

    Gambar 5. Gypsum type II for general use

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    9/32

    9

    2.3.1.3 Dental Stone ( type III )

    Dinamakan Dental stone. Gypsum tipe III memiliki kandungan utama

    kalsium sulfat hemihidrat dan merupakan hasil pengapuran gypsum. Gypsum tipe III

    lebih kuat dari tipe II karena memerlukan air lebih sedikit serta ideal untuk

    pembuatan model dari full atau partial denture, model ortodonsi dan lain lain. Secara

    tradisional, gypsum tipe III berwarana kuning atau putih dan memiliki kekuatan

    kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa (3000 psi), tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa

    (5000psi). Bahan ini ditujukan untuk pengecoran dalam membentuk gigi tiruan

    penuh yang cocok dengan jaringan lunak.

    Gambar 6.Gypsum type III for orthodontic

    Gambar 7. Gypsum type III for models

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    10/32

    10

    2.3.1.4 Dental stone, high strength low expansion ( type IV )

    Dinamakan Dental stone high strength low expansion. Persyaratan utama

    bagi bahan stone untuk pembuatan die adalah kekuatan, kekerasan, dan ekspansi

    pengerasan minimal. Digunakan sebagai die stone untuk pembuatan model restorasi.

    Gypsum tipe IV memiliki kekuatan kompresi 5000 psi atau 19amper 2x lebih kuat

    dari tipe III.

    Gambar 8. Gypsum type IV

    Gambar 9. Extra-hard die stone

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    11/32

    11

    Gambar 10. Extra-hard gypsum Type IV for orthodontic models

    2.3.1.5 Dental Stone, high strength high expansion ( tipe V )

    Dinamakan Dental stone high strength high expansion. Gypsum tipe V

    merupakan produk gypsum yang paling tinggi daya kompresi dan kekuatannya.

    Biasanya digunakan sebagai casting atau pembentukan positif logam, juga digunakan

    untuk crown, brides, dies, maupun cetak parsial. Gypsum ini berwarna biru atau

    hijau serta paling banyak membutuhkan biaya dibandingkan semua produk gips. Ini

    merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini dan memiliki kekuatan

    kolpresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV, kekuatan kompresi type

    V ini sekisatar 7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan ini diperoleh dengan

    menurunkan lebih jauh rasio W:P. Ekspansi pengerasan ditingkatkan dari maksimal

    0,10% - 0,30%.

    Gambar 11. Dental stone Type V

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    12/32

    12

    2.3.2 Klasifikasi berdasarkan Proses Terbentuknya

    2.3.2.1 Gypsum Alam

    Gypsum alam merupakan mineral hidrous sulfat yang mengandung dua

    molekul air dengan rumus kimia (CaSO4 . 2H2O), dimana jenis batuannya adalah

    satinspar,alabaster,gypsite dan selenit.Dengan warna bervariasi dari putih

    kekuningan hingga abu-abu.

    Batuan gypsum yang berbentuk granular dan buram, mengandungsedikit dolomite,batu kapur,dari kadar CaSO4 76%

    Gipsit

    2.3.2.2 Gypsum Sintesis

    Gypsum sintesis merupakan gypsum yang diperoleh dengan memproses air

    laut dan air kawah yang banyak yang mengandung sulfat dengan menambahkan

    unsure kalsium ke dalamnya dan sumber lainnya adalah gypsum sebagai produk

    sampingan pembuatan asam fosfat,asam sulfat,dan asam nitrat . (Sentono, 1992)

    2.4 Sifat Gypsum

    2.4.1 Sifat Kimia (komposisi) Gypsum

    Bahan dasar gypsum adalah mineral gypsum kalsium sulfat dihidrat (CaSO4.

    2H2O). Apabila dipanaskan, (CaSO4 . 2H2O) akan kehilangan 1,5 grammol H2O

    yang kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihidrat ((CaSO4)2 . H2O) , yakni

    produk gypsum yang digunakan dalam bidang kedokteran gigi. Berikut dibawah ini

    adalah proses reaksi nya :

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    13/32

    13

    (2 CaSO4. 2 H2O) + pemanasan ((CaSO4) 2 . H2O) + (3 H2O)

    Calcium Calcium

    Sulfate Sulfate

    Dehydrate Hemihydrate

    Hasil yang diperoleh dari pemanasan merupakan bubuk (powder). Bila

    kalsium sulfat hemihidrat dicampur dengan air, maka akan terjadi reaksi kimia :

    ((CaSO4) 2 . H2O) + (3 H2O)(2 CaSO4. 2H2O) + 3900 kal/gmol

    Reaksi yang terjadi exothermic yang menghasilkan panas. Bila 1 gmol

    kalsium sulfat hemihidrat bereaksi dengan 1,5 gmol air (H2O), maka akah dihasilkan

    1gmol kalsium sulfat dihidrat dan panas yang dikeluarkan sebesar 3900 kalori.

    Kelarutannya dalam air 2,1 gr tiapm liter air pada suhu 40oC ; 1,8 gr tiap liter

    air pada suhu 0oC ; 1,9 gr tiap liter pada suhu 70o - 90oC

    Kelarutannya bertambah dengan penambahan HCl atau HNO3. Apabila

    dipanaskan,kalsium sulfat dihidrate,akan kehilangan 1,5 gr mmol H-2O yang

    kemudian akan menjadi kalsium sulfat hemihydrates.Hasil yang diperoleh berupa

    bubuk/powder .Namun,bila kalsium sulfat kemihydrate dicampu dengan air maka

    akan mengahasilkan panas (proses eksothermis) dan dihasilkan kalsium sulfat

    dehydrate.

    2.4.2 Sifat Fisik Gypsum

    Gypsum secara umum mempunyai kelompok yang terdiri dari gypsum

    batuan, gipsit alabaster, satin spar dan selenit. Gipsum juga dapat diklasifikasikan

    berdasarkan tempat terjadinya, yaitu endapan danau garam, berasosiasi dengan

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    14/32

    14

    belerang, terbentuk sekitar fumarol vulkanik, efflorescence pada tanah atau gua-gua

    kapur, tuduh kubah garam, penudung oksida besi (gossan) pada endapan pirit di

    daerah batu gamping.

    Warna : putih, kuning, abu-abu, merah jingga, hitam bila tak murni Massa jenis : 2,312,35 Keras seperti mutiara terutama permukaannya Kilap seperti sutra Konduktivitasnya rendah Sistem kristalin monoklinik

    Gypsum alami yang berwarna putih kekuningan

    Butiran Gypsum

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    15/32

    15

    2.4.3 Viskositas

    Viskositas adalah sebuah ukuran penolakan sebuah fluid terhadap perubahan

    bentuk di bawah tekanan shear. Biasanya diterima sebagai "kekentalan", atau

    penolakan terhadap penuangan. Viskositas berkisar 21.000-101.000 centipoises (cp).

    Perbandingan dari dental stone high strength diaduk dengan tangan dandengan vacuum

    Viskositas dari dental stone high strength dan impression plasterMaterial

    Dental stone high strength

    Viskositas (cp)

    A

    B

    C

    D

    E

    27.000

    29.000

    50.000

    54.000

    101.000

    Impression Plaster 23.000

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    16/32

    16

    2.4.4 Compressive Strength

    Kekuatan kompresi atau biasa disebut compressive strength merupakan

    kekuatan yang diperoleh bila kelebihan air yang dibutuhkan untuk hidrasi hemihidrat

    tertinggal dalam contoh bahan uji. Besarnya Kekuatan kompresi dari beberapa

    produk gypsum yang paling rendah ialah 12 MPa dan yang paling tinggi 38 MPa

    atau sekitar 7000psi. Berikut data kekuatan kompresi dari macam-macam gypsum :

    1. Plaster cetak (type I) memiliki kekujatan kompresi 580 290 psi2. Plaster model (type II) memiliki kekuatan kompresi 1300 psi3. Stone type III memiliki kekuatan kompresi minimal 1 jam 20,7 Mpa atau

    sekitar 3000 psi, tetapi tidak melebihi 34,5 Mpa atau sekitar 5000psi

    4. Type IV memiliki kekuatan kompresi 34,5 Mpa atau sekitar 5000 psi5. Ini merupakan produk gypsum yang dibuat akhir akhir ini, dan memiliki

    kekuatan kompresi yang lebih tinggi dibandingkan stone gigi type IV,

    kekuatan kompresi type V ini sekitar 7000psi. Kekuatan yang ditingkatkan

    ini diperoleh dengan menurunkan lebih jauh rasio W/P

    Compressive strength ini berhubungan dengan rasio W/P dan pengadukan.

    Jika air yang digunakan lebih banyak, maka compressive strength nya turun. Berikut

    ialah compressive strength dari 3 tipe gypsum yang berbeda 1 jam setelah

    pengerasan :

    Model Plaster 12,5 MPa Dental Stone 31 MPa Dental Stone High strength 45 MPa

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    17/32

    17

    2.4.5 Surface Hardness and Abrasion Resistance

    Surface Hardness (kekerasan permukaan) dan abrasion resistance (ketahanan

    abrasi) sangat penting diperhatikan agar tidak banyak atau bahkan tidak ada

    kehilangan bentuk pada model selama proses manipulasi untuk mempelajari oklusi

    atau membuat restorasi.

    Morfologi partikel gypsum menentukan sifat produk gypsum. Dua faktor

    yang berkontribusi terhadap kekuatan dan daya tahan abrasi produk akhir ialah

    bentuk partikel dan porositas.

    Untuk meningkatkan kekerasan pada permukaan gypsum yang telah

    mengeras, dapat ditambahkan epoxy atau monomer metal metakrilat.

    2.4.6 Setting expansion

    Semua produk gips mengalami setting expansion (perubahan

    dimensi/ekspansi selama proses pengerasan). Ekspansi pada dental plaster biasanya

    0,00%-0,30%. Pada dental stone 0,00%-0,20%, dental stone high strength 0,00%-

    0,10%, dan pada dental stone high strength high expansion adalah 0,10%-0,30%.

    Setting expansion bisa dikontrol dengan memanipulasi variable. Campuran

    yang kental dan cara pengadukan yang cepat bisa meningkatkan jumlah setting

    expansion, sedangkan campuran yang lebih encer atau cair dan cara pengadukan

    yang lambat dapat mengurangi jumlah setting expansion.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    18/32

    18

    Tabel perubahan dimensi yang terjadi selama proses pengerasan gypsum. (sumber :

    A.R. Docking)

    2.5 Syarat gypsum

    1. Sifat mekanis baik, artinya harus kuat sehingga tidak mudah rusak atautergores selama proses pembuatan piranti restorasi atau saat ukir malam, dll.

    2. Dapat mereproduksi detail yang halus dengan batas yang tajam.3. Memiliki stabilitas dimensional yang baik (menunjukkan perubahan dimensi

    yang sangat kecil saat setting dan hendaknya cukup stabil).

    4. Kompatibel dengan bahan cetak, tidak terjadi interaksi antara permukaancetakan dengan permukaan model, die.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    19/32

    19

    2.6 Manipulasi gypsum

    Plaster atau gips hendaknya dicampur dengan air atau larutan PE dengan

    perbandingan 100gr dengan 50 sampai 60ml. Harus dijaga agar tidak terbentuk

    gelembung udara sewaktu mengaduk karena gelembung ini dapat muncul di

    permukaan dan dapat menyebabkan ketidaktepatan hasil cetakan (Combe,1992)

    Untuk lebih detailnya, manipulasi dipengaruhi oleh hal hal sebagai berikut :

    2.6.1 Pemilihan

    Untuk proses awal, harus dilakukan pemilihan gips berdasarkan aplikasi yang

    akan dibuat. Sebagai contoh dental plaster dipilih karena rendahnya kebutuhan fisik

    dan biaya yang digunakan dalam proses manipulasi. Namun ada kalanya kita

    memilih dental stone karena dibutuhkan kekuatan dan akurasi yang bagus dalam

    working castnya. Di beberapa instansi, sebuah kombinasi yang terdiri dari satu atau

    lebih produk gypsum sangat cocok karena dapat mengurangi pengeluaran biaya.

    2.6.2 Perbandingan W/P ( rasio air/bubuk )

    Banyaknya air dan hemihidrat harus diukur secara akurat dari beratnya. Rasio

    air terhadap bubuk hemihidrat biasanya tercermin dalam rasio W/P atau hasil bagi

    yang diperoleh bila berat (atau volume) dari air dibagi dengan berat bubuk.

    Perbandingan atau rasio biasanya disingkat sebagai W/P. Misalnya, perbandingan

    W/P adalah 0,6, bila 100gr stone gigi dicampur dengan 60 ml air. Perbandingan W/P

    adalah faktor penting dalam menentukan sifat fisik dan kimia dari produk gypsum

    akhir. Misalnya, semakin tinggi perbandingan W/P, semakin lama waktu pengerasan

    dan semakin lemah produk gypsum. Meskipun perbandingan W/P bervariasi untuk

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    20/32

    20

    untuk merek plaster atau stone tertentu, berikut ini adalah beberapa kisaran umum

    yang dianjurkan: Plaster tipe II 0,45-0,50. Stone tipe III 0,28-0,30 dan stone tipe IV

    0,22-0,24

    2.6.3 Temperatur

    Temperatur air yang ideal adalah sama dengan suhu ruangan (25oC). Karena

    apabila suhu air kurang 100 F akan mempercepat setting sedangkan bila suhu air

    lebih 100 F akan memperlambat setting, dan jika suhu air mencapai 212 F maka gips

    tidak akan setting.

    2.6.4 Pencampuran (mixing)

    Begitu pengadukan dimulai, pembentukan kristal ini meningkat, pada saat

    yang sama, kristal-kristal diputuskan oleh spatula pengaduk dan didistribusikan

    merata dalam adukan dengan hasil pembentukan lebih banyak nukleus kristalisasi.

    Untuk menguji kekerasan gypsum:

    Uji Gillmore untuk Pengerasan AwalAdukan gypsum dibentangkan.Jarum direndahkan sampai ke

    permukaan,dan saat ketika jarum tidak meninggalkan jejas disebut

    pengerasan awal.

    Uji Vicat untuk Waktu PengerasanJarum dengan tongkat pluger diperberat,didirikan dan dipegang berkontak

    dengan adukan.Begitu setelah kilap menghilang,pluger dilepas.Waktu

    yang terentang sampai jarum tidak lagi menembus sampai dasar adukan

    dikenal sebagai waktu pengerasan.Dalam beberapa kasus,pengukuran

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    21/32

    21

    Vicat dan Gillmore awal terjadi bersamaan,sementara pada keadaan lain

    terdapatb sedikit perbedaan .

    Uji Gillmore untuk Pengerasan AkhirTahap selanjutnya dalam proses pengerasan dapat diukur dengan

    penggunaan jarum Gillmore yang lebih berat.Waktu yang terentang

    sampai hanya meninggalkan sedikit jejas yang masih dapat diamati pada

    permukaan disebut waktu pengerasan akhir.

    2.6.5 Waktu Pengerasan AwalWaktu Kerja

    Setelah dicampur selama 1 menit, working time dimulai. Selama viscositas

    dari campuran bertambah, bahan tidak lagi mengalir dan mulai megeruh. Saat mulai

    mengeruh berarti campuran telah mencapai initial setting. Atau bisa dilihat pada awal

    campuran dimana bahan menjadi kaku tetapi tidak keras dan tidak dapat dibentuk

    serta terjadi ekspansi termis atau adanya panas. Pada umumnya, initial setting terjadi

    selama 810 menit mulai dari awal pengadukan.

    Reaksi setting :

    ((CaSO4)2 . H2O )+ (3 H2O) (2 CaSO4 . 2 H2O) + panas

    2.6.6 Waktu Pengerasan Akhir (Finnal Setting Time)

    Final setting dicapai saat bahan dapat dengan aman dibentuk, tetapi memiliki

    kekuatan dan resistensi yang minimal. Saat final setting reaksi kimia selesai dan

    model terasa dingin saat disentuh.Sebagian besar pabrik merekomendasikan 1 jam

    sampai akhirnya bahan bisa dengan aman dilepas dari cetakan.

    Final Setting Time harus:

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    22/32

    22

    Aman untuk dimanipulasi Kekerasan dan ketahanan abrasi minimal Reaksi kimia sempurna Dingin bila dipegang permukaannya

    2.6.7 Metode Control Setting Time

    Kelarutan hemihidrat dapat ditingkatkan atau dikurangi, misal bila

    kelarutannya ditingkatkan, maka kejenuhan dari kalsium sulfat akan lebih besar.

    Kecepatan deposisi kristalin juga ditingkatkan. Beberapa Metode untuk

    mengendalikan waktu pengerasan yaitu:

    1. Mengurangi atau meningkatkan kelarutan hemihidrat2. Mengurangi atau meningkatkan jumlah nukleus kristalisasi3. Waktu pengerasan juga dapat dikurangi maupun ditingkatkan

    2.7 Manipulasi

    2.7.1 Tahapan Pembuatan Model Study

    1. Setelah cetakan alginat dibuat, bahan dicetak pada cetakan alginat2. Diamkan hingga bahan kering3. Kemudian alginat dan bahan di pisahkan

    Model study ini biasa nya digunakan untuk cetakan gigi tiruan

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    23/32

    23

    2.7.2 Tahapan Pembuatan Model Stone atau Die

    1. Campuran ditempatkan pada sendok cetak yang sesuai, yang dimasukkankedalam rongga mulut.

    2. Bahan cetak harus menempel pada sendok cetak sehingga hasil cetakan dapatditarik dari sekitar gigi.

    3. Ketebalan cetakan antara sendok cetak dengan jaringan harus sekurang kurangnya 3mm.

    4. Kemudian cetakan dimasukkan kedalam rongga mulut, biarkan selama 67 menit.

    5. Setelah cetakan dikeluarkan dari mulut, cetakan harus segera dicuci di bawahair mengalir untuk membersihkan cairan rongga mulut dari permukaannya.

    2.7.3 Tahapan Pembuatan Model Kerja

    1. Air dimasukkan terlebih dahulu ke dalam rubber atau plastic bowl kuranglebih hingga 130mm

    2. Setelah itu, masukkan bubuk gypsum ke dalam nya secara perlahan3. Diamkan selama 20 detik4. Aduklah dengan spatula berbentuk round-edge yang lebarnya sekitar 20-

    25mm dan panjangnya 100mm

    5. Aduklah selama 1 menit (2 putaran/detik) hingga halus, homogen, danpermukaan nya mengkilap

    6. Jika hasil porus, dapat ditanggulangi dengan menggunakan vibrasi yanggunanya membantu mengalirkan adonan ke dalam cetakan dan mengeluarkan

    gelembung udara

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    24/32

    24

    2.8 Faktor yang Mempengaruhi Manipulasi Gypsum

    2.8.1 Hindari Terjebaknya Udara

    Adanya kandungan udara dalam pencampuran gips akan dapat menyebabkan

    porositas pada hasil akhir dari gips. Sehingga terlebih dulu menuangkan air ke dalam

    wadah setelah itu memasukkan powder.

    2.8.2 Penyimpanan

    Gips dapat menyerap air dari lingkungan. Kelembaban dan tempat yang delat

    dengan sumber air akan berpengaruh buruk pada powdernya. Hal ini akan

    mempengruhi waktu setting, sehingga gips sebaiknya disimpan dalam kontainer

    tertutup.

    2.8.3 Kebersihan

    Peralatan manipulasi gips harus dijaga kebersihannya. Seperti yang disebut

    diatas waktu setting gips akan lebih cepat karena pengadukan. Bowl, spatula, dan

    vibrator harus segera dibersihkan segera sebelum setelah menipulasi, sehingga tidak

    terkontaminasi bahan lain (Hatrich dkk,2003).

    2.9 Control setting time2.9.1 Metode Control Setting Time

    Kelarutan hemihidrat dapat ditingkatkan atau dikurangi, misal bila

    kelarutannya ditingkatkan, maka kejenuhan dari kalsium sulfat akan lebih besar.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    25/32

    25

    Kecepatan deposisi kristalin juga ditingkatkan. Beberapa Metode untuk

    mengendalikan waktu pengerasan yaitu:

    1. Mengurangi atau meningkatkan kelarutan hemihidrat2. Mengurangi atau meningkatkan jumlah nukleus kristalisasi3. Waktu pengerasan juga dapat dikurangi maupun ditingkatkan

    2.9.2 Faktor - faktor Control Setting Time

    Faktor-faktor yang dapat memengaruhi pengendalian waktu pengerasan yaitu

    1. KetidakmurnianBila proses pengapuran tidak sempurna sehingga tetap terdapat partikel

    gypsum, atau bila pabrik menambahkan gypsum waktu pengerasan akan

    diperpendek karena peningkatan dalam potensi nucleus kristalisasi. Bila

    ortorombik anhidrat juga ada, periode induksi akan ditingkatkan; proses

    tersrbut dapat berkurang bila terdapat heksagonal anhidrat

    2. KehalusanSemakin halus ukuran partikel hemihidrat,semakin cepat adukan mengeras;

    khususnya bila produk tersebut telah digiling selama proses pembuatan.

    Tidak hanya kecepatan kelarutan hemihidrat menjadi meningkat, tetapi juga

    nucleus gypsum lebih banyak, karena itu kecepatan kristalisasi terjadi lebih

    cepat.

    3. Rasio w/pPerbandingan air dan bubuk yang tepat akan sangat menentukan proses

    setting reaksi. Semakin banyak air yang digunakan untuk pengadukan,

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    26/32

    26

    semakin sedikit jumlah nukleus pada unit volume. Akibatnya, waktu

    pengerasan diperpanjang.

    Penambahan airsetting time lambat. Penambahan satu bagian airmengurangi kekuatan sebesar 50% Pengurangan air mempercepat setting time, lebih sukar pencampuran

    dan manipulasi, ada udara terjebak, model tidak akurat

    Pengurangan rasio W/P tidak dianjurkan bila adonan akan dituangkan kedalam hasil pencetakan. Pengurangan rasio w/p diperbolehkan bila

    adonan akan digunakan untuk maenanam model dalam articulator

    4. Pengadukan (spatulation) Lebih panjang pengadukan akan mempercepat setting time Lebih cepat pengadukan akan menambah setting expansion

    5. TemperaturMeski pun efek temperature pada waktu pengerasan cenderung menyesatkan

    dan mungkin bervariasi dari satu plester (atau stone) dengan yang lainnya,

    sedikit perubahan terjadi antara 0oC (32oF) dan 50oC (120oF) tetapi bila

    temperature adukan plester-air meningkat kurang lebih 50oC (120oF),

    peningkatan perlambatan terjadi bertahap. Begitu temperatur mencapai 100oC

    (212oF), tidak ada reaksi yang terjadi. Pada temperatur yang lebih tinggi,

    reaksi 2 terjadi kebalikan dengan kecenderungan Kristal-kristal gypsum

    apapun yang terbentuh diubah menjadi hemihidrat.

    6. Perlambatan atau percepatanMetode yang paling praktis adalah dengan menambahkan bahan kimia.

    Bahan kimia yang berfungsi untuk mempercepat waktu pengerasan disebut

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    27/32

    27

    aselerator, sedangkan bahan kimia yang berfungsi untuk memperlambat

    waktu pengerasan disebut retarder.

    2.9.3 Aselerator dan Retarder

    Pabrik menambahkan accelerator dan retarder dalam bubuk untuk mengubah

    kelarutan hemihidrat dalam air.

    AseleratorAselerator yang sering digunakan adalah kalium sulfat. Larutan 2%

    kalium sulfat mempersingkat setting time dari 10 menit menjadi 4

    menit daripada menggunakan air biasa (Craig, 1993). Ball mill

    accelerator (BMA) adalah bubuk kristal gypsum yang sangat halus.

    BMA mempercepat pembentukan kristal dengan cara pembentukan

    nucleation sites di mana kristal-kristal dapat terbentuk secepatnya.

    Penambahan ini dapat menyebabkan peningkatan densitas gypsum

    yang terbentuk dan penurunan makroporositas. (Gmouh in Austin,

    2007). Sulfat yang larut bertindak sebagai aselerator, sementara bubuk

    gypsum (kalsium sulfat dihidrat) mempercepat proses reaksi. Jadi bila

    ditambahkan aselerator, kelarutan hemihidrat naik, setting time

    pendek gunakan larutan garam potassium sulfat (K2SO4) 2% yang

    ditambahkan dalam air, terra alba, Na2B4O7

    RetardersSitrat, asetat, dan borat umumnya memperlambat reaksi. Retarder

    umumnya bekerja dengan membentuk lapisan penyerap hemihidrat

    untuk mengurangi kelarutan dan menghambat pertumbuhan Kristal-

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    28/32

    28

    kristal gypsum yang ada. Jenis retarder lain terdiri dari garam yang

    membentuk suatu lapisan garam kalsium yang kurang larut

    dibandingkan dengan sulfat. Aksi bahan kimia tambahan ini juga

    mempengaruhi sifat lain seperti ekspansi pengerasan. (Anusavice,

    2003). Borax (Na2B4O7 . 10 H2O) adalah retarder yang baik

    Penggunaan larutan borax 2% pada bubuk gypsum dapat

    memperpanjang setting time menjadi beberapa jam. (Craig, 1993).

    Bila ditambahkan retarder, kelarutan hemihidrat berkurang, setting

    time panjanggunakan boraks, sodium sitrat, asetat.

    Kombinasi aselerator dan retarder dapat memperpanjang waktu

    pengerjaan pada gypsum sekaligus membuat gypsum mengeras (set)

    dalam jangka waktu yang masuk akal. (Austin, 2007).

    Accelerator dan retarder dikatakan sebagai antiexpansion agent

    dapat mengurangi terjadinya setting expansion.

    Contoh akselerator :

    Kalsium asetat 1% setting expansion linier untuk kompensasi

    pengkerutan logam saat dingin.

    Contoh retarder :

    Natrium sulfat mengurangi setting expantion 0,05%.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    29/32

    29

    kekuatan kompresi suatu model plaster yang digambarkan terhadap waktu ketika aselerator dan

    retarder ditambahkan pada plaster, Peningkatan kekuatan merupakan ukuran kecepatan pengerasan

    atau kesempurnaan proses.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    30/32

    30

    BAB III

    KESIMPULAN

    Dalam serangkaian pembahasan yang ada, tim penulis menyimpulkan bahwa:

    1. Gypsum adalah hasil tambang mineral yang didapat dari berbagai belahandunia. Bahan ini merupakan produk samping dari beberapa proses kimia.

    Ditinjau dari sifat kimianya, gypsum yang dihasilkan untuk penggunaan

    dalam bidang kedokteran gigi adalah kalsium sulfat dihidrat (CaSO4. 2 H2O)

    murni.

    2. Gypsum merupakan garam yang pertama kali mengendap akibat prosesevaporasi air laut diikuti oleh anhidrit dan halit, ketika salinitas makin

    bertambah. Sebagai mineral evaporit, endapan gypsum berbentuk lapisan di

    antara batuan-batuan sedimen seperti batu gamping, serpih merah, batu pasir,

    lempung, dan garam batu, serta sering pula berbentuk lapisan endapan dalam

    satuan batuan sedimen.

    3. Dalam manipulasi gypsum, terdapat beberapa proses yang perlu diperhatikanyaitu pemilihan tipe gypsum, suhu, pencampuran (mixing), waktu pengerasan

    (initial- final setting time), serta penyimpanan dan kebersihannya. Pada

    proses pengolahan gypsum itu sendiri harus tepat dalam memperhitungkan

    takaran air/bubuk (rasio w/p), bahan separasi, waktu pengadukan, proses

    pengadukan, dan kontaminasi.

    4. Tahap setting time mempunyai metode khusus, yang dimulai daripenambahan maupun pengurangan kelarutan hemihidrat, kemudian jumlah

    nucleus kristalisasi sehingga sampai pada mengurangi maupun mempercepat

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    31/32

    31

    waktu pengerasan. Sedangkan beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi

    pengerasan gypsum yaitu kehalusan: semakin halus ukuran partikel

    hemihidrat, semakin cepat adukan mengeras, rasio w/p: semakin banyak air

    yang digunakan untuk pengadukan, semakin sedikit jumlah nucleus pada unit

    volume. Lalu perlambatan dan percepatan: metode yang paling efektif dan

    praktis untuk mengendalikan waktu pengerasan adalah dengan cara

    menambahkan bahan kimia (aselerator) tertentu pada adukan plaster atau

    stone gigi.

  • 5/26/2018 Isi Tutorial Gypsum

    32/32

    32

    DAFTAR PUSTAKA

    Annusavice, Kenneth J.2003.Philips:buku ajar ilmu bahan kedokteran

    gigi.Jakarta:EGC

    Combe, EC.1992.Sari DentaL MateriaL.Penerjemah:Slamet Tarigan.Jakarta:Balai

    Pustaka

    Harty, F.J dan R. Ogston.1995.Kamus Kedokteran Gigi.Jakarta:EGC

    Banurea, R.2011.Jurnal Pemanfaatan Serbuk Batang Kelapa Sawit Sebagai Pengisi

    pada Pembuatan Lembaran Plafon Gypsum dengan Bahan Pengikat Poliuretan

    Winda,W.2001.Jurnal Beberapa Sifat dan Kegunaan dari Bahan Gypsum