Isi Modul 2 Agama Ok
-
Upload
ainul-yaqien -
Category
Documents
-
view
219 -
download
0
Transcript of Isi Modul 2 Agama Ok
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
1/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 29
1.1.
Sub Kompetensi
Kemampuan yang akan dimiliki oleh mahasiswa setelah memahami isi modul
ini adalah sebagai berikut :
- Memahami dan menganalisa makna kata Islam secara literal dan
substansional
- Memahami dan menganalisa karakteristik agama Islam
-
Memahami metode mempelajari agama Islam
1.2.
Uraian Materi
Pengertian Din al-I slam
Dalam sejarah keyakinan dan pemikiran agama Islam, kata islam م) )
biasa digunakan dalam 2 level makna. Pertama dalam konteks pemikiran teologis, ia
terkait erat dengan istilah iman, dan diartikan kepatuhan kepada Allah Swt., yang
diekspresikan dalam bentuk ibadah personal maupun perilaku sosial. Dalam hal ini
maka ia merupakan bagian dari bangunan besar keyakinan agama Islam.1 Kedua,
kata islam (م
) digunakan untuk menyebut nama sebuah agama, di mana
pemeluknya disebut Muslim, dengan keharusan meyakini bahwa al-Qur‟an adalah
wahyu Allah Swt. dan Muhammad adalah utusan-Nya. (Martin. 2004). Dalam
konteks pemaknaan yang kedua inilah istilah islam م) ) akan dielaborasi lebih
detail dalam modul ini.
1. Pengertian secara bahasa
Istilah din al-Islam (:) tersusun dari dua kataدين ام din dan al-Islam.
Penjelasan arti kata din secara rinci sudah diuraikan di modul satu. Karena
disusul dengan kata al-Islam, maka kata din di sini cukup diartikan dengan
agama. Sementara kata al-Islam (ام
) atau islam (م
) berasal dari akar
kata salima – yaslamu ( –
ل
س
), kemudian menjadi aslama – yuslimu –
1
Pembahasan lebih detail tentang hal ini akan di bahas dalam modul 3 tentang ruang lingkup ajaranIslam.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
2/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 30
islam ( لس
َ
–
س
– يس
). Dari akar kata ini kata islam memiliki banyak arti,
di antaranya adalah selamat, damai, sejahtera, tunduk, patuh, berserah diri dll.
Makna kata islam yang beragam ini bisa dilihat dalam kamus-kamus bahasaArab maupun di dalam al-Qur‟an sebagai sumber utama ajaran Islam.2 Hal ini
sejatinya mengisyaratkan dua hal. Pertama, kata islam mengandung arti yang
identik dengan pengertian agama, yakni menguasai, menundukkan, patuh,
hutang, balasan dan kebiasaan.3 Kedua, makna-makna tersebut menunjukkan
subtansi pesan agama Islam; bahwa agama Islam adalah agama yang
menawarkan jalan keselamatan; menekankan pencapaian hidup yang damai
dan sejahtera; mencapai keselamatan, kedamaian dan kesejahteraan dengan
cara tunduk dan patuh kepada hukum dan aturan; dan kesemuanya itu
dilakukan sebagai bentuk kepasarahan total kepada Allah Swt.
2. Pengertian secara istilah
Secara terminologis istilah din al-Islam atau agama Islam dimaknai oleh para
ahli dengan ungkapan yang berbeda-beda. Harun Nasution menyebut Islam
sebagai agama yang ajaran-ajarannya diwahyukan Tuhan kepada masyarakat
manusia melalui Nabi Muhammad Saw. sebagai Rasul, dan dimuat di
dalamnya berbagai segi kehidupan manusia. (Nata, 2001).
زدٗفئى
ّ
سأس
ّ
ض
ً
أخخ٘
ً
ّ
ف
ْ
خ
ّ
و
ّ
ف٘خٗوٗإذو
ٌ
ٗوذوٗإذ٘
ّ
٘وأو
ٗإإٗسٌس٘
ّ
4
(Islam adalah agama Allah yang karenanya Ia menciptakan makhluk-Nya, dan
bersamanya Ia mengutus Rasul dan menurunkan Kitab suci. Islam adalah berserah
diri dan tunduk kepada Allah, baik dalam ucapan, keyakinan maupun tindakan.
Karenanya, tidak lah iman itu disebut tegak tanpa ada pelaksanaan. Begitu pula
iman tidak berguna tanpa dilandasi keyakinan dan akidah yang berdih, demikian
2 Di dalam al- Qur’an, kata islam disebut 8 kali (QS. 3:19&85; 5:3;6:125; 9:74; 39:22; 49:17 dan 61:7).
Ia berarti agama seperti konsep agama saat ini, dengan kesan lebih luas lagi meliputi kredo, standar
aturan dan standar perilaku dan sikap secara bersamaan. Namun istilah lain yang memiliki akar kata
yang sama dengan kata islam lebih banyak lagi dan lebih beragam maknanya.3 Lihat pula isyarat kesesuaian ini dalam QS. Ali Imran ayat 19.
4 Abd ‘llah bin Jar ‘llah bin Ibrahim al jar ‘llah, Kamal al-Din al-Islami wa haqiqatuh wa mazayah
(alMamlakah al-‘Arabiyyah al-sa’udiyyah: wizarah al-Shu`un al-Islamiyyah wa al-Awqaf wa al-Da’wahwa al-Irshad,1418 H),6.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
3/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 31
pula sebuah perbuatan t idak akan diterima oleh Allah kecuali yang mengerjakannya
dengan benar dan ikhlas kepada Allah, sejalan dengan sunnah nabi Saw. )
Sementara persyarikatan Muhammadiyah menyebut agama Islam yang
dibawa oleh Nabi Muhammad saw. ialah apa yang diturunkan Allah di dalam
Qur‟an dan yang tersebut dalam sunnah yang shahih, berupa perintah-
perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia di
dunia dan akhirat. (HPT. Tt.).
Di sebagian kalangan kaum orientalis,5 Islam sering disebut dengan
Muhammadanism atau Muhammedan. Penyebutan ini erat kaitannya dengan
penisbatan nama-nama agama selain Islam terhadap figur tokoh spiritual
masing-masing agama. Agama Budha misalnya disandarkan kepada gelartokoh Sidharta Gautama sang budha. Sementara Nashrani adalah nama agama
yang dinisbatkan kepada Nazareth sebagai tempat kelahiran Isa al-Masih.
Adapun Yahudi merupakan agama yang diyakini oleh kaum bani Israel
keturunan Yahuda. Penisbatan nama agama kepada keadaan atau gelar
tertentu yang terkait dengan tokoh spiritual sebagaimana terjadi dalam
banyak agama yang dicontohkan di atas jelas tidak relevan untuk agama
Islam. Karena itu, penyebutan Muhammadanism untuk agama Islam oleh
kaum orientalis tidak saja mereduksi makna kata islam sehingga membawa
ke arah definisi yang salah, tetapi juga menempatkan agama Islam sebagai
sekedar bahan kajian ilmiah atau fenomena sejarah yang akan kehilangan
keotentikannya.
Maka penting ditekankan di sini, berdasarkan keunikan agama Islam di
banding agama lain dari aspek penyebutannya; dan berdasarkan definisi dari
kaum Muslim di atas; bahwa pertama, Islam adalah agama yang bersumber
dari Tuhan Allah Swt., di mana manifestasinya adalah al-Qur‟an. Penegasan
ini perlu disampaikan untuk menunjukkan bahwa agama Islam tidak berasal
dari nilai-nilai yang dikembangkan oleh manusia sendiri. Agama Islam bukan
agama budaya, yang suatu saat muncul tetapi kemudian ditinggalkan karena
perubahan jaman. Oleh sebab itu eksistensi agama Islam sangat terkait erat
dan berbanding lurus dengan keotentikan al-Qur‟an. Kedua, Islam adalah
5
Orientalis adalah kaum peneliti Barat yang fokus melakukan penelitian dan kajian tentangmasyarakat Timur, khususnya kajian keIslaman.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
4/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 32
agama yang mengharuskan umatnya untuk mempercayai kerasulan
Muhammad Saw. sekaligus kedudukannya sebagai penutup para nabi dan
rasul. Di dalam ajaran Islam keyakinan tentang nabi (konsep nubuwwah)
menempati kedudukan yang penting karena keterbatasan manusia untuk
memahami realitas Tuhan, manusia sendiri maupun alam semesta secara
haqiqi. Maka secara historis Islam menyebut beberapa figur nabi dan rasul
yang diutus di tengah-tengah masyarakat pada periode dan kawasan tertentu,
untuk menyampaikan ajaran Allah kepada mereka. Adapun tentang
kedudukan Muhammad sebagai penutup para nabi dan rasul, Nasr
mengatakan: “ Islam sees itself as the final link in a long chain of prophecy
that goes back to adam, who was not only the father of humanity ( abu’l -
bashar ), but also the first prophet”. (Islam memandang dirinya sebagai
bagian terakhir dari mata rantai kenabian yang dimulai dari Adam, figur yang
bukan saja dijuluki bapaknya manusia, tetapi nabi pertama).(Nasr. 2002). Hal
ini lantas didukung oleh jaminan universalitas dan otentitas al-Qur‟an.
Ketiga, secara umum ajaran Islam berisi peintah-perintah, larangan-larangan
dan petunjuk-petunjuk bagi manusia. Dalam konteks ini, makna agama
sebagai seperangkat aturan dan tata nilai berkorelasi langsung dengan isi
ajaran Islam. Keempat , fungsi ajaran Islam adalah sebagai jalan hidup (way of
life) yang mengantarkan manusia meraih kebahagiaan, baik di dunia maupun
di akhirat. Tidak satupun manusia di muka bumi ini yang menjalani hidupnya
tanpa tujuan meraih kebahagiaan. Hanya saja kebahagiaan hidup menurut
Islam mencakup pula kebahagiaan di akhirat, sebagai corak dasar ajaran
agama-agama.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa hakikat ajaran Islam ada didalam makna tersirat ayat-ayat al-Qur‟an yang sudah disebut sebagiannya, yakni
ajaran yang menekankan sikap, patuh, taat, dan berserah diri kepada Allah Swt,
dengan berusaha kuat mewujudkan kedamaian dan kesejahteraan hidup yang hakiki,
melalui cara menjaga hati, pikiran dan tindakan yang bersih. Sementara ada yang
berpendapat6:
6 Abd ‘llah bin Jar ‘llah bin Ibrahim al jar ‘llah, Kamal al-Din al-Islami wa haqiqatuh wa mazayah, 8.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
5/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 33
إٗوأهذٗف٘ت
ْ
س
ّ
٘
ْ
ح
ّ
إ
ّ
ل
ّ
ص
ّ
ْ
ّ
ّ
ف
ّ
ْ
حشك
ّ
هشوخه
ّ
ه
ّ
ٌ
خ
ّ
ُ
ْ
ٌ
ه
ّ
ل
ْ
س
ّ
د
ّ
٘
ٌ
هؤوغ
ّ
وغٗ
ْ
س
ّ
“Hakikat agama Islam adalah iman kepada Allah Swt. dan rasulnya, tauhid dan ikhlas kepada
Allah Swt., shalat, zakat, puasa, haji, mengerjakan kewajiban-kewajiban, meninggalkan
perkara-perkara yang haram, melaksanakan perintah dan menjauhi larangan (Allah),
mencintai Allah, rasul-Nya, hamba-hamba-Nya yang beriman serta membenci apa saja yang
dibenci oleh Allah dan rasul-Nya”.
Karakteristik Agama Islam
Mendeskripsikan karakteristik agama Islam bukanlah pekerjaan mudah. Para
ahli keislaman pun tidak satu kata dalam menjelaskan ciri-ciri khas agama Islam.
Nurcholis Madjid misalnya lebih menekankan pluralisme sebagai konsep besar yang
diusung oleh ajaran Islam. Sementara Yusuf Qardlawi melihat karakteristik agama
Islam pada sifat-sifat ajarannya secara umum, seperti rabbaniyyah (ketuhanan),
insaniyyah (kemanusiaan), syumuliyyah (universal), al-Wasatiyyah (keseimbangan),
al-Waqi’iyah (kontekstual), al-Wuduh (kejelasan), thabat dan munanah (konsisten
dan luwes). Ada lagi Seyyed Hossein Nasr yang menilai kekhasan ajaran Islam
dalam mengkonsepsikan agama itu sendiri. “I n the I slamic perspective, reli gion i s
not seen as a part of li fe or a special kind of activity l ike art, thought, commerce,
social discourse, or poli tics. Rather, it is the matri x and worldview with in wich
these and all other human activit ies, effor ts, creations, and thoughts take place or
shoul d take place ”, (dalam sudut pandang Islam, agama tidak (saja) dilihat
sebagai bagian dari suatu aktifitas khusus seperti seni, pemikiran, kegiatan
komersial, wacana sosial ataupun politik. Lebih dari itu, (Islam) adalah matriks
dan pandangan dunia di mana semuanya itu, bersama seluruh pemikiran,
kreatifitas, pencarian dan aktifitas manusia mengambil perannya),tuturnya.
(Seyyed Hossein Nasr, 2002.). Kalimat singkat dari Schuon berikut juga
menggambarkan kekhasan agama Islam dari sudut pandang yang bernuansa
komparatif:
“I slam is the rel igion of certitude and equil ibr ium, as christianity is the rel igion of
love and sacri fi ce ”. (Schuon. 1998).
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
6/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 34
Nu‟man „abd al-Razzaq al-Samarrai juga membuat komparasi antara ajaran
Islam dengan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat non muslim termasuk bangsa
Barat dengan melihat dari dua aspek, yakni akidah dan akhlaq. Dalam hal keyakinan,
konsep tauhid merepresentasikan monoteisme murni yang sejalan dengan naluri dan
nalar manusia, kapan pun dan di mana pun. Bahkan nilai-nilai kesetaraan, keadilan,
hak asasi manusia, kebebasan berpendapat, bahkan kebebasan beragama hanya bisa
muncul dari keyakinan tauhid.7 Adapun dalam hal etika atau akhlak, Islam
sesungguhnya telah mengaitkannya dengan akidah, sebagaimana hubungan antara
akar pohon dengan buahnya.8 Karenanya, ketika akidah tauhid tertanam dengan
benar dan kuat dalam diri seseorang, maka di antara pengaruh yang muncul adalah
satunya pikiran, tindakan dan akhlak. Maknanya, Islam tidak menghendaki adanya
split personality (kepribadian ganda). Juga tidak dibenarkan munculnya etika
personal dan etika publik yang berlainan. Dalam contoh masyarakat kontemporer,
situasi ini justru banyak terjadi. Misalnya, hukum tidak boleh mengintervensi
persoalan-persoalan privat seperti free sex, berjudi dan meminum khamr, selama
tidak menggangu orang lain. Hukum hanya mengatur tentang etika publik seperti
patuh berlalu lintas, mengikuti antrian dalam memperoleh sesuatu, membuang
sampah pada tempatnya, serta contoh-contoh lain yang menunjang terwujudnya
social order .(al-Samarrai. 1984).
Abuddin Nata membuat model elaborasi yang lebih rinci. Menggunakan
pendekatan sektoral (Nata, 2001), ia menyebut:
1.
Dalam bidang agama, Islam bersifat toleran, pemaaf dan tidak memaksa.
2. Dalam bidang ibadah, Islam adalah agama yang secara unik memandang
bahwa ibadah adalah sifat, jiwa dan misi ajaran Islam. Hal ini terkait eratdengan tugas penciptaan manusia.
3. Dalam bidang aqidah, Islam tidak saja menekankan benar dan lurusnya
keyakinan, tapi juga kedudukan akidah Islam sebagai acuan dan dasar dalam
bertingkah laku sehingga dapat menumbuhkan amal saleh.
7
Pembahasan lebih ekstensif tentang akidah islam akan dibahas dalam modul 3.8 Lihat al-qur,an Surah Ibrahim/14 ayat 24-25.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
7/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 35
4. Dalam bidang ilmu dan kebudayaan, Islam bersikap terbuka, akomodatif
sekaligus selektif.
5.
Dalam bidang pendidikan, Islam memiliki konsep education for all dan long
life education.
6. Dalam bidang sosial, Islam adalah agama yang concern mengatur persoalan
mu’amalah (hubungan sosial) secara komprehensif.
7. Dalam bidang ekonomi, Islam menekankan keseimbangan kehidupan
duniawi dan kehidupan ukhrowi.9
8.
Dalam bidang kesehatan, Islam memiliki konsep pencegahan lebih
diproritaskan daripada penyembuhan (
هي
٘ش
ٗت
ْ
). Untuk itu Islam
menekankan kebersihan lahir dan batin.10
9. Dalam bidang politik, Islam mengatur tentang prinsip patuh kepada
pemimpin, termasuk di dalamnya pemimpin politik dan negara, selama tidak
bertentangan dengan nilai-nilai ajaran Islam.11 Dalam proses
penyelenggaraan pemerintahan, ditekankan pula prinsip shura,12 di mana
secara umum prinsip ini diterjemahkan oleh bangsa Indonesia dalam bentuk
sila keempat Pancasila.
10.
Dalam bidang pekerjaan, Islam tampil sebagai agama yang menekankan
dimensi amal positif, dalam proporsi yang luas dan seimbang. Di dalam al-
Qur‟an, setiap penyebutan kata iman selalu disertai dengan kata amal saleh. 13
11.
Selain itu, agama Islam telah menjadi sebuah disiplin ilmu tersendiri dengan
banyak cabang keilmuannya, seperti tafsir, studi al-Qur‟an, studi hadits, fiqh,
teologi atau kalam, filsafat Islam, tasawuf, ekonomi Islam, dan lain
sebagainya. Karena itu, studi-studi keislaman tidak saja dijadikan mata kuliah
di perguruan tinggi – perguruan tinggi Islam, tetapi juga di perguruan tinggiumum, termasuk di dunia Barat.
9 Lihat Q. S. al-Qasas/28 ayat 77.
10 Lihat Q. S. al-Baqarah/2 ayat 222 dan al-Muddaththir/74 ayat 4-5.
11 Lihat Q. S. al-Nisa’/ 4 ayat 59.
12
Lihat Q. S. al-Shura/42 ayat 38.13 Lihat misalnya di dalam Q. S. al-‘Asr/103 ayat 3.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
8/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 36
Metode Mempelajari Agama Islam
Terdapat beberapa penjelasan terkait dengan bagaimana cara mempelajari
ajaran Islam. Sifat kandungan al-Qur‟an yang multidimensional dan luwes, serta
didukung oleh perkembangan ilmu-ilmu keislaman dewasa ini membawa dampak
secara langsung terhadap bermunculannya metode-metode mempelajari Islam. Pada
masa-masa awal perkembangan agama Islam, ilmu bahasa Arab, ilmu hadits dan
tafsir al-Qur‟an menjadi bahan kajian yang berkembang pesat. Sedangkan teologi
atau kalam, fiqh, tasawuf dan filsafat Islam masih menjadi semacam pendekatan
dalam memahami dan menafsirkan agama Islam.
Secara umum, istilah tekstual dan kontekstual dipakai untuk menyebut cara
atau metode memahami ajaran Islam. Dalam konteks ini, adakalanya ajaran Islam
yang tersebut dalam al-Qur‟an dan al-Hadits dipahami secara harfiyah dan apa
adanya sesuai dengan makna lughowy dari nash. Metode pemahaman seperti ini
disebut pemahaman tekstual. Pemahaman tekstual terhadap nash al-Qur’an
maupun al-Hadits dilakukan terhadap nash yang terkait dengan masalah
akidah atau keyakinan, ibadah mahdlah dan hukum-hukum yang telah diatur
secara tegas. Contoh-contoh:
Tidak menyentuhnya kecuali orang-orang yang disucikan.(al-Waqi’ah 79)
Sesungguhnya Allah Hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan binatang
yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi barangsiapa dalam keadaan terpaksa
(memakannya) sedang dia tidak menginginkannya dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada
dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (al-Baqarah173).
[108] Haram juga menurut ayat Ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut nama
Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
9/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 37
Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu[1223]., tetapi
dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu. (al-
Ahzab 40).
[1223] Maksudnya: nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, Karena
itu janda Zaid dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.
Katakanlah: "Dia-lah Allah, yang Maha Esa.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu.
Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan,Dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."(al-Ikhlas1-4)
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
10/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 38
6. Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan shalat, Maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai
dengan kedua mata kaki, dan jika kamu junub Maka mandilah, dan jika kamu sakit[403] atau dalam
perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh[404] perempuan, lalu kamu
tidak memperoleh air, Maka bertayammumlah dengan tanah yang baik (bersih); sapulah mukamu dan
tanganmu dengan tanah itu. Allah tidak hendak menyulitkan kamu, tetapi dia hendak membersihkan
kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur.
[403] Maksudnya: sakit yang tidak boleh kena air.
[404] artinya: menyentuh. menurut Jumhur ialah: menyentuh sedang sebagian Mufassirin
ialah: menyetubuhi.
Sebaliknya, manakala nash al-Qur‟an dan al-Hadits dimaknai dari aspek
substansinya, dengan menjadikan situasi yang mengiringi turunnya ayat al-Qur‟an
(asbabun nuzul) atau al-Hadits (asbabul wurud) sebagai pijakan makna, maka
pemahaman semacam ini disebut pemahaman kontekstual. Pemahaman model
kontekstual ini dipakai untuk nash yang berhubungan dengan persoalan muamalah
duniawi, perkara-perkara yang menunjang terlaksananya Ibadah, serta hukum-hukum
yang berkecenderungan berubah oleh situasi yang bermacam-macam.
٘س
( -18/82)
ي
ع
ي
ش
ع
و
ع
س
ا
ع
و
ع
عىا
ْ
ااسع عاع انع ع شععع
يعاع شهع عع ع
عع
٘س
( -5/370)
ي
ع
ي
ش
ع
و
ع
س
ا
ع
و
ع
ع
ع
ع
ش
ع
ف
ْ
ع
س
ا
ا
ع
ا
ع
ع
ن
ا
ع
ع
ة
ع
ع
شص
ع
ي
شه
و
ع
ع
ع
ي
٘شه
ع عع
ذ
ع
ر
ش
ع
ش
ع
ا
ز
ع
ع
ع
٘ش
غ
ا
ع
٘ش
ع
ع
ي
ه
ع
٘ي
و
و
ش
ع
ه
ع
ع
ع
ى
ع
ا
د
ع
ؤ
ع
ّ
ش
ط
ا
ع
ة
ع
ا
٘س
( -7
/217
)
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
11/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 39
ج
عع
ع
ش
ع
ع
ي
ب
ص
ع
ذ
ع
ص
ع
ع
ي
ن
ع
س
ع
ي
ع
ش
ا
ع
ع
ع
ف
ا
ي
ع
ش
ع
ع
ع
ذ
ع
ْ
ع
س
ا
ا
ع
ا
ع
ع
ن
ا
ع
ع
ع
عع
ع
ف
ْ
ع
س
ا
ا
ع
ا
ع
ع
ن
ا
ع
ع
ي
ع
ش
ا
ع
ع
ف
ى
ع
ى
ع
ذ
ع
ذ
ع
ع
ع
ف
ع
ط
ع
ى
ع
ع
ى
ع
ع
ع
ع
ع
ف
ع
Selain itu, adapula metode pemahaman subtantif yang hanya menekankan pada
aspek tujuan syari‟ah (maqasid al-Syari‟ah).
Penyebaran Islam yang sangat cepat ke berbagai penjuru dunia pada masa Bani
Umayyah abad ke-7 dan ke-8, lalu dilanjutkan dengan kemajuan umat Islam di
berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan pada masa dinasti bani Abbas (abad ke-
9 sampai ke-13) mendorong lahirnya disiplin baru ilmu-ilmu keislaman. Teologi atau
kalam, fiqh, tasawuf dan filsafat Islam lantas menjadi seperti kajian yang parsial,
kalau tidak bisa disebut saling bertolak belakang.
Saat ini, kondisi pemahaman ke-Islaman tidak saja bersifat parsial atau
sepotong-potong, tapi dikotomis. Kemunduruan dunia Islam yang berlangsung sejak
runtuhnya dinasti bani Abbas sampai abad ke-19 di satu sisi, serta kemajuan ilmu-
ilmu modern yang diraih oleh bangsa Barat di saat yang sama, dan ditambah dengan
keyakinan yang kuat bahwa agama Islam adalah agama yang universal, jalan
kebahagiaan bagi seluruh umat manusia di mana pun dan kapan pun, semuanya itu,
menuntut kesadaran baru umat Islam agar lebih kreatif dan aktual dalam
mengaplikasi ajaran agama Islam. Agama tidak boleh hanya sekedar menjadi
lambang kesalehan atau berhenti sekadar disampaikan dalam ceramah-ceramah,
melainkan secara konsepsional menunjukkkan cara-cara yang paling efektif dalam
memecahkan masalah.
Dari sinilah kemudian muncul pendekatan-pendekatan baru, bahkan menjadi
disiplin kajian ke-Islaman yang berbeda-beda. Jalaluddin Rahmat misalnya,menawarkan konsep kajian agama Islam dengan menggunakan berbagai paradigma.
Berbagai pendekatan tersebut meliputi pendekatan teologis normatif, antropologis,
sosiologis, psikologis, historis, kebudayaan dan pendekatan filosofis.
A. Pendekatan Teologis Normatif
Pendekatan teologis normatif dalam memahami agama secara harfiah dapat
diartikan sebagai upaya memahami agama dengan menggunakan kerangka
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
12/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 40
Ilmu Ketuhanan yang bertolak dari suatu keyakinan bahwa wujud empirik
dari suatu keagamaan dianggap sebagai yang paling benar dibandingkan
dengan lainnya. Amin Abdullah mengatakan, bahwa teologi, sebagaimana
kita ketahui, tidak bisa tidak pasti mengacu kepada agama tertentu. Loyalitas
terhadap kelompok sendiri, komitmen dan dedikasi yang tinggi serta
penggunaan bahasa yang bersifat subyektif, yakni bahasa sebagai pelaku,
bukan sebagai pengamat adalah merupakan ciri yang melekat pada bentuk
pemikiran teologis.
Dari pemikiran tersebut, dapat diketahui bahwa pendekatan teologi
dalam pemahaman keagamaan adalah pendekatan yang menekankan pada
bentuk forma atau simbol-simbol keagamaan yang masing-masing bentuk
forma atau simbol-simbol keagamaan tersebut mengklaim dirinya sebagai
yang paling benar sedangkan lainnya sebagai salah.
B. Pendekatan Antropologis
Pendekatan antropologis dalam memahami agama dapat diartikan
sebagai salah satu upaya memahami agama dengan cara melihat wujud
praktik keagamaan yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat. Melalui
pendekatan ini agama tampak akrab dan dekat dengan masalah-masalah yang
dihadapi manusia dan berupaya menjelaskan dan memberikan jawabannya.
C. Pendekatan Sosiologis
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hidup bersama dalam
masyarakat dan menyelidiki ikatan-ikatan antara manusia yang menguasai
hidupnya itu. Soerjono Soekanto mengartikan sosiologi sebagai suatu ilmu
pengetahuan yang membatasi diri terhadap persoalan penilaian.
Dari dua definisi terlihat bahwa sosiologi adalah ilmu yang
menggambarkan tentang keadaan masyarakat lengkap dengan struktur,
lapisan serta berbagai gejala sosial lainnya yang saling berkaitan.
Selanjutnya, sosiologi dapat digunakan sebagai salah satu pendekatan
dalam memahami agama. Hal demikian dapat dimengerti, karena banyak
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
13/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 41
bidang kajian agama yang baru dapat dipahami secara proporsional dan tepat
apabila menggunakan jasa bantuan dan ilmu sosiologi.
Jalaluddin Rahmat dalam bukunya yang berjudul Islam Alternatif ,menunjukkan betapa besarnya perhatian agama yang dalam hal ini Islam
terhadap masalah sosial, dengan mengajukan lima alasan sebagai berikut :
1). Pertama, dalam Alquran atau kitab-kitab hadis, proporsi terbesar kedua
sumber hukum Islam itu berkenaan dengan urusan muamalah. Menurut
Ayatullah Khomaeni dalam bukunya Al-Hukumah Al-Islamiyah yang dikutip
Jalaluddin Rahmat, dikemukakan bahwa perbandingan antara ayat-ayat
ibadah dan ayat-ayat yang menyangkut kehidupan sosial adalah satu
berbanding seratus – untuk satu ayat ibadah, ada seratus ayat muamalah
(masalah sosial).
2). Kedua, bahwa ditekankannya masalah muamalah (sosial) dalam Islam ialah
adanya kenyataan bahwa bila urusan ibadah bersamaan waktunya dengan
urusan muamalah yang penting, maka ibadah boleh diperpendek atau
ditangguhkan (tentu bukan ditinggalkan), melainkan dengan tetap dikerjakan
sebagaimana mestinya.
3). Ketiga, bahwa ibadah yang mengandung segi kemasyarakatan diberi
ganjaran lebih besar daripada ibadah yang bersifat perseorangan. Karena itu
shalat yang dilakukan secara berjemaah dinilai lebih tinggi nilainya daripada
shalat yang dikerjakan sendirian (munfarid) dengan ukuran satu berbanding
dua puluh derajat.
4). Keempat, dalam Islam terdapat ketentuan bila urusan ibadah dilakukan tidak
sempurna atau batal, karena melanggar pantangan tertentu, maka kifaratnya
(tembusannya) adalah melakukan sesuatu yang berhubungan dengan masalah
sosial.
5). Kelima, dalam Islam terdapat ajaran bahwa amal baik dalam bidang
kemasyarakatan mendapat ganjaran lebih besar daripada ibadah sunnah.
D. Pendekatan Filosofis
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
14/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 42
Secara harfiah, kata filsafat berasal dari kata philo yang berarti cinta
kepada kebenaran, ilmu dan hikmah. Selain itu, filsafat dapat pula berarti
mencari hakikat sesuatu, berusaha menautkan sebab dan akibat serta berusaha
manafsirkan pengalaman-pengalaman manusia. Dalam Kamus Umum Bahsa
Indonesia, Poerwadarminta mengartikan filsafat sebagai pengetahuan dan
penyelidikan dengan akal budi mengenai sebab-sebab, asas-asas, hukum dan
sebagainya terhadap segala yang ada di alam semesta ataupun mengenai
kebenaran dan ar ti ”adanya” sesuatu. Pengertian filsafat yang umumnya
digunakan adalah pendapat yang dikemukakan Sidi Gazalba. Menurutnya
filsafat adalah berpikir secara mendalam, sitemik, radikal dan universal dalam
rangka mencari kebenaran, inti, hikmah atau hakikat mengenai segala sesuatu
yang ada.
Filsafat mencari sesuatu yang mendasar, asas, dan inti yang terdapat di
balik yang bersifat lahiriah.
E. Pendekatan Historis
Sejarah atau historis adalah suatu ilmu yang di dalamnya dibahas
berbagai peristiwa dengan memperhatikan unsur tempat, waktu, objek, latar
belakang dan pelaku dari peristiwa tersebut.
Melalui pendekatan sejarah seseorang diajak menukik dari alam idealis
ke alam yang bersifat empiris dan mendunia. Dari keadaan ini seseorang akan
melihat adanya kesenjangan atau keselarasan antara yang terdapat dalam alam
idealis dengan yang ada di alam empiris dan historis.
F. Pendekatan Kebudayaan
Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, kebudayaan diartikan sebagai
hasil kegiatan dan penciptaan batin (akal budi) manusia seperti kepercayaan,
kesenian, adat istiadat; dan berarti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan
sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasil kebudayaan.
Sementara itu, Sutan Takdir Alisjahbana mengatakan bahwa kebudayaan
adalah keseluruhan yang kompleks, yang terjadi dari unsur-unsur yang
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
15/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 43
berbeda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hukum, moral, adat istiadat
dan segala kacakapan lain yang diperoleh manusia sebagai anggota
masyarakat.
Dengan demikian, kebudayaan adalah hasil daya cipta manusia dengan
menggunakan dan mengarahkan segenap potensi batin yang dimilikinya.
G. Pendekatan Psikologi
Psikologi atau ilmu jiwa adalah jiwa yang mempelajari jiwa seseorang
melalui gejala perilaku yang dapat diamatinya. Menurut Zakiah Daradjat,
perilaku seseorang yang tampak lahiriah terjadi karena dipengaruhi oleh
keyakinan yang dianutnya. Ilmu jiwa agama sebagaimana yang dikemukakan
Zakiah Daradjat, tidak akan mempersoalkan benar tidaknya suatu agama yang
dianut seseorang, melainkan yang dipentingkan adalah bagaimana keyakinan
agama tersebut terlihat pengaruhnya dalam perilaku penganutnya.
Dengan ilmu jiwa ini seseorang selain akan mengetahui tingkat
keagamaan yang dihayati, dipahami dan diamalkan seseorang juga dapat
digunakan sebagai alat untuk memasukkan agama ke dalam jiwa seseorangsesuai dengan tingkatan uasianya. Dengan ilmu agama akan menemukan cara
yang tepat dan cocok untuk menanamkannya.
Kajian Islam dengan berbagai pendekatan seperti di atas di satu sisi
menunjukkan pesatnya perkembangan studi keislaman. Akan tetapi, kecenderungan
yang kemudian muncul, dan ini lantas menjadi problem kajian Islam, adalah
polarisasi pemikiran Islam dalam bidang-bidang yang spesifik, yang pada tahap
selanjutnya melahirkan pemahaman keIslaman yang parsial. Karenanya, para ahli
studi Islam seperti Amin Abdullah dan lainnya kemudian menggagas lahirnya kajian
atau studi Islam yang integratif-interkonektif.
1.3. Rangkuman
Hakikat ajaran Islam sesungguhnya dapat diketahui dengan menelusuri makna
kosakata islam atau kosakata lain yang terkait, di dalam al-Qur‟an. Dari sana
kemudian ditemukan bahwa hakikat agama Islam adalah sikap tunduk, patuh, dan
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
16/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 44
berserah diri kepada Allah, dengan menciptakan kehidupan yang damai sejahtera,
selamat, dengan cara membersihkan dan mensucikan diri.
Berbeda dengan agama-agama lain, Islam memiliki karakteristik yang unik.
Pertama, dari aspek penamaan, Islam tidak terkait dengan figur-figur atau tokoh
spiritual tertentu, sebagaimana dipakai dalam penamaan agama-agama selain Islam.
Bahkan makna kata Islam atau kosakata yang terkait dengannya di dalam al-Qur‟an
sebagiannya justru menunjuk pada makna yang sama dari istilah al-Din (agama),
yakni tunduk, patuh dan berserah diri kepada Allah dan kepada hukum-hukumnya.
Kedua, dari aspek subtansi ajarannya, agama Islam juga unik dalam konsepnya
tentang tauhid. Bila dibandingkan dengan agama-agama lain, konsep tauhid atau
monoteisme Islam bersifat murni, konsisten dan menyeluruh untuk segala aspek
kehidupan, teori maupun praktik. Ketiga, ajaran Islam bersifat komplit dan universal
mengatur seluruh aspek kehidupan manusia dengan mempertimbangkan
keseimbangan antara kehidupan duniawi dan ukhrowi, personal maupun sosial.
Ajaran Islam mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Masalah
keyakinan, ibadah, kehidupan sosial baik menyangkut urusan pribadi, keluarga,
maupun bertetangga, masalah politik, bisnis, pengembangan ilmu pengetahuan, seni-
budaya dan lain sebagainya diatur oleh Islam didalam al-Qur‟an maupun al-Hadits.
Dari sini, mengetahui cara atau metode memahami ajaran Islam menjadi penting.
Adakalanya ajaran Islam yang terkandung di dalam nash al-Qur‟an maupun al-Hadits
tersebut harus dipahami secara tekstual, yakni bila berhubungan dengan masalah
keyakinan, ibadah dan hukum-hukum yang tegas. Adakalanya pula nash-nash
tersebut perlu dipahami secara kontekstual, supaya semangat ajaran Islam bisa dijaga
dan tetap relevan dengan situasi yang terus berubah. Bahkan metode atau cara
mempelajari Islam pada saat ini telah berkembang sedemikian rupa sehinggamemunculksn disiplin kajian keIslaman yang berbeda-beda.
1.4.
Referensi
Abdullah, Amin, Islamic Studies di Perguruan Tinggi Pendekatan Integratif-
Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2006.
Al-Faruqi, Isma’il Raji, Islamization of Knowledge: General Principles and
Workplan,diterjemahkan Anas Mahyudin, Cetakan ke-1, Pustaka, Bandung:
1984.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
17/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 45
Al-Qardawi, Yusuf, Berinteraksi dengan al-Qur’an, Jakarta: Gema Insani Press,
1999.
______, al-Sunnah sebagai Sumber Iptek dan Peradaban: Diskursus Konstektual
dan Aktualisasi Sunnah Nabi SAW dalam Iptek dan Peradaban, Jakarta: Pustaka
al-Kautsar, 1999.
Ali, Mohammad Daud, Pendidikan Agama Islam, Cetakan Keempat, PT.
RajaGrafindo Persada, Jakarta: 2002.
Ali, H.A. Mukti, Memahami Beberapa Aspek Ajaran Islam, Bandung: Mizan,
1990.
Anshari, Endang Saifuddin, Ilmu, Filsafat & Agama. Surabaya: Bina Ilmu.1979.
Bellah, Robert N., Beyond Belief esei-esei tentang Agama di dunia Modern.
Jakarta: Penerbit Paramadina.2000.
Geertz, Clifford, Religion as a Cultural System. In: The Interpretation ofCultures: selected essays, Geertz, Clifford, pp. 87 – 125. Fontana press. 1993.
Departemen Agama Republik Indonesia, al-Quran dan Terjemahnya, Jakarta :
1984
Hakim, Agus, Perbandingan Agama. Bandung: Diponegoro. 1996.
Himpunan Putusan Tarjih Muhammadiyah.
Kartanegara, Mulyadhi, Integrasi Ilmu Sebuah rekonstruksi Holistik . Jakarta: UIN
Jakarta Press. 2005.
Kuhn, Thomas S., The Structure of Scientific Revolutions(Peran Paradigma
dalam Revolusi Sains terj. Tjun Suryaman). Jakarta: Remaja Rosdakarya. 2002.
Martin, Richard C. (ed.). Encyclopedia of Islam and Muslim World . Vol. 1. New
York: Macmillan Reference USA. 2004.
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
18/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 46
Nasr, Seyyed Hossein, Islam: Religion, History and Civilization. HarpeCollins e-
books. 2002.
Nasution, Harun, Islam Rasional : Gagasan dan Pemikiran, Bandung : Mizan,1995.
Nata, Abuddin, Metodologi Studi Islam. Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2001.
Schuon, Frithjof, Understanding Islam. Bloomington, Indiana: World Wisdom.
Inc. 1998.
al-Samarrai, Nu‟man „abd al-Razzaq, Mabahith fi al-Thaqafah al-Islamiyyah.
Riyad. Maktabah al-Ma‟arif.1984.
Shihab, M. Quraish, Membumikan al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1992.
_______, Wawasan al-Qur’an, Bandung:Mizan, 1996.
Tim Penyusun Studi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya, Pengantar Studi Islam.
Surabaya:IAIN Sunan Ampel Press. 2006.
Wikipedia
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
19/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 47
1.5.
Latihan Soal
a) Soal Pilihan
1. Sebutkan makna kata al-Silm dalam QS. Al-Baqarah ayat 208!
a. Agama Islam b. Damai c. Selamat d.suci d. bersih
2. Agama sebagai ajaran yang dipraktikkan dalam kehidupan
masyarakat di sebut...
a.
Al-Din
b. Al-Islam
c. Agama Ibrahim
d. Al-Millah
e.
Agama nenek moyang
3.
Ajaran Islam itu bersifat syumul(universal), artinya...
a.
Seimbang dalam urusan dunia dan akhirat
b. Sempurna tidak ada keraguan di dalamnya
c. Dalam urusan dunia terdapat nilai ibadah
d. Dalam semua urusan ada hukumnya
e. Mengatur seluruh aspek kehidupan manusia
4.
Karakteristik ajaran Islam terletak pada ajaran tauhid. Hal ini dapat
dilihat di dalam al-Qur‟an:
a. Al-Baqarah 130
b. Al-Maidah 6
c. Al-Nahl 36
d. Al-Qasas 36
e.
Al-Ahzab 40
5.
Makna tekstual dari hadits “shumuu li ru‟yatihi wa afthiruu li
ru‟yatih” adalah
a. Menentukan puasa harus dengan perhitungan
b. Menetukan puasa harus dengan rukyat
c. Menentukan awal puasa dan hari raya harus dengan rukyat
d.
Rukyat dan hisab dapat dipakai menentukan awal bulan
e.
Rukyat lebih utama dari hisab
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
20/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 48
b) Soal Uraian
1.
Jelaskan 3 makna berebeda tentang Islam di dalam al-Qur‟an beserta
dalilnya!
2.
Jelaskan ciri keseimbangan sebagai ciri khas agama Islam!
3. Dalam hal apa saja sebuah nash atau dalil agama harus dipahami secara
tekstual? Sertakan 1 contoh!
4. Dalam hal apa saja nash atau dalil agama bisa dimaknai secara
kontekstual? Sertakan 1 contoh
5. Mengapa ajaran Islam perlu dipahami dengan pendekatan
sosiologis?(pendapat Jalaluddin Rahmat)
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
21/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 49
1.6.
Lembar Kerja
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
22/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 50
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
23/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM 51
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
.........................................................................................................................................
-
8/18/2019 Isi Modul 2 Agama Ok
24/24
MODUL 2. HAKIKAT DAN KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM
1.7. Jawaban