ISBN : 978-602-73732-0-4 · 2017. 6. 4. · 16 STUDI AWAL GASIFIKASI SERBUK KAYU PADA OPEN TOP...
Transcript of ISBN : 978-602-73732-0-4 · 2017. 6. 4. · 16 STUDI AWAL GASIFIKASI SERBUK KAYU PADA OPEN TOP...
ISBN : 978-602-73732-0-4
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxvii
COVER ............................................................................................................................................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................................................................... ii
SAMBUTAN REKTOR .................................................................................................................................................................................................. iii
SAMBUTAN DEKAN ..................................................................................................................................................................................................... iv
REVIEWER ..................................................................................................................................................................................................................... v
PANITIA .......................................................................................................................................................................................................................... vii
JADWAL ACARA ........................................................................................................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................................................................................................................................... xxvii
KEYNOTE SPEAKER .................................................................................................................................................................................................... xlix
BIDANG KONVERSI ENERGI
NO JUDUL KODE
1 Genset dengan bahan bakar co-gasifikasi downdraft kulit kopi dan batubara KE 01
2 Unjuk Kerja Pengering Surya Tipe Rak Pada Pengeringan Kerupuk Kulit Mentah KE 02
3 Analisis Unjuk Kerja Sistem Turbin Gas Mikro Bioenergi Proto X-3 Berbahan Bakar LPG KE 04
4 Optimasi periode data berdasarkan time constant pada pengujian unjuk kerja termal kolektor
surya pelat datar KE 06
5 Pengembangan Model Matematika Kinetika Reaksi Torefaksi Sampah KE 07
6 PENGGUNAAN GAS SEBAGAI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR BERMESIN INJEKSI KE 10
7 STUDI NUMERIK KARAKTERISTIK ALIRAN GAS-SOLID DAN PEMBAKARAN PADA TANGENTIALLY
FIRED PULVERIZED-COAL BURNER DENGAN VARIASI SUDUT TILTING KE 11
8 Pemanfaatan Panas Buang Kondenser pada Pengering Beku Vakum KE 12
9 Sistem Pendingin Adsorpsi dengan Single Bed Adsorber KE 13
10 Penerapan Evaporative Cooling Untuk Peningkatan Kinerja Mesin Pengkondisian Udara Tipe
Terpisah (AC Split) KE 14
11 Penggunaan Thermal Energy Storage sebagai Penyejuk Udara Ruangan dan Pemanas Air pada
Residential Air Conditioning Hibrida KE 15
12 Studi Eksperimental tentang Karakteristik Turbin Angin Sumbu Vertikal Jenis Darrieus-Savonius KE 17
13 PENGARUH KONSENTRASI GARAM TERHADAP KARAKTERISITIK ALIRAN DUA FASE GAS DAN AIR KE 22
14 Karakteristik Pembentukan Cincin Vorteks pada Jet Sintetik akibat Perubahan Frekwensi Eksitasi
pada Aktuator Ber-cavity Kerucut KE 23
15 KAJI TEORITIK KONSUMSI GAS LPG SEBAGAI SUMBER PANAS PADA PETERNAKAN AYAM BROILER
TIPE KANDANG TERTUTUP (CLOSED HOUSE) KE 24
16 STUDI AWAL GASIFIKASI SERBUK KAYU PADA OPEN TOP STRATIFIED DOWNDRAFT GASIFIER KE 25
17 Prototipe Sistem Pengering Cengkeh Dengan Energi Surya KE 26
18 Drag Reduction in Flow Separation Using Plasma Actuator in Cylinder Models KE 28
19 PENGARUH VARIASI NORMALITAS AKTIVATOR PADA AKTIVASI NaOH-FISIK ADSORBEN FLY ASH
BATUBARA TERHADAP PRESTASI MESIN SEPEDA MOTOR 4-LANGKAH KE 29
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxviii
20 PENGARUH TEMPERATUR PEMANASAN AWAL TIPE STRAIGHT PADA MINYAK KELAPA TERHADAP
SUDUT SEMPROT NOSEL KE 30
21 Analisis Beban Thermal Rancangan Mesin Es Puter Dengan Kompresor ½ PK Untuk Skala Industri
Rumah Tangga KE 32
22 Rancang Bangun Kondenser pada Pengering Beku Vakum KE 34
23 ANALISIS PERFORMANSI KOLEKTOR SURYA PEMANAS AIR DENGAN PELAT KOLEKTOR BENTUK-V KE 35
24 Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang untuk Pengering Bunga Kamboja KE 37
25 Pengaruh Jarak Concentric dan Eccentric Reducer Pada Sisi Isap Pompa Sentrifugal Terhadap
Gejala Kavitasi KE 38
26 Karakterisasi Pembentukan Deposit pada Ruang Bakar Mesin Diesel Dengan Metode Tetesan Pada
Pelat Panas KE 40
27 Pengujian Performa Sistem Pendingin Absorpsi dengan Energi Panas Matahari di Universitas
Indonesia Depok KE 41
28 Karakteristik Aliran dan Perpindahan Panas Campuran Air dan Minyak Nabati untuk aplikasi
sebagai refigeran sekunder KE 42
29 PENGGUNAAN SOLAR COLLECTOR SEBAGAI PEMANAS AWAL DAN PIPA KONDENSAT SEBAGAI HEAT
RECORVERY PADA BASIN SOLAR STILL UNTUK MENINGKATKAN EFISIENSI KE 43
30 Analisis Performa Modul Solar Cell Dengan Penambahan Reflector Cermin Datar KE 44
31 Karakteristik Api Premiks Biogas pada Counterflow Burner KE 45
32 Theoretical Study of Forced Convective Heat Transfer in a Hexagonally Configured Seven-Vertical-
Rod Bundle in Zirconia-Water Nanofluid KE 47
33 KAJI EKSPERIMENTAL ALAT PENGOLAHAN AIR LAUT MENGGUNAKAN ENERGI SURYA UNTUK
MEmproduksi GARAM Dan AIR TAWAR KE 48
34
ANALISIS KARATERISTIK PEMBAKARAN BRIKET ARANG LIMBAH INDUSTRI KELAPA SAWIT dengan
VARIASI BAHAN PEREKAT (BINDER) KANJI dan TAR MENGGUNAKAN METODE THERMOGRAVIMETRI
ANALYSIS (TGA)
KE 50
35 PENINGKATAN HASIL EKSTRAKSI MINYAK NILAM DENGAN METODE HYDRO-STEAM MICROWAVE
DISTILLATION KE 51
36 PENGARUH VARIASI KEMIRINGAN SUDUT TURBULATOR TERHADAP LAJU PERPINDAHAN PANAS
PADA ALAT PENUKAR KALOR ALIRAN BERLAWANAN (COUNTER FLOW HEAT EXCHANGER) KE 52
37 Pengaruh Variasi Luas Heat Sink Terhadap Densitas Energi dan Tegangan Listrik Thermoelektrik KE 53
38 EFEKTIFITAS PERPINDAHAN PANAS PADA DOUBLE PIPE HEAT EXCHANGER DENGAN GROOVE KE 54
39 Penentuan Sub-sub Pola Aliran StratifiedAir-Udara pada Pipa Horisontal MenggunakanPengukuran
Tekanan KE 56
40 Distribusi Temperatur Pada Microwave menggunakan Metode CFD KE 57
41 PENGARUH DEBIT ALIRAN AIR TERHADAP PROSES PENDINGINAN PADA MINI CHILLER KE 58
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxix
42 PENGONTROLAN KUALITAS ANODE SOLID OXIDE FUEL CELL (SOFC) MELALUI PENGONTROLAN
POROSITAS KE 59
43 Pengaruh Kandungan Air pada Proses Pembriketan Binderless Batubara Peringkat Rendah
Indonesia KE 61
44 Perancangan Perangkat Eksperimen Kondensasi Kontak Langsung dengan Keberadaan Non
Condensable Gas KE 62
45 Model Laju Kinetik Dekomposisi Biomasa Untuk Pembentukan Tar Pada Proses Pirolisis KE 65
46 Analisis CFD Penempatan Air Conditioning Unit pada KRD Ekonomi Bandung Raya KE 66
47 Pengaruh temperatur permukaan sel surya terhadap daya pada kondisi pemodelan dan nyata KE 67
48 Pengaruh Pemilihan Jenis Material Terhadap Nilai Koefisien Perpindahan Panas pada Perancangan
Heat Exchanger Shell-Tube dengan Solidworks KE 73
49 PENGARUH LAJU ALIRAN AGENT GAS PADA PROSES GASIFIKASI KOTORAN KUDA TERHADAP
KARAKTERISTIK SYNGAS YANG DIHASILKAN KE 74
50 Pembakaran Rice Husk dan Coconut Shell Dalam Fluidized Bed Combustor KE 75
51 Studi Eksperimental Penyimpanan Energi Termal pada Tangki Pemanas Air Tenaga Surya yang
Berisi PCM KE 76
BIDANG MANUFAKTUR
NO JUDUL KODE
1 Optimalisasi Parameter Proses Cetak Injeksi Plastik dengan Metode Simulasi untuk Menurunkan
Cacat Defleksi MAN 01
2 Simulasi dan Studi Eksperimental Proses Injeksi Plastik Berpendingin Konvensional MAN 02
3 Optimasi Karakteristik Statik Spindel Mesin Perkakas Buatan Dalam Negeri MAN 04
4 Pengaruh ketebalan terhadap akurasi persamaan Rosenthal untuk model analitik proses
pengelasan MAN 09
5 Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Benda Kerja dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran
Permukaan Proses Gerinda Silinderis Dengan Center Pada Baja AISI 4140 MAN 10
6
Pengaruh Variasi Kecepatan Putaran Benda Kerja dan Kedalaman Pemakanan Terhadap Kekasaran
Permukaan Proses Gerinda Silinderis Baja Aisi 4140 Menggunakan Media Pendingin (Coolant
Campuran Minyak Sawit dan Calcium Hypochlorite)
MAN 11
7 PENINGKATAN KEAKURASIAN GERAKAN PADA PROTOYPE MESIN CNC MILLING Mini 3-AXIS MAN 12
8 Nilai kekasaran permukaan paduan magnesium AZ31 yang dibubut menggunakan pahat potong
berputar MAN 13
9 Pengaruh Variasi Kecepatan Gerak Benda Kerja terhadap Umur pada Proses Pembuatan Cetakan
Paving AISI 1045 Home Industry Menggunakan Metode Flame Hardening MAN 14
10 Kekasaran permukaan baja karbon sedang akibat proses sand-blasting dengan variasi tekanan dan
sudut penyemprotan MAN 15
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxx
11 Pemrograman CNC 5-Axis untuk Pembuatan Runner Turbin Propeler berbasis Feature MAN 16
12 Desain, Manufaktur, dan Inspeksi Produk Berbasis Fitur MAN 17
13 Simulasi Proses Active Hydro-Mechanical Drawing dengan Menggunakan Metode Elemen Hingga
pada Material Aluminium AlMg MAN 20
14 APLIKASI METODOLOGI DESAIN HATAMURA UNTUK PROSES DESAIN JIG DAN FIXTURE MAN 21
15 PEMBUATAN MODUL PENGUJIAN KETELITIAN GEOMETRIK MESIN CNC MILLING VERTIKAL DENGAN
METODE DOUBLE BALL BAR MAN 23
16 Sustainable Product Development for Motorcycle Sidestand using Pugh’s Concept Selection
Method MAN 24
17 Pemodelan Penyalaan Pada Proses Bubut Kering Magnesium AZ31 Menggunakan Jaringan Syaraf
Tiruan MAN 25
18 Pengaruh Plunge Depth dan Preheat Terhadap Sifat Mekanik Sambungan Friction Stir Welding
Polyamide MAN 26
BIDANG MEKANIKA TERAPAN
NO JUDUL KODE
1 Analisis Penurunan Efisiensi Motor Listrik Akibat Cacat Pada Bantalan MT 01
2 Unjuk Kerja Alat Pembuat Ice Slurry dengan Air Laut MT 02
3 Pengaruh Variasi Diameter Orifice Terhadap Karakteristik Dinamis Hydraulic Motor Regenerative
Shock Absorber (HMRSA) dengan Satu Silinder Hidraulik MT 03
4 Pengaruh jumlah lilitan pipa sebagai pemanasan awal pada kompor pembakar jenazah MT 04
5 SIMULASI TURBIN AIR KAPLAN PADA PLTMH DI SUNGAI SAMPANAHAN DESA MAGALAU HULU
KABUPATEN KOTABARU MT 05
6 Studi Karakteristik Penjalaran Gelombang Tegangan (Stress Wave) Berupa Emisi Akustik (Acoustic
Emission, AE) Pada Struktur Alat Penukar Kalor (Heat Exchanger) MT 06
7 Pengaruh Pelumas Refrijeran pada Kinerja Alat Penukar Kalor Microchannel Sistem Tata Udara MT 07
8 Nonlinear Behaviour of Toroidal Shells of In-Plane and Out-of-Plane Oval Cross Sections under
Internal Pressure MT 08
9 PERANCANGAN JARINGAN PIPA TRANSMISI MATA AIR UMBULAN MT 09
10 Analisis Tegangan Pada Beberapa Jenis Steam Jet Ejector MT 10
11 Optimasi Pembuatan Biodiesel dengan Multi-Feedstock (CPO dan Jatropha) Berbantuan Ultrasonik
pada 28 kHz MT 11
12 DINAMOMETER GENERATOR AC 10 KW PENGUKUR UNJUK KERJA MESIN SEPEDA MOTOR 100 CC MT 13
13 Wind and Earthquake Loads On The Analysis of a Vertical Pressure Vessel For Oil Separator MT 14
14 Pengembangan Impact Energy Absorber Dengan Pengaturan Jarak Crash Initiator MT 15
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxxi
15 Desain Awal Rig untuk Pengujian Frame Bogie Kereta Monorel Jenis Straddle Produk Industri Lokal MT 17
16 PERANCANGAN RODA PENGGERAK ROBOT PENDOBRAK PINTU MT 19
17 Pengaruh Jumlah dan Sudut Sudu Pengarah Omni-Directional Terhadap Daya yang Dihasilkan
Turbin Angin Savonius MT 20
18 UJI KINERJA MODIFIKASI KOMPOR ( TUNGKU ) TANAH LIAT BERBAHAN BAKAR BRIKET LIMBAH
KULIT JAMBU METE MT 21
19 Penghitungan Numerik Kekuatan Buckling Struktur Kolom Taper MT 22
20 Analisis Suara pada Rotordinamik akibat Unbalance, Misalignment, dan Looseness MT 23
21 Analisis Gaya Pada Hanger Shaft “Suspensi Anting-Anting” Untuk Bogie Kereta Monorel Jenis
Straddle MT 24
22 Rancang Bangun Smart Greenhouse Untuk Pembudidayaan Tanaman Dengan Menerapkan Solar
Cell Sebagai Tenaga Listrik MT 26
23 Rancang Bangun Prototipe Quadrotor Tanpa Awak MT 27
24 DETEKSI MULAI TERBENTUKNYA ALIRAN CINCIN PADA PIPA HORISONTAL MENGGUNAKAN SENSOR
ELEKTRODE MT 28
25 Perancangan Pengering Bambu Resonator Gamelan dengan Memanfaatkan Limbah Termal
Peleburan Bahan Gamelan MT 29
26 Smart Chassis System Berbasis Proporsi Kontrol Traksi dan Pengereman MT 31
27 Rancang Bangun Alat Pres Parutan Kelapa Tipe Ulir Daya Penggerak Motor Listrik MT 32
28 Pembuatan dan Pengujian Prime Mover Termoakustik Tipe Gelombang Tegak MT 33
29 STUDI AWAL UNJUK KERJA PENDINGIN UDARA (AIR COOLER) BERBASIS TERMOELEKTRIK PADA
AIR DUCT SEPEDA MOTOR TIPE SKUTIK MT 34
30 Desain Mekanisme Alternatif Penerus Daya dari Poros Turbin Propeler ke Poros Generator dengan
Menggunakan TRIZ MT 35
31 RANCANG BANGUN MESIN PENCACAH RUMPUT GAJAH MT 37
32 Alat Bantu Analisis Kerusakan Anti-friction Bearing Pada Unit Alat Berat MT 40
33 Kaji Eksperimental prilaku degradasi kokas dari batubara muda MT 43
34 PEMODELAN DAN SIMULASI DINAMIKA HANDLING MOBIL LISTRIK UNS GENERASI II MT 45
35 Analisa Pemodelan dan Simulasi Gerak Aktuator Punch pada Mesin Pres untuk proses Deep
Drawing MT 48
36 Kaji Banding Prediksi Kerusakan Pada Bantalan Gelinding Melalui Sinyal Getaran Dan Sinyal Suara MT 49
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxxii
37 Analisa Efek Whirling pada Poros karena Pengaruh Letak Beban dan Massa terhadap Putaran Kritis MT 50
38 Simulasi Performa Konsumsi Energi pada Kendaraan Umum MT 51
39 Analisa Pengaruh Jarak Choke Bean Terhadap Laju Erosi Aliran Dua Fasa Steam-Solid di Dalam
Elbow pada Pipa Vertikal Injektor Uap Menggunakan CFD MT 52
40 Kaji Eksperimental Penerapan Peredam Dinamik TLCD dan TMD pada Model
Struktur Geser Dua Derajat Kebebasan MT 55
41 Variasi bahan dan warna atap bangunan untuk Menurunkan Temperatur Ruangan akibat
Pemanasan Global MT 57
42 Perancangan Evaporator Vakum Penurun Kadar Air Dalam Madu Kapasitas 50 Liter MT 58
43 Analisis getaran untuk memprediksi batas kecepatan flutter dengan model seksional menggunakan
metode ARMA MT 59
44 Perancangan Sistem Kendali NCTF Berbasis Arduino Mega untuk Sistem Putar Eksentris Satu Massa
Horisontal MT 60
45 Analisis Metode Elemen Hingga pada Sendi Panggul Buatan Saat Digunakan untuk Menjalankan
Ibadah Salat MT 62
46 Pengembangan cengkam elektrostatik fleksibel dengan elektroda berstruktur pilar-pilar skala mikro MT 63
47 Analisis Distribusi Temperatur pada Mesin Produksi “Bata Umpak ” MT 64
48 Rancang Bangun Peralatan Fisioterapi Dua Derajat Kebebasan Berbiaya Rendah MT 65
49 PENERAPAN ANALISIS MODE DAN EFEK KEGAGALAN BERBASIS KEHANDALAN PADA PEMBUATAN
KENDARAAN HEMAT ENERGI TIM CIKAL ITB MT 66
50 PERANCANGAN DAN PEMBUATAN DINAMOMETER KECIL DENGAN MENGGUNAKAN REM ARUS
EDDY MT 67
51 Pengaruh Alur Berbentuk Segi Empat Pada Permukaan Silinder Dengan Variasi Diameter Silinder MT 68
52 Analisis Tegangan pada Transfemoral Prosthetic Tipe Four-Bar Linkage dalam Gerakan Gait Cycle MT 70
53 Kinematic Design of Tree Degrees of Freedom Planar Parallel Mechanism with Consideration of
Workingspace, Singularity and Dexterity MT 71
54 ANALISIS TEGANGAN PLATFORM MOBIL LISTRIK CROSS OVER MT 73
55 Pengujian Fungsi Purwarupa Pintu Geser Kompak Busway dengan Mekanisme Puli dan Sabuk MT 74
56 Kaji Awal Pengembangan Metode Visi Komputer Berbasis Deteksi Tepi untuk Pengukuran Sebidang
Defleksi Struktur MT 75
57 INVESTIGASI REM ANTI-LOCK BRAKE SYSTEM (ABS) DENGAN PENAMBAHAN KOMPONEN
PENGGETAR SOLENOID MT 76
58 Sustainable Product Development for Irrigation Water Pump using Biogas Fuel MT 77
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxxiii
59 Studi Parameter Sistem Peredam Getaran Dinamik Tipe Dual-Beam MT 80
60 Pembuatan Model Solid Tangan Palsu (Prosthetic Hand) Manusia Metode 3D Scanner dengan
menggunakan Perangkat Lunak Autodesk 3D Max Design dan NetFabb MT 81
61 Analisis Komputasi Pengaruh Geometri Muka dan Kontrol Aktif Suction Terhadap Koefisien
Tekanan Pada Model Kendaraan MT 83
62 PENINGKATAN KEANDALAN PADA DRIVE STATION ALAT ANGKUT REL KONVEYOR DENGAN
METODE FAILURE MODE, EFFECT and CRITICALITY ANALIYSIS (FMECA) MT 84
63 Mesin Pemisah dan Pencacah Sampah Organik dan Plastik Untuk Bahan Kompos MT 89
BIDANG TEKNIK INDUSTRI
NO JUDUL KODE
1 Pembuatan Aplikasi Basis Data Untuk Desain Snap-Fit Optimum TI 04
2 PENGEMBANGAN MODEL PERHITUNGAN INDEKS KOMPLEKSITAS PROSES PERAKITAN MANUAL TI 05
3 Studi Kelayakan Pembangkitan Daya Kogenerasi Mesin Gas Bandara Udara TI 06
4 “Perancangan Sistem Pengukuran Kinerja Pada Jurusan Teknik Mesin Universitas Udayana
Menggunakan Metode Performance Prism” TI 07
5 ANALISIS BEBAN KERJA TENAGA BANGUNAN DALAM PEMBANGUNAN RUMAH TIPE “X” DI
PERUMAHAN ALAM SUTERA TANGERANG TI 08
6 Optimasi Desain Tata Letak Fixture dengan Menggunakan Algoritma Genetika TI 12
7 Analisis Parameter Spatio-Temporal pada Basis Data Gerak Berjalan Orang Indonesia TI 13
8 Penerapan Metode Design for Manufacture and Assembly pada Handle Transformer Hand Bike TI 14
9 Analisis Dfma pada Produk Plastik Kasus Projector TI 15
10 RANCANGAN KLASTER INDUSTRI MARITIM TERINTEGRASI SEBAGAI BAGIAN DARI KONSEP
INDONESIA SEBAGAI POROS MARITIM DUNIA TI 16
11 Analisa Rantai Pasok Material Pada Kawasan Industri Maritim Terhadap Produktivitas Industri
Perkapalan TI 17
12 Rancangan Sistem Assessment Keselamatan Kebakaran Kapal Penyeberangan Roll On Roll Off TI 18
13 PENGEMBANGAN MODEL PROSES PRODUKSI BATA RINGAN (Autoclaved Aerated Concreated /
AAC) DALAM MENDUKUNG KUALITAS PRODUKSI TI 19
14 Pemodelan Sistem Kendali Irigasi Drip Untuk Budidaya Tanaman Kedelai Berbasis Analisis
Evapotranspirasi Penman Monteith TI 20
15 Analisa Teknis-Ekonomis Pemanfaatan Genset dan Panel Surya sebagai Sumber Energi Listrik
Mandiri untuk Rumah Tinggal TI 21
BIDANG PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxxiv
NO JUDUL KODE
1 Integrasi Soft Skill dalam Matakuliah “Tugas Akhir” PTM 01
2 Pengaruh Penerapan Blended Learning Pada Praktikum Mekatrionika Terhadap Pencapaian Hasil
Pembelajaran Praktikan PTM 0
3 IMPLEMENTASI DAN PERANCANGAN APLIKASI BERBICARA PADA PERENCANAAN KOMPONEN
MESIN DAN PENGARUHNYA PADA PERKULIAHAN PTM 03
4 Perancangan dan Evaluasi Kinematika Pada Mainan Mekanikal Edukatif PTM 04
5 Masalah dalam Pembelajaran Gambar Teknik dan Gambar Mesin serta Usulan Solusinya PTM 05
6 PERGURUAN TINGGI TEKNIK KUNCI MENGATASI KEKURANGAN INSINYUR MENGHADAPI MEA
2015 PTM 06
7 Rancang Bangun Peralatan Praktikum “Pengujian Defleksi pada Beam dan Shaft” untuk Mata
Kuliah Mekanika Kekuatan Material PTM 07
BIDANG MATERIAL
NO JUDUL KODE
1 Pengujian Kinerja PCM Beeswax Sebagai Thermal Storage pada Aplikasi Pemanas Air Domestik Material 02
2 Studi Experimental Pengaruh Variasi Temperatur Pencampuran Terhadap Sifat Mekanik
Campuran Polypropylen, Polyetylen Dan Fiber Glass Menggunakan Mesin Mixer Buatan Sendiri Material 03
3 Model Matematik : Pengaruh Suhu Dan Waktu Tahan Pada Proses Annealing Terhadap Kekerasan
Baja karbon Material 04
4 MODIFIKASI GATING SYSTEM UNTUK MENGATASI CACAT SHRINKAGE PADA BAGIAN GROOVE
PADA PRODUK PUMP CASING F-60 DENGAN MATERIAL AISI 304 Material 06
5 ANALISA SIFAT MEKANIK KOMPOSIT VINYL ESTER BERPENGUAT SERAT E-GLASS TIPE MULTIAXIAL
DENGAN METODE VARTM UNTUK APLIKASI PADA LAMBUNG KAPAL CEPAT Material 08
6 Characterization of Bioceramic Powder from Clamshell (Anadara Antiquata) Prepared By
Mechanical and Heat Treatments for Medical Application Material 09
7 KOROSI INFRASTRUKTUR BETON BERTULANG DI KABUPATEN ACEH BARAT PASCA TSUNAMI 2004 Material 10
8 Aplikasi Low Pressured Sitering Untuk Pengolahan Limbah Kemasan Aluminium Foil Menjadi
Papan Material 11
9 Pengaruh Variasi Laju Solidifikasi terhadap Struktur Mikro, Sifat Mekanis dan Akustik Perunggu Material 13
10 Penggunaan ISE Dalam Penentuan Koefisien Pengerasan Regang Baja Untuk Prediksi Properties
Material Berdasarkan Hardness Value Material 14
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxxv
11 The Effect of Various Post Curing Time and Polymer Composition on Tensile Strength and
Microhardness between Epoxy Resin and Hardener Material 15
12 Perbandingan Perlakuan Acrylic Acid dan Acrylic Acid Terhadap Keausan Komposit Polypropelene
Berpenguat Serat Sisal Material 16
13 Studi Eksperimen Sifat Mekanis Hibrid Komposit Epoxy dengan Penguat Serat Karbon dan Serat
Basalt pada Beban Tarik Material 17
14 PENGARUH PENAMBAHAN MODIFIER Sr TERHADAP MORFOLOGI FASA INTERMETALIK PADUAN
ALUMINIUM SILIKON EUTEKTIK ( Al-11%Si ) Material 18
15 ANALISIS KEKUATAN STRUKTUR PENYANGGA KONVEYOR YANG DIPENGARUHI OLEH KOROSI
DENGAN BANTUAN SOFTWARE SOLIDWORKS Material 19
16 Usaha Peningkatan Ketangguhan Baja Tulangan Beton Komersial dengan Proses Pemanasan
Kontinu pada Temperatur Eutectoid Material 20
17 Studi Eksperimen Pembuatan Komposit Metal Matrik Aluminium Penguat SiC Wisker dan A2O3
Partikel sebagai Material Alaternatif Material 21
18 Kekuatan Bending dan Impak Komposit Clay/Fly ash Untuk Aplikasi Fire Brick Material 23
19 Pengujian Kandungan Unsur Logam Serat Ijuk dengan X-Ray Fluorescence Testing Material 27
20 Pemetaan Potensi Limbah Aluminium untuk Bahan Baku Jendela Kapal Material 29
21 Tingkat Kekasaran Permukaan Stainless Steel 316L Akibat Tekanan Steelballpeening Material 30
22 Studi Performan Balistik pada Komposit Besi Cor Kelabu Berpenguat Kawat Baja Material 31
23 Analisis Kegagalan Clamp U pada Sepeda Motor 200 cc Material 32
24 Penyerapan Air pada Epoxy dan Polyester Tak Jenuh dan Pengaruhnya pada Kekuatan Tarik Material 34
25 PENGARUH JENIS SERAT TERHADAP KUALITAS HASIL PEMESINAN BAHAN KOMPOSIT Material 35
26 KARAKTERISTIK LAJU KEAUSAN KOMPOSIT AlSiTiB/SiC DAN AlSiMgTiB/SiC Material 36
27 Modifikasi Kekerasan Baja Tahan Karat AISI 316L Dengan Menggunakan Proses Steel Ball Peening Material 37
28 Karakteristik Kekuatan Bending dan Impact akibat Variasi Unidirectional Pre-Loading pada serat
penguat komposit Polyester Material 38
29 Analisa Kekuatan Maksimal bata plastik hasil pengepresan jeis Polyethelene Terephthalate Material 39
30 Sifat Tarik dan Lentur Komposit rHDPE/Serat Cantula dengan Variasi Panjang Serat Material 40
31 Analisis struktur mikro dan kekerasan paduan Al scrapmenggunakan metode pengecoran
evaporative Material 44
Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
xxxvi
32 UPAYA PENINGKATAN KUALITAS SIFAT MAKANIK KOMPOSIT SERAT PURUN TIKUS (ELEOCHARIS
DULCIS) BERMATRIK POLYESTER DENGAN PERLAKUAN NaOH Material 45
33 Pengaruh Panjang Serat Terhadap Sifat Bending Komposit Poliester Berpenguat Serat Daun
Gewang Material 46
34 Analisis Struktur Mikro dan Fraktografi Hasil Pengelasan GMAW Metode Temper Bead Welding
dengan Variasi Masukan Panas pada Baja Karbon Sedang Material 47
35 KAJIAN Penggunaan metoda taguchi pada proses pembentukan komposit tehadap Sifat mekanik
bahan Material 48
36 Panel Akustik Ramah Lingkungan Berbahan Dasar Limbah Batu Apung Dengan Pengikat Poliester Material 49
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Banjarmasin, 7-8 Oktober 2015
Analisa Performansi Kolektor Surya Pelat Bergelombang untuk Pengering Bunga Kamboja
Ketut Astawa1), Nengah Suarnadwipa2), Widya Putra3)
1.2,3 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Udayana-Indonesia. 80361
Abstrak
Penggunaan energi matahari untuk mengeringkan hasil-hasil pertanian saat ini masih banyak
dilakukan secara konvensional yaitu dengan memanfaatkan radiasi matahari secara langsung,
dimana bahan atau obyek yang dikeringkan diletakan di lantai/tanah dan kemudian ditaruh di bawah
terik matahari. Kelemahan dari cara ini adalah bahan yang dikeringkan memerlukan tempat yang
luas, pengeringan yang tidak merata, waktu pengeringan yang lama sehingga kurang efisien. Untuk
itu diperlukan sebuah alat untuk proses pengeringan tersebut, alat ini disebut kolektor surya. Dari
jenis kolektor surya ada dua jenis yaitu kolektor surya pelat datar dan kolektor surya pelat
bergelombang.
Pada penelitian ini digunakan kolektor surya pelat bergelombang yang bertujuan untuk
menambah luasan permukaan penerima radiasi matahari, dengan demikian udara yang keluar dari
kolektor ini temperaturnya diharapkan akan lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan
kolektor surya pelat datar. Penelitian ini menggunakan aliran alami dengan ketinggian cerobong
pembuangan udara dan uap air setinggi 50 cm serta jumlah rak sebanyak 10 tingkat dengan
Pengujian dilakukan satu kali dan selanjutnya dilakukan perhitungan serta analisa.
Dari hasil pengujian dan perhitungan terlihat bahwa performansi yang dihasilkan kolektor surya
dengan pelat bergelombang adalah menghasilkan energi berguna sebesar 0,0153 kJ/dt dan efisiensi
rata-rata 0,64%.
Kata kunci : kolektor surya pelat bergelombang, cerobong, energi berguna, efisiensi
Abstract
Nowdays, the use of solar energy for drying agricultural products is still widely used
conventionally by utilizing solar radiation directly wherein drying material were placing on the
floor or ground under the sun radiation directly. The disadvantages of this conventional methods is
the drying material would require wide space, has unequally drying, and require quite long drying
time, so that this conventional methods would became inefficient. Considering those situation, it
necessary to provide a drying process equipment that called solar collector. There are two types of
solar collector i.e flat plate solar collector and corrugated plate solar collector.
In this study is used the corrugate plate solar collector aiming to increase receiving area of solar
radiation, so that it expected the exiting air temperature from the corrugated plate would higher than
using flat plate solar collector. In this research is used a natural air flow system for an exhaust
stack of air and water vapor which has 50 cm of height, this drying system as well as uses 10 levels
of shelves , in which the assessment would taking place only once and then the data resulted would
be calculated and analysed .
As a result, it can be showed that the corrugated plate solar collector is able to generate 0.0153
kJ/s of useful energy and average efficiency of 0.64%.
Keywords : corrugated plate solar collector, chimney, useful energy, efficiency
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Pendahuluan
Ketersediaan energi panas matahari yang
berlimpah dan sifatnya yang ramah
lingkungan, sangat mendukung akan
pemanfaatannya diberbagai sektor, seperti
pembangkitan listrik, pemanas air, dan
pengeringan hasil pertanian. Kolektor surya
merupakan alat yang berfungsi untuk
mengumpulkan energi surya dan
mengubahnya menjadi energi panas (kalor)
yang berguna. Dalam penelitian ini kolektor
surya digunakan sebagai alat pengering.
Pengeringan adalah suatu proses untuk
mengeluarkan atau menghilangkan sebagian
air suatu bahan dengan atau tanpa adanya
bantuan energi panas. Sehingga terjadi
pemindahan panas dan massa uap air secara
simultan.
Pada penelitian ini kolektor surya akan
digunakan sebagai penegring bunga kamboja.
Bali merupakan tempat yang banyak
ditumbuhi oleh bunga kamboja, tidak
mengherankan dikarenakan masyarakat Bali
sangat tergantung dengan bunga yang biasa
digunakan untuk sarana persembahyangan.
Disamping itu bunga kamboja kering
sekarang banyak digunakan sebagai bahan
campuran pembuatan kosmetik, lulur, dupa,
dan lain-lain. Untuk mendapatkan kualitas
bunga kamboja kering yang bagus maka
penjemuran harus dilakukan dibawah panas
matahari yang cukup terik. Bila dilakukan
dengan panas yang tidak memadai maka
pengeringan akan membutuhkan waktu yang
sangat lama dan bunga tidak akan kering
dengan merata. Disamping itu bunga
kamboja kering sekarang banyak digunakan
sebagai bahan campuran pembuatan kosmetik,
lulur, dupa, dan lain-lain. Untuk mendapatkan
kualitas bunga kamboja kering yang bagus
maka penjemuran harus dilakukan dibawah
panas matahari yang cukup terik. Bila
dilakukan dengan panas yang tidak memadai
maka pengeringan akan membutuhkan waktu
yang sangat lama dan bunga tidak akan kering
dengan merata.
Adapun beberapa tipe dari kolektor surya
untuk pengeringan dengan udara sebagai
fluida pengering antara lain kolektor surya
pelat datar, kolektor surya pelat
bergelombang, dan kolektor surya pelat
bersirip. Beberapa jenis pengering surya pada
umumnya menggunakan kolektor pelat datar
sebagai pelat absorber. Dari penelitian yang
terdahulu (Hollands, 1965) yang melakukan
penelitian dengan menggunakan pelat
bergelombang sebagai pelat penyerap pada
kolektor surya, diperoleh kesimpulan bahwa
tingkat absorbsivitas pelat penyerap terhadap
radiasi matahari meningkat. Radiasi yang
mengenai pelat penyerap yang berbentuk
gelombang, sebagian akan dipantulkan ke
penutup transparant dan sebagian lagi akan
dipantulkan ke bagian gelombang
disebelahnya. Dengan menggunakan pelat
gelombang, pemantulan berulang akan lebih
banyak terjadi daripada hanya menggunakan
pelat datar sebagai pelat penyerap, yang hanya
mengandalkan pemantulan berulang yang
terjadi antara penutup transparant dan pelat
penyerap. Penelitian I Dewa Gede Aditya
Kresnawan (2013) tentang analisis
performansi kolektor surya pelat
bergelombang dengan aliran fluida mengikuti
kontur pelat dan variasi jumlah saluran udara
didapat kesimpulan bahwa bidang penyerapan
dengan pelat bergelombang menjadi lebih
luas.
Maka dalam penelitian ini akan
menggunakan empat kolektor surya pada
masing-masing sisi ruang pengering dengan
tujuan menambah luas bidang penyerapan
serta menyerap sinar matahari dari berbagai
posisi arah penyinaran.
Dasar Teori
Perpindahan panas (heat transfer) adalah
proses berpindahnya energi kalor atau panas
(heat) karena adanya perbedaan temperatur.
Dimana, energi kalor akan berpindah dari
temperatur media yang lebih tinggi ke
temperatur media yang lebih rendah. Proses
perpindahan panas akan terus berlangsung
sampai ada kesetimbangan temperatur yang
terjadi pada kedua media tersebut. Proses
perpindahan panas dapat terjadi secara
konduksi, konveksi, dan radiasi.
Perpindahan panas secara konduksi adalah
perpindahan panas yang terjadi pada suatu
media padat, atau pada media fluida yang
diam. Konduksi terjadi akibat adanya
perbedaan temperatur antara permukaan yang
satu dengan permukaan yang lain pada media
tersebut.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Laju konduksi dikenal dengan Hukum
Fourier tentang Konduksi ( Fourier Low of
Heat Conduction), yang persamaan
matematikanya sebagai berikut:
dx
dTkAqkond -= (1)
dimana :
kondq = laju perpindahan panas konduksi (W)
K = konduktivitas termal bahan (W/m.K)
A = luas penampang tegak lurus terhadap
arah aliran panas (m2)
dx
dT
= gradien temperatur pada penampang
tersebut (K/m)
(-) = perjanjian Fourier
Perpindahan panas konveksi adalah
perpindahan panas yang terjadi dari suatu
permukaan media padat atau fluida yang diam
menuju fluida yang mengalir atau bergerak
atau sebaliknya akibat adanya perbedaan
temperatur.
Laju perpindahan panas konveksi adalah
merupakan hukum Newton tentang
pendinginan (Newton's Law of Cooling) yaitu:
( )¥-= TTAhq sskonv .. (2)
dimana :
qkonv = Laju perpindahan panas konveksi (W)
h = Koefisien perpindahan panas konveksi
( W/m2.K)
As = Luas permukaan perpindahan panas
(m2)
Ts = Temperatur permukaan (K)
T∞ = Temperatur fluida (K)
Energi dari medan radiasi ditransportasikan
oleh pancaran atau gelombang
elektromagnetik (photon), dan asalnya dari
energi dalam material yang memancar.
Transportasi energi pada peristiwa radiasi
tidak harus membutuhkan media, justru
radiasi akan lebih efektif dalam ruang hampa.
Besarnya radiasi yang dipancarkan oleh
permukaan suatu benda riil (nyata),
(W), adalah :
(3)
dimana :
= laju pertukaran panas radiasi (W)
= emisivitas ( )
= konstanta proporsionalitas dan disebut
konstanta Stefan-boltzmann yang nilainya
5,67 x 10-8
(W/m2K
4)
= luas bidang permukaan (m2)
= temperatur benda (K)
Bila energi radiasi menimpa permukaan
suatu media, maka sebagian energi radiasi
tersebut akan di pantulkan (refleksi), sebagian
akan diserap (absorpsi), dan sebagian lagi
akan diteruskan (transmisi), seperti ditunjukan
pada gambar 1 dibawah ini:
Gambar 1. Bagan pengaruh radiasi datang
Sumber : (Holman J.P., 1997 halaman 343)
Kolektor Pelat Datar Standar
Pada kolektor surya yang digunakan
sebagai pemanas udara, radiasi matahari tidak
akan sepenuhnya diserap oleh pelat penyerap.
Sebagian radiasi akan dipantulkan
(direfleksikan) menuju bagian dalam penutup
transparan. Pantulan sinar yang menuju
penutup transparan akan dipantulkan kembali
dan sebagian lainnya terbuang ke lingkungan.
Proses penyerapan radiasi ini diperlihatkan
pada Gambar 2.
Gambar 2. Penyerapan radiasi matahari oleh kolektor
Sumber: (Aditya Kresnawan, I Dewa Gede, 2013)
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
Energi yang berguna digunakan untuk
menghitung seberapa besar panas yang
berguna yang dihasilkan oleh kolektor surya.
Sedangkan efisiensi digunakan untuk
menghitung performansi atau unjuk kerja dari
kolektor surya tersebut.
Untuk perhitungan energi yang diserap
atau energi berguna pada kolektor digunakan
persamaan:
(4)
dimana:
= panas yang berguna (W)
= laju aliran massa fluida (kg/s)
= kapasitas panas jenis fluida )
= temperatur fluida keluar ( )
= temperatur fluida masuk ( )
Efisiensi kolektor adalah perbandingan
panas yang diserap oleh fluida atau energi
berguna dengan intensitas matahari yang
mengenai kolektor. Performansi kolektor
dapat dinyatakan dengan efisiensi thermal.
Efisiensi kolektor surya dihitung
menggunakan persamaan:
(5)
dimana:
ŋ = efisiensi kolektor
= panas berguna (W)
= laju aliran massa fluida (kg/s)
= kapasitas panas jenis fluida ( )
= temperatur fluida keluar ( )
= temperatur fluida masuk ( )
= luas bidang penyerapan kolektor ( )
= radiasi surya yang jatuh pada bidang
kolektor ( )
Metode Penelitian
Penelitian ini akan menguji sebuah alat
pengering dengan kolektor pelat
bergelombang dengan menggunakan metode
eksperimental. Setelah persiapan selesai maka
dilakukan pengujian pada kolektor surya
dengan cara pengamatan dan pencatatan dan
data-data yang ditunjukan oleh alat ukur.
Bunga kamboja yang akan digunakan
sebagai bahan penelitian dari jenis bunga
kamboja kuning (bunga kamboja cendana).
Dari penelitian yang dilakukan di
Laboratorium Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Udayana didapat kadar air bunga
kamboja yang masih basah sekitar 88,8%,
serta kadar air bunga kamboja yang sudah
kering sekitar 19,7%. Dengan massa 160 gr
untuk setiap rak yang terdapat pada ruang
pengering.
Gambar 3. Bahan Uji : Bunga Kamboja
Gambar 4. Ilustrasi alat pengering surya
Keterangan gambar:
1. Cerobong : memberikan tarikan untuk
keluarnya udara
2. Rak pengering : tempat meletakkan
bahan yang akan dikeringkan
3. Plastik bening : untuk penutup ruang
pengering dan atap
4. Kolektor surya : untuk menangkap dan
mengumpulkan panas matahari
5. Saluran udara masuk : sebagai saluran
masuknya udara secara alami
6. Pelat Bergelombang : sebagai area
penyerapan panas matahari
Pada Gambar 4 dapat dijelaskan bahwa
radiasi matahari yang mengenai penutup
transparan akan menembus penutup
transparan dan mengenai pelat bergelombang
yang sudah di cat hitam. Di dalam kolektor,
radiasi matahari akan dipantulkan scara
1
2 3
4
5 6
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
berulang karena adanya bentuk bergelombang
dari pelat menyerap. Udara yang masuk
melalui saluran masuk kolektor akan menerpa
pelat penyerap yang sudah panas dan
memindahkan panas dari pelat keluar menuju
ruang pengering melalui saluran keluar
kolektor.. Udara panas tersebut akan mengalir
mengenai bahan uji yang telah disusun di atas
rak pengering. Akibat dialirkan udara panas
maka bahan uji akan mengalami penurunan
kadar air dan membuat bahan uji mengalami
proses pengeringan. Selanjutnya udara panas
tersebut akan dikeluarkan melalui cerobong
yang terdapat diatas ruang pengering.
Variable bebas adalah variable yang
mempengaruhi munculnya suatu gejala.
Dalam penelitian ini variable bebas yang
dihitung adalah waktu pengeringan (t).
Variabel terikat adalah variabel yang
dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
variabel teikatnya adalah : Energi yang
diserap kolektor ( ), Efisiensi pengeringan
(ηp ), Energi berguna untuk penguapan ( )
Diagram alir penelitian
Gambar 5. Langkah pengujian dan
pengambilan data
Hasil dan Pembahasan
Dari hasil pengujian kemudian dilakukan
perhitungan dengan menggunakan persamaan-
persamaan di atas diperoleh hasil yang dibuat
dalam grafik hasil pengujian.
1. Perbandingan Energi Masuk Tiap
Kolektor
Gambar 6. Perbandingan energi masuk tiap
kolektor
Pada gambar 6. dapat dilihat pebandingan
enegi masuk tiap kolektor, dimana
perbandingannya tidak terlalu besar sehingga
pada gambar terlihat seperti garis lurus ini
dikarenakan temperatur masuk yang diterima
tiap kolektor peredaannya tidak terlalu besar.
2. Perbandingan Energi Berguna Tiap
Kolektor
Gambar 7. Perbandingan energi berguna tiap
kolektor
Pada gambar 7, terjadi perbedaan yang
besar pada energi beguna setiap kolektor,
dimana pada kolektor 1,2, dan 4 dapat
mencapai energi puncak sebesar 0,04 kJ/s
pada jam yang berbeda ini dikarenakan
penyerapan sinar matahari oleh tiap kolektor
tidak seragam tergantung pada pergerakan
matahari pada waktu pengujian.
Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XIV (SNTTM XIV)
3. Kadar Air Bunga Kamboja dan
Efisiensi Pengeringan
Gambar 8. Grafik Kadar Air Bunga Kamboja
dan Efisiensi Pengeringan
Kandungan kadar air adalah parameter
utama proses pengeringan dan menjadi target
utama dalam proses ini. Kandungan kadar air
bunga kamboja jenis cendana kuning adalah
sebesar 88,8% sebelum mendapat perlakuan
proses pengeringan. Dapat dilihat pada
gambar 4.15, terjadi penurunan kadar air pada
bunga kamboja, dimana kadar air yang
dicapai besarnya adalah 74% . Penurunan
kadar air bunga kamboja terjadi sepanjang
waktu pengujian. Ini dapat menujukkan
bahwa, udara panas yang menyerap
kandungan air pada bunga kamboja telah
bersirkulasi.
Pada proses pengeringan, pada awal
dimulainya proses pengeringan tidak terjadi
perpindahan massa sehingga efisiensi
pengeringannya nol. Efisiensi pengeringan
terbesar terjadi pada pukul 09.00 wita yaitu
sebesar 1,3% karena kandungan air pada
bunga kamboja masih banyak. Selanjutnya
efisiensi menurun untuk waktu berikutnya
sampai akhir proses pengeringan.
Kesimpulan
Setelah dilakukan pengolahan data dan
analisa data dalam penelitian ini, maka dapat
ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari perbandingan pengeringan
menggunakan alat dengan cara alami,
didapatkan bahwa dengan menggunakan
alat akan dapat mempercepat proses
pengeringan. Massa akhir dari bahan yang
diuji menggunakan alat sebesar 0,69 kg
dan 1,25 kg dengan cara penjemuran
alami.
2. Selama pengujian yang sudah dilakukan,
penurunan kadar air yang dapat dicapai
sebesar 14,8% .
3. Efisiensi pengeringan pada ruang
pengering terjadi paling besar pada pukul
09.00 yaitu sebesar 1,3% dan selanjutnya
menurun untuk waktu berikutnya.
Ucapan Terimakasih
Penelitian ini didanai dengan dana PNBP
oleh DIKTI Melalui LPPM dan Fakultas
Teknik Universitas Udayana Dengan Surat
Perjanjian Penugasan Pelaksanaan Penelitian
Nomor : 2020/UN14.1.31/PN.00.00.00/2015 ,
Tanggal : 25 Mei 2015
Daftar Pustaka
[1] Aditya Kresnawan, I Dewa Gede, (2013)
,” Analisis Performansi Kolektor Surya
Pelat Bergelombang Dengan Aliran
Fluida Mengikuti Kontur Pelat dan
Variasi Jumlah Saluran Udara “,
Skripsi Program Studi Teknik Mesin,
Fakultas Teknik Universitas Udayana,
Bali.
[2] Holman, J. P., alih bahasa oleh Ir. E. Jasjfi
M.Sc, (1985), Perpindahan Kalor,
Erlangga, Jakarta
[3] J.A Duffie,., and Beckman, W. A., (2006),
Solar Engineering of Thermal
Processes, 3rd
ed, John Wiley and Sons,
Inc, New York
[4] Jansen, Ted. J., alih bahasa oleh Prof.
Wiranto Arismunandar, (1995),
Teknologi Rekayasa Surya, PT.
Pradnya Paramita, Jakarta