INTERPRETASI PENAMPANG SEISMIKGambar 1Pada gambar penampang seismic yang pertama terlihat bentukan seperti antiklin yang merupakan bentukan kubah garam. Kubah garam ini ditandai dengan warna biru pada gambar. Pembentukannya terjadi akibat adanya tekanan overburden yang menyebabkan kandungan garam pada lapisan bawah yang mempunyai massa jenis lebih rendah mencari tempat yang lebih stabil sehingga tertekan ke atas dan member kenampakan seperti kubah yang terlihat pada penampang seismik. Kubah garam di bedakan dari intrusi karena batas tepinya masih jelas, dimana lapisan-lapisan yang tertekan naik masih dapat dikenali. Jika terdapat lapisan impermeable di atas kubah garam, kemungkinan dapat menjadi jebakan hidrokarbon yang terakumulasi di tepi-tepi kubah.Gambar 2Pada gambar penampang seismik yang kedua ini terlihat urutan lapisan-lapisan yang miring. Lapisan-lapisan ini terbentuk di tepi cekungan pengendapan. Pada gambar ini terlihat adanya sesar turun yang tidak menerus sampai permukaan. Batas dimana sesar terputus diperkirakan merupakan bidang erosional dan menjadi batas bawah (downlap) dari sekuen lapisan di atasnya. Pada daerah ini kemungkinan keterdapatan hidrokarbon sangat kecil, karena tidak ada fitur-fitur yang dapat memungkinkan untuk menjadi jebakan hidrokarbon.Gambar 3Pada gambar ini terlihat adanya lapisan-lapisan yang membentuk antiklin. Pada bagian tengah dari antiklin terlihat adanya zona yang tidak terlihat jelas kemenerusan lapisannya (chaotic). Zona chaotic ini merupakan cirri adanya intrusi magma. Lapisan-lapisan ini awalnya diendapkan dalam keadaan horizontal, karena adanya gaya kompresi, maka lapisan-lapisan ini tertekuk ke atas membentuk antiklin, bersama dengan terbentuknya antiklin ini, terbentuk pula sesar naik. Setelah itu, terjadi intrusi magma yang menerus sampai puncak antiklin melewati celah yang terbentuk oleh sesar naik.