Interpretasi EKG

download Interpretasi EKG

of 18

description

in

Transcript of Interpretasi EKG

Wednesday, December 4, 2013INTERPRETASI EKG

Browse Home Materi Kesehatan INTERPRETASI EKG

ELEKTROKARDIOGRAFIA. DEFINISI Elektrokardiografi (EKG) adalah pencatatan potensial bioelektrik yang dipancarkan jantung melalui elektroda-elektroda yang diletakan pada posisi di permukaan tubuh (Mansjoer, 2007).

Elektrokardiografi adalah ilmu yang mempelajari perubahan-perubahan potensial atau perubahan voltage yang terdapat dalam jantung (Ruhyanudin, 2007).

Elektrokardiogram adalah grafik yang merekam peubahan potensial listrik jantung yang dhubungkan dengan waktu (Ruhyanudin, 2007).

Electrocardiogram (ECG atau EKG) merupakan alat diagnose yang digunakan untuk mengukur dan merekam aktivitas listrik jantung yang sangat detail. Mervin J Goldman mendefinisikan elektrokardiogram (ECG) adalah grafik yang merekam potensial listrik yang dihasilkan denyutan jantung. EKG diperoleh dengan menempatkan elektrode pada posisi tertentu (sesuai standar) pada dada dan ekstremitas.

B. SISTEM KONDUKSI JANTUNG Konduktor adalah bagian yang memiliki sifat penghantar listrik dan merupakan jalur listrik jantung mengalir. Menurut Faqih Ruhyanudin (2007), dalam EKG perlu diketahui tentang system konduksi yang terdiri atas:

1. SA Node (Sino-Atriale Node): Terletak di batas atrium kanan (RA) dan vena cava superior (VCS). Sel-sel dalam SA node ini secara otomatis dan teratur mengeluarkan impuls (rangsangan listrik) dengan frekuensi 60-100 kali permenit. Kemudian menjalar ke atrium, sehingga menyebabkan seluruh atrium terangsang. Iramanya adalah sinus (sinus rhythm)

2.Jalur internodus (traktus internodus) : jalur listrik antara nodus sinoatrial dan nodus arterioventrikuler.

3. AV Node (Atrio-ventricular node): Terletak di septum internodal bagian sebelah kanan, di atas katup tricuspid. Sel-sel dalam AV Node mengeluarkan impuls dengan frekuensi 40-60 kali permenit. Oleh karena AV Node mengeluarkan impuls lebih rendah, maka dikuasai oleh SA Node yang mempunyai impuls lebih tinggi. Kalau SA Node rusak, maka impuls akan dikeluarkan oleh AV Node. Iramanya disebut junctional rhythm/ nodal rhytm.4. Berkas HIS (HIS Bundle): Terletak di dalam interventrikular dan bercabang 2 yaitu:

a. Cabang berkas kiri

b. Cabang berkas kanan

Setelah melewati kedua cabang ini, impuls akan diteruskan lagi ke cabang-cabang yang lebih kecil yaitu serabut purkinje.

5. Serat / Serabut Purkinje: Serabut purkinje ini akan mengadakan kontak dengan sel-sel ventrikel. Dari sel-sel ventrikel impuls dialirkan ke sel-sel yang terdekat sehingga seluruh sel akan terangsang. Di ventrikel juga tersebar sel-sel pacemaker yang secar otomatis mengeluarkan impuls dengan frekuensi 20-40 kali permenit. Iramanya idioventricular rhytm. Oleh karena frekuensinya lebih rendah dari AV Node, maka dalam keadaan normal sel-sel ventrikel tidak mengeluarkan impuls.

C. ELEKTROFISIOLOGI SEL OTOT JANTUNG Sel jantung, dalam keadaan istirahat, adalah dalam keadaan polarisasi, yakni sisi di dalam lebih bermuatan negatif daripada sisi luar. Polaritas listrik ini dijaga oleh pompa-pompa membrane sehingga ada jaminan pembagian ion yang tepat (khususnya ion kalium, natrium, klorida, dan kalsium) yang perlu untuk menjaga sisi dalam sel itu agar tetap relatif elektronegatif. Sel jantung dapat kehilangan muatan negatif di sisi dalam tersebut dalam sebuah proses yang disebut depolarisasi. Depolarisasi merupakan peristiwa listrik jantung yang amat penting. Gelombang depolarisasi ini dijalarkan dari sel ke sel yang merupakan aliran listrik dan dapat dideteksi dengan elektrode-elektrode yang ditempatkan di permukaan tubuh. Setelah depolarisasi selesai, melalui proses yang disebut repolarisasi, sel jantung itu akan memulihkan polaritasnya ke polaritas istirahat. Ini juga dapat direkam oleh elektrode perekam. Dari sudut pandang elektrokardiografi, jantung terdiri atas 3 jenis sel:

sel perintis (pacemaker cells) sumber daya listrik jantung

sel konduksi listrik kabel jantung

sel miokardium mesin kontraktil jantung

Sel perintis dominan dalam jantung terletak di bagian atas atrium kanan, yaitu nodus sinoatrial (SA) yang terangsang dengan kecepatan 60-100x/menit. Jalur konduksi listrik jantung setelah dihasilkan impuls listrik dari nodus sinus (SA) adalah melewati nodus AV, kemudian serabut his , lalu bundle branch kanan dan kiri, kemudian serabut purkinje.

D. ELEKTROKARDIOGRAMMesin EKG merekam aktivitas jantung dari beberapa sudut pandang yang disebut dengan lead. Untuk mendukung interpretasi EKG, diperlukan pencatatan data umur pasien, jenis kelamin, tekanan darah (TD), BB, TB, gejala dan obat-obatan (khususnya digitalis dan antiaritmia). Dalam mesin EKG yang banyak digunakan di Indonesia, terdapat 12 lead: I, II, III, aVR, aVL, aVF, V1, V2, V3, V4, V5, V6. Artinya jantung dilihat dari 12 sudut pandang.

Lead I, II, III adalah lead bipolar. Maksudnya, ia terdiri dari dua elektroda yang memiliki potensi muatan yang berbeda (positif dan negatif).

Lead aVR, aVL, aVF adalah lead unipolar, yang terdiri dari satu elektroda positif dan satu titik referensi (yang bermuatan nol) yang terletak di pusat medan jantung

Lead V1-V6 adalah lead unipolar, terdiri dari sebuah elektroda positif dan sebuah titik referensi yang terletak di pusat listrik jantung

Pengenalan Gelombang1. Gelombang P

Ialah defleksi pertama siklus jantung yang menunjukkan aktivasi atrium (menggambarkan depolarisasi atrium). Gelombang P dari sinus normal durasinya 0,8-0,12 detik dan amplitudonya kurang dari 2,5 mV.

2. Gelombang Q

Merupakan defleksi negatif pertama setelah gelombang P, normalnya berdurasi < 0,04 detik, dan amplitudonya kurang dari 25% gelombang R.

3. Segmen PR

Segmen ini merupakan garis isoelektrik yang menghubungkan gelombang P dan gelombang QRS (diukur mulai dari permulaan gelombang P sampai permulaan gelombang Q atau R dan menggambarkan waktu yang diperlukan untuk depolarisasi atrium dan perlambatan impuls di nodus AV sebelum depolarisasi ventrikel). Interval normalnya bernilai 0,12-0,22 detik.

4. Gelombang kompleks QRS

Ialah suatu kompleks gelombang yang merupakan hasil dari depolarisasi ventrikel kanan dan kiri. Bagian-bagian gelombang QRS antara lain: 1) Gelombang Q yaitu defleksi negatif pertama; 2) Gelombang R yaitu defleksi positif pertama. Defeleksi berikutnya disebut gelombang R, R; dst; 3) Gelombang S yaitu defleksi negatif pertama setelah R. Gelombang S berikutnya disebut S, S, dst. Komplek QRS mempunyai durasi 0,06-0,10 detik (