Interpersonal Skills

download Interpersonal Skills

of 31

description

Ilmu yang mempelajari hubungan antar pribadi manusia

Transcript of Interpersonal Skills

  • Interpersonal SkillsHasan Mustafa / 2002

  • Interpersonal Skills ?Key interpersonal skillsA B ListeningGoal settingProviding feedbackEmpowering peopleCoaching Interviewing Persuading Politicking Running meetings Resolving conflictsnegotiatingBuilding teams(Stephen P. Robbins,1989)

  • I. Listening (mendengarkan)Penelitian oleh Crocker, 1978 menemukan fakta bahwa dari 300 organisasi yang diteliti, sebagian besar menempatkan listening diurutan teratas, sebagai syarat manajer yang berhasil Hearing Vs. ListeningHearing mendengar suaraListening menangkap makna dari suara yang kita dengar. Listening requires paying attention, interpreting, and remembering sound stimuli.

  • Active Vs. Passive ListeningMendengarkan secara pasif, menempatkan diri kita seperti mesin perekam (recorder). Semua kata dimasukan ke dalam memori (yang penting dan yang tidak), sehingga kita tidak dapat membedakannya. Kita ingat apa yang dikatakannya, tetapi tidak mengerti apa maknanya.Mendengarkan secara aktif menuntut kita agar mampu menempatkan diri sebagai pihak yang menyampaikan pesan (empati). Kita harus berkonsentrasi dan mau memahami sepenuhnya isi yang dikemukakan pembicara.

  • Empat tuntutan active listeningintensitasKemauan memperolehinformasilengkapmenerimaempatiActive Listening(Rogers & Farson, 1976)

  • Active listenersspeakerWordsEyemovementFacialexpressionsBodypostureHandgesturesEmotions earseyesmindlisten with their:

  • Pendengar yang efektifMake eye contactExhibit affirmative head nods and appropriate facial expressionAvoid distraction actions or gesturesAsk questionsParaphrase Avoid interrupting the speakerDont over-talk

  • 1. Kontak mataBagaimana perasaan anda ketika melihat orang yang anda ajak bicara tidak memandang anda, melainkan memandang ke tempat lain?. Seperti juga kebanyakan orang lain, anda akan mentafsirkan bahwa orang tersebut mungkin tidak tertarik akan apa yang anda bicarakan. Anda mendengarkan dengan telinga anda, namun orang lain menilai apakah anda mendengarkan atau tidak, dengan melihat mata anda.

  • 2. Anggukan kepala dan ekspresikan wajah penuh perhatianPendengar yang efektif menaruh minat atas apa yang sedang diucapkan orang lain dengan memberikan tanda nonverbal.Menganggukan kepala, mengerutkan wajah, tertawa ketika pembicara mencoba melontarkan humor, menggeser posisi duduk ke arah pembicara, dan lain sebagainya.

  • 3. Cegah tindakan atau gerakan yang berkesan negatifKetika anda sedang mendengarkan pembicaraan orang lain, jangan terlampau sering melihat atau melirik ke arah jam, memainkan pinsil, membuka-buka halaman buku, atau mengerjakan sesuatu yang tidak berkaitan dengan isi pembicaraan. Tindakan-tindakan tersebut mengesankan bahwa anda bosan, atau tidak tertarik pada apa yang sedang diutarakan pembicara.

  • 4. Ajukan pertanyaanPendengar yang kritis menganalisis apa yang didengarkannya, dan lalu mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang relevan. Perilaku ini memberikan keyakinan kepada pembicara bahwa anda memang benar-benar mendengarkan.

  • 5. Uraikan apa yang didengar dengan kata-kata sendiriMisalnya : Anda mengatakan ..(kata-kata pembicara) Apakah itu artinya adalah .. (kata-kata anda sendiri) ? Ada dua alasan perilaku ini ditampilkan.Pertama: sebagai tanda bahwa anda memperhatikan baik-baik isi pembicaraan.Kedua : sebagai tanda bahwa anda ingin jangan sampai salah mentafsirkan kata-kata pembicara.

  • 6. Hindarkan menginterupsi atau memotong pembicaraanBeri kesempatan kepada pembicara untuk menyelesaikan isi pembicaraannya. Setelah itu baru anda boleh mengajukan pertanyaan atau memberikan komentar. Biasakan untuk bersabar mendengarkan pembicaraan orang lain.

  • 7. Jangan terlalu banyak bicaraMemang, sebagian besar kita lebih suka mengemukakan gagasan kita ketimbang harus mendengarkan gagasan orang lain. Namun ketika kita sedang dalam posisi sebagai pendengar yang baik, tahanlah untuk tidak banyak bicara.

  • II. Providing feedback (memberikan umpan balik)Umpan balik ??Setiap bentuk komunikasi yang disampaikan kepada seseorang dengan tujuan agar orang tersebut mengetahui dampak perilakunya terhadap anda atau orang lain

  • Feedback positif dan negatifUmpan-balik positif lebih bisa diterima daripada yang negatif. Hal ini bisa dipahami karena sebagian besar manusia lebih menyukai good news ketimbang bad news.Agar umpan balik negatif bisa diterima, maka utarakan seobyektif mungkin disertai oleh informasi atau data lain yang mendukung.

  • Beberapa tips pemberian umpan balik1. Fokuskan pada perilaku yang spesifik. Hindarkan kalimat seperti ini : Perilakumu sangat jelek atau Saya sangat terkesan pada pekerjaan anda.Lebih baik jika kita katakan : Kemarin Anda terlambat sepuluh menit atau Laporan keuangan yang Anda susun mudah dimengerti

  • 2. Jaga agar tetap bersifat impersonal.Upayakan, walau anda dalam situasi marah sekali pun, jangan mengkritik kepribadian seseorang. Mis: Dasar pemalas, pembohong atau kata-kata yang menunjukan sifat seseorang. Lebih baik kritik tindakannya Mis. : Dalam satu minggu ini Anda sudah dua hari tidak masuk tanpa pemberitahuan

  • 3. Segera Umpan-balik akan sangat bermakna bagi pihak penerima, jika dilakukan segera setelah perilaku tertentu ditampilkan. Misalkan memberikan tepuk tangan atas tampilan pembicara, atau teguran sopan atas pelanggaran yang dilakukan seseorang4. Dimengerti Pihak yang diberi umpan balik harus mengerti isi dari umpan balik yang dilontarkan kepadanya

  • III. Persuading - MembujukDefinisi : Komunikasi tatap muka yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang dengan tujuan agar pihak lain mau mengikuti dengan sukarela kehendak seseorang tadi.abPlease .dong

  • Strategi MembujukAda tiga strategi yang umumnya dilakukan dalam membujuk seseorang untuk melakukan sesuatu.Kredibilitas(anda bisa dipercaya)2. Nalar (isinya masuk akal)3. Sentuhan emosional(memunculkan perasaan suka)

  • Taktik pembujukanMemberikan kemudahan secara aktif (active facilitative) . Kita harus melakukan persiapan matang guna meyakinkan pihak yang akan kita bujuk. Misalnya dengan mempersiapkan data atau informasi yang diperlukan.Memberikan kemudahan pasif (passive facilitative) . Kadang, justru tidak melakukan tindakan apa pun, upaya membujuk seseorang akan lebih berhasil. Tenang, sabar menunggu, memberikan kesempatan berpikir.

  • Ketrampilan membujuk1. Bangun kredibilitasKembangkan pengetahuan anda di bidang pekerjaan yang memerlukan bantuan orang lain.Jaga hubungan dekat dan akrabSajikan informasi yang dapat diandalkan.Kembangkan rasa saling percayaLakukan presentasi yang dinamisMinta bantuan pihak ketiga

  • 2. Gunakan pendekatan positif dan bijaksanaKita harus berasumsi bahwa pihak yang akan kita bujuk adalah orang yang pintar dan dewasa. Jangan meremehkannya. Hormat, sopan, dan bijak.3. Jelaskan dengan baik maksud kitaKita harus mengerti sekali sekali apa yang kita inginkan. Persiapkan dan pelajari secara cermat apa yang menjadi tujuan kita yang sebenarnya.

  • 4. Sajikan bukti yang kuat guna mendukung permintaan kita.Kita harus mampu menjelaskan mengapa permintaan kita penting, dengan cara memberikan bukti yang mendukung5. Sesuaikan alasan permintaan kita dengan karakteristik orang yang kita bujuk.Jika orang yang kita bujuk termasuk orang yang cerdas dan rasional, alasan yang harus dikemukakan juga harus bisa logis (diterima oleh akal)

  • 6. Perhatikan kepentingan pihak yang sedang kita bujuk.Kita harus memperrtimbangkan keuntungan apa yang bisa diperoleh pihak yang kitabujuk, jika dia bersedia memenuhi permintaan kita.7. Sentuh aspek emosionalnyaKadang alasan rasional dan obyektif belum cukup, maka sentuh hal-hal yang bisa membangkitkan luapan emosi pihak yang kita bujuk

  • IV. Resolving Conflicts 3 pemikiran tentang konflik.Pandangan Tradisional : semua bentuk konflik harus dihindarkan.Pandangan Human Relations : konflik adalah sesuatu yang natural yang senantiasa ada dalam semua kelompok dan organisasi, tidak bisa dihindari bahkan positif diterima.Pandangan Interaksionis : konflik tidak hanya merupakan kekuatan positif, bahkan sangat diperlukan untuk meningkatkan kinerja kelompok. diciptakan.

  • Jenis konflikFunctional Conflict : Conflict that supports the goals of the group and improves its performance. viable, self-critical, innovative.Dysfunctional Conflict : Conflict that hinders group performance disruptive, chaotic, uncooperative

  • Conflict and Unit Performance

    SituationLevel of ConflictType of ConflictUnits Internal CharacteristicsUnit Performance Outcome

    ALow or none

    DysfunctionalApatheticStagnantNon-responsive to changeLack of new ideas

    Low BOptimal Functional ViableSelf-criticalinnovativeHigh

    CHigh Dysfunctional DisruptiveChaoticUncooperative Low

  • Level of conflict and Unit PerformanceLevel of conflictLow High High Unit PerformanceABCOptimal

  • Gaya menghadapi konflik1. Kronfontatif / agresif /I win, you lose2. Asertif / persuasif / kolaborasiI win, you win3. Koperatif / konsiliasi.I lose , you lose4. Menghindar / akomodasi I lose, you win