Interesch edisi 1
description
Transcript of Interesch edisi 1
Interesch PIR|Okt 1
Bismillahirrahmanirrahim
Cacoethes Scribende - NN
Puji Syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang
Maha Esa, karena tanpa rahmat dan hidayah-Nya, buletin PIR
“Interresch” tidak akan mungkin selesai tepat waktu. Saya ucapkan
SELAMAT dan SUKSES kepada Tim IC, kepada mbak Ria (Fapet’12)
dan Ve (Fikom’12), mas Radityo (FMIPA’12), dan Agung
(Faperta’12) atas kerja samanya dalam penyusunan buletin ini. Dan
untuk crew tambahan, mbak Danti (FMIPA’12) yang baru masuk di
akhir bulan, tapi dengan ketekunan yang luar biasa, dia mau melu-
angkan waktunya dan ikut membantu dalam mendesain buletin ini,
kami ucapkan terima kasih.
Interresch edisi Oktober ini akan mencoba membahas
mengenai Profil PIR, Kegiatan yang dilakukan yang dilakukan sela-
ma 2 bulan (Agustus-September) dalam rubrik Retro Spectra, Profil
Anggota PIR yang berprestasi dalam rubrik “Iogro”, beberapa essay
dari Pengurus PIR dalam rubrik Extra Insight, News Update, dan
Competition Update.
Selalu ingat ini rekan-rekan: Omne Princium Grave. “All
Beginnings Are Difficult”. Jangan patah semangat, dan selalu opti-
mis terhadap apa yang kita usahakan. Bukankah Roma tidak
dibangun dalam sehari-dua hari? Dan ingatlah Kisah Sebatang Pen-
sil: Kita sanggup melalakukan hal-hal besar, tapi jangan lupa bahwa
ada tangan yang selalu membimbing langkah kita.
At last, but not least, Kami berharap bulletin ini dapat
memberikan manfaat kepada para pembaca. Kami menunggu kritik
dan saran dari para pembaca. Kritik dan saran dapat dikirim me-
lalui email [email protected] ,ke fanpage kami di Face-
book: PIR Unpad, atau dapat langsung mention ke Official Twitter
kami @pir_unpad.
Tim Redaksi
M. Prahastomi M. S.(@cak_has)
Sepenggal Kata dari REDAKSI……..
Team
Redaksi
Pemimpin Redaksi
M. Prahastomi M. S
Redaktur
Rahmatika Choiria
Agnes Putri W
Radityo
Agung
Editor/ Layouter
Rima Danti
Interesch PIR|Okt 2
Contens :
1 Sepenggal Kata dari REDAKSI
Essay
3 Refleksi Gerakan Mahasiswa
6 Changes 101: Mengungkap Mitos Ego Defenses “Das Ich und das Es”
Sigmund Freud
An Extra Insight
5 Did You Know
Retro Spectra
9 PIR Unpad di Temu Ilmiah Nasional FK se-Indonesia
10 Gathering PIR 2013
Iogro
11 Sisi dari Muhammad Syarif `Ali
News Update
14 PKM 2013: GET READY YOUR PROPOSAL!!!
14 Unpad Goes Abroad 2013
Hubungi Kami
pirpirpirunpad.webpress.com
@pir_unpad 085721814575
[email protected] PIR Unpad
Interesch PIR|Okt 3
I ndonesia seharusnya berteriama
kasih kepada para mahasiswa di
masa lalu. Pada saat kondisi dan
situasi masyarakat mengalami kere-
sahan sosial yang memuncak, golon-
gan mahasiswa yang sebelumnya
“disia-siakan”, turun ke jalan untuk
menuntut perubahan pada penguasa.
Hal itu menciptakan anggapan
mayoritas bahwa kemunculan
gerakan mahasiswa ditandai dengan
peristiwa sejarah tertentu yang meru-
pakan muara dari berbagai macam
permasalahan. Kemunculan pemuda
angkatan 1908, 1928, 1945, 1966,
1974, 1978, 1990 hingga 1998
mengiringi kelahiran sebuah kon-
struksi historis tertentu yang menen-
tukan perjalanan sejarah Indonesia.
Gerakan mahasiswa meru-
pakan sebuah fenomena sosial yang
tidak hanya terjadi di Indonesia, teta-
pi sudah menjadi fenomena sosial
yang universal di dunia. Gerakan ini
telah berakar jauh sejak abad XII
khususnya di negara-negara Eropa
yang telah berkembang model pen-
didikan tinggi. Gerakan mahasiswa
internasional memainkan peranan
dalam sejarah sosial Eropa sejak
berdirinya universitas di Bologna,
Paris , dan Oxford pada abad ke-12
dan abad ke-13.
Para mahasiswa melancar-
kan suatu gerakan yang tertuju pada
masyarakat dan banyak membawa
perubahan pada perkembangan se-
jarah. Peranan mahasiswa semakin
menonjol dan lebih bermakna
dengan perkembangan dinamika
masyarakat. Hal itu mencerminkan
semangat mahasiswa yang penuh
idealisme merupakan pancaran dari
usia muda. Mereka amat peka
melihat penderitaan masyarakat serta
akan memperlihatkan sikap member-
ontak terhadap ketidakadilan ber-
dasarkan identitas mereka sendiri.
Semua itu terpancar pada lingkungan
sosial mereka dan terwujud sebagai
sentimen dan kritik dalam perspektif
lampau, kini , dan yang akan datang.
Namun kini, sebagian orang
gundah melihat gerakan mahasiswa
semakin sepi dari aktivis: daripada
terjun ke dalam dunia gerakan yang
Refleksi Gerakan Mahasiswa Postera crescam laude, Saya akan bekerja untuk gen-
erasi mendatang (Semboyan Universitas Melbourne)
Oleh Sofyan Multazam N A
Interesch PIR|Okt 4
menyita energi, mahasiswa lebih
memilih hidup bersantai di kampus,
atau mungkin berbisnis. (Bukankah
itu lebih menguntungkan?). Sayang
sekali, melihat gerakan mahasiswa
yang dari segi kuantitas itu semakin
sedikit, masih saja tercerai-berai oleh
perseteruan “dalam negeri,” friksi
antarteman, dan tentu saja perbedaan
kepentingan. Sebagian lagi gundah,
melihat gerakan mahasiswa yang
semakin tidak jelas tujuannya. Lihat
saja, berapa gerakan mahasiswa yang
masih konsisten dengan misi awalnya
memberdayakan kemampuan intel-
ektual mahasiswa dan mengasah
kepekaan mereka pada realitas so-
sial? Sebagai bandingan yang tentu
seharusnya tidak sebanding. Lihatlah
juga, berapa gerakan mahasiswa yang
semakin mendekat pada pusat-pusat
kekuasaan, tempat-tempat modal, dan
kucuran dana mengalir dengan de-
rasnya?
Persoalannya tentu saja be-
rawal dari cara pandang. Cara pan-
dang yang berpusat pada pembena-
han internal seperti tercermin dari
eksistensial yang di atas, tidak mam-
pu melihat posisi gerakan mahasiswa
dalam kehidupan sosial-politik yang
lebih luas. Gerakan mahasiswa saat
ini harus berhadapan dengan relasi
kekuasaan yang lebih kompleks di
luar dirinya. Relasi itu terlembaga
dalam hubungan antara gerakan ma-
hasiswa dengan institusi-institusi
kekuasaan yang berpotensi mengek-
sploitasi dirinya.
Kampus telah menjadi tem-
pat di mana kekuasaan secara efektif
dan nyaris tanpa perlawanan, terus
bekerja , dan diterima. Kebijakan dari
situ mengondisikan dua hal: normal-
isasi dan depolitisasi mahasiswa.
Normalisasi mengondisikan maha-
siswa agar berpikiran bahwa ke-
hidupan normal di kampus yang ter-
pusat semata pada aktivitas pembela-
jaran akademik merupakan satu-
satunya pola kehidupan yang layak
dan mesti dijalani. Oleh karena itu,
suatu hal yang sia-sia jika mengha-
biskan waktu dengan menjalani ke-
hidupan abnormal dalam gerakan
mahasiswa. Selain itu, kebebasan
politik yang dibuka oleh Reformasi
dan partai-partai politik saat ini tidak
saja berkembang di dalam arena poli-
tik, tetapi juga melebarkan sayapnya
ke dalam kampus dan arena politik
kampus. Partai politik memanfaatkan
kekosongan yang diakibatkan oleh
depolitisasi kampus untuk melakukan
“politisasi” atas mahasiswa, bukan
dengan tujuan yang berangkat dari
kepentingan mahasiswa, melainkan
tujuan yang dibentuk oleh kepent-
ingan partai.
Tarikan-tarikan pada tingkat
struktural itu nyata adanya dan mem-
buat kita bertanya: jika benar maha-
siswa merupakan kelas tersendiri
dalam sosial, mengapa ia tampak tak
berdaya? Jika kita mampu menjawab
pertanyaan miris ini, tampaknya kita
baru menemukan sedikit titik terang
ke mana orientasi gerakan mahasiswa
ke depan mesti dibangun .
Interesch PIR|Okt 5
An Extra Insight
DIDYOUKNOW
K ecerdasan Teknis Kakatua Asal Indone-sia: Memecahkan
Masalah Lima Lapis Kuncian. "Analisis statistik menunjukkan bahwa mereka bereaksi terhadap perubahan dengan sensitivitas yang tanggap terhadap situasi ba-ru." Sumber: Jurnal: Alice M. I. Auersperg, Alex
Kacelnik, Auguste M. P. von Bayern. Explorative
D alam Dunia Kuantum, Berlian Berkomu-nikasi Satu Sama Lain. “Pengukuran menunjukkan bahwa mereka terikat: Geta-ran berlian yang kedua be-reaksi terhadap apa yang ter-jadi pada getaran yang per-tama” Sumber: K. C. Lee, M. R. Sprague, B.
J. Sussman, J. Nunn, N. K. Langford, X.-M. Jin, T. Champion, P. Michelberger, K. F. Reim, D. England, D. Jaksch, I. A. Walmsley. Entangling Macroscopic Diamonds at Room Temperature.
O tak Manu-sia dengan In-gatan Autobio-grafis Superior berbeda dengan Otak Manusia
pada Umumnya.
“Para ilmuan UC Irvine menemukan perbedaan nyata pada otak dan proses mental dari kelompok manu-sia luar biasa yang dapat tanpa usaha mengingat setiap momen hidup mereka sejak usia 10 tahun” Sumber: Aurora K.R. LePort, Aaron T. Mattfeld, Heather Dick-inson-Anson, James H. Fallon, Craig E.L. Stark, Frithjof Kruggel, Larry Cahill, James L. McGaugh. Behavioral and neuroanatomical investigation of Highly Superior Autobiographical Memory (HSAM). Neurobiology of Learning and Memory, 2012; 98 (1): 78
Interesch PIR|Okt 6
Changes 101: Mengungkap Mitos Ego Defenses “Das
Ich und das Es” Sigmund Freud dalam Sebuah
Kesuksesan Paradigma “Perubahan” Deutschman
melalui Riwayat Perjalanan Dr. Ornish pada Penyem-
buhan Pasien Penyakit Jantung
Oleh M. Prahastomi M.S.
Contraria Contrariis Curantur – Hippocrates
B ukan sebuah rahasia lagi,
ketika dokter konvensional
memiliki permasalahan
klasik dalam memberikan motivasi
bagi para pasiennya agar mau men-
gubah gaya hidup mereka. Boleh
jadi, pasien mengindahkan perkataan
dari dokter tersebut, tetapi beberapa
bulan kemudian hampir 80% pasien
tersebut kembali pada kebiasaan
lama mereka yang dapat mengantar-
kan mereka kembali ke meja operasi.
Dean Ornish, itulah nama
dokter ahli bedah Jantung yang be-
rasal dari Amerika Serikat tersebut.
Dr. Dean Ornish terkenal dengan
karyanya yang berjudul “ Program
For Reversing Heart Disease”. Kar-
ya tersebut diperdebatkan oleh be-
berapa konservatis barat karena ide
Dr. Ornish yang sederhana , tetapi
memiliki dampak medis yang luar
biasa pada pasien penyakit jantung.
Dibesarkan dalam sebuah
keluarga kaya di Dallas, Dr. Ornish
memilki masa muda yang kurang
bahagia hingga membuat dirinya di
drop-out ketika kuliah kedokteran.
Ornish muda sempat memikirkan
untuk bunuh diri ketika itu. Namun,
apa yang ia alami ternyata me-
lahirkan suatu ide besar yang seder-
hana dalam beberapa tahun kemudi-
an ketika ia menjadi seorang dokter
bedah jantung.
Dalam masa depsresinya,
Ornish bertemu instruktur yoga ka-
kak -perempuannya, Satchidananda.
Beliau bergabung dengan komunitas
yoga dan banyak bertemu dengan
orang-orang yang memberikan in-
spirasi, pencerahan, dan keyakinan
terhadap beliau. Dalam komunitas
tersebut, beliau belajar dan mem-
praktikan vegetarianisme, yoga, dan
meditasi. Kebiasaan ini rutin beliau
lakukan bersama mereka. Komunitas
yoga tersebut membantu beliau un-
tuk menemukan arti dari kehidupan,
sebuah filosofi ketimuran akan pen-
carian makna hidup dan memberikan
Ornish muda sebuah perspektif baru
akan tujuan hidup. Kebangkitan ke-
percayaan diri tersebut membuat
Ornish kembali ke bangku kuliah
Interesch PIR|Okt 7
kedokteran dan pada akhirnya lulus
dengan predikat Summa Cumlaude.
Lulus dengan prestasi yang
baik tersebut tidak membuat Ornish
berpuas diri, Ornish muda melakukan
beberapa riset. “Kami membedah
pasien dan mengoperasi pembuluh
arteri mereka yang tersumbat,” kata
Dr. Ornish. “Namun , kemudian
mereka pulang, mengonsumsi ma-
kanan yang sama, tidak mengatur
stress, tidak berolahraga, dan mero-
kok. Biasanya sesudah itu mereka
akan menjalani operasi lagi – ter-
sumbat lagi – dan kami akan mengu-
langi operasi kembali, kadang sampai
beberapa kali”.
Pengalaman yang ia peroleh
dalam komunitas yoga beberapa wak-
tu ke belakang mengilhami Dr. Ornish
untuk melakukan riset untuk mem-
bantu para pasien jantung. Mulanya ia
merekrut beberapa pasien jantung
yang kronis. Mereka dikumpulkan
dalam sebuah kamar di Hotel sekitar
Houston dan dipersiapkan pula koki
khusus untuk mereka . Setiap pagi
mereka akan melakukan yoga, medi-
tasi, olahraga, dan tak lupa diberikan
makanan vegetarian. Setiap sore
mereka akan dikumpulkan duduk
melingkar, melakukan diskusi
mengenai perasaan mereka –
depresi,ketakutan, kesepian, bahagia,
dll. Secara tidak sadar, apa yang dil-
akukan Dr. Ornish tentu dapat dipan-
dang sebagai pembentukan kelompok
dukungan psikologis –seperti yang ia
dapatkan ketika menghadiri kelas
yoga dalam beberapa waktu silam .
Setelah kegiatan berlangsung selama
30 hari, hasilnya bergitu men-
cengangkan, yaitu adanya penurunan
91% frekuensi rasa sakit di dada yang
dialami oleh para pasien penyakit
jantung.
Penelitian kedua dilakukan
dengan melibatkan masa yang lebih
banyak dan kembali hasilnya 91%
frekuensi rasa sakit menghilang.
Bahkan setelah pertemuan itu be-
rakhir, Dr. Ornish masih mengamati
pola hidup mereka. Fenomena
menariknya adalah, walaupun sudah 5
tahun dilepas dari kelas khusus terse-
but, mereka masih memiliki kebiasaan
dan pola hidup yang sehat. Mereka
tetap mempraktikkan apa yang kelas
tersebut berikan, seperti berlatih yoga,
meditasi, dan mengontrol pola makan.
Terjadi penurunan berat badan hingga
12 kilogram dan penurunan 20% ka-
dar kolesterol pada tubuh mereka.
Hasil penelitian yang menggemparkan
ini dimuat di jurnal ilmiah ternama,
seperti The Lancet. Bahkan Dr. Ken-
neth Mcdonough direktur medis pe-
rusahaan asuransi ingin mencoba
langsung program tersebut kepada
pasien yang mendaftar di perusahaan
asuransi mereka. Hasilnya kembali
mencengangkan, 77% partisipan men-
gubah pola hidup mereka. Program
Dr. Ornish hanya memerlukan biaya
7000$. Sementara jika pasien tersebut
menjalani operasi, biaya yang
dikeluarkan dapat mencapai 46000$
sehingga perusahaan asuransi tersebut
dapat menghemat dana sekitar 39000$
per pasien.
Sebenarnya apa rahasia dari
keberhasilan Dr. Ornish? Bagaimana
Dr. Ornish dapat mengubah pola
hidup seseorang? Pertanyaan-
Interesch PIR|Okt 8
pertanyaan mendasar tersebut dapat
dijawab dengan menerapkan tiga kunci
perubahan: Relate, Repeat, Reframe
(Deutchman,2008). Bergabunglah ke
dalam sebuah komunitas baru yang di
dalamnya berkumpul orang-orang yang
saling menyemangati sehingga terjalin
suatu ikatan emosional baru yang dapat
memberikan inspirasi dan memper-
tahankan harapan. Hubungan emosional
yang dibentuk tersebut dapat membantu
dalam belajar, berlatih, dan mengubah
kebiasaan-kebiasaan yang anda butuh-
kan. Perubahan lebih mendasarkan pa-
da konsep “pengulangan” atau latihan.
Dengan belajar cara-cara berpikir yang
baru, kita dapat melihat dunia menjadi
lebih luas.
Dr. Ornish mengembangkan
suatu paradigma berpikir baru, bahwa
kebiasaan seperti merokok, minum mi-
numan keras, makan berlebihan bukan-
lah masalah sebenarnya dari penyakit
jantung mereka. Masalah sebenarnya
adalah depresi, ketakutan, stress, lemas,
putus asa. Masalah utamanya adalah
permasalahan psikologi, emosi, dan
spiritual. Dr. Ornish menawarkan suatu
ide sederhana: kesehatan fisik mereka
bergantung pada kesehatan psikologi,
emosi, dan spiritual.
Dokter lain mungkin memoti-
vasi para pasien dengan menyodorkan
pada mereka semangkuk ketakutan
akan kematian. Alih-alih mengubah
cara pandang pasien terhadap penyakit
jantung yang dapat mengubah pola
hidup mereka, mereka cenderung jatuh
pada sifat ego defenses mereka, yaitu
penyangkalan.
Ego defenses diperkenalkan
pertama kali oleh Sigmund freud dalam
karyanya yang berjudul “Das ich und
das es.” Ego defenses merupakan cara
yang dilakukan oleh alam bawah sadar
kita untuk melemahkan pikiran sadar
kita (Freud, 1894). Otak akan secara
otomatis mengeluarkan pikiran-pikiran
yang membebani otak dari pikiran sa-
dar , tetapi kita tidak menyadari hal
tersebut. Begitu pulalah yang terjadi
ketika pasien diberikan motivasi
“ketakutan akan kematian”. Mereka
akan cenderung menolak pikiran terse-
but dan kembali melakukan kebiasaaan
lama mereka. Dr. Ornish meyakinkan
para pasien bahwa mereka dapat
melihat ke depan, menikmati hal-hal
yang menyenangkan, dan akan merasa-
kan kenikmatan tersebut. Di situlah
peran bagaimana perubahan dan aspek
yang mengontrolnya sebenarnya mem-
iliki kunci utama dalam perspektif
seseorang dalam memandang sesuatu.
Interesch PIR|Okt 9
Retro Spectra
PIR Unpad di Temu Ilmiah Nasional FK se-
Indonesia
T anggal 1 September 2013 kema-
rin, PIR menghadiri undangan
dari Science Research Center (SRC)
FK Unpad ke salah satu rangkaian
acara di Temilnas yaitu acara sympo-
sium Lymphatic Filariasis. SRC ada-
lah salah satu unit kegiatan maha-
siswa di FK Unpad yang berfokus
kepada penalaran dan penelitian.
Tujuan dari ukm ini hampir sama
dengan tujuan PIR, yakni mencip-
takan atmosfir penelitian di kalangan
mahasiswa unpad. Selain itu keduan-
ya juga sama-sama bergerak pada
bidang keilmiahan. Tema umum dari
Temilnas 2013 adalah “Neglected
Tropical Disease”.
Simposium tentang Lym-
phatic Filariasis sebagai refleksi dari
Negleted Tropical Disease itu dibagi
menjadi tiga sesi. Sesi pertama yaitu
overview tentang Negleted Tropical
Disease, sesi kedua membahas ten-
tang what is Lymphatic Filariasis, dan
sesi terakhir Talkshow Program Elim-
inasi Filariasis di Indonesia. Judul
yang diangkat dari tiap sesi memang
keren, namun narasumbernya juga tak
kalah keren loh. Ada enam narasum-
ber yang mengisi ketiga sesi tersebut
yakni dokter-dokter yang sudah ber-
pengalaman di bidangnya dan juga
dua orang dari Kemenkes.
Intinya symposium ini mem-
bahas tentang bahaya penyakit fillari-
asis atau kaki gajah, penyebaran dan
juga penanggulangan yang telah dil-
akukan di Indonesia. Yeah.. kan
tujuan dari symposium ini buat maha-
siswa FK se-Indonesia jadinya pem-
bahasannya juga medicine banget.. :D
Delegasi PIR : Presiden PIR Muham-
mad Syarif Ali, Perdana Menteri II
Muttahari Prahas, Kadept IC Ria, Ai
Samrotul Hasanah staff Research
Interesch PIR|Okt 10
Retro Spectra
Gathering PIR 2013
D i hari Selasa tanggal 17 September 2013 @arboretum , PIR
ngadain gathering bersama para anggota baru dari teman-teman 2013, para
pengurus dan alumni juga. Pada kegiatan ini, PIR diperkenalkan kembali lho,
mulai dari sejarah gimana PIR bisa lahir, perkenalan kabinet Supernova yang
terdiri dari Inti dan staff nya secara gamblang, kemudian dilanjutin sama sesi
curhat dari akang teteh alumni PIR :D mention ah ada Teh Fitri dan Kang
Ryandi yang curcol pengalamannya semasa jadi bagian dari PIR. Nah, gak
ketinggalan ada acara diskusinya juga yang dibawain oleh Kang Egy
mengenai “Pola Pikir dan Knowledge.” Karena hari sudah larut, acara
gathering ini ditutup dengan sesi narsis-narsisan haha.Semangat untuk
kegiatan berikutnya Guys :D
Interesch PIR|Okt 11
IOGRO
Di edisi perdana ini, tim redaksi In-
teresch mewawancarai Presiden PIR
untuk ditampilkan di rubric ini loh..
Bagaimana profil dari Presiden PIR
cabinet Supernova ini? Let’s ceki-
dot…
Muhammad Syarif Ali Ak-
barsyah yang akrab dipanggil Ali
adalah seorang mahasiswa Fakultas
Teknik Geologi Unpad angkatan
2009. Saat ditanya apa aja sih pres-
tasinya, dia mengatakan dia bukan
tipe orang yang berprestasi selama
kuliah. Nah loh ?? Ini bukan ngeren-
dahkan ? Oalah ternyata di bidang
keilmiahan, saat semester 6 beliau
kemarin, kang Ali pernah mengi-
rimkan paper pada acara Petrogas
days yang diselenggarakan Depart-
ment Teknik Kimia UI dan paper si
akang lolos 30 besar se-Indonesia.
Paper itu adalah paper pertamanya
dan ia menuliskannya secara oto-
didak alias tanpa bantuan dosen atau
pembimbing sekalipun. Wah wah si
akang ini kok baru mulai bikin paper
di semester 6 sih ? kemana aja darid-
ulu ya ? Wah ternyata di satu semes-
ter sebelumnya , doi pernah membu-
a t P K M -M y a n g b e r j u d u l
“Pembuatan Sabun dari Minyak
Jelantah”. Tapi sayang sekali guys,
PKM pertama beliau ini nggak lolos.
Setelah itu, di awal semester 7 be-
liau mengikuti seleksi AEON
( semacam seleksi buat exchange
sekitar 10-14 hari di Jepang) sampai
tahapan interview. Well, di balik
kegagalannya itu, doi ngaku sama
sekali gak nyiapin apa apa buat inter-
view termasuk baca baca tentang
retailer company yang ngadain acara
ini. Wah wah, si akang ini emang
orangnya suka over pede deh
orangnya. Padahal pas tahapan inter-
view itu, beliau lagi hectic parah
ngurusin Student Day 2012 loh -,-.
So, jadi pelajaran banged ni buat
yang mau interview apapun jangan
sampai suka nyepelein ato terlalu
overconfidence kaya si akang ( peace
kang hehe). :D .Pada tahun 2011,
kang Ali juga pernah diminta bantu
oleh aslab petrologi untuk bantu
bantu proyek research tentang miner-
Sisi dari …….
Muhammad Syarif Ali
Interesch PIR|Okt 12
al serpentine di Sulawesi loh guys.
Proyek ini adalah research dari perus-
ahaan ANTAM ( Aneka Tambang)
oleh dosennya. Keren ya guys. Setaun
setelahnya, kang Ali juga pernah
dipilih langsung oleh beberapa re-
searcher dari Badan Geologi Bandung
buat bantu bantu pemetaan air tanah
dan rawan longsor daerah di Indonesia.
Kang Ali saat itu ikut serta membantu
penelitian tentang geologi hazard yang
ada di Indonesia terutama tentang
pembangunan ulang wilayah Nangroe
Aceh Darussalam setelah kejadian
tsunami.
Dibalik prestasinya yang cu-
ma sedikit itu ( kira kira yang disebut
tadi banyak atau sedikit ya guys?
hehe), ternyata dulunya Kang Ali juga
pernah mengalami masalah akademik
loh. Masalah apa ni kang ? emang si
akang dulu males belajar atau gima-
na ? hmp ternyata Kang Ali sempat
menjadi musuh angkatannya ( mung-
kin sampe saat ini) di Geologi karena
doi gamau ikutan mabim geologi.
Weleh weleh, padahal kita sama sama
tau lah bahwa geologi tu kan kade-
risasi mabimnya ngeri banged -,-.
Walhasil doi sampe hampir mau cabut
ke Teknik Kimia UI di taun 2010, teta-
pi pada akhirnya beliau tetap memilih
geologi UNPAD dengan alasan yang
gak banged , yaitu bagi dia mempela-
jari geologi adalah tantangan tersendiri
buat dia. IPK si akang ini di semester
2 sampe pada angka 1.26 loh guys !!!
what ??!! (saya aja ga nyangka presi-
dent kita ini pernah sampe seextrem itu
angka IPKnya). Tapi sejak beliau
memutuskan untuk tetap di Unpad,
beliau bener bener struggle dan akhirn-
ya di semester beliau yang ke-9 ini,
IPK beliau sudah mencapai angka
3.25 ! wah wah , itu naiknya jauh
banged ya selama 3 tahun. Nah point
yang bisa diambil dari cerita akademik
Kang Ali ini adalah masalah sifat
struggle beliau guys. Belum tentu loh
kita kita bisa sekuat itu buat tetep ber-
tahan di tempat yang notabene udah
jadi musuh kita dengan prestasi yang
bisa naik terus itu :D
Lalu bagaimana kesan-
kesannya berada di PIR? Ali
mengungkapkan bahwa dia mengalami
buanyakkk sekali suka dan duka sela-
ma di PIR ( walau banyak dukanya sih
ceuna hehe). Namun, dia juga merasa-
kan sesuatu yang fantastis karena bisa
membangun PIR bener bener dari mi-
nus di taun 2012 sejak doi jadi PJS
(Penanggung Jawab Sementara) sampe
jadi president lagi di periode kedua
beliau. Awal sekali Kang Ali masuk
PIR adalah pertengahan tahun 2010
dan di awal tahun 2012 dia dipercaya
untuk menjadi ketua panitia Intellectu-
al Class (kegiatan LDK di PIR saat
itu). Lalu pada Maret 2012,terdapat
Interesch PIR|Okt 13
beberapa kendala yang mengakibat-
kan PIR “jatuh” saat itu, sehingga dia
memutuskan untuk membantu PIR
beberapa saat. Tapi karena saat itu
beliau ingin membantu seorang sa-
habatnya, maka jadilah beliau seorang
president hingga periode keduanya
ini.
Oya, di akhir wawancaranya
ini, Kang Ali memberikan tips untuk
berprestasi loh.. Apa aja sih kang tip-
snya??? Simple aja baginya, untuk
berprestasi itu kita harus menyorot
kembali niat kita, karena segala
sesuatunya berawal dari niat. Untuk
apakah kita berprestasi ? tanyakan itu
ulang ke diri kita masing-masing.
Katanya, “Jika ingin berprestasi, maka
berprestasilah bukan untuk dikenal
orang, namun incarlah suatu keper-
fekan atau excellent, karena
kesuksesan itu berada di belakang
keexcelentan Cintailah ilmu atau hal
yang dipelajari itu karena hanya
dengan itu keperfekan akan didapat.
Excellence always run behind the
succesfull !
Interesch PIR|Okt 14
NEWS UPDATE
PKM 2013: GET READY YOUR PROPOSAL!!!
G uys, pasti sudah tahu dong kabar ter-update dari kemahasiswaan di Unpad
bulan Oktober ini? Yup.. apalagi kalau bukan PKM, Program Kreativitas
Mahasiswa yang digagas oleh dikti. PKM 5 bidang menunggu! Apa aja itu? Ada
PKM-P, PKM-K, PKM-M, PKM-KC, dan PKM-T. Selain itu ada juga PKM-
KT yang berupa PKM-AI dan PKM-GT. Udah pada tahu kan singkatan dari
PKM-PKM itu? :D
So, siapkan ide terbaikmu guys.. Satu idemu akan dapat membuat Indo-
nesia lebih baik loh. J Submit your proposal sebelum 30 OKTOBER 2013. Be-
cause, it’s the DEADLINE. Oya, sebelumnya mungkin sekitar tanggal 14 atau
15 Oktober, juga akan diadakan pelatihan PKM oleh rektorat loh. Sementara
PIR sendiri juga akan mengadakan pelatihan PKM untuk anggota PIR tanggal 4
Oktober. Don’t forget, get your team and get ready your proposal!!!
Unpad Goes Abroad 2013
P ada tanggal 29 September 2013 kemarin, BEM Kema Unpad lebih tepat-
nya Pendidikan dan Keilmuan BEM Kema Unpad menggelar acara Unpad
Goes Abroad loh.. Acara ini bertujuan untuk memfasilitasi mahasiswa Unpad
untuk abroad. Selain itu juga untuk menumbuhkan minat mahasiswa untuk
melakukan study exchange ataupun abroad untuk conference.
Acara ini dibagi dalam dua sesi, yaitu sesi graduate dan post graduate.
Sesi graduate menampilkan beberapa UKM di Unpad yang focus untuk ex-
change maupun conference abroad. Sementara untuk post graduate menampil-
kan PPI Belanda dan IM. Di sesi graduate ada AIESEC, AEON, AJOU, Rikyo
yang berfokus pada exchange dan MUN, ISWI, WSES yang berfokus pada con-
ference. Di sesi post graduate ada PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) Belanda,
merupakan PPI tertua dan IM atau Indonesia Mengglobal.
Jadi, gak usah ragu-ragu lagi untuk Go Abroad guys, karena Unpad memberikan
fasilitasnya. :D
Interesch PIR|Okt 15