integumen diri
-
Upload
a-asep-sopandi -
Category
Documents
-
view
89 -
download
0
description
Transcript of integumen diri
KULIT
LUKA BAKAR
1. Definisi
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus listrik, bahan
kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan yang lebih dalam (Irna
Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001). Klasifikasi luka bakar meliputi tingkat I:
Hanya mengenai epidermis, tingkat II: dibagi menjadi superfisial dan dalam,
tingkat III: Mengenai seluhur tebal kulit, tidakada lagi sisa elemen epitelial.
2. Analisis kasus
Ny. Z (26 tahun) datang ke RS. Dr. Soetomo dengan keluhan luka bakar pada
perut dan kedua kaki (tibia-pedis) akibat kecelakaan angkot yang terguling dan
terbakar. Pasien rujukan dari RS. Gresik. Pasien didiagnosa dengan Combutio
grade II AB 35%+fraktur humerus sinistra 1/3 distal. Pasien mendapatkan terapi
infuse Tutofusin 1000 cc/24 jam, infuse kalbamin, meropenom 3x1 mg,
omeprazole 1x40 mg, ondancentron 2x1 ampul, vitamin C 2x2 ampul, transamin
3x1 ampul, novalgin 3x1 ampul, susu 4x250cc, AP min 1000, dulcolax 1x1 bila
perlu, ekstra jus buah, ekstra agar-agar, bubur kasar TKTP.
1. ROS (Review of System)
Breathing (B1) : irama nafas teratur, suara nafas vesikuler, RR:22x/m
Blood (B2) : TD : 124/67 mmHg, N : 120 x/m, suhu : 380 C, irama jantung
regular, suara jantung normal, CRT <2 detik.
Brain (B3) : GCS : 4-5-6, konjunctiva anemis, nyeri pada bagian tubuh
yang terbakar.
Bladder (B4) : produksi urine ± 8500 cc/hari, intake cairan oral :
7000cc/hari, parenteral : 2100 cc/hari, pasien memmakai alat bantu kateter
sejak 20 Mei 2011.
1
Bowel (B5) : mukosa mulut bersih, abdomen tegang, sudah 7 hari pasien
belum BAB, nafsu makan menurun, diet lunak.
Bone (B6) : pergerakan sendi terbatas, fraktur humerus sinistra 1/3 distal,
luka bakar grade II AB, luas : 35%.
2. Intervensi keperawatan
1) Dx : Gg. Rasa nyaman : Nyeri b.d terputusnya kontinuitas jaringan
sekunder terhadap luka bakar.
Tujuan : Nyeri yang dirasakan berkurang atau dapat diadaptasi oleh
klien
Kriteria hasil :
- Klien mengungkapkan nyeri berkurang atau dapat diadaptasi,
menunjukan ekspresi wajah rileks, skala nyeri 0-1
Intervensi Rasional
a. Kaji tingkat nyeri, catat
lokasi, karateristik, durasi,
dan skala nyeri (0-10)
b. Mengajarkan tehnik relaksasi
dan metode distraksi
c. Kolaborasi analgesik
a. Sebagai pengukur intervensi.
b. Akan melancarkan peredaran darah,
dan dapat mengalihkan perhatian
nyerinya ke hal-hal yang
menyenangkan.
c. Analgesik memblok lintasan nyeri,
sehingga nyeri berkurang.
2) Dx : Kerusakan integritas kulit b.d trauma sekunder terhadap kerusakan
jaringan karena destruksi lapisan kulit (partial).
Tujuan : dalam perawatan 2x24 jam Px menunjukkan regenerasi jaringan.
Kriteria hasil : - pasien menunjukkan turgor kulit normal, Integritas kulit
pasien pulih.
2
Intervensi Rasional
a. Lakukan perawatan luka bakar
yang tepat dan tindakan kontrol
infeksi.
b. Pasang balutan (kain
nilon/membrane silikon) pada
seluruh area luka
a. Menyiapkan jaringan untuk penanaman
dan menurunkan resiko
infeksi/kegagalan kulit.
b. Kain nilon mengandung kolagen porcine
peptida yang melekat pada permukaan
luka
3. Penatalaksanaan
Sebagian kasus luka bakar dapat dicegah, terutama dengan memberi pengertian
serta memberi edukasi perilaku untuk orang-orang yang berkecimpung dengan
berbagai penyebab luka bakar. Penggunaan bahan-bahan isolator juga
bermanfaat untuk mengurangi risiko kejadian luka bakar.
Pada penanganan penderita dengan trauma luka bakar, seperti pada penderita
trauma-trauma lainnya, harus ditangani secara teliti dan sistematik. Prioritas
pertama pada penderita luka bakar yang harus diperhatikan ialah jalan napas,
proses bernapas, dan perfusi sistemik. Bila diperlukan, harus segera dilakukan
intubasi endotrakeal atau pemasangan infus untuk mempertahankan volume
sirkulasi. Selanjutnya, anamnesis untuk mengetahui penyebab dan
memperkirakan perjalanan penyakit serta pemeriksaan fisik untuk
memperoleh kelainan pada pasien mutlak diperlukan. Misalnya, apabila
penderita terjebak pada ruang tertutup, maka perlu dicurigai kemungkinan
trauma inhalasi. Setelah itu, dilakukan pemeriksaan derajat dan luas luka
bakar.
Pemeriksa wajib memakai sarung tangan steril bila akan melakukan
pemeriksaan. Penderita harus dijauhkan dari sumber panas, termasuk melepas
pakaiannya bila terbakar. Untuk membebaskan jalan napas dapat dipasang
pipa endotrakea. Apabila memerlukan resusitasi, dapat diberikan cairan
3
Ringer Laktat dengan jumlah 30-50 cc/ jam. Dilakukan pemasangan kateter
Foley untuk memonitor jumlah urin yang diproduksi serta pemasangan pipa
nasogastrik untuk dekompresi gastrik. Untuk menghilangkan nyeri hebat
dapat diberikan morfin intravena. Obat yang umum dipergunakan pada nyeri
luka bakar ialah golongan opioid, NSAID, dan obat anestesi.
Bila diperlukan, tetanus toksoid dapat diberikan. Pencucian luka di kamar
operasi dalam keadaan pembiusan umum. Setelah bersih dioles dengan
sulfadiazin perak topikal sampai tebal. Rawat tertutup dengan kasa steril yang
tebal, lalu pada hari kelima kasa dibuka dan penderita dimandikan dengan air
dicampur Savlon 1:30.
Berdasarkan penelitian, pemberian propanolol dapat menghambat proses
metabolisme sehingga memberikan kesempatan tubuh mengadakan respon
anabolic untuk proses penyembuhan pasien. Pada evaluasi pemberian
propanolol jangka panjang belum ditemukan efek samping.
4. Manajemen Luka Bakar Dgn Madu
Khan et al (2007), mendeskripsikan fakta nutrisional dari madu. Rata-rata, madu
tersusun atas 17,1 % air, 82,4% karbohidrat total, dan 0,5% protein, asam amino,
vitamin dan mineral. Sebagai agen penyembuh luka, madu memiliki 4
karakteristik yang efektif melawan pertumbuhan bakteri. Karakteristik itu itu
adalah tinggi kandungan gula, kadar kelembapan rendah, asam glukonik (yang
menciptakan lingkungan asam, pH 3,2-4,5) dan hidrogen peroksida. Kadar gula
yang tinggi dan kadar kelembapan yang rendah akan membuat madu memiliki
osmolaritas yang tinggi, yang akan menghambat pertumbuhan bakteri.
Subrahmanyam (1998) membandingkan keefektifan madu dan silver
sulphadiazine (SSD) pada luka bakar superficial. Beliau menemukan bahwa pada
hari ketujuh observasi, 84% pasien yang dirawat menggunakan madu
menunjukkan epitelialisasi yang memuaskan, dan pada luka-luka yang dirawat
dengan SSD 72% epitelialisasi dengan sel inflamasi. Pada hari keduapuluh satu,
4
100% epitelialisasi dicapai oelh luka yang dirawat dengan madu, sedangkan luka
yang dirawat dengan SSD 84% nya mengalami epitelialisasi. Moore et al (2001)
mengidentifikasi bahwa waktu penyembuhan luka lebih singkat secara signifikan
pada madu, tetapi kepercayaan diri untuk menggunakan madu dalam lingkup
klinis masih rendah.
Secara histologis, madu dapat menstimulasi pertumbuhan jaringan, mengurangi
inflamasi dan meningkatkan epitelialisasi (Oryan, 1998 cit. Molan, 2006). Secara
makroskopis riset juga menunjukkan fungsi debridement dari madu.
Pada luka yang dirawat dengan madu, menunjukkan kontrol infeksi yang lebih
baik dibandingkan dengan luka yang dirawat dengan SSD. Kejadian alergi
terhadap madu sangat jarang, meskipun mungkin ada respon alergi terhadap
polen atau protein lebah yang terkandung didalam madu.
Referensi
Anonim. 2008. Perawatan Luka Bakar.
http://bedahumum.wordpress.com/2008/12/06/perawatan-luka-bakar/. 11 Juni 2013
Anonim. 2010. Manajemen Luka Bakar. http://tbm110.0rg/artikel-medis/manajemen-
luka-bakar. 11 Juni 2013
Carpenito,J,L. 1999. Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2
(terjemahan). Jakarta: EGC
Dahlan, Ishandono dan M. Rosadi Siswandana. 2002. Penggunaan Propanolol Untuk
Menghambat Proses Katabolisme Pada Pasien Luka Bakar, Jurnal Berkala Ilmu
Kedokteran XXXVI (1) UGM. http://i-lib.ugm.ac.id/jurnal/tipejurnal.php/. 11 Juni
2013
5
Doenges M.E.1989. Nursing Care Plan. Guidlines for Planning Patient Care (2 nd
ed ). F.A. Davis Company. Philadelpia.
Kartini, Monica. 2009. Efek Penggunaan Madu dalam Manajemen Luka Bakar,
Jurnal Kesehatan, Volume 2 No. 2.
http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/22091720.pdf. 11 Juni 2013
Khan et al. 2007. Review Article: Honey: Nutritional and Medicinal Value,
International Journal of Clinical Practice. Volume 61, Number 10.
http://www.blackwell-synergy.com. Tanggal 11 Juni 2013
Moore et al. 2001. Systematic Review of The Use of Honey as a wound Dressing.
BMC-Complementary and Alternative Medicine, Volume 1:2, Database of Abstrac of
Review of Effect (DARE). http://www.crd.york.ac.uk/CRDWeb/ShowRecord.asp?
ID=12001008179. Tanggal 11 Juni 2013
Subrahmanyam, M. 1998. A Prospective Randomised Clinical and Histological Study
of Superficial Burn Wound Healing with Honey and Silver Sulfadiazine, Journal of
The International Society for Burn Injuries, Volume 24, Issue 2.
6
ACNE
1. Definisi
Acne adalah penyakit kulit yang terjadi akibat peradangan menahun folikel
pilosebasea yang ditandai dengan adanya komedo, papul, pustul, nodus, dan kista
pada tempat predileksinya. (Sjarif M. Wasiaatmadja).
Acne merupakan gangguan dari suatu kelenjar yang dinamakan kelenjar talg
yang terutama terdapat di kulit muka dan juga punggung dan dada (Drs.Kirana
Admaja, dkk)
2. Etiologi
Belum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh
keratin dan peningkatan sekresi sebum yang dirangsang hormon androgen pada kulit,
bila terkena infeksi bisa menjadi bisul dan bernanah. Acne tampaknya berasal dari
interaksi faktor genetik, hormonal, dan bakterial. Pada sebagian kasus terdapat
riwayat acne dalam keluarga. Acne juga disebabkan oleh kosmestik dan pelembab
yang bahan dasarnya dari minyak dan menimbulakan komedo. Faktor-faktor
mekanik, seperti mengusap, menggesek, tekanan, dan meregangkan kulit yang kaya
akan kelenjar sebasea dapat memperburuk acne yang sudah ada. Agen komedogenik
seperti petrolatum dan komestik yang mengandung minyak juga dapat meransang
acne.
3. Manifestasi klinis
Bentuk lesi akne vulgaris adalah polimorf. Lesi yang khas adalah komedo. Bila
terjadi peradangan akan terbentuk papula, pustula, nodul, dan kista. Dan bila sembuh
lesi dapat meninggalkan eritema dan hiperpigmentasi pascainflamasi, bahkan dapat
terbentuk sikatrik seperti cetakan es yang atrofik dan keloid. Lesi terutama timbul di
daerah yang banyak mempunyai kelenjar palit, seperti muka, punggung, dan dada.
4. Penatalaksanan Acne
7
1. TRADISONAL
a. Menggunakan buah belimbing wuluh dan air garam
Pemakaian : Buah belimbing wuluh dicuci, kemudian ditumbuk halus setelah
itu bahan di remas dengan air garam secukupnya. Gosokkan ramuan ini di
muka yang berjerawat.
b. Menggunakan air kelapa
Secara umum, 100ml air kelapa mengandung 294 mg potassium, 25mg
sodium, 5 mg gula, 118 mg chloride. Kombinasi ini cukup meyakinkan untuk
membuat kulit jauh dari masalah akibat bakteri, seperti jerawat. Selain itu, air
kelapa juga mengandung sitokinin. Berdasarkan penelitian, sitokinin mampu
membantu pertumbuhan dan regenerasi sel kulit sehingga sangat baik untuk
menyembuhkan bekas luka karena jerwat
Pemkaian : bersihkan luka kemudian oleskan air kelapa pada kulit yang
bermasalah atau gunakan sebagai masker di malam hari sebelum tidur.
( sidudut.blogspot.com )
2. MEDIS
Jerawat ditatalaksanai dengan menggunakan gel atau krim (perawatan topikal)
seperti:
a. Benzoil Peroksida, yakni membantu mencegah kulit mati dan membunuh
bakteri pada kulit yang dapat menyebabkan folikel terinfeksi. Efek
sampingnya meliputi kulit kering dan tegang, Gatal, atau sensasi menyengat,
kemerahan dan Pengelupasan kulit.
b. Retinoid Topikal, bekerja dengan mengurangi produksi sebum dan mencegah
sel-sel kulit mati penyumbatan folikel rambut. Efek samping yang paling
umum retinoid topikal adalah iritasi ringan dan menyengat kulit.
c. Antibiotik Topikal, membantu membunuh bakteri pada kulit yang
menginfeksi folikel rambut. Efek sampingnya yaitu iritasi kecil pada kulit,
kemerahan, kulit terbakar, dan kulit mengelupas.
8
d. Asam Azelat, digunakan sebagai pengobatan alternatif untuk jerawat jika
efek samping dari benzoil peroksida atau retinoid topikal sangat mengganggu
atau menyakitkan. Asam azelat bekerja dengan menyingkirkan kulit mati dan
membunuh bakteri. Asam azelat tidak membuat kulit sensitif terhadap sinar
matahari sehingga tidak harus menghindari paparan sinar matahari.
3. PENATALAKSANAAN TERBARU
1. Dengan menggunakan laser.
Laser Jerawat adalah salah satu bentuk pengobatan yang aman, efektif,
efisien, tidak menimbulkan efek samping dan tanpa rasa sakit. Juga tanpa
pengelupasan kulit, pengelupasan kulit serta tanpa pengeluaran darah. Proses
pengobatan laser ada dua cara, cara pertama adalah membunuh langsung
bakteri penyebab jerawat dan merangsang produksi kolagen yang dapat
menghilangkan noda/scar bekas jerawat. Cara kedua adalah dengan
memberhentikan produksi minyak yang dikeluarkan kelenjar sebasea.
2. Proses mikrodermabrasi
Alat khusus untuk mengikis lapisan kulit terluar kita. Ada 3 macam alat
mikrodermabrasi, diantaranya adalah Diamond tip, Kristal aluminium dan
Geometric matrix point. Penggunaan alat mikrodermabrasi dengan Diamond
tip, dipergunakan semacam bahan berlian pada ujung hand piece-nya. Mata
berlian ini akan bersentuhan langsung dengan kulit pasien, melakukan abrasi
sampai lapisan kulit terluar yang sudah mati terkikis habis. Setelah alat
mikrodermabrasi ini digunakan, hendaknya ada suatu proses sterilisasi, agar
terhindar dari resiko penularan penyakit terhadap pasien lainnya. Sedangkan
proses mikrodermabrasi dengan kristal menggunakan micro-crystals
alumunium oksida yang telah steril langsung diabrasikan pada kulit wajah
dengan menggunakan sebuah selang kecil, bersamaan dengan itu digunakan
pula semacam alat vacuum untuk menyedot kembali butiran-butiran kristal
alumunium tadi yang telah bercampur dengan kulit yang telah mati selama
9
proses pengikisan. Pada alat mikrodermabrasi menggunakan Geometric
matrix point, alat kecil yang berupa metalic rim, menyerupai sebuah logam
dengan kekasaran yang merata, sehingga mampu mengabrasi kulit secara
efektif.
STUDY KASUS
Ny. S datang ke RS dengan keluhan adanya bintik-bintik di wajahnya dengan
ukuran bervariasi yang menyebabkan kulitnya rusak dan nyeri. Bintik- bintik di
wajahnya ini sudah dialami klien sejak 1 bulan yang lalu dan klien merasa malu.
Dari pemeriksaan didapatkan adanya papul, pustul, nodus dan kista pada
tempat-tempat predileksi, tampak adanya pus dan kemerahan.
INTERVENSI
1. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan adanya destruksi jaringan
kulit ditandai dengan adanya papul,pustul, nodus dan lesi
No Intervensi Rasional
1. Dorong klien untuk menghindari semua
bentuk friksi (menyentuh, menggaruk dengan
tangan) pada kulit
Mencegah penularan bakteri yang
dapat memperparah infeksi pada lesi
kulit
2. Anjurkan pasien untuk dapat merawat kulit
dengan bersih dan benar.
Perawatan kulit yang benar
mengurangi resiko terakumulasinya
kotoran di kulit
3. Motivasi pasien untuk tetap mengkonsumsi
obat dan makanan yang mengandung cukup
gizi
Untuk memperlancar proses
penyembuhan.
4. Observasi terhadap eritema dan palpasi area
sekitar terhadap kehangatan
Kehangatan merupakan tanda adanya
infeksi.
10
5. Kolaborasi pemberian antibiotik topical Untuk menghambat pertumbuhan
bakteri
2. Gangguan konsep diri berhubungan dengan adanya lesi pada kulit yang
mempengaruhi penampilan
No Intervensi Rasional
1. Dorong klien untuk mengungkapkan
perasaan dan persepsi tentang efek
penyakitnya
Dengan mengungkapkan perasaan, dapat
mengurangi beban secara psikologis
2. Dorong individu untuk bertanya masalah,
penanganan, perkembangan dan
prognosa kesehatan.
Untuk menilai tingkat pengetahuan pasien
dan dapat memberikan masukan-masukan
baru yang bermanfaat bagi kesembuhannya
3. Berikan informasi yang dapat dipercaya
dan diperkuat informasi yang telah
diberikan.
Meningkatkan pengetahuan pasien, agar
berperilaku sehat dan mencegah
perkembangan penyakit yang lebih parah
lagi
4. Anjurkan untuk berbagi dengan individu
tentang nilai-nilai dan hal-hal yang
penting untuk mereka
Dengan mengungkapkan, saling berbagi,
dapat mengurangi beban secara psikologis
3. Resiko infeksi berhubungan dengan terbentuknya pus pada pustul
No Intervensi Rasional
1. Ajarkan pasien agar dapat
mengidentifikasikan perubahan yang
terjadi pada kulit sedini mungkin.
Memandirikan pasien terhadap tanda-
tanda infeksi, agar pasien dapat
melakukan pengobatan secepat mungkin
ketika terjadi perubahan pada kulitnya
11
2. Demonstrasikan perawatan kulit dan
tekankan pentingnya tehnik aseptik.
Perawatan kulit yang benar (aseptic)
mencegah infeksi yang berkelanjutan
3. Tekankan pentingnya diet nutrisi yang
bergizi untuk meningkatkan pemulihan
Nutrisi yang bagus meningkatkan
imunitas tubuh terhadap perkembangan
bakteri
4. Jelaskan hal-hal yang dapat menimbulkan
infeksi lain
Meningkatkan pngetahuan pasien agar
berperilaku sehat yang mencegah
mencegah infeksi yang lebih parah lagi
DAFTAR PUSTAKA
Basuki, Kinkin S. 2008. Tampil Cantik Dengan Perawatan Sendiri. Jakarta:
Gramedia pustaka utama
Hariana.Drs.H. Arif.2008.812 Resep Untuk Mengobati 236 Penyakit.Jakarta:Penebar
Swadaya
Mcclockey C, Joanne, Gloria M Bulechek 1996, Nursing Intervention Classification
(NIC), Mosby Year Book, St.Louis.
Sjamsuhidajat R, de Jong W 2005, Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi 2, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta , p.570-579.
Tan,Drs. H. T dan Drs. Kirana Rahardja.2010.Obat-obat Sederhna Untuk Gangguan
Sehari-hari.Jaakarta:Elex media Komputindo.
Webmaster.2010. Available From: http://acnesolutionsjournal.com/ diakses tanggal
16 Juni 2011
12
Webmaster.2010. Available From: http://www.masrie.co.cc/2010/09/askep-acne-
dengan-klien-acne-vulgaris.html diakses tanggal 11 Juni 2013
Webmaster.2010. Available From:
http://jhon-asuhan-keperawatan.blogspot.com/2010/01/akne-vulgaris-part-
2.html diakses tanggal 11 Juni 2013
Yatim, Dr. Faisal.2005.30 Gangguan Kesehatan Pada Anak Usia
Sekolah.Jakart:Pustaka populer Ober.
13
RAMBUT
ALOPESIA
DEFINISI
Kebotakan (alopesia) adalah hilangnya sebagian atau seluruh rambut. Sejalan dengan
pertambahan usia, pada pria dan wanita akan terjadi penurunan kepadatan rambut.
Pria memiliki pola kebotakan khusus yang berhubungan dengan hormon testosteron.
Jika seorang pria tidak menghasilkan testosteron (akibat kelainan genetik atau
dikebiri), maka dia tidak akan memiliki pola kebotakan tersebut. Wanita juga
memiliki pola kebotakan yang khusus. Alopesia paling sering terjadi pada kulit
kepala, biasanya terjadi secara bertahap dan bisa seluruh kulit kepala kehilangan
rambutnya (alopesia totalis) atau hanya berupa bercak-bercak di kulit kepala. Sekitar
25% pria mulai mengalami kebotakan pada usia 30 tahun dan sekitar duapertiga pria
menjadi botak pada usia 60 tahun. Rata-rata kulit kepala mengandung 100.000 helai
rambut dan setiap harinya, rata-rata sebanyak 100 helai rambut hilang dari kepala.
Setiap helai rambut berumur 4,5 tahun, dengan pertumbuhan sekitar 1 cm/bulan.
Biasanya pada tahun ke 5 rambut akan rontok dan dalam waktu 6 bulan akan diganti
oleh rambut yang baru. Kebotakan yang diturunkan terjadi akibat kegagalan tubuh
untuk membentuk rambut yang baru, bukan karena kehilangan rambut yang
berlebihan.
ETIOLOGI
Penyebabnya bisa berupa:
1. Keturunan
2. Penuaan
3. Perubahan hormon
4. Demam
5. Keadaan kulit lokal
6. Penyakit sistemik
14
7. Obat-obat tertentu, misalnya yang digunakan untuk mengobati kanker atau
vitamin A yang berlebihan
8. Pemakaian sampo dan pengering rambut yang berlebihan
9. Stres emosional atau stres fisik
10. Perilaku cemas (kebiasaan menarik-narik rambut atau menggaruk-garuk kulit
kepala)
11. Luka bakar
12. Terapi penyinaran
13. Tinea kapitis
14. Trikotilomania.
MANIFESTASI KLINIS
Kebotakan pola pria adalah suatu pola khusus dari kebotakan pada pria, yang
disebabkan oleh perubahan hormon dan faktor keturunan. Kebotakan terjadi karena
adanya penciutan akar rambut yang menghasilkan rambut yang lebih pendek dan
lebih halus. Hasil akhir dari keadaan ini adalah akar rambut yang sangat kecil, yang
tidak memiliki rambut.
Penyebab gagalnya pertumbuhan rambut baru belum sepenuhnya dimengerti, tetapi
hal ini berhubungan dengan faktor keturunan dan hormon androgen, terutama
dihidrotestosteron yang berasal dari testosteron. Kebotakan pola pria dimulai pada
garis rambut; secara bertahap, garis rambut mundur membentuk huruf M. Rambut
menjadi lebih halus dan tidak tumbuh sepanjang sebelumnya. Rambut di ubun-ubun
juga mulai menipis dan pada akhirnya ujung atas dari garis rambut yang berbentuk M
bertemu dengan ubun-ubun yang menipis, membentuk kebotakan yang menyerupai
tapal kuda.
15
Kebotakan pola wanita adalah kehilangan rambut pada wanita akibat perubahan
hormon, penuaan dan faktor keturunan. Kebotakan terjadi karena adanya kegagalan
pertumbuhan rambut yang baru. Penyebab dari kegagalan tersebut belum sepenuhnya
dimengerti, tetapi diduga berhubungan dengan faktor keturunan, penuaan dan kadar
hormon androgen.
Perubahan kadar hormon androgen bisa mempengaruhi pertumbuhan rambut. Setelah
menopause, banyak wanita yang merasakan rambutnya menipis, sedangkan rambut
wajahnya menjadi lebih kasar. Pola kebotakan pada wanita berbeda dengan
kebotakan pada pria. Rambut di garis rambut (dahi) tetap, sedangkan rambut di
bagian kepala lainnya menipis.
Mungkin terdapat kehilangan rambut yang lebih di ubun-ubun, tetapi jarang
berkembang menjadi kebotakan total seperti yang terjadi pada pria.
Kebotakan pada wanita juga bisa disebabkan oleh:
1. kerontokan rambut yang bersifat sementara (effluvium telogen)
2. kerusakan rambut akibat penataan rambut, pengeritingan atau penarikan
16
rambut
3. alopesia areata
4. obat-obatan
5. penyakit kulit tertentu.
Alopesia toksika atau alopesia karena keracunan bisa terjadi akibat:
1. Penyakit berat yang disertai demam tinggi.
2. Dosis yang berlebihan dari beberapa obat (terutama talium, vitamin A dan
retinoid)
3. Obat kanker
4. Kelenjar tiroid atau kelenjar hipofisa yang kurang aktif
5. Kehamilan.
Kerontokan rambut bisa terjadi selama 3-4 bulan setelah penyakit atau
keadaan lainnya.
Biasanya kerontokan bersifat sementara dan rambut akan tumbuh kembali.
Alopesia areata adalah suatu keadaan dimana secara tiba-tiba terjadi
kerontokan rambut di daerah tertentu, biasanya pada kulit kepala atau janggut.
17
Pada alopesia universalis terjadi kerontokan pada semua rambut tubuh;
sedangkan pada alopesia totalis terjadi kebotakan total pada rambut kepala.
Pola kebotakan yang terjadi adalah khas, yaitu berupa bercak berbentuk
bundar.
Penyebabnya tidak diketahui, tetapi kadang dihubungkan dengan penyakit
autoimun.
Trikotilomania adalah hilangnya rambut sebagai akibat dari dorongan yang
kuat untuk menarik-narik rambut. Hilangnya rambut bisa membentuk suatu
bercak bundar atau tersebar di kulit kepala. Trikotilomania merupakan suatu
perilaku kompulsif, yang mungkin berasal dari adanya stres emosional
maupun stres fisik. Paling sering ditemukan pada anak-anak, tetapi kebiasaan
ini bisa menetap sepanjang hidup penderita.
18
Alopesia karena jaringan parut. Kebotakan terjadi di daerah jaringan parut.
Jaringan parut mungkin berasal dari luka bakar, cedera berat atau terapi
penyinaran.Penyebab lain dari alopesia karena jaringan parut adalah:
1. lupus eritematosus
2. liken planus
3. infeksi bakteri atau jamur yang bersifat menetap
4. sarkoidosis
5. tuberkulosis
6. kanker kulit.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Menentukan jenis kebotakan secara sederhana hanya melalui pengamatan terkadang
sulit, karena itu dilakukan biopsi kulit untuk membantu menegakkan diagnosisnya.
Dengan biopsi bisa diketahui keadaan dari akar rambut sehingga bisa ditentukan
penyebab dari kebotakan. Pola kebotakan pria maupun wanita biasanya didiagnosis
berdasarkan pola dan gambaran hilangnya rambut.
PENATALAKSANAAN
Kehilangan rambut karena penyakit, terapi penyinaran atau pemakaian obat, tidak
memerlukan pengobatan khusus. Jika penyakitnya membaik atau jika pengobatan
dihentikan, biasanya rambut akan kembali tumbuh. Selama rambut masih dalam
19
pertumbuhan, penderita bisa menggunakan rambut palsu, topi atau penutup kepala
lainnya.
Kebotakan pola pria maupun wanita bersifat menetap. Jika penderita merasa tidak
terganggu dengan penampilannya, maka tidak perlu dilakukan pengobatan. Ada 2
macam obat yang digunakan untuk mengatasi kebotakan pola pria maupun wanita,
yaitu minoxidil dan propesia. Minoxidil dioleskan langsung ke kulit kepala. Obat ini
bisa memperlambat kerontokan rambut, tetapi bila pemakaiannya dihentikan, maka
kebotakan akan kambuh kembali. Propesia menghambat pembentukan hormon yang
berperan dalam terjadinya kebotakan. Obat ini lebih efektif dibandingkan dengan
minoxidil dan tidak menimbulkan efek terhadap kadar testosteron dalam tubuh.
Pencangkokan rambut dilakukan dengan mengangkat sekumpulan kecil rambut dari
daerah dimana rambut masih tumbuh dan menempatkannya di daerah yang
mengalami kebotakan. Hal ini bisa menyebabkan terbentuknya jaringan parut di
daerah donor dengan resiko infeksi yang rendah. Prosedur ini mungkin harus
dilakukan secara berulang dan biayanya mahal. Cara lain yang aman dan tidak terlalu
mahal untuk mengatasi kebotakan pola pria maupun wanita adalah merubah gaya
penyisiran rambut atau menggunakan rambut palsu. Untuk alopesia areata bisa
dilakukan pengobatan berikut:
1. corticosteroid topikal (dioleskan langsung ke kulit kepala)
2. suntikan steroid subkutan (dibawah kulit)
3. terapi sinar ultraviolet
4. mengoleskan bahan iritatif ke daerah yang botak untuk merangsang
pertumbuhan kembali.
Pada trikotilomania, mencukur kepala bisa mempertahankan rambut, tetapi tidak
mengatasi akar permasalahannya. Orang tua sebaiknya membantu menemukan
masalahnya dan ikut terlibat dalam pengobatan. Dianjurkan untuk menjalani
pemeriksaan psikis.
20
PENCEGAHAN
Tips berikut ini dapat membantu menjaga kesehatan rambut dan dapat meminimalkan
rambut rontok:
1. Makan makanan yang bergizi seimbang.
2. Tangani rambut Anda dengan lembut. Bila mungkin, biarkan rambut Anda
kering secara alami.
3. Hindari gaya rambut yang ketat, seperti kepang, disanggul atau ekor kuda.
4. Hindari memuntir, menggosok atau menarik rambut Anda.
5. Periksa dengan ahli perawatan rambut tentang gaya rambut atau teknik
yang dapat membantu mengurangi efek botak.
6. Obat minoxidil mendorong pertumbuhan rambut baru dan mencegah
kerontokan rambut lebih lanjut pada beberapa orang. Produk pertumbuhan
rambut OTC lain tidak terbukti memiliki manfaat.
PENAGANAN TRADISIONAL
1. Ramuan Obat Tradisional 1 :
Air teh kental didiamkan selama semalam
Pemakaian : Gunakan keesokkan harinya untuk membasahi kulit kepala sambil
dipijat secara merata dan biarkan beberapa saat, lalu bilas. Lakukan secara
teratur 3 kali seminggu.
2. Ramuan Obat Tradisional 2 :
Ambil kemiri secukupnya, lalu cuci hingga bersih, setelah itu kemiri ditumbuk
hingga halus. Tambahkan air secukupnya kemudian direbus hingga keluar
minyaknya.
Pemakaian : Oleskan minyak kemiri pada kulit kepala hingga merata. Setelah
agak kering, lakukan secara teratur 2 kali seminggu.
21
3. Ramuan Obat Tradisional 3 :
1 buah jeruk nipis diambil airnya, oleskan air jeruk nipis tersebut pada kulit
kepala hingga merata. Setelah agak kering, oleskan juga kuning telur ayam pada
kulit kepala hingga merata. Kepala dibalut dengan handuk selama semalam.
Keesokan harinya dikeramas hingga bersih.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari.
4. Ramuan Obat Tradisional 4 :
Rendam Cabai rawit secukupnya d dengan alkohol 75 % selama 14 hari, airnya
dioleskan pada kulit kepala. Lakukan setiap hari.
Pemakaian : secara teratur 2 kali sehari.
5. Ramuan Obat Tradisional 5 :
Seledri beserta tangkai secukupnya, dicuci bersih, lalu haluskan.
Pemakaian : Oleskan ke kulit kepala sambil dipijat-pijat. Lakukan setiap hari
6. Ramuan Obat Tradisional 6 :
Daun pare segar secukupnya dicuci bersih , haluskan, lalu peras.
Pemakaian : Gunakan airnya untuk keramas dan biarkan selama 30 menit, lalu
bilas hingga bersih.
7. Ramuan Obat Tradisional 7 :
Kupas daun lidah buaya
Pemakaian : Gosokkan di kepala sampai merata dan biarkan selama beberapa
jam, lalu bilas hingga bersih. Lakukan secara teratur 3 kali seminggu.
8. Ramuan Obat Tradisional 8 :
Siapkan 10 lembar daun waru muda yang segar, segenggam daun urang-aring, 5
22
lembar daun mangkokan, 1 lembar daun pandan, 10 kuntum bunga melati, dan 1
kuntum bunga mawar. Setelah disiapkan cuci bersih bahan, potong-potong,
masukkan ke dalam panci, tambahkan ½ cangkir minyak kelapa dan ½ cangkir
minyak wijen, lalu panaskan sampai mendidih. Setelah dingin, saring.
Pemakaian : Oleskan di kulit kepala sambil dipijit-pijit. Lakukan pada malam
hari sebelum tidur dan esok paginya rambut dikeramas. Lakukan 2-3 kali
seminggu.
9. Ramuan Obat Tradisional 9 :
Diamkan air teh kental selama semalam
Pemakaian : Gunakan keesokan harinya untuk membasahi kulit kepala sambil
dipijat secara merata dan biarkan beberapa saat, lalu bilas. Lakukan secara
teratur 3 kali seminggu.
PENANGANAN MODERN
1. Minoxidilatau Regaine
Merupakan obat bebas yang diaplikasikan langsung kekulit kepala untuk
memperlancar pasokan darah ke folikel rambut. Sekitar dua pertiga pria
melaporkan perbaikan dalam pertumbuhan rambut mereka setelah pemakaian
hingga 1 tahun.
2. Finasteride
Adalah pengobatan oral untuk kebotakan, yang juga dikenal dengan
merek Propecia. Obat ini harus dengan resep dokter karena bekerja dengan cara
mencegah aksi hormon laki-laki yang memicu produksi DHT. Delapan puluh
persen pria melaporkan perbaikan rambut setelah pemakaian hingga 6 bulan.
3. Revivogen
23
Adalah terapi perawatan kulit kepala dengan menggunakan bahan-bahan alami
yang mempromosikan pertumbuhan rambut sehat dan memerangi penyebab
kerontokan rambut. Pengobatan dapat memakan waktu sekitar 4-6 minggu untuk
menunjukkan hasil.
4. Transplantasi rambut
Dilakukan dengan pengambilan sedikit jaringan kulit yang mengandung folikel
rambut dari bagian lain kepala (seperti bagian belakang kepala) dan
mencangkokannya ke daerah yang botak.
5. Kafein.
Ini mungkin sedikit mengejutkan, tapi telah ada beberapa penelitian yang
menunjukkan bahwa kafein dapat bertindak sebagai stimulator pertumbuhan
rambut manusia. Diperkirakan kafein bekerja dengan menghambat bahan kimia
perusak folikel di dalam tubuh. Ada beberapa perawatan langsung berdasarkan
kafein yang tersedia untuk membantu restorasi rambut
Asuhan Keperawatan
1. Gangguan citra diri berhubungan dengan kebotakan akibat alopesia
Tujuan : klien mampu meningkatkan harga dirinya
kriteria hasil :
1. Klien mampu menerima kondisi alopesianya
2. Klien mampu menjalani aktifitas sehari- hari dengan normal tanpa
gangguan citra diri
Intervensi Rasional
Memberikan motivasi untuk
meningkatkan harga diri klien
Klien mampu menerima kondisi saat
ini
24
Menyarankan klien untuk memakai
penutup kepala, contoh : jilbab untuk
wanita dan topi untuk pria
Klien mampu mnjalani aktifitas
sehari- hari tanpa gangguan citra
diri
2. Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi yang didapat
klien .
Tujuan : klien memahami mengenai alopesia
Kriteria hasil : 1. Klien memahami proses terjadinya alopesia
Intervensi Rasional
Memberikan Health education
mengenai proses terjadinya alopesia
Klien memahami proses terjadinya
alopesia
Memberi dukungan moral dan
psikologis pada klien
Klien menjadi terkoping
Daftar Pustaka
1. Anonim. Kebotakan Rambut Pria, Mungkinkah Dipulihkan?. Diakses 16 juni
2011. http://majalahkesehatan.com/kebotakan-rambut-priamungkinkah-
dipulihkan/
2. BolducC, et als; alopecia reatain eMecjicinJeo umavl ol. 2, No. 11,N ov 200.1
3. Dawber RPR, Barker, D,Wojnarowska. F, Disorders of Hair, In Champion
RH et al eds. Rook, Wilkinsons, Ebling Textbook of Dermatology: In form
volumes 6th ed oxford, Black Well Science Ltd, 1998, 2869-931.
4. Levy, Janey. Alopecia Areata. New York : The Rosen Publishing Group,
2006.
5. Olgen A.E. Hair Disorders. in. Fitzpatrick TB, et al eds. Dermatology in
General Medicine 5th ed. New York : MC Graw – Hill Inc, 1999 : 729 – 46
25
Terapi Rambut Rontok pada Ibu Post Partum
Rambut mengalami perubahan dramatis selama kehamilan. Rambut rontok
post partum sering muncul di sekitar 3-4 bulan setelah melahirkan dan dapat
berlangsung dalam beberapa bulan. Rambut rontok pasca melahirkan (Postpartum
hair loss) adalah normal dan hanya terjadi sementara saja serta tidak ada
hubungannya dengan proses menyusui. biasanya setelah 6-12 bulan setelah
melahirkan, rambut akan kembali normal.
Rambut tumbuh dalam tiga tahap: anagen atau tahap tumbuh, tahap catagen
atau transisi, dan telogen atau tahap beristirahat. Hormon kehamilan menghambat
semua akar rambut ke tahap anagen. Pada akhirnya, rambut tumbuh lebih cepat
selama kehamilan, dan mungkin tampak lebih tebal, terutama pada wanita dengan
rambut pendek. Ketika kehamilan berakhir dan hormon kembali normal, rambut akan
memasuki fase catagen pendek dan kemudian fase telogen. Rambut pada fase telogen
biasanya tidak mengalami kerontokan selama sekitar 100 hari sebelum melahirkan.
Rambut rontok paska melahirkan sering dimulai pada sekitar 3 sampai 4 bulan setelah
kelahiran bayi, dan bisa berlanjut selama beberapa bulan atau sampai setahun.
Rambut rontok juga merupakan reaksi umum terhadap stres, biasanya terjadi tiga
bulan setelah kejadian traumatis. Namun, vitamin dan diet dapat membantu
mengontrol gudang, serta mendorong rambut baru tumbuh kembali dengan cepat.
Beberapa tips yang dapat membantu untuk meminimalkan kerontokkan
rambut pada ibu paska melahirkan :
1. Tetap mengkonsumsi vitamin prenatal atau suplemen khusus Biotin (vitamin
H), Silika, Kalsium, Zinc dan Omega yang membantu pertumbuhan rambut
dan kekuatan.
2. Pijat kulit kepala merangsang aliran darah ke kulit kepala, yang mendorong
folikel rambut tumbuh rambut. Pijat kulit kepala bisa dilakukan dengan jari.
26
3. Pengalaman melahirkan harus setenang mungkin, melahirkan di lingkungan
yang aman dan nyaman, dan memiliki sistem pendukung yang baik selama
dan setelah kelahiran idealnya akan meminimalkan trauma emosional.
4. Hindari krim tebal atau shampoo yang keras. Pertumbuhan baru awalnya
mungkin tampak lebih halus dari rambut yang lebih tua. Hal ini adalah karena
secara alami rambut lancip di ujungnya.
Terapi Kerontokan Rambut :
1. Terapi Modern
a. Minoxidil
Berupa cairan yang dioleskan di kulit kepala sehari 2 kali untuk
membantu pertumbuhan rambut dan menjaga supaya tidak terjadi
kerontokan rambut. Rambut baru yang tumbuh dari perawatan dengan
minoxidil biasanya lebih tipis dan pendek dari rambut yang lain, perlu
waktu 12 minggu supaya rambut baru bisa tumbuh. Bila perawatan
dihentikan maka rambut akan berhenti tumbuh. Efek samping yang
mungkin timbul dapat berupa iritasi pada kulit kepala.
b. Finasteride
Finasteride tidak dapat digunakan untuk pengobatan rambut rontok pada
wanita terutama wanita hamil karena mempunyai efek samping terhadap
janin yang dikandung, terutama janin laki-laki.
c. Kortikosteroid
Injeksi kortison pada kulit kepala dapat digunakan untuk mengatasi
alopecia areata. Dilakukan rutin setiap bulan. Terkadang dokter juga akan
meresepkan pengunaan kortikosteroid tablet untuk mengatasi rambut
rontok yang parah. Rambut baru akan tumbuh 4 minggu setelah
penyuntikan dilakukan..
27
d. Anthralin
Anthralin biasanya digunakan untuk pengobatan alopecia areata, rambut
baru akan tumbuh sekitar 12 minggu kemudian.
e. Operasi
Cangkok rambut atau transplantasi rambut dapat digunakan untuk kasus
androgenetic alopecia dimana pengobatan lain tidak efektif. Pada saat
transplantasi, dokter akan menanam rambut yang berasal dari bagian
bawah atau samping ke bagian kulit kepala yang botak. Biasanya
dibutuhkan beberapa kali proses transplantasi untuk menutupi kebotakan
tersebut. Cara lain yang dapat dipilih adalah dengan menggunakan wig
atau rambut palsu apabila ternyata pengobatan yang dilakukan tidak
memberikan hasil yang memuaskan. Saat ini telah tersedia.
2. Terapi Tradisional
a. Daun Seledri
Cuci 7-10 tangkai daun seledri sampai bersih, lalu tumbuk sampai halus.
Setelah diremas, gosokan tumbukan daun seledri tersebut ke kulit kepala
dan rambut secara merata sambil dipijat ringan. Biarkan satu jam, bilas
rambut. Lakukan seminggu sekali.
b. Kuning Telur
Gunakan dua butir telur untuk rambut pendek dan empat butir telur untuk
rambut panjang. Gunakan bagian kuningnya. Tambahkan tiga sendok teh
almond atau minyak biji-bijian dan campurkan dengan lemon, kocok
dengan cepat hingga tercampur rata. Saat rambut masih basah, pijatkan
campuran kuning telur tersebut sampai ke kulit kepala. Biarkan campuran
kuning telur tersebut menempel di rambut sekitar 30-45 menit. Bilas
rambut sampai bersih dan ulangi lagi beberapa hari kemudian.
c. Kemiri (Aleurites moluccana)
Untuk memperkuat dan memperbaiki tumbuhnya rambut, gunakan 6 buah
kemiri ditumbuk halus, tambahkan air secukupnya dan dimasak hingga
28
mengeluarkan minyak. Gosokkan minyak tersebut pada kulit kepala dan
rambut hingga merata. Lakukan 3 kali seminggu.
d. Lidah Buaya (Aloe Vera)
Gunakan 60 gram daun lidah buaya, dikupas kulitnya, ditambah 30 gram
daun mangkokan dan 30 gram daun waru muda kemudian dihaluskan.
Setelah itu, tambahkan 50 gram minyak kemiri hangat, aduk rata.
Kemudian oleskan pada kulit kepala dan rambut hingga rata. Diamkan
beberapa saat dan bilas hingga bersih.
Daftar Pustaka
Wihans. 2010. Kuning Telur Dapat Mengatasi Rambut Rontok. (online),
<http://jurnalberita.com/2010/12/kuning-telur-dapat-mengatasi-rambut-
rontok/> diakses tanggal 11 Juni 2013
Makarizo Healthy Beauty. 2009. Rambut Rontok pada Wanita Pasca Melahirkan.
(online), <www.makarizo.co.id> diakses tanggal 11 Juni 2013
Yourhair Styles. 2011. PostPartum Hair Loss. (online),
<www.hair.becomegorgeous.com> diakses tanggal 11 Juni 2013
Tennani, Sarah. 2008. Preventing Post Partum Hair Loss. (online),
<www.suite101.com> diakses tanggal 11 Juni 2013
Mcdeeck. 2007. Nutmeg (Kemiri/Aleurites Moluccana) Penghitam dan Penyubur
Rambut. (online), <www.id.shvoong.com> diakses tanggal 11 Juni 2013
Rendra. Susie. 2011. Rambut Rontok Hebat Usai Melahirkan. (online),
<www.health.detik.com> diakses tanggal 11 Juni 2013
29
KUKU
INFEKSI JAMUR PADA KUKU (ONIKOMIKOSIS)
Definisi :
Penyakit kulit yang disebabkan infeksi jamur atau dermatomikosis merupakan
penyakit yang sering dijmpai terutama di Negara tropis karena udara yang lembab
dan panas sepanjang tahun sangat cocok bagi berkembangnya penyakit jamur
khususnya mikosis superfisialis. salah satu bentu dematomikosis adalah onikomikosis
yaitu infeksi jamur pada kuku. Zaias menyatakan onikomikosis adalah satu kelainan
kuku yang disebabkan oleh oleh infeksi jamur dermatofita, ragr (yeast) dan kapang
(moulds). penyakit tersebut bersifat menahun dan sangat resisten terhadap
pengobatan.
Etiologi
a. Dermatofita sebagai penyebab onikomikosis seperti T. rubrum, E. floccosum,
M. cains
b. Candida seperti candida albicans, candida guilermondi
c. A. furnigratus, A. plavus, A. ustus dll
Manifestasi klinis :
Hyperkeratosis subungual dan onikolisis, warna kuku kekuningan, destruksi
lempeng kuku proksimal, kasar, lunak dan rapuh.
Penanganan secara Medis :
Prinsip penatalaksanaan dan penanganan adalah menghilangkan factor
predisposisi yang memudahkan terjadinya penyakit serta terapi obat anti jamur yang
sesuai dengan penyebab dan patologi kuku. macam penanganan onikomikosis adalah
:
1. Obat topical : bifonazol urea, amorolfin, siklopiroksolamin
2. Obat sistemik : obat sistemik generasi baru yang dapat digunakan adalah
flukonazol, itrakonazol, dan terbinafin.
3. Terapi bedah dengan tindakan bedah scalpel
30
\
Terapi Komplementer/Pengobatan secara Tradisional:
1. Lengkuas
Seperti halnya jamur lain yang menyerang anggota tubuh, jamur kuku
juga dapat menular. Untuk menghindari dan mencegah terjadinya jamur kuku,
maka dianjurkan pola hidup bersih yang diterapkan sehari-hari. Selain itu,
penderita jamur kuku tidak perlu khawatir karena pada saat sekarang ini sudah
banyak obat jamur yang beredar dan bisa dikonsumsi antara lain: intraconazole,
biasanya obat jamur ini diminum dalam waktu yang lama, selain obat jamur ynag
diminum solusi lain untuk jamur kuku yaitu: obat jamur oles yang digunakan
bersamaan dengan obat jamur minum, karena jika hanya menggunakan salah satu
diantara itu saja tidak dapat menyembuhkan jamur kuku sampai tuntas. Bila
menggunakan pengobatan diatas kurang di sukai maka dapat dilakukan
pengobatan tradisional untuk jamur kuku yaitu menggunakan 1 rimpang lengkuas
yang dicuci sampai bersih, lalu belah dan gosokkan pada kuku yang terkena
jamur, lakukan secara rutin setiap malam sebelum tidur.
2. Alkohol
Rendam kuku dalam air hangat dengan beberapa tetes disinfektan
selama lima menit atau lebih. Angkat dan lap kering benar. Sekarang rendam
kuku yang terinfeksi dalam alkohol gosok selama dua puluh menit benar-benar
kering. Lakukan ini dua kali sehari pagi dan sebelum tidur.
3. Minyak Pohon Teh Australia
31
Minyak pohon teh merupakan ekstrak dari daun alternifolia Melaleuca,
tanaman Australia. Ini merupakan agen anti-jamur kuat. Ini juga merupakan
solusi antiseptik yang baik digunakan dalam tubuh untuk infeksi kulit yang parah.
4. Minyak Lavender
Minyak lavender juga sangat efektif karena memiliki sifat
penyembuhan. Hal ini dapat digunakan dengan minyak esensial teh. Sebuah kapas
diolesi dengan kombinasi dari kedua minyak harus diterapkan pada kuku yang
terkena dampak pada semua sisi dan di bawah kuku atas, dua kali atau tiga kali
sehari.
5. Minyak Zaitun
Minyak zaitun juga sangat baik dan tidak hanya untuk diambil secara
internal. Jika dikombinasikan dengan minyak pohon teh Esensial dan diterapkan
pada kuku yang terkena, ia menusuk jauh ke dalam dan di bawah kuku dan
menghilangkan infeksi dengan membunuh jamur. Ini harus diterapkan untuk
jangka waktu 15 hari.
Contoh Kasus :
Tn. A 31 tahun datang ke RSUD Kanujoso Djati Wibowo Balikpapan karena
mengeluh kuku tangan dan kakinya yang terasa nyeri, kasar, kekuningan dan rapuh.
Tn. A mengaku sulit melakukan aktifitas sehari – harinya sebagai penjual keliling mie
ayam oleh karena sakitnya ini. sebelumnya Tn. A pernah tinggal dengan temannya
yang mengalami sakit kuku yang sama hingga akhirnya tertular dan mulai mengalami
gejalanya pada 1 bulan yang lalu dan semakin parah.
Intervensi keperawatan :
1. Resiko infeksi b.d invasi jamur terhadap kuku
No Intervensi Rasional
1. Rawat luka pada kuku tangan dan Minyak zaitun mengandung
32
kaki yang mengalami onikomikosis
dengan air hangat dicampur dengan
minyak zaitun atau alcohol setiap
hari
antiseptic sehingga dapat
membunuh jamur onikomikosis
2. Pertahankan kebersihan kuku
tangan dan kaki pasien agar tidak
terjadi infeksi lebih lanjut
Kuku tangan dan kaki yang bersih
dapat mencegah infeksi jamur lebih
lanjut
3. Jaga kuku tangan dan kaki agar
tetap kering
Kondisi kuku tangan dan kaki yang
lembab meningkatkan aktifitas
jamur
4. Berikan obat – obatan sesuai
dengan preskripsi seperti bifonazol
urea dan flukonazol,
Obat – obatan tersebut dapat
mengurangi gejala dari
onikomikosis
5. Memberikan health education
tentang perawatan dan menjaga
kuku tetap bersih dan kering
Agar klien dapat merawat dan
menjaga kuku tangan dan kakinya
ketika di rumah
2. Nyeri b.d proses peradangan pada kuku
No Intervensi Rasional
1. Kaji tanda adanya nyeri ; baik
verbal maupun non verbal ; catat
lokasi ; intensitas (skala nyeri 1-
10 ), lamanya
Bermanfaat dalam mengevaluasi
nyeri ; menentukan pilihan ;
menentukan efektifitas terapi
2. Posisikan kaki dan tangan pasien
yang mengalami onikomikosis
dalam posisi nyaman
Posisi yang nyaman akan
mengurangi rasa nyeri pada pasien.
5 Berikan obat – obatan sesuai
dengan preskripsi seperti bifonazol
Obat – obatan tersebut dapat
mengurangi gejala dari
33
urea dan flukonazol, onikomikosis
6 Memberikan health education
tentang perawatan dan menjaga
kuku tetap bersih dan kering
Agar klien dapat merawat dan
menjaga kuku tangan dan kakinya
ketika di rumah
REFERENSI
Fungal nail infection. http://dermnetnz.org/dna.fungi/fnail.html. Diakses
tanggal 16 Juni 2011 pukul 10.00 am.
Scumdoctor.com. terapi komplementer pada jamur kulit.
www.scumdoctor.com. Diakses tanggal 16 Juni 2011 pukul 11.30 am.
Onycomycosis.http://www.doctorfungus.org/mycoses/human/other/
onychormycosigeneral.htm. Diakses tanggal 16 Juni 2011 pukul 10.00 am.
Adiguna M S, Onikomikosis dan Pengobatannya dengan cat kuku
saklopiroksa, dalam Majalah Kedokteran Indonesia Vol. 49, No.7, Juli 1999, Jakarta.
268-72
34
KEPERAWATAN SISTEM INTEGUMEN
DI SUSUN OLEH :
VINA ANIKAWATI
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
CIREBON2013
35