INTAN MATAPURA

2
INTAN MATAPURA Selamanya di Meratus Intan dari Matapura berasal dari Pegunungan Meratus, yang merupakan dua sejoli yang tidak terpisahkan. Sejak ratusan tahun yang lalu, daratan Matapura di sisi barat dan barat laut Pegunungan Meratus yang memanjang timur laut – barat daya di Kalimantan Selatan, diaduk – aduk untuk dicari kandungan intannya. Hingga saat ini intan di Matapura memang didapatkan pada endapan aluvial sungai Matapura purba yang berhulu dari pegunungan Meratus. Memang, selama ratusan tahun penggalian itu, intan di Matapura dikenal sebagai intan letakan (placer) Yang dibawa bersama-sama sedimen Sungai Matapura. Dahulu di daratan kaki barat Pegunungan Meratus, penggali intan berates- ratus, tetapi sekarang tinggal beberapa kelompok pendulang saja. Dari kaitan inilah, para geologiwan berfikir bahwa sudah semestinya sumber primer intan Matapura berasal dari suatu tempat di Pegunungan Meratus. Namun, Misteri itu belum terpecahkan bahkan hingga saat ini. Dugaan sumbernya dari batuan Kimberlit seperti di Afrika Selatan, atau dari Lamproit sangatlah kecil karena lingkungan tektoniknya yang tidak sesuai. Berbagai pendapat baru mengarah pada kemungkinan dari jenis Basanit, Nefelit, melililit, leusitit, dan Basalt-alkali yang mengikuti model intanyang dihasilkan dari lingkungan subduksi sesuai dengan situasi tektonik Pegunungan Meratus.

description

intan

Transcript of INTAN MATAPURA

INTAN MATAPURA Selamanya di Meratus

Intan dari Matapura berasal dari Pegunungan Meratus, yang merupakan dua sejoli yang tidak terpisahkan. Sejak ratusan tahun yang lalu, daratan Matapura di sisi barat dan barat laut Pegunungan Meratus yang memanjang timur laut barat daya di Kalimantan Selatan, diaduk aduk untuk dicari kandungan intannya. Hingga saat ini intan di Matapura memang didapatkan pada endapan aluvial sungai Matapura purba yang berhulu dari pegunungan Meratus. Memang, selama ratusan tahun penggalian itu, intan di Matapura dikenal sebagai intan letakan (placer)Yang dibawa bersama-sama sedimen Sungai Matapura. Dahulu di daratan kaki barat Pegunungan Meratus, penggali intan berates-ratus, tetapi sekarang tinggal beberapa kelompok pendulang saja.

Dari kaitan inilah, para geologiwan berfikir bahwa sudah semestinya sumber primer intan Matapura berasal dari suatu tempat di Pegunungan Meratus. Namun, Misteri itu belum terpecahkan bahkan hingga saat ini. Dugaan sumbernya dari batuan Kimberlit seperti di Afrika Selatan, atau dari Lamproit sangatlah kecil karena lingkungan tektoniknya yang tidak sesuai. Berbagai pendapat baru mengarah pada kemungkinan dari jenis Basanit, Nefelit, melililit, leusitit, dan Basalt-alkali yang mengikuti model intanyang dihasilkan dari lingkungan subduksi sesuai dengan situasi tektonik Pegunungan Meratus.

Namun keberadaan jenis batuan itu pun belum terbuktikan. Jenis batuan di Pegunungan Meratus adalah dari kompleks ofiolit yang terdiri dari Dunit, Lerzolit, Harzburgit, atau Eklogit yang mungkin terdapat disana.

Apakah jenis batuan ini sebagai batuan pembawa intan? Belum terbuktikan juga, sehingga misterius terus berlanjut. Namun, seperti pepatah Intan adalah selamanya (diamonds are forever), perburuan intan Matapura tidak pernah sepi. Sekali pun akhir-akhir ini gairah penggalian intan sedikit surut, namun di hati para penggali intan yang tetap bertahan, mimpi mendapatkan intan seperti intan Trisakti ditahun 1960-an yang menghebohkan itu, masih tetap bersinar.Walaupun tugu peringatan temuan intan Trisakti kumuh dan tidak terurus, sinaran mimpi para penggali tetap menyala bagaikan kilap intan yang menyilaukan semua orang. Intan adalah selamanya, segalanya.