Instrumen Wawancara Teguh
-
Upload
ervy-tamara -
Category
Documents
-
view
4 -
download
1
Transcript of Instrumen Wawancara Teguh
MARKAS BESARKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
AKADEMI KEPOLISIAN
“PERAN PATROLI RODA EMPAT SATUAN SABHARA POLRES MALANG KOTA
DALAM PENCEGAHAN PENCURIAN
KENDARAAN BERMOTOR”
Responden : KASAT SABHARA POLRES MALANG
Pengantar : Dihadapan Bapak / ibu / Sdr. Terdapat beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan Penelitiaan PERAN PATROLI RODA EMPAT SATUAN SABHARA
POLRES MALANG KOTA DALAM PENCEGAHAN PENCURIAN KENDARAAN
BERMOTOR. Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswa TEGUH ANDRIAN
RUMADAS sebagai salah satu persyaratan kelulusan dalam memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kepolisian. Hasil Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran
empiris serta bermanfaat bagi anggota Kepolisian Polres Malang. Atas
kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
I. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama : AKP. Sapto Siswahyudi, SH
2. Pangkat/NRP :
3. Jabatan : Kasat Sabhara
II. DAFTAR PERTANYAAN
1. Di dalam melaksanakan kegiatan patroli, atas dasar apa yang dipergunakan
sebagai bahan untuk membuat perencanaan?
Jawaban: Karena maraknya aksi pencurian kendaraan bermotor, maka untuk
mencegah semakin bertambahnya angka kejahatan pencurian
kendaraan bermotor di wilayah hukum Polres Malang Kota,
pihaknya secara terus menerus melaksanakan giat patroli dengan
rute yang telah ditentukan.
2. Metode patroli apa yang digunakan Satuan Sabhara saat ini? Dan Bagaimana
pelaksanaannya?
Jawaban: metode survey daerah rawan akan pencurian kendaraan bermotor,
karena Kasus pencurian kendaraan bermotor sering dipicu karena kondisi
ekonomi, dimana beban hidup semakin tinggi sedangkan pendapatan yang
dihasilkan kurang memadai. Selain itu juga adanya faktor kesempatan, dimana
pemilik kendaraan bermotor sering menyepelekan keadaan.
3. Faktor apa sebagai penunjang yang diperlukan dalam patroli?
Jawaban: Faktor eksternal yang mempengaruhi terjadinya curanmor, adalah:
(Hasil wawancara Kasat Sabhara Polres Malang Kota)
a. Faktor ekonomi
Kondisi perekonomian secara mikro mengalami suatu perkembangan
yang signifikan, namun kondisi ekonomi makro tidak demikian adanya,
kebijakan pemerintah dengan kenaikan BBM berimbas kepada seluruh sendi-
sendi kehidupan masyarakat, masyarakat kelas menengah ke atas mungkin
tidak akan terlalu merasakan dampaknya, namun masyarakat yang berada
pada strata di bawahnya akan sangat merasakan dampaknya. Banyaknya
pengangguran turut serta ambil bagian dalam terjadinya berbagai macam
kejahatan termasuk curanmor.
b. Korban
Korban juga merupakan faktor yang mempengaruhi curanmor,
dibeberapa jenis kejahatan korban memberikan peran terhadap terjadinya
suatu kejahatan. Korban rata-rata memarkir kendaraan hanya dengan
mengunci stir saja belum dilengkapi dengan kunci pengaman yang lain, ini
lebih disebabkan karena kekurang hati-hatian calon korban terlalu
meyepelekan suatu keadaan. Kekurang hati-hatian korban juga disebabkan
banyak faktor, antara lain memang lupa atau alpa sehingga tidak mengunci stir
atau memberikan kunci tambahan, memarkir kendaraan jauh dari pengawasan,
merasa aman karena sudah mengasuransikan kendaraannya dan lain-lain.
Kondisi korban seperti inilah yang dapat kita sebut sebagai suitable
target atau target yang sangat dinantikan oleh pelaku kejahatan. Dalam
berbagai macam kasus curanmor pelaku tidak membutuhkan waktu yang lama
untuk melakukan pencurian, tidak dalam hitungan puluhan menit namun dalam
hitungan puluhan detik.
c. Kondisi masyarakat,
Kondisi masyarakat yang tergolong dalam taraf apatis (tidak peduli)
terutama di kota-kota besar yang merupakan suatu ciri masyarakat perkotaan.
Keapatisan masyarakat ini membuat tidak adanya atau berkurangnya kontrol
sosial yang ada di masyarakat, semakin lemah kontrol sosial maka kejahatan
akan semakin besar terjadi demikian sebaliknya.
d. Hukum
Tujuan hukum adalah membuat masyarakat teratur, sedangkan tujuan
dari pemidanaan adalah agar terciptanya dan terjaminnya suatu keadilaan di
masyarakat disamping membuat jera pelaku kejahatan maka pemidanaan
diharapkan dapat mengembalikan pelaku kejahatan ke jalan yang benar.
e. Infrastruktur
Kurangnya pembangunan sarana parkir yang memadai dan aman oleh
pemerintah daerah sehingga tidak adanya pengawasan terhadap kendaraan
bermotor.
Responden : ANGGOTA SATUAN SABHARA POLRES MALANG
Pengantar : Dihadapan Bapak / ibu / Sdr. Terdapat beberapa pertanyaan yang
berkaitan dengan Penelitiaan PERAN PATROLI RODA EMPAT SATUAN SABHARA
POLRES MALANG KOTA DALAM PENCEGAHAN PENCURIAN KENDARAAN
BERMOTOR. Penelitian ini dilakukan oleh Mahasiswa TEGUH ANDRIAN
RUMADAS sebagai salah satu persyaratan kelulusan dalam memperoleh gelar
Sarjana Ilmu Kepolisian. Hasil Penelitian ini diharapkan memberikan gambaran
empiris serta bermanfaat bagi anggota Kepolisian Polres Malang. Atas
kerjasamanya kami ucapkan terimakasih.
I. IDENTITAS INFORMAN
1. Nama : AIPTU. Awi Narno
2. Pangkat/NRP :
3. Jabatan : Anggota Satuan Sabhara
II. DAFTAR PERTANYAAN
1. Pernahkah saudara melaksanakan tugas patroli selama bertugas di satuan
Sabhara / unit Sabhara?
Jawaban: Pernah, Dengan adanya kegiatan patroli, dapat mencegah timbulnya
niat dari pelaku curanmor. Dengan adanya anggota kepolisian yang
melakukan patroli atau dengan kata lain keberadaan polisi ditengah
masyarakat dapat mencegah timbulnya kejahatan, dalam hal ini
curanmor.
2. Menurut saudara bagaimanakah pelaksanaan patroli Sabhara yang sudah
dilaksanakan?
Jawaban: Berdasarkan hasil wawancara dengan Kasat Sabhara dan anggota
satuan Sabhara serta diperkuat dengan keterangan dari
masyarakat, maka dapat disimpulkan bahwa dengan adanya patroli
dilakukan belum mampu menekan angka kejahatan, terutama
kejahatan curanmor.
3. Dalam melaksanakan patroli sasaran apakah yang anda anggap penting
untuk dilalui patroli?
Jawaban: Sasaran penting adalah tempat-tempat yang rawan akan terjadi
kasus pencurian kendaraan bermotor.
4. Kendala apa saja yang menjadi faktor penghambat kegiatan patroli?
Jawaban: Seseorang yang mempunyai peran tertentu misalnya sebagai polisi,
diharapkan agar seorang tersebut berperilaku sesuai dengan peran tersebut.
Apabila peran dilihat wujudnya dari tujuan dasarnya atau hasil akhirnya, terlepas
dari cara mencapai tujuan atau hasil tersebut. Walaupun demikian, tidak tertutup
kemungkinan adanya cara-cara tertentu dalam suatu peran yang mendapat
sanksi dari masyarakat. Satuan Sabhara merupakan salah satu fungsi oprasional
Polri dibawah Baharkam Polri yang diberi tugas dan wewenang bersifat preventif.
Preventif (pencegahan) merupakan segala usaha, kegiatan dan tindakan yang
dilakukan untuk mencegah terhadap kemungkinan yang akan terjadi baik
ancaman maupun gangguan Kamtibmas.
Sedangkan patroli merupakan suatu bentuk kegiatan bergerak dari suatu
tempat ke tempat tertentu yang dilakukan oleh anggota sabhara Polri guna
mencegah terjadinya suatu tindak kriminal, memberikan rasa aman, perlindungan
dan pengayoman terhadap masyarakat. Patroli terdiri dari beberapa jenis,
diantaranya: (1) Patroli jalan kaki; (2) Patroli bermotor; (3) patroli gabungan.
Maraknya kasus pencurian kendaraan bermotor yang meresahkan masyarakat,
maka dengan adanya patrolman masyarakat akan merasa aman, terlindungi,
terayomi dari segala gangguan & ancaman dari luar, sehingga akan
menumbuhkan partisipasi masyarakat untuk membantu tugas-tugas Polri.