INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan...

17
INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN PENGHITUNGAN ETo Jurusan Tanah Fakultas Pertanian UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2013

Transcript of INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan...

Page 1: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN PENGHITUNGAN ETo

Jurusan Tanah Fakultas Pertanian

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

2013

Page 2: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

i

INSTRUKSI KERJA Pengolahan Data Hujan dan Penghitungan ETo

Jurusan Tanah Fakultas Pertanian

Universitas Brawijaya

Kode Dokumen : 00402 07801 Revisi : 0 Tanggal : 4 Februari 2013 Diajukan oleh : Ketua Unit Jaminan Mutu

ttd Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU

Dikendalikan oleh

: Sekretaris Jurusan ttd

Dr.Ir. Sugeng Prijono, SU

Disetujui oleh : Ketua Jurusan ttd Prof. Ir. Zaenal Kusuma, SU

Page 3: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

ii

DAFTAR ISI

Daftar Isi hal

1. Halaman Pengesahan ii

2. Daftar Isi iii

3. Perhitungan Eto dengan berbagai metode 1

A. Perhitungan ETo dengan metode Blaney-Criddle 1

B. Perhitungan ETo dengan metode Radiasi 6

C. Perhitungan ETo dengan metode Penman-Monteith 9

4. Pengolahan Data Hujan 11

A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan

basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12

B. Interpolasi data curah hujan dengan Metode Poligon

Thiessen 13

Page 4: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

1

PERHITUNGAN ETo DENGAN BERBAGAI METODE

-

1. PENGERTIAN Evapotranspirasi potensial (ETo) didefinisikan sebagai kecepatan evapotranspirasi dari permukaan tanah yang

diatasnya tertutup sempurna oleh rumput dengan ketinggian 8 – 15 cm, masih aktif tumbuh dan memilki kecukupan air. Penghitungan ETo dapat dilakukan dengan

berbagai metode diantaranya: metode Blaney Cridle, radiasi, dan Penman – Monteith.

2. RUANG LINGKUP

Instruksi kerja ini berlaku bagi mahasiswa ataupun civitas akademika lain yang akan menghitung ETo dengan metode Blaney Criddle, Radiasi dan Penman – Monteith.

3. ALAT dan BAHAN

a. Data meteorologi b. Alat hitung (kalkulator/excel)

4. REFERENSI

Modul praktikum irigasi dan drainase, panduan pengukuran Evapotranspirasi Potensial (ETo)

5. DEFINISI Evapotranspirasi potensial (ETo) didefinisikan sebagai kecepatan evapotranspirasi dari permukaan tanah yang

diatasnya tertutup sempurna oleh rumput dengan ketinggian 8 – 15 cm, masih aktif tumbuh dan memilki kecukupan air.

6. URAIAN PROSEDUR

A. Pengukuran ETo dengan Metode Blaney Criddle

Page 5: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

2

a) Ikuti langkah-langkah kerja dalam Gambar 1, dengan tahapan sebagai berikut:

b) Hitunglah Tmax (Suhu maksimum) harian dengan menjumlahkan suhu maksimum harian dibagi dengan jumlah hari;

c) Hitunglah Tmin (suhu minimum) harian dengan menjumlahkan suhu minimum harian dibagi dengan jumlah hari;

d) Hitunglah Tdaily mean (suhu rata-rata) harian dengan menjumlahkan suhu rata-rata harian dibagi dengan jumlah hari, apabila data suhu rata-rata

harian tidak tersedia dapat menggunakan data suhu maksimum rata-rata harian ditambah dengan data suhu minimum rata-rata harian dibagi dengan

dua;

e) Hitunglah nilai p (prosentase lama penyinaran rata-rata harian) dengan menggunakan Tabel 1, data

yang digunakan dalam penghitungan ini adalah data koordinat lintang lokasi;

f) Hitunglah nilai p(0,46T + 8);

g) Tentukan nilai RH min (kelembaban udara minimum) apakah tinggi (high), sedang (medium) atau rendah (low);

h) Tentukan nilai n/N dengan cara data lama

penyinaran rata-rata perhari dibagi dengan data penyinaran maksimum perhari;

i) Tentukan nilai U2 daytime (kecepatan angin siang

hari) rata-rata. apakah tinggi (high), sedang (medium) atau rendah (low). pembagian tinggi, sedang dan rendah dapat dilihat pada Gambar 2.

j) Tentukan nilai ETo dengan menggunakan Gambar 2.

Page 6: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

3

Gambar 1. Format perhitungan ETo dengan Metode Blaney

Criddle

Page 7: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

4

Tabel 1. Lama Penyinaran Rata-rata (p) harian selama satu tahun pada berbagai garis lintang yang

berbeda.

Page 8: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

5

Gambar 2. Prediksi ETo dari faktor f Blaney Cridle pada kondisi

RH, n dan U yang berbeda

Page 9: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

6

B. Pengukuran ETo dengan Metode Radiasi

a) Ikuti langkah-langkah kerja dalam Gambar 3,

melalui tahapan-tahapan berikut:

b) Tentukan nilai Ra (extra-terestrial radiation) dengan mengacu pada Tabel 2

c) Hitung nilai Rs (incoming shortwave radiation) dengan rumus perhitungan: (0.25 + 0.50 n/N)Ra mengacu pada Tabel 3

d) Tentukan nilai W (value of weighing factor) dengan mengacu pada Tabel 4

e) Tentukan nilai ETo dengan mengacu pada Gambar

4.

Gambar 3. Format perhitungan ETo dengan Metode Radiasi

Page 10: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

7

Page 11: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

8

Page 12: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

9

C. Pengukuran ETo dengan Metode Penman – Monteith

Pengukuran ETo dengan metode ini tidak dilakukan dengan manual melainkan menggunakan software Cropwat 4 Windows seri ke 8, dengan tahapan kerja

sebagai berikut:

a) Install software Cropwat 4 Windows;

Page 13: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

10

b) Setelah selesai menginstall, klik icon cropwat 8 untuk memulai program;

c) Klik menu Climate (ETo);

d) Klik menu options untuk mengatur (setting) unit data yang diinput;

e) Masukkan semua data iklim yang diminta;

f) Secara otomatis nilai ETo akan dihitung;

g) Simpan data hasil perhitungan pada direktori yang

diinginkan, dengan meng-klik icon save dibagian atas tampilan;

h) Klik menu open untuk membuka lagi data hasil

penghitungan tadi.

Page 14: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

11

PEGOLAHAN DATACURAH HUJAN RATA-RATA, BULAN BASAH DAN BULAN KERING, INTERPOLASI CURAH

HUJAN

-

1. PENDAHULUAN Curah hujan adalah banyaknya jumlah/banyaknya hujan

yang turun pada satuan waktu tertentu. Dalam prakteknya, data yang berhubungan dengan curah hujan yang sering digunakan untuk kegiatan yang berhubungan

dengan pertanian adalah curah hujan rata-rata, jumlah hari hujan dan pembagian bulan basah dan bulan kering. Seringkali di lokasi yang ingin diolah curah hujannya, data

curah hujan tidak tersedia dikarenakan tidak terdapat stasiun pengamat curah hujan dilokasi tersebut, untuk mengatasi kondisi seperti ini salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan interpolasi data curah hujan.

Salah satu metode interpolasi curah hujan adalah dengan metode Poligon Thiessen. Metode ini telah banyak digunakan secara luas karena dianggap dapat

memberikan data hujan yang lebih akurat, karena pada metode polygon setiap bagian wilayah tangkapan hujan diwakili secara proporsional oleh satu alat penangkar

hujan. Besarnya curah hujan rata-rata untuk suatu daerah tangkapan merupakan hasil rata-rata data hujan dari seluruh bagian daerah tangkapan yang diwakili oleh satu

alat penangkar hujan.

2. RUANG LINGKUP Instruksi kerja ini berlaku bagi mahasiswa ataupun civitas

akademika lain yang akan memproses data curah hujan dengan tujuan tertentu.

3. ALAT dan BAHAN

c. Data curah hujan d. Alat hitung (kalkulator/excel)

Page 15: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

12

4. REFERENSI

- 5. DEFINISI

Curah hujan adalah banyaknya hujan yang tercurah (turun)pada suatu daerah dalam jangka waktu tertentu;

Curah hujan rata-rata adalah banyaknya curah hujan pada satuan waktu tertentu dibagi dengan jumlah kejadian hujan;

Bulan basah adalah bulan-bulan yang curah hujannya lebih dari 100 mm;

Bulan kering adalah bulan-bulan yang curah hujannya

kurang dari 60 mm; Bulan lembab adalah bulan-bulan yang curah

hujannya antara 60-100 mm;

Jumlah hari hujan adalah banyaknya hari yang teridentifikasi turun hujan;

Interpolasi data curah hujan adalah suatu metode

atau fungsi matematika yang menduga nilai curah hujan pada lokasi-lokasi yang datanya tidak tersedia, salah satu metode yang dapat digunakan adalah dengan poligon thiessen.

6. URAIAN PROSEDUR

A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering serta jumlah hari hujan.

a) Penghitungan curah hujan rata-rata dilakukan dengan menjumlahkan banyaknya curah hujan dibagi dengan jumlah data hujan;

b) Bulan basah ditentukan dengan dengan menyeleksi bulan yang memiliki curah hujan lebih dari 100 mm;

Page 16: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

13

c) Bulan kering ditentukan dengan dengan menyeleksi bulan yang memiliki curah hujan kurang dari 60 mm

d) Jumlah hari hujan diketahui dengan melihat dari data curah hujan dalam satu bulan/tahun berapa jumlah hari yang teridentifikasi turun hujan.

B. Interpolasi Data Curah Hujan dengan Poligon Thiessen.

a) Hubungkan tiga stasiun penangkar hujan atau lebih yang berdekatan dengan garis lurus, kemudian ditarik

garis bantu yang tegak lurus dengan garis penghubung;

b) Hubungkan garis-garis bantu tersebut sehingga

wilayah yang akan dihitung curah hujannya terbagi menjadi beberapa poligon;

c) Masing-masing poligon tersebut mewakili luasan tiap

stasiun penakaar curah hujan;

d) Curah hujan rata-rata dihitung dengan menjumlahkan curah hujan pada masing-masing stasiun kemudian

dibagi dengan luas wilayah masing-masing poligon;

n

nn

AAA

RRARARR

...

.....).(

21

2211

Dimana :

R = Curah hujan rata-rata wilayah

(mm/ha)

1R , 2R ,.., nR

= Curah hujan masing-masing stasiun

(mm)

1A , 2A ,.., nA

= Luas wilayah masing-masing polygon

(ha).

Page 17: INSTRUKSI KERJA PENGOLAHAN DATA HUJAN DAN … PENGOLAHAN DATA... · A. Penghitungan curah hujan rata-rata, penentuan bulan basah dan bulan kering, jumlah hari hujan 12 B. Interpolasi

14

e) Contoh pembagian wilayah berdasarkan poligon thiessen lebih jelas lihat Gambar 5.

Gambar 5. Penentuan curah hujan rata-rata dengan

metode Poligon Thiessen