instructional design

75
 PORTOFOLIO DESAIN INSTRUKSIONAL DOSEN: PASCA SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 Prof.Dr.M.Atwi Suparman, M.Sc Dr.Robinson Situmorang.M.Pd NIM 7117140015  JAMRIDAFRIZAL

description

Desain Instructional merupakan senjata ampuh bgi guru untuk merancang sebuah pembelajaran yang memberikan implikasi optimal, baik secara emosi maupun kognisi

Transcript of instructional design

  • PORTOFOLIODESAIN INSTRUKSIONAL

    DOSEN:

    PASCA SARJANA TEKNOLOGI PENDIDIKANUNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

    2014

    Prof.Dr.M.Atwi Suparman, M.ScDr.Robinson Situmorang.M.Pd

    NIM 7117140015JAMRIDAFRIZAL

  • Kata Pengantar

    Alhamdulillahirrabillalamin, akhirnya tugas ini dapat diselsai sesuaidengan waktu yang sudah ditentutan oleh Dosen.

    Penulis mengucapkan banyak terima kasi kepada Prof.Dr.AtwiSuparman dan Dr. Robinson Situmorang yang telah membimbing danmemberikan penampilan terbaik mereka dalam kegiatan perkuliahan selamasemester satu.

    Penulis menyadari bahwa tugas portofolio ini masih jauh darisempurna, untuk itu penulis mengharapan adanya kritik dan saran yangmembangun dari semua pihak yang membaca karya ini.

    Tugas portfolio ini adalah akumulasi dari tujuh portfolio yang dimulaidari awal perkuliaha. Agar dapat memahami tugas ini dengan komprehensivebersama tugas akhir ini penulis menyertakan semua portfolio yang pernahditugaskan.

    Demikian kata pengantar ini dibuat agar dapat menjadi saranamemahami tugas desain instruksional ini

    Jakarta, 12 Desember 2014Penulis

    jamridafrizal

  • Daftar isi Tugas 1.Kondisi Faktual,Analisis Menggunakan Prinsip Belajar

    Dan Aliran Psikologi, Inovasi Yang Diambil Tugas 2. Prosedur Desain Instruksional Yang Sesuai Untuk

    Sistem Pembelajaran Masa Depan, Langkah-Langkah MpiYang Berbeda Dengan Praktik Pembelajaran Yang Ada

    Tugas 3. Model Pengembangan Instruksiona, PenentuanTujuan Instruksional Umum (Tiu

    Tugas 4 Tahap Awal Untuk Menentukan Tes Yang Valid,Menentukan Tes Yang Valid

    Tugas 5 (Model Strategi Instruksional Yang Comprehensive ) Tugas 6 ( Modul Satu Kali Pertemuan) Tugas 7 ( Evaluasi Formatif)

  • 1PERTANYAANDalam pertemuan pertama telah dibahas lima aliran psikologi dan 12 prinsipbelajar serta implikasinya terhadap kegiatan instruksional (pembelajaran).Dengan menggunakan aliran psikologi dan prinsip-prinsip belajar tersebut sertateo-ri/konsep psikologi lain yang Anda ketahui, harap diskusikan (berdua ataulebih, diluar jadwal pertemuan kita) tentang Apa saja inovasi (pembaharuan)yang dapat dilakukan pada praktik pembelajaran dewasa ini di tempat kerjaAnda?Ide Anda Perlu Difokuskan Pada:Langkah-langkah pembelajaran yang selama ini terjadi. Langkah-langkah tersebutter-bagi dalam tiga tahapan besar yaitu Ada Pendahuluan ditemukan Adabeberapa komponen deskripsi singkat, relevansi, dan tujuan instruksional. Didalam Penyajian ada uraian, contoh dan non contoh, latihan, rangkuman, tesformatif. Di dalam kegiatan Penutup ada umpan balik hasil tes formatif dantindak lanjut

    A.KONDISI FAKTUAL PRAKTEK PEMBELAJARAN YANG TERJADI

    Pada penjelasan ini penulis akan menguraikannya kedalam tiga bentuklangkah pembelajaran yaitu pendahuluan, penyajian dan penutupperkuliahan

    I. PENDAHULUAN1. Pada pendahuluan perkuliahan jarang dosen memberikan diskripsi secara

    dengan jelas dan terurut2. Dosen tidak terbiasa membuat kontrak mata kuliah yang di dalamnya

    terdapat uraian yang jelas mengenai kemampuan apa saja yang hendak diraih setelah kuliah selesai

    3. Tidak adanya penekanan pentingnya mempelajari suatu materi4. Jarang dilakukannya menggali pengetahuan awal mahasiswa

    TUGAS PERTAMA

    JAWABAN

  • 2II PADA TAHAP PENYAJIAN1. Penyajian mata kuliah sering tidak terkait, baik dengan yang lama,

    maupun dengan sudah diketahui, tidak sistematis.2. Menyajian materi seringkali tidak berdasarkan tujuan instruksional umum

    dan khusus, dosen mengajar hanya berdasarkan sillabus saja3. Jika Mahasiswa diminta presentasi dan diskusi dalam kuliah tidak diatur

    oleh dosen.4. Dosen sering berada di luar kelas ( non contoh) ketika mahaiswa

    berdiskusi5. Penyajian materi yang terkadang-kadang dimulai dari yang sulit.6. Penyanyian jarang diikuti dengan contoh dan non.7. Penyajian materi kurang disertai dengan media yang sesuai dengan

    bahan ajar8. Penilaian terhadap mahasiswa sering tidak dilakukan secara objective.9. Tidak memberikan berhatian yang merata kepada semua mahasiswa.10. Dosen sangat jarang melakukan mengecek pehaman siswa melalui

    bertanya.11. Tidak pernah melakukan Test formatif12. Pembelajaran umumnya hanya memberikan aspek pengetahuan

    III. PENUTUP.Penutup merupakan bagian akhir dari proses perkuliahan. Pada sesi inidosen memberikan beberapa pertanyaan yang dapat berupa secara lisanmaupun tulisan kegiatan hampir tak pernah dilakukan.

    B. ANALISIS TERHADAP MASALAH FAKTUAL DENGAN PRINSIP BELAJAR DANALIRAN PSIKOLOGI BELAJARMelihat beberapa kondisi faktual tersebut maka penulis mencoba membedahmasalah tersebut dengan 12 prinsip belajar dan 5 teori belajar. Pada uraianberikut penulis juga melakukan analisis berdasarkan semua point di atas.

  • 3I. TAHAP PENDAHULUAN

    1. Pada pendahuluan perkuliahan jarang dosen memberikan diskripsiringkas secara lisan MK, kondisi ini tidak sesuai dengan prinsip belajarbahwa prilaku berada di bawah pengaruh kondisi lingkungan, yang salahsatu implikasinya dalah tujuan perlu dinyatakan secara jelas.

    2. Dosen tidak terbiasa membuat kontrak mata kuliah yang di dalamnyaterdapat uraian yang jelas mengenai kemampuan apa saja yang hendak diraih setelah kuliah selesai keadaan seperti ini bertentangan denganprinsip belajar bahwa dengan persiapan, peserta didik dapatmengorganisasikan kegiatan belajarnya sendiri , implikasinya pemberiankemungkinan belajar yang fleksibel bahan ajar perlu didesain perludisusun panduan belajar

    3. Dosen jarang memberikan penekanan pentingnya mempelajari suatumateri, ini tidak releva dengan prinsip belajar yang menyatakan bahwastatus mental menghadapi pelajaran,akan mempengaruhi ketekunanpeserta,didik selama proses belajar, dimana dosen perlu menarikperhatian dengan menjelaskan manfaat isi pelajaran,pengajar harusmelakukan langkah-langkah instruksional,yang sistematik

    4. Jarang dilakukannya menggali pengetahuan awal mahasiswa aktivitas iniberseberangan dengan prinsip belajar bahwa kegiatan belajar dimulaidari pengetahuan awal peserta didik.Bila ditinjau dari sudut aliranpsikologi kognitivisme bahwa belajar adalah proses membangunpengetahuan dengan unsur pengetahun sebelumnya

    II. PADA TAHAP PENYAJIAN

    1. Penyajian mata kuliah sering tidak terkait, baik dengan yang lama,maupun dengan sudah diketahui, tidak sistematis. Hal ini perlu dilakukankarena sesuai dengan teori belajar kognitivisme,tingkat perkembangan

  • 4berpikir peserta didik dipengaruhi, kematangan intelektual, interaksidengan lingkungan,transmisi sosial (belajar dari orang lain),pembelajaranmenggunakan konsep learner characteristics, role of prior knowledge

    2. Menyajian materi seringkali tidak berdasarkan desain instruksional, dosenmengajar hanya berdasarkan sillabus sederhana saja. Sementara kalaukita lihat bahwa dalam prinsip belajar dikatakan bahwa kegiatan belajardibagi menjadi langkah-langkah kecil, isi pelajaran disajikan secarabertahap, isi pelajaran dimulai dari pengetahuan awal,eserta didik

    3. Jika Mahasiswa diminta presentasi dan diskusi dalam kuliah tidak dipanduoleh dosen, dosen hanya menyaksikan jalannya diskusi, hal yang demikiantentulah tidak relavan konsep belajar konstruktivism bahwa belajaradalah proses mengkonstruksi atau membuat sesuatu selamapembelajaran. kesalahan kegiatan pembelajaran yang tidak terfokus padapencapaian target belajar akan mengakibatkan rendahnya pencapaianhasil belajar.

    4. Dosen sering berada di luar kelas ( non contoh) ketika mahasiswaberdiskusi, diskusinya hanya dilakukan oleh mahasiswa saja hal tidaksesuai degan prinsip belajar yang menyatakan bahwa respon terhadaptanda-tanda terbatas akan ditransfer secara terbatas pula, karnadiskusinay tidak optimal karena arah diskusinya tidak jelas makapengetahuan yang didapat peserta didik hanya sedikit,

    5. Penyajian materi yang terkadang-kadang dimulai dari yang sulit.Sedangkan dalam prinsip pembelajaran dikatakan bahwa pendidikmestinya memulai dari bahan yang mudah sampai dengan ke materi yangsulit

    6. Penyanyian jarang diikuti dengan contoh nyata, bila keadaan ini dikaitkandengan dengan prinsip belajar bahwa respon terhadap tanda-tandaterbatas akan ditransfer secara terbatas pula, kondisi pembelajaran mirip

  • 5dunia nyata penyajian diperkaya dengan contoh yang positif dan contohnegatif (non-contoh

    7. Penyajian materi kurang disertai dengan media yang sesuai denganbahan ajar Pada hal dalam prinsip belajar kita temukan bawahmenyederhanakan materi yang kompleks dengan menggunakanmodel,misalnya dengan penggunaan media dan metode secara tepatpenggunaan model-model pembelajaran

    8. Penilaian terhadap mahasiswa sering tidak dilakukan secara objectivepemberian yang tidak pantas akan membuat mahasiswa kecewa.Perasaan kecewa dan sedih tentu dipersepsikan oleh mahasiswa sebagaisesuatu yang buruk, keadaan ini bila ditinjau dari sisi prinsip belajarbawah prilaku yang dihasilkan akan hilang bila tidak diperkuat misalnyapenghargaan atas keberhasilan, latihan dan tes yang sering disertai nilaiyang adil ,dan pujian

    9. Tidak memberikan berhatian yang tidak merata kepada semuamahasiswa. Dalam aliran psikologi behaviorisme dikenal dengan stimulusdan respon, perhatian dosen adalah salah satu stumulus yang mestidiberikan saat pembelajaran agar dosen mendapatkan respon balik darimahasiswa berupa memberikan perhatian terhadap apa yangdisampaikan oleh dosen

    10. Dosen sangat jarang melakukan mengecek pehaman siswa melaluibertanya. Pertanyaan dalam proses pembelajaran tentulah dapatmengecek bahwa ada mahasiswa yang sudah paham dan ada yang belumpamahaman. Sehingga dosen perlu mengulangi hal yang belumdipahamai. Dalam prinsip belajar dikatakan bahwa perkembangan dankecepatan,belajar setiap orang berbeda, belajar setiap orangberbeda,penguasaan prasyarat sangat penting, belajar tuntas, majumenurut kecepatan masing-masing

  • 611. Test formatif merupakan salah satu tolok ukut penguasaan materipelajaran oleh mahasiwa, penilai yang dilakukan oleh dosen hanyaberupa ujian UTS dan UAS saja. Hal ini tidak sesuai dengan prinsip belajaryang mengatakan bahwa belajar menjadi lebih cepat dan efisien bilasiswa diberitahu kemajuannya, Prinsip ini sesuai dengan teori belajarpsikologi kognitivism bahwa tujuan utama belajar adalah adanyaperubahan perubahan pengetahuan mahasiswa.

    12. Dalam proses belajar dosen jarang memberikan keterampilan yangmemberikan perubahan perilaku mahasiswa, sementara jika kitaperhatikan semestinya dosen juga perlu memberikan keterampilanpraktis. hal ini sesuai dengan teori belajar behaviorism bahwa prilakuyang dihasilkan akan hilang bila tidak diperkuat prilaku yang dihasilkan

    III. PENUTUP.

    Pada penutup suatu sesi pertemuan mata kuliah tes formatif perludilakukan untuk mendapatkan feed back dari mahasiswa untukmengetahui seberapa jauh pemahaman siswa dalam materi tersebut.Menurut prinsip belajar bahwa penghargaan atas keberhasilan, latihandan tes yang sering disertai nilai yang adil ,dan pujian

    C. INOVASI YANG PERLU DILAKUKANSetelah menganalisis masalah faktual di atas dengan beberapa prinsipbelajar dan teori psikologi tentang belajar, maka penulis mencobamelakukan atau akan melakukan inovasi yang relevan dengan setiapmasalah sehingga semua praktek praktek pembelajaran dapat diperbaiki.Untuk beberapa hal penulis belum bisa melakukannya karena perkuliahansudah di tengah jalan, tapi untuk hal yang mungkin di lakukan perbaikanselama proses perkuliahan

  • 7I. TAHAP PENDAHULUAN1. Pada point jarang dosen memberikan diskripsi ringkas secara lisan MK

    inovasi yang akan dilakuan yaitu dosen harus memberikan diskripsiringkas secara lisan dan tulisan Mata kuliah. Uraian diskrips ringkas iniharus serasa dan selaras dengan semua komponen dalam rancanganpembelajaran

    2. Dosen tidak terbiasa membuat kontrak mata kuliah inovasi yang akanpenulis lakukan adalah membuat kontrak mata kuliah yang didalamnya terdapat uraian yang jelas mengenai kemampuan apa sajayang hendak di raih setelah kuliah selesai. Uraian kemampuan tidakhanya berkaitan dengan kemampuan kognitif, tapi juga affektif danpsikomotrik

    3. Dosen jarang memberikan penekanan pentingnya mempelajari suatumateri inovasinya Dosen harus memberikan penekanan pentingnyamempelajari suatu materi. Dengan memberika penekanan terhadapapentingnya suatu materi kepada mahasiswa maka mereka akan dapatmembayangkan keterkaitan pertemua tersebut dengan pertemuaselanjutnya, sehingga untuk pertemuan berikutnya mahasiswa akanmemiliki motivasi untuk masuk mata kuliah tersebut

    4. Jarang dilakukannya menggali pengetahuan awal mahasiswa Inovasiyang sudah dilakukan adalah adalah selalu diupayakan setia awalperkuliahan adanya kegiatan appersepsi.Dengan menggali kemampuanawal mahasiswa maka dosen dapat mengukur sejauh mana materiyang akan disampaikan tersebut sudah diketahui oleh mahasiswa,sehingga dosen tidak perlu mengulang hal yang sudah dikuasaimahasiswa

  • 8II. PADA TAHAP PENYAJIAN1. Penyajian mata kuliah sering tidak terkait inovasinya Penyajian mata

    kuliah yang wajib terkait, baik dengan yang sebelumnya, maupundengan sudah diketahui, secara sistematis. Keterkaitan suatu pokokbahasan sebelumnya dengan yang sedang dan akan diajarkan dapatmembantu mahasiswa untuk memahami mata kuliah secara utuh

    2. Menyajian materi seringkali tidak berdasarkan desain instruksionalInovasinya dosen harus harus membuat desain instruksional yang baik.Dengan adanya desain intruksional maka tahapan dalam pembelajaranakan dapat dilakukan secara sistematis, dan runut. Mulai dari yangmudah sampai padahal yang sulit

    3. Jika Mahasiswa diminta presentasi dan diskusi dalam kuliah tidakdipandu oleh dosen Inovasinya. Dosen perlu memandu proses diskusi,tujuan diskusi, sehingga konstruksi pengetahuan dapat dibangundengan baik. Waktu dan energi mahasiswa dapat dihemat dan diskusiberjalan efektif dan efisien

    4. Dosen sering berada di luar kelas ( non contoh) ketika mahasiswaberdiskusi inovasinya Dosen harus hadir menyaksikan mahasiswaberdiskusi. Walapun mahasiswa adalah orang yang sudah beranjakdewasa, kehadiran dosen juga kan memberikan penguatan padamahasiswa bahwa mereka merasa diperhatikan, diayomi

    5. Penyajian materi yang terkadang-kadang dimulai dari yang sulitInovasinya penyajian terlebih dahulu dimulai dari yang mudah teruskepada yang kompleks. Ilustrasi yang sederhana dan contoh yangkonkrit akan memudahkan mahasiswa untuk menangkap konsep yangabstrak

    6. Penyanyian jarang diikuti dengan contoh nyata Inovasinya Penyanyianharus diikuti dengan contoh nyata ( prilaku yang diharapakan) dan non-

  • 9contoh (prilaku yang tidak diharapkan). Salah satu yang dapatmeguatkan memori jangka panjang mahasiswa adalah adanya contohyang nyata dan contoh yang jelek

    7. Penyajian materi kurang disertai dengan media yang sesuai denganbahan ajar inovasinya dosen seharusnya meggunakan media yang cocokdengan materi ajar sehigga memudahkan mahasiswa memahaminya.Pemilihan dan penggunaan media yang cocok dengan bahan ajar akansangat effektif dalam menyampaikan pesan kepada manusia. Dalamteori tentang gaya belajar dijelaskan bahwa manusia manusia memilikibanyak cara untuk menangkap informasi, bisa lewat suara, gambar dangerak

    8. Penilaian terhadap mahasiswa sering tidak dilakukan secara objectiveinovasinya Penilaian terhadapa mahasiswa harus berlaku objectivesehingga mahasiswa yang merasa mampu untuk menyelesaikan tugasadan ujiannya dengan baik tapi tidak mendapatkan nilai yang bagus akanmerasa kecewa. Dengan memberikan nilai yang sesuai dengankemampuan mahasiswa dan memeriksa tugas mahasiswa, merekamarasa bahwa apa yang mereka lakukan adalah penting dan tidak sia-siaini akan menjadi umpan balik bagi dosen

    9. Tidak memberikan berhatian yang tidak merata kepada semuamahasiswa inovasinya memberikan berhatian yang merata kepadasemua mahasiswa. Pemberian perhatian yang wajar pada mahasiswadan tidak membeda-bedakan mereka maka semua mahasiswa merasabahwa semua mereka adalah sama di mata dosen

    10. Dosen sangat jarang melakukan mengecek pehaman siswa melaluibertanya inovasinya dosen seharusnya mengajukan pertanyaan kepadamahasiswa selama proses perkuliahan berjalan agar diketahui

  • 10

    perkembanagan penguasan mahasiswa terhadap materi kuliah,dosendapat mengetahui bagian materi yang belum di kuasai mahasiswa,

    11. Test formatif merupakan salah satu tolok ukut penguasaan materipelajaran oleh mahasiwa Inovasi yang bisa dilakukan adalah ujian formatifharus dilakukan pada setiap kali selesai perkuliahan, dosen diwajbkanuntuk memeriksa hasil ujian mahasiswa, agar didapat kepastian sejauhmana kemampuan mahasiswa dalam menguasai materi aja. Hal ini sesuaidengan prinsip belajar yang mengatakan bahwa belajar menjadi lebihcepat dan efisien bila siswa diberitahu kemajuannya, implikasinya urutanpelajaran dimulai dari yang sederhana menuju yang kompleks,kemajuansiswa diinformasikan secara bertahap dan teratur dan Prinsip ini sesuaidengan teori belajar psikologi kognitivism bahwa tujuan utama belajaradalah adanya perubahan perubahan pengetahuan mahasiswa.

    12. Dalam proses belajar dosen jarang memberikan keterampilan yangmemberikan perubahan perilaku mahasiswa Dalam proses belajar dosenjarang memberikan keterampilan yang memberikan perubahan perilakumahasiswa inovasiya dosen semestinya memberikan keterampilan yangmemberikan perubahan perilaku. Hal ini sesuai dengan teori belajarbehaviorism.Bila kita perhaikan prinsip belajar ke tiga bahwa prilaku yangdihasilkan akan hilang bila tidak diperkuat prilaku yang dihasilkan Akanhilang bila tidak diperkuat

    III. PENUTUP.

    Inovasi yang dapat dilakukan terhadap tidak adanya ujian formatif padaakhir perkuliahan adalah dengan mengadakan tes formatif untukmendapatkan feed back dari mahasiswa.

    Demikianlah Tugas Penulis Buat Dengan Hati Dan Pikiran Yang Sungguh SemogaSesuai Dengan Apa Yang Diharapkan

  • 7Pada pertemuan kedua kita telah membahas berbagai model DesainInstruksional (DI). Dari pembahasan itu harap didiskusikan (berdua atau lebih,dengan waktu diluar jadwal pertemuan kita) tentang:1. Langkah-langkah/prosedur desain instruksional yang Anda pandang sesuai

    untuk sistem pembelajaran masa depan.2. Dalam langkah-langkah itu apa yang dianggap berbeda dengan praktik

    pembelajaran pada umumnya selama ini? Untuk sementara hasil diskusiAnda harap disimpan lagi, seperti hasil Diskusi Kelompok-1.

    3. Pada pertemuan ketiga yang akan datang beberapa dari Anda akan dimintauntuk presentasi tentang hasil dua kali diskusi setelah pertemuan pertamadan kedua. Bila di antara Anda ada yang ingin sukarela presentasi tentu akanmenyenangkan. Bila tidak ada, perkenankan saya menunjuk secarasukarela untuk presentasi dengan mengikuti mata telunjuk saya.Diharapkan kita semua dapat belajar dari presentasi Anda.Selamat berdiskusi dan bersiap presentasi pada pertemuan ketiga.

    JAWAB:1. Prosedur Desain Instruksional yang Sesuai untuk Sistem Pembelajaran

    Masa DepanPada tugas tugas I telah diuraikan mengenai masalah yang dapat

    diidentifikasi dalam proses pembelajaran berupa inovasi yang dapat dilakukan,dalam realitasnya sangat diperlukan sebuah inovasi dalam pembelajaran diruangan kelas dengan berorientasi kepada suatu sistem instruksional(pembelajaran). Inovasi dalam pembelajaran sangat diperlukan agar tujuanpembelajaran yang sudah digariskan dalam instruksional khusus dapat dicapai .

    TUGAS KE DUA

    JAWABAN

  • 8Dalam praktek kesehariann terlihat pengajar terperangkap dalam aktifitasrutin instruksional sehingga lupa untuk melakukan inovasi. Padahal inovasiinstruksional sungguh diperlukan agar pengajar dapat keluar dari rutinitas yangterjadi selama ini. Umumnya yang menjadi fokus dalam praktek isntruksionaladalah bagaimana materi ajar tersebut dapat disampaikann secara tuntas,bukan bagaimana tujuan pembelajaran yang sudah didesain dapat dicapai.Dengan demikian, diperlukan suatu model desain pembelajaran yang dapatdiaplikasikan secara mudah oleh para pengajar

    Dalam desain instruksional kita temuka beragam model desainpembelajaran yang dikenal dalam sistem pembelajaran di Indonesia denganorientasi yang beragam pula. Misalya model-model desain pembelajaran inisudah berkembang di era tahun 60-an dan 70-an seperti model PPSI, ModelSAFE, Model The Michigan State, Model Banathy, dan Model MINERVA.

    Sedangkan untuk model sekarang seperti Model Dick dan Carey, modelADDIE dari Gagne dan model ASSURE dikembangkan Smaldino dan kawan-kawan.

    Model-model desain pembelajaran yang berkembang sekarang tidakcukup memberikan ruang gerak kepada para guru untuk mendesain denganbenar pembelajaran di kelas sesuai dengan karakteristik pembelajaran yangberkembang di Indonesia.

    Ada beberapa kemungkinan kenapa model-model tersebut sulitditerapkan dalam desain instruksional, mungking disebabkan berbahasa inggrisatau juga karena rumitnya langkah-langkah pendesainan, sehingga para gurususah untuk memulainya dari mana. Dengan demikian pembelajaran di kelasmenjadi tidak berpola dan hanya mengalir memenuhi rutinitas dan hanyaberorietnasi kepada hasil bukan sistem pembelajaran yang benar.

    Memperhatikan hal-hal di atas maka perlu untuk menata sistempembelajaran di masa depan yang lebih inovatif, sehingga tidak terjebak padarutinitas, tetapi bagaimana proses pembelajaran dapat berlangsung dengan

  • 9menyenangkan dan perubahan perilaku yang positif dikalangan para gurumuncul sehingga diperlukan suatu model yang cocok untuk karakter para guru diIndonesia.

    Dengan memperhatikan hal ini Pof. Dr. Atwi Suparman (Prof.Emeretus diUniversitas Terbuka ) telah lama memperhatikan fenomena pembelajaran diIndonesia, utamanya kekurangan para guru dan dosen dalam mendesainpembelajaran.

    Prof Atwi melakukan pengamatan dan analisis yang cukup cukup lamauntuk medapatkan inspirasi bagaimana untuk mendesain pembelajaran yangsederhana dan gampang diterapkan oleh guru. Desain yang dirancang tentunyatidak hanya sederhana, tetapi tetap memperhatikan prinsip-prinsip yang adadalam pembelajaran dan tetap berorientasi pada sistem. Model desainpembelajaran yang dikembangkan oleh Atwi Suparman selajutnya hingga saat inidikenal dengan Model Pengembangan Instruksional atau MPI (Atwi Suparman,2014:130).

    Model Pengembangan Instruksional yang dikembangkan Atwi Suparmanyang dimulai dari dari model desain instruksional yang dikembangkan oleh Dickdan Carey. Namun kedua model ini memiliki perbedaan. Perbedaan tersebutterletak pada langkah operasional dan langkah-langkah pengembangan. Padalangkah pengembangan strategi instruksional Model Dick dan Carey seolah-olahdilandasi oleh tes acuan patokan bukan pada tujuan. sebaliknya menurut MPIpengembangan strategi instruksional dan tes acuan patokan kedudukannyasama-sama dilandasi oleh Tujuan Instruksional Khusus Pembelajaran. Perbedaaninilah boleh jadi, jika para guru menganut model Dick dan Carey akan terjebakdalam mendesain pembelajarannya. Sedangkan, MPI memberikan gambaran,bahwa penyusunan tes acuan patokan, penyusunan strategi pembelajaranberawal dari tujuan pembelajaran yang selanjutnya diteruskan denganpenyusunan bahan pembelajaran, dan desain evaluasi formatif.

  • 10

    Bila kita perhatikan kemudahan dan kesederhanaan MPI untukmenyusun desain instruksional diharapkan dapat membatu guru dalammendesain pembelajaran agar menjadi lebih baik di masa depan.

    2. Langkah-Langkah MPI Yang Berbeda Dengan Praktik Pembelajaran YangAda

    MPI yang dikembangkan Atwi Suparman sangat jelas dan sederhanasebagaimana tergambar berikut ini.

    Gambar 1. Model Pengembangan Instruksional (Atwi Suparman, 2014: 71).Pada model MPI bagan di atas memberikan gambaran kepada kita,

    bahwa dalam pelaksa-naan pembelajaran semuanya harus berpatokan kepadatujuan pembelajaran. Langkah pertama yang harus dilakukan adalahmengidentifikasi kebutuhan pembelajaran dan un-tuk selanjutnya dirumuskandalam tujuan umum pembelajaran (TIU). Langkah beri-kutnya adalah melakukananalisis instruksional dan mengidentifikasi perilaku awal dan karakteristik awalsiswa. Hasil analisis ini selanjutnya dituangkah dalam tujuan instruksional khusus(TIK). TIK yang sudah terseusu selanjutnya akan menjadi dasar dalamperancangan tes acuan patokan dan strategi pembelajaran. Pada MPI,penyusunan materi ajar baru dilakukan pada langkah ketujuh, yaitu setelahperancangan tes acuan patokan dan strategi pembelajaran. Setelah materi

  • 11

    pembelajaran disusun, langkah selanjutnya adalah mendesain dan melaksanakanevaluasi formatif.

    Perbedaan yang ada dengan aplikasi pembelajaran yang ada saat ini,bahwa para guru terjebak kepada penentuan materi ajar terlebih dahulu.Pembelajaran tidak dilandasi dengan analisis kebutuhan yang kuat serta tidakdirumuskan pada tujuan pembelajaran yang sesungguhnya. Dengan kata lain,langkah-langah perumusan tujuan (TIU dan TIK), pendesainan tes acuan patokan,dan strategi pembelajaran bersumber dari materi/bahan ajar. Hal ini berbandingterbalik (sangat berbeda) dengan langkah-langkah yang dikembangkan MPI.

    Dalam praktik-praktik pendesainan pembelajaran yang keliru seperti inimerupakan indikasi yang menyebabkan hasil belajar yang diperoleh tidakmenggambarkan hal yang sebenarnya. Siswa hanya memperoleh nilai (angka)yang hanya menggambarkan satu aspek saja, yaitu kognitif. Tetapi bagaimanaproses, aplikasi dan skill yang diharapkan belum sepenuhnya diperolehgambaran. Kesalahan praktik pendesainan ini juga yang menyebabkan para gurumengajar berorientasi kepada bahan ajar. Siswa diupayakan menguasai bahanajar sampai tuntas untuk memenuhi keinginan rancangan guru. Tes dan evaluasihanya berorientasi pada materi, bukan pada tujuan yang ingin dicapai.Akibatnya, strategi pembelajaran menjadi tidak menyenangkan. Siswa dituntutseperi mesin untuk menguasai dan menyelesaikan serangkaian materi ajar. Siswatidak diajak untuk mengkonstruk sendiri pengalamannya.

    Kesalahan-kesalahan ini berlaku sistematis, tidak hanya di satu sekolahpada satu wilayah, tetapi hampir berlaku umum. Sebagai gambaran, berapabanyak para guru yang telah memiliki perangkat pembelajaran yang sudahdisiapkan oleh para penerbit, baik itu silabus maupun RPP. Padahal itu semuadisusun oleh tim penerbit berdasarkan materi yang ada dalam buku yang merekaedarkan. Pada akhirnya, para guru tidak mampu untuk menganalisis kebutuhanpembelajaran yang sebenarnya. Mereka tidak bisa menghitung minggu efektif,program mingguan, program bulanan, program semester, dan program tahunan,

  • 12

    serta tingkat ketuntasan yang diharapkan yang seha-rusnya menjadi landasandalam menyusun tujuan umum pembelajaran, analisis instruksional,mengindentifikasi perilaku dan karakteristik siswa, perancangan tes acuanpatokan, dan perancangan strategi pembelajaran. Kesalahan-kesalahan sepertiini hanya bisa diakhiri jika para guru mau mendesain secara benar pembelajaranyang akan disampaikan dengan berpatokan kepada model desain yang merekapahami.

  • 1PERTANYAANSetiap mahasiswa diharapkan menyelesaikan tugas-tugas sebagai berikut :1. Tentukan matakuliah ampuan sesuai dengan tugas yang diberikan pimpinan

    Anda.2. Carilah nilai rata-rata matakuliah tersebut yang diperoleh mahasiswa dalam 5

    semester terakhir. Tafsirkan nilai tersebut: tinggi ( ideal diatas 3.0 ) sedang-sedang saja (2.5 3.0 ), ataukah rendah/mengecewakan (dibawah 2.5 ) ?

    3. Berapa nilai rata-rata mahasiswa yang di harapkan bila sistem pembelajarandalam matakuliah yang Anda ampu ( Bahan belajar cetak non cetak, pedomanpengajar, dan panduan belajar) sudah Anda perbaiki melalui proses desaininstruksional ? Catatan : Anda tentu perlu juga memperbaiki penyelenggaraanpraktikum matakuliah tersebut. Bukankah semua komponen tersebutmerupakan bagian dari sistem instruksional yang harus diperbaiki melaluiproses desain instruksional ?

    4. Tentukan tujuan instruksional umum ( TIU = instructional goal (s) matakuliahAnda. Ajaklah satu dua orang teman sejawat sesama dosen untukmemvalidasi TIU Anda. Bila mungkin ajak pula atasan /pengguna lulusan danseorang lulusan yang pernah mengambil matakuliah tersebut untuk melakukanvalidasi bersama.

    5. Lakukan analisis instruksional dengan menjabarkan TIU sehingga dihasilkanpeta kompetensi matakuliah yang Anda ampu. Buat peta kompetensi itusecara rinci dari yang pernah di lihat.

    6. Tentukan entering-behavior line di dalam peta kompetensi tersebut7. Tuliskan semua tujuan instruksional khusus (TIK) matakuliah Anda. Sebagian

    diantaranya harap ditulis dalam format ABCD.8. Diskusikan hasil butir 4, 5, 6, dan 7 tersebut di atas dengan dua atau tiga orang

    teman Anda sesama mahasiswa Desain Pembelajaran ini di luar jadwalpertemuan. Fokus diskusi tersebut adalah memadai tidaknya caramerumuskan TIU, cara melakukan analisis instruksional, konsistensi seluruh TIKdengan TIU nya, dan cara menulis TIK yang berformat ABCD.

    9. Revisi hasil kerja Anda atas dasar hasil diskusi seperti yang dimaksudkan dalambutir 8 lalu foto copy 6 x untuk dibagikan kepada kelompok diskusi padapertemuan ke-5 yang akan datang.

    TUGAS TIGA

  • 2Jawaban Point 1,2,3Setelah melakukan analisis kebutuhan dan penentuan model

    pengembangan instruksional (tugas 1 dan 2), berikut ini merupakan langkah-langkah desain instruksional berdasarkan MPI.

    Langkah-langkah MPI ini digunakan untuk mendesain pembelajaranStatistika di Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan Pandegelang. Hal inidilatarbelakangi oleh kurang memuaskannya hasil belajar yang dicapai mahasiswadalam 5 tahun terakhir. Berdasarkan catatan hasil 5 semester terakhir, nilai rata-rata Statistika semester lima mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa InggrisSekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan Pandegelang seperti terlihat padatabel berikut:

    Tabel 1.Pencapaian Nilai Rata-rata Statistika Jurusan Pendidikan Bahasa InggrisSekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan Pandegelang

    No Tahun Rata-rata Nilai Kategori1 2014 2,8 Sedang-sedang saja2 2013 2,6 Sedang-sedang saja3 2012 2,5 Sedang-sedang saja4 2011 2,4 Rendah/Mengecewakan5 2010 2,3 Rendah/Mengecewakan

    Dengan memperhatika data diatas jika dianalisis lebih spesifik, pencapaianrata-rata nilai yang masih rendah pada materi Statistika. Oleh sebab itu, perbaikandesain pembelajaran dalam tugas ini lebih dititik beratkan pada pembelajaranpenguasaan Statistika. Kondisi yang terjadi di lapangan (Sekolah Tinggi IlmuPendidikan dan Keguruan Pandegelang) menunjukkan bahwa pembelajaranStatistika adalah pokok bahasan yang paling sulit dikuasai oleh mahasiswa karena

    JAWABAN

  • 3selama ini mahasiswa tidak diajak untuk mengkonstruk pengalaman dan latihanmereka sendiri. Mahasiswa bahkan lebih banyak diberikan pengetahuan-pengetahuan tentang statistika secara teoritis semata. Mereka tidak diajakbagaimana memproses sebuah pengalaman belajar sehingga menjadi sebuahpengetahun yang relatif permanen. Melalui desain pembelajaran yang baikdiharapkan agar mahasiswa mampu menguasai materi Statistika secara efektif danefisien, yang dapat melibatkan daya konstruk mahasiswa untuk memperolehpengetahuan tentang Statistika.

    Dengan demikian, diharapkan pengetahuan secara induktif akan diperolehmahasiswa melalui pengalaman dan latihan selama mengikuti perkuliahanStatistika. Pencapaian nilai di atas belum menggambarkan tingkat pencapaianyang diinginkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagaimana telahdijelaskan pada bagian terdahlu. Oleh sebab itu, dengan mendesain pembelajaranyang menggunakan MPI, diharapkan nilai rata-rata mahasiswa dalam belajarStatistika mencapai angka 81 ke atas atau setara dengan angka mutu 4,0.Pencapaian target nilai rata-rata tersebut cukup realistik karena dilakukan setalahperbaikan desain pembelajaran, baik dari sisi bahan belajar cetak non cetak,sumber belajar, maupun panduan belajar. Di samping perbaikan tersebut, langkahyang tidak kalah penting adalah perancangan strategi pembelajaran yangmenyenangkan dan mengaplikasikannya di kelas. Hal ini diperlukan, karenamahasiswa diasumsikan hanya akan dapat belajar dan menyerap materiperkuliahan jika proses pembelajarannya menyenangkan. Selanjutnya, terhadaphasil pembelajaran yang dicapai oleh mahasiswa akan dilakukan evaluasi formatifdan menyampaikan hasilnya kepada mahasiswa. Bagi mahasiswa yang telahmencapai hasil pembelajaran yang diharapkan, akan dberikan umpan balik denganmemberikan penghargaan berupa hadiah atau pujian. Sementara bagi mahasiswayang belum mencapai nilai sesuai target, maka akan diberikan kegiatan tindaklanjut berupa penugasan untuk mengerjakan latihan atau diskusi kelompok di luar

  • 4jam kuliah. Hal ini berguna untuk membangkitkan semangat dan motivasi belajarbagi mahasiswa.

    Jawaban Point 4 ( Penentuan Tujuan Instruksional Umum (TIU)Tujuan Instruksional Umum (TIU)

    Langkah beriktnya yaitu mengidentfikasi tujuan umum pembelajaranStatistika, yaitu dengan diawali dengan menganalisis kebutuhan untukmenentukan tujuan. Langkah ini penting untuk menentukan apa yang seharusnyadapat dilakukan dan kompetensi apa yang harus dimiliki oleh mahasiswa setelahmengikuti kegiatan pembelajaran Statistika.

    Tujuan umum adalah pernyataan yang menjelaskan kemampuan apa sajayang harus dimiliki oleh mahasiswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran.Tujuan umum diidentifikasi berdasarkan hasil analisis kebutuhan. Hasil analisiskebutuhan didasarkan pada informasi atau data yang diperoleh dari mahasiswa(pebelajar), dosen Statistika (pengelola/penyelenggara pendidikan), dan darimasyarakat sebagai pengguna lulusan Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan danKeguruan Pandegelang.

    Dalam rangka mendapatkan gambaran tentang kualifiksi kemampuan yangdiharapkan dan dapat dimiliki oleh mahasiswa setelah mengikuti pembelajaranStatistika di Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan Pandegelang, dapatdilakukan dengan mengkaji hasil belajar yang sudah dicapai oleh mahasiswa dalamJurusan Pendidikan Bahasa Inggris selama lima tahun terakhir. Berdasarkan hasilanalisis kebutuhan sebagaimana telah diuraikan pada bagian di atas, berikut inidapat dirumuskan tujuan umum pembelajaran Statistika dalam mata kuliahStatistika, sebagai berikut :

  • 5Mata Kuliah : StatistikaSemester : V (lima)Tujuan Instruksional Umum :Setelah mengikuti perkuliahan mahasiswa semester

    V daharapkan mampu menerapkan Statistika untukAnalisa Data dalam membantu penulisan Skripsidan pada bidang yang terkait.

    Untuk jawaban pertanyaan no 5. Jika dipetakan maka Tujuan Instruksional Umumtersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

    Peta Tujuan Pembelajaran Umum Statistika

    Pengertian Statistikdan Statistika

    Macam dan JenisData Statistika

    Ukuran PemusatanData Tunggal

    Ukuran PemusatanDist. Frekuensi

    Tabel DistribusiFrekuensi

    Penyajian TabelDist. Frekuensi

    Ukuran Kemiringan

    Ukuran Keruncingan

    Kenormalan Data

    Korelasi ProductMoment

    Mahasiswa akan dapatmenerapkan Statistika untukAnalisa data dalam membantu

    penulisan Tugas Akhir

    Ukuran PenyebaranData Tunggal

    Ukuran PenyebaranDist. Frekuensi

    1

    2

    3 4

    5

    6

    7 8

    9

    10

    11

    12

  • 6Jawaban point 6 Analisis InstruksionalSetelah perumusan Tujuan Instruksional Umum ditentukan dan

    dilakukannya pemetaan kompetensi yang diharapkan dari hasil belajar, makalangkah selanjutnya adalah melakukan analisis untuk mengindentifikasiketerampilan bawahan yang harus dipelajari mahasiswa dalam rangka mencapaiTujuan Pembelajaran Khusus (TIK atau Learning Objectives).

    Kompetensi dapat dijadikan sebagai indikator dari kinerja yang baik ataulebih baik yang didapat dari hasil kemampuan dalam mengaplikasikanpengetahuan, keterampilan dan sikap dan perilaku yang bermakna dalamkehidupan. Kemampuan atau kapabilitas disebut oleh sebagian praktisipembelajaran sebagai kompetensi dasar karena menjadi dasar untuk mencapaikompetensi (Atwi Suparman, 2014)

    Berdasarkan Pendapat Atwi Suparman (2014:120), bahwa analisisinstruksional adalah proses penja-baran perilaku umum menjadi perilaku khususyang terssusun secara logis dan siste-matis. Analisis instruksional dimaksudkanuntuk mengidentfikasi perilaku-perilaku khusus yang dapat menggambarkanperilaku umum secara lebih terperinci. Pengertian di atas dapat juga dipahamibahwa dengan melakukan analisis instruksional dapat memberikan pemahamanlebih jelas tentang perilaku yang hendak kita dapat dalam pembelajaran.

    Perilaku tersebut adalah turunan atau rincian dari Tujuan InstruksionalUmum. Tujuan Instruksional Umum mata kuliah statistika yang telah diuraikan diatas, kemudian dilakukan analisis instruksional untuk mengidentifikasiketerampilan khusus sebagaimana digambarkan dalam diagram analisispembelajaran berikut:

  • 7Pengertian Statistikdan Statistika

    Macam dan JenisData Statistika

    Ukuran PemusatanData Tunggal

    Ukuran PemusatanDist. Frekuensi

    Tabel DistribusiFrekuensi

    Penyajian TabelDist. Frekuensi

    Ukuran Kemiringan

    Ukuran Keruncingan

    Kenormalan Data

    Korelasi ProductMoment

    Mahasiswa akan dapatmenerapkan Statistika untukAnalisa data dalam membantu

    penulisan Tugas Akhir

    Ukuran PenyebaranData Tunggal

    Ukuran PenyebaranDist. Frekuensi

    1

    2

    3 4

    5

    6

    7 8

    9

    10

    11

    12

    Entry Behavior Level

  • 1Entering-Behavior Line.Selanjutnya adalah kegiatan desain pembelajaran yaitu menyusun

    kemampuan awal (initial capability) yang disumsikan mahasiswa telah sudahdimiliki. Kegitan ini dimaksudkan untuk mempermudah pelaksanaan kegiataninstruksional. Diketahuinya kemampuan awal yang ada pada mahasiswa,tentulah sangat diharapkan dapat membantu pengajar dalam menyusun TujuanInstruksional Khusus, strategi pembelajaran, pengembangan materi/bahan ajardan evaluasi formatif.

    Merujuk pada Prof.Atwi Suparman (2014), Entering behavior adalahkompetensi yang sudah dikusai oleh peserta didik sebelum mengikuti matapelajaran Anda. Sedangkan Entering behavior line adalah garis batas antarakompetensi yang sudah dikuasai dan kompetensi yang masih perlu diajarkan.

    Sebagaimana telah penulis uraikan sebelumnya bahwa saat kitamelakukan analisis instruksional yang didapatkan dari TIU dan kompetensi dasarmata kuliah Statistika, diketahui bahwa pengetahuan awal atau prasyarat yangtelah dimiliki mahasiswa pada saat mereka belajar Statistika di SMA atausederajat. Pengetahuan tersebut dapat diharapkan meningkatkan pengetahuanStatistika dengan penerapan dalam analisa data pada tugas akhir.

    Uraian di atas dapat dikuatkan dengan suatu pendapat bahwa siswa SMA(rata-rata usia 15-19 tahun) yang dapat dikategorikan sebagai masa pra remajadan remaja yang sudah mampu diajak untuk berpikir rasional,jika kia merujukkepada Jean Peaget pada usia ini anak sudah masuk pada masa perkembanganformal operasional (formal operational thought) yaitu Karakteristik tahap iniadalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalarsecara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia atau dapatberpikir secara akbstrak dan hipotesis. Dengan dasar tersebut di atas makamahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan Pandegelang cocokditerapkan Mata Kuliah Statistika dengan pendekatan konstruktivistik.

  • 2Selanjutnya penulis akan membuat tabel perilaku bawahan (enterybehavior) mahasiswa dalam pembelajaran Statistika. Disamping itu penulis jugamenggambarkan karakteristik awal mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pendidikandan Keguruan Pandegelang sbb:1. Mahasiswa mempunyai kompetensi awal yang bervariasi tentang

    pemahaman Statsistik dan Statistika.2. Mahasiswa belum terbiasa belajar mandiri untuk beberapa rumus statistika.3. Mahasiswa belum mempunyai kemampuan untuk menerapkan analisa data

    dengan memakai statistika dengan benar.4. Mahasiswa belum mempunyai displin waktu belajar.5. Mahasiswa belum terbiasa untuk belajar secara sistematik dan terprogram.6. Mahasiswa umumnya dapat mengoperasionalkan komputer dan dapat

    mengakses internet.7. Mahasiswa umumnya belum mempunyai motivasi internal yang kuat untuk

    menerapkan statistika dengan terampil8. Mahasiswa umumnya memiliki kecenderungan cepat bosan mengikuti

    pembelajaran Statistika, dengan strategi dan metode yang digunakan olehdosen.

    Tujuan Instruksional Khusus (TIK) Mata Kuliah StatistikaTujuan instruksional khusus terjemahan dari specific instructional

    objective atau dalam beberapa literatur disebut juga objective yang berartitujuan pembelajaran akhir (Atwi Suparman, 2014:158). Perumusan TIK harusdapat diukur, bahwa tingkat pencapaian mahasiswa dalam perilaku yang adadalam TIK tersebut dapat diukur dengan tes atau alat pengukur lain.

    Atwi Suparman (2014:162), pentingnya menempatkan TIK sebagaikomponen awal dalam menyusun desain instruksional merupakan pusatperhatian setiap pengembangan instruksional. TIK merupakan dasar danpedoman bagi seluruh proses pengembangan instruksional selanjutnya.

  • 3Perumusan TIK merupakan titik permulaan yang sesungguhnya dari prosespengembangan instruksional. Sedangkan proses sebelumnya, merupakan tahappendahuluan untuk menghasilkan TIK. Lebih lanjut Menurut beliau mengatakanbahwa (2014:163-170) TIK juga merupakan dasar yang digunakan dalammenyusun tes. Karena itu, TIK harus mengandung unsur-unsur yang dapatmemberikan petunjuk kepada penyusun tes agar dia dapat mengembangkan tesyang benar-benar dapat mengukur perilaku yang terdapat di dalamnya. Unsur-unsur itu dikenal dengan ABCD yang berasal dari empat kata, yaitu A=Aundienceadalah mahasiswa,B=Behavior adalah perilaku yang spesifik yang akan dimunculkan oleh mahasiswa

    setelah selesai proses belajarnya dalam pelajaran tersebut,C=Condition adalah kondisi yang berarti batasan yang dikenakan kepada

    mahasiswa/siswa pada saat ia dites, bukan pada saat ia belajar.D=Degree adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam mencapai perilaku

    tersebut.Jika unsur ABCD dirumuskan dalam sebuah TIK dapat dicontohkan pada

    kalimat berikut:Jika diberikan berbagai rumus mean, deviasi standar, korelasidan dua deret angka, mahasiswa jurusan Statistika Terapan semester kedua akandapat menghitung korelasi minimal 90% benar.

    Berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan rumusan TIU, analisisinstruksional dan identifikasi karakteristik serta kemampuan awal mahasiswaSekolah Tinggi Ilmu Pendidikan dan Keguruan Pandegelang, dapat dirumuskanTIK sebagai berikut:

    a. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 1Jika diberikan pertanyaan mengenai perbedaan statistik dan statistika,mahasiswa Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris semester lima akandapat menjelaskan perbedaan statistik dan statistika minimal 95%benar

  • 4b. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 21) Jika diberikan serangkaian data, mahasiswa Jurusan Pendidikan

    Bahasa Inggris semester lima akan dapat membedakan danmengkategorikan jenis-jenis data minimal 95% benar.

    2) Jika diberikan rekapitulasi data, mahasiswa Jurusan PendidikanBahasa Inggris semester lima akan dapat membedakan danmengkategorikan macam-macam data minimal 85% benar

    c. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 3Jika diberikan serangkaian data, mahasiswa Jurusan Pendidikan BahasaInggris semester lima akan dapat menghitung ukuran pemusatanseperti : mean, modus dan median minimal 85% benar

    d. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 4Jika diberikan serangkaian data, mahasiswa Jurusan Pendidikan BahasaInggris semester lima akan dapat menghitung ukuran penyebaranseperti : range, simpangan, kuartil, simpangan kuartil, desil, persentil,ragam, dan simpangan baku minimal 85% benar

    e. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 5Jika diberikan serangkaian data, mahasiswa Jurusan Pendidikan BahasaInggris semester lima akan dapat membuat dalam bentuk TabelDistribusi Frekuensi minimal 95% benar

    f. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 6Jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi, mahasiswa Jurusan PendidikanBahasa Inggris semester lima akan dapat menyajikan dalam bentukHistogram, Polygon dan Ogive minimal 95% benar

    g. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 7Jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi, mahasiswa Jurusan PendidikanBahasa Inggris semester lima akan dapat menghitung ukuranpemusatan seperti : mean, modus dan median minimal 85% benar

    h. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 8

  • 5Jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi, mahasiswa Jurusan PendidikanBahasa Inggris semester lima akan dapat menghitung ukuranpenyebaran seperti : kuartil, simpangan kuartil, ragam, dan simpanganbaku minimal 85% benar

    i. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 9Jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi, mahasiswa Jurusan PendidikanBahasa Inggris semester lima akan dapat menghitung ukurankemiringan (skewness) dengan rumus Pearson, Momen dan Bowleyminimal 85% benar

    j. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 10Jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi, mahasiswa Jurusan PendidikanBahasa Inggris semester lima akan dapat menghitung ukurankeruncingan (kurtosis) minimal 85% benar

    k. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 11Jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi, mahasiswa Jurusan PendidikanBahasa Inggris semester lima akan dapat menganalisis kenormalandistribusi data dengan chi-square minimal 85% benar

    l. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 12Jika diberikan serangkaian data dari dua buah variabel, mahasiswaJurusan Pendidikan Bahasa Inggris semester lima akan dapatmenganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut sertamengetahui pengaruh stau variabel terhadap variabel lain minimal 85%benar

  • 1PERTANYAANBerdasarkan Tujuan Instruksional Umum ( TIU ) dan Tujuan Instruksional Khusus(TIK) yang telah Anda tulis dalam format ABCD lakukan langkah-langkah langkahpenulisan instrumen penilaian sebagai berikut:

    1. Tentukan sampel tujuan instruksional yang akan diukur dan buat kisi-kisitesnya.

    2. Bila perlu, buat kisi-kisi khusus untuk tes kawasan kognitif seperti yangbiasa Anda gunakan selama ini.

    Itulah langkah pertama Anda untuk membuat tes yang valid3. Buatlah butir-butir instrumen penilain hasil belajar ( assessment

    instrument ) yang sesuai dengan setiap kompetensi dalam setiap tujuaninstruksional ABCD tersebut ( tes obyektif, tes essay, tes keterampilanfisik, tes sikap prilaku atau campuran dari beberapa jenis tes tersebut ).Yakinkan bahwa bila mahasiswa menjawab / merespon seluruh butir testersebut dengan benar, pastilah melalui proses berpikir / bertindakkearah terbentuknya kompetensi dalam tujuan instruksional.

    Itulah langkah kedua Anda untuk membuat tes yang valid.4. Susunlah seluruh butir - butir tes Anda dan lengkapi dengan petunjuk

    yang jelas bagi mahasiswa tentang cara menjawab / merespon testersebut.

    5. Buatlah kunci jawaban dan petunjuk tentang cara memberi skor hasil tesdan cara menafsirkan skor tsb.

    6. Diskusikan dengan satu atau dua orang teman Anda tentangkememadaian isi kisi-kisi instrumen tes Anda, kemudian diskusikan pulaseluruh butir tes dan petunjuk bagi mahasiswa tentang caramenjawab/merespon tes tersebut, cara memberi skor dan gradingsystem nya. Revisi instrumen penilaian Anda atas dasar hasil diskusitersebut.

    TUGAS KEEMPAT

  • 2Proses diskusi dengan pakar lain ini adalah langkah ketiga Anda untukmembuat tes yang valid.

    7. Foto copy sebanyak 6x kisi - kisi dan butir tes Anda yang telah direvisiuntuk dibagikan kepada teman teman peserta diskusi kelompok padapertemuan yang akan datang. Atas dasar hasil diskusi kelompok tersebutproduk/hasil tugas Anda akan direvisi lagi.

    Inilah langkah keempat Anda untuk membuat tes yang valid sebelum uji cobalapangan.

    JAWABANA. Merujuk pada pertanyaan 1 dan 2 sebagai tahap awal untuk Menentukan

    Tes yang Valid1. Sampel tujuan instruksional yang akan diukur dan buat kisi-kisi tesnya.

    Sampel tujuan instruksional khusus yang akan diukur adalah sebagaiberikut:a. Tujuan Instruksional Khusus (TIK) 7

    Bila serangkaian data diberikan kepada mahasiswa jurusan PendidikanBahasa Inggris semester lima akan dapat menghitung ukuranpemusatan seperti : mean, modus dan median minimal 85% benar.

    2. Bentuk Kisi-kisi khusus untuk tes kawasan kognitif yang lazim sayagunakan selama ini adalah sebagai berikut:Tabel Spesifikasi Untuk Tes Kawasan Kognitif

    Daftar Perilaku BobotProsentase Jenis TesJumlah Butir

    TesMenghitung Nilai Rata-rata(mean) 40 Essay 2Menghitung Nilai Median(Nilai Tengah) 40 Essay 2Menghitung nilai Modus 20 Essay 1TOTAL 100% 5

  • 3Kisi-Kisi Khusus Untuk Tes Kawasan Kognitif

    Kompetensi dalam Tujuan InstruksionalTesEsei( %/)

    Tes Objektif TesKinerja( %/)

    JumlahTotalC - 1

    (%/)C - 2(%/)

    C - 3(%/)

    C - 4(%/)

    C - 5(%/)

    C 6(%/)

    Jumlah(%/)

    Esei(%/)

    Objektif(%/)

    Kinerja(%/)

    1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14Menghitung Nilai Rata-rata (mean) X X 2 2

    Menghitung Nilai Median (Nilai Tengah) X X 2 2

    Menghitung nilai Modus X X 1 1

    Total 100% 100% 5(100%)

  • 4B. Langkah Kedua untuk Menentukan Tes yang Valid3. Buatlah butir-butir instrumen penilain hasil belajar ( assessment instrument ) yang

    sesuai dengan setiap kompetensi dalam setiap tujuan instruksional ABCD tersebut(tes obyektif, tes essay, tes keterampilan fisik, tes sikap prilaku atau campuran daribeberapa jenis tes tersebut ). Yakinkan bahwa bila mahasiswa menjawab / meresponseluruh butir tes tersebut dengan benar, pastilah melalui proses berpikir / bertindakkearah terbentuknya kompetensi dalam tujuan instruksional.

    Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan jelas!(Pada setiap nomor yang benar diberi nilai 20)

    1. Di Kelas A. Bahasa Inggris mahasiswa mendapatkan nilai UTS sebagai berikut :

    83, 53, 54, 78, 78, 57, 59, 65, 62, 69, 75, 72, 69, 71.

    Berapa nilai rata-rata ujian UTS tersebut?

    2. Berapa median dari data berikut ini !

    6, 7, 7, 3, 8, 4, 6, 5, 5, 9, 10, 4, 4, 3

    3. Nilai rata-rata dari 48 mahasiswa adalah 6,00. Setelah ditambah 2 orang rata-ratanya

    menjadi 6,06, maka nilai rata-rata dari kedua mahasiswa tersebut adalah ...

    4. Median dari data: 83, 53, 54, 78, 78, 57, 59, 65, 62, 69, 75, 72, 69, 71 adalah ....

    5. Tentukan modus dari data 6, 7, 7, 3, 8, 4, 6, 5, 5, 9, 10, 4, 4, 3 adalah ....

    Soal Tes Kawasan Kognitif

  • 51. Untuk mendapat nilai rata dari: 83, 53, 54, 78, 78, 57, 59, 65,62, 69, 75, 72, 69, 71. Adalah dengan menggunakan rumussebagai berikut: 83 53 .... 71 945 67,5

    14 14ixx

    n

    2. Media yaitu nilai tengah (Me). Untuk menentukan median terlebih

    dahulu data disusun menurut urutan nilainya. Kita dapatmengurutkan data diurut terlebih dahulu dari yang terendahsampai yang tertinggi atau dari yang tertinggi sampai kepada yangrendah: 3, 3, 4, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 7, 7, 8, 9, 10, makaMe = (5 + 6)/2 = 5,5

    3. Nilai rata-rata dari kedua mahasiswa tersebut dapat dicari denganmenggunakan rumus 6 48a ax n

    ? 2 6,06b bx n x . .a a b b

    a b

    x n x nx

    n n

    6.48 .26,06

    48 2bx

    288 .26,0650

    bx6,06.(50) 288 .2bx 303 288 .2bx 2 303 288bx 2 15bx

    15 7,52b

    x

    4. Data diurut terlebih dahulu dari yang terendah sampai yangtertinggi :53, 54, 57, 59, 62, 65, 69, 69, 71, 72, 75, 78, 78, 83Me = (69 + 69)/2 = 69

    5. Modus adalah data amatan yang paling banyak muncul, dari datayang ada nilai amatan yang paling banyak muncul adalah 4.

    KUNCI JAWBAN

  • 6KRITERIA SKOR (GRADING SYSTEM)

    No Rentang Skor Angka Mutu Kruteria1 00-49 1 Buruk

    2 50-64 2 Sedang

    3 65-79 3 Baik

    4 80-100 4 Sangat Baik

  • 1PERTANYAANAnda telah mempunyai tujuan instruksional dengan format ABCD untuk satu bagianmatakuliah (untuk dua jam pertemuan) yang telah Anda pilih. Tujuan Instruksional(kompetensi) itu telah Anda jabarkan menjadi beberapa sub kompetensi (kompetensidasar) dengan menggunakan teknik analisis instruksional.

    Dengan tujuan instruksional dan hasil analisis instruksional itu, perlu dilakukan hal-halsebagai berikut:

    1. Membuat rancangan strategi instruksional dengan format yang di anggap tepat.Gunakan waktu yang cukup untuk membuat strategi instruksional yang sesuai dengantujuan instruksional dan sub kompetensi.

    2. Diskusikan rancangan strategi instruksional Anda dengan satu atau dua orang temanAnda dengan fokus sebagai berikut:

    a. Apakah setiap komponen yang ada didalam strategi instruksional sudah sesuai/relevan dengan tujuan instruksional dan sub kompetensi hasil analisis? Bila Andamenggunakan model MPI-2014 maka yang dimaksud komponen adalah kolom1,2,3,4,dan 5

    b. Review rancangan strategi instruksional itu dengan menjawab pertanyaan sebgaiberikut: Apakah mahasiswa akan mencapai kompetensi yang terdapat di dalamtujuan instruksional bila ia melakukan urutan kegiatan pembelajaran, dengan garis-garis besar isi, metode, media & alat, bantuan belajar, dalam waktu seperti yangdialokasikan dalam strategi instruksional Anda?

    c. Perbaiki rancangan strategi instruksional itu sesuai hasil diskusi dengan teman Anda.

    3. Yakinkah Anda bahwa rancangan strategi instruksional Anda dapat dijadikan dasar yangkuat untuk membuat bahan pembelajaran Anda dua minggu yang akan datang? Bilasudah yakin bersiaplah Anda untuk membuat bahan pembelajaran tersebut. Bila belumyakin, review lagi sampai Anda yakin.

    TUGAS KELIMA

  • 2JAWABAN POINT 1

    Model Strategi Instruksional Yang Comprehensive

    Institusi : SEKOLAH TINGGI ILMU KEGURUAN DAN PENDIDIKAN PANDEGLANGJurusan : Pendidikan Bahasa InggrisMata Kuliah : StatistikaJenjang/kelas : S1 (Strata satu)Waktu/Pertemuan : 2x50 menit/1 pertemuanSemester/Periode : 5 (satu)/2013-2014

    RANCANGAN STRATEGI INSTRUKSIONALTujuan Instruksional Umum Setelah mengikuti mata kuliah ini mahasiswa semester 5 dapat menerapkan Statistika untuk

    Analisa Data dalam membantu penulisan Tugas Akhir/Skripsi dan pada bidang yang terkaitDESKRIPSI Pertemua ini bertujuan untuk memberikan kemampuan kepada mahasiswa agar dapat menentukan

    ukuran pemusatan data tabel distribusi frekuensi ukuran (mean,median dan modus)

  • 3NO TIK POKOKBAHASAN

    STRATEGI PEMBELAJARANPUS-TAKAURUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN METODE MEDIA

    ESTIMASIWAKTU

    7 Bila diberikanTabel DistribusiFrekuensi,mahasiswajurusan PBIsemester 5 akandapatmenghitungukuranpemusatanseperti : mean,modus danmedian minimal85% benar.

    Ukuran pemusat-an DistribusiFrekuensi

    Pendahu-Luan

    Deskripsi Singkat:

    Menetukan ukuran pemusatanbagi data dalam bentuk tabeldistribusi frekuensi.

    -Ceramahdan

    -Tanyajawab

    Laptop

    Handout

    LCD

    LayarMoniter

    Projektor

    20 1 & 2

    Relevansi:

    Mengetahui pusat penyebarandata dalam bentuk tabel distribusifrekuensiTujuan:

    Agar mahasiswa dapatmenentukan ukuran pemusatandata tabel distribusi frekuensi

    Penjelasan Uraian

    Ukuran pemusatan meliputi :

    Mean, Modus dan Median

    -Ceramahdan

    -Diskusi

    - LAPTOPDAN LCD

    70

    Contoh:

    Membahas mencari nilai Mean,Modus dan Median

  • 4Latihan:

    Mencari nilai Mean, Modus danMedian tabel distribusi frekuensi

    Penutup Ringkasan:

    Membuat kesimpulan secarabersama-sama tentang ukuranpemusatan Tabel distribusifrekuensi

    -Cerama

    Dan tanyajawab

    10

    Tes Formatif:

    Menentukan ukuran pemussatantabel distribusi frekuensiUmpan Balik (feedback)&Tindak Lanjut:

    Menugaskan mahasiswamembuat ringkasan semuamateri yang telah dibicarakandalam dua halaman tulisan; danmempersiapkan diri untukperkuliahan selanjutnya denganmembaca materi pokok bahasanberikutnya.

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 1

    Modul 7A. AJARA. PENDAHULUAN

    Anda tentu pernah mengikuti ujian tiap tengah semester maupun akhirsemester? Masing-masing anda memperoleh nilai yang berbeda-beda. Guru andameminta seorang rekan anda untuk mencatat nilai kedalam bentuk tabel.Setelah ituguru anda meminta berapa nilai rata-rata kelas, nilai siswa yang tertinggi, dan siapayang mempunyai nilai di tengah-tengah.

    Kegiatan yang demkian sebenarnya telah memperkenlakan anda dengankegiatan statistik pengukuran gejala pusat terbagi menjadi mean, median, modus, Nah,agar anda dapat memahamai tentang pengukuran gejala pusat ini,maka kita akanmembahasa komponen yang tercakup di dlamnya yaiut mean, median, modus,

    B. RELEVANISIKalau anda pernah mengunjungi kantor pemerintah (catatan sipil), maka akan

    anda lihat banyak data-data yang ditempel di di dinding berupa tabel mengenai jumalhpenduduk suatu daerah menurut usia, tingkat pendidikan dan agama. Jika kelak andamenjadi pegawai di catatan sipil tersebut atau menjadi menteri kependudukan makaakan dapat terinspirasi mengenai cara mengetahui demography indonesia

    UKURAN PEMUSATAN

    TUGAS KEENAM

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 2

    C. TUJUANSetalah mahasiswa mempelajari mahasiswa semester 5 diharapkan dapat

    menjelaskan konsep dasar tenatang ukuran gejala pusat bila diberikan ilustrasi tentangituD. URAIAN MATERI

    1. PengertianPengukuran gejala pusat merupakan suatu nilai yang dipandang

    representatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilaitersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak ditengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada. Pengukuran gejala pusatterbagi menjadi mean, median, modus, dan kuartal. .

    Modul ini akan menjelaskan perihal pokok bahasan mengenai. PengukuranGejala pusat, yang di dalam nya akan di jelaskan tentang nilai rata-rata, median, modus,kuartil dari data tunggal maupun data kelompok. Serta saya selaku penulis akanmemberikan contoh pengerjaan soal, sehingga akan lebih mudah untuk di pahami.

    Ukuran Gejala Pusat disebut juga Ukuran Nilai Pusat disebut juga sebagai ukuranrata-rata (average), disebut juga ukuran tendensi pusat (measure of central tendency),disebut juga ukuran nilai pertengahan (measure of central value), disebut juga ukuranposisi pertengahan (measure of central position).Yaitu suatu nilai yang dipandangrepresentatif dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaan nilaitersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi) terletak di tengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada.

    2. Macam-macam Ukuran Rata-rata dan Cara PenghitungannyaRata-rata Hitung atau nilai Rata-rata atau Arithmetic Mean atau Mean.Nilai -

    nilai data kuantitatif atau dinyatakan dengan xl, x2,.....xn, apabila dalam kumpulan dataitu terdapat n buah nilai, simbol n juga akan dipakai untuk menyatakan ukuran sampel,

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 3

    yakni banyak data yang diteliti dalam sampel dengan simbol N dan dipakai untukmenyatakan populasi, yakni banyak anggota terdapat dalam populasi.Rata-rata ataulengkapnya rata-rata hitung, untuk data kuantitatif yang terdapat dalam sebuah sampeldihitung dengan jalan membagi jumlah nilai data oleh banyak data.

    3. Ukuran Gejala Pusat, dan Ukuran Gejala LetakUkuran pemusatan atau ukuran gejala pusat merupakan ukuran (parameter

    maupun satistik) data yang cenderung berada pada pusat data (disekitar pertengahan).Ukuran gejala pusat meliputi rata-rata hitung (rata-rata) dan modus. Ukuran gejalaletak merupakan ukuran data yang menyatakan posisi data tertentu terhadap datalainnya setelah diurutkan. Ukuran gejala letak terdiri dari median, kuartil, desil, danpersentil.

    1) Rata-Rata Hitung

    Rata-rata hitung data tanpa pengelompokan:

    n

    Xii = 1

    x1 + x2 + x3 + ... + xn = ______________ = __________________

    n n

    dengan = rata-rata hitung (untuk parameter disimbolkan dengan ) dan n =banyaknya data

    Contoh :Indeks prestasi 5 orang mahasiswa adalah sbb: 2,7; 3,2; 3; 2,4 dan 2,1Maka rata-rata indeks prestasi ke 5 mahasiswa tersebut adalah:

    2,7+ 3,2+ 3+2,4+ 2,1 = _________________ = 2,68

    5

    Rata-rata hitung data yang dikelompokkan (metode kodifikasi)

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 4

    = Y0 + p _fi.ci dengan Y0 disebut TANDA KELASfi

    Contoh tabel distribusi :

    Nilai fi

    31 40 2

    41 50 4

    51 60 10

    61 70 15

    71 80 6

    81 - 90 3

    Langkah menghitung rata-rata yaitu: tentukan nilai tengah (Yi) masing-masingkelas interval, tentukan tanda kelas dan nilai kodenya (Ci) sehingga tabelnyamenjadi:

    Nilai fi Yi Ci Fi.Ci

    31 40 2 35.5 -3 -6

    41 50 4 45.5 -2 -8

    51 60 10 55.5 -1 -10

    61 70 15 65.5 0 0

    71 80 6 75.5 1 6

    81 - 90 3 85.5 2 6

    40 -12

    Rata-rata hitung:

    - 12 = 65.5 + 10 _____ = 62,5

    402) Modus (Mo)

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 5

    Nilai yang sering muncul

    Modus data tidak dikelompokkan :- Urutkan data dari yang terkecil hingga terbesar (optional)- Tentukan nilai yang paling banyak muncul- Nilai modus mungkin lebih dari satu.- Contoh data yang sudah berurut: 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 11 maka

    modus (Mo) data tersebut adalah 7.

    Modus data dikelompokkan:b1

    Mo = b + p ( ______)b1 + b2

    b = batas bawah kelas modus (kelas dengan frekuensi terbesar)p = panjang kelas intervalb1= frekuensi kelas modus frekuensi kelas interval sebelum kelas modusb2= frekuensi kelas modus frekuensi kelas interval setelah kelas modus

    Contoh tabel distribusi sbb:

    Nilai fi

    31 40 2

    41 50 4

    51 60 10

    61 70 15

    71 80 6

    81 - 90 3

    b = 60.5; p = 10; b1= 15 10 = 5 dan b2 = 15 6 = 9 maka

    5mo = 60.5 + 10 ( _______) = 61.6

    5+9

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 6

    3) Median (me)

    Suatu nilai yang apabila semua data hasil pengamatan diurutkan maka 50%

    data hasil pengamatan berada di atas dan di bawah nilai tersebut.

    Median data tidak dikelompokkan:

    Urutkan data, tentukan titik tengahnya ( jika data ganjil maka median tepat padasatu data, jika data genap maka median terletak antara dua data dan untukmenentukannya jumlahkan kedua data tersebut dan bagi dua)Contoh:

    Diketahui data sbb: 5, 5, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 11 ( n= 14)Titik tengah terletak antara data ke7 dan data ke 8 (angka 6 dan 7) maka:

    6 + 7

    Me = ______ = 6.5

    2

    Data : 5, 5, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 9, 9,11, 12 ( n = 15) median terletak pada datake 8 sehingga Me = 7

    Median data dikelompokkan:

    n - F

    Me = b + p ( ____________ )f

    b = batas bawah kelas median

    p = panjang kelas mediann = banyaknya data

    F = jumlah seluruh frekuensi sebelum kelas medianf = frekuensi kelas median

    Contoh tabel distribusi ( n = 40)

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 7

    Nilai fi

    31 40 2

    41 50 4

    51 60 10

    61 70 15

    71 80 6

    81 - 90 3

    Karena n = 40 maka kelas median terletak antara data ke 20 dan data ke 21 atauterletak pada kelas dengan interval 61 70, sehingga diperoleh komponen-komponen:

    b = 60.5; p = 10; n = 40; F = 16 dan f = 15( .40) -16

    Me = 60.5 + 10 ( ___________ ) = 63.215

    E. LATIHAN1. Indeks prestasi 5 orang mahasiswa adalah sbb: 2,7; 3,2; 3; 2,4 dan 2,1,

    brapakah rata-rata indeks prestasi ke 5 mahasiswa tersebut ?2. Carilah modus dari data yang berikut sudah berurut: 6,5, 5, 7, 6, 6, 7, 8, 7, 7,

    8, 11, 9, 93. Diketahui data sbb: 5, 5, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 8, 8, 9, 9, 11 ( n= 14)

    Tentukan median dari data tesrebu!

    F. RANGKUMANAkhirnya dapat kita ambil sebuah intisari dari modul ke 7 ini bahwa pengukurangejala pusat dapat memberikan gambaran secara umum mengenai keadaannilai tersebut. Nilai rata-rata tersebut memiliki kecenderungan (tendensi)terletak di tengah-tengah atau pada pusat diantara data-data yang ada.

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 8

    Pengukuran gejala pusat terbagi menjadi mean, median, modus, dan kuartal.Modul ini menjelaskan perihal pokok bahasan mengenai. Pengukuran Gejalapusat, yang di dalam nya di jelaskan tentang nilai rata-rata, median, modus,kuartil dari data tunggal maupun data kelompok.

    G. TEST FORMATIF1. Tentukan rataan hitung (mean) dari data berikut ini ( Teliti sampai satu decimal ):

    a. 2, 3, 4, 5, 5, 6, 7, 8b. 6, 5, 2, 3, 4, 4, 4, 6, 6, 7, 6

    2. Nilai ulangan matematika dari 40 orang siswa telah dikelompokkan dalamtable berikut:

    Nilai Frekuensi52 5859 6566 7273 7980 8687 9394 - 100

    24515743

    Jumlah 40

    Berdasarkan tabel diatas, tentukan rataannya!

    3. Tentukan modus dari data berikut ini :a) 2, 3, 4, 5, 5, 6, 7, 8.b) 5, 6, 10, 5, 12, 7, 13, 5, 2, 5.c) 8, 9, 7, 8, 5, 6, 9, 10, 7, 9, 9.

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 9

    4. tentukanlah Mean dari data berikut ini

    Data f xi fi . xi21-25 2 23 46

    26-30 8 28 224

    31-35 9 33 297

    36-40 6 38 228

    41-45 3 43 129

    46-50 2 48 96

    Jumlah 30 1020

    H GLOSARIUM

    TIU : (Tujuan Instruksional Umum) Tujuan yang dirumuskansetelah melakukan analisis kebutuhan, sehinggateridentifikasi kesenjangan kompetensi dari yangdiharapkan dan kenyataan yang ada pada peserta didik.

    TIK : (Tujuan Instruksional Khusus) Tujuan ini dirumuskan lebihoperasional dari TIU, karena tujuan ini operasional makaevaluasi hasil belajar harus berpedoman pada TIK ini.

    Analisis Instruksional : Analisis instruksional merupakan analisis dari bahan-bahanajar, dengan memperhatikan urutan prasyaratnya.

    Struktur Hirarkikal : Struktur Instruksional yang merupakan urutan prasyaratStruktur Prosedural : Struktur instruksional yang merupakan satu kesatuan

    prosedur standar.

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 10

    Struktur Pengelompokan : Struktur instruksional yang memisahkan /mengelompokkan instruksional yang hirarkikal tetapi

    berbeda tujuan.Struktur Kombinasi : Strutur instruksional yang merupakan gabungan dari

    hirarkikal, procedural dan pengelompokan.

    DAFTAR PUSTAKASuparman Atwi, Nomida Diana, Situmorang Robinson, Rusmono, 2010, Disain

    Pembelajaran (TP 502), Program Studi Teknologi Pendidikan PPs UniversitasNegeri Jakarta, Jakarta.

    Suparman Atwi, 2010, Desain Instruksional, Cetakan kedua, Penerbit UniversitasTerbuka, Jakarta.

    Situmorang R., 2010, Bahan Kuliah Disain Sistem Pembelajaran, Program PascasarjanaUniversitas Negeri Jakarta.

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 11

    L A M P I R A N

    Kisi-kisi Soal StatistikaNO TIK JENIS

    SOALNOMORSOAL

    TINGKATKESUKARAN

    BOBOT KETERANGAN

    1. Setelah mempelajari materi ukuran pemusatan distribusifrekuensi maka, jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi,mahasiswa Jurusan PBI semester lima akan dapatmenghitung mean, minimal 85% benar.

    Uraian 1a Mudah 10% Median

    2. Setelah mempelajari materi ukuran pemusatan distribusifrekuensi maka, jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi,mahasiswa Jurusan PBI semester lima akan dapatmenghitung median minimal 85% benar.

    Uraian 1b Sedang 20%SimpanganKuartil

    3. Setelah mempelajari materi ukuran pemusatan distribusifrekuensi maka, jika diberikan Tabel Distribusi Frekuensi,mahasiswa Jurusan PBI semester lima akan dapatmenghitung modus minimal 85% benar.

    Uraian 3 Sukar 30% Kenormalan data

    4. Jika diberikan serangkaian data dari dua buah variabel,mahasiswa Jurusan PBI semester lima akan dapatmenganalisis hubungan antara kedua variabel tersebut sertamengetahui pengaruh stau variabel terhadap variabel lainminimal 85% benar

    Uraian 24SedangSedang

    25%25%

    KorelasiKoefisienDeterminasi

    100%

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 12

    KUNCI JAWABAN LATIHANSoal satu

    2,7+ 3,2+ 3+2,4+ 2,1 = _________________ = 2,68

    5Soal dua

    modus (Mo) data tersebut adalah 7.Soal tiga.

    Titik tengah terletak antara data ke7 dan data ke 8 (angka 6 dan 7)maka:

    6 + 7Me = ______ = 6.5

    2

    KUNCI JAWABAN TEST FORMATIFSOAL 1.

    a. 2 + 3 + 4 + 5 + 5 + 6 +7 +8. = 40

    Mean = 5840

    Jadi, mean dari soal diatas adalah 5.

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 13

    b. 6 + 5 + 2 + 3 + 4 + 4 + 4 + 6 + 6 + 6 + 7 = 53.

    Mean =1153 = 4.8

    Jadi, mean dari soal diatas adalah 4.8

    SOAL 2 Penyelesaian: Untuk mencari rataan hitung kita gunakan titik tengah (xi)

    Nilai Titik Tengah (xi) fi xf ii 52 5859 6566 7273 7980 8687 9394 - 100

    55626976839097

    24515743

    1102483451.140581360291

    Jumlah 40 3.075

    88.7640075.31

    fxf

    xi

    i

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 14

    Jadi, rataan hitungnya adalah 76.88SOAL 3 Penyelesaian:

    a) 2, 3, 4, 5, 5, 6, 7, 8. Modusnya adalah 5.b) 5, 6, 10, 5, 12, 7, 13, 5, 2, 5. Modusnya adalah 5.c) 8, 9, 7, 8, 5, 6, 9, 10, 7, 9, 9. Modusnya adalah 9.

    Soal 4. Mean dari data berikut adalahData f xi fi . xi21-25 2 23 46

    26-30 8 28 224

    31-35 9 33 297

    36-40 6 38 228

    41-45 3 43 129

    46-50 2 48 96

    Jumlah 30 1020

    Mean = (f . xi)fi

    = 1020/30= 34

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 15

    Media Presentasi Powerpoint

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 16

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 17

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 18

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 19

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 20

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 21

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 22

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 23

  • Desain Instruksional 2014 _______ ____________________________ 24

  • 1EVALUASI DAN REVISI

    Setelah selesai menulis bahan ajar, selanjutnya yang perlu Anda lakukanadalah evaluasi terhadap bahan ajar tersebut. Evaluasi ini dimaksudkan untukmengetahui apakah bahan ajar telah baik ataukah masih ada hal yang perludiperbaiki. Teknik evaluasi bisa dilakukan dengan beberapa cara:

    Evaluasi One-to-one dengan beberapa Content Experts, One-to-one denganpeserta didik. Merancang dan melaksanakan evaluasi Dalam kelompok kecil.Respondenpun bisa anda tentukan apakah secara bertahap mulai dari one toone, group, ataupun class.Komponen evaluasi mencakup kelayakan isi,kebahasaan, sajian, dan kegrafikan.

    Sebelum bahan ajar ini penulis terapkan di lapangan maka penulis melakukanevaluasi sebagai berikut:A.Evaluasi One-To-One Dengan Beberapa Content ExpertsTerlebih dahulu penulis menganalisis terhadap kelayakan isi, kebahasaan, sajian,dan kegrafikan, untuk dikembangkan lebih renci menjad sbb:Komponen kelayakan isi mencakup, antara lain:

    1. Kesesuaian dengan SK, KD2. Kesesuaian dengan perkembangan anak

    Pada tahap ini bahan ajar (modul), selanjutya disebut bahan ajar sajaakan dievaluasi sebelum diterapkan di lapangan. Kita tahu bahwa bahan ajarmerupakan teks yang digunakan mahasiswa sebagai penunjang kegiatanpembelajaran. Setelah dilakukan pengembangan Bahan ajar, berdasarkaninstrumen penilaian hasil belajar acuan patokan dan strategi instruksional makadilakukan perancangan dan pelaksanaan evaluasi formatif

    TUGAS KETUJUH

  • 23. Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar4. Kebenaran substansi materi pembelajaran5. Manfaat untuk penambahan wawasan6. Kesesuaian dengan nilai moral, dan nilai-nilai sosial

    Komponen Kebahasaan antara lain mencakup:

    1. Keterbacaan2. Kejelasan informasi3. Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar4. Pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien (jelas dan singkat)

    Komponen Penyajian antara lain mencakup:

    1. Kejelasan tujuan (indikator) yang ingin dicapai2. Urutan sajian3. Pemberian motivasi, daya tarik4. Interaksi (pemberian stimulus dan respond)5. Kelengkapan informasi

    Komponen Kegrafikan antara lain mencakup:

    1. Penggunaan font; jenis dan ukuran2. Lay out atau tata letak3. Ilustrasi, gambar, foto4. Desain tampilan

    Setelah didapat rinciannya maka penulis melanjutkan pada kegiatan berikut iniSkenario: Penulis melakukan diskusi dengan dua orang content expert, sebut

    saja Prof.X. dan DR.Y Penulis memberikan berkas tercetak kepada Prof.x, dan DRY disertai dengan kemudian Beliau menilai bahan ajar penulisdenganmemfokuskan pada point berikut berikut

  • 3Instrument Evaluasi FormatifJudul Bahan Ajar : Ukuran PemusatanMata Kuliah : StatistikPenulis : JamridafrizalEvaluator : Prof.X dan Dr.YTanggal : 13-12-2014No Komponen 1 2 3 4 5

    KELAYAKAN ISI

    1 Kesesuaian dengan Standar Kompetensi danKompetenis dasar

    2 Kesesuaian dengan kebutuhan Mahasiswa 3 Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar 4 Kebenaran substansi materi

    5 Manfaat untuk penambahan wawasanpengetahuan

    KEBAHASAAN6 Keterbacaan 7 Kejelasan informasi 8 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia 10 Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien

    KEGRAFISAN11 Penggunaan font (jenis dan ukuran) 12 Lay out, tata letak 13 Ilustrasi, grafis, gambar, foto

  • 414 Desain tampilan

    Skala penilai (1 = sangat tidak baik/sesuai,2 = kurang sesuai,3 = cukup,4 = baikDan 5 = sangat baik/sesuai)Komentar/Saran Evaluator Prof X dan DR Y

    Berdasarkan hasil evaluasi tersebut bahwa untuk point yangmendapatkan nilai 1,dan 2 wajib anda perbaiki, untuk komponen yang diberitanda pada kolom 3 sangat dianjurkan untuk direvisi, kolom yang diberi tandapada angka 4 anda disarankan memperbaiki jika memiliki waktu yang cukup,dengankan untuk point yang diberi tanda pada kolom 5 berarti bahan ajar andasudah dapat dipergunakan dalam preoses pembelajaran. Karena hasil revisi iniberagama maka penulis perlu memperbaiki komponen yang mendapat nilai 1-3untuk direvisi sebelum di gunakan dalam proses pembelajaran. Revisi ini tentuakan terus berlangsung setiap saat dalam rangka memfasilitasi pembelajaran danmemperabiki kinerja guru dan mahasiswa.

    Kejelasan informasi ( banyak informasi yang ada dalam bahan ajar tidakberkaitan langsung dengan bahan ajar sehingga menjadikan bahn ajar menjadikurang jelas),

    Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien (Bahasa yang dipakai panjang danberbelit-belit, gunakan kalimat yang mudah dipahami, singkat dan tepat )

    Ilustrasi, grafis, gambar, foto (ilustrasi terlalu sedikit, tidak ada grafis, gambardan foto, temukan di internet grafis dan foto yang relevan dengan materi ajar,anda juga bisa meminta masukan dari praktisi desain grafis)

    Lay out, tata letak dan Desain tampilan ( ketika unsur ini kurang memberiakanrangsangan untuk mempelajarinya, untuk lay out anda bisa meminta masukandari ahli desain penerbitan

  • 5B. Evaluasi One-To-One Dengan MahasiswaSkenarionya: Penulis mengajak 5 atau enam orang mahasiswa dipilih

    untuk mendiskusikan 7 poin di bawah ini. Mahasiswa diberikan kebebasan untukmemberikan kritik dan saran yang membangun. Mereka diingatkan bahwapenilaian ini akan diberi nilai tambah atas kritikan mereka, dengan memberikannilai terbaik dan reward khusus atas kritikan yang terbaik

    No Komponen 1 2 3 4 5SAJIAN

    1 Kejelasan tujuan 2 Urutan penyajian 3 Pemberian motivasi 4 Interaktivitas (stimulus dan respond) 5 Kelengkapan informasi

    KEGRAFISAN6 Ilustrasi, grafis, gambar, foto 7 Desain tampilan

    Catatan: Kriteria penilaian sama dengan point yang di atasKomentar Mahasiswa

    Sebagai mahasiswa kemi sulit menemukan tujuan mata kuliah ini,penyajiannya kurang berurutan, penyajian tidak memberikan motivasi,kamikebingunan untuk menangkapapa yang Bapak sampaikan sehingga kami hanyabanyak diam dan tidak bertanya. Kami melihat informasi yang ada dalam bahanajar lengkap. Ilustrasi Ilustrasi ada sedikit namun grafis, gambar, foto tidak adadalam bahan ajar Bapak, hal ini sulit kami untuk menangkap maksudpembelajaran

  • 6C. Evaluasi Dalam Kelompok Kecil

    Yang menjadi sampel dalam evaluasi ini adalah teman-teman sesama

    megajar di FKIP Pandegelang dan dilakukan dengan cara:

    1. Mengumpulkan beberapa teman dalam satu ruangan

    2. Membagikan prin out bahan ajar

    3. Meminta kepada teman-teman membaca bahan ajar dengan cermat

    4. Membagikan kuisioner kepada teman-teman

    5. Mencatat komentar teman-teman

    6. Melakukan wawancara berdasarkan hasil pengisian kuisioner

    Adapun instrument yang dijadikan sumber informasi adalah bentuk

    pertanyaan tentang:

    No Komponen 1 2 3 4 5KELAYAKAN ISI

    1 Kesesuaian dengan Standar Kompetensi danKompetenis dasar

    2 Kesesuaian dengan kebutuhan Mahasiswa 3 Kesesuaian dengan kebutuhan bahan ajar 4 Kebenaran substansi materi 5 Manfaat untuk penambahan wawasan

    pengetahuan

    KEBAHASAAN6 Keterbacaan

  • 77 Kejelasan informasi 8 Kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia 10 Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien

    KEGRAFISAN11 Penggunaan font (jenis dan ukuran) 12 Lay out, tata letak 13 Ilustrasi, grafis, gambar, foto 14 Desain tampilan

    Penilaian sama dengan point yang di atas

    C.Komentar Penilai Kelompok KecilPenilai memberikan nilai yang berbeda dengan dua penilai di atas, lima

    point (1-5) diberiakn nilai baik, namun Keterbacaan, Kejelasan informasi,Penggunaan bahasa secara efektif dan efisien nilainya jauh dari harapan.Disarankan agar memperbaiki materi pembelajaran dengn memperjelasinformasi, bahasa yang baik,efisien dan effektif

    Ilustrasi, grafis, gambar, foto (ilustrasi terlalu sedikit, buatkan grafis yangrelavan, gambar dan foto ( tidak ada) disarankan temukan di internet grafis danfoto yang relevan dengan materi ajar atau juga anda juga bisa meminta masukandari praktisi desain grafis).

    Lay out, tata letak dan Desain tampilan ( ketika unsur ini kurangmemberiakan rangsangan untuk mempelajarinya, untuk lay out anda bisameminta masukan dari ahli desain penerbitan

    D. Merancang dan melaksanakan Uji coba lapangan

    Yang menjadi sampel dalam evaluasi ini adalah mahasiswa dengan jumlah

    121 orang dalam bentuk kelas parallel seanjutnya tindakan evaluasi

  • 8dilakukan dengan cara mengajar secara tatap muka dengan membagikan

    bahan ajar yang sudah ada dengan harapan mahasiswa dapat memperoleh

    informasi secara dobel, selanjutnya diakhir tatap muka mahasiswa dibagikan

    kuisioner untuk diisi dengan catatan nama mahasiswa tidak ditulis guna

    menjaga pengujian dalam kondisi valid.

    Adapun instrument adalah sebagai berikut

    KUISIONER (Untuk Mahasiswa)Berikan penilaian anda terhadap hal-hal berikut dengan cara melingkariangka yang sesuai dengan pendapat anda !

    Arti angka adalah :1 = sangat tidak baik/sesuai2 = kurang sesuai3 = cukup4 = baik5 = sangat baik/sesuai

    Kuisioner ini hanya berlaku untuk mata kuliah yang diajarkan yaitu:

    Mata Kuliah Statistik

    1. Unsur penilain SK K C B BS2. Perhatian dosen terhadap mahasiswa dalamperkuliahan 1 2 3 4 43. Kemampuan dosen dalam Management kelas 1 2 3 4 54. Penguasaan dosen terhadap isi mata kuliah 1 2 3 4 55. Antusiasme dosen dalam kegiatan intruksional 1 2 3 4 56. Asistensi dan perhatian dosen pada mahasiswadalam proses belajar 1 2 3 4 57. Kejujuran dan keterbukaan dosen terhadap 1 2 3 4 5

  • 9mahasiswa8. Objektifitas dosen dalam penilaian hasil belajar(prestasi akademik) mahasiswa 1 2 3 4 59. Kualitas bahan ajar perkuliahan 1 2 3 4 510. Kualitas soal-soal ujian yang dibuat dosen 1 2 3 4 511. Penggunaan media pembelajara 1 2 3 4 512. Pemahaman anda terhadap materi kuliah yangditerangkan dosen 1 2 3 4 5

    13.Manfaat mata kuliah ini bagi anda (membantumemahami mata kuliah lain, untuk memecahkanmasalah-masalh praktis di luar kampus dansebagainya)

    1 2 3 4 4

    Catatan SK (Sangat Kurang),K(Kurang), C (Cukup), B (Baik),B ( Baik sekali)Dari hasil dari evaluasi tersebut dapat dilihat dalam table berikutAcuanPenilaia

    nBS B C K KS N % BS % B % C %K %SK

    1 36 77 18 3 3 13426.86567

    16457.46268

    65713.43283

    5822.238805

    9713.43283

    582

    2 55 62 13 4 4 13441.04477

    61246.26865

    6729.701492

    5372.985074

    6279.701492

    537

    3 97 32 4 1 1 13472.38805

    9723.88059

    7012.985074

    6270.746268

    6572.985074

    627

    4 64 62 8 0 0 13447.76119

    40346.26865

    6725.970149

    254 05.970149

    254

    5 44 75 14 1 1 13432.83582

    0955.97014

    92510.44776

    1190.746268

    65710.44776

    119

    6 42 76 13 3 3 13431.34328

    35856.71641

    7919.701492

    5372.238805

    979.701492

    537

    7 65 55 14 0 0 13448.50746

    26941.04477

    61210.44776

    119 010.44776

    119

    8 54 72 7 1 1 13440.29850

    74653.73134

    3285.223880

    5970.746268

    6575.223880

    597

    9 27 77 28 2 2 13420.14925

    37357.46268

    65720.89552

    2391.492537

    31320.89552

    239

    10 42 66 23 3 3 13431.34328

    35849.25373

    13417.16417

    912.238805

    9717.16417

    91

    11 14 59 59 2 2 13410.44776

    11944.02985

    07544.02985

    0751.492537

    31344.02985

    075

    12 11 86 35 2 2 1348.208955

    22464.17910

    44826.11940

    2991.492537

    31326.11940

    299

    13 35 84 15 0 0 13426.11940

    29962.68656

    71611.19402

    985 011.19402

    985

    14 43 71 20 0 0 13432.08955

    22452.98507

    46314.92537

    313 014.92537

    313

    Rata-rata

    44.93

    68.14

    19.36

    1.57

    1.57 134

    33.52878465

    50.85287846

    14.445629

    1.172707889

    14.445629

  • 10

    Dari data table diatas hasil evaliasi secara uji coba lapangan berada dalamkategori baik dengan porsentase tingkat hasil evaluasi 33,53% kategori sangatbaik, 50,85% kategori baik dan sisanya masuk dalam kategori cukup dan buruk,tetapi hal tersebut perlu ditingkatkan lagi demi peningkatan kualifikasipembelajaran.

    cover.pdf (p.1)daftar isi.pdf (p.2-3)Portofolio Tugas DI 1.pdf (p.4-13)Portofolio Tugas DI 2.pdf (p.14-19)Portofolio Tugas DI 3.pdf (p.20-31)Portofolio Tugas DI 4.pdf (p.32-37)Portofoilo Tugas DI 5.pdf (p.38-41)Portofolio Tugas DI 6.pdf (p.42-65)Portofolio tugas DI 7.pdf (p.66-75)