INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang...

12
PEMODELAN MESIN BUBUT CERDAS TUGAS SARJANA Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung Oleh Lindung P. Manik 13103019 PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIGANTARA INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2008

Transcript of INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang...

Page 1: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

PEMODELAN MESIN BUBUT CERDAS

TUGAS SARJANA

Karya ilmiah sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung

Oleh

Lindung P. Manik

13103019

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK MESIN DAN DIGANTARA

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2008

Page 2: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

LEMBARAN PENGESAHAN

Tugas Sarjana

Pemodelan Mesin Bubut Cerdas

Oleh

Lindung P. Manik

13103019

Program Studi Teknik Mesin

Institut Teknologi Bandung

Disetujui pada Tanggal: Maret 2008

Pembimbing

Dr. Ir. Yatna Yuwana Martawirya

NIP. 130 935 700

Page 3: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

Tugas Sarjana

Judul Pemodelan Mesin Bubut Cerdas Lindung P. Manik

Program Studi Teknik Mesin 13103019

Fakultas Teknologi Industri

Institut Teknologi Bandung

Abstrak

Seiring dengan kemajuan zaman, industri manufaktur menghadapi

tuntutan pasar yang semakin dinamis dan persaingan yang semakin ketat.

Produksi dengan banyak variasi dan jumlah produk setiap varian yang sedikit

sulit dilakukan. Tuntutan yang demikian hanya dapat dipenuhi jika suatu

industri menguasai teknologi dan sistem informasi produksi. Sistem Produksi

Terdistribusi Mandiri (SPTM) merupakan salah satu sistem manufaktur

dimana setiap bagiannya mampu bekerjasama dengan baik.

Salah satu mesin perkakas yang terdapat dalam SPTM adalah mesin

bubut. Mesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk

itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

yang terdapat dalam mesin bubut. Dengan adanya suatu model mesin bubut

yang cerdas, maka perencanaaan proses di mesin bubut akan konsisten,

seragam, optimum, cepat dan tepat tanpa mengesampingkan kualitas produk.

Pemodelan mesin bubut cerdas ini menggunakan metode berorientasi

obyek dimana metode ini berusaha untuk membuat model obyek secara natural

sesuai dengan sifat sebenarnya. Model mesin bubut cerdas dirancang terdiri

atas modul-modul sebagai berikut: pengelolaan data workshop, pengelolaan

data mesin perkakas, pengelolaan data pemesinan, dan pengelolaan data

kelengkapan perkakas potong. Dengan adanya modul-modul ini diharapkan

sistem ini memiliki kecerdasan-kecerdasan sebagai berikut: memiliki fungsi

pengelolaan data seperti penambahan, pengubahan, dan penghapusan data;

memiliki fungsi pemilihan alternatif tool set; memiliki fungsi pemilihan

parameter operasi; dan memiliki fungsi penghitungan ongkos pemesinan.

Page 4: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

Final Project

Title Smart Lathe Modeling

Lindung P. Manik

Major Mechanical Engineering 13103019

Faculty of Industrial Technology

Institute of Technology Bandung

Abstract

Manufacturing industries are continuously facing the more and more

dynamic market demand also the tighter competition. Job shop production is

rather difficult to do. A manufacturing industry must gain the production

technology and production information system to survive this condition.

Autonomous Distributed Manufacturing System (ADiMS) is one of

manufacturing system that can fulfill this condition.

One of machine tool in ADiMS is lathe. Lathe can be used for large

application. Because of that, it’s needed a high skill of person to understand

lathe’s elements. By a smart lathe model, a lathe process planning will produce

a uniform product, faster and in optimum condition, without neglect product

quality.

These modeling uses object oriented method. This method will make a

object become natural appropriate with reality. Smart lathe model consists of

four supporting modules. They are workshop data management, machine tool

data management, machining data management, and tooling system

management. Helped by these modules, this system will have four intelligences.

They are: it haves data management function, likes adding data, editing data,

and deleting data; it haves tool set alternative selection function; it haves

operation parameter selection function; and it haves machining cost calculation

function.

Page 5: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena kasih

dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan tugas sarjana ini dengan baik.

Tugas sarjana ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak, baik

dalam bentuk bimbingan, nasehat, dukungan moral, dan doa. Oleh karena itu,

dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang tulus dan

mendalam kepada:

1. Dr. Ir. Yatna Yuwana Martawirya, selaku dosen pembimbing yang telah

memberikan bimbingan, bantuan, dan segala kemudahan dalam berbagai

hal selama mengerjakan tugas sarjana ini.

2. Kedua orang tua penulis, adik, serta seseorang yang telah memberikan

dukungan dan doanya kepada penulis.

3. Seluruh mahasiswa Mesin ITB khususnya angkatan 2003.

4. Seluruh staf dan karyawan Laboratorium Teknik Produksi.

5. Kepada semua pihak terkait yang tidak mungkin penulis sebutkan satu

persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas sarjana

ini.

Penulis menyadari bahwa dalam laporan tugas sarjana ini masih terdapat

banyak kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun

sangat penulis harapkan, agar diperoleh hasil yang lebih baik di masa yang akan

datang. Harapan terbesar penulis adalah semoga tugas sarjana ini dapat

bermanfaat bagi semua pihak.

Bandung, Februari 2008

Penulis

Page 6: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...........................................................................................i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... v

DAFTAR TABEL ..............................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Tujuan Penelitian .......................................................................... 2

1.3 Batasan Masalah ........................................................................... 2

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................ 2

1.5 Metodologi Penelitian ................................................................... 3

1.6 Sistematika Penulisan.................................................................... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA............................................................................. 5

2.1 Sistem Produksi ............................................................................ 5

2.2 Sistem Produksi Terdistribusi Mandiri .......................................... 6

2.3 Proses Pemesinan .......................................................................... 9

2.4 Mesin Bubut ............................................................................... 10

2.5 Material Pahat dan Material Benda Kerja .................................... 13

2.6 Sistem Kelengkapan Perkakas Potong (Tooling System) .............. 15

2.7 Gaya, Daya, dan Efisiensi Pemotongan ....................................... 20

2.8 Ongkos Pemakaian Mesin Perkakas ............................................ 22

2.9 Optimisasi Proses Pemesinan ...................................................... 25

2.10 Pemodelan Berorientasi Obyek ................................................... 31

2.11 Java dan MySQL ........................................................................ 35

BAB III PEMODELAN SISTEM ...................................................................... 37

Page 7: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

3.1 Modul Pengelolaan Data Workshop ............................................. 38

3.2 Modul Pengelolaan Data Mesin Perkakas .................................... 40

3.3 Modul Pengelolaan Data Pemesinan ............................................ 43

3.3.1 Pengelolaan Data Material Benda Kerja ........................... 44

3.3.2 Pengelolaan Data Material Pahat ..................................... 45

3.3.3 Pengelolaan Data Parameter Pemesinan ........................... 45

3.4 Modul Pengelola Kelengkapan Perkakas Potong ......................... 47

3.4.1 Pengelolaan Data Shank .................................................. 47

3.4.2 Pengelolaan Data Ukuran Sisipan .................................... 48

3.4.3 Pengelolaan Data Sisipan dan Pemegang Pahat ................ 49

3.4.4 Pengelolaan Data Tool Set ............................................... 51

3.4.5 Pengelolaan Data Shank Mesin ........................................ 54

3.5 Modul SmartLathe ...................................................................... 55

3.5.1 Penghitung Ongkos Pemakaian Mesin Per Menit ............. 56

3.5.2 Pengelola Proses dan Pemilihan Tool Set ......................... 57

3.5.3 Penghitung Parameter Proses dan Ongkos Pemesinan ...... 59

BAB IV STUDI KASUS ................................................................................... 61

4.1 Data Workshop ............................................................................ 61

4.2 Data Mesin Perkakas ................................................................... 63

4.3 Data Pemesinan........................................................................... 64

4.4 Data Kelengkapan Perkakas Potong ............................................ 66

4.5 Model Produk ............................................................................. 68

4.6 Pengoperasian Perangkat Lunak .................................................. 70

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................ 74

5.1 Kesimpulan ................................................................................. 74

5.2 Saran ........................................................................................... 74

Page 8: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 75

Page 9: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2-1 Pengertian Umum Sistem Produksi[1] ................................................ 5

Gambar 2-2 Pemodelan SPTM[1] .......................................................................... 9

Gambar 2-3 Proses Turning[3] ............................................................................. 10

Gambar 2-4 Proses Facing[3] .............................................................................. 10

Gambar 2-5 Proses External Grooving[3] ............................................................ 11

Gambar 2-6 Proses Internal Grooving[3] ............................................................. 11

Gambar 2-7 Proses Cutting[3] ............................................................................. 11

Gambar 2-8 Proses Drilling[3]............................................................................. 11

Gambar 2-9 Proses Boring[3] .............................................................................. 11

Gambar 2-10 Proses External Threading[3] ......................................................... 11

Gambar 2-11 Proses Internal Threading[3] .......................................................... 11

Gambar 2-12 Mesin Bubut Konvensional[4] ........................................................ 12

Gambar 2-13 Elemen Dasar Proses Bubut[3] ....................................................... 13

Gambar 2-14 Grade Material Pahat ISO P Sandvik Coromant[3] ......................... 15

Gambar 2-15 Modular Tooling System [3] ........................................................... 16

Gambar 2-16 Modular Tooling System Sandvik Coromant[3] .............................. 16

Gambar 2-17 Clamping Unit[3] ........................................................................... 17

Gambar 2-18 Extension dan Reduction[3] ............................................................ 17

Gambar 2-19 Adaptor[3]...................................................................................... 17

Gambar 2-20 Contoh Turning Cutting Unit Sandvik Coromant[3] ....................... 18

Gambar 2-21 Kodifikasi Sisipan Pahat untuk Proses Turning [3] ......................... 18

Gambar 2-22 Kodifikasi Pemegang Sisipan Pahat untuk Proses Turning[3] ......... 19

Gambar 2-23 Prosedur Penentuan Kondisi Pemesinan Optimum[2] ..................... 30

Gambar 3-1 Arsitektur Model Mesin Bubut Cerdas ............................................ 38

Gambar 3-2 Use-case Diagram Pengelolaan Data Workshop.............................. 38

Gambar 3-3 Class Diagram Pengelolaan Data Workshop ................................... 40

Gambar 3-4 Use-case Diagram Pengelolaan Data Mesin Perkakas ..................... 40

Gambar 3-5 Class Diagram Pengelolaan Data Mesin Perkakas .......................... 43

Gambar 3-6 Hubungan Pengelolaan Mesin Perkakas dengan Modul Lain........... 43

Gambar 3-7 Use-case Diagram Pengelolaan Data Pemesinan ............................ 44

Page 10: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

Gambar 3-8 Class Diagram Pengelolaan Data Material Benda Kerja ................. 44

Gambar 3-9 Class Diagram Pengelolaan Data Material Pahat ............................ 45

Gambar 3-10 Class Diagram Pengelolaan Data Parameter Pemesinan................ 46

Gambar 3-11 Class Diagram Pengelolaan Data Pemesinan ................................ 46

Gambar 3-12 Hubungan Antar Modul Pengelolaan Data Pemesinan ................... 47

Gambar 3-13 Use-case Diagram Pengelolaan Kelengkapan Perkakas Potong .... 47

Gambar 3-14 Class Diagram Pengelolaan Data Shank ....................................... 48

Gambar 3-15 Class Diagram Pengelolaan Data Ukuran Sisipan ......................... 49

Gambar 3-16 Class Diagram Pengelolaan Data Sisipan dan Pemegang Pahat .... 51

Gambar 3-17 Class Diagram Pengelolaan Data Tool Set .................................... 53

Gambar 3-18 Class Diagram Pengelolaan Data Shank Mesin ............................. 54

Gambar 3-19 Class Diagram Pengelolaan Kelengkapan Perkakas Potong .......... 54

Gambar 3-20 Hubungan Antar Pengelola Kelengkapan Perkakas Potong ........... 55

Gambar 3-21 Use-case Diagram SmartLathe ..................................................... 56

Gambar 3-22 Class Diagram Penghitung Ongkos Pemakaian Mesin .................. 57

Gambar 3-23 Hubungan Penghitung Ongkos Mesin dengan Modul Lain ............ 57

Gambar 3-24 Class Diagram Pengelola Proses dan Pemilihan Tool Set .............. 59

Gambar 3-25 Hubungan Pengelola Proses dan Tool Set dengan Modul Lain ...... 59

Gambar 3-26 Class Diagram Penghitung Parameter Proses ................................ 60

Gambar 3-27 Hubungan Penghitung Parameter Proses dengan Modul Lain ........ 60

Gambar 4-1 Tampilan Utama Perangkat Lunak .................................................. 61

Gambar 4-2 Interface Database Workshop ......................................................... 62

Gambar 4-3 Interface Database Mesin Perkakas ................................................ 64

Gambar 4-4 Interface Database Pemesinan ........................................................ 65

Gambar 4-5 Interface Database Kelengkapan Perkakas Potong ......................... 68

Gambar 4-6 Gambar Teknik Studi Kasus ........................................................... 69

Gambar 4-7 Urutan Proses Pengerjaan Produk ................................................... 69

Gambar 4-8 Tampilan Jendela New Project ........................................................ 70

Gambar 4-9 Tampilan Jendela Proses Turning ................................................... 71

Gambar 4-10 Tampilan Jendela Project Report .................................................. 72

Page 11: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen
Page 12: INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG - · PDF fileMesin bubut dapat dipergunakan untuk aplikasi yang sangat luas. Untuk itu diperlukan kemampuan yang cukup tinggi untuk menguasai elemen-elemen

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 2-1 Klasifikasi Material Benda Kerja untuk Standar ISO P[3] .................... 14

Tabel 2-2 Ekuivalensi Beberapa Parameter Kekasaran Permukaan[2] .................. 28

Tabel 2-3 Data Pemesinan untuk Material ISO P dan Proses Turning[3] .............. 29

Tabel 2-4 Rumus Ekuivalen Parameter Proses Bubut Ulir[2] ............................... 31

Tabel 4-1 Data Workshop ................................................................................... 61

Tabel 4-2 Data Overhead Workshop ................................................................... 62

Tabel 4-3 Data Aset Workshop ........................................................................... 62

Tabel 4-4 Data Mesin Bubut .............................................................................. 63

Tabel 4-5 Data Mesin Perkakas .......................................................................... 63

Tabel 4-6 Data Bahan Habis Mesin LA-TU-ST .................................................. 63

Tabel 4-7 Data Pemeliharaan Mesin LA-TU-ST ................................................. 64

Tabel 4-8 Data Parameter Operasi Mesin LA-TU-ST ......................................... 64

Tabel 4-9 Data Material Benda Kerja ................................................................. 64

Tabel 4-10 Data Material Pahat .......................................................................... 65

Tabel 4-11 Data Parameter Pemesinan ............................................................... 65

Tabel 4-12 Data Sisipan Pahat ............................................................................ 66

Tabel 4-13 Data Pemegang Sisipan Pahat ........................................................... 66

Tabel 4-14 Data Cutting Unit ............................................................................. 67

Tabel 4-15 Data Clamping Unit .......................................................................... 67

Tabel 4-16 Data Extension ................................................................................. 67

Tabel 4-17 Data Adaptor .................................................................................... 68

Tabel 4-18 Data Shank Mesin ............................................................................. 68

Tabel 4-19 Tool Set Terpilih untuk Tiap Proses Pemotongan .............................. 72

Tabel 4-20 Parameter Operasi Pemesinan untuk Tiap Proses Pemotongan .......... 73