Instalment Method

7/23/2019 Instalment Method

1/57

Penjualan Angsuran

I. Pendahuluan

Metode penjualan angsuran pada mulanya berasal dari penjualan rumah

pada perusahaan real estate, tetapi pada masa sekarang penjualan dengan metode

ini telah berkembang pada perusahaan yang bergerak dalam bidang perdagangan

kendaraan (seperti mobil, motor), mesin, alat-alat rumah tangga (seperti kulkas,

mesin cuci, ac, tv, dsb) dan lainnya. Bahkan pada beberapa jenis industri metode

penjualan angsuran ini telah menjadi kunci utama dalam mencapai operasi skala

besar.

Metode penjualan angsuran ini cukup berkembang pesat dan disukai di

kalangan usahawan dan juga di kalangan pembeli. Bagi usahawan metode ini telah

meningkatkan jumlah penjualan yang tentunya meningkatkan laba, bagi pembeli

mereka merasa lebih ringan dalam hal pembayaran untuk melunasi barang yang

dicicil tersebut.

Meskipun dengan metode ini resiko atas tidak tertagihnya piutang akan

meningkat, tetapi kelemahan metode ini dapat diatasi dengan meningkatnya volume

penjualan perusahaan.

Bagi akuntan, penjualan angsuran menimbulkan beberapa masalah.

Masalah utama adalah !membandingkan antara beban dan pendapatan"

(matching of costs and revenues), yaitu

a. #pakah laba kotor dari penjualan angsuran dianggap telah direalisasi pada

saat terjadinya penjualan ataukah harus diakui selama masa kontrak

angsuran tersebut$

b. #pa yang harus dilakukan terhadap beban sehubungan dengan penjualan

angsuran yang terjadi pada periode setelah penjualan tersebut$

%age & o'


2/57

c. Bagaimana menangani persoalan piutang usaha angsuran yang tidak dapat

tertagih, pertukaran, dan pemilikkan kembali barang angsuran$

II. Pengertian Penjualan Angsuran

%enjualan angsuran adalah penjualan barang atau jasa yang dilaksanakan

dengan perjanjian dimana pembayaran dilakukan secara bertahap atau berangsur.

Biasanya pada saat barang atau jasa diserahkan kepada pembeli, penjual menerima

uang muka (down payment) sebagai pembayaran pertama dan sisanya diangsur

dengan beberapa kali angsuran. *arena penjualan harus menunggu beberapa

periode untuk menagih seluruh piutang penjulannya, maka biasanya pihak penjual

akan membebankan bunga atas saldo yang belum diterimanya.

+esiko atas tidak tertagihnya piutang usaha angsuran ini sangat tinggi,

mungkin saat akan dilakukan penjualan angsuran telah dilakukan survei atas

pembeli dan memperoleh hasil yang baik. *arena penagihan piutang usaha

angsuran memakan waktu yang cukup lama (beberapa periode), hal tersebut

kemungkinan dapat merubah hasil survei yang telah dilakukan semula terhadap

pembeli. ntuk menghindari hal-hal demikian, penjual biasanya akan membuat

kontrak jual beli (security agreement), yang memberikan hak kepada penjual untuk

menarik kembali barang yang telah di jual dari pembeli.

ntuk mengurangi barang angsuran tersebut dari resiko terbakar atau

hilang, pihak penjual dapat menetapkan syarat bagi pembeli agar barang angsuran

tersebut diasuransikan untuk kepentingkan pihak penjual. %remi asuransi

ditanggung oleh pembeli, jika barang angsuran hilang atau terbakar, pihak asuransi

akan membayar ganti rugi kepada penjual dan bukan pembeli. *adang kala

mungkin jiwa dari pembeli diwajibkan oleh penjual untuk diasuransikan dengan

premi auransi atas tanggungan si pembeli.

%age o'


3/57

adi untuk melindungi kepentingan penjual dari kemungkinan tidak

ditepatinya kewajiban-kewajiban oleh pihak pembeli, maka terdapat beberapa

bentuk perjanjian atau kontrak penjualan angsuran, sebagai berikut

&. %erjanjian penjualan bersyarat (conditional sales contract), di mana

barang-barang telah diserahkan, tetapi hak atas barang-barang masih

berada di tangan penjual sampai seluruh pembayarannya sudah lunas.

. %ada saat perjanjian ditandatangani dan pembayaran pertama telah

dilakukan, hak milik dapat diserahkan kapada pembeli, tetapi dengan

menggadaikan atau menghipotikan untuk bagian harga penjualan yang

belum dibayar kapada si penjual.

/. 0ak milik atas barang-barang untuk sementara diserahkan kepada suatu

badan !trust" (trustee) sampai pembayaran harga penjualan dilunasi.

1etelah pembayaran lunas oleh pembeli, baru trustee menyerahkan hak

atas barang-barang itu kepada pembeli. %erjanjian semacam ini

dilakukan dengan membuat akta kepercayaan (trust deed 2 trust

indenture).

3. Beli sewa (lease-purchase) dimana barang-barang yang telah diserahkan

kepada pembeli. %embayaran angsuran dianggap sewa sampai harga

dalam kontrak telah dibayar lunas, baru sesudah itu hak milik berpidah

kepada pembeli.

%enjualan angsuran dengan bentuk-bentuk perjanjian tersebut di atas

dilaksanakan untuk barang-barang tidak bergerak 2 barang yang bukan barang

dagang, seperti gedung, tanah, dan aktiva-aktiva tetap lainnya. #pabila terjadi

tidak dipenuhinya kewajiban-kewajiban oleh pembeli, maka penjual tetap memiliki

hak untuk memiliki kembali barang yang dijualnya, tetapi nilainya sisa barang itu

%age / o'


4/57

mungkin akan lebih rendah dari nilai barang berdasarkan perhitungan yang sesuai

dengan perjanjian yang ada sehingga pemilikan kembali tersebut dapat

menimbulkan kerugian.

ntuk mengurangi kemungkinan kerugian yang terjadi pemilikan kembali,

maka 'aktor-'aktor yang harus diperhatikan oleh penjual adalah sebagai berikut

&. Besarnya pembayaran pertama atau down payment harus cukup untuk

menutup besarnya semua kemungkinan terjadinya penurunan harga

barang tersebut dari semula barang baru menjadi barang bekas.

. angka waktu pembayaran di antara angsuran yang satu dengan yang lain

hendaknya tidak terlalu lama, kalau dapat tidak lebih dari satu bulan.

/. Besarnya pembayaran angsuran periodik harus diperhitungkan cukup

untuk menutup kemungkinan penurunan nilai barang-barang yang ada

selama jangka pembayaran yang satu dengan pembayaran angsuran

berikutnya.

1ehubungan dengan banyaknya resiko yang mungkin akan dijumpai oleh

penjual atau dengan kata lain adanya kemungkinan tidak ditepatinya kewajiban-

kewajiban oleh pihak pembeli, maka diperlukan beberapa solusi terbaik untuk

mengatasi resiko-resiko tersebut. 1olusi tersebut antara lain

&. melakukan survei atas pembeli.

. membuat kontrak jual-beli (security agreement) yang isi kontrak tersebut

berlainan untuk setiap bidang usaha.

/. mengasuransikan barang angsuran tersebut.

3. menetapkan periode pembayaran cicilan yang tidak terlalu panjang, misalnya

tiap bulan.

. uang muka harus dapat melebihi penurunan nilai barang.

%age 3 o'


5/57

4. beli sewa (lease-purchase) artinya barang-barang yang dibeli secara angsuran

yang sudah berada di tangan pembeli dianggap barang sewaan sampai semua

biaya dalam %erjanjian dibayar lunas, barulah hak milik berpindah kepada

pembeli.

. dan lain-lain.

III. Metode Pengakuan Laba Kotor Pada Penjualan Angsuran

ntuk menghitung laba bersih pada penjualan angsuran adalah sangat

kompleks, karena beban sehubungan dengan penjualan angsuran tersebut tidak

hanya terjadi pada saat penjualan angsuran tersebut dilakukan, melainkan akan

terjadi sepanjang penjualan angsuran tersebut belum dilunasi.

1esuai dengan konsep akuntasni yaitu membandingkan antara beban

dengan pendapatan, maka pada saat penjualan angsuran dapat ditentukan nilai dari

penjualan, harga pokok dan beban yang terjadi pada periode tersebut. *arena

penagihan penjualan angsuran meliputi beberapa periode, timbul masalah

bagaimana beban yang terjadi pada periode berikutnya (misalkan beban penagihan,

administrasi, perbaikan dan pemilikan kembali) sehubungan penagihan piutang

usaha angsuran tersebut.

ntuk menghitung laba kotor dalam penjualan angsuran pada prakteknya

dapat dilakukan dengan dua metode, yaitu

&. %engakuan 5aba *otor pada saat terjadinya penjualan angsuran.

. %engakuan 5aba *otor sejalan dengan realisasi penerimaan kas.

1. Pengakuan Laba Kotor pada saat terjadinya penjualan angsuran

6alam metode ini seluruh laba kotor diakui pada saat terjadinya penjualan

angsuran, atau dengan kata lain sama seperti penjualan pada umumnya yang

%age o'


6/57

ditandai oleh timbulnya piutang2tagihan kepada pelanggan. #pabila prosedur

demikian diikuti maka sebagai konsekuensinya pengakuan terhadap biaya-biaya

yang berhubungan dam dapat diidenti'ikasikan dengan pendapatan-pendapatan

yang bersangkutan harus pula dilakukan.

Beban untuk pendapatan dalam periode yang bersangkutan harus meliputi

biaya-biaya yang diperkirakan akan terjadi dalam hubungannya dengan

pengumpulan piutang atas kontrak penjualan angsuran, kemungkinan tidak

dapatnya piutang itu direalisasikan maupun kemungkinan rugi sebagai akibat

pembatalan kontrak. 7erhadap biaya yang ditaksir itu biasanya dibentuk suatu

rekening Cadangan Kerugian Piutang.

ika #ktiva 7etap dijual secara angsuran, perusahaan akan mendebit

piutang usaha angsuran dan mengkredit perkiraan aktiva yang bersangkutan serta

mengkredit pula laba atas penjualan aktiva tersebut.

urnalnya adalah!

%iutang usaha angsuran 888888

#ktiva 7etap 888888

5aba atas penjualan aktiva tak gerak 888888

%ada metode ini memakai asumsi bahwa seluruh beban sehubungan dengan

penjualan angsuran terjadi pada periode yang sama dengan penjualannya. Mengenai

beban pada periode berikutnya, yaitu misalnya beban tidak tertagihnya piutang dan

lain sebagainya, harus diestimasi pada periode terjadinya penjualan nagsuran yaitu

dengan mendebit perkiraan beban dan mengkredit perkiraan penilaian asset seperti

penyisihan biaya penjualan angsuran dan penyisihan piutang angsuran.

urnalnya adalah

Beban usaha 888888

%enyisihan piutang angsuran 888888

%age 4 o'


7/57

ika pada periode berikutnya penjualan angsuran tersebut terjadi, perkiraan

penyisihan tersebut akan didebit, dan kas yang dikeluarkan serta saldo piutang

usaha yang tidak tertagih akan dikredit.

urnalnya adalah

%enyisihan piutang angsuran 888888

*as 888888


". Laba kotor diakui sejalan dengan realisasi penerimaan kas (proporsional)

6alam metode ini laba kotor diakui sesuai dengan realisasi penerimaan kas

dari penjualan angsuran yang diterima pada periode akuntansi yang bersangkutan.

%rosedur yang menghubungkan tingkat keuntungan dengan realisasi penerimaan

angsuran pada perjanjian penjualan angsuran adalah

a. %enerimaan pembayaran pertama dicatat sebagai

pengembalian harga pokok (9ost) dari barang-barang yang dijual atau

service yang diserahkan, sesudah seluruh harga pokok (9ost) kembali,

maka penerimaan-penerimaan selanjutnya baru dicatat sebagai

keuntungan. %rosedur ini dianggap sangat konservati'. 6apat didukung

jika timbul keraguan mengenai nilai yang dapat diperoleh kembali, baik

yang berkaitan dengan saldo atau sisa kontrak cicilan maupun yang

berkaitan dengan barang-barang yang terkena pemilikan kembali.

b. %enerimaan pembayaran pertama dicatat sebagai realisasi

keuntungan yang diperoleh sesuai dengan kontrak penjualan: sesudah

seluruh keuntungan yang ada terpenuhi, maka penerimaan-penerimaan

selanjutnya dicatat sebagai pengumpulan kembali atau pengembalian

harga pokok (9ost).

%age o'


8/57

c. 1etiap penerimaan pembayaran yang sesuai dengan perjanjian

dicatat baik sebagai pengembalian harga pokok (9ost) maupun sebagai

realisasi keuntungan di dalam perbandingan yang sesuai dengan posisi

harga pokok dan keuntungan yang terjadi pada saat perjanjian penjualan

angsuran ditandatangani. 6i dalam hal ini keuntungan akan selalu

sejalan dengan tingkat pembayaran angsuran selama jangka perjanjian.

Metode ini memberikan kemungkinan untuk mengakui, keuntungan

prosporsional dengan tingkat penerimaan pembayaran angsuran. 6i

dalam akuntansi prosedur demikian dikenal dengan metode angsuran

atau dasar angsuran (installment method or installment basis).

%ada metode ini jika #ktiva 7etap dijual secara angsuran, perusahaan akan

mendebit perkiraan piutang usaha angsuran dan mengkredit harta yang

bersangkutan serta mengkredit laba kotor yang ditangguhkan (yang belum

direalisasi).

urnalnya adalah


#ktiva 7etap 888888

5aba kotor yang ditangguhkan (yang belum direalisasi) 888888

Mengenai penagihan piutang usaha angsuran tersebut akan dicatat

dengan mendebit perkiraan kas dan mengkredit perkiraan piutang usaha

urnalnya adalah

*as 888888


1elanjutnya pada akhir periode, saat dilakukan jurnal penyesuaian akan dicatat

sbb

%age ; o'


9/57

urnalnya adalah

5aba kotor yang belum direalisasi 888888

5aba kotor yang direalisasi 888888

5aba kotor yang belum direalisasi adalah selisih antara penjualan

angsuran dengan harga pokoknya. 5aba kotor yang belum direalisasi akan

direalisasi pada saat penerimaan piutang usaha angsuran yaitu dengan mengalikan

presentase laba kotor dengan kas yang diterima dari piutang usaha angsuran

tersebut.

ntuk menghitung presentase laba kotor yaitu dengan membagi laba kotor

yang belum dieralisasi dengan penjualan angsuran yang bersangkutan dan hasilnya

dikalikan &


10/57

6iminta 9atatlah transaksi-transasksi tersebut ke dalam jurnal untuk tahun


11/57

%endapatan bunga +p. &;.


12/57

%enerimaan angsuran dan bunga (42& 8 &;= 8 +p. &4


13/57

%enerimaan uang muka

*as +p. 3


14/57

%endapatan bunga +p. /.3


15/57

+ealisasi laba kotor (&


16/57

tersebut tergantung dari metode pengakuan laba kotor yang digunakan. ika laba kotor

laba kotor diakui pada saat penjualan terjadi, maka harta yang dimiliki tersebut diakui

sebesar harga pasar yang wajar, kemudian membatalkan saldo piutang usaha angsuran dan

menimbulkan keuntungan atau kerugian karena pemilikan kembali. ika menggunakan

metode pengakuan laba kotor sejalan dengan penerimaan kas, maka harta yang dimiliki

tersebut diakui sebesar harga pasar yang wajar, kemudian membatalkan laba kotor yang

belum direalisasi serta saldo piutang usaha angsuran dan menimbulkan keuntungan atau

kerugian karena pemilikan kembali. 9ontoh kasus ketidakmampuan pelunasan piutang

usaha angsuran adalah

. Mengacu pada soal no & bila pada tanggal & Mei


17/57

0arga pokok tanah +p. &;


18/57

urnal pemilikan kembali

7anah +p. &


19/57

&. %iutang usaha angsuran biasanya dikelompokkan sebaagi aktiva lancar

dan harus dijelaskan pada penjelasan laporan keuangan atau dengan

catatan kaki yang mengungkapkan tanggal jatuh temponya. 0al ini

dengan asumsi bahwa de'inisi dari aktiva lancar adalah sumber-sumber

yang diharapkan dapat direalisir menjadi kas atau dijual. Maka jangka

waktu piutang usaha angsuran tersebut diabaikan.

. 5aba kotor yang belum direalisasikan dapat dikelompokkan

a) *elompok kewajiban atau pendapatan yang belum

direalisasi.

b) %engurang piutang usaha angsuran.

c) *elompok modal yang menjadi bagian dari laba yang

ditahan

9ara yang paling umum adalah laba kotor yang belum direalisasi dicatat

sebagai kelompok kewajiban.

B. 5aporan +ugi25aba dan 6a'tar analisa realisasi laba kotor

6i dalam penyusunan perhitungan rugi2laba untuk penjualan angsuran, harus

dipisahkan antara penjualan biasa dengan angsuran. 5aba kotor penjualan

angsuran periode tersebut dikurangi dengan saldo laba kotor yang belum

direalisasi pada akhir periode, yang menghasilkan laba kotor periode tersebut

yang telah direalisasi.

A. P%N*AK'AN LA+A P%N!'ALAN AN*('"AN ALAM KA,-ANN&A

%N*AN 'NAN*.'NAN* P%"PA!AKAN

'ndang.undang Perpajakan No# / tahun 13 tentang Pajak Penghasilan

%age &? o'


20/57

Menurut salah satu metode penjualan angsuran bahwa laba kotor diakui sejalan

dengan tagihan uang kas yang diterima, sehingga laba kotor akan diakui untuk

beberapa periode 'iskal. 1edangkan menurut pajak penghasilan sesuai dengan

undang-undang no. bahwa laba hasrus diakui pada saat penjualan dilakukan.

1ehingga terdapat perbedaan persepsi antara laba menurut metode penjualan

angsuran dengan undang-undang pajak penghasilan.

Menurut %rinsip #kuntansi Indonesia pasal ? tentang pajak penghasilan, yaitu

a) 6alam %erhitungan rugi2laba, jumlah pajak penghasilan dapat dihitung

berdasarkan laba menurut akuntansi atau laba kena pajak, dengan tari'

sebagaimana ditetapkan oleh 'iskus.

b) 6alam hal pajak penghasilan dihitung menurut laba akuntansi, selisih

perhitungan tersebut dengan hutang pajak (yang dihitung menurut laba

kena pajak), yang disebabkan !perbedaan waktu" pengakuan pendapatan

dan beban untuk tujuan akuntansi dengan tujuan pajak akan ditampung

ke dalam pos !pajak penghasilan yang ditangguhkan" dan dialokasikan

pada beban pajak pengahsilan tahun-tahun berikutnya. 1ehingga dengan

demikian jika perusahaan menghitung laba menurut metode pengakuan

laba kotor sejalan dengan penerimaan kas hasil penjualan angsuran,

maka selisih antara pajak penghasilan perusahaan dengan pajak

pengahsilan menurut 'iskus ditampung dalam perkiraan pajak

penghasilan yang ditangguhkan (belum direlisasi).

9ontoh soal

&. Bila %7 0andoko mendapatkan laba untuk tahun &??? sebesar +p.

&


21/57

%ajak penghasilan menurut perusahaan +p. &


22/57

dan tidak daoat dikreditkan dengan %%@ keluarannya sehingga harus dimasukkan

sebagai harga pokok barang yang dibelinya.

AI. +'N*A PAA P%N!'ALAN AN*('"AN

6alam penjualan angsuran pihak penjual biasanya juga memperhitungkan

bunga atas saldo angsuran yang belum dibayar disamping memperhitungkan laba.

Bunga dalam penjualan angsuran harus dipisahkan dari pengakuan laba kotor

dari hasil usaha bagi pihak penjual, sedangkan untuk pihak pembeli unsur bunga

harus dipisahkan dari harga perolehan dari barang angsuran yang dimilikinya.

6alam menghitung bunga, dapat dilakukan denagn beberapa cara, yaitu

a) Bunga dihitung dari saldo pokok pinjaman yang belum dilunasi selama jangka

waktu angsuran (bunga dihitung dari saldo menurun), disebut 5ong Cnd Interest.

b) Bunga dihitung dari akumulasi pembayaran angsuran yang telah jatuh tempo

(tidak termasuk uang muka) yang dihitung sejak pembayaran angsuran pertama

sampai dengan paling akhir, disebut 1hort Cnd Interest.

c) Bunga dihitung secara anuitet. 1etiap periode sama besarnya dan di dalam setiap

pembayaran angsuran mengandung unsure pelunasan angsuran dan bunga.

d) Bunga selama masa pembayran angsuran diitung dari harga kontrak awal setelah

diperhitungkan dnegan uang muka.

9ontoh 1oal

%7 0andoko menjual tanahnya secara angsuran. %ada tanggal & Debruari &??;, dijual

tanah secara angsuran dengan harga jual sebesar +p. &


23/57

tanah adalah +p. ;.


24/57

&22?; *as ?.


25/57

%eralatan ;.


26/57

&2/2?; ;4


27/57

7abel perhitungan bunga

7gl #ngsuran

%okok

Bunga & = per

bulan

umlah yang

harus dibayar

1aldo %okok

%injaman

&22?; &


28/57

AII. 9ubungan Penjualan Angsuran engan (tandar Akuntansi Keuangan (AK4

6alam hubungannya dengan 1#*, penjualaan angsuran dapat dikatakan

berhubngan dengan

a. %1#* @>. &4 tentang #ktiva 7etap 6an #ktiva 5ain-5ain

0al ini dikarenakan, kebanyakan penjualan angsuran adalah aktiva tetap sebuah

perusahaan, seperti gedung, tanah, peralatan. 6alam penjualan aktiva tetap ini

akan muncul piutang dan bunga.

b. %1#* @>. 33 tentang #kuntansi #ktivitas %engembangan +eal Cstat

0al ini dikarenakan, penjualan angsuran pada mulanya adalah penjualan real

estat, ditambah lagi penjualan real estat sampai sekarang masih merupakan

cicilan, jarang sekali yang membayar langsung karena begitu besar biaya yang

harus dikeluarkan sehingga lebih baik di cicil.

c. %1#* @>. 34 tentang #kuntansi %ajak %enghasilan

0al ini dikarenakan, dalam perhitungan pajak penghasilan dari sebuah

perusahaan, kadang kala terdapat selisih pajak dan juga pengaturan atas selisih

pajak ini harus disesuaikan sehingga tidak menimbulkan suatu kerancuan.

d. %1#* @>. 3 tentang #kuntansi 7anah

0al ini dikarenakan, dalam prakteknya tanah adalah suatu aktiva yang banyak

diperjual belikan dengan angsuran, karena mahalnya harga tanah terlebih lagi di

kota besar.

e. %1#* @>. 3; tentang %enurunan @ilai #ktiva

0al ini dikarenakan, dalam penjualan angsuran bila si pembeli tidak mampu

membayar maka akan terdapat pemilikan kembali akan aktiva tersebut dan biasanya

%age ; o'


29/57

harganya cendenrung menurun dari harga sewaktu menjual aktiva tersebut secara

angsuran.

AIII. :ariasi (oal

&. %7 1urken yang bergerak dalam bidang ekspor impor akan menjual aktiva tetap

miliknya, yaitu / bidang tanah di Irian, Maluku dan di 1ulawesi.

a. 7anah di Irian berharga pokok +p. &?


30/57

c. 7anah di 1ulawesi akan dibeli oleh %7 Gadi's. 7anah tersebut memiliki

harga beli +p. /


31/57

Membayar komisi dan beban penjualan (&= 8 +p.


32/57

%iutang bunga +p.

.3


33/57

%endapatan bunga +p. &?.


34/57

Membayar beban dan komisi penjualan (= 8 +p.


35/57

#yat urnal %embalik

%endapatan bunga +p. 4.3


36/57

#yat jurnal penutup

%endapatan bunga +p. &4.3


37/57

*as +p. &


38/57

%endapatan bunga +p. .


39/57

%endapatan bunga +p. .4


40/57

1 (ept 10

6ijual mesin (aktiva tetap) kepada %7 B dengan harga +p.


41/57

urnal penutup

*euntungan atas penjualan aktiva tetap &


42/57

%iutang Bunga ;.


43/57

Ikt. +25 &


44/57

kontrak berjalan) atau menggunakan metode !5ong end interest". Maka perhitungan

besarnya bunga, angsuran pokok dan jumlah pembayaran adalah sbb

Tgl Bunga Angsuran Pokok Jumlah Sisa

Pembayaran harga kontrak

1/9/90 500,000,0001/9/90 35,900,000 35,900,000 44,100,000

1/3/91 4,410,000 11,0!5,000 1!,435,000 34",0#5,000

1/9/91 34,"0#,500 11,0!5,000 150,"3!,500 !3!,050,000

1/3/9! !3,!05,000 11,0!5,000 139,!30,000 11,0!5,000

1/9/9! 11,0!,500 11,0!5,000 1!#,!#,500 $

b. Bunga dihitung dari setiap angsuran yang dibayar, yang dihitung sejak tanggal

perjanjian sampai tanggal jatuh tempo tiap angsuran.

9ara ini disebut 1hort Cnd Interest.

9ontoh 1ebuah mesin dengan nilai buku sebesar +p. 3


45/57

9ontoh 1ebuah mesin dengan nilai buku sebesar +p. 3


46/57

%er & anuari


47/57

&. %enjualan tahun


48/57

%iutang usaha +p 3


49/57

/. %ersediaan barang dagang &


50/57

tang %%h psl ? 3.4


51/57

1 !anuari 13 sampai dengan 31 esember 13

a. %embelian barang dagang secara kredit +p. /


52/57

d. %embayaran untuk

0utang saha /< juta

-2- %otongan ( / juta)

/3 juta

Biaya operasi /, juta

umlah kas yg dikeluarkan 3


53/57

g. urnal penyesuaian untuk mencatat 5* yang direalisasi untuk

7h. ?/ E


54/57

k. urnal untuk mencatat pajak yang terhutang

&


55/57

@ilai barang tukar tambah dan selisih nilai tukar tambah dihitung sbb

umlah yang ditetapkan atas tukar tambah +p. /< juta

@ilai barang tukar tambah +p. juta

@ilai penjualannya

6ikurangi

Biaya perbaikan +p. juta

5aba kotor yg diharapkan atas penjualan kembali barang bekas E+p. / juta

(+p. juta)

(+p. < juta)

@ilai tukar lebih +p. &< juta

urnal untuk mencatat penjualan cicilan dengan tukar tambah ini adalah sbb

Barang dagangan (tukar tambah) +p.


56/57

7ingkat 5* atas penjualan cicilan th. ?/ +p.


57/57

1oal

%ada tanggal & #pril

Instalment Method

Documents

Transcript of Instalment Method