Ins. Materi

download Ins. Materi

of 14

Transcript of Ins. Materi

LAMINAR AIR FLOR(LAF)

Laminar Air Flow adalah meja kerja steril untuk melakukan kegiatan inokulasi/ penanaman. Laminar Air Flow merupakan suatu alat yang digunakan dalam pekerjaan persiapan bahan tanaman, penanaman, dan pemindahan tanaman dari sutu botol ke botol yang lain dalam kultur in vitro. Alat ini diberi nama Laminar Air Flow Cabinet, karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari, debu dan spora-spora yang mungkin jatuh kedalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High efficiency Particulate Air FilterI), dengan menggunakan blower.Laminar Air Flow (LAF) digunakan sebagai ruangan untuk pengerjaan secara eseptis. Prinsip penaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan.

Pada Laminar Air Flow, terdapat 2 macam filter:1. Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan benda-benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5 mm sehingga efisiensinya dapat mencapai 95 mm untuk objek-objek yang 5 mm.2. HEPA filter dengan pori-pori 0.3 (m dan terdapat pada bidang keluar udara kearah permukaan tempat kerja.Pre-filter harus sering dibersihkan dengan cacum cleaner dan sebaiknya diganti 1 tahun sekali. Namun HEPA filter diganti setelah melalui pemeriksaan dengan particulate count atau dengan alat yang disebut magnehelic gauge. Laminar air flow cabinet ada yang dilengkapi dengan lampu U.V., ada juga yang tanpa. Pada laminar air flow cabinet yang tidak dilengkapi dengan lampu U.V., blower harus dijalankan terus menerus walaupun laminar air flow cabinet tersebut sedang tidak dipergunakan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan ruang kerja didalam laminar air flow tersebut. Pada laminar air flow yang dilengkapi dengan lampu U.V., dianjurkan agar menyalakan lampu U.V. minimum 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Ketika laminar air flow sedang digunakan, lampu U.V. harus dimatikan, sedangkan blower dijalankan. Blower pada laminar air flow cabinet yang dilengkapi dengan lampu U.V., hanya dijalankan pada saat laminar air flow sedang digunakan.Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow yaitu:1. Lampu alkohol/Bacti cinerator.2. Wadah alkohol: botol/gelas piala 250 ml.3. Pinset, skalpel, gunting, dan jarum.4. Petri-dish steril.5. Disceting Microscope, bila sedang isolasi meristim.6. Kertas tissue/kapas.7. Sprayer berisi alkohol 70% (tidak harus dalam cabinet).Laminar Air Flow sering disebut juga sebagai Biological Safety Cabinet (BSC) yaitu alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC/LAF mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Prosedur penggunaan BSC/FAL adalah sebagai berikut:1. Hidupkan lampu UV selama 2 jam, selanjutnya matikan segera sebelum mulai bekerja.2. Pastikan kaca penutup terkunci dan pada posisi terendah.3. Nyalakan lampu neon dan blower.4. Biarkan selama 5 menit.5. Cuci tangan dan lengan dengan sabun gemisidal / alkohol 70 %.6. Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % atau desinfektan yang cocok dan biarkan menguap.7. masukkan alat dan bahan yang akan dikerjakan, jangan terlalu penuh (overload) karena memperbesar resiko kontaminan.8. Atur alat dan bahan yang telah dimasukan ke LAF/BSC sedemikian rupa sehingga efektif dalam bekerja dan tercipta areal yang benar-benar steril.9. Jangan menggunakan pembakar Bunsen dengan bahan bakar alkohol tapi gunakan yang berbahan bakar gas.10. Kerja secara aseptis dan jangan sampai pola aliran udara terganggu oleh aktivitas kerja.11. setelah selesai bekerja, biarkan 2-3 menit supaya kontaminan tidak keluar dari BSC12. Usap permukaan interior LAF/BSC dengan alkohol 70 % dan biarkan menguap lalu tangan dibasuh dengan desinfektan.13. Matikan lampu neon dan blower.Hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan Laminar Air Flow (LAF) adalah sebagai berikut :1. Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan alkohol untuk merendam peralatan kultur.2. Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara.3. Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol (nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelas di tempatyang terang HATI-HATI !!!).4. Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru disemprot alkohol atau spiritus.5. Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja. Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di dalam LAF.

Prinsip Kerja dari Laminar Air Flow (LAF) adalah sebagai berikut :a. Laminar Air Flow digunakan sebagai meja kerja steril untuk kegiatan inokulasi/ penanaman.b. Laminar Air Flow mengutamakan adanya hembusan udara steril yang digerakkan oleh blower yang disaring oleh HEPA Filter.c. Sebelum dioperasikan Laminar Air Flow harus dinyalakan minimal 30 menit dan harus dilakukan penyemprotan dengan alcohol agar alat dan ruang kerja tersebut terjamin kesterilannya.d. Pada saat melaksanakan pekerjaan, harus dinyalakan blowernya yang berfungsi sebagai penghembus udara steril dan lampu TL sebagai penerang.e. Agar Laminar Air Flow dapat difungsikan setiap saat, pemeliharaan dan perawatan alat harus selalu dilakukan.

Cara Perawatan Laminar Air Flow (LAF) :Apabila Laminar Air Flow Cabinet selesai dipergunakan, untuk langkah perawatannya yaitu antara lain :a. Membersihkan semua sisa potongan eksplan dengan tissue.b. Bakarlah (pisau scalpel, pinset) dengan menyemprotkan terlebih dahulu dengan alkohol 95% dan tempatkan kembali dalam keadaan siap pakai.c. Matikan blower dengan memijit tombol off.d. Semprotkan ruang kerja dengan alkohol.e. Tutup kembali pintu Laminar Air Flow Cabinet.f. Matikan lampu TL.g. Nyalakan kembali lampu UV.

Cara Menggunakan LAFPosted by cs labonline on Selasa, 29 Desember 2009 , under |komentar (0)

1. Nyalakan lampu UV, minimum selama 30 menit, sebelum laminar air flow digunakan. Hindarkan sinarnya dari badandan mata.2. Siapkan semua alat-alat steril yang akan dipergunakan. Alat-alat yang dimasukkan ke dlam laminar air flow cabinet, disemprot terlebih dahulu dengan alcohol 70% atau spiritus.3. Meja dan dinding dalam LAF disemprot dengan alkohol 70% atau dengan spiritus untuk mensterilkan LAF.4. Blower pada LAF dihidupkan untuk menjalankan air flow.5. Nyalakan lampu dalam LAF.6. LAF sudah siap untuk digunakan.

Hal yang perlu diperhatikan :

1. Jangan meletakkan lampu bunsen terlalu dekat dengan filter dan alkohol untuk merendam peralatan kultur.2. Jangan menumpuk alat-alat, botol-botol media, dan lain-lain benda di depan tempat bekerja sehingga menghalangi aliran udara.3. Jangan mencelupkan alat tanam dengan nyala api ke dalam alkohol (nyala api alkohol yang terdapat pada alat tanam, tidak terlihat dengan jelas di tempat yang terang, HATI-HATI!!4. Jangan mendekati lampu bunsen, dengan tangan yang baru disemprot alkohol atau spiritus.5. Bersihkan Laminar Air Flow Cabinet, setelah selesai bekerja. Jangan meninggalkan botol bekas, kapas bekas, dan sebagainya di dalam LAF.

Laminar air flow cabinetPosted by cs labonline on , under |komentar (0)

Diberi nama Laminar Air Flow karena meniupkan udara steril secara kontinue melewati tempat kerja sehingga tempat kerja bebas dari debu dan spora-spora yang mungkin jatuh ke dalam media, waktu pelaksanaan penanaman. Aliran udara berasal dari udara ruangan yang ditarik ke dalam alat melalui filter pertama (pre-filter), yang kemudian ditiupkan keluar melalui filter yang sangat halus yang disebut HEPA (High Efficiency Particulate Air Filter), dengan menggunakan blower.Pada laminar air flow cabinet, terdapat 2 macam filter :1. Pre-filter, yang menggunakan saringan pertama terhadap debu-debu dan benda-benda yang kasar. Pori-porinya kira-kira 5mm sehingga efisiensinya dapat mencapai 95mm untuk objek-objek yang >5mm.2. HEPA filter dengan pori-pori 0.3 m dan terdapat pada bidang keluar udara kearah permukaan tempat kerja.Pre-filter harus sering dibersihkan dengan vacum cleaner dan sebaiknya diganti 1 tahun sekali. Namun HEPA filter diganti setelah melalui pemeriksaan dengan particulate count atau dengan alat yang disebut magnehelic gauge.Laminar air flow cabinet ada yang dilengkapi dengan lampu UV, ada juga yang tidak. Pada laminar air flow cabinet yang tidak dilengkapi dengan lampu UV, blower harus dijalankan terus menerus walaupun laminar air flow cabinet tersebut sedang tidak dipergunakan. Hal ini dilakukan untuk menjaga kebersihan ruang kerja didalam laminar air flow tersebut. Pada laminar air flow yang dilengkapi dengan lampu UV. dianjurkan agar menyalakan lampu UV. minimum 30 menit sebelum laminar air flow digunakan. Ketika laminar air flow sedang digunakan, lampu UV harus dimatikan, sedangkan blower dijalankan. Blower pada laminar air flow cabinet yang dilengkapi dengan lampu UV, hanya dijalankan pada saat laminar air flow sedang digunakan.Alat-alat yang dimasukkan ke dalam Laminar Air Flow Cabinet :1. Lampu alkohol/Bacti cinerator.2. Wadah alkohol : botol/gelas piala >250 ml.3. Pinset, skalpel, gunting dan jarum.4. Petri-dish steril.5. Disceting Microscope, bila sedang isolasi meristim.6. Kertas tissue/kapas.7. Sprayer berisi alkohol 70% (tidak harus dalam cabinet).

Laminar Air Flow dengan bahan MultiplekPosted by cs labonline on Senin, 28 Desember 2009 , underSpesifikasi LAF|komentar (0)

Lamiar Air Flow dengan bahan Multiplek

Spesifikasi :Bahan dari multiplek 1.8mm, finishing dengan dilapis tacon-Ukuran unit : 1220(p) x 650(l) x 1140(t)mm-Ukuran Ruang Kerja : 1220(p) x 600(l) x 575(t)mm-HEPA Filter : Efficiency 99.9997%, DOP Test pada 0.3 micron-Lampu Penerangan : 2 x 40 watt TL-Lampu Sanitasi (UV) : 1 x 30 watt GTUV

Optional :1. Support stand (kaki) : material dari Galvanized Steel2. Front Cover (penutup)Horizontal Laminar Air Flow Bench Cabinet Class 100, Type SHC-4A1Posted by cs labonline on , underSpesifikasi LAF|komentar (0)

Horizontal Laminar Air Flow Bench Cabinet Class 100Type : SHC-4A1

Spesifikasi :Bahan Galvanized steel, epoxy powder coating finishingSides Panel terbuat dari Clear Polycarbonat-Ukuran Unit : 1220(p) x 650(l) x 920(t) mm-Ukuran Ruang Kerja : 1120(p) x 490(l) x 575(t) mm-Air Volume : 811 cmh-HEPA Filter : Efficiency 99.9997%, DOP Test pada 0.3 micron-Lampu Penerangan : 2 x 40 watt TL-Lampu Sanitasi (UV) : 1 X 30 watt GTUV

Perlengkapan standard:1. Interlock System2. Front Cover3. Electrical Socket OutletsOptional :a. Support stand (kaki): material dari Galvanized SteelLaminar Air Flow Class 100, Type CSH-048-UVPosted by cs labonline on , underSpesifikasi LAF|komentar (0)

Horizontal Laminar Air Flow Class 100Type : CSH-048-UV

Spesifikasi :-Bahan Full stainless steel 304 (hairline 8%), thickness 1.5mm-Ukuran Unit : 1340(p) x 810(l) x 1100(t)mm, tinggi + kaki 1900mm-Ukuran Ruang Kerja : 1180(p) x 650(l) x 550(t) mm-Blower : CKE 1 unit, kapasitas 1900 cmh-HEPA filter : Main HEPA Filter, Effisiensi 99.9997%, DOP Test pada 0.3 micron-Lampu Pnenerangan : 2 x 40 watt TL-Lampu Sanitasi (UV) : 1 x 30 watt GTUV

Perlengkapan standard:1.Interlock system: System ini dpasang untuk melindungi operator LAF dari kesalahan pemakaian lampu UV. Alat ini akan bekerja dengan cara mengunci lampu UV. Sehingga lampu UV tidak dapat dinyalakan pada saat Blower dan/atau lampu TL pada posisi ON.2.Front Cover: Dipasang untuk mencegah masuknya debu saat unit sedang tidak digunakan dan mencegah sinar UV keluar ruangan saat dinyalakan.3.Electrical socket outlets: 1 pc, Untuk memudahkan akses elektrik didalam ruang kerja LAF4.Support stand (kaki): Material dari 304 SS

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi utk menghomogenkan suatu larutan dgn pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dpt dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dgn kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425C.

HIRAYAMA AUTOCLAVE HVE 50merupakan sebuah alat untuk sterilisasi generasi baru dari Hirayama yang hadir diIndonesia, harga murah dengan dilengkapi dengan beberapa fitur yang menarik yang memudahkan penggunaannya.AUTOCLAVE ini sangat mudah digunakan serta tidak banyak memakan ruangan atau tempat karena memiliki pintu disebelah atas, sehingga pada saat dibuka, tidak banyak ruangan yang dibutuhkan.New and Economic Autoclave based on Unique Features of HV series Electromechanical lock system Dual-sensing interlock mechanism Pulse Exhaust System Memory function Space-saving design Process status display

Effective capacity : 50liter Chamber size() : 300710 Outer dimensions(WHD): 5101040530 Max.Sterile.temp : 135 Process mode : 3-modes Net weight : 57kg

Autoklafadalah alat sterilisasi untuk alat dan media kultur jaringan, alat alat yang berupa glass ware atau dissecting kit sebelum digunakan harus disterlikan terlebih dahulu. demikian juga dengan media kultur jaringan yang sudah di masukan kedalam botol media harus di sterlikan dahulu sebelum di gunakan. Dengan pemanasan di dalam autoklaf maka bakteri dan mikroba dapat mati akibat suhu yang tinggi 120 derajat celcius dan tekanan uap air yang besar salam 15 menit

Autoklaf mempunyai cara kerja yang hampir sama dengan alat masak pressure cooker, sebab alat ini merupakan bejana yang dapat di isi air dan ditutup rapat. Autoklaf ada yang menggunakan listrik dan juga ada yang menggunakan kompor gas untuk proses pemanasannya.2. AutoklafAutoclave yaitu alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Medium yang akan disterilkan ditempatkan di dalam autoclave selama 15-20 menit, hal ini bergantung pada banyak sedikitnya barang yang perlu disterilkan. Medium yang akan disterilkan ditempatkan dalam beberapa botol yang agak kecil daripada dikumpul dalam satu botol yang besar. Setelah pintu autoclave ditutup rapat, barulah kran pada pipa uap dibuka dan temperatur akan terus-menerus naik sampai 121oC (Dwidjoseputro, 1990).

Diagram autoklaf vertical1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)2. Katup pengeluaran uap3. pengukur tekanan4. kelep pengaman5. Tombol on-off6. Termometer7. Lempeng sumber panas8. Aquades (dH2O)9. Sekrup pengaman10. batas penambahan air

Cara menggunakan autoclave:a. Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut. Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.b. Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup harus dikendorkan.c. Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.d. Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121oC.e. Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup (dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak tekanan mencapai 2 atm.f. Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi autoklaf dengan hati-hati.

Hot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC. Alat ini digunakan untuk mengocok media cair sambil dipanasi. Alat ini juga dapat dipakai untuk melarutkan ferri tartrat yang tidak mudah dilarutkan.Dilakukan dengan cara menambah air pada ferri tartrat lalu meletakkannya di atas hot plate. Setelah dihubungkan dengan arus listik, alat ini akan menghomogenkan sekaligus memanaskannya (Lahay, 2004)

Teknik pengenalan,penyiapan dan penggunaan alat laboratoriummikrobiologiPosted onApril 19, 2009by firebiology07BAB IPENDAHULUANI.1 Latar BelakangPada saat sekarang ini ,dengan berkembangnnya ilmu pengetahuan, maka semakin tinggi pula rasa ingin tahu seseorang terhadap apa yang terdapat di alam sampai pada mikrooorganisme yang tak dapat di lihat dengan mata telanjang/berukuran kecil. Dari hal inilah muncul ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang mikroorganisme tersebut yang disebut dengan mikrobiologi.Para peniliti mulai mencari tahu akan apa yang terkandunng pada mikroorganisme tersebut.Dalam bidang penelitian mikroorganisme ini, tentunya menggunakan teknik atau cara- cara khusus untuk mempelajarinya serta untuk bekerja pada skala laboratorium untuk meneliti mikroorganisme ini baik sifat dan karakteristiknya, tentu diperlukan pula pengenalan akan alat-alat laboratorium mikrobiologi serta teknik / cara penggunaan alat-alat yang berhubungan dengan penelitian tersebut .Hal ini dilakukan untuk memuddahkan berlangsungkan suatu penelitian.Alat-alat yang digunakan dalam praktikum mikrobiologi juga harus dalam keadaan steril atau bebas dari kuman serta bakteri, virus dan jamur. Dan untuk mensterilkannya diperlukan pula pengetahuan tentang cara- cara / teknik sterilisasi. Hal ini dilakukan karena alat- alat yang digunakan pada laboratorium mikrobiologi memiliki teknik sterilisasi yang berbeda .Berdasarkan hal tersebut diatas, maka dilakukanlah percobaan ini untuk mengetahui teknik pengenalan, penyiapan dan penggunaan serta fungsi dan prinsip kerja setiap alat laboratorium mikrobiologi.Selain itu pula untuk mengetahui teknik sterilisasi dari alat-alat tersebut.I.2 Tujuan PercobaanAdapun tujuan dari percobaan ini adalah :1. Untuk mengetahui dan mengenal alat- alat yang digunakan dalam laboratoium mikrobiologi.2. Untuk mengetahui teknik penyiapan serta penggunaan alat- alat tersebut dengan baik.3. Untuk mengetahui fungsi dan prinsip kerja alat- alat laboratorium mikrobiologi.4. Untuk mengetahui teknik/cara sterilisasi alat- alat yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi.I.3 Waktu dan Tempat PercobaanPraktikum ini dilaksanakan pada hari Rabu, 11 Maret 2009, pukul 14.00- 17.30 WITA dan bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Hasanuddin, Makassar.BAB IITINJAUAN PUSTAKAPada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat, prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya.Penamaan alat-alat yang berfungsi mengukur biasanya diakhiri dengan kata meter seperti thermometer,hygrometer dan spektrofotometer,dll. Alat-alat pengukur yang disertai dengan informasi tertulis, biasanya diberi tambahan graph seperti thermograph,barograph ( Moningka, 2008).Dari uraian tersebut,tersirat bahwa nama pada setiap alat menggambarkan mengenai kegunaan alat dan atau menggambarkan prinsip kerja pada alat yang bersangkutan. Dalam penggunaannya ada alat-alat yang bersifat umum dan ada pula yang khusus. Peralatan umum biasanya digunakan untuk suatu kegiatan reparasi, sedangkan peralatan khusus lebih banyak digunakan untuk suatu pengukuran atau penentuan (Moningka,2008).Antonie Van Leuwenhook adalah orang yang pertama kali melihat bakteri dengan menggunakan instrumen optik yang terdiri atas lensa bikonvens. Pada waktu itu ia menemukan bakteri dalam berbagai cairan, diantara cairan tubuh, air, ekstrak lada, serta bir. Penemuan mikroskop pada waktu itu membuka peluang unttuk dilakukannya penelitian mengenai proses terjadinya fermentasi dan penemuan jasad renik penyebab penyakit (Ferdias, 1992).Mikroskop adalah alat yang paling khas dalam laboratorium mikrobiologi yang memberikan perbesaran yang membuat kita dapat melihat struktur mikroorganisme yang tidak dapat dilihat oleh mata telanjang. Mikroskop yang tersedia menungkinkan jangkauan perbesaran yang luas dari beberapa kali hingga ribuan kali (Lay,1994).Adapun alat-alat yang dipergunakan pada laboratorium mikrobiologi antara lain (Blacksweetranger,2008) : Mikroskop Cahaya (Brightfield Microscope)Salah satu alat untuk melihat sel mikroorganisme adalah mikroskop cahaya. Dengan mikroskop kita dapat mengamati sel bakteri yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Pada umumnya mata tidak mampu membedakan benda dengan diameter lebih kecil dari 0,1 mm. berikut merupakan uraian tentang cara penggunaan bagian-bagiandan spesifikasi mikroskop cahaya merk Olympus CH20 yang dimiliki Laboratorium Mikrobiologi. AutoklafAutoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu 121oC (250oF). Jadi tekanan yang bekerja ke seluruh permukaan benda adalah 15 pon tiap inchi2 (15 Psi = 15 pounds per square inch). Lama sterilisasi yang dilakukan biasanya 15 menit untuk 121oC. Inkubator (Incubator)Inkubator adalah alat untuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkontrol. Alat ini dilengkapi dengan pengatur suhu dan pengatur waktu. Kisaran suhu untuk inkubator produksi Heraeus B5042 misalnya adalah 10-70oC. Hot plate stirrer dan Stirrer barHot plate stirrer dan Stirrer bar (magnetic stirrer) berfungsi untuk menghomogenkan suatu larutan dengan pengadukan. Pelat (plate) yang terdapat dalam alat ini dapat dipanaskan sehingga mampu mempercepat proses homogenisasi. Pengadukan dengan bantuan batang magnet Hot plate dan magnetic stirrer seri SBS-100 dari SBS misalnya mampu menghomogenkan sampai 10 L, dengan kecepatan sangat lambat sampai 1600 rpm dan dapat dipanaskan sampai 425oC. Colony counterAlat ini berguna untuk mempermudah perhitungan koloni yang tumbuh setelah diinkubasi di dalam cawankarena adanya kaca pembesar. Selain itu alat tersebut dilengkapi dengan skala/ kuadran yang sangat berguna untuk pengamatan pertumbuhan koloni sangat banyak. Jumlah koloni pada cawan Petri dapat ditandai dan dihitung otomatis yang dapat di-reset. Biological Safety CabinetBiological Safety Cabinet (BSC) atau dapat juga disebut Laminar Air Flow (LAF) adalah alat yang berguna untuk bekerja secara aseptis karena BSC mempunyai pola pengaturan dan penyaring aliran udara sehingga menjadi steril dan aplikasisinar UV beberapa jam sebelum digunakan. Mikropipet (Micropippete) dan TipMikropipet adalah alat untuk memindahkan cairan yang bervolume cukup kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak pilihan kapasitas dalam mikropipet, misalnya mikropipet yang dapat diatur volume pengambilannya (adjustable volume pipette) antara 1l sampai 20 l, atau mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya, hanya tersedia satu pilihan volume (fixed volume pipette) misalnya mikropipet 5 l. dalam penggunaannya, mukropipet memerlukan tip. Cawan Petri (Petri Dish)Cawan petri berfungsi untuk membiakkan (kultivasi) mikroorganisme. Medium dapat dituang ke cawan bagian bawah dan cawan bagian atas sebagai penutup. Cawan petri tersedia dalam berbagai macam ukuran, diameter cawan yang biasa berdiameter 15 cm dapat menampung media sebanyak 15-20 ml, sedangkan cawan berdiameter 9 cm kira-kira cukup diisi media sebanyak 10 ml. Tabung reaksi (Reaction Tube / Test Tube)Di dalam mikrobiologi, tabung reaksi digunakan untuk uji-uji biokimiawi dan menumbuhkan mikroba.Tabung reaksi dapat diisi media padat maupun cair. Tutup tabung reaksi dapat berupa kapas, tutup metal, tutup plastik atau aluminium foil. Media padat yang dimasukkan ke tabung reaksi dapat diatur menjadi 2 bentuk menurut fungsinya, yaitu media agar tegak (deep tube agar) dan agar miring (slants agar). Untuk membuat agar miring, perlu diperhatikan tentang kemiringan media yaitu luas permukaan yang kontak dengan udara tidak terlalu sempit atau tidak terlalu lebar dan hindari jarak media yang terlalu dekat dengan mulut tabung karena memperbesar resiko kontaminasi. Untuk alasan efisiensi, media yang ditambahkan berkisar 10-12 ml tiap tabung. Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask)Berfungsi untuk menampung larutan, bahan atau cairan yang. Labu Erlenmeyer dapat digunakan untuk meracik dan menghomogenkan bahan-bahan komposisi media, menampung akuades, kultivasi mikroba dalam kultur cair, dll. Terdapat beberapa pilihan berdasarkan volume cairan yang dapat ditampungnya yaitu 25 ml, 50 ml, 100 ml, 250 ml, 300 ml, 500 ml, 1000 ml, dsb. Gelas ukur (Graduated Cylinder)Berguna untuk mengukur volume suatu cairan, seperti labu erlenmeyer, gelas ukur memiliki beberapa pilihan berdasarkan skala volumenya. Pada saat mengukur volume larutan, sebaiknya volume tersebut ditentukan berdasarkan meniskus cekung larutan. Tabung DurhamTabung durham berbentuk mirip dengan tabung reaksi namun ukurannya lebih kecil dan berfungsi untuk menampung/menjebak gas yang terbentuk akibat metabolisme pada bakteri yang diujikan. Penempatannya terbalik dalam tabung reaksi dan harus terendam sempurna dalam media (jangan sampai ada sisa udara). Jarum InokulumJarum inokulum berfungsi untuk memindahkan biakan untuk ditanam/ditumbuhkan ke media baru. Jarum inokulum biasanya terbuat dari kawat nichrome atau platinum sehingga dapat berpijar jika terkena panas. Bentuk ujung jarum dapat berbentuk lingkaran (loop) dan disebut ose atau inoculating loop/transfer loop, dan yang berbentuk lurus disebut inoculating needle/Transfer needle. Inoculating loop cocok untuk melakukan streak di permukaan agar, sedangkan inoculating needle cocok digunakan untuk inokulasi secara tusukan pada agar tegak (stab inoculating).Pada prinsipnya sterilisasi dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu secara mekanik, fisik dan kimiawi (Indra, 2008) :1. Sterilisai secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil (0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misal nya larutan enzim dan antibiotik.2. Sterilisasi secara fisik dapat dilakukan dengan pemanasan & penyinaran. Pemanasana. Pemijaran (dengan api langsung): membakar alat pada api secara langsung, contoh alat : jarum inokulum, pinset, batang L, dll.b. Panas kering: sterilisasi dengan oven kira-kira 60-1800C. Sterilisasi panas kering cocok untuk alat yang terbuat dari kaca misalnya erlenmeyer, tabung reaksi dll.c. Uap air panas: konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat menggungakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.d. Uap air panas bertekanan : menggunalkan autoklaf. Penyinaran dengan UVSinar Ultra Violet juga dapat digunakan untuk proses sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba yang menempel pada permukaan interior Safety Cabinet dengan disinari lampu UV3. Sterilisaisi secara kimiawi biasanya menggunakan senyawa desinfektan antara lain alkohol.BAB IIIMETODOLOGIIII. 1 AlatAlat yang dipergunakan pada praktikum ini adalah keseluruhan alat yang ada di laboratorium mikrobiologi . Alat- alat tersebut adalah alat non gelas ; sendok tanduk, spoit, labu semprot, hand spray. Alat gelas; Cawan petri, batang pengaduk,pipet gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham,dan erlenmeyer. Alat instrumen; oven, inkubator, Laminarty air flow, Sentrifuges, penangas, Shaker, Neraca analitik, Neraca ohaus, Autoklaf, Spektrofotometer. Alat lain; Ose lurus, Ose bulat, dan Enkas.III.2 BahanPada percobaan ini tidak ada bahan yang digunakan.III.3 Cara KerjaAdapun cara kerja dari percobaan ini adalah : Menyiapkan alat- alat glass, alat non glass, alat instrumen, dan alat- alat lain yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi. Memotret alat- alat tersebut kemudian menempelkan pada buku laporan atau menggambar peralatan tersebut langsung pada buku laporan. Memberikan keterangan dari bagian alat- alat tersebut.Kemudian mencatat fungsi dan prinsip kerja dari alat- alat tersebut.BAB IVHASIL DAN PEMBAHASANIV.1 Hasil Tabel alat-alat laboratorium mikrobiologi dan fungsi/prinsip kerja alatNo Nama alat Fungsi/ prinsip kerja1. Sendok tanduk Untuk mengambil bahan- bahan medium yang berbentuk padat2. Spoit Untuk memindahkan cairan dengan volume sedikit3. Labu semprot Sebagai tempat/ wadah aquadest dalam pembersihan alat laboratorium untuk mempermudah prosesnya4. Handspray Sebagai tempat/ wadah alkohol dalam penyemprotan alat yang akan disterilkan5. Cawan petri Sebagai wadah/media untuk pertumbuhan suatu mikroorganisme6. Batang pengaduk Untuk mengaduk zat atau medium di dalam erlenmeyer7. Gelas ukur Untuk mengukur volume suatu cairan8. Pipet gondok Untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu9. Pipet volume Untuk mengambil larutan dengan volume tertentu10. Tabung durham Sebagai indikator fermentasi11. Elenmeyer Untuk menampung larutan kimia atau larutan yang dijadikan stock medium12. Oven Untuk mensterilkan alat- alat gelas yang tahan terhadap panas. Digunakan pada sterilisasi udara kering dengan membebaskan alat- alat dari segala macam kehidupan (mikroba) tanpa kelembaban.13. Inkubator Untuk menginkubasi atau mengembangbiakkan, pertumbuhan bakteri. Pada bagian luar dari alat ni dilengkapi dengan penunjuk suhu, dimana suhu yang digunakan adalah suhu kamar. Bagian dalamnya terdapat rak yang berfungsi sebagai tempat penyimpanan mikroorganisme yang akan diinkubasi.14. Laminary air flow Untuk pengerjaan sacara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara sehingga aseptis dan aplikasi sinar UV beberapa jam sebelum digunakan.15. Neraca ohaus Untuk menimbang bahan- bhan secara manual16. Autoklaf Untuk sterilisasi basah dengan penun juk tekanan dan katub pengaman pada dasarnya berfungsi untuk membuang uap panas dari alat yang disterilkan yang dihasilkan dari bahan cair yang merupakan pendukungnya.17. Shaker Untuk mengigantasi/menghomogenkan medium dan mikroba dengan tujuan memberikan oksigen yang cukup untuk pertumbuhan mikroba dan agar pertumbuhan mikroba merata.18. Neraca analitik Untuk menimbang bahan- bahan secara analitik19. Sentrifuges Untuk menyaring atau memisahkan padatan (mikroorganisme) dan larutan. Alat ini dilengkapi dengan pengatur kecepatan untuk mempercepat proses pemisahan.20. Penangas Dipakai untuk memanaskan atau mengukus suatu zat padat menjadi larutan atau untuk mendidihkan larutan. Alat ini memiliki pengontrol yang sangat tinggi.21. Spektrofotometer Untuk mengukur jumlah pertumbuhan bakteri22. Ose lurus Untuk menusuk media dalam pertumbuhan bakteri pada media tegak23. Ose bulat Untuk menggores mwdia dalam pertumbuhan bakteri pada media miring.24. Enkas Untuk pengerjaan medium misalnya pada isolasi/ penanaman bakteri dalam kondisi ruang yang aseptis agar tidak terkontaminasi dengan udara.VI.2 PembahasanDari hasil yang diperoleh dapat diketahui berbagai fungsi atau prinsip kerja setiap alat yang ada di laboratorium mikrobiologi. Alat-alat ini terdiri dari alat non gelas berupa ; sendok tanduk, spoit, labu semprot, hand spray. Alat gelas berupa; Cawan petri, batang pengaduk,pipet gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham,dan erlenmeyer. Alat instrumen berupa; oven, inkubator, Laminarty air flow, Sentrifuges, penangas, Shaker, Neraca analitik, Neraca ohaus, Autoklaf, Spektrofotometer. Alat lain berupa; Ose lurus, Ose bulat, dan Enkas.Alat- alat laboratorium mikrobiologi ini memiliki teknik sterilisasi yang tidak semuanya sama antara lain :1. Alat gelas : Alat- alat gelas ini disterilkan dengan menggunakan oven, atau disebut juga hot air sterilization. Alat- alat gelas disterilkan oleh udara panas di dalam oven. Alat- alat yang disterilkan dengan menggunakan oven adalah alat yang tahan terhadap panas.2. Alat non gelas: Alat- alat non gelas ini disterilkan dengan menggunakan autoklaf yaitu dengan menggunakan uap air panas bertekanan tinggi. Alat- alat yang disterilkan dngan otoklaf adalah alat yang tidak tahan terhadap panas/ mudah meleleh.3. Alat- alat lain: -Ose bulat dan ose lurus : Alat ini disterilkan dengan menaruh benda pada nyala api bunsen sampai merah membara.-Enkas : Alat ini disterilkan dengan cara menyemprotkan alkohol pada dinding dan dasr enkas dengan handspray dan didiamkan sekitar 30 menit kemudian menyalakan bunsen selama pengerjaan.BAB VPENUTUPV.1 KesimpulanAdapun kesimpulan yang diperoleh dari percobaan ini adalah : alat non gelas terdiri dari ; sendok tanduk, spoit, labu semprot, hand spray. Alat gelas terdiri dari ; Cawan petri, batang pengaduk,pipet gondok, gelas ukur, pipet volume, tabung durham,dan erlenmeyer. Alat instrumen terdiri dari ; oven, inkubator, Laminarty air flow, Sentrifuges, penangas, Shaker, Neraca analitik, Neraca ohaus, Autoklaf, Spektrofotometer. Alat lain terdiri dari ; Ose lurus, Ose bulat, dan Enkas. Teknik sterilisasi alat gelas dengan menggunakan oven,sedangkan alat non gelas dengan menggunakan autoklaf dan alat lain ; ose dengan cara dipijarkan dan enkas dengan cara menyemprotkan alkohol kemudian menyalakan bunsen saat pengerjaan.V.2 SaranSebaiknya fungsi dan bagian- bagian dari alat- alat dari laboratorium mikrobiologi dapat dijelaskan secara terperinci oleh asisten pendamping agar praktikan dapat paham betul akan penggunaan dan cara kerja alat ataupun teknik sterilisasi alat