INOVASI PADI TNI
-
Upload
kodimrembang -
Category
Internet
-
view
105 -
download
2
Transcript of INOVASI PADI TNI
KEMENTERIAN PERTANIANBALAI PENGKAJIAN TEKNOLOGI PERTANIAN JAWA TENGAH
2014
DR. JOKO PRAMONO
TEKNOLOGI UNTUK PENINGKATAN PRODUKTIVITAS PADI SAWAH
TANTANGAN PENINGKATAN PRODUKSI BERAS NASIONAL
2
Degradasi kesuburan lahan C organik rendah < 2 % Tanah SAKIT
Pelandaian PRODUKSI kejenuhan teknologi (technology fatique) padi sawah (Bimas PTT)
Konversi lahan pertanian SUBUR Non pertanian (100.000 ha/th) ?????
GLOBAL WARMING Anomali Iklim (Elnino, Lanina), ancaman OPT keseimbangan Ekologi terganggu
Kebutuhan beras yg terus meningkat pertambahan penduduk tantangan swasembada berkelanjutan
TEKNOLOGI PADI UNTUK MENDUKUNG P2BN
VARIETAS UNGGUL
Manfaat : alternatif pilihan varietas unggul yang sesuai kondisi agroekosistem, pasar, kendala
cekaman biotik,dan abiotik (antisipasi DPI)
1
Potensi/Daya Hasil PH (Hipa5: Jete; Hipa6: Ceva), PTB Gilirang, Cimelati, Ciapus, Mekongga, Inpari 6
Mutu beras premium Memberamo, Ciherang, Cigeulis, Cibogo, Konawe
Perbaikan Ketahanan Cekaman Biotik
Tahan tungro (Tukad Balian, T. Unda, T. Petanu ) Tahan WBC biotipe 1,2,3 dan blast (Inpari 13), Inpari 31, Inpari 33
Perbaikan Ketahanan Cekaman Abiotik (Fisika & Kimia) Toleran genangan 14 hr (Inpara 4, Inpara 5) Toleran keracunan Fe (Inpara1,6)
Umur genjah Inpari 1, 12 dan 13 pola tanam
Sifat spesifik 4 VUB aromatik (Sintanur, Batang Gadis, Situ Patenggang, Gilirang)
Keunggulan Spesifik Beberapa VUB
Wilayah rawan banjir: (Inpara 3,Inpara 4, Inpara 5, Inpari 29, Inpari 30, Batanghari, Banyuasin, Siak Raya, Lambur)
Wilayah rawan kekeringan Inpari 10, Inpari 18, Inpari 19, Situbagendit, Inpago 6, Inpago 7, Inpago 8)
Wilayah rawan tungro Inpari 5, Inpari 7, Inpari 21, Tukad Balian, T. Unda, T. Petanu )
Wilayah rawan WBC Inpari 13, Inpari 18, Konawe, Inpari 31, Inpari 33
Wilayah rawan Blast Inpari 11, Inpari 12, Inpari17, batang Piaman, Batutegi, Inpari 32 HDB
Rawan kresek Inpari 1, Inpari 4, Inpari 17,Inpari 18, Conde, Angke dan Inpari 32 HDB
Reekomendasi VU Padi
SELEKSI BENIH PADI
Benih bermutu akan sangat menentukan pertumbuhan dan produktivitas tanaman, benih
yg diseleski sehat, isi bernas, dll
2
Perlakuan benih dengan pestisida fipronil diperlukan terutama untuk daerah endemik penggerek batang PHT
Seleksi benih bermutu dengan larutan garam 3% (10 lt air + 300 gr garam) benih bernas tenggelam, benih hampa dibuang
Perendaman dengan larut ZA (20 gr ZA/liter air)
Perlakuan Benih (sortasi, seed treatment)
PENGATURAN POPULASI TANAMAN
pengaturan populasi tanaman optimal, meningkatkan aktivitas fotosintesis, memanfaatkan efek tanaman tepi
(border effect) JARWO
3
PENGERTIAN
CARA TANAM PADI SAWAH DENGAN POLA BEBERAPA BARISAN TANAMAN, KEMUDIAN DISELINGI OLEH SATU
BARISAN KOSONG
PRINSIP SISTEM JAJAR LEGOWO
MENINGKATKAN POPULASI PERTANAMAN DENGAN PENGATURAN JARAK TANAM
2. MEMANIPULASI BARISAN TANAM YANG BERADA DI PINGGIR DENGAN MENYISIPKAN TANAMAN KE DALAM BARISAN
SISIPAN TANAMAN
TIPE JAJAR LEGOWO
YANG DITERAPKAN PETANI
2:13:1
4:1
PENERAPAN YANG DISARANKAN
LEGOWO 2:1 ATAU 4:1(JARAK TANAM 25x12,5x50 atau 20x15x40)
LEGOWO 2 :1 SEMUA BARISAN PERTANAMAN DISISIPKAN POPULASI 213.300 RUMPUN/ HA
(PENINGKATAN POPULASI 33,31%)
50cm
12,5cm25cm
SISIPAN
25cm
LEGOWO 4 :1 (TIPE 2)1. SISIPAN HANYA DIBERIKAN PADA KEDUA BARISAN TANAMAN
PINGGIR2. JUMLAH POPULASI 170.667 RUMPUN/ HA (POP ME↗ 6,6%)3. COCOK DITERAPKAN PADA KONDISI LAHAN YANG SUBUR
25cm 50cm
12,5cm25cm
SISIPAN
KEUNTUNGAN JAJAR LEGOWO
Memudahkan aplikasi pupuk, pengendalian OPT dan Gulma
Efek tanaman tepi - Turbulensi udara
- Peningkatan CO2
- Peningkatan fotosintesa
20 cm
40 cm
1.
2.
3. Meningkatkan populasi tanaman/ha
5. Dapat digunakan untuk produksi padi – ikan (mina padi) atau Parlebek
4. Meningkatkan produktivitas padi mencapai 15%
Roda papan kayu
As roda / klakher
40 cm
20 cm
10
Kayu reng
PENGEMBANGAN ALSIN JARWO
SCIENCE. INNOVATION. NETWORKS
GAMBAR DESAIN MESIN TANAM PADI LEGOWO
Gambar Isometrik Mesin Tanam PadiJajar legowo 2 : 1, 30 – 40 cm
Pengkajian JARWOLokasi
Produktivitas (t/ha)Peningkatan
(kg)Persentas
e (%)Jajar Legowo
Non Jajar Legowo
Karanganyar
7,95 6,70 1.250 18.66
Blora 6,54 5,37 1.170 21.79
Brebes 6,30 5,70 600 10.53
Klaten 7,30 5,90 1.400 23.73
Temanggung
6,57 5,27 1.300 24.67
Pekalongan 6,30 5,30 1000 18.87
Tegal 6,48 5,14 1.340 26.07
Magelang 6,13 5,75 380 6.61
Purworejo 7,15 6,50 650 10.00
Rembang 7,60 6,70 900 13.43
Boyolali 6,72 5,60 1.120 20.00
Pati 7,09 6,34 750 11.83
Banyumas 7,00 6,50 500 7.69
Purbalingga 6,52 5,40 1.120 20.74
Cilacap 6,20 5,80 400 6.90
Rerata 6.74 5.89 0.93 16.10
PERMASALAHAN PENERAPAN JAJAR LEGOWO
1. Penanaman sistem legowo sangat tergantung dengan pihak lain (regu tanam) sehingga keputusan penanaman legowo tidak serta merta oleh petani itu sendiri.
2. Regu tanam sendiri merasa sulit menerapkan jajar legowo, karena selain membutuhkan waktu yang lama juga belum terbiasa
3. Biaya yang dikeluarkan petani lebih tinggi dari model tanam biasa (selisihnya berkisar Rp 150.000,- s/d Rp 400.000,-)
4. Peningkatan hasil akibat penerapan sistem tanam legowo tidak dinikmati petani karena umumnya petani menebaskan hasil panennya.
PEMUPUKAN SPESIFIK LOKASI
Meningkatkan efisiensi pemupukanDasar: kemampuan tanah menyediakan hara,
kebutuhan tanaman, target produksi
4
Peraturan Menteri Pertanian No. 40/OT.140/ 4/2007 rekomendasi pemupukan N,P,K padi sawah spesifik lokasi
Pemupukan Urea berdasarkan Bagan Warna Daun (BWD)
Berdasarkan hasil petak omisi, analisa tanah, PUTS
http:webapps .irri.org
Pemupukan Efisien Spesifik Lokasi
Nilai BWD
Takaran Urea (kg/ha) pada setiap potensi hasil (ton/ha) GKG
5 6 7 8
< 3 75 100 125 150
3,5 50 75 100 125
> 4 0 0-50 50 50
Rekomendasi Pemupukan PADI, JAGUNG dan KEDELAI melalui
ONLINE dan SMSA. Melalui Website KATAM dan
http://webapps.irri.org/nm/id atau www.irri.org/nmrice
B. Melalui Smartphone basis Android
C. Melalui SMS ke No 082123456500 atau 081235651111 untuk padi, jagung dan kedelai
D. Info pupuk padi/jagung/kedelai tunggal/phonska/pelangi nama wilayah administrasi (kecamatan)
Contoh sms :
info pupuk padi phonska nogosari
info katam patebon
TEKNIK PENGELOLAAN AIR IRIGASI UNTUK BUDIDAYA PADI
Lahan Kering pembuatan embung memanen air hujan, penggunaan mulsa
organic untuk menjaga RH tanah, pembangunan DAM parit, pemberiaan
bahan organik
Lahan sawah irigasi macak-macak, metode gilir giring, alternate wetting and
drying (AWD) atau pengairan basah kering (PBK).
5
Metode Basah-kering
Tujuan : Untuk mengatur pemberian air sesuai kebutuhan tanaman padiPrinsip:Metode ini dipraktekkan mulai tanam s/d seminggu sebelum tanaman berbunga. Sawah baru diairi bila kedalaman muka air tanah mencapai 15 cm
Air pengairan cukup
PENGAIRAN BERSELANG
Air pengairan perlu ditambahkan
Pada saat pembungaan, pertahankan ketinggian air sekitar
3-5 cm. Pada saat pemupukan air dibuat macak-macak.
Manfaat :
1. Meningkatkan efisiensi pemupukan (terutama N)
2. Menekan keracunan besi (Fe) tergenang Fe3+ jadi Fe2+ Jika Fe2+ = >350 ppm padi keracunan
3. Menghambat akumulasi CO2, H2S, asam2 organik
4. Menghambat perkembangan OPT (penggerek batang, WBC, keong mas), dan penyakit (busuk batang dan busuk pelepah)
5. Menghemat air 20-40 %
Gambar Penampang Paralon Kontrol
Pemasangan Pralon Kontrol Air
Pengaturan air SRI
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 36
Prof. Dr. Norman Uphoff Menyarankan :
1. Selama pertumbuhan vegetatif dan periode anakan, sebaiknya :a. Berikan air sedikit hanya untuk menjaga kelembaban
tanah, tidak sampai jenuh (mengenang).b. Selama fase anakan lahan perlu dikeringkan untukperiode
singkat (2-6 hari)hingga permukaan tanah terlihat retak, c. Mengatur kondisi lahan Basah/Kering untuk periode 3-6 hari, selama fase vegetatif. 2. Setelah inisiasi malai pertahankan lapisan tipis air dilapangan
(1-2 cm) hingga 10-15 hari sebelum panen dan 10- 15 hari menjelang panen lahan dikeringkan
Sistem Rice intensification
6 Prinsip Dasar SRI
1. Jarak tanam yang lebar, bibit tunggal (efek kompetisi)
2. Menghindari trauma bibit terutama Tanam bibit muda (10-15 hss)
3. perakaran, tanam cepat4. Menjaga kelembaban (RH) tanah,
kondisi aerobik, tidak selalu tergenang
5. Menjaga aerasi tanah, dan6. Penambahan Bahan Organik15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012
38
6
Prinsip dasar 1-3 : merupakan “kultur teknis” untuk menstimulasi pertumbuhan tanaman
Prinsip dasar 4-6 : merupakan “kultur teknis” meningkatkan pertumbuhan dan kesehatan akar dan
biota tanah
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 39
Tanam bibit muda
• Umur bibit 8-15 hari• Sistem semai DAPOK• Tabela (optional)
Manfaat :1. Mengurangi stagnasi
pertumbuhan setelah tapin
2. Pertumbuhan akar cepat/dalam tahan rebah
3. Umur panen lebih cepat4. Tanaman lebih sehat
hasil meningkat
15/04/2023 40
1
Tanam umur bibit 25 hari
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 41
Tanam bibit muda 15 hr
Jarak Tanam Lebar
• Jarak tanam (25 x 25 cm s/d 50 x 50 cm
• Tanam tunggal
Manfaat :1. Mengurangi kompetisi
antar individu tanaman (intra/inter specific competition)
2. Memberi ruang yg cukup agar tan.mampu mengekpresikan kemampuan genetisnya
15/04/2023 42
2
Penanaman 1 bibit/ rumpun
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 43
Menghindari trauma bibit
• Jangan ada pembalikan (inversion) pada ujung bibit menghambat pertumbuhan
• Segera lakukan pindah tanam (15 menit sd 30 menit) lebih cepat lebih baik.
• Tanam bibit posisi horisontal, tidak terlalu dalam (1-2 cm)
Manfaat :1. Meningkatkan jumlah
anakan2. Meningkatkan
pertumbuhan akar
15/04/2023 44
3
SRI vs Non SRI
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 45
Pola Anakan Padi (Yoshida)
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 46
9
8
3 2
Buluh utama
Anakanprimer
Anakantersier
Anakansekunder
10
7
5 6
4
1
13 anakan9 anakan
Menjaga Kelembaban Tanah
• Tanah tidak selalu tergenang, dijaga banyak pada kondisi aerobik
Manfaat :1. Memperbaiki aerasi zona
perakaran, pertumbuhan akar lebih baik
2. Menciptakan kondisi yg kondusif bagi mikroorganisme aerobik tanah
3. Mengeliminir gas racun, H2S, asam2 organik, keracunan Fe
15/04/2023Joko Pramono, BPTP Jateng 2012
47
4
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 48
Pola Fase Pertumbuhan Padi
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 49
Menjaga AERASI Tanah
• Tanaman padi tidak harus selalu tergenang, perlua udara yang cukup pada zone perakaran
Manfaat :1. Memperbaiki pertumbuhan
akar , membuat tanaman lebih sehat
2. Meningkatkan ketersediaan O2 bagi tanaman (zone perakaran)
3. Meningkatkan diversitas mikrobia tanah
4. Meningkatkan oksidasi unsur-unsur yang potensi meracun (Fe)
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 50
5
Keragaan SRI vs Non SRI
Vietnam
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 51
Bahan Organik
• Sawah di Indonesia sebagian besar memiliki kandungan C organik rendah < 2 %.
Manfaat :1. Memperbaiki struktur
tanah2. Meningkaatkan
kesuburan kimia, biologi tanah (sumber hara)
3. Meningkatkan aktivitas MO tanah
4. Vigor dan kesehatan tanaman meningkat
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 52
6
Pengendalian Gulma
• Penggunaan “Rotating hoe”, atau Rotating weeder
Manfaat :1. Memperbaiki aerasi
tanah2. Memacu pertumbuhan
akar3. Membalikkan gulma
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 53
7
1
2
Pengelolaan bahan Organik
Jerami sumber hara alami yang murah unsur N (+ 4-5 kg Urea/ton) dan unsur K (+ 10 kg KCl/ton)Penghasil Gas Metane
Pemanasan
Penghasil Polutan PemanasanWaktu Lama
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 54
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 55
Sumber Bahan Organik
Sumber Asal Bahan Bentuk
Pertanian pangkasan tanaman legum sisa hasil panen tanaman limbah ternak besar limbah ternak unggas Kompos
padat padat padat dan cair padat padat
Non pertanian
limbah organik kota limbah penggilingan padi limbah organik pabrik gula limbah organik pengergajian kayu gambut (abu bakar gambut) limbah pabrik bumbu masak limbah industri makanan limbah industri jamu
padat dan cair Padat padat dan cair Padat padat padat dan cair padat dan cair padat dan cair
Komposisi Hara Sisa Tanaman
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 56
TanamanN P K Ca Mg Fe Cu Zn Mn B
----------------------% --------------------- -------------------- mg/kg -------------------
Gandum
Jagung
Kc. Tanah
Kedele
Kentang
Ubi jalar
Jerami padi
Sekam
Bt. Jagung
Bt.Gandum
Serbuk kayu
2,80
2,97
4,59
5,55
3,25
3,76
0,66
0,49
0,81
0,74
1,33
0,36
0,30
0,25
0,34
0,20
0,38
0,07
0,05
0,15
0,10
0,07
2,26
2,39
2,03
2,41
7,50
4,01
0,93
0,49
1,42
1,41
0,60
0,61
0,41
1,24
0,88
0,43
0,78
0,29
0,06
0,24
0,35
1,44
0,58
0,16
0,37
0,37
0,20
0,68
0,64
0,04
0,30
0,28
0,20
155
132
198
190
165
126
427
173
186
260
999
28
12
23
11
19
26
9
7
7
10
3
45
21
27
41
65
40
67
36
30
34
41
108
117
170
143
160
86
365
109
38
28
259
23
17
28
39
28
53
-
-
-
-
-
Sumber N P K Ca Mg S Fe
Sapi perah
Sapi daging
Kuda
Unggas
Domba
0,53
0,65
0,70
1,50
1,28
0,35
0,15
0,10
0,77
0,19
0,41
0,30
0,58
0,89
0,93
0,28
0,12
0,79
0,30
0,59
0,11
0,10
0,14
0,88
0,19
0,05
0,09
0,07
0,00
0,09
0,004
0,004
0,010
0,100
0,020
Komposisi Hara Kotoran Hewan
Konversi pupuk kandang terhadap pupuk N tersedia
Pupuk KandangKebutuhan pupuk tanaman Padi/Ha
Urea (kg) Pupuk Kandang (ton)
Sapi 300 30 Ayam 300 20
Domba/ Kambing 300 23
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 57
Pertanian Organik (tahapan aplikasi pupuk organik selama 4musim) , untuk tanaman padi 2 t/ha• Musim I ppk. organik +ppk. kimia 100%• Musim II ppk.organik + ppk kimia 75 %• MusimIII ppk.organik + ppk kimia 50%• Musim IV ppk.organik + ppk.kimia 25%
Tahap Fermentasi 21 hari• Bahan : 1.000 kg jerami segar pada saat panen, 5 kg urea, 5 kg Probiotik.
Cara Pembuatan :– Jerami padi yang baru dipanen dg kadar air 65% ditumpuk pada
tempat yang diberi atap, tebal tumpukan 20 cm.– Taburi tumpukan jerami dengan urea dan probiotik– Kemudian tumpuk kembali dengan jerami dengan ketebalan yang
sama dan taburi dengan urea dan Probiotik seperti cara no 2.– Demikian seterusnya sampai lapisan menjadi 2 m.– Diamkan selama 21 hari proses Fermentasi berlangsung baik.
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 58
Pembuatan Jerami Fermentasi
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 59
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 60
Kriteria Minimal Pupuk Organik
No ParameterKandungan
Padat Cair1.2.3.
4.
C-organik (%)C/NBahan ikutan (%) (kerikil, batuan, plastik)Kadar air (%)
Min. 15%12-25< 2
20-35
Min 6%--
-5.
6.
Kadar logam berat :As (ppm)Hg (ppm)Pb (ppm)Cd (ppm)pH
< 10< 1 < 10< 50
> 4 - < 8
< 10< 1
< 10< 50
> 4 - < 87.8.
9.
Kadar hara N, P, K (%)Mikroba pathoden (Salmonella, E. Coli)Kadar unsur mikro (ppm)(Fe, Zn, Mn, Co, Cu)
DicantumkanDicantumkan
Dicantumkan
DicantumkanDicantumkan
Dicantumkan
Keuntungan Penerapan SRI di Indonesia
1. Peningkatan hasil rata-rata 3,3 t/ha (78 %)2. Penurunan kebutuhan air irigasi (40 %)3. Penurunan penggunaan pupuk (50 %)4. Penurunan ongkos produksi (20 %)
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 61
Hasil EVALUASI penerapan SRI di Indonesia, selama 9 musim, seluas 9,4 ha tahun 2002 – 2006, oleh Nippon Koei dari 12 trial. Sumber :Norman Uphoff
Hasil Penelitian SRI
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 62
Mikro Organisme Lokal
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 63
MOL atau singkatan Mikro Organisme Lokal sering dimanfaatkan untuk budidaya pertanian organik atau semi organik. MOL memiliki banyak kegunaan, seperti:
1. Dimanfaatkan sebagai POC (Pupuk Organik Cair)2. Dimanfaatkan sebagai dekomposer atau biang kompos
untuk pembuatan kompos 3. Dimanfaatkan untuk pestisida nabati untuk mengusir hama tanaman
Penciri SRI yang dikembangkan petani INDONESIA
Pembuatan MOL
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 64
Bahan dan Alat:1.Batang pisang yang sudah busuk 2 genggam, (2). Air panas/hangat 5 L, (3). Air biasa 5 L.4.Terasi 1/4 kg., (5).Gula pasir 1/2 kg., (6).Dedak 1 genggam, (7).Ember + tutup (kapasitas 15 L) dan (8). Bambu pengaduk.
Cara pembuatan:1. Rendam dan peras batang pisang ke dalam air biasa sehingga sari pati bercampur dengan air, dan sisakan sedikit serat pisang di dalam air.2. Campurkan air panas, terasi, gula pasir, aduk merata tunggu hingga air mendingin.3. Campurkan larutan serat pisang dan air panas (sudah dingin) ke ember, tambahkan dedak, aduk-aduk.4. Tutup ember dengan rapat, biarkan selama 10 hari.5. Setelah 10 hari cek kondisi MOL, jika sudah bau, dan muncul gelembung2 udara, berarti MOL sudah jadi dan dapat dipergunakan.6. Penghilang bau dapat digunakan nanas yang telah dihancurkan sebelumnya.
Sumber: http://id.shvoong.com/exact-sciences/agronomy-agriculture/2031453-pembuatan-mol-mikro-organisme-lokal/#ixzz1rEjRbTBx
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 65
MOL Buah-buahan Buah-buahan busuk yang sudah tidak bisa dimakan lagi bisa dimanfaatkan untuk sebagai MOL (Mikro Organisme Lokal). MOL yang dibuat dari buah-buahan busuk ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk disemprotkan ke tanaman.
Bahan-bahan: 1. Buah-buahan yang sudah busuk. Bisa buah apa saja: pepaya, pisang, mangga, apel, salak, dll. Sebanyak 5 kg 2. Air kelapa 10 butir. 3. Gula jawa 1 kg. Cara Pembuatan: 1. Limbah buah-buahan dihaluskan. Bisa dengan cara ditumbuk atau diparut. 2. Masukkan ke dalam dalam tempat (drum) 3. Tambahkan air kelapa. 4. Tambahkan gula. 5. Semua bahan diaduk sampai tercampur merata. 6. Tutup drum dengan penutu. Beri lubang untuk aerasi. Lubang aerasi ini bisa menggunakan selang agar tidak dimasukki oleh lalat atau serangga lain. 7. Semua bahan kemudian difermentasi selama 2 minggu sebelum digunakan. Penggunaan: MOL ini bisa digunakan untuk pengomposan maupun untuk penyemprotan ke tanaman. Untuk pengomposan: encerkan larutan fermentasi sebayak 5 xnya. Kemudian disemprotkan ke bahan-bahan yang akan dikomposkan.
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 66
MOL dari Gedebok Pisang Ada satu resep MOL yang perlu dicoba, yaitu MOL dari Gedebok (batang) pisang. Resepnya sederhana dan mudah membuatnya. Bahan-bahan: Perbandingan bahan adalah 1:1, seperti contoh di bawah ini 1. Batang pisang 1 kg 2. Nira 1 liter atau bisa diganti dengan gula jawa 1,5 ons. Untu produksi yang lebih banyak tinggal dikalikan kelipatannya. Cara pembuatan: 1. Batang pisang dipotong-potong. Jangan diparut/ditumbuk/dicincang.2. Campurkan batang pisang dengan 3/4 nira. 3. Masukkan ke dalam baskom dan atur agar memadat. 4. Tambahkan sisa nira lagi.5. Tutup rapat dan dibiarkan selama dua minggu. 6. Setelah dua minggu diperas dan
diambil airnya. Pemakaian: 6. Untuk pupuk daun MOL diencerkan dengan perbandingan 1:1000. 7. semprotkan ke seluruh bagian tanaman di pagi hari atau sore hari.
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 67
15/04/2023 Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 68
Terima Kasih
Joko Pramono, BPTP Jateng 2012 69
TUGAS KITA BUKANLAH UNTUK BERHASIL. TUGAS KITA ADALAH UNTUK MENCOBA,
KARENA DI DALAM MENCOBA ITULAH KITA MENEMUKAN DAN BELAJAR MEMBANGUN
KESEMPATAN UNTUK BERHASIL
SEBUAH MOTIVASI
Mario Teguh