Ingredients for Growth - fksmultiagro.com · related to stock split, stock merger, stock dividend,...

Ing

red

ien

ts for G

row

thL

ap

ora

n Ta

hu

na

n 2

016

| An

nu

al Re

po

rt 20

16

Ingredients for Growth

Laporan Tahunan 2016

Annual Report 2016

Laporan Tahunan 2016

Annual Report 2016

PT FKS Multi Agro Tbk.

Sampoerna Strategic Square, North Tower

Office Address | 5th Floor

Correspondence Address | 15th Floor

Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46

Jakarta 12930

P +62 21 5795 0881

F +62 21 5795 7091

www.fksmultiagro.com

Daftar IsiTable of Content

Pernyataan Tanggung

Jawab Manajemen

Management Responsibility

Statement

Laporan Keuangan

Konsolidasian

Consolidated Financial

Statements

129 130

Analisa dan Pembahasan

Manajemen

Management Discussion and

Analysis

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan

Corporate Social Responsibility

72 88 122

Kata Pengantar

Foreword

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

Informasi Saham

Share Information

4 6 11

Laporan Direksi

Board of Directors Report

Laporan Dewan

Komisaris

Board of Commissioners

Report

Profil Perseroan

Company Profile

16 26 32

Kata PengantarForeword

The inherent potential within our resources,

business and people is all around us.

Fostering Potential

Seluruh potensi yang melekat dalam sumber

daya alam, kegiatan bisnis, dan sumber daya

manusia berada di sekeliling kita.

Mengembangkan Potensi

Ingredients for GrowthPT FKS Multi Agro Tbk.

Laporan Tahunan 2016 | Annual Report 2016

4

To bridge the gap between potential and success needs

fostering.

• A way that combines the virtues of integrity, caring and

commitment

• An ability to orchestrate coordination between people,

process and infrastructure across the value chain

• An indepth understanding of domestic and global issues

impacting business environment

• A Company with exemplary vision, high resilience and

exceptional responsibility

PT FKS Multi Agro Tbk. endeavours to provide a condusive

environment for its partners and customers to Foster

that Potential.

Untuk menjembatani kesenjangan antara potensi dan

kesuksesan dibutuhkan sebuah pembinaan.

• Sebuah cara yang menggabungkan sisi utama dari integritas,

kepedulian, dan komitmen.

• Sebuah kemampuan untuk mengatur koordinasi di antara

sumber daya manusia, proses, dan infrastruktur yang sejalan

dengan nilai-nilai yang ada.

• Sebuah pemahaman mendalam mengenai isu-isu domestik

dan global yang dapat berdampak terhadap kegiatan bisnis.

• Sebuah Perseroan dengan visi teladan, ketahanan yang tinggi

dan tanggung jawab yang luar biasa.

PT FKS Multi Agro Tbk. selalu berusaha untuk menyediakan

suasana yang kondusif bagi seluruh mitra dan konsumen untuk

membina potensi yang ada.



5

01

Ikhtisar Keuangan

Financial Highlights

Ikhtisar KeuanganFinancial Highlights

Laporan Laba Rugi dan

Penghasilan Komprehensif

Lain Konsolidasian

(dalam USD, kecuali dinyatakan lain)

Consolidated Statements

of Profit or Loss and Other

Comprehensive Income

(in USD, unless otherwise stated)

Pendapatan

Laba Bruto

Laba Usaha

Laba Tahun Berjalan

Laba Komprehensif Lainnya

Total Laba Komprehensif

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:

- Pemilik Entitas Induk

- Kepentingan Non-pengendali

Total Pendapatan Komprehensif tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada :

- Pemilik Entitas Induk

- Kepentingan Non-pengendali

Jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar

Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk

906,028,898

52,318,862

30,189,670

20,716,198

340,412

21,056,610

20,149,825

566,373

20,409,437

647,173

480,000,000

0,042

1,006,626,552

31,507,279

16,447,536

10,052,177

(937,914)

9,114,263

9,987,505

64,672

9,212,859

(98,596)

480,000,000

0,021

1,243,238,928

26,270,166

13,492,329

6,944,991

(265,538)

6,679,453

6,946,971

(1,980)

6,682,037

(2,584)

480,000,000

0,014

Revenues

Gross Profit

Operating Profit

Profit for The Year

Other Comprehensive Income

Total Comprehensive Income

Profit for the year attributable to:

- Parent Entity

- Non-controlling Interests

Total Comprehensive Income for the year attributable to:

- Parent Entity

- Non-controlling Interests

Total weighted average outstanding common stock

Basic earnings per share attributable to the parent entity

2016 2015 2014



8

Laporan Posisi Keuangan

Konsolidasian

(dalam USD, kecuali dinyatakan lain)

Consolidated Statements of

Financial Position

(in USD, unless otherwise stated)

ASET

Aset Lancar

Aset Tidak Lancar

Total Aset

LIABILITAS & EKUITAS

Liabilitas Jangka Pendek

Liabilitas Jangka Panjang

Jumlah Liabilitas

Ekuitas

Jumlah Liabilitas & Ekuitas

Modal Kerja Bersih

193,621,230

65,359,995

258,981,225

138,746,700

37,389,088

176,135,788

82,845,437

258,981,225

54,874,530

174,395,763

26,987,113

201,382,876

146,675,924

3,039,669

149,715,593

51,667,283

201,382,876

27,719,839

253,257,022

54,763,190

308,020,212

221,060,493

23,878,143

244,938,636

63,081,576

308,020,212

32,196,529

ASSETS

Current Assets

Non-Current Assets

Total Assets

LIABILITIES & EQUITY

Current Liabilities

Non-Current Liabilities

Total Liabilities

Equity

Total Liabilities & Equity

Net Working Capital

2016 2015 2014

Rasio Keuangan Key Financial Ratios

Laba Bersih terhadap Aset

Laba Bersih terhadap Ekuitas

Laba Kotor terhadap Penjualan Bersih

Laba Usaha terhadap Penjualan Bersih

Laba Bersih terhadap Penjualan Bersih

Aset Lancar terhadap Liabilitas Jangka

Pendek

Liabilitas terhadap Ekuitas

Liabilitas terhadap Jumlah Aset

Penjualan Bersih terhadap Aset

Rasio Pertumbuhan Aset

Rasio Pertumbuhan Penjualan Bersih

Rasio Pertumbuhan Laba Bersih

Return on Assets

Return on Equity

Gross Margin

Operating Margin

Net Profit Margin

Current Ratio

Liabilities / Equity

Liabilities / Assets

Asset Turn Over Ratio

Asset Growth

Sales Growth

Net Income Growth

8.13%

25.42%

5.77%

3.33%

2.32%

1,4x

2,13x

0,68x

3,5x

-15,92%

-10%

131%

2.96%

14.45%

3.13%

1.63%

0.91%

1,15x

3,88x

0,80x

3,27x

52.95%

-19.03%

36.45%

3.32%

12.93%

2.11%

1.09%

0.54%

1,19x

2,90x

0,74x

6,17x

-23.18%

-5.72%

-44.51%

2016 2015 2014



9

2014 20142015 20152016 2016

9061,007

1,243

da

lam

ju

taa

n U

SD

in m

illio

n U

SD

259

308

201

da

lam

ju

taa

n U

SD

in m

illio

n U

SD

2014 20142015 20152016 2016

21

107

da

lam

ju

taa

n U

SD

in m

illio

n U

SD

25.42%

14.45%12.93%

2014 20142015 20152016 2016

5.77%

3.13%

2.11%

4.2

2.1

1.4

da

lam

Se

n/S

ah

am

in C

en

s/S

har

e

Pendapatan AsetRevenues Assets

Liabilitas EkuitasLiabilities Equity

Laba Tahun Berjalan Laba Bersih Terhadap EkuitasProfit for The Year Return on Equity

Laba Kotor Laba per SahamGross Margin Earning per Share

83

176

245

150

da

lam

ju

taa

n U

SD

in m

illio

n U

SD

6352

da

lam

ju

taa

n U

SD

in m

illio

n U

SD

2014 20142015 20152016 2016



10

Informasi Saham Share Information

Bulan

Month

Bulan

Month

Triwulan

Quarter

Triwulan

Quarter

Harga Saham

Share Price

Harga Saham

Share Price

Periode Januari - Desember 2016

Periode Januari - Desember 2015

January - December 2016

January - December 2015

Rp

Rp

Tertinggi

Highest

Tertinggi

Highest

Rp

Rp

Terendah

Lowest

Terendah

Lowest

Penutup

Closing

Penutup

Closing

Rp Rp

Rp Rp

Volume Perdagangan di Pasar Negosiasi

Trading Volume in Negotiation Market

(Unit)

Volume Perdagangan di Pasar Negosiasi

Trading Volume in Negotiated Market

(Unit)

Kapitalisasi Pasar

Market Capitalization

Kapitalisasi Pasar

Market Capitalization

I

I

II

II

III

III

IV

IV

1.450

1.635

1.550

1.750

1.720

1.600

1.390

1.240

1.250

1.660

1.700

1.710

1.365

1.510

2.150

1.705

1.600

1.500

2.180

2.300

2.400

1.600

1.600

1.575

Januari/January

Februari/February

Maret/March

Januari/January

Februari/February

Maret/March

April/April

Mei/May

Juni/June

April/April

Mei/May

Juni/June

Juli/July

Agustus/August

September/September

Juli/July

Agustus/August

September/September

Oktober/October

November/November

Desember/December

Oktober/October

November/November

Desember/December

1.690

1.635

1.550

1.830

1.720

1.750

1.670

1.550

1.515

1.800

1.750

1.710

1.515

2.400

2.600

1.705

1.660

1.600

2.750

2.500

4.000

1.600

1.600

1.750

1.635

1.635

1.550

1.750

1.720

1.650

1.550

1.370

1.515

1.660

1.710

1.710

1.395

2.140

2.170

1.705

1.600

1.500

2.450

2.300

4.000

1.600

1.600

1.600

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

0

29.486.100

784.800.000.000

784.800.000.000

744.000.000.000

840.000.000.000

825.600.000.000

768.000.000.000

744.000.000.000

657.600.000.000

727.200.000.000

796.800.000.000

816.000.000.000

820.800.000.000

669.600.000.000

1.027.200.000.000

1.041.600.000.000

818.400.000.000

768.000.000.000

720.000.000.000

1.176.000.000.000

1.104.000.000.000

1.920.000.000.000

768.000.000.000

768.000.000.000

768.000.000.000



11

- Aksi Korporasi

Selama tahun 2016, Perseroan tidak melakukan aksi korporasi

terkait dengan pemecahan saham, penggabungan saham,

dividen saham, saham bonus, dan penurunan nilai nominal

saham. Perseroan juga tidak mencatatkan efek lainnya selain

saham yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

- Suspensi

Selama tahun 2016, tidak ada penghentian sementara

(suspensi) perdagangan saham Perseroan dari PT Bursa

Efek Indonesia.

- Corporate Action

During 2016, the Company did not take any corporate action

related to stock split, stock merger, stock dividend, bonus

shares, or lowering the par value. The Company neither

listed any other new shares other than those already listed

on the Indonesian Stock Exchange.

- Suspension

During 2016, there has not been any temporary cessation

(suspension) in the trading of Company shares from the

Indonesian Stock Exchange.

Jan

4,000

3,500

3,000

2,500

2,000

1,500

1,000

JulMar SepMay NovFeb Aug

2015 2016

Apr OctJun Dec

da

lam

Ru

pia

h/S

ah

am

in I

DR

/Sh

are

Harga SahamShare Price



12

02

Laporan Direksi dan Dewan Komisaris

Report of the Board of Directors and

the Board of Commissioners

Laporan DireksiBoard of Directors Report

PT FKS Multi Agro Tbk. is a leading distributor of grains, oilseeds and

feed ingredients in Indonesia, catering to the needs of food and feed

sector in the country. The Company combines its strength in logistics

and distribution to create an integrated supply chain.

PT FKS Multi Agro Tbk. merupakan distributor terdepan untuk

biji-bijian, biji-bijian penghasil minyak, dan bahan pakan di

Indonesia, yang menyediakan bahan makanan maupun bahan

pakan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Perseroan

menggabungkan kekuatan logistik dan distribusi untuk

menciptakan rantai pasokan yang terintegrasi.



16

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Dengan ini kami sampaikan Laporan Keuangan Perseroan dan

Laporan Tahunan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal

31 Desember 2016, tahun dimana terjadi peningkatan yang

nyata dalam perolehan laba. Peningkatan pendapatan yang

dicapai sebagai hasil dari margin yang lebih baik diantara semua

kategori produk karena manajemen logistik yang efisien. Laba

bersih Perseroan tercatat terdapat pertumbuhan sebesar 128%

mencapai USD20,716 juta dari pendapatan sebesar USD906,03

juta. Total aset Perseroan sebesar USD258,98 juta dengan total

kewajiban sebesar USD176,14 juta. Total pinjaman Perseroan

(baik jangka pendek & jangka panjang) tercatat sebesar

USD72,07 juta terhadap modal ekuitas sebesar USD82,58 juta.

Posisi likuiditas Perseroan dengan rasio sebesar 1,4 x cukup

memuaskan. Utang Perseroan, yang terdiri dari 27,8% dari total

modal yang digunakan untuk kegiatan usaha dan penggunaan

aset dengan hutang terhadap rasio ekuitas sebesar 0,87 tetap

pada tingkat yang aman & cukup baik.

Dear Shareholders,

It gives us great pleasure to present the Company’s financials

and annual report for the year ended December 31, 2016, a year

which witnessed marked improvement in profitability. Earnings

growth was achieved as a result of better margins across all

product categories due to efficient logistic management.

The Company’s net profit registered a 128% growth to reach

USD20.716 million on a Revenue of USD906.03 million.

Company’s total assets amounted to USD258.98 million against

total liabilities of USD176.14 million. The Company’s total debt

(both short & long term) stood at USD72.07 million against an

equity capital of USD82.58 million. The Company’s liquidity

position with a current ratio of 1.4 x is quite satisfactory. The

Company’s debt, comprising of 27.8% of total capital employed

in the business and leverage with debt to equity ratio of 0.87

remains at safe & comfortable level.

Dari Ki-Ka/ From L-R: Po Indarto Gondo, Bong Kong Fui, Lim Aun Seng, Liauw Sioe Lian, Anand Kishore Bapat, Kusnarto



17

Operasi Bisnis

PT FKS Multi Agro Tbk. berada dalam peringkat 50 besar

perusahaan yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia

berdasarkan Forbes Indonesia tahun 2016. Perseroan ini

menyediakan solusi logistik untuk impor dan distribusi

komoditas curah kering di Indonesia. Perseroan mengatur

rantai pasokan untuk biji-bijian, bahan baku dari biji-bijian

penghasil minyak dan bahan pakan, langsung dari negara-

negara asal utama yang mengekspor ke seluruh dunia untuk

pengiriman ke seluruh nusantara. Hal ini memberikan skala

dan jangkauan yang cukup untuk produsen bahan makanan &

pakan untuk semua ukuran usaha, memungkinkan mereka untuk

mengembangkan bisnis mereka dan membuka nilai di seluruh

kegiatan operasional mereka dengan menyederhanakan dan

merampingkan proses logistik.

Proses “rebranding” juga dilakukan untuk FKS Group, yang

melahirkan logo baru untuk seluruh Perseroan di bawah

FKS Group termasuk PT FKS Multi Agro Tbk.

Efektif pada tahun 2016, Perseroan juga mulai

mengkonsolidasikan hasil keuangan Perseroan yang terlibat

dalam bisnis logistik, yang diambil alih oleh Perseroan pada

bulan Desember 2015. Pada bulan April 2016, anak perusahaan

yaitu PT Nusa Prima Logistik mendapatkan fasilitas kredit

USD21 juta untuk kebutuhan modal. Perseroan ini juga

membuka rute baru untuk pembongkaran kedelai di pelabuhan

Cilacap dan Banyuwangi.

Prospek Industri

Kami melihat prospek yang cerah bagi industri makanan & pakan

di Indonesia. Kami optimis berdasarkan pada pertumbuhan

penduduk dan pertumbuhan PDB yang kuat. Profil usia rata-

rata masyarakat Indonesia terdiri dari penduduk muda adalah

sesuatu yang sangat positif. Meningkatnya populasi kelas

menengah dengan pertumbuhan pendapatan diharapkan dapat

mewujudkan konsumsi yang lebih tinggi atas jenis makanan

yang lebih bernutrisi. Kami melihat pertumbuhan gerai makanan

ritel di seluruh nusantara, pertumbuhan ketersediaan makanan

olahan, dan penambahan kapasitas terpasang oleh pabrik

gandum dan pabrik pakan. Semua faktor ini menunjuk ke arah

prospek cerah dengan adanya peluang, karena konsumsi per

Business Operations

PT FKS Multi Agro Tbk. ranks amongst the top 50 companies

listed on the Indonesian Stock Exchange according to

Forbes Indonesia ranking for 2016. The Company provides

logistic solution for the importation & distribution of dry bulk

commodities in Indonesia. It manages the supply chain for

grains, oilseeds & feed ingredients, right from origination in

major grain exporting countries around the world to delivery

across the archipelago. It provides the scale and reach for food

& feed manufacturers of all sizes, enabling them to grow their

business and unlock value across their operations by simplifying

and streamlining logistic processes.

A rebranding exercise was also carried out for FKS Group, which

resulted in new logo for all companies under the FKS Group

including PT FKS Multi Agro Tbk.

Effective 2016, the Company also began to consolidate the

financial result of Companies involved in logistic business, which

were acquired by the Company in December 2015. In April 2016,

the Company’s subsidiary namely PT Nusa Prima Logistik signed

a new credit facility to draw down USD21,000,000 for the

project’s capex requirement. The Company also opened a new

route for discharging soybeans at Cilacap and Banyuwangi port.

Industry Prospects

We see bright prospects for Indonesia’s food & feed industry.

We base our optimism on growing population and robust GDP

growth. The average age profile of Indonesia which comprises

of a young population is a big positive. Rising middle class

population with growing disposable income is expected to

translate into higher consumption of more nutritious food.

We are witnessing growth in retail food outlets across the

archipelago, growth in availability of processed foods, additional

capacity being installed by grain millers, feed millers. All these

factors are pointing towards bright prospects because the per

capita consumption of proteins is relatively lower in Indonesia.

Indonesians are amongst the largest consumers of rice in the



18

PT FKS Multi Agro Tbk. ranks amongst the top 50 companies listed on

the Indonesian Stock Exchange (Forbes Indonesia ranking for 2016).

PT FKS Multi Agro Tbk. berada dalam peringkat 50 besar

Perusahaan yang terdaftar di PT Bursa Efek Indonesia

(Peringkat Forbes Indonesia tahun 2016).

kapita protein relatif lebih rendah di Indonesia. Indonesia adalah

satu di antara konsumen beras terbesar di dunia dan karena

pertumbuhan ekonomi, pola makan beras akan digantikan

dengan produk berbasis gandum, dan lebih banyak protein,

dimana ini menunjukan akan konsumsi yang lebih tinggi atas

daging & telur. Pergeseran dalam pola konsumsi/makan telah

dimulai dan tren ini akan terus berlanjut di masa mendatang.

Industri Unggas

Industri unggas terdiri dari produsen pakan & peternak.

Peternak lebih lanjut diklasifikasikan sebagai ternak ayam

broiler (untuk daging) dan ternak petelur (untuk telur). Kegiatan

usaha terintegrasi dalam industri perunggasan meliputi pabrik

pakan ternak yang mengelola benih ayam dan bibit ayam yang

menyuplai anak ayam umur sehari (day old chicks/DOC) untuk

peternakan ayam broiler dan peternakan ayam petelur secara

komersial. Pabrik pakan ini juga menyediakan pakan lengkap

untuk peternakan tersebut. Kemitraan adalah karakteristik dasar

dalam industri peternakan ayam broiler dimana pabrik-pabrik

pakan ternak memasok anak ayam umur sehari (DOC) dan juga

pakan kepada mitra peternaknya, dan menampung hasil dengan

membeli kembali ayam broiler dari peternak untuk memenuhi

kebutuhan rumah potong mereka. Selanjutnya, daging potong

broiler tersebut dikemas dengan diberi merek dan dijual

melalui outlet ritel. Peternak petelur komersial sebagian besar

merupakan peternak independen, dimana mereka yang memiliki

peternakan skala besar membuat formula pakan sendiri dengan

membeli bahan pakan secara terpisah. Namun, tren yang

berkembang kedepannya akan menuju kepada bisnis yang sama

world and as economy grows, rice based diet will be substituted

with wheat based products, more proteins, implying higher

consumption of meat & eggs. The shift in diet has already

started and the trend will continue in foreseable future as well

Poultry Industry

Poultry industry comprises of feed manufacturers & breeders.

Breeders are further classified as broiler farming (for meat) and

layer farming (for eggs). Integrated operations in poultry industry

comprises of feed millers operating Grand Parent & Parent stock

farms to supply day old chicks (DOC) to commercial broiler

and layer farms. These feed mills also supply complete feed to

such farms. Partnerships in brolier farming is a key characteristic

as feed millers having supplied the DOC & feed buy back the

broiler for their slaughter houses. Subsequently, branded

dressed broiler meat is sold through retail outlets. Commercial

Layer farmers had largely remained independent, with those

having large scale farms formulating feed on their own, buying

feed ingredients separately. However, there is growing trend

towards incorporating a business model similar to that of

broliers. Although there are a lot of feed millers in the country,

two of them account for 50% of the market share. They have

been able to maintain their domination largely due to integrated

operations. Demand for poultry feed is estimated to be 17.2

million MT p.a growing at about 6-8% y.o.y. Supply of poultry

feed (Installed capacity) is estimated to be about 20 million MT.



19

dengan kemitraan usaha industri broiler. Meskipun ada banyak

pabrik pakan di dalam negeri, hanya ada dua perusahaan yang

menguasai 50% pangsa pasar. Mereka dapat mempertahankan

dominasi mereka yang besar karena penerapan pola usaha

yang terintegrasi. Kebutuhan permintaan untuk pakan unggas

diperkirakan sebesar 17,2 juta MT per tahun dengan angka

pertumbuhan sekitar 6-8% per tahun Pasokan pakan ternak

(kapasitas terpasang) diperkirakan sekitar 20 juta MT.

Industri Pertambakan

Sektor budidaya pertambakan terdiri dari ikan dan udang

produksi. Pakan ikan menyumbang pangsa yang lebih besar dari

pakan udang. Sementara produksi pakan ikan merata antara

pesaing, pakan udang didominasi oleh pemain tunggal. Cukup

bertentangan dengan unggas, model terpadu peternakan dan

produksi pakan tidak bekerja di sektor budidaya pertambakan,

khususnya di budidaya udang. Permintaan untuk pakan

tambak di Indonesia diperkirakan 1,63 juta MT per tahun dan

diperkirakan tumbuh sekitar 8% -10% setiap tahunnya. Pasokan

pakan tambak terukur dengan kapasitas terpasang diperkirakan

sekitar 2 juta MT.

Permintaan & Pasokan Bahan Makanan & Pakan

Permintaan untuk bahan pakan berkaitan secara langsung

dengan produksi pakan ternak di dalam negeri. Secara umum,

produksi pakan terus tumbuh seiring dengan peningkatan

pendapatan per kapita dan pertumbuhan populasi. Pada tahun

2016, produksi pakan dalam negeri tumbuh sebesar 8% menjadi

18,83 juta MT. Pakan unggas yang terdiri dari pakan untuk

ayam broiler, peternak petelur & lain-lain terhitung sebesar

91,3% dan sisanya sebesar 8,7% adalah untuk pakan tambak.

Potensi pertumbuhan memang sangat menjanjikan dimana

konsumsi daging & telur per kapita di Indonesia masih cukup

rendah dibandingkan dengan standar dunia. Karenanya, industri

pakan terus melanjutkan pengembangan dengan menambah

kapasitasnya setiap tahun. Pada tahun 2016, kapasitas

pabrik pakan ternak telah bertambah lebih dari 800.000 ton,

menunjukan peningkatan kapasitas sebesar 4,3%.

Jagung merupakan bahan utama dalam formulasi pakan. Jagung

diperoleh dari produksi lokal maupun import. Pada tahun 2016,

Indonesia mengimpor 569.000 MT jagung, yang jauh lebih

Aquaculture Industry

The aquaculture sector comprises of fish and shrimp

production. Fish feed accounts for a larger share than shrimp

feed. While fish feed production is evenly distributed between

competitors, shrimp feed is dominated by a single player. Quite

contrary to poultry, the integrated model of farming and feed

production has not worked in aquaculture sector, especially in

shrimp farming. Demand for aqua feed in Indonesia is estimated

to be 1.63 million MT p.a and forecasted to grow about 8% -10%

p.a. Supply of aqua feed as measured by the installed capacity is

estimated to be about 2 million MT.

Demand & Supply of Food & Feed Ingredients

The demand for feed ingredients is directly linked to the

production of animal feed in the country. In general, feed

production has been steadily growing in tandem with increase

in per capita income and growing population. In 2016, the

country’s feed production grew by 8% to 18.83 million MT.

Poultry feed comprising of feed for broiler, layer breeder &

others accounted for 91.3% and the balance of 8.7% was for

aqua feed. The growth potential is indeed very promising as

per capita consumption of meat & eggs in Indonesia is quite

low compared to world standards. Consequently, feed industry

steadily continues to expand adding more capacity every year.

In 2016, feedmills added over 800,000 tons, representing a 4.3%

increase in capacity.

Corn is the main ingredient for feed formulations. It is procured

locally as well as imported. In 2016, Indonesia imported 569,000

MT of corn, which was much lower in comparison to 2015. The



20

rendah dibanding tahun 2015. Penjualan jagung dan produk

turunannya oleh Perseroan juga lebih rendah menjadi 99.373

MT dari 114.089 MT tahun sebelumnya. Sementara peningkatan

gandum dan produk turunannya meningkat dari 78.078 MT

menjadi 335.147 MT selama tahun ini.

Bungkil kedelai adalah sumber protein terbesar dalam formulasi

pakan dan kebutuhan ini itu dipenuhi dengan cara impor karena

kurangnya industri pengolahan kedelai untuk bungkil di dalam

negeri. Pada tahun 2016, Indonesia mengimpor 3,98 juta MT

dibandingkan dengan 4,26 juta MT pada tahun 2015. Perseroan

menjual 0,8 juta MT kedelai pada tahun 2016 dibandingkan

dengan 1,08 juta MT pada tahun 2015. Hal ini disebabkan fakta

bahwa pada tahun 2016, Perseroan memfasilitasi penjualan

langsung dari bungkil kedelai dari pemasok luar negeri yang

cukup besar untuk pengguna akhir.

Secara total Perseroan menjual 1,28 juta MT bahan pakan yang

terdiri dari jagung, pakan gandum dan produk sampingan dari

penggilingan biji-bijian, bungkil biji-bijian penghasil minyak dan

pakan protein hewani. Ini menunjukan sedikit penurunan sebesar

1,8% dari 1,3 juta MT pada tahun 2015.

Konsumsi bahan makanan seperti kedelai terus mencatat

pertumbuhan yang stabil setiap tahun sama seperti bahan

pakan, tumbuh sesuai dengan pertambahan penduduk dan

meningkatnya pendapatan. Kedelai merupakan makanan pokok

dan digunakan dalam produksi untuk tahu, tempe, susu kedelai

& saus. Karena produksi kedelai di dalam negeri tidak mencukupi

maka untuk memenuhi kebutuhan, kedelai secara rutin diimpor

dan impor kedelai ini berkontribusi secara signifikan untuk

memenuhi permintaan kedelai di dalam negeri. Pada tahun

2016, Indonesia mengimpor 2,4 juta MT kedelai, dibandingkan

dengan 2,26 juta MT impor pada tahun sebelumnya. Impor

kedelai Indonesia tumbuh 6,19% y.o.y . Sementara itu, volume

penjualan kedelai Perseroan tumbuh dari 0,86 juta MT di

tahun 2015 menjadi 0,93 juta MT pada tahun 2016, mencatat

pertumbuhan 8% per tahun, lebih besar dari pertumbuhan

industri selama periode yang sama.

Company’s sale of corn and by-products also declined to 99,373

MT from 114,089 MT in the previous year. Meanwhile, sale of

wheat & by-products increased from 78,070 MT to 335,147 MT

during the year.

Soybean Meal is single biggest source for protein in feed

formulation and the demand is met by way of imports due to

lack of soybean meal crushing industry in the country. In 2016,

Indonesia imported 3.98 million MT compared to 4.26 juta MT

in 2015. The Company sold 0.8 million MT of soybean meal in

2016 compared to 1.08 million MT in 2015. This was due to the

fact that in 2016, the Company facilitated direct sale of soybean

meal from overseas supplier to end-users for quite a number

of shipments.

In totality, the Company sold 1.28 million MT of feed ingredients

comprising of corn, feed wheat and by-products of grain

milling, oilseed meals and animal protein meals. This represents

a slight decline of 1.8% from 1.3 million MT in 2015.

The consumption of food ingredients such as soybean continues

to register a steady growth each year in much the same way as

feed ingredients, growing with population and rising income.

Soybean forms a staple diet and is used in the production of

tahu, tempeh, soya milk & sauce. As domestic production of

soybeans is not sufficient to fulfill the demand, soybeans are

regularly imported and imported beans contribute signifcantly

towards the total soybean demand in the country. In 2016,

Indonesia imported 2.4 million MT of soybeans, compared to

2.26 million MT of imports in the previous year. Indonesia’s

soybean imports thus grew 6.19% year on year basis. Meanwhile,

the Company’s soybean sales volume grew from 0.86 million MT

in 2015 to 0.93 million MT in 2016, registering 8% year on year

growth, greater than the industry’s growth during the

same period.



21

Strategi Perseroan

Permintaan dalam negeri atas seluruh komoditas yang

didistribusikan oleh Perseroan sedang mengalami peningkatan.

Namun, sebagian besar sangat bergantung pada impor yang

mengakibatkan logistik menjadi suatu bagian penting dan

vital untuk menjamin ketersediaan pangan. Strategi Perseroan

berkisar pada penanganan rantai pasokan yang efisien dari

negara asal sampai dengan tempat pelanggan. Dalam rangka

menciptakan pondasi yang kuat untuk mendukung pelayanan

logistik, Perseroan telah memfokuskan diri pada CAPEX untuk

memperkuat kemampuan logistik tersebut.

Perseroan yakin dengan pembangunan jaringan internasional

dan domestik yang kuat beserta infrastruktur pendukungnya.

Usaha keras dari Perseroan untuk mencapai daya saing dimulai

sejak dari negara asal, dengan cara mengadakan pembelian

secara Free on Board (FOB). Hal ini mencakup pengembangan

hubungan dengan pemasok yang memilih untuk menggunakan

FOB. Menjalin relasi dengan penyedia elevator lokal yang

strategis dan Perseroan pelayaran yang dapat diandalkan sangat

penting untuk memberikan persaingan yang kompetitif. Adanya

pilihan untuk tempat penyimpanan sementara (transit) dan

jadwal pengiriman yang fleksibel kepada pelanggan memberikan

keuntungan tambahan kepada Perseroan yang berhadapan

dengan pemasok yang berbasis di luar negeri. Pembeli dalam

negeri dapat mengalihkan fungsi pengadaannya kepada

Perseroan yang memiliki kemampuan logistik dan jasa logistik.

Perseroan memiliki posisi yang khusus untuk menawarkan dari

hulu ke hilir, dengan memberikan solusi lengkap mulai dari

pengadaan, penyimpanan, distribusi dan pembiayaan kepada

pelanggannya. Kekuatan Perseroan terletak dalam pengelolaan

pengiriman curah kering dalam volume besar, di mana efisiensi

logistik memainkan peran penting dan menentukan. Keunggulan

kompetitif Perseroan berasal dari jaringan distribusi domestik

yang luas, infrastruktur yang mendukung yang terletak di

kawasan strategis di dalam dan sekitar pelabuhan curah utama,

hubungan yang baik dengan pemasok terkemuka di seluruh

dunia, pendanaan yang kuat dan ketersediaan kredit dari

pemasok, tidak adanya konflik kepentingan dengan pembeli,

cadangan persediaan yang terpercaya dan cukup untuk

menjamin pasokan agar tidak terputus.

Corporate Strategy

The domestic demand across all commodities distributed by

the Company is growing. However, it is largely dependent on

imports which makes logistics an important and vital element to

ensure food security. The Company’s strategy revolves around

efficient handling of supply chain from origination to customer’s

door step. In order to create a strong foundation for supporting

the logistic services, the Company has been focussing on CAPEX

for strengthening logistic capabilities.

The Company believes in building strong international and

domestic network along with supporting infrastructure. The

Company endeavours to achieve competitiveness starting from

right origination, stage by procuring on FOB basis. This involves

developing ties with such suppliers who essentially choose

to be Free on Board (FOB) players. Working relationship with

strategically located grain elevators and reliable shipping lines

is essential to offer competitive terms. The option of transit

storage and flexible delivery schedule to end-user offers an

added advantage to the Company vis-a-vis overseas based

suppliers. Domestic buyers can thus choose to outsource

their procurement function to the Company based on logistic

capabilities and services offered.

The Company is uniquely positioned to offer an end to end,

complete solution to procure, store, distribute & finance its

customers. The Company’s strength lies in managing large dry

bulk shipments, wherein logistic efficiencies play a crucial &

decisive role. The Company’s competitive advantage comes

from extensive domestic distribution network, supporting

infrastructure located at strategic areas in and around major

bulk ports, well established relationships with leading suppliers

world-wide, adequate funding and availability of credit

from suppliers, absence of any conflict of interest vis-a-vis

buyers, trustworthiness and sufficient buffer stock to ensure

uninterrupted supply.



22

Posisi Perseroan dalam Industri

Perseroan berada pada posisi yang baik dalam pengiriman curah.

Komoditas di mana Perseroan telah mampu mempertahankan

keunggulannya dengan baik adalah kedelai dan bungkil kedelai.

Pangsa pasar masing-masing adalah sekitar 29% dan 21%.

Industi pengelolaan kedelai sangat terfragmentasi karena

produksi tahu dan tempe dikelola oleh usaha kecil & menengah

(UKM). Karena rasio pemakaian kedelai impor dengan pemakaian

dalam negeri adalah sekitar 4:1, Indonesia perlu mengimpor

dalam jumlah besar, di mana impor ini hanya dapat dikelola

secara efektif dengan pengiriman curah. Di sisi lain adalah

banyaknya jumlah yang dibutuhkan, sehingga sangat dibutuhkan

cadangan yang tersedia di berbagai lokasi. Kami memiliki

kegiatan operasi dan fasilitas penyimpanan yang berlokasi di

sebagian besar pelabuhan di Indonesia.

Sektor pakan didominasi oleh dua pemain besar yang memiliki

hampir 50% dari kapasitas. Sementara pabrik pakan yang besar

memiliki skala ekonomi untuk pengadaan secara independen,

pabrik pakan yang lebih kecil dan ukuran menengah menemukan

dirinya berada didalam keadaan yang kurang menguntungkan

bersaing dengan lawannya yang lebih besar terkait dengan biaya

pengadaan barang. Hal tersebut dikarenakan biaya pengiriman

yang lebih rendah untuk kapal curah lebih besar dibandingkan

dengan kapal-kapal kecil dan biaya yang lebih tinggi dari

pengiriman kontainer dibandingkan dengan pengiriman

curah. Layanan yang ditawarkan oleh Perseroan adalah

menyediakan pabrik pakan dengan skala kecil dan menengah

agar berada di posisi yang sama dengan pesaingnya karena kami

menggabungkan pengiriman untuk semua pabrik pakan kecil

dan menengah kedalam satu pengiriman yang besar.

Prospek 2017

Perseroan akan terus fokus untuk memenuhi pasar Indonesia.

Melalui jaringan distribusi kami yang sudah ada, produk yang

disediakan dapat mencakup seluruh nusantara. Namun,

Perseroan tetap ingin memperluas kehadirannya agar dapat

mencakup seluruh terminal pelabuhan curah yang layak di

Indonesia agar dapat mengurangi biaya logistik. Perseroan

berkeinginan untuk meningkatkan pangsa pasar dengan memiliki

tempat penyimpanan yang berlokasi di kota-kota penting di

Company’s Position in the Industry

The Company is well positioned in sectors which relies on bulk

shipments. The commodities in which the Company has been

able to maintain a good edge are soybeans and soybean meal.

The market share is about 29% and 21% respectively.

The soybean processing industry is highly fragmented because

the production of tahu & tempeh is managed by the SME’s (small

& medium scale enterprises). As the ratio of soybean usage

between import to domestic is about 4:1, Indonesia needs to

import large volumes which can be efficiently managed by

bulk shipments. The off-take on the other hand is in much

smaller lots, which makes it imperative to have adequate buffer

stock available in various geographical locations. We have our

operations & storage facilities located at major bulk ports

in Indonesia.

The feed sector is dominated by two large players who account

for almost 50% of the capacity. While the large feed millers

have the economies of scale to procure independently, the

smaller & medium size feed millers competing with their larger

rivals find themselves at a disadvantageous position in so far

as procurement costs are concerned. This stems from lower

freight costs for larger bulk vessels compared to smaller vessels

and higher cost of container shipment compared to bulk

shipments. The services offered by the Company provides small

& medium size feed millers to be on an equal footing with their

competitiors because we combine shipments of all such small a

nd medium feed millers into a large single shipment.

Outlook 2017

The Company will remain focussed to cater to the Indonesian

market. Through our existing distribution network, the goods

supplied cover the entire archipelago. Yet, the Company

would like to expand it’s presence to cover all viable bulk port

terminals in Indonesia to reduce logistic costs. The Company

aims to improve market penetration by having warehouses

located in key cities in the country. The Company through it’s

subsidiaries is investing in building transit warehouse facility in



23

dalam negeri. Perseroan melalui anak Perseroannya telah

melakukan investasi dalam pembangunan fasilitas gudang

transit di Teluk Lamong, Surabaya. Fasilitas ini diharapkan akan

mulai beroperasi pada semester kedua tahun 2017. Perseroan

juga telah memiliki rencana untuk membangun fasilitas serupa

di Cigading, Banten, yang peletakan batu pertamanya telah

dilakukan pada Desember 2016.

Perseroan bertujuan untuk memanfaatkan jaringan distribusi

dan itikad baik yang diperoleh selama bertahun-tahun untuk

memasok produk konsumen lainnya seperti minyak goreng,

beras, dan lain-lain. Perseroan berharap untuk menuai manfaat

dari sinergi karena group Perseroan sudah menjual produk akhir

kepada pelanggan. Beberapa waktu lalu Perseroan telah terjun

ke dalam sektor B2C untuk barang yang cepat perputarannya

dengan pemasaran minyak goreng sawit dan beras. Meskipun

masih dalam masa pertumbuhan, perkembangan volume

penjualan sangat menggembirakan, tercatat pertumbuhan

sebesar 200% dalam setahun. Ke depannya, Perseroan memiliki

rencana untuk memperluas portofolio produk B2C dengan

merek ‘Bola’.

Perubahan Komposisi Anggota Direksi

Pada tahun 2016 tidak ada perubahan komposisi anggota

Direksi.

Teluk Lamong, Surabaya. This facility is expected to commence

operation in second half of 2017. The Company also has plans to

build a similar facility in Cigading, Banten, for which the ground

breaking ceremony was undertaken in December 2016.

The Company aims to leverage the distibution network and

goodwill earned over the years to supply additional consumer

products such as cooking oil, rice, etc. The Company expects to

reap benefits of synergy because group companies are already

selling finished consumer products. The Company recently

made its foray into the B2C fast moving consumer goods sector

marketing refined palm oil and rice. Although it is still in its

infancy, the sales volume growth is encouraging, recording over

200% growth in a year. Going forward, the Company has plans

to broaden the B2C product portfolio under the ‘Bola’ brand.

Changes in the Board of Directors Compositition

In 2016 there was no changes in the Board of Directors

composition.



24

Apresiasi

Akhir kata, kami ucapkan terima kasih kepada para pemangku

kepentingan, Dewan Komisaris, manajemen dan seluruh jajaran

karyawan serta para mitra bisnis terkait atas dukungan, kerja

keras dan keyakinan.

Appreciation

Finally, we would like to thank the stakeholders, the Board of

Commissioners, all employees, and business partners for their

support, hard work and confidence.

Bong Kong Fui

Direktur IndependenIndependent Director

Anand Kishore Bapat

DirekturDirector

Liauw Sioe Lian

DirekturDirector

Lim Aun Seng

Direktur UtamaPresident Director

Po Indarto Gondo


Kusnarto

DirekturDirector



25

Laporan Dewan Komisaris

PT FKS Multi Agro Tbk. continues to endeavour its focus on ensuring

logistic efficiency. The Company’s state of the art transit warehouse

facility located in Teluk Lamong in Surabaya is slated to commence

operation in the second half of 2017.

PT FKS Multi Agro Tbk. (“Perseroan”) akan terus berusaha

untuk fokus pada kepastian efisiensi logistik. Fasilitas

gudang transit milik Perseroan yang berlokasi di Teluk

Lamong di Surabaya ditargetkan untuk memulai kegiatan

operasionalnya pada pertengahan tahun 2017.

Board of Commissioners Report



26

Para Pemegang Saham yang Terhormat,

Kami hendak menggunakan kesempatan ini untuk mengapresiasi

pencapaian Perseroan di tahun 2016 dan yakin bahwa kinerja

Perseroan layak untuk diberikan apresiasi karena dilalui pada

tahun yang dianggap sebagai tahun yang tidak stabil secara

global. Pada awal tahun, harga Brent mentah turun di bawah

USD30 per barrel untuk pertama kalinya dalam waktu 13 tahun,

sebagai kekhawatiran kelebihan pasokan. Index Baltic Dry

yang mengukur biaya angkut komoditas kering dan sebagai

perwakilan untuk mengukur kekuatan perdagangan global juga

mengalami penurunan yang mencapai angka terendah yaitu

290. Ini merupakan indicator yang jelas mengenai masalah

ekonomi global karena jika indeks ini turun, para ekonom mulai

khawatir mengenai penurunan perdagangan global dan sebagai

kelanjutan aktivitas ekonomi global. Seperti berjalan di es yang

tipis merupakan pepatah yang digunakan oleh ekonom saat ini

untuk mendeskripsikan kondisi ekonomi makro dunia.

Dear Shareholders,

We take this opportunity to applaud the Company’s achievement

in 2016 and sincerely believe that the Company’s performance

deserves to be well appreciated because it was accomplished

in year considered tumultuous globally. At the start of the year,

price of Brent crude tumbled below $30 per barrel for the

first time in 13 years, as worries over a supply glut intensified.

The Baltic Dry index which measures dry freight costs for

commodities and serves as a proxy to gauge the strength in

global trade also fell, hitting a record low of 290 points. This was

a clear indication of trouble for the global economy because

whenever this index drops, economists start worrying about a

slowdown in world trade and by extension, in global economic

activity. Walking on thin ice was the phrase used by renowned

economists to define the world’s macro economic condition.

Dari Ki-Ka/ From L-R: Fazwar Bujang, Yus’an, Then Surianto Eka Prasetyo, Farhan Rio Gunawan



27

Pada sisi dalam negeri, produk domestik bruto (PDB) terus

menurun antara tahun 2011 sampai tahun 2015 di tengah-

tengah kelesuan pertumbuhan global, jatuhnya harga komoditas

dan kenaikan nilai bunga selama 2013 – 2015 untuk mengatasi

inflasi, yang dipicu oleh perubahan harga bahan bakar minyak

bersubsidi. Namun, Indonesia muncul sebagai negara yang

bertahan di ekonomi global, yang dibantu dengan ekonomi

dalam negeri yang kuat dan didukung oleh perubahan kebijakan

pemerintah yang mendukung pasar. Trend penurunan ekonomi

di Indonesia mencapai titik balik sehingga Indonesia mengalami

pertumbuhan terbesarnya dalam waktu lebih dari tiga tahun.

Dengan pencapaian pertumbuhan PDP sebesar 5,02%,

menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara berkembang

yang sangat baik pertumbuhannya, yang mengalami

pertumbuhan di bidang ketenagakerjaan dan penurunan suku

bunga, di mana Bank Indonesia menurunkan suku bunga enam

kali untuk memacu pemberian pinjaman dan pertumbuhan.

On the domestic front, Indonesia’s gross domestic product

(GDP) had continued to slide between 2011 and 2015 amidst

sluggish global growth, tumbling commodity prices and

rising interest rate environment during 2013-2015 to combat

inflation, which was stoked by subsidized fuel price reforms.

Nevertheless, Indonesia emerged as a standout in the global

economy, aided by strong domestic economy and supported

by government embracing pro-market reforms. The declining

trend in Indonesian economy reversed and consequently the

country witnessed its strongest growth in more than three years.

Achieving a GDP growth of 5.02%, Indonesia was one of the

stronger performing emerging markets, witnessing a favourable

rise in employment and lowering of interest rates, as Bank

Indonesia cut rates six times in a bid to boost lending

and growth.

Konsumsi merupakan kunci bagi perkembangan Indonesia.

Jumlah penduduk Indonesia yang besar yaitu lebih dari 250

juta merupakan penduduk muda, memperlihatkan unsur

kependudukan yang menguntungkan, seperti harapan akan

taraf hidup dan angka fertilitis yang tinggi. Berdasarkan data dari

Bank Dunia (World Bank), kelas menengah muda dengan usia

rata-rata kurang dari 30 tahun memberikan landasan yang cukup

untuk pertumbuhan Indonesia. Faktor lain yang mendukung

ekonomi Indonesia adalah kombinasi yang kuat antara rasio

tabungan tinggi investasi

Consumption is key for Indonesia’s growth. The country’s large

population of over 250 million is young and vibrant, exhibiting

favorable demographics, such as high life expectancy and

fertility rates. According to World Bank data, a young aspirational

middle class with an average age of less than 30 years provides

a long runway for growth within the country. Another factor

that augers well for Indonesian economy is the powerful

combination of high savings and investment ratios.

Company’s net profit registered an impressive growth of 128% to

USD20,79 million in 2016.

Laba bersih Perseroan mengalami pertumbuhan sebesar

128% menjadi USD20.79 juta di tahun 2016.



28

Berdasarkan latar berlakang tersebut, Indonesia berada di atas

kondisi tersebut dan PT FKS Multi Agro Tbk. memiliki posisi

yang baik untuk mengambil keuntungan yang berasal dari

keadaan ini. Kami bahagia bahwa bidang usaha Perseroan dan

strategi yang dilakukan oleh Direksi dapat memberikan pondasi

yang kuat di sektor pangan dan pakan ternak di Indonesia.

Untuk itu, walaupun terjadi penurunan harga komoditas

yang menimbulkan dampak merugikan, yang mengakibatkan

penurunan 10% atas pendapatan dari USD1.006 juta di tahun

2015 menjadi USD906 juta di tahun 2016, laba bersih Perseroan

mengalami peningkatan sebesar 128,18% dari USD9.11 juta di

tahun 2015 menjadi USD20.72 juta di tahun 2016.

Pengawasan dan Penilaian

Selama tahun 2016, Dewan Komisaris melakukan fungsi

pengawasan dan penilaian atas pengelolaan Perseroan melalui

Komite Audit. Komite ini juga mengevaluasi kegiatan usaha

Perseroan untuk memastikan bahwa Perseroan mengacu kepada

standar Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate

Governance / GCG).

Tanggung Jawab Sosial

Sebagai Perseroan yang melakukan kegiatan di tengah-tengah

masyarakat, Dewan Komisaris juga mengawasi komitmen

Perseroan dalam pelaksanaan Tanggung Jawab Sosial, yang

merupakan bagian tidak terpisahkan dari Tata Kelola Perusahaan

yang baik. Sepanjang tahun 2016, kami melihat bahwa Perseroan

telah secara konsisten melaksanakan tanggung jawab sosial

melalui kontribusi terhadap beberapa aktifitas.

Prospek Usaha untuk Tahun 2017

Tahun 2017 menandakan tahun ke-25 bagi Perseroan dan kami

mengharapkan tonggak yang penting ini. Dewan Komisaris

cukup optimis bahwa sektor makanan dan pakan ternak di

Indonesia akan terus menarik, dengan mempertimbangkan

potensi dalam negeri yang besar, sejalan dengan harapan atas

peningkatan kondisi ekonomi makro dan harga komoditas.

Tidak perlu dikatakan, akan terdapat tantangan seperti

kompetisi, perubahan harga komoditas, tetapi hal-hal ini

tidak berbeda dengan tahun sebelumnya. Untuk menjaga

keunggulan yang kompetitif, Perseroan akan terus berusaha

untuk fokus pada kepastian efisiensi logistik. Fasilitas logistik

Given this background, Indonesia is surely gravitating above the

turmoil and PT FKS Multi Agro Tbk. is well positioned to reap the

benefits emanating from this promising scenario. We are glad

that the Company’s line of business and the strategy adopted by

the Board of Directors has been able to provide strong structural

foundation to sustain growth in Indonesia’s food & feed sector.

Thus, inspite of the fall in commodity prices that had an adverse

affect, resulting in a 10% decline in Revenues from USD1,006

billion in 2015 to USD906 million in 2016, Company’s Net

profit registered an impressive growth of 128.18% from USD9,11

million in 2015 to USD20,72 million in 2016.

Supervision and Assessment

Throughout 2016, the Board of Commissioners performed

its supervisory and assessment functions on the corporate

governance through the Audit Committee. This committee

also evaluated the Company’s business practices to ensure its

compliance to Good Corporate Governance (GCG) standards.

Corporate Social Responsibility (CSR)

As a business entity operating amidst the community, the Board

of Commissioners also oversees the Company’s commitment

in the implementation of Corporate Social Responsibility (CSR),

which is an inseparable part of Good Corporate Governance.

Throughout 2016, we observed that the Company has

consistently carried out its social responsibility through the

contributions made for supporting various activities.

Business Outlook for 2017

2017 marks the 25th Anniversary of the Company and we

look forward to this important milestone. The Board of

Commissioners are quite optimistic that Indonesia’s food & feed

sector will continue to remain attractive, considering the large

domestic potential, along with the expectation of improving

macroeconomic conditions and commodity prices. Needless

to say, there will be challenges such as competition, volatility

in commodity prices, but these not any different from previous

years. To maintain the competitive edge, the Company will

continue to endeavour its focus on ensuring logistic efficiency.

The Company’s logistic facility namely Nusa Prima Logistic



29

Perseroan bernama Nusa Prima Logistik ditargetkan untuk

memulai kegiatan operasionalnya pada pertengahan tahun ini.

Kegiatan operasional fasilitas gudang transit yang berlokasi di

Teluk Lamong di Surabaya diharapkan dapat memperlancar

pembongkaran dan distribusi komoditas dalam jumlah besar di

Jawa Timur.

Perubahan Komposisi Anggota Dewan Komisaris

Pada tahun 2016 tidak ada perubahan komposisi anggota Dewan

Komisaris.

Apresiasi

Dewan Komisaris ingin mengucapkan terima kasih kepada

semua karyawan untuk ketelitian pekerjaan mereka sepanjang

tahun. Dewan Komisaris juga ingin mengucapkan terima kasih

kepada para pemegang saham untuk kepentingan mereka dalam

Perseroan dan untuk kepercayaan dan keyakinan mereka pada

Dewan Komisaris.

is slated to commence operation in second half of the year.

The operation of this state of the art transit warehouse facility

located in Teluk Lamong in Surabaya is aimed to smoothen the

discharge & distribution of bulk commodities in East Java.

Changes in the Board of Commissioners

Compositition

In 2016 there was no change in the composition of Board of

Commissioners.

Appreciation

The Board of Commissioners would like to thank all the

employees for their conscientious work during the year.

The Board of Commissioners would also like to thank the

shareholders for their interest in the Company and for

the trust and confidence they have placed in the Board

of Commissioners.

Fazwar Bujang

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Yus’an

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Then Surianto Eka Prasetyo

KomisarisCommissioner

Farhan Rio Gunawan

Komisaris Commissioner



30

03

Profil Perseroan

Company Profile

Identitas PerseroanCompany Identity

Nama Perseroan

Company Name


Kantor Pusat, Situs Web, dan Alamat Surat Elektronik

Head Office, Website and E-mail

Sampoerna Strategic Square

North Tower, Lantai 5


Jakarta Selatan 12930, Indonesia

T : (62-21) 5795 0889

F : (62-21) 5795 0890

W : www.fksmultiagro.com

E : [email protected]

Pabrik

Factory

Jl. Kalimati No. 36

Desa Kedung Rejo, Muncar

Banyuwangi 68472

T : + 62 (333) 593515

F : + 62 (333) 593317

• Jl. Tanjung Batu No. 25-27

Surabaya 60165

T : + 62 (31) 3570686-88

F : + 62 (31) 3571688 ;

3570689

• Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami No. 38

Kawasan Pergudangan dan

Industri Parangloe Indah

Makassar 90244

T : + 62 (411) 513099 ;

513388

F : + 62 (411) 512288

• Jl. Ir. Sutami KM 10

Tanjung Bintang

Lampung Selatan 35141

T : + 62 (721) 350388

F : + 62 (721) 350381

• Jl. Pulau Sumbawa No. 3

Kawasan Industri Medan -

Mabar

Medan 20242

T : + 62 (61) 6853888

F : + 62 (61) 6852678

• Jl. Gatot Subroto Blok 8 C

Kawasan Industri Candi

Semarang 50184

T : + 62 (24) 7627054

F : + 62 (24) 7627056

Kantor Cabang

Branch Offices



34

Riwayat Singkat PerseroanA Brief History of the Company

Nama Perseroan

Company Name

Tanggal Pendirian

Date of Establishment

Bidang Usaha

Line of Business

Dasar Hukum Pendirian

Articles of Incorporation

Modal Dasar

Authorized Capital

Modal Ditempatkan dan Disetor

Issued and Fully Paid Capital

Jumlah Saham yang Diterbitkan

Total issued Shares

Nilai Nominal

Nominal Value/Share


27 Juni 1992

June 27, 1992

Perdagangan

Perikanan

Industri

Jasa

- Akta Pendirian No. 34, tanggal 27 Juni 1992, dibuat di

hadapan Notaris Raden Santoso yang disetujui oleh

Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat

Keputusan No. C2-8706.HT.01.01.Th’92 tertanggal

21 Oktober 1992

The deed No. 34 dated June 27, 1992, made before Raden

Santoso, Notary in Jakarta, approved by the Minister of

Justice of the Republic of Indonesia as per decree

No. C2-8706.HT.01.01 TH.92 dated October 21, 1992

Rp100.000.000.000

Rp48.000.000.000

480.000.000

Rp100

Trading

Fisheries

Industrial Manufacturing

Services



35

Jejak LangkahMilestones

PT Fishindo Kusuma Sejahtera didirikan

pada tanggal 27 Juni.

Perseroan memulai kegiatan komersial

sebagai pelopor untuk memproduksi

tepung ikan dan minyak ikan dari

ikan segar.

Mencatat pendapatan sebesar Rp2 triliun.

Sementara perlu waktu 14 tahun untuk

mencapai pendapatan Rp1 triliun,

pendapatan Rp1 triliun lainnya

ditambahkan dalam masa 2 tahun.

Memperluas fasilitas manufaktur untuk

memproduksi tepung bulu unggas

hidrolisa dengan mengolah bulu

ayam/unggas.

Pendapatan Perseroan mencapai

Rp1 triliun. Perubahan nama menjadi


Momentum penjualan Perseroan

terus berlanjut dan saat ini mencatat

pendapatan Rp4 triliun.

PT Fishindo Kusuma Sejahtera was

established on June 27.

The Company started its commercial

operations as a pioneer to produce fish

meal and fish oil from whole fish.

Membangun gudang dengan kapasitas

penyimpanan 20.000 MT di Tangerang,

Banten untuk pengiriman dalam bentuk

kontainer.

Building a warehouse having storage

capacity of 20.000 MT in Tangerang,

Banten Jakarta for container shipments.

Recorded Rp2 trillion in revenue. While

it took 14 years to achieve Rp1 trillion in

revenue, another Rp1 trillion was added

in 2 years.

Expansion of manufacturing facility to

produce hydrolyzed feather meal by

processing poultry feathers.

Company’s revenue reached Rp1 trillion.

Change of name to PT FKS Multi Agro Tbk.

Company’s sales momentum

continues, this time to register

Rp4 trillion in revenues.

1992 1993

2007

2008

1997

2006

2010



36

Memperluas ruang lingkup pasokan

bahan baku untuk tepung ikan dan

minyak ikan termasuk produk dari

pengalengan ikan tuna.

Investasi dalam pemasangan fasilitas

gudang pendingin dengan kapasitas

penyimpanan 300 MT untuk menjual ikan

bernilai tinggi.

Diversifikasi produk dengan memulai distribusi kacang kedelai. Hal ini ditandai

dengan masuknya kami ke sektor pangan untuk meningkatkan pertumbuhan.

Penjualan bersih meningkat menjadi Rp7,6 triliun.

Memperluas jangkauan produk kami

melalui distribusi bungkil kacang kedelai.

Menjadi Perseroan publik. Penawaran Umum Perdana

dengan menawarkan sebanyak 80 juta saham baru,

yang mewakili 16,66% dari penambahan modal disetor.

Harga penerbitan adalah Rp125 / saham, yaitu 25% di

atas nilai nominal.

Broadened the scope of raw material

supply for fish meal & fish oil by including

by-product of Tuna canning.

Invested in state of the art cold storage

facility having a capacity of 300 MT to

sell high-value fish.

Product diversification by commencing the distribution of soybeans.

This marked our entry into food sector to boost growth.

Net sales increased to Rp7.6 trillion.

Broadened our product range through

the distribution of soybean meal.

Going Public. IPO to issue 80 million new shares,

representing 16.66% of the enlarged capital. Issue price

of Rp125 / share was 25% above par value.

1999

2005

2011

2000

2002



37

• Perseroan menjadi Perseroan dengan omset milyaran

dolar. Merupakan tahun yang mengesankan bagi Perseroan,

memberikan satu milyar alasan untuk tersenyum. Pada era

Pisces, FISH bergabung dalam jajaran Perseroan miliar dolar

yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.

• Perseroan menerima penghargaan ‘Agricultural Business

Partner Award’ dari United States Grain Council (USGC)

karena telah menjadi importir jagung terbesar di wilayah

Asia Tenggara.

• Perseroan dianugerahi penghargaan bergengsi ‘Indonesia

Business Award’ karena menunjukan kontribusi yang

signifikan dalam perdagangan domestik, jasa, dan investasi.

A Billion Dollar Company. A very memorable year for the

Company, providing a billion reasons to smile. In the age of

Pisces, FISH joined the galaxy of stars, becoming a member

of the elite billion dollar club of companies listed on the

Indonesian Stock Exchange.

The Company received an ‘Agricultural Business Partner

Award’ from United States Grain Council (USGC) for

recording largest corn imports in S.E region.

The Company was awarded the prestigious ‘Indonesia

Business Award’ for demonstrating significant contribution

in domestic trade, services and investment.

• Selanjutnya Perseroan berinvestasi untuk fasilitas penyimpanan

dengan mengakuisis asset tambahan di Makassar dan Medan.

• Dalam majalah Forbes Indonesia, Perseroan termasuk

sebagai salah satu dari Top 50 Perseroan yang tercatat di

Indonesia.

• Akuisisi saham PT Terminal Kharisma Bangsa Mandiri dan

PT Kharisma Cipta Dunia Sejati untuk lebih memperluas

basis aset Perseroan untuk menunjang dan memperkuat

kemampuan logistiknya.

Further continued to invest in storage facilities by acquiring

additional assets in Makassar and Medan.

Entered the Forbes list of top 50 companies that are listed

in Indonesia.

Acquired shares of PT Terminal Kharisma Bangsa Mandiri and PT

Kharisma Cipta Dunia Sejati to further broaden Company’s asset

base for supporting and strengthening its logistic capabilities.

2012

2015

2016



38

• Perseroan juga menerima penghargaan sebagai

importir terbesar kacang kedelai di Asia Tenggara,

yang dipersembahkan oleh American Soybean

Asssociation (ASA); United Soybean Board (USB) and

U.S Soybean Export Council (USSEC).

The Company also received recognition for being

the largest importer of Soybean in South East

Asia. The award was co-presented by three parties

namely American Soybean Association (ASA);

United Soybean Board (USB) and U.S. Soybean

Export Council (USSEC).

• Investasi dalam fasilitas penyimpanan dengan mengakuisisi

aset tetap di Makasar, Lampung, dan Semarang.

• Upacara peletakan batu pertama untuk pembangunan

fasilitas penyimpanan gudang transit di Cilegon.

• Akuisisi saham PT Nusa Prima Logistik untuk membangun

fasilitas penyimpanan transit di pelabuhan Teluk Lamong,

Surabaya dengan cara join ventura dengan PT Charoen

Pokphan Indonesia Tbk. dan PT Japfa Comfeed Indonesia

Tbk. Saham mayoritas di PT Nusa Prima Logistik dipegang

oleh PT FKS Multi Agro. Tbk.

Acquired shares of PT Nusa Prima Logistics to establish a

transit storage facility at Teluk Lamong port in Surabaya by

way of a JV with PT Charoen Pokphan Indonesia Tbk. and PT

Japfa Comfeed Indonesia Tbk. Majority stake in Nusa Prima

Logistic is held by PT FKS Multi Agro Tbk.

• Perseroan memperoleh fasilitas kredit sindikasi

sebesar USD128 Juta dari bank konsorsium,

yaitu Rabobank, HSBC, Sumitomo Mitsui Banking

Corporation, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Bank

of China, dan EXIM Bank Indonesia.

Invested in storage facilities by acquiring fixed assets in

Makassar, Lampung and Semarang.

Ground breaking ceremony for the construction of a

transit warehouse storage facility in Cilegon.

The Company obtained a syndicated revolving

credit facility of USD128 million from a consortium

of Rabobank, HSBC, Sumitomo Mitsui Banking

Corporation, Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ, Bank of

China and Indonesia’s EXIM Bank.

2014



39

Visi, Misi, dan FilosofiVision, Mission and Philosophy

Visi

Misi

Filosofi

Vision

Mission

Philosophy

Menyelaraskan dengan visi

Indonesia dalam ketahanan

pangan.

Kami memiliki visi menjadi

penyedia jasa yang dapat

diandalkan oleh negara untuk

memastikan pertumbuhan yang

berkesinambungan khususnya

di bidang pangan dan pertanian

Indonesia.

Misi kami adalah untuk

menerapkan Triple A (AAA)

strategi yang mendukung

Availability, Accessibility

& Affordability di berbagai

komoditas pangan dan pakan

yang dibutuhkan oleh Negara

Indonesia.

Kami percaya untuk menjalankan

usaha dengan “SIMPLE”. Bagi kami,

sesuatu yang sederhana, selain

dari makna kesederhanaan itu

sendiri, juga memiliki singkatan

yang terdiri dari:

• S upplai

• I ngredients

• M engelola

• P roduk

• L ogistik secara

• E fisien (secara efisien)

Our vision is to align with

Indonesia’s vision of food

security.

We envision ourselves to be a

service provider of repute that

the country can always count on

for ensuring sustainable growth

in Indonesia’s food & agri sector.

Our mission is to implement a

Triple A strategy that supports

the Availability, Accessibility &

Affordability across a broad range

of the food & feed commodities

that are required by Indonesia.

We believe in keeping things

“SIMPLE”. For us, being simple

other than meaning simplicity is

an acronym that stands for:

• S upplying

• I ngredients

• M anaging

• P roduct

• L ogistics

• E fficiently

Kegiatan Usaha Berdasarkan Anggaran DasarBusiness Activities as per the Articles of Association

Berdasarkan Akta No. 25 tertanggal 29 Juni 2015, dibuat

dihadapan Andalia Farida, S.H., M.H., sebagaimana telah disetujui

oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia

dalam Surat Keputusan No. AHU-09202.40.20.2014 tertanggal

8 Oktober 2014, maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha

dalam bidang perdagangan, perikanan, industri dan jasa.

Untuk maksud dan tujuan diatas, Perseroan dapat melaksanakan

kegiatan usaha sebagai berikut:

• Kegiatan Usaha Utama

Perdagangan:

- Perdagangan besar termasuk impor, ekspor, lokal antar

pulau (interinsulair) baik untuk perhitungan sendiri

maupun atas tanggungan pihak lain baik secara komisi

serta usaha-usaha sebagai leveransir, grossier, supplier,

distributor dan perwakilan/keagenan Perseroan lain baik

dalam maupun luar negeri untuk barang-barang hasil

produksi sendiri dan hasil produksi Perseroan lain.

- Ekspor impor perdagangan pakan ternak meliputi

makanan ternak dan unggas serta kegiatan usaha terkait.

- Ekspor impor dan perdagangan hasil pertanian.

• Kegiatan Usaha Penunjang

a. Perikanan:

Perikanan darat/laut, budidaya pertambakan,

penangkaran dan pembesaran, pengolahan dan

pengawetan serta kegiatan usaha terkait.

b. Industri:

- Industri makanan ternak dan bahan bakunya antara

lain tepung kerang, tepung ikan, minyak ikan, tepung

bulu unggas serta kegiatan usaha lainnya.

- Industri pakan ternak, ikan, udang antara lain

mengandung bahan kopra, cassava (gaplek),

minyak nabati dan bahan bakulainnya serta kegiatan

usaha terkait.

- Industri pengolahan hasil perikanan (cold storage).

- Industri pengolahan hasil pertanian.

Based on the Deed No. 25 dated June 29, 2015, made before

Andalia Farida, SH, M.H., as approved by the Minister of Law

and Human Rights of the Republic of Indonesia in Decree No.

AHU-09202.40.20.2014 dated October 8, 2014, the purpose

and objective of the Company is to engage in trading, fisheries,

industrial manufacturing and services.

For the purposes and objectives stated above, the Company can

conduct the following activities:

• Core Business

Trading:

- Large scale trading, including import, export, local inter

island (interinsulair) whether for own account or for

others on commision, also other business as purveyor,

grossier, supplier, distributor, and representatives/agents

of other domestic / international companies for their

respective goods and other related agricultural products.

- Export import of feed ingredients, including livestock and

poultry feed and related business activities.

- Agricultural products export, impor and trading.

• Supporting Business

a. Fisheries:

Inland fisheries / marine, aquaculture farms, breeding

and rearing, processing and preservation and related

business activities.

b. Industrial Sector:

- Production of raw materials for animal feed such as,

flour shells, fish meal, fish oil, poultry feather meal

and other business activities.

- Production of animal feed, fish and shrimp feed

containing copra, cassava (cassava), vegetable oil

and other raw feed materials and related business

activities.

- Fish processing industry (cold storage).

- Industrial processing of agricultural products.



41

c. Jasa:

- Jasa Sewa Menyewa

- Jasa Pengangkutan yaitu pengangkutan darat, udara

dan air

- Menyediakan jasa dan pelayanan konsultasi,

pengelolaan manajemen, saran dan bantuan

operasional, perencanaan, pengawasan, evaluasi

dan strategi pengembangan bisnis dan investasi,

analisa dan studi kelayakan logistik serta kegiatan

usaha terkait.

- Menjalankan kegiatan usaha ekspedisi, pengepakan

dan pergudangan yang meliputi bidang warehousing

yaitu penerimaan, penampungan, penumpukan,

penyimpanan, sortasi, pengepakan, penandaan,

pengukuran, penimbangan, pengiriman dimana

dikerjakan dan disiapkan untuk barang-barang yang

diterima dari kapal untuk peredaran selanjutnya

atau disiapkan untuk diserahkan kepada Perseroan

pelayanan untuk dikapalkan serta bidang

usaha terkait.

Produk Perseroan

BARANG & JASA

PANGAN

Minyak Goreng

Minyak Goreng BOLA adalah minyak kelapa sawit murni yang

memiliki keunggulan antara lain berwarna jernih, mengandung

vitamin A, Higienis dengan 2x penyaringan, sehingga membuat

hasil gorengan lebih renyah dan enak untuk aneka jenis sajian.

Minyak Goreng BOLA juga cocok untuk tumisan atau sebagai

bahan tambahan untuk membuat aneka olahan yang banyak

disukai keluarga Indonesia.

c. Services:

- Rental Services

- Freight transport by land, air and water ways

- Provide management consultancy and advisory

services, operational and governance support,

planning, monitoring, evaluation, business

development and investment strategy, analysis

and logistics feasibility study and related

business activities.

- Running expedition business, packing and storage

which covers the field of warehousing such as goods

receipt, stacking, storage, sorting, packing, marking,

measuring, weighing, and delivery for the goods

received from the vessel whether for further delivery

or to be transferred to the Company for shipping

services and related business fields.

Products of the Company

PRODUCTS & SERVICES

FOOD

Oil

The Company markets cooking oil under it’s BOLA brand. The

cooking oil is a double refined palm oil. The distinct advantages

are colour clarity, fortification with Vitamin A, hygienic product,

able to make fried dishes more crispy and tasty. BOLA cooking

oil is also suitable for stir frying or as an additive to make

various dishes liked by Indonesian families.



42

Beras

Beras BOLA adalah beras jenis setra ramos pilihan dengan

karakteristik butiran beras yang cenderung panjang dan

lonjong dan menghasilkan nasi pulen yang banyak diminati

keluarga Indonesia.

Keunggulan beras BOLA adalah menghasilkan beras yang pulen

dan enak, tidak mengandung pemutih, pengawet dan pewangi

serta cocok untuk aneka olahan nasi.

Kacang Kedelai

Kacang kedelai merupakan salah satu sumber minyak dan

protein yang paling penting di dunia. Kacang kedelai adalah

tanaman pangan penting yang dapat diolah untuk menghasilkan

protein yang digunakan sebagai suplemen makanan ataupun

menghasilkan minyak kedelai, yang merupakan minyak goreng

nabati. Berbagai jenis makanan berbahan dasar kacang kedelai

dapat diklasifikasikan ke dalam dua kelompok: fermentasi dan

non-fermentasi. Produk utama atas fermentasi kacang kedelai

di Indonesia adalah tempe, oncom, tauco, dan kecap. Produk

non-fermentasi meliputi tahu, tauge, susu kedelai, kacang

goreng (dimakan sebagai makanan ringan), dan kacang yang

dimasak sebagai sayuran atau sebagai bahan untuk sup. Produk

kedelai ini merupakan sumber protein yang lebih terjangkau

dibanding dengan produk hasil peternakan.

Kacang kedelai mengandung unsur yang berharga yaitu rendah

lemak, dan bebas kolesterol. Kacang kedelai juga mengandung

asam amino yang pentng dan senyawa antioksidan yang

melindungi sel dari kerusakan. Kacang kedelai diketahui memiliki

banyak manfaat kesehatan termasuk mengurangi risiko berbagai

jenis kanker, memperlambat atau mencegah kerusakan ginjal,

dan membantu mempertahankan massa tulang.

Rice

The Company markets rice under it’s BOLA brand. The type of

rice variety selected is Setra ramos,with characteristic long &

oval grains, which is when cooked is fluffier, a quality favoured

by most of the Indonesian families.

BOLA Rice is not bleached, neither contains any preservatives

nor perfumes. It has a natural tasty flavour, well suited for a

variety of preparations rice.

Soybean

Soybean is one of the world’s most important sources of

edible oil and protein. Not only is it an important food crop, it

is crushed on a large scale world-wide to obtain edible oil for

cooking and protein meal for animal feed. The large variety of

food items based on soybean can be classified into two groups:

fermented and non-fermented. The main fermented soybean

products in Indonesia are tempeh, oncom, tauco and soy

sauce. Non-fermented products include tahu, soybean sprouts,

soy milk, fried beans (eaten as snack), and beans cooked as a

vegetable or as an ingredient for soup. These soybean products

are a more affordable source of protein than livestock products.

Soybean contains valuable constituents, is low in fat, and is

cholesterol-free. It also contains essential amino acids and

antioxidant-compounds which protect cells from damage.

Soybean is known to possess many health benefits such as

mitigating the risk of various types of cancers, slowing down

or preventing kidney damage, and retaining bone mass to name

a few.



43

BAHAN PAKAN

Tujuan utama ketika merumuskan produk hasil ternak adalah

untuk menggabungkan bahan pakan yang berbeda untuk

memenuhi energi dan protein persyaratan hewan yang dibiakan.

Namun, juga penting untuk menjaga kandungan serat bahan

pakan ternak seperti unggas. Sementara jumlah terbatas serat

dapat memiliki efek positif pada pencernaan, isi yang tinggi

memiliki efek samping, karena serat dicerna bagi mereka. bahan

pakan yang dapat digunakan secara langsung dalam formulasi

pakan disebut bahan pakan primer seperti biji-bijian sereal.

bahan pakan yang memerlukan beberapa langkah pengolahan

sebelum memasukkan mereka dalam formulasi pakan disebut

oleh-produk bahan pakan seperti kacang kedelai, dedak

gandum, jagung gluten, tepung ikan.

FEED INGREDIENTS

The main objective when formulating a livestock diet is to

combine different feed ingredients in order to meet the energy

and protein requirements of the bred animal. However, it is

also important to keep the fiber content of feed ingredients

in mind when feeding livestock such as poultry. While limited

amounts of fiber can have a positive dietary effect on digestion,

high contents have adverse effects, because fiber is indigestible

for them. Feed ingredients that can be used directly in feed

formulation are called primary feed ingredients such as cereal

grains. Feed ingredients that require several steps of processing

before incorporating them in feed formulation are called by-

product feed ingredients such as soybean meal, wheat bran,

corn gluten meal, fish meal to name a few.



44

1. Biji-bijian

• Jagung

Jagung digunakan untuk makanan, baik juga untuk

pakan. Jagung merupakan biji-bijian yang lezat dan

juga sumber energi yang paling berharga di antara

sereal. Oleh sebab itu, jagung menjadi komponen utama

dari setiap pakan ternak. Dalam pakan unggas, yang

merupakan segmen terbesar dalam pakan ternak di

Indonesia, jagung memiliki tingkat penyertaan sekitar

50%. Biji-bijian lain biasanya dibandingkan dengan

jagung untuk memperkirakan nilai gizi mereka.

• Pakan Gandum

Pakan gandum digambarkan sebagai gandum kualitas

lebih rendah (contoh uji berat rendah), yang tidak cocok

untuk pengolahan makanan. Nilai makan gandum pakan

mungkin mirip atau lebih rendah dari kualitas gandum

yang baik. Namun demikian, tetap merupakan sumber

yang sangat enak dan mudah dicerna nutrisi untuk semua

kelas hewan ternak. Ini adalah sumber energi dan itu

dimasukkan ke dalam formulasi pakan tergantung pada

harga pasar yang relatif atas biji-bijian pakan utama.

Gandum juga tumbuh secara khusus untuk tujuan pakan

tapi sering juga, gandum digunakan untuk tujuan pakan

adalah karena kuantitas yang berlebih untuk kebutuhan

manusia. Sekitar 15-20% dari produksi di seluruh dunia

digunakan untuk pakan hewan.

2. Produk Penggilingan Biji-bijian

Produk biji-bijian hasil penggilingan yang dijual oleh

Perseroan adalah produk turunan yang diperoleh selama

penggilingan jagung basah, penggilingan jagung kering dan

penggilingan gandum.

• Dried Distiller’s Grains (DDGS)

Produk ini merupakan produk turunan atas hasil

penggilingan jagung kering, dimana jagung digiling untuk

menghasilkan bahan bakar (etanol) daripada sebagai

makanan. Produk ini biasanya diperdagangkan dengan

dasar lemak protein lemak 25-30%. DDGS dimpor dari

Amerika Serikat.

1. Grains

• Corn

Corn is used for food, feed as well as fuel. Corn is a

palatable grain and also the most valuable source of

energy among cereals. As such it is a major component

of every livestock feed. In poultry feed, which is the

largest segment in Indonesia’s animal feed, corn has an

inclusion rate of about 50%. Other grains are typically

compared to corn to estimate their nutritional value.

Milling of corn yields a number of co-products, which

are used as feed ingredients.

• Feed Wheat

Feed wheat is described as wheat of lower quality (ie low

test weight), which is not suitable for food processing.

The feeding value of feed wheat may be similar or lower

than that of good quality wheat. Nevertheless, it remains

a highly palatable and digestible source of nutrients for

all classes of farm animals. It is an excellent source of

energy and it’s inclusion in feed formulation depends on

the relative market prices of major feed grains. Wheat is

also grown specifically for feed purposes but quite often,

wheat used for feed purposes is that quantity which

is in surplus to human requirements. About 15-20% of

worldwide production is used to feed animals.

2. Grain Milling Co-Products

The grain milling products that are sold by the Company are

the co-products obtained during corn wet milling, corn dry

milling and wheat milling.

• Dried Distiller’s Grains Soluble (DDGS)

This is a co-product of corn dry milling, when corn is

milled for fuel (ethanol) rather than for food. It is usually

traded on a minimum of 25-30% protein-fat basis. DDGS

are imported from USA.



45

• Tepung Jagung Gluten (CGM)

Produk turunan hasil penggilingan jagung basah,

yang biasanya memiliki kandungan protein 60%. Kami

memasok produk tersebut dari lokal dan Amerika Serikat.

• Dedak Gandum

Produk ini merupakan produk turunan dari tepung terigu

dan merupakan bahan pakan yang berserat dan juga

dapat dijadikan alternatif pengganti atas produk dedak

padi/bekatul. Produk ini diperoleh secara lokal.

• Pakan Jagung Gluten (CGF)

Produk turunan hasil penggilingan jagung basah, yang

biasanya memiliki kandungan protein berkisar antara 18-

22%. CGF dipasok secara lokal.

3. Produk Biji-bijian Penghasil Minyak

Produk biji-bijian penghasil minyak merupakan produk biji-

bijian yang tersisa setelah minyak yang terkandung

di dalamnya di keluarkan.

Biji-bijian penghasil minyak kaya akan protein dengan

berbagai kandungan sisa minyak yang tergantung pada

proses ekstraksi. Biji-bijian penghasil minyak yang pada

umumnya digunakan dalam pakan ternak di Asia adalah

bungkil kacang kedelai, bungkil biji sawi, kacang tanah,

bungkil kopra, dan biji sawit dan pada tingkat lebih rendah,

bungkil biji , biji kapas, biji bunga matahari.

Produk biji-bijian penghasil minyak merupakan proporsi yang

cukup besar dalam formulasi pakan senyawa.

• Bungkil Kacang Kedelai (SBM)

Produk biji-bijian yang diperoleh setelah mengekstraksi

minyak dari kacang kedelai. Produk ini diimpor dari

Argentina, Amerika Serikat, Brazil, Paraguay, India, Cina.

• Biji Bunga Sawi/Bunga Kanola (RSM)


minyak dari bunga sawi dan bunga canola. India, Eropa

dan Kanada negara penghasil utama produk tersebut.

• Corn Gluten Meal (CGM)

Co-product of corn wet milling, which typically has 60%

protein content. It is sourced domestically and overseas

(USA).

• Wheat Bran Pollard

This is a co-product of wheat milling. It is a fibrous feed

ingredient and alternative to rice bran. This is locally

sourced.

• Corn Gluten Feed (CGF)

Co-product of corn wet milling, which typically has a

protein content ranging from 18-22%. CGF is sourced

locally.

3. Oilseed Products

An oilseed product is the residue remaining after reserved oil

is removed from oilseeds.

Oilseed meals are rich in protein and variable in residual fats

and oils depending on the oil protein extraction process.

Oilseed meals that are generally used in animal feed in Asia

are soybean meal, peanut meal, copra meal, palm kernel

meal and to a lesser extent, sesame seed meal, cotton seed

meal, sunflower seed meal.

Oilseed meals constitute a substantial proportion in

compound feed formulation.

• Soybean Meal (SBM)

Residue obtained after extracting oil from soybeans,

imported from Argentina, USA, Brazil, Paraguay, India,

China.

• Rapeseed Meal/Canola Meal (RSM)

Residue obtained after extracting oil from Rapeseed/

Canola. India, Europe and Canada are the main

producers.



46

• Bungkil Kacang Tanah (GNM)


minyak dari kacang tanah. Produk ini bersumber

terutama dari India.

4. Produk-produk Industri Perikanan

• Tepung Ikan

Tepung ikan adalah produk komersial yang sebagian

besar terbuat dari ikan yang umumnya tidak digunakan

untuk konsumsi manusia. Sedangkan persentase

yang lebih besar dibuat dari berkelanjutan, dikelola,

dan dipantau stok ikan yang tertangkap, ikan laut liar

tertangkap kecil, sebagian kecil juga dibuat dari oleh-

produk ikan pengolahan seperti pengalengan ikan. Jika

ikan adalah ikan berlemak, itu pertama ditekan untuk

mengekstrak minyak ikan.

Tepung ikan terutama digunakan sebagai suplemen

protein dalam pakan senyawa. Hal ini terutama (60%)

digunakan dalam pakan akuakultur. Tipe ikan budidaya

termasuk 32% sampai 45% total protein berat. Berkualitas

tinggi tepung ikan biasanya mengandung protein kasar

antara 60% sampai 72% berdasarkan beratnya.

• Groundnut Meal (GNM)

Obtained after extracting groundnut oil, sourced mainly

from India.

4. Fishery Products

• Fish Meal

Fish meal is a commercial product mostly made from

fish that are not generally used for human consumption.

While the larger percentage is manufactured from

sustainable, managed, and monitored fish stocks of

wild-caught, small marine fish, a small portion is also

made from the by-products of processing fish such as

fish canning. If the fish is a fatty fish, it is first pressed to

extract the fish oil.

Fish meal is primarily used as a protein supplement

in compound feed. It is predominantly (60%) used in

aquaculture feed. Typical diets of farmed fish include

32% to 45% total protein by weight. High-quality fishmeal

normally contains between 60% to 72% crude protein

by weight.



47

• Minyak Ikan

Minyak ikan diperoleh dari lapisan jaringan sel ikan

yang berminyak. Minyak Ikan merupakan komponen

yang tersisa setelah kepadatan dan kelembaban yang

terkandung di dalamnya diekstraksi. Produk jadi ini

digunakan sebagai sumber energi untuk budidaya

perikanan dan pakan ternak. Komoditas ini menjadi salah

satu dari banyak bahan yang digunakan oleh para ahli gizi

untuk membuat bahan pakan yang lengkap.

5. Produk Hewani

Produk hewani umumnya diklasifikasikan sebagai protein

hewani yang berlemak. Protein hewani tidak hanya

mengandung protein dan asam amino, tetapi mereka juga

dapat menjadi sumber yang baik atas energi dan mineral.

• Daging & Tepung Tulang (MBM)

MBM merupakan produk industri olahan. Olahan

(memasak) proses menghasilkan bahan pakan gizi

dan ekonomis. Daging dan tepung tulang merupakan

sumber protein yang sangat baik. kualitas tinggi makanan

biasanya dijamin mengandung minimal kandungan

protein sebesar 50%. Biasanya, jika kadar fosfor di atas

4,5% P, disebut sebagai Tepung Tulang dan Daging Meal

tetapi jika itu adalah di bawah level tersebut, disebut

sebagai Tepung Daging saja. MBM terutama digunakan

dalam formulasi pakan ternak untuk meningkatkan profil

asam amino pakan. Hal ini digunakan untuk memberi

makan hewan monogastrik, digunakan sebagai bahan

dalam pakan hewan peliharaan. Dalam ternak unggas,

daging dan tepung tulang terbatas kurang dari 5% dari

isi diet karena tinggi kalsium, fosfor, dan konten lisin

dari makanan.

• Produk Pakan Unggas

Pakan protein unggas (hidrolisa tepung bulu unggas),

tepung daging dan tulang, tepung darah, dan produk

sampingan tepung unggas diproduksi oleh industri

pengolahan. Bahan baku industri pengolahan ini

sebagian besar terdiri dari produk turunan dari industri

pengolahan dan pengepakan daging dan sisa dari toko-

toko ritel, restoran, dan tempat penanganan daging

lainnya. Kegiatan pengolahan memiliki fungsi yang

• Fish Oil

Fish oil is oil derived from the tissues of oily fish. Fish

Oil is the component remaining after the solids and

moisture have been extracted in the normal rendering

process. This finished product is used as an energy

source for aquaculture and animal feed. It is one of many

ingredients that a nutritionist will use to formulate a

complete feed.

5. Animal Products

Animal products are products of rendering industry and are

generally classified as either animal protein or fats. Animal

proteins not only supply protein and amino acids, but they

can also be a good source of energy and minerals.

• Meat & Bone Meal (MBM)

MBM is a product of rendering industry. Rendering

(cooking) process produces a nutritional and economical

feed ingredient. Meat and bone meal is an excellent

source of protein. High quality meal is usually guaranteed

to contain a minimum of 50% protein content. Typically,

if the phosphorus content is above 4.5 % P, it is called

as Meat and Bone Meal but if it is below that level, it is

referred to as Meat Meal only. MBM is primarily used

in animal feed formulation to improve the amino acid

profile of the feed. It is used to feed monogastric

animals, used as ingredient in petfood. In poultry diets,

meat and bone meal is typically limited to less than

5% of the diet content because of the high calcium,

phosphorus, and lysine content of the meal.

• Poultry By-Product Meal (PBM)

Poultry protein meal (hydrolyzed poultry feathers), meat

and bone meals, blood meals, and poultry by-product

meal. Are produced by the rendering industry. The raw

materials of this industry consist largely of by-products

from the meat packing and processing industries and

trimmings from retail stores, restaurants, and other

establishments handling meats. The rendering operations

perform a very important function by recycling inedible



48

sangat penting dengan mendaur ulang lapisan jaringan

dari unggas, bahan-bahan ternak, unggas dan hewan

peliharaan lainnya yang tidak dapat dimakan. Protein

dan mineral dalam produk turunan hewani membantu

mengisi kebutuhan nutrisi penting yang tersedia untuk

digunakan sebagai pakan.

Dalam beberapa percobaan nutrisi yang dilakukan

berkali-kali, protein hewani selalu terbukti lebih unggul

dibandingkan protein nabati dalam meningkatkan

pertumbuhan dan produksi hewan. Keunggulan ini

dianggap melekat dalam protein itu sendiri sehingga

protein hewani dirasakan sangat diperlukan untuk

formulasi pakan ternak. Protein hewani telah secara jelas

menjadi bagian penting dari campuran bahan pakan.

LOGISTIK

Logistik bertujuan untuk menghubungkan dari pelabuhan

menuju gudang yang meliputi logistik pelabuhan, manajemen

gudang, transportasi distribusi melalui waktu tunggu minimum

di pelabuhan bongkar, proses pembongkaran yang cepat,

kualitas baik penanganan & pergudangan, dan pengiriman

tepat waktu & pakan.

Dengan tujuan untuk melayani pasar Indonesia dengan lebih

baik dan efisien pelabuhan untuk solusi gudang, FKS Logistik

memperluas jejak logistik di Jawa Timur melalui PT Nusa Prima

Logistik. Tempat lain dari gudang transit yang modern dan

terpadu juga didirikan di Jawa Barat, Sentral Grain Terminal 2,

yang akan ditargetkan sebagai pemain besar dalam makanan &

industri pakan di wilayah ini.

tissues of poultry and other ingredients for livestock,

poultry and pets. The proteins and minerals in the animal

by-product help fill the need for essential nutrients

available for use in feeds.

In several nutrition experiments conducted time and

again, animal protein invariably proved to be superior

to vegetable protein in promoting growth in production

of animals. This superiority was considered to be

inherent in the protein itself and as such animal proteins

were considered indispensable for the animal feed

formulation. Animal protein have justifiably become an

important part of the feed ingredient mix.

LOGISTIC SERVICES

Logistic services aims to deliver port to warehouse solutions

which cover port logistics, warehouse management, transport &

distribution through minimum waiting time at discharging port,

speedy discharging process, better handling, storage and timely

delivery of food & feed cargo.

With the aim to serve Indonesian market with better and

efficient port to warehouse solutions, the Company’s logistic

division has expanded its footprint in East Java through

PT Nusa Prima Logistik. Similar landmark of modern and

integrated transit warehouse will also be established in West

Java, to serve food & feed industry in this region.



49

Struktur OrganisasiOrganization Structure

Rapat Umum Pemegang Saham

General Meeting of Shareholders

Yus’an

Komisaris Utama / President Commissioner

Farhan Rio Gunawan

Komisaris / Commissioner



Fazwar Bujang

Komisaris Independen / Independent Commissioner

Dewan Komisaris

Board of Commissioners

Lim Aun Seng

Direktur Utama / President Director

Anand Kishore Bapat

Direktur / Director

Kusnarto

Direktur / Director

Liauw Sioe Lian

Direktur / Director

Bong Kong Fui

Direktur Independen / Independent Director

Po Indarto Gondo


Direksi

Board of Directors

Pembelian / Procurement

Lenny Yohanda Kartadinata

Penjualan Bahan Baku Pakan /

Feed Ingredient Sales

Mitalia

Penjualan Bahan Baku Pangan /

Food Ingredient Sales

Riko Motto

Hukum / Legal

Sofia Ridmarini

Akuntansi / Accounting

Shandra Judistio

Keuangan / Finance

Mardiana

Kepala Departemen

Departmental Heads

Medan

Ade Krisna Setiawan

Lampung

Kusnarto

Surabaya

Tjong Hendra Setyo

Semarang

Pontjo Sardjono Tritojo

Makassar

Suhardi

Muncar

Fx Hery Suyono

Kepala Cabang

Branch Managers

Fazwar Bujang

Ketua / Chairman

Michael L. Soetanta

Anggota / Member

Rachmad

Anggota / Member

Komite Audit

Audit Committee

Erwin Simardjo

Auditor Internal

Internal Auditor

Sofia Ridmarini

Sekretaris Perusahaan

Corporate Secretary



50

Profil DireksiBoard of Directors Profile

Sesuai keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa

tanggal 19 Mei 2014, beliau diangkat sebagai Direktur Utama

Perseroan. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau

menjabat sebagai Chief Finance Officer di PT Malindo Feedmill

Tbk. (April 2008-2014); Group Financial Controller di Plenitude

Berhad (April 2008 - Maret 2009); Personal Assistant (Regional

Controller) dari Direktur Eksekutif & Group Finance Manager di

Leong Hup Holdings Berhad (Desember 2002 - Maret 2007);

Auditor di Kassim Chan & Co / Deloitte Touche (Desember 1994

- Desember 1999). Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari

Tunku Abdul Rahman College pada tahun 1994.

Lim Aun Seng tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota

Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham

utama Perseroan.

Lim Aun Seng

Direktur Utama/President Director

Warga Negara Malaysia/Malaysian Citizen

45 Tahun/45 Years Old

In accordance with the resolution of the extra-ordinary general

meeting of shareholders on May 19, 2014, he was appointed

as President Director of the Company. Prior to joining the

Company, he was Chief Finance Officer in PT Malindo Feedmill

Tbk. (April 2008-2014); Group Financial Controller in Plenitude

Berhad (April 2008 - March 2009); Personal Assistant (Regional

Controller) to the Executive Director & Group Finance Manager

in Leong Hup Holdings Berhad (December 2002 - March 2007);

Auditor in Kassim Chan & Co / Deloitte Touche (December 1994

- December 1999). He received his Accounting degree from

Tunku Abdul Rahman College in 1994.

Lim Aun Seng does not have any affiliations with fellow

members of the Board of Directors, or members of the Board of

Commissioners, nor with the ultimate shareholder.



52

Anand Kishore Bapat

Direktur/Director

Warga Negara India/Indian Citizen



tanggal 19 Mei 2014, beliau diangkat kembali sebagai Direktur

Perseroan. Beliau telah menjabat sebagai Direktur di Perseroan

sejak Juni 2006. Beliau bergabung dengan Perseroan pada tahun

2002 sebagai Penasehat Teknis (Pengembangan Bisnis). Sebelum

bergabung dengan PT FKS Multi Agro Tbk., beliau menjabat

sebagai Direktur di PT Gerbang Cahaya Utama (2000-2002);

Manajer Pengembangan Bisnis (S.E Asia) di US Filter Corporation

(1998); Senior Manajer Keuangan di PT Indonesia Farming Ciganjur

Makmur (1995-1997); Analis Keuangan di PT Multi Finas Perdana

(1994) dan Asisten Teknik Mekanik di Grasim Industries Ltd (1990-

1992). Beliau meraih gelar Master of Business Administration dari

Institute for Management Development pada tahun 1993 dan gelar

Bachelor of Mechanical Engineering dari Maharashtra Institute of

Technology pada tahun 1989.

Anand Kishore Bapat tidak memiliki hubungan afiliasi dengan

anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris atau pemegang

saham utama Perseroan.


meeting of shareholders on May 19, 2014, he was re-appointed as

Director of the Company. He has been serving as a Director in the

Company since June 2006. He had joined the Company in 2002

as Technical Advisor (Business Development). Prior to joining

PT FKS Multi Agro Tbk., he was Director in PT Gerbang Cahaya

Utama (2000-2002); Business Development Manager (S.E Asia) in

US Filter Corporation (1998); Senior Finance Manager in

PT Indonesia Farming Ciganjur Makmur (1995-1997); Financial

Analyst in PT Multi Finas Perdana (1994) and Assistant Mechanical

Engineer in Grasim Industries Ltd (1990-1992). He received his

Master of Business Administration degree from Institute for

Management Development in 1993 and Bachelor of Mechanical

Engineering degree from Maharashtra Institute of Technology

in 1989.

Anand Kishore Bapat does not have any affiliations with fellow





53

Kusnarto

Direktur/Director

Warga Negara Indonesia/Indonesian Citizen





sejak Juni 2011. Pertama kali bergabung dengan Perseroan,

beliau menjabat sebagai Manajer Pabrik (1994-1996).

Sebelumnya, beliau menjabat sebagai Wakil Kepala Cabang pada

sebuah Perseroan swasta komoditas pertanian (1996-2000) dan

Kepala Cabang PT Gerbang Cahaya Utama (2001-2011).

Kusnarto tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota


utama Perseroan.


meeting of shareholders on May 19, 2014, he was

re-appointed as Director of the Company. He has been

serving as a Director in the Company since June 2011. He is an

Indonesian citizen, born in Teluk Betung, Lampung in 1961. He

had first joined the Company as a Plant Manager (1994-1996).

He was Deputy Branch Manager in a private, family owned

Company tradingin agricultural commodities (1996-2000) and

Branch Manager of PT Gerbang Cahaya Utama (2001-2011).

Kusnarto does not have any affiliations with fellow members

of the Board of Directors, or members of the Board of




54

Liauw Sioe Lian

Direktur/Director




tanggal 19 Mei 2014 beliau diangkat kembali sebagai Direktur


sejak Juni 2011. Beliau adalah Warga Negara Indonesia, lahir di

Jakarta pada tahun 1970. Beliau bergabung dengan Perseroan

sebagai Manajer Akuntansi (2002-2009); dan Manajer Impor

Eksekusi (2009-2011). Sebelumnya, beliau menjabat sebagai

Kepala Keuangan di PT Alam Makmur Sembada (2001) dan

Kepala Akuntansi di PT Cipta Dimensi Baja Nusantara (1989-

2001). Beliau meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas

Persada Indonesia pada tahun 1994 dan gelar Master of

Management (MM) dari Universitas Pelita Harapan Jakarta pada

tahun 2015.

Liauw Sioe Lian tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota


utama Perseroan.


meeting of shareholders on May 19, 2014, she was

re-appointed as Director of the Company. She has been serving

as a Director in the Company since June 2011. She had

joined the Company as Accounting Manager (2002-2009);

was Manager Import Execution (2009-2011). Prior to joining

the Company, she was Chief of Finance in PT Alam Makmur

Sembada (2001) and Chief of Accounting in PT Cipta

Dimensions Steel Archipelago (1989-2001). She received her

Accounting degree from the University of Persada Indonesia

in 1994 and Master of Management (MM) degree from Pelita

Harapan University Jakarta in 2015.

Liauw Sioe Lian does not have any affiliations with fellow





55

Bong Kong Fui

Direktur Independen/Independent Director





Independen Perseroan. Beliau telah menjabat Direktur

Independen di Perseroan sejak Juni 2011. Sebelumnya, beliau

berkarir di PT Matahari Putra Prima Tbk. (2001-2010) dan

menjabat sebagai Auditor di kantor akuntan publik Prasetio

Utomo & Co (1995 - 2001). Beliau meraih gelar Sarjana

Akuntansi dari Universitas Tarumanagara pada tahun 1995.

Bong Kong Fui tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota


utama Perseroan.


meeting of shareholders on May 19, 2014, he was re-appointed

as Director of the Company. He has been serving as a Director

in the Company since June 2011. Previously he was in

PT Matahari Putra Prima Tbk. (2001-2010) and auditor in

registered public accounting firm Prasetio Utomo & Co (July

1995 - May 2001). He received his Accounting degree from the

University of Tarumanagara in 1995.

Bong Kong Fui does not have any affiliations with fellow





56

Po Indarto Gondo

Direktur Independen/Independent Director




tanggal 29 Juni 2015, beliau diangkat sebagai Direktur

Independen Perseroan. Sebelum bergabung dengan Perseroan,

beliau menjabat sebagai Wakil Direktur (pengadaan bahan

baku) di PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (2008-2014).

Beliau memulai karirnya di Group Charoen Pokphand sebagai

anggota staf pada tahun 1996 dan kemudian naik jabatan pada

departemen pengadaan Group Charoen Pokphand. Beliau

meraih gelar Master of Business Administration dari Drake

University (USA) pada tahun 1995 dan Bachelor of Science in

Chemical Engineering dari Iowa State University (USA) pada

tahun 1994.

Po Indarto Gondo tidak memiliki hubungan afiliasi dengan

anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris atau

pemegang saham utama Perseroan.


meeting of shareholders on May 19, 2014, he was appointed as

an Independent Director in the Company in June 2015. Prior

to joining the Company, he was Vice President (raw material

procurement) in PT Charoen Pokphand Indonesia (2008 –

2014). He had started his career in Charoen Pokphand Group as

a staff member in 1996 and subsequently rose through the ranks

within Charoen Pokphand Group’s procurement department.

He received his Master of Business Administration from Drake

University (USA) in 1995 and Bachelor of Science in Chemical

Engineering from Iowa State University (USA) in 1994.

Po Indarto Gondo does not have any affiliations with fellow





57

Profil Dewan KomisarisBoard of Commissioners Profile

Yus’an

Komisaris Utama/President Commissioner



Sesuai keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa

tanggal 29 September 2014, beliau diangkat sebagai Komisaris

Utama Perseroan. Sebelumnya beliau menjabat sebagai

Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2011. Sebelum

bergabung dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Wakil

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal di Indonesia, atau

BKPM (1986-2010); Pengatur pengadaan peralatan pemerintah

di Sekretariat Negara (1980-1986); Direktorat Jenderal Logam

Dasar di Departemen Perindustrian (1976 - 1980) dan Kepala

Divisi di PT Inggom Shipyard (1975). Beliau meraih gelar Naval

Architecture dari Universitas Hasanuddin pada tahun 1975.

Yus’an tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota Direksi

lainnya, anggota Dewan Komisaris atau pemegang saham utama

Perseroan.


meeting of shareholders on September 29, 2014, he was

appointed as President Commissioner of the Company. He

served as an Independent Commissioner of the Company since

2011. Prior to joining the Company, he was the Deputy Head in

Indonesia’s Investment Coordinating Board, commonly referred

to as BKPM (1986-2010); Procurement Controller in the State

Government Secretariat (1980-1986); Directorate General of

Base Metals in Ministry of Industry (1976 - 1980) and Divisional

Head in PT Inggom Shipyard (1975). He received his degree in

Naval Architecture from the University of Hasanuddin in 1975.

Yus’an does not have any affiliations with fellow members of the

Board of Commissioners, or members of the Board of Directors,

nor with the ultimate shareholder.



58

Farhan Rio Gunawan

Komisaris/Commissioner



Sesuai keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 29

September 2014, beliau diangkat sebagai Komisaris Perseroan.

Sebelumnya beliau menjabat sebagai Direktur di Perseroan

(1992-1998) dan sebagai Komisaris di salah satu Perseroan

holding yaitu PT Catur Kartika Perdana (1994-2001). Saat ini

beliau juga menjabat sebagai Direktur di PT Sentral Grain

Terminal & PT Gerbang Cahaya Utama, jabatan yang telah

disandangnya sejak tahun 2000 dan 2001. Sebelumnya, beliau

menjabat sebagai Direktur di PT Saudara Era Sejahtera (1985-

1992). Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dari Universitas

Jayabaya, Jakarta pada tahun 1986.

Farhan Rio Gunawan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan

anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris atau


In accordance with the resolution of the extra-ordinary

general meeting of shareholders on September 29, 2014, he

was appointed as a Commissioner of the Company. Earlier he

had served as a Director in the Company (1992-1998) and as

a Commissioner in one of the holding companies namely PT

Caturkartika Perdana (1994-2001). He currently also serves as

a Director in PT Sentral Grain Terminal & PT Gerbang Cahaya

Utama, positions he has held since 2000 & 2001 respectively.

Prior to that, he was a Director in PT Saudara Era Sejahtera

(1985 - 1992). He received his Economics degree from Jayabaya

University, Jakarta in 1986.

Farhan Rio Gunawan does not have any affiliations with fellow

members of the Board of Commissioners, or members of the

Board of Directors , nor with the ultimate shareholder.



59

Fazwar Bujang

Komisaris Independen/Independent Commissioner



Sesuai keputusan rapat umum pemegang saham tanggal 29

September 2014, beliau diangkat sebagai Komisaris Independen

Perseroan. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau berkarir

di PT Krakatau Steel Group dalam berbagai jabatan karir selama

tiga dekade. Setelah bergabung dengan PT Krakatau Steel sebagai

Manajer Pabrik pada tahun 1984, beliau naik jabatan menjadi

Direktur Teknologi (1993-1998); Chief Executive Officer (1998-

2003); Direktur Keuangan (2003-2006); Direktur Keuangan,

Marketing dan Operasional (2006-2007) dan pada akhirnya

sebagai Chief Executive Officer (2007-2012). Beliau juga pernah

menjabat sebagai Komisaris Utama PT Krakatau Posco (2010-

2013). Beliau meraih gelar Master of Business Administration

and Chemical Engineering dari Institut Teknologi Bandung pada

tahun 1973.

Fazwar Bujang tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota


utama Perseroan.


meeting of shareholders on September 29, 2014, he was

appointed as the Company’s Independent Commissioner. Prior to

joining the Company, he had served with PT Krakatau Steel Group

in various capacities in a career spanning three decades. Having

joined PT Krakatau Steel as Manufacturing Manager in 1984, he

rose through the ranks to be Director of Technology (1993-1998);

Chief Executive Officer (1998-2003); Finance Director (2003-

2006); Finance, Marketing & Operation Director (2006-2007) and

finally as the Chief Executive Officer (2007-2012). He was also

the President Commissioner in PT Krakatau Posco (2010 - 2013).

He received his Master of Business Administration and Chemical

Engineering degrees from Institute Technology Bandung in 1973.

Fazwar Bujang does not have any affiliations with fellow members

of the Board of Commissioners, or members of the Board of

Directors , nor with the ultimate shareholder.



60


Komisaris/Commissioner




tanggal 29 Juni 2015, beliau diangkat sebagai Komisaris

Perseroan. Saat ini beliau juga menjabat sebagai Direktur di

PT Fajar Surya Anugerah Agung (sejak Mei 2007); Direktur di

PT Multijaya Sukses Bersama (sejak September 2006); Direktur

di PT Makassar Tene (sejak Agustus 2006). Sebelum itu, beliau

menjabat sebagai General Manager di PT Propindo Mulia (1996

- 2006); Manajer Keuangan & Akuntansi di PT Surya Achilles

Indonesia (1992 - 1996); Manajer Keuangan & Akuntansi di

PT Rangga Gading Sakti (1989 - 1992), Manajer Keuangan &

Akuntansi di PT Onward Paper Utama (1985 - 1989); dan Auditor

di kantor akuntan publik Joseph Susilo (1982-1985). Beliau

meraih gelar Sarjana Akuntansi dari Universitas Jayabaya pada

tahun 1986.

Then Surianto Eka Prasetyo tidak memiliki hubungan afiliasi

dengan anggota Direksi lainnya, anggota Dewan Komisaris atau



meeting of shareholders on June 29, 2014, he was appointed as

Commissioner of the Company. He is currently a Director in

PT Fajar Surya Anugerah Agung (since Mei 2007); Director in

PT Multyjaya Sukses Bersama (since September 2006); Director

in PT Makassar Tene (since Agustus 2006). Prior to that, he

was General Manager in PT Propindo Mulia (1996 – 2006);

Finance & Accounting Manager in PT Surya Achilles Indonesia

( 1992 – 1996); Finance & Accounting Manager in PT Rangga

Gading Sakti( 1989 – 1992), Finance & Accounting Manager in

PT Onward Paper Utama ( 1985 – 1989); Auditor in a

registered public accounting firm Joseph Susilo ( 1982 – 1985).

He received his Accounting degree from the University of

Jayabaya in 1986.

Then Surianto Eka Prasetyo does not have any affiliations with

fellow members of the Board of Commissioners, or members of

the Board ofDirectors , nor with the ultimate shareholder.



61

Sumber DayaManusiaHuman Resources

Ingredients for Growth

62



Kualitas sumber daya manusia merupakan faktor yang penting

untuk mengatur operasional dan menunjang perkembangan

Perseroan.

Perseroan menghargai karyawan dengan memberikan

penghasilan dan mengambil langkah-langkah untuk mendukung

mereka agar lebih berkembang. Usulan dari para karyawan

untuk kemajuan dilingkungan pekerjaan mereka dipacu dan

dilaksanakan dengan baik. Direksi akan mencatat penghargaan

mereka atas dedikasi dan dukungan sepenuh hati dan komitmen

seluruh karyawan dari seluruh jajaran dalam Perseroan ini.

Pada tanggal 31 Desember 2016 Perseroan memliki 383

karyawan.

The quality of human resources is an important factor to

manage the Company’s operations and to sustain growth.

The Company accords due importance to valuable human

resources, the employees and takes continued and varied

steps for their development. Suggestions from employees for

improvement in their work areas are encouraged and the same

are duly implemented. The Board of Directors would like to

place on record their appreciation for the dedication and whole

hearted support and commitment of all the employees across

the Company.

As of December 31, 2016 the Company had 383 employees.

Wilayah/ Region

Jakarta

Lampung

Makassar

Medan

Muncar

Semarang

Surabaya

Master Degree

Bachelor Degree

Diploma

Sr. High & Equiv.

Junior High

Elementary

Other

Wanita

Pria

20-30

30-40

40-50

>50

25%

12%

7%12%

7%

15%

22%

Jenis Kelamin/ Gender

41%

59%

Pendidikan/ Education

3%

14%

8%

20%

38%

15%

2%

Usia/ Age

20%

32%

34%

14%



63

Informasi Pemegang Saham (per 31 Desember 2016)

Shareholder Information (as of 31 December 2016)

Per 31 Desember 2016 tidak ada anggota Dewan Komisaris dan

Direksi Perseroan yang memiliki saham Perseroan.

As of 31 December 2016 none of the members of Board of

Commissioners nor the members of Board of Directors had

any holding in Company shares.

79,06%

10,42%

10,52%

PT Era Investama Cemerlang (379.486.000 saham/ share)

PT Caturkartika Perdana (50.000.000 saham/ share)

Masyarakat/ Public (50.513.900 lembar saham/ share)

Kepemilikan Saham Mencapai Lebih dari 5%

Shareholders with more than 5% holding

Kepemilikan Saham oleh Dewan Komisaris dan Direksi

Shareholdings by the Board of Commissioners and Board of Directors

Kepemilikan Saham Berdasarkan Status Pemilik

Shareholder Status

Status Pemilik

Status

Jumlah Saham

Number of Shares

Persentase

Percentage

Pemodal Nasional / Domestic

• Perorangan / Individuals

• Perseroan Terbatas / Limited Liability Company

• Lain-lain / Others

Pemodal Asing / Foreign

• Perorangan / Individuals

• Badan Usaha / Institutions

• Lain-lain / Others

Total

28.555.700

429.507.500

50.000

5.100

21.881.700

0

480.000.000

5,95

89,48

0,01

0,00

4,56

0

100,00



64

Smart Capital

Investments

Pte Ltd

0,212%

FKS Food and Agri

Pte Ltd

93,058%

Freddi Sumadi

3,700%

Yundi Lowana

0,006%

Chandy Kusuma

3,024%

PT Era Investama Cemerlang

79,06%

PT Caturkartika Perdana

10,42%

Masyarakat/ Public

10,52%

Chandy Kusuma

100%

FKS International Holdings Ltd.

100%

Yundi Lowana

0,01%

Freddi Sumadi

99,99%

Struktur Pemegang Saham

Shareholding Structure




65

Entitas AnakPerseroanCompany Subsidiaries

Entitas anak yang dimiliki Perseroan secara langsung pada tanggal 31 Desember 2016 adalah:

Subsidiaries which are directly owned by the Company as at December 31, 2016 are as follows:

PT Nusa Prima Logistik

PT Kharisma Cipta Dunia Sejati

PT Terminal Bangsa Mandiri

Bidang Usaha

Bidang Usaha

Bidang Usaha

Logistik Pergudangan

Perdagangan Besar

Perdagangan Besar

Jumlah Saham Perseroan



65%

99,9%

99%

Kegiatan Komersial

Kegiatan Komersial

Kegiatan Komersial

Belum ada

Hanya Perusahaan Investasi

Belum ada

Alamat

Alamat

Alamat

Jl. K.H. Mas Mansyur No. 129, Jakarta

Menara Standard Chartered Lantai 30, Jl. Prof. Dr. Satrio No. 164, Jakarta Selatan

Graha Bumi lantai 6 Jl. Jend. Basuki Rahmat No. 106 – 108, Surabaya

Line of Business

Line of Business

Line of Business

Logistic Warehousing

Yet to commence

Yet to commence

Investment Company only

Trading

Large Scale Trading

Company Stake

Company Stake

Company Stake

Commercial Operations



Address

Address

Address



66

PT Sentral Grain Terminal

PT Perseroan Bongkar Muat Wahana Intradermaga Niaga

Bidang Usaha

Bidang Usaha

Logistik Pergudangan

Bongkar Muat

Kegiatan Komersial

Kegiatan Komersial

2001

2001

Alamat

Alamat

Jl. Suryopranoto No. 1-9, Komp. Delta Building Blok B-20, Kelurahan Petojo Selatan, Kecamatan Gambir, Jakarta Pusat 10160

• Kawasan Pelabuhan Cigading Jl. Mayjen S. Parman KM. 13, RT. 013/006, Kelurahan Tegalratu, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon

• Jl. Prof. Dr. Ir. Sutami No.38 Makassar

Line of Business

Line of Business

Logistic Warehousing

Loading and Unloading



Address

Address

Entitas anak yang dimiliki Perseroan secara tidak langsung pada tanggal 31 Desember 2016 adalah:

Subsidiaries which are indirectly owned by the Company as at December 31, 2016 are as follows:

Anak Perseroan PT Kharisma Cipta Dunia Sejati

Subsidiaries of PT Kharisma Cipta Dunia Sejati



67

Tanggal Efektif Pernyataan Pendaftaran

Jumlah Saham Yang Ditawarkan

27 Desember 2001

80.000.000 saham baru

Masa Penawaran

Nilai Nominal

7 – 9 Januari 2002

Rp100

Nama Bursa Efek

Harga Penawaran Awal Pencatatan

PT Bursa Efek Indonesia

Rp125

Tanggal Pencatatan

Kode Saham

Harga Penawaran pada 30 Desember 2016

18 Januari 2002

FISH

Rp1.600

Effective date of the Registration Statement

Number of Shares Offered

27 December 2001

80.000.000 new shares

7 – 9 January 2002

18 January 2002

Offering Period

Nominal Value

Stock Exchange Name

Initial Public Offer Price

Recording Date

Stock Code

Market Price on December 30, 2016

Kronologi Pencatatan SahamChronology of Share Listing



68

Lembaga Penunjang Pasar ModalCapital Market Supporting Institutions

PT BSR Indonesia

Komp. Perkantoran ITC Roxy Mas

Blok E1 No. 10-11

Jl. KH Hasyim Ashari

Jakarta 101050

T : +62 21 631 7828

F : +62 21 631 7827

Biro Administrasi Efek

Share Registrar

Purwantono, Sungkoro, Surja

Indonesia Stock Exchange Building

Tower 2, 7th floor


Jakarta 12150

T : +62 21 5289 5000

F : +62 21 5289 4100

Kantor Akuntan Publik

Public Accountant

Auditor Eksternal

External Auditor

Rp727 juta 2016

Membuat Berita Acara Hasil Rapat Umum Pemegang Saham

Prepare minutes of meeting of General Meeting of Shareholders

Rp15 juta 2016

Mengelola Administrasi Saham Perseroan

Manage the Administration of Company’s Shares

Rp20 juta 2016

Liestiani Wang, S.H., M.Kn.

Sampoerna Strategic Square

South Tower, LG-17


Jakarta 12930

T : +62 21 5795 2359

Notaris

Notary

Nama dan Alamat

Name and Address

Jasa

Services

Biaya

Fees

Periode Penugasan

Assignment Period



69

Pada tanggal 20 Oktober 2016, Perseroan memperoleh

penghargaan “Best of The Best Award 2016” sebagai salah satu

dari Top 50 Perseroan versi Forbes Indonesia.

On October 20, 2016, the Company was awarded “Best of

the Best Award 2016” as one of the Top 50 Companies by

Forbes Indonesia.

Penghargaan dan/atau Sertifikasi yang Diterima Perseroan dalam Tahun BerjalanAwards and/or Recognition Received by the Company during the Year



70

Rp98%

21.000.000

€£

$

Rp98%

21.000.000

€£

$

04

Analisa dan PembahasanManajemen

Management Discussion and Analysis

Analisa dan Pembahasan ManajemenManagement Discussion and Analysis



In 2016, the Company distributed 2.21 million tons of products,

achieved a revenue of USD906.03 million and Net Profit of

USD20.72 million.

Pada tahun 2016, Perseroan mendistribusikan 2,21 juta ton

produk, pendapatan sebesar USD906,03 juta dan Laba Bersih

sebesar USD20,72 juta.

1. Tinjauan Operasi

a. Produksi, yang meliputi proses, kapasitas dan

perkembangannya

Pada tahun 2016, Perseroan mendistribusikan 2,21 juta ton

produk dibandingkan dengan 2,16 juta ton pada tahun 2015.

Penjualan dalam volume sedikit meningkat sebesar 2,15 %.

b. Pendapatan/penjualan

Pendapatan Perseroan untuk 2016 sebesar USD906,03 juta,

yang 10% lebih rendah dari pendapatan tahun sebelumnya.

Alasan utama di balik penurunan pendapatan selama tahun ini

harga komoditas yang lebih rendah, yang tidak dapat diimbangi

dengan pertumbuhan 2,15% volume.

c. Profitabilitas

Profitabilitas Perseroan pada tahun 2016 menunjukan

peningkatan yang nyata dibandingkan dengan tahun

sebelumnya. Margin laba di semua komoditas lebih baik karena

manajemen logistik yang efisien. Laba kotor sebagai persentase

dari pendapatan meningkat dari 3,13% menjadi 5,77% sehingga

meningkatkan laba kotor sebesar USD20,81 juta menjadi

USD52,32 juta pada tahun 2016. Ini merupakan pertumbuhan

laba kotor sebesar 66%. Laba kotor yang lebih tinggi memiliki

efek lanjutan pada Laba Operasi, yang meningkat sebesar

USD13,74 juta atau 83,5% menjadi USD30,19 juta dan Laba

Bersih, yang meningkat sebesar USD10,67 juta atau 106,1%

menjadi USD20,72 juta.

1. Operational Review

a. Production, which includes the process, capacity and

development.

In 2016, the Company distributed 2.21 million tons of products

compared to 2.16 million tons sold in 2015. Sales volume

registered a modest increase of 2.15%.

b. Revenues/sales

The Company’s revenues for 2016 amounted to USD906.03

million, which were 10% lower than previous year revenues.

The main reason behind decline in revenues during the year was

lower commodity prices, which could not be compensated for

by 2.15% growth in volume.

c. Profitability

The Company’s profitability in 2016 showed a marked

improvement compared to previous year. Profitability margins

across all commodities were better due to efficient logistic

management. Gross margin as a percentage of revenue

increased from 3.13% to 5.77% thus increasing by USD20.81

million to USD52.32 million in 2016. This represents a 66%

year on year growth in gross profit. Higher gross profit had a

cascading effect on Operating profit, which increased by

USD13.74 million or 83.5% to USD30.19 million and Net

Profit, which increased by USD10.67 million or 106.1% to

USD20.72 million.



75

2. Kinerja Keuangan

Aset Lancar

Aset Lancar Perseroan menurun USD59,63 juta menjadi

USD193,62 juta pada tahun 2016. Penurunan aktiva lancar

terutama disebabkan oleh persediaan yang lebih rendah, yang

menurun sebesar USD62,17 juta. Namun tidak ada perubahan

dalam kebijakan persediaan Perseroan dan variasi dalam

tingkat persediaan dianggap normal karena tergantung pada

kedatangan kapal. Perseroan mempertahankan buffer stock

yang cukup sebagai perlindungan terhadap setiap keterlambatan

pengiriman yang dapat terjadi karena berbagai alasan.

Uang muka kepada pemasok mengalami penurunan sebesar

USD13,49 juta dari USD15,44 juta karena barang telah diterima.

Kas dan bank meningkat sebesar USD16,62 juta menjadi

USD36,87 juta sebagai akibat Perseroan merevisi kebijakan untuk

mempertahankan saldo kas yang lebih tinggi minimal

USD30 juta.

Aset Tidak Lancar

Aset tidak lancar dari Perseroan meningkat sebesar USD10,60

juta menjadi USD65,36 juta pada tahun 2016. Kenaikan aset tidak

lancar akibat peningkatan aset tetap, yang meningkat sebesar

USD22,24 juta menjadi USD57,07 juta. Namun, uang muka

akuisisi aset dan tagihan restitusi pajak penghasilan menurun

masing-masing USD3,1 juta dan masing-masing USD8,89 juta.

Aset

Total aset Perseroan mengalami penurunan sebesar USD49,04

juta menjadi USD258,98 juta pada tahun 2016 akibat penurunan

aktiva lancar yang lebih besar dari peningkatan aset tidak lancar.

Kewajiban Lancar

Kewajiban lancar Perseroan mengalami penurunan seiring

dengan sesuai penurunan aset lancar. Hutang usaha (pihak

berelasi & pihak ketiga) berkurang sebesar USD82,43 juta

menjadi USD85,43 juta dan pinjaman bank jangka pendek

menurun USD2,12 juta menjadi USD31,35 juta di tahun 2016,

2. Financial Performance

Current Asset

Current Assets of the Company decreased by USD59.63 million

to USD193.62 million in 2016. The decrease in current assets

mainly resulted from lower inventory, which decreased by

USD62.17 million. There is however no change in Company’s

inventory policy and variations in inventory levels is considered

normal as it depends on vessel arrival. The Company maintains

sufficient buffer stock as a safeguard against any delays in

delivery which could happen due to a variety of reasons.

Advances to suppliers decreased by USD13.49 million from

USD15.44 million as goods were received. Cash and bank

increased by USD16.62 million to USD36.87 million as Company

revised its policy to maintain a higher cash balance of at least

USD30 million cash in hand.

Non - Current Assets

Non-current assets of the Company increased by USD10.60

million to USD65.36 million in 2016. Increase in non current

assets resulted from increase in fixed assets, which increased by

USD22.24 million to USD57.07 million. However, advances for

asset acquisitions & claims from income tax refund decreased

by USD3.1 million and USD8.89 million respectively.

Assets

Total assets of the Company decreased by USD49.04 million to

USD258.98 million in 2016 as the decrease in current assets was

greater than the increase in non-current assets.

Current Liabilities

Current liabilities of the Company decreased in line with

corresponding decrease in current asset. Trade payables (related

& third party) decreased by USD82.43 million to USD85.43

million and short term bank loans decreased by USD2.12 million

to USD31.35 million in 2016, following a decrease in inventory



76

menyusul penurunan persediaan selama periode ini. Uang

muka dari pelanggan, yang mewakili pembayaran yang diterima

dimuka untuk barang yang dipesan pelanggan menurun

USD6,29 juta menjadi USD6,79 juta dikarenakan pelanggan telah

menerima pesanan mereka. Liabilitas derivatif dan kewajiban

lancar lainnya mengalami penurunan sebesar USD1,83 juta dari

USD2,23 juta. Terdapat penurunan sebesar USD92,67 juta yang

disebabkan dari penurunan hutang usaha, hutang bank jangka

pendek, uang muka dari pelanggan dan kewajiban lainnya,

sementara terdapat peningkatan sebesar USD10,36 juta karena

kenaikan USD4,42 juta atas bagian lancar dari utang jangka

panjang; kenaikan USD2,92 juta atas hutang pajak; kenaikan

USD0,48 juta atas hutang lain-lain & peningkatan USD2,54 juta

atas biaya masih harus dibayar. Jumlah kewajiban lancar secara

keseluruhan menurun USD82,31 juta menjadi USD138,75 pada

tahun 2016.

Kewajiban Jangka Panjang

Kewajiban jangka panjang meningkat sebesar USD13,51 juta

menjadi USD37,39 juta pada tahun 2016, terutama karena

during this period. Advances from customers, which represents

payments received up front for goods ordered by customers

decreased by USD6.29 million to USD6.79 million upon their

receipt by the customer. Derivative liability and other current

liabilities decreased by USD1.83 million from USD2.23 million.

As against the total decrease of USD92.67 million resulting

from trade payables, short term bank loans, advances from

customers & other current liabilities, current liabilities increased

by USD10.36 million due USD4.42 million increase in current

maturity of long term debt; USD2.92 million increase in taxes

payable; USD0.48 milion increase in other payable & USD2.54

million increase in accrued expenses. Total current liabilities

thus decreased by USD82.31 million to USD138.75 million

in 2016.

Long Term Liabilities

Long term liabilities increased by USD13.51 million to USD37.39

million in 2016, mainly due to increase of USD13.2 million



77

peningkatan kenaikan USD13,2 juta pinjaman jangka panjang.

Faktor-faktor lain yaitu peningkatan USD0,77 juta dari penyisihan

imbalan kerja, dan penurunan kewajiban pajak tangguhan

sebesar USD0,45 juta.

Total Kewajiban

Secara keseluruhan, total kewajiban Perseroan turun sebesar

USD68,80 juta menjadi USD176,14 pada tahun 2016. Hal ini

disebabkan penurunan USD82,31 juta kewajiban lancar, yang

jauh lebih besar dibandingkan dengan kenaikan USD13,51 juta

pada kewajiban jangka panjang.

Ekuitas

Total Ekuitas Perseroan meningkat sebesar

USD19,76 juta menjadi USD82,85 juta pada tahun 2016. Kenaikan

ini disebabkan karena perolehan laba bersih sebesar USD20,72

juta, penambahan investasi bersih sebesar USD0,84 oleh

kepentingan nonpengendali dan setelah pembayaran dividen

tunai sebesar USD1,8 juta.

Pendapatan

Pendapatan Perseroan menurun USD100,6 juta menjadi

USD906,03 juta pada tahun 2016. Ini merupakan penurunan 10%

pendapatan mengikuti penurunan harga komoditas yang lebih

rendah. Volume penjualan tetap meningkat setiap tahunnya.

Beban Pokok Pendapatan

Beban pokok penjualan menurun sebesar USD121,41 juta atau

12,45% pada tahun 2016 menjadi USD853,71 juta. Penurunan

beban pokok penjualan disebabkan penurunan harga komoditas

dan biaya logistik.

Beban Operasional

Beban usaha terdiri dari beban penjualan, umum & administrasi,

dan beban lainnya meningkat sebesar USD6,16 juta menjadi

USD25,23 juta pada tahun 2016. Hal ini disebabkan oleh

meningkatnya beban umum & administrasi sebesar USD5,23 juta,

increase in long term debt. Other factors were increase of

USD0.77 in employee benefit liability and decrease in deferred

tax liabilities by USD0.45 million.

Total Liabilities

Overall, the Company’s total liabilities decreased by USD68.80

million to USD176.14 million in 2016. This resulted from

USD82.31 million decrease in current liabilities, which was far

bigger than the USD13.51 million increase in long-term liabilities.

Equity

Shareholder Equity in the Company increased by USD19.76

million to USD82.585 million in 2016. The increase resulted

from net profit of USD20.72 million, net additional investment

of USD0.84 million by non-controlling interest and after cash

dividend payment of USD1.8 million.

Revenues

The Company’s Revenue decreased by USD100.6 million to

USD906.03 million in 2016. This represents a 10% decline

in revenue following lower commodity prices. Sales volume

nevertheless increased year on year basis.

Cost of Goods Sold

Cost of goods sold decreased by USD121.41 million or 12.45 % in

2016 to USD853.71 million. The decrease in COGS resulted from

lower commodity prices and decrease in logistic costs.

Operating Expenses

Operating expenses comprise of selling, general &

administration and other expenses increased by USD6.16 million

to USD25.23 million in 2016. This was due to increase in General

& Administration expenses amounting to USD5.23 million,



78

yang disebabkan terutama karena peningkatan gaji & tunjangan

karyawan. Beban penjualan meningkat sebesar USD0,42 juta

menjadi USD7,8 juta karena peningkatan beban angkutan,

sedangkan beban operasional lainnya meningkat sebesar

USD0,51 juta menjadi USD1,78 juta karena kerugian kurs bersih.

Laba (rugi) / Total Pendapatan Komprehensif

Laba untuk tahun ini meningkat sebesar 106,09% menjadi

USD20,76 juta. Laba bersih untuk tahun ini meningkat karena

margin kotor mengalami peningkatan dari 3,13% pada tahun

2015 menjadi 5,77% di tahun 2016. Hal ini mengakibatkan laba

kotor meningkat USD20,81 juta. Namun, karena peningkatan

beban usaha sebesar USD7,07 juta, laba operasional meningkat

sebesar USD13,74 juta. Biaya keuangan yang lebih rendah

memiliki dampak yang menguntungkan sebesar USD0,24 juta,

menyebabkan laba sebelum pajak meningkat USD13,98 juta.

Pajak penghasilan Perseroan meningkat sebesar USD3,31 juta

sehingga mengakibatkan peningkatan laba bersih sebesar

USD10,67 juta menjadi USD20,72 juta.

Pendapatan komprehensif lain (setelah dikurangi pajak) dicatat

sebesar USD0,34 juta pada tahun 2016 setelah mencatat

kerugian USD0,94 juta pada tahun 2015.

Jumlah pendapatan komprehensif untuk tahun ini tercatat

sebesar USD21,06 juta, meningkat 131,03% dibandingkan

tahun sebelumnya. Peningkatan pendapatan komprehensif

sebesar USD11,94 juta lebih besar dari kenaikan laba bersih

sebesar USD10,66 juta untuk tahun ini dikarenakan kenaikan

USD1,28 juta dalam pendapatan komprehensif pada tahun 2016

dibandingkan dengan 2015.

Arus Kas

Pada tahun 2016, kas dan setara kas meningkat dari

USD20,25 juta menjadi USD36.87 juta. Peningkatan USD18,73

juta dihasilkan dari aktivitas operasi sebesar USD26,44 juta,

untuk kegiatan investasi USD24,60 juta dan perolehan aktivitas

pendanaan USD16,89 juta, sehingga mengakibatkan peningkatan

bersih sebesar USD18,73 juta pada kas & setara kas selama tahun

tersebut.

mainly resulting from increase in salaries & employee benefits.

Selling expenses increased by USD0.42 million to USD7.8 million

due to increase in freight, while other operating expenses

increased by USD0.51 million to USD1.78 million owing to net

forex loss.

Profit (loss) / Total Comprehensive Income

Profit for the year increased by 106.09% to USD20.76 million.

Net profit for the year increased due to improved gross margins

from 3.13% in 2015 to 5.77% in 2016. This resulted in gross profit

to increase by USD20.81 million. However, due to increase in

operating expenses amounting to USD7.07 million, operating

profit increased by USD13.74 million. Lower finance costs had

a favourable impact of USD0.24 million, causing profit before

tax to increase by USD13.98 million. Income Taxes increased

by USD3.31 million, thus resulting in an increase of USD10.67

million in Net Profit to USD20.72 million.

Other comprehensive income (net of tax) amounted to

USD0.34 million in 2016 after registering a loss of USD0.94

million in 2015.

Total comprehensive income for the year stood at USD21.06

million, representing a 131.03% increase compared to previous

year. This increase of USD11.94 million was greater than the

increase in Net profit of USD10.66 million for the year due to

USD1.28 million increase in comprehensive income in 2016

compared to 2015.

Cash Flow

In 2016, cash & cash equivalents increased from USD20.25

million to USD36.87 million. The increase of USD18.73 million

resulted from operating activities providing USD26.44 million,

investing activities utilizing USD24.60 million and financing

activities providing USD16.89 million, thus leading to a net

increase of USD18.73 million in cash & cash equivalents during

the year.



79

3. Kemampuan Membayar Utang dengan

Menyajikan Perhitungan Rasio yang Relevan

Kemampuan Perseroan untuk membayar kewajiban diukur

dengan rasio lancar, rasio hutang terhadap EBITDA & rasio

EBITDA terhadap bunga.

Rasio lancar yang mengukur posisi likuiditas jangka pendek

Perseroan adalah 1,4 x pada tahun 2016, menunjukan bahwa

aset Perseroan saat ini melebihi kewajiban lancar sebesar 40%,

yang merupakan rasio yang memadai.

Pada tahun 2016, total pinjaman Perseroan terdiri dari pinjaman

jangka pendek USD31,35 juta; bagian jangka pendek dari

pinjaman jangka panjang sebesar USD7,67 juta & pinjaman

jangka panjang sebesar USD33,05 juta sehingga keseluruhannya

sebesar USD72,07 juta, sedangkan EBITDA sebesar USD33 juta.

Ini berarti Rasio untuk Hutang: EBITDA adalah 2,18x, yang mana

cukup sehat.

Selain itu EBITDA, berada pada level 15,5 x atas beban bunga,

juga merupakan interest coverage ratio yang sangat sehat.

3. Ability to Pay Liabilities Based on Relevant

Ratios

The Company’s ability to pay its liabilities is measured by

Current ratio, Debt to EBITDA ratio and EBITDA to Interest ratio.

Current ratio which measures the Company’s short term

liquidity position was 1.4 x in 2016, implying that Company’s

current assets exceeded current liabilities by 40%, which is

quite adequate.

In 2016, the Company’s total debt comprising of short term

loan of USD31.35 million; current maturity of long term debt

amounting to USD7.67 million & long term debt of USD33.05

million was USD72.07 million, while EBITDA amounted to

USD33 million. This translates to Debt:EBITDA ratio of 2.18,

which is quite healthy.

Moreover EBITDA, at 15.5 x interest expense, is again a very

healthy interest coverage ratio.



80

4. Tingkat Kolektibilitas Piutang Perseroan

Pada 2016, piutang usaha mengalami penurunan sebesar

USD1,07 juta. Selain itu, dari saldo tersebut, sebesar 38,8%

berada dalam jangka waktu pembayaran 30 hari, dibandingkan

dengan 31,6% untuk periode yang sama pada 2015. Piutang di

atas satu bulan mengalami penurunan sebesar USD4,78 juta

atau 12,2% di 2016. Posisi Piutang usaha Perseroan termasuk

kategori sehat.

5. Struktur Modal dan Kebijakan Manajemen

atas Struktur Modal

Piutang dan persediaan Perseroan dibiayai oleh pemasok &

pinjaman bank jangka pendek. Perseroan ingin menargetkan

rasio 80:20 antara pemasok & Bank untuk pendanaan kebutuhan

modal kerja. Adapun untuk pembelanjaan modal, Perseroan

ingin menargetkan rasio sampai dengan 50% dalam pendanaan

ekuitas untuk mempertahankan Rasio utang terhadap EBITDA di

bawah 2,5 x.

6. Ikatan yang Material untuk Investasi Barang

Modal

Pada tahun 2016, Perseroan tidak memiliki/memiliki transaksi

ikatan material untuk investasi barang modal.

7. Investasi Barang yang Direalisasikan dalam

Tahun Buku 2016

Pada tahun 2016, penambahan aktiva tetap merupakan

kelanjutan dari penambahan aktiva tetap di tahun 2015 yang

terdiri dari tanah, bangunan & perbaikan, peralatan & mesin dan

kendaraan.

Tujuan dari investasi ini adalah untuk memperkuat kemampuan

logistik Perseroan baik dengan mengakuisisi atau membangun

bangunan gudang yang dilengkapi dengan peralatan yang

baik untuk menangani komoditas yang didistribusikan oleh

Perseroan.

4. Collectibility of Account Receivables

In 2016, trade receivables decreased by USD1.07 million.

Moreover, of those outstanding, 38.8% were within 30 days of

payment terms, compared to 31.6% during corresponding period

in 2015. Receivables above one month decreased by USD4.78

million or 12.2 % in 2016. Trade receivables position is healthy.

5. Capital Structure and Management Policy on

Capital Structure

The Company’s inventory & trade receivables are financed by

supplier credit & short-term bank loans. The Company would

like to target 80:20 ratio between supplier & bank for funding

working capital requirement. As for CAPEX, the Company

would like to target up to 50% in equity funding to maintain

Debt:EBITDA ratio below 2.5 x.

6. Material Commitment for Capital

Expenditures

In 2016, the Company did not have any material commitment

for capital expenditures.

7. Capital Expenditure Realized in 2016

In 2016, additions to fixed assets were in continuation to

fixed assets added in 2015 comprising of land, building &

improvements, equipment & machinery and vehicles.

The purpose of these investments has been to strengthen

Company’s logistic capabilities by either acquiring or building

warehouses that are well equipped to handle commodities

distributed by the Company.



81

Nilai total penambahan aktiva tetap pada tahun 2016 sebesar

USD25,15 juta dimana sebesar USD24,28 juta masih dalam

masa konstruksi.

8. Informasi yang Terjadi setelah Tanggal

Laporan Akuntan Publik

Tidak terdapat informasi dan fakta material yang terjadi setelah

tanggal laporan akuntan.

9. Prospek Bisnis

Permintaan untuk pakan unggas diperkirakan tumbuh antara 6

sampai 8% per tahun. Permintaan untuk pakan budidaya tambak

diperkirakan tumbuh antara 8 sampai 10% per tahun. Permintaan

untuk bahan makanan seperti kedelai diperkirakan tumbuh

antara 3-5% per tahun.

Meningkatnya populasi kelas menengah disertai dengan

meningkatnya penghasilan diharapkan meningkatkan konsumsi

yang lebih tinggi untuk makanan yang lebih bergizi. Jumlah

gerai makanan telah meningkat, permintaan untuk makanan

olahan meningkat & peningkatan kapasitas makanan & pakan

olahan tumbuh setiap tahunnya. Semua faktor ini menunjuk

ke arah pertumbuhan yang stabil & berkelanjutan untuk bahan

pangan & pakan.

10. Perbandingan antara Target dan Realisasi

pada Tahun 2016

Realisasi Pendapatan sejalan dengan perkiraan. Terhadap

pendapatan ditargetkan sebesar USD895 juta, realisasi

USD906 juta adalah 1,2% lebih tinggi.

Laba bersih diperkirakan 2% dari Pendapatan dan sebagai target

laba bersih tersebut untuk 2016 adalah USD17,9 juta. Realisasi

yang dicapai melebihi perkiraan yaitu sebesar USD3,16 juta. Laba

bersih sebesar USD21,06 juta pada tahun 2016 juta mencapai

17,65% di atas target.

The total value of additions to fixed assets in 2016 amounted

to USD25.15 million of which, USD24.28 was construction

in progress.

8. Disclosure of Information Subsequent to the

Public Accountant’s Report

There is no material information nor fact of matter subsequent

to the date of the accountant’s report.

9. Business Prospect

Demand for poultry feed is estimated to grow between 6 to 8%

p.a. Demand for aquaculture feed is forecasted to grow between

8 to 10 % p.a. Demand for food ingredients such as soybeans is

estimated to grow between 3-5 % annually.

Rising middle class population with growing disposable income

is expected to translate into higher consumption of more

nutritious food. The number of food outlets has been on the

rise, demand for convenience processed foods is increasing &

additional food & feed processing capacity is being installed

each year. All these factors are pointing towards stable &

sustainable growth for food & feed ingredients.

10. Comparison between Target and Actual

Result in 2016

The realization of Revenues was in line with estimate. Against

targeted revenues of USD895 million, realization of USD906

million was 1.2% higher.

Net profit was estimated to be 2% of Revenues and as such

net profit target for 2016 was USD17.9 million. The realization

exceeded forecasts by USD3.16 million. Total comprehensive

income of USD21.06 million for 2016 was 17.65% above target.



82

11. Target/Proyeksi yang Ingin Dicapai

Tahun Depan

Diharapkan Pendapatan akan meningkat 6% pada 2017 menjadi

USD960 juta. Proyeksi laba bersih berdasarkan atas 2% dari

Pendapatan diperkirakan USD19,2 juta. Rasio pembayaran

Dividen hingga 20% 2016 laba bersih bisa diusulkan. Namun ini

akan namun diputuskan dalam RUPS para pemegang saham.

12. Strategi Pemasaran dan Pangsa Pasar

Perseroan bertujuan untuk meningkatkan penetrasi pasar

dengan memiliki pusat distribusi yang berlokasi di kota-kota

penting di dalam negeri. Fokusnya akan pada efisiensi logistik &

memperluas jaringan ke semua terminal pelabuhan curah yang

layak di seluruh Indonesia.

Perseroan juga mengarah untuk memanfaatkan jaringan

distibution dan goodwill yang diperoleh selama bertahun-tahun

untuk memasok tambahan produk konsumen seperti minyak

goreng, beras, dll. Perseroan mengharapkan untuk mendapatkan

manfaat dari sinergi ini karena grup Perseroan sudah menjual

produk akhir konsumen.

13. Kebijakan Dividen

Perseroan merencanakan untuk membayarkan dividen tunai

kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali

dalam setahun. Pembayaran dividen untuk tahun berjalan

didasarkan tahun buku untuk periode sebelumnya.

Pembayaran Dividen

Pada tanggal 15 Juli 2016, Perseroan telah melakukan

pembayaran dividen tunai untuk tahun buku 2015 kepada para

pemegang saham sebesar Rp50 setiap saham atau seluruhnya

sebesar Rp24 milyar.

Pada tanggal 29 Juli 2015, Perseroan telah melakukan

pembayaran dividen untuk tahun buku 2014 kepada para

pemegang saham sebesar Rp10 setiap saham atau seluruhnya

sebesar Rp4,8 milyar.

11. Forecasted for Next Year

It is expected that Revenues will increase by 6% in 2017 to

USD960 million. Net profit projection based on 2% of Revenues

is estimated to be USD19.2 million. Dividend payout of upto 20%

over 2016 net earnings could be proposed. This will however be

decided in AGM of the shareholders.

12. Business Strategy and Market Share

The Company aims to improve market penetration by having

distribution centres located in key cities across the country.

The focus will be on logistic efficiency & expanding presence to

cover all viable bulk port terminals throughout Indonesia.

The Company also aims to leverage the distibution network and

goodwill earned over the years to supply additional consumer

products such as cooking oil, rice, etc. The Company expects to

reap benefits of synergy because group companies are already

selling finished consumer products.

13. Dividend Policy

The Company plans to pay cash dividend to all shareholders at

least once a year. Payment of dividends for the current year is

based on the books for the previous period.

Dividend Payment

On July 15, 2016, the Company paid a cash dividend of Rp50/

share for the financial year 2015 to the shareholders amounting

to a total disbursement of Rp24 billion.

On July 29, 2015, the Company made dividend payments for the

financial year 2014 to the shareholders at Rp10 per share or a

total of Rp4.8 billion.



83

14. Transaksi dengan Pihak Berelasi

Dalam kegiatan usaha yang normal, Kelompok Usaha melakukan

transaksi usaha dan bukan usaha dengan pihak berelasi, yang

terafiliasi dengan kelompok usaha melalui kepemilikan

langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak

yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama.

Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi adalah

sebagai berikut:

14. Transactions with Related Parties

In the normal course of business, the Group engages in trade

and other transactions with related parties, which are affiliated

with the Group through equity ownership, either direct or

indirect, and/or under common control, and/or common key

management. The significant transactions and balances with

these related parties are as follows:

Total/Total

Penjualan Barang dan Jasa

Pembelian Barang dan Jasa

Sewa

Sales of Goods and Services

Purchases of Goods and Services

Rental

Entitas Sepengendali

Entitas Sepengendali

Pihak Berelasi Lainnya

Entities Under Common Control





Other Related Parties

Other Related Parties

Total penjualan barang dan jasa

Total penjualan barang dan jasa

Total sewa

Total sales of goods and services

Total purchases of goods and services

Total rental

3.372.532

466.818.521

98.069

-

-

2.663.900

-

-

0,27%

0,37%

54,68%

0,01%

PT Permata Dunia Sukses UtamaPT Makassar Tene

Enerfo, Pte., Ltd., SingapuraEnerfo USA Inc.

PT Bungasari Flour Mills IndonesiaPT Tereos FKS IndonesiaPT Sentral Grain TerminalPT Perseroan Bongkar Muat Wahana Intradermaga Niaga

PT Permata Dunia Sukses Utama

PT Makassar Tene

Enerfo, Pte., Ltd., Singapore

Enerfo USA Inc.

PT Bungasari Flour Mills Indonesia

PT Tereos FKS Indonesia

PT Sentral Grain TerminalPT Perseroan Bongkar Muat

Wahana Intradermaga Niaga

1.233.381748.214

381.488.213 58.049.335

95.781

2.288-

-

--

--

-

-1.595.446

1.068.454

--

--

-

-0,16%

0,11%

0,14%0,08%

44,69%6,80%

0,01%

0,00%-

-

PT Bungasari Flour Mills IndonesiaPT Tereos FKS Indonesia

PT Bungasari Flour Mills IndonesiaPT Tereos FKS Indonesia





1.007.211

383.726

26.150.976

1.129.997

-

-

-

-

-

-

-

-

0,11%

0,04%

3,06%

0,13%

2016 2016

Persentase Terhadap Total Penjualan atauPenghasilan atau Beban yang Bersangkutan/

Percentage to Total Sales or the RelatedIncome or Expenses

2015 2015



84

a. Penjualan dan pembelian dari pihak berelasi dilakukan pada

harga yang disepakati tergantung jenis produk terkait yang

mengacu pada harga pasar.

Saldo terkait atas piutang usaha dan uang muka yang timbul

dari transaksi penjualan dan pembelian tersebut adalah

sebagai berikut:

Sedangkan saldo terkait atas utang usaha yang timbul dari

transaksi pembelian barang dan jasa seperti diungkapkan dalam

Catatan ini adalah sebagai berikut:

a. Sales and purchases from related parties are made at agreed

prices depending on the type of product involved with

reference to market prices.

The related trade receivables and advances arising from the said

sales and purchases transactions are as follows:

While the related trade payables arising from the purchases of

goods and services as described in this Note are as follows:

Persentase Terhadap Total Aset/ Total/Total Percentage to Total Assets

2016 2015 2016 2015

Piutang Usaha Trade Receivables

Entitas Sepengendali Entities Under Common Control PT Permata Dunia PT Permata Dunia Sukses Utama 286.651 - 0,11% - Sukses Utama

PT Makassar Tene 153.153 - 0,06% - PT Makassar Tene

Pihak Berelasi Lainnya Other Related Parties PT Bungasari Flour Mills PT Bungasari Flour Mills

Indonesia 119 .145 - 0,05% - Indonesia

Total piutang usaha 558.949 - 0,22% - Total trade receivables

Uang muka pemasok Advances to suppliers

Pihak Berelasi Lainnya Other Related Parties PT Bungasari Flour Mills PT Bungasari Flour Mills Indonesia 1.315.061 - 0,51% - Indonesia

Total uang muka pemasok 1.315.061 - 0,51% - Total advances to suppliers

Persentase Terhadap Total Liabilitas/ Total/Total Percentage to Total Liabilities

2016 2015 2016 2015

Utang Usaha Trade Payables

Entitas Sepengendali Entities Under Common Control Enerfo, Pte., Ltd., Enerfo, Pte., Ltd.,

Singapura 16.694.159 - 9,47% - Singapore Enerfo USA Inc. 2.854.740 - 1,62% - Enerfo USA Inc.

Pihak Berelasi Lainnya Other Related Parties PT Bungasari Flour Mills PT Bungasari Flour Mills Indonesia 121 .973 - 0,07% - Indonesia PT Tereos FKS PT Tereos FKS Indonesia 55.055 - 0,03% - Indonesia

Total utang usaha 19.725.927 - 11,19% - Total trade payables

Pihak - pihak Berelasi/ Sifat Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Nature of Relationship Nature of Transaction

Enerfo, Pte., Ltd. Entitas Sepengendali /Entity Pembelian bahan baku/Raw material purchase Under Common Control

Enerfo USA Inc. Entitas Sepengendali /Entity Pembelian bahan baku/Raw material purchase Under Common Control

PT Bungasari Flour Mills Pihak Berelasi Lainnya / Pembelian bahan baku, jasa sewa dan Indonesia Other Related Party jasa bongkar muat/Raw material purchase, rental and loading unloading services


2016 2015 2016 2015











2016 2015 2016 2015












85

Pihak -pihak Berelasi/ Sifat Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Nature of Relationship Nature of Transaction

PT Permata Dunia Entitas Sepengendali /Entity Jasa sewa gudang dan jasa bongkar muat/ Sukses Utama Under Common Control Warehouse Rental and loading unloading services

PT Makassar Tene Entitas Sepengendali /Entity Jasa sewa gudang dan jasa bongkar muat/ Under Common Control Warehouse Rental and loading unloading services

PT Tereos FKS Pihak Berelasi Lainnya / Pembelian bahan baku, jasa sewa dan Indonesia Other Related Party jasa bongkar muat/Raw material purchase, rental and loading unloading services


2016 2015 2016 2015











2016 2015 2016 2015










Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

15. Perubahan Peraturan Perundang-undangan

dan Kebijakan Akuntansi

Selama tahun 2016 tidak ada perubahan peraturan perundang-

undangan yang berpengaruh secara signifikan terhadap kegiatan

usaha Perseroan dan juga tidak ada perubahan atas kebijakan

akuntansi terhadap laporan keuangan.

The relationship with related parties mentioned as follows:

15. Changes in Legal Regulations and Accounting

Policies

During 2016, there were no changes in law and regulations

that could significantly influence the business activities of the

Company and there were no changes in the accounting policies.



86

05

Tata Kelola Perusahaan

Corporate Governance

Tata Kelola PerusahaanCorporate Governance



Guna menjamin terciptanya keseimbangan secara menyeluruh

antara kepentingan internal dan eksternal, jangka pendek dan

jangka panjang, kepentingan pemegang saham dan pemangku

kepentingan, Perseroan menerapkan Tata Kelola Perusahaan

dengan cara melaksanakan prinsip-prinsip transparansi,

akuntabilitas, responsibilitas, independensi dan kesetaraan.

Dalam mengembangkan Tata Kelola Perusahaan, Perseroan

senantiasa memperhatikan ketentuan dan peraturan perundang-

undangan yang berlaku, antara lain:

a. Undang-Undang No. 40 tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas;

b. Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal;

c. Peraturan Bapepam-LK dan Peraturan Otoritas Jasa

Keuangan;

d. Peraturan PT Bursa Efek Indonesia;

e. Pedoman Tata Kelola Perusahaan Terbuka yang dikeluarkan

oleh Otoritas Jasa Keuangan Tahun 2015;

f. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia

yang diterbitkan oleh Komite Nasional Kebijakan

Governance;

g. Anggaran Dasar Perseroan.

Sesuai dengan Undang-Undang Republik Indonesia No. 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, organisasi Perseroan

terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan

Komisaris dan Direksi. Dewan Komisaris dan Direksi masing-

masing memiliki wewenang dan tanggungjawab yang jelas

sesuai dengan fungsinya masing-masing sebagaimana

tercantum dalam Anggaran Dasar dan Peraturan Perundang-

Undangan yang berlaku.

Struktur Tata Kelola Perusahaan terdiri atas:

1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)

Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan organ

Perseroan yang memegang kekuasaan dan wewenang tertinggi.

Kewenangan RUPS antara lain mengangkat dan memberhentikan

Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi kinerja Dewan

In order to ensure an overall balance between internal

and external issues, short-term and long-term interests of

shareholders and stakeholders, the Company ensures Good

Corporate Governance by means of implementing the principles

of transparency, accountability, responsibility, independence

and equality.

In developing Good Corporate Governance, the Company

complies with all the relevant rules, regulations and other

requirements such as:

a. Law No. 40 year 2007 regarding the Limited Liability

Companies;

b. Law No. 8 year 1995 regarding the Capital Market;

c. Those issued by Capital Market Supervisory Agency &

Financial Institution and Indonesian Financial Services

Authority (OJK);

d. The Jakarta Stock Exchange (BEI) regulations;

e. Guidance for Good Corporate Governance issued by the

Indonesian Financial Services Authority in 2015;

f. General guidelines of Indonesia Good Corporate

Governance issued by the National Committee on

Governance

g. The articles of Association of the Company.

According to Law No. 40 of 2007 stipulated by Republic

of Indonesia on Limited Liability Company, the Company’s

organization consists of the General Meeting of Shareholders

(GMS), the Board of Commissioners and the Board of Directors.

The authority and responsibility of the Board of Commissioners

and the Board of Directors is clearly and separately defined in

accordance with their respective functions as specified in the

Articles of Association and applicable Regulation.

The structure of the Good Corporate Governance of the

Company consists of:

1. General Meeting of Shareholders (GMS)

The general meeting of shareholders (GMS) is the supreme

authority in the Company that holds the highest power. The

authority of GMS, among others, empowers it to appoint and

dismiss the Board of Commissioners and Board of Directors,



91

Komisaris dan Direksi, menyetujui perubahan Anggaran Dasar,

menyetujui laporan tahunan dan menetapkan jumlah remunerasi

anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Dalam melaksanakan RUPS, Perseroan berpedoman kepada

ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan

Nomor 32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang

Rencana Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham

Perseroan Terbuka, Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal

dan Lembaga Keuangan Nomor IX.J.1. Lampiran Keputusan

Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan

Nomor KEP-179/BL/2008 tanggal 14 Mei 2008 tentang Pokok-

Pokok Anggaran Dasar Perseroan yang melakukan Penawaran

Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perseroan Publik, dan Anggaran

Dasar Perseroan.

Sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 40

tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Rapat Umum Pemegang

Saham terdiri dari:

- Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPS Tahunan)

wajib diadakan dalam jangka waktu paling lambat 6 bulan

setelah tahun buku berakhir.

- Rapat Umum Pemegang Saham Lainnya dapat diadakan

setiap waktu berdasarkan kebutuhan kepentingan Perseroan.

Selama tahun 2016 Perseroan telah menyelenggarakan RUPS

sebanyak 1 (satu) kali pada tanggal 22 Juni 2016 yaitu RUPS

Tahunan yang kemudian dilanjutkan dengan RUPS Luar Biasa.

Perseroan menyelenggarakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar

Biasa bertempat di Sampoerna Strategic Square, The Function

Room, North Tower 3A Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46,

Jakarta. Rencana penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPS

Luar Biasa tersebut telah disampaikan Perseroan kepada Otoritas

Jasa Keuangan pada tanggal 9 Mei 2016 dan pemasangan iklan

Pemberitahuan pada tanggal 16 Mei 2016 serta iklan Panggilan

pada tanggal 31 Mei 2016, keduanya terbit dalam surat kabar

Media Indonesia.

evaluate the performance of the Board of Commissioners and

the Board of Directors, approve the amendment to the articles

of association, approve the annual report and set the amount of

remuneration for the Board of Commissioners and Board

of Directors.

For conducting the GMS, the Company is guided by:

The provisions in Act No. 40 of 2007 regarding the Limited

Liability Company; the Financial Services Authority Regulation

No. 32 / POJK.04 / 2014 dated December 8, 2014 on

the Planning Implementation of the General Meeting of

Shareholders of Public Companies; Regulation of the Capital

Market Supervisory Agency and Financial Institution No. IX.J.1;

Attachment of the decision of Chairman of Capital Market

Supervisory Agency and Financial Institution No. KEP-179 /

BL / 2008 dated May 14, 2008 on the principles of articles of

association, public offering of shares and public Company; and

the Company’s articles of association.

In accordance with the provisions of Law No. 40 of 2007

regarding Limited Liability Company, the General Meeting of

Shareholders consists of:

- Conducting an Annual General Meeting of Shareholders

(AGMS) not later than six months after the financial book

closure .

- Conducting General Meeting of Shareholders at any other

time, based on the need of its importance for the Company.

During 2016, the Company had held the GMS once, on

June 22, 2016 namely the AGMS, which was followed by the

Extraordinary General Meeting of Shareholders (EGMS).

Both AGMS and EGMS of the Company were held at Sampoerna

Strategic Square, in the function room located on floor 3A in the

North Tower building on Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta.

The plan to hold the AGMS and EGMS had been submitted to

Indonesian Financial Service Authority on May 9, 2016 and the

announcement of the same was published in two newspapers

namely Investor Daily & Media Indonesia on 16th May 2016,

followed by a notice of invitation on 31th May 2016 in

those newspapers.



92

- RUPS Tahunan telah dihadiri/diwakili oleh sejumlah

457.005.000 saham dengan hak suara yang sah atau

mewakili 95,21% dari 480.000.000 saham, yang merupakan

seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan

dikeluarkan.

- RUPS Luar Biasa telah dihadiri/diwakili oleh sejumlah

457.005.100 saham dengan hak suara yang sah atau

mewakili 95,21% dari 480.000.000 saham, yang merupakan

seluruh saham Perseroan yang telah ditempatkan dan

dikeluarkan.

RUPS Tahunan menghasilkan keputusan-keputusan

sebagai berikut:

1. Menerima dan menyetujui laporan tahunan serta

mengesahkan laporan keuangan konsolidasian Perseroan

termasuk laporan tugas pengawasan Dewan Komisaris

Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31

Desember 2015 dengan demikian memberikan pelunasan

dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (acquit et

de charge) kepada anggota Dewan Komisaris dan anggota

Direksi Perseroan atas tindakan pengawasan dan pengurusan

yang mereka lakukan untuk tahun buku yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2015.

2. (i) Menyetujui dan menetapkan penggunaan laba bersih

Perseroan untuk tahun buku 2015 sebesar USD9.114.263

sebagai berikut :

a. Pembagian dividen tunai kepada para pemegang

saham sebesar Rp50,- setiap saham atau seluruhnya

sebesar Rp24.000.000.000,-.

b. Sisanya sebagai laba ditahan.

(ii) Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk

melakukan segala tindakan dalam melaksanakan

pembayaran dividen tunai tersebut kepada masing-

masing pemegang saham, termasuk tetapi tidak

terbatas untuk:

a. Memotong sebagian dari dividen tunai yang akan

diterima pemegang saham untuk pembayaran pajak

penghasilan yang akan dikenakan atas dividen tunai

yang merupakan kewajiban pemegang saham,

- The AGMS was attended / represented by a total of

457,005,000 shares with valid voting rights or representing

95,21% of 480,000,000 shares, constituting the total number

of issued and subscribed shares of the Company.

- The EGMS was attended / represented by a total of

457,005,100 shares with valid voting rights, representing

95.21% of 480,000,000 shares, constituting the total number

of issued and subscribed shares of the Company.

AGMS resulted in the following decisions:

1. The acceptance and approval of the Annual Report of the

Company along with the audited financial statements of the

Company & its subsidiaries including the supervision report

of the Board of Commissioners for the accounting year

ending December 31, 2015. Giving full release and discharge

(acquit et de charge) to the members of Board of Directors

and Board of Commissioners of the Company with respect

to the management and supervision duties exercised during

the financial year 2015, to the extent the action carried out

were reported and reflected in the Company’s Annual Report

and Financial Statements.

2. (i) Approval and ratification of the use of Company’s

net profit for the financial year 2015 amounting to

USD9,114,263 as follows:

a. Disbursing a cash dividend of IDR50 / share to

shareholders amounting IDR24,800,000,000.

b. Balance allocated towards Retained Earnings in

the Company

(ii) Grant authority to the Board of Directors to set the

schedule and the procedure of cash dividend payment to

each of the shareholders, including but not limited to:

a. To deduct the withholding tax applicable towards

payment of dividend to shareholders as per

the applicable tax rate in accordance with tax

regulations.



93

dengan tarif sesuai dengan ketentuan perpajakan

yang berlaku;

b. Menetapkan dan/atau merubah jadwal dan tata cara

pembagian dividen tunai tersebut di atas.

c. Mengumumkan dalam surat kabar tentang tata cara

pembayaran dividen tunai tersebut.

3. Memberi kuasa kepada Direksi, untuk melakukan penunjukan

Kantor Akuntan Publik yang terdaftar di Otoritas Jasa

Keuangan untuk mengaudit laporan keuangan Perseroan

untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember

2016 dan memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan

untuk menetapkan jumlah honorarium serta persyaratan lain

penunjukannya.

4. (i) Menyetujui untuk menetapkan gaji atau honorarium

dan tunjangan lain dari anggota Dewan Komisaris untuk

tahun 2016 dengan jumlah maksimum keseluruhan

sebesar Rp3.600.000.000,- per tahun sebelum dipotong

pajak penghasilan.

(ii) Menyetujui untuk menetapkan gaji, uang jasa dan

tunjangan lainnya dari anggota Direksi untuk tahun 2016

dengan jumlah maksimum keseluruhan sebesar

Rp12.500.000.000,- per tahun sebelum dipotong

pajak penghasilan.

RUPS Luar Biasa menghasilkan keputusan-keputusan

sebagai berikut:

1. a. Menyetujui untuk menjaminkan lebih dari 50% jumlah

kekayaan bersih Perseroan dalam satu tahun buku, dalam

satu transaksi atau lebih, baik yang berkaitan satu sama

lain maupun tidak kepada pihak bank atau lembaga

keuangan maupun pihak lain, baik atas fasilitas pinjaman

yang telah diberikan dan/atau akan diberikan kemudian

berikut penambahan dan/atau perubahan dan/atau

perpanjangannya dan/atau pembaharuannya (jika ada),

dengan syarat dan nilai pinjaman yang dianggap baik

oleh Direksi Perseroan.

b. Memberikan kuasa kepada Direksi Perseroan untuk

menandatangani segala surat-surat, perjanjian-perjanjian,

akta-akta dan lain-lain serta melakukan segala sesuatu

b. To determine and/or amend the schedule and

procedure of paying the above mentioned cash

dividend.

c. Announce in the newspaper regarding payments

procedure of cash dividend.

3. To grant power of attorney to the Company’s Board of

Directors to appoint Public Accountants registered with

the Indonesian Financial Services Authority to audit the

Company’s Financial Statements for the financial year ending

on December 31, 2016 and to give authority to the Board of

Directors to determine honorarium together with any other

requirements.

4. (i) Approval to determine remuneration or honorarium and

any other allowances for all members of the Board of

Commissioners for the year of 2016 capped at

IDR3,600,000,000 per year before tax.

(ii) Approval to determine remuneration, service allowance

and other allowances for the Board of Directors for year

2016, capped at IDR12,500,000,000 per year before tax.

EGMS resulted in the following decisions:

1. a. Approval to mortgage more than 50% of the Company’s

net assets in one year book period, in one or more

transactions, related or unrelated to the bank or other

financial institutions or other parties, for any loan

facilities that have been provided and/or subsequently

provided together with the additional and/or amendment

and/or extension and/or renewal (if any), with

requirements and loan value that considered sufficient

by the Board of Directors.

b. To grant power of attorney to the Company’s Board of

Directors, to sign all letters, agreements, deeds, and

other documents required related to the mortgage more



94

yang dianggap perlu sehubungan dengan penjaminan

lebih dari 50% jumlah kekayaan bersih Perseroan dalam

satu tahun buku.

2. a. Menyetujui dan menerima rencana penambahan modal

ditempatkan dan modal disetor Perseroan dengan Tanpa

Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu melalui

program kepemilikan saham Perseroan yang ditawarkan

kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Karyawan

dari Perseroan maupun dari Entitas Anak Perseroan

(“Program Kepemilikan Saham”) dan Investor Strategis

Perseroan, yang seluruhnya ditawarkan sebanyak-

banyaknya 48.000.000 saham atau 10% dari modal

ditempatkan dan disetor Perseroan yang rinciannya serta

syarat dan ketentuannya termuat dalam “Keterbukaan

Informasi” tanggal 16 Mei 2016 serta perubahan terakhir

pada tanggal 20 Juni 2016 yang disusun oleh Direksi

Perseroan dan diumumkan dalam situs web Perseroan

(www.fksmultiagro.com) serta situs web Bursa Efek

Indonesia (www.idx.co.id).

b. Menyerahkan kewenangan dan memberi kuasa penuh

kepada Dewan Komisaris untuk melakukan dan

melaksanakan semua dan setiap tindakan, perbuatan atau

apapun yang disyaratkan oleh peraturan perundangan

yang berlaku atau anggaran dasar Perseroan, atau yang

oleh Dewan Komisaris dipandang perlu untuk dilakukan

dan dilaksanakan, untuk dan dalam rangka melaksanakan

atau merealisasikan pelaksanaan Penambahan Modal

Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

melalui program Management and Employee Stock

Options Program (MESOP) dan Investor Strategis, antara

lain (tetapi tidak terbatas pada):

(i) dari waktu ke waktu, menambah atau meningkatkan

modal ditempatkan dan modal disetor Perseroan

dengan jumlah tambahan seluruhnya tidak melebihi

Rp4.800.000.000 dengan cara, syarat dan ketentuan

lain-lainnya sebagaimana diuraikan dalam butir a

keputusan ini.

(ii) membuat, menerbitkan serta memberlakukan

peraturan, ketentuan dan kebijakan berupa apapun

mengenai pelaksanaan Penambahan Modal Tanpa

Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMTHMETD)

melalui program Management and Employee Stock

than 50% of the Company’s net assets in one year book.

2. a. Approve and accept issued and paid up capital

increase plan of The Company Without Giving Right

to Preemptive through the ownership of shares of the

Company offered to the Board of Directors, Board of

Commissioners and the Employees of the Company

or of a Subsidiary Company (the “Program of Shares

Ownership”) and Company’s Strategic Investors, all of

which are offered at most 48,000,000 or 10% of the

issued and paid up capital of the Company whose details

and terms and conditions contained in the “Disclosure

of Information” dated May 16, 2016 as well as the latest

changes on the date of June 20, 2016 prepared by the

Board of Directors and announced in the Company’s

website (www.fksmultiagro.com) as well as Indonesia

stock Exchange (www.idx.co.id) web site.

b. Delegate powers and give full authority to the Board of

Commissioners to undertake and execute any and all

acts, deeds or anything required by applicable laws and

regulations or the articles of association of the Company,

or by the Board of Commissioners deemed necessary to

be done and implemented, for and in order to implement

or realize the execution of Capital Increase Without

Giving Right to Preemptive through the Management and

Employee Stock Options Program (MESOP) and Strategic

Investors, among others (but not limited to):

(i) from time to time, add or increase the issued and

paid-up capital of the Company with an additional

amount not exceeding Rp4,800,000,000 entirely

by the way, the terms and conditions of others as

described in item a of this decision.

(ii) create, publish and enforce regulations, rules

and policies in the form of anything regarding

the implementation of the execution of Capital

Increase Without Giving Right to Preemptive through

the Management and Employee Stock Options



95

Options Program (MESOP) dan Investor Strategis

(dengan tidak mengurangi peraturan yang berlaku

di bidang Pasar Modal), menetapkan para peserta

yang berhak untuk membeli saham-saham Perseroan

dalam rangka Program MESOP dan menetapkan

harga saham-saham yang akan dibeli oleh para

peserta Program MESOP 2016 dan investor strategis

atau Harga Pelaksanaannya, termasuk (tetapi tidak

terbatas) membuat perubahan atau penyesuaian

terhadap syarat dan ketentuan Program MESOP

dengan peraturan dan persyaratan yang di kemudian

hari dapat diterbitkan oleh instansi yang berwenang

dalam bidang Pasar Modal, termasuk Otoritas Jasa

Keuangan.

Ringkasan risalah RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa Perseroan

pada tahun 2016 telah dimuat dalam surat kabar Media

Indonesia pada tanggal 24 Juni 2016.

Realisasi Hasil Keputusan RUPS tahun 2016:

RUPS Tahunan:

1. Pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham

telah dilaksanakan dengan jadwal:

- Penyampaian jadwal dan tata cara pemberitahuan ke

bursa pada tanggal 24 Juni 2016.

- Cum Dividen Tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi

tanggal 29 Juni 2016.

- Ex Dividen Tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi tanggal

30 Juni 2016.

- Cum Dividen Tunai di Pasar Tunai tanggal 11 Juli 2016.

- Ex Dividen Tunai di Pasar Tunai tanggal 12 Juli 2016.

- Recording date yang berhak atas Dividen Tunai (DPS)

tanggal 11 Juli 2016.

- Pembayaran Dividen Tunai tanggal 15 Juli 2016.

2. Menunjuk akuntan publik yang akan mengaudit laporan

Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2016 yaitu

Purwantono, Sungkoro, & Surja.

Program (MESOP) and Strategic Investors (without

prejudice to the applicable regulations in the

Capital Market), establishes the eligible participants

to purchase shares of the Company within the

framework of 2016 MESOP Program and set a

share price to be purchased by the participants of

2016 MESOP Program and strategic investors or its

Implementation Price, including (but not limited)

to make changes or adjustments to the terms and

conditions of the MESOP Program, with terms and

conditions that can later be issued by the competent

authority in the field of Capital Markets, including the

Financial Services Authority.

The Summary of the Company’s Resolution of Annual General

Meeting of Shareholders and Extraordinary General Meeting of

Shareholders in 2016 has been published in the newspapers,

namely Media Indonesia on June 24, 2016.

Realization of the GMS 2016 Resolutions:

AGMS :

1. The Schedule of Cash Dividend Payment to shareholders has

been implemented on schedule:

- Presentation of the AGMS result and the announcement

in the Jakarta stock exchange on June 24, 2016.

- Shares traded cum dividend in regular and block trade

market dated June 29, 2016.

- Ex-Dividend in Regular Market and Block trade Market

dated June 30, 2016.

- Cum Dividend in Cash Market dated July 11, 2016.

- Ex-Dividend in Cash Market dated July 12, 2016.

- Recording date (the date of Registered Shareholders who

were entitled to receive cash dividend) was July 11, 2016.

- Cash Dividend Payment dated July 15, 2016.

2. To appoint a public accountant to audit the financial

statements of the Company for the financial year of 2016,

namely Purwantono, Sungkoro, & Surja.



96

RUPS Luar Biasa:

Perseroan telah menjaminkan asetnya kepada Coöperatieve

Centrale Raiffeisen-Boerenleenbank B.A.(Rabobank International

Cabang Hong Kong), The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, The Bank Of Tokyo – Mitsubishi UFJ

Limited, Citibank NA dan PT Bank Central Asia Tbk., yang telah

memberikan fasilitas perbankan kepada Perseroan.

Realisasi Hasil Keputusan RUPS tahun 2015:

RUPS Tahunan:

1. Pembayaran dividen tunai kepada para pemegang saham

telah dilaksanakan dengan jadwal:

- Penyampaian jadwal dan tata cara pemberitahuan ke

bursa pada tanggal 29 Juni 2015

- Cum Dividen Tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi

tanggal 6 Juli 2015

- Ex Dividen Tunai di Pasar Reguler dan Negosiasi tanggal 7

Juli 2015

- Cum Dividen Tunai di Pasar Tunai tanggal 9 Juli 2015

- Ex Dividen Tunai di Pasar Tunai tanggal 10 Juli 2015

- Recording date yang berhak atas Dividen Tunai (DPS)

tanggal 9 Juli 2015

- Pembayaran Dividen Tunai tanggal 29 Juli 2015

2. Menunjuk akuntan publik yang akan mengaudit laporan

Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2015 yaitu

Purwantono, Sungkoro, & Surja.

RUPS Luar Biasa:

1. Perseroan telah menjaminkan aset Perseroan kepada

Coöperatieve Centrale Raiffeisen-Boerenleenbank

B.A.(Rabobank International Cabang Hong Kong), The

Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, The

Bank Of Tokyo – Mitsubishi UFJ Limited, Citibank NA dan

PT Bank Central Asia Tbk., yang telah memberikan fasilitas

perbankan kepada Perseroan.

2. Penyesuaian Anggaran Dasar Perseroan telah dinyatakan

dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 24 tanggal

25 Juni 2015 yang dibuat oleh Andalia Farida S.H., M.H.,

Notaris di Jakarta dan telah diterima dan dicatat oleh Menteri

Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam

EGMS :

The Company has mortgaged its assets to Cooperatieve

Centrale Raiffeisen-Boerenleenbank BA (Rabobank International,

Hong Kong Branch), The Hongkong and Shanghai Banking

Corporation Limited, The Bank of Tokyo - Mitsubishi UFJ

Limited, Citibank NA and PT Bank Central Asia Tbk., which has

given banking facilities to the Company.

Realization of the GMS 2015 Resolutions:

AGMS :

1. The payment of cash dividend to shareholders had been

implemented as per schedule:

- Presentation of the AGMS result and the announcement

in the Jakarta stock exchange on June 29, 2015

- Shares traded cum dividend in regular and block trade

market dated July 6, 2015

- Ex-Dividend in Regular Market and Block trade Market

dated July 7, 2015

- Cum Dividend in Cash Market dated July 9, 2015

- Ex-Dividend in Cash Market dated July 10, 2015

- Recording date (the date of Registered Shareholders who

entitled to receive cash dividend) was July 9, 2015

- Cash Dividend Payment dated July 29, 2015.

2. To appoint a public accountant to audit the financial

statements of the Company for the financial year of 2015,

namely Purwantono, Sungkoro, & Surja.

EGMS :

1. The Company has mortgaged its assets to Cooperatieve

Centrale Raiffeisen-Boerenleenbank BA (Rabobank

International, Hong Kong Branch), The Hongkong and

Shanghai Banking Corporation Limited, The Bank of Tokyo -

Mitsubishi UFJ Limited, Citibank NA and PT Bank Central Asia

Tbk., which has given banking facilities to the Company.

2. Adjustment of the Articles of Association has stated in Deed

No. 24 dated June 25, 2015 made by Andalia Farida SH, MH,

Notary in Jakarta and has been accepted and registered by

the Ministry of Law and Human Rights of the Republic of

Indonesia in the Acceptance of Amendment the Articles of



97

Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar

Nomor: AHU-AH.01.02-0951563 tanggal 24 Juli 2015.

3. Penambahan anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi

telah dinyatakan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat

No. 25 tanggal 29 Juni 2015 yang dibuat oleh Andalia

Farida S.H., M.H., Notaris di Jakarta dan telah diterima dan

dicatat oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI dalam

Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No.

AHU-AH.01.03-0951564 tanggal 14 Juli 2015.

2. Dewan Komisaris

Dewan Komisaris merupakan organ dalam Perseroan yang

bertugas melakukan pengawasan atas pelaksanaan tugas dan

tanggungjawab Direksi. Dewan Komisaris bertanggungjawab

dalam mengawasi pelaksanaan rencana usaha Perseroan

beserta anggarannya, menilai kinerja direksi, mengawasi

pelaksanaan keputusan manajemen dan mengawasi efektivitas

pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan. Sesuai dengan ketentuan

yang ditetapkan dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas dan

Anggaran Dasar Perseroan, Direksi wajib meminta persetujuan

dari Dewan Komisaris sebelum mengambil tindakan tertentu

atas kegiatan Perseroan.

Komposisi Dewan Komisaris

Dewan Komisaris Perseroan sesuai dengan hasil keputusan RUPS

Luar Biasa pada tanggal 29 Juni 2015 sebagaimana tertuang

dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 25 adalah

sebagai berikut:

Komisaris Utama : Yus’an

Komisaris : Farhan Rio Gunawan

Komisaris : Then Surianto Eka Prasetyo

Komisaris Independen : Fazwar Bujang

Tugas dan Tanggung Jawab

1. Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan bertanggung

jawab atas pengawasan terhadap kebijakan pengurusan,

jalannya pengurusan pada umumnya, baik mengenai

Perseroan maupun usaha Perseroan, dan memberi nasehat

kepada Direksi.

Association Notification No. AHU-AH.01.02-0951563 dated

July 24, 2015.

3. Additional members of the Board of Commissioners and

Board of Directors members have stated in the Deed No.

25 dated June 29, 2015 made by Andalia Farida SH, M.H.,

Notary in Jakarta and has been accepted and registered

by the Ministry of Law and Human Rights RI Acceptance of

amendment on the Company’s Data notification No. AHU-

AH.01.03-0951564 dated July 14, 2015.

2. The Board of Commissioners (BOC)

The Board of Commissioners in the Company is in charge for

supervising the implementation of tasks and responsibilities

of the Board of Directors. The Board of Commissioners

is responsible for monitoring the implementation of the

Company’s business plan and its budget, assessing the

performance of directors, overseeing the implementation

of management decisions and supervising the effectiveness

in implementation of the Good Corporate Governance. In

accordance with the provisions stipulated in the Law on Limited

Liability Companies and the Articles of Association, the Board of

Directors shall seek approval from the Board of Commissioners

before taking certain actions on the Company’s activities.

Composition of the Board of Commissioners

Board of Commissioners in accordance with the decision of the

Extraordinary General Meeting on June 29, 2015 as stated in

Notarial Deed No. 25 are as follows :

President Commissioner : Yus’an

Commissioner : Farhan Rio Gunawan

Commissioner : Then Surianto Eka Prasetyo

Independent Commissioner : Fazwar Bujang

Responsibilities and Duties

1. The Board of Commissioners supervises and is responsible

for the management policy and management in general,

both regarding the Company or the Company’s businesses,

and providing advice to the Board of Directors.



98

2. Dewan Komisaris wajib membentuk Komite Audit dan dapat

membentuk komite lainnya.

3. Dewan Komisaris setiap waktu dalam jam kerja kantor

Perseroan berhak memasuki bangunan dan halaman atau

tempat lain yang dipergunakan atau yang dikuasai oleh

Perseroan dan berhak untuk memeriksa semua pembukuan,

surat dan alat bukti lainnya, memeriksa dan mencocokkan

keadaan uang kas dan lain-lain serta berhak untuk

mengetahui segala tindakan yang telah dijalankan

oleh Direksi.

4. Direksi dan setiap anggota Direksi wajib untuk memberikan

penjelasan tentang segala hal yang ditanyakan oleh Dewan

Komisaris.

5. Apabila seluruh anggota Direksi diberhentikan sementara

dan Perseroan tidak mempunyai seorangpun anggota Direksi

maka untuk sementara Dewan Komisaris diwajibkan untuk

mengurus Perseroan. Dalam hal demikian Dewan Komisaris

berhak untuk memberikan kekuasaan sementara kepada

seorang atau lebih diantara anggota Dewan Komisaris atas

tanggungan Dewan Komisaris.

6. Pada setiap waktu Dewan Komisaris berdasarkan suatu

keputusan Rapat Dewan Komisaris dapat memberhentikan

untuk sementara waktu seorang atau lebih anggota Direksi

dari jabatannya (jabatan mereka) apabila anggota Direksi

tersebut bertindak bertentangan dengan anggaran dasar

dan/atau peraturan perundang-undangan yang berlaku,

pemberhentian tersebut dengan menyebutkan alasannya.

Pernyataan Komisaris Independen

Perseroan telah memiliki Komisaris Independen dengan kriteria

merujuk kepada Peraturan Otoritas jasa Keuangan Nomor 33/

POJK.04/2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten atau

Perseroan Publik yaitu:

1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai

wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,

memimpin, mengendalikan, atau mengawasi kegiatan

Emiten atau Perseroan Publik tersebut dalam waktu 6 (enam)

bulan terakhir, kecuali untuk pengangkatan kembali sebagai

Komisaris Independen Emiten atau Perseroan Publik pada

periode berikutnya;

2. It is mandatory for the Board of Commissioners to establish

an Audit Committee but can optionally choose to establish

other committees.

3. Members of the Board of Commissioners at any time during

business hours of the Company are entitled to enter the

building and yard or any other place used or controlled by

the Company and are entitled to inspect all books, letters

and other documents, check and match the cash and other

things and entitled to know all the actions taken by the

Board of Directors.

4. Board of Directors and each member of the Board of

Directors are obliged to provide an explanation of all things

asked by the Board of Commissioners.

5. If the Board of Directors are suspended and if the Company

does not have a single member of the Board of Directors,

then for a while, BOC is required to manage the Company.

In such case, the Board of Commissioners reserves the right

to provide temporary power to one or more of the members

of the Board of Commissioners under their responsibility.

6. At any time based on a decision of the Board of

Commissioners board meeting, can temporarily dismiss

one or more members of the Board of Directors from office

(their positions) if members of the Board of Directors are

found to act contrary to the constitution and / or legislation

in force, stating the reason for their dismissal.

Statement of Independent Commissioner

The Company’s independent commissioner needs to fulfill

the criteria as stipulated in the Financial Services Authority

Regulation No. 33 / POJK.04 / 2014 regarding the Board of

Directors and Commissioners of public Company, namely:

1. Has neither worked nor possessed the authority and

responsibility for planning, directing, controlling or

supervising the activities of the Company within the last

6 (six) months, except while seeking re-appointed as the

Independent Commissioner of the issuer or public Company

for the another term.



99

2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak

langsung pada Emiten atau Perseroan Publik tersebut;

3. Tidak mempunyai hubungan Afiliasi dengan Emiten atau

Perseroan Publik, anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi,

atau pemegang saham utama Emiten atau Perseroan Publik

tersebut; dan

4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung maupun

tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha Emiten

atau Perseroan Publik tersebut.

Pernyataan Independensi Komisaris Independen

Komisaris Independen Perseroan memiliki independensi dan

kemandirian dalam melaksanakan tugas, tanggung jawab, dan

wewenangnya dalam melakukan pengawasan terhadap kinerja

Perseroan. Komisaris Independen berkomitmen tidak akan

memanfaatkan Perseroan baik secara langsung maupun tidak

langsung untuk kepentingan pribadi.

Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat

Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Rapat

Dewan Komisaris Perseroan diselenggarakan paling kurang

1 (satu) kali dalam 2 (dua) bulan. Dewan Komisaris juga

mengadakan rapat bersama Direksi secara berkala paling kurang

1 (satu) kali dalam 4 (empat) bulan.

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris

Pada tahun 2016, Dewan Komisaris telah melakukan rapat

sebanyak 6 (enam) kali yaitu: membahas laporan keuangan

tahunan hasil audit, laporan tahunan, persetujuan jaminan aset,

laporan keuangan triwulan I, II, dan III.

2. Does not directly or indirectly own any shares of Issuer or

Public Company;

3. Is not affiliated with the Board of Commissioners, Board

of Directors, and main Shareholders of the Issuer or Public

Company; and

4. Does not have any direct or indirect business relation with

the Issuer or Public Company.

Statement of Independency of the Independent Commissioner

Independent Commissioners are entitled to independency

and autonomy in performing their duties, responsibilities, and

authorities to supervise the Company’s performance. The

Independent Commissioners are committed so as not to take

any direct or indirect advantage of the Company for their

personal interests.

Policies and Implementation Meeting

Pursuant to the Articles of Association, the Board of

Commissioners are expected to hold their board meeting at

least once in 2 (two) months. The Board of Commissioners are

also required to hold meetings with the Board of Directors at

regular intervals, atleast once in 4 (four) months.

Frequency and Attendance of BOC

In 2016, BOC had met 6 (six) times, namely: discuss the audit

results of the annual financial statements, annual reports,

asset purchase agreement and collateral, quarterly financial

statements I, II and III.

Nama

Name

Posisi

Position

Jumlah Kehadiran (x)

Total Attendance (x)

Keterangan

Information

Yus’an

Farhan Rio Gunawan


Fazwar Bujang




Komisaris Independen /

Independent Commissioner

6

5

6

6

-

Tidak hadir 1x karena

sedang tugas luar/

Did not attend 1x because

an assignment outside

-

-



100

Pada tahun 2016 Dewan Komisaris melakukan rapat dengan

Direksi sebanyak 3 (tiga) kali, yaitu: membahas laporan keuangan

tahunan hasil audit, laporan tahunan dan laporan triwulan.

Remunerasi Anggota Dewan Komisaris

Remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris Perseroan

ditetapkan melalui rapat umum pemegang saham dan rapat

umum pemegang saham telah menyetujui untuk menetapkan

remunerasi tahun 2016 bagi Dewan Komisaris sebesar

Rp3.600.000.000,-.

3. Direksi

Direksi merupakan organ dalam Perseroan yang berwenang dan

bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan untuk

kepentingan Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan

Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun

di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan dalam anggaran

dasar Perseroan.

The Board of Commissioners meeting with the Board of

Directors for three (3) times, namely: discuss the audit results

of the annual financial statements, annual reports and quarterly

reports.

Remuneration of Board of Commissioners

Remuneration for the Board of Commissioners established by

the general meeting of shareholders and the general meeting of

shareholders have agreed to establish the remuneration for the

Board of Commissioners of Rp3.600.000.000,- for 2016.

3. Board of Directors

The Board of Directors of the Company are enthrusted with

the requisite authority to responsibly govern the organization,

in the best interests of the Company, in accordance with the

purposes and objectives of the Company. In accordance with

the provisions of the articles of association of the Company,

BOD are the authorized representatives of the Company, both in

and outside the court.

Nama

Name

Posisi

Position



Keterangan

Information

Yus’an

Farhan Rio Gunawan


Fazwar Bujang

Lim Aun Seng

Anand Kishore Bapat

Kusnarto

Liauw Sioe Lian

Bong Kong Fui

Po Indarto Gondo







Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director



3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

-


sedang tugas luar /



-

-

-

-

-

-

-

-



101

Komposisi Direksi

Direksi Perseroan sesuai dengan hasil keputusan RUPS Luar

Biasa pada tanggal 29 Juni 2015 sebagaimana tertuang dalam

Akta Pernyataan Keputusan Rapat Nomor 25 adalah sebagai

berikut:

Direktur Utama : Lim Aun Seng

Direktur : Anand Kishore Bapat

Direktur : Kusnarto

Direktur : Liauw Sioe Lian

Direktur Independen : Bong Kong Fui

Direktur Independen : Po Indarto Gondo

Tugas dan Tanggung Jawab

Lim Aun Seng

Mengawasi operasional Perseroan secara keseluruhan

untuk melaksanakan rencana Perseroan. Secara efektif

mengelola organisasi sumber daya manusia sesuai dengan

kebijakan dan prosedur yang dikeluarkan oleh petugas

yang berwenang. Memastikan bahwa visi & misi Perseroan

secara konsisten disajikan dalam cara yang kuat dan positif

kepada para pemangku kepentingan. Bertanggung jawab

untuk penggalangan dana, perencanaan dan pelaksanaan,

mengidentifikasi kebutuhan sumber daya, meneliti sumber-

sumber pendanaan, membangun strategi pendekatan

kepada para pemberi pinjaman, mengirimkan proposal dan

pengadministrasian dana. Melakukan interaksi antara pemegang

saham dan karyawan, memandu tindakan yang dilakukan

karyawan dalam operasional. Merekomendasikan anggaran

tahunan untuk memperoleh persetujuan pemegang saham

dan hati-hati dalam mengelola sumber daya organisasi dalam

pedoman anggaran terserbut.

Anand Kishore Bapat

Bertanggung jawab untuk urusan Perseroan dan pengembangan

bisnis. Mempertahankan mengawasi departemen sekretariat

Perseroan untuk memastikan kepatuhan yang ditetapkan oleh PT

Bursa Efek Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan. Terlibat dalam

perumusan pengembangan bisnis berencana untuk mendukung

dan mempertahankan pertumbuhan bisnis. Mengevaluasi

proposal proyek dan studi perilaku kelayakan. Menganalisis

Composition of the Board of Directors

The composition of the Board of Directors of the Company as

per the decision of the Extraordinary General Meeting on June

29, 2015 and stated in Notarial Deed No. 25 is follows:

President Director : Lim Aun Seng

Director : Anand Kishore Bapat

Director : Kusnarto

Director : Liauw Sioe Lian

Independent Director : Bong Kong Fui

Independent Director : Po Indarto Gondo

Responsibilities and Duties

Lim Aun Seng

Oversees the overall operations of the Company to implement

corporate plans. Effectively manages the human resources of

the organization according to authorized personnel policies

and procedures. Ensures that Company’s vision and mission

are consistently presented in a strong and positive manner

to stakeholders. Responsible for fundraising, planning and

implementation, identifying resource requirements, researching

funding sources, establishing strategies to approach lenders,

submitting proposals and administrating fundraising. Interfaces

between shareholders and employees, guides the course of

action in operations by employees. Recommends yearly budget

for shareholder approval and prudently manages organization’s

resources within those budget guidelines.

Anand Kishore Bapat

In charge for corporate affairs and business development.

Maintains oversight over corporate secretariat department to

ensure compliance as stipulated by Indonesia Stock Exchange

and Indonesian Financial Services Authority. Involved in

the formulation of business development plans to support

and sustain business growth. Responsible for evaluation of

project proposals and conducting feasibility studies. Conducts



102

fluktuasi harga komoditas dan mata uang. Memantau tren

industri untuk mengevaluasi dampaknya terhadap usaha

Perseroan. Terlibat dalam akuisisi bisnis, penggalangan dana dan

peringkat kredit.

Kusnarto

Bertanggung jawab untuk pengembangan dan implementasi

strategi rantai pasokan untuk mendukung tujuan Perseroan.

Terlibat dalam pengembangan kemampuan dan inisiatif untuk

mendukung kinerja rantai pasokan dalam jangka panjang.

Bertanggung jawab untuk infrastruktur logistik. Mengawasi

kinerja rantai pasokan inti termasuk jadwal kedatangan kapal,

penjadwalan operasi pengeluaran kapal berdasarkan kondisi

pelabuhan, manajemen armada, penyimpanan transit dan atau

pengiriman langsung dan tujuan biaya logistik. Selain itu, juga

kepala cabang untuk wilayah Sumatera Selatan.

Liauw Sioe Lian

Mengelola, dan mengawasi semua aspek arus kas.

Memperkirakan kebutuhan kas untuk keputusan pembiayaan.

Pemodelan keuangan, penyusunan dan pemantauan perkiraan

arus kas Perseroan. Bertanggung jawab untuk evaluasi,

pengembangan dan implementasi sistem manajemen kas

untuk mengoptimalkan efisiensi. Evaluasi opsi pinjaman untuk

membuat rekomendasi. Terlibat dalam menjaga hubungan

perbankan. Mengelola risiko pertukaran mata uang.

Bong Kong Fui

Bertanggung jawab untuk akuntansi, perpajakan dan fungsi

treasury/perbendaharaan. Mengawasi manajemen dan

melakukan koordinasi semua kegiatan pelaporan fiskal yang

termasuk laporan neraca keuangan, melaporkan ke lembaga

pendanaan, pengembangan dan pemantauan anggaran.

Mempertahankan pengendalian internal systemto mengamankan

aset keuangan dari organisasi. Mengawasi koordinasi dan

kegiatan auditor independen untuk menjamin semua masalah

audit diselesaikan, semua masalah kepatuhan terpenuhi dan

penyusunan laporan keuangan tahunan sesuai dengan GAAP

Indonesia dan jadwal tambahan lain yang diperlukan dan

informasi.

comprehensive financial & economic analysis, monitors industry

& emerging trends to evaluate their impact on Company’s

business. Involved in business acquisitions, fund raising and

credit ratings.

Kusnarto

In charge for the development and implementation of

supply chain strategy to support Company goals. Involved in

developing capabilities and initiatives to support supply chain

performance over the long term. Responsible for logistic

infrastructure. Monitors core supply chain performance

which includes vessel arrival schedules, scheduling discharge

operations based on port conditions, fleet management, transit

storage and or direct deliveries and logistic cost objectives. In

addition, is also the branch head for South Sumatra region.

Liauw Sioe Lian

Manage, and supervise all aspects of cash flow. Forecasting

cash requirements for financing decisions. Financial

modelling, preparation and monitoring Company’s cash flow

forecasts. Responsible for the evaluation, development and

implementation of cash management systems to optimize

efficiencies. Evaluation of borrowing options to make

recommendations. Involved in maintaining banking relationship.

Managing forex risks.

Bong Kong Fui

In charge for accounting, taxation and treasury function.

Oversee the management and coordination of all fiscal

reporting activities that includes balance sheet reports, reports

to funding agencies, development and monitoring of budgets.

Maintain internal control system to safeguard financial assets

of the organization. Oversee the coordination and activities of

independent auditors ensuring all audit issues are resolved, all

compliance issues are met and the preparation of the annual

financial statements is in accordance with Indonesian GAAP and

other required supplementary schedules and information.



103

Po Indarto Gondo

Bertanggung jawab untuk pengadaan dan penjualan komoditas

di seluruh cabang. Bertanggung jawab untuk mengelola

risiko harga komoditas. Perencanaan, pengembangan dan

memberikan strategi komersial untuk kepala penjualan,

pembelian dan manajer cabang. Memastikan bahwa operasi

bisnis tetap efisien dan efektif, bahwa manajemen yang tepat

dari sumber daya, distribusi barang dan jasa kepada pelanggan

dilakukan. Mempertahankan pengawasan dalam bentuk papan

pedoman instrumen, agar mudah untuk meninjau indikator

kunci dalam memenuhi kebutuhan organisasi.

Kebijakan dan Pelaksanaan Rapat

Sesuai ketentuan dalam Anggaran Dasar Perseroan, Rapat

Direksi Perseroan diselenggarakan secara berkala 1 (satu) kali

dalam setiap bulan. Direksi juga mengadakan rapat bersama

Dewan Komisaris secara berkala paling kurang 1 (satu) kali dalam

4 (empat) bulan.

Frekuensi dan Tingkat Kehadiran Direksi

Pada tahun 2015, Direksi telah melakukan rapat sebanyak 12

(dua belas) kali yaitu: membahas laporan keuangan tahunan hasil

audit, laporan tahunan, persetujuan pembelian aset dan jaminan,

laporan kinerja perbulan, laporan keuangan triwulan I, II dan III.

Semua anggota Direksi 100% hadir dalam rapat tersebut.

Po Indarto Gondo

In charge for procurement and sale of commodities across

branches. Responsible for managing commodity price risk.

Planning, developing and cascading commercial strategy to

the head of sale, purchase and branch managers. Ensuring that

business operations remain efficient and effective, that proper

management of resources, distribution of goods and services

to customers is conducted. Maintaining oversight in the form

of dashboards, convenient for reviewing key indicators to fulfill

organizational requirements.

Policies and Implementation of Meeting

In accordance with the Company’s Articles of Association, the

Board of Directors are required to meet on a regular basis,

once every month. The Board of Directors are also required

to conduct joint meetings with the Board of Commissioners

periodically, at least in four months.

Frequency and Attendance of the Board of Directors

In 2016, the Board of Directors convened monthly boad

meetings, meeting on twelve occasions. The agenda of their

meetings covered multitude of issues. They discussed and

reviewed amongst others, the audited financial results of the

Company & its subsidiaries, the annual report, asset purchase

agreement and collateral pledged, monthly performance

reports, quarterly financial statements. All 12 meetings were fully

attended by members of the Board of Directors.

Nama

Name

Posisi

Position



Keterangan

Information

Lim Aun Seng

Anand Kishore Bapat

Kusnarto

Liauw Sioe Lian

Bong Kong Fui

Po Indarto Gondo


Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director



12

12

12

12

12

12

-

-

-

-

-

-



104

Direksi melakukan rapat dengan Dewan Komisaris sebanyak 3

(tiga) kali, yaitu: membahas laporan keuangan tahunan hasil

audit, laporan tahunan dan laporan triwulan.

Remunerasi Anggota Direksi

Remunerasi bagi anggota Direksi Perseroan ditetapkan

melalui rapat umum pemegang saham dan rapat umum

pemegang saham telah menyetujui untuk memberikan total

remunerasi tahun 2016 kepada Direksi Perseroan sebesar

Rp12.500.000.000,-

Untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi para anggota

Direksi, Perseroan memberikan kesempatan untuk mengikuti

pelatihan-pelatihan dan seminar yang diselenggarakan oleh

pihak luar.

The joint meeting of the Board of Directors with the Board of

Commissioners was convened thrice to discuss amongst others,

the quarterly financials, audited financials, annual report.

Members Remuneration of the Board of Directors

Remuneration for the Board of Directors is determined by the

general meeting of shareholders each year. For 2016, it was

agreed to allocate and provide an annual remuneration package

amounting to IDR12,500,000,000,00 for the Company’s Board

of Directors.

To improve the ability and competence of the members of the

Board of Directors, the Company provides the opportunity to

attend trainings and seminars organized by various institutions.

Nama

Name

Posisi

Position



Keterangan

Information

Yus’an

Farhan Rio Gunawan


Fazwar Bujang

Lim Aun Seng

Anand Kishore Bapat

Kusnarto

Liauw Sioe Lian

Bong Kong Fui

Po Indarto Gondo







Direktur / Director

Direktur / Director

Direktur / Director



3

2

3

3

3

3

3

3

3

3

-


sedang tugas luar /



-

-

-

-

-

-

-

-



105

4. Komite Audit

Komite audit Perseroan dibentuk berdasarkan Peraturan

BAPEPAM Nomr IX.1.5 tentang pembentukan dan pelaksanaan

kerja komite audit, yang merupakan lampiran keputusan Ketua

BAPEPAM Nomor : Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September

2004 sebagaimana telah diubah dan menjadi lampiran

keputusan BAPEPAM-LK Nomor 643/BL/2012 tanggal 7

Desember 2012.

Susunan anggota Komite Audit Perseroan sejak bulan Juni 2015

adalah sebagai berikut :

Ketua Komite : Fazwar Bujang

Anggota Komite : Michael Soetanta

Anggota Komite : Rachmad

4. Audit Committee

The audit committee of the Company has been established

based on BAPEPAM Regulation No. IX.1.5 governing the

establishment and implementation of audit committee’s work

and appears as an annexure to BAPEPAM Chairman circular No.

Kep-29 / PM / 2004, dated 24 September 2004 issued by, which

was further amended by BAPEPAM Chairman’s circular No. 643 /

BL / 2012 dated December 7, 2012.

Composition of the Company’s Audit Committee in effect from

June 2015 is as follows:

Chairman : Fazwar Bujang

Member : Michael Soetanta

Member : Rachmad



106

Profil Komite AuditAudit Committee Profile

Rachmad

Anggota / Member

Warga Negara Indonesia / Indonesian Citizen

66 Tahun / 66 Years Old

Fazwar Bujang

Ketua / Chairman



Sesuai surat keputusan Dewan Komisaris tanggal 23 Juni 2015,

beliau diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan.

Saat ini beliau juga menjabat sebagai anggota Komite Audit di

PT Malindo Feedmill Tbk. (sejak tahun 2006) dan PT Dharma

Satya Nusantara Tbk. (sejak tahun 2013). Selain itu, beliau juga

menjabat sebagai Komisaris di PT Herfinta Farm & Plantation

(sejak tahun 2011); Komisaris Independen di PT Inovisi Infracom

Tbk. (sejak tahun 2008) dan Komisaris Utama di PT Minna Padi

Asset Management (sejak tahun 2007). Sebelumnya, beliau

bertugas di Badan Pembinaan Hukum Nasional, Kementerian

Hukum dan HAM (1977 - 1998) serta di Pengawas Pasar Modal

Badan dan Lembaga Keuangan (1978-2006). Beliau meraih gelar

di bidang Hukum dari Universitas Diponegoro, Semarang pada

tahun 1976.

In accordance with the appropriate decree of the Board of

Commissioners on June 23, 2015, he was appointed to the Audit

Committee of the Company. He is currently also serving as a

member of the Audit Committees in PT Malindo Feedmill Tbk.

(since 2006) and PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (since 2013).

Additionally, he is a Commissioner in PT Herfinta Farm

& Plantation (since 2011); an Independent Commissioner in

PT Inovisi Infracom Tbk. (since 2008) and President

Commissioner in PT Minna Padi Asset Management (since 2007).

In the past, he had served in the Department of Justice’s Agency

for National Legal Development (1977 – 1998) as well as in

Capital Market’s Supervisory a Agency and Financial Institution in

various capacities (1978 – 2006). He received his degree in Law

from the University of Diponegoro, Semarang in 1976.

Profil dapat dilihat pada Profil Dewan Komisaris

Profile can be seen in the Board of Commissioners Profile



107

Berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris tanggal 23 Juni

2015, beliau diangkat sebagai anggota Komite Audit Perseroan.

Beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Goku

Resources (sejak Mei 2012). Sebelumnya beliau adalah seorang

Konsultan Keuangan Perseroan di PT Permata Birama Sakti

(2010-2012); Konsultan Investasi di California, USA (2002 -

2010); Direktur Sistem & Operasional di Nuri Holdings, Singapura

(1999 - 2002); Direktur Keuangan di Bank Dagang Nasional

Indonesia (1992 - 1998); Senior Konsultan Keuangan di Wells

Fargo Bank, San Francisco, California (1986 - 1992); Analis

Programer Keuangan di World Airways, Oakland, California

(1986) & Allied International Sales Corp, Houston, Texas (1984-

1986) dan sebagai Gas Engineer di Atlantic Richfield, Jakarta

(1979-1983). Beliau meraih gelar Master of Art (Financial

Economics) dari University of San Francisco, CA. pada tahun

1989; Diploma Programming dari Computer Learning Center

di Houston, Texas pada tahun 1986 dan Bachelor of Science

(Mechanical Engineering) dari University of Wisconsin pada

tahun 1979.


Commissioners on June 23, 2015, he was appointed to the

Audit Committee of the Company. He is also the Chief Financial

Officer in PT Goku Resources (since May 2012). Previously he

was a Corporate Finance Consultant for PT Permata Birama

Sakti (2010-2012); an Investment Consultant in California,

USA (2002 - 2010); Director of System & Operations in Nuri

Holdings, Singapore (1999 – 2002); Finance Director in Bank

Dagang Nasional Indonesia (1992 – 1998); Senior Financial

Consultant in Wells Fargo Bank, San Francisco, California

(1986 – 1992); Financial Programmer Analyst in World Airways,

Oakland, California (1986) & Allied International Sales Corp,

Houston, Texas (1984 – 1986) and as a Gas Engineer in Atlantic

Richfield, Jakarta (1979 – 1983). He received his Master of Art

(Financial Economics) from University of San Francisco, CA. in

1989; Programming Diploma from Computer Learning Center

in Houston, Texas in 1986 and Bachelor of Science (Mechanical

Engineering) from University of Wisconsin, in 1979.

Michael L. Soetanta

Anggota / Member

Warga Negara Amerika / American Citizen




108

- Penunjukkan Komite Audit:

Komite Audit Perseroan diangkat dan diberhentikan

berdasarkan surat keputusan Dewan Komisaris dan

dilaporkan dalam rapat umum pemegang saham.

- Masa tugas Komite Audit

Masa tugas anggota Komite Audit tidak boleh lebih lama dari

masa jabatan Dewan Komisaris sebagaimana diatur dalam

anggaran dasar dan dapat dipilih kembali hanya untuk 1

(satu) periode berikutnya.

- Independensi Komite Audit:

Yang dapat menjadi Anggota Komite Audit adalah:

a. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan Publik,

Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa Penilai Publik atau

pihak lain yang memberi jasa audit, jasa non audit atau

jasa konsultasi lain pada Perseroan dalam waktu 6 (enam)

bulan terakhir;

b. Bukan merupakan orang yang mempunyai wewenang

dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin,

atau mengendalikan kegiatan Perseroan dalam waktu 6

(enam) bulan terakhir, Kecuali Komisaris Independen;

c. Tidak memiliki saham baik langsung maupun tidak

langsung dalam Perseroan;

d. Tidak memiliki hubungan afiliasi dengan anggota

Dewan Komisaris, Direksi atau Pemegang Saham Utama

Perseroan;

e. Tidak memiliki hubungan usaha baik langsung maupun

tidak langsung yang berkaitan dengan kegiatan usaha

Perseroan.

- Tugas dan Tanggungjawab Komite Audit:

Komite Audit bertugas membantu Dewan Komisaris dalam

melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan terhadap

pengurusan Perseroan yang dilakukan oleh Direksi, menelaah

laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada

Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan

perhatian Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas

- Appointment of Audit Committee:

The appointment and dismissal of Audit Committee is

carried out by virtue of Board of Commissioners’s decision

and reported in the general meeting of shareholders.

- The tenure of Audit Committee

The tenure of Audit Committee members cannot exceed

the service tenure of Board of Commissioners as set in the

Company’s articles of association and can only be extended

for one subsequent period upon reelection.

- Independence of the Audit Committee:

Only such members can be included in the Audit Committee

who,

a. Are not a part of public accounting firm, legal counsel

office, or other parties providing either audit /non-

audit services and/or other consulting services to the

Company in the past last six (6) months prior to being

appointed by the Board of Commissioners.

b. Had neither held the authority nor the responsibility

for planning, directing, or controlling the activities

of the Company in the past 6 (six) months (unless an

Independent Commissioner);

c. Do not own any shares, either directly or indirectly in the

Company;

d. Are neither related to the Board of Commissioners nor

to the Board of Directors nor to the Company’s Major

Shareholders either by marriage or by descent up to the

second generation, either horizontally and /or vertically;

e. Do not have any sort of business relationship, that

is either directly or indirectly related to the business

activities of the Company.

- Responsibilities and Duties of the Audit Committee:

The Audit Committee assists the Board of Commissioners

in performing its duties to oversee the Company’s

management by Board of Directors, review the report or

matters submitted by Board of Directors to the Board of

Commissioners, identify issues that require the attention of

Board of Commissioners, and carry out other tasks related



109

lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara

lain meliputi:

a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang

dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan,

proyeksi, dan informasi keuangan lainnya;

b. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap

peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal

dan peraturan perundang-undangan lainnya yang

berhubungan dengan kegiatan Perseroan;

c. Memberikan pendapat independen dalam hal terjadi

perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan

atas jasa yang diberikan;

d. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris

mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada

independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee;

e. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan

oleh Auditor Internal dan mengawasi pelaksanaan tindak

lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal;

f. Melakukan penelaahan terhadap aktivitas pelaksanaan

manajemen risiko yang dilakukan oleh Direksi, jika

Perseroan tidak memiliki fungsi pemantau risiko di bawah

Dewan Komisaris;

g. Menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses

akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan;

h. Menelaah dan memberikan saran kepada Dewan

Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan

kepentingan Perseroan;

i. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi

Perseroan;

j. Sebelum tahun buku berjalan, Komite Audit wajib

menyusun dan menyampaikan Rencana Kerja (Work Plan)

tahunan kepada Dewan Komisaris untuk ditetapkan/

finalisasi;

k. Membuat laporan triwulanan dan laporan tahunan

kepada Dewan Komisaris.

- Wewenang Komite Audit:

a. Mengakses dokumen, data, dan informasi Perseroan

tentang karyawan, dana, aset, dan sumber daya yang

diperlukan;

to the duties of the Board of Commissioners which amongst

others include:

a. Reviewing financial information to be released by the

Company, including financial reports, projections and

other financial information.

b. Reviewing the Company’s compliance with laws and

regulations of the capital markets and other relevant

regulations associated with corporate activities.

c. Providing independent opinion in the event of

disagreements between management and accounting for

services rendered;

d. Providing recommendations to the Board on the

appointment of accountants based on independence,

the scope of the assignment, and the fee;

e. Reviewing the implementation of audit by the Internal

Auditor and oversee the implementation of the follow-up

by the Board of Directors on the findings of the internal

auditor;

f. Reviewing the implementation of risk management

activities carried out by the Board of Directors, in case

the Company does not have a risk monitoring function

under the Board of Commissioners;

g. Examining complaints relating to accounting and

financial reporting processes of the Company;

h. Reviewing and providing advice to the Board in relation

to the potential conflict of interest of the Company;

i. Maintaining confidentiality of documents, data and

information of the Company;

j. Preparation and submission of annual work plan before

the beginning of each financial year to the Board of

Commissioners for finalization;

k. Presenting quarterly and annual reports to the Board of

Commissioners.

- The authority of the Audit Committee:

a. To access documents, data, and information about the

Company’s employees, funds, assets, and resources

required;



110

b. Berkomunikasi langsung dengan karyawan, termasuk

Direksi dan pihak yang menjalankan fungsi audit internal,

manajemen risiko, dan Akuntan terkait tugas dan

tanggung jawab Komite Audit;

c. Melibatkan pihak independen di luar anggota Komite

Audit yang diperlukan untuk membantu pelaksanaan

tugasnya; dan

d. Melakukan kewenangan lain yang diberikan oleh Dewan

Komisaris

- Rapat Komite Audit:

1. Komite Audit mengadakan rapat secara berkala paling

sedikitnya 3 (tiga) bulan sekali;

2. Rapat Komite Audit hanya dapat dilaksanakan apabila

dihadiri oleh lebih dari ½ (satu per dua) jumlah anggota;

3. Jika dianggap perlu, Komite Audit dapat mengundang

pihak lain yang terkait dengan materi rapat untuk hadir

dalam rapat Komite Audit;

4. Keputusan rapat Komite Audit diambil berdasarkan

musyawarah untuk mufakat;

5. Setiap rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah

rapat, termasuk apabila terdapat perbedaan pendapat

(dissenting opinions), yang ditandatangani oleh seluruh

anggota Komite Audit yang hadir dan disampaikan

kepada Dewan Komisaris.

Pada tahun 2016, Komite Audit telah mengadakan rapat Komite

Audit sebanyak 4 kali dengan tingkat kehadiran 100%.

Laporan singkat pelaksanaan Komite Audit pada tahun 2016:

Pada tahun 2016 Komite Audit telah melaksanakan tugas dan

tanggungjawabnya dengan kegiatan sebagai berikut:

• Menghadiri dan memberikan masukan pada rapat gabungan

yang dilaksanakan bersama Dewan Komisaris, Direksi dan

Komite Audit.

• Melaksanakan rapat dengan internal audit untuk membahas

report audit.

• Membahas laporan keuangan konsolidasi triwulan dan akhir

tahun/tahunan.

b. To communicate directly with employees, including

Directors and those who perform the function of internal

audit, risk management, and accounting-related duties

and responsibilities of the Audit Committee;

c. If required, to involve independent members outside

of the Audit Committee members to assist in the

implementation of their duties; and

d. To carry out other work based on power of attorney from

the Board of Commissioners

- Audit Committee Meeting:

1. The audit committee conducts routine meetings once in

3 months;

2. The audit committee meeting can only be held if it is

attended by atleast ½ (one for every two) of the total

members;

3. If necessary, the audit committee can invite others

concerned by circulating the matter to be discussed

during the audit committee meeting;

4. The decisions of the audit committee meeting will be

based on the principle of negotiation for consensus;

5. The Minutes of meetings drafted for every audit

committee meeting includes dissenting opinions (if any)

and are duly signed before submitting to the Board of

Commissioners.

In 2016, the Audit Committee have commenced the Audit

Committee Meeting 4 times with a 100% attendance rate.

A brief summary of the work carried by the Audit Committee in

2016:

During 2016, the Audit Committee’s scope of work involved the

following:

• Attending and providing input to the joint meetings

conducted between Board of Commissioners, Board of

Directors and Audit Committee.

• Holding meetings with the internal auditor to discuss the

audit report.

• Discussing the consolidated financials, quarterly and annual.



111

• Menelaah kepatuhan terhadap peraturan perundangan yang

berlaku.

• Memberikan masukan untuk penyempurnaan rencana kerja

tahunan internal audit.

• Membahas kinerja Perseroan secara umum dan kecukupan

keterbukaan laporan keuangan.

Berdasarkan hasil penelaahan Komite Audit, Komite Audit

melaporkan bahwa dalam tahun buku 2016 tidak diketemukan

adanya pelanggaran yang dilakukan oleh Perseroan terhadap

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan tidak

ditemukan adanya kekeliruan/kesalahan dalam penyusunan

laporan keuangan.

5. Komite Nominasi dan Remunerasi

Pada tahun 2016 Perseroan belum memiliki Komite Nominasi

dan Remunerasi. Perseroan telah memiliki Prosedur Standar

Operasi dalam penetapan remunerasi anggota Dewan Komisaris

dan Direksi serta prosedur nominasi, dengan melibatkan jasa dari

konsultan Sumber Daya Manusia.

Perseroan selalu mempertimbangkan remunerasi yang wajar

bagi setiap karyawannya sesuai dengan tugas dan tanggung

jawabnya dan peraturan yang berlaku di ketenagakerjaan serta

pasar tenaga kerja. Remunerasi tambahan yang berhubungan

dengan kinerja Perseroan akan dikaitkan dengan bonus dan

atau insentif yang akan diberikan. Perseroan akan memberikan

bonus jika kinerja Perseroan lebih baik dari sebelumnya. Bonus

merupakan apresiasi Perseroan dengan kinerja Perseroan. Gaji

atau upah berdasarkan kepada kinerja individu yang diukur

dengan performance appraisal yang dilakukan setiap tahun.

6. Sekretaris Perusahaan

Sebagai Perseroan publik dan sesuai ketentuan pasar modal,

Perseroan perlu untuk membentuk Sekretaris Perusahaan

(Corporate Secretary). Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab

langsung kepada Direksi dan merupakan pejabat penghubung

antara Perseroan dengan Otoritas Jasa Keuangan, PT Bursa

• Reviewing compliance towards prevailing laws and

regulations.

• Providing input for the improvement of annual internal audit

work plan.

• Discussing the Company’s performance in general and

assessing the adequacy of disclosures in the financial report.

Based on their evaluation, the Audit Committee did not find any

violation of prevailing laws or regulations in the fiscal/financial

year 2016 nor did it find any factual mistake or error in the

financial statements.

5. Nomination and Remuneration Committee

In 2016, the Company did not have a Nomination and

Remuneration Committee. However in determining the

nomination & remuneration for Board of Commissioners and

Board of Directors, the services of HR consulting was engaged.

In deciding an employee’s remuneration package, Company

policy evaluates the role and responsibilities associated

with the position and job description. At the same time, due

consideration and attention is paid to industry standards and

prevailing regulations. The overall compensation includes

bonus component, which is depends on the financial result

achieved by the Company each year. The disbursement of

Bonus is a token of appreciation by the Company, extended to

its employees for their contribution towards delivering a good

result. The annual increase in employee salary or wages is based

on yearly performance appraisal.

6. Corporate Secretary

As a public Company and in accordance with the capital

markets, the Company needs to appoint a Corporate Secretary

(Corporate Secretary). The Corporate Secretary is directly

responsible to the Board of Directors and is the liaison officer

between the Company and the Financial Services Authority,



112

Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia dan seluruh

pemangku kepentingan.

- Tugas Sekretaris Perusahaan:

a. Mengikuti perkembangan pasar modal khususnya

peraturan-peraturan yang berlaku dibidang pasar modal;

b. Memberikan masukan kepada Direksi dan Dewan

Komisaris dalam pelaksanaan kepatuhan dan pemenuhan

peraturan-peraturan perundang-undangan di bidang

pasar modal.

c. Penyampaian laporan kepada Otoritas Jasa Keuangan,

PT Bursa Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek

Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan.

d. Menyelenggarakan rapat umum pemegang saham, publik

ekspose dan aksi korporasi Perseroan.

e. Sebagai penghubung antara Perseroan, Otoritas Jasa

Keuangan, PT Bursa Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral

Efek Indonesia dan seluruh pemangku kepentingan.

Sekretaris Perusahaan sejak tanggal 10 September 2001 hingga

saat ini dijabat oleh Sofia Ridmarini.

the Indonesia Stock Exchange, Indonesia Central Securities

Depository and all stakeholders.

- The tasks of Corporate Secretary:

a. To follow the capital market developments, particularly

the regulations which prevail in the capital market.

b. Provide necessary information to the public regarding

the corporate condition and outlook.

c. Provide inputs to The Board of Directors for fulfillment

of regulations, particularly capital market regulations,

Company’s act and their respective implementation

guidelines.

d. To act as a contact person between the Company,

Indonesian Financial Services Authority, Indonesian Stock

Exchange, Central Securities Depository and the public.

e. The Corporate Secretary functions as a liaison officer

between the Company and the Indonesian Financial

Services Authority, Indonesia Stock Exchange, Central

Securities Depository and the public.

Since 10 September 2001 until now, the Corporate Secretary

position is held by Sofia Ridmarini.

Profil Sekretaris PerusahaanCorporate Secretary Profile

Berdasarkan surat Direksi tanggal 10 September 2001, beliau

diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan. Sebelum bergabung

dengan Perseroan, beliau menjabat sebagai Legal Officer di PT

Bakrie Finance Corporation Tbk. (1995-2001). Beliau meraih

gelar Sarjana Hukum dari Universitas Trisakti pada tahun 1995.


Directors on September 10, 2001, she has been the Company

Secretary of the Company. Prior to joining the Company, she

was the Legal Officer in PT Bakrie Finance Corporation Tbk.

(1995-2001). She received her degree in Law from Trisakti

University in 1995.

Sofia Ridmarini

Sekretaris Perusahaan / Corporate Secretary





113

- Pelatihan yang diikuti: - Training attended

Seminar

Workshop/Issuer Gathering

Tanggal

Date

Penyelenggara

Organizer

Sosialisasi Peraturan Pencatatan dan Pelatihan IDXnet /

Listing Rule Socialization and Training IDXNET

Sosialisasi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan 2016 (POJK) /

Socialization of the Financial Services Authority Regulations 2016

Penerapan perubahan PSAK Tahun 2016, Pelaksanaan Annual Report

sesuai ketentuan OJK, GCG & Asean CG Scorecard /

Application of SFAS changes in 2016, implementation of the FSA

Annual Report In accordance CONDITIONS, GCG and Asean CG

Scorecard

Workshop Keterbukaan Informasi bagi Emiten/Perseroan Publik /

Workshop on Information Disclosure for Issuers / Public Companies

25 Februari 2016 /

25 February 2016

15 Maret 2016 /

15 March 2016

1 Juni 2016 /

1 June 2016

17 November 2016 /

17 November 2016

PT Bursa Efek Indonesia /

Indonesia Stock Exchange

Asosiasi Emiten Indonesia /

Indonesian Public Listed

Companies Association

PT Kustodian Sentral Efek

Indonesia / Indonesia Central

Securities Depository

Otoritas Jasa Keuangan /

Financial Services Authority

- Uraian singkat pelaksanaan tugas Sekretaris Perusahaan pada

tahun 2016, antara lain:

• Memandu Perseroan untuk senantiasa patuh terhadap

peraturan pasar modal, dan mengikuti perkembangan

peraturan baru untuk selanjutnya memastikan bahwa

Perseroan mengimplementasikan peraturan-peraturan

tersebut.

• Menyampaikan keterbukaan informasi, laporan berkala

kepada Otoritas Jasa Keuangan dan PT Bursa Efek

Indonesia.

• Mengkordinasikan penyelenggaraan RUPS Tahunan dan

RUPS Luar Biasa pada tanggal 22 Juni 2016.

• Mengkordinasikan penyelenggaraan Publik Ekspose

Tahunan pada tanggal 5 Desember 2016.

• Menjadi anggota team penyusun laporan tahunan.

• Hadir dalam rapat Dewan Komisaris dan Direksi.

• Mengikuti seminar, workshop, dan pertemuan yang

diadakan oleh Otoritas Jasa Keuangan, PT Bursa Efek

Indonesia, dan Asosiasi Emiten Indonesia.

- A brief summary of the work carried by Corporate Secretary

during 2016 is as follows:

• Steering the Company to ensure compliance with capital

market regulations, and kept tab of new regulations to

further guarantee that the Company implemented such

regulations;

• Maintaining the transparency of information, periodically

reporting to Indonesian Financial Services Authority and

Indonesia Stock Exchange;

• Coordinating the Annual General Meeting of

Shareholders and Extraordinary General Meeting of

Shareholders held on June 22, 2016;

• Coordinating the implementation of Annual Public

Expose on December 5, 2016;

• Contributing towards drafting the annual report;

• Attending meetings conducted by Board of

Commissioners and Board of Directors;

• Attending seminars, workshops and meeting PIC from

Indonesian Financial Services Authority, Indonesia Stock

Exchange, Indonesia Central Securities Depository,

Indonesian Public Listed Companies Association.



114

7. Unit Audit Internal

Sebagai bentuk kepatuhan Perseroan terhadap ketentuan pasar

modal, Perseroan telah membentuk Unit Audit Internal.

Perseroan juga telah menyusun Piagam Unit Audit Internal

sebagai pedoman dalam menetapkan fungsi audit internal.

Piagam tersebut mengatur tentang wewenang dan

tanggungjawab serta metode kerja untuk memastikan proses

unit audit internal yang efektif di Perseroan.

- Struktur, Kedudukan dan Pertanggungjawaban Unit Audit

Internal

• Unit audit internal dipimpin oleh seorang kepala unit

audit internal.

• Kepala unit audit internal diangkat dan diberhentikan

oleh Direktur Utama atas persetujuan Dewan Komisaris.

• Direktur Utama dapat memberhentikan kepala unit

audit internal setelah mendapat persetujuan Dewan

Komisaris, jika kepala unit audit internal tidak memenuhi

persyaratan sebagai auditor kepala unit audit internal

sebagaimana diatur dalam peraturan ini atau gagal atau

tidak cakap menjalankan tugasnya sebagaimana diatur

dalam Piagam Unit Audit Internal.

• Unit audit internal melaporkan dan bertanggungjawab

kepada Direktur Utama Perseroan.

- Tugas dan Tanggung Jawab Unit Audit Internal:

a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal

tahunan.

b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian

interen dan sistem manajemen risiko.

c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan

efektivitas di berbagai bidang fungsi Perseroan.

d. Menyediakan informasi yang obyektif tentang aktivitas

audit pada semua tingkat manajemen.

e. Mempersiapkan laporan hasil audit dan menyampaikan

laporan tersebut kepada Direktur Utama.

f. Memantau, menganalisa dan melaporkan pelaksanaan

tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan.

g. Bekerja sama dengan komite audit.

7. Internal Audit Unit

To comply with the provisions of the Company’s capital markets,

the Company has established the Internal Audit Unit.

The Company had already drafted an Internal Audit Unit

Charter to serve as a guideline for establishing the internal audit

function. The charter governs the authority and responsibility

along with work methods for ensuring an effective internal audit

unit process in the Company.

- Structure, position and responsibility of the Internal Audit

Unit

• Internal audit unit headed by a head of internal audit unit

head.

• The internal audit unit is appointed by the President

Director after seeking consent from the Board of

Commissioners.

• The President Director reserves the right to dismiss the

internal audit unit after seeking necessary approval from

Board of Commissioners if the Internal Auditor is either

found incapable of performing the required tasks or fails

in his duty to perform such tasks as stipulated in the

Internal Audit Charter of the Company.

• The internal audit unit reports to and is answerable to the

President Director of the Company.

- Responsibilities and Duties of the Internal Audit Unit:

a. To formulate and execute the annual internal audit plan.

b. To examine and evaluate the performance of internal

control and risk management system.

c. To examine and evaluate the efficiency and effectiveness

across various organizational functions.

d. To provide objective information regarding investigation

activities for every level of management.

e. To prepare the audit report and submit it to the President

Director.

f. To monitor, analyze and report the realization of

improvement activities.

g. To co-operate with audit committee.



115

h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan

unit audit internal yang dilakukannya.

i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan.

Kepala Unit Audit Internal sejak tanggal 22 Juli 2014 hingga saat

ini dijabat oleh Erwin Simardjo.

- Uraian Singkat Pelaksanaan Tugas Unit Audit Internal tahun

2016:

• Melaksanakan audit di kantor pusat Perseroan, pabrik dan

5 kantor cabang Perseroan.

• Memantau pelaksanaan rekomendasi audit yang telah

disepakati.

• Menyelenggarakan audit operasional dengan terfokus

pada verifikasi aset tetap, mekanisme pengendalian

persediaan dan sistem manajemen kas.

Hasil pemeriksaan dari unit audit internal disampaikan kepada

Direksi dan manajemen terkait dalam meningkatkan efektifitas

pengendalian internal.

h. To arrange an evaluation program about the quality of

internal audit unit activities.

i. To conduct special examination if required.

Since 22 July 2014 until now, the head of Internal Audit Unit

position is held by Erwin Simardjo.

- A Brief Summary of the Tasks Carried Out by the Internal

Auditor Unit in 2016:

• Performing an audit in the Head office and across

branches.

• Reviewing the implementation of previously agreed audit

recommendations.

• Carrying out operational audit, focusing on verification

of fixed assets, inventory control mechanism and cash

management system.

The findings of internal audit unit were presented to the Board

of Directors and concerned managers for improving the

effectiveness of internal control.

Profil Auditor InternalInternal Auditor’s Profile

Berdasarkan surat keputusan Direksi tanggal 22 Juli 2014, beliau

diangkat sebagai kepala Unit Audit Internal Perseroan. Beliau

mulai bergabung dengan Perseroan pada tahun 1999 dan

menjabat sebagai pengendali keuangan sebelum menjadi Audit

Internal. Beliau meraih gelar Sarjana Ekonomi dan Akuntansi dari

Universitas Surabaya pada tahun 1999 dan Master of Finance

dari Universitas Airlangga pada tahun 2012.


Directors on July 22, 2014, he was appointed as Internal Auditor

of the Company. He had joined the Company in 1999 and was

the financial controller prior to becoming Internal Auditor.

He his received Economics and Accounting degree from the

University of Surabaya in 1999 and Master of Finance from

Airlangga University in 2012.

Erwin Simardjo

Auditor Internal / Internal Auditor





116

8. Sistem Pengendalian Internal

Sistem pengendalian internal merupakan proses yang

dilakukan oleh Direksi bersama dengan manajer dan karyawan

Perseroan untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang

pencapaian tujuan yang berkaitan dengan kegiatan operasi,

pelaporan dan kepatuhan.

Ini merupakan proses yang berkelanjutan dari tugas dan inisiatif

yang merupakan alat untuk mencapai tujuan, tetapi bukan tujuan

itu sendiri. Hal ini tidak hanya tentang kebijakan, prosedur,

sistem dan bentuk, bukan tentang tindakan yang dilakukan

oleh Perseroan pada setiap tingkat organisasi kami. Ini telah

dirancang untuk menjadi fleksibel secara alami sehingga dapat

dengan mudah diadaptasi di semua divisi, unit kegiatan operasi

dan anak Perseroan.

Kerangka pengendalian internal terdiri dari integritas dan etika

nilai-nilai, parameter yang memungkinkan Direksi Perseroan

untuk melaksanakan tanggung jawab tata kelola, struktur

organisasi, tugas wewenang dan tanggung jawab, proses

untuk menarik, mengembangkan & mempertahankan individu

yang kompeten, kecermatan dalam mengukur kinerja, serta

pemberian insentif dan penghargaan untuk mendorong

akuntabilitas kinerja.

Kegiatan pengendalian internal mencakup berbagai kegiatan

manual dan otomatis seperti otorisasi & persetujuan, verifikasi,

rekonsiliasi dan ulasan kinerja usaha. Pemisahan tugas biasanya

dibangun melalui pemilihan dan pengembangan kegiatan

pengendalian.

Perseroan memperoleh informasi yang relevan dan berkualitas

baik dari sumber eksternal maupun internal untuk mendukung

berfungsinya komponen lain dalam pengendalian internal.

Komunikasi merupakan proses yang berkesinambungan

dalam menyediakan, berbagi dan memperoleh informasi

yang diperlukan. Komunikasi internal memungkinkan personil

Perseroan untuk menerima pesan yang jelas dari manajemen

senior yang mengontrol tanggung jawab haruslah dianggap

serius. Komunikasi eksternal adalah proses dua arah yang

8. Internal Control Framework

Internal control is a process which is effected by the Company’s

Board of Directors, along with Company’s managers and

employees to provide reasonable assurance regarding the

achievement of objectives relating to operations, reporting and

compliance.

It is an ongoing process of tasks and initiatives which is a means

to an end but not an end in itself. It is not merely about the

policies, procedures, systems and forms, rather about actions

taken by Company personnel at every level of our organization.

It has been designed to be flexible in nature so that it can

be easily adapted across all divisions, operating units and

subsidiaries of the Company.

The internal control framework comprises of integrity and

ethical values, the parameters enabling the Company’s Board

of Directors to carry out its governance responsibilities, the

organizational structure, the assignment of authority and

responsibility, the process of attracting, developing & retaining

competent individuals, the rigor around performance measures,

incentives and rewards to drive accountability for performance.

Internal control activities encompass a range of manual and

automated activities such as authorizations & approvals,

verifications, reconciliations and business performance reviews.

Segregation of duties is typicallly built into the selection and

development of control activities.

The Company obtains relevant and quality information from

both external amnd internal sources to support the functioning

of other components of internal control. Communication

is a continuous process of providing, sharing and obtaining

necessary information. Internal communication enables

Company personnel to receive a clear message from senior

management that control responsibilities must be taken

seriuosly. External communication is a two way process

that enables inbound communication of relevant external



117

memungkinkan komunikasi informasi eksternal yang relevan

serta penyebaran informasi kepada pihak eksternal dalam

menanggapi kebutuhan dan harapan Perseroan.

Evaluasi berkelanjutan dan atau terpisah dilakukan untuk

memastikan berfungsinya kontrol internal. Sementara evaluasi

berkelanjutan yang dibangun ke dalam proses bisnis di berbagai

tingkat Perseroan untuk memberikan informasi yang tepat

waktu, evaluasi terpisah dilakukan secara periodik. Evaluasi

terpisah bervariasi dalam lingkup dan frekuensi, tergantung

pada penilaian risiko, efektivitas evaluasi berkelanjutan dan

pertimbangan manajemen lainnya. Temuan dari evaluasi terpisah

dievaluasi terhadap kriteria baik yang ditetapkan oleh regulator

dan atau oleh Direksi Perseroan. Kekurangan yang ditemukan

akan dikomunikasikan kepada Direksi Perseroan.

9. Manajemen Risiko

Risiko dapat timbul dari eksternal maupun internal Perseroan.

Manajemen Risiko meliputi suatu proses yang dinamis dan

berulang untuk mengidentifikasi dan menilai risiko terhadap

pencapaian tujuan Perseroan. Risiko terhadap pencapaian tujuan

ini dianggap relatif terhadap toleransi risiko yang ditetapkan.

Dengan demikian, penilaian risiko membentuk dasar dari

bagaimana risiko dapat dikelola.

Secara umum, ada empat jenis risiko yang harus dikelola:

1. Risiko Mitra Pengimbang/Rekanan

Meliputi pengembangan atas pemahaman yang jelas

tentang mitra pengimbang kami/rekanan. Pelaksanaan

usaha dilakukan berdasarkan penilaian kelayakan kredit

serta reputasi. Pemeriksaan/pengecekan latar belakang

dan integritas merupakan fitur utama untuk melindungi

kepentingan Perseroan.

2. Risiko Regulasi

Pasar komoditas sedang melakukan pergeseran besar

dalam persyaratan peraturan melalui pengenalan peraturan

baru. Dengan demikian, menjadi penting untuk tetap

sejajar dengan perubahan peraturan yang dinamis,

information as well as dissemenation of information to external

parties in response to requirements and expectations.

Ongoing and or separate evaluations are carried out to

ascertain the proper functioning of internal controls. While

ongoing evaluations are bult into business processes at various

levels of the Company to provide timely information, separate

evaluations are conducted periodically. Separate evaluations

vary in scope and frequency depending on assessment of risks,

effectiveness of ongoing evaluations and other management

considerations. Findings from such separate evaluatons are

evaluated against criteria that are either established by the

regulators and or by the Board of Directors of the Company.

Any observed deficiencies are communicated to the Company’s

Board of Directors.

9. Risk Management

Risk emanantes from both external as well as internal sources.

Risk Management involves a dynamic and iterative process for

identifying and assessing risks to the achievement of objectives.

Risks to the achievement of these objectives are considered

relative to established risk tolerances. Thus, risk assessment

forms the basis of how risks are managed.

Broadly, there are four types of risks that need to be managed:

1. Counter Party Risk

Involves developing a clear understanding of our

counterparties. Business is conducted based on assessment

of credit worthiness as well as reputation. An ongoing

background and integrity checks as essential features to

safeguard Company’s interests.

2. Regulatory Risk

The commodities market is undertaking a big shift in

regulatory requirements through the introduction of new

regulations. As such, it becomes imperative to keep upbreast

with the dynamically changing regulatory landscape,



118

menilai kemungkinan dampaknya pada bisnis kami dan

mengembangkan pemahaman tentang bagaimana untuk

bereaksi terhadap perubahan ini.

3. Risiko Korporat

Yang pertama dan terpenting adalah pelaksanaan

prosedur audit internal yang kuat untuk mengurangi

kerugian yang timbul dari proses internal. Selain itu,

harus memiliki akuntabilitas yang jelas dalam proses

pengambilan keputusan. Seperti dalam hal kegiatan operasi

yang semakin bergantung pada penggunaan teknologi

informasi, ketahanan sistem teknologi informasi sangat

penting untuk menjaga terhadap serangan cyber. Untuk

melindungi terhadap dampak negatif yang mungkin timbul

dari gangguan eksternal untuk kegiatan kami, seperti yang

dapat disebabkan oleh bencana alam, maka asuransi adalah

merupakan kebijakan terbaik.

4. Risiko Keuangan

Harga komoditas dapat senantiasa berubah karena adanya

ketidakseimbangan pasokan dan permintaan ataupun

adanya inefisiensi pasar. Meskipun risiko tersebut tidak

dapat dihilangkan sepenuhnya, hal itu dapat dikurangi

melalui lindung nilai dan atau harga paralel (back to back).

Model bisnis kami adalah penyedia layanan logistik. Hal ini

memungkinkan kami untuk mengimpor dan mendistribusikan

komoditas tanpa harus mempunyai dampak signifikan

terhadap fluktuasi harga komoditas. Dalam rangka untuk

mengurangi risiko mata uang, kami mengadopsi strategi

lindung nilai alami terhadap harga komoditas impor untuk

para pelanggan kami dalam USD.

10. Perkara yang Sedang Dihadapi

Pada tahun 2016, Perseroan, entitas anak, anggota Dewan

Komisaris dan Direksi tidak menghadapi perkara hukum yang

secara signifikan mempengaruhi kondisi keuangan Perseroan.

assessing their likely impact on our business and developing

an understanding of how to react to these changes.

3. Enterprise Risk

First and foremost is the implementation of strong internal

auditing procedures to mitigate losses arising from internal

processes. Besides, it involves having clear accountability in

decision making process. As operations increasingly rely on

the use of information technology, robustness of IT systems

is crucial to safeguard against cyber attacks. To protect

against any adverse impact that may arise from external

disruptions to our operations such as those that can be

caused by natural disasters, insurance is the best policy.

4. Financial Risk

Commodity prices can go through intense volatility due to

supply and demand imbalances or market inefficiencies.

Although such risks cannot be eliminated completely, it is

mitigated through hedging and or back to back pricing. Our

business model is that of a logistic service provider. This

allows us to import and distribute commodities without

having significant expose to commodity price fluctuations.

In order to mitigate currency risks, we adopt a natural hedge

strategy by pricing the commodity imports to our buyers

in USD.

10. Encountered Legal Matters

In 2016, the Company, subsidiaries, the Board of Commissioners

and Board of Directors did not face legal process that

significantly affect the financial condition of the Company.



119

11. Sanksi Administratif

Untuk tahun 2016, Perseroan mendapat sanksi dari PT Bursa

Efek Indonesia atas tidak terpenuhinya Ketentuan V.2 Peraturan

Bursa No. 1A, yaitu:

- Sanksi Peringatan Tertulis I, tanggal 19 Februari 2016.

- Sanksi Peringatan Tertulis II dan Denda sebesar

Rp25.000.000 periode Juni 2016 tanggal 14

November 2016.

- Sanksi Peringatan Tertulis II dan Denda sebesar

Rp30.000.000 periode September 2016 tanggal 14

November 2016.

Perseroan tetap mengajukan proposal yang menunjukan sikap

bahwa Perseroan dapat memenuhi dan menaati peraturan

yang ditetapkan. Namun, adanya perbedaan pendapat antara

IDX & OJK dalam menafsirkan peraturan telah menjadi salah

satu faktor yang menghambat. Perseroan tetap berharap agar

masalah tersebut dapat diselesaikan secara memuaskan.

Namun tidak ada sanksi administratif yang dikenakan kepada

anggota Dewan Komisaris dan Direksi oleh otoritas Pasar Modal.

11. Administrative Sanctions

In 2016, the Company was subject to administrative sanctions

received from Indonesian Stock Exchange authorities for non-

fulfillment of a condition related to the number of shareholders

as per Condition V.2 of Exchange Rule No. 1A, which were as

follows:

- Warning I, dated February 19, 2016 in the form of a written

notification

- Warning II, in the form of fine amounting to Rp25.000.000

& Rp30.000.000 for the period ending June 30, 2016 &

September 30, 2016 respectively on November 14, 2016.

The Company had nevertheless submitted its proposal

indicating the mannner in which the Company could fulfill and

comply with the stipulated regulation. However, a difference in

opinion between IDX & OJK in interpreting the rule has become

a constraining factor. The Company remains hopeful that the

same can be satisfactorily resolved.

No punitive measures (penalty nor sanctions) were imposed

on the Board of Commissioners and Directors from Capital

Market Authority.



120

06

Tanggung Jawab SosialPerusahaan


Tanggung Jawab SosialPerusahaanCorporate Social Responsibility



PT FKS Multi Agro Tbk. has an unwavering commitment towards

Corporate Social Responsibility. The Company’s robust growth

depends on economic, environmental and social sustainability of

our communities.

PT FKS Multi Agro Tbk. memiliki komitmen yang luar biasa

terhadap Tanggung Jawab Sosial Perusahaan. Pertumbuhan

Perseroan bergantung pada keberlanjutan kehidupan

ekonomi, lingkungan, dan sosial masyarakat di sekitar kita.

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Cara kita melihat Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)

tertanam dalam motto kami “Terus Melayani Bangsa”. Kami

percaya pada CSR sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari

melakukan bisnis. CSR bukan filantropi tetapi berfokus pada

cara dan sarana Perseroan dapat memberikan kontribusi kepada

masyarakat sebagai warga Perusahaan yang baik. Pada saat itu,

termasuk kontribusi langsung tunai seperti untuk membantu

mereka yang terkena dampak bencana alam, Perseroan yang

telah dilakukan di masa lalu, lain kali, dapat mengambil rute

yang berbeda.

Bidang usaha Perseroan adalah menjaga/memelihara

ketersediaan pangan. Memastikan ketersediaan, keterjangkauan,

keamanan bahan makanan & pakan adalah sektor yang

memungkinkan terjadinya keamanan pangan. Sebuah contoh

dari inisiatif Perseroan terhadap kebersihan digambarkan dengan

mendukung pembentukan outlet produksi tempe. Karena kami

selalu mendistribusikan kedelai kelas 1, kami juga memikirkan

pentingnya mempertahankan standar yang sesuai sambil

menangani & melakukan proses produksi sampai dengan produk

akhir dikirimkan ke konsumen. Prinsip operasi di sini adalah

untuk memimpin dengan memberikan contoh dan mendorong

pemakaian di tingkat produsen. Ini adalah proses yang sedang

berlangsung. Namun, itu tidak berarti bahwa setiap tahunnya

Perseroan terus berinvestasi dalam fasilitas tersebut.


The way we view Corporate Social Responsibility is embedded

in our motto “Continuously Serving the Nation”. We believe

in CSR as an inseperable part of conducting business. CSR

isn’t philanthropy, rather focuses on the ways and means the

Company can contribute to the society as a good corporate

citizen. At times, it includes a direct cash contribution such as to

help those affected by natural disaster, which the Company had

done in the past. Other times, it can take a different route.

The Company’s line of business achieves maintaining food

security. Ensuring availability, affordability, safety of food &

feed ingredients falls within the purview of enabling food

security. An example of the Company’s initiative towards

hygiene was illustrated by supporting the establishment of a

tempeh production outlet. Since we always distribute grade

# 1 soybeans, we also think it is imperative that appropriate

standards are maintained while handling & production process

of the end product that is delivered to the consumer. The

operative principle here was to lead by example and encourage

the adoption at producer level. This is an on-going process.

However, it does not mean that each year the Company

continues to invest in such facilities.



125

Milton Friedman mengatakan bahwa satu-satunya tujuan

Perseroan adalah untuk membuat keuntungan. Cara bagaimana

mencapai pendapatan Perseroan adalah sama pentingnya.

Memaksimalkan kepentingan dari para pemangku kepentingan

adalah tujuan utama dari manajemen Perseroan dimana kami

setiap saat berusaha mengejar untuk mengikuti praktik bisnis

terbaik. Dalam pandangan kami yang merupakan elemen

penting dari CSR antara lain adalah mengelola etika bisnis, citra

Perseroan, mempertahankan pertumbuhan Perseroan. Bahwa

tidak selalu mungkin untuk menghitung secara konkrit berapa

banyak yang telah dikeluarkan untuk CSR. Kami tegaskan, CSR

bukan tentang menghabiskan uang. Ini adalah tentang cara

di mana kegiatan usaha dilakukan untuk mempertahankan

kepentingan dari para pemangku kepentingan, menjaga

kepentingan dari para pemangku kepentingan di setiap waktu,

mencapai pemenuhan tanggung jawab sosial Perseroan.

Pada tahun 2016, Perseroan berkontribusi sebesar

Rp563.000.000,- untuk kegiatan CSR.

Kontribusi utama sebesar Rp200.000.000,- digunakan untuk

upaya promosi yang fokus pada pengembangan sektor

pertanian sebagai swasembada pangan yang telah menjadi

tujuan penting bagi pemerintah. Selain itu, sebesar

Rp81.000.000,- dikontribusikan untuk upaya berkesinambungan

dengan memberikan bantuan kepada industri tahu dan industri

tempe dalam negeri. Perseroan juga berkontribusi sebesar

Rp141.000.000,- untuk memungkinkan anggota masyarakat

memperhatikan kegiatan keagamaan mereka seperti selama

bulan puasa dan pada kegiatan yang lain. Jumlah tersebut

termasuk membiayai transportasi untuk individu bepergian

dari Jakarta ke kota asal mereka untuk bertemu dengan

keluarga mereka.

Konsep nilai bersama adalah bukan hal yang baru dalam dunia

bisnis. Michael Porter, salah satu akademisi terkemuka di

dunia dalam strategi bisnis dan manajemen, menggambarkan

bahwa nilai bersama menciptakan nilai ekonomi dengan cara

menciptakan nilai bagi masyarakat dengan mengatasi kebutuhan

dan tantangan. Olahraga memiliki kekuatan untuk mendorong

tujuan dampak sosial dan isu-isu pembangunan dalam

Milton Friedman has said that the sole purpose of the Company

is to make profits. The manner in which the corporate earnings

are achieved is equally important. Maximimizing stakeholder

interest is the primary objective of the Company’s management

which we endeavour to pursue at all times following best

business practices. Maintaing business ethics, corporate image,

sustaining Company’s growth amongst others in our view are

essential elements of CSR. It is not always possible to tangibly

quantify as to how much was spent on CSR. We reiterate, CSR

isn’t about spending money. It is about the manner in which

business activity is conducted to sustain stakeholder interest,

safeguarding stakeholder interests at all time, achieves the

fulfillment of Company’s social responsibility.

In 2016, the Company contributed Rp563 million towards CSR

activities.

Major contribution amounting to Rp200 million was made

for promoting the efforts focussing on the development of

agricultural sector as self sufficiency in food items has been an

important goal of the government. Additionally, Rp81 million

was contributed for the on-going efforts of providing assistance

to the domestic tahu and tempeh industry. The Company also

contributed Rp141 million to enable community members

observe their religious practices such as those during the

fasting month and on other occassions. The amount included

sponsoring the transportation for individuals travelling from

Jakarta to their home town to unite with their families.

The concept of shared value is nothing new in the business

world. Michael Porter, one of the world’s foremost business

strategy and management scholars, defined shared value as

creating economic value in a way that also creates value for

society by addressing its needs and challenges. Sports too has

the power to drive social impact goals and address development

issues within a society. As such, the Company contributed



126

masyarakat. Dengan demikian, Perseroan berkontribusi sebesar

Rp103.000.000,- karena kegiatan olahraga dapat menyatukan

masyarakat dengan cara yang sedikit berbeda. Sisa sebesar

Rp38.000.000,- dikontribusikan untuk berbagai kegiatan

CSR lainnya.

Seperti yang telah diuraikan sebelumnya, contoh di atas dikutip

untuk menggambarkan inisiatif spesifik yang diambil Perseroan

pada tahun 2016. Kegiatan CSR yang dijalankan oleh Perseroan

tidak hanya terbatas pada contoh ini, tetapi merupakan bagian

dari bisnis kami secara keseluruhan.

Perseroan juga mendukung FKS Foundation dalam kontribusinya

untuk membina potensi bangsa melalui program pendidikan dan

kemanusiaan.

Rp103 million to promote sports. The balance Rp38 million was

contributed for various miscellaneous CSR activities.

As mentioned earlier, the above examples have been cited to

illustrate the specific initiatives taken in 2016. The Company’s

CSR activities are not just restricted to these examples but is

part and parcel of our overall business.

The Company also supports FKS Foundation to contribute

in fostering the nation’s potential through education and

humanitarian program.



127

Bong Kong Fui


Anand Kishore Bapat

DirekturDirector



Yus’an

Komisaris UtamaPresident Commissioner

Dewan KomisarisBoard of Commissioners

Jakarta, 12 April 2017

DireksiBoard of Directors

Liauw Sioe Lian

DirekturDirector

Lim Aun Seng

Direktur UtamaPresident Director

Farhan Rio Gunawan


Po Indarto Gondo


Kusnarto

DirekturDirector

Fazwar Bujang

Komisaris IndependenIndependent Commissioner

Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa

semua informasi dalam laporan tahunan PT FKS Multi Agro Tbk.

tahun 2016 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab

penuh atas kebenaran isi laporan tahunan Perseroan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

SURAT PERNYATAAN ANGGOTA DEWAN KOMISARIS DAN

DIREKSI TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN

TAHUNAN 2016 PT FKS MULTI AGRO Tbk.

STATEMENT OF THE BOARD OF COMMISSIONERS AND BOARD

OF DIRECTORS IN RELATION TO THEIR RESPONSIBILITY FOR

THE 2016 ANNUAL REPORT OF PT FKS MULTI AGRO Tbk.

We the undersigned hereby state, that all information contained in

the 2016 Annual Report of PT FKS Multi Agro Tbk. has been fully

and completely disclosed and that, we assume full responsibility

for the accuracy of the content presented in the Company’s

annual report.

This declaration has been rightly made.

Pernyataan Tanggung Jawab ManajemenManagement Responsibility Statement



129

86% $

Rp

07

Laporan Keuangan Konsolidasian

Consolidated Financial Statements

PT FKS Mult i Agro Tbk dan ent itas anaknya/ and it s subsidiaries

Laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2016

dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

beserta laporan auditor independen/

Consolidated f inancial statements as of December 31, 2016

and for the year then ended

with independent auditors’ report

The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language.

PT FKS MULTI AGRO TBK DAN ENTITAS ANAKNYA

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN TANGGAL 31 DESEMBER 2016 DAN

UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL TERSEBUT

BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN

PT FKS MULTI AGRO TBK AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS AS OF DECEMBER 31, 2016

AND FOR THE YEAR THEN ENDED

WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

Daftar Isi Halaman/ Page

Table of Contents

Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian ..............

1 - 3

Consolidated Statement of …...……………………………Financial Position

Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif

Lain Konsolidasian...................................... ...

4 - 5 Consolidated Statement of Profit or Loss and

….…...………… Other Comprehensive Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian .........

6

Consolidated Statement of Changes in ………………………………………………Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasian ......................... 7 - 8 ..…............Consolidated Statement of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian ..

9 - 106

Notes to the Consolidated Financial ….……………………………………..Statements

Laporan Keuangan Tersendiri ……..…..……....... 1 - 8 …………………The Separate Financial Statements

************************


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accompanying notes to the consolidated financial statements form an integral part of these consolidated financial statements.

1


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2016 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat,

Kecuali Dinyatakan Lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION

As of December 31, 2016 (Expressed in United States Dollar,

Unless Otherwise Stated) Catatan/ 2016 Notes 2015

Aset Assets Aset Lancar Current Assets 2,3,5, Kas dan setara kas 36.869.628 29,31,34 20.254.547 Cash and cash equivalents 2,3,6, Piutang usaha 12,29,31,34 Trade receivables Pihak berelasi 558.949 28 - Related parties Pihak ketiga 55.669.031 57.299.581 Third parties 2,3,6, Piutang lain-lain - pihak ketiga 83.596 29,31 1.704.020 Other receivables - third parties Persediaan 95.369.667 2,7,12,22 157.540.062 Inventories Uang muka pemasok 1.952.125 8,28 15.439.826 Advances to suppliers Pajak dibayar di muka 2.350.100 2,14 - Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 651.451 2,9 679.845 Prepaid expenses Aset lancar lainnya 116.683 2,3,11 339.141 Other current assets

Total Aset Lancar 193.621.230 253.257.022 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-current Assets Tagihan pajak penghasilan 3.973.861 2,3,14,29 12.867.936 Claims for income tax refund Aset pajak tangguhan 366.512 2,3,4,14 90.018 Deferred tax assets 2,3,10,12, Aset tetap 57.066.988 18,22,23,30 34.830.690 Fixed assets Advances for acquisitions of Uang muka perolehan aset tetap 3.652.831 10 6.754.832 fixed assets Aset tak berwujud 112.347 2 91.556 Intangible assets 2,3,11, Aset tidak lancar lainnya 187.456 18,29 128.158 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 65.359.995 4 54.763.190 Total Non-current Assets

Total Aset 258.981.225 4,30 308.020.212 Total Assets




2


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016

(Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat, Kecuali Dinyatakan Lain)


CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)


Unless Otherwise Stated) Catatan/ 2016 Notes 2015

Liabilitas dan Ekuitas Liabilities and Equity Liabilitas Liabilities Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities 2,12, Utang bank jangka pendek 31.347.459 31,34 33.467.004 Short-term bank loans 2,3,13, Utang usaha 29,31,34 Trade payables Pihak berelasi 19.725.927 28 - Related parties Pihak ketiga 65.707.632 167.869.329 Third parties Utang lain-lain 479.964 - Other payables Utang pajak 3.524.223 2,3,14,29 606.761 Taxes payable 2,3,15, Beban masih harus dibayar 3.097.579 29,31,34 559.188 Accrued expenses Uang muka pelanggan 6.785.489 16 13.072.110 Advances from customers Liabilitas derivatif - 2,31,33,34 270.283 Derivative liabilities Utang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu 2,18 Current maturities of satu tahun 7.673.160 31,34 3.255.280 long-term bank loan 2,3,17, Liabilitas jangka pendek lainnya 405.267 31,34 1.960.538 Other current liabilities

Total Liabilitas Jangka Pendek 138.746.700 221.060.493 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities Utang bank jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh 2,18 Long-term bank loan, net of tempo dalam waktu satu tahun 33.046.991 31, 34 19.850.456 current maturities Liabilitas pajak tangguhan 573.758 2,3,14 1.027.478 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 3.768.339 2,3,27,29 3.000.209 Employee benefits liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 37.389.088 23.878.143 Total Non-current Liabilities

Total Liabilitas 176.135.788 30 244.938.636 Total Liabilities




3


LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan) Tanggal 31 Desember 2016



CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)


Unless Otherwise Stated)

Catatan/ 2016 Notes 2015

Liabilitas dan Ekuitas (lanjutan) Liabilities and Equity (continued) Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Equity Attributable to kepada Pemilik Entitas Induk Owners of the Parent Entity Modal saham - nilai nominal Share capital - Rp 100 Rp100 per saham par value per share Modal dasar - 1.000.000.000 Authorized - saham 1,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor Issued and fully paid - penuh - 480.000.000 saham 6.120.561 19 6.120.561 480,000,000 shares Tambahan modal disetor 95.775 2 95.775 Additional paid-in capital Selisih kurs atas penjabaran Foreign exchange differences from laporan keuangan 11.916 2 (304.335) financial statement translations Saldo laba 20 Retained earnings Appropriated for Cadangan umum 1.433.919 1.433.919 general reserve Belum ditentukan penggunaannya 71.430.362 53.141.959 Unappropriated

Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Total Equity Attributable to Pemilik Entitas Induk 79.092.533 60.487.879 Owners of the Parent Entity Kepentingan Nonpengendali 3.752.904 2,35 2.593.697 Non-controlling Interests

Total Ekuitas 82.845.437 19 63.081.576 Total Equity

Total Liabilitas dan Ekuitas 258.981.225 308.020.212 Total Liabilities and Equity




4


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN

Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2016


PT FKS MULTI AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

For the Year Ended December 31, 2016

(Expressed in United States Dollar, Unless Otherwise Stated)


Pendapatan 906.028.898 2,21,30,36 1.006.626.552 Revenues 2,7,10, Beban pokok pendapatan (853.710.036) 22,28,32 (975.119.273) Cost of revenues

Laba bruto 52.318.862 31.507.279 Gross profit

Beban penjualan dan distribusi (7.798.216) 2,23, (7.374.419) Selling and distribution expenses 2,10,23, General and administrative Beban umum dan administrasi (15.649.711) 27,32 (10.419.110) expenses Penghasilan operasi lain 3.098.526 2,23 1.329.255 Other operating income Beban operasi lain (1.779.791) 2,23 (1.271.543) Other operating expenses Difference between the acquisition cost and Selisih biaya perolehan dengan nilai the fair value of wajar aset neto teridentifikasi - 1,4 2.676.074 identifiable net assets

Laba usaha 30.189.670 30 16.447.536 Operating profit

Penghasilan keuangan 197.730 2,24 81.151 Finance income Pajak penghasilan atas penghasilan keuangan (28.328) (2.669) Final tax on finance income 2,25, Beban keuangan (2.304.285) 30,33 (2.573.137) Finance costs Laba sebelum pajak final Profit before final dan pajak penghasilan 28.054.787 30 13.952.881 and income tax Pajak final (126.511) - Final tax

Laba sebelum pajak penghasilan 27.928.276 13.952.881 Profit before income tax 2,3, Beban pajak penghasilan (7.212.078) 14,30 (3.900.704) Income tax expense

Laba tahun berjalan 20.716.198 30 10.052.177 Profit for the year Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Pos yang tidak akan Item that will not be reclassified direklasifikasi ke laba rugi: to profit or loss: Rugi pengukuran kembali atas Re-measurement loss of liabilitas imbalan kerja (74.047) 2,27 (628.577) employee benefits liability Pajak penghasilan terkait Income tax relating pos yang tidak akan to item that will not direklasifikasi ke laba rugi 18.512 2,14 157.144 be reclassified to profit or loss Pos yang akan direklasifikasi Item that may be reclassified ke laba rugi: subsequently to profit or loss: Selisih kurs atas penjabaran Foreign exchange differences from laporan keuangan 395.947 2 (466.481) financial statement translations

Penghasilan (rugi) komprehensif Other comprehensive income lain tahun berjalan setelah pajak 340.412 (937.914) (loss) for the year, net of tax

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 21.056.610 9.114.263 for the year




5


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

KONSOLIDASIAN (lanjutan) Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 Desember 2016 (Disajikan dalam Dolar Amerika Serikat,


PT FKS MULTI AGRO Tbk AND ITS SUBSIDIARIES

CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE

INCOME (continued) For the Year Ended December 31, 2016



Laba tahun berjalan yang Profit for the year dapat diatribusikan kepada: 2,4 attributable to: Pemilik entitas induk 20.149.825 9.987.505 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 566.373 64.672 Non-controlling interests

Total 20.716.198 30 10.052.177 Total

Total penghasilan komprehensif tahun berjalan yang dapat Total comprehensive income diatribusikan kepada: 2,4 for the year attributable to: Pemilik entitas induk 20.409.437 9.212.859 Owners of the parent entity Kepentingan nonpengendali 647.173 (98.596) Non-controlling interests

Total 21.056.610 9.114.263 Total

Laba per saham dasar yang dapat Basic earnings per share diatribusikan kepada pemilik attributable to owners entitas induk 0,042 2,26 0,021 holders of the parent entity


Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlam

pir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.

The accom

panying notes to the consolidated financial statements form

an integral part of these consolidated financial statements.

6

PT FKS M

ULTI A

GR

O TB

K D

AN

ENTITA

S AN

AK

NYA

LA

POR

AN

PERU

BA

HA

N EK

UITA

S KO

NSO

LIDA

SIAN

U

ntuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 D

esember 2016

(Disajikan dalam

Dolar A

merika Serikat,

Kecuali D

inyatakan Lain)

PT FK

S MU

LTI AG

RO

TBK

AN

D ITS SU

BSID

IAR

IES C

ON

SOLID

ATED

STATEM

ENT O

F CH

AN

GES IN

EQU

ITY For the Year Ended D

ecember 31, 2016

(Expressed in United States D

ollar, U

nless Otherw

ise Stated)

Ekuitas yang D

apat Diatribusikan kepada Pem

ilik Entitas Induk/

Equity A

ttributable to Ow

ners of the Parent Entity

Selisih

Kurs A

tas

Penjabaran

Laporan

Modal Saham

K

euangan/

Ditem

patkan

Tam

bahan

Foreign

Saldo Laba/Retained Earnings

dan Disetor

Modal

Exchange

Penuh/

D

isetor/

D

ifferences

Belum

Kepentingan

Issued and

A

dditional

from

Financial

D

itentukan

D

itentukan

Nonpengendali/

Catatan/

Fully Paid

Paid-in

Statements

Penggunaannya/

Penggunaannya/

Sub-total/

N

on-controlling

Total Ekuitas/

N

otes

Share C

apital

C

apital

Translations

Appropriated

Unappropriated

Sub-total

Interests

Total Equity

Saldo 31 Desem

ber 2014

6.120.561

95.775

(1.122)

1.433.919

43.986.030

51.635.163

32.120

51.667.283

Balance, D

ecember 31, 2014

Kom

binasi bisnis

B

usiness combination w

ith

PT K

harisma C

ipta Dunia S

ejati

4

-

-

-

-

-

-

7.699

7.699 P

T Kharism

a Cipta D

unia Sejati

Uang m

uka setoran modal oleh

Deposits for future shares subscription

kepentingan non-pengendali

-

-

-

-

-

-

2.652.474

2.652.474

by non-controlling interest Laba tahun berjalan

-

-

-

-

9.987.505

9.987.505

64.672

10.052.177

Profit for the year

Penghasilan kom

prehensif lain

2

-

-

(303.213)

-

(471.433)

(774.646)

(163.268)

(937.914)

Other com

prehensive income

Total penghasilan (rugi) komprehensif tahun

Total comprehensive incom

e (loss)

berjalan, setelah pajak

-

-

(303.213)

-

9.516.072

9.212.859

(98.596)

9.114.263 for the year, net of tax

Pem

bagian dividen kas

20

-

-

-

-

(360.143)

(360.143)

-

(360.143)

Distribution of cash dividends

Saldo 31 Desem

ber 2015

6.120.561

95.775

(304.335)

1.433.919

53.141.959

60.487.879

2.593.697

63.081.576 B

alance, Decem

ber 31, 2015

P

enambahan investasi oleh

Additional investm

ent by

kepentingan non-pengendali

4

-

-

-

-

-

-

512.034

512.034 non-controlling interest

Laba tahun berjalan

-

-

-

-

20.149.825

20.149.825

566.373

20.716.198 P

rofit for the year

P

enghasilan komprehensif lain

2

-

-

316.251

-

(56.639)

259.612

80.800

340.412 O

ther comprehensive incom

e

Total penghasilan kom

prehensif tahun berjalan,

Total comprehensive incom

e for the year,

setelah pajak

-

-

316.251

-

20.093.186

20.409.437

647.173

21.056.610 net of tax

Pem

bagian dividen kas

20

-

-

-

-

(1.804.783)

(1.804.783)

-

(1.804.783)

Distribution of cash dividends

Saldo 31 Desem

ber 2016

6.120.561

95.775

11.916

1.433.919

71.430.362

79.092.533

3.752.904

82.845.437 B

alance, Decem

ber 31, 2016




7


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN




CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS




Cash Flows from Arus Kas dari Aktivitas Operasi Operating Activities Penerimaan dari pelanggan 900.913.029 984.406.837 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (823.241.146) (920.006.972) Payments to suppliers Pembayaran gaji, upah dan Payments for salaries, wages and tunjangan (10.017.784) (7.601.247) allowance Pembayaran beban pabrikasi Payments for manufacturing dan usaha (44.319.450) (49.963.810) and operating expenses

Kas neto yang diperoleh dari operasi 23.334.649 6.834.808 Net cash generated from operations Penerimaan tagihan pajak 9.773.259 14 - Receipt of claim for income tax Penerimaan bunga 158.372 79.452 Receipts from interest Pembayaran bunga (2.091.746) (1.847.984) Payments of interest Pembayaran pajak penghasilan (4.737.197) (6.830.206) Payments of income tax

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas Net cash provided by (used in) operasi 26.437.337 (1.763.930) operating activities

Cash Flows from Arus Kas dari Aktivitas Investasi Investing Activities Hasil penjualan aset tetap 59.620 10 21.000 Proceeds from sale of fixed assets Advances for acquisitions of Uang muka perolehan aset tetap (1.432.942) (6.051.287) fixed assets Akuisisi entitas anak, setelah dikurangi Acquisition of subsidiaries, kas yang diperoleh - (7.189.140) net of cash acquired Penambahan aset tetap (23.227.224) 10 (9.548.866) Acquisitions of fixed assets

Kas neto yang digunakan untuk Net cash used in investing aktivitas investasi (24.600.546) (22.768.293) activities

Cash Flows from Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Financing Activities Penerimaan utang bank Proceeds from short-term jangka pendek 111.733.797 132.358.893 bank loans Penerimaan utang bank Proceeds from long-term jangka panjang 21.000.000 23.252.000 bank loans Penambahan setoran modal Additional capital contribution dari kepentingan non-pengendali 512.034 - from non-controlling interest Pembayaran utang Repayments of account pemegang saham - (77.617) due to a shareholder Pembayaran dividen kas (1.804.783) 20 (360.143) Payment for cash dividend Pembayaran utang bank Repayments of jangka pendek (111.288.077) (128.033.779) short-term bank loans Pembayaran utang bank Repayments of jangka panjang (3.255.280) - long-term bank loans Setoran uang muka saham Subscriptions from dari kepentingan non-pengendali - 2.652.474 non-controlling interest

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by aktivitas pendanaan 16.897.691 29.791.828 financing activities




8


LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN




CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS




Kenaikan Neto Net Increase in Cash and Kas dan Setara Kas 18.734.482 5.259.605 Cash Equivalents Cash and Cash Equivalents at Kas dan Setara Kas Awal Tahun 17.689.282 12.539.813 Beginning of Year

Effect of changes in exchange Pengaruh perubahan kurs terhadap rate on cash and cash equivalents kas dan setara kas serta selisih and foreign exchange differences kurs atas penjabaran laporan from financial statement keuangan, neto 445.864 (110.136) translations, net

Cash and Cash Equivalents at Kas dan Setara Kas Akhir Tahun 36.869.628 5 17.689.282 End of Year

Cash and Cash Equivalents at Kas dan Setara Kas Akhir Tahun End of Year Kas dan Setara Kas 36.869.628 20.254.547 Cash and Cash Equivalents Cerukan - (2.565.265) Overdraft

Total 36.869.628 5 17.689.282 Total



CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Tanggal 31 Desember 2016 dan untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal Tersebut



NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016

and for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar,


9

1. UMUM 1. GENERAL

a. Pendirian Perusahaan a. Establishment of the Company

PT FKS Multi Agro Tbk (“Perusahaan”) didirikan berdasarkan Akta Notaris Raden Santoso, S.H., No. 34 tanggal 27 Juni 1992 dengan nama PT Fishindo Kusuma Sejahtera. Akta pendirian ini telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-8706.HT.01.01 TH’92 tanggal 21 Oktober 1992 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 100 Tambahan No. 6459, tanggal 15 Desember 1992.

PT FKS Multi Agro Tbk (“the Company”) was established based on Notarial Deed No. 34 of Raden Santoso, S.H., dated June 27, 1992, under the name of PT Fishindo Kusuma Sejahtera. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice in Decision Letter No. C2-8706.HT.01.01 TH’92 dated October 21, 1992 and was published in the State Gazette No. 100, Supplement No. 6459 dated December 15, 1992.

Berdasarkan Akta Notaris Andalia Farida, S.H.,

M.H. No. 20 tanggal 28 Juni 2006, nama Perusahaan berubah menjadi PT FKS Multi Agro Tbk. Akta perubahan ini telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-19266 HT.01.04.TH.2006 tanggal 3 Juli 2006, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 66, Tambahan No. 8825, tanggal 18 Agustus 2006.

Based on the Notarial Deed No. 20 of Andalia Farida, S.H., M.H. dated June 28, 2006, the Company’s name was changed to PT FKS Multi Agro Tbk. The amendment of the articles of association was approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in Decision Letter No. C-19266 HT.01.04.TH.2006 dated July 3, 2006 and was published in Supplement No. 8825 of the State Gazette No. 66 dated August 18, 2006.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami

beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta Notaris Andalia Farida, S.H., M.H. No. 24 tanggal 29 Juni 2015 sehubungan dengan persetujuan pemegang saham atas perubahan seluruh Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”). Akta perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-3533699.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 14 Juli 2015.

The Company’s Articles of Association has been amended several times, most recently concerning amendments to comply with the Regulation of Monetary Services Authority (“Otoritas Jasa Keuangan” or “OJK”) as documented in Notarial Deed No. 24 of Andalia Farida, S.H., M.H. dated June 29, 2015. The amendments of the articles of association were approved by the Minister of Justice and Human Rights of Republic of Indonesia in Decision Letter No. AHU-3533699.AH.01.11.Year 2015 dated July 14, 2015.

Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar

Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan (termasuk ekspor dan impor), perikanan, industri dan jasa.

According to Article 3 of the Company’s Articles of Association, its scope of activities comprises trading (including export and import), fishery sector, manufacturing and service.

Perusahaan berkantor di Sampoerna Strategic

Square, North Tower Lantai 5, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, Jakarta Selatan dan lokasi pabrik terletak di Muncar-Banyuwangi, Jawa Timur. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1993.

The Company’s office is located at Sampoerna Strategic Square, North Tower 5th Floor, Jl. Jend. Sudirman Kav. 45-46, South Jakarta and the factory is located in Muncar-Banyuwangi, East Java. The Company started its commercial operations in 1993.










10

1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued)

b. Penawaran Umum dan Tindakan Perusahaan yang Mempengaruhi Modal Saham yang Ditempatkan dan Disetor Penuh

b. Public Offerings and Corporate Actions Affecting Issued and Fully Paid Share Capital

Perusahaan memperoleh pernyataan efektif

dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal No. 4065/PM/2001 tanggal 27 Desember 2001 untuk melakukan penawaran saham perdana sebanyak 80.000.000 saham, dengan nilai nominal Rp100 per saham, dengan harga penawaran Rp125 per saham. Pada tanggal 18 Januari 2002, Perusahaan telah mencatatkan seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor pada Bursa Efek Indonesia.

The Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Board, through letter No. 4065/PM/2001 dated December 27, 2001, for its initial public offering of 80,000,000 shares with par value of Rp100 per share and offering price of Rp125 per share. On January 18, 2002, the Company listed all of its issued and fully paid shares in the Indonesia Stock Exchange.

Tanggal/ Date

Tindakan Perusahaan/ Nature of Corporate Actions

Saham Ditempatkan dan Disetor

Penuh/ Number of

Shares Issued and Fully Paid

Nilai Nominal per Saham/ Par Value per Share

27 Desember 2001/ December 27, 2001

Penawaran umum perdana sejumlah 80.000.000 saham/Initial public offering of 80,000,000 shares

80.000.000

Rp100

18 Januari 2002/ January 18, 2002

Pencatatan perdana saham pada Bursa Efek Jakarta/Initial listing of shares at Jakarta Stock Exchange

480.000.000

Rp100

c. Entitas Induk dan Entitas Induk Terakhir c. Parent and Ultimate Parent

PT Era Investama Cemerlang dan FKS International Holdings Limited, Bahama, masing-masing adalah entitas induk dan entitas induk terakhir dari Perusahaan.

PT Era Investama Cemerlang and FKS International Holdings Limited, the Bahamas, are parent and ultimate parent of the Company, respectively.

d. Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya d. Key Management and Other Information

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,

susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi dan Komite Audit Perusahaan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016 and 2015, the Company’s Boards of Commissioners and Directors as well as Audit Committee are as follows:

2016

2015

Dewan Komisaris Board of Commissioners Presiden Komisaris Yus’an Yus’an President Commissioner Komisaris Farhan Rio Gunawan Farhan Rio Gunawan Commissioner Komisaris Then Surianto Eka Prasetyo Then Surianto Eka Prasetyo Commissioner Komisaris Independen Fazwar Bujang Fazwar Bujang Independent Commissioner

Direksi Directors Presiden Direktur Lim Aun Seng Lim Aun Seng President Director Direktur Anand Kishore Bapat Anand Kishore Bapat Director Direktur Kusnarto Kusnarto Director Direktur Liauw Sioe Lian Liauw Sioe Lian Director










11


d. Manajemen Kunci dan Informasi Lainnya (lanjutan)

d. Key Management and Other Information (continued)

2016

2015

Direksi (lanjutan) Directors (continued) Direktur Independen Bong Kong Fui Bong Kong Fui Independent Director Direktur Independen Po Indarto Gondo Po Indarto Gondo Independent Director

Komite Audit Audit Committee Ketua Fazwar Bujang Fazwar Bujang Chairman Anggota Rachmad Rachmad Member Anggota Michael Soetanta Michael Soetanta Member

Sekretaris Perusahaan pada tanggal

31 Desember 2016 dan 2015 adalah Sofia Ridmarini.

Corporate secretary of the Company as of December 31, 2016 and 2015 is Sofia Ridmarini.

Gaji dan tunjangan lainnya yang dibayarkan

kepada Komisaris dan Direktur Perusahaan adalah US$1.883.651 dan US$854.471 masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Total salaries and other compensations paid to Commisioners and Directors amounted to US$1,883,651 and US$854,471 for the years ended December 31, 2016 and 2015, respectively.

Pada tanggal 31 Desember 2016, Kelompok

Usaha mempekerjakan 482 orang karyawan tetap (2015: 356 orang karyawan tetap) (tidak diaudit).

As of December 31, 2016, the Group has a total of 482 permanent employees (2015: 356 permanent employees) (unaudited).

e. Struktur Grup e. The Group Structure

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015,

struktur Grup adalah sebagai berikut: As at December 31, 2016 and 2015, the

structure of the Group was as follows:

Total Aset Total Aset Tahun Sebelum Eliminasi Sebelum Eliminasi Beroperasi pada Tanggal pada Tanggal Persentase Secara 31 Desember 2016/ 31 Desember 2015/ Kepemilikan Komersial/ Total Assets Total Assets Efektif/ Start of Before Elimination Before Elimination Effective Entitas Anak/ Domisili/ Commercial Jenis Usaha/ as of as of Percentage Subsidiaries Domicile Operations Nature of Business December 31, 2016 December 31, 2015 of Ownership

Langsung/Direct PT Nusa Prima Logistik Jakarta/ - Logistik pergudangan/ (Nusa)(1) Jakarta Logistic warehousing 31.635.294 8.637.112 65.00% PT Terminal Bangsa Jakarta/ - Pembangunan dan pengelolaan Mandiri (TBM)(1) Jakarta zona industri/Development and management of industrial zone 2.996.003 1.541.044 99.00% PT Kharisma Cipta Dunia Jakarta/ - Distribusi/ Sejati (KCDS) Jakarta Distribution 6.901.926 6.723.382 99.90% Tidak Langsung/Indirect PT Sentral Grain Terminal Jakarta/ 2001/ Logistik pergudangan/ (SGT)(2) Jakarta 2001 Logistic warehousing 9.852.329 7.521.091 93.51% PT Perusahaan Bongkar Muat Muat Wahana Interdermaga Jakarta/ 2001/ Bongkar muat/ Niaga (WIN)(3) Jakarta 2001 Loading and unloading 4.173.995 3.074.235 93.09% PT Perusahaan Bongkar Muat Wahana Interdermaga Niaga Makassar Makassar/ 2008/ Bongkar muat/ (WIN Makassar)(4) Makassar 2008 Loading and unloading 703.688 564.603 93.01%

(1) Kegiatan komersial belum dilaksanakan/Commercial operations not yet commenced (2) 93,61% dimiliki oleh KCDS/93.61% owned by KCDS (3) 99,54% dimiliki oleh SGT/99.54% owned by SGT (4) 99,92% dimiliki oleh WIN/99.92% owned by WIN










12


f. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian

f. Completion of the Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian ini telah

diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi Perusahaan pada tanggal 27 Maret 2017.

The consolidated financial statements were completed and authorized for issue by the Company’s Board of Directors on March 27, 2017.

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Berikut ini adalah kebijakan akuntansi signifikan Perusahaan dan Entitas Anak (Kelompok Usaha) yang diterapkan secara konsisten, kecuali untuk standar akuntansi revisi seperti diungkapkan lebih lanjut di bawah ini:

Presented below are the significant accounting policies adopted consistently, except for the revised accounting standards described below, by the Company and its Subsidiaries (the Group):

a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan

Konsolidasian a. Basis of Consolidated Financial Statements

Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan-Peraturan serta Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh OJK.

The consolidated financial statements have been prepared in accordance with the Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants and the Regulations and Guidelines on Financial Statement Presentation and Disclosures issued by OJK.

Laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian, disusun atas dasar akrual dengan menggunakan konsep biaya historis, kecuali seperti yang disebutkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, have been prepared on the accrual basis using the historical cost concept, except as disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.

Laporan arus kas konsolidasian yang disajikan dengan menggunakan metode langsung, menyajikan penerimaan dan pengeluaran kas dan setara kas yang diklasifikasikan ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statement of cash flows, which has been prepared using the direct method, presents receipts and disbursements of cash and cash equivalents classified into operating, investing and financing activities.

Mata uang penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Dolar Amerika Serikat (Dolar AS), yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan.

The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is United States Dollar (US Dollar), which is the functional currency of the Company.










13

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)

2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued)

b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan b. Changes in accounting policies and

disclosures

Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Kelompok Usaha adalah selaras bagi periode yang dicakup oleh laporan keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2016, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Kelompok Usaha sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Kelompok Usaha dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian:

The accounting policies adopted by the Group are consistently applied for the years covered by the consolidated financial statements. The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2016, including the following new and revised accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the consolidated financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements:

i. PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri i. PSAK 4: Separate Financial Statements

Revisi terhadap PSAK 4 menetapkan bahwa entitas dapat mencatat investasi pada entitas anak, ventura bersama dan entitas asosiasi pada biaya perolehan, sesuai dengan PSAK 55 atau menggunakan metode ekuitas dalam laporan keuangan tersendiri.

Revisions to PSAK 4 require entities to account for investments in subsidiaries, joint ventures and associates either at cost, in accordance with PSAK 55 or using the equity method in their separate financial statements.

Revisi ini hanya mempengaruhi laporan keuangan tersendiri masing-masing Perusahaan dan entitas anak.

The revision only has impact to the separate financial statements of each of the Company and subsidiaries.

ii. PSAK 5 (Penyesuaian 2015): Segmen

Operasi ii. PSAK 5 (2015 Improvement): Operating

Segments

Penyesuaian ini menambahkan deskripsi singkat terhadap segmen operasi yang telah digabungkan dan pengungkapan indikator ekonomi yang memiliki karakteristik serupa.

This improvement adds a short description of operating segments which has been combined and disclosure of economic indicators with similar characteristics.

iii. PSAK 7 (Penyesuaian 2015):

Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi iii. PSAK 7 (2015 Improvement): Related

Party Disclosures

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas manajemen (entitas yang menyediakan jasa personil manajemen kunci) adalah pihak berelasi yang dikenakan pengungkapan pihak berelasi. Di samping itu, entitas yang memakai entitas manajemen mengungkapkan biaya yang terjadi untuk jasa manajemennya.

The improvement clarifies that a management entity (an entity that provides key management personnel services) is a related party subject to the related party disclosures. In addition, an entity that uses a management entity is required to disclose the expenses incurred for management services.










14



b. Perubahan kebijakan akuntansi dan

pengungkapan (lanjutan) b. Changes in accounting policies and

disclosures (continued)

Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh Kelompok Usaha adalah selaras bagi periode yang dicakup oleh laporan keuangan konsolidasian. Kelompok Usaha telah menerapkan seluruh standar akuntansi baru dan yang direvisi yang efektif tanggal 1 Januari 2016, termasuk standar akuntansi berikut yang dipertimbangkan relevan bagi Kelompok Usaha sehingga mempengaruhi posisi dan/atau kinerja keuangan Kelompok Usaha dan/atau pengungkapan terkait dalam kebijakan akuntansi maupun Catatan atas laporan keuangan konsolidasian: (lanjutan)

The accounting policies adopted by the Group are consistently applied for the years covered by the consolidated financial statements. The Group has adopted all the new and revised standards that are effective on January 1, 2016, including the following new and revised accounting standards that are considered relevant to the Group and therefore affect the consolidated financial position and/or performance of the Group and/or the related disclosures in the accounting policies and Notes to the consolidated financial statements: (continued)

iv. PSAK 22 (Penyesuaian 2015): Kombinasi

Bisnis iv. PSAK 22 (2015 Improvement): Business

Combination

Penyesuaian ini mengklarifikasi ruang lingkup pengecualian dan kewajiban membayar imbalan kontinjensi yang memenuhi definisi instrumen keuangan.

The improvement clarifies the scope exceptions and the obligation to pay contingent consideration which meets definition of financial instruments.

v. PSAK 65 (Amandemen 2015): Laporan

Keuangan Konsolidasian v. PSAK 65 (2015 Amendment):

Consolidated Financial Statements

Amandemen PSAK ini mengklarifikasi tentang pengecualian konsolidasi untuk entitas investasi ketika kriteria tertentu terpenuhi.

Amendment to this PSAK clarifies the exemption for consolidation of investment entities when certain criteria are met.

vi. ISAK 30: Pungutan vi. ISAK 30: Levies

Pungutan didefinisikan dalam ISAK 30 sebagai didefinisikan sebagai arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomik yang dikenakan oleh pemerintah kepada entitas sesuai dengan peraturan perundang-undangan. ISAK 30 mengklarifikasi bahwa entitas mengakui liabilitas atas pungutan pada saat aktivitas yang memicu pembayaran, seperti ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan yang relevan, telah terjadi.

Levies are defined in ISAK 30 as outflows of resources embodying economic benefits imposed by government on entities in accordance with legislation. ISAK 30 clarifies that an entity recognizes a liability for a levy when the activity that triggers payment, as identified by the relevant legislation, occurs.










15



c. Prinsip-prinsip Konsolidasi c. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak seperti disebutkan pada Catatan 1e.

The consolidated financial statements comprise the financial statements of the Company and its Subsidiaries as described in Note 1e.

Pengendalian diperoleh ketika Kelompok Usaha terekspos, atau memiliki hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasaannya atas investee. Secara khusus, Kelompok Usaha mengendalikan investee jika, dan hanya jika, Kelompok Usaha memiliki seluruh hal berikut ini:

Control is achieved when the Group is exposed, or has rights, to variable returns from its involvement with the investee and has the ability to affect those returns through its power over the investee. Specifically, the Group controls an investee if, and only if, the Group has all of the following:

a. kekuasaan atas investee (misalnya adanya

hak yang memberikan Kelompok Usaha kemampuan saat ini untuk mengarahkan aktivitas investee yang relevan);

a. power over the investee (i.e., existing rights that give it the current ability to direct the relevant activities of the investee);

b. eksposur atau hak atas imbal hasil variabel

dari keterlibatan Kelompok Usaha dengan investee; dan

b. exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; and

c. kemampuan untuk menggunakan

kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi imbal hasil Kelompok Usaha.

c. the ability to use its power over the investee to affect the Group’s returns.

Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas (a majority of voting rights) menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini, dan jika Kelompok Usaha memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah Kelompok Usaha memiliki kekuasaan atas investee, termasuk:

Generally, there is a presumption that a majority of voting rights result in control. To support this presumption and when the Group has less than a majority of the voting, or similar, rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including:

a. pengaturan kontraktual dengan pemegang

hak suara lainnya pada investee; a. the contractual arrangement(s) with the

other vote holders of the investee;

b. hak-hak yang timbul dari pengaturan kontraktual lain; dan

b. rights arising from other contractual arrangements; and










16



c. Prinsip-prinsip Konsolidasi (lanjutan) c. Principles of Consolidation (continued)

Umumnya, kepemilikan hak suara mayoritas (a majority of voting rights) menghasilkan pengendalian. Untuk mendukung hal ini, dan jika Kelompok Usaha memiliki hak suara kurang dari hak suara mayoritas, atau hak sejenis atas suatu investee, Kelompok Usaha mempertimbangkan seluruh fakta dan keadaan ketika menilai apakah Kelompok Usaha memiliki kekuasaan atas investee, termasuk: (lanjutan)

Generally, there is a presumption that a majority of voting rights result in control. To support this presumption and when the Group has less than a majority of the voting, or similar, rights of an investee, it considers all relevant facts and circumstances in assessing whether it has power over an investee, including: (continued)

c. hak suara yang dimiliki Kelompok Usaha

dan hak suara potensial. c. the Group’s voting rights and potential

voting rights.

Kelompok Usaha menilai kembali apakah masih mengendalikan investee jika fakta dan keadaan mengindikasikan bahwa terdapat perubahan dalam satu atau lebih dari tiga elemen pengendalian. Konsolidasi atas entitas anak dimulai sejak tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian atas entitas anak dan berakhir ketika Kelompok Usaha kehilangan pengendalian atas entitas anak.

The Group reassesses whether or not it controls an investee if facts and circumstances indicate that there are changes to one or more of the three elements of control. Consolidation of a subsidiary begins when the Group obtains control over the subsidiary and ceases when the Group loses control of the subsidiary.

Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali (KNP) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.

Total comprehensive income is attributed to the owners of the parent entity and to the non-controlling interest (NCI) even if that results in a deficit balance.

Laporan keuangan Entitas Anak dibuat untuk periode pelaporan yang sama dengan Perusahaan, menggunakan kebijakan akuntansi yang konsisten.

The financial statements of the Subsidiaries are prepared for the same reporting period as the Company, using consistent accounting policies.

Seluruh saldo akun, transaksi, penghasilan dan beban antar perusahaan yang signifikan, dan laba atau rugi hasil transaksi dari intra kelompok usaha yang belum direalisasi telah dieliminasi.

All significant intra and inter-group balances, transactions, income and expenses, and unrealized profits and losses resulting from intra-group transactions have been eliminated.










17




Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian, dicatat sebagai transaksi ekuitas. Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Kelompok Usaha: i. menghentikan pengakuan aset (termasuk

goodwill) dan liabilitas entitas anak; ii. menghentikan pengakuan jumlah tercatat

setiap KNP; iii. menghentikan pengakuan akumulasi

selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, jika ada;

iv. mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima;

v. mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya;

vi. mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba rugi; dan

vii. mereklasifikasi bagian induk atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai penghasilan komprehensif ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba.

A change in the parent’s ownership interest in a subsidiary, without a loss of control, is accounted for as an equity transaction. In case of loss of control over a subsidiary, the Group:

i. derecognizes the assets (including goodwill) and liabilities of the subsidiary;

ii. derecognizes the carrying amount of any NCI;

iii. derecognizes the cumulative translation differences, recorded in equity, if any;

iv. recognizes the fair value of the consideration received;

v. recognizes the fair value of any investment retained;

vi. recognizes any surplus or deficit in profit or loss; and

vii. reclassifies the parent’s share of components previously recognized in other comprehensive income to profit or loss or retained earnings, as appropriate.

KNP mencerminkan bagian atas laba rugi dan aset neto dari entitas anak yang dapat diatribusikan pada kepentingan ekuitas yang tidak dimiliki secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk.

NCI represents the portion of the profit or loss and net assets of the subsidiaries attributable to equity interests that are not owned directly or indirectly by the Company, which are presented in the consolidated statement of comprehensive income and under the equity section of the consolidated statement of financial position, respectively, separately from the corresponding portion attributable to the equity holders of the parent entity.

Untuk tujuan konsolidasi, laporan keuangan entitas anak yang mata uang fungsionalnya adalah Rupiah dijabarkan ke dalam Dolar AS dengan menggunakan:

For consolidation purposes, the financial statements of Subsidiaries with Rupiah functional currency are translated into US Dollar using the following:

Akun/Accounts Kurs/Exchange Rates Aset dan liabilitas/ Kurs rata-rata pembelian dan penjualan Bank Indonesia pada akhir periode Assets and liabilities pelaporan / Average buying and selling exchange rate of Bank Indonesia at end of reporting period Pendapatan dan beban/ Rata-rata tertimbang dari kurs Pajak selama periode laporan laba rugi dan Revenues and expenses penghasilan komprehensif lain / Weighted-average exchange Tax rate during the

period of the statements of profit or loss and other comprehensive income










18




Selisih yang timbul atas penjabaran akun-akun tersebut di atas disajikan sebagai “Penghasilan komprehensif Lain - Selisih Kurs atas Penjabaran Laporan Keuangan” di bagian Ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.

The resulting differences arising from the translations of the above-mentioned accounts are presented in “Other Comprehensive Income - Foreign Exchange Differences from Financial Statement Translations” account under the Equity section of the consolidated statement of financial position.

d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing d. Foreign Currency Transactions and Balance

Pembukuan Perusahaan diselenggarakan dalam mata uang Dolar AS. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang Dolar AS dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi.

The accounting records of the Company are maintained in US Dollar. Transactions denominated in foreign currencies are translated in US Dollar at the exchange rates prevailing at the dates of the transactions.

Pada tanggal pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Dolar AS berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke mata uang Dolar AS, dibebankan pada laba rugi.

At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into US Dollar using the middle rates of exchange quoted by Bank Indonesia at such date. Exchange gains and losses arising from foreign currency transactions and from the translation of foreign currency denominated monetary assets and liabilities into US Dollar are recognized in profit or loss.

Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai tukar yang digunakan untuk 1 Dolar AS sebesar Rp13.436 (31 Desember 2015: Rp13.795).

At December 31, 2016, the rate of exchange used for 1 US Dollar was Rp13,436 (December 31, 2015: Rp13,795).

Transaksi dalam mata uang asing selain Rupiah adalah tidak signifikan.

Transactions in foreign currencies other than Rupiah are not significant.

e. Transaksi dengan Pihak Berelasi e. Transactions with Related Parties

Perusahaan dan entitas anaknya mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sesuai dengan definisi yang diuraikan pada PSAK 7.

The Company and its subsidiaries have transactions with related parties as defined in PSAK 7.

Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, yang mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.

The transactions are made based on terms agreed by the parties, which may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.

Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak berelasi diungkapkan dalam catatan yang relevan.

All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes herein.










19



e. Transaksi dengan Pihak Berelasi (lanjutan) e. Transactions with Related Parties

(continued)

Kecuali diungkapkan khusus sebagai pihak berelasi, maka pihak-pihak lain yang disebutkan dalam Catatan atas laporan keuangan konsolidasian merupakan pihak ketiga.

Unless specifically identified as related parties, the parties disclosed in the Notes to the consolidated financial statements are third parties.

f. Kas dan Setara kas f. Cash and Cash Equivalents

Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka dengan jangka waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak saat penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya.

Cash and cash equivalents include cash on hand, cash in banks and time deposits with original maturity period of 3 (three) months or less and are not restricted.

g. Persediaan g. Inventories

Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan dengan nilai realisasi neto. Biaya perolehan persediaan ditentukan dengan menggunakan metode rata-rata tertimbang.

Inventories are stated at the lower of cost and net realizable value. Cost is determined using the weighted-average method.

Kelompok Usaha menetapkan penyisihan penurunan nilai dan keusangan persediaan, berdasarkan hasil penelaahan berkala atas nilai pasar dan kondisi fisik persediaan, untuk menurunkan nilai persediaan ke nilai realisasi netonya.

The Group provides allowance for decline in value and obsolescence of inventories, based on the periodic review of the market value and physical conditions of the inventories to reduce the carrying values of inventories to their net realizable values.

h. Biaya Dibayar di Muka h. Prepaid Expenses

Biaya dibayar di muka diamortisasi dan dibebankan pada operasi selama masa manfaatnya dengan metode garis lurus (straight-line method). Biaya dibayar di muka dengan masa manfaat lebih dari satu tahun disajikan dalam bagian “Aset Tidak Lancar Lainnya” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Prepaid expenses are amortized over the periods benefited using the straight-line method. Prepaid expenses, the benefits of which extend beyond one year, are presented under “Other Non-current Assets” in the consolidated statement of financial position.










20



i. Aset Tetap i. Fixed Assets

Efektif 1 Januari 2016, Kelompok Usaha menerapkan amandemen PSAK No. 16 (Revisi 2014), “Aset Tetap”, tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan.

Effective January 1, 2016, the Group applied amendments to PSAK No. 16 (Revised 2014), “Property, Plant and Equipment”, on the Clarification of the Accepted Method for Depreciation.

Amandemen ini mengklarifikasi prinsip yang terdapat dalam PSAK No. 16 bahwa pendapatan mencerminkan suatu pola manfaat ekonomik yang dihasilkan dari pengoperasian usaha (yang mana aset tersebut adalah bagiannya) daripada manfaat ekonomik dari pemakaian melalui penggunaan aset. Sebagai kesimpulan bahwa penggunaan metode penyusutan aset tetap yang berdasarkan pada pendapatan adalah tidak tepat. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2014) tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The amendments clarify the principles in PSAK No. 16 that revenue reflects a pattern of economic benefits that are generated from operating a business (of which the asset is part) rather than the economic benefits that are consumed through the use of the asset. As a result, a revenue-based method cannot be used to depreciate the property, plant and equipment. The adoption of PSAK No. 16 (Revised 2014) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas harga perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai maksud manajemen. Biaya perolehan tersebut juga termasuk estimasi awal atas biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan pemulihan lokasi dan biaya untuk mengganti komponen dari aset tetap pada saat penggantian, bila kriteria pengakuan terpenuhi.

Fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any additional costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and location for its intended use. Such cost also includes initial estimation of the costs of dismantling and removing the item and restoring the sites and the cost of replacing part of such fixed assets when that cost is incurred, if the recognition criteria are met.

Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.

Subsequent to initial recognition, fixed assets, except land, are carried at cost less any subsequent accumulated depreciation and impairment losses.










21



i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued)

Penyusutan dihitung dengan cara sebagai berikut:

Depreciation is computed using the following methods:

Estimasi Masa Manfaat Ekonomis/ Estimated Useful Life Tarif/ Metode (tahun/years) Rate Method

Bangunan dan prasarana Garis lurus 20 5% Straight- line Buildings and improvements Saldo menurun Mesin dan peralatan pabrik ganda 4-10 20% - 50% Diminishing balance Machinery and factory equipment Saldo menurun Kendaraan ganda 4-8 25% - 50% Diminishing balance Vehicles Saldo menurun Office and warehouse Peralatan kantor dan gudang ganda 4-8 25% - 50% Diminishing balance equipment

Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.

The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat tidak ada manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset (dihitung sebagai perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan dan jumlah tercatat dari aset) dimasukkan dalam laba rugi pada periode aset tersebut dihentikan pengakuannya.

The carrying amount of fixed assets is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising on derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is included in profit or loss in the period the asset is derecognized.

Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan ditelaah kembali untuk memastikan konsistensi dari jumlah, metode dan periode penyusutan dengan estimasi awal, serta pola konsumsi atas manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari aset tetap tersebut, dan jika keadaan mengharuskan disesuaikan secara prospektif.

At each financial year end, the assets’ residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed to ensure the consistency of the amounts, methods and periods of depreciation with previous estimates as well as the expected pattern of consumption of the future economic benefits embodied in the items of fixed assets, and adjusted prospectively, if appropriate.

Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.

Land is stated at cost and not amortized as the management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expire.










22



i. Aset Tetap (lanjutan) i. Fixed Assets (continued)

Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (HGU), Hak Guna Bangunan (HGB) dan Hak Pakai (HP) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sementara biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Ditangguhkan” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomi tanah.

Legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (Hak Guna Usaha or HGU), Building Usage Right (Hak Guna Bangunan or HGB) and Usage Rights (Hak Pakai or HP) when the land is initially acquired are recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. Meanwhile, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP are recognized as part of “Deferred Charges” account in the consolidated statement of financial position and are amortized over the shorter of the rights' legal life and land's economic life.

Aset tetap dalam penyelesaian dicatat sebesar biaya perolehan, yang mencakup kapitalisasi beban pinjaman dan biaya-biaya lainnya yang terjadi sehubungan dengan pendanaan aset tetap dalam penyelesaian tersebut. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun “Aset Tetap” yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan mulai dibebankan pada bulan dimana aset siap digunakan atau bulan berikutnya secara konsisten.

Constructions in progress are stated at cost, including capitalized borrowing costs and other charges incurred in connection with the financing of the said asset constructions. The accumulated cost will be reclassified to the appropriate “Fixed Assets” account when the construction is completed and the asset is ready for its intended use. Depreciation is consistently charged from the month when asset is available for use or the following month.

Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada operasi pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada nilai tercatat aset tetap terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset tetap terkait, jika ada.

Repairs and maintenance expenses are taken to profit or loss when these are incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related fixed asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset, if any.










23



j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan j. Impairment of Non-Financial Assets

Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal jumlah terpulihkan aset tersebut.

The Group assesses at the end of each annual reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.

Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau unit penghasil kas (“UPK”) dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laba rugi sebagai “rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset.

An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or cash-generating unit’s (“CGU”) fair value less costs to sell and its value in use, and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in profit or loss as “impairment losses”. In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset.

Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, Kelompok Usaha menggunakan model penilaian yang sesuai untuk menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.

In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used to determine the fair value of the assets. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.

Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan, jika ada, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya.

Impairment losses of continuing operations, if any, are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under expense categories that are consistent with the functions of the impaired assets.

Penilaian dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan apakah terdapat indikasi bahwa rugi penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka entitas mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.

An assessment is made at each annual reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated.










24



j. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

(lanjutan) j. Impairment of Non-Financial Assets

(continued)

Kerugian penurunan nilai yang telah diakui dalam periode sebelumnya untuk aset selain goodwill dibalik hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pembalikan tersebut dibatasi sehingga jumlah tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun jumlah tercatat, neto setelah penyusutan dan/atau amortisasi seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laba rugi. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan atau amortisasi aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan jumlah tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.

A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation and/or amortization, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in profit or loss. After such a reversal, the depreciation or amortization charge on the said asset is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.

Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun (pada tanggal 31 Desember) dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan jumlah tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika jumlah terpulihkan UPK kurang dari jumlah tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.

Goodwill is tested for impairment annually (as at December 31) and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.

Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terdapat indikasi atas penurunan potensial atas nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

Management believes that there is no indication of potential impairment in values of fixed assets as of December 31, 2016 and 2015.

k. Beban Tangguhan k. Deferred Charges

Beban-beban yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun ditangguhkan dan diamortisasi berdasarkan masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

Expenditures, with benefits extending over one year, are deferred and amortized over the periods benefited using the straight-line method.










25



l. Biaya Emisi Saham l. Stock Issuance Costs

Biaya yang terjadi sehubungan dengan penerbitan modal saham Perusahan kepada publik dikurangkan langsung dengan hasil emisi dan disajikan sebagai pengurang akun tambahan modal disetor dalam laporan posisi keuangan.

Costs incurred in connection with the Company’s issuance of share capital to the public were offset directly with the proceeds and presented as deduction to the additional paid-in capital account in the consolidated statement of financial position.

m. Imbalan Kerja m. Employee Benefits

Efektif tanggal 1 Januari 2016, Kelompok Usaha menerapkan Amandemen PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja.

Effective January 1, 2016, the Group applied Amendment to PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, on Defined Benefit Plans: Employee Contributions.

Amandemen PSAK ini menyederhanakan akuntansi untuk kontribusi iuran dari pekerja atau pihak ketiga yang tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, misalnya iuran pekerja yang dihitung berdasarkan persentase tetap dari gaji. Ketika iuran tersebut terkait dengan jasa, iuran tersebut harus diatribusikan pada periode jasa sebagai manfaat negatif. Amandemen ini mengklarifikasi bahwa, jika jumlah iuran tidak bergantung pada jumlah tahun jasa, entitas diperbolehkan untuk mengakui iuran tersebut sebagai pengurang dari biaya jasa dalam periode ketika jasa terkait diberikan, daripada mengalokasikan iuran tersebut sepanjang periode jasa.

Amendment to this PSAK is to simplify accounting for contributions from employees or third parties that do not depend on the number of years of service, for example, worker contributions are calculated based on a fixed percentage of salary. Where the contributions are linked to service, these should be attributed to periods of service as a negative benefit. These amendments clarify that, if the amount of the contributions is independent of the number of service years, an entity is permitted to recognize such contributions as a reduction in the service cost in the period in which the service is rendered instead of allocating the contributions to the periods of service.

Penerapan Amandemen PSAK No. 24 (Revisi 2013) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.

The adoption of Amandment to PSAK No. 24 (Revised 2013) has no significant impact on the consolidated financial statements.

Beban atas pemberian imbalan dalam program imbalan manfaat pasti ditentukan dengan metode Projected Unit Credit.

The cost of providing benefits under the defined benefits plan is determined using the projected unit credit method.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, terdiri dari:

Remeasurement on net defined benefit liabilities (asset), which is recognized as other comprehensive income, consists of:

i. Keuntungan atau kerugian aktuarial; i. Actuarial gain and losses;










26



m. Imbalan Kerja (lanjutan) m. Employee Benefits (continued)

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain, terdiri dari: (lanjutan)

Remeasurement on net defined benefit liabilities (asset), which is recognized as other comprehensive income, consists of: (continued)

ii. Imbal hasil atas aset program, tidak

termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset);

ii. Return on program asset, does not consist of amount included in liabilities (asset) net interest;

iii. Setiap perubahan dampak batas aset,

tidak termasuk jumlah yang dimasukkan dalam bunga neto atas liabilitas (aset).

iii. Every changes in asset ceiling, is not consists of amount included in liabilities (asset) net interest.

Pengukuran kembali atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, yang diakui sebagai penghasilan komprehensif lain tidak direklasifikasi ke laba rugi pada periode berikutnya.

Remeasurement on net defined benefit liabilities (asset), which is recognized as other comprehensive income is not reclassified to profit or loss in the next periods.

Beban imbalan jangka panjang lainnya ditentukan dengan metode Projected Unit Credit dengan metode yang disederhanakan di mana metode ini tidak mengakui pengukuran kembali dalam penghasilan komprehensif lain. Total nilai neto dari biaya jasa kini, biaya bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto dan pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto diakui pada laba rugi tahun berjalan.

The cost of providing other long-term employee benefits is determined using the Projected Unit Credit method using simplified method of not recognizing remeasurements in other comprehensive income. The net total of service cost, net interest on the net defined benefit liability (asset) and remeasurements of the net defined benefit liability (asset) are recognized in profit and loss for the year.

Biaya jasa lalu diakui pada laba rugi pada tanggal yang lebih awal antara: • tanggal amandemen atau kurtailmen

program; dan • tanggal pada saat kelompok usaha

mengakui biaya restrukturisasi terkait.

Past service costs are recognized in profit or loss on the earlier of: • the date of the plan amendment or

curtailment, and • the date that the Group recognizes related

restructuring costs

Bunga neto ditentukan dengan mengalikan liabilitas (aset) imbalan pasti neto dengan tingkat diskonto. Kelompok Usaha mengakui perubahan atas liabilitas imbalan pasti neto berikut pada beban distribusi dan transmisi dan beban umum dan administrasi pada laporan laba rugi konsolidasian: • biaya jasa yang terdiri dari biaya jasa kini,

biaya jasa lalu dan keuntungan dan kerugian atas kurtailmen; dan

• beban atau pendapatan bunga neto.

Net interest is calculated by applying discount rate to the net defined benefit liability or asset. The Group recognizes the following changes in the net defined benefit obligation under distribution and transmission expenses and general and administrative expenses in the consolidated statement of profit or loss: • service costs comprising current service

costs, past-service costs and gains and losses on curtailments; and

• net interest expense or income.










27



m. Imbalan Kerja (lanjutan) m. Employee Benefits (continued)

Untuk imbalan kerja jangka panjang lain atas biaya jasa kini, biaya bunga neto atas liabilitas (aset) imbalan pasti neto, dan pengukuran kembali liabilitas (aset) imbalan pasti neto langsung diakui pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

Other long-term benefit, the services cost, defined liabilities (asset) net interest expenses, and remeasurement on net defined benefit liabilities (asset) is directly recognized in consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program imbalan pasti diakui ketika kurtailmen atau penyelesaian terjadi.

Gains or losses on the curtailment or settlement of a defined benefit plan are recognized when the curtailment or settlement occurs.

Kurtailmen terjadi apabila salah satu dari kondisi berikut terpenuhi:

A curtailment occurs when an entity either:

i. Menunjukkan komitmennya untuk

mengurangi secara signifikan jumlah pekerja yang ditanggung oleh program; atau;

i. Is demonstrably committed to make a significant reduction in the number of employees covered by a plan; or;

ii. Mengubah ketentuan dalam program

imbalan pasti yang menyebabkan bagian yang material dari jasa masa depan pekerja tidak lagi memberikan imbalan atau memberikan imbalan yang lebih rendah.

ii. Amends the terms of a defined benefit plan so that a significant element of future service by current employees will no longer qualify for benefits, or will qualify only for reduced benefits;

Penyelesaian program terjadi ketika Kelompok Usaha melakukan transaksi yang menghapuskan semua kewajiban hukum atau konstruktif atas sebagian atau seluruh imbalan dalam program imbalan pasti.

A settlement occurs when the Group enters into a transaction that eliminates all further legal or constructive obligation for part or all of the benefits provided under a defined benefit plan.

n. Pengakuan Pendapatan dan Beban n. Revenue and Expense Recognition

Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan jumlahnya dapat diukur secara andal. Pendapatan diukur pada nilai wajar pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:

Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and value-added taxes (VAT). The following specific recognition criteria must also be met before revenue is recognized:










28



n. Pengakuan Pendapatan dan Beban

(lanjutan) n. Revenue and Expense Recognition

(continued)

Pendapatan Revenue

Pendapatan dari penjualan dan jasa yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk Kelompok Usaha diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pelanggan, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya dan jasa yang diberikan.

Revenue from sales and services arising from physical delivery of the Group’s products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed on to the customers, that generally coincide with their deliveries and acceptance and when services are rendered.

Pendapatan/beban bunga Interest income/expense

Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (SBE), yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.

For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the Effective Interest Rate (EIR) method, which uses the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.

Beban Expense

Beban diakui pada saat terjadinya (asas akrual).

Expenses are recognized when incurred (accrual basis).

o. Perpajakan o. Taxation

Pajak Kini Current Tax

Beban pajak penghasilan merupakan jumlah dari pajak penghasilan badan yang terutang saat ini dan pajak tangguhan.

Income tax expense represents the sum of the corporate income tax currently payable and deferred tax.










29



o. Perpajakan (lanjutan) o. Taxation (continued)

Pajak Kini (lanjutan) Current Tax (continued)

Aset dan liabilitas pajak kini untuk tahun berjalan diukur sebesar jumlah yang diharapkan dapat direstitusi dari atau dibayarkan kepada otoritas perpajakan. Tarif pajak dan peraturan pajak yang digunakan untuk menghitung jumlah tersebut adalah yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Current income tax assets and liabilities for the current year are measured at the amount expected to be recovered from or paid to the taxation authority. The tax rates and tax laws used to compute the amount are those that have been enacted or substantively enacted as at reporting date.

Pajak penghasilan kini diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali pajak yang berkaitan dengan item yang diakui di luar laba atau rugi, baik pada penghasilan komprehensif lain atau langsung pada ekuitas. Manajemen secara periodik melakukan evaluasi atas posisi yang diambil dalam pelaporan pajak sehubungan dengan situasi di mana peraturan pajak terkait menjadi subyek interpretasi dan menetapkan provisi bila diperlukan.

Current income taxes are recognized in the consolidated statement of comprehensive income, except to the extent that the tax relates to items recognized outside profit or loss, either in other comprehensive income or directly in equity. Management periodically evaluates positions taken in the tax returns with respect to situations in which applicable tax regulations are subject to interpretation and establishes provisions when appropriate.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Pajak tangguhan diakui dengan menggunakan metode liabilitas atas perbedaan temporer pada tanggal pelaporan antara dasar pengenaan pajak dari aset dan liabilitas dan jumlah tercatatnya untuk tujuan pelaporan keuangan pada tanggal pelaporan.

Deferred tax is provided using the liability method on temporary differences at the reporting date between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts for financial reporting purposes at the reporting date.

Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang kena pajak, kecuali: i) liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari

pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba atau rugi kena pajak;

ii) dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.

Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences, except: i) where the deferred tax liability arises from

the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss;

ii) in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.










30




Pajak Tangguhan (lanjutan) Deferred Tax (continued)

Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, bila kemungkinan besar laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer dapat dikurangkan tersebut, dan rugi pajak belum dikompensasi, dapat dimanfaatkan, kecuali: i) liabilitas pajak tangguhan yang terjadi dari

pengakuan awal goodwill atau dari aset atau liabilitas dari transaksi yang bukan transaksi kombinasi bisnis, dan pada waktu transaksi tidak mempengaruhi laba akuntansi dan laba kena pajak/rugi pajak; atau

ii) dari perbedaan temporer kena pajak atas investasi pada entitas anak, yang saat pembalikannya dapat dikendalikan dan besar kemungkinannya bahwa beda temporer itu tidak akan dibalik dalam waktu dekat.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and carry forward of unused tax losses, to the extent that it is probable that taxable profits will be available against which deductible temporary differences, and the carry forward of unused tax losses can be utilized, except: i) where the deferred tax liability arises from

the initial recognition of goodwill or of an asset or liability in a transaction that is not a business combination and, at the time of the transaction, affects neither the accounting profit nor taxable profit or loss; or

ii) in respect of taxable temporary differences associated with investments in subsidiaries, when the timing of the reversal of the temporary differences can be controlled and it is probable that the temporary differences will not reverse in the foreseeable future.

Jumlah tercatat aset pajak tangguhan ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan nilai tercatat aset pajak tangguhan tersebut diturunkan apabila laba fiskal mungkin tidak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau semua manfaat aset pajak tangguhan. Pada setiap tanggal pelaporan, perusahaan menilai kembali aset pajak tangguhan yang tidak diakui. Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan yang sebelumnya tidak diakui apabila besar kemungkinan bahwa laba fiskal pada masa yang akan datang akan tersedia untuk pemulihannya.

The carrying amount of a deferred tax asset is reviewed at each reporting date and reduced to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profit will be available to allow all or part of the benefit of that deferred tax asset to be utilized. Unrecognized deferred tax assets are reassessed at each reporting date and are recognized to the extent that it has become probable that future taxable profit will allow the deferred tax assets to be recovered.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang diharapkan akan berlaku pada tahun saat aset dipulihkan atau liabilitas diselesaikan berdasarkan tarif pajak dan peraturan pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif telah berlaku pada tanggal pelaporan.

Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates and tax laws that have been enacted or substantively enacted as at the reporting date.










31





Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan disaling-hapuskan jika terdapat hak secara hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, atau aset dan liabilitas pajak tangguhan pada entitas yang sama, atau kelompok usaha yang bermaksud untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas lancar berdasarkan jumlah neto.

Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when a legally enforceable right exists to offset current tax assets against current tax liabilities, or the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to the same taxable entity, or the group intends to settle its current assets and liabilities on a net basis.

Penyesuaian atas pajak penghasilan kini dan tangguhan tahun sebelumnya (tidak termasuk bunga dan penalti yang disajikan sebagai bagian dari pendapatan atau beban operasi lain) disajikan sebagai bagian dari beban pajak penghasilan.

The adjustments in respect of current and deferred income tax of the previous years (exclusive of interests and penalties, which are presented as part of other operating income or expenses) are presented as part of the income tax expense.

Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.

Changes in tax obligation are recognized when Tax Assessment Letter is received or, if appealed against by the Company, when the result of the appeal is determined.

PPN VAT

Pendapatan, beban-beban dan aset-aset diakui neto atas jumlah PPN kecuali: PPN yang muncul dari pembelian aset atau

jasa yang tidak dapat dikreditkan oleh kantor pajak, yang dalam hal ini PPN diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset atau sebagai bagian dari item beban-beban yang diterapkan; dan

piutang dan utang yang disajikan termasuk dengan jumlah PPN.

Revenue, expenses and assets are recognized net of the amount of VAT except: where the VAT incurred on a purchase of

assets or services is not recoverable from the taxation authority, in which case the VAT is recognized as part of the cost of acquisition of the asset or as part of the expense item, as applicable; and

receivables and payables that are stated with the amount of VAT included.

Jumlah PPN neto yang terpulihkan dari, atau terutang kepada, kantor pajak termasuk sebagai bagian dari piutang atau utang pada laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian.

The net amount of VAT recoverable from, or payable to, the taxation authorities is included as part of receivables or payables in the consolidated statement of financial position.

Pajak Final Final Tax

Sesuai peraturan perpajakan di Indonesia, Pajak final dikenakan atas nilai bruto transaksi, dan tetap dikenakan walaupun atas transaksi tersebut pelaku transaksi mengalami kerugian.

In accordance with the tax regulation in Indonesia, final tax is applied to the gross value of transactions, even when the parties carrying the transaction recognizing losses.

Pajak final tidak termasuk dalam lingkup yang diatur oleh PSAK 46: Pajak Penghasilan.

Final tax is scoped out from PSAK 46: Income Taxes.










32



p. Instrumen Keuangan p. Financial Instruments

i. Aset Keuangan i. Financial Assets

Pengakuan awal Initial recognition

Aset keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajar melalui laba atau rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi aset keuangan pada saat pengakuan awal dan, jika diperbolehkan dan sesuai, akan dievaluasi kembali setiap akhir tahun keuangan.

Financial assets within the scope of the PSAK 55 are classified as financial assets at fair value through profit or loss, loans and receivables, held-to-maturity investments and available-for-sale financial assets. The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates this designation at each financial year end.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan diukur pada nilai wajar. Dalam hal investasi tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial assets are recognized initially at fair value plus, in the case of investments not at fair value through profit or loss, directly attributable transaction costs.

Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, seperti tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset.

Purchases or sales of financial assets that require delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the marketplace (regular way purchases) are recognized on the trade date, i.e., the date that the companies commit to purchase or sell the assets.

Aset keuangan Kelompok Usaha mencakup kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain.

The Groups’ financial assets include cash and cash equivalents, trade and other receivables.

Pengukuran setelah pengakuan awal dari aset keuangan tergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:

• Pinjaman yang diberikan dan piutang • Loans and receivables

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode SBE. Laba atau rugi diakui dalam laba rugi pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi.

Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using EIR method. Gains and losses are recognized in the profit loss when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.










33



p. Instrumen Keuangan (lanjutan) p. Financial Instruments (continued)

i. Aset Keuangan (lanjutan) i. Financial Assets (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Pinjaman yang diberikan dan piutang

(lanjutan) • Loans and receivables (continued)

Kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain Kelompok Usaha termasuk dalam kategori ini.

The Group’s cash and cash equivalents, trade and other receivables are included in this category.

Penurunan nilai Impairment

Pada setiap tanggal pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan dianggap telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (“peristiwa yang merugikan”), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

The Group assesses at each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired. A financial asset or a group of financial assets is deemed to be impaired if, and only if, there is an objective evidence of impairment as a result of one or more events that has occurred after the initial recognition of the asset (an incurred “loss event”) and that loss event has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or the group of financial assets that can be reliably estimated.

Bukti penurunan nilai dapat meliputi indikasi pihak peminjam atau kelompok pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan signifikan, wanprestasi atau tunggakan pembayaran bunga atau pokok, terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya dan pada saat data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang, seperti meningkatnya tunggakan atau kondisi ekonomi yang berkorelasi dengan wanprestasi.

Evidence of impairment may include indications that the debtors or a group of debtors is experiencing significant financial difficulty, default or delinquency in interest or principal payments, the probability that they will enter bankruptcy or other financial reorganization, and when observable data indicate that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows, such as changes in arrears or economic conditions that correlate with defaults.










34





Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

• Aset keuangan dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi • Financial assets carried at amortized

cost

Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi, Kelompok Usaha pertama kali secara individual menentukan bahwa terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual.

For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses individually whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, or collectively for financial assets that are not individually significant.

Jika Kelompok Usaha menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Kelompok Usaha memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is, or continues to be recognized, are not included in a collective assessment or impairment.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk kerugian kredit di masa mendatang yang belum terjadi).

If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred).










35





Penurunan nilai (lanjutan) Impairment (continued)

• Aset keuangan dicatat pada biaya

perolehan diamortisasi (lanjutan) • Financial assets carried at amortized

cost (continued)

Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto dengan menggunakan SBE awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah SBE yang terkini.

The present value of the estimated future cash flows is discounted at the financial asset’s original EIR. If a loan has a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current EIR.

Nilai tercatat atas aset keuangan dikurangi melalui penggunaan pos penyisihan penurunan nilai dan jumlah kerugian yang terjadi diakui dalam laba rugi. Pendapatan bunga tetap diakui berdasarkan nilai tercatat yang diturunkan nilainya berdasarkan SBE efektif awal dari aset keuangan. Pinjaman yang diberikan dan piutang beserta dengan penyisihan terkait dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa mendatang yang realistis dan seluruh agunan telah terealisasi atau dialihkan kepada Kelompok Usaha.

The carrying amount of the financial asset is reduced through the use of an allowance for impairment account and the amount of the loss is recognized in profit or loss. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original EIR of the financial asset. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collaterals have been realized or have been transferred to the Group.

Jika, pada tahun berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai diakui, maka kerugian penurunan nilai yang diakui sebelumnya bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan pos penyisihan penurunan nilai. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, jumlah pemulihan tersebut diakui pada laba rugi.

If, in a subsequent year, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance for impairment account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in profit or loss.










36





Penghentian pengakuan Derecognition

Aset keuangan (atau jika berlaku, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan sejenis) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau (2) Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima tersebut tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga melalui suatu kesepakatan penyerahan dan salah satu diantara (a) Kelompok Usaha secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut, namun telah mentransfer pengendalian atas aset tersebut.

A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the asset have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset.

Ketika Kelompok Usaha mentransfer hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau mengadakan kesepakatan penyerahan, Kelompok Usaha mengevaluasi sejauh mana Kelompok Usaha memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan tersebut. Pada saat Kelompok Usaha tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan tersebut, juga tidak mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut, maka aset keuangan tersebut diakui oleh Kelompok Usaha sebesar keterlibatannya yang berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut.

When the Group has transferred its rights to receive cash flows from a financial asset or has entered into a pass-through arrangement, it evaluates if and to what extent it has retained the risks and rewards of ownership. When it has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the financial asset, nor transferred control of the financial asset, the financial asset is recognized to the extent of the Group’s continuing involvement in the asset.

Keterlibatan berkelanjutan yang berbentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur sebesar jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dan jumlah maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Kelompok Usaha.

Continuing involvement that takes the form of a guarantee over the transferred asset is measured at the lower of the original carrying amount of the asset and the maximum amount of consideration that the Group could be required to repay.










37





Penghentian pengakuan (lanjutan) Derecognition (continued)

Dalam hal ini, Kelompok Usaha juga mengakui liabilitas terkait. Aset yang ditransfer dan liabilitas terkait diukur atas dasar yang merefleksikan hak dan kewajiban Kelompok Usaha yang ditahan.

In that case, the Group also recognizes an associated liability. The transferred asset and the associated liability are measured on a basis that reflects the rights and obligations that the Group has retained.

Pada saat penghentian pengakuan atas aset keuangan secara keseluruhan, maka selisih antara nilai tercatat dan jumlah dari (i) pembayaran yang diterima, termasuk aset baru yang diperoleh dikurangi dengan liabilitas baru yang ditanggung; dan (ii) keuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakui secara langsung dalam ekuitas, harus diakui sebagai laba rugi.

On derecognition of a financial asset in its entirety, the difference between the carrying amount and the sum of (i) the consideration received, including any new asset obtained less any new liability assumed; and (ii) any cumulative gain or loss that has been recognized directly in equity, is recognized in the profit or loss.

ii. Liabilitas Keuangan ii. Financial Liabilities

Pengakuan awal Initial recognition

Liabilitas keuangan dalam ruang lingkup PSAK 55 diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi, liabilitas yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi atau derivatif yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai yang efektif, jika sesuai. Kelompok Usaha menentukan klasifikasi liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal.

Financial liabilities within the scope of the PSAK 55 are classified as financial liabilities at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition.

Liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajar dan, dalam hal liabilitas yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.

Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.

Derivatif melekat dalam kontrak utama dicatat sebagai derivatif terpisah ketika karakteristik dan risikonya tidak berkaitan erat dengan kontrak utama dan kontrak utama tidak dicatat pada nilai wajar. Derivatif melekat diukur pada nilai wajar dengan laba atau rugi yang timbul dari perubahan nilai wajar tersebut diakui dalam laba rugi. Penilaian kembali hanya terjadi jika terdapat perubahan dalam ketentuan kontrak yang secara signifikan mengubah arus kas yang diperlukan.

Derivatives embedded in host contracts are accounted for as separate derivatives when their characteristics and risks are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not carried at fair value. These embedded derivatives are measured at fair value with gains or losses arising from changes in fair value recognized in profit loss. Reassessment only occurs if there is a change in the terms of the contract that significantly modifies the cash flows that would otherwise be required.










38




ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Pengakuan awal (lanjutan) Initial recognition (continued)

Liabilitas keuangan Kelompok Usaha mencakup utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, liabilitas derivatif, liabilitas jangka pendek lainnya, utang bank jangka panjang dan liabilitas jangka panjang lainnya.

The Group’s financial liabilities include short-term bank loans, trade and other payables, accrued expenses, derivative liabilities, other current liabilities, long-term bank loan and other non-current liabilities.

Pengukuran setelah pengakuan awal Subsequent measurement

Pengukuran liabilitas keuangan bergantung pada klasifikasi sebagai berikut:

The measurement of financial liabilities depends on their classification as follows:

• Liabilitas keuangan yang diukur pada

biaya perolehan yang diamortisasi • Financial liabilities measured at

amortized cost

Setelah pengakuan awal, utang dan pinjaman yang dikenakan bunga selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode SBE. Pada tanggal pelaporan, biaya bunga yang masih harus dibayar dicatat secara terpisah dari pokok pinjaman sebagai bagian dalam liabilitas lancar.

After initial recognition, interest-bearing loans and borrowings are subsequently measured at amortized cost using the EIR method. At reporting dates, accrued interest is recorded separately from the associated borrowings within current liabilities section.

Laba atau rugi harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian ketika liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi menggunakan metode SBE.

Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the liabilities are derecognized as well as through the EIR method amortization process.

Utang bank jangka pendek, utang usaha dan lain-lain, beban yang masih harus dibayar, liabilitas derivatif dan liabilitas jangka pendek lainnya Kelompok Usaha termasuk dalam kategori ini.

The Group’s short-term bank loans, trade and other payables, accrued expenses, derivative liabilities and other current liabilities are included in this category.










39




ii. Liabilitas Keuangan (lanjutan) ii. Financial Liabilities (continued)

Pengukuran setelah pengakuan awal (lanjutan)

Subsequent measurement (continued)

• Liabilitas keuangan yang diukur pada

nilai wajar melalui laba atau rugi • Financial liabilities at fair value through

profit or loss

Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi.

Financial liabilities at fair value through profit or loss include financial liabilities held for trading and financial liabilities designated upon initial recognition at fair value through profit or loss.

Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan, kecuali mereka ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai efektif.

Financial liabilities are classified as held for trading if they are acquired for the purpose of selling or repurchasing in the near term. Derivative liabilities are also classified as held for trading, unless they are designated as effective hedging instruments.

Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki untuk diperdagangkan diakui dalam laba atau rugi.

Gains or losses on liabilities held for trading are recognized in the profit or loss.

Penghentian pengakuan Derecognition

Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

A financial liability is derecognized when the obligation under the liability is discharged or cancelled or has expired.

Ketika liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan ketentuan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dicatat sebagai penghapusan liabilitas keuangan awal dan pengakuan liabilitas keuangan baru dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas keuangan tersebut diakui dalam laba rugi.

When an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as an extinguishment of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in profit loss.










40




iii. Saling Hapus Instrumen Keuangan iii. Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dari aset keuangan dan liabilitas keuangan tersebut dan terdapat intensi untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.

Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount reported in the consolidated statement of financial position if, and only if, there is a currently enforceable legal right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously.

iv. Nilai Wajar Instrumen Keuangan iv. Fair value of Financial Instruments

Nilai wajar instrumen keuangan yang secara aktif diperdagangkan di pasar keuangan ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga pasar yang berlaku pada penutupan pasar pada akhir periode pelaporan, tanpa pengurangan untuk biaya transaksi. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar (arm’s-length market transactions), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisis arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lainnya.

The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid prices at the close of business at the end of the reporting period, without any deduction for transaction costs. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transaction, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.

Bila nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif tidak dapat ditentukan secara andal, aset keuangan tersebut diakui dan diukur pada nilai tercatatnya.

When the fair value of the financial instruments not traded in an active market cannot be reliably determined, such financial assets are recognized and measured at their carrying values.

v. Biaya Perolehan Diamortisasi dari

Instrumen Keuangan v. Amortized cost of financial instruments

Biaya perolehan diamortisasi diukur dengan menggunakan metode SBE dikurangi penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan ini mencakup seluruh premi atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi serta fee yang merupakan bagian tak terpisahkan dari SBE.

Amortized cost is computed using EIR method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the EIR.










41



q. Informasi Segmen q. Segment Information

Untuk tujuan manajemen, Kelompok Usaha dibagi menjadi dua (2) segmen operasi berdasarkan aktivitas utama secara independen oleh masing-masing pengelola segmen yang bertanggung jawab atas kinerja dari masing-masing segmen. Para pengelola segmen melaporkan secara langsung kepada manajemen Perusahaan yang secara teratur mengkaji laba segmen sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya ke masing-masing segmen dan untuk menilai kinerja segmen. Pengungkapan tambahan pada masing-masing segmen terdapat dalam Catatan 30, termasuk faktor yang digunakan untuk mengidentifikasi segmen yang dilaporkan dan dasar pengukuran informasi segmen.

For management purposes, the Group is organized into two (2) operating segments based on main activities which are independently managed by the respective segment managers responsible for the performance of the respective segments under their charge. The segment managers report directly to the management who regularly reviews the segment results for resource allocation and performance assessment of each segment. Additional disclosures on each of these segments are shown in Note 30, including the factors used to identify the reportable segments and the measurement basis of segment information.

Suatu segmen usaha adalah sekelompok aset dan operasi yang menyediakan barang atau jasa yang memiliki risiko serta tingkat imbalan yang berbeda dengan segmen usaha lainnya. Sebuah segmen geografis menyediakan barang maupun jasa di dalam lingkungan ekonomi tertentu yang memiliki risiko serta tingkat imbalan yang berbeda dengan segmen operasi lainnya yang berada dalam lingkungan ekonomi lain.

A business segment is a group of assets and operations engaged in providing products or services that are subject to risks and returns that are different from those of other business segments. A geographical segment is engaged in providing products or services within a particular economic environment that is subject to risks and returns that are different from those of segments operating in other economic environments.

r. Laba per Saham Dasar r. Basic Earnings per Share

Laba per saham dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham ditempatkan dan disetor penuh yang beredar pada tahun yang bersangkutan.

Earning per share is computed by dividing the income attributable to equity holders of the parent entity by the weighted-average number of issued and fully paid shares outstanding during the year.

s. Provisi s. Provisions

Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dapat dibuat.

Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate of the amount of the obligation can be made.










42



s. Provisi (lanjutan) s. Provisions (continued)

Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini yang terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi tidak diakui.

Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.

Provisi untuk biaya pembongkaran aset diestimasi berdasarkan beberapa asumsi dan disajikan pada nilai wajar sesuai dengan tingkat diskonto yang berlaku.

Provision for asset dismantling costs is estimated based on certain assumptions and carried at fair value based on applicable discount rates.

t. Kombinasi Bisnis t. Business Combinations

Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, Kelompok Usaha memilih apakah mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disertakan dalam beban administrasi.

Business combinations are accounted for using the acquisition method. The cost of an acquisition is measured as the aggregate of the consideration transferred, measured at acquisition date fair value, and the amount of any NCI in the acquiree. For each business combination, the Group elects whether it measures the NCI in the acquiree either at fair value or at the proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. Acquisition costs incurred are directly expensed and included in administrative expenses.

Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Kelompok Usaha mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.

When the Group acquires a business, it assesses the financial assets acquired and liabilities assumed for appropriate classification and designation in accordance with the contractual terms, economic circumstances and pertinent conditions as at the acquisition date.

Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, Kelompok Usaha mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan.

If the business combination is achieved in stages, the acquisition date fair value of the Group’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.

Bila pencatatan awal kombinasi bisnis belum dapat diselesaikan pada tanggal pelaporan, Kelompok Usaha melaporkan jumlah sementara bagi item yang pencatatannya belum dapat diselesaikan tersebut.

If the initial accounting for a business combination is incomplete by the end of the reporting, the Group reports provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete.










43



t. Kombinasi Bisnis (lanjutan) t. Business Combinations (continued)

Periode pengukuran adalah periode setelah tanggal akuisisi yang didalamnya Kelompok Usaha dapat melakukan penyesuaian atas jumlah sementara yang diakui dalam kombinasi bisnis tersebut. Selama periode pengukuran, Kelompok Usaha mengakui penambahan aset atau liabilitas bila terdapat informasi terbaru yang diperoleh mengenai fakta dan keadaan pada tanggal akuisisi, yang bila diketahui pada saat itu, akan menyebabkan pengakuan atas aset dan liabilitas pada tanggal tersebut.

The measurement period is the period after the acquisition date during which the Group may adjust the provisional amounts recognized for a business combination. During the measurement period, the Group recognizes additional assets or liabilities if new information is obtained about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and, if known, would have resulted in the recognition of those assets and liabilities as of that date.

Periode pengukuran berakhir pada saat pengakuisisi menerima informasi yang diperlukan mengenai fakta dan keadaan pada tanggal akuisisi atau mengetahui bahwa informasi lainnya tidak dapat diperoleh, namun tidak lebih dari satu tahun dari tanggal akuisisi.

The measurement period ends as soon as the acquirer receives the information it was seeking about facts and circumstances that existed as of the acquisition date or learns that more information is not obtainable, but shall not exceed one year from the acquisition date.

Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah setiap KNP atas selisih jumlah dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika imbalan tersebut kurang dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui pada laba rugi sebagai keuntungan dari pembelian dengan diskon setelah sebelumnya manajemen melakukan penilaian atas identifikasi dan nilai wajar dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih.

At acquisition date, goodwill is initially measured at cost being the excess of the aggregate of the consideration transferred and the amount recognized for NCI over the net identifiable assets acquired and liabilities assumed. If this consideration is lower than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired, the difference is recognized in profit or loss as gain on bargain purchase after previously assessing the identification and fair value measurement of the acquired assets and the assumed liabilities.

Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan nilai. Untuk tujuan pengujian penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Kelompok Usaha yang diharapkan akan bermanfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi ditetapkan atas UPK tersebut.

After initial recognition, goodwill is measured at cost less any accumulated impairment losses. For the purpose of impairment testing, goodwill acquired in a business combination is, from the acquisition date, allocated to each of the Group’s Cash-generating Units (“CGU”) that are expected to benefit from the combination, irrespective of whether other assets or liabilities of the acquiree are assigned to those CGUs.










44



t. Kombinasi Bisnis (lanjutan) t. Business Combinations (continued)

Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.

Where goodwill forms part of a CGU and part of the operations within that CGU is disposed of, the goodwill associated with the operation disposed of is included in the carrying amount of the operation when determining the gain or loss on disposal of the operation. Goodwill disposed of in this circumstance is measured based on the relative values of the operation disposed of and the portion of the CGU retained.

u. Sewa u. Leases

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan, atau mengandung, sewa, adalah berdasarkan substansi dari perjanjian tersebut pada penetapan awal. Perjanjian dievaluasi apakah pemenuhannya tergantung kepada penggunaan aset atau aset-aset tertentu secara spesifik atau perjanjian mengalihkan hak untuk menggunakan aset atau aset-aset, walaupun hak tersebut tidak secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian.

The determination of whether an arrangement is, or contains, a lease is based on the substance of the arrangement at the inception date. The arrangement is assessed for whether fulfillment of the arrangement is dependent on the use of a specific asset or assets or the arrangement conveys a right to use the asset or assets, even if that right is not explicitly specified in an arrangement.

Sebagai Lessee As Lessee

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset sewa. Sewa tersebut dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar. Pembayaran sewa minimum harus dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas, sedemikian rupa sehingga menghasilkan suatu tingkat suku bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan langsung sebagai laba rugi.

A lease is classified as a finance lease if it transfers substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets. Such leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased property or, if lower, at the present value of the minimum lease payments. Minimum lease payments are apportioned between the finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of liability. Finance charges are charged directly to the profit or loss.










45



u. Sewa (lanjutan) u. Leases (continued)

Sebagai Lessee (lanjutan) As Lessee (continued)

Jika terdapat kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa, aset sewaan disusutkan selama masa penggunaan aset yang diestimasi berdasarkan umur manfaat aset tersebut. Jika tidak terdapat kepastian tersebut, maka aset sewaan disusutkan selama periode yang lebih pendek antara umur manfaat aset sewaan atau masa sewa. Selisih lebih yang timbul dari transaksi jual dan sewa-balik kembali ditangguhkan dan diamortisasi selama sisa masa sewa.

Capitalized leased assets are depreciated over the shorter of the estimated useful life of the asset or the lease term, if there is no reasonable certainty that the Group will obtain ownership by the end of the lease term. Any excess of sales proceeds over the carrying amount of an asset in a sale-and-leaseback transaction is deferred and amortized over the lease term.

Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Dengan demikian, pembayaran sewa diakui sebagai beban pada operasi dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa.

A lease is classified as an operating lease if it does not transfer substantially all the risks and rewards incidental to ownership of the leased asset. Accordingly, the related lease payments are recognized in profit or loss on a straight-line basis over the lease term.

Sebagai Lessor As Lessor

Sewa yang didalamnya Kelompok Usaha tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.

Leases where the Group does not transfer substantially all the risks and rewards of ownership of the asset are classified as operating leases.

v. Penentuan Nilai Wajar v. Determination of Fair Value

Kelompok Usaha mengukur pada pengakuan awal instrumen keuangan, dan aset dan liabilitas yang diakuisisi pada kombinasi bisnis. Kelompok Usaha juga mengukur jumlah terpulihkan dari unit penghasil kas (“UPK”) tertentu berdasarkan nilai wajar dikurangi biaya pelepasan (fair value less cost of disposal atau “FVLCD”).

The Group initially measures financial instruments at fair value, and assets and liabilities of the acquirees upon business combinations. It is also measures certain recoverable amounts of the cash generating unit (“CGU”) using fair value less cost of disposal (“FVLCD”).

Kelompok Usaha mengukur instrumen keuangan seperti derivatif pada nilai wajar setiap tanggal pelaporan. Pengungkapan nilai wajar untuk instrumen keuangan disajikan dalam Catatan 31.

The Group measures financial instruments such as derivatives at fair value at each reporting date. Fair value related disclosures for financial instruments are disclosed in Note 31.










46



v. Penentuan Nilai Wajar (lanjutan) v. Determination of Fair Value (continued)

Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran. Pengukuran nilai wajar berdasarkan asumsi bahwa transaksi untuk menjual aset atau mengalihkan liabilitas terjadi di: • pasar utama untuk aset dan liabilitas

tersebut; atau • dalam hal tidak terdapat pasar utama,

maka pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau liabilitas tersebut.

Fair value is the price that would be received to sell an asset or paid to transfer a liability in an orderly transaction between market participants at the measurement date. The fair value measurement is based on the presumption that the transaction to sell the asset or transfer the liability takes place either: • in the principal market for the asset or

liability; or • in the absence of a principal market, in the

most advantageous market for the asset or liability.

Kelompok Usaha harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan tersebut.

The principal or the most advantageous market must be accessible by the Group.

Nilai wajar aset dan liabilitas di ukur menggunakan asumsi yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomi terbaiknya.

The fair value of an asset or a liability is measured using the assumptions that market participants would use when pricing the asset or liability, assuming that market participants act in their economic best interest.

Pengukuran nilai wajar dari suatu aset nonkeuangan memperhitungkan kemampuan pelaku pasar untuk menghasilkan manfaat ekonomik dengan menggunakan aset dalam penggunaan tertinggi dan terbaiknya atau dengan menjualnya kepada pelaku pasar lain yang akan menggunakan aset tersebut pada penggunaan tertinggi dan terbaiknya.

A fair value measurement of a non-financial asset takes into account a market participant's ability to generate economic benefits by using the asset in its highest and best use or by selling it to another market participant that would use the asset in its highest and best use.

Kelompok Usaha menggunakan teknik penilaian yang sesuai dengan keadaan dan data yang memadai tersedia untuk mengukur nilai wajar, dengan memaksimalkan masukan (input) yang dapat diamati (observable) yang relevan dan meminimalkan masukan (input) yang tidak dapat diamati (unobservable).

The Group uses valuation techniques that are appropriate in the circumstances and for which sufficient data are available to measure fair value, maximizing the use of relevant observable inputs and minimizing the use of unobservable inputs.










47



v. Penentuan Nilai Wajar (lanjutan) v. Determination of Fair Value (continued)

Semua aset dan liabilitas yang nilai wajarnya diukur atau diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian dikelompokkan dalam hirarki nilai wajar, sebagaimana dijelaskan dibawah ini, berdasarkan tingkatan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara keseluruhan: • Level 1 - Harga kuotasian (tanpa

penyesuaian) di pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik yang dapat diakses entitas pada tanggal pengukuran.

• Level 2 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang dapat diamati (observable) baik secara langsung atau tidak langsung.

• Level 3 - Teknik penilaian yang menggunakan tingkat masukan (input) yang paling rendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar yang tidak dapat diamati (unobservable) baik secara langsung atau tidak langsung.

All assets and liabilities for which fair value is measured or disclosed in the consolidated financial statements are categorised within the fair value hierarchy, described as follows, based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole: • Level 1 - Quoted (unadjusted) market

prices in active markets for identical assets or liabilities.

• Level 2 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is directly or indirectly observable.

• Level 3 - Valuation techniques for which the lowest level input that is significant to the fair value measurement is unobservable.

Untuk aset dan liabilitas yang diukur secara berulang dalam laporan keuangan konsolidasian, Kelompok Usaha menentukan apakah perpindahan antar level hirarki telah terjadi dengan melakukan evaluasi pengelompokan (berdasarkan level input yang terendah yang signifikan terhadap pengukuran nilai wajar secara menyeluruh) pada setiap akhir periode pelaporan.

For assets and liabilities that are recognized in the consolidated financial statements on a recurring basis, the Group determines whether transfers have occurred between Levels in the hierarchy by re-assessing categorization (based on the lowest level input that is significant to the fair value measurement as a whole) at the end of each reporting period.

w. Aset Tidak Berwujud w. Intangible Asset

Aset tidak berwujud diukur sebesar nilai perolehan pada pengakuan awal. Nilai perolehan aset tidak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis pada awalnya diakui sesuai nilai wajar pada tanggal akuisisi. Setelah pengakuan awal, aset tidak berwujud dicatat pada nilai perolehan dikurangi akumulasi amortisasi dan akumulasi rugi penurunan nilai. Umur manfaat aset tidak berwujud dinilai apakah terbatas atau tidak terbatas.

Intangible asset is measured on initial recognition at cost. The cost of intangible asset acquired from business combinations is initially recognized at fair value as at the date of acquisition. Subsequent to initial recognition, intangible asset is carried at cost less any accumulated amortization and any accumulated impairment loss. The useful life of intangible asset is assessed to be either finite or indefinite.










48



w. Aset Tidak Berwujud (lanjutan) w. Intangible Asset (continued)

Aset tidak berwujud dengan umur terbatas diamortisasi selama umur manfaat ekonomi dan dievaluasi apabila terdapat indikator adanya penurunan nilai untuk aset tidak berwujud. Periode dan metode amortisasi untuk aset tidak berwujud dengan umur terbatas ditelaah setidaknya setiap akhir tahun tutup buku.

Intangible asset with finite life is amortized over the economic useful life and assessed for impairment whenever there is an indication that the intangible asset may be impaired. The amortization period and the amortization method for an intangible asset with a finite useful life are reviewed at least at each financial year end.

x. Standar Akuntansi yang Telah Disahkan

namun belum Berlaku Efektif x. Accounting Standards Issued but not yet

Effective

Berikut ini adalah standar akuntansi yang telah disahkan oleh DSAK yang dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan Perusahaan dan Kelompok Usaha namun belum berlaku efektif untuk laporan keuangan konsolidasian tahun 2016:

The following is issued accounting standard by DSAK that are considered relevant to the financial reporting of the Company and Group but are not yet effective for 2016 consolidated financial statements:.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2017:

Effective on or after January 1, 2017:

Amandemen PSAK No. 1: Penyajian

Laporan Keuangan tentang Prakarsa Pengungkapan. Amandemen PSAK ini memberikan klarifikasi terkait penerapan persyaratan materialitas, fleksibilitas urutan sistematis catatan atas laporan keuangan dan pengidentifikasian kebijakan akuntansi signifikan.

Amendments to PSAK No. 1: Presentation of Financial Statements on Disclosures Initiative. Amendments to this PSAK provide clarification related to the application of the requirements of materiality, flexibility in systematic sequence of notes to the financial statements and the identification of significant accounting policies.

Amandemen PSAK ini juga mengakibatkan amandemen terhadap PSAK lain (consequential amendments) sebagai berikut: PSAK No. 3: Laporan Keuangan

Interim; PSAK No. 5: Segmen Operasi; PSAK No. 60: Instrumen Keuangan

Pengungkapan; dan

Amendments to this PSAK also result in an amendments to other PSAK (consequential amendments) as follows: PSAK No. 3: Interim Financial

Statements; PSAK No. 5: Operating Segments; PSAK No. 60: Financial Instruments

Disclosures; and










49

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)



namun belum Berlaku Efektif (lanjutan) x. Accounting Standards Issued but not yet

Effective (continued)

• PSAK No. 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja. Penerapan dini diperkenankan.

• PSAK No. 24 (2016 Improvement): Employee Benefits. Earlier application is permitted.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa pasar obligasi korporasi berkualitas tinggi dinilai berdasarkan denominasi mata uang obligasi tersebut dan bukan berdasarkan negara di mana obligasi tersebut berada.

This improvement clarifies that the market of high quality corporate bonds is valued by denominated bonds and not based on the country in which the bonds are.

• PSAK No. 60 (Penyesuaian 2016):

Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Penerapan dini diperkenankan.

• PSAK No. 60 (2016 Improvement): Financial Instruments: Disclosures. Earlier application is permitted.

Penyesuaian ini mengklarifikasi bahwa entitas harus menilai sifat dari imbalan kontrak jasa untuk menentukan apakah entitas memiliki keterlibatan berkelanjutan dalam aset keuangan dan apakah persyaratan pengungkapan terkait keterlibatan berkelanjutan terpenuhi.

This improvement clarifies that an entity must assess the nature of the service contract benefits to determine whether the entity has a continuing involvement in financial assets and whether the disclosure requirements related to the continuing involvement are met.

Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2018:

Effective on or after January 1, 2018:

• Amandemen PSAK No. 2: Laporan Arus Kas tentang Prakarsa Pengungkapan. Penerapan dini diperkenankan.

• Amendment to PSAK No. 2: Statement of Cash Flows on the Disclosures Initiative. Earlier application is permitted.

Amandemen ini mensyaratkan entitas untuk menyediakan pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan, termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun perubahan non-kas.

This amendments requires entities to provide disclosures that enable the financial statements users to evaluate the changes in liabilities arising from financing activities, including changes from cash flow and non-cash.

• Amandemen PSAK No. 46: Pajak

Penghasilan tentang Pengakuan Aset Pajak Tangguhan untuk Rugi yang Belum Direalisasi. Penerapan dini diperkenankan.

• Amendment to PSAK No. 46: Income Taxes on the Recognition of Deferred Tax Assets for Unrealized Losses. Earlier application is permitted.

Amandemen ini mengklarifikasi bahwa untuk menentukan apakah laba kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dapat dimanfaatkan; estimasi atas kemungkinan besar laba kena pajak masa depan dapat mencakup pemulihan beberapa aset entitas melebihi jumlah tercatatnya.

This amendments clarifies that to determine whether the taxable income will be available so that the deductible temporary differences can be utilized; estimates of the most likely future taxable income can include recovery of certain assets of the entity exceeds its carrying amount.










50

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan)



namun belum Berlaku Efektif (lanjutan) x. Accounting Standards Issued but not yet

Effective (continued)

Kelompok Usaha sedang mengevaluasi dampak dari standar akuntansi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha.

The Group is presently evaluating and has not yet determined the effects of these accounting standards on its consolidated financial statements.

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS

Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.

The preparation of consolidated financial statements, in conformity with Indonesian Financial Accounting Standards, requires management to make judgements, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.

Pertimbangan Judgements

Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:

The following judgements are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:

Penentuan Mata Uang Fungsional Determination of Functional Currency

Mata uang fungsional dari masing-masing entitas dalam Kelompok Usaha adalah mata uang yang paling mempengaruhi pendapatan dan beban dari penjualan barang dan jasa yang dihasilkan serta sumber pendanaan. Masing-masing entitas menentukan mata uang fungsionalnya berdasarkan substansi ekonomi dari keadaan mendasar yang relevan (Catatan 2).

The functional currency of each of the entities under the Group is the currency that mainly influences the revenue and expenses from sale of goods and services rendered as well as source of financing. Each of the entities determines its functional currency based on the economic substance of the relevant underlying circumstances (Note 2).

Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Classification of Financial Assets and Liabilities

Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan apakah definisi yang ditetapkan PSAK 55 dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2.

The Group determines the classification of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK 55. Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies disclosed in Note 2.










51

3. PERTIMBANGAN, ESTIMASI DAN ASUMSI AKUNTANSI SIGNIFIKAN (lanjutan)

3. SIGNIFICANT ACCOUNTING JUDGEMENTS, ESTIMATES AND ASSUMPTIONS (continued)

Pertimbangan (lanjutan) Judgements (continued)

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha - Evaluasi Individual

Allowance for Impairment of Trade Receivables -Individual Assessment

Kelompok Usaha mengevaluasi akun piutang tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak-pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat penyisihan spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Penyisihan spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 6.

The Group evaluates specific receivables accounts where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgement, based on available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on any available third parties credit reports and known market factors, to record specific provisions for customer’s receivable amount to reduce the amount that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of trade receivables. Further details are disclosed in Note 6.

Tagihan atas Pajak Penghasilan Claims for Tax Refund

Berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku saat ini, manajemen mempertimbangkan apakah jumlah yang tercatat dalam akun di atas dapat dipulihkan dan direstitusi oleh Kantor Pajak. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.

Based on the tax regulations currently enacted, the management judged if the amounts recorded under the above account are recoverable and refundable by the Tax Office. Further details are disclosed in Note 14.

Pajak Penghasilan Income Tax

Ketidakpastian atas interpretasi dari peraturan pajak yang kompleks, perubahan peraturan pajak dan jumlah dan timbulnya pendapatan kena pajak di masa depan, dapat menyebabkan penyesuaian di masa depan atas pendapatan dan beban pajak yang telah dicatat.

Uncertainties with respect to the interpretation of complex tax regulations, changes in tax laws, and the amount and timing of future taxable income, could necessitate future adjustments to tax income and expense already recorded.

Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti dalam kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan.

Significant judgement is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due.










52



Pertimbangan (lanjutan) Judgements (continued)

Sewa Lease

Kelompok usaha mengadakan perjanjian sewa lahan di mana Kelompok Usaha bertindak sebagai lessee. Kelompok usaha mengevaluasi apakah secara substantial risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan lahan beralih kepada lessee atau ditahan oleh Kelompok Usaha berdasarkan PSAK 30 (Revisi 2011), “Sewa”, yang mensyaratkan Kelompok Usaha untuk membuat pertimbangan dan estimasi dari pengalihan risiko dan manfaat terkait dengan aset yang disewakan.

The Group has entered into land lease arrangements in which the Group is a lessee. The Group evaluates whether all of the risks and rewards incidental to ownership of the leased assets are substantially transferred to the Group or retained by the Group based on PSAK 30 (Revised 2011), “Leases” which requires the Group to make judgments and estimates of transfer of risks and rewards of the leased assets.

Estimasi dan Asumsi Estimates and Assumptions

Asumsi utama terkait masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya, diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Situasi saat ini dan asumsi mengenai perkembangan di masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.

The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Group bases its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.

Penyisihan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha - Evaluasi Kolektif

Allowance for Impairment of Trade Receivables -Collective Assessment

Bila Kelompok Usaha memutuskan bahwa tidak terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai pada evaluasi individual atas piutang usaha, baik yang nilainya signifikan maupun tidak, Kelompok Usaha menyertakannya dalam kelompok piutang usaha dengan risiko kredit yang serupa karakteristiknya dan melakukan evaluasi kolektif atas penurunan nilai. Karakteristik yang dipilih mempengaruhi estimasi arus kas masa depan atas kelompok piutang usaha tersebut karena merupakan indikasi bagi kemampuan pelanggan untuk melunasi jumlah terutang.

If the Group determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed trade receivables, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. The characteristics chosen are relevant to the estimation of future cash flows for groups of such trade receivables by being indicative of the customers’ ability to pay all amounts due.

Arus kas masa depan pada kelompok piutang usaha yang dievaluasi secara kolektif untuk penurunan nilai diestimasi berdasarkan pengalaman kerugian historis bagi piutang usaha dengan karakteristik risiko kredit yang serupa dengan piutang usaha pada kelompok tersebut.

Future cash flows in a group of trade receivables that are collectively evaluated for impairment are estimated on the basis of historical loss experience for the trade receivables with credit risk characteristics similar to those in the group.










53



Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Pensiun dan Imbalan Kerja Pension and Employee Benefits

Penentuan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Keuntungan atau kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial diakui secara langsung pada laporan posisi keuangan konsolidasian dengan debit atau kredit ke saldo laba melalui penghasilan komprehensif lainnya dalam periode terjadinya.

The determination of the Group’s cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognized immediately in the consolidated financial position with a corresponding debit or credit to retained earnings through other comprehensive income the period in which they occur.

Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 27.

While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. Further details are disclosed in Note 27.

Penyusutan Aset Tetap Depreciation of Fixed Assets

Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus dan saldo menurun ganda berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 4 (empat) sampai dengan 20 (dua puluh) tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan dapat direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 10.

The costs of fixed assets are depreciated on a straight-line and diminishing balance method over their estimated useful lives. Management properly estimates the useful lives of these fixed assets to be within 4 (four) to 20 (twenty) years. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Note 10.










54



Estimasi dan Asumsi (lanjutan) Estimates and Assumptions (continued)

Aset Pajak Tangguhan Deferred Tax Assets

Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi fiskal yang belum digunakan sepanjang besar kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga rugi fiskal tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak dan strategi perencanaan pajak masa depan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 14.

Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences and unused tax losses to the extent that it is probable that taxable profit will be available against which the losses can be utilized. Significant management estimates are required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and the level of future taxable profits together with future tax planning strategies. Further details are disclosed in Note 14.

Alokasi Harga Beli Purchase Price Allocation

Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi akuntansi secara ekstensif dalam mengalokasikan harga beli kepada nilai pasar wajar aset dan liabilitas yang diakuisisi, termasuk aset tak berwujud. Akuisisi bisnis tertentu oleh Kelompok Usaha menimbulkan selisih biaya perolehan dengan nilai wajar aset neto teridentifikasi.

Application of acquisition method requires extensive use of accounting estimates to allocate the purchase price to the fair market values of the assets and liabilities acquired, including intangible assets. Certain business acquisitions of the Group have resulted in difference between the acquisition cost and the fair value of identifiable net assets.

4. KOMBINASI BISNIS 4. BUSINESS COMBINATION

PT Kharisma Cipta Dunia Sejati PT Kharisma Cipta Dunia Sejati

Pada tanggal 16 Desember 2015, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jual Beli Saham dengan Mission Achieve International Limited, Kepulauan Virgin Britania Raya, untuk membeli 58.941 saham PT Kharisma Cipta Dunia Sejati (KCDS) dengan nilai kompensasi keseluruhan sebesar Rp100.000.000.000 (setara dengan US$7.237.985). Jumlah keseluruhan saham yang diakuisisi Perusahaan merupakan 99,90% dari modal saham KCDS. Jual beli saham tersebut diaktakan dalam Akta Notaris Kartika, S.H., M. Kn. No. 10 tanggal 16 Desember 2015.

On December 16, 2015, the Company entered into a Share Sales and Purchase Agreement with Mission Achieve International Limited, British Virgin Island, to acquire 58,941 shares of PT Kharisma Cipta Dunia Sejati (KCDS) for a total consideration of Rp100,000,000,000 (equivalent to US$7,237,985). The shares acquired by the Company represent 99.90% of total issued shares of KCDS. The share sales and purchase agreement was documented in Notarial Deed No. 10 of Kartika, S.H., M. Kn. dated December 16, 2015.

Perusahaan mengakuisisi KCDS untuk memperkuat bisnis Perusahaan dalam bidang logistik.

The Company acquired KCDS to strengthen the Company’s business position in the logistic sector.










55

4. KOMBINASI BISNIS (lanjutan) 4. BUSINESS COMBINATION (continued)

PT Kharisma Cipta Dunia Sejati (lanjutan) PT Kharisma Cipta Dunia Sejati (continued)

Penjual melakukan pendekatan kepada Perusahaan dengan maksud untuk menjual KCDS dan keluar dari bidang usaha pergudangan dan logistik dan karena posisi Perusahaan sebagai pelanggan utama KCDS, maka Perusahaan dapat memperoleh harga jual yang menguntungkan.

The seller approached the Company in an effort to sell KCDS and exit the warehouse and logistic business. Because of the Company’s position as a major customer of the KCDS operations, the Company was able to agree on a favorable purchase price.

Nilai wajar dari aset dan liabilitas teridentifikasi KCDS pada tanggal akuisisi (16 Desember 2015) adalah sebagai berikut:

The fair values of the identifiable assets and liabilities of KCDS as at date of acquisition (December 16, 2015) were as follows:

Nilai wajar pada tanggal perolehan/ Fair value at Acquisition date Aset Assets Kas dan bank 2.030.386 Cash and bank Piutang usaha 1.586.038 Trade receivables Piutang lain-lain 171.442 Other receivables Biaya dibayar di muka 184.666 Prepaid expenses Aset lancar lainnya 1.384 Other current assets Aset tetap 7.746.698 Fixed assets Aset tidak lancar lainnya 146.383 Other non-current assets Total Aset 11.866.997 Total Asset Liabilitas Liabilities Utang usaha 352.179 Trade payables Beban yang masih harus dibayar 162.368 Accrued expenses Liabilitas jangka pendek 134.288 Current liabilities Kewajiban pajak tangguhan 923.775 Deferred tax liabilities Liabilitas imbalan kerja 372.088 Employee benefits liabilities Total Liabilitas 1.944.698 Total Liabilities Total nilai wajar aset neto Total identifiable net assets teridentifikasi 9.922.299 at fair values

Selisih biaya perolehan dengan nilai wajar aset neto teridentifikasi sebesar Rp37 miliar (ekuivalen dengan US$2.676.074) dicatat sebagai pendapatan operasional lainnya, dengan rincian sebagai berikut:

The above transactions resulted to a difference between the acquisition cost and the fair value of identifiable net assets amounting to Rp37 billion (equivalent to US$2,676,074) which was recorded as part of other operating income, with the following details:

Biaya perolehan 7.237.985 Acquisition cost Alokasi biaya perolehan Allocation of acquisition cost: Nilai wajar aset neto 9.922.299 Identifiable net assets teridentifikasi at fair values Kepentingan non-pengendali 8.240 Non-controlling interests

Selisih biaya perolehan dengan nilai Difference between the acquisition cost and wajar asset neto teridentifikasi 2.676.074 the fair value of identifiable net assets










56

4. KOMBINASI BISNIS (lanjutan) 4. BUSINESS COMBINATION (continued)

PT Kharisma Cipta Dunia Sejati (lanjutan) PT Kharisma Cipta Dunia Sejati (continued)

Jika KCDS dikonsolidasi sejak 1 Januari 2015, maka laba rugi akan menunjukkan pendapatan proforma sebesar US$1.017.497.608 dan laba proforma sebesar US$10.935.759.

Had KCDS been consolidated from January 1, 2015, the profit or loss would show proforma revenue of US$1,017,497,608 and a proforma profit of US$10,935,759.

Akuisisi KCDS telah dilakukan sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh OJK.

The acquisition of KCDS has been conducted in accordance with OJK Regulations.

PT Terminal Bangsa Mandiri PT Terminal Bangsa Mandiri

Pada tanggal 1 Juli 2015, Perusahaan melakukan akuisisi atas 99% kepemilikan saham pada PT Terminal Bangsa Mandiri (TBM) dengan nilai kompensasi sebesar Rp29,7 miliar (ekuivalen dengan US$2.345.213). Dengan demikian, TBM telah menjadi entitas anak yang dimiliki Perusahaan sejak tanggal tersebut.

On July 1, 2015, the Company acquired 99% equity interests in PT Terminal Bangsa Mandiri (TBM), for a consideration of Rp29.7 billion (equivalent to US$2,345,213). Accordingly, TBM became a subsidiary of the Company since that date.

Akuisisi ini diperlakukan sebagai perolehan aset karena TBM masih dalam tahap pengembangan. Aset yang diperoleh dibukukan sebagai aset dalam penyelesaian.

The acquisition was accounted as asset acquisition since TBM was in a development stage. The acquired asset was recorded as construction in progress.

5. KAS DAN SETARA KAS 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS

Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of:

31 Desember/December 31,

2016 2015

Kas 96.773 67.261 Cash on hand

Bank Cash in Banks Pihak ketiga Third parties

Rekening Rupiah Rupiah accounts PT Bank Pan Indonesia Tbk 3.425.427 69.062 PT Bank Pan Indonesia Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 2.740.082 356.459 (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk 2.031.256 168.736 PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rabobank International PT Bank Rabobank International Indonesia 1.153.987 2.890 Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk 763.079 1.285.496 PT Bank CIMB Niaga Tbk J.P. Morgan Chase Bank, J.P. Morgan Chase Bank, N.A., Indonesia 576.326 45.698 N.A., Indonesia Lain-lain (masing-masing di bawah US$300.000) 294.759 326.672 Others (each below US$300,000) Rekening Dolar AS US Dollar accounts

PT Bank Rabobank International PT Bank Rabobank International Indonesia 13.544.623 8.036.738 Indonesia

J.P. Morgan Chase Bank, J.P. Morgan Chase Bank, N.A., Indonesia 4.479.337 1.689.572 N.A., Indonesia Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ 2.434.681 36.548 Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ PT Bank CIMB Niaga Tbk 916.132 3.824.611 PT Bank CIMB Niaga Tbk Citibank, N.A., Indonesia 870.565 2.458.767 Citibank, N.A., Indonesia PT Bank Ekonomi Raharja Tbk 802.586 3.458 PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Lain-lain (masing-masing di bawah US$300.000) 299.246 313.744 Others (each below US$300,000)

Sub-total 34.332.086 18.618.451 Sub-total










57

5. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan) 5. CASH AND CASH EQUIVALENTS (continued)


2016 2015

Deposito berjangka Time deposits Pihak ketiga Third parties

Rekening Rupiah Rupiah accounts PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 298.269 36.796 (Persero) Tbk PT Bank Artha Graha Internasional Tbk - 1.532.039 PT Bank Artha Graha Internasional Tbk

Rekening Dolar AS US Dollar accounts PT Bank Rabobank International PT Bank Rabobank International Indonesia 2.142.500 - Indonesia

Sub-total 2.440.769 1.568.835 Sub-total

Total kas dan setara kas 36.869.628 20.254.547 Total cash and cash equivalents

Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada masing-masing bank.

Accounts in banks earn interest at floating rates based on the offerred rate from each bank.

Tingkat suku bunga jasa giro dalam mata uang Rupiah dan Dolar AS berkisar antara 0,10% - 6,25% untuk tahun 2016 (2015: antara 0,25% sampai dengan 7,25%).

The Rupiah and US Dollar accounts bear interest at annual rates ranging from 0.10% to 6.25% in 2016 (2015: from 0.25% to 7.25%).

Tingkat suku bunga deposito berjangka dalam mata uang Rupiah berkisar antara 7,00% sampai dengan 8,75% untuk tahun 2016 (2015: 6,25%), sedangkan tingkat suku bunga tahunan deposito berjangka dalam mata uang Dolar AS adalah 1,50% (2015: nihil).

The Rupiah time deposits bear interest at annual rate ranging from 7.00% to 8.75% in 2016 (2015: 6.25%), while time deposit denominated in US Dollar earned interest at annual rates is 1.50% (2015: nil).

Pada tanggal 31 Desember 2016 tidak ada kas dan setara kas yang dijadikan jaminan atas utang bank.

As of December 31, 2016, no cash and cash equivalents was pledged as collateral to bank loans.

6. PIUTANG USAHA 6. TRADE RECEIVABLES

Piutang usaha merupakan tagihan kepada para pelanggan yang timbul dari penjualan produk Kelompok Usaha. Rincian akun ini adalah sebagai berikut:

Trade receivables represent receivables due from customers arising from the sales of the Group’s products. The details of this account are as follows:


2016 2015

Pihak Berelasi (Catatan 28) 558.949 - Related Parties (Note 28) Pihak ketiga Third Parties

PT Sabas Dian Bersinar 9.141.319 6.391.887 PT Sabas Dian Bersinar PT Central Pertiwi Bahari 8.067.723 8.094.961 PT Central Pertiwi Bahari PT Mabar Feed Indonesia 6.748.079 6.385.401 PT Mabar Feed Indonesia PT Sabas Indonesia 4.881.497 6.144.009 PT Sabas Indonesia PT Sido Agung Agro Prima 3.139.102 312.312 PT Sido Agung Agro Prima










58

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)


2016 2015

Pihak ketiga (lanjutan) Third Parties (continued) PT Central Proteina Prima 2.498.991 6.229.569 PT Central Proteina Prima PT Mabar Mitra Bersama 2.011.182 1.254.570 PT Mabar Mitra Bersama PT Indotirta Suaka 1.266.306 437.383 PT Indotirta Suaka PT Central Pangan Pertiwi 960.606 2.077.783 PT Central Pangan Pertiwi PT Sinta Prima Feedmill 698.491 2.412.369 PT Sinta Prima Feedmill PT Sierad Produce Tbk - 2.312.100 PT Sierad Produce Tbk PT Indojaya Agrinusa - 1.392.745 PT Indojaya Agrinusa PT CJ Feed Jombang - 1.102.771 PT CJ Feed Jombang Lain-lain (masing-masing di bawah US$1.000.000) 16.255.735 12.751.721 Others (each below US$1,000,000)

Sub-total pihak ketiga 55.669.031 57.299.581 Sub-total third parties

Total 56.227.980 57.299.581 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade receivables based on currencies are as follows:


2016 2015

Rupiah 31.776.123 27.956.911 Rupiah Dolar AS 24.451.857 29.342.670 US Dollar

Total 56.227.980 57.299.581 Total

Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:

The aging schedule analysis are as follows:


2016 2015

Lancar dan tidak mengalami penurunan nilai 21.815.567 18.111.065 Neither past due nor impaired

Telah jatuh tempo namun tidak mengalami penurunan nilai Past due but not impaired 1 - 30 hari 19.258.591 18.687.443 1 - 30 days 31 - 60 hari 3.738.933 7.601.565 31 - 60 days Lebih dari 60 hari 11.414.889 12.899.508 More than 60 days

Total 56.227.980 57.299.581 Total

Piutang usaha yang belum jatuh tempo tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran sampai dengan 30 hari.

Trade receivables that are not yet due are non-interest bearing and are generally within 30 days term of payment.

Pada tanggal 31 Desember 2016 terdapat piutang yang dijadikan jaminan atas utang bank jangka pendek sebesar US$10.000.000 (2015: nihil) (Catatan 12).

As of December 31, 2016, receivables pledged as collateral to the short-term bank loans amounted US$10,000,000 (2015: nil) (Note 12).










59

6. PIUTANG USAHA (lanjutan) 6. TRADE RECEIVABLES (continued)

Tidak terdapat piutang yang diasuransikan pada tanggal 31 Desember 2016, sedangkan pada tanggal 31 Desember 2015, sejumlah piutang diasuransikan kepada PT Asuransi Asei Indonesia dengan nilai pertanggungan US$5.600.000.

There is no receivables covered by insurance as of December 31, 2016, while as of December 31, 2015, trade receivables are covered by insurance from PT Asuransi Asei Indonesia with coverage amounting to US$5,600,000.

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap adanya

penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, manajemen berkeyakinan bahwa seluruh piutang usaha dapat tertagih sehingga tidak diperlukan penyisihan atas penurunan nilai piutang usaha.

Based on the results of the review for impairment as of December 31, 2016 and 2015, management believes that all of the trade receivables can be collected so no allowance for impairment on trade receivables is necessary.

Lihat Catatan 34 mengenai risiko kredit piutang usaha untuk memahami bagaimana Kelompok Usaha mengelola dan mengukur kualitas kredit piutang usaha.

See Note 34 on credit risk of trade receivables to understand how the Group manages and measures credit quality of trade receivables.

7. PERSEDIAAN 7. INVENTORIES

Persediaan terdiri dari: Inventories consist of:


2016 2015

Barang jadi, pada biaya perolehan (Catatan 22) 76.710.763 111.938.023 Finished goods, at cost (Note 22)

Bahan baku, pada biaya perolehan 2.003 - Raw materials, at cost Bahan pembantu, pada biaya perolehan 669.688 526.307 Indirect materials, at cost Persediaan dalam perjalanan, pada

biaya perolehan Inventories in-transit, at cost Barang jadi 17.987.213 45.075.732 Finished goods

Total 95.369.667 157.540.062 Total

Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik persediaan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, manajemen berkeyakinan bahwa semua persediaan di atas akan dapat dijual/digunakan, sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari penurunan nilai persediaan.

Based on the review of the market prices and physical conditions of the inventories as of December 31, 2016 and 2015, management believes that all of the above inventories are saleable/useable, thus no allowance is necessary to cover any possible losses that may arise from the decline in value of inventories.

Pada tanggal 31 Desember 2016, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kerugian atas kebakaran dan gempa bumi kepada PT Lippo General Insurance Tbk berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.794 miliar atau ekuivalen dengan US$133.551.344 (2015: Rp2.195 miliar atau ekuivalen dengan US$159.122.364), yang menurut pendapat manajemen cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Persediaan dalam perjalanan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang sama dengan nilai tercatatnya.

As of December 31, 2016, inventories are covered by insurance against losses from fire and earthquake with PT Lippo General Insurance Tbk under a certain policy package with coverage amounting to approximately Rp1,794 billion or equivalent to US$133,551,344. (2015: Rp2,195 billion or equivalent to US$159,122,364), which in management’s opinion, is adequate to cover possible losses that may arise from such risks. Inventories in-transit are insured with total coverage amount equal to the carrying value.










60

7. PERSEDIAAN (lanjutan) 7. INVENTORIES (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016, persediaan sebesar US$36.449.972 (2015: US$57.447.217) digunakan sebagai jaminan atas utang bank jangka pendek (Catatan 12).

As of December 31, 2016, inventories amounting to US$36,449,972 (2015: US$57,447,217) are pledged as collateral to short-term bank loans (Note 12).

8. UANG MUKA PEMASOK 8. ADVANCES TO SUPPLIERS

Akun ini merupakan uang muka pembelian untuk pembelian bahan baku dan barang jadi kepada para pemasok sebagai berikut:

This account represents advance payments for purchases of raw materials and finished goods from the following suppliers:


2016 2015

Pihak berelasi (Catatan 28) 1.315.061 - Related party (Note 28) Pihak ketiga Third parties PT Bungasari Flour Mills Indonesia - 9.330.622 PT Bungasari Flour Mills Indonesia Noble Resources Pte., Ltd., Singapura - 3.048.540 Noble Resources Pte., Ltd., Singapore MJI Universal Pte., Ltd., Singapura - 941.768 MJI Universal Pte., Ltd., Singapore Swift & Company, Swift & Company, Amerika Serikat - 600.642 United States of America Lain-lain (masing-masing di bawah US$300.000) 637.064 1.518.254 Others (each below US$300,000)

Sub-total pihak ketiga 637.064 15.439.826 Sub-total third parties

Total 1.952.125 15.439.826 Total

9. BIAYA DIBAYAR DI MUKA 9. PREPAID EXPENSES

Biaya dibayar di muka terdiri dari: Prepaid expenses consist of:


2016 2015

Sewa dibayar di muka 532.496 556.548 Prepaid rent Asuransi dibayar di muka 109.934 104.761 Prepaid insurance Lain-lain 9.021 18.536 Others

Total 651.451 679.845 Total










61

10. ASET TETAP 10. FIXED ASSETS

Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: The details of fixed assets are as follows:

31 Desember 2016/December 31, 2016

Pengaruh Penjabaran Mata Uang Asing (Catatan 2)/ Effect of Foreign Saldo Awal/ Currency Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Pengurangan/ Reklasifikasi/ Translations Ending Balance Additions Deductions Reclassification (Note 2) Balance

Nilai Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 12.113.388 36.399 - - - 12.149.787 Land Bangunan dan prasarana 12.334.724 35.918 - 936.465 64.177 13.371.284 Buildings and improvements Mesin dan peralatan pabrik 13.902.170 367.646 16.396 12.606 146.508 14.412.534 Machinery and factory equipment Kendaraan 2.794.211 250.912 153.784 - 7.905 2.899.244 Vehicles Peralatan kantor dan gudang 1.379.765 181.085 16.144 1.999 8.452 1.555.157 Office and warehouse equipment

Sub-total 42.524.258 871.960 186.324 951.070 227.042 44.388.006 Sub-total

Aset tetap dalam penyelesaian 4.629.329 24.283.297 9.923 (951.070 ) (163.953) 27.787.680 Construction in progress

Total nilai perolehan 47.153.587 25.155.257 196.247 - 63.089 72.175.686 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 3.710.483 882.419 - - 39.858 4.632.760 Buildings and improvements Mesin dan peralatan pabrik 6.319.587 1.197.295 2.110 - 62.704 7.577.476 Machinery and factory equipment Kendaraan 1.440.984 386.848 128.824 - 4.380 1.703.388 Vehicles Peralatan kantor dan gudang 851.843 345.545 8.974 - 6.660 1.195.074 Office and warehouse equipment

Total akumulasi penyusutan 12.322.897 2.812.107 139.908 - 113.602 15.108.698 Total accumulated depreciation

Nilai Buku 34.830.690 57.066.988 Net Book Value


Penambahan dari akuisisi Entitas Anak/ Additions Saldo Awal/ from Saldo Akhir/ Beginning Penambahan/ Acquisitions Pengurangan/ Reklasifikasi/ Ending Balance Additions of Subsidiaries Deductions Reclassifications Balance

Nilai Perolehan Cost Pemilikan Langsung Direct Ownership Tanah 7.495.489 4.617.899 - - - 12.113.388 Land Bangunan dan prasarana 6.033.295 1.454.326 4.831.550 - 15.553 12.334.724 Buildings and improvements Mesin dan peralatan pabrik 5.663.024 1.642.877 6.596.269 - - 13.902.170 Machinery and factory equipment Kendaraan 2.105.637 408.487 337.812 57.725 - 2.794.211 Vehicles Peralatan kantor dan gudang 797.571 132.966 449.228 - - 1.379.765 Office and warehouse equipment

Sub-total 22.095.016 8.256.555 12.214.859 57.725 15.553 42.524.258 Sub-total

Aset tetap dalam penyelesaian 23.531 2.276.139 2.345.212 - (15.553) 4.629.329 Construction in progress

Total nilai perolehan 22.118.547 10.532.694 14.560.071 57.725 - 47.153.587 Total cost

Akumulasi Penyusutan Accumulated Depreciation Pemilikan Langsung Direct Ownership Bangunan dan prasarana 1.940.029 236.498 1.533.956 - - 3.710.483 Buildings and improvements Mesin dan peralatan pabrik 3.407.408 403.673 2.508.506 - - 6.319.587 Machinery and factory equipment Kendaraan 977.357 335.648 168.593 40.614 - 1.440.984 Vehicles Peralatan kantor dan gudang 462.697 132.040 257.106 - - 851.843 Office and warehouse equipment

Total akumulasi penyusutan 6.787.491 1.107.859 4.468.161 40.614 - 12.322.897 Total accumulated depreciation

Nilai Buku 15.331.056 34.830.690 Net Book Value

Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai perolehan aset tetap Kelompok Usaha yang telah disusutkan penuh namun masih digunakan adalah sebesar US$1.568.462 (2015: US$1.430.057).

As of December 31, 2016, the costs of the Group’s fixed assets that have been fully depreciated but are still being utilized amounted to US$1,568,462 (2015: US$1,430,057).










62

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, uang muka atas pembelian tanah masing-masing sebesar US$3.652.831 dan US$6.754.832 dicatat sebagai akun “Uang Muka Perolehan Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, terdapat penambahan aset tetap dari reklasifikasi uang muka sebesar US$12.880.834.

As of December 31, 2016 and 2015, advances for acquisition of land amounting to US$3,652,831 and US$6,754,832, respectively, were presented as part of “Advances for Acquisitions of Fixed Assets” account in the consolidated statement of financial position. For the year ended December 31, 2016, there is addition to fixed assets through reclassification from advance amounted to US$12,880,834.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, penambahan aset tetap melalui timbulnya utang adalah sebesar US$448.399 (2015: US$1.188.280).

For the year ended December 31, 2016, additions to fixed assets through incurrence of accounts payable amounted to US$448,399 (2015: US$1,188,280).

Perhitungan laba atas pelepasan aset tetap adalah sebagai berikut:

The calculation of the gain on disposal of fixed assets is as follows:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Years Ended December 31,

2016 2015

Hasil penjualan aset tetap 59.620 21.000 Proceeds from sales of fixed assets Nilai buku aset tetap yang dilepas 56.339 17.111 Net book value of disposed fixed assets

Laba atas pelepasan Gain on disposal of aset tetap 3.281 3.889 fixed assets

Penyusutan dibebankan pada operasi sebagai bagian dari:

Depreciation charged to operations is allocated to:


2016 2015

Beban pokok pendapatan 2.164.366 389.621 Cost of revenues Beban umum dan administrasi General and administrative expenses

(Catatan 23) 647.741 718.238 (Note 23)

Total 2.812.107 1.107.859 Total

Perusahaan memiliki beberapa sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) atas tanah yang terletak di Muncar, Ngaliyan, Cilegon, Tanjung Bintang, dan Parangloe, yang akan jatuh tempo antara tahun 2018 sampai dengan 2039. Manajemen berkeyakinan bahwa sertifikat HGB tersebut di atas dapat diperpanjang pada saat masa berlakunya berakhir karena seluruh tanah diperoleh secara sah dan didukung dengan bukti pemilikan yang memadai.

The Company have several titles of land ownership in the form of building usage rights (HGB) certificates covering parcels of land located in Muncar, Ngaliyan, Cilegon, Tanjung Bintang, and Parangloe, which will expire between 2018 to 2039. Management believes that the above HGB certificates can be extended upon their expiration since they were acquired legally and supported by sufficient documents of ownership.










63

10. ASET TETAP (lanjutan) 10. FIXED ASSETS (continued)

Berdasarkan hasil penelaahan pada akhir tahun, manajemen berkeyakinan tidak ada peristiwa atau kondisi yang mengindikasikan terjadinya penurunan nilai aset tetap.

Based on the review at the end of the year, management believes that there is no event or circumstance which may indicate impairment in value of fixed assets.

Pada tanggal 31 Desember 2016, aset tetap

diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko gempa bumi berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan sejumlah Rp460 miliar, US$35 juta dan JPY5,6 juta (ekuivalen dengan US$69.300.924) (2015: Rp245 miliar dan JPY5,6 juta (ekuivalen dengan US$17.784.673)). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko yang dipertanggungkan.

As of December 31, 2016, fixed assets are covered by insurance against losses by fire and earthquake risks under blanket policies with total coverage amounting to Rp460 billion, US$35 million and JPY5.6 million (equivalent to US$69,300,924) (2015: Rp245 billion and JPY5.6 million (equivalent to US$17,784,673)). Management is of the opinion that the insurance coverage are adequate to cover any possible losses that may arise from the insured risks.

Pada tahun 2016, tanah, bangunan dan mesin yang dijadikan jaminan atas utang bank jangka panjang sebesar US$34.284.048 (2015: US$16.665.867) (Catatan 18).

In 2016, the carrying value of land, building and machinery pledged as collateral to long-term bank loan amounted to US$34,284,048 (2015: US$16,665,867) (Note 18).

Aset tetap dalam penyelesaian Construction in progress

Persentase Akumulasi Estimasi Tahun Penyelesaian/ Biaya/ Penyelesaian/ Percentage of Accumulated Estimated Year Completion Cost of Completion

2016 2016 Reklamasi tanah 5% 2.345.212 2019 Land reclamation Fasilitas dermaga 58% 25.075.201 2017 Port facilities Mesin 75% 2.336 2017 Machinery Software 85% 8.857 2017 Software Ruang kantor 95% 346.980 2017 Office Gudang 99% 9.094 2017 Warehouses

Total 27.787.680 Total

2015 2015

Reklamasi tanah 5% 2.345.212 2017 Land reclamation Fasilitas dermaga 9% 1.783.394 2017 Port facilities Gudang 70% 500.723 2016 Warehouses

Total 4.629.329 Total

Kapitalisasi biaya pinjaman pada tahun berjalan adalah sebesar US$483.703. Tingkat kapitalisasi biaya pinjaman untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 antara 3,9% sampai dengan 4,2%.

Borrowing costs capitalized during current year amounted to US$483,703. Capitalization rate of borrowing costs for the year ended December 31, 2016 was from 3.9% to 4.2%.










64

11. ASET LAINNYA 11. OTHER ASSETS

Rincian aset lainnya adalah sebagai berikut: The details of other assets are as follows:


2016 2015

Lancar Current Uang muka impor 105.654 317.381 Import advances Lain-lain 11.029 21.760 Others

Total 116.683 339.141 Total

Tidak Lancar Non-current Uang muka jaminan sewa gedung Deposits for offices and dan gudang 150.676 90.706 warehouses rentals Lain-lain 36.780 37.452 Others

Total 187.456 128.158 Total

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK 12. SHORT-TERM BANK LOANS

Utang bank jangka pendek terdiri atas: The short-term bank loans consist of:


2016 2015

Rabobank International, Hong Kong 15.051.000 21.500.000 Rabobank International, Hong Kong Citibank N.A., Indonesia 9.796.459 2.001.739 Citibank N.A., Indonesia The Hongkong and Shanghai Banking The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Indonesia 6.500.000 7.400.000 Corporation Limited, Indonesia PT Bank Central Asia Tbk - 2.565.265 PT Bank Central Asia Tbk

Total 31.347.459 33.467.004 Total

Perusahaan The Company

Rabobank International Rabobank International

Pada tanggal 24 November 2014, Perusahaan

memperoleh fasilitas pinjaman uncommitted dari Rabobank International dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$40.000.000 untuk pembiayaan modal kerja, termasuk untuk pelunasan pinjaman sindikasi. Fasilitas ini dijamin dengan piutang, klaim asuransi dan persediaan (Catatan 6 dan 7).

On November 24, 2014, the Company obtained uncommitted loan facility from Rabobank International with a maximum credit limit amounting to US$40,000,000 for working capital purposes, including for the repayment of the existing syndicated loan. This facility is secured by receivables, insurance claims and inventories (Notes 6 and 7).










65

12. UTANG BANK JANGKA PENDEK (lanjutan) 12. SHORT-TERM BANK LOANS (continued)

Perusahaan (lanjutan) The Company (continued)

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

Pada tanggal 21 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman pembiayaan supplier dan pembiayaan piutang lokal dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) dengan batas maksimum masing-masing sebesar US$20.000.000 dan US$5.000.000 untuk pembiayaan modal kerja, termasuk untuk pelunasan pinjaman sindikasi. Total batas maksimum gabungan penggunaan adalah sebesar US$20.000.000. Pada tanggal 15 November 2016, Perusahaan dan HSBC menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dimana masa tersedia fasilitas diperpanjang sampai dengan 1 (satu) tahun sejak tanggal perubahan perjanjian pinjaman dan akan terus berlaku hingga HSBC membatalkan secara tertulis.

On October 21, 2014, the Company obtained supplier financing and domestic receivable financing facilities from The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HSBC) with a maximum limit of US$20,000,000 and US$5,000,000, respectively, for working capital purposes, including for the repayment of the existing syndicated loan. Total maximum combined limit amounted to US$20,000,000. On November 15, 2016, the Company and HSBC signed amendment on the validity period of the facility agreement to be a period of 1 (one) year from the date of the agreement and shall continue unless HSBC submits a written cancelation.

Dalam perjanjian yang sama, Perusahaan juga memperoleh fasilitas pinjaman treasury dengan batas maksimum paparan risiko sebesar US$500.000. Jatuh tempo maksimum atas setiap penggunaan fasilitas ini adalah 6 (enam) bulan.

In the same loan agreement, the Company also obtained a treasury facility with a maximum exposure risk limit of US$500,000. The maximum maturity for each loan is 6 (six) months.

Fasilitas-fasilitas pinjaman tersebut dijamin dengan persediaan dan/atau piutang senilai US$21.000.000 (Catatan 6 dan 7).

These facilites are secured by inventories and/or receivables amounting to US$21,000,000 (Notes 6 and 7).

Citibank N.A. Citibank N.A.

Pada tanggal 7 Agustus 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Pre Settlement Exposures (PSE) Line dari Citibank N.A. (Citibank) dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$2.000.000. Fasilitas ini tanpa jaminan dan digunakan untuk modal kerja.

On August 7, 2014, the Company obtained Pre Settlement Exposures (PSE) Line from Citibank N.A. (Citibank) with a maximum credit limit amounting to US$2,000,000. These are unsecured facilities for working capital purposes.

Pada tanggal 8 Oktober 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Omnibus Line, Revolving Credit Facility, dari Citibank dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$10.000.000. Fasilitas ini tanpa jaminan dan digunakan untuk modal kerja.

On October 8, 2014, the Company obtained Omnibus Line, Revolving Credit Facility from Citibank, with a maximum credit limit amounting to US$10,000,000. This is an unsecured facility for working capital purposes.

Pada tanggal 31 Agustus 2016, Perusahaan dan Citibank menandatangani perubahan perjanjian dimana fasilitas pinjaman tersedia selama jangka waktu 1 (satu) tahun sejak tanggal perubahan perjanjian dan akan diperpanjang secara otomatis kecuali ada pemberitahuan berakhirnya perjanjian dari Citibank.

On August 31, 2016, the Company and Citibank signed amendment on the validity period of the credit facilities to be 1 (one) year starting from the date of the agreement and will be automatically extended unless Citibank submits a termination notification.










66



PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk

Pada tanggal 6 Agustus 2015, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Lokal (Rekening Koran) dari PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dengan batas maksimum pinjaman sebesar Rp40.000.000.000. Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja dan dijamin dengan persediaan barang (Catatan 7).

On August 6, 2015, the Company obtained local credit facility (overdraft) from PT Bank Central Asia (BCA) Tbk with a maximum credit limit amounting to Rp40,000,000,000 for working capital purposes. The facility is secured by inventories (Note 7).

Perusahaan dan BCA menandatangani perubahan perjanjian pinjaman pada tanggal 11 Juli 2016 dimana masa tersedianya fasilitas diperpanjang sampai dengan 26 Agustus 2017.

The Company and BCA signed amendment to the facility agreement on July 11, 2016 to extend the facility’s availability until August 26, 2017.

Pada tanggal 31 Desember 2016, tidak ada saldo atas pinjaman ini.

As of December 31, 2016, there was no outstanding balance from this facility.

The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd. The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd.

Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman

revolving dari The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd., Cabang Jakarta (Mitsubishi) pada tanggal 24 November 2014, dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$20.000.000.

The Company obtained revolving credit facility from The Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd., Jakarta Branch on November 24, 2014 with a maximum credit limit amounting to US$20,000,000.

Pada tanggal 24 November 2016, Perusahaan dan

Mitsubishi menandatangani perubahan perjanjian pinjaman dimana masa tersedia fasilitas diperpanjang sampai dengan 1 minggu sebelum tanggal jatuh tempo, pada tanggal 24 November 2017. Fasilitas ini dijamin dengan piutang, persediaan, dan klaim asuransi (catatan 6 dan 7).

On November 24, 2016, the Company and Mitsubishi signed amendment to the facility agreement, which is valid until 1 week prior to the final repayment date on November 24, 2017. This facility is secured by receivables, inventories and insurance claims (notes 6 and 7).

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, tidak

ada saldo atas pinjaman ini. As of December 31, 2016 and 2015, there was no

outstanding balance from this facility.

Pembatasan-pembatasan Covenants

Perjanjian pinjaman mensyaratkan beberapa pembatasan, antara lain, sehubungan dengan perubahan kendali dari pemegang saham utama; nilai pertanggungan asuransi; status tercatat di Bursa Efek Indonesia, pembatasan pengeluaran belanja modal, menggabungkan usaha; menjual, menyewakan, mengalihkan atau menghapus aset; mengubah aktivitas usaha; melakukan penyertaan saham baru jika melebihi batasan tertentu; memperoleh pinjaman, memberikan pinjaman atau memberikan jaminan; mematuhi peraturan lingkungan hidup; memastikan pembayaran pajak tepat waktu; pembatasan pembayaran dividen; dan mempertahankan persediaan tertentu. Perusahaan juga diharuskan mempertahankan beberapa rasio keuangan tertentu.

The credit agreement contains several requirements in relation to, among others, control of the ultimate shareholder; maintainance of insurance coverage, maintainance of listing status on Indonesia Stock Exchange; limitation of the capital expenditures; merging with other entity; selling, leasing, transfering or disposing assets; changing the current course of businesses; making new investments in excess of certain threshold; obtaining, granting loan or guarantee; compliance with environmental law; punctual payment of tax; dividend distribution; and maintaining certain inventories. The Company is also required to maintain certain financial ratios.










67


Suku Bunga Interest Rate

Tingkat suku bunga tahunan atas utang bank jangka pendek dalam mata uang Rupiah berkisar antara 10,00% sampai dengan 11,50% untuk tahun 2016 (2015: 11,50%), sedangkan tingkat suku bunga tahunan atas utang bank jangka pendek dalam mata uang Dolar AS berkisar antara 2,50% sampai dengan 4,00% untuk tahun 2016 dan 2015.

The Rupiah short-term bank loan bears interest at annual rates ranging from 10.00% to 11.50% in 2016 (2015: 11.50%), while short-term bank loans denominated in US Dollar earned interest at annual rates ranging from 2.50% to 4.00% in 2016 and 2015.

Kepatuhan atas Syarat-syarat Pinjaman Compliance with Loan Covenants

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan sehubungan dengan pinjaman-pinjaman tersebut di atas.

As of December 31, 2016 and 2015, the Group had complied with all covenants relating to the above loans.

13. UTANG USAHA 13. TRADE PAYABLES

Akun ini merupakan utang Kelompok Usaha atas pembelian bahan baku dan barang jadi yang akan didistribusikan dan jasa logistik, dengan rincian sebagai berikut:

This account represents the Group’s payables arising from purchases of raw materials and finished goods for distribution activities and logistic services, with the details are as follows:


2016 2015

Pihak berelasi (Catatan 28) 19.725.927 - Related parties (Note 28) Pihak ketiga Third parties

Quadra Commodities, SA, Swiss 61.205.396 113.122.841 Quadra Commodities, SA, Switzerland Enerfo Pte., Ltd., Singapura - 42.029.922 Enerfo Pte., Ltd., Singapore PT Bungasari Flour Mills Indonesia - 4.480.779 PT Bungasari Flour Mills Indonesia Noble Resources Pte., Ltd., Singapura - 2.127.120 Noble Resources Pte., Ltd., Singapore Lain-lain (masing-masing

di bawah US$1.000.000) 4.502.236 6.108.667 Others (each below US$1,000,000)

Sub-total pihak ketiga 65.707.632 167.869.329 Sub-total third parties

Total 85.433.559 167.869.329 Total

Utang usaha per 31 Desember 2016 masih belum jatuh tempo.

Trade payables as of December 31, 2016 are not yet due.

Rincian utang usaha menurut jenis mata uang adalah sebagai berikut:

The details of trade payables based on the currencies are as follows:


2016 2015

Dolar AS 83.925.053 160.374.089 US Dollar Rupiah 1.508.506 7.495.240 Rupiah

Total 85.433.559 167.869.329 Total










68

13. UTANG USAHA (lanjutan) 13. TRADE PAYABLES (continued)

Utang usaha tidak dijamin, tidak dikenakan bunga dan umumnya dikenakan syarat pembayaran antara 7 (tujuh) hari sampai dengan 120 (seratus dua puluh) hari.

Trade payables are unsecured, non-interest bearing and generally on 7 (seven) to 120 (one hundred and twenty) days terms of payment.

14. PERPAJAKAN 14. TAXATION

Rincian utang pajak adalah sebagai berikut: The details of taxes payable are as follows:


2016 2015

PPN - 18.119 VAT Pajak Penghasilan Income Taxes

Pasal 4 (2) 69.259 42.641 Article 4(2) Pasal 21 87.449 51.523 Article 21 Pasal 23 47.006 63.912 Article 23 Pasal 25 5.143 2.254 Article 25 Pasal 26 3.379 368.111 Article 26 Pasal 29 3.311.987 60.201 Article 29

Total 3.524.223 606.761 Total

Rekonsiliasi Fiskal Fiscal Reconciliation

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:

A reconciliation of profit before income tax, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows:


2016 2015

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax per menurut laporan laba rugi consolidated statement of dan penghasilan komprehensif profit or loss and other lain konsolidasian 27.928.276 13.952.881 comprehensive income

Ditambah: Add: Selisih biaya perolehan dengan nilai Difference between the acquisition cost and

wajar aset neto teridentifikasi - (2.676.074) the fair value of identifiable net assets

Laba Entitas Anak sebelum pajak Profit of Subsidiaries before penghasilan (2.446.803) (203.639) income tax

Eliminasi 934.061 - Elimination

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax attributable Perusahaan 26.415.534 11.073.168 to the Company

Pajak dibayar dimuka Prepaid taxes

Pajak dibayar dimuka terdiri dari pajak pertambahan nilai.

Prepaid taxes consist of value added taxes.

Utang Pajak Taxes Payable










69

14. PERPAJAKAN (lanjutan) 14. TAXATION (continued)

Rekonsiliasi Fiskal (lanjutan) Fiscal Reconciliation (continued)

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, sebagaimana tercantum dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut (lanjutan):

A reconciliation of profit before income tax, as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and taxable income is as follows (continued):


2016 2015

Beda temporer Temporary differences Beban imbalan kerja 1.888.652 387.920 Employee benefits expense Penyusutan aset tetap (104.986) (258.331) Depreciation of fixed assets

Beda tetap Permanent differences Beban yang tidak dapat dikurangkan Non-deductible expenses (terutama terdiri dari sumbangan (mainly consisting of donation dan perjamuan, dan beban pajak) 525.458 313.016 and entertainment, and tax expenses) Penghasilan yang telah dikenakan pajak Income already subjected to final penghasilan yang bersifat final (256.149) (82.725) income tax

Penghasilan kena pajak Perusahaan 28.468.509 11.433.048 Taxable income of the Company

Beban pajak penghasilan - kini 7.117.127 2.858.262 Income tax expense - current

Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Less prepayments of income tax

Pasal 22 4.016.273 6.828.523 Article 22 Pasal 23 57.626 1.683 Article 23

Total 4.073.899 6.830.206 Total

Utang pajak (Tagihan pajak Tax payable (Claims for penghasilan badan) 3.043.228 (3.971.944) income tax refund)

Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak

penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2016 seperti yang disebutkan di atas dan utang PPh terkait akan dilaporkan oleh Perusahaan dalam Surat Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) PPh badan tahun 2016 ke Kantor Pajak.

The amounts of the Company’s taxable income and

current income tax expense in 2016, as stated in the foregoing, and the related income tax payable will be reported by the Company in its 2016 annual income tax return (“SPT”) to be submitted to the Tax Office.










70


Rekonsiliasi Fiskal (lanjutan) Fiscal Reconciliation (continued)

Jumlah penghasilan kena pajak dan beban pajak penghasilan kini Perusahaan untuk tahun 2015 seperti yang disebutkan di atas dan tagihan PPh terkait telah dilaporkan oleh Perusahaan ke Kantor Pajak dalam SPT PPh badan tahun 2015.

The Company’s taxable income and current income

tax expense in 2015, as stated in the foregoing, and the related claims for income tax refund were reported in the Company’s 2015 SPT submitted to the Tax Office.

Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan Income Tax Benefit (Expense)

Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The details of the income tax benefit (expense) are as follows:


2016 2015

Beban pajak penghasilan kini Current income tax expense Perusahaan (7.117.127) (2.858.262) The Company Entitas anak (490.731) (18.250) Subsidiaries

Adjustments in respect of Penyesuaian atas tahun sebelumnya the previous years

Perusahaan (313.737) (387.572) The Company Entitas anak - - Subsidiaries

Total beban pajak penghasilan - kini (7.921.595) (3.264.084) Total income tax expense - current

Manfaat (beban) pajak penghasilan - tangguhan Income tax benefit (expense) - deferred

Perusahaan 445.917 (636.620) The Company Entitas anak 249.180 - Subsidiaries

Adjustments in respect of Penyesuaian atas tahun sebelumnya the previous years

Entitas anak 14.420 - Subsidiaries

\ Total manfaat (beban) pajak Total income tax benefit penghasilan - tangguhan 709.517 (636.620) (expense) - deferred

Beban pajak penghasilan (7.212.078) (3.900.704) Income tax expense










71


Komponen Utama Beban Pajak Penghasilan Primary Components of Income Tax Expense


2016 2015

Dibebankan ke laba rugi Charged to profit or loss Pajak penghasilan badan Corporate income tax

Tahun berjalan (7.607.858) (2.876.512) Current year Adjustments in respect of Penyesuaian atas tahun sebelumnya (313.737) (387.572) the previous years

(7.921.595) (3.264.084)

Pajak tangguhan Deferred tax Tahun berjalan 695.097 (636.620) Current year

Adjustments in respect of Penyesuaian atas tahun sebelumnya 14.420 - the previous year

709.517 (636.620)

\ Beban pajak penghasilan yang Income tax expense dibebankan ke laba rugi (7.212.078) (3.900.704) charged to profit or loss Dibebankan ke penghasilan

komprehensif lain Charged to other comprehensive income Pajak tangguhan Deferred tax Rugi atas pengukuran kembali Re-measurement losses of liabilitas imbalan kerja 18.512 157.144 employee benefits liability

Rekonsiliasi Tarif Pajak Efektif Reconciliation of Effective Tax Rate

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku untuk Kelompok Usaha atas laba sebelum pajak penghasilan, dan beban pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The reconciliation between the income tax expense calculated by applying the applicable tax rates of the Group to the profit before income tax, and the income tax expense as shown in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income is as follows:


2016 2015

Laba sebelum pajak penghasilan Profit before income tax per menurut laporan laba rugi consolidated statement of dan penghasilan komprehensif profit or loss and other lain konsolidasian 27.928.276 13.952.881 comprehensive income

Beban pajak penghasilan berdasarkan Income tax expense at the applicable tarif pajak yang berlaku untuk tax rate of the Company and Perusahaan dan Entitas Anak (6.984.166) (3.469.970) Subsidiaries

Pengaruh pajak atas beda tetap: Tax effects of permanent differences: Beban yang tidak dapat dikurangkan (196.782) (78.306) Non-deductible expenses










72


Rekonsiliasi Tarif Pajak Efektif (lanjutan) Reconciliation of Effective Tax rate (continued) Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Years Ended December 31,

2016 2015

Pengaruh pajak atas Tax effects of permanent beda tetap (lanjutan): differences (continued): Penghasilan yang telah dikenakan pajak penghasilan Income already subjected yang bersifat final 383.252 31.748 to final income tax Unrecognized deferred tax asset Aset pajak tangguhan atas rugi fiskal from tax loss carryforward yang tidak diakui Entitas Anak tertentu (120.810) 1.964 of certain Subsidiary Pengaruh pajak atas perbedaan Tax effect on the difference between pelaporan mata uang Rupiah Rupiah and US Dollar reporting for dan Dolar AS atas laba sebelum profit before income tax pajak penghasilan Entitas Anak attributable to the tertentu - 1.432 certain Subsidiary

Penyesuaian atas pajak penghasilan Adjustments in respect of corporate badan tahun sebelumnya (313.737) (387.572) income tax of the previous years

Penyesuaian atas pajak tangguhan Adjustments in respect of deferred tahun sebelumnya 14.420 - income tax of the previous years Pengurangan tarif pajak untuk wajib Reduction of income tax rate for pajak dalam negeri dengan peredaran domestic corporate tax payer with bruto sampai dengan Rp50 miliar 5.745 - gross revenue up to Rp50billion


Tarif pajak yang berlaku untuk Kelompok Usaha adalah 25%.

The tax rate applicable to the Group is 25%.

Pada tanggal 3 Agustus 2015, Presiden Republik Indonesia menandatangani PP 56/2015 tentang “Penurunan Tarif Pajak Penghasilan Bagi Wajib Pajak Badan Dalam Negeri yang Berbentuk Perseroan Terbuka”, yang mengubah PP 77/2013, dan mengatur bahwa perseroan terbuka dalam negeri di Indonesia dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan (“PPh”) sebesar 5% dari tarif tertinggi PPh sebagaimana diatur dalam Pasal 17 ayat 1b Undang-undang Pajak Penghasilan, dengan memenuhi kriteria yang ditentukan, yaitu (i) Perseroan yang saham atau efek bersifat ekuitas lainnya dengan jumlah paling sedikit 40% dari keseluruhan saham yang disetor dicatat untuk diperdagangkan di bursa efek di Indonesia, (ii) Saham tersebut dimiliki paling sedikit oleh 300 pihak, (iii) Masing-masing pihak tersebut hanya boleh memiliki saham kurang dari 5% dari keseluruhan saham yang ditempatkan dan disetor penuh, dan (iv) Ketentuan (i) sampai dengan (iii) tersebut harus dipenuhi oleh perseroan terbuka dalam waktu paling sedikit seratus delapan puluh tiga hari kalender dalam jangka waktu satu tahun pajak.

On August 3, 2015, the President of the Republic of Indonesia signed PP 56/2015 regarding the “Reduction of Income Tax Rate on Resident Corporate Taxpayers in the Form of Publicly-listed Companies”, which replaced PP 77/2013, and regulates that resident publicly-listed companies in Indonesia can avail a reduction of income tax rate by 5% from the highest rate set forth under Article 17 paragraph 1b of the Income Tax Law, provided they meet the prescribed criteria, i.e. (i) At least 40% or more of the total paid-up shares or other equity instruments are listed for trading in the Indonesia stock exchanges, (ii) Such shares are owned by at least 300 parties, (iii) Each party of such shall own less than 5% of the total outstanding issued and fully paid shares, and (iv) Requirements (i) to (iii) above should be fulfilled by the publicly-listed companies for a period of at least one hundred eighty three calender’s days within one fiscal year.










73


Rekonsiliasi Tarif Pajak Efektif (lanjutan) Reconciliation of Effective Tax rate (continued)

PP 56/2015 ini mulai berlaku sejak tahun pajak 2015, namun Perusahaan tidak menerapkan penurunan tarif pajak tersebut dalam perhitungan beban PPh badan seperti diungkapkan di atas karena tidak dapat memenuhi seluruh persyaratan di dalamnya. Dengan demikian, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku Perusahaan menggunakan tarif pajak penghasilan tunggal sebesar 25%.

PP 56/2015 becomes effective for fiscal year 2015, but the Company does not apply for the said reduction of tax rate since it cannot fulfill all the requirements set forth therein. Thus, in accordance with the tax regulations, the Company applied a single income tax rate of 25%.

Pajak Tangguhan Deferred Tax

Rincian pajak tangguhan adalah sebagai berikut: The details of deferred tax are as follows:

Pengaruh ke posisi keuangan Pengaruh ke atau ekuitas/ 31 Desember laba rugi/ Effect to 2016/ 1 Januari 2016/ Effect to financial position Translasi/ December 31, January 1, 2016 profit or loss or equity Translations 2016

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Perusahaan The Company Liabilitas imbalan kerja 657.030 472.163 24.298 - 1.153.491 Employee benefits liabilities Aset tetap (760.733) (26.246) - - (786.979) Fixed assets

Aset pajak tangguhan-neto (103.703) 445.917 24.298 - 366.512 Deferred tax assets-net

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Entitas anak Subsidiaries Liabilitas imbalan kerja 90.018 19.985 (5.786) 2.275 106.492 Employee benefits liabilities Aset tetap (923.775) 243.615 - (90) (680.250) Fixed assets

Liabilitas pajak tangguhan-neto (833.757) 263.600 (5.786) 2.185 (573.758) Deferred tax liabilities-net

Penambahan Pengaruh ke dari akuisisi posisi keuangan Entitas Anak/ Pengaruh ke atau ekuitas/ Additions 31 Desember laba rugi/ Effect to from 2015/ 1 Januari 2015/ Effect to financial position acquisitions December 31, January 1, 2015 profit or loss or equity of Subsidiaries 2015

Aset pajak tangguhan Deferred tax assets Entitas anak Subsidiaries Liabilitas imbalan kerja - - - 90.018 90.018 Employee benefits liabilities

Aset pajak tangguhan-neto - - - 90.018 90.018 Deferred tax assets-net

Liabilitas pajak tangguhan Deferred tax liabilities Perusahaan The Company Liabilitas imbalan kerja 402.906 96.980 157.144 - 657.030 Employee benefits liabilities Aset tetap (27.133) (733.600) - - (760.733) Fixed assets Entitas anak Subsidiaries Aset tetap - - - (923.775) (923.775) Fixed assets

Liabilitas pajak tangguhan-neto 375.773 (636.620) 157.144 (923.775) (1.027.478) Deferred tax liabilities-net










74



Untuk tujuan penyajian dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, klasifikasi aset atau liabilitas pajak tangguhan untuk setiap perbedaan temporer di atas ditentukan berdasarkan posisi pajak tangguhan neto (aset neto atau liabilitas neto) setiap entitas.

For purposes of presentation in the consolidated statement of financial position, the asset or liability classification of the deferred tax effect of each of the above temporary differences is determined based on the net deferred tax position (net assets or net liabilities) on a per entity basis.

Rincian manfaat (beban) pajak penghasilan tangguhan yang dibebankan ke laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian adalah sebagai berikut:

The details of deferred income tax benefit (expense) charged to the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income are as follows:


2016 2015

Liabilitas imbalan kerja 492.148 96.980 Employee benefits liabilities Aset tetap 217.369 (733.600) Fixed assets

Total manfaat (beban) pajak Total income tax benefit penghasilan - tangguhan 709.517 (636.620) (expense) - deferred

Utang Pajak dan Tagihan Pajak Penghasilan Tax Payable and Claims for Income Tax Refund

Rincian utang pajak dan tagihan pajak penghasilan adalah sebagai berikut:

The details of tax payable and claims for income tax refund are as follows:


2016 2015

Utang Pajak Tax Payable Perusahaan The Company Tahun pajak 2016 3.043.228 - Fiscal year 2016 Entitas Anak 268.759 60.201 Subsidiaries

Total 3.311.987 60.201 Total

Tagihan pajak penghasilan Claims for income tax refund Perusahaan The Company Tahun pajak 2015 3.971.944 3.971.944 Fiscal year 2015 Tahun pajak 2014 - 8.895.992 Fiscal year 2014 Entitas Anak 1.917 - Subsidiary

Total 3.973.861 12.867.936 Total










75


Hasil Pemeriksaan Pajak Tax Assessments


Tahun Pajak 2014 Fiscal Year 2014

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) yang diterbitkan oleh Kantor Pajak pada tanggal 7 April 2016, kelebihan pembayaran pajak Perusahaan yang dilaporkan untuk tahun pajak 2014 dikoreksi dari US$8.895.992 menjadi US$8.582.255. Perusahaan mencatat selisih sebesar US$313.737 sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan” di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun 2016.

Based on the tax overpayment assessment letter issued by the Tax Office on April 7, 2016, the claim for tax refund for fiscal year 2014 was reduced from US$8,895,992 to US$8,582,255. The Company recorded the difference of US$313,737 as part of “Income Tax Expense” in the 2016 consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Di bulan Mei 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak sebesar Rp111.179.592.770 (ekuivalen dengan US$8.396.616), setelah dikompensasikan dengan surat tagihan PPN bulan Januari 2015 sebesar Rp2.458.039.328 (ekuivalen dengan US$185.639).

In May 2016, the Company received the refund of the said income tax overpayment amounting to Rp111,179,592,770 (equivalent to US$8,396,616), after compensation to the VAT payable for January 2015 amounting to Rp2,458,039,328 (equivalent to US$185,639).

Tahun Pajak 2013 Fiscal Year 2013

Berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) yang diterbitkan oleh Kantor Pajak pada tanggal 9 November 2015, kelebihan pembayaran pajak Perusahaan yang dilaporkan untuk tahun pajak 2013 dikoreksi dari Rp25 miliar (ekuivalen dengan US$1.820.483) menjadi Rp20 miliar (ekuivalen dengan US$1.434.597). Perusahaan mencatat selisih sebesar Rp5 miliar (ekuivalen dengan US$387.572) sebagai bagian dari “Beban Pajak Penghasilan” di laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian pada tahun 2015.

Based on the tax overpayment assessment issued by the Tax Office on November 9, 2015, the claim for tax refund for fiscal year 2013 was reduced from Rp25 billion (equivalent to US$1,820,483) to Rp20 billion (equivalent to US$1,434,597). The Company recorded the difference of Rp5 billion (equivalent to US$387,572) as part of “Income Tax Expense” in the 2015 consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Pada tanggal 3 Februari 2016, Perusahaan menerima pengembalian kelebihan pembayaran pajak penghasilan tersebut sebesar Rp19 miliar (ekuivalen dengan US$1.376.643), setelah dikompensasikan dengan surat tagihan PPN bulan Juni dan November 2014 sebesar Rp800 juta (ekuivalen dengan US$57.171).

On February 3, 2016, the Company received the refund of the said income tax overpayment amounting to Rp19 billion (equivalent to US$1,376,643), after compensation with VAT payable for June and November 2014 amounting to Rp800 million (equivalent to US$57,171).










76

15. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR 15. ACCRUED EXPENSES

Akun ini terdiri dari: This account consists of:


2016 2015

Imbalan kerja karyawan 1.594.843 - Employee benefits Pengangkutan 680.221 90.078 Freight Bunga 196.463 86.870 Interest Penyimpanan dan jasa dermaga 172.405 231 Storage and dock services Tenaga ahli 152.192 49.692 Professional fees Denda pajak 84.318 - Tax penalty Beban Impor - 53.797 Import charges Lain-lain (masing-masing

di bawah US$50.000) 217.137 278.520 Others (each below US$50,000)

Total 3.097.579 559.188 Total

Beban yang masih harus dibayar tidak dijamin dan tidak dikenakan bunga.

Accrued expenses are unsecured and non-interest bearing.

16. UANG MUKA PELANGGAN 16. ADVANCES FROM CUSTOMERS

Uang muka pelanggan terdiri dari: Advances from customers consist of:


2016 2015

PT Cargill Indonesia 3.684.943 5.234.207 PT Cargill Indonesia

PT Sierad Produce Tbk 966.045 755.506 PT Sierad Produce Tbk PT Central Proteina Prima Tbk 391.254 - PT Central Proteina Prima Tbk PT East Hope Agriculture Surabaya 210.067 319.367 PT East Hope Agriculture Surabaya PT Sari Bumi 103.810 47.452 PT Sari Bumi PT Gold Coin Indonesia 33.603 255.870 PT Gold Coin Indonesia PT Indojaya Agrinusa - 2.261.894 PT Indojaya Agrinusa PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk - 2.020.355 PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk PT Sido Agung Agro Prima - 166.287 PT Sido Agung Agro Prima PT Siba Prima - 100.016 PT Siba Prima Lain-lain (masing-masing

di bawah US$100.000) 1.395.767 1.911.156 Others (each below US$100,000)

Total 6.785.489 13.072.110 Total

17. LIABILITAS JANGKA PENDEK LAINNYA 17. OTHER CURRENT LIABILITIES

Akun ini terutama merupakan liabilitas kepada pihak ketiga atas konstruksi, klaim atas susut dan jasa inklaring.

This account mainly consists of third party liability for constructions, shortage claims and import clearance activities.










77

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG 18. LONG-TERM BANK LOANS

Utang bank jangka panjang terdiri atas: The long-term bank loans consists of:


2016 2015

Cooperative Rabobank U.A. 40.996.720 23.252.000 Cooperative Rabobank U.A.

Dikurangi biaya tangguhan atas Less deferred charges utang bank 276.569 146.264 cost on bank loans

Neto 40.720.151 23.105.736 Net Dikurangi bagian jatuh tempo dalam waktu satu tahun 7.673.160 3.255.280 Less current maturities

Bagian jangka panjang 33.046.991 19.850.456 Long term portion

Fasilitas pinjaman Credit facility


Pada tanggal 24 November 2014, Perusahaan

memperoleh fasilitas pinjaman committed dari Cooperative Rabobank U.A., Cabang Hong Kong dengan batas maksimum pinjaman sebesar US$25.000.000 untuk pembiayaan belanja modal. Fasilitas ini dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan 10).

On November 24, 2014, the Company obtained committed loan facility from Cooperative Rabobank U.A., Hong Kong Branch with a maximum credit limit amounting to US$25,000,000 to finance capital expenditures. This facility is secured by land and building (Note 10).

Fasilitas ini akan diangsur setiap kuartal dimulai dari

bulan ke-15 (lima belas) sejak tanda tangan perjanjian sampai dengan 24 Desember 2019 dengan jadwal pembayaran sebagai berikut:

This loan is being repaid through quarterly installments starting from the 15th month after the signing date of the agreement until December 24, 2019 based on the following payment schedule:

Persentase Pembayaran/ Percentage of

Kuartal Payment Quarter

1 - 4 3.50% 1 - 4 5 - 8 8.25% 5 - 8 9 - 12 8.25% 9 - 12 13 - 16 5.00% 13 - 16 Penarikan pertama dilakukan pada tanggal 9 Januari 2015. Pada tahun 2015, Perusahaan telah melakukan penarikan sebesar US$23.252.000.

The first drawdown was made on January 9, 2015. In 2015, the Company withdrew US$23,252,000 from the facility.

Tingkat suku bunga tahunan atas utang bank jangka panjang berkisar antara 3,75% sampai dengan 4,80% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The annual interest rates of this long-term bank loan ranged from 3.75% to 4.80% for the year ended December 31, 2016 and 2015.










78

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Fasilitas pinjaman (lanjutan) Credit facility (continued)


Perusahaan melakukan pembayaran pinjaman sebesar US$3.255.280 pada tahun 2016 (2015: Nihil).

The Company has paid installments related to this loan amounting to US$3,255,280 in 2016 (2015:Nil).

Nusa

Nusa

Pada tanggal 11 April 2016, PT Nusa Prima Logistik, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman committed dari Cooperative Rabobank U.A., cabang Hong Kong dengan nilai maksimum sebesar US$21.000.000 untuk pembiayaan belanja modal untuk proyek konstruksi Terminal Curah Kering. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan jaminan korporasi dari Perusahaan dan pemegang saham nonpengendali dari Nusa.

On April 11, 2016, PT Nusa Prima Logistik, a subsidiary, obtained committed loan facility from Cooperative Rabobank U.A., Hong Kong branch with a maximum credit limit amounting to US$21,000,000 to finance the capital expenditures in relation to the construction project of Dry Bulk Terminal. The credit facility is secured by corporate guarantees from the Company and the non-controlling shareholders of Nusa.

Fasilitas ini akan diangsur setiap kuartal dimulai dari bulan ke-24 (dua puluh empat) sejak tanda tangan perjanjian sampai dengan 11 April 2023 dengan jadwal pembayaran sebagai berikut:

This loan is being repaid through quarterly installments starting from the 24th month after the signing date of the agreement until April 11, 2023 based on the following payment schedule:

Persentase Pembayaran/ Percentage of

Kuartal Payment Quarter

1 - 4 2.50% 1 - 4 5 - 8 3.75% 5 - 8 9 - 12 5.00% 9 - 12 13 - 16 6.25% 13 - 16 17 - 20 7.50% 17 - 20

Penarikan pertama dilakukan pada tanggal 23 Juni 2016. Pada tahun 2016, Nusa telah melakukan penarikan sebesar US$21.000.000.

The first drawdown was made on June 23, 2016. In 2016, Nusa withdrew US$21,000,000 from the facility.

Tingkat suku bunga tahunan atas utang bank jangka panjang berkisar antara 3,87% sampai dengan 4,24% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

The annual interest rates of this long-term bank loan ranged from 3.87% to 4.24% for the year ended December 31, 2016.

Tidak ada pembayaran atas pinjaman bank jangka panjang selama tahun 2016.

There were no payments made on this long-term bank loan during 2016.










79

18. UTANG BANK JANGKA PANJANG (lanjutan) 18. LONG-TERM BANK LOANS (continued)

Pembatasan-pembatasan Covenants

Perjanjian pinjaman mencakup pembatasan dan persyaratan tertentu, antara lain, mempertahankan rasio keuangan tertentu, mempertahankan status tercatat di Bursa Efek Indonesia, mempertahankan batasan tertentu atas kepemilikan saham PT Era Investama Cemerlang dan menjaga nilai pertanggungan asuransi.

The loan agreements provides for certain restrictions and covenants in relation to, among others, maintenance of certain financial ratios, maintenance of listing status on Indonesia Stock Exchange, maintenance a certain minimum ownership by PT Era Investama Cemerlang and maintenance of insurance coverage.

Kepatuhan atas Syarat-syarat Pinjaman Compliance with Loan Covenants

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, Kelompok Usaha telah memenuhi semua persyaratan sehubungan dengan pinjaman tersebut di atas.

As of December 31, 2016 and 2015, the Group had complied with all covenants relating to the above loans.

19. EKUITAS 19. EQUITY

Modal Saham Share Capital

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, rincian pemegang saham dan kepemilikan sahamnya masing-masing berdasarkan pencatatan yang dilakukan oleh biro administrasi efek adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2016 and 2015, the details of shareholders and their respective share ownership based on the records of securities administration agency are as follows:

Jumlah Saham Ditempatkan dan Presentase Disetor Penuh/ Pemilikan/ Number of Percentage of Shares Issued Total/ Pemegang saham Ownership (%) and Fully Paid Amount Shareholders

31 Desember 2016 December 31, 2016 PT Era Investama Cemerlang 79,06 379.486.100 4.743.094 PT Era Investama Cemerlang PT Caturkartika Perdana 10,42 50.000.000 891.756 PT Caturkartika Perdana Publik (masing-masing di bawah 5%) 10,52 50.513.900 485.711 Public (each below 5%)

Total 100,00 480.000.000 6.120.561 Total

31 Desember 2015 December 31, 2015 PT Era Investama Cemerlang 72,92 350.000.000 4.459.574 PT Era Investama Cemerlang PT Caturkartika Perdana 10,42 50.000.000 891.756 PT Caturkartika Perdana Publik (masing-masing di bawah 5%) 16,66 80.000.000 769.231 Public (each below 5%)

Total 100,00 480.000.000 6.120.561 Total










80

19. EKUITAS (lanjutan) 19. EQUITY (continued)

Manajemen Modal Capital Management

Tujuan utama pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan pemeliharaan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan imbalan bagi pemegang saham.

The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it maintains healthy capital ratios in order to support its business and maximize shareholder value.

Selain itu, Kelompok Usaha dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk mengkontribusikan sampai dengan 20% dari modal saham ditempatkan dan disetor penuh ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan eksternal tersebut dipertimbangkan oleh Kelompok Usaha pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST).

In addition, the Group is also required by the Corporate Law effective on August 16, 2007 to contribute to and maintain a non-distributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and fully paid share capital. This externally imposed capital requirements are considered by the Group at the Shareholders’ Annual General Meeting (AGM).

Kelompok Usaha mengelola struktur permodalan dan melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi ekonomi. Untuk memelihara dan menyesuaikan struktur permodalan, Kelompok Usaha dapat menyesuaikan pembayaran dividen kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru atau mengusahakan pendanaan melalui pinjaman. Tidak ada perubahan atas tujuan, kebijakan maupun proses pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The Group manages its capital structure and makes adjustments to it, in light of changes in economic conditions. To maintain or adjust the capital structure, the Group may adjust the dividend payment to shareholders, issue new shares or raise debt financing. No changes were made in the objectives, policies or processes as of December 31, 2016 and 2015.

Kebijakan Kelompok Usaha adalah mempertahankan rasio modal kerja dan struktur permodalan yang sehat untuk mengamankan akses terhadap pendanaan pada biaya yang wajar.

The Group’s policy is to maintain working capital ratio and a healthy capital structure in order to secure access to finance at a reasonable cost.

Rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah ekuitas pada tanggal-tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut:

Total liabilities to total equity ratios as of December 31, 2016 and 2015 are as follows:


2016 2015

Total liabilitas 176.135.788 244.938.636 Total liabilities Total ekuitas 82.845.437 63.081.576 Total equity

Rasio total liabilitas terhadap total ekuitas 2,13 3,88 Total liabilities to total equity ratio










81

19. EKUITAS (lanjutan) 19. EQUITY (continued)

Peningkatan Modal Ditempatkan dan Disetor Increase of Issued and Fully Paid Share Capital

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (“RUPSLB”) yang berlangsung pada tanggal 22 Juni 2016, yang risalah rapatnya dicakup oleh Akta Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn. No. 64 tanggal 22 Juni 2016, para pemegang saham menyetujui rencana manajemen untuk meningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui mekanisme penambahan modal tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, melalui program pemberian opsi saham yang ditawarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris selain Komisaris Independen, karyawan Perusahaan maupun entitas anak dan investor strategis, melalui Management Stock Option Plan (MSOP) yang seluruhnya ditawarkan sebanyak-banyaknya 10% (sepuluh persen) dari modal ditempatkan dan disetor Perusahaan.

In the Extraordinary General Meeting of Shareholders (“EGM”) on June 22, 2016, which was covered by Notarial Deed No. 64 dated June 22, 2016, of Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn., the shareholders approved the management’s plan to increase in the issued and fully paid share capital through the mechanism of issuance of share capital without rights issue, by granting share options to Directors, Commissioners other than Independent Commissioner, employees of the Company and its subsidiaries, and strategic investors via Management Stock Option Plan (MSOP) which is offerred for maximum 10% (ten percent) of the Company’s issued and fully paid share capital.

Tahapan penerbitan opsi direncanakan dilakukan dalam 2 tahap, dimana tahap pertama selambat-lambatnya tanggal 10 Oktober 2016 dan tahap kedua selambat-lambatnya 30 Juni 2017. Namun sampai dengan 27 Maret 2017, belum ada penerbitan opsi atas program tersebut dikarenakan Perusahaan menunda pelaksaan program ini.

The options were planned to be issued in 2 stages, the first one to be executed at the latest on October 10, 2016 and the second one on June 30, 2017. However, up to March 27, 2017, no option has been issued under this program as the Company postponed the implementation of this program.

20. SALDO LABA YANG TELAH DITENTUKAN PENGGUNAANNYA DAN DIVIDEN KAS

20. APPROPRIATION OF RETAINED EARNINGS AND CASH DIVIDENDS

Dalam RUPST yang berlangsung pada tanggal 22 Juni 2016, yang risalah rapatnya dicakup oleh Akta Notaris Liestiani Wang, S.H., M.Kn. No. 63, para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen kas kepada pemegang saham sebesar Rp50 per saham atau seluruhnya sebesar Rp24 miliar (ekuivalen dengan US$1.804.783).

During the AGM held on June 22, 2016, which minutes was covered by Notarial Deed No. 63 of Liestiani Wang, S.H., M.Kn., the shareholders approved the distribution of cash dividends to the registered shareholders of Rp50 per share or totalling to Rp24 billion (equivalent to US$1,804,783).

Dalam RUPST yang berlangsung pada tanggal 29 Juni 2015, yang risalah rapatnya dicakup oleh Akta Notaris Andalia Farida, S.H., M.H. No. 22, para pemegang saham memutuskan untuk membagikan dividen kas kepada pemegang saham sebesar Rp10 per saham atau seluruhnya sebesar Rp4,8 miliar (ekuivalen dengan US$360.143).

During the AGM held on June 29, 2015, which minutes was covered by Notarial Deed No. 22 of Andalia Farida, S.H., M.H., the shareholders approved the distribution of cash dividends to the registered shareholders of Rp10 per share or totalling to Rp4.8 billion (equivalent to US$360,143).










82

21. PENDAPATAN 21. REVENUES

Rincian pendapatan berdasarkan kegiatan utama Kelompok Usaha adalah sebagai berikut:

The details of revenues classified based on the Group’s main activities, are as follows:


2016 2015

Perdagangan dan distribusi 896.956.198 1.000.128.038 Trading and distribution Logistik 8.540.659 - Logistic Pabrikasi 532.041 6.498.514 Manufacturing

Total 906.028.898 1.006.626.552 Total

Penjualan yang dilakukan merupakan penjualan kepada pihak berelasi (Catatan 28) dan pihak ketiga. Tidak ada penjualan kepada setiap pelanggan yang melebihi 10% dari jumlah pendapatan konsolidasian.

Sales were made to related parties (Note 28) and third parties. There is no sales to any customers exceeding 10% of consolidated revenues.

22. BEBAN POKOK PENDAPATAN 22. COST OF REVENUES

Rincian beban pokok pendapatan adalah sebagai berikut:

The details of cost of revenues are as follows:


2016 2015

Pabrikasi Manufacturing Bahan baku yang digunakan 253.682 1.950.987 Raw material used Tenaga kerja langsung 45.068 72.027 Direct labor Beban pabrikasi: Manufacturing overhead: Penyusutan 198.114 187.464 Depreciation Gaji dan kesejahteraan karyawan 121.143 109.321 Salaries and employee benefits Lain-lain (masing-masing di bawah US$50.000) 53.347 74.551 Others (each below US$50,000)

Total beban pabrikasi 372.604 371.336 Total manufacturing overhead

Beban pokok produksi 671.354 2.394.350 Cost of goods manufactured

Perdagangan dan Distribusi Trading and Distribution Persediaan barang jadi Finished goods Awal tahun 111.938.023 69.631.446 At beginning of year Pembelian 804.911.522 1.010.429.216 Purchases Beban karung dan lain-lain 5.449.983 4.400.127 Bags and other costs Penyusutan 595.607 202.157 Depreciation Akhir tahun (Catatan 7) (76.710.763) (111.938.023) At end of year (Note 7)

Logistik Logistic Beban pokok logistik 6.854.310 - Cost of logistic

Beban Pokok Pendapatan 853.710.036 975.119.273 Cost of Revenues










83

22. BEBAN POKOK PENDAPATAN (lanjutan) 22. COST OF REVENUES (continued)

Rincian pemasok dengan total pembelian kumulatif yang melebihi 10% dari total penjualan neto adalah sebagai berikut:

The detail of suppliers with a cumulative amount of purchases exceeding 10% of total net sales are as follows:

Persentase terhadap Jumlah/ Total Penjualan Neto/ Amount Percentage to Net Sales 2016 2015 2016 2015

Enerfo Pte., Ltd., Singapura 381.488.213 550.129.069 42% 55% Enerfo Pte., Ltd., Singapore. Quadra Commodities, SA, Swiss 272.852.549 251.415.394 30% 25% Quadra Commodities, SA, Switzerland

Pembelian yang dilakukan merupakan pembelian dari pihak berelasi dan pihak ketiga. Selama tahun 2016, terdapat transaksi jasa bongkar muat dan penyimpanan dengan pihak berelasi (Catatan 28).

Purchases were from related parties and third parties. In 2016, the Group obtained services of loading and unloading and storage from related parties (Note 28).

23. BEBAN DAN PENGHASILAN OPERASI DAN LAIN-LAIN

23. OPERATING EXPENSES, OTHER INCOME AND OTHER EXPENSES


2016 2015

Beban Penjualan dan Distribusi Selling and Distribution Expenses Ongkos angkut 6.015.814 5.755.443 Freight Upah 988.735 816.568 Wages Klaim dan retur 504.656 628.134 Claims and returns Promosi 214.345 136.093 Promotion Lain-lain 74.666 38.181 Others

Total 7.798.216 7.374.419 Total

Beban Umum dan Administrasi General and Administrative Expenses Gaji dan kesejahteraan karyawan 10.210.767 6.041.715 Salaries and employee benefits Tenaga ahli 1.743.092 1.330.064 Professional fees Penyusutan (Catatan 10) 647.741 718.238 Depreciation (Note 10) Sewa 526.580 478.358 Rental Transportasi dan perjalanan dinas 523.381 332.111 Transportation and travelling Pemeliharaan dan perbaikan 489.488 327.985 Repairs and maintenance Jasa Keamanan 303.118 210.477 Security service Lain-lain (masing-masing

di bawah US$300.000) 1.205.544 980.162 Others (each below US$300,000)

Total 15.649.711 10.419.110 Total

Penghasilan Operasi Lain Other Operating Income Komisi, penalti dan klaim 2.138.066 741.831 Commission, penalty and claims Lain-lain (masing-masing

di bawah US$500.000) 960.460 587.424 Others (each below US$500,000)

Total 3.098.526 1.329.255 Total

Beban Operasi Lain Other Operating Expenses Rugi atas selisih kurs, neto 1.487.426 1.208.119 Loss on foreign exchange, net Beban pajak 271.896 62.598 Tax expenses Lain-lain 20.469 826 Others

Total 1.779.791 1.271.543 Total










84

24. PENGHASILAN KEUANGAN 24. FINANCE INCOME

Rincian penghasilan keuangan adalah sebagai berikut:

The details of finance income are as follows:


2016 2015

Penghasilan bunga 186.701 81.151 Interest income Laba atas instrumen derivatif (Catatan 33) 11.029 - Gain on derivative instruments (Note 33)

Total 197.730 81.151 Total

25. BEBAN KEUANGAN 25. FINANCE COSTS

Rincian beban keuangan adalah sebagai berikut: The details of finance costs are as follows: Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember/ Years Ended December 31,

2016 2015

Beban bunga 2.061.454 1.847.984 Interest expenses Biaya fasilitas pinjaman bank 241.591 454.338 Charges on bank loan facility Rugi atas instrumen derivatif (Catatan 33) - 270.284 Loss on derivative instruments (Note 33) Lain-lain 1.240 531 Others

Total 2.304.285 2.573.137 Total

26. LABA PER SAHAM 26. EARNINGS PER SHARE

Rincian perhitungan laba neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk per saham adalah sebagai berikut:

The detail of calculation of basic earnings attributable to owners of the parent per share is as follows:


2016 2015

Laba tahun berjalan yang Profit for the year dapat diatribusikan kepada attributable to the equity holders pemilik entitas induk 20.149.825 9.987.505 of the parent entity

Jumlah rata-rata tertimbang Total weighted average of the saham biasa yang beredar 480.000.000 480.000.000 outstanding of common stock

Laba per saham dasar yang dapat Basic earnings per share diatribusikan kepada pemilik entitas attributable to the equity holders of induk 0,042 0,021 the parent entity

Pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015, jumlah rata-rata tertimbang saham adalah sebanyak 480.000.000 saham.

As of December 31, 2016 and 2015, the weighted average number of shares outstanding during the year is 480,000,000 shares.










85

26. LABA PER SAHAM (lanjutan) 26. EARNINGS PER SHARE (continued)

Perusahaan tidak mempunyai saham biasa yang memiliki efek berpotensi bersifat dilutif pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015.

The Company has no outstanding potential dilutive ordinary shares as of December 31, 2016 and 2015.

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES

Kelompok usaha mencatat beban imbalan kerja, sebagaimana ditentukan sesuai dengan persyaratan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (“UUK”) dan berdasarkan kebijakan dan praktik internal yang berlaku dan relevan. Beban imbalan kerja Perusahaan dicatat berdasarkan laporan penilaian aktuaria independen, PT Padma Radya Aktuaria tanggal 3 Maret 2017 (2015: PT Padma Radya Aktuaria tanggal 23 Februari 2016), sedangkan Entitas Anak dicatat berdasarkan laporan penilaian aktuaria independen PT Dian Artha Tama tanggal 8 Maret 2017 (2015: PT Dian Artha Tama tanggal 15 Januari 2016). Penilaian aktuaria tersebut menggunakan metode “Projected Unit Credit”.

The Group recognized employee benefits expense in accordance with the requirements of Labor Law No. 13 year 2003 (the “Labor Law”) and on existing relevant internal policies and practices. The employee benefits liabilities of the Company was estimated based on the valuation reports of independent firm of actuaries, PT Padma Radya Aktuaria dated March 3, 2017 (2015: PT Padma Radya Aktuaria dated February 23, 2016), while those of the subsidiaries were estimated based on the valuation reports of PT Dian Artha Tama dated March 8, 2017 (2015: PT Dian Artha Tama dated January 15, 2016). The actuarial valuation adopted by the actuaries was the “Projected Unit Credit” method.

Asumsi dasar yang digunakan pada perhitungan aktuaria tersebut, antara lain, adalah sebagai berikut:

The key assumptions used for the said actuarial calculations, among others, are as follows:


2016 2015

Tingkat diskonto per tahun 8,1% - 8,5% 9,0% Discount rate per annum Tingkat kenaikan gaji per tahun 8,0% 8,0% Salary increment rate per annum Usia pensiun 58 tahun/years 58 tahun/years Pension age

Indonesian Indonesian Mortality Table Mortality Table

Referensi tingkat kematian (TMI) - 2011 (TMI) - 2011 Mortality rate reference










86

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Tabel berikut merangkum komponen-komponen beban imbalan kerja yang diakui dalam laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan liabilitas imbalan kerja di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, sesuai dengan Undang-undang, sebagaimana diestimasi oleh aktuaria independen:

The following tables summarize the components of employee benefits expense recognized in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income and employee benefits liabilities in the consolidated statements of financial position under the Law as estimated by the independent firms of actuaries:

Rincian Beban Imbalan Kerja Details of Employee Benefits Expense


2016 2015

Biaya jasa kini 423.418 228.282 Current service cost Biaya bunga 271.738 138.680 Interest cost Biaya jasa lalu 14.479 (46.613) Past service cost

Beban imbalan kerja 709.635 320.349 Employee benefit expense

Mutasi Liabilitas Imbalan Kerja Movement of Employee Benefits Liabilities


2016 2015

Saldo awal tahun 3.000.209 1.611.624 Beginning balance of the year Kewajiban PT Kharisma Cipta Liability of PT Kharisma Cipta

Dunia Sejati pada saat akuisisi - 372.088 Dunia Sejati at acquisition date

Perubahan yang dibebankan ke laba rugi Changes charged to profit or loss

Biaya jasa kini 423.418 228.282 Current service cost Biaya bunga 271.738 138.680 Interest cost on benefit obligations Biaya jasa lalu 14.479 (46.613) Past service cost

709.635 320.349

Laba/(rugi) pengukuran kembali Re-measurement gains/(losses) yang dibebankan ke penghasilan charged to other comprehensive komprehensif lain income

Perubahan aktuarial yang timbul dari Actuarial changes arising from perubahan asumsi keuangan 155.006 447.940 changes in financial assumptions

Penyesuaian pengalaman (80.959) 214.055 Experience adjustments Perubahan aktuarial yang timbul dari Actuarial changes arising from

perubahan asumsi demografis - (33.418) changes in demographic assumptions

74.047 628.577

Pembayaran imbalan kerja Payment of employee benefits - selama tahun berjalan (47.386) (3.637) during the year

Perubahan kurs 73.206 71.208 Foreign exchange rate changes

Saldo akhir tahun 3.809.711 3.000.209 Balance at end of year










87

27. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 27. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITIES (continued)

Rincian Liabilitas Imbalan Kerja Details of Employee Benefits Liabilities


2016 2015

Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 41.372 - Employee benefits liabilities - current Liabilitas imbalan kerja jangka panjang 3.768.339 3.000.209 Employee benefits liabilities - non-current

Total 3.809.711 3.000.209 Total

Pembayaran kontribusi yang diharapkan dari kewajiban imbalan kerja pada periode mendatang adalah sebagai berikut:

The following payments are expected contributions to the benefit obligation in future years:

Pembayaran/ Payment

Dalam 12 bulan mendatang 155.696 Within the next 12 months 1 - 5 tahun 1.908.539 1 - 5 years Lebih dari 5 tahun 24.337.944 More than 5 years Total 26.402.179 Total

Durasi rata-rata dari kewajiban imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2016 adalah 12,45 tahun (2015: 13,64 tahun).

The average duration of the benefit obligation at December 31, 2016 was 12.45 years (2015: 13.64 years).

Analisa sensitivitas terhadap asumsi utama yang digunakan dalam menentukan kewajiban imbalan kerja adalah sebagai berikut:

Sensitivity analysis to the key assumptions used in determining employee benefits obligations are as follows:

Tingkat diskonto/ Kenaikan gaji di masa depan/ Discount rates Future salary increases ___

Pengaruh nilai Pengaruh nilai kini atas kini atas kewajiban kewajiban imbalan kerja/ imbalan kerja/ Effect on Effect on present value present value Persentase/ of benefits Persentase/ of benefits Percentage obligation Percentage obligation

2016 2016 Kenaikan 1% (278.974) 1% 330.208 Increase Penurunan (1%) 316.436 (1% ) (295.794) Decrease

Analisa sensitivitas di atas dihitung menggunakan metode deterministik yaitu perhitungan yang dilakukan dengan metode yang sama dengan perhitungan aktual namun dengan perubahan asumsi sebesar faktor sensitivitas yang diuji.

The sensitivity analysis above was determined based on deterministic method, that the calculation performed using the same method as the actual calculation but considering the changes in assumptions used in sensitivity factors tested.










88

28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI

28. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES

Dalam kegiatan usaha yang normal, Kelompok Usaha melakukan transaksi usaha dan bukan usaha dengan pihak berelasi, yang terafiliasi dengan Kelompok Usaha melalui kepemilikan langsung dan tak langsung, dan/atau di bawah kendali pihak yang sama, dan/atau melalui manajemen kunci yang sama. Transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:

In the normal course of business, the Group engages in trade and other transactions with related parties, which are affiliated with the Group through equity ownership, either direct or indirect, and/or under common control, and/or common key management. The significant transactions and balances with these related parties are as follows:

Persentase Terhadap Total Penjualan atau Penghasilan atau Beban yang Bersangkutan/ Percentage to Total Sales or the Related Total/Total Income or Expenses

2016 2015 2016 2015

Penjualan Barang dan Jasa Sales of Goods and Services

Entitas Sepengendali Entities Under Common Control PT Permata Dunia PT Permata Dunia

Sukses Utama 1.233.381 - 0,14% - Sukses Utama PT Makassar Tene 748.214 - 0,08% - PT Makassar Tene


Indonesia 1.007.211 - 0,11% - Indonesia PT Tereos FKS PT Tereos FKS

Indonesia 383.726 - 0,04% - Indonesia

Total penjualan barang dan jasa 3.372.532 - 0,37% - Total sales of goods and services

Pembelian Barang dan Jasa Purchases of Goods and Services




Indonesia 26.150.976 - 3,06% - Indonesia PT Tereos FKS PT Tereos FKS

Indonesia 1.129.997 - 0,13% - Indonesia

Total pembelian barang dan Total purchases of goods and jasa 466.818.521 - 54,68% - services

Sewa Rental


Indonesia 95.781 - 0,01% - Indonesia PT Tereos FKS PT Tereos FKS

Indonesia 2.288 - 0,00% - Indonesia PT Sentral Grain Terminal - 1.595.446 - 0,16% PT Sentral Grain Terminal PT Perusahaan Bongkar Muat PT Perusahaan Bongkar Muat

Wahana Intradermaga Wahana Intradermaga Niaga - 1.068.454 - 0,11% Niaga

Total sewa 98.069 2.663.900 0,01% 0,27% Total rental

a. Penjualan dan pembelian dari pihak berelasi dilakukan pada harga yang disepakati tergantung jenis produk terkait yang mengacu pada harga pasar.

a. Sales and purchases from related parties are made at agreed prices depending on the type of product involved with reference to market prices.










89

28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

28. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Saldo terkait atas piutang usaha dan uang muka yang timbul dari transaksi penjualan dan pembelian tersebut adalah sebagai berikut:

The related trade receivables and advances arising from the said sales and purchases transactions are as follows:


2016 2015 2016 2015





Indonesia 119.145 - 0,05% - Indonesia





Sedangkan saldo terkait atas utang usaha yang timbul dari transaksi pembelian barang dan jasa seperti diungkapkan dalam Catatan ini adalah sebagai berikut:

While the related trade payables arising from the purchases of goods and services as described in this Note are as follows:


2016 2015 2016 2015




Pihak Berelasi Lainnya Other Related Parties PT Bungasari Flour Mills PT Bungasari Flour Mills Indonesia 121.973 - 0,07% - Indonesia PT Tereos FKS PT Tereos FKS Indonesia 55.055 - 0,03% - Indonesia


Hubungan dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:

The relationships with the related parties mentioned in the foregoing are as follows:

Pihak-pihak Berelasi/ Sifat Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Nature of Relationships Nature of Transactions

Enerfo, Pte., Ltd. Entitas Sepengendali /Entity Pembelian bahan baku/Material purchase Under Common Control

Enerfo USA Inc. Entitas Sepengendali /Entity Pembelian bahan baku/Material purchase Under Common Control

PT Bungasari Flour Mills Pihak Berelasi Lainnya / Pembelian bahan baku, jasa sewa dan Indonesia Other Related Party jasa bongkar muat/Material purchase, rental and loading unloading services










90

28. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan)

28. ACCOUNTS AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued)

Pihak-pihak Berelasi/ Sifat Hubungan/ Sifat Transaksi/ Related Parties Nature of Relationships Nature of Transactions

PT Permata Dunia Entitas Sepengendali /Entity Jasa sewa gudang dan jasa bongkar muat/ Sukses Utama Under Common Control Warehouse Rental and loading unloading services PT Makassar Tene Entitas Sepengendali /Entity Jasa sewa gudang dan jasa bongkar muat/ Under Common Control Warehouse Rental and loading unloading services PT Tereos FKS Pihak Berelasi Lainnya / Pembelian bahan baku, jasa sewa dan Indonesia Other Related Party jasa bongkar muat/Material purchase, rental and loading unloading services

29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING

29. MONETARY ASSETS AND LIABILITIES IN FOREIGN CURRENCY

Aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing yang signifikan pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebagai berikut:

The Group’s significant monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies as of December 31, 2016 are as follows:

Ekuivalen dalam Dolar AS/ US Dollar Equivalent

27 Maret 2017 (Tanggal Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian)/ March 27, 2017 31 Desember 2016 (Consolidated (Tanggal Pelaporan)/ Financial Mata Uang Asing/ December 31, 2016 Statements Foreign Currency (Reporting Date) Completion Date)

Aset Lancar Current Assets Dalam Rupiah 612.461.529.702 45.583.621 46.001.317 In Rupiah Aset Tidak Lancar Non-current Assets Dalam Rupiah 25.729.686 1.915 1.933 In Rupiah

Total Aset Keuangan dalam Total Financial Assets in Mata Uang Asing 45.585.536 46.003.250 Foreign Currency

Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Dalam Rupiah 77.925.967.145 5.799.789 5.852.934 In Rupiah Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities Dalam Rupiah 50.631.395.996 3.768.338 3.802.869 In Rupiah

Total Liabilitas Keuangan dalam Total Financial Liabilities in Mata Uang Asing 9.568.127 9.655.803 Foreign Currency

Aset Keuangan Neto dalam Net Financial Assets in Mata Uang Asing 36.017.409 36.347.447 Foreign Currency

Sebagaimana disajikan pada tabel di bawah ini, nilai

tukar Dolar AS telah mengalami fluktuasi berdasarkan rata-rata kurs jual dan kurs beli yang digunakan sebagai berikut:

As shown in the table below, US Dollar has fluctuated based on the average of selling and buying rates used as follows:

31 Desember 2016/ 27 Maret 2017/ Mata Uang Asing December 31, 2016 March 27, 2017 Foreign Currency

Rupiah/US$1 13.436 13.314 Rupiah/US$1










91

30. INFORMASI SEGMEN 30. SEGMENT INFORMATION

Kelompok Usaha mengklasifikasikan aktivitas usahanya menjadi tiga segmen usaha berdasarkan kegiatan utama yang terdiri atas perdagangan dan distribusi, pabrikasi, dan logistik.

The Group classifies its business activities into three business segments based on its main activities, consisting of trading and distribution, manufacturing and logistic.

Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian.

Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements.


Perdagangan dan Distribusi/ Trading and Pabrikasi/ Logistik/ Total/ Distribution Manufacturing Logistic Total

Pendapatan dari pelanggan Revenues from external eksternal 896.956.198 532.041 8.540.659 906.028.898 customers

Hasil segmen Segmen results Laba (rugi) usaha 28.177.827 (303.709) 2.315.552 30.189.670 Operating profit (loss)

Beban bunga (2.061.454) - - (2.061.454) Interest expense

Penghasilan bunga, setelah pajak 80.802 - 77.571 158.373 Interest income, net of tax

Penghasilan keuangan lainnya 11.029 - - 11.029 Other finance income

Beban keuangan lainnya (232.221) - (10.610) (242.831) Other finance charges

Pajak final - - (126.511) (126.511) Final tax

Laba (rugi) sebelum Profit (loss) before pajak penghasilan 25.975.983 (303.709) 2.256.002 27.928.276 income tax

Beban pajak penghasilan (6.984.947) - (227.131) (7.212.078) Income tax expense

Laba (rugi) tahun berjalan 18.991.036 (303.709) 2.028.871 20.716.198 Profit (loss) for the year

Aset dan liabilitas Assets and liabilities

Aset segmen 209.121.509 2.556.391 47.303.325 258.981.225 Segment assets

Liabilitas segmen 153.219.605 89.700 22.826.483 176.135.788 Segment liabilities

Informasi segmen lainnya Other segment information Belanja modal 1.590.271 489 23.564.497 25.155.257 Capital expenditures

Penyusutan dan amortisasi 1.059.781 198.114 1.594.072 2.851.967 Depreciation and amortization










92

30. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 30. SEGMENT INFORMATION (continued)


Perdagangan dan Distribusi/ Trading and Pabrikasi/ Logistik/ Total/ Distribution Manufacturing Logistic Total

Pendapatan dari pelanggan Revenues from external eksternal 1.000.128.038 6.498.514 - 1.006.626.552 customers

Hasil segmen Segmen results Laba usaha 16.392.981 54.555 - 16.447.536 Operating profit

Beban bunga (1.847.984) - - (1.847.984) Interest expense

Penghasilan bunga, setelah pajak 34.529 - 43.953 78.482 Interest income, net of tax

Penghasilan keuangan lainnya - - - - Other finance income

Beban keuangan lainnya (725.153) - - (725.153) Other finance charges

Laba sebelum pajak penghasilan 13.854.373 54.555 43.953 13.952.881 Profit before income tax

Beban pajak penghasilan (3.900.704) - - (3.900.704) Income tax expense

Laba tahun berjalan 9.953.669 54.555 43.953 10.052.177 Profit for the year

Aset dan liabilitas Assets and liabilities

Aset segmen 281.057.100 2.965.530 23.997.582 308.020.212 Segment assets

Liabilitas segmen 241.774.577 20.813 3.143.246 244.938.636 Segment liabilities

Informasi segmen lainnya Other segment information Belanja modal 8.714.614 32.163 1.785.917 10.532.694 Capital expenditures

Penyusutan dan amortisasi 1.130.924 3.974 - 1.134.898 Depreciation and amortization

Informasi Geografis Geographic Information

Seluruh aset produktif Kelompok Usaha berada di Indonesia. Tabel berikut menyajikan penjualan berdasarkan lokasi pelanggan:

All of the Group’s productive assets are located in Indonesia. The following table presents sales based on the location of the customers:


2016 2015

Negara Country Indonesia 905.554.318 1.004.601.986 Indonesia Cina 474.580 599.653 Republic of China Singapura - 1.424.913 Singapore

\Total pendapatan sesuai laporan Total revenues per consolidated laba rugi dan penghasilan statement of profit or loss and komprehensif lain konsolidasian 906.028.898 1.006.626.552 other comprehensive income










93

31. INSTRUMEN KEUANGAN 31. FINANCIAL INSTRUMENTS

Nilai tercatat instrumen keuangan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian kurang lebih sebesar nilai wajarnya. Penjelasan lebih lanjut diberikan pada paragraf-paragraf berikut.

The carrying value of financial instruments presented in the consolidated statement of financial position approximates their fair value. Further explanations are provided in the following paragraphs.

Pada tanggal 31 Desember 2016, nilai tercatat (berdasarkan jumlah nosional) kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain, utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, dan liabilitas jangka pendek lainnya kurang lebih sebesar nilai wajarnya karena instrumen keuangan tersebut berjangka pendek.

As of December 31, 2016, the carrying amounts (based on notional amounts) of cash and cash equivalents, trade and other receivables, short-term bank loans, trade and other payables, accrued expenses, and other current liabilities reasonably approximate their fair values because they are mostly short-term in nature.

Liabilitas derivatif dicatat sebesar nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian yang berdasarkan input dari pasar yang dapat diobservasi (Tingkat 2).

Derivative liabilities are carried at fair value using valuation technique with market observable input (Level 2).

Klasifikasi instrumen keuangan Classification of financial instruments

Pinjaman Nilai wajar Liabilitas pada yang diberikan melalui biaya perolehan dan piutang/ laba rugi/ diamortisasi/ Loans Fair value Liabilities at and through amortized receivables profit or loss cost Total/Total

31 Desember 2016 December 31, 2016

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 36.869.628 - - 36.869.628 Cash and cash equivalents Piutang usaha 56.227.980 - - 56.227.980 Trade receivables Piutang lain-lain - pihak ketiga 83.596 - - 83.596 Other receivables - third parties Aset derivatif - 11.029 - 11.029 Derivative assets

Total 93.181.204 11.029 - 93.192.233 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang bank jangka pendek - - 31.347.459 31.347.459 Short-term bank loans Utang usaha - - 85.433.559 85.433.559 Trade payables Utang lain-lain - - 479.964 479.964 Other payables Beban yang masih harus dibayar - - 3.097.579 3.097.579 Accrued expenses

Liabilitas jangka pendek lainnya - - 405.267 405.267 Other current liabilities Utang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of

dalam waktu satu tahun long-term debts Utang bank - - 7.673.160 7.673.160 Bank loans

Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu Long-term debts, satu tahun net of current maturities Utang bank - - 33.046.991 33.046.991 Bank loans

Total - - 161.483.979 161.483.979 Total

31 Desember 2015 December 31, 2015

Aset keuangan Financial assets Kas dan setara kas 20.254.547 - - 20.254.547 Cash and cash equivalents Piutang usaha - pihak ketiga 57.299.581 - - 57.299.581 Trade receivables - third parties Piutang lain-lain - pihak ketiga 1.704.020 - - 1.704.020 Other receivables - third parties

Total 79.258.148 - - 79.258.148 Total

Liabilitas keuangan Financial liabilities Utang bank jangka pendek - - 33.467.004 33.467.004 Short-term bank loans Utang usaha - pihak ketiga - - 167.869.329 167.869.329 Trade payables - third parties Beban yang masih harus dibayar - - 559.188 559.188 Accrued expenses Liabilitas derivatif - 270.283 - 270.283 Derivative liabilities

Liabilitas jangka pendek lainnya - - 1.960.538 1.960.538 Other current liabilities










94

31. INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) 31. FINANCIAL INSTRUMENTS (continued)

Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan) Classification of financial instruments (continued)

Pinjaman Nilai wajar Liabilitas pada yang diberikan melalui biaya perolehan dan piutang/ laba rugi/ diamortisasi/ Loans Fair value Liabilities at and through amortized receivables profit or loss cost Total/Total

31 Desember 2015 (lanjutan) December 31, 2015 (continued) Liabilitas keuangan (lanjutan) Financial liabilities (continued) Utang jangka panjang yang jatuh tempo Current maturities of

dalam waktu satu tahun long-term debts Utang bank - - 3.255.280 3.255.280 Bank loans

Utang jangka panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu Long-term debts, satu tahun net of current maturities Utang bank - - 19.850.456 19.850.456 Bank loans

Total - 270.283 226.961.795 227.232.078 Total

32. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN 32. SIGNIFICANT AGREEMENTS

a. Perusahaan telah menandatangani perjanjian sewa ruangan kantor Sampoerna Strategic Square yang terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta dengan PT Sampoerna Land. Perjanjian ini berlaku sampai dengan 31 Desember 2016.

a. The Company entered into a rental agreement with PT Sampoerna Land for office space in Sampoerna Strategic Square, located at Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta. This agreement is valid until December 31, 2016.

Perjanjian ini telah diperpanjang untuk periode 1 Januari 2017 sampai dengan 31 Desember 2020.

This agreement has been extended from January 1, 2017 to December 31, 2020.

Beban sewa untuk tahun yang berakhir pada

tanggal 31 Desember 2016 sebesar US$287.276 (2015: US$315.823) disajikan sebagai bagian dari “Beban Umum dan Administrasi”.

Rent expense for the year ended December 31, 2016 amounting to US$287,276 (2015: US$315,823) was presented as part of “General and Administrative Expenses”.

b. Perusahaan memiliki perjanjian sewa gudang

dengan PT Teluk Intan atas gudang di Surabaya. Perjanjian-perjanjian sewa tersebut berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

b. The Company entered into rental agreements with PT Teluk Intan for warehouses in Surabaya. Those rental agreements expired on December 31, 2016.



Total beban sewa untuk tahun yang berakhir

pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar US$481.011 (2015:US$634.294) disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan”.

Total related rent expense for the year ended December 31, 2016 amounting to US$481,011 (2015:US$634,294) is presented as part of “Cost of Revenues”.

c. Perusahaan memiliki beberapa perjanjian sewa

gudang di Surabaya dengan PT Sinarindo Megantara yang dimulai antara bulan Mei 2016 sampai dengan November 2016 dan akan berakhir antara bulan Mei 2017 sampai dengan Oktober 2017.

c. The Company entered into several rental agreements with PT Sinarindo Megantara for warehouses in Surabaya, which starts between May 2016 to November 2016 and will end between May 2017 to October 2017.










95

32. PERJANJIAN-PERJANJIAN SIGNIFIKAN (lanjutan)

32. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)

Total beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar US$874.590 (2015: US$844.640) disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan”.

Total related rent expense for the year ended December 31, 2016 amounting to US$874,590 (2015: US$844,640) is presented as part of “Cost of Revenues”.

d. Perusahaan memiliki beberapa perjanjian sewa dengan PT Gerbang Cahaya Utama atas ruangan kantor, gudang dan rumah di Lampung, Medan, Makassar, Semarang dan Tangerang yang dimulai antara bulan Januari 2013 sampai dengan April 2015 dan akan berakhir antara bulan Desember 2016 sampai dengan April 2017.

d. The Company entered into several rental agreements with PT Gerbang Cahaya Utama for office space, warehouse and house located in Lampung, Medan, Makassar, Semarang and Tangerang, which starts between January 2013 to April 2015 and will end between December 2016 to April 2017.

Total beban sewa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar US$49.567 (2015: US$220.114) disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan”.

Total related rent expense for the year ended December 31, 2016 amounting to US$49,567 (2015: US$220,114) is presented as part of “Cost of Revenues”.

e. Pada tanggal 6 Oktober 2014, TBM menandatangani perjanjian dengan PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III) untuk reklamasi ruang dan pemanfaatannya untuk kepentingan pembangunan dan pengelolaan zona industri di Terminal Teluk Lamong (processing curah kering).

e. On October 6, 2014, TBM entered into Agreement with PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) (Pelindo III) for land reclamation and development of industrial zone on the reclaimed land at Terminal Teluk Lamong (dry bulk processing).

Apabila tanah reklamasi termasuk sebagai bagian dari objek pelaksanaan Konsesi yang akan diberikan oleh Otoritas Pelabuhan kepada Pelindo III, perjanjian ini berlaku sampai dengan tiga puluh tahun sejak penyerahan tanah reklamasi ditambah dengan jangka waktu perpanjangan atas HGB atau berakhirnya Konsesi. Apabila tanah reklamasi tidak termasuk sebagai bagian dari objek pelaksanaan Konsesi, perjanjian ini berlaku sampai diakhiri berdasarkan persetujuan para pihak.

If the reclaimed land will be part of the object of Concession given by Port Authority to Pelindo III, the agreement will prevail until thirty years after the handover of reclaimed land plus the extension period of HGB or until the end of the Concession. If the reclaimed land will not be part of the Consession, the agreement will prevail until terminated by all parties.

f. Pada tanggal 25 Agustus 2000, SGT menandatangani Perjanjian Sewa dengan PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) di desa Kepuh dan desa Tegal Ratu, Cilegon, Jawa Barat, yang dimiliki oleh PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KS) untuk jangka waktu 30 tahun dengan tarif US$350.000 per tahun. Beban atas sewa tersebut disajikan sebagai bagian dari “Beban Pokok Pendapatan”.

f. On August 25, 2000, SGT entered into Rental Agreement with PT Krakatau Bandar Samudera (KBS) on parcels of land located at desa Kepuh and desa Tegal Ratu, Cilegon, West Java, owned by PT Krakatau Steel Tbk (Persero) (KS) for 30 years for rental fees amounting to US$350,000 per year. The related rent expenses is presented as part of “Cost of Revenues”.










96



g. Pada tanggal 22 Juli 2016, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan PT Terminal Teluk Lamong di Surabaya, Jawa Timur, untuk melakukan kerjasama dalam pembangunan fasilitas gudang dan sistem operasional pengelolaan, pengepakan dan pemuatan dalam bentuk bagging untuk barang-barang curah kering milik Perusahaan.

g. On July 22, 2016, the Company entered into agreement with PT Terminal Teluk Lamong, in Surabaya, East Java for the construction of warehouse facility and development of operational system to manage the process of packing and loading of the Company’s inventories.

h. Pada tanggal 4 Januari 2016, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa dengan PT Futura Kenari Sejahtera untuk jasa sumber daya manusia, pengendalian internal, manajemen bisnis, teknologi informasi, dan corporate communication yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016.

h. On January 4, 2016, the Company entered into agreement with PT Futura Kenari Sejahtera for human resources services, internal control services, managerial services, information technology services and corporate communication services. This agreement expired on December 31, 2016.



Total beban atas jasa yang diberikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar US$879.345 disajikan sebagai bagian dari “Beban Konsultan”.

Total related expense for the year ended December 31, 2016 amounting to US$879,345 is presented as part of “Consultant Fees”.

Pada tanggal 14 Oktober 2016, Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa dengan PT Futura Kenari Sejahtera untuk jasa pengembangan aplikasi online perdagangan komoditas. Perjanjian ini berakhir pada tanggal 30 Juni 2017.

On October 14, 2016, the Company entered into agreement with PT Futura Kenari Sejahtera for online commodity trading application service. This agreement expired on June 30, 2017.

Total beban atas jasa yang diberikan untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar US$204.674 disajikan sebagai bagian dari “Beban Tenaga Ahli”.

Total related expense for the year ended December 31, 2016 amounting to US$204,674 is presented as part of “Professional Fees”.

i. Pada tanggal 1 Juli 2016, Perusahaan menandatangani Perjanjian Sewa dengan Hari Purnomo dan Lea Mahdarina atas gudang dan kantor di Banyuwangi untuk periode 1 Oktober 2016 sampai dengan 1 Oktober 2018, dengan tarif Rp3.360.000.000.

i. On July 1, 2016, The Company entered into Rental Agreement with Hari Purnomo and Lea Mahdarina for warehouse and office spaces located in Banyuwangi for the period of October 1, 2016 to October 1, 2018, with rental fee amounted to Rp3,360,000,000.










97



Jumlah pembayaran sewa minimum di masa depan dalam perjanjian sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan adalah sebagai berikut:

The future aggregate minimum lease payments under non-cancellable operating leases are as follows:


2016 2015

Tidak lebih dari 1 tahun 1.001.054 957.009 No later than 1 year Lebih dari 1 tahun namun kurang Later than 1 year and no later dari 5 tahun 553.148 751.121 than 5 years Lebih dari 5 tahun 101.111 112.778 Later than 5 years

1.655.313 1.820.908

33. INSTRUMEN DERIVATIF 33. DERIVATIVE INSTRUMENTS

Forward Exchange Contract Forward Exchange Contract

Perusahaan mengadakan beberapa forward exchange contract (FEC) dengan JP Morgan Chase Bank, N.A., Indonesia dan Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ. Berdasarkan kontrak tersebut, Perusahaan akan membayar kepada bank jumlah nosional dengan total Rp273.982.600.000 dan, sebaliknya, bank akan membayar kepada Perusahaan jumlah nosional dengan total US$20.350.000 pada bulan Januari 2017.

The Company entered into several forward exchange contracts (FEC) with JP Morgan Chase Bank, N.A., Indonesia and Bank of Tokyo-Mitsubishi UFJ. Under these contracts, the Company shall pay the banks total notional amount of Rp273,982,600,000, while the banks shall pay the Company total notional amount of US$20,350,000 in January 2017.

Laba yang timbul dari perubahan nilai wajar FEC selama tahun 2016 sebesar US$11.029 (2015: Rugi US$270.284), disajikan sebagai bagian dari akun “Penghasilan Keuangan” (Catatan 24) pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.

The related gains arising from changes in fair value of FEC during 2016 amounting to US$11,029 (2015: Losses US$270,284) is presented as part of “Finance Income” (Note 24) in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.

Interest Rate Swap Contract Interest Rate Swap Contract

Di bulan April 2015, Perusahaan mengadakan beberapa Interest Rate Swap Contract (Interest Swap) dengan Rabobank. Berdasarkan kontrak tersebut, Perusahaan akan membayar suku bunga tetap sebesar 1,3% per tahun dan, sebaliknya, bank akan membayar kepada Perusahaan suku bunga mengambang London Interbank Offered Rate (LIBOR) 3 (tiga) bulan untuk jumlah nosional sebesar pada 31 Desember 2016 sebesar US$4.085.860, US$6.801.740 dan US$4.121.120. Perjanjian ini akan jatuh tempo pada tanggal 25 November 2019.

In April 2015, the Company entered into several Interest Rate Swap Contract (Interest Swap) with Rabobank. Under these contracts, the Company shall pay the bank a fixed interest rate of 1.3% per annum, while the bank shall pay the Company a floating interest rate of 3 (three) months London Interbank Offered Rate (LIBOR) for notional amounts as of December 31, 2016 of US$4,085,860, US$6,801,740 and US$4,121,120. The maturity date of the agreements is November 25, 2019.

Laba yang timbul dari perubahan nilai wajar instrumen derivatif selama tahun 2016 sebesar US$14.193 (2015: Rugi US$28.444).

The related gains arising from changes in fair value of the derivative instruments during 2016 amounted to US$14,193 (2015: Losses US$28,444).










98

33. INSTRUMEN DERIVATIF (lanjutan) 33. DERIVATIVE INSTRUMENTS (continued)

Interest Rate Swap Contract (lanjutan) Interest Rate Swap Contract (continued)

Kontrak foreign exchange forward and interest rate swaps dinilai menggunakan pada hirarki tingkat 2 dengan teknik valuasi, yang menggunakan data pasar yang dapat diobservasi.

Foreign exchange forward and interest rate swaps contracts are valued at hierarchy level 2 using valuation techniques, which employ the use of market observable inputs.

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN

34. THE FINANCIAL MANAGEMENT RISK POLICY AND PURPOSE

Teknik penilaian yang paling sering digunakan termasuk forward pricing dan swap models menggunakan penilaian nilai kini.

The most frequently applied valuation techniques include forward pricing and swap models using present value calculations.

Semua kontrak-kontrak tersebut di atas tidak memenuhi kriteria sebagai lindung nilai untuk tujuan akuntansi dan, oleh karena itu, perubahan nilai wajar kontrak-kontrak tersebut dibukukan langsung ke laba rugi periode berjalan.

All of the above contracts have not met the criteria as effective hedges for accounting purposes and, accordingly, changes in the fair value of such contracts were recorded directly to current period profit or loss.

Liabilitas keuangan utama Kelompok Usaha meliputi utang bank jangka pendek, utang usaha dan utang lain-lain, beban yang masih harus dibayar, liabilitas derivatif, liabilitas jangka pendek lainnya, utang bank jangka panjang dan liabilitas jangka panjang lainnya. Tujuan utama dari liabilitas keuangan ini adalah untuk mengumpulkan dana untuk atau langsung berasal dari operasi Kelompok Usaha. Kelompok Usaha juga mempunyai berbagai aset keuangan seperti piutang usaha, piutang lain-lain dan kas dan setara kas, yang dihasilkan langsung dari kegiatan usahanya.

The Group’s principal financial liabilities comprise short-term bank loans, trade and other payables, accrued expenses, derivative liabilities, other current liabilities, long-term bank loan and other non-current liabilities. The purposes of these financial liabilities are to raise funds or arise directly from the Group’s operations. The Group also has various financial assets such as trade and other receivables and cash and cash equivalents, which arise directly from its operations.

Risiko utama dari instrumen keuangan Kelompok Usaha adalah risiko suku bunga, risiko mata uang, risiko harga komoditas, risiko kredit, dan risiko likuiditas sebagai berikut:

The main risks arising from the Group’s financial instruments are interest rate risk, foreign currency risk, commodity price risk, credit risk and liquidity risk as follows:

Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus Kas

Interest Rate Risks on Fair Values and Cash Flows

Risiko suku bunga Kelompok Usaha terutama timbul dari pinjaman untuk modal kerja dan pinjaman jangka panjang. Pinjaman pada berbagai suku bunga menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Kelompok Usaha. Kelompok Usaha memiliki risiko suku bunga yang berasal dari pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Kelompok Usaha melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Kelompok Usaha.

The Group’s interest rate risk mainly arises from loans for working capital purposes and long-term loans. Loans at variable rates expose the Group to fair value interest rate risk. The Group has interest risk arising from floating rates of its loans. The Group monitors the interest rate fluctuations to minimize any negative impacts to the Group.










99

34. TUJUAN DAN KEBIJAKAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)

34. THE FINANCIAL MANAGEMENT RISK POLICY AND PURPOSE (continued)

Risiko Suku Bunga atas Nilai Wajar dan Arus

Kas (lanjutan) Interest Rate Risks on Fair Values and Cash

Flows (continued)

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, berdasarkan simulasi yang rasional, jika tingkat suku bunga pinjaman dan kas dan setara kas lebih tinggi/lebih rendah 100 basis poin, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar US$390.206 (2015: lebih rendah/lebih tinggi sebesar US$407.949), terutama akibat biaya bunga utang bank jangka pendek dengan tingkat bunga mengambang yang lebih tinggi/lebih rendah.

For the year ended December 31, 2016, based on a sensible simulation, had the interest rates of loans and cash and cash equivalents been 100 basis points higher/lower, with all other variables held constant, profit before tax for the years ended December 31, 2016 would have been US$390,206 lower/higher (2015: US$407,949 lower/higher), mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate short-term bank loan.

Kebijakan Kelompok Usaha terkait dengan risiko tingkat bunga yang berasal dari pinjaman jangka pendek adalah membebankan perubahan tingkat bunga yang terjadi ke pelanggan melalui harga jual.

The Group’s policy related to interest rate risk from short-term loan is to charge the change in floating rate to customers through selling price.

Risiko Mata Uang Foreign Currency Risk

Risiko nilai tukar mata uang asing yang dihadapi Kelompok Usaha terutama timbul dari aset dan liabilitas moneter yang diakui dalam mata uang yang berbeda dengan mata uang fungsional entitas yang bersangkutan.

The Group has foreign exchange risk primarily arising from recognized monetary assets and liabilities that are denominated in a currency other than the entity's functional currency.

Kelompok Usaha menyadari adanya risiko pasar yang disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar mata uang asing. Untuk mengurangi dampak perubahan nilai tukar mata uang asing terhadap aset dan liabilitas tersebut, bilamana memungkinkan, Kelompok Usaha mengupayakan aset dan liabilitas signifikan dalam mata uang asing yang dimiliki entitas yang bersangkutan bernilai seimbang dimana untuk mencapai tujuan tersebut tidak tertutup kemungkinan untuk dilakukannya transaksi lindung nilai.

The Group is aware about market risks due to foreign exchange fluctuation. To mitigate the impact of fluctuations in foreign exchange rates on the Group’s assets and liabilities, if possible, the Group would manage a proper proportion of significant assets and liabilities denominated in foreign currencies based on the respective entity's functional currency. If the assets are insufficient to cover its liabilities, the Group may enter into derivative transactions to mitigate such risks.

Pada tanggal 31 Desember 2016, berdasarkan simulasi yang rasional, jika nilai tukar Dolar AS terhadap Rupiah melemah/menguat sebesar 10%, dengan seluruh variabel-variabel lain tidak berubah, maka laba sebelum pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016 akan lebih tinggi/lebih rendah sebesar US$3.601.741 (2015: lebih tinggi/lebih rendah sebesar US$3.885.659), terutama sebagai akibat dari keuntungan/kerugian selisih kurs atas penjabaran kas dan setara kas, piutang usaha, dan utang usaha dalam Rupiah.

As of December 31, 2016, based on a sensible simulation, had the exchange rate of US Dollar against the Rupiah depreciated/appreciated by 10%, with all other variables held constant, profit before tax for the year ended December 31, 2016 would have been US$3,601,741 higher/lower (2015: US$3,885,659 higher/lower), mainly as a result of foreign exchange gains/losses on the translation of cash and cash equivalents, trade receivables, and trade payables denominated in Rupiah.










100



Risiko Harga Komoditas Commodity Price Risk

Risiko harga komoditas yang dihadapi Kelompok Usaha berasal dari fluktuasi harga barang jadi, khususnya kacang kedelai dan bungkil kacang kedelai yang merupakan barang komoditas.

The Group faces commodity price risk arising from the volatility of finished goods prices, especially soybean and soybean meal, which are commodities.

Kebijakan Kelompok Usaha untuk menekan risiko yang timbul dari fluktuasi harga barang jadi adalah mencermati informasi perkembangan pasar internasional dan meningkatkan efisiensi pembelian barang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Kelompok Usaha secara terus-menerus mengawasi tingkat persediaan yang optimal dengan cara melakukan kontrak pembelian pada saat harga relatif rendah dengan mengacu kepada rencana penjualan dan kebutuhan barang.

The Group’s policy to minimize the risk arising from the fluctuations of finished goods price is to observe and analyze international market information and enhance material procurement and efficiency to suit customers’ demands. The Group continuously monitors the optimal inventory level by entering in a purchase agreement when the price is relatively low with the consideration of sales planning and material requirement.

Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, kebijakan Kelompok Usaha adalah untuk tidak melakukan lindung nilai atas risiko harga komoditas tersebut.

For the year ended December 31, 2016, the Group’s policy is that no hedging in the said commodity price risk shall be undertaken.

Risiko Kredit Credit Risk

Risiko kredit yang dihadapi oleh Kelompok Usaha berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan dan penempatan rekening koran dan deposito pada bank.

The Group has credit risk arising from the credits granted to the customers and placement of current accounts and deposits in the banks.

Selain dari pengungkapan di bawah ini, Kelompok Usaha tidak memiliki konsentrasi risiko kredit.

Other than as disclosed below, the Group has no concentration of credit risk.

Kas dan setara kas Cash and cash equivalents

Risiko kredit atas penempatan rekening koran dan deposito dikelola oleh manajemen sesuai dengan kebijakan Kelompok Usaha. Investasi atas kelebihan dana dibatasi untuk tiap-tiap bank dan kebijakan ini dievaluasi setiap tahun oleh Direksi. Batas tersebut ditetapkan untuk meminimalkan risiko konsentrasi kredit sehingga mengurangi kemungkinan kerugian akibat kebangkrutan bank-bank tersebut.

Credit risk arising from placements of current accounts and deposits is managed in accordance with the Group’s policy. Investments of surplus funds are limited for each banks and reviewed annually by the Directors. Such limits are set to minimize the concentration of credit risk and therefore mitigate financial loss through potential failure of the banks.










101



Risiko Kredit (lanjutan) Credit Risk (continued)

Piutang usaha Trade receivables

Kelompok Usaha memiliki kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Kelompok Usaha menerapkan kebijakan pemberian kredit berdasarkan kehati-hatian dan melakukan pemantauan atas portofolio kredit secara berkesinambungan. Merupakan kebijakan Kelompok Usaha bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit seperti pemeriksaan yang teliti atas histori transaksi, potensi bisnis, kekuatan keuangan, reputasi di bidang industri dan evaluasi atas manajemennya.

The Group has policies in place to ensure that sales of products are made only to creditworthy customers with proven track records or good credit history. The Group applies prudent credit acceptance policies and performs ongoing credit portfolio monitoring. It is the Group’s policy that all customers who wish to trade on credit terms are subject to credit verification procedures, such as satisfactory scrutiny of their transactions history, business potential, financial strength, perceived reputation in the industry and evaluation of their board of management.

Kelompok Usaha memiliki kebijakan yang membatasi jumlah kredit untuk tiap-tiap pelanggan. Penggunaan batasan kredit tersebut dipantau secara teratur oleh manajemen. Pelanggan yang belum memenuhi verifikasi kredit diharuskan untuk melakukan pembayaran di muka. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.

The Group has policies that limit the amount of credit exposure to any particular customer. Utilization of credit limits by customers is regularly monitored by the management. Customers who do not qualify for credit facilities are required to pay in advance. In addition, the receivable balances are monitored on an ongoing basis to reduce the Group’s exposure to bad debts.

Pada tanggal pelaporan, eksposur maksimum Kelompok Usaha terhadap risiko kredit adalah sebesar nilai tercatat masing-masing kategori dari aset keuangan yang disajikan pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

At the reporting date, the Group’s maximum exposure to credit risk is represented by the carrying amount of each class of financial assets presented in the consolidated statement of financial position.

Risiko Likuiditas Liquidity Risk

Kelompok Usaha mengelola profil likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.

The Group manages its liquidity profile to be able to finance its capital expenditures and service its maturing debts by maintaining sufficient cash and cash equivalents, and the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities.

Kelompok Usaha secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual dan terus menerus memantau tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously monitors the maturity of its financial assets and liabilities.










102



Risiko Likuiditas (lanjutan) Liquidity Risk (continued)

Tabel di bawah ini merangkum profil jatuh tempo liabilitas keuangan Kelompok Usaha, berdasarkan arus kas kontraktual yang tidak terdiskonto:

The table below summarizes the maturity profile of the Group’s financial liabilities, based on contractual undiscounted payments:

Total/Total

Sewaktu-waktu dan Dalam Waktu

1 Tahun/ On Demand and Within

1 Year

Dalam Waktu 1

sampai dengan 5

Tahun/Within 1 to 5 Years

Lebih dari 5 Tahun/More

than 5 Years

Pada tanggal

31 Desember 2016

As of December 31,

2016 Utang bank jangka

pendek 31.347.459

31.347.459

-

- Short-term bank

loans Utang usaha 85.433.559 85.433.559 - - Trade payables Utang lain-lain 479.964 479.964 - - Other payables Beban yang masih

harus dibayar 3.097.579

3.097.579

-

- Accrued expenses Utang bank jangka

panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Current maturities of

long-term bank loan Pokok pinjaman 7.673.160 7.673.160 - - Principal Liabilitas jangka

pendek lainnya 405.267

405.267

-

- Other current liabilities Utang bank jangka

panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Long-term bank loan, net

of current maturities Pokok pinjaman 33.046.991 - 24.121.991 8.925.000 Principal Beban bunga masa

depan 5.312.721

1.677.544

3.346.616

288.561 Future imputed

interest charges Pada tanggal

31 Desember 2015

As of December 31,

2015 Utang bank jangka

pendek 33.467.004

33.467.004

-

- Short-term bank

loans Utang usaha - pihak

ketiga 167.869.329

167.869.329

-

- Trade payables - third

parties Beban yang masih

harus dibayar 559.188

559.188

-

- Accrued expenses Utang bank jangka

panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Current maturities of long-term bank loan

Pokok pinjaman 3.255.280 3.255.280 - - Principal Liabilitas jangka

pendek lainnya 1.960.538

1.960.538

-

- Other current liabilities Utang bank jangka

panjang, setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun

Long-term bank loan, net of

current maturities Pokok pinjaman 19.850.456 - 19.850.456 - Principal Beban bunga masa

depan 2.123.131

899.399

1.223.732

- Future imputed

interest charges










103

35. KEPENTINGAN NONPENGENDALI 35. NON-CONTROLLING INTERESTS

Kepentingan nonpengendali atas aset neto Entitas Anak merupakan bagian atas aset neto Entitas Anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung kepada Perusahaan (Catatan 2).

Non-controlling interest in net assets of Subsidiaries represents the portions of the net assets of the Subsidiaries that are not attributable, directly or indirectly, to the Company (Note 2).

Rincian kepentingan nonpengendali adalah sebagai berikut:

The details of non-controlling interests are as follows:

2016 2015

PT Nusa Prima Logistik 3.008.561 2.585.992 PT Nusa Prima Logistik PT Kharisma Cipta Dunia Sejati PT Kharisma Cipta Dunia Sejati dan Entitas Anak 744.340 7.699 and its Subsidiaries PT Terminal Bangsa Mandiri 3 6 PT Terminal Bangsa Mandiri

Total 3.752.904 2.593.697 Total

36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 36. COMMITMENT AND CONTINGENCY

Komitmen Commitment

Pada tanggal 31 Desember 2016, Kelompok Usaha memiliki komitmen penjualan untuk menyerahkan barang jadi sebanyak 177.691 MT kepada pelanggan pihak ketiga lokal.

As of December 31, 2016, the Group has sales commitments to deliver finished goods of approximately 177,691 MT to third party local customers.

Kontinjensi Contingency

Pada tanggal 15 Februari 2013, Perusahaan mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Jakarta Pusat atas Touton Far East Pte. Ltd., Singapura (Touton).

On February 15, 2013, the Company filed a law suit to Jakarta Pusat District Court against Touton Far East Pte. Ltd., Singapore (Touton).

Perusahaan mengajukan gugatan sebesar US$510.000 dan Rp3.988.602.664 kepada Touton atas wanprestasi yang dilakukan sehubungan dengan perjanjian jual beli kacang kedelai curah tanggal 22 Juli 2011.

The Company asked for compensation amounting to US$510,000 and Rp3,988,602,664 against Touton for its violations to the bulk soybean sales and purchase agreement dated July 22, 2011.

Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dalam surat putusan nomor 67/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst. tanggal 4 Februari 2014, memutuskan bahwa: 1. Mengabulkan sebagian gugatan Perusahaan 2. Menyatakan Touton telah melakukan perbuatan

melawan hukum kepada Perusahaan 3. Menghukum Touton untuk membayar ganti rugi

sebesar US$510.000 kepada Perusahaan 4. Menghukum Touton untuk membayar biaya-

biaya yang timbul dalam perkara sebesar Rp916.000

5. Menolak gugatan Perusahaan yang lain

Jakarta Pusat District Court in its decision letter number 67/Pdt.G/2013/PN.Jkt.Pst. dated February 4, 2014, ruled as follows: 1. Accepted a portion of the Company’s suit 2. Acknowledged that Touton violated laws against

the Company 3. Penalized Touton to pay US$510,000 to

the Company 4. Penalized Touton to pay legal costs amounting

to Rp916,000 5. Rejected the Company’s other suits










104

36. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 36. COMMITMENT AND CONTINGENCY (continued)

Kontinjensi (lanjutan) Contingency (continued)

Touton mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jakarta atas hasil keputusan tersebut. Pada tanggal 1 Desember 2014, Pengadilan Tinggi Jakarta memutuskan untuk menolak gugatan banding Touton.

Touton submitted an appeal to Jakarta High Court pertaining to the said decision. On December 1, 2014, Jakarta High Court decided to reject Touton’s appeal.

Pada bulan Juli 2015, Touton mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung.

In July 2015, Touton submitted an appeal to the Supreme Court.

Berdasarkan informasi dari situs resmi Mahkamah Agung Republik Indonesia, pada tanggal 19 April 2016, Mahkamah agung memberi putusan dengan amar menolak permohonan kasasi Touton, namun demikian atas putusan kasasi tersebut masih dapat dilakukan upaya hukum peninjauan kembali.

Based on information from the official website of Supreme Court of Republic Indonesia, the Supreme Court decided to reject the appeal from Touton on April 19, 2016. However, a request of judicial review still can be submitted on such decision.

Sampai dengan 27 Maret 2017, belum ada kelanjutan atas kasus tersebut.

As of March 27, 2017, there has been no update on this case.

37. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN 37. INTERESTS IN OTHER ENTITIES

Entitas anak Subsidiaries

Kepentingan material dari pemegang saham nonpengendali Nusa adalah sebagai berikut:

Material equity interest held by non-controlling interests in Nusa is as follow:

Nama Entitas Anak / Name of the Subsidiary

Lokasi Pendirian/ Country of

Incorporation

2016

2015 PT Nusa Prima Logistik Indonesia 35% 35%

Jumlah /

Amount 2016 2015 Saldo akumulasi kepentingan nonpengendali/

Accumulated balances of non-controlling interest 3.008.561

2.585.992 Laba (rugi) yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali/

Profit (loss) attributable to non-controlling interest (169.017)

64.665 Selisih kurs atas penjabaran laporan keuangan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan nonpengendali/

Foreign exchange differences from financial statement translations attributable to non-controlling interest 79.556

(163.268)










105

37. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN (lanjutan) 37. INTERESTS IN OTHER ENTITIES (continued)

Entitas anak (lanjutan) Subsidiaries (continued)

Ringkasan informasi keuangan dari PT Nusa Prima Logistik tersebut disajikan berikut ini, berdasarkan jumlah sebelum eliminasi antar-perusahaan:

The summarized financial information of PT Nusa Prima Logistik is provided below, based on amounts before inter-company eliminations:

Ringkasan laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain:

Summarized statement of profit or loss and other comprehensive income:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 December/

Years Ended December 31,

2016 2015

Beban umum dan administrasi (354.370) (43.345) General and administrative expenses Penghasilan operasi lain 476.855 202.897 Other operating income Beban operasi lain (594.170) - Other operating expenses

LABA (RUGI) USAHA (471.685) 159.552 PROFIT (LOSS) FROM OPERATIONS

Penghasilan keuangan 6.030 43.953 Finance income Beban keuangan (17.252) (496) Finance costs

LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN (482.907) 203.009 PROFIT (LOSS) BEFORE INCOME TAX

Beban pajak penghasilan - (18.250) Income tax expense

LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN (482.907) 184.759 PROFIT(LOSS) FOR THE YEAR

PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME Pos yang akan direklasifikasi Item that will be reclassified

ke laba rugi: to profit or loss: Selisih kurs atas penjabaran Foreign exchange differences from

laporan keuangan 227.304 (466.481) financial statement translations

LABA (RUGI) KOMPREHENSIF LAIN OTHER COMPREHENSIVE INCOME TAHUN BERJALAN SETELAH PAJAK 227.304 (466.481) (LOSS) FOR THE YEAR, NET OF TAX

TOTAL RUGI KOMPREHENSIF COMPREHENSIVE LOSS TAHUN BERJALAN (255.603) (281.722) FOR THE YEAR

Laba (rugi) tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan Profit (loss) for the year attributable

nonpengendali (169.107) 64.672 to non-controlling interests

Total rugi komprehensif tahun Total comprehensive loss

berjalan yang dapat diatribusikan for the year attributable to kepada kepentingan nonpengendali (89.461) (98.596) non-controlling interests










106

37. KEPENTINGAN DALAM ENTITAS LAIN (lanjutan) 37. INTERESTS IN OTHER ENTITIES (continued)

Ringkasan laporan posisi keuangan tanggal 31 Desember 2016:

Summarized statement of financial position as of December 31, 2016:


2016 2015

Saldo kas dan bank dan aset Cash and bank and other lancar lainnya 6.547.489 2.345.940 current assets Aset tetap, neto 25.087.805 1.785.748 Fixed assets, net Uang muka pembelian asset tetap - 4.495.155 Advance for purchase of fixed assets

Total aset 31.635.294 8.626.843 Total assets

Liabilitas jangka pendek lainnya 570.081 1.206.670 Other current liabilities Utang bank jangka panjang 20.799.395 - Long-term bank loan

Total liabilitas 21.369.476 1.206.670 Total liabilities

Total ekuitas 10.265.818 7.420.173 Total equity

Yang akan diatribusikan kepada: Attributable to: Pemilik entitas induk 7.257.257 4.834.181 the equity holders of parent entity Kepentingan nonpengendali 3.008.561 2.585.992 Non-controlling interests

Ringkasan informasi arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016:

Summarized cash flows information for the year ended December 31, 2016:

Tahun yang Berakhir pada Tanggal

31 December/ Years Ended December 31,

2016 2015

Operasi (510.525) 344 Operating Investasi (21.591.266) (5.198.302) Investing Pendanaan 23.882.529 7.554.255 Financing

Net increase in cash and Kenaikan neto kas dan setara kas 1.780.738 2.356.297 cash equivalents

The original separate financial statements as supplementary information included herein are in the Indonesian language.

1

Informasi berikut adalah laporan keuangan tersendiri PT FKS Multi Agro Tbk, entitas induk, yang disajikan sebagai informasi tambahan terhadap laporan keuangan konsolidasian PT FKS Multi Agro Tbk dan Entitas Anaknya tanggal 31 Desember 2016 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut.

PT FKS Multi Agro Tbk

(ENTITAS INDUK) LAPORAN POSISI KEUANGAN



The following information is the separate financial statements of PT FKS Multi Agro Tbk, parent entity, which is presented as supplementary information to the consolidated financial statements of PT FKS Multi Agro Tbk and its Subsidiaries as of December 31, 2016 and for the year then ended.

PT FKS Multi Agro Tbk

(PARENT ENTITY) STATEMENT OF FINANCIAL POSITION


Unless Otherwise Stated) 31 Desember/December 31,

2016 2015

Aset Assets Aset Lancar Current Assets Kas dan setara kas 28.206.020 15.877.589 Cash and cash equivalents Piutang usaha - pihak ketiga 54.589.680 56.087.395 Trade receivables - third parties Piutang lain-lain Other receivables Pihak berelasi 7.443 7.331 Related parties Pihak ketiga 68.736 1.532.579 Third parties Persediaan 95.358.592 157.540.062 Inventories Uang muka pemasok 1.917.252 15.439.826 Advances to suppliers Pajak dibayar di muka 15.108 - Prepaid taxes Biaya dibayar di muka 491.591 495.179 Prepaid expenses Aset lancar lainnya 116.683 339.141 Other current assets

Total Aset Lancar 180.771.105 247.319.102 Total Current Assets

Aset Tidak Lancar Non-current Assets Penyertaan saham 15.560.268 14.608.446 Investments in shares of stock Uang muka penyertaan saham 4.633.075 1.540.413 Advances for investments in shares Tagihan pajak penghasilan 3.971.946 12.867.936 Claim for income tax refund Aset pajak tangguhan 1.035.530 565.315 Deferred tax assets Aset tetap 23.277.292 22.953.032 Fixed assets Uang muka perolehan aset tetap 679.476 689.518 Advances for acquisition of fixed assets Aset tak berwujud 112.347 91.556 Intangible assets Aset tidak lancar lainnya 161.455 101.483 Other non-current assets

Total Aset Tidak Lancar 49.431.389 53.417.699 Total Non-current Assets

Total Aset 230.202.494 300.736.801 Total Assets


2

PT FKS Multi Agro Tbk (ENTITAS INDUK)

LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan)



PT FKS Multi Agro Tbk (PARENT ENTITY)

STATEMENT OF FINANCIAL POSITION (continued)


Unless Otherwise Stated) 31 Desember/December 31,

2016 2015

Liabilitas dan Ekuitas Liabilities and Equity Liabilitas Liabilities Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities Utang bank jangka pendek 31.347.459 33.467.004 Short-term bank loans Utang usaha Trade payables Pihak ketiga 65.166.502 167.891.006 Third parties Pihak berelasi 20.827.493 - Related parties Utang pajak 3.184.969 505.290 Taxes payable Beban yang masih harus dibayar 3.077.791 396.820 Accrued expenses Uang muka pelanggan 6.785.489 13.072.110 Advances from customers Liabilitas derivatif - 270.283 Derivative liabilities Utang bank jangka panjang Current maturities of yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun 7.673.160 3.255.280 long-term bank loan Liabilitas jangka pendek lainnya 337.830 729.165 Other current liabilities

Total Liabilitas Jangka Pendek 138.400.693 219.586.958 Total Current Liabilities

Liabilitas Jangka Panjang Non-current Liabilities Utang bank jangka panjang - setelah dikurangi Long-term bank loan - net of bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun 12.247.595 19.850.456 current maturities Liabilitas imbalan kerja 3.330.032 2.628.121 Employee benefits liabilities

Total Liabilitas Jangka Panjang 15.577.627 22.478.577 Total Non-current Liabilities

Total Liabilitas 153.978.320 242.065.535 Total Liabilities

Ekuitas Equity Modal saham - nilai nominal Rp100 per saham Share capital - Rp100 par value per share Modal dasar - 1.000.000.000 saham Authorized – 1,000,000,000 shares Modal ditempatkan dan disetor penuh - Issued and fully paid - 480.000.000 saham 6.120.561 6.120.561 480,000,000 shares Tambahan modal disetor 95.775 95.775 Additional paid-in capital Saldo laba Retained earnings Cadangan umum 1.433.919 1.433.919 Appropriated for general reserve Belum ditentukan penggunaannya 68.573.919 51.021.011 Unappropriated

Total Ekuitas 76.224.174 58.671.266 Total Equity

Total Liabilitas dan Ekuitas 230.202.494 300.736.801 Total Liabilities and Equity


3


LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN

Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2016



STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME

Year Ended December 31, 2016


Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember/ Year ended December 31,

2016 2015

Pendapatan 899.085.373 1.006.626.552 Revenues Beban pokok pendapatan (850.241.673) (975.119.273) Cost of revenues

Laba bruto 48.843.700 31.507.279 Gross profit

Beban penjualan dan distribusi (7.798.216) (7.374.419) Selling and distribution expenses Beban umum dan administrasi (13.835.824) (10.375.765) General and administrative expenses Penghasilan operasi lain 2.595.406 1.329.255 Other operating income Beban operasi lain (1.187.688) (1.474.441) Other operating expenses

Laba usaha 28.617.378 13.611.909 Operating profit

Penghasilan keuangan 91.831 33.864 Finance income Beban keuangan (2.293.675) (2.572.606) Finance costs

Laba sebelum pajak penghasilan 26.415.534 11.073.167 Profit before income tax


Laba tahun berjalan 19.430.587 7.859.731 Profit for the year Penghasilan komprehensif lain Other comprehensive income Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi: Item that will not be reclassified to profit or loss: Rugi pengukuran kembali atas Re-measurement loss of liabilitas imbalan kerja (97.195) (628.577) employee benefits liability Pajak penghasilan terkait Income tax relating pos yang tidak akan to items that will not direklasifikasi ke laba rugi 24.299 157.144 be reclassified to profit or loss

Rugi komprehensif lain Other comprehensive loss for tahun berjalan setelah pajak (72.896) (471.433) the year, net of tax

Total penghasilan komprehensif Total comprehensive income tahun berjalan 19.357.691 7.388.298 for the year

The

orig

inal

sep

arat

e fin

anci

al s

tate

men

ts a

s su

pple

men

tary

inf

orm

atio

n in

clud

ed h

erei

n ar

e in

the

In

done

sian

lang

uage

.

4

PT F

KS

Mul

ti Ag

ro T

bk

(EN

TITA

S IN

DU

K)

LAPO

RA

N P

ERU

BA

HA

N E

KU

ITA

S U

ntuk

Tah

un y

ang

Ber

akhi

r pad

a Ta

ngga

l 31

Des

embe

r 201

6 (D

isaj

ikan

dal

am D

olar

Am

erik

a Se

rikat

, K

ecua

li D

inya

taka

n La

in)

PT

FK

S M

ulti

Agr

o Tb

k (P

AR

ENT

ENTI

TY)

STA

TEM

ENT

OF

CH

AN

GES

IN E

QU

ITY

For t

he Y

ear E

nded

Dec

embe

r 31,

201

6

(Exp

ress

ed in

Uni

ted

Stat

es D

olla

r,

Unl

ess

Oth

erw

ise

Stat

ed)

Se

lisih

Kur

s

Ata

s

Penj

abar

an

La

pora

n

Sald

o La

ba/

Keu

anga

n/

M

odal

Sah

am

Tam

baha

n

R

etai

ned

Earn

ings

For

eign

Exc

hang

e

D

item

patk

an d

an

M

odal

__

____

__

____

____

____

_

Diff

eren

ce fr

om

D

iset

or P

enuh

/

D

iset

or/

Dite

ntuk

an

B

elum

Dite

ntuk

an

Fi

nanc

ial

Iss

ued

and

Fully

A

dditi

onal

Pen

ggun

aann

ya/

P

engg

unaa

nnya

/

St

atem

ents

To

tal E

kuita

s/

Pai

d Sh

are

Cap

ital

Pa

id-in

Cap

ital

App

ropr

iate

d

U

napp

ropr

iate

d

Tr

ansl

atio

ns

Tota

l Equ

ity

Sald

o 31

Des

embe

r 201

4

6.

120.

561

95.7

75

1.

433.

919

43.9

92.8

56

-

51

.643

.111

Bal

ance

, Dec

embe

r 31,

201

4 La

ba ta

hun

berja

lan

-

-

-

7.85

9.73

1

-

7.

859.

731

P

rofit

for t

he y

ear

Pen

ghas

ilan

kom

preh

ensi

f lai

n

-

-

-

(4

71.4

33)

-

(4

71.4

33)

O

ther

com

preh

ensi

ve in

com

e

To

tal p

engh

asila

n ko

mpr

ehen

sif

To

tal c

ompr

ehen

sive

inco

me

ta

hun

berja

lan,

set

elah

paj

ak

-

-

-

7.38

8.29

8

-

7.

388.

298

for t

he y

ear,

net o

f tax

P

emba

gian

div

iden

kas

-

-

-

(3

60.1

43)

-

(3

60.1

43)

D

istri

butio

n of

cas

h di

vide

nds

Sa

ldo

31 D

esem

ber 2

015

6.12

0.56

1

95

.775

1.43

3.91

9

51

.021

.011

-

58.6

71.2

66

B

alan

ce, D

ecem

ber 3

1, 2

015

La

ba ta

hun

berja

lan

-

-

-

19

.430

.587

-

19.4

30.5

87

Pro

fit fo

r the

yea

r P

engh

asila

n ko

mpr

ehen

sif l

ain

-

-

-

(72.

896)

-

(72.

896)

Oth

er c

ompr

ehen

sive

inco

me

Tota

l pen

ghas

ilan

kom

preh

ensi

f

Tota

l com

preh

ensi

ve in

com

e

tahu

n be

rjala

n, s

etel

ah p

ajak

-

-

-

19

.357

.691

-

19.3

57.6

91

fo

r the

yea

r, ne

t of t

ax

Pem

bagi

an d

ivid

en k

as

-

-

-

(1.8

04.7

83)

-

(1

.804

.783

)

Dis

tribu

tion

of c

ash

divi

dend

s

Sald

o 31

Des

embe

r 201

6

6.

120.

561

95.7

75

1.

433.

919

68.5

73.9

19

-

76

.224

.174

Bal

ance

, Dec

embe

r 31,

201

6


5


LAPORAN ARUS KAS untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal




STATEMENT OF CASH FLOWS for the Year Ended December 31, 2016



2016 2015

Arus Kas dari Aktivitas Cash Flows from Operasi Operatin Activities Penerimaan dari pelanggan 894.296.467 984.406.837 Receipts from customers Pembayaran kepada pemasok (814.777.567) (920.006.972) Payments to suppliers Pembayaran gaji, upah dan Payments for salaries, wages and tunjangan (9.108.015) (7.585.574) allowance Pembayaran beban pabrikasi Payments for manufacturing dan usaha (48.856.760) (49.934.868) and operating expenses

Kas yang diperoleh dari operasi 21.554.125 6.879.423 Net cash generated from operations Penerimaan tagihan pajak 9.773.259 - Receipt of claim for income tax Penerimaan bunga 80.802 33.863 Receipt from interest Pembayaran bunga (1.905.050) (1.847.984) Payments of interest Pembayaran pajak penghasilan (4.438.630) (6.830.206) Payment of income tax

Kas neto yang diperoleh dari Net cash provided by (used in) (digunakan untuk) aktivitas operasi 25.064.506 (1.764.904) operating activities

Arus Kas dari Aktivitas Cash Flows from Investasi Investing Activities Hasil penjualan aset tetap 46.988 21.000 Proceeds from sale of fixed assets Penambahan investasi di Additional investment in PT Nusa Prima Logistik (951.822) - PT Nusa Prima Logistik Penambahan aset tetap (1.580.718) (8.861.438) Acquisitions of fixed assets Deposit for future shares Setoran uang muka saham - (4.957.652) subscriptions Akuisisi entitas anak, setelah dikurangi Acquisition of a Subsidiary, kas yang diperoleh - (9.219.526) net of cash acquired

Kas neto yang digunakan untuk Net cash used in aktivitas investasi (2.485.552) (23.017.616) investing activities

Arus Kas dari Aktivitas Cash Flows from Pendanaan Financing Activities Penerimaan utang bank Proceeds from short-term jangka pendek 111.733.797 132.358.893 bank loans Pembayaran dividen kas (1.804.783) (360.143) Payment for cash dividend Pinjaman kepada pihak Proceeds from short-term berelasi (3.070.915) (1.562.160) Due to related parties Pembayaran utang bank Repayments of long-term jangka panjang (3.255.280) - bank loans Pembayaran utang bank Repayments of short-term jangka pendek (111.288.077) (128.033.779) bank loans Penerimaan utang bank Proceeds from long-term jangka panjang - 23.252.000 bank loans

Kas neto yang diperoleh dari (digunakan Net cash provided by (used in) untuk) aktivitas pendanaan (7.685.258) 25.654.811 financing activities


6


LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal




STATEMENT OF CASH FLOWS (continued) for the Year Ended December 31, 2016



2016 2015

Kenaikan Neto Net Increase in Cash and Kas dan Setara Kas 14.893.696 872.291 Cash Equivalents

Kas dan Setara Kas Awal Cash and Cash Equivalents Tahun 13.312.324 12.440.033 at Beginning of Year

Kas dan Setara Kas Akhir Cash and Cash Equivalents Tahun 28.206.020 13.312.324 at End of Year

Cash and cash equivalents Kas dan setara kas akhir tahun terdiri dari: at end of year consist of: Kas dan bank 28.206.020 15.877.589 Cash on hand and in banks Cerukan - (2.565.265) Overdraft

Total 28.206.020 13.312.324 Total


PT FKS MULTI AGRO TBK

(ENTITAS INDUK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN



PT FKS MULTI AGRO TBK (PARENT ENTITY)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and

for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar,


7

1. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG PENTING

1. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

Dasar penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk

Basis of preparation of the separate financial statements of the parent entity

Laporan keuangan tersendiri entitas induk disusun sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”.

The separate financial statements of the parent entity are prepared in accordance with the Statement of Financial Accounting Standard (“PSAK”) 4 (Revised 2009), “Consolidated and Separate Financial Statements”.

Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan tersendiri entitas induk adalah sama dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian sebagaimana diungkapkan dalam Catatan 2 atas laporan keuangan konsolidasian, kecuali untuk penyertaan pada Entitas Anak.

Accounting policies adopted in the preparation of the parent entity separate financial statements are the same as the accounting policies adopted in the preparation of the consolidated financial statements as disclosed in Note 2 to the consolidated financial statements, except for investments in Subsidiaries.

Penyertaan saham pada entitas anak dicatat pada biaya perolehan. Entitas induk mengakui dividen dari entitas anak pada laba rugi dalam laporan keuangan tersendiri ketika hak menerima dividen ditetapkan.

Investments in shares of stock of subsidiaries are accounted for at acquisition cost. The parent entity recognizes dividends from subsidiaries in profit or loss in its separate financial statements when its right to receive the dividends is established.

2. PENYERTAAN SAHAM PADA ENTITAS ANAK 2. INVESTMENTS IN SHARES OF STOCK OF SUBSIDIARIES

Entitas Induk memiliki penyertaan saham pada

Entitas Anak sebagai berikut: The Parent Entity has the following investments in

shares of stock of Subsidiaries:

Persentase Biaya perolehan Biaya perolehan kepemilikan/ 1 Januari 2016/ 31 Desember 2016/ Nama entitas/ Percentage of Acquisition cost Penambahan/ Acquisition cost Entity name ownership January 1, 2016 Additions December 31, 2016

Entitas Anak/Subsidiaries PT Nusa Prima Logistik 65,00% 5.025.248 951.822 5.977.070 PT Terminal Bangsa Mandiri 99,00% 2.345.213 - 2.345.213 PT Kharisma Cipta Dunia Sejati 99,90% 7.237.985 - 7.237.985

Jumlah/Total 14.608.446 951.822 15.560.268

Persentase Biaya perolehan Biaya perolehan kepemilikan/ 1 Januari 2015/ 31 Desember 2015/ Nama entitas/ Percentage of Acquisition cost Penambahan/ Acquisition cost Entity name ownership January 1, 2015 Additions December 31, 2015

Entitas Anak/Subsidiaries PT Nusa Prima Logistik 65,00% 67.596 4.957.652 5.025.248 PT Terminal Bangsa Mandiri 99,00% - 2.345.213 2.345.213 PT Kharisma Cipta Dunia Sejati 99,90% d- 7.237.985 7.237.985

Jumlah/Total 67.596 14.540.850 14.608.446

Informasi lain mengenai Entitas Anak diungkapkan

dalam Catatan 1e atas laporan keuangan konsolidasian.

Other information concerning the Subsidiaries is disclosed in Note 1e to the consolidated financial statements.


PT FKS MULTI AGRO TBK

(ENTITAS INDUK) CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN



PT FKS MULTI AGRO TBK (PARENT ENTITY)

NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS As of December 31, 2016 and

for the Year Then Ended (Expressed in United States Dollar,


8

3. TRANSAKSI DENGAN ENTITAS ANAK 3. TRANSACTIONS WITH SUBSIDIARIES

Entitas induk dalam kegiatan usaha normal, melakukan transaksi usaha dan non-usaha dengan pihak berelasi.

In the normal course of business, the parent entity enters into trade and non-trade transactions with its related parties.

Usaha Trade


2016 2015

Pembelian jasa Purchases of services PT Sentral Grain Terminal 2.159.188 - PT Sentral Grain Terminal PT Perusahaan Bongkar Muat PT Perusahaan Bongkar Muat Wahana Interdermaga Niaga 1.344.590 - Wahana Interdermaga Niaga PT Perusahaan Bongkar Muat PT Perusahaan Bongkar Muat Wahana Interdermaga Wahana Interdermaga Niaga Makassar 99.807 - Niaga Makassar

Total 3.603.585 - Total Persentase terhadap beban pokok pendapatan 0,42% 0,00% Percentage to cost of revenues 31 Desember/December 31,

2016 2015

Dicatat dalam hutang usaha Recorded in trade payable PT Sentral Grain Terminal 948.104 257.457 PT Sentral Grain Terminal PT Perusahaan Bongkar Muat PT Perusahaan Bongkar Muat Wahana Interdermaga Niaga 143.228 135.238 Wahana Interdermaga Niaga PT Perusahaan Bongkar Muat PT Perusahaan Bongkar Muat Wahana Interdermaga Wahana Interdermaga Niaga Makassar 10.234 - Niaga Makassar

Total 1.101.566 392.695 Total Persentase terhadap total liabilitas 0,71% 0,16% Percentage to total liabilities Non-usaha Non-trade 31 Desember/December 31,

2016 2015

Pembiayaan Financing Dicatat dalam piutang lain-lain Recorded in non-trade receivable

PT Kharisma Cipta Dunia Sejati 7.443 7.331 PT Kharisma Cipta Dunia Sejati

Total 7.443 7.331 Total Persentase terhadap total aset 0,00% 0,00% Percentage to total assets

Ingredients for Growth - fksmultiagro.com · related to stock split, stock merger, stock dividend,...

Documents

Transcript of Ingredients for Growth - fksmultiagro.com · related to stock split, stock merger, stock dividend,...