INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 10...

8
1 INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 10 FEBRUARI 2013 M PENENTU AWAL BULAN RABI’UTS TSANI 1434 H Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi. Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari Terbenam, Ahad, 10 Februari 2013 M: Penentu Awal Bulan Rabi’uts Tsani 1434 H sebagai berikut. 1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian ini akan kembali terjadi pada hari Ahad, 10 Februari 2013 M, pukul 07 : 20 UT atau pukul 14 : 20 WIB atau pukul 15 : 20 WITA atau pukul 16 : 20 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari dan Bulan tepat sama 321,717 o . Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan (elongasi) adalah 5,004 o . Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,539 o . Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 11 jam 37 menit. Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon- teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl). Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap 16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann, 1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 10 Februari 2013 paling awal terjadi pada pukul 17 : 58 WIT di Jayapura dan paling akhir terjadi pada pukul 18 : 50 WIB di Sabang. Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 10 Februari 2013 di wilayah Indonesia. Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah setelah Matahari terbenam tanggal 10 Februari 2013.

Transcript of INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 10...

1

INFORMASI HILAL SAAT MATAHARI TERBENAM AHAD, 10 FEBRUARI 2013 M

PENENTU AWAL BULAN RABI’UTS TSANI 1434 H

Keteraturan peredaran Bulan dalam mengelilingi Bumi juga Bumi dan Bulan dalam

mengelilingi Matahari memungkinkan manusia untuk mengetahui penentuan waktu. Salah satunya

adalah penentuan awal bulan Hijriah, yang didasarkan pada peredaran Bulan mengelilingi Bumi.

Penentuan awal bulan Hijriah ini sangat penting bagi umat Islam, misalnya dalam penentuan awal

tahun baru Hijriah, awal dan akhir shaum Ramadhan, hari raya Idul Fitri dan hari raya Idul Adha.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebagai institusi pemerintah yang

salah satu tupoksinya adalah pelayanan data tanda waktu tentu sangat berkepentingan dalam

penentuan awal bulan Hijriah ini. Untuk itu, BMKG menyampaikan Informasi Hilal saat Matahari

Terbenam, Ahad, 10 Februari 2013 M: Penentu Awal Bulan Rabi’uts Tsani 1434 H sebagai berikut.

1. Waktu Konjungsi (Ijtima’) dan Terbenam Matahari

Konjungsi geosentrik atau konjungsi atau ijtima’ adalah peristiwa ketika bujur ekliptika Bulan

sama dengan bujur ekliptika Matahari dengan pengamat diandaikan berada di pusat Bumi. Kejadian

ini akan kembali terjadi pada hari Ahad, 10 Februari 2013 M, pukul 07 : 20 UT atau pukul 14 : 20

WIB atau pukul 15 : 20 WITA atau pukul 16 : 20 WIT, yaitu ketika nilai bujur ekliptika Matahari

dan Bulan tepat sama 321,717o. Pada saat konjungsi tersebut, jarak sudut Matahari dan Bulan

(elongasi) adalah 5,004o. Elongasi ini lebih besar daripada jumlah semi diameter Bulan dan

Matahari pada saat tersebut, yaitu 0,539o. Periode sinodis Bulan sendiri terhitung sejak konjungsi

sebelumnya hingga konjungsi yang akan datang ini adalah 29 hari 11 jam 37 menit.

Waktu terbenam Matahari dinyatakan ketika bagian atas piringan Matahari tepat di horizon-

teramati. Keadaan ini bergantung pada berbagai hal, yang di antaranya adalah semi diameter

Matahari, efek refraksi atmosfer Bumi dan elevasi lokasi pengamat di atas permukaan laut (dpl).

Dalam perhitungan standar penentuan waktu terbenam Matahari, semi diameter Matahari dianggap

16’, efek refraksi atmosfer dianggap 34’ dan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl (Seidelmann,

1992). Berdasarkan hal ini Matahari terbenam di wilayah Indonesia pada tanggal 10 Februari 2013

paling awal terjadi pada pukul 17 : 58 WIT di Jayapura dan paling akhir terjadi pada pukul 18 : 50

WIB di Sabang.

Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan Matahari terbenam, dapat dikatakan bahwa

konjungsi terjadi sebelum Matahari terbenam tanggal 10 Februari 2013 di wilayah Indonesia.

Dengan demikian, secara astronomis waktu pelaksanaan rukyat Hilal di wilayah Indonesia adalah

setelah Matahari terbenam tanggal 10 Februari 2013.

2

2. Data Hilal dan Matahari untuk Beberapa Kota di Indonesia

Pada Tabel tentang “Data Hilal dan Matahari saat Matahari Terbenam, Ahad, 10 Februari 2013

M: Penentu Awal Bulan Rabi’uts Tsani 1434 H”, ditampilkan informasi astronomis Hilal dan

Matahari untuk beberapa kota di Indonesia saat Matahari terbenam tanggal 10 Februari 2013 M.

Informasi ini adalah informasi dasar penentu awal bulan Rabi’uts Tsani 1434 H.

Pada tabel tersebut, sebagaimana penentuan waktu terbenam Matahari, waktu terbenam Bulan

dinyatakan saat bagian atas piringan Bulan tepat di horizon-teramati. Dalam perhitungan standar

waktu terbenam Bulan, efek refraksi atmosfer dianggap 34’, elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl

dan semi diameter Bulan adalah nilainya pada saat tersebut (Seidelmann, 1992). Azimuth adalah

besar sudut yang dinyatakan dari titik Utara Geografis (True North) menyusuri bidang horizon ke

arah Timur dan seterusnya hingga ke posisi proyeksi benda langit di bidang horizon. Benda langit

yang dimaksud adalah Bulan atau Matahari. Tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat

piringan Bulan dari horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek

refraksi atmosfer standar telah diikutsertakan dalam perhitungan. Elongasi adalah jarak sudut antara

pusat piringan Bulan dan pusat piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter

dpl dan efek refraksi atmosfer Bumi diabaikan. Sementara FI Bulan adalah fraksi illuminasi Bulan,

yaitu persentase perbandingan antara luas piringan Bulan yang tercahayai oleh Matahari dan

menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas seluruh piringan Bulan. Dari tabel

tersebut dapat juga diperoleh informasi umur Bulan dan lag. Umur Bulan adalah selisih waktu

antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi. Adapun lag adalah selisih waktu

terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari.

Dalam perhitungan tinggi Bulan, efek tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dapat

diikutsertakan dengan menggunakan persamaan (1) berikut, yaitu

daa 0 , (1)

dengan a adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati dengan memperhitungkan efek tinggi lokasi

pengamat dan ao adalah tinggi Bulan dari horizon-teramati tanpa efek tinggi lokasi pengamat.

Adapun d pada persamaan (1) di atas adalah efek kerendahan horizon (dip) yang dinyatakan oleh1)

hd 02917,0 , (2)

dengan h adalah tinggi lokasi pengamat di atas permukaan laut dalam satuan meter.

Sebagai contoh untuk perhitungan di atas adalah ketinggian Bulan pada 10 Februari 2013 untuk

pengamat di Pelabuhan Ratu dengan elevasi 52,685 meter dpl. Berdasarkan “Data Hilal dan

Matahari saat Matahari Terbenam, Ahad, 10 Februari 2013 M: Penentu Awal Bulan Rabi’ut Tsani

1434 H” untuk lokasi Pelabuhan Ratu, diperoleh ao adalah -1,4756o. Berdasarkan persamaan (2) di

atas, nilai d adalah 0,2117o. Setelah hasil ini diterapkan pada persamaan (1) di atas, diperoleh nilai a

adalah -1,2639o. Dengan demikian, setelah memperhitungkan elevasinya, tinggi Bulan di

Pelabuhan Ratu dari horizon-teramati saat Matahari terbenam tanggal 10 Februari 2013 adalah -1o

15,84’. Prosedur yang sama dapat dilakukan untuk lokasi lainnya.

3

3. Peta Ketinggian Hilal

Pada Gambar 1 ditampilkan peta ketinggian Hilal untuk pengamat di antara 60o LU sampai

dengan 60o LS saat Matahari terbenam di masing-masing lokasi pengamat di permukaan Bumi pada

tanggal 10 Februari 2013. Pada Gambar 1 tersebut ditampilkan pula ketinggian Hilal untuk

pengamat yang berada di Indonesia. Adapun peta ketinggian Hilal saat Matahari terbenam di

Indonesia pada tanggal 10 Februari 2013 tersebut lebih jelas dapat dilihat pada Gambar 2. Pada

kedua gambar tersebut, tinggi Hilal dinyatakan sebagai ketinggian pusat piringan Bulan dari

horizon-teramati dengan elevasi pengamat dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer standar

telah diikutsertakan dalam perhitungan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 1, pada daerah dengan

ketinggian Hilal kurang dari 0o, Hilal mustahil akan teramati. Sebagaimana terlihat pada Gambar 2,

ketinggian Hilal di Indonesia saat Matahari terbenam pada 10 Februari 2013 berkisar antara -3,10o

sampai dengan 0,01o.

Gambar 1. Peta ketinggian Hilal tanggal 10 Februari 2013 untuk pengamat antara 60o LU s.d. 60o LS.

Gambar 2. Peta ketinggian Hilal tanggal 10 Februari 2013 untuk pengamat di Indonesia

4

4. Peta Elongasi

Pada Gambar 3 ditampilkan peta elongasi untuk pengamat di Indonesia saat matahari terbenam

tanggal 10 Februari 2013. Elongasi adalah jarak sudut antara pusat piringan Bulan dan pusat

piringan Matahari untuk pengamat dengan elevasi dianggap 0 meter dpl dan efek refraksi atmosfer

Bumi diabaikan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 3, elongasi saat Matahari terbenam tanggal 10

Februari 2013 di Indonesia berkisar antara 5,24o sampai dengan 5,60o.

Gambar 3. Peta Elongasi tanggal 10 Februari 2013 untuk pengamat di Indonesia

5. Peta Umur Bulan

Pada Gambar 4 ditampilkan peta umur Bulan saat Matahari terbenam tanggal 10 Februari 2013.

Umur Bulan adalah selisih waktu antara terbenam Matahari dengan waktu terjadinya konjungsi.

Sebagaimana terlihat pada Gambar 4, umur Bulan di Indonesia pada tanggal 10 Februari 2013

berkisar antara 1,64 jam sampai dengan 4,53 jam.

Gambar 4. Peta Umur Bulan tanggal 10 Februari 2013 untuk pengamat di Indonesia

5

6. Peta Lag

Pada Gambar 5 ditampilkan peta Lag untuk pengamat di Indonesia pada tanggal 10 Februari

2013. Lag adalah selisih waktu terbenam Bulan dengan waktu terbenam Matahari. Sebagaimana

terlihat pada gambar tersebut, selisih waktu terbenam Bulan dengan Matahari di Indonesia pada

tanggal 10 Februari 2013 berkisar antara -10,42 menit sampai dengan 1,33 menit.

Gambar 5. Peta Lag tanggal 10 Februari 2013 untuk pengamat di Indonesia

7. Peta Fraksi Illuminasi Bulan

Pada Gambar 6 ditampilkan peta Fraksi Illuminasi Bulan untuk pengamat di Indonesia pada

tanggal 10 Februari 2013. Fraksi Illuminasi Bulan adalah perbandingan antara luas piringan Bulan

yang tercahayai oleh Matahari dan menghadap ke pengamat di permukaan Bumi dengan luas

seluruh piringan Bulan. Sebagaimana terlihat pada Gambar 6, Fraksi Illuminasi Bulan pada tanggal

10 Februari 2013 berkisar antara 0,21 % sampai dengan 0,24 %.

Gambar 6. Peta Fraksi Illuminasi Bulan tanggal 10 Februari 2013 untuk pengamat di Indonesia

6

8. Objek Astronomis Lainnya yang Berpotensi Mengacaukan Rukyat Hilal

Dalam perencanaan rukyat Hilal, perlu diperkirakan juga objek-objek astronomis selain Hilal

dan Matahari yang posisinya berdekatan dengan Bulan dan kecerlangannya tidak berbeda jauh

dengan Hilal atau lebih lebih cerlang daripada Hilal. Objek astronomis ini bisa berupa planet,

misalnya Venus atau Merkurius, atau berupa bintang yang cerlang, seperti Sirius. Adanya objek

astronomis lainnya ini berpotensi menjadikan pengamat untuk menganggapnya sebagai Hilal.

Pada tanggal 10 Februari 2013, di sebagian besar wilayah Indonesia, Bulan terbenam lebih

dahulu daripada Matahari. Karena itu, informasi astronomis lainnya menjadi tidak diperlukan lagi.

Adapun di wilayah lainnya di Indonesia, dari sejak matahari terbenam hingga Bulan terbenam tidak

ada objek astronomis lainnya yang jarak sudutnya kurang dari 5o dari Bulan.

Referensi

Seidelmann P.K. (Ed.) (1992), Explanatory Supplement to the Astronomical Almanac,

University Science Books, Mill Valley, CA.

Informasi Lanjut

Sub Bidang Gravitasi dan Tanda Waktu BMKG

Gedung Operasional Baru Lantai 3

Jl. Angkasa I No. 2 Kemayoran, Jakarta 10720

Telepon : (021) 4246321 ext. 3309

situs : http://www.bmkg.go.id/BMKG_Pusat/Geofisika/Tanda_Waktu/

surat-e : gtw[at]bmkg.go.id (harap ubah lambang [at] dengan @)

KONJUNGSI / IJTIMA':AHAD, 10 FEBRUARI 2013 M, PUKUL 14 : 20 WIB

o ' o ' j m j m o ' o ' o ' o ' %1 SABANG 95 21.00 BT 5 54.00 LU 18 : 50 WIB 18 : 52 WIB 255 48.41 261 14.05 0 0.83 5 26.16 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.232 BANDA ACEH 95 45.00 BT 5 31.00 LU 18 : 49 WIB 18 : 50 WIB 255 48.63 261 14.65 0 -1.67 5 26.38 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.233 MEULABOH 96 7.00 BT 4 11.00 LU 18 : 49 WIB 18 : 50 WIB 255 49.15 261 16.85 0 -8.53 5 27.77 Bulan di sebelah Utara - Atas Matahari 0.234 GUNUNG SITOLI 97 42.30 BT 1 10.00 LU 18 : 46 WIB 18 : 45 WIB 255 48.52 261 18.83 0 -25.87 5 30.46 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.235 MEDAN 98 40.60 BT 3 33.70 LU 18 : 39 WIB 18 : 39 WIB 255 49.09 261 16.14 0 -16.20 5 27.01 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.236 SIBOLGA 98 53.70 BT 1 33.10 LU 18 : 41 WIB 18 : 40 WIB 255 48.66 261 17.79 0 -26.25 5 29.30 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.237 PADANG 100 21.30 BT 0 53.00 LS 18 : 37 WIB 18 : 35 WIB 255 46.64 261 16.89 0 -41.28 5 31.39 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.238 PEKANBARU 101 26.70 BT 0 27.70 LU 18 : 31 WIB 18 : 30 WIB 255 47.84 261 16.26 0 -36.55 5 29.17 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.239 JAMBI 103 38.30 BT 1 38.10 LS 18 : 25 WIB 18 : 22 WIB 255 45.54 261 13.80 0 -51.89 5 30.49 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.23

10 BENGKULU 102 20.30 BT 3 51.80 LS 18 : 32 WIB 18 : 29 WIB 255 42.00 261 12.40 -1 1.54 5 33.83 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2411 PALEMBANG 104 42.10 BT 2 54.20 LS 18 : 22 WIB 18 : 18 WIB 255 43.59 261 11.62 -1 1.14 5 31.43 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2312 BANDAR LAMPUNG 105 14.40 BT 5 14.40 LS 18 : 22 WIB 18 : 18 WIB 255 38.94 261 7.21 -1 16.04 5 33.90 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2413 BATAM 104 6.80 BT 1 7.10 LU 18 : 20 WIB 18 : 18 WIB 255 48.14 261 14.22 0 -38.49 5 26.99 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2314 TANJUNG PINANG 104 31.80 BT 0 55.00 LU 18 : 19 WIB 18 : 17 WIB 255 48.00 261 13.95 0 -40.33 5 27.02 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2315 RANAI 108 27.00 BT 3 50.00 LU 18 : 0 WIB 17 : 59 WIB 255 48.54 261 9.73 0 -33.61 5 21.76 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2216 PANGKAL PINANG 106 8.40 BT 2 8.70 LS 18 : 15 WIB 18 : 12 WIB 255 44.69 261 11.25 0 -59.95 5 29.82 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2317 TANJUNG PANDAN 107 45.20 BT 2 45.10 LS 18 : 9 WIB 18 : 6 WIB 255 43.67 261 9.16 -1 6.91 5 29.75 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2318 MERAK 106 0.00 BT 5 56.00 LS 18 : 20 WIB 18 : 15 WIB 255 37.24 261 4.91 -1 22.06 5 34.32 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2419 PANDEGLANG 106 6.00 BT 6 18.00 LS 18 : 20 WIB 18 : 15 WIB 255 36.30 261 3.92 -1 24.59 5 34.69 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2420 SERANG 106 9.00 BT 6 6.00 LS 18 : 19 WIB 18 : 15 WIB 255 36.81 261 4.36 -1 23.45 5 34.43 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2421 RANGKAS BITUNG 106 14.00 BT 6 22.00 LS 18 : 19 WIB 18 : 14 WIB 255 36.12 261 3.61 -1 25.33 5 34.70 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2423 JAKARTA 106 50.47 BT 6 9.31 LS 18 : 17 WIB 18 : 12 WIB 255 36.64 261 3.55 -1 25.41 5 34.15 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2424 PELABUHAN RATU 106 33.46 BT 7 1.74 LS 18 : 19 WIB 18 : 13 WIB 255 34.32 261 1.51 -1 28.54 5 35.31 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2425 BANDUNG 107 35.00 BT 6 54.00 LS 18 : 14 WIB 18 : 9 WIB 255 34.62 261 0.83 -1 31.93 5 34.64 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2426 LEMBANG 107 36.96 BT 6 49.55 LS 18 : 14 WIB 18 : 9 WIB 255 34.82 261 1.01 -1 29.75 5 34.54 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2427 SEMARANG 110 22.80 BT 6 59.00 LS 18 : 3 WIB 17 : 58 WIB 255 34.24 260 57.75 -1 39.22 5 33.41 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2428 YOGYAKARTA 110 26.00 BT 7 47.00 LS 18 : 4 WIB 17 : 58 WIB 255 31.92 260 55.24 -1 44.65 5 34.30 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2429 PANGGUNG REJO 112 13.00 BT 8 20.00 LS 17 : 57 WIB 17 : 51 WIB 255 30.13 260 51.51 -1 52.77 5 34.12 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2430 TANJUNG KODOK 112 21.00 BT 6 52.00 LS 17 : 55 WIB 17 : 49 WIB 255 34.45 260 56.09 -1 43.29 5 32.40 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2331 NGLIYEP 112 26.00 BT 8 21.00 LS 17 : 56 WIB 17 : 50 WIB 255 30.06 260 51.22 -1 53.42 5 34.04 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2432 PRAPAT,BAWEAN 112 35.00 BT 5 48.00 LS 17 : 53 WIB 17 : 48 WIB 255 37.21 260 58.80 -1 36.89 5 31.09 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2333 SURABAYA 112 47.10 BT 7 23.00 LS 17 : 54 WIB 17 : 48 WIB 255 32.97 260 54.07 -1 47.80 5 32.80 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2434 PASIBAN 113 20.00 BT 8 20.00 LS 17 : 53 WIB 17 : 46 WIB 255 30.07 260 50.32 -1 55.57 5 33.64 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2435 AMBAT,PAMEKASAN 113 25.00 BT 7 13.00 LS 17 : 51 WIB 17 : 45 WIB 255 33.41 260 53.94 -1 48.27 5 32.35 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2336 TERANGULASI 114 22.00 BT 8 40.00 LS 17 : 49 WIB 17 : 42 WIB 255 28.94 260 48.01 -2 0.44 5 33.58 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2437 PONTIANAK 109 24.50 BT 0 8.60 LS 18 : 0 WIB 17 : 57 WIB 255 46.90 261 10.11 0 -55.92 5 25.96 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2338 SINTANG 111 28.60 BT 0 3.90 LS 17 : 52 WIB 17 : 49 WIB 255 46.86 261 8.56 0 -59.93 5 25.00 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.22

NO NAMA LOKASIPOSISI LOKASI WAKTU TERBENAM

LINTANG MATAHARI BULANTINGGI POSISI BULAN RELATIF

TERHADAP MATAHARI (ELONGASI)MATAHARI BULANBUJUR

DATA HILAL DAN MATAHARI PADA SAAT MATAHARI TERBENAMAHAD, 10 FEBRUARI 2013 M

PENENTU AWAL BULAN RABI'UTS TSANI 1434 H

AZIMUTH FI BULANBULAN

39 PANGKALAN BUN 111 43.00 BT 2 41.00 LS 17 : 54 WIB 17 : 49 WIB 255 43.56 261 5.83 -1 15.44 5 27.90 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2340 PALANGKA RAYA 113 56.60 BT 2 13.60 LS 17 : 44 WIB 17 : 40 WIB 255 44.15 261 4.56 -1 17.88 5 26.49 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2341 MUARATEWE 114 42.00 BT 0 39.00 LS 17 : 40 WIB 17 : 36 WIB 255 46.11 261 5.66 -1 10.39 5 24.42 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2242 BANJARMASIN 114 45.20 BT 3 26.30 LS 18 : 42 WITA 18 : 37 WITA 255 42.11 261 1.95 -1 27.18 5 27.56 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2343 TENGGARONG 116 59.92 BT 0 26.59 LS 18 : 30 WITA 18 : 26 WITA 255 46.20 261 4.03 -1 14.49 5 23.39 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2244 SAMARINDA 117 8.00 BT 0 26.00 LS 18 : 30 WITA 18 : 25 WITA 255 46.20 261 3.93 -1 14.75 5 23.34 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2245 TANJUNG REDEP 117 32.00 BT 2 15.00 LU 18 : 25 WITA 18 : 22 WITA 255 47.91 261 4.66 -1 0.58 5 20.20 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2246 TARAKAN 117 34.10 BT 3 19.70 LU 18 : 24 WITA 18 : 21 WITA 255 48.07 261 4.35 0 -54.91 5 18.97 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2247 JEMBRANA 114 35.00 BT 8 23.00 LS 18 : 48 WITA 18 : 41 WITA 255 29.84 260 48.81 -1 59.06 5 33.18 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2448 TABANAN 115 2.00 BT 8 29.00 LS 18 : 46 WITA 18 : 39 WITA 255 29.49 260 47.97 -2 0.88 5 33.11 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2449 BULELENG 115 5.00 BT 8 8.00 LS 18 : 46 WITA 18 : 39 WITA 255 30.60 260 49.17 -1 58.63 5 32.69 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2450 DENPASAR 115 10.20 BT 8 40.70 LS 18 : 46 WITA 18 : 39 WITA 255 28.86 260 47.11 -2 2.55 5 33.27 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2451 BADUNG 115 13.00 BT 8 37.00 LS 18 : 46 WITA 18 : 39 WITA 255 29.05 260 47.28 -2 2.25 5 33.18 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2452 GIANYAR 115 20.00 BT 8 31.00 LS 18 : 45 WITA 18 : 38 WITA 255 29.37 260 47.53 -2 1.86 5 33.02 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2453 BANGLI 115 22.00 BT 8 27.00 LS 18 : 45 WITA 18 : 38 WITA 255 29.58 260 47.73 -2 1.49 5 32.94 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2454 KLUNGKUNG 115 25.00 BT 8 32.00 LS 18 : 45 WITA 18 : 38 WITA 255 29.31 260 47.38 -2 2.19 5 33.01 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2455 KARANGASEM 115 31.00 BT 8 26.00 LS 18 : 44 WITA 18 : 37 WITA 255 29.63 260 47.63 -2 1.76 5 32.86 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2456 MATARAM 116 6.10 BT 8 33.70 LS 18 : 42 WITA 18 : 35 WITA 255 29.18 260 46.54 -2 4.12 5 32.77 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2457 SUMBAWA BESAR 117 25.00 BT 8 26.00 LS 18 : 37 WITA 18 : 29 WITA 255 29.52 260 45.60 -2 6.60 5 32.13 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2358 BIMA 118 41.50 BT 8 32.60 LS 18 : 32 WITA 18 : 24 WITA 255 29.10 260 43.82 -2 10.61 5 31.80 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2359 WAINGAPU 120 18.10 BT 9 40.20 LS 18 : 26 WITA 18 : 18 WITA 255 25.20 260 37.53 -2 22.36 5 32.47 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2360 KUPANG 123 39.80 BT 10 10.60 LS 18 : 13 WITA 18 : 5 WITA 255 23.18 260 31.52 -2 34.30 5 31.97 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2361 KOTAMOBAGU 124 22.00 BT 0 45.00 LU 17 : 59 WITA 17 : 55 WITA 255 46.81 260 59.36 -1 25.07 5 20.06 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2262 MANADO 124 55.50 BT 1 32.80 LU 17 : 56 WITA 17 : 52 WITA 255 47.24 260 59.41 -1 21.70 5 19.08 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2263 TONDANO 124 56.00 BT 1 18.00 LU 17 : 57 WITA 17 : 52 WITA 255 47.11 260 59.29 -1 23.18 5 19.35 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2264 BITUNG 125 13.00 BT 1 26.00 LU 17 : 55 WITA 17 : 51 WITA 255 47.17 260 59.15 -1 23.08 5 19.14 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2265 TAHUNA 125 32.00 BT 3 10.00 LU 17 : 52 WITA 17 : 48 WITA 255 47.63 260 59.28 -1 13.80 5 17.20 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2166 MIANGAS 125 35.00 BT 5 33.00 LU 17 : 50 WITA 17 : 46 WITA 255 46.98 260 58.04 -1 0.85 5 14.60 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2167 KENDARI 122 24.80 BT 4 5.10 LS 18 : 12 WITA 18 : 6 WITA 255 40.47 260 53.70 -1 50.46 5 25.79 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2368 LUWUK 122 46.20 BT 1 2.40 LS 18 : 8 WITA 18 : 2 WITA 255 45.24 260 58.83 -1 32.00 5 22.38 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2269 PALU 119 54.50 BT 0 54.90 LS 18 : 19 WITA 18 : 14 WITA 255 45.53 261 1.27 -1 24.20 5 23.01 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2270 TOLI-TOLI 120 47.60 BT 1 7.40 LU 18 : 13 WITA 18 : 9 WITA 255 47.24 261 2.18 -1 14.29 5 20.51 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2271 MAJENE 119 0.00 BT 2 30.00 LS 18 : 24 WITA 18 : 19 WITA 255 43.46 260 59.85 -1 31.70 5 25.04 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2272 MAKASSAR 119 32.90 BT 5 3.50 LS 18 : 25 WITA 18 : 18 WITA 255 38.57 260 54.00 -1 49.48 5 27.69 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2373 GORONTALO 122 51.10 BT 0 38.20 LU 18 : 6 WITA 18 : 1 WITA 255 46.81 261 0.40 -1 22.05 5 20.53 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2274 TERNATE 127 22.90 BT 0 49.80 LU 18 : 47 WIT 18 : 42 WIT 255 46.70 260 57.20 -1 32.10 5 19.39 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2275 AMBON 128 5.00 BT 3 42.00 LS 18 : 49 WIT 18 : 42 WIT 255 40.90 260 49.46 -2 2.77 5 24.08 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2276 SAUMLAKI 131 18.00 BT 7 59.00 LS 18 : 41 WIT 18 : 32 WIT 255 30.17 260 32.59 -2 39.37 5 27.96 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2377 TUAL 132 44.00 BT 5 40.00 LS 18 : 33 WIT 18 : 24 WIT 255 36.43 260 39.56 -2 28.03 5 25.39 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2278 SORONG 131 17.00 BT 0 54.00 LS 18 : 33 WIT 18 : 27 WIT 255 44.93 260 52.22 -1 53.08 5 20.66 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2279 FAK FAK 132 14.00 BT 2 56.00 LS 18 : 32 WIT 18 : 24 WIT 255 42.04 260 47.56 -2 8.81 5 22.65 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2280 MANOKWARI 134 3.00 BT 0 53.00 LS 18 : 22 WIT 18 : 16 WIT 255 44.80 260 50.03 -2 0.37 5 20.36 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2281 BIAK 136 6.20 BT 1 11.00 LS 18 : 14 WIT 18 : 7 WIT 255 44.34 260 47.87 -2 7.86 5 20.53 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2282 TIMIKA 136 53.00 BT 4 32.00 LS 18 : 15 WIT 18 : 6 WIT 255 38.76 260 39.15 -2 31.68 5 23.86 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2283 MERAUKE 140 25.00 BT 8 31.00 LS 18 : 5 WIT 17 : 54 WIT 255 27.99 260 20.60 -3 5.79 5 27.57 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.2384 JAYAPURA 140 31.00 BT 2 34.00 LS 17 : 58 WIT 17 : 50 WIT 255 42.18 260 41.25 -2 28.78 5 21.82 Bulan di sebelah Utara - Bawah Matahari 0.22