infeksi cacing

download infeksi cacing

of 3

description

abx

Transcript of infeksi cacing

  • 5/28/2018 infeksi cacing

    1/3

    STEP 7

    1. Mekanisme infeksi

    - telur cacing pindah dari daerah sekitar anus penderita ke pakaian, sprei atau mainan. kemudian

    melalui jari tangan, telur cacing pindah ke mulut anak lainnya sehingga tertelan, telur cacing juga dapat

    di hirup melalui udara kemudian tertelan (auto infeksi)

    - lalu larvanya menetas ke dalam usus dengan tumbuh menjadi cacing dewasa pada usus besar dalam

    waktu 2-6 minggu. cacing dewasa betina bergerak ke daerah sekitar anus (malam hari) untuk

    menyimpan telurnya di dalam lipatan kulit anus penderita. telur tersimpan dalam suatu bahan yang

    lengket sehingga menyebabkan gatal. telur dapat bertahan hidup di luar tubuh manusia selama 3

    minggu pada suhu normal. tetapi telur bisa menetas lebih dan cacing muda dapat masuk kembali ke

    rektum dan usus bagian bawah (retro infeksi)

    2. siklus hidup

    a. manusia terinfeksi setelah menelan telur infeksi

    b. menetas di caecum dan berkembang jadi dewasa dalam jangka waktu 1 bulan

    c. dalam periode itu setelah proses kopulasi, cacing jantan mati dikeluarkan bersama tinja

    d. cacing betina gravid. pada malam hari turun ke bagian bawah colon menuju ke anus

    e. telur diletakkan di perianal, kadang-kadang pada wanita cacing betina bermigrasi ke vagina

    f. telur matang dalam waktu sekitar 6 jam setelah dikeluarkan.

    g. dalam keadaan lembab, dapat hidup sampai 13 hari

    3. penularan, melalui 3 cara :

    - penularan dari tangan ke mulut setelah menggaruk perianal (auto infeksi) atau bagian tangan

    menyebarkan telur ke orang lain maupun diri sendiri. setelah memegang benda-benda dan pakaian yang

    terkontaminasi, debu juga merupakan sumber infeksi

    -infeksi melalui inhalasi yang mengandung telur, retro infeksi melalui anus

    - larva yang menetas di sekitar anus kembali masuk ke usus

    4. gejala

    - iritasi

  • 5/28/2018 infeksi cacing

    2/3

    -gatal di bagian anus (biasanya pada malam hari) sehingga menyebabkan penderita cengeng

    - nafsu makan berkurang sehingga BB berkurang

    - gatal pada vagina bila cacing masuk ke vagina

    -susah tidur pada malam hari

    5. diagnosa

    - anamnesa : di dapat

    a. gatal pada malam hari di bagian anus

    b. menangis pada malam hari

    c. tidur tidak nyenyak

    d. nafsu makan berkurang

    e. mual, muntah

    - pemeriksaan fisik : inspeksi

    a. iritasi, merah pada bagian anus

    b. ditemukan telur di lipatan anusnya

    c. lesu

    d. pucat

    e. kuku kurang bersih

    - pemeriksaan laboratorium dengan alat anal swab

    6. faktor resiko infeksi

    - gaya hidup yang tidak higienis

    - makanan yang tidak higienis

    - lingkungan kumuh

    - gangguan sistem imun

  • 5/28/2018 infeksi cacing

    3/3

    7. respon imun

    anti bodi yang spesifik dalam konsentrasi dengan afinitas cukup memadai efektif untuk memberikan

    proteksi terhadap parasit. gambaran reaksi imun terhadap infeksi cacing adalah eusinofil dan

    peningkatan jumlah IG E.

    8. penatalaksanaan :

    a. pengobatan

    - piperazin sulfat dengan dosis 2x 1gr/hari (8 hari)

    - pirvinum pamcat dengan dosis 5 mg/kg BB (max 0,25 g) dan diulangi 2 minggu kemudian

    - pirantel pamoat, diberikan dengan dosis 11 mg/ kg BB singke dosis

    dianjurkan diberikan kepada semua anggota keluarga

    b. pencegahan

    - menjaga kebersihan

    - cuci tangan sebelum makan

    - ganti sprei teratur

    - ganti celana dalam setiap hari

    - membersihkan debu-debu kotoran dirumah

    - potong kuku secara rutin