indof
description
Transcript of indof
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mi instan adalah makanan cepat saji dengan bahan dasar mie yang siap
untuk dikonsumsi kapan dan dimana saja. Caranya cukup praktis, hanya
dengan menambahkan air panas dan bumbu-bumbu yang sudah tersedia di
dalamnya. Mi instan pertama kali diciptakan oleh Mamofuku Ando, seorang
berkebangsaan Jepang yang lahir di Taiwan pada tahun 1911. Mamofuku
pertama kali membuat mi instan pada tahun 1958. Usahanya terbilang sukses
dan berhasil mendirikan perusahaan Nissin Foods. Chicken Ramen rasa ayam
adalah produksi pertama perusahannya. Di tahun 1971, usahanya semakin
berkembang dan berhasil memproduksi mie dalam gelas dengan merek Cup
Noodle.
Di Indonesia, pangsa pasar mi instan dikuasi oleh produk dari PT Indofood
CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle dengan berbagai merk seperti
Indomie, Sarimi, Pop Mie dan Supermi yang tersebar di seluruh Indonesia
bahkan sampai ke luar negeri. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi
Noodle memiliki cabang hampir disetiap provinsi di Indonesia, untuk di
daerah D.I Yogyakarta dan Jawa Tengah produk-produk dari Indofood
tersebut diproduksi oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle
Cabang Semarang.
2
Proses pembuatan mi instan yang dilakukan oleh PT Indofood CBP Sukses
Makmur Tbk Divisi Noodle Semarang membutuhkan bahan baku utama yaitu
tepung terigu. Tepung terigu merupakan tepung yang berasal dari hasil
penggilingan biji gandum dimana dalam proses pembuatan mi instan tepung
terigu merupakan bahan baku yang jumlahnya paling banyak digunakan.
Selain itu, bahan baku tambahan seperti minyak goreng, air, dan tepung
tapioka juga dibutuhkan dalam proses pembuatan mi instan. Proses-proses
yang harus dilalui bahan baku tersebut agar dapat menjadi mi instan antara
lain adalah pengayakan, mixing, pressing and slitting, steaming, cutting and
folding, frying, cooling dan yang terakhir adalah packing and cartoning.
Proses produksi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle
Semarang ini memerlukan pengukuran tingkat produktivitas parsial bahan
baku untuk mengetahui berapa tingkat produktivitas berdasarkan input bahan
baku yang digunakan untuk menghasilkan output dalam proses produksi yang
dilakukan serta untuk mengetahui faktor penyebab apabila terjadi penurunan
produktivitas. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam menentukan
tingkat produktivitas tersebut adalah dengan pendekatan rasio output input.
Pengukuran tingkat produktivitas parsial bahan baku utama ini dapat
bermanfaat pada perencanaan sumber daya agar menjadi lebih efektif dan
efisien, baik dalam perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.
3
1.2 Perumusan Masalah
Pengukuran tingkat produktivitas parsial sangat penting bagi suatu
perusahaan untuk menilai efisiensi dari input atau sumber daya yang
digunakan dalam menghasilkan output, agar selanjutnya perusahaan dapat
meningkatkan efisiensi penggunaan dari sumber-sumber daya tersebut serta
merencanakan target tingkat produktivitas di masa mendatang. Apabila tingkat
produktivitas parsial tidak diketahui maka suatu perusahaan akan mengalami
kesulitan dalam merencanakan sumber daya agar menjadi lebih efektif dan
efisien serta akan kesulitan dalam mengambil tindakan korektif apabila
terdapat masalah-masalah atau perubahan-perubahan yang berkaitan dengan
produktivitas. Oleh karena itu, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi
Noodle Semarang memerlukan pengukuran tingkat produktivitas parsial
terutama pada input bahan baku yang jumlahnya sangat banyak digunakan
dalam proses produksi agar dapat menilai efisiensi dari penggunaan input
tersebut dan selanjutnya dapat merencanakan upaya peningkatan
produktivitas.
1.3 Batasan Masalah
1.3.1 Pengukuran produktivitas dilakukan menggunakan metode pendekatan
rasio output input
1.3.2 Output (mi instan dan bahan pembuat pakan ternak) yang dihasilkan
pada bulan Januari sampai dengan Juni 2014.
4
1.3.3 Input bahan baku (tepung terigu, minyak goreng, bumbu atau air alkali)
yang digunakan pada bulan Januari sampai dengan Juni 2014.
1.3.4 Perhitungan tingkat produktivitas parsial bahan baku dilakukan
menggunakan elemen output berupa produk mi instan dan bahan
pembuat pakan ternak yang dihasilkan dari proses produksi dengan
elemen input berupa jumlah tepung terigu, minyak goreng dan bumbu
(air alkali) yang digunakan untuk proses produksi.
1.4 Tujuan
1.4.1 Mengetahui kenaikan atau penurunan produktivitas yang terjadi pada
bulan Januari 2014 sampai dengan Juni 2014 di PT Indofood CBP
Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang.
1.4.2 Mengetahui kemungkinan faktor yang mempengaruhi penurunan
produktivitas bahan baku di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk
Divisi Noodle Cabang Semarang.
1.5 Manfaat
1.5.1 Sebagai salah satu dasar dalam pengambilan keputusan atau kebijakan
di dalam perusahaan.
1.5.2 Menentukan tindakan untuk mengurangi faktor penyebab
berkurangnya produktivitas bahan baku.
1.5.3 Mempermudah dalam memilih solusi untuk meningkatkan
produktivitas.