Ind Money Market

download Ind Money Market

If you can't read please download the document

Transcript of Ind Money Market

MAKALAH INDONESIAS MONEY MARKETdisusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pasar Modal dan Pasar Uang Dosen Pengampu : Agus Purwanto, SE., Msi., Akt. dan Dwi Cahyo Utomo, SE.,MA., Akt

KELOMPOK VIII:

1. Destiana Sundus 2. Dian Rahmawati 3. Fitria Wahyuningtyas 4. Kurnia Hidayati 5. M. Ikbal 6. Nur Laily Widorini

C2C606036 C2C606044 C2C606056 C2C606070 C2C606082 C2C606088

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

2008 BAB I PENDAHULUANPerkembangan pasar uang di Indonesia relatif agak berarti setelah pemerintah melakukan deregulasi sektor keuangan tahun 1988. Sejak saat itu piranti pasar uang mulai beragam dan berkembang sesuai dengan kebutuhan pasar uang. Beberapa piranti pasar uang yang utama, antara lain : Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat-surat berharga pasar uang (SBPU), promes, wesel, pasar uang antar bank (PUAB), Certificate Deposite (CD) dan Surat berharga komersial (Commercial Paper/CPs). Perkembangan pasar keuangan di Indonesia tidak terlepas dari serangkaian kebijakan deregulasi di bidang perbankan sejak dekade 1980-an. Deregulasi tersebut telah berhasil mendorong sektor perbankan tumbuh dengan pesat, baik jumlah aset, jumlah bank, maupun produk perbankan sendiri. Deregulasi juga mengakibatkan munculnya perusahaan berbagai lembaga keuangan dan di luar bank, modal seperti sebagai pembiayaan, reksadana, pasar

alternatif untuk menempatkan dana baik bagi investor dalam negeri maupun bagi investor luar negeri, serta tempat meminjam bagi pihak pihak yang membutuhkan.

2

BAB II PEMBAHASANI. DEFINISI DAN FUNGSI UANG Money (uang) adalah semua aset finansial yang dinilai hubungannya dengan uang, dan aliran dana antara debitur dan kreditur yang terjadi melalui perantara uang. Uang itu sendiri adalah aset finansial sesungguhnya, karena semua bentuk uang yang digunakan saat ini melawan tuntutan beberapa institusi, publik atau privat. Fungsi Uang : 1. Uang sebagai standar satu nilai (atau suatu unit perhitungan) untuk semua barang dan jasa. 2. Uang sebagai perantara suatu perubahan, penjual dan pembeli tidak lagi membutuhkan kejadian yang tepat atas kebutuhan yang berhubungan dengan kualitas, kuantitas, waktu dan lokasi. 3. Uang sebagai alat tukar, sebagai cadangan atas persediaan di masa akan datang meskipun nilai uang dapat menunjukkan tanda fluktuasi. 4. Fungsi uang hanya sebagai alat likuidasi di dalam sistem keuangan. II. PASAR UANG DAN INSTRUMEN PASAR UANG Money market (pasar uang) adalah pasar dengan instrumen financial jangka pendek, umumnya yang diperjualbelikan berkualitas

3

tinggi. Jangka waktu instrumen pasar uang biasanya jatuh tempo satu tahun atau kurang. A. Fungsi Pasar Uang : Ada dua fungsi utama yang dijelaskan pasar uang, sebagai berikut : 1. Sarana alternatif khususnya bagi non memenuhi melakukan kelebihan lembaga-lembaga perusahaan-perusahaan keuangan lainnya, maupun dan baik dalam dalam rangka atas keuangan, peserta-peserta

kebutuhan dana jangka pendeknya penempatan likuiditasnya. 2. Sebagai sarana pengendali moneter tidak langsung oleh penguasa moneter dalam melaksanakan operasi pasar terbuka. B. Peserta Pasar Uang Ditinjau secara institusional, peserta dari pasar uang di Indonesia semula adalah semua bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta nasional dan asing yang merupakan anggota lembaga kliring, serta LKBB ( Lembaga Keuangan Bukan Bank). Pasar uang biasanya dikenal dengan pasar uang antar bank ( interbank money market ). Pada waktu itu, instrumen yang digunakan terbatas pada call money saja. Kemudian setelah diperkenalkannya sertifikat deposito, pesertanya semakin meluas. Tidak lagi hanya bank dan LKBB tetapi juga dunia usaha dan masyarakat luas,walaupun dalam jumlah yang masih terbatas. Apalagi setelah dikeluarkannya instrumen dana

4

baru, yaitu SBI dan SBPU, secara kuantitatif maupun kualitatif, peserta pasar uang disini makin bertambah. Mengingat SBI diterbitkan oleh Bank Sentral Indonesia, maka praktis Bank Sentral Indonesiapun terlibat dalam kegiatan pasar uang. Lembaga sekuriti house bertugas sebagai perantara jual beli SBI dan SBPU. C. Mengapa Diperlukan Pasar Uang Dengan adanya bank, secara teoritis pasar uang tidak diperlukan, sebab perbankan juga menyediakan kredit jangka pendek dan menerima pasar uang. Dalam deposito jangka pendek. Akan tetapi, dimana masalah informasi yang perbankan terlalu banyak diatur Pemerintah dibandingkan dengan situasi asimetris tidak parah maka pasar uang membebankan biaya yang lebih rendah dari biaya bank dalam menyediakan dana jangka pendek. D. Instrumen Pasar Uang Indonesia Instrumen atau surat-surat berharga yang dibelikan dalam pasar uang di Indonesia jenisnya cukup bervariasi, termasuk suratsurat berharga yang diterbitkan badan-badan usaha milik negara dan lembaga-lembaga Pemerintah. Namun, jangka waktu jatuh tempo instrumen bersifat dinamis tersebut umumnya pendek. Pasar uang itu disebabkan oleh inovasi-inovasi di bidang

keuangan yang tidak pernah berhenti. Beberapa instrumen yang digunakan dalam pasar uang di Indonesia adalah: Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) Sertifikat Deposito Commercial Paper Call money Wesel dan Promes

5

Repurchase Agreement Bankers acceptance Bill of exchange

1. Sertifikat Bank Indonesia Sertifikat Bank Indonesia (SBI) pada prinsipnya adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah, yang diterbitkan dengan sistem diskonto oleh Bank Sentral Indonesia sebagai pengakuan utang berjangka waktu pendek. Tujuannya adalah sebagai sarana pengendalian moneter melalui operasi pasar terbuka, selain sebagai alat operasi pasar terbuka, juga untuk mengendalikan moneter melalui lelang harian. SBI diterbitkan melalui sistem diskonto dan tanpa warkat (scripless) dengan penyelesaian transaksi dilakukan satu hari kerja berikutnya (one-day settlement). Satuan unit SBI adalah sebesar Rp 1 juta dengan transaksi terkecil di pasar perdana ditetapkan sebesar 1000 unit atau Rp 1 milyar. Jangka waktu SBI terdiri dari 1,2,3,6, dan 12 bulan. Saat ini, jangka waktu yang tersedia hanya untuk jangka waktu 1 bulan dan 3 bulan. Selain karakteristik tersebut, SBI dapat digunakan sebagai agunan. Prosedur Lelang SBI Transaksi lelang SBI di pasar perdana dilakukan dengan menggunakan sarana Bank Indonesia-Scripless Securities Settlement System (BI-SSSS) secara online dan real time. Peserta lelang mengajukan penawaran yang terdiri dari tingkat diskonto dan nominal. Peserta yang tidak memiliki sarana BISSSS masih dapat mengikuti transaksi lelang SBI melalui pialang pasar uang dan valuta asing serta perantara dagang efek (security house) yang ditunjuk oleh Bank Indonesia yang telah memilik sarana BI-SSSS. Penawaran nominal lelang sekurang-kurangnya sebesar Rp 1 miliar dengan kelipatan Rp

6

100 juta, sementara penawaran diskonto adalah dengan kelipatan 0,0625%. Penetapan pemenang dilakukan dengan sistem Stop-Out Rate (SOR). Stop-Out Rate adalah tingkat diskonto tertinggi yang dihasilkan dari lelang dalam rangka mencapai target kuantitas SBI yang akan dijual Bank Indonesia. Dengan mengatur tingkat bunga SBI, Bank Sentral Indonesia secara tidak langsung dapat memengaruhi tingkat bunga di pasar uang, dengan cara mengumumkan stop out rate (SOR). Disamping melakukan lelang SBI secara leguler, Bank Indonesia juga melaksanakan operasi pasar terbuka sewaktuwaktu untuk memengaruhi likuiditas perbankan secara jangka pendek pada waktu, jumlah dan harga transakai yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Transakasi ini dinamakan Fine Tune Operation, dan yang diperdagangkan adalah SBI dan surat utang negara (SUN).

Skema mekanisme perdagagan SBI

7

2. Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) SBPU adalah surat berharga jangka pendek yang dapat diperjualbelikan secara diskonto dengan Bank Sentral Indonesia atau lembaga diskonto yang ditunjuk Bank Sentral Indonesia. Dalam perdagangan SBPU dengan Bank Indonesia dengan ketentuan-ketantuan berjangka minimal 30 hari, nilai nominal SBPU minimal 25 juta rupiah dan untuk jumlah di atasnya dibuat atas dasar kelipatan 5 juta rupiah maksimum 10 miliar rupiah, dan SBPU tersebut tidak diterbitkan dalam rangka kredit yang sebagian atau seluruh dananya berasal dari kredit likuiditas Bank Sentral Indonesia.

Mekanisme perdagangan SBPU terlihat dalam bagan berikut ini:

Akan

tetapi

semenjak

tahun

1988

SBPU

tidak

diperbolehkan lagi karena pada waktu itu banyak terjadi penyalahgunaan dari instrumen tersebut.

8

3. Sertifikat Deposito (CD) Sertifikat Deposito adalah surat berharga atas unjuk dalam rupiah yang merupakan surat pengakuan hutang dari bank yang dapat diperjualbelikan di pasar uang. CD hanya dapat diterbitkan dalam rupiah dengan nilai nominal sekurangkurangnya Rp 1 juta. Untuk melindungi kepentingan pemegangnya, maka sesuai pengaturan tersebut di atas, CD diatur mengenai bentuk, isi dan redaksinya, antara lain mencantumkan klausal pada halaman belakang, yaitu penerbit menjamin CD dengan seluruh harta dan piutangnya. Di samping sebagai intrumen pasar uang, CD juga merupakan sarana pengerahan dana bagi perbankan. Sertifikat Deposito ditransaksikan antara penjual dan pembeli secara diskonto. CD hanya dapat diuangkan/ditagihkan oleh pembawa kepada bank penerbit CD setelah CD jatuh waktu. 4. Surat Berharga Komersial (CP) CP sesuai pengaturan yang dikeluarkan Bank Indonesia adalah surat sanggup tanpa jaminan yang diterbitkan oleh perusahaan bukan bank dan diperdagangkan melalui bank atau perusahaan efek, berjangka waktu pendek, dan diperdagangkan dengan sistem diskonto. Kegiatan penerbitan dan perdagangan CP dapat dilakukan tanpa melibatkan jasa bank, kecuali untuk fungsi sebagai agen pembayar. Dengan demikian, selain dapat digunakan jasa bank umum, CP dapat diterbitkan dan diperdagangkan dengan menggunakan jasa perusahaan efek, khususnya sebagai pengatur penerbitan (arranger), agen penerbit (issuing agent), dan pedagang efek (dealer). Dengan maka penujukan CP yang bank umum sebagai maupun agen yang pembayar, diterbitkan

diperdagangkan tersebut diharuskan memenuhi ketentuan

9

sebagaimana tersebut di atas. CP yang diterbitkan dan diperdagangkan melalui perbankan harus memenuhi persyaratan berjangka waktu paling lama 270 hari, diterbitkan oleh perusahaan bukan bank yang berbadan hukum indonesia, serta memperoleh peringkat (rating) yang termasuk dalam kualitas investasi (investment grade) sebagaimana ditetapkan oleh lembaga pemeringkat efek dalam negeri yang telah mendapat izin dari Bapepam (saat ini adalah PT Pefindo). Meskipun penerbitan CP tidak dengan jaminan, namun dalam pelaksanaanya seringkali CP diterbitkan dengan back up fasilitas credit line dari bank dan jumlahnya mendekati atau sama dengan nilai CP yang diterbitkan di samping jaminan kemampuan likuiditas dan kemampuan memperoleh laba perusahaan. 5. Pasar Uang Antar Bank (PUAB) PUAB adalah sarana pinjam meminjam yang dilakukan oleh antar bank dengan menggunakan telepon atau melalui Reuter. Setiap bank peminjam akan menerbitkan promes, sedangkan bank pemberi akan menerbitkan nota kredit. Pada mulanya PUAB diperkenalkan dengan tujuan untuk mengatasi likuiditas bagi bank yang kalah kliring. Namun, dalam perkembangannya PUAB tidak hanya terbatas untuk menutup kekalahan kliring, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk penanaman dana bagi bank yang kelebihan dana. Jangka waktu PUAB biasanya O/N (1hari) sampai dengan 90 hari. Dalam praktek, PUAB dapat dibagi dalam 3 kelompok, yaitu PUAB Rupiah, valas, dan PUAS (Pasar Uang Antar bank berdasarkan prinsip Syariah). Sesuai dengan namanya perbedaan antara PUAB Rupiah dan valas hanya terletak pada jenis valuta yang digunakan dalam transaksi. Dalam PUAB Valas, jenis valuta yang digunakan adalah dolar AS. Dalam

10

PUAB Rupiah dan valas kompensasi yang diberikan kepada bank pemberi adalah berupa bunga. Semua transaksi PUAB harus dilaporkan oleh bank pemberi dan bank peminjam kepada Bank Indonesia melalui sarana elektronis yang disebut Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU). Dengan demikian, transaksi yang dilaporkan secara tidak balance dapat segera diketahui. Melalui PIPU semua transaksi yang terjadi dapat dipantau oleh Bank Indonesia sehingga dapat diketahui besarnya transaksi PUAB yang terjadi setiap harinya. Khusus untuk PUAB rupiah dan valas, tinggi rendahnya suku bunga yang terbentuk juga dapat menjadi indikator keketatan likuiditas di pasar. Sejak Juli 1998 pemerintah melalui Bank Indonesia menyediakan penjaminan atas seluruh nilai transaksi yang terjadi di PUAB. Berdasarakan PBI no. 6/11/2004, Bank dapat menetapkan sendiri suku bunga PUAB berdasarkan suku bunga pasar. Dalam rangka program penjaminan, bagi bank yang memberikan suku bunga PUAB lebih tinggi daripada batas maksimum suku bunga yang ditetapkan, pemerintah hanya menjamin PUAB sebesar pokok pinjaman ditambah bunga sesuai suku bunga maksimum yang ditetapkan. Maksimum suku bunga PUAB dalam rupiah ditetapkan sebesar rata-rat tertimbang suku bunga PUAB over night dalam rupiah dari bank-bank anggota JIBOR yang ditetapkan Bank Indonesia selama 1 bulan sebelumnya. Sementara itu, suku bunga maksimum PUAB over night dalam valuta asing US dolar ditetapkan sebesar rata-rata tertimbang suku bunga PUAB dalam valuta asing US dolar dari anggota JIBOR yang ditetapkab Bank Indonesia. 6. Wesel dan Promes Wesel adalah suatu perintah tertulis tak bersyarat yang

11

ditujukan oleh seseorang pada pihak lainnya untuk membayar sejumlah uang pada saat diperlihatkan atau pada tanggal tertentu kepada penarik atau order pembawa. Penarikan wesel ini biasanya selalu didahului dengan adanya transaksi jual beli barang. Dimana penjual akan menjadi penarik wesel dan pemnbeli barang sebagai tertarik. Jangka waktu jatuh tempo wesel ini umumnya berkisar 6 hari sampai dengan 180 hari. Promes adalah surat sanggup bayar dalam jumlah, tanggal, dan jangka waktu tertentu yang diterbitkan oleh yang terhutang (issuer). 7. Bill of Exchange Dalam perdagangan internasional wesel dikenal dengan Bill of exchange. Pada prinsipnya bill of exchange akan berubah menjadi Bankers Acceptance apabila telah di Accept oleh bank. Oleh karena itu, wesel dapat diperjual belikan secara diskonto. Dengan demikian, dapat dijadiikan sebagai alternatif untuk memperoleh kredit terutama pada saat barang-barang dikapalkan untuk segera dikirimkan ke luar negeri. 8. Bankers Acceptance (BA) BA adalah wesel berjangka yang ditarik oleh eksportir (Benefeciary) dan yang menjadi debitur (tertariknya) adalah importir (applicant) yang di accept oleh bank, diterbitkan dalam rangka pembiayaan transaksi perdagangan internasional maupun dalam negeri, berjangka waktu pendek dan diperdagangkan secara diskonto. Sebagai piranti pasar uang berjangka pendek BA merupakan alternatif investasi bagi investor disamping piranti pasar uang jangka pendek lainnya, seperti sertifikat deposito dan commercial papper.

12

Acceptation atas wesel eksportir dapat dilakukan oleh bank importir maupun bank eksportir. Dengan acceptation tersebut, accepting bank akan menjamin pembayaran pada saat wesel dimaksud jatuh tempo. Acceptation dilakukan dengan cara pembubuhan tulisan atau cap accepted pada halaman muka wesel. Secara umum, dikalangan pelaku bagi perdagangan internasional maupun domestik terdapat dua sifat BA, yaitu Eligible BA (BA yang dapat diterima) dan in Eligible BA (BA yang tidak dapat diterima). Eligible BA adalah BA yang memenuhi syarat untuk acceptation dan harus disertai dengan underlying transaction (ekspor, impor, dan perdagangan lainnya) degan bukti-bukti yang penjelasan transaksi dalam berupa beli. dokumen-dokumen diperjanjikan jual

Sedangkan in Eligible BA adalah BA yang tidak memenuhi syarat peraturan yang ditetapkan oleh suatu Bank Sentral, antara lain tidak mencantumkan negara tempat ekspor impor dilakukan, uraian barang tidak ada, dan sebagainya.Pada prinsipnya BA yang Eligible mempunyai nila yang lebih tinggi dan lebih baik daripada BA yang in Eligible. 9. Repurchase Agreement (repo) Repo adalah transaksi jual beli surat berharga yang disertai dengan perjanjian bahwa si penjual akan membeli kembali surat-surat berharga yang dijual pada tanggal dan dengan harga yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Suratsurat berharga yang biasanya dijadikan instrumen dalam melakukan transaksi repo adalah surat-surat berharga yang dapat diperjual belikan secara diskonto, misalnya SBI, SBPU, CD, atau treasury bills.

13

Piranti Pasar Uang di IndonesiaJenis Instrumen Promes Karakteristik Surat Pengakuan Hutang Diterbitkan debitur Dapat dipindahtangankan(endoseme n) Wesel Sertifikat Deposito (CDs) Sertifikat Bank hari Surat tagih Diterbitkan oleh kreditur dan disetujui debitur Dapat dipindahtangankan Bukti hutang pihak penerbit (bank) Surat Berharga Pasar Uang (SBPU) Surat berharga atas unjuk Bunga dibayar di muka Dapat dipindahtangankan Surat hutang (jangka pendek) Instrumen moneter (kontraksi moneter) Sarana penanaman dana Bank Indonesia Bank Indonesia Indonesia (SBI) Umumnya dipakai bank dalam PUAB Perusahaan, Jangka waktu 1 hari s.d. 90 Bank Bank Penerbit Perusahaan, Bank

-

14

perbankan Surat Berharga Bankers Acceptance (BA) Surat Perbendaharaan Negara (SPN) Wesel jangka pendek Pihak kreditur (eksportir) Pihak debitur (importir) Ada ekspektasi oleh bank Untuk transaksi perdagangan Diperdagangkan diskonto Surat hutang (jangka pendek) Diterbitkan oleh Pemerintah Dalam bentuk warkat atau tanpa warkat (scripless) Diterbitkan yang dalam dalam yang di bentuk atau tidak pasar diperdagangkan bentuk secara Pemerintah Surat jaminan) Penerbit bukan bank Diperdagangkan melalui bank atau perusahaan efek Bank tidak boleh sebagai penjamin sanggup (tanpa Importir Komersial (CPs) Surat berharga atas nama secara Perusahaan warkat (wesel dan

(jangka pendek) Diperdagangkan diskonto Bentuk promes) Dapat dipindahtangankan

diperdagangkan sekunder

15

III.

PERKEMBANGAN TINGKAT SUKU BUNGA DI INDONESIA Semenjak tahun 1968 sampai dengan menjelang akhir

pertengahan tahun 1983, dunia perbankan di Indonesia belum banyak disibukkan dengan masalah perhitungan tingkat bunga deposito dan masalah yang berkaitan dengannya, karena sesuai dengan Instruksi Presiden ditetapkan No.28/1968 oleh Bank bahwa besarnya Akan tingkat tetapi, bunga dengan deposito adanya Indonesia.

kebijaksanaan Pemerintah tanggal 1 Juni 1983, besarnya tingkat bunga deposito sepenuhnya telah diserahkan oleh masing-masing bank dalam pengaruh kekuatan pasar. Terlebih setelah 1 Oktober 1988, saat otoritas lebih memperkuat sendi-sendi perbankan Indonesia yang berorientasi pada pasar bebas. Pasar Uang dan Kebijaksanaan Moneter Pasar uang merupakan salah satu institusi yang mempunyai peranan penting bagi bank sentral terutama dalam mengimplementasi kebijakan moneter. Kebijaksanaan moneter yang diambil melalui operasi pasar terbuka apakh bank sentral menggunakan target kuantitas (uang primer) atau suku bunga dalam rangka mencapai sasaran akhir yang telah ditetapkan pada tahap awal akan mempengaruhi berbagai suku bunga di pasar uang, yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap variabel makro ekonomi lainnya, seperti, nilai tukar, konsumsi, investasi dan pada akhirnya tingkat inflasi dan output (Perry Warjiyo dan Solikin, 2004 serta Bank of Canada, 1995). Pengaruh Perubahan Informasi terhadap Pergerakan Suku Bunga Bila dilihat dari pengaruh informasi, hasil penelitian (Wahyu Dewati, 2004 et.al) menyimpulkan bahwa bila terdapat informasi baru di pasar uang atau pada saat munculnya ketidakpastian, bank cenderung akan meningkatkan bid-ask spread mereka di pasar

16

uang antar bank. Namun, bila kondisi normal, bid-ask spread terutama ditentukan oleh posisi likuiditas bank, likuiditas pasar, dan kebijakan suku bunga FASBI serta menjaga hubungan baik dengan counterpart. A. Peranan Pemerintah Dalam Pengendalian

Tingkat Bunga Meskipun semenjak juni 1983 Pemerintah tidak lagi ikut campur secara langsung dalam penetapan tingkat bunga, tetapi mengingat pentingnya pengaruh tingkat bunga uang dalam perekonomian nasional, secara tidak langsung otoritas moneter tetap mengendalikannya. Otoritas moneter menciptakan berbagai instrumen moneter dan kebijaksanaan moneter untuk mengerakkan tingkat bunga agar dapat mendukung perekonomian nasional yang diinginkan. Terdapat 3 kebijaksanaan moneter yang dapat dipakai, yaitu : a. Kebijaksanaan besarnya cadangan wajib bank (reserve requirement policy) b. Kebijaksanaan diskonto (discount window policy) c. Kebijaksanaan operasi pasar terbuka (open market operation policy) B. Peranan Tingkat Suku Bunga Bank Dalam

Perekonomian Nasional Tingkat suku bunga bank merupakan salah satu indikator moneter yang mempunyai dampak dalam berbagai kegiatan perekonomian sebagai berikut. 1. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi 2. Tingkat suku bunga juga akan mempengaruhi pengambilan keputusan pemilik modal 3. Tingkat suku bunga akan mempengaruhi

17

kelangsungan usaha pihak bank dan lembaga keuangan lainnya 4. Tingkat suku bunga dapat mempengaruhi volume uang beredar. Masing-masing dampak penetapan suku bunga saling terkait dan saling mempengaruhi satu sama lain. Saling keterkaitan dari dampak penetapan suku bunga tersebut dapat dijelaskan dengan contoh berikut. Jumlah dana yang dikumpulkan oleh suatu bank mempengaruhi kemampuan bank yang bersangkutan bank dalam menyediakan kredit. Kredit yang dalam diberikan akan mempengaruhi jumlah investasi

memperluas kegiatan suatu bisnis. Selisih tingkat bunga yang dibebankan kepada peminjam dengan bunga yang dibayarkan kepada deposan akan mempengaruhi kelangsungan hidup bank tersebut. C. Metode Analisis Tingkat Bunga Memperkirakan besarnya tingkat bunga yang akan terjadi di masa yang akan datang merupakan suatu proses yang rumit. Hal itu disebabkan oleh banyaknya faktor yang mempengaruhi besarnya tingkat bunga, yaitu: 1. perkembangan ekonomi 2. kebijaksanaan pemerintah, baik dari segi kebijaksanaan fiskal maupun dari segi kebijaksanaan moneter. Secara umum seperti halnya barang-barang yang hargnya berdasarkan atas penawaran dengan permintaan dari barang tersebut, tingkat bunga tidak lain adalah harga uang. Harga uang secara garis besar ditetapkan oleh interaksi antara : 1. penawaran dan

18

permintaan uang 2. besarnya arus uang beredar secara dalam kegiatan ekonomi. D. Tinjauan Tingkat Bunga Di Indonesia Dalam negara yang menganut mekanisme pasar, tingkat bunga uang merupakan salah satu alat kendali terpenting guna mempengaruhi jalannya proses perekonomian. Sejak tahun 1983, otoritas moneter menetapkan tidak pengendalian melalui tingkat suatu bunga sistem dilaksanakan secara langsung nyata yang

berdasarkan mekanisme pasar. Namun hasil mekanisme sistem tersebut tidak dapat berjalan sebagaimana yang diharapkan karena adanya karakteristik khusus. Faktor Penyebab Tingginya Tingkat Bunga di Indonesia Tingkat bunga pinjaman ditentukan 2 variabel, tingkat bunga deposito sebagai sumber penting dari dana perbankan dan biaya penyaluran. Tingkat bunga deposito di Indonesia masih relatif tinggi dibandingkan dengan negara pesaing. Keadaan yang sama juga terjadi dalam biaya penyaluran yang menjadi tolak ukur efisiensi penyaluran dana. Perbedaan tingkat bunga deposito antara tingkat bunga internasional, dalam hal ini tingkat bunga dollar Amerika di Singapura (SIBOR), dan tingkat bunga domestik disebabkan 2 faktor, yaitu premi risiko atau country risk dan premi devaluasi. Perbedaan tingkat bunga ini dikaitkan dengan risiko pemegang aset finansial dalam negeri ditambah margin biaya

19

transaksi atau biaya ketidaksempurnaan pasar. Biaya transaksi di Indonesia relatif kecil karena makin terintegrasinya pasar finansial domestik dan internasioanal, walaupun pembataan terhadap peminjaman off-shore oleh perbankan masih diberlakukan. Jadi, perbedaan ini lebih didasarkan country risk dan financial system risk. IV. PASAR FINANSIAL Dipandang dari sudut makroekonomi, tugas pasar finansial adalah menyediakan fasilitas untuk menyalurkan tabungan masyarakat ke individu dan lembaga yang membutuhkan lebih banyak dana untuk dibelanjakan, dibandingkan dana yang berasal dari penghasilannya. Dikatakan sistem pula bahwa suatu pasar finansial merupakan jantungnya finansial perekonomian.

Secara tidak langsung pasar finansial lah yang menentukan volume kredit yang tersedia, daya tarik tabungan, dan menyetel tingkat suku bunga serta harga sekuritas finansial. Kebanyakan dana yang mengalir melalui pasar finansial adalah untuk mendukung investasi yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta dan pemerintah. Pasar finansial digerakkan oleh para pelaku pasar yang terdiri dari perusahaan swasta, lembaga pemerintah, dan perorangan. Sebuah lembaga disebut sebagai lembaga finansial apabila melakukan salah satu berikut ini : a. Menghimpun dana masyarakat dengan berbagai cara. b. Mendistribusikan c. Menghimpun masyarakat. Fungsi dasar pasar finansial ialah menyediakan fasilitas untuk menyalurkan dana dari unit-unit surplus ke unit-unit yang defisit. Ada dua cara penyaluran dana, yaitu dengan cara langsung dan dana dana masyarakat dan dengan berbagai cara. mendistribusikan dana dari dan ke

20

cara tidak langsung. Adanya penyaluran dana akan meningkatkan kemakmuran perekonomian dan masyarakat karena dana dialirkan dari pihak yang tidak produktif ke sektor yang produktif. Fungsi Ekonomi Pasar Finansial : 1. Pasar finansial menentukan harga aset finansial. yang Harga secara aset tidak finansial langsung aset merupakan salah satu kekuatan pasar mengarahkan 2. pengalokasian

finansial di dalam perekonomian. Pasar finansial menyediakan suatu mekanisme bagi investor yang akan menjual aset finansial. 3. Dengan adanya pasar finansial, biaya memperoleh pencarian 4. informasi dan biaya (seleksi) dalam transaksi

dapat diperkecil. Pasar finansial mendistribusikan risiko investasi ke dalam berbagai ekuritas finansial yang ditawarkan dalam pasar finansial dan kepada individu-individu yang memiliki sekuritas ini. 5. Pasar finansial membuka peluang bagi investor untuk melakukan diversifikasi investasi, suatu berbagai yaitu jenis dengan investasi, membentuk dengan keuntungan portofolio investasi

investasi di bidang lain mungkin akan menetralkan kerugian tersebut. Klasifikasi Pasar Finansial

21

Ada banyak jenis pasar finansial, tergantung atas dasar yang dipakai untuk melakukan klasifikasi itu. Disini akan diberikan tujuh dasar klasifikasi, yaitu :

Dasar Klasifikasi 1. Jangka waktu jatuh tempo 2. Waktu penerbitan klaim 3. Sifat dari klaim 4. Waktu penyelesaian transaksi 5. Struktur organisasi 6. Keuangan global

Nama Jenis Pasar Pasar uang Pasar modal Pasar primer Pasar sekunder Pasar utang Pasar sekuritas Pasar spot Pasar derivatif Pasar lelang, bursa paralel (O.T.C) Pasar perantara Pasar eksternal (offshore market) Pasar intermal (pasar domestik dan pasar luar negeri) Pasar produk, pasar finansial, pasar faktor-faktor produksi

7. Sifat komoditi

Pasar Finansial Derivatif Pasar derivatif adalah pasar yang menyediakan fasilitas untuk jual beli instrumen derivatif. Instrumen finansial derivatif adalah kontrak yang harganya merupakan harga turunan dari aset finansial induknya. Pemilik instrumen derivatif mempunyai kewajiban atau perjanjian untuk membeli atau menjual aset finansial. Yang termasuk dalam instrumen derivatif adalah : a. Kontrak opsi b. Kontrak di muka (futures contract)

22

c. Kontrak yang dimajukan (forward contract) d. Persetujuan pertukaran atau barter (swap agreement), dan e. Persetujuan pembayaran premi atau denda (cap and floor agreement) Fungsi utama instrumen derivatif adalah sebagai sarana untuk mengendalikan risiko. Inovasi dalam pasar finansial berlangsung secara terus-menerus.sebagai hasil dari inovasi tersebut akan lahir instrumen finansial derivatif yang baru untuk memenuhi keinginan pelaku pasar dan dapat memperlancar pengambilan keputusan pelaku pasar. Faktor Pendorong Terjadinya Globalisasi Pasar Finansial Ada tiga faktor yang mendorong terjadinya globalisasi finansial, yaitu : a. Deregulasi atau liberalisasi pasar atu aktivitas baru pelaku pasar pada pusat keuangan utama dunia b. Kemajuan teknologi yang digunakan untuk memonitor pasar dunia, melaksanakan transaksi dan menganalisis peluang laba c. Meningkatnya pelaku lembaga dalam pasar-pasar finansial. Kemajuan efisiensi pasar teknologi finansial mendorong global. terjadinya Kemajuan integrasi dalam dan sistem

telekomunikasi dapat menghubungkan para pelaku pasar di seluruh dunia sehingga transaksi bisa dilaksanakan dalam hitungan detik. Kemajuan kemajuan dalam dalam teknologi sistem komputer bersama-sama dengan telekomunikasi memungkinkan

penyebaran informasi aktual (real time) mengenai informasiinformasi penting lainnya kepada banyak pelaku pasar di berbagai tempat di seluruh dunia. Dengan demikian, kebanyakan investor dapat memonitor pasar-pasar global dan pada saat yang sama dapat menilai bagaimana informasi ini akan mempengaruhi risiko atau

23

Pasar Luar Negeri Pasar Domestik Pasar Internal atau pasar nasional atau pasar internasional atau offshore market

pendapatan dari portofolio mereka. Persaingan global telah memaksa Pemerintah untuk melakukan deregulasi atau liberalisasi aspek finansial sedemikian rupa agar perusahaan finansial dapat bersaing di pasar finansial dunia. Dengan adanya pasar global maka perusahaan-perusahaan dalam negeri berkesempatan mencari dana dari luar negeri dengan menerbitkan dan menjual aset finansial di luar negeri. Klasifikasi Pasar Finansial Global Pasar-pasar finansial dapat diklasifikasi sebagai pasar internal atau eksternal. Pasar internal juga disebut pasar nasional yang diuraikan menjadi dua bagian, yaitu pasar domestik dan pasar luar negeri. Pasar eksternal juga dinamakan pasar internasional adalah tempat perdagangan sekuritas-sekuritas yang memiliki dua karakteristik khusus : a. Sekuritas ditawarkan secara simultan kepada investor-investor di sejumlah negara pada saat penerbitan. b. Sekuritas-sekuritas tersebut diterbitkan di luar yurisdiksi suatu negara tertentu Klasifikasi Pasar-Pasar Finansial Global

24

KESIMPULAN DAN SARANI. Kesimpulan Beberapa instrumen yang digunakan dalam pasar uang di Indonesia adalah Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Sertifikat Deposito, Commercial Paper, Call money, Wesel dan Promes, Repurchase Agreement, Bankers acceptance, Bill of exchange. Dunia perbankan di Indonesia belum banyak disibukkan dengan masalah perhitungan tingkat bunga deposito dan masalah yang berkaitan dengannya, karena sesuai dengan Instruksi Presiden No.28/1968 bahwa besarnya tingkat bunga deposito ditetapkan oleh Bank Indonesia. II. Saran

25

Pengetahuan tentang tingkat suku bunga diperlukan dalam mempelajari Indonesia. pasar uang. Dan sebaiknya Pemerintah lebih memperjelas aturan aturan berkaitan dengan pasar uang di

DAFTAR PUSTAKA

Darmawi, Hermawan. 2006. Pasar Finansial dan Lembaga-Lembaga Finansial. Indonesia : Jakarta. Mahmudy, Mahdi. 2007. Pasar Uang Rupiah:Gambaran Umum. Indonesia : Jakarta. Peter S. Rose. 2000. Money and capital Markets. 8th Edition. Singapore: Irwin-McGrawhill.

26