Incompetence Cervix

63
FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA (UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA) Jl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk – Jakarta Barat KEPANITERAAN KLINIK STATUS OBSTETRI FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA SMF OBSTETRI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN Nama Mahasiswa : Umar Syahmi bin Mohd Rashid NIM : 112013060 Dr. Pembimbing : dr. Ekarini Sp. OG S: IDENTITAS PASIEN Nama pasien : NY. C Umur : 28 TH Jenis : PEREMPUAN Status perkawinan : MENIKAH Pekerjaan : IRT Pendidikan : SMA Agama : ISLAM Alamat : GROGOL, RT 008/004, JAKARTA BARAT GPA : G3P2A0 Tanggal masuk : 11 JUNI 2014 IDENTITAS SUAMI Nama : TN. A Umur : 28 TH Pekerjaan : PEDAGANG Alamat : GROGOL, RT 008/004, JAKARTA PUSAT

description

cervix inkompeten

Transcript of Incompetence Cervix

FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDA(UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA)Jl. Arjuna Utara No.6 Kebun Jeruk Jakarta Barat

KEPANITERAAN KLINIKSTATUS OBSTETRIFAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDASMF OBSTETRIRUMAH SAKIT UMUM DAERAH TARAKAN

Nama Mahasiswa: Umar Syahmi bin Mohd RashidNIM: 112013060Dr. Pembimbing: dr. Ekarini Sp. OG

S:IDENTITAS PASIEN

Nama pasien: NY. CUmur: 28 THJenis : PEREMPUANStatus perkawinan: MENIKAHPekerjaan: IRTPendidikan: SMAAgama: ISLAMAlamat: GROGOL, RT 008/004, JAKARTA BARATGPA: G3P2A0Tanggal masuk: 11 JUNI 2014IDENTITAS SUAMINama: TN. AUmur: 28 THPekerjaan: PEDAGANGAlamat: GROGOL, RT 008/004, JAKARTA PUSATANAMNESISAutoanamnesis, tanggal 11 JUNI 2014 jam 1345 WIB.Keluhan utama: Ibu hamil G3P0A2 hamil 24 minggu datang dengan keluhan nyeri perut, mules 1 hari SMRS.

Keluhan tambahan: Keluar cairan air-air dalam jumlah yang sedikit 1 hari SMRS.Riwayat Penyakit Sekarang :OS G3P0A2 H 24 minggu datang ke poli dengan rujukan dari PKM Grogol dengan keluhan nyeri perut dan mules-mules 1 hari SMRS. Os mengatakan ini kehamilan ketiga dan pernah keguguran dua kali. Kedua-dua kehamilan terjadi pada usia kehamilan 17 minggu. Keluar air-air warna jernih dalam jumlah yang sedikit 1 hari SMRS. Tidak keluar darah dan lendir-lendir. OS rutin ANC di PKM Grogol, terakhir periksa tanggal 3 Juni 2014.Penyakit Dahulu Riwayat penyakit darah tinggi, penyakit jantung, penyakit ginjal, alergi, penyakit maag disangkal oleh pasien.Lain-lain : ( -) Operasi( -) KecelakaanRiwayat Penyakit Keluarga:PenyakitYaTidakHubungan

Alergi

Asma

Tuberkulosis

HIV

Hepatitis B

Hepatitis C

Hipertensi

Cacat bawaan

Lain-lain

Riwayat HaidHaid pertama : 12 tahunTeratur/tidakNyeri/tidak nyeriHari pertama haid terakhir : 21 Disember 2013Taksiran partus : 28 September 2014Riwayat Persalinan :No.Tempat bersalinPenolong Tahun Aterm Jenis persalinanPenyulit Anak

Sex Berat Keadaan

1Rumah-2012Abortus 17 mggAbortus - Curettage-- --

2Rumah- 2013Abortus 17 mggAbortus Spontan----

3Hamil ini

Kontrasepsi : Riwayat kontrasepsi -

O: PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan umum

Tinggi badan : 148 cmBerat badan: 55 kgKeadaan umum : baikKesadaran: compos mentisTekanan darah: 120/80 mmHgFrekuensi nadi: 76 x/menitFrekuensi nafas: 20 x/menitSuhu: 37.0CKeadaan gizi: Baik Sianosis: Tidak adaUdema umum: Tidak adaHabitus: AtletikusCara berjalan: NormalMobilitas (Aktif / Pasif) : Aktif

Aspek Kejiwaan Tingkah laku: wajarAlam perasaan: biasaProses pikir : wajar

KulitWarna: Sawo matangEffloresensi: Tidak ada Jaringan parut: Tidak ada Pigmentasi: MerataPertumbuhan rambut: MerataPembuluh darah: Tidak ada pelebaranSuhu raba: Sedikit hangatLembab / kering: LembabKeringat: UmumTurgor: NormalIkterus: Tidak adaLapisan lemak: Tebal Edema: Tidak ada Lain-lain: -

Kelenjar Getah BeningSubmandibula: Tidak teraba membesarSupraklavikula: Tidak teraba membesarLeher: Tidak teraba membesarKetiak: Tidak teraba membesarLipat paha: Tidak teraba membesar

Paru-paru (kiri-kanan, depan-belakang)DepanBelakang

InspeksiKiriSimetris dalam statis dan dinamis Simetris dalam statis dan dinamis

KananSimetris dalam statis dan dinamis Simetris dalam statis dan dinamis

PalpasiKiriBenjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris Benjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris

KananBenjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris Benjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris

PerkusiKiriSonor semua lapang paruSonor semua lapang paru

KananSonor semua lapang paruSonor semua lapang paru

AuskultasiKiriSuara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Suara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

KananSuara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Suara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

JantungInspeksi: Ictus cordis tidak kelihatanPalpasi: Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikula kiri Perkusi: Batas atas : ICS II, linea parasternal kiri Batas kiri : ICS V, linea midklavikula kiri Batas kanan : ICS IV, linea parasternalis kananAuskultasi : BJ I-II reguler murni, murmur ( - ), gallop ( - )Tungkai dan kaki Luka : (-)Varises : (-)Edema : (-)Lain-lain : (-) Status obstetric :Palpasi : Leopold 1 : Tinggi Fundus di atas pusatLeopold II : PuKa (DJF : 145 x/menit)Leopold III : Presentasi KepalaLeopold IV : Ballotement (+)VT : portio tebal lunak, pembukaan 1 cm, ketuban positif, blood slym negatif. Bagian terendah kepalaPEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium rutin DarahHb: 10,8 g/dlTrombosit : 249,000/mm3Leukosit: 10,600/mm3Eritrosit : 3,55 juta/uLGula darah sewaktu : 92 mg/dlBT/CT: 2/11RESUMEAnamnesis :OS G3P0A2 H 24 minggu datang ke poli dengan rujukan dari PKM Grogol dengan keluhan nyeri perut dan mules-mules 1 hari SMRS. Os mengatakan ini kehamilan ketiga dan pernah keguguran dua kali. Kedua-dua kehamilan terjadi pada usia kehamilan 17 minggu. Keluar air-air warna jernih dalam jumlah yang sedikit 1 hari SMRS. Tidak keluar darah dan lendir-lendir. OS rutin ANC di PKM Grogol, terakhir periksa tanggal 3 Juni 2014.Os menyangkal mempunyai sebarang riwayat penyakit dan riwayat penyakit keluarga. Haid pertama Os adalah pada usia 12 tahun. Haid teratur dan tidak sakit. Lama haid adalah 7 hari dengan siklus kurang lebih 30 hari. Haid pertama haid terakhir os adalah 21 Disember 2013. Riwayat KB (-).

Pemeriksaan Fisik :KU : Baik, Kesadaran : CM, TD : 120/80 mmHg, N : 76 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 37.0C.Status generalis: DBNStatus obs : Palpasi : Leopold 1 : TFU : di atas pusat Leopold II : PuKa (DJF : 142 x/menit)Leopold III : Presentasi KepalaLeopold IV : Ballotement (+)

Pemeriksaan Penunjang : Hb: 10,8 g/dlTrombosit : 249,000/mm3Leukosit: 10,600/mm3Eritrosit : 3,55 juta/uLGula darah sewaktu : 92 mg/dlBT/CT: 2/11A: G3P0A2 dengan incompetent cervix.P: PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN :USG

RENCANA PENGELOLAAN :Rencana operasi Cerclage Shiradkor Injeksi depogeston 1 vial IMInfus dextrose 5% + duvadilan 3 ampul 16tpm1 jam sebelum operasi inj ceftriaxone 1 gramKurangi aktivitas dan pergerakanFOLLOW UP:Post op Cerclage ShiradkorS) mual (-) muntah (-). Pasien dengan kesadaran penuh. Berespon penuh. Nafas spontanO) kesadaran: CM TD: 95/55 VAS: 7 SaO2: 100%A) Post op Cerclage ShiradkorP) Monitor HemmodinamikPasien dipindahkan dari ruangan PACU ke SOKA.11/6/2014. Jam 1200:S) tiada keluhanO) TD: 100/70 nadi: 80x/m rr: 20x/m suhu: 36oC A) Post op Cerclage Shiradkor

P) Instruksi post op: Observasi kontraksi Observasi pendarahan pervaginam Duvadilan 1 amp 1x24jam Minum obat oral: Claneksi 500mg 3x1 Mefinal 500mg 3x1 Obimin 2x1 Duvadilan 1200mg 3x0.5tab12/6/2014. Jam 0730:S) nyeri luka op (-) mual (-) muntah (-) BAB lancar. Flatus (+). Mules (-) perdarahan (-)O) KU: baik Kesadaran: CM TD: 100/70 nadi: 80x/m rr: 20x/m suhu: 36.5oC UO: 150ccA) Post op cerclage Shiradkor hari 1P) Observasi perdarahan Observasi kontraksi Lanjutkan terapi

S: IDENTITAS PASIEN

Nama pasien: NY. DUmur: 21 THJenis : PEREMPUANStatus perkawinan: MENIKAHPekerjaan: IRTPendidikan: SMAAgama: ISLAMAlamat: KARET PASAR BARU RT17/05, TANAH ABANG, JKPGPA: G4P3A1Tanggal masuk: 12 JUNI 2014IDENTITAS SUAMINama: TN. HUmur: 25 THPekerjaan: KARYAWANAlamat: KARET PASAR BARU RT17/05, TANAH ABANG.ANAMNESISAutoanamnesis, tanggal 13 JUNI 2014 jam 1345 WIB.

Keluhan utama: Ibu hamil G4P3A1 hamil 16-17 minggu datang dengan riwayat abortus imminens dan partus preterm dua kali.Keluhan tambahan: -Riwayat Penyakit Sekarang :OS datang ke ruangan Seruni dengan membawa surat pengantar op name dr. Ekarin dengan diagnosis G4P3A1 hamil 16-17 minggu dengan imcompetent cervix . Pada saat masuk ruangan pasien mengatakan tiada keluhan. Os mengatakan ini merupakan kehamilan yang keempat dengan riwayat abortus sekali. 2 kehamilannya sebelum ini dilahirkan normal pervaginam tetapi kelahiran preterm. Kelahiran pertama bayi kembar keduanya lelaki dan kelahiran kedua bayi perempuan. Ketiga-tiga anak os meninggal oleh kerana komplikasi paru belum matang saat kelahiran.

Penyakit Dahulu Riwayat maag (+). Riwayat penyakit jantung, penyakit ginjal, darah tinggi, disangkal pasien.Lain-lain : ( -) Operasi( -) KecelakaanRiwayat Penyakit Keluarga:

PenyakitYaTidakHubungan

Alergi

Asma

Tuberkulosis

HIV

Hepatitis B

Hepatitis C

Hipertensi

Cacat bawaan

Lain-lain

Riwayat HaidHaid pertama : 12 tahunTeratur/tidakNyeri/tidak nyeriHari pertama haid terakhir : 15 Februari 2014Taksiran partus : 22 November 2014Riwayat Persalinan :No.Tempat bersalinPenolong Tahun Aterm Jenis persalinanPenyulit Anak

Sex Berat Keadaan

1PKM T. AbangBidan2009AbortusAbortus Curettage-- --

2RS TarakanBidan2010Preterm 32 mingguNormal Pervaginam-L/L900 gramParu-paru belum matang

3RS Tarakan

Dokter2011Preterm 24 mingguNormal Pervaginam-P390Paru-paru belum matang

4Hamil ini

Kontrasepsi : Riwayat kontrasepsi -

O: PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan umum

Tinggi badan : 156 cmBerat badan: 39 kgKeadaan umum : baikKesadaran: compos mentisTekanan darah: 100/60 mmHgFrekuensi nadi: 102 x/menitFrekuensi nafas: 19 x/menitSuhu: 35.8CKeadaan gizi: Baik Sianosis: Tidak adaUdema umum: Tidak adaHabitus: AtletikusCara berjalan: NormalMobilitas (Aktif / Pasif) : Aktif

Aspek Kejiwaan Tingkah laku: wajarAlam perasaan: biasaProses pikir : wajarKulitWarna: Sawo matangEffloresensi: Tidak ada Jaringan parut: Tidak ada Pigmentasi: MerataPertumbuhan rambut: MerataPembuluh darah: Tidak ada pelebaranSuhu raba: Sedikit hangatLembab / kering: LembabKeringat: UmumTurgor: NormalIkterus: Tidak adaLapisan lemak: Tebal Edema: Tidak ada Lain-lain: -

Kelenjar Getah BeningSubmandibula: Tidak teraba membesarSupraklavikula: Tidak teraba membesarLeher: Tidak teraba membesarKetiak: Tidak teraba membesarLipat paha: Tidak teraba membesar

Paru-paru (kiri-kanan, depan-belakang)DepanBelakang

InspeksiKiriSimetris dalam statis dan dinamis Simetris dalam statis dan dinamis

KananSimetris dalam statis dan dinamis Simetris dalam statis dan dinamis

PalpasiKiriBenjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris Benjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris

KananBenjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris Benjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris

PerkusiKiriSonor semua lapang paruSonor semua lapang paru

KananSonor semua lapang paruSonor semua lapang paru

AuskultasiKiriSuara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Suara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

KananSuara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Suara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

JantungInspeksi: Ictus cordis tidak kelihatanPalpasi: Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikula kiri Perkusi: Batas atas : ICS II, linea parasternal kiri Batas kiri : ICS V, linea midklavikula kiri Batas kanan : ICS IV, linea parasternalis kananAuskultasi : BJ I-II reguler murni, murmur ( - ), gallop ( - )

Tungkai dan kaki Luka : (-)Varises : (-)Edema : (-)Lain-lain : (-) Status obstetric :Palpasi : Leopold 1 : TFU : 2 jari bawah pusatLeopold II : PuKi (DJF : 124x/menit)Leopold III : Presentasi KepalaLeopold IV : Ballotement (+)PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium rutin (08/04/14)DarahHb: 11,4 g/dlTrombosit : 178,000/mm3Leukosit: 10,200/mm3Gula darah sewaktu : 117 mg/dlRESUMEAnamnesis :OS datang ke ruangan Seruni dengan membawa surat pengantar op name dr. Ekarin dengan diagnosis G4P3A1 hamil 16-17 minggu dengan imcompetent cervix . Pada saat masuk ruangan pasien mengatakan tiada keluhan. Os mengatakan ini merupakan kehamilan yang keempat dengan riwayat abortus sekali. 2 kehamilannya sebelum ini dilahirkan normal pervaginam tetapi kelahiran preterm. Kelahiran pertama bayi kembar keduanya lelaki dan kelahiran kedua bayi perempuan. Ketiga-tiga anak os meninggal oleh kerana komplikasi paru belum matang saat kelahiran.Riwayat KB (-).Pemeriksaan Fisik :KU : Baik, Kesadaran : CM, TD : 100/60 mmHg, N : 102 x/menit, RR : 19 x/menit, S: 35.8C.Status generalis: DBNstatus obs : palpasi : Leopold 1 : TFU : 19 cm Leopold II : PuKi (DJF : 124 x/menit)Leopold III : Presentasi KepalaLeopold IV : Ballotement (+)

Pemeriksaan Penunjang : Hb: 11,4 g/dlTrombosit : 178,000/mm3Leukosit: 10,200/mm3Gula darah sewaktu : 117 mg/dlA: G4P3A1 dengan incompetent cervix.P:PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN :USGRENCANA PENGELOLAAN :Operasi Cerclage Shiradkor Infus dextrose 5% + duvadilan 3 ampul 16tpm1 jam sebelum operasi inj ceftriaxone 1 gramKurangi aktivitas dan pergerakan

FOLLOW UP:13/6/2014. Jam 1200 S) tiada keluhanO) TD: 110/70 nadi: 82x/m rr: 16x/m suhu: 36.2oCA) Post op Cerclage ShiradkorP) Instruksi post op: Observasi kontraksi Observasi pendarahan pervaginam Duvadilan 1 amp 1x24jam Bila KU baik dan tiada kontraksi, pasien bisa pulang Minum obat oral: Claneksi 500mg 3x1 Mefinal 500mg 3x1 Obimin 2x1 Duvadilan 1200mg 3x0.5tab14/6/2014. Jam 10.00S) Tiada keluhan. nyeri luka op (-) mual (-) muntah (-) BAB lancar. Flatus (+). Mules (-) perdarahan (-) gerak janin (+)O) KU: Baik, Kesadaran: CM, TD: 100/60, nadi: 88x/m, rr:19x/mA) post op cerclage Shiradkor hari 1P) Observasi KU, TTV Diet MB Observasi his, DJF. Terapi dilanjutkan Mobilisasi bertahap KU, TTV baik dan tiada kontraksi pasien bisa pulangS: IDENTITAS PASIEN

Nama pasien: NY. FUmur: 22 THJenis : PEREMPUANStatus perkawinan: MENIKAHPekerjaan: IRTPendidikan: SMAAgama: ISLAMAlamat: BUNGUR, SENEN, JAKARTA PUSAT.GPA: G2P1A0Tanggal masuk: 25 JUNI 2014

IDENTITAS SUAMINama: TN. EUmur: 28 THPekerjaan: WIRASWASTAAlamat: BUNGUR, SENEN, JAKARTA PUSAT.ANAMNESISAutoanamnesis, tanggal 25 JUNI 2014 jam 1600 WIB.

Keluhan utama: Ibu hamil G2P1A0 hamil 21 minggu datang dengan keluhan mules-mules 8 jam SMRS.

Keluhan tambahan: Keluar lendir darah dari kemaluan dan gerak janin tidak dirasakan sejak 6 jam SMRS.

Riwayat Penyakit Sekarang :OS G2P1A0 H 21 minggu datang ke IGD tanpa rujukan puskesmas dengan keluhan mules-mules sejak jam 0600. Keluar lendir darah lewat kemaluan pada jam 0900 dan gerak janin sudah tidak dirasakan pada pagi itu. Os mengatakan ini kehamilan kedua dan tidak pernah keguguran. Kehamilan pertama dilahirkan secara spontan pada tahun 2013, bayi preterm 24 minggu, BBL tidak diketahui dan bayi meninggal 6 jam setelah dilahirkan. OS rutin ANC di PKM, pernah di USG terakhir tanggal 18 Juni 2014. Penyakit Dahulu Riwayat asma (+) pernah berobat jalan dan kali terakhir terkena serangan asma 6 bulan yang lalu. Riwayat penyakit darah tinggi, penyakit jantung, kelainan ginjal disangkal pasien.Lain-lain : ( -) Operasi( -) KecelakaanRiwayat Penyakit Keluarga:

PenyakitYaTidakHubungan

Alergi

Asma

Tuberkulosis

HIV

Hepatitis B

Hepatitis C

Hipertensi

Cacat bawaan

Lain-lain

Riwayat HaidHaid pertama : 13 tahunTeratur/tidakNyeri/tidak nyeriHari pertama haid terakhir : 26 Januari 2014Taksiran partus : 2 November 2014Riwayat Persalinan :

No.Tempat bersalinPenolong Tahun Aterm Jenis persalinanPenyulit Anak

Sex Berat Keadaan

1RSUD TarakanBidan2013Preterm 24 mingguSpontan-P-Meninggal 6 jam PP

2Hamil ini

Kontrasepsi : Riwayat kontrasepsi -O: PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan umum

Tinggi badan : 157 cmBerat badan: 55 kgKeadaan umum : baikKesadaran: compos mentisTekanan darah: 120/80 mmHgFrekuensi nadi: 82 x/menitFrekuensi nafas: 18 x/menitSuhu: 36.5CKeadaan gizi: Baik Sianosis: Tidak adaUdema umum: Tidak adaHabitus: AtletikusCara berjalan: NormalMobilitas (Aktif / Pasif) : Aktif

Aspek Kejiwaan Tingkah laku: wajarAlam perasaan: biasaProses pikir : wajarKulitWarna: Sawo matangEffloresensi: Tidak ada Jaringan parut: Tidak ada Pigmentasi: MerataPertumbuhan rambut: MerataPembuluh darah: Tidak ada pelebaranSuhu raba: Sedikit hangatLembab / kering: LembabKeringat: UmumTurgor: NormalIkterus: Tidak adaLapisan lemak: Tebal Edema: Tidak ada Lain-lain: -Kelenjar Getah BeningSubmandibula: Tidak teraba membesarSupraklavikula: Tidak teraba membesarLeher: Tidak teraba membesarKetiak: Tidak teraba membesarLipat paha: Tidak teraba membesarParu-paru (kiri-kanan, depan-belakang)DepanBelakang

InspeksiKiriSimetris dalam statis dan dinamis Simetris dalam statis dan dinamis

KananSimetris dalam statis dan dinamis Simetris dalam statis dan dinamis

PalpasiKiriBenjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris Benjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris

KananBenjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris Benjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris

PerkusiKiriSonor semua lapang paruSonor semua lapang paru

KananSonor semua lapang paruSonor semua lapang paru

AuskultasiKiriSuara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Suara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

KananSuara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Suara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

JantungInspeksi: Ictus cordis tidak kelihatanPalpasi: Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikula kiri Perkusi: Batas atas : ICS II, linea parasternal kiri Batas kiri : ICS V, linea midklavikula kiri Batas kanan : ICS IV, linea parasternalis kananAuskultasi : BJ I-II reguler murni, murmur ( - ), gallop ( - )Tungkai dan kaki Luka : (-)Varises : (-)Edema : (-)Lain-lain : (-) Status obstetric :Palpasi : Leopold 1 : TFU 19 cmLeopold II : PuKa. DJF tidak dapat dikesanLeopold III : Presentasi BokongLeopold IV : -VT : portio tipis lunak. Pembukaan 9 cm. Ketuban (+) menonjol. Blood (+) Slym (+)In speculo: tampak darah lendir mengalir dari portio.PEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium rutin (25/06/14)DarahHb: 10,8 g/dlTrombosit : 249,000/mm3Leukosit: 10,600/mm3Eritrosit : 3,55 juta/uLGula darah sewaktu : 92 mg/dlRESUMEAnamnesis :OS G3P0A2 H 24 minggu datang ke poli dengan rujukan dari PKM Grogol dengan keluhan nyeri perut dan mules-mules 1 hari SMRS. Os mengatakan ini kehamilan ketiga dan pernah keguguran dua kali. Kedua-dua kehamilan terjadi pada usia kehamilan 17 minggu. Keluar air-air warna jernih dalam jumlah yang sedikit 1 hari SMRS. Tidak keluar darah dan lendir-lendir. OS rutin ANC di PKM Grogol, terakhir periksa tanggal 3 Juni 2014.Os menyangkal mempunyai sebarang riwayat penyakit dan riwayat penyakit keluarga. Haid pertama Os adalah pada usia 12 tahun. Haid teratur dan tidak sakit. Lama haid adalah 7 hari dengan siklus kurang lebih 30 hari. Haid pertama haid terakhir os adalah 21 Disember 2013. Riwayat KB (-).Pemeriksaan Fisik :KU : Baik, Kesadaran : CM, TD : 120/80 mmHg, N : 76 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 37.0C.Status generalis: DBNStatus obs : Palpasi : Leopold 1 : TFU : 19 cmLeopold II : PuKa (DJF tidak dapat di deteksiLeopold III : Presentasi BokongLeopold IV : -

Pemeriksaan Penunjang : (25/06/14)Hb: 10,8 g/dlTrombosit : 249,000/mm3Leukosit: 10,600/mm3Eritrosit : 3,55 juta/uLGula darah sewaktu : 92 mg/dlA: G2P1A0 Hamil 20 minggu dengan IUFDP: PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN :USGRENCANA PENGELOLAAN :Observasi kemajuan persalinanLahirkan janin IUFD secara normal. Oxytocin 2 amp drip. 40 tpm.FOLLOW UP:25/6/2014Jam 1100 : Bayi lahir spontan, kelamin perempuan, BB 300 gram, PB 26 cm, A/S 0/0.Injeksi induksi oxytocin 1 amp IM, infus terpasang RL + 2 amp oxytocin 30 tpm.Jam 1110 : Placenta manual tidak lengkap. Kontraksi uterus baik, perineum utuh. Perdarahan kurang lebih 50 cc. TD 140/90. KU ibu baik.Ibu hamil di diagnose abortus incomplete dan di rencanakan curettage tanggal 26/06/2014.26/06/2014Post curettage:S) OS merasakan sedikit nyeri pada kemaluan. Tidak ada keluar darah-darah.O) KU: baikNadi: 76 x/mRR: 22 x/mS: 36.5oCA) Post-curettage Incomplete abortionP) Observasi KU/kesadaran/perdarahan pervaginam/tanda-tanda infeksi Diet bebas. Mobilisasi bertahap S:IDENTITAS PASIEN

Nama pasien: NY. DSUmur: 37 THJenis : PEREMPUANStatus perkawinan: MENIKAHPekerjaan: IRTPendidikan: SMAAgama: ISLAMAlamat: KEBON JEROK RT 005/007. JAKBARGPA: G6P5A0Tanggal masuk: 30 JUNI 2014IDENTITAS SUAMINama: TN. HUmur: 43 THPekerjaan: KARYAWAN SWASTAAlamat: KEBON JEROK RT 005/007. JAKBARANAMNESISAutoanamnesis, tanggal 30 JUNI 2014 jam 1100 WIB.Keluhan utama: Ibu hamil G6P5A0 hamil 23 minggu datang dengan keluhan keluar darah dari vagina sejak pagi tadi jam 0700. Janin masih dirasakan bergerak dan tidak ada rasa mules-mules.

Keluhan tambahan: Keluar cairan lendir dalam jumlah yang sedikit dari vagina.

Riwayat Penyakit Sekarang :OS G6P5A0 H 23 minggu datang ke poli kebidanan dengan keluhan keluar darah per vaginam pada jam 0600 pagi tadi. Setelah itu pasien mengatakan ada keluar cairan lendir, tapi dalam jumlah yang sedikit. Os mengatakan ini merupakan kehamilan keenam dan menyangkal ada riwayat abortus dan lahir janin mati. Os juga mengatakan ini kehamilan kembar yang pertama. Gerak janin masih dirasakan aktif dan tidak ada rasa mules-mules. Os melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di puskesmas Kebon Jeruk. Ini merupakan kali pertama os mengalami gejala seperti ini.Penyakit Dahulu Riwayat penyakit darah tinggi, penyakit jantung, penyakit ginjal, alergi, penyakit maag disangkal oleh pasien.Lain-lain : ( -) Operasi( -) KecelakaanRiwayat Penyakit Keluarga:PenyakitYaTidakHubungan

Alergi

Asma

Tuberkulosis

HIV

Hepatitis B

Hepatitis C

Hipertensi

Cacat bawaan

Lain-lain

Riwayat HaidHaid pertama : 13 tahunTeratur/tidakNyeri/tidak nyeriHari pertama haid terakhir : 17 Januari 2014Taksiran partus : 24 Oktober 2014Riwayat Persalinan :No.Tempat bersalinPenolong Tahun Aterm Jenis persalinanPenyulit Anak

Sex Berat Keadaan

1RSBidan1998AtermSpontan-L3200Sihat

2RSBidan 2001Aterm Spontan-L3000Sihat

3RSBidan2005AtermSpontan-P2900Sihat

4RSBidan2009AtermSpontan-L3000Sihat

5RSBidan2012AtermSpontan-P3100Sihat

6Hamil ini

Kontrasepsi : Riwayat kontrasepsi -

O: PEMERIKSAAN FISIKPemeriksaan umum

Tinggi badan : 160 cmBerat badan: 60 kgKeadaan umum : baikKesadaran: compos mentisTekanan darah: 120/80 mmHgFrekuensi nadi: 80 x/menitFrekuensi nafas: 22 x/menitSuhu: 36.0CKeadaan gizi: Baik Sianosis: Tidak adaUdema umum: Tidak adaHabitus: AtletikusCara berjalan: NormalMobilitas (Aktif / Pasif) : Aktif

Aspek Kejiwaan Tingkah laku: wajarAlam perasaan: biasaProses pikir : wajar

KulitWarna: Sawo matangEffloresensi: Tidak ada Jaringan parut: Tidak ada Pigmentasi: MerataPertumbuhan rambut: MerataPembuluh darah: Tidak ada pelebaranSuhu raba: Sedikit hangatLembab / kering: LembabKeringat: UmumTurgor: NormalIkterus: Tidak adaLapisan lemak: Tebal Edema: Tidak ada Lain-lain: -

Kelenjar Getah BeningSubmandibula: Tidak teraba membesarSupraklavikula: Tidak teraba membesarLeher: Tidak teraba membesarKetiak: Tidak teraba membesarLipat paha: Tidak teraba membesar

Paru-paru (kiri-kanan, depan-belakang)DepanBelakang

InspeksiKiriSimetris dalam statis dan dinamis Simetris dalam statis dan dinamis

KananSimetris dalam statis dan dinamis Simetris dalam statis dan dinamis

PalpasiKiriBenjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris Benjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris

KananBenjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris Benjolan ( - ), nyeri tekan ( - ) Fremitus taktil simetris

PerkusiKiriSonor semua lapang paruSonor semua lapang paru

KananSonor semua lapang paruSonor semua lapang paru

AuskultasiKiriSuara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Suara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

KananSuara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/- Suara Vesikuler, Rhonki -/-, Wheezing -/-

JantungInspeksi: Ictus cordis tidak kelihatanPalpasi: Ictus cordis teraba di ICS V, linea midklavikula kiri Perkusi: Batas atas : ICS II, linea parasternal kiri Batas kiri : ICS V, linea midklavikula kiri Batas kanan : ICS IV, linea parasternalis kananAuskultasi : BJ I-II reguler murni, murmur ( - ), gallop ( - )Tungkai dan kaki Luka : (-)Varises : (-)Edema : (-)Lain-lain : (-) Status obstetric :Palpasi : Le opold 1 : TFU 19 cmLeopold II : DJF 1 PuKa 156 x/menit. DJF 2 PuKi 150 x/menit.Leopold III : Presentasi KepalaLeopold IV : Ballotement (+)VT : portio tebal kaku, pembukaan 1 cm, ketuban positif, blood (+) slym (+) sedikitPEMERIKSAAN PENUNJANGLaboratorium rutin (30/06/2014)Hb: 9,6 g/dlTrombosit : 302,000/mm3Leukosit: 15,100/mm3 Gula darah sewaktu : 105 mg/dlBT/CT: 2/11Ureum: 12 mg/dlCreatinine: 0.50 mg/dlRESUMEAnamnesis :OS G6P5A0 H 23 minggu datang ke poli kebidanan dengan keluhan keluar darah per vaginam pada jam 0600 pagi tadi. Setelah itu pasien mengatakan ada keluar cairan lendir, tapi dalam jumlah yang sedikit. Os mengatakan ini merupakan kehamilan keenam dan menyangkal ada riwayat abortus dan lahir janin mati. Os juga mengatakan ini kehamilan kembar yang pertama. Gerak janin masih dirasakan aktif dan tidak ada rasa mules-mules. Os melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin di puskesmas Kebon Jeruk. Ini merupakan kali pertama os mengalami gejala seperti ini.Os menyangkal mempunyai sebarang riwayat penyakit dan riwayat penyakit keluarga. Haid pertama Os adalah pada usia 13 tahun. Haid teratur dan tidak sakit. Haid pertama haid terakhir os adalah 17 Januari 2014. Riwayat KB (-).

Pemeriksaan Fisik :KU : Baik, Kesadaran : CM, TD : 120/80 mmHg, N : 76 x/menit, RR : 20 x/menit, S : 37.0C.Status generalis: DBNStatus obs : Palpasi : Le opold 1 : TFU 19 cmLeopold II : DJF 1 PuKa 156 x/menit. DJF 2 PuKi 150 x/menit.Leopold III : Presentasi KepalaLeopold IV : Ballotement (+)VT : portio tebal kaku, pembukaan 1 cm, ketuban positif, blood (+) slym (+) sedikitPemeriksaan Penunjang (30/06/2014)Hb: 9,6 g/dlTrombosit : 302,000/mm3Leukosit: 15,100/mm3 Gula darah sewaktu : 105 mg/dlBT/CT: 2/11Ureum: 12 mg/dlCreatinine: 0.50 mg/dlA: G6P5A0 Gemelli dengan incompetent cervixP: PEMERIKSAAN YANG DIANJURKAN :USGRENCANA PENGELOLAAN :Rencana operasi Cerclage Shiradkor. Persiapkan operasi, lab, dan SIO. Infus dextrose 5% + duvadilan 3 ampul 16tpm1 jam sebelum operasi inj ceftriaxone 1 gramKurangi aktivitas dan pergerakanFOLLOW UP:Post op Cerclage ShiradkorInstruksi post operasi: Duvadilan 3 gram + dextrose 5% 12 tpm.Obat oral: Duvadilan 3 x tab Mefinal 3 x 500mg selama 3 hari Inbion 2 x 11/7/2014. Jam 0900:S) Pusing (+) sedikit. Mual (-) muntah (-). Perdarahan pervagina (+) sedikit. Vlek-vlek. BAK ada keluar lendir-lendir. BAB lancer Gerak janin (+). Mules-mules (-) O) TD: 120/70 nadi: 76x/m rr: 22x/m suhu: 36oC A) Post op Cerclage Shiradkor hari 1.P) Observasi kontraksi Observasi pendarahan pervaginam Terapi oral diteruskan Mobilisasi bertahap2/7/2014. Jam 0900:S) darah masih keluar dari vagina. Gumpalan (+) BAK masih keluar lendir. BAB lancer Gerak janin aktif. Mules-mules (-)O) TD: 120/80 nadi: 80x/m rr: 22x/m suhu: 36.5oCA) Post op cerclage Shiradkor hari 2P) Observasi perdarahan Observasi kontraksi Lanjutkan terapi Mobilisasi bertahap

PERBAHASANDefinisi Inkompetensi serviks didefinisikan sebagai kehilangan kehamilan trimester kedua yang berulang disebabkan oleh faktor intrinsik atau diperoleh kelemahan pada integritas jaringan serviks dimana leher rahim mengalami penipisan dan dilatasi sebelum waktunya tanpa rasa sakit, dengan prolaps dan ballooning membrane ke dalam vagina, diikuti oleh pengeluaran janin belum matang. Inkompetensi serviks terjadi sehingga menyebabkan persalinan prematur, ketuban pecah dini, dan kelahiran prematur.1EtiologiEtiologi sebenarnya belum diketahui dengan pasti. Diduga 3 faktor yang memegang peranan penting dalam terjadinya inkompetensi serviks, yaitu :1 a. Faktor kongenital Akibat perkembangan abnormal jaringan fibromuskular serviks menyebabkan kelemahan serviks tersebut. Kelainan ini jarang ditemukan. Pada primigravida yang tidak pernah mengalami trauma pada serviks jarang menderita kelainan ini.

b. Faktor akuisita Akibat trauma sebelumnya pada serviks uteri yang mencapai ostium uteri internum, misalnya pada persalinan normal, tindakan cunam yang traumatik, kesulitan ekstraksi bahu, seksio sesaria di daerah serviks yang terlalu rendah, dilatasi dan kuretase berlebihan, amputasi serviks, konisasi ataupun kauterisasi. Kelainan ini lebih sering ditemukan.

c. Faktor fisiologik Hal ini ditandai dengan pembukaan serviks normal akibat kontraksi uterus yang abnormal. Dikemukakan bahwa ibu-ibu hamil yang menggunakan dietilstilbestrol akan berakibat janin perempuan yang dikandungnya mempunyai resiko tinggi untuk menderita inkompetensi serviks.InsidenInsiden inkompetensi serviks masih belum diketahui secara pasti karena diagnosisnya ditegakkan secara klinis dan belum ada kriteria objektif yang disetujui secara umum untuk mendiagnosis keadaan tersebut. Secara kasar, suatu studi epidemiologi menunjukkan insiden terjadinya serviks inkompeten adalah sekitar 0,5% pada populasi pasien obstetri secara umum dan 8% pada wanita dengan abortus trimester kedua sebelumnya.Hampir 1.300 wanita dengan sejarah non-klasik dari inkompetensi serviks dipelajari dalam uji coba secara acak sebagai hasil primer persalinan sebelum 33 minggu. Cerclage ditemukan bermanfaat, meskipun sedikit, bahwa 13 persen wanita dalam kelompok cerclage disampaikan sebelum 33 minggu dibandingkan 17 persen pada kelompok noncerclage. Jadi untuk setiap 25 prosedur cerclage, satu kelahiran sebelum 33 minggu adalah dicegah.2Anatomi Serviks Serviks adalah bagian bawah dari uterus dan merupakan suatu struktur fibromuskuler berbentuk silindris dengan panjang 3-4 cm dan diameter 2.5 cm. Serviks disokong oleh ligamentum kardinalis serta ligamentum uterosakral. Sebagian bawah dari serviks yang menonjol ke dalam vagina disebut portio vaginalis, dan muara serviks ke dalam vagina disebut ostium serviks. Bagian eksterior dari ostium serviks disebut ektoserviks sedangkan bagian proximal dari ostium serviks disebut endoserviks, yang menghubungkan kavum uteri dengan vagina. Ruang vagina yang mengelilingi serviks disebut forniks, dan terbagi menjadi forniks anterior, posterior, dan lateral sesuai dengan kedudukannya masing-masing terhadap serviks.3

1. Stroma serviks terbentuk atas jaringan fibromuskuler padat yang diselingi oleh struktur vaskuler, saraf, dan limfatik: 2. Vaskularisasi serviks: serviks divaskularisasi oleh arteri uterina yang merupakan cabang arteri iliaka interna. Drainase vena akan menuju ke pleksus hipogastrikus.3. Persarafan serviks: terdapat perbedaan persarafan pada ektoserviks dengan endoserviks. Pada ektoserviks, jumlah ujung saraf sensoris kurang dibandingkan dengan endoserviks yang memiliki banyak ujung saraf sensoris serta ujung saraf simpatik dan parasimpatik. Oleh karena itu, harus berhati-hati dengan endoserviks saat melakukan kuretase sebab ada kemungkinan untuk mencetuskan reaksi vasovagal. Beda halnya dengan ektoserviks dimana wanita dapat mentoleransi beberapa tindakan seperti biopsi, elektrokoagulasi dan cryotherapy.4. Drainase limfatik serviks: sistem limfatik serviks mengalami 3 jalur drainase yaitu dari bagian lateral ke nodus iliaka eksterna, posterior ke nodus sakral, dan posterolateral ke nodus iliaka internal.

Gambar 3.0 : Menunjukkan perbedaan dilatasi serviks pada inkompetensi serviks dan pada persalinan normal. Pada persalinan normal dilatasi disertai His atau kontraksi uterus.Patofisiologi Terjadinya Pelunakan Serviks Prematur

Perubahan patofisiologi jaringan serviks yang dipanggil pelunakan serviks, adalah kompleks dan tidak difahami. Apa yang diketahui adalah serviks adalah struktur anatomi dinamik yang berfungsi selama kehamilan sebagai pertahanan bagi janin dan sekitarnya , dengan vagina dan dunia luar. Pada waktu gestasi ini, ia terdiri dari struktur yang kuat yang terdiri dari kolagen, tetapi ketika tiba masanya persalinan, kolagennya mengalami degradasi dan serviks menjadi lunak dan memulai proses untuk dilatasi. Ini mengakibatkan ketidaksempurnaan dalam proses ini dan; atau waktu pelunakan yang tidak sesuai waktunya dan menjadikan serviks tidak kompeten lagi sehingga terjadinya kelahiran prematur atau kesulitan dalam persalinan (distosia).1,4Infeksi dan inflamasi sangat berhubungan dengan kelahiran prematur dan pelunakan serviks. Ini berhubungan dengan sifat serviks, dimana peluang untuk terjadinya persalinan premature berbanding terbalik dengan panjang kanalis servikalis, yang berisi lender yang bersifat antibakteri. Jika sifat mekanik atau antibakteri leher rahim secara antomi atau fungsional terganggu, misalnya dengan paparan dietilstilbestrol intra-uterin atau dengan operasi atau trauma pada serviks, kekuatan serviks mungkin tidak cukup untuk mempertahankan kehamilan.1,4Diagnosis Diagnosis serviks inkompeten umumnya ditegakkan berdasarkan riwayat satu atau lebih kegagalan kehamilan pada trimester kedua atau riwayat keguguran berulang pada trimester kedua, dengan kerugian masing-masing terjadi pada usia kehamilan lebih awal dari yang sebelumnya dan kurang kontraksi yang menyakitkan atau peristiwa berkaitan lainnya. Namun, dalam penemuan ultrasonografi terakhir, definisi ini sedang ditantang. Terdapat keraguan bahwa pemeriksaan ultrasonografi, terutama transvaginal, bermanfaat sebagai alat bantu untuk mendiagnosis pemendekan serviks atau pencorongan ostium interna dan mendeteksi secara dini serviks yang inkompeten. Secara umum, panjang serviks sebesar 25mm atau kurang antara 16 dan 18 minggu gestasi dibuktikan secara prediktif untuk kelahiran prematur pada wanita dengan riwayat penghentian kehamilan pada midtrimester.1,4,5.

Gambar 4 : Ultrasonografi menunjukkan Ostium Serviks Interna dan Ostium Serviks Eksterna yang terbuka. Ultrasonografi transvaginal adalah metode yang aman untuk secara objektif menilai panjang serviks dan lebih unggul berbanding pemeriksaan vagina digital atau USG perut dalam hal ini. Ultrasonografi transvaginal telah menjadi standar emas atau gold standard untuk evaluasi serviks. Leher rahim pada kehamilan mengikuti pola penipisan dimulai ostium servikal internal dan berlangsung dalam cara menyalurkan menuju ostium serviks eksternal. Pada sonogram ini awalnya muncul sebagai beaking atau bentuk mencuih dibentuk dinding samping saluran leher rahim yang berkembang dari Y menjadi ruang berbentuk U. Panjang leher rahim biasanya tetap stabil hingga awal trimester ketiga dan memendek secara progresif setelah itu.4,5

Gambar 5 : Funneling dari serviks yang membentuk huruf T, Y, V, U (korelasi antara panjang serviks dengan perubahan pada ostium uteri internum)Temuan ultrasonografi : 61. Penyempitan atau funneling serviks yang membentuk huruf T, Y, V, U (hubungannya dengan panjang serviks dengan perubahan pada ostium uteri internum). 2. Panjang serviks < 25 mm 3. Protusi membran amnion 4. Adanya bagian fetus dalam serviks atau vagina.

Gambar 6 : Hasil USG yang menunjukkan gambaran funnelling pada serviks uteri

Penatalaksanaan Terapi untuk inkompetensi serviks adalah dengan cara bedah dan non-bedah. Pilihan terapi non-bedah dapat mengurangi risiko kelahiran prematur pada wanita dengan inkompetensi serviks. Pengurangan aktivitas atau istirahat total di tempat tidur, menghindari hubungan seksual, dan penghentian penggunaan narkotin atau rokok telah direkomendasikan. Penggunaan indomethasin (100mg sekali, diikuti dengan 50mg setiap 6 jam selama 48jam telah dihubungkan dengan penurunan persalinan sebelum 35 minggu dan penurunan kelahiran prematur sebesar 86% pada wanita dengan pemendekan serviks menjelang usia kehamilan 24 minggu.6, 7Penatalaksanaan inkompetensi serviks adalah dengan cara bedah yaitu penguatan serviks yang lemah dengan jahitan yang di sebut cerclage. Perdarahan, kontraksi uterus, atau ruptur membran biasanya merupakan kontraindikasi untuk pembedahan. Terdapat beberapa tehnik cerclage yang pernah dilakukan seperti McDonalds dan modifikasi Shirodkar. Waktu terbaik untuk prosedur cerclage serviks adalah pada bulan ketiga (12-14 minggu) kehamilan . Namun, beberapa wanita mungkin perlu dipasangkan cerclage darurat pada kehamilan lanjut jika terjadi perubahan seperti pembukaan atau pemendekan serviks. Jika sudah ada riwayat pemasangan cerclage darurat, pada kehamilan selanjutnya juga wanita ini akan memerlukan pemasangan cerclage pada serviksnya.6,7

Gambar 7 : Tipe dari Cerclage

Gambar 8 : Tipe jahitan CerclagePemasangan cerclage adalah andalan untuk pencegahan kelahiran prematur pada wanita dengan insufisiensi atau inkompetensi serviks. Pendekatan dan penempatan dari jahitan cerclage ada berbagai macam dan tidak ada tehnik tunggal yang terbukti lebih unggul dari yang lainnya. Pendekatan transvaginal yang paling popular adalah tehnik McDonald, yang menggunakan anestesi local atau regional untuk menempatkan jahitan monofilament (polypropylene) atau tape serat polyester di persimpagan cervicovaginal. Sebuah speculum tertimbang dimasukkan ke dalam vagina, dan Sims retractor digunakan untuk retraksi anterior vagina. Serviks ini digenggam lembut dengan penjepit atau forsep Allis cincin untuk traksi. Dimulai pada posisi jam 12, 4 atau 5 gigitan berurutan yang diambil secara tas-string. Jahitan terikat anterior dan dipangkas.8

Gambar 9: Cerlage tipe jahitan McDonald (dengan jahitan seperti dompet, tidak ada diseksi dan terletak pada os serviks eksterna)dan Shirodkar (dengan jahitan tunggal, memerlukan diseksi dan letaknya berdekatan os serviks interna)

Manakala prosedur Shirodkar melibatkan penempatan jahitan yang sehampir mungkin pada os interna setelah diseksi pada rectum dan kandung kemih dari leher rahim. Setelah jahitan dimasukkan, mukosa ditempatkan diatas simpul jahitan. Prosedur McDonald lebih menjadi favorit berbanding Shirodkar kerana penempatan jahitan yang lebih mudah.8,9Dalam pendekatan transabdominal melalui laparotomi atau laparoskopi, jahitan ditempatkan di wilayah cervicoisthmic setelah pembedahan kandung kemih jauh dari segmen bawah uterus. Prosedur invasif ini mempunyai risiko tinggi terjadinya komplikasi, misalnya perdarahan. Umumnya dijadikan pilihan bagi pasien yang gagal bagi penempatan transvaginal, mempunyai penyakit bawaan dengan serviks hipoplasia, atau memiliki jaringan parut besar dari operasi sebelumnya atau trauma.8,9

Gambar 10 : Alur untuk penatalaksanaan inkompetensi serviks dengan cerclage elektif dan cerlage darurat berdadarkan riwayat kelahiran premature dan panjang serviks.Cerclage Darurat dilakukan pada wanita yang datang dengan gejala inkompetensi serviks, misalnya nyeri panggul, keputihan dengan cairan bening, dilatasi serviks dari 2cm atau lebih, tidak adanya kontraksi rahim yang teratur. Pada tahap ini, membrane atau selaput ketuban sering berada pada atau diluar os serviks eksternal. Ada berbagai metode untuk mendorong membrane atau selaput ketuban ini kembali ke rongga intrauterine. Menggunakan sebuah kateter Foley dapat ditempatkan dalam kandung kemih atau os serviks untuk mendorong membrane ke atas. Atau balon dapat disisipkan dibawah pengaruh anestesi epidural dengan pasien dalam posisi Tredelenburg. Amniosentesis untuk analisa gula darah, kultur Gram, dan interleukin harus dipertimbangkan untuk menyingkirkan infeksi intra-amnion subklinis. Amniosentesis transabdominal juga berfungsi untuk mengurangi membrane via amnioreduksi.9.10

Komplikasi Komplikasi dari tindakan cerclage ini adalah pecahnya ketuban, korioamnionitis, dan perpindahan dari jahitan. Insiden bervariasi dengan prosedur tindakan dan waktu. Pecahnya membrane telah dilaporkan 1-18% dari pemasangan elektif, 3- 65% dari pemasangan cerclage urgensi dan 0- 51% dari penempatan darurat. Korioamnionitis dikembangkan dalam 1-60%, 30-35% dan 9-37% dari prosedur, masing-masing. Perpindahan jahitan terjadi pada 3% sampai 13% dari prosedur pemasangan elektif.11

PrognosisDengan penatalaksanaan yang tepat, angka keberhasilan untuk mencapai kehamilan aterm tinggi.11

KESIMPULANInkompetensi serviks adalah satu kondisi dimana mulut rahim (serviks) mengalami pembukaan dan penipisan sebelum waktunya, sehingga tidak bisa menahan janin, dan mengakibatkan terjadinya keguguran atau kelahiran prematur. Kasus ini biasa terjadi tanpa disertai rasa nyeri, dan umumnya terjadi pada trimester 2 dan 3 kehamilan.Ketika seorang wanita hamil mengalami kasus ini, ada kemungkinan kasus ini dapat berulang di kehamilan berikutnya. Itu sebabnya perlu untuk dilakukan diagnosis secara pasti oleh dokter kandungan. Biasanya dokter akan memasang cerclage (setelah usia kehamilan 14 minggu), untuk menahan mulut rahim tidak membuka dan melebar (dilatasi). Kadang juga ditambah dengan dijahit di sekitar daerah mulut rahim. Jahitan akan dibuka sekitar usia kehamilan 37 minggu untuk persiapan persalinan.Beberapa faktor risiko yang dipercaya merupakan penyebab terjadinya kondisi inkompetensi serviks tersebut, diantaranya : riwayat inkompetensi serviks sebelumnya antara lain trauma atau riwayat prosedur melalui mulut rahim, Konisasi atau biopsi mulut rahim, dan kelainan anatomis mulut rahim.8,10,11

DAFTAR PUSTAKA

1. Mochtar, R., Lutan, D. (ed). (1998).Sinopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi Obstetri Patologi, Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC2. Alan H. (2003). Current Obstetric and gynecologic diagnosis and Treatment ninth edition. New York : Mc Graw Hills Companies, Inc3. Cunningham FG. Mc Donald PC, Gant NF. (2007). Obsteric William Edisi 21. Jakarta : EGC 4. Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kebidanan Edisi Ketiga. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo 5. Manuaba, da Bagus Gede. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana. Jakarta : EGC6. Depkes RI. (2007). Buku Acuan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergensi Dasar. Jakarta : Deepartemen Kesehatan RI7. Supono. (2004). Ilmu Kebidanan Bab Fisiologi. Palaembang : Bagian Obstetri dan Gynekologi fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya8. Damewood, D Mariam. (2006). Office Gynecology and the Procedures. Diakses tanggal 29 Mei 2012 dari http://www.health-7.com/Danforth%20Obstetrics%20and%20Gynecology/HTML/9. Oxorn, H. 1996. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan, Human Labor and Birth. Jakarta : Yayasan Essentia Medica10. Saifuddin, A. B. 2001. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka11. Wiknjosastro, H. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka