imunisasi manju pwr.ppt
-
Upload
putridewi22 -
Category
Documents
-
view
35 -
download
4
description
Transcript of imunisasi manju pwr.ppt
Oleh : R. Manjula (406067026)Oleh : R. Manjula (406067026)Pembimbing : dr. Rismali Agus, Sp. APembimbing : dr. Rismali Agus, Sp. A
Pendahuluan Pendahuluan Bidang preventif merupakan Bidang preventif merupakan
prioritas utama. Dalam prioritas utama. Dalam melaksanakan SKN, imunisasi melaksanakan SKN, imunisasi adalah salah satu bentuk intervensi adalah salah satu bentuk intervensi kesehatan yang sangat efektif dalam kesehatan yang sangat efektif dalam upaya menurunkan angka kematian upaya menurunkan angka kematian bayi dan balita bayi dan balita
Katz (1999)Katz (1999) Imunisasi di Indonesia sejak Imunisasi di Indonesia sejak
sebelum perang dunia ke 2 yaitu di sebelum perang dunia ke 2 yaitu di pulau Jawapulau Jawa
pendahuluanpendahuluan
1977 WHO memulai pelaksanaan 1977 WHO memulai pelaksanaan program imunisasi sebagai upaya program imunisasi sebagai upaya global secara resmi dan disebut global secara resmi dan disebut suatu suatu Expanded Program on Expanded Program on Immunization Immunization (EPI) (PPI). (EPI) (PPI).
PPI : BCG, Hepatitis B, difteria, PPI : BCG, Hepatitis B, difteria, tetanus, pertusis ( DPT ), polio, tetanus, pertusis ( DPT ), polio, campakcampak
Cakupan vaksin PPI di Indonesia Cakupan vaksin PPI di Indonesia telah mencapai lebih dari 80% telah mencapai lebih dari 80% kecuali hepatitis B ketigakecuali hepatitis B ketiga
DefinisiDefinisi Imunisasi: suatu pemindahan atau transfer antibodi Imunisasi: suatu pemindahan atau transfer antibodi
secara pasif.secara pasif.
Vaksinasi: pemberian vaksin (antigen) yang dapat Vaksinasi: pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibodi) dari merangsang pembentukan imunitas (antibodi) dari sistem imun di dalam tubuh.sistem imun di dalam tubuh.
Tujuan imunisasi => mencegah terjadinya penyakit Tujuan imunisasi => mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan menghilangkan tertentu pada seseorang, dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat.penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat.
Imunologi ImunisasiImunologi Imunisasi Kekebalan aktif => Dibuat oleh tubuh sendiri akibat
terpajan pada antigen seperti pada imunisasi atau terpajan secara alamiah
Kekebalan pasif => kekebalan yang diperoleh dari
luar tubuh didapatdidapat dari zat-zat yang dihasilkan oleh hewan atau manusia yang diberikan kepada orang lain
seperti: Imunoglobulin, Homolog Human Hiperimmune Globulin.
Jenis VaksinJenis Vaksin Live attenuated Live attenuated (bakteri atau virus (bakteri atau virus
hidup yang dilemahkan). Seperti:hidup yang dilemahkan). Seperti: virus hidup: vaksin campak, poliovirus hidup: vaksin campak, polio Bakteri hidup: vaksin BCG Bakteri hidup: vaksin BCG
Inactivated Inactivated (bakteri, virus atau (bakteri, virus atau komponennya, dibuat tidak aktif).komponennya, dibuat tidak aktif). Seluruh sel virus yang Seluruh sel virus yang inactivatedinactivated : IPV : IPV Seluruh bakteri yang Seluruh bakteri yang inactivated : inactivated : pertusispertusis Vaksin fraksional yang masuk sub-Vaksin fraksional yang masuk sub-
unit :hepatitis B dan pertusis a-unit :hepatitis B dan pertusis a-selulerseluler Toksoid : difteria dan tetanusToksoid : difteria dan tetanus
Kontraindikasi mutlak Kontraindikasi mutlak vaksin vaksin
alergi hebat terhadap komponen alergi hebat terhadap komponen vaksin atau setelah pemberian vaksin atau setelah pemberian vaksin sebelumnyavaksin sebelumnya
encephalopati setelah 7 hari encephalopati setelah 7 hari pemberian vaksin pertusispemberian vaksin pertusis
Kontraindikasi sementara untuk Kontraindikasi sementara untuk pemberian vaksin pemberian vaksin
hidup:hidup: kehamilan kehamilan penggunaan penggunaan immunosupressive. immunosupressive.
Precaution Precaution sementara untuk Imunisasi:sementara untuk Imunisasi: sedang sakit keras (untuk semua sedang sakit keras (untuk semua
vaksin)vaksin) adanya produk darah yang adanya produk darah yang
rnengandung antibodi (untuk vaksin rnengandung antibodi (untuk vaksin hidup saja).hidup saja).
VAKSIN PADA PROGRAM VAKSIN PADA PROGRAM IMUNISASI NASIONAL (PPI )IMUNISASI NASIONAL (PPI )
Vaksinasi BCGVaksinasi BCG Hepatitis BHepatitis B DPTDPT CAmpak CAmpak PolioPolio
Vaksinasi BCGVaksinasi BCG Vaksin hidup dr M. bovis yang di biak selama 1-3
tahun basil yang tidak virulen, tapi masih mempunyai imunogenitas
Respon imun utama : imunitas seluler / CMI (Cell Mediated Immunity )
menimbulkan sensitivitas terhadap tuberkulin.
tidak mencegah infeksi TBC hanya mengurangi resiko infeksi tb berat seperti meningitis tb
BCG diberikan pada umur ≤ 2 bulan sebaiknya BCG diberikan pada umur ≤ 2 bulan sebaiknya dengan uji Mantoux negatif.dengan uji Mantoux negatif.
Efek proteksi timbul setelah 8-12 minggu setelah Efek proteksi timbul setelah 8-12 minggu setelah penyuntikan.penyuntikan.
diberikan secara intradermal 0.1 ml diberikan secara intradermal 0.1 ml
untuk anak, 0,05 ml untuk bayi.untuk anak, 0,05 ml untuk bayi.
Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari, Vaksin BCG tidak boleh terkena sinar matahari, harus disimpan pada suhu 2-8° C, tidak boleh bekuharus disimpan pada suhu 2-8° C, tidak boleh beku
Vaksinasi BCGVaksinasi BCG
Vaksinasi BCGVaksinasi BCG
KIPI:KIPI:
Ulkus Ulkus tertutup krusta akan tertutup krusta akan
sbh dlm 2-3 bulan sbh dlm 2-3 bulan parutparut BCG-itis diseminasiBCG-itis diseminasiimunodefisiensiimunodefisiensi LimfadenitisLimfadenitis Eritema nodosum, iritis, lupus vulgaris, dan Eritema nodosum, iritis, lupus vulgaris, dan
osteomielitisosteomielitis
Kontraindikasi BCGKontraindikasi BCG
Reaksi uji tuberkulin >5mm.Reaksi uji tuberkulin >5mm. Sedang menderita infeksi HIV atau dengan resiko Sedang menderita infeksi HIV atau dengan resiko
tinggi infeksi HIV, imunokompromais, anak tinggi infeksi HIV, imunokompromais, anak menderita gizi buruk.menderita gizi buruk.
Demam tinggi.Demam tinggi. Infeksi kulit yang luas.Infeksi kulit yang luas. Pernah sakit TBCPernah sakit TBC Kehamilan.Kehamilan.
Vaksinasi BCGVaksinasi BCG
Hepatitis BHepatitis B Vaksin Hepatitis B rekombinan, Vaksin Hepatitis B rekombinan, mengandung 95% mengandung 95%
protein HBsAg (5 - 40 mcg/ml)protein HBsAg (5 - 40 mcg/ml).. Penyuntikan IM 3 dosis vaksin → antibodi adekuat Penyuntikan IM 3 dosis vaksin → antibodi adekuat
pada 90% orang dewasa sehat dan 95% bayi, anak pada 90% orang dewasa sehat dan 95% bayi, anak dan remaja.dan remaja.
Bagi seorang anak atau dewasa tanpa gangguan Bagi seorang anak atau dewasa tanpa gangguan fungsi imunologis, dosis fungsi imunologis, dosis booster booster tidak diperlukantidak diperlukan..
pemberian dosis pemberian dosis booster booster dilakukan apabila dilakukan apabila level level antibody antibody berada di bawah 10 mlU/mlberada di bawah 10 mlU/ml
Sasaran vaksinasi Hepatitis B:Sasaran vaksinasi Hepatitis B: Semua bayi baru lahir tanpa memandang status Semua bayi baru lahir tanpa memandang status
HBV ibu.HBV ibu. Individu yang karena pekerjaan berisiko tertular Individu yang karena pekerjaan berisiko tertular
HBV.HBV. Karyawan di lembaga perawatan cacat mental.Karyawan di lembaga perawatan cacat mental. Pasien hemodialis.Pasien hemodialis. Pasien koagulopati yang memerlukan transfusi Pasien koagulopati yang memerlukan transfusi
berulang.berulang. Individu yang serumah dengan pengidap HBV atau Individu yang serumah dengan pengidap HBV atau
kontak akibat hubungan seksual.kontak akibat hubungan seksual. Drugs usersDrugs users.. Homosexuals, bisexual, heterosexualHomosexuals, bisexual, heterosexual..
Hepatitis Hepatitis BB
Jadwal dan dosis:Jadwal dan dosis:
Minimal diberikan 3 kaliMinimal diberikan 3 kali Imunisasi pertama diberikan segera setelah lahir.Imunisasi pertama diberikan segera setelah lahir. Jadwal imunisasi yang dianjurkan 0, 1 dan 6 buJadwal imunisasi yang dianjurkan 0, 1 dan 6 bulan lan
karena respon antibodinya paling optimal.karena respon antibodinya paling optimal. Bayi prematur, bila ibu HbsAg -, imunisasi ditunda Bayi prematur, bila ibu HbsAg -, imunisasi ditunda
sampai bayi berusia 2 bulan atau berat badan sampai bayi berusia 2 bulan atau berat badan mencapai 2000 gram.mencapai 2000 gram.
Hepatitis Hepatitis BB
Hepatitis BHepatitis B
Reaksi KIPI:Reaksi KIPI: Berupa reaksi lokal yang ringan dan bersifat Berupa reaksi lokal yang ringan dan bersifat
sementara, kadang-kadang dapat menimbulkan sementara, kadang-kadang dapat menimbulkan demam ringan 1-2 hari.demam ringan 1-2 hari.
Vaksin DPTVaksin DPT
Toksoid DifteriToksoid Difteri
Untuk imunisasi primer difteri Untuk imunisasi primer difteri toksoid difteri toksoid difteri yang kemudian di gabung toksoid tetanus dan yang kemudian di gabung toksoid tetanus dan vaksin pertusis dalam bentuk vaksin DPT. vaksin pertusis dalam bentuk vaksin DPT.
dianjurkan pemberian 5 dosis pada usia 2,4,6,15-18 dianjurkan pemberian 5 dosis pada usia 2,4,6,15-18 bulan dan saat masuk sekolah dgn dosis 0,5 ml.bulan dan saat masuk sekolah dgn dosis 0,5 ml.
Dosis ke 4 harus diberikan sekurang-kurangnya 6 Dosis ke 4 harus diberikan sekurang-kurangnya 6 bulan setelah dosis ke 3.bulan setelah dosis ke 3.
Vaksin PertusisVaksin Pertusis
I.I. Vaksin Pertusis Vaksin Pertusis Whole cellWhole cell- - Suspensi sel Suspensi sel B.pertusis B.pertusis yang diinaktivasi yang diinaktivasi dengan dengan
formalinformalin- - EEfektivitas imunisasi dasar terhadap pertussis fektivitas imunisasi dasar terhadap pertussis dengan menggunakan DPT sebesar 70 - 90 % dengan menggunakan DPT sebesar 70 - 90 % selama 5-10 tahun setelah dosis terakhirselama 5-10 tahun setelah dosis terakhir-- Reaksi lokal seperti kemerahan, bengkak dan Reaksi lokal seperti kemerahan, bengkak dan
nyeri pada tempat suntikan sering terjadinyeri pada tempat suntikan sering terjadiDemam Demam serta reaksi sistemik lain juga merupakan serta reaksi sistemik lain juga merupakan reaksi sistemik yang umumreaksi sistemik yang umum..
Vaksin DPTVaksin DPT
Vaksin PertusisVaksin Pertusis
II.Vaksin Pertusis II.Vaksin Pertusis acellularacellular
-- Mengandung komponen selMengandung komponen sel B. pertussis B. pertussis inaktif.inaktif.
-- Ada beberapa jenis vaksin pertussis Ada beberapa jenis vaksin pertussis acellularacellular menurut komponen sel yang dipakai dengan menurut komponen sel yang dipakai dengan berbagai konsentrasiberbagai konsentrasi. .
Vaksin Vaksin DPTDPT
Tetanus toksoidTetanus toksoid Pertama kali diproduksi oleh Pertama kali diproduksi oleh DescombeyDescombey tahun tahun
19241924.. Terdiri dari toxin yang dikonversi menjadi toxoid Terdiri dari toxin yang dikonversi menjadi toxoid
dengan menggunakan formaldehiddengan menggunakan formaldehid Tetanus toxoid tersedia sebagai vaksin tunggal, Tetanus toxoid tersedia sebagai vaksin tunggal,
dalam kombinasi dengan difteri sebagai DT serta dalam kombinasi dengan difteri sebagai DT serta Td. maupun dengan difteri, pertusis, hepatitis B Td. maupun dengan difteri, pertusis, hepatitis B serta Hib sebagai DPT, DPT/HB, DPT/Hibserta Hib sebagai DPT, DPT/HB, DPT/Hib. .
Pemberian toksoid tetanus memerlukan pemberian Pemberian toksoid tetanus memerlukan pemberian berseri untuk menimbulkan dan mempertahankan berseri untuk menimbulkan dan mempertahankan imunitasimunitas..
Vaksin DPTVaksin DPT
Tetanus toksoidTetanus toksoid
Ibu yang mendapatkan toksoid tetanus 2 atau 3 dosis Ibu yang mendapatkan toksoid tetanus 2 atau 3 dosis ternyata memberikan proteksi yang baik terhadap ternyata memberikan proteksi yang baik terhadap bayi baru lahir terhadap tetanus neonatalbayi baru lahir terhadap tetanus neonatal..
Pemberian toksoid tetanus yang diberikan bersama Pemberian toksoid tetanus yang diberikan bersama DTP diberikan sesuai jadwal imunisasi.DTP diberikan sesuai jadwal imunisasi.
Vaksin DPTVaksin DPT
Vaksin DPTVaksin DPT
Jadwal dan Penggunaan Vaksin DPTJadwal dan Penggunaan Vaksin DPT::
Vaksin DPT diberikan 3 dosis mulai umur 2 bulan, Vaksin DPT diberikan 3 dosis mulai umur 2 bulan, 4 bulan, dan 6 bulan.4 bulan, dan 6 bulan.
Vaksin DPT Vaksin DPT whole cell whole cell maupun maupun acellular acellular mempunyai mempunyai vaccine efficacyvaccine efficacy yang hampir sama. yang hampir sama.
Vaksin DPT maupun DTaP tersedia dalam bentuk Vaksin DPT maupun DTaP tersedia dalam bentuk vaksin kombinasi dengan vaksin Hib, vaksin kombinasi dengan vaksin Hib, tetramune, tetramune, ActHib/DPT ActHib/DPT untuk DPT dan untuk DPT dan Tri HIBit Tri HIBit untuk DTaPuntuk DTaP..
KIPI:KIPI: Reaksi lokal kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi Reaksi lokal kemerahan, bengkak, dan nyeri pada lokasi
injeksi terjadi pada kira-kira separuh penerima DPT.injeksi terjadi pada kira-kira separuh penerima DPT. Proporsi yang sama juga akan menderita demam ringan Proporsi yang sama juga akan menderita demam ringan
dan 1% dapat menjadi hiperpireksia.dan 1% dapat menjadi hiperpireksia. Anak sering gelisah dan menangis terus-menerus Anak sering gelisah dan menangis terus-menerus
selama beberapa jam pasca suntikan.selama beberapa jam pasca suntikan. Dari penelitian ditemukan adanya kejang (0.06%) Dari penelitian ditemukan adanya kejang (0.06%)
sesudah vaksinasi yang dihubungkan dengan demam sesudah vaksinasi yang dihubungkan dengan demam yang terjadi.yang terjadi.
KIPI yang serius adalah terjadinya ensefalopati akut KIPI yang serius adalah terjadinya ensefalopati akut atau reaksi anafilaksis dan terbukti disebabkan oleh atau reaksi anafilaksis dan terbukti disebabkan oleh pemberian vaksin pertusis.pemberian vaksin pertusis.
Vaksin DPTVaksin DPT
Vaksin PolioVaksin PolioI. Vaksin Polio Inaktif (IPV)I. Vaksin Polio Inaktif (IPV)
-- TTerdiri dari 3 erdiri dari 3 serotype serotype virus vaksin Poliovirus vaksin Polio..-- Vaksin mengandung 2 phenoxyethanol, sedikit Vaksin mengandung 2 phenoxyethanol, sedikit
neomycin, streptomycin serta polymyxin B.neomycin, streptomycin serta polymyxin B.
-- DDosis tunggal dan disuntikan osis tunggal dan disuntikan secara secara subkutansubkutan.. -- Efektivitas IPV dalam pembentukan antibodi Efektivitas IPV dalam pembentukan antibodi
terhadap virus polio untuk perlindungan terhadap virus polio untuk perlindungan terhadap terhadap poliomielitis paralitik sangat tinggi.poliomielitis paralitik sangat tinggi. -- Pembentukan kekebalan usus (lokal) pada Pembentukan kekebalan usus (lokal) pada penerima IPV lebih kecil dibandingkan OPVpenerima IPV lebih kecil dibandingkan OPV..
II. Vaksin Polio oral (OPV)II. Vaksin Polio oral (OPV)
-- MMengandung 3 strain virus vaksin hidup type engandung 3 strain virus vaksin hidup type P1, P2 dan P3 dengan ratio 10 : 1 : 3.P1, P2 dan P3 dengan ratio 10 : 1 : 3.
-- Vaksin mengandung sedikit streptomycin, Vaksin mengandung sedikit streptomycin, tidak tidak mengandung zat pengawetmengandung zat pengawet..-- Virus Polio hidup yang telah dilemahkan akan Virus Polio hidup yang telah dilemahkan akan
bereplikasi didalam sel mukosa usus dan sel bereplikasi didalam sel mukosa usus dan sel limpoid, serta kelenjar limfe yang menerima limpoid, serta kelenjar limfe yang menerima aliran limfe dari ususaliran limfe dari usus -- Virus vaksin akan diekskresi melalui tinja Virus vaksin akan diekskresi melalui tinja anak anak yang telah diimunisasi sampai 6 minggu. yang telah diimunisasi sampai 6 minggu.
Vaksin Vaksin PolioPolio
-- OPV sangat efektif dalam memproduksi OPV sangat efektif dalam memproduksi antibodi antibodi terhadap virus polioterhadap virus polio..
-- Dengan 3 dosis OPV, 95% penerima vaksin Dengan 3 dosis OPV, 95% penerima vaksin akan akan terlindung dari ancaman poliomielitis,terlindung dari ancaman poliomielitis,diperkirakan seumur hidup.diperkirakan seumur hidup.
-- OPV membangkitkan kekebalan usus yang OPV membangkitkan kekebalan usus yang
sangat baik untuk mencegah infeksi virus polio sangat baik untuk mencegah infeksi virus polio
liarliar. .
Vaksin PolioVaksin Polio
Imunisasi primer bayi & anak & booster:Imunisasi primer bayi & anak & booster:
-- Vaksin polio oral diberikan pada bayi baru lahir Vaksin polio oral diberikan pada bayi baru lahir sebagai dosis awalsebagai dosis awal..
-- Bila OPV yang diberikan dimuntahkan dalam waktu Bila OPV yang diberikan dimuntahkan dalam waktu 10 menit, maka dosis tersebut perlu diulang10 menit, maka dosis tersebut perlu diulang..
-- Anak yang telah mendapat imunisasi OPV dapat Anak yang telah mendapat imunisasi OPV dapat memberikan ekskresi virus vaksin selama 6 minggu.memberikan ekskresi virus vaksin selama 6 minggu.
-- Pemberian ASI tidak berpengaruh pada respons Pemberian ASI tidak berpengaruh pada respons antibodi terhadap OPV.antibodi terhadap OPV.
-- Pemberian ASI tidak berpengaruh pada respons Pemberian ASI tidak berpengaruh pada respons antibodi terhadap OPV antibodi terhadap OPV
Vaksin PolioVaksin Polio
KIPI:KIPI:-- Pemberian OPV dapat menimbulkan kelumpuhan Pemberian OPV dapat menimbulkan kelumpuhan
yang disebut yang disebut Vaccine Associated Polio Paralysis Vaccine Associated Polio Paralysis (VAPP), (VAPP), namun sangat jarang.namun sangat jarang.
-- Risiko yang lebih tinggi adalah dosis pertama Risiko yang lebih tinggi adalah dosis pertama diduga akibat mutasi virus vaksin pada bayi yang diduga akibat mutasi virus vaksin pada bayi yang masih rentan lebih mudah.masih rentan lebih mudah.
Vaksin PolioVaksin Polio
Vaksin CampakVaksin Campak Vaksin campak yang digunakan program imunisasi Vaksin campak yang digunakan program imunisasi
di Indonesia adalah di Indonesia adalah CAM 70.CAM 70. Vaksin mengandung sedikit albumin, neomycin, Vaksin mengandung sedikit albumin, neomycin,
sorbitol serta gelatinsorbitol serta gelatin.. Antibodi terhadap campak terbentuk pada sekitar Antibodi terhadap campak terbentuk pada sekitar
95% anak yang diimunisasi pada usia 12 bulan, 95% anak yang diimunisasi pada usia 12 bulan,
90 % pada anak umur 9 bulan90 % pada anak umur 9 bulan.. Kekebalan yang diperoleh bersifat seumur hidupKekebalan yang diperoleh bersifat seumur hidup.. Dosis pertama campak diberikan paling dini pada Dosis pertama campak diberikan paling dini pada
umur 9 bulan.umur 9 bulan.
Dosis kedua campak diberikan secara rutin kepada Dosis kedua campak diberikan secara rutin kepada anak masuk sekolah tingkat dasar (kelas 1, umur 6 anak masuk sekolah tingkat dasar (kelas 1, umur 6 tahun)tahun)..
KIPI :KIPI : demam yang lebih dari 39,5ºC yang terjadi pada 5-demam yang lebih dari 39,5ºC yang terjadi pada 5-
15% kasus.15% kasus. Ruam dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada Ruam dapat dijumpai pada 5% resipien, timbul pada
hari ke 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung hari ke 7-10 sesudah imunisasi dan berlangsung selama 2-4 hari.selama 2-4 hari.
Reaksi KIPI berat jika ditemukan gangguan fungsi Reaksi KIPI berat jika ditemukan gangguan fungsi sistem saraf pusat seperti ensefalitis & ensefalopati sistem saraf pusat seperti ensefalitis & ensefalopati pasca imunisasi. pasca imunisasi.
Vaksin CampakVaksin Campak
VAKSIN KOMBINASI (VAKSIN VAKSIN KOMBINASI (VAKSIN KOMBO)KOMBO)
DefinisiDefinisi Gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu Gabungan beberapa antigen tunggal menjadi satu
jenis produk antigen untuk mencegah penyakit jenis produk antigen untuk mencegah penyakit yang berbedayang berbeda
misalnya vaksin kombinasi DTP/Hib adalah misalnya vaksin kombinasi DTP/Hib adalah gabungan antigen-antigen D-T-P dengan antigen gabungan antigen-antigen D-T-P dengan antigen Hib untuk mencegah penyakit difteria, pertusis, Hib untuk mencegah penyakit difteria, pertusis, tetanus, dan infeksi Hibtetanus, dan infeksi Hib
Antigen dari galur multipel dari organisme Antigen dari galur multipel dari organisme penyebab penyakit yang samapenyebab penyakit yang sama
misalnya vaksin polio terdiri dari antigen polio-1, misalnya vaksin polio terdiri dari antigen polio-1, polio-2, dan polio-3 untuk pencegahan penyakit polio-2, dan polio-3 untuk pencegahan penyakit poliomielitis dari galur 1,2, dan 3. 1poliomielitis dari galur 1,2, dan 3. 1
Dasar Vaksin KombinasiDasar Vaksin KombinasiAlasan utama pembuatan vaksin kombinasiAlasan utama pembuatan vaksin kombinasi Lebih praktis daripada vaksin terpisah / Lebih praktis daripada vaksin terpisah /
monovalen, mempermudah pemberian sehingga monovalen, mempermudah pemberian sehingga dapat meningkatkan cakupan imunisasidapat meningkatkan cakupan imunisasi
Mengurangi biaya pengobatanMengurangi biaya pengobatan Mengurangi biaya pengadaan vaksinMengurangi biaya pengadaan vaksin Memudahkan penambahan vaksin baru ke Memudahkan penambahan vaksin baru ke
dalam program imunisasi yang telah ada dalam program imunisasi yang telah ada (misalnya vaksin Hib)(misalnya vaksin Hib)
Untuk mengejar imunisasi yang terlambat Untuk mengejar imunisasi yang terlambat ((catch-up immunizationcatch-up immunization))
Secara ekonomis lebih murah.Secara ekonomis lebih murah.
Kekurangan vaksin Kekurangan vaksin kombinasikombinasi
Terjadinya ketidakserasian (incompatibility) Terjadinya ketidakserasian (incompatibility) kimiawi / fisis pada vaksin kombinasi, sebagai kimiawi / fisis pada vaksin kombinasi, sebagai akibat percampuran beberapa antigen beserta akibat percampuran beberapa antigen beserta ajuvannyaajuvannya
Sulit dihindari adanya perubahan respons Sulit dihindari adanya perubahan respons imun (imunogenitas) pada vaksin kombinasi, imun (imunogenitas) pada vaksin kombinasi, sebagai akibat interaksi antara antigen sebagai akibat interaksi antara antigen dengan antigen lain atau antara antigen dengan antigen lain atau antara antigen dengan ajuvan yang berbedadengan ajuvan yang berbeda
Membingungkan para dokter dalam menyusun Membingungkan para dokter dalam menyusun jadwal imunisasi, apalagi bila dipergunakan jadwal imunisasi, apalagi bila dipergunakan vaksin dari pabrik yang berbeda. vaksin dari pabrik yang berbeda.
Jenis Vaksin Kombinasi1Jenis Vaksin Kombinasi1 Jenis vaksin kombinasi dibuat berdasarkan 4 Jenis vaksin kombinasi dibuat berdasarkan 4
kategori:kategori: Pengembangan vaksin kombinasi yang paling Pengembangan vaksin kombinasi yang paling
lama diproduksi yaitu DTwP (DTP dengan lama diproduksi yaitu DTwP (DTP dengan komponen komponen whole-cell pertussiswhole-cell pertussis), dikenal ), dikenal sebagai vaksin kombinasi tradisional.sebagai vaksin kombinasi tradisional.
Vaksin kombinasi dengan dasar vaksin campak Vaksin kombinasi dengan dasar vaksin campak atau MMRatau MMR
Vaksin kombinasi dengan dasar DtaP (DTP Vaksin kombinasi dengan dasar DtaP (DTP dengan komponen dengan komponen a-cellular pertussisa-cellular pertussis) atau ) atau hepatitis Bhepatitis B
Vaksin kombinasi lain yang sedang Vaksin kombinasi lain yang sedang dikembangkandikembangkan
JADWAL IMUNISASI 2006REKOMENDASI IKATAN DOKTER ANAK (IDAI)
PERIODE 2006
JENISJENISVAKSINVAKSIN
UMUR PEMBERIAN VAKSINASIUMUR PEMBERIAN VAKSINASI
BULANBULAN TAHUNTAHUN
LHLHRR
11 22 33 44 55 66 99 1212 1515 1818 22 33 55 66 1010 1212
PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI - diwajibkan)PROGRAM PENGEMBANGAN IMUNISASI (PPI - diwajibkan)
BCGBCG
HEPATITIS BHEPATITIS B 11 22 33
POLIOPOLIO 00 11 22 33 44 55
DTPDTP 11 22 33 44 55 66
CAMPAKCAMPAK 11 22
PROGRAM IMUNISASI NON-PPI (dianjurkan) PROGRAM IMUNISASI NON-PPI (dianjurkan)
HibHib 11 22 33 44
PNEUMOKOKUSPNEUMOKOKUS (PVC)(PVC)
11 22 33 44
INFLUENZAINFLUENZA DIBERIKAN SETAHUN SEKALIDIBERIKAN SETAHUN SEKALI
MMRMMR 11 22
TIFOIDTIFOID ULANGAN TIAP 3 TAHUNULANGAN TIAP 3 TAHUN
HEPATITIS AHEPATITIS A 2x INTERVAL 6 - 12 BLN2x INTERVAL 6 - 12 BLN
VARISELAVARISELA