IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan,...

87
IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS TERHADAP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus Puskesmas Simo Kabupaten Madiun) Disusun Oleh : Pipit Hardiyanti NIM 135020301111036 SKRIPSI Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2017

Transcript of IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan,...

Page 1: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS

TERHADAP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN

(Studi Kasus Puskesmas Simo Kabupaten Madiun)

Disusun Oleh :

Pipit Hardiyanti

NIM 135020301111036

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Derajat Sarjana Ekonomi

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2017

Page 2: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya
Page 3: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya
Page 4: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya
Page 5: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

RIWAYAT HIDUP

Nama : Pipit Hardiyanti

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Madiun, 5 September 1994

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat Rumah : Desa Purwosari RT. 13 RW. 04 Kec.Wonoasri

Kab.Madiun

Alamat Email : [email protected]

Pendidikan Formal :

Sekolah Dasar (2001-2007) : SDN Purwosari 02

SLTP (2007-2010) : SMPN 1 Mejayan

SMU (2010-2013) : SMAN 1 Mejayan

Perguruan Tinggi (2013-2017) : S1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Brawijaya

Page 6: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

ABSTRAK

IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS TERHADAP BIAYA

PELAYANAN KESEHATAN

(Studi Kasus Pada Puskesmas Simo Kabupaten Madiun)

Oleh:

Pipit Hardiyanti

Dosen Pembimbing: Helmy Adam, SE., MSA., Ak., CPMA.,

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perhitungan biaya pelayanan

yang harus dikeluarkan oleh Puskesmas Simo setiap melakukan pelayanan

kesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM

puskesmas terhadap biaya pelayanan kesehatan. Penelitian ini menggunakan

metode kuantitatif deskripstif dengan pendekatan studi kasus. Hasil penelitian

perhitungan formulasi unit cost mendeskripsikan kenaikan jumlah kunjungan

pasien berpengaruh terhadap naiknya jumlah biaya pelayanan. Analisis capaian

standar Puskesmas Simo tahun 2013-2016 mengalami kenaikan dan penurunan

sebesar 1% sampai 5%. Penurunan dan kenaikan standar pelayanan tidak

mempengaruhi realisasi biaya pelayanan Puskesmas Simo karena adanya

anggaran yang digunakan untuk kebutuhan pembelian sarana dan fasilitas

penunjang pelayanan kesehatan untuk menaikkan standar pelayanan, yang di

anggarkan tahun yang bersangkutan sehingga terjadi kenaikan anggaran meskipun

standar pelayanan mengalami penurunan.

Kata Kunci : Biaya Pelayanan, Puskesmas, Standar Pelayanan

Page 7: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

ABSTRACT

THE IMPLICATION OF PUSKESMAS SERVICE STANDARDS TO

HEALTH COST SERVICES

(Case Study at Simo Puskesmas Madiun District)

By:

Pipit Hardiyanti

Supervisor : Helmy Adam, SE., MSA., Ak., CPMA.,

The research aims to analyze the calculation of service costs issued by

Puskesmas (Community Health Center) Simo for every health service it provides,

as well as to study the influence of service standards of UKP and UKM of the

Puskesmas on health service cost. This descriptive quantitative research applies

case-study approach. The result of the analysis on the calculation of unit cost

formulation shows that the increasing number of patient visit affects the increase

in the number of service costs. In addition, the analysis on the standard

achievement of Puskesmas Simo during 2013-2016 shows an increase and a

decrease by 1% to 5%. The trend, however, does not affect the realization of the

Puskesmas’ service cost because of the adequacy of the budget used for the

purchase of medical facilities and other supporting tools to raise the service

standard. The budget is allotted in the respective year and thus increases the

funds regardless the decrease of the service standards.

Keywords: Puskesmas, Service Standards, Service Cost

Page 8: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga

dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi yang berjudul : “IMPLIKASI

STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS TERHADAP BIAYA

PELAYANAN KESEHATAN (Studi Kasus Puskesmas Simo Kabupaten

Madiun)”. Skripsi ini adalah untuk memnuhi salah satu sayrat kelulusan dalam

meraih derajat sarjana Ekonom program Strata Satu (S-1) Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Brawijaya.

Selama penelitian dan penyusunan laporan laporan penelitian dalam

skripsi ini, penulis tidak luput dari kendala. Kendala tersebut dapat diatasi penulis

berkat adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena

itu penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Sugiyo dan Ibu Harmiati selaku orangtua dan penyandang dana

pendidikan

2. Bapak Helmy Adam, SE., MSA., CPMA., Ak. selaku dosen pembimbing yang

telah mengorbankan waktu, tenaga, pikiran untuk membimbing serta

memberikan saran dalam menyelesaikan laporan ini

3. Bapak Abdul Ghofar. SE., M.Si., MSA., Ak., DBA. selaku PLT Ketua Jurusan

Akuntansi FEB-UB

4. Ibu Erwin Saraswati, Dr., Ak., CPMA., CRSS., CA selaku dosen penguji yang

sudah banyak membantu memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan

skripsi

5. Ibu Kristin Rosalina, MSA., Ak., CMA., CA. selaku dosen penguji yang sudah

banyak membantu memberikan kritik dan saran terhadap perbaikan skripsi

6. Pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, namun telah

memberikan banyak dukungan atas penyelesaian laporan ini.

Page 9: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

vi

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN……………………………………………… i

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………. ii

SURAT PERNYATAAN…………………………………………………. iii

RIWAYAT HIDUP……………………………………………………….. iv

KATA PENGANTAR……………………………………………………. v

DAFTAR ISI……………………………………………………….....…… vi

DAFTAR TABEL ……………………………………………………….... ix

DAFTAR GAMBAR………………………………………………………. x

DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………. xi

ABSTRAK……………………………………………………….....……… xii

ABSTRACT……………………………………………………….....…….. xiii

BAB I PENDAHULUAN………………………………………………….. 1

1.1 Latar Belakang……………………………………………………. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………… 5

1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………. 5

1.4 Manfaat Penelitian………………………………………………... 6

1.5 Sistematika Penulisan………………………………………...…… 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………………………………………… 8

2.1 Kesehatan Masyarakat……………………………………………. 8

2.1.1 Pengertian Kesehatan Masyarakat……………………….. 8

2.1.2 Tujuan Kesehatan Masyarakat……………………………. 9

2.1.3 Prinsip-Prinsip Kesehatan Masyarakat ………………...…. 9

2.1.4 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi

Kesehatan Masyarakat……………………...…………………..... 10

2.2 Puskesmas…………………………………………………...……. 10

2.2.1 Definisi Puskesmas………………………...……………… 10

2.2.2 Tujuan Puskesmas………………...………………...…….. 11

2.2.3 Tugas dan Fungsi

Puskesmas………………...…………….…...……………...…..... 12

2.2.4 Prinsip Puskesmas………………...……………...………... 14

2.2.5 Indikator Kinerja Puskesmas……………...……………..... 15

Page 10: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

vii

2.2.6 Program Puskesmas………………...……………...…….... 18

2.3 Standar Pelayanan……………………………………………………… 19

2.3.1 Pengertian Standar Pelayanan………………………..…… 19

2.3.2 Tujuan Standar

Pelayanan……………..………………...……...………………... 20

2.3.3 Manfaat Standar

Pelayanan………………...……………………...……...……...… 21

2.3.4 Prinsip Standar

Pelayanan………………...………………..……...……...……... 22

2.4 Biaya Pelayanan…………………………………………………… 23

2.4.1 Pengertian Biaya Pelayanan………………...……………. 23

2.4.2 Manfaat Biaya Pelayanan………………...………………. 24

2.4.3 Syarat Pokok Biaya Pelayanan………………...…………. 25

2.4.4 Sumber Biaya Pelayanan………………...……………….. 25

2.4.5 Perhitungan Biaya Pelayanan………………...…………... 26

2.5 Hubungan Standar Pelayanan dan Biaya

Pelayanan…………………………………...………………...………. 27

2.6 Tinjauan Penelitian Terdahulu………………...………………..... 30

BAB III METODE PENELITIAN………………………………………. 32

3.1 Pendekatan Penelitian……………………………………………. 32

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………. 32

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan

Data………………………………………...………………...……….. 33

3.4 Teknik Analisis Data…………………………………………….... 34

BAB IV HASIL DAN

PEMBAHASAN…………………………………………………………… 36

4.1 Penyajian Hasil Temuan Penelitian…….………………………… 36

4.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Simo……………………….. 36

4.1.1.1 Sejarah Puskesmas Simo………………………….. 36

4.1.1.2 Visi Misi Puskesmas Simo………………………... 37

4.1.1.3 Tujuan Puskesmas Simo…………………………... 38

4.1.1.4 Kegiatan Pelayanan Puskesmas Simo…………….. 38

Page 11: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

viii

4.1.1.5 Jumlah SDM Puskesmas Simo…………………… 39

4.1.1.6 Data Kependudukan…………………………….... 40

4.2 Formulasi Unit Cost……………………………………………….. 42

4.2.1 Penentuan Biaya Tetap (Fixed Cost) ……………………... 42

4.2.2 Penentuan Biaya Variabel (Variable Cost) ………………. 44

4.2.3 Penentuan Biaya Semi Variabel

(Semi Variable Cost) ……………………………………………. 45

4.2.4 Jumlah Kunjungan Pasien………………………………… 47

4.2.5 Perhitungan Jumlah Biaya Pelayanan

Puskesmas Simo…………………………………………………. 47

4.2.6 Hubungan Standar Pelayanan Dengan

Biaya Pelayanan…………………………………………………. 49

4.3 Analisis Hasil Penelitian ………………………………………….. 51

4.3.1 Analisis Biaya Pelayanan Puskesmas Simo……………… 51

4.3.2 Analisis Capaian Standar Pelayanan

dan Biaya Pelayanan…………………………………………….. 53

4.3.3 Analisis Standar Pelayanan dan Proyeksi

Anggaran Biaya Pelayanan……………………………………… 63

BAB V PENUTUP……………………………………………………….... 67

5.1 Kesimpulan……………………………………………………...... 67

5.2 Keterbatasan Penelitian…………………………………………… 68

5.3 Saran………………………………………………………………. 68

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………… 70

Page 12: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Jumlah Ketersediaan SDM Puskesmas Simo ...... .......................... 40

Tabel 4.2 Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Simo..................... 41

Tabel 4.3 Profil Pendududuk Wilayah Kerja Puskesmas Simo ....................... 41

Tabel 4.4 Rincian Biaya Tetap Puskesmas Simo ............................................ 43

Tabel 4.5 Rincian Biaya Variabel Puskesmas Simo ....................................... 44

Tabel 4.6 Rincian Biaya Semi Variablel Puskesmas Simo ............................. 46

Tabel 4.7 Data Kunjungan Pasien Puskesmas Simo Tahun 2013-2016 ....... ....47

Tabel 4.8 Analisis Penelitian Capaian Standar Pelayanan dan Realisasi

Anggaran UKM Puskesmas Simo Tahun 2013-2016................................54

Tabel 4.9 Analisis Penelitian Capaian Standar Pelayanan dan Realisasi

Anggaran UKP Puskesmas Simo Tahun 2013-2016 ................................. 57

Page 13: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Gambaran Target UKM dan Rencana Anggaran

Tahun 2017-2021 ...................................................................................... 64

Gambar 4.2 Gambaran Target UKP dan Rencana Anggaran

Tahun 2017-2021 ...................................................................................... 65

Page 14: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Gambaran Capaian Standar Pelayanan dan Realisasi

Anggaran UKM Puskesmas Simo Tahun 2013-2016 ............................... 74

Lampiran 2 Gambaran Capaian Standar Pelayanan dan Realisasi

Anggaran UKP Puskesmas Simo Tahun 2013-2016 ................................. 79

Lampiran 3 Gambaran Target Standar Pelayanan dan Rencana

Anggaran UKM Puskesmas Simo Tahun 2017-2021 ............................... 84

Lampiran 4 Gambaran Target Standar Pelayanan dan Rencana

Anggaran UKM Puskesmas Simo Tahun 2017-2021 ................................ 90

Page 15: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Salah satu aspek penting kesejahteraan suatu negara dapat dilihat pada

kualitas fisik derajat kesehatan penduduknya. Pada hakikatnya derajat kesehatan

seseorang dipengaruhi oleh empat faktor penentu yaitu faktor bawaan, pelayanan

kesehatan, perilaku dan faktor (fisik, biologis, dan kemasyarakatan). Dua faktor

terakhir merupakan faktor penentu dalam kondisi interaksi dengan faktor-faktor

kependudukan, sosial budaya, ekologi, sumber daya alam dan ekonomi (Maryati

Sukarni, 1998). Permasalahan kesehatan yang terjadi di Indonesia saat ini yaitu

pelayanan kesehatan yang belum dapat dirasakan secara merata oleh semua

masyarakat, masih banyak penduduk di wilayah terpencil Indonesia belum

merasakan pelayanan kesehatan. Masih rendahnya kualitas dan pelayanan

kesehatan di Indonesia tercermin dari rendahnya anggaran kesehatan per

tahunnya. Anggaran kesehatan di Indonesia masih tergolong sangat kecil, baik

dari sisi pemerintah maupun sisi masyarakat. Salah satu upaya pemerintah dalam

meningkatkan kualitas derajat kesehatan masyarakatnya yaitu melalui

pembangunan kesehatan. Pengertian Pembangunan kesehatan adalah

pembangunan yang mencirikan masyarakat, bangsa dan negara yang hidup di

dalam lingkungan yang sehat dan berperilaku hidup sehat, serta memiliki

kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu. Pembangunan

kesehatan harus diimbangi dengan intervensi perilaku yang memungkinkan

masyarakat lebih sadar, mau dan mampu melakukan hidup sehat sebagai prasyarat

pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development). Faktor utama

Page 16: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

2

keberhasilan pembangunan kesehatan dimulai dari merubah pola pikir masyarakat

melalui program Perilaku Hidup Sehat dan Bersih (PHBS). Perilaku Hidup Sehat

dan Bersih (PHBS) adalah semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas

kesadaran, sehingga anggota keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang

kesehatan dan dapat berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di dalam

masyarakat (Depkes RI, 2007). Peningkatan pola hidup sehat di masyarakat juga

mendorong peningkatan kualitas pelayanan kesehatan. Peningkatan pelayanan

kesehatan dipengaruhi oleh mutu dan fasilitas kesehatan. Salah satu bentuk

fasilitas kesehatan masyarakat yang diselenggarakan oleh pemerintah yaitu

Puskesmas. Fasilitas pelayanan kesehatan ini merupakan pusat pengembangan

kesehatan masyarakat dalam bentuk membina peran serta masyarakat, juga

memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat.

Puskesmas mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional

yakni meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi

penduduk yang bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas. Sebagai pusat

pelayanan kesehatan masyarakat, Puskesmas harus mempunyai misi memberikan

pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau oleh masyarakat. Pelayanan

kesehatan masyarakat yang dimaksud di sini adalah pelayanan yang bersifat

publik, dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta

mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan

kesehatan. Upaya kesehatan yang dilaksanakan puskemas dibagi menjadi dua,

yaitu Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan

(UKP).

Page 17: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

3

Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk

memelihara dan meningkatkan kesehatan, serta mencegah dan menanggulangi

timbulnya masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan

masyarakat, pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi

kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi,

peningkatan kesehatan keluarga, Keluarga Berencana (KB), kesehatan jiwa

masyarakat serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya. Usaha

Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaian

kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan, pencegahan,

penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan

memulihkan kesehatan perseorangan (Pasal 1 ayat 4 dan 5 Permenkes 75 Tahun

2014). Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang bermutu perlu adanya

standar pelayanan kesehatan. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan nomor

741/Menkes/PER/VII/2008 tentang standar pelayanan minimal bidang kesehatan

di kabupaten/kota, telah ditetapkan indikator kinerja dan target pembangunan

kesehatan yang mencakup pelayanan kesehatan dasar, pelayanan kesehatan

rujukan, penyelidikan epidemiologi, dan penanggulangan kejadian luar biasa pada

desa/kelurahan, promosi kesehatan serta pemberdayaan masyarakat desa siaga

aktif. Puskesmas diharapkan dapat memberikan standar pelayanan kesehatan yang

sebaik-baiknya kepada masyarakat. Peningkatan standar pelayanan kesehatan

tentunya akan berdampak pada peningkatan biaya produksi, sehingga akan

berpengaruh terhadap penentuan tarif pelayanan. Berdasarkan PMK

No.92/PMK.05/2011 dijelaskan bahwa Badan Layanan Umum Daerah diharuskan

menyusun Rencana Bisnis dan Anggaran berdasarkan basis kinerja dan

Page 18: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

4

perhitungan akuntansi biaya menurut layanannya serta menyusun standar biaya

dan Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang pedoman Teknis Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Peningkatan kualitas standar pelayanan

kesehatan, di iringi dengan biaya pelayanan kesehatan. Biaya pelayanan sebagai

penunjang pemenuhan kebutuhan sarana guna peningkatan kenaikan standar

pelayanan.

Ditinjau dari penelitian terdahulu, hasil penelitian Fiani ( 2014 ) dalam

tesisnya mengenai studi kasus puskesmas Kecamatan Tambora terhadap hasil

analisis biaya satuan pada unit-unit pelayanan kesehatan jika dibandingkan

dengan tarif sesuai Perda No.3 Tahun 1999. Besarnya tarif dalam Perda secara

umum masih sangat rendah jauh dibawah biaya satuan untuk semua unit

pelayanan. Jika biaya pelayanan yang ditetapkan pemerintah rendah, maka

peningkatan standar pelayanan kesehatan juga sangat minim. Hal tersebut yang

dapat menghambat peningkatan pembangunan kesehatan.

Salah satu puskesmas yang saat ini sedang berupaya meningkatkan

kualitas standar pelayanan yaitu Puskesmas Simo Kabupaten Madiun. Puskesmas

Simo terletak di Kecamatan Balerejo Kabupaten Madiun. Puskesmas Simo

menjadi puskesmas yang sangat potensial di Kabupaten Madiun. Sebagai pusat

pelayanan kesehatan di tingkat kecamatan, jumlah kunjungan pasien di Puskesmas

Simo selalu meningkat setiap tahunnya karena letaknya yang strategis dan

terjangkau sehingga banyak masyarakat lebih memilih untuk berobat ke

puskesmas daripada ke rumah sakit. Peningkatan jumlah kunjungan ternyata tidak

seiring dengan data capaian standar pelayanan. Standar pelayanan di Puskesmas

Simo, jika di lihat dari data capaian standar pelayanan UKM dan UKP tahun

Page 19: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

5

2013-2016 mengalami kenaikan dan penurunan, tetapi lebih cenderung

mengalami penurunan. Banyak faktor yang membuat Puskesmas Simo mengalami

penurunan standar. Faktor penyebab menurunnya kualitas standar Puskesmas

Simo dapat berasal dari faktor internal maupun eksternal. Sebagai upaya

peningkatan kualitas standar pelayanan, Puskesmas Simo menaikkan jumlah

realisasi anggaran tahun 2013-2016. Jumlah realisasi anggaran jika dilihat di

laporan keuangan Puskesmas Simo cenderung meningkat tetapi data dari SPM

capaian standar pelayanan pada tahun bersangkutan mengalami penurunan. Perlu

di lakukan analisis lebih lanjut terkait peningkatan standar pelayanan

mempengaruhi biaya pelayanan. Berdasarkan fenomena tersebut, maka perlu

dilakukan penelitian tentang “IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN

PUSKESMAS TERHADAP BIAYA PELAYANAN KESEHATAN (Studi

Kasus Puskesmas Simo Kabupaten Madiun)”

1.2 Rumusan Masalah

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana perhitungan biaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Simo?

2. Bagaimana implikasi peningkatan standar pelayanan kesehatan terhadap

biaya pelayanan kesehatan?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mendeskripsikan perhitungan laporan biaya layanan untuk

peningkatan layanan kesehatan.

2. Untuk mendeskripsikan implikasi standar layanan kesehatan apabila

ditingkatan terhadap biaya layanan yang dikeluarkan.

Page 20: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

6

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :

a) Bagi peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dalam

menerapkan ilmu pengetahuan yang diterima dengan kenyataan yang

terjadi di puskesmas

b) Bagi Puskesmas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi puskesmas

untuk pertimbangan perhitungan biaya pelayanan terhadap kualitas

layanan yang diberikan

c) Bagi akademik

Penelitian ini erat hubungannya dengan mata kuliah Akuntansi

Manajemen Sektor Publik dan Keuangan dan Manajemen Sektor Publik,

serta Penganggaran dan Evaluasi Kinerja Sektor Publik, sehingga dengan

melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan semua pihak yang

berkepentingan dapat lebih memahaminya.

1.5 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang digunakan dalam penyusunan skripsi

ini adalah :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Page 21: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

7

BAB II: LANDASAN TEORI

Merupakan bab yang memaparkan kerangka teori penulisan skripsi, yang

menguraikan beberapa konsep dasar sebagai landasan teori yang diperlukan

sehubungan dengan pembahasan masalah.

BAB III: METODELOGI PENELITIAN

Bab ini berisi lokasi dan daerah penelitian, jenis dan sumber data yang digunakan,

metode pengumpulan data, serta metode analisis. Yang dilakukan penulis untuk

memperoleh jawaban yang sesuai dengan permasalahan atau tujuan penelitian.

BAB IV: HASIL DAN PEMBAHASAN

Menguraikan tentang sejarah singkat perusahaan, struktur dan fungsi organisasi

perusahaan dan berisi analisis dan pembahasan data yang telah diperoleh sesuai

dengan langkah yang telah dipersiapkan pada bab I.

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN

Merupakan bab yang berisi kesimpulan atas hasil pembahasan dan keterbatasan

penelitian serta saran-saran.

DAFTAR PUSTAKA.

LAMPIRAN-LAMPIRAN.

Page 22: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

8

BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Kesehatan Masyarakat

2.1.1. Pengertian Kesehatan Masyarakat

Kesehatan masyarakat adalah suatu bidang ilmu kesehatan yang

mempelajari tentang cara bagaimana memberdayakan masyarakat agar mereka

mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan di lingkungan tempat

tinggal mereka (ABC Medika, 2013). Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut

Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat (Public Health) adalah Ilmu dan

Seni : mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan meningkatkan kesehatan,

melalui “Usaha-usaha Pengorganisasian Masyarakat “ untuk : (Notoatmodjo,

2003)

1. Perbaikan sanitasi lingkungan

2. Pemberantasan penyakit-penyakit menular

3. Pendidikan untuk kebersihan perorangan

4. Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis

dini dan pengobatan.

5. Pengembangan rekayasa sosial untuk menjamin setiap orang terpenuhi

kebutuhan hidup yang layak dalam memelihara kesehatannya.

Kesehatan masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi, dan

meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian

masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, 1948). Kesehatan masyarakat adalah ilmu

dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan

Page 23: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

9

fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisasi

(Leave and Dark, 1958)

2.1.2. Tujuan Kesehatan Masyarakat

Organisasi kesehatan dunia (WHO), menyatalan kesehatan masyarakat

memiliki tujuan umum dan tujuan akhir, yaitu :

1. Tujuan Umum

Terciptanya keadaan lingkungan yang sehat, terberantasnya penyakit

menular, meningkatnya pengetahuan masyarakat tentang prinsip-prinsip

kesehatan perseorangan, tersedianya berbagai usaha kesehatan yang

dibutuhkan masyarakat yang terorganisir dan terlibatnya badan-badan

kemasyarakatan dalam usaha kesehatan.

2. Tujuan Akhir

Terciptanya jaminan bagi tiap masyarakat untuk mencapai suatu derajat

hidup cukup untuk mempertahankan kesehatan.

2.1.3. Prinsip-Prinsip Kesehatan Masyarakat

Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik ada

beberapa prinsip pokok yang harus terpenuhi. Menurut Winslow (1920) ada lima

prinsip yang harus terpenuhi yaitu :

1. Usaha kesehatan masyarakat lebih mengutamakan pencegahan (preventif)

daripada pengobatan (kuratif).

2. Dalam melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan prinsip

biaya yang minimal dengan hasil yang maksimal.

3. Melaksanakan kegiatan yang lebih menitikberatkan kepada masyarakat

Page 24: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

10

4. Melibatkan masyarakat sebagai pelaku utama dan masyarakat terorganisir

sebagai sasarannya.

5. Lebih mengutamakan kecepatan dalam menangani kesehatan masyarakat.

2.1.4. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Masyarakat

Blum (1974) mengklasifikasikan ada empat faktor yang mempengarhi

derajat kesehatan masyarakat, yaitu :

1. Lingkungan, yang mencakup lingkungan fisik, sosial, budaya, politik, dan

keamanan. Contoh : perbaikan sanitasi, peningkatan pendidikan, perbaikan

sosial ekonomi, stabilitas politik dan keamanan.

2. Perilaku masyarakat yang sadar akan pola hidup sehat

3. Pelayanan kesehatan meliputi penyediaan dan perbaikan fasilitas

kesehatan, perbaikan sistem dan manajemen pelayanan kesehatan.

4. Hereditas (Keturunan) meliputi perbaikan gizi ibu hamil, pendidikan

kesehatan pada kelompok risiko penyakit menular.

2.2. Puskesmas

2.2.1. Definisi Puskesmas

Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah

fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan

masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih

mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya (Pasal 1 ayat 2

Permenkes Nomor 75 Tahun 2014).

Puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai

pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam

Page 25: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

11

bidang kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang

menyelenggarakan kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang

berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu

wilayah tertentu (Azwar, 1996).

Berdasarkan Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004, Puskesmas

merupakan unit pelayanan teknis dinas kesehatan Kabupaten/Kota yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah

kerja. Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat

pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat

dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di

wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes, 1991).

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata

dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif

masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan

masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa

mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).

2.2.2. Tujuan Puskesmas

Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas

adalah mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional, yakni

meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang

bertempat tinggal di wilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan

yang setinggi-tingginya (Trihono, 2005).

Page 26: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

12

Tujuan pembangunan kesehatan yang di selenggarakan puskesmas yang

tertera pada peraturan menteri kesehatan Republik Indonesia nomor 75 tahun

2014 Pasal 2 yang mana tujuan tersebut yaitu :

1. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang

meliputi kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat.

2. Untuk mewujudkan masyarakat yang mampu menjangkau pelayanan

kesehatan bermutu.

3. Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat.

4. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang

optimal, baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

5. Pembangunan kesehatan tersebut dilaksanakan oleh puskesmas untuk

mendukung terwujudnya kecamatan sehat.

2.2.3. Tugas dan Fungsi Puskesmas

Sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan No.128 tahun 2004 tentang

Kebijakan Dasar Puskesmas, Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan

tingkat pertama mempunyai 3 (tiga) fungsi sebagai berikut:

1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau

penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat

dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta

mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif

memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap

program pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan

kesehatan, upaya yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan

Page 27: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

13

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan

penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat,

keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran,

kemauan, dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk

hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan

termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan

memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan,

keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan

kondisi dan situasi, khususnya social budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas sebagai pusat pelayanan kesehatan suatu strata pertama secara

menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi Pelayanan

Kesehatan Perseorangan (UKP) dan Pelayanan Kesehatan Masyarakat

(UKM). Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan

kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan

berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi

tanggung jawab puskesmas meliputi

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat

pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan

penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan

Page 28: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

14

pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit. Pelayanan

perorangan tersebut adalah rawat jalan dan rawat inap.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat

publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan

meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa

mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain promosi

kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan,

perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga

berencana, kesehatan jiwa serta berbagai program kesehatan

masyarakat lainnya.

2.2.4. Prinsip Puskesmas

Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 75

Tahun 2014, Puskesmas diselenggarakan berdasarkan enam prinsip, yaitu :

1. Prinsip Paradigma Sehat

Prinsip paradigma sehat didefinisikan dengan upaya puskesmas

mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk berkomitmen dalam

upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan yang dihadapi individu,

keluarga, kelompok dan masyarakat.

2. Pertanggungjawaban Wilayah

Prinsip pertanggungjawaban dapat diartikan dengan kewajiban puskesmas

untuk menggerakan dan tanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan

di wilayah kerjanya.

Page 29: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

15

3. Kemandirian Masyarakat

Prinsip kemandirian masyarakat dapat diartikan dengan upaya puskesmas

untuk mendorong kemandirian hidup sehat bagi individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat.

4. Pemerataan

Prinsip pemerataan dapat di artikan bahwa puskesmas menyelenggarakan

pelayanan kesehatan yang dapat diakses dan terjangkau oleh seluruh

masyarakat di wilayah kerjanya secara adil tanpa membedakan status,

ekonomi, agama, budaya, dan kepercayaan.

5. Teknologi Tepat Guna

Prinsip teknologi tepat guna dapat diartikan bahwa puskesmas

menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan memanfaatkan teknologi

tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan, mudah dimanfaatkan

dan tidak berdampak buruk bagi lingkungan.

6. Keterpaduan dan Kesinambungan

Prinsip keterpaduan dan kesinambungan dapat diartikan bahwa puskesmas

mengintegrasikan penyelenggaraan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

dan Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP) lintas program dan lintas

sektor serta melaksanakan sistem rujukan yang didukung dengan

manajemen puskesmas.

2.2.5. Indikator Kinerja Puskesmas

Indikator adalah petunjuk atau tolak ukur. seperti : petunjuk indikator atau

tolok ukur status kesehatan. Indikator kinerja puskesmas dibagi menjadi dua yaitu

indikator Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Usaha Kesehatan

Page 30: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

16

Perseorangan (UKP). Indikator kinerja Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

antara lain adalah angka kematian ibu, angka kematian bayi, status gizi. Petunjuk

atau indikator ini (angka kematian ibu) dapat diukur. Sedangkan untuk indikator

kinerja Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP) meliputi usaha pencegahan,

pengurangaan penderitaan akibat penyakit, dan memulihkan kesehatan

perseoranngan. Jadi indikator adalah fenomena yang dapat diukur. Indikator mutu

asuhan kesehatan atau pelayanan kesehatan dapat mengacu pada indikator yang

relevan berkaitan dengan struktur, proses, dan outcomes.

1. Indikator Kinerja Usaha Kesehatan Masyarakat

Indikator evaluasi kinerja Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dilihat

dari cakupan capaian kinerja dan prognosa tahun berjalan, berikut cakupan

indikator yang termasuk Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) :

a. Pelayanan Kesehatan Ibu Anak dan Keluarga Berencana meliputi

Angka Kematian Ibu per 100.000 LH, Angka Kematian Bayi per 1.000

LH, Angka Kematian Anak Balita per 1.000 LH, Cakupan komplikasi

kebidanan yang ditangani, Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga

kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%),Cakupan

pelayanan nifas, Cakupan neonatus dengan komplikasi yg ditangani

(%),Cakupan kunjungan bayi (%),Cakupan pelayanan anak balita

(%),Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI)

(%),Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap Bayi < 1 tahun, Cakupan

peserta KB aktif.

b. Pelayanan gizi meliputi Persentase balita gizi buruk, Cakupan

pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan

Page 31: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

17

(%),Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (%), Cakupan Ibu

nifas mendapat Vitamin A, Cakupan ibu hamil mendapat Fe 3, Cakupan

Balita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin A, Cakupan bayi usia 0-6

bulan mendapat ASI Eksklusif, Cakupan Balita ditimbang di Posyandu

(D/S), Cakupan Balita Naik berat badan di Posyandu (N/D).

2. Indikator Kinerja Usaha Kesehatan Perseorangan

Indikator evaluasi kinerja Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP) dilihat

dari cakupan capaian kinerja dan prognosa tahun berjalan, berikut cakupan

indikator yang termasuk Usaha Kesehatan Perseoranagn (UKP)

a. Program promosi kesehatan meliputi cakupan desa siaga aktif,

cakupan strata posyandu purnama mandiri, cakupan rumah tangga

berPHBS.

b. Pelayanan kesehatan lingkungan meliputi cakupan penduduk yang

memiliki akses air minum berkualitas, cakupan kualitas air minum

yang memenuhi syarat, cakupan penduduk yang menggunakan

jamban sehat, cakupan desa yang melaksanakan STEM, cakupan

rumah yang memenuhi sanitasi dasar, Cakupan rumah tangga yang

mengelola limbah cair, Cakupan rumah tangga yang mengelola

limbah padat, Cakupan TTU yang memenuhi syarat, Cakupan

TPM yang memenuhi syarat, Cakupan keluarga dengan rumah

sehat.

c. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit meliputi

Cakupan Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif

(%),Cakupan Penemuan dan penanganan DBD (%),Cakupan

Page 32: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

18

desa/kelurahan mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan

epidemiologi < 24 jam.

2.2.6. Program Puskesmas

Program serta peran puskesmas dalam upaya pelayanan kesehatan

masyarakat. Menurut Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan

Masysrakat, program puskesmas dibagi menjadi dua jenis program puskesmas

yaitu Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Usaha Kesehatan Perseorangan

(UKP).

Bentuk kegiatan pokok puskesmas Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP)

yang sifatnya peningkatan, pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan

penderitaan akibat penyakit dan memulihkan kesehatan perseorangan, antara lain :

1. Pencegahan Penyakit Menular (P2M)

a. Pelacakan Kasus : TBC, Kusta, DBD, Malaria, Flu Burung, ISPA,

Diare, Infeksi Menular Seksual (IMS), Rabies.

b. Surveilens Epidemiologi

2. Promosi Kesehatan (Promkes)

a. Penyuluhan Kesehatan Masyarakat

b. Sosialisasi Program Kesehatan

c. Perawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)

3. Upaya Peningkatan Gizi

a. Penimbangan, Pelacakan Gizi Buruk, Penyuluhan Gizi

4. Kesehatan Lingkungan

Page 33: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

19

a. Pengawasan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), Sumber

Air Minum-Jamban Keluarga (SAMI-JAGA), Tempat-Tempat

Umum (TTU), Institusi pemerintah

b. Survey Jentik Nyamuk

Bentuk kegiatan pokok puskesmas Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

yang sifatnya sosial ke masyarakat, antara lain :

1. Program Pengobatan

a. Rawat Jalan Poli Umum

b. Rawat Jalan Poli Gigi

c. Unit Rawat Inap : Keperawatan, Kebidanan

d. Unit Gawat Darurat (UGD)

e. Puskesmas Keliling (Puskel)

2. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)

a. ANC (Antenatal Care) , PNC (Post Natal Care), KB (Keluarga

Berencana),

b. Persalinan, Rujukan Bumil Resti, Kemitraan Dukun

2.3 Standar Pelayanan

2.3.1. Pengertian Standar Pelayanan

Berdasarkan Undang-Undang No.25 tahun 2009, Standar pelayanan

adalah tolok ukur yang dipergunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

pelayanan dan acuan penilian kualitas pelayanan sebagai kewajiban dan janji

penyelenggara kepada masyarakat dalam rangka pelayanan yang berkualitas,

cepat, mudah, terjangkau, dan terukur. Berdasarkan penjelasan Undang-Undang

No.25 tahun 2009 tentang pengertian standar pelayanan, penyelenggara

Page 34: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

20

berkewajiban menyusun dan menetapkan standar pelayanan dengan

memperhatikan kemampuan penyelenggara, kebutuhan masyarakat, dan kondisi

lingkungan. Dalam menyusun dan menetapkan standar pelayanan penyelenggara

wajib mengikut sertakan masyarakat dan pihak terkait.

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara

No.63/KEP/M.PAN/7/2003, pelayanan publik adalah segala kegiatan pelayanan

yang dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan

peraturan perundang-undangan. Menurut Ridwan dan Sudrajat (2009:103), setiap

penyelenggaraan pelayanan publik harus memiliki standar pelayanan dan

dipublikasikan sebagai jaminan adanya kepastian bagi penerima pelayanan.

Menurut Moenir (1995:8), unsur-unsur tersebut antara lain :

1. Sistem, Prosedur dan Metode yaitu dalam pelayanan publik perlu adanya

sistem informasi, prosedur dan metode yang mendukung kelancaran

dalam memberikan pelayanan.

2. Personil, terutama ditekankan pada perilaku aparatur; dalam pelayanan

publik aparatur pemerintah selaku personil pelayanan harus profesional,

disiplin dan terbuka terhadap kritik dari pelanggan atau masyarakat.

3. Sarana dan prasarana Dalam pelayanan publik diperlukan peralatan dan

ruang kerja serta fasilitas pelayanan publik. Misalnya ruang tunggu,

tempat parker yang memadai.

2.3.2. Tujuan Standar Pelayanan

Standar pelayanan memiliki enam tujuan penting (Moenir, 1995), yaitu :

Page 35: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

21

1. Pedoman bagi BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dalam

penyelenggaraan layanan kepada masyarakat.

2. Terjaminnya hak masyarakat dalam menerima suatu layanan.

3. Dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan alokasi anggaran

yang dibutuhkan.

4. Alat akuntabilitas BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) dalam

penyelenggaraan layanannya.

5. Terciptanya transparansi dan partisipasi masyarakat dalam

penyelenggaraan layanan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah).

2.3.3. Manfaat Standar Pelayanan

Manfaat yang diperoleh dengan adanya standar pelayanan menurut Pusat

Kajian Manajemen Pelayanan LAN, 2003 antara lain :

1. Memberikan jaminan kepada masyarakat bahwa mereka mendapatkan

pelayanan dalam kualitas yang dapat dipertanggung jawabkan, memberi

fokus pelayanan kepada masyarakat. Menjadi alat ukur kinerja

pelayanan serta alat monitoring dan evaluasi kinerja pelayanan.

2. Melakukan perbaikan kinerja pelayanan publik. Perbaikan kinerja

pelayanan publik harus dilakukan karena dalam kehidupan bernegara

pelayanan publik menyangkut aspek kehidupan yang sangat luas

3. Meningkatkan mutu pelayanan. Adanya standar pelayanan dapat

membantu unit-unit penyedia pelayanan jasa untuk dapat memberikan

pelayanan yang terbaik bagi masyarakat.

Page 36: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

22

2.3.4. Prinsip Standar Pelayanan

Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pemberdayaan Aparatur Negara

Nomor 63/KEP/MPAN/7/2003 Tentang pedoman Umum Penyelenggaraan

Pelayanan Publik terdapat 10 prinsip Pelayanan Umum yaitu :

1. Kesederhanaan, standar pelayanan yang mudah dimengerti, mudah

diikuti, mudah dilaksanakan, mudah diukur, dengan prosedur yang

jelas, dan biaya terjangkau bagi masyarakat dan penyelenggara.

2. Kejelasan, mencakup pesyaratan teknis dan administratif pelayanan

publik, unit kerja/pejabat yang berwenang dan bertanggungjawab

dalam memberikan pelayanan dan penyelesaian keluhan

persoalan/sengketa dalam pelakasanaan pelayanan publik, rincian

biaya pelayanan publik dan tata cara pembayaran.

3. Ketepatan Waktu, pelaksanaan publik dapat diselesaikan dalam kurun

waktu yang telah ditentukan.

4. Akurasi, produk pelayanan publik diterima dengan benar, tepat dan

sah.

5. Keamanan, proses dan produk pelayanan publik memberikan rasa

aman dan kepastian hukum.

6. Tanggungjawab, pimpinan penyelenggara pelayanan publik atau

pejabat yang ditunjuk bertanggungjawab atas penyelenggaraan

pelayanan dan penyelesaian keluhan/persoalan dalam pelaksanaan

pelayanan publik.

Page 37: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

23

7. Kelengkapan Sarana dan Prasarana kerja, peralatan kerja dan

pendukung lainnya yang memadai termasuk penyediaan sarana

teknologi telekomunikasi dan informasi.

8. Kemudahan Akses, tempat dan lokasi sarana dan prasarana pelayanan

yang memadai, mudah dijangkau oleh masyarakat dan dapat

memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi.

9. Kedisiplinan, Kesopanan, dan Keramahan, pemberi pelayanan harus

bersikap disiplin, sopan dan santun, ramah, serta memberi pelayanan

dengan ikhlas.

10. Kenyamanan, lingkungan pelayanan harus tertib, teratur, disediakan

ruang tunggu yang nyaman, bersih, serta dilengkapi dengan fasilitas

pendukung pelayanan.

2.4. Biaya Pelayanan

2.4.1. Pengertian Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan adalah suatu sistem yang mengatur tentang besarnya dan

alokasi dana yang harus disediakan untuk menyelenggarakan dan atau

memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang diperlukan oleh perorangan,

keluarga, kelompok dan masyarakat (Azwar, 1996). Menurut pengertian biaya

layanan sebagai berikut sistem pembiayaan kesehatan didefinisikan sebagai suatu

sistem yang mengatur tentang besarnya dan alokasi dana yang harus disediakan

untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan yang

diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.

Biaya kesehatan dapat ditinjau dari dua sudut, yaitu :

Page 38: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

24

1. Penyedia pelayanan kesehatan: Merupakan besarnya dana yang harus

disediakan untuk dapat menyelenggarakan upaya kesehatan.

2. Pemakai jasa pelayanan: yang dimaksud dengan biaya kesehatan dari

sudut pemakai jasa pelayanan (health consumer) adalah besarnya dana

yang harus disediakan untuk dapat memanfaatkan jasa pelayanan.

Jumlah dana pembiayaan harus cukup untuk membiayai upaya kesehatan

yang telah direncanankan. Bila biaya tidak mencukupi maka jenis dan bentuk

pelayanan kesehatannya harus diubah sehingga sesuai dengan biaya yang

disediakan. Distribusi atau penyebaran dana perlu disesuaikan dengan prioritas.

Suatu perusahaan yang unit kerjanya banyak dan tersebar perlu ada perencanaan

alokasi dana yang akurat.

2.4.2. Manfaat Biaya Pelayanan

Biaya pelayanan memiliki manfaat selain sebagai penunjang utama

penyelenggaraan pelayanan kesehatan, menurut Mulyadi (2005) juga memiliki

manfaat sebagai berikut :

1. Mengetahui struktur biaya menurut jenis dan lokasi biaya ditempatkan,

sebagai bahan pertimbangan dalam pengendalian biaya yang

dikeluarkan.

2. Untuk mengetahui biaya satuan dan peningkatan efisiensi secara mikro.

3. Mendapatkan informasi tentang biaya total pelayanan dan sumber

pembiayaan

4. Untuk menilai laporan keuangan secara keseluruhan sekaligus sebagai

bahan pertanggungjawaban dan bahan pertimbangan dalam menyusun

anggaran.

Page 39: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

25

2.4.3. Syarat Pokok Biaya Pelayanan

Ada syarat tertentu dalam penentuan besarnya biaya pelayanan yang akan

dikenakan ke masyarakat yaitu:

1. Jumlah yaitu tersedianya dana dalam jumlah yang cukup dalam arti

dapat membiayai penyelenggaraan seluruh upaya kesehatan yang

dibutuhkan serta tidak menyulitkan masyarakat yang

memanfaatkannya.

2. Penyebaran yaitu mobilitas dana kesehatan yang sesuai dengan

kebutuhan.

3. Pemanfaatan yaitu alokasi dana pelayanan disesuaikan dengan tingkat

pemanfaatan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

2.4.4. Sumber Biaya Pelayanan

Sumber dana biaya kesehatan berbeda pada beberapa negara, berdasarkan

Departemen Kesehatan (2013), namun secara garis besar berasal dari :

1. Bersumber dari anggaran pemerintah

Pada sistem ini, biaya dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan

sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah. Pelayanannya diberikan

secara cuma-cuma oleh pemerintah sehingga sangat jarang

penyelenggaraan pelayanan kesehatan disediakan oleh pihak swasta.

Untuk negara yang kondisi keuangannya belum baik, sistem ini sulit

dilaksanakan karena memerlukan dana yang sangat besar.

2. Bersumber dari anggaran masyarakat

Dapat berasal dari individual ataupun perusahaan. Sistem ini

mengharapkan agar masyarakat (swasta) berperan aktif secara mandiri

Page 40: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

26

dalam penyelenggaraan maupun pemanfaatannya. Hal ini memberikan

dampak adanya pelayanan-pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh

pihak swasta, dengan fasilitas dan penggunaan alat-alat berteknologi

tinggi disertai peningkatan biaya pemanfaatan atau penggunaannya oleh

pihak pemakai jasa layanan kesehatan tersebut.

3. Bantuan biaya dari dalam dan luar negeri

Sumber pembiayaan kesehatan, khususnya untuk penatalaksanaan

penyakit – penyakit tertentu cukup sering diperoleh dari bantuan biaya

pihak lain, misalnya oleh organisasi sosial ataupun pemerintah negara

lain. Misalnya bantuan dana dari luar negeri untuk penanganan HIV dan

virus H5N1 .

4. Pendapatan Puskesmas

Sesuai dengan kebijakan pemerintah, masyarakat dikenakan kewajiban

membiayai upaya kesehatan perorangan yang besarnya ditentukan oleh

Peraturan Daerah masing-masing (retribusi).

2.4.5. Perhitungan Biaya Pelayanan

Perhitungan biaya layanan menggunakan perhitungan unit cost

Keterangan :

UC 1 = Fixed Cost + Semi Variable + Variable Cost

UC 2 = Semi Variable Cost + Variable Cost

UC 3 = Variable Cost

Biaya Satuan adalah biaya yang dihitung untuk satu produk pelayanan,

diperoleh dengan cara membagi biaya total dengan jumlah/kuantitas output atau

Page 41: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

27

total output. Biaya satuan yang dihasilkan oleh hasil perhitungan berdasarkan

pengeluaran nyata untuk menghasilkan produk dalam kurun waktu tertentu atau

disebut biaya satuan aktual (Actual Unit Cost). Biaya satuan yang secara normatif

dihitung untuk menghasilkan jenis pelayanan kesehatan menurut standar baku

disebut biaya normatif (Normative Cost)

2.5. Hubungan Standar Pelayanan dan Biaya Pelayanan

Menurut Kepmenkes RI No. 129/Menkes/SK/II/2008, standar adalah nilai

tertentu yang telah ditetapkan berkaitan dengan sesuatu yang harus dicapai.

Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibekukan ternasuk tata cara

dan metode yang disusun berdasarkan consensus semua pihak yang terkait dengan

memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan

hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman,

perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat

yang sebesar-besarnya (Peraturan Pemerintah, 2000).

Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis yang diukur dalam satuan

uang, yang telah terjadi, sedang terjadi, atau kemungkinan akan terjadi untuk

tujuan tertentu (Mulyadi, 2001). Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan

atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan

dipakai sebagai pengurang penghasilan (Supriyono, 2000).

Pelayanan adalah upaya maksimal yang diberikan oleh petugas pelayanan

dari seluruh perusahaan industri untuk memenuhi harapan dan kebutuhan

pelanggan sehingga tercapai kepuasan (Sugiarto, 2002). Untuk menekan keuangan

puskesmas maka perlu adanya analisis biaya. Menurut Gani (1996) analisis biaya

dilakukan dalam perencanaan kesehatan untuk menjawab pertanyaan berapa

Page 42: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

28

rupiah satuan program atau proyek atau unit pelayanan kesehatan. Biaya terbagi

menjadi tiga yaitu : biaya tetap, biaya variabel, biaya semivariabel. Biaya tetap

adalah biaya yang jumlahnya sampai tingkat kegiatan tertentu relatif tetap dan

tidak terpengaruh oleh perubahan volume kegiatan (Mulyadi, 1984 : 58). Biaya

tetap adalah biaya yang secara total, biaya tersebut tidak berubah jumlahnya

meskipun aktivitas (jumlah produksi) berubah, jumlah biaya per unit akan

menurun jika aktivitasnya meningkat (Daljono, 2011). Biaya tetap harus

dikeluarkan walaupun tidak ada pelayanan di puskesmas dan jumlahnya akan

tetap sama. Biaya tetap berfungsi sebagai biaya penunjang untuk pemberian

pelayanan kesehatan kepada masyarakat dan berpengaruh pada standar pelayanan

puskesmas. Biaya tetap contohnya biaya investasi gedung, biaya investasi alat

medis, biaya investasi alat non medis, biaya investasi kendaraan.

Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah-ubah sebanding

dengan perubahan volume kegiatan, namun biaya per unitnya tetap (Zulkifli

2003:34). Artinya jika volume kegiatan diperbesar dua kali lipat, maka total biaya

juga menjadi dua kali lipat dari jumlah semula. Supriyono (2011) menyatakan

biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding

(proporsional) dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume

kegiatan atau aktivitas, maka secara proporsional semakin tinggi pula total biaya

variabel. Biaya variabel adalah biaya yang bila dikaitkan dengan volume (pemacu

timbulnya biaya) secara per unit akan selalu tetap (tidak berubah jumlahnya)

meskipun volume produksi berubah-ubah, akan tetapi secara biaya tersebut

jumlahnya akan berubah sesuai dengsn proprsi perubahan aktivitas (volume

produksi) (Daljono , 2011). Dengan kata lain total biaya akan bertambah apabila

Page 43: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

29

volume produksi bertambah. Contoh biaya variabel yaitu : biaya obat, bahan habis

pakai non medis, biaya makan dan minum pasien/pegawai, biaya pemakaian

listrik, biaya pemakaian air, biaya pemakaian telepon.

Biaya semi variabel adalah biaya yang mempunyai elemen biaya tetap dan

biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap merupakan elemen jumlah biaya

minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan elemen biaya variabel merupakan

bagian dari biaya semivariabel yang dipengaruhi volume kegiatan (Supriyono,

2011). Biaya semivariabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan perubahan

volume kegiatan, akan tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional dengan

volume kegiatan. Contoh biaya semi variabel yaitu : gaji/intensif pegawai, biaya

pemeliharaan, SPPD.

Pelaksanaan pelayanan kesehatan untuk mencapai standar yang layak bagi

puskesmas didukung dari berbagai faktor. Dalam pelaksanaannya standar

pelayanan menjadi sebuah acuan bagi para pelaksana pelayanan publik sebagai

standar dalam melaksanakan pelayanan. Komponen pendukung terlaksananya

peningkatan standar pelayanan yaitu : petugas kesehatan yang kompeten,

karyawan puskesmas, perawat dan bidan puskesmas, obat-obatan pasien, fasilitas

medis dan non medis pelayanan kesehatan yang lengkap guna menunjang

pelayanan kesehatan yang maksimal. Faktor-faktor tersebut menunjang

pelaksanaan standar pelayanan kesehatan puskesmas dan memicu adanya

pengeluaran biaya pelayanan puskesmas.

Biaya pelayanan puskesmas seperti yang telah dijelaskan ada tiga macam

yaitu biaya tetap, biaya variabel, biaya semivariabel, biaya tersebut dikeluarkan

untuk kegiatan operasional puskesmas. Kegiatan operasional yang meningkat

Page 44: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

30

maka juga memicu meningkatnya biaya pelayanan. Sehingga standar pelayanan

puskesmas berkaitan erat dengan biaya pelayanan, peningkatan standar pelayanan

yang mencakup semua faktor pendukung maka akan memicu peningkatan biaya

pelayanan. Jadi meningkatnya standar pelayanan maka akan secara langsung

menaikkan pula biaya pelayanan yang akan dikeluarkan puskesmas.

2.6. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Fiani (2004) dalam tesisnya menyimpulkan bahwa “Hasil analisis biaya

satuan pada unit-unit pelayanan kesehatan dasar di Puskesmas Kecamatan

Tambora” bila dibandingkan dengan tarif sesuai Perda No.3 Tahun 1999 adalah

sebagai berikut : besarnya tarif dalam Perda secara umum ternyata masih sangat

jauh dibawah biaya satuan untuk semua unit pelayanan.

Yanuar (2014) dalam “Implementasi E-Costing SPM Kesehatan Pada

Puskesmas (Studi Kasus Pada Puskesmas Ngrambe Kabupaten Ngawi)”

menyimpulkan : Hasil costing dari implementasi costing SPM di Puskesmas

Ngrambe belum dapat dikaitkan langsung dengan pencapaian masing-masing

indikator kesehatan dan belum terintegrasi dengan program dan kegiatan RKA

Dinkes Kab. Ngawi.

Zakiy (2016) “Analisis Persyaratan Substantif, Teknis, dan Administratif

Dalam Rangka Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah (Studi Kasus pada 10 Puskesmas di Kabupaten Madiun)”. Menyimpulkan

bahwa : 10 Puskesmas calon pengusul BLUD juga telah memenuhi persyaratan

teknis yang diindikasikan oleh komitmen untuk menjadi BLUD yang kuat, kinerja

pelayanan yang terus meningkat, kinerja SDM yang stabil, serta keuangan yang

sehat dan tidak mengalami masalah.

Page 45: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

31

Pada setiap penelitian memiliki persamaan dan perbedaan terhadap

penelitian terdahulu. Persamaan penelitian ini terhadap penelitian terdahulu adalah

objek yang dijadikan penelitian adalah puskesmas, pembahasan ketiga penelitian

tersebut adalah keuangan puskesmas.

Perbedaan penelitian ini terhadap penelitian terdahulu adalah dari ketiga

penelitian tersebut melakukan penelitian tentang keuangan puskesmas secara

umum dan belum mengkaitkan hubungan antara biaya layanan dan standar

pelayanan puskesmas. Penelitian ini lebih fokus pada implikasi standar pelayanan

yang diberikan puskesmas dengan biaya pelayanan.

Page 46: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

32

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan studi

kasus. Metode kuantitatif adalah pendekatan ilmiah yang memandang suatu

realitas itu dapat diklasifikasikan, konkrit, teramati, dan terukur, hubungan

variabelnya bersifat sebab akibat dimana data penelitiannya berupa angka-angka

dan analisisnya menggunakan statistik (Sugiyono, 2008). Metode kuantitatif

adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena

serta hubungan-hubungannya (Sarwono, 2006).

Pendekatan studi kasus adalah strategi penelitian untuk menyelidiki secara

cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu.

Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan

informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan

data berdasarkan waktu yang telah ditentukan (John W. Creswell).

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian

Lokasi Objek penelitian adalah Puskesmas Simo yang terletak di

Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Jawa Timur. Tempat ini dipilih karena

Puskesmas Simo merupakan Puskesmas yang potensial dan memiliki pelayanan

terbaik di Kabupaten Madiun. Waktu yang digunakan guna mendapatkan

informasi selama 1 bulan. Dengan pembahasan penelitiannya adalah standar

pelayanan dan biaya pelayanan kesehatan di Puskesmas Simo.

Page 47: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

33

3.3. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer.

Menurut Indriantoro dan Supomo (2002:147-147) data primer adalah data yang

diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak perlu melalui media perantara.

Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara individual atau kelompok,

hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan, dan hasil

pengujian. Data primer yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data laporan

keuangan tahun 2013-2016, data laporan SPM tahun 2013-2016, data BOK.

Penelitian ini menggunakan tiga metode pengumpulan data yang

digunakan antara lain :

1) Pengamatan (observasi), yaitu teknik atau pendekatan untuk mendapatkan

data primer dengan cara mengamati langsung objek datanya (Jogiyanto,

2004:89). Observasi tersebut dilakukan di Puskesmas Simo, mengamati

kegiatan pelayanan kesehatan di Puskesmas Simo.

2) Wawancara, yaitu metode untuk mendapatkan data dengan cara

melakukan tanya jawab secara langsung dengan pihak-pihak yang

bersangkutan guna mendapatkan data dan keterangan yang menunjang

analisis dalam penelitian.Wawancara dilakukan secara terstruktur.

Narasumber dalam wawancara tersebut yaitu bagian bendahara puskesmas,

koordinator BOK, dan koordinator SPM Puskesmas Simo.

3) Dokumentasi, yaitu data dari dokumen-dokumen perusahaan yang relevan

dengan judul, baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun

bersumber dari perpustakaan. Dokumen bersumber dari laporan keuangan

Page 48: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

34

Puskesmas Simo dan laporan Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Puskesmas Simo.

3.4. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan

cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting, dan

mana yang dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh

sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2010). Teknik analisis data sebagai berikut:

1. Pengumpulan data (data collection). Peneliti mengumpulkan data dari

hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Proses pengumpulan data

akan terus berlangsung dan berjalan simultan dengan tahapan selanjutnya

untuk memperoleh data yang jenuh.

2. Klasifikasi dan menganalisis data yang telah diperoleh untuk kemudian

dibandingkan dengan teori yang ada.

3. Validasi konstruk multisumber bukti. Menurut Yin (2002) validasi

konstruk digunakan untuk membentuk rangkaian bukti yang menyatu

sehingga suatu data yang relevan dengan kebutuhan analisis sumber bukti;

4. Analisis data laporan keuangan Puskesmas Simo dan data Standar

Pelayanan Minimal Puskesmas Simo

5. Analisis keterkaitan antara data Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan

laporan keuangan

6. Penyusunan proyeksi kenaikan standar pelayanan dan biaya pelayanan

puskesmas

Page 49: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

35

7. Formulasi dari perhitungan proyeksi tentang pengaruh standar pelayanan

dengan biaya pelayanan.

8. Pendeskripsikan hasil formulasi yang telah dilakukan;

9. Penarikan kesimpulan dengan mengacu pada landasan teori yang ada dan

rekomendasi terhadap hasil penelitian.

Page 50: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

36

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Penyajian Hasil Temuan Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Puskesmas Simo

Gambaran umum membahas tentang gambaran Puskesmas Simo mulai

sejarah berdirinya Puskesmas Simo, visi dan misi Puskesmas Simo, tujuan

Puskesmas Simo, jenis pelayanan yang ditawarkan Puskesmas Simo yang terdiri

dari Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP) dan Usaha Kesehatan Masyarakat

(UKM), dan jumlah Sumber Daya Manusia yang bekerja di Puskesmas Simo.

Berikut pembahasan mengenai Puskesmas Simo.

4.1.1.1 Sejarah Puskesmas Simo

Puskesmas Simo Berdiri sekitar tahun 1981 sebagai puskesmas pembantu

dari Puskesmas Balerejo, pada tahun 1984 oleh Bupati Madiun diresmikan

sebagai puskesmas induk dengan memiliki 8 wilayah, Desa Simo, Pacinan,

Banaran, Sogo, Kedungrejo, Kuwu, Tapelan, Bulakrejo. Pelayanan yang diberikan

adalah pengobatan KIA, KB, UKM yang sangat terbatas, dengan tenaga medis

yang masih sangat terbatas juga. Di pimpin oleh dokter Lina. Seiring dengan

perkembangan organisasi, perubahan peraturan serta untuk memberikan

pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat Puskesmas Simo telah mengalami

beberapa peningkatan baik mengenai fisik bangunan, sarana dan prasarana

Puskesmas hingga peningkatan jumlah sumber daya manusianya. Puskesmas

Simo adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun yang

bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di sebagian

wilayah kecamatan.

Page 51: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

37

4.1.1.2 Visi Misi Puskesmas Simo

a. Visi Puskesmas Simo

“Terwujudnya Kecamatan Balerejo Lebih Sehat dan Mandiri Tahun

2021”. Kabupaten Madiun lebih sehat merupakan harapan yang ingin dicapai

pada tahun 2021 seluruh masyarakat Kabupaten Madiun sadar akan pentingnya

kesehatan melalui perilaku hidup bersih dan sehat, mudah mendapatkan informasi

kesehatan serta memiliki kemampuan menjangkau pelayanan kesehatan yang

bermutu secara adil dan merata. Mandiri adalah bahwa setiap orang dan juga

masyarakat bersama dengan Pemerintah Kabupaten Madiun berperan,

berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memelihara dan meningkatkan derajat

kesehatan perorangan, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya.

b. Misi Puskesmas Simo

Misi Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun yang ingin dicapai adalah :

1) Meningkatkan derajat kesehatan keluarga melalui peningkatan pelayanan

kesehatan dan pemberdayaan masyarakat sadar gizi;

2) Mendorong kemandirian masyarakat dalam memelihara kesehatan untuk

berperilaku hidup bersih, sehat dan produktif serta mewujudkan sarana

kesehatan dan tenaga kesehatan yang berkualitas;

3) Meningkatkan pencegahan dan pengendalian penyebaran penyakit serta

peningkatan kualitas penyehatan lingkungan;

4) Meningkatkan akses pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata;

5) Menyelenggarakan administrasi dan manajemen yang bersifat transaparan

dan akuntabel.

6) Mengembangkan program inovasi dan produk layanan.

Page 52: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

38

4.1.1.3 Tujuan Puskesmas Simo

1) Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan keluarga dan Status Gizi

Masyarakat

2) Meningkatkan kemandirian masyarakat dalam melayani diri sendiri,

keluarga dan masyarakat untuk hidup sehat serta berperan aktif dalam

memperjuangkan kesehatan masyarakat

3) Meningkatkan upaya pengendalian penyakit dan kualitas kesehatan

lingkungan

4) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif dan

rehabilitatif melalui peningkatan pelayanan yang berkualitas.

5) Terselenggaranya administrasi dan manajemen yang bersifat transaparan

dan akuntabel.

6) Meningkatkan inovasi pelayanan dan sarana prasarana.

4.1.1.4 Kegiatan Pelayanan Puskesmas Simo

Kegiatan utama Puskesmas Simo adalah Usaha Kesehatan Masyarakat

(UKM) dan Usaha Kesehatan Perorangan (UKP) dengan pendekatan pelayanan

medis, tindakan medik dan keperawatan, pelayanan penunjang medik, dan

pelayanan rujukan. Dengan layanan Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM)

sebagai berikut:

1. Pelayanan Promosi Kesehatan

2. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

3. Pelayanan KIA dan KB

4. Pelayanan Gizi

5. Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

6. UKM Inovasi

Page 53: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

39

- Program SEGAR MADU (SEHATKAN KELUARGA DENGAN

POSBINDU)

- Paguyuban TB “SEHATI” (Sehat Tanpa TB)

- Program TERAMISU (Terapi Massage dan Sentuhan)

Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan dan/atau

Serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang ditujukan untuk peningkatan,

pencegahan, penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit

dan memulihkan kesehatan perseorangan. Pelayanan UKP di Puskesmas Simo

terdiri dari :

1. Pelayanan Pengobatan Umum

2. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut

3. Pelayanan Gawat darurat

4. Pelayanan KIA-KB

5. Pelayanan Imunisasi

6. Pelayanan Gizi

7. Pelayanan Kesehatan Lingkungan

8. Pelayanan Persalinan

9. Pelayanan Kefarmasian

10. Pelayanan Laboratorium

11. Penunjang :

- Loket

- Pengendalian Penyakit / Infeksi

- Administrasi dan Manajemen

4.1.1.5 Jumlah Sumber Daya Manusia Puskesmas Simo

Ketersediaan jumlah tenaga baik kesehatan maupun non kesehatan di

Puskesmas Simo dalam segi jumlah memang memadai hanya saja sampai

dokumen ini disusun, tenaga yang ada masih banyak yang memiliki tugas

rangkap. Sebagian besar sudah berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ketersediaan tenaga di Puskesmas Simo Kabupaten Madiun sebagai berikut :

Page 54: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

40

Tabel 4.1

Jumlah Ketersediaan Sumber Daya Manusia Puskesmas Simo

No. Uraian PNS NON PNS Jumlah

1 Dokter/ Drg Spesialis 0 0 0

2 Dokter Umum 1 0 1

3 Dokter Gigi 1 0 1

4 Perawat 5 2 7

5 Perawat Gigi 1 0 1

6 Bidan 8 1 9

7 Apoteker 0 0 0

7 Asisten Apoteker 1 0 1

8 Gizi 1 0 1

9 Sanitarian 1 0 1

10 Analis Kesehatan 1 0 1

11 Rekam Medik 0 0 0

12 Adminitratif 2 0 2

13 Lainnya 1 0 1

JUMLAH 23 3 26

4.1.1.6 Data Kependudukan

Berdasarkan hasil pembangunan di desa, jumlah penduduk wilayah kerja

Puskesmas BLUD Simo Tahun 2016 adalah 17.888 jiwa yang terdiri dari:

Laki-laki : 8.755 jiwa

Perempuan : 9.133 jiwa

Page 55: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

41

Tabel 4.2

Data Kependudukan Wilayah Kerja Puskesmas Simo

No Desa Perempuan Laki-Laki Jumlah

1 Simo 1.358 1.325 2.683

2 Pacinan 879 815 1.694

3 Banaran 685 656 1.341

4 Sogo 1.727 1.689 3.416

5 Kedungrejo 1.616 1.466 3.082

6 Kuwu 1.352 1.332 2.684

7 Tapelan 771 706 1.477

8 Bulakrejo 745 766 1.511

Total 9.133 8.755 17.888

Sumber data : BPS tahun 2015

Secara umum profil penduduk di wilayah kerja Puskesmas BLUD Simo

dapat dilihat di Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3

Profil Penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Simo

No Uraian Jumlah

1 Jumlah KK 6966

2 Jumlah masyarakat miskin 8418

3 Jumlah rumah

4 Jumlah ibu hamil 265

5 Jumlah bayi

6 Jumlah balita (1-4 tahun) 967

7 Angka kematian ibu 0

8 Angka kematian bayi 0

9 Jumlah balita gizi buruk 6

10 Jumlah PUS 4205

11 Jumlah KB Aktif 2944

12 Jumlah JKN PBI 7.268

Page 56: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

42

4.2 Formulasi Unit Cost

Formulasi unit cost pelayanan kesehatan Puskesmas Simo yaitu

mengklarifikasikan perhitungan biaya pelayanan per unit pelayanan Puskesmas

Simo. Dengan penjabaran sebagai berikut :

4.2.1 Penentuan Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap adalah biaya yang secara total, biaya tersebut tidak berubah

jumlahnya meskipun aktivitas (jumlah produksi) berubah, jumlah biaya tetap per

unit akan menurun, jika aktivitasnya meningkat (Daljono, 2011:15). Biaya tetap

hanya bersifat tetap dalam hubungannya dengan periode anggaran dan kisaran

relevan tertentu. Biaya tetap dapat berubah dari tahun anggaran tertentu ke tahun

anggaran lainnya apabila terdapat perubahan dalam tarif biaya atau perubahan

kebijakan manajemen dari penambahan aktiva yang mempengaruhi besarnya

biaya depresiasi. Penentuan biaya tetap dilihat dari laporan keuangan Puskesmas

Simo, dari laporan keuangan di bandingkan dengan laporan operasional

Puskesmas Simo, sehingga dapat di analisis jika terjadi kenaikan jumlah kegiatan

operasional tetapi biaya yang dikeluarkan tetap tidak mempengaruhi laporan

keuangan termasuk biaya tetap (fixed cost). Termasuk biaya tetap dalam laporan

keuangan Puskesmas Simo yaitu : gaji karyawan, gaji PNS dan tunjangan, pajak

kekayaan, asuransi, dan biaya penyusustan.

Page 57: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

43

Tabel 4.4

Rincian Biaya Tetap Puskesmas Simo

Jenis Biaya

Tahun

(Dalam Rupiah)

2013 2014 2015 2016

Gaji Bidan 20.400.000 20.400.000 20.400.000 20.400.000

Gaji Ponkesdes

Kab 10.680.000 10.680.000 10.680.000 10.680.000

Transport PHN 8.000.000 8.000.000 8.000.000 8.000.000

Gaji penjaga

malam 6.000.000 6.000.000 6.000.000 6.000.000

Gaji pejabat

pengadaan 2.000.000 2.000.000 2.000.000 2.000.000

Gaji PNS baru - 83.328.000 83.328.000 83.328.000

Gaji

Administrasi 12.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000

Biaya gaji dan

tunjangan PNS 1.047.783.862 1.100.173.055 1.155.181.707 1.212.940.793

Tenaga

kebersihan 6.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000

Ponkesdes

Provinsi 33.720.000 33.720.000 33.720.000 33.720.000

Ponkesdes

Kabupaten 10.680.000 10.680.000 10.680.000 10.680.000

Biaya promosi 10.000.000 10.000.000 10.000.000 10.000.000

Biaya jasa

transaksi

keuangan

450.000 450.000 450.000 450.000

Biaya pajak

STNK 850.000 2.500.000 2.500.000 2.500.000

Jumlah 1.168.563.862 1.311.931.055 1.366.939.707 1.424.698.793

Page 58: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

44

4.2.2 Penentuan Biaya Variabel (Variable Cost)

Biaya variabel (variable cost) adalah biaya yang jumlah totalnya berubah

secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume kegiatan (Supriyono,

2011). Ketika ada peningkatan pada produksi, biaya variable akan meningkat

secara sebanding dengan persentase sama dan ketika tidak ada produksi tidak akan

ada biaya variabel. Biaya variabel secara langsung sebanding terhadap unit yang

diproduksi oleh usaha. Penetuan biaya variabel yaitu dengan menganalisis laporan

keuangan Puskesmas Simo dengan laporan kegiatan BOK Puskesmas Simo, dari

kedua laporan tersebut dibandingkan jika ada penambahan kegiatan operasional

puskesmas dan berpengaruh juga terhadap kenaikan jumlah laporan keuangan

maka termasuk biaya variabel (Variable Cost). Contoh biaya variabel yaitu : biaya

listrik, biaya air, biaya telepon, biaya habis pakai medis dan obat-obatan, biaya

habis pakai non medis, biaya makan dan minum pegawai, biaya BBM, biaya

pembakaran sampah medis, biaya jasa layanan kesehatan, biaya laboratorium,

biaya ATK, biaya cetak & penggandaan, biaya perangko dan materai. Berikut

rincian biaya variabel Puskesmas Simo

Tabel 4.5

Rincian Biaya Variabel Puskesmas Simo

Jenis Biaya

Tahun

(Dalam Rupiah)

2013 2014 2015 2016

Biaya obat-

obatan 117.178.683 123.037.495,50 129.189.470,28 135.648.066,39

Laboratorium 60.039.910 63.042.030,50 66.188.507,03 69.504.307,38

BAHP

106.863.214 95.959.897 100.455.810 105.132.306

Page 59: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

45

Jenis Biaya

Tahun

(Dalam Rupiah)

2013 2014 2015 2016

Jasa

pelayanan

kesehatan

521.574.520 627.029.040 646.685.880 667.041.640

Biaya

Pembakaran

Sampah

Medis

4.912.125 5.157.731,25 5.415.617,81 5.686.398,70

Biaya alat

tulis kantor 9.196.000 9.471.880 9.756.036,40 10.048.717,49

Biaya Cetak

&

Penggandaan

20.196.400 20.196.400 20.196.400 20.196.400

Biaya

Perangko dan

materai

1.410.000 1.410.000 1.410.000 1.410.000

Perjalanan

Dinas 3.770.000 4.000.000 4.000.000 4.000.000

Makan

minum rapat 9.240.000 9.240.000 9.240.000 9.240.000

Biaya listrik,

air, telepon 20.808.100 21.848.505 22.940.930,25 24.087.976,76

Biaya BBM 6.000.000 12.000.000 12.000.000 12.000.000

Jumlah 881.188.952 992.392.979 1.027.478.652 1.063.995.813

4.2.3 Penentuan Biaya Semi Variabel (Semi Variable Cost)

Biaya semi variabel adalah biaya yang mempunyai elemen biaya tetap dan

biaya variabel di dalamnya. Elemen biaya tetap merupakan elemen jumlah biaya

Page 60: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

46

minimum untuk menyediakan jasa, sedangkan elemen biaya variabel merupakan

bagian dari biaya semi variabel yang dipengaruhi volume kegiatan produksi

(Supriyono, 2011). Biaya semi variabel jumlah totalnya berubah sesuai dengan

perubahan volume produksi, akan tetapi tingkat perubahannya tidak proporsional

dengan volume kegiatan. Penentuan biaya semivariabel dengan menganalisis

laporan keuangan Puskesmas Simo, jika ada penambahan biaya pengadaan

kegiatan operasional tetapi biaya administrasi tetap tidak mempengaruhi

berapapun jumlah kegiatan, sehingga termasuk biaya semi variabel karena ada

elemen biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap dari jumlah biaya administrasi

pengadaan barang yang dikeluarkan tetap tidak tergantung jumlah kegiatan

operasional. Biaya variabel dilihat dari peningkatan jumlah kegiatan

operasionalyang mempengaruhi kenaikan biaya opersional. Contoh biaya semi

variabel yaitu biaya pemeliharaan, belanja seragam/pakaian dinas.

Tabel 4.6

Rincian Biaya Semi Variabel Puskesmas Simo

Jenis Biaya

Tahun

(Dalam Rupiah)

2013 2014 2015 2016

Biaya

pemeliharaan 22.700.000 22.700.000 22.700.000 22.700.000

Biaya pakaian

dinas - 12.000.000 12.000.000 12.000.000

Jumlah 22.700.000 34.700.000 34.700.000 34.700.000

Page 61: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

47

4.2.4 Jumlah Kunjungan Pasien

Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Simo sebanyak 17.888 jiwa,

jumlah penduduk perempuan sebanyak 9.133 jiwa, penduduk laki-laki sebanyak

8.755 jiwa. Letak Puskesmas Simo yang strategis dan pelayanan yang maksimal

menjadikan Puskesmas Simo sebagai pusat pelayanan kesehatan masyarakat

kedua setelah Puskesmas Balerejo. Jumlah kunjungan pasien Puskesmas Simo

setiap tahunnya meningkat, hal tersebut membuktikan kinerja pelayanan

kesehatan di Puskesmas Simo maksimal. Berikut rincian jumlah kunjungan

Puskesmas Simo tahun 2013 – 2016

Tabel 4.7

Data Kunjungan Pasien Puskesmas Simo Tahun 2013-2016

Ruang Tahun

2013 2014 2015 2016

Balai Pengobatan Umum 12.998 13.465 13.654 14.238

Poli Gigi 684 598 602 646

KIA 7.241 8.821 8.992 9.032

Imunisasi 413 543 561 583

Rawat Inap 0 0 0 0

PONED 0 0 0 0

UGD 0 0 0 0

Fisiotherapi 0 0 0 0

Jumlah 21.336 23.427 23.809 24.499

4.2.5 Perhitungan Biaya Pelayanan Puskesmas Simo

Setelah diketahui total biaya dari biaya tetap, biaya variabel, biaya semi

variabel dan jumlah kunjungan pasien Puskesmas Simo tahun 2013-2016,

dilakukan perhitungan biaya pelayanan per tahun menggunakan perhitungan unit

Page 62: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

48

cost. Perhitungan biaya pelayanan menggunakan perhitungan unit cost untuk

menentukan jumlah biaya yang dikeluarkan setiap penanganan pasien, berikut

perhitungan total biaya untuk setiap kunjungan pasien pada tahun 2013-2016.

1. Total Biaya per Kunjungan Tahun 2013

Total biaya = Rp 97.134,08

2. Total Biaya Tahun 2014

Total biaya = Rp 99.843,09

3. Total Biaya Tahun 2015

Page 63: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

49

Total biaya = Rp 102.025,22

4. Total Biaya Tahun 2016

Total biaya = Rp 102.999,90

4.2.6 Hubungan Standar Pelayanan dengan Biaya Pelayanan

Standar pelayanan kesehatan dan biaya pelayanan kesehatan saling

mempengaruhi, kenaikan standar di ikuti dengan kenaikan biaya pelayanan untuk

peningkatan sarana dan prasarana agar dapat memberikan pelayanan kesehatan

yang maksimal kepada pasien. Biaya adalah ongkos yang dikenakan kepada

penerima layanan untuk memperoleh pelayanan yang besarnya ditetapkan

berdasarkan kesepakatan antara penyelenggara dan masyarakat. Proses

identifikasi biaya pelayanan juga dilakukan berdasarkan setiap tahapan dalam

prosedur layanan. Pada proses ini juga mengidentifikasi biaya yang akan

dibebankan pelanggan dan biaya yang akan dibebankan unit pengelola pelayanan.

Standar pelayanan juga ditetapkan berdasarkan kesepakatan dengan masyarakat,

setelah standar pelayanan selesai disususn akan dilakukan pemantauan dan

evaluasi. Proses pemantauan dan evaluasi dilakukan untuk mengevaluasi kinerja

pelayanan sebagai dasar perbaikan berkelanjutan. Proses pemantauan dilakukan

Page 64: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

50

penilaian apakah standar pelayanan yang sudah disusun dapat dilaksanakan

dengan baik, apa yang menjadi faktor kunci keberhasilan dan apa yang menjadi

faktor penghambat. Pencapaian standar dan realisasi anggaran tahun 2013-2016

dapat dijadikan bahan evaluasi penyusunan target standar pelayanan dan rencana

anggaran pada tahun berikutnya. Gambaran pencapaian standar pelayanan dan

realisasi anggaran pada tahun 2013-2016 disajikan secara terlampir.

Page 65: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

51

4.3 Analisis Hasil Penelitian

Sub bab ini membahas tentang analisis hasil penelitian dari perhitungan

data dari sub bab 4.2

4.3.1 Analisis Biaya Pelayanan Kesehatan Puskesmas Simo

Hasil formulasi unit cost perhitungan total biaya tahun 2013-2016, dari

total biaya tetap, biaya variabel dan biaya semi variabel dibagi dengan jumlah

kunjungan pasien Puskesmas Simo per tahun, diperoleh hasil total biaya

pelayanan yang dikeluarkan Puskesmas Simo setiap melakukan pelayanan

kesehatan terhadap pasien pada tahun 2013-2016. Berikut rincian analisis hasil

perhitungan biaya pelayanan setiap tahun :

Tahun 2013 total biaya tetap Puskesmas Simo sebesar Rp 1.168.563.862,

biaya variabel sebesar Rp 881.188.952, biaya semi variabel sebesar Rp

22.700.000, total kunjungan pasien tahun 2013 sebesar 21.366 kunjungan. Jadi

setiap kunjungan per pasien, Puskesmas Simo mengeluarkan biaya pelayanan

sebesar Rp 97.134,08.

Tahun Tahun 2014 total biaya tetap Puskesmas Simo sebesar Rp

1.311.931.055, biaya variabel sebesar Rp 992.392.979, biaya semi variabel

sebesar Rp 34.700.000, total kunjungan pasien tahun 2014 sebesar 23.427

kunjungan. Jadi setiap kunjungan per pasien, Puskesmas Simo mengeluarkan

biaya pelayanan sebesar Rp 99.943,09.

Tahun Tahun 2015 total biaya tetap Puskesmas Simo sebesar Rp

1.366.939.707, biaya variabel sebesar Rp 1.027.478.652, biaya semi variabel

sebesar Rp 34.700.000, total kunjungan pasien tahun 2014 sebesar 23.809

Page 66: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

52

kunjungan. Jadi setiap kunjungan per pasien, Puskesmas Simo mengeluarkan

biaya pelayanan sebesar Rp 102.025,22.

Tahun Tahun 2016 total biaya tetap Puskesmas Simo sebesar Rp

1.424.698.793, biaya variabel sebesar Rp 1.063.995.813, biaya semi variabel

sebesar Rp 34.700.000, total kunjungan pasien tahun 2016 sebesar 24.499

kunjungan. Jadi setiap kunjungan per pasien, Puskesmas Simo mengeluarkan

biaya pelayanan sebesar Rp 102.999,90.

Jumlah kunjungan pasien yang terus naik setiap tahunnya maka juga akan

memicu naiknya biaya pelayanan. Sehingga dengan naiknya kunjungan pasien

dan biaya pelayanan maka biaya pelayanan per pasien juga mengalami kenaikan

setiap tahunnya, untuk tahun 2014 mengalami kenaikan jumlah kunjungan sebesar

2.091 kunjungan termasuk kenaikan tertinggi, naiknya jumlah kunjungan

berpengaruh terhadap naiknya total biaya pelayanan sebesar Rp 2.809,01 setiap

kunjungan per pasien atau 2,9%. Tahun 2015 juga mengalami kenaikan

kunjungan pasien sebesar 382 kunjungan jumlah tersebut tergolong sedikit jika

dibandingkan kenaikan pada tahun sebelumnya, naiknya jumlah kunjungan pasien

maka biaya pelayanan juga mengalami kenaikan sebesar Rp 2.082,13 setiap

kunjungan per pasien atau 2,1%. Untuk tahun 2016 jumlah kunjungan pasien

mengalami kenaikan sebesar 690 orang, jumlah tersebut termasuk tinggi

dibandingkan dengan tahun 2015, dengan naiknya jumlah kunjungan maka biaya

pelayanan juga mengalami kenaikan Rp 974,68 setiap kunjungan per pasien atau

1%.

Kesimpulan dari analisis tersebut, tahun 2013 yang dijadikan tahun acuan.

Tahun 2014 kenaikan jumlah kunjungan sebesar 9,8% berpengaruh pada kenaikan

Page 67: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

53

biaya sebesar 2,9%. Tahun 2015 Puskesmas Simo mengalami kenaikan kunjungan

sebesar 1,6% berpengaruh pada kenaikan biaya sebesar 2,1%. Tahun 2016 2,9%

sehingga berpengaruh pada kenaikan biaya pelayanan sebesar 1%. Jadi semakin

naiknya jumlah kunjungan pasien maka akan berpengaruh pada naiknya biaya

pelayanan, kenaikan tertinggi terjadi tahun 2014 dan kenaikan terendah pada

tahun 2015. Perhitungan biaya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dan

evaluasi untuk menyusun perencanaan anggaran tahun kedepannya

4.3.2 Analisis Capaian Standar Pelayanan dan Realisasi Anggaran Biaya

Pelayanan

Peningkatkan mutu pelayanan kesehatan, setiap puskesmas wajib memilki

capaian standar pelayanan yang tinggi guna memberikan pelayanan yang

maksimal bagi pasien. Seperti pada tabel 4.8 tentang gambaran capaian standar

dan biaya pelayanan Puskesmas Simo tahun 2017-2021. Tabel tersebut

merupakan rancangan program dari Usaha Kesehatan Masyarakat (UKM) dan

Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP) dari setiap indikator program UKM

maupun UKP memiliki capaian capaian standar sendiri, begitu juga dengan biaya

pelayanan yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk mencapai standar tersebut.

Dari tabel 4.8 dan tabel 4.9 akan di analisis bagaimana pengaruh standar

pelayanan terhadap biaya pelayanan.

Page 68: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

54

Tabel 4.8

Analisis Penelitian Capaian Standar Pelayanan dan Realisasi Anggaran UKM

Puskesmas Simo Tahun 2013-2016

No Uraian Pola

Analisis Penelitian

1.

Pelayanan

Promosi

Kesehatan

Capaian standar pelayanan

promosi kesehatan setiap

tahunnya meningkat sebesar

1%, realisasi anggaran setiap

tahunnya juga mengalami

peningkatan sesuai dengan

meningkatnya standar

pelayanan.

2.

Pelayanan

Kesehatan

Lingkungan

Capaian standar tahun 2013-

2015 selalu mengalami

kenaikan tetapi tahun 2016

mengalami penurunan standar,

kenaikan tertinggi terjadi pada

tahun 2014 sebesar 4%, realisasi

anggaran juga mengalami

kenaikan sesuai dengan

pencapaian standar pelayanan.

3. Pelayanan KIA

dan KB

Capaian standar pelayanan KIA

dan KB setiap tahunnya

mengalami penurunan standar

sebesar 2%,tentunya ada faktor

yang membuat menurunnya

standar pelayanan per

tahun,realisasi anggaran juga

mengalami penurunan karena

adanya penurunan standar

4. Pelayanan Gizi

Capaian standar pelayanan gizi

pada tahun 2014 mengalami

penurunan yang cukup tinggi

sebesar 26% tetapi tahun 2015

kembali mengalami kenaikan

standar setiap tahunnya sebesar

3%, realisasi anggaran tahun

2014 juga ikut mengalami

penurunan, tahun 2015 kembali

mengalami kenaikan, mengikuti

kenaikan dan penurunan

standar.

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

Page 69: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

55

No Uraian Pola

Analisis Penelitian

5.

Pelayanan

Pencegahan

dan

Pengendalian

Penyakit

Capaian standar pelayanan

pencegahan dan pengendalian

penyakit mengalami kenaikan

dan penurunan secara fluktuatif

sebesar 1% setiap tahunnya,

dengan realisasi anggaran yang

fluktuatif juga mengikuti

kenaikkan dan penurunan setiap

standar setiap tahunnya

UKM Pengembangan

6.

Pelayanan

Kesehatan Jiwa

Capaian standar pelayanan

kesehatan jiwa tahun 2014

mengalami penurunan sebesar

8%, tetapi tahun 2015 dan tahun

2016 kembali mengalami

kenaikan standar sebesar 2%.

Realisasi anggaran mengikuti

capaian standar setiap tahunnya

7.

Usaha

Kesehatan

Sekolah

Capaian standar untuk Usaha

Kesehatan Sekolah tahun 2013

melebihi maksimal pencapaian

100%, tahun 2014-2016 capaian

standar sebesar 100%.

Walaupun tahun 2014-2016

standar tetap, realisasi anggaran

mengalami kenaikan setiap

tahunnya.

8.

Pelayanan

Kesehatan

Lansia

Capaian standar pelayanan

kesehatan lansia tahun 2014

mengalami kenaikan sebesar

9%, tetapi tahun 2015 dan 2016

justru mengalami penurunan

standar pelayanan. Jumlah

realisasi anggaran tahun 2014

mengalami kenaikan, tetapi

tahun 2015 dan 2016 mengalami

penurunan anggaran, mengikuti

kenaikan dan penurunan standar

pelayanan.

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

Page 70: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

56

No Uraian Pola

Analisis Penelitian

9.

Pelayanan

Kesehatan

Tradisional

Capaian standar kesehatan

tradisional tahun 2016 sebesar

100%, tahun 2013-2015

pelayanan kesehatan tradisional

masih tahap rencana dan

sosialisasi, pelayanan kesehatan

tradisional baru digalakkan pada

tahun 2016, dan dijadikan UKM

pengembangan pada tahun

berikutnya. Anggaran baru

direalisasikan pada tahun 2016.

10.

Pelayanan

Kesehatan

Kerja

Capaian standar pelayanan

kesehatan kerja juga setiap

tahunnya stabil yaitu sebesar

100% karena kesehatan dan

keselamatan kerja sangat

penting, Realisasi anggaran

setiap tahun tetap tidak ada

kenaikan anggaran karena tidak

ada kenaikan standar pelayanan.

UKM Inovatif

11.

Program

SEGAR

MADU

Capaian standar untuk program

Segar Madu (Sehatkan Keluarga

dengan Posbindu) untuk tahun

awal tidak di capaiankan 100%,

karena termasuk program

terbaru dan UKM inovatif

sehingga untuk 2 tahun pertama

masih tahap sosialisasi, tetapi

capaian standar setiap tahunnya

dinaikkan 25%. Realisasi

anggaran setiap tahunnya

dinaikan anggarannya untuk

menunjang sarana dan prasarana

kegiatan.

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

Page 71: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

57

Tabel 4.9

Analisis Penelitian Capaian Standar Pelayanan dan Realisasi Anggaran UKP

Puskesmas Simo Tahun 2013-2016

No Uraian Pola Analisis Penelitian

1. Pelayanan

Loket

Capaian standar pelayanan loket

setiap tahunnya mengalami

fluktuatif, tahun

2013.2014,2016 capaian standar

melebihi target, kenaikan

capaian standar mencapai 10%.

Tetapi tahun 2015 mengalami

penurunan capaian standar,

sebesar 10%. Walaupun capaian

standar terjadi secara fluktuatif,

realisasi anggaran setiap

tahunnya mengalami ,kenaikan

guna menunjang sarana

pelayanan loket agar tidak

terjadi penumpukan antrian

2.

Pengobatan

Umum

Capaian standar pengobatan

umum setiap tahunnya

mengalami penurnan sebesar

1% sampai 2% setiap tahunnya,

perlu dicari tahu faktor-faktor

yang menyebabkan turunnya

capaian standar. Jumlah realisasi

anggaran mengalami penurunan

sebesar 2 juta setiap tahunnya

karena penurunan capaian

standar.

3.

Pengobatan

Gigi

Capaian standar pengobatan gigi

tahun 2013-2015 mengalami

penurunan sebesar 1% setiap

tahunnya, tetapi tahun 2016

capaian standar mengalami

kenaikan yang cukup tinggi

sebesar 5%, realisasi anggaran

tahun 2013-2015 juga

mengalami penurunan sebesar

Rp 500.000 setiap penurunan

standar 1%, tetapi tahun 2016

realisasi anggaran mengalami

kenaikan karena naiknya

capaian persentase standar.

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

Page 72: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

58

No Uraian Pola Analisis Penelitian

4.

Gawat

Darurat

Capaian standar gawat darurat

setiap tahunnya mengalami

kenaikan yang cukup tinggi

sebesar 20%, Puskesmas Simo

menaikkan standar pelayanan

setiap tahunnya karena tempat

yang strategis dan menjadi pusat

layanan kesehatan terdekat yang

mudah di jangkau masyarakat.

realisasi anggaran juga

mengalami kenaikan guna

menunjang peningkatan standar

pelayanan kesehatan.

5.

Pelayanan

KIA/KB

Capaian standar KIA/KB setiap

tahunnya selalu mencapai

100%, karena pelayanan

KIA/KB menjadi pelayanan

penting bagi kesehatan ibu dan

anak, jadi untuk capaian standar

harus 100%. Realisasi anggaran

setiap tahunnya juga mengalami

kenaikan tahun 2014-2016

kenaikan anggaran mencapai 1

juta.

6.

Pelayanan

Imunisasi

Capaian standar pelayanan

imunisasi setiap tahunnya

mencapai 100%, karena

kebutuhan pelayanan imunisasi

bagi balita yang sangat penting,

sehingga tidak boleh adanya

penurunan kualitas standar

pelayanan imunisasi. Realisasi

anggaran tahun 2014 mengalami

penurunan realisasi anggaran

dikarenakan tahun tersebut dana

bantuan pemerintah mengalami

penurunan,tetapi tahun

berikutnya realisasi anggaran

kembali mengalami kenaikan

yang tinggi sesuai kebutuhan

pelayanan imunisasi terutama

tahun 2016.

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

Page 73: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

59

No Uraian Pola Analisis Penelitian

7. Persalinan

Capaian standar persalinan

setiap tahunnya mengalami

kenaikan karena untuk menekan

angka kematian ibu dan angka

kematiap bayi, capaian standar

setiap tahunnya mengalami

kenaikan sebesar 1%. Walaupun

capaian standar tidak mencapai

100% tetapi Puskesmas Simo

berusaha menaikkan standar

pelayanan persalinan setiap

tahunnya. Realiasi anggaran

setiap tahunnya juga mengalami

kenaikan sebesar 500 ribu

karena untuk menunjang

pelayanan persalinan.

8. Laboratorium

Capaian standar laboratorium

setiap tahunnya fluktuatif atau

tidak tetap, tahun 2014

mengalami penurunan standar

sangat tinggi sebesar 14%,

tahun berikutnya mengalami

kenaikan/penurunan secara

stabil sebesar 1%. Realisasi

anggaran setiap tahunnya

mengalami kenaikan tahun 2015

adanya kenaikan anggaran

cukup tinggi dikarenakan

Puskesmas Simo sedang

berusaha meningkatkan sarana

dan prasarana laboratorium agar

capaian standar pelayanan

mengalami kenaikan setiap

tahunnya.

9. Kefarmasian

Capaian standar pelayanann

kefarmasian setiap tahunnya

mengalami kenaikan sebesar

1%, Puskesmas Simo selalu

memperhatikan stok persediaan

obat sehingga tidak ada

keterlambatan stok obat.

Realisasi anggaran setiap

tahunnya juga mengalami

kenaikan sebesar 1 juta, untuk

menunjang peningkatan standar

pelayanan kefarmasian.

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

Page 74: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

60

No Uraian Pola Analisis Penelitian

10. Pelayanan

Gizi

Capaian standar pelayanan gizi

setiap tahunnya konsiten 100%,

Puskesmas Simo setiap

tahunnya selalu memperhatikan

standar pelayanan gizi, supaya

masyarakat tidak ada lagi kasus

gizi buruk, dan kekurangan gizi

terutama pada anak-anak.

Realisasi anggaran setiap

tahunnya juga mengalami

kenaikan sebesar 2 juta, guna

peningkatan standar pelayanan

gizi setiap tahunnya.

11.

Pelayanan

Keluarga

Miskin

(GAKIN)

Capaian standar pelayanan

keluarga miskin (GAKIN)

setiap tahunnya sebesar 100%,

Puskesmas Simo sangat

memperhatikan kehidupan

masyarakat sekitar wilayah

kerja Puskesmas Simo, agar

masyarakat hidup layak secara

materi dan kesehatannya,

realisasi anggran tahun 2014,

mengalami kenaikan anggaran

tetapi untuk tahunnya

berikutnya jumlah anggaran

tetap karena tidak ada

penambahan data keluarga

miskin

12. Aspek Rekam

Medis

Capaian standar aspek rekam

medis setiap tahunnya fluktuatif,

tetapi kenaikan dan penurunan

standar setiap tahunnya cukup

kecil hanya 0,01%, realisasi

anggaran setiap tahunnya

mengikuti perubahan kenaikan

dan penurunan standar, tahun

2015 mengalami penurunan

anggaran dikarenakan adanya

penurunan standar. Tetapi tahun

2016 kembali mengalami

kenaikan standar dan anggaran.

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

Page 75: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

61

No Uraian Pola Analisis Penelitian

13. Pengelolaan

Limbah

Capaian standar pengelolaan

limbah setiap tahunnya 100%

karena masalah limbah medis

harus ditangani secara tuntas,

dampaknya sangat berbahaya

jika tidak ditangani secara

tuntas, realisasi anggaran setiap

tahunnya juga mengalami

kenaikan sebesar 200 ribu untuk

pengelolaan limbah medis,

karenba jumlah limbah yang

setiap tahunnya bertambah.

14.

Pencegahan

dan

Pengendalian

Infeksi

Capaian standar pencegahan

pengendalian infeksi setiap

tahunnya 100% karena

pencegahan dan pengendalian

infeksi harus cepat ditangani

sehingga standar pelayanan

harus maksimal 100%, realisasi

anggaran setiap tahunnya

mengalami kenaikan karena

untuk menunjang sarana dan

prasarana pelayanan kesehatan.

15.

Administrasi

dan

Manajemen

Puskesmas

Capaian standar administrasi

dan manajemen setiap tahunnya

selalu ditingkatkan 100% karena

hal tersebut menunjang

pelaksanaan kegiatan pelayanan

kesehatan di Puskesmas Simo.

Realisasi anggaran juga setiap

tahunnya dinaikkan karena

untuk menunjang pelayanan

administasi dan manajemen

Puskesmas Simo. Kenaikan

tertinggi tahun 2015

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

2013 2014 2015 2016

Page 76: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

62

Berdasarkan tabel capaian standar dan realisasi anggaran Usaha Kesehatan

Masyarakat (UKM) tahun 2013-2016 dapat kita simpulkan, Puskesmas Simo

untuk capaian standar pelayanan UKM mengalami kenaikan standar rata-rata

pertahun 1% setiap tahunnya. Realisasi anggaran tahun 2013-2016 mengalami

penurunan anggaran, tetapi tahun 2014 terjadi kenaikan anggaran untuk

pemenuhan pembelian alat kesehatan dan sarana penunjang lainnya untuk

peningkatan standar pelayanan. Tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami

penurunan realisasi anggaran yang sangat tinggi, hal tersebut dikarenakan

Puskesmas Simo tidak menggunakan anggaran yang besar karena sudah di penuhi

di tahun 2014. Jadi dapat disimpulkan kenaikan standar tidak mempengaruhi

biaya pelayanan juga naik.

Capaian standar Usaha Kesehatan Perseorangan tahun 2013-2016 terjadi

secara fluktuatif. Tahun 2013-2015 lebih dominan terjadinya penurunan standar

pelayanan, tetapi tahun 2016 capaian standar Pusksmas Simo sudah mengalami

kenaikan standar pelayanan. Capaian standar yang tidak stabil naik tetapi realisasi

anggaran mengalami kenaikan setiap tahunnya, hal tersebut dikarenakan

Puskesmas Simo sedang melakukan upaya kenaikan standar pelayanan dengan

memperbaiki sarana dan fasilitas puskesmas.

Jadi kenaikan dan penurunan standar pelayanan tidak mempengaruhi

realisasi anggaran yang digunakan. Peningkatan standar pelayanan terkadang

realisasi anggaran mengalami penurunan, begitu pula sebaliknya. Faktor-faktor

penyebab menurunnya standar pelayanan disebabkan kinerja karyawan yang

kurang maksimal karena masih banyak karyawan yang memiliki jabatan ganda,

keahlian tenaga medis yang kurang, sarana dan prasarana kesehatan yang kurang,

Page 77: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

63

ruang pelayanan kesehatan yang kurang. Realisasi anggaran dapat mengalami

kenaikan meskipun standar pelayanan mengalami penurunan. Hal tersebut

dikarenakan adanya anggaran yang digunakan untuk kebutuhan pembelian sarana

dan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan untuk menaikkan standar pelayanan,

di anggarkan tahun yang bersangkutan sehingga terjadi kenaikan anggaran

meskipun standar pelayanan mengalami penurunan. Faktor lain yang

menyebabkan menurunnya standar pelayanan dari rumus awal perhitungan

standar pelayanan yaitu pembilang dibagi dengan penyebut per program dikali

dengan konstan (persentase 100%). Besarnya pembilang daripada penyebut juga

dapat mempengaruhi naik dan turunnya persentase standar pelayanan, begitu juga

sebaliknya. Jadi pencapaian standar tidak mempengaruhi realisasi anggaran yang

dikeluarkan untuk pelayanan kesehatan.

4.3.3 Analisis Target Standar Pelayanan dan Proyeksi Anggaran Biaya

Pelayanan

Capaian standar tahun 2013-2016 terjadi secara fluktuatif. Realisasi

anggaran juga mengalami kenaikan dan penurunan anggaran. Capaian standar dan

realisasi anggaran tahun 2013-2016, bisa dijadikan acuan untuk target standar

pelayanan tahun 2017-2021. Data target standar dan rencana biaya pelayanan

Puskesmas Simo tahun 2017-2021 terlampir di lampiran. Rumus untuk

menentukan rencana anggaran di ambil dari proyeksi pengeluaran belanja tahun

2017-2021, berikut rumus untuk menentukan rencana kenaikan dan penurunan

anggaran

Page 78: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

64

Dari rumus tersebut maka akan diketahui kenaikan atau penurunan rencana

anggaran tahun 2017-2021. Berikut gambaran rancangan program dari Usaha

Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP) dan

rencana biaya pelayanan yang dikeluarkan setiap tahunnya untuk mencapai

standar tersebut.

Gambar 4.1

Gambaran Target UKM dan Rencana Anggaran Tahun 2017-2021

Berdasarkan gambaran target standar dan rencana anggaran Usaha

Kesehatan Masyarakat (UKM) tahun 2017-2021 dapat kita simpulkan, Puskesmas

Simo untuk target standar pelayanan UKM menaikkan rata-rata pertahun 1%

setiap tahunya. Tetapi untuk pelayanan pengobatan tradisional, Puskesmas Simo

menargetkan kenaikan standar sampai 10% pertahun. UKM inovatif Puskesmas

Simo menargetkan standar pelayanan 100% pertahun, karena UKM inovatif

merupakan program baru Puskesmas Simo sebagai usaha promosi agar

masyarakat berobat ke Puskesmas Simo. Target standar pelayanan tahun 2017-

2021 selalu dinaikkan per tahunnya, sebesar 1% sampai 10% pertahun, Puskesmas

0.00

2000.00

4000.00

6000.00

8000.00

10000.00

12000.00

14000.00

16000.00

18000.00

2017 2018 2019 2020 2021

standar

anggaran

Page 79: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

65

Simo menargetkan kenaikan standar pelayanan setiap tahunnya, karena tahun

2013-2016 kenaikan standar tidak stabil dan banyak mengalami penurunan

standar pelayanan.

Gambar 4.2

Gambaran Target UKP dan Rencana Anggaran Tahun 2017-2021

Target standar Usaha Kesehatan Perseorangan (UKP) Puskesmas Simo

menargetkan 100% karena standar pelayanan UKP sangat mempengaruhi kualitas

pelayanan kesehatan jika tidak ditargetkan tinggi. Rencana anggaran untuk

program UKP setiap tahunnya mengalami kenaikan, karena kebutuhan belanja

barang dan jasa setiap tahunnya ditingkatkan seiring dengan meningkatnya target

standar pelayanan. Rencana anggaran tahun 2018 mengalami kenaikan karena

tahun tersebut adanya audit akuntan publik dan akreditasi puskesmas, sehingga

dana yang masih berasal dari APBD harus dibagi untuk kedua kegiatan tersebut.

Tetapi tahun 2019-2021 sudah mengalami kenaikan anggaran kembali. Kenaikan

rencana anggaran setiap tahunnya hanya sekitar 2% dari tahun sebelumnya,

kenaikan rencana anggaran yang tinggi karena adanya kenaikan standar pelayanan

0

500000

1000000

1500000

2000000

2500000

3000000

2017 2018 2019 2020 2021

standar

biaya

Page 80: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

66

yang tinggi pula. Sehingga dengan naiknya standar pelayanan yang tinggi juga

memicu kenaikkan rencana anggaran yang tinggi.

Page 81: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

67

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui implikasi standar pelayanan

puskesmas terhadap biaya pelayanan kesehatan (Studi kasus Puskesmas Simo

Kabupaten Madiun). Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan

sebagai berikut:

1. Perhitungan biaya pelayanan puskesmas meliputi biaya tetap (fixed cost), biaya

variabel (variable cost), biaya semi variabel (semi variabel cost) dan jumlah

kunjungan pasien puskesmas. Kenaikan jumlah kunjungan setiap tahunnya

menyebabkan kenaikan jumlah biaya pelayanan yang dikeluarkan Puskesmas

Simo.

2. Analisis capaian standar pelayanan tahun 2013-2016 menunujukan kenaikan

dan penurunan standar pelayanan secara fluktuatif. Kisaran kenaikan dan

penurunan capaian standar pelayanan 1% sampai 5%. Kisaran tersebut masih

dalam angka normal pencapaian standar pelayanan kesehatan. Realisasi

anggaran tahun 2013-2016 juga mengalami kenaikan dan penurunan setiap

tahunnya. Kenaikan dan penurunan realisasi anggaran tergantung dari

kebutuhan Puskesmas Simo.

3. Hasil analisis capaian standar dan realisasi anggaran tahun 2013-2016, dapat

dikatakan bahwa capaian standar pelayanan tidak mempengaruhi realisasi

anggaran. Hal tersebut dikarenakan adanya anggaran yang digunakan untuk

kebutuhan pembelian sarana dan fasilitas penunjang pelayanan kesehatan untuk

menaikkan standar pelayanan, yang di anggarkan tahun yang bersangkutan

Page 82: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

68

sehingga terjadi kenaikan anggaran meskipun standar pelayanan mengalami

penurunan.

4. Faktor-faktor penyebab menurunnya standar pelayanan disebabkan kinerja

karyawan yang kurang maksimal karena masih banyak karyawan yang

memiliki jabatan ganda, keahlian tenaga medis yang kurang, sarana dan

prasarana kesehatan yang kurang, ruang pelayanan kesehatan yang kurang

5. Berdasarkan analisis capaian standar tahun 2013-2016, target standar tahun

2017-2021 dinaikkan setiap tahunnya antara 1% sampai 10% per tahunnya.

Rencana anggaran tahun 2017-2021 juga dinaikkan mengikuti kenaikan dan

penurunan standar pelayanan agar penyerapan anggaran maksimal. Penurunan

target standar pelayanan memicu penurunan rencana anggaran. Untuk

memberikan pelayanan yang maksimal, Puskesmas Simo untuk tahun 2017-

2021 menargetkan standar pelayanan dan rencana anggaran secara maksimal

guna mendukung sarana dan prasarana pelayanan kesehatan Puskesmas Simo.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan yang diharapkan dapat

diatasi pada penelitian selanjutnya. Keterbatasan yang dihadapi dalam penelitian

ini yaitu keterbatasan waktu untuk melakukan wawancara dengan narasumber,

dikarenakan harus membagi waktu antara jam pelayanan pasien dan wawancara.

Selain itu keterbatasan data, sehingga mempersulit peneliti untuk menganalisis

hasil penelitian.

5.3 Saran

Berdasarkan hasil pembahasan di atas maka dapat diberikan saran-saran

sebagai berikut:

Page 83: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

69

1. Bagi Puskesmas Simo:

a) Meningkatnya jumlah kunjungan pasien setiap tahun memicu kenaikan

biaya pelayanan, jadi Puskesmas Simo perlu membuat proyeksi biaya

pelayanan untuk tahun berikutnya, agar tidak terjadi kelebihan dan

kekurangan anggaran biaya pelayanan

b) Puskesmas Simo perlu melakukan analisis target standar dan rencana

anggaran terlebih dahulu untuk tahun 5 tahun ke depan, sehingga capaian

standar dan realisasi anggaran dapat terukur secara sistematis.

c) Bagian kepengurusan SPM Puskesmas Simo perlu melakukan identifikasi

faktor-faktor yang menyebabkan penurunan standar pelayanan di Puskesmas

Simo agar tidak terjadi penurunan standar terus menerus setiap tahunnya.

2. Bagi Peneliti selanjutnya :

Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian tidak hanya satu

puskesmas saja, tetapi beberapa puskesmas di Kabupaten Madiun.

Page 84: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

70

DAFTAR PUSTAKA

Amin, AC. (2010). Penghitungan Biaya Per Unit ( Unit Cost ) Pelayanan Rumah

Sakit, Workshop Penghitungan Tarif Berbasis Biaya Unit di Rumah Sakit.

Jakarta

Azwar, A. (1996) Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, Jakarta: Pustaka Sinar

Harapan

Daljono, (2011). Akuntansi Biaya. Semarang : BP UNDIP

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (2009). tentang Profil Kesehatan

Indonesia 2008. Diakses dari http://www.depkes.go.id

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1991). tentang Definisi

Puskesmas. Jakarta: DEPKES RI.

Gde Muninjaya, AA. (2004). Survei Kepuasan Pengguna Jasa Pelayanan

Kesehatan Perjan Rumah sakit Sanglah Denpasar , Jurnal Manajemen

Pelayanan Kesehatan Fakultas Kedokteran UGM. Vol.07. No.03.pp: 115 -

123

Ikatan Akuntan Indonesia. (2004). Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.

Jakarta: Salemba Empat.

Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2011), Metodologi Penelitian Bisnis

Untuk Akuntansi Dan Manajemen . Yogyakarta: Edisi Pertama BPFE.

Jonathan Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan

Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Kemenkes RI No.128/Menkes SK/II/2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat

Kesehatan Masyarakat. Diakses dari

http://www.aidisindonesia.or.id/uploads/20170210134843.keputusan.ment

eri.kesehatan_nomor_128_menkes_sk_ii_2004_tentang_kebijakan_dasar_

pusat_kesehatan_masyarakat.pdf

Kepmenkes RI No.129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar Pelayanan Minimal

dari

https://www.slideshare.net/f1smed/kepmenkesno129tahun2008standarpela

yananminimalrs.

Page 85: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

71

Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara No.63/KEP/M.PAN/7/2003

tentang Pelayanan Publik. Diakses dari

https://www.menpan.go.id/jdih/permen-kepmen/kepmenpan-rb/file/216-

kepmenpan-2003-no-063?start=50

Konli, Steven. (2014). Pelayanan Kesehatan Masyarakat Di Puskesmas Desa

Gunawan Kecamatan Sesayap Kabupaten Tana Tidung. Jurnal Ilmu

Pemerintahan. Vol 2. No. 1, pp. 1925-1936.

Leavel dan Clark, (1958). Public Health. (Michelle A. Penerjemah). Jakarta:

Trans Publisher.

Moenir, (1995). Manajemen Pelayanan Umum di Indonesia . Jakarta: PT Bumi

Aksara

Mulyadi, (1984). Akuntansi Biaya untuk review Manajemen. Yogyakarta : BPFE.

Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:

PT. Rineka Cipta.

Nuniek, Noor Fiani. (2004). Hasil Analisis Biaya Satuan Pada Unit-Unit

Pelayanan Kesehatan Dasar di Puskesmas Kecamatan Tambora. Jurnal

Ilmiah Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Diakses dari

http://lib.ui.ac.id/opac/themes/libri2/detail.jsp?id=108767&lokasi=lokal

Nur S. (2012). Pengaruh Pelayanan dan Harga terhadap Kepuasan dan Loyalitas

Pasien Puskesmas Wonogiri 2 Kabupaten Wonogiri. Jurnal Ekonomi

Bisnis dan Perbankan . Vol.20 . 23 . Mei 2012

Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 pasal 1 ayat 2 tentang Pusat

Kesehatan Masyarakat. Diakses dari

http://www.aidisindonesia.or.id/uploads/2014121110659.PMK_No_75_Th

2004_ttg_Puskesmas.pdf

Peraturan Menteri Kesehatan nomor 741/Menkes/PER/VII/2008 tentang Standar

Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota. Diakses dari

http://www.pdpersi.co.id/peraturan/permenkes/pmk7412008.pdf

Permendagri Nomor 61 Tahun 2007 tentang pedoman Teknis Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Diakses dari

http://www.kemendagri.go.id/produk-hukum/2007/11/07/peraturan-

mendagri-no-61-tahun-2007.

Page 86: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

72

PMK No.92/PMK.05/2011 tentang Rencana Bisnis dan Anggaran Serta

Pelaksanaan Anggaran Badan Layanan Umum dari

http://www.sjdih.depkeu.go.id/fullText/2011/92~PMK.05~2011Per.HTM

Sarwono, Jonathan. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif & Kualitatif.

Yogyakarta : Graha Ilmu, Hal 111

Sekaran, Uma. (2011). Metode Penelitian untuk bisnis Edisi I dan 2.

Jakarta:Salemba Empat.

Shadikin, (2014). Implementasi Standar Pelayanan Kesehatan di Puskesmas

Barong Tongko Kutai Barat. Jurnal Adiministrasi Negara. Vol. 1 No. 2,

pp. 40-52.

Subirman, (2012). Perhitungan Satuan Biaya Pelayanan Di Puskesmas Di

Kota Samarinda Tahun 2012 (Studi Kasus Puskesmas Palaran). Jurnal

Fakultas Kesehatan Masyarakat. Vol. 1 No. 2, pp. 90-97

Sugiarto, Endar. (2002). Psikologi Pelayanan dalam Industri Jasa. Jakarta:

Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono, (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R &

D. Bandung: Alfabeta.

Sukarni, Maryati,. 1998. Kesehatan Keluarga dan Lingkungan . Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen PT Pusat Antara Universitas Pangan

Dan Gizi, Institut Pertanian Bogor

Trihono. (2005). Arrimes Manajemen Puskesmas . Jakarta: CV. Sagung Seto.

Undang-Undang No.25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Diakses dari

https://upp.polkam.go.id/2015/uu-nomor-25-tahun-2009-tentang-

pelayanan-publik/

Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 Pasal 3 tentang Kesehatan. Diakses dari

http://sireka.pom.go.id/requirement/UU-36-2009-Kesehatan.pdf.

Wathek, S. (2012) Persepsi Pasien terhadap Kualitas, Kepuasan dan Kesehatan

Niat Perilaku: Studi Empiris di Bahrain. Internasional Jurnal Ilmu Bisnis

dan Sosial: Vol: 3, No: 18.

Page 87: IMPLIKASI STANDAR PELAYANAN PUSKESMAS ...repository.ub.ac.id/3121/1/Pipit Hardiyanti.pdfkesehatan, serta menganalisis pengaruh standar pelayanan UKP dan UKM puskesmas terhadap biaya

73

Yanuar, Ziya. (2014). Implementasi E-Costing SPM Kesehatan Pada Puskesmas

(Studi Kasus Pada Puskesmas Ngrambe Kabupaten Ngawi).

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya, Malang.

Zakiy Muhammad, (2016). Analisis Persyaratan Substantif, Teknis, dan

Administratif Dalam Rangka Penerapan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah (Studi Kasus pada 10 Puskesmas di

Kabupaten Madiun). Jurnal Ilmiah Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Universitas Brawijaya, Malang.