IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN...

163
IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN) DI KECAMATAN CURUG KOTA SERANG PROVINSI BANTEN SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik Program Studi Ilmu Administrasi Negara Oleh: Firmansyah NIM. 6661102698 FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA SERANG, Juni 2017

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAHTANGGA MISKIN (RASKIN) DI KECAMATANCURUG KOTA SERANG PROVINSI BANTEN

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Kebijakan Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh:

Firmansyah

NIM. 6661102698

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Juni 2017

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

“Proses merupakan awal dari segalarencana kebahagiaan”.

“Bapak dan Emak inilah jawabandari do’a yang senantiasa engkaulantunkan semasa hidup”.

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

ii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wa rohmatullahi Wa Barokaatuh

Syukur alhamdulillah atas berkat rahmat Allah Subhanahu Wa Ta’ala

yang telah memberikan jalan bagi peneliti untuk dapat menyelesaikan penelitian

dengan judul “Implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten”. Skripsi ini dibuat dalam rangka

untuk memperoleh gelar sarjana pada program studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, konsentrasi Kebijakan Publik, Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa Banten.

Peneliti menyadari bahwa sepenuhnya penelitian ini masih jauh dari kata

sempurna, karena hal ini tidak lepas dari keterbatasan, kemampuan dan ilmu

pengetahuan yang peneliti miliki. Segala saran dan kritik yang bersifat

membangun peneliti harapkan dengan senang hati, sehingga dapat bermanfaat dan

berguna untuk perbaikan dan penyempurnaan penelitian ini pada masa yang akan

datang. Terwujudnya penelitian ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan,

pengarahan, serta kerendahan hati. Untuk ini peneliti mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam

menyelesaikan penelitian ini terutama kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Soleh Hidayat, M.Pd, sebagai Rektor Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

2. Bapak Dr. Agus Sjafari, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

iii

3. Ibu Rahmawati, S.Sos., M.Si, sebagai Pembantu Dekan I Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

4. Bapak Iman Mukhroman, S.Sos., M.Si, sebagai Pembantu Dekan II

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

5. Bapak Kandung Sapto Nugroho S.Sos., M.Si, sebagai Pembantu Dekan

III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

6. Ibu Listyaningsih, S.Sos, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu

Adminitrasi Negara Fakultas ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

7. Bapak Riswanda, Ph.D, sebagai Sekretaris Program Studi Ilmu

Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa.

8. Bapak Drs. Oman Supriyadi, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing I yang

telah memberikan bimbingan serta petunjuk sehingga terselesaikannya

penelitian ini.

9. Bapak Maulana Yusuf, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan serta petunjuk sehingga terselesaikannya

penelitian ini.

10. Ibu Ipah Ema Jumiati, S.Sos, M.Si, sebagai Dosen Pembimbing

Akademik, yang telah membimbing peneliti selama berada di

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

iv

11. Seluruh Dosen pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang

telah banyak memberikan pengetahuan kepada peneliti selama masa

perkuliahan.

12. Seluruh staf program studi Ilmu Administrasi Negara dan Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa yang telah

banyak membantu dalam hal keperluan akademik dan adminstrasi.

13. Untuk Emak dan Bapak tercinta yang selalu memberikan motivasi dan

dukungannya serta selalu mendo’akan peneliti setiap saat.

14. Untuk Ulumidin, S.Sos, yang selalu memberikanku semangat dalam

menyelesaikan penelitian ini.

15. Untuk Dede Wahyudin, yang selalu memberkanku bantuan dalam

menyelesaikan penelitian ini.

16. Untuk sahabat-sahabatku Jefri, Muhamad Rafiudin, S.Sos, Syandi

Negara, S.Sos., Agus Muizudin, S.Sos. yang telah memberikanku

semangat, memotivasi dan mengisi hari-hariku dengan penuh canda

tawa dan selalu membuatku rindu saat masa perkuliah.

17. Teman-teman angkatan tahun 2010 yang telah memberikan dukungan

untukku, selalu kompak dalam setiap suasana.

18. Serta semua pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu-persatu,

peneliti mengucapakan terima kasih yang sebanyak-banyaknya.

Semoga amal baik yang telah diberikan kepada Peneliti mendapat

balasan yang setimpal dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala dan senantiasa

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

v

penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi Peneliti dan umumnya

bagi semua pihak.

Akhirnya peneliti berharap agar skripsi ini dapat membawa kemaslahatan

bagi semua umat. Amin

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Serang, 10 Juni 2017

Firmansyah

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

vi

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ORISINALITAS................................................................ i

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

ABSTRAK

KATA PENGANTAR .................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xviii

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah ................................................................................... 10

1.3 Batasan Masalah......................................................................................... 11

1.4 Rumusan Masalah ...................................................................................... 12

1.5 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 12

1.6 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 12

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN.......................................................... 14

2.1 Landasan Teori .......................................................................................... 14

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

vii

2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik............................................................ 15

2.1.2 Implementasi Kebijakan Publik ...................................................... 17

2.1.3 Model Teori George C. Edwards III ................................................ 18

2.1.4 Program Raskin................................................................................ 21

2.2 Penelitian Terdahulu .................................................................................. 24

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian.................................................................. 26

2.4 Hipotesis Penelitian.................................................................................... 33

BAB III METODOLOGI PENELITIAN................................................... 34

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian ............................................................ 34

3.2 Ruang Lingkup Penelitian.......................................................................... 34

3.3 Lokasi Penelitian........................................................................................ 35

3.4 Variabel Penelitian ..................................................................................... 36

3.4.1 Definisi Konsep ............................................................................... 36

3.4.2 Definisi Operasional Variabel.......................................................... 37

3.5 Instrumen Penelitian................................................................................... 37

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian ................................................................. 39

3.6.1 Populasi............................................................................................ 39

3.6.2 Sampel.............................................................................................. 39

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data ....................................................... 47

3.7.1 Uji Validitas ..................................................................................... 47

3.7.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. 49

3.7.3 Uji Normalitas Data ......................................................................... 50

3.7.4 Uji Hipotesis .................................................................................... 51

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

viii

3.8 Jadual Penelitian......................................................................................... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN..................................................................... 55

4.1 Deskripsi Objek Penelitian......................................................................... 55

4.1.1 Kondisi Umum Kecamatan Curug................................................... 55

4.1.2 Geografi Kecamatan Curug ............................................................. 58

4.1.3 Pemerintahan Kecamatan Curug...................................................... 60

4.1.4 Visi dan Misi Kecamatan Curug tahun 2014-2018.......................... 60

4.1.4.1 Visi ...................................................................................... 60

4.1.4.2 Misi...................................................................................... 60

4.1.5 Perangkat Kecamatan Curug............................................................ 61

4.1.6 Kependudukan ................................................................................. 62

4.1.6.1 Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga ............................ 64

4.1.6.2 Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ............................ 65

4.1.6.3 Mata Pencaharian Penduduk dan Kepadatan Mata

Pencaharian Penduduk......................................................... 68

4.1.6.4 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah............... 70

4.1.6.5 Jumlah Keluarga Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera ..... 72

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik .................................................................. 74

4.2.1 Uji Validitas ..................................................................................... 74

4.2.2 Uji Reliabilitas ................................................................................. 76

4.2.3 Uji Frekuensi dan Uji Normalitas Data ........................................... 77

4.3 Deskripsi Data............................................................................................ 81

4.3.1 Identitas Responden ......................................................................... 81

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

ix

4.3.1.1 Jenis Kelamin ...................................................................... 83

4.3.1.2 Usia...................................................................................... 84

4.3.1.3 Tingkat Pendidikan.............................................................. 85

4.3.2 Analisis Data .................................................................................... 86

4.3.2.1 Indikator Komunikasi .......................................................... 87

4.3.2.1.1 Dimensi Transmisi................................................ 87

4.3.2.1.2 Dimensi Kejelasan ................................................ 89

4.3.2.1.3 Dimensi Konsistensi ............................................. 90

4.3.2.2 Indikator Sumber Daya........................................................ 91

4.3.2.2.1 Dimensi Staff ........................................................ 91

4.3.2.2.2 Dimensi Informasi ................................................ 92

4.3.2.2.3 Dimensi Wewenang.............................................. 94

4.3.2.2.4 Dimensi Fasilitas .................................................. 95

4.3.2.3 Indikator Disposisi............................................................... 97

4.3.2.3.1 Dimensi Pengangkatan Birokrat ........................... 97

4.3.2.3.2 Dimensi Insentif.................................................... 98

4.3.2.4 Indikator Struktur Birokrasi................................................. 99

4.3.2.4.1 Dimensi Standar Operasional Prosedur ................ 99

4.3.2.4.2 Dimensi Fragmentasi ............................................ 100

4,4 Hipotesis Penelitian.................................................................................... 101

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian ....................................................................... 103

4.6 Pembahasan................................................................................................ 104

4.6.1 Indikator Komunikasi ...................................................................... 105

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

x

4.6.2 Indikator Sumber Daya .................................................................... 109

4.6.3 Indikator Disposisi ........................................................................... 113

4.6.4 Indikator Struktur Birokrasi ............................................................. 116

BAB V PENUTUP.......................................................................................... 118

5.1 Simpulan .................................................................................................... 118

5.2 Saran ......................................................................................................... 119

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

xi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Model Pendekatan Direct and Indirect Impact on

Implementation Goerg C. Edwards II dalam Agustino

(2012:150-153) ......................................................................... 18

Gambar 2.2 Model Pendekatan Direct and Indirect Impact on

Implementation Goerg C. Edwards II dalam Agustino

(2012:150-153) ......................................................................... 27

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitan ................................................. 32

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan Hipotesis................................................... 53

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Curug ............................................................. 56

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kecamatan Curug..................................... 61

Gambar 4.3 Normalitas Data........................................................................ 81

Gambar 4.4 Kurva hipotesis hasil dari uji-t pihak kiri ................................. 102

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Pagu Alokasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

per-kecamatan di Kota Serang Provinsi Banten Periode

Januari s/d Desember 2014 dan 2015....................................... 4

Tabel 1.2 Persentase Rumah Tangga Miskin (RTM) per-kecamatan di

Kota Serang Provinsi Banten tahun 2014 dan 2015................. 5

Tabel 1.3 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2014

dan 2015 di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten.. 7

Tabel 1.4 Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2012-

2015 di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ........ 8

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian ............................................... 37

Tabel 3.2 Keterangan Skor Tiap Indikator Menurut Skala Likert............ 38

Tabel 3.3 Jumlah Sampel di Kecamatan Curug Berdasarkan Data

Populasi tahun 2015 ................................................................. 41

Tabel 3.4 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Curug Manis

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 42

Tabel 3.5 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Kemanisan

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 43

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

xiii

Tabel 3.6 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Cipete

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 43

Tabel 3.7 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Sukawana

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 44

Tabel 3.8 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Tinggar

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 44

Tabel 3.9 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Curug

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 45

Tabel 3.10 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Sukalaksana

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 45

Tabel 3.11 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Cilaku

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 46

Tabel 3.12 Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Pancalaksana

Berdasarkan Data Populasi tahun 2015.................................... 46

Tabel 3.13 Jadual Penelitian....................................................................... 54

Tabel 4.1 Pembagian RW/RT disepuluh kelurahan yang berada di

Kecamatan curug tahun 2014 dan 2015 ................................... 57

Tabel 4.2 Geografis kelurahan di Kecamatan Curug tahun 2014 dan

2015 .......................................................................................... 58

Tabel 4.3 Topografi kelurahan di Kecamatan Curug tahun 2014 dan

2015 .......................................................................................... 59

Tabel 4.4 Penduduk Kecamatan Curug tahun 2014 ................................. 62

Tabel 4.5 Penduduk Kecamatan Curug tahun 2015 ................................. 63

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

xiv

Tabel 4.6 Kepala Keluarga di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 .. 64

Tabel 4.7 Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan

Curug tahun 2014 ..................................................................... 66

Tabel 4.8 Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan

Curug tahun 2015 ..................................................................... 66

Tabel 4.9 Mata Pencaharian Penduduk dan Kepadatan Penduduk di

Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 .................................. 69

Tabel 4.10 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah di

Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 .................................. 71

Tabel 4.11 Tingkat Keluarga Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera di

Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 .................................. 73

Tabel 4.12 Hasil Uji Validitas Instrumen (Uji Butir Pernyataan) .............. 75

Tabel 4.13 Statistik Realibilitas.................................................................. 77

Tabel 4.14 Standar Deviasi Implementasi Program (Raskin) di

Kecamatan Curug ..................................................................... 78

Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Bantena....................................................................... 79

Tabel 4.16 Hasil perhitungan uji-t .............................................................. 102

Tabel 4.17 Pengkategorian Interpretasi Hasil Penelitian............................ 104

Tabel 4.18 Pengkategorian Indikator Komunikasi ..................................... 107

Tabel 4.19 Persentase Data Hasil Penelitian Indikator Komunikasi .......... 108

Tabel 4.20 Pengkategorian Indikator Sumber Daya................................... 111

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

xv

Tabel 4.21 Persentase Data Hasil Penelitian Indikator Sumber Daya........ 112

Tabel 4.22 Pengkategorian Indikator Disposisi.......................................... 114

Tabel 4.23 Persentase Data Hasil Penelitian Indikator Disposisi............... 115

Tabel 4.24 Pengkategorian Indikator Struktur Birokrasi............................ 117

Tabel 4.25 Persentase Data Hasil Penelitian Indikator Struktur Birokrasi. 117

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

xvi

DAFTAR DIAGRAM

Halaman

Diagram 4.1 Jenis Kelamin ........................................................................... 83

Diagram 4.2 Usia........................................................................................... 84

Diagram 4.3 Tingkat Pendidikan................................................................... 85

Diagram 4.4 Implementator telah melakukan sosialisasi terhadap penerima

bantuan ..................................................................................... 87

Diagram 4.5 Implementator telah melakukan sosialisasi secara efektif

(cara dan fokus) ........................................................................ 88

Diagram 4.6 Penyampaian sosialisasi yang dilakukan oleh implementator

secar jelas terkait program bantuan .......................................... 89

Diagram 4.7 Sosialisasi yang diberikan oleh pihak implementator

berdasarkan perintah/sesuai pedoman yang telah ditentukan... 90

Diagram 4.8 Implementator telah mengerti tupoksi dan jumlah tim

implementator mencukupi ........................................................ 91

Diagram 4.9 Implementator mempunyai kemampuan yang baik dalam

mengimplementasikan program bantuan.................................. 92

Diagram 4.10 Tim implementator telah melakukan evaluasi kinerja tim

implementator yang dilakukan oleh tim implementator

sendiri ....................................................................................... 93

Diagram 4.11 Implementator telah mendistribusikan bantuan sesuai dengan

pedoman yang berlaku.............................................................. 94

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

xvii

Diagram 4.12 Fasilitas fisik sepeda motor yang menjadi fasilitas fisik

kelurahan membantu dalam proses pendistribusian bantuan ... 95

Diagram 4.13 Fasilitas fisik balai kelurahan yang menjadi fasilitas fisik

kelurahan membantu proses pendistribusian bantuan .............. 96

Diagram 4.14 Implementator mempunyai responsibilitas yang

tinggi/bertanggung jawab atas tugasnya................................... 97

Diagram 4.15 Implementator memungut biaya dan mendistribusikan

bantuan berdasarkan pedoman ................................................. 98

Diagram 4.16 Implementator melakukan koordinasi yang baik antar

stakeholder................................................................................ 99

Diagram 4.17 Implementator melaksanakan tugas dengan baik berdasarkan

pedoman ................................................................................... 100

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Keterangan dari Kecamatan Curug.

2. Rekomendasi Penelitian dari Pemerintah Kota Serang Kantor Kesatuan

Bangsa dan Politik.

3. Kuesioner Penelitian.

4. Kartu Daftar Hadir Sidang.

5. Daftar Hadir Bimbingan.

6. Uji Validitas

7. Tabel Data Hasil Penelitian.

8. Daftar Riwayat Hidup.

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pangan merupakan hak azasi manusia, juga sebagai komoditi strategis

yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun

1945. Pemerintah Republik Indonesia memberikan prioritas yang sangat besar

terhadap ketahanan pangan nasional. Hal tersebut dapat ditandai ketika Indonesia

turut mentandatangani kesepakatan internasional tentang pangan. Seperti

Universal Declaration of Human Right 1948 (Deklarasi Hak Azasi Manusia se-

Dunia 1948), Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit

1996 (Deklarasi Roma tentang Ketahanan Pangan Dunia dan Konfrensi Tingkat

Tinggi Dunia 1996), dan Millennium Development Goals (MDGs)/(Tujuan

Pembangunan Melenium). Dalam kesepakatan MDG’s, dunia internasional telah

mentargetkan bahwa pada tahun 2015 setiap negara termasuk Indonesia telah

sepakat untuk menurunkan kemiskinan dan kelaparan sampai separuhnya.

Berdasarkan BPS, 2013 dalam pedoman umum raskin tahun 2015 dari

95% Penduduk Negara Republik Indonesia sebagian besar Penduduk Negara

Republik Indonesia mengkonsumsi beras sebagai bahan baku pangan utama,

dengan rata-rata mengkonsumsi beras sebesar 102 kg per jiwa setiap tahunnya.

Konsumsi beras tersebut jauh di atas rata-rata konsumsi dunia yang hanya sebesar

60 kg per kapita setiap tahunnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

Indonesia menjadi negara pengkonsumsi beras terbesar di dunia. Peranan beras

Page 26: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

2

menjadi komoditas nasional yang strategis. Instabilitas perberasan nasional juga

dapat mengakibatkan gejolak dalam beberapa aspek kehidupan, baik sosial

maupun politik dan ekonomi. Peran komoditi makanan terhadap garis kemiskinan

sangat berpengaruh besar dibandingkan dengan komoditi bukan bahan makanan.

Sumbangan makanan terhadap garis kemiskinan pada Bulan Maret 2013 menurut

pedoman umum raskin tahun 2015 tercatat sebesar 73,52%. Dan kondisi ini tidak

jauh berbeda dengan kondisi pada Bulan September 2012, yang tercatat sebesar

73,50%. Komoditi makanan yang salah satunya berpengaruh sangat besar

terhadap nilai garis kemiskinan di Negara Republik Indonesia adalah beras.

Guna upaya menjaga ketahanan pangan dan mengurangi tingkat

kemiskinan sesuai permasalahan di atas, maka Pemerintah Indonesia membuat

program yang bergerak dalam memberikan subsidi beras untuk masyarakat miskin

atau yang disebut dengan Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin). Yang

dalam tujuannya program subsidi beras tersebut diharapkan dapat meminimalisir

angka kemiskinan dan menjaga ketahanan pangan masyarakat miskin di

Indonesia.

Menurut pedoman umum raskin tahun 2015, lahirnya Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Indonesia dimulai pada saat Indonesia

mengalami krisis pangan pada tahun 1998. Kala itu untuk menanggulangi krisis

tersebut, Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk memberikan subsidi

pangan bagi masyarakat melalui Operasi Pasar Khusus (OPK). Pada tahun 2002

program tersebut dilakukan lebih selektif dengan menerapkan sistem targeting,

yaitu membatasi sasaran, yakni hanya membantu kebutuhan pangan bagi Rumah

Page 27: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

3

Tangga Miskin (RTM). Sejak itu program tersebut menjadi populer dengan

sebutan Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin), yaitu subsidi beras bagi

masyarakat miskin. Pada tahun 2008 program tersebut berubah menjadi program

subsidi beras bagi masyarakat berpendapatan rendah. Dengan demikian rumah

tangga sasaran program tersebut tidak hanya rumah tangga miskin, akan tetapi

meliputi rumah tangga rentan atau hampir miskin.

Berdasarkan pedoman umum raskin tahun 2014, Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) merupakan suatu tindak lanjut dari Intruksi Presiden

nomor 3 tahun 2012 tentang kebijakan perberasan nasional. Yang dalam

intruksinya Presiden mengintruksikan kepada Menteri dan Kepala Lembaga

Pemerintah non Kementerian tertentu, serta Gubernur dan Bupati/Walikota di

seluruh Indonesia untuk melakukan upaya peningkatan pendapatan petani,

ketahanan pangan, pengembangan ekonomi pedesaan dan stabilitas ekonomi

nasional yang secara khusus mengintruksikan kepada Perusahaan Umum Badan

Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk menyediakan dan menyalurkan beras

bersubsidi bagi kelompok masyarakat berpendapatan rendah, dan rawan pangan

yang penyediannya mengutamakan gabah/beras dari petani dalam negeri.

Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kementerian

Koordinator Kesejahteraan Rakyat tahun 2013, Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) merupakan salah satu program penanggulangan kemiskinan

kluster I, yang berbasis program bantuan keluarga. Tujuan utama dalam program

tersebut untuk mengurangi sebagian beban pengeluaran keluarga rawan pangan

dan berpenghasilan rendah dalam mencukupi kebutuhan pangan beras. Dilihat

Page 28: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

4

dari segi manfaat, setidaknya Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

memiliki dua sisi manfaat. Pertama, membantu mengurangi sebagian beban

pengeluaran rumah tangga rawan pangan dan berpenghasilan rendah. Dan yang

kedua, untuk menyerap outlet beras petani, sehingga secara tidak langsung

mendorong penurunan kemiskinan pada tingkat produsen.

Terkait Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin), Provinsi Banten

ialah salah satu dari 34 provinsi di Indonesia yang melaksanakan Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin). Salah satu penanggulangan kemiskinan di

Provinsi Banten, ialah di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten. Berikut

merupakan tabel Pagu Alokasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

untuk kecamatan se-Kota Serang Provinsi Banten tahun 2014 dan 2015 dapat

dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.1Pagu Alokasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

per-kecamatan di Kota Serang Provinsi BantenPeriode Januari s/d Desember 2014 dan 2015

No Kecamatan Kelurahan RTM Alokasi/Bulan (Kg)

Alokasi Jan. S/DDes. 2014 dan

2015 (Kg)1 Serang 12 2.788 41.820 501.8402 Cipocok Jaya 8 1.912 28.680 344.1603 Kasemen 10 5.934 89.010 1.068.1204 Taktakan 12 1.542 23.130 277.5605 Curug 10 2.524 37.860 454.3206 Walantaka 14 2.421 36.315 435.780

Jumlah 66 17.121 256.815 3.081.780Sumber: Hasil Pengolahan Data Dinas Sosial Kota Serang, 2015.

Kecamatan Curug merupakan salah satu kecamatan yang berada diwilayah

Kota Serang Provinsi Banten. Kecamatan Curug merupakan wilayah Kota Serang

yang dipilih menjadi wilayah Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten

Page 29: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

5

(KP3B) atau wilayah administasi Provinsi Banten, akan tetapi tingkat kemiskinan

di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten setelah dihitung antara jumlah

penerima Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) dengan jumlah Kepala

Keluarga (KK) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, tingkat

kemiskinan di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten menduduki

peringkat kedua dari enam kecamatan yang berada di Kota Serang Provinsi

Banten tahun 2014 dan 2015. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1.2Persentase Rumah Tangga Miskin (RTM)

per-kecamatan di Kota Serang Provinsi Banten tahun 2014 dan 2015

No

Kecamatan Kelurahan (R T M)2014-2015

(KK) %RTMdengan KK

2014 2015 2014 20151 Kasemen 10 5.934 21.404 21.325 28% 28%2 Curug 10 2.524 11.814 11.814 21% 21%3 Walantaka 14 2.421 20.673 20.673 12% 12%4 Cipocok Jaya 8 1.912 18.975 18.975 10% 10%5 Taktakan 12 1.542 20.897 20.897 7% 7%6 Serang 12 2.788 45.211 45.211 6% 6%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Penelitian, 2016.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Kecamatan Curug

sebagai kecamatan yang wilayahnya dipilih menjadi wilayah Kawasan Pusat

Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) atau wilayah administasi Provinsi Banten,

tingkat kemiskinan di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten setelah

dihitung antara jumlah penerima Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

dengan jumlah Kepala Keluaraga (KK) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten, tingkat kemiskinan di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten

menduduki peringkat kedua dari enam kecamatan yang berada di Kota Serang

Provinsi Banten tahun 2014 dan 2015.

Page 30: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

6

Hal tersebut dapat dilihat dengan susunan sebagai berikut posisi pertama,

diduduki oleh Kecamatan Kasemen, kelurahan 10, Rumah Tangga Miskin (RTM)

tahun 2014-2015 sebesar 5.934, Kepala Keluarga (KK) tahun 2014 sebesar 21.404

dan dengan persentase 27,72%, sedangkan tahun 2015 sebesar 21.325 dan dengan

persentase 27,82%, posisi kedua diduduki oleh Kecamatan Curug, kelurahan 10,

Rumah Tangga Miskin (RTM) tahun 2014-2015 sebesar 2.524, Kepala Keluarga

(KK) tahun 2014 dan 2015 sebesar 11.814 dan dengan persentase 21,36%, posisi

ketiga diduduki oleh Kecamatan Walantaka, kelurahan 14, Rumah Tangga Miskin

(RTM) tahun 2014-2015 sebesar 2.421, Kepala Keluarga (KK) tahun 2014 dan

2015 sebesar 20.673 dan dengan persentase 11,71%, posisi keempat diduduki oleh

Kecamatan Cipocok Jaya, kelurahan 8, Rumah Tangga Miskin (RTM) tahun

2014-2015 sebesar 1.912, Kepala Keluarga (KK) tahun 2014 dan 2015 sebesar

18.975 dan dengan persentase 10,07%, posisi kelima diduduki oleh Kecamatan

Taktakan, kelurahan 12, Rumah Tangga Miskin (RTM) tahun 2014-2015 sebesar

1.542, Kepala Keluarga (KK) tahun 2014 dan 2015 sebesar 20.897 dan dengan

persentase7,37%, posisi keenam diduduki oleh Kecamatan Serang, kelurahan 12,

Rumah Tangga Miskin (RTM) tahun 2014-2015 sebesar 2.788, Kepala Keluarga

(KK) tahun 2014 dan 2015 sebesar 45.211 dan dengan persentase 6,16%.

Berdasarkan data yang diperoleh dari data Dinas Sosial Kota Serang

Provinsi Banten tahun 2014 dan 2015, Kecamatan Curug dalam penyaluran beras

dari Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) disalurkan sepuluh

kelurahan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 31: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

7

Tabel 1.3Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2014 dan 2015 diKecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten

No

Kec

amat

an C

urug

Kelurahan RTM2014 2015

1 Cipete 298 2972 Tinggar 245 2473 Kemanisan 273 2734 Curug 169 1685 Cilaku 269 2696 Pancalaksana 326 3267 Sukawana 170 1708 Sukalaksana 345 3459 Curug Manis 323 32310 Sukajaya 106 106

Jumlah 2.524 2.524Sumber: Hasil Pengolahan Data Dinas Sosial Kota Serang, 2015.

Berdasarkan tabel di atas, secara umum bahwa jumlah penerima Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015

tercatat 2.524, akan tetapi mesti jumlahnya sama Rumah Tangga Miskin (RTM)

di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015, terdapat perbedaan penerima pada

tahun 2014 dan 2015 yaitu di Kelurahan Cipete, Kelurahan Tinggar dan

Kelurahan Curug, yaitu di Kelurahan Cipete pada tahun 2014 tercatat sebesar 298

dan pada tahun 2015 tercatat sebesar 297, sedangkan Kelurahan Tinggar pada

tahun 2014 tercatat sebesar 245 dan tahun 2015 tercatat sebesar 247, lalu di

Kelurahan Curug pada tahun 2014 tercatat sebesar 169 dan tahun 2015 tercatat

sebesar 168. Sedangkan untuk Kelurahan Kemanisan, Cilaku, Pancalaksana,

Sukawana, Sukalaksana, Curug Manis dan Sukajaya dari tahun 2014 sampai 2015

jumlah penerima bantuan tidak mengalami perubahan. Berikut adalah rinciannya:

Kelurahan Kemanisan 273, Kelurahan Cilaku 269, Kelurahan Pancalaksana 326,

Page 32: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

8

Kelurahan Sukawana 170, Kelurahan Sukalaksana 345, Kelurahan Curug Manis

323, Kelurahan Sukajaya 106.

Terkait jumlah yang tertera pada tabel di atas, bahwa jumlah Rumah

Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten tahun 2014

dan 2015 tidak mengalami perubahan. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di

bawah ini.

Tabel 1.4Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2012-2015 di Kecamatan Curug KotaSerang Provinsi Banten

No

Kec

amat

anC

urug

Tahun RTM1 2012 2.6902 2013 2.5243 2014 2.5244 2015 2.524

Sumber: Hasil Pengolahan Data Dinas Sosial Kota Serang, 2015.

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah Rumah

Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten tahun 2014

dan 2015 tidak mengalami perubahan. Hanya saja pada tahun 2012 dapat dilihat

bahwa jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten tercatat 2.690 akan tetapi tahun 2013 jumlah Rumah Tangga Sasaran

Penerima Manfaat (RTS-PM) Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

mengalami perubahan menjadi 2.524 sehingga dapat disimpulkan bahwa tahun

2013 jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program

Page 33: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

9

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten berkurang sebesar 166. Akan tetapi tahun selanjutnya yakni tahun 2014

dan 2015 jumlah Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM) Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten tetap berjumlah 2.524, tetap berjumlah seperti pada tahun 2013.

Setelah observasi awal selain permasalahan di atas terdapat permasalahan-

permasalahan yang lain yang peneliti temukan ketika peneliti berada di lapangan,

terkait implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, hal tersebut diantaranya seperti:

Adanya perbedaan keterangan antara pihak kecamatan, kelurahan, dan

penerima. Berdasarkan wawancara dengan pihak kecamatan terkait implementasi

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten, berjalan dengan baik dan tidak mengalami permasalahan apapun,

baik dalam sasaran, jumlah, harga, waktu, kualitas maupun administrasi (Sumber:

Wawancara Tasjani Kasi Kesos Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten 4

Mei 2015 09:30 WIB).

Namun, berbeda dengan keterangan dari salah satu pihak kelurahan yang

berada diwilayah Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten. Berdasarkan

pihak Kelurahan Sukalaksana, mengatakan bahwa dalam implementasi Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten masih banyak mengalami permasalahan. Permasalahan tersebut

diantaranya, bahwa pendistribusian beras di titik bagi beras tersebut tidak

didistribusikan sesuai dengan data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat

Page 34: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

10

(RTS-PM), dikarenakan data rumah tangga penerima beras Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) kurang tepat sasaran. Permasalahan yang selanjutnya

ialah, pada pendistribusian beras di titik bagai tidak didistribusikan setiap bulan.

Hal tersebut disebabkan kemampuan daya beli penerima terbatas dan pengajuan

beras terhadap pihak bulog dikolektif oleh pihak kecamatan (Sumber: Wawancara

Babay Sukardi Plt. Lurah Kelurahan Sukalaksana Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten 11 Mei 2015 13:30 WIB).

Kemudian selain permasalahan-permasalahan tersebut terdapat

permasalahan lain, berdasarkan informasi dari Ibu Sunariah, selaku penerima

Proram Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2014-2015, mengatakan

bahwa beras Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2014-2015

kurang layak untuk dikonsumsi, karena beras berkutu, berbau, kotor dan berwarna

kuning (Sumber: Wawancara Sunariah warga Kelurahan Sukawana Kecamatan

Curug Kota Serang Provinsi Banten 15 Mei 2015 15:00 WIB).

Melalui permasalahan-permasalahan di atas, maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan permasalahan-permasalahan terkait implementasi Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Page 35: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

11

Banten yang telah dipaparkan pada latar belakang maka peneliti dapat

mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Data rumah tangga penerima beras Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) kurang tepat sasaran, karena ada rumah tangga yang

tidak miskin menerima beras Program Baras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) dan sebaliknya rumah tangga yang miskin yang tidak

menerima beras Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin).

2. Beras Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) kurang layak

untuk dikonsumsi, karena beras berkutu, berbau, kotor dan berwarna

kuning.

3. Beras di titik bagi tidak didistribusikan setiap bulan selama satu tahun,

hal tersebut disebabkan kemampuan daya beli penerima terbatas,

pengajuan beras terhadap pihak bulog dikolektif oleh pihak kecamatan.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah dilakukan dalam suatu penelitian agar dalam

penelitian bisa terfokus dan terpacu pada satu titik tertentu. Guna memfokuskan

penelitian maka peneliti membatasi masalah hanya pada implementasi Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten.

Page 36: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

12

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan yang telah dijabarkan di atas tersebut mengenai

permasalahan yang ada serta pembatasan masalah yang telah dibuat mengenai

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan

Curug Kota Serang Provinsi Banten, tersebut maka peneliti merumuskan masalah

sebagai berikut:

Seberapa besar implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini merupakan ingin mengetahui seberapa besar

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan

Curug Kota Serang Provinsi Banten.

1.6 Manfaat Penelitian

Harapan yang diinginkan peneliti terkait penelitian implementasi Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten, adalah sebagai berikut:

1. Manfaat secara teoritis

a. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan

kontribusi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

b. Dapat mempertajam dan mengembangkan teori-teori dunia

pendidikan.

Page 37: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

13

2. Manfaat secara praktis

Penelitian ini dapat dijadikan sebuah bahan masukan bagi aparatur

pemerintah ketika aparatur pemerintah membuat suatu

kebijakan/menjalankan sebuah program, agar aparatur pemerintah selalu

memperhitungkan ketepatan sebuah program dan menjalankan program

dengan baik.

Page 38: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

14

BAB II

KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

Menurut Dunn (2003:51), Kebijakan didefinisikan dari asal katanya.

Secara etimologis, istilah policy atau kebijakan berasal dari bahasa Yunani,

Sanksekerta dan Latin, akar kata dalam bahasa Yunani dan Sanksekerta yaitu

polis (Negara-Kota) dan pur (Kota).

Sedangkan Hogwood dan Gunn menyebutkan sepuluh penggunaan istilah

kebijakan dalam pengertian modern, diantaranya:

a. Sebagai label untuk sebuah bidang aktivitas (as a label for a field ofactivity)Contohnya: statemen umum pemerintah tentang kebijakan ekonomi,kebijakan industri, atau kebijakan hukum dan ketertiban.

b. Sebagai ekspresi tujuan umum atau aktivitas negara yang diharapkan(as expression of general purpose or desired state of affairs)Contohnya: untuk menciptakan lapangan kerja seluas mungkin ataupegembangan demokrasi melalui desentralisasi.

c. Sebagai proposal spesifik (as specific proposal)Contohnya: membatasi pemegang lahan pertanian hingga 10 hektar ataumenggratiskan pendidikan dasar.

d. Sebagai keputusan pemerintah (as decesions of government)Contohnya: keputusan kebijakan sebagaimana yang diumumkan DewanPerwakilan Rakyat atau Presiden.

e. Sebagai otorisasi formal (as formal authorization)Contohnya: tindakan-tindakan yang diambil oleh parlemen ataulembaga-lembaga pembuat kebijakan lainnya.

f. Sebagai sebuah program (as a programe)Contonya: sebagai ruang aktivitas pemerintah yang sudah didefinisikan,seperti program reformasi agrarian atau program peningkatan kesehatanperempuan.

g. Sebagai output (as output)

Page 39: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

15

Contohnya: apa yang secara aktual telah disediakan, seperti sejumlahlahan yang diredistribusikan dalam program reformasi agraria danjumlah penyewa yang terkena dampaknya.

h. Sebagai hasil (as outcome)Contohnya: apa yang secara aktual tercapai, seperti dampak terhadappendapatan petani dan standar hidup dan output agrikultural dariprogram reformasi agraria.

i. Sebagai teori atau model (as a theory or model)Contohnya: apabila kamu melakukan x maka akan terjadi y, misalnyaapabila kita meningkatkan insentif kepada industri manufaktur, makaoutput industri akan berkembang.

j. Sebagai sebuah proses (as a process)Contohnya: Sebagai sebuah proses yang panjang yang dimulai denganissues lalu bergerak melalui tujuan yang sudah di (setting), pengambilankeputusan untuk implementasi dan evaluasi. (Wicaksono, 2006:53).

Berdasarkan penjelasan di atas maka kiranya peneliti dapat menyimpulkan

bahwa kebijakan merupakan konsep dan asas yang menjadi pedoman dan dasar

rencana dalam pelaksanaan pekerjaan.

2.1.1 Pengertian Kebijakan Publik

Setelah memahami definisi kebijakan yang dikemukakan sebelumnya,

maka selanjutnya akan dijelaskan pengertian kebijakan publik menurut Eulau dan

Prewitt dalam Agustino (2008:6-7), dalam persepektif mereka mendefinisikan

kebijakan publik sebagai: “keputusan tetap’ yang dicirikan dengan konsistensi dan

pengulangan (repitisi) tingkah laku dari mereka yang membuat dan dari mereka

yang mematuhi keputusan tersebut”.

Definisi lain dikemukakan Dye dalam Agustino (2008:7), bahwa

“kebijakan publik adalah apa yang dipilih oleh pemerintah untuk dikerjakan atau

tidak dikerjakan” seperti ungkapannya dalam Subarsono (2005:2) public policy is

whatever governments choose to do or not to do.

Page 40: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

16

Sedangkan menurut Dunn dalam Wicaksono (2006:64), Kebijakan publik

ialah pola ketergantungan yang kompleks dari pilihan-pilihan kolektif yang saling

tergantung, termasuk keputusan-keputusan untuk tidak bertindak, yang dibuat

oleh badan atau kantor pemerintah.

Rose berupaya mengemukakan definisi lain dalam Agustino (2008:7),

yaitu kebijakan publik sebagai, ”sebuah rangkaian panjang dari banyak atau

sedikit kegiatan yang saling berhubungan dan memiliki konsekuensi bagi yang

berkepentingan sebagai keputusan yang berlainan”.

Widodo (2007:12) mendefinisikan kebijakan publik adalah “serangkaian

tujuan dan sasaran dari program-program pemerintah”. Kebijakan publik

merupakan suatu pilihan atau tindakan yang menghasilkan suatu keputusan yang

diambil oleh pemerintah untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu hal yang

bertujuan mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk kepentingan masyarakat.

Selain definisi di atas Hogwood dan Gunn dalam Suharto (2007:4),

menyatakan arti dari kebijakan publik sebagai seperangkat tindakan pemerintah

yang didesain untuk mencapai hasil-hasil tertentu.

Dengan definisi yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat

disimpulkan bahwa hakekat kebijakan publik merupakan keputusan yang

dilaksanakan oleh pejabat pemerintah yang berwenang untuk memecahkan

masalah yang terjadi dalam aspek-aspek kehidupan untuk kepentingan rakyat.

Page 41: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

17

2.1.2 Implementasi Kebijakan Publik

Tahap selanjutnya deskripsi teori ini akan dikemukakan definisi

implementasi kebijakan publik, setelah sebelumnya diuraikan tentang definisi

kebijakan publik. Menurut Van Meter dan Van Horn mendefinisikan

implementasi kebijakan, sebagai:

“Tindakan-tindakan yang dilakukan baik oleh individu-individu ataupejabat-pejabat atau kelompok-kelompok pemerintah yang diarahkan padatercapainya tujuan-tujuan yang telah digariskan dalam keputusankebijaksanaan (Agustino, 2008:139)”.

Sedangkan Daniel Mazmanian dan Paul Sabatier mendefinisikan

implementasi kebijakan sebagai:

“Pelaksanaan keputusan-keputusan kebijaksanaan dasar, biasanya dalambentuk undang-undang, namun dapat pula berbentuk perintah-perintahatau keputusan-keputusan eksekutif yang penting atau keputusan badanperadilan. Lazimnya, keputusan tersebut mengidentifikasikan masalahyang ingin diatasi, menyebutkan secara tegas tujuan atau sasaran yangingin dicapai, dan berbagai cara untuk menstrukturkan atau mengaturproses implementasinya (Agustino, 2008:139)”.

Berdasarkan kedua definisi di atas dapat diketahui bahwa implementasi

kebijakan suatu tindakan yang dilakukan/pelaksanaan oleh individu-individu atau

pejabat-pejabat dalam kegiatan yang diarahkan untuk mencapai tujuan dan

menghasilkan sesuatu dari kegiatan yang telah dilaksanakan.

Sehingga dari uraian di atas bisa dikatakan implementasi dapat dilihat dari

proses dan capaian tujuan berupa hasil akhir. Ini sesuai dengan yang dikemukakan

oleh Lester dan Stewart, dimana mereka mengatakan bahwa “implementasi

sebagai suatu proses dan suatu hasil (output), keberhasilan suatu implementasi

kebijakan dapat diukur dari proses & pencapaian tujuan hasil akhir (output), yaitu:

tercapai atau tidaknya tujuan-tujuan yang ingin diraih (Agustino, 2008:139)”.

Page 42: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

18

Guna melihat hasil pencapaian sebuah kebijakan yang telah dibuat, maka

harus ada suatu pengukuran. Pengukuran dari hasil kebijakan dapat diketahui dari

berbagai model implementasi yang telah banyak disampaikan oleh para ahli.

Maka untuk mendukung hal tersebut peneliti menambahkan model teori

implementasi yang dikutip dari model teori implementasi Edwards III dalam

Agustino (2012:150-153), hal tersebut dapat dilihat di bawah ini.

2.1.3 Model Teori George C. Edwards III

Model teori Agustino (2012:150-153), menjelaskan bahwa implementasi

yang dikembangkan oleh Edwards III berspektif top down (Dari Atas ke Bawah).

Edwards III menamakan model implementasi kebijakan publiknya dengan Direct

and Indirect Impact on Implementation (Implementasi Langsung dan Tidak

Langsung). Pendekatan yang diterapkan oleh Edwards III, terdapat empat

indikator yang sangat menentukan keberhasilan implementasi suatu kebijakan,

yaitu: (1) komunikasi; (2) sumber daya; (3) disposisi; dan (4) struktur birokrasi.

Gambar 2.1 Model Pendekatan Direct and Indirect Impacton Implementation George C. Edwards IIIdalam Agustino (2012:150-153)

STRUKTUR BIROKRASI

KOMUNIKASI

IMPLEMENTASI

SUMBERDAYA

DISPOSISI

Page 43: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

19

Indikator pertama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi

kebijakan, menurut George Edwards III, adalah komunikasi. Terdapat tiga

indikator yang dapat digunakan dalam mengukur keberhasilan indikator

komunikasi, yaitu:

1) Transmisi; penyaluran komunikasi yang baik akan dapatmenghasilkan suatu implementasi yang baik pula. Seringkali yangterjadi dalam penyaluran komunikasi adalah adanya salah pengertian(miskomunikasi), hal tersebut disebagiankan karena komunikasi telahmelalui beberapa tingkatan birokrasi, sehingga apa yang diharapkanterdistorsi ditengah jalan.

2) Kejelasan; komunikasi yang diterima oleh para pelaksana kebijakan(street-level-bureuacrats) haruslah jelas dan tidak membingungkan(tidak ambigu/mendua). Ketidakjelasan pesan kebijakan tidak selalumenghalangi implementasi, pada tataran tertentu, para pelaksanamembutuhkan fleksibilitas dalam melaksanakan kebijakan. Tetapipada tataran yang lain hal tersebut justru akan menyelewengkantujuan yang hendak dicapai oleh kebijakan yang telah ditetapkan.

3) Konsisitensi; perintah yang diberikan dalam pelaksanaan suatukomunikasi haruslah konsisten dan jelas (untuk diterapkan ataudijalankan). Karena jika perintah yang diberikan sering berubah-ubah,maka dapat menimbulkan kebingungan bagi pelaksana dilapangan.

Indikator kedua yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan

adalah sumber daya. Indikator sumber daya terdiri dari beberapa elemen, yaitu:

1) Staf; sumber daya utama dalam implementasi kebijakan adalah staf.Kegagalan yang sering terjadi dalam implementasi kebijakan salahsatunya disebabkan oleh karena staf yang tidak mencukupi, memadai,ataupun tidak kompeten dibidangnya. Penambahan jumlah staf danimplementor saja tidak mencukupi, tetapi diperlukan pula kecukupanstaf dengan keahlian dan kemampuan yang diperlukan (kompeten dankapabel) dalam mengimplementasikan kebijakan atau melaksanakantugas yang diinginkan oleh kebijakan itu sendiri.

2) Informasi; dalam implementasi kebijakan, informasi mempunyai duabentuk, yaitu pertama informasi yang berhubungan dengan caramelaksanakan kebijakan. Implementor harus mengetahui apa yangharus mereka lakukan disaat mereka diberi perintah untuk melakukantindakan.Kedua, informasi mengenai data kepatuhan dari para pelaksanaterhadap peraturan dan regulasi pemerintah yang telah ditetapkan.

Page 44: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

20

Implementor harus mengetahui apakah orang lain yang terlibatdidalam pelaksanaan kebijakan tersebut patuh terhadap hukum.

3) Wewenang; pada umumnya kewenangan harus bersifat formal agarperintah dapat dilaksanakan. Kewenangan merupakan otoritas ataulegitimasi bagi para pelaksana dalam melaksanakan kebijakan yangditetapkan secara politik. Ketika wewenang itu nihil, maka kekuatanpara implementor dimata publik tidak terlegitimasi, sehingga dapatmenggagalkan proses implementasi kebijakan.

4) Fasilitas; fasilitas fisik juga merupakan faktor penting dalamimplementasi kebijakan. Implementor mungkin memiliki staf yangmencukupi, mengerti apa yang dilakukannya, dan memiliki wewenanguntuk melaksanakan tugasnya, tetapi tanpa adanya fasilitas pendukung(sarana dan prasarana) maka implementasi kebijakan tersebut tidakakan berhasil.

Indikator ketiga yang mempengaruhi keberhasilan implementasi kebijakan

publik adalah disposisi. Hal-hal penting yang perlu dicermati pada indikator

disposisi, menurut George Edward III, adalah:

1) Pengangkatan birokrat; disposisi atau sikap para pelaksana akanmenimbulkan hambatan-hambatan yang nyata terhadap implementasikebijakan bila personil yang ada tidak melaksanakan kebijkan-kebijakan yang diinginkan oleh pejabat-pejabat tinggi. Karena itu,pemilihan dan pengangkatan personil pelaksana kebijakan haruslahorang-orang yang memiliki dedikasi pada kebijakan yang telahditetapkan; lebih khusus lagi bagi kepentingan warga.

2) Insentif, Edward menyatakan bahwa salah satu teknik yang disarankanuntuk mengatasi masalah kecenderungan para pelaksana adalahdengan memanipulasi insentif. Oleh karena itu, pada umumnya orangbertindak menurut kepentingan mereka sendiri, maka memanipulasiinsentif oleh para pembuat kebijakan mempengaruhi tindakan parapelaksana kebijakan. Dengan cara menambah keuntungan atau biayatertentu mungkin akan menjadi faktor pendorong yang membuat parapelaksana kebijakan melaksanakan perintah dengan baik. Hal inidilakukan sebagai upaya memenuhi kepentingan pribadi (self interest)atau organisasi.

Indikator keempat, yang mempengaruhi tingkat keberhasilan implementasi

kebijakan publik adalah struktur birokrasi.

Walaupun sumber-sumber untuk melaksanakan kebijakan tersedia,atau para pelaksana kebijakan mengetahui apa yang seharusnya dilakukan,dan mempunyai keinginan untuk melaksankan kebijakan, kemungkinan

Page 45: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

21

kebijakan tersebut tidak dapat terlaksana atau terealisasi karenaterdapatnya kelemahan dalam struktur birokrasi. Kebijakan yang begitukompleks menuntut adanya kerja sama banyak orang, ketika strukturbirokrasi tidak kondusif pada kebijakan yang tersedia, maka hal ini akanmenyebagiankan sumber daya-sumber daya menjadi tidak efektif danmenghambat jalannya kebijakan. Birokrasi sebagai pelaksana sebuahkebijakan harus dapat mendukung kebijakan yang telah diputuskan secarapolitik dengan jalan melakukan koordinasi dengan baik.

Berdasarkan penjelasan di atas bahwa dalam mengimplementasikan

kebijakan sangat dipengaruhi oleh adanya komunikasi yang jelas, baik antar

individu maupun lembaga, sumber daya yang digunakan, serta perilaku dari para

implementornya. Dan akhirnya akan menghasilkan struktur birokrasi yang tidak

berbelit-belit.

2.1.4 Program Raskin

Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kementrian

Koordinator Kesejahteraan Rakyat tahun 2013. Bahwa Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin), merupakan salah satu program penanggulangan

kemiskinan kluster I, yaitu adalah program bantuan sosial berbasis keluarga.

Tujuan utama dari Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

membantu masyarakat miskin dalam mengurangi sebagian beban pengeluaran

akan pemenuhan kebutuahan pangan hidupnya. Tingkat keberhasilan Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) diukur berdasarkan pencapaian indikator 6

Tepat (6T), yaitu:

1. Tepat sasaran,2. Tepat jumlah,3. Tepat harga,4. Tepat waktu,5. Tepat kualitas,

Page 46: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

22

6. Tepat administrasi.

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) setidaknya memiliki dua

sisi manfaat, yakni pertama, membantu mengurangi sebagian beban pengeluaran

Rumah Tangga Miskin (RTM), dan yang kedua, menyerap outlet beras petani,

sehingga secara tidak langsung mendorong penurunan kemiskinan pada tingkat

produsen.

Berdasarkan Pedoman umum raskin tahun 2014, dasar hukum peraturan

perundang-undangan yang menjadi landasan implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) sebagai berikut:

1. Undang-Undang No. 8 tahun 1985, tentang Organisasi Masyarakat.2. Undang-Undang No. 18 tahun 1986, tentang pelaksanaan Undang-

Undang No. 8 tahun 1985.3. Undang-Undang No. 19 tahun 2003, tentang Badan Usaha Milik

Negara (BUMN).4. Undang-Undang 32 tahun 2004, tentang Pemerintah Daerah.5. Undang-Undang No. 18 tahun 2012, tentang Pangan.6. Undang-Undang No. 23 tahun 2013, tentang Anggaran Pendapatan

dan Belanja Negara (APBN).7. Peraturan Pemerintah No. 68 tahun 2002, tentang Ketahanan Pangan.8. Peraturan Pemerintah No. 7 tahun 2003, tentang Pendirian Perusahaan

Umum (BULOG).9. Peraturan Pemerintah No. 58 tahun 2005, tentang Pengelolaan

Keuangan Negara.10. Peraturan Pemerintah No. 38 tahun 2007, tentang Pembagian Urusan

Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi danPemerintahan Daerah Kabupaten/Kota.

11. Praturan Pemerintah No. 60 tahun 2008, tentang Sistem PengendalianIntern Pemerintah (SPIP).

12. Peraturan Presiden RI No. 15 tahun 2010, tentang PercepatanPenanggulangan Kemiskinan.

13. Peraturan Presiden RI tentang Rencana Kerja Pemerintah tahun 2014.14. Inpres No. 3 tahun 2012, tentang Kebijakan Pengadaan Gabah/Beras

dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah.15. Permendagri No. 21 tahun 2011, tentang Perubahan atas Peraturan

Menteri Dalam Negeri No. 13 tahun 2006, tentang PedomanPengelolaan Keuangan Daerah.

Page 47: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

23

16. Permenkeu tentang Penunjukan Kementerian Sosial sebagai KuasaPengguna Anggaran (KPA) Program Raskin.

17. Kepmenko Kesra No. 57 tahun 2012, tentang Tim Koordinasi RaskinPusat.

18. Intruksi Mendagri No. 541/3150/SJ tahun 2013, tentang PelaksanaanPembagian Kartu Perlindungan Sosial (KPS) dan PenangananPengaduan Masyarakat.

19. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 900/2634/SJ tahun 2013,tentang Pengalokasian Biaya Penyaluran Raskin dari Titik Distribusike Titik Bagi.

Berdasarkan pedoman umum raskin tahun 2015, bahwa beras yang

disubsidi dan diberikan oleh Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-

PM) adalah beras yang mengutamakan beras dari hasil petani dalam negeri,

dengan kualitas beras medium dan Harga Tembus Beras Rumah Tangga Miskin

(HTR) 1.600/kg, dari Titik Distribusi (TD). Selain itu kemasan Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) juga mempunyai dua kemasan yang pertama, mulai dari

kemasan 15 kg dan yang kedua, berukuran 50 kg dengan alokasi sebanyak 15

kg/RTS/bulan. Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) disalurkan setiap bulan

selama 12 bulan, selain itu juga beras yang dibagikan oleh Rumah Tangga Sasarn

(RTS) adalah beras yang berasal dari gudang Badan Urusan Logistik (Bulog).

Masyarakat yang wajib menerima beras bersubsidi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin), hanya masyarakat yang rawan pangan dan

berpenghasilan rendah, yang ditandai dengan kepemilikan Kartu Perlindungan

Sosial (KPS). Penetapan Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

ditetapkan berdasarkan data yang diterbitkan Basis Data Terpadu (BDT), yang

telah diterbitkan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dan telah dikelola oleh Tim

Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), dan telah

Page 48: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

24

dimuktahirkan berdasarkan Musyawarah Desa (Mudes) atau Musyawarah

Kelurahan (Muskel).

Berdasarkan pemaparan di atas, bahwa Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin). salah satu langkah pemerintah dalam menanggulangi

kemiskinan di Indonesia untuk membantu masyarakan miskin di Indonesia agar

masyarakat miskin Indonesia tercukupi kebutuhan pangannya.

2.2 Penelitian Terdahulu

Pertama, kajian penelitian terdahulu sebelumnya pernah dilakukan oleh

peneliti bernama Rt. Nina Maryana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Jurusan

Ilmu Administrasi Negara, Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, tahun 2010.

Dengan judul “Implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang tahun 2010”.

Pendekatan penelitian kualitatif. Teori implementasi kebijakan yang digunakan

Merille S Grindle, teknik pengumpulan data melau observasi, studi dokumen dan

wawancara.

Persamaan penelitian dengan penelitian ini sama-sama membahas tentang

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin). Sedangkan

perbedaan penelitian dengan penelitian ini adalah pada metode pendekatannya.

Jika penelitian Rt. Nina Maryana menggunakan pendekatan kualitatif sedangkan

penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif.

Adapun hasil penelitian Rt. Nina Maryana mengatakan bahwa

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kelurahan

Page 49: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

25

Kabayan Kecamatan Pandeglang Kabupaten Pandeglang tahun 2010, belum

berjalan dengan baik. Karena pendistribusian beras di Kelurahan Kabayan tahun

2010 terhambat. Hal tersebut disebabkan karena pendistribusian tersedat. Tujuan

penelitian guna mengetahui sejauhmana implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kelurahan Kabayan Kecamatan Pandeglang

Kabupaten Padeglang pada tahun 2010. Dan juga untuk mengetahui faktor

pendukung dan penghambat. Keritik terhadap hasil penelitian Rt. Nina Maryana

terkait karya tulis, bahwa penyusunan karya tulis masih belum konsisten dalam

penulisan.

Kedua, kajian penelitian dilakukan oleh Mariam Musawa, Universitas

Diponogoro, Program Pascasarjana, Program studi Magister Ilmu Administrasi

tahun 2009. Dengan judul Studi Implementasi Program Beras Miskin (Raskin)

diwilayah Kelurahan Gajahmungkur Kecamatan Gajahmungkur Kota Semarang

tahun 2009. Metode pendekatan yang digunakan kualitatif. Teori implementasi

kebijakan yang digunakan Merille S Grindle. Persamaan penelitian ialah sama-

sama meneliti implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin).

Perbedaan dalam penlitan Mariam Musawa penelitian Mariam Musawa

membahas bagaimana mempelajari implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin). Sedangkan penelitian ini untuk mengukur seberapa basar

implementasi Program.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa waktu yang terbatas pada saat tahap

perencanaan menyebabkan implementasi Program terkesan “dipaksakan”. Dan

dalam pentargetan ditemui adanya kesalahan sasaran (mistargeting) meskipun

Page 50: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

26

dalam tingkat yang relatif rendah. Hal ini terindikasi dari adanya rumah tangga

tidak miskin yang menjadi penerima Program (leakage) dan rumah tangga miskin

tidak menjadi penerima (undercoverage).

Sedangkan tujuan penelitian guana mendeskripsikan distribusi

implementasi Program di Kelurahan Gajahmungkur Kota Semarang, dan

mempetakan kendala-kedala yang dialami. Dan menyarankan upaya pengelolaan

implementasi Program diwilayah Kelurahan Gajahmungkur Kecamatan

Gajahmungkur Kota Semarang ke depan yang lebih baik. Keritik bahwa dalam

penyusunan karya tulis masih belum konsisten dalam penulisan, dan terlalu

berbelit-belit tidak langsung mengerucut pada pokok permasalah yang akan

diteliti.

2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Terkait penelitian implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ini, bertujuan guna

mengetahui seberapa besar implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, adapun permasalahan

yang ada dalam implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten adalah:

1. Data rumah tangga penerima beras Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) kurang tepat sasaran, karena ada rumah tangga yang

tidak miskin menerima beras Program Baras Rumah Tangga Miskin

Page 51: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

27

(Raskin) dan sebaliknya rumah tangga yang miskin yang tidak

menerima beras Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin).

2. Beras Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) kurang layak

untuk dikonsumsi, karena beras berkutu, berbau, kotor dan berwarna

kuning.

3. Beras di titik bagi tidak didistribusikan setiap bulan selama satu tahun,

hal tersebut disebabkan kemampuan daya beli penerima terbatas,

pengajuan beras terhadap pihak bulog dikolektif oleh pihak kecamatan.

Berdasarkan permasalahan tersebut guna menilai implementasi dari

program tersebut, maka peneliti menerapkan teori yang dianjurkan oleh George C.

Edwards III, bahwa implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat indikator,

yakni: (1) komunikasi; (2) sumber daya; (3) disposisi; dan (4) struktur birokrasi.

Gambar 2.2 Model Pendekatan Direct and Indirect Impact onImplementation George C. Edwards III dalamAgustino (2012:150-153)

Indikator pertama yang mempengaruhi keberhasilan implementasi

kebijakan, menurut George Edwards III, adalah komunikasi. Terdapat tiga

indikator yang dapat digunakan dalam mengukur keberhasilan indikator

komunikasi, yaitu:

STRUKTUR BIROKRASI

KOMUNIKASI

IMPLEMENTASI

SUMBERDAYA

DISPOSISI

Page 52: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

28

1) Transmisi, ialah sebuah langkah pasti yang harus dilakukan baik oleh

pembuat kebijakan maupun oleh pelaksana kebijakan dalam hal ini

aparatur pemerintah dalam tataran terendah, terkait dalam melakukan

komunikasi terhadap sasaran kebijakan/masyarakat penerima Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug. Hal ini

mengapa sangat penting dilakukan dikarenakan sering kali terjadi

salah pengertian dalam penyaluran komunikasi atau (miskomunikasi),

disebabkan komunikasi telah melalui beberapa tingkatan.

2) Kejelasan, dalam poin ini dapat diartikan bahwa setiap sosialisasi

kebijakan yang dilakukan oleh pihak pembuat kebijakan kepada pihak

pelaksana kebijakan/aparatur pemerintah pada tataran terendah dan

terhadap sasaran kebijakan/masyarakat penerima Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, haruslah

tersampaikan dengan jelas dan logis. Hali ini mengapa sangat penting

diperhatikan bertujuan agar dalam setiap pelaksanaan kebijakan dapat

terimplementasi dengan baik dan benar.

3) Konsistensi, maksud dari konsistensi ialah bahwa setiap perintah

ataupun sosialisasi dalam suatu komunikasi terhadap sosialisasi

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug, haruslah tersampaikan dengan konsisten dan jelas.

Hal ini dihawatirkan jika perintah ataupun sosialisasi yang

dikomunikasikan terhadap pembuat kebijakan kepada pelaksana

kebijakan/pemerintah dan sasaran kebijakan/masyarakat penerima

Page 53: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

29

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug,

tidak tersampaikan dengan konsisten dan jelas maka dapat

menimbulkan kebingungan dan kekliruan bagi pelaksana kebijakan

dan sasaran kebijakan hingga akhirnya akan menimbulkan sebuah

proses implementasi yang tidak berjalan dengan baik.

Indikator kedua yang mempengaruhi keberhasilan suatu kebijakan

implementasi suatu kebijakan adalah sumber daya. Indikator sumber daya terdiri

dari beberapa elemen, yaitu:

1) Staf, terkait implementasi sebuah kebijakan ujung tombak dalam suatu

implementasi kebijakan adalah sumber daya manusia atau staf

pelaksana/aparatur pemerintah kelurahan sampai aparatur yang

terendah. Dalam hal ini adalah jika suatu program kebijakan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug yang diberikan terhadap pembuat kebijakan tidak

mempunyai staf pelaksana yang memadai ataupun tidak kompeten

dibidangnya maka dalam implementasi kebijakan program yang

diberikan terhadap pembuat kebijakan tidak akan berjalan dengan baik

dan tidak tercapai sesuai yang telah dinginkan.

2) Informasi, pengertian dari informasi dalam implementasi kebijakan

yang dimaksud oleh Edwards III, ialah:

1. Cara melaksanakan kebijakan, maksudnya adalah bahwa aparat

pemerintah atau aparatur kelurahan dan aparatur pemerintah

terendah yang melaksanakan implementasi Program Beras Rumah

Page 54: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

30

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, haruslah memahami

strategi kerja yang harus mereka lakukan terkait menjalankan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug.

2. Informasi tentang kepatuhan dari para pelaksana terhadap

regulasi/peratuaran, maksudnya adalah bahwa aparatur kelurahan

mengetahui bahwa staf pelaksana dan rukun tetangga dan rukun

warga yang mereka perintahkan untuk mengimplementsikan dan

mengawal proses berjalannya implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug tersebut menjalankan

program tersebut dengan baik dan mematuhi peraturan yang sudah

ditentukan sesuai apa yang telah disosialisasikan terhadap sasaran

kebijakan/masyarakat penerima Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug.

3) Wewenang, maksud dari pada wewenang pada teori Edwards III ini

ialah, bahwa implementator/staf pelaksana yang diperintahkan oleh

aparatur kelurahan untuk menjalankan tugas pendistribusian bantuan

terhadap sasaran kebijakan/masyarakat penerima Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, sudah sesuai

dengan peraturan terkait implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug yang telah ditentukan.

4) Fasilitas, yang dimaksud dalam teori Edwards III terkait dengan

fasilitas ialah, bahwa pihak implementator/staf kelurahan yang

Page 55: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

31

diperintahkan oleh pihak aparatur kelurahan yang menjalankan tugas

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug, memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh aparatur kelurahan, seperti sepeda motor dan balai kelurahan.

Indikator ketiga yang mempengaruhi tingkat keberhasilan implementasi

kebijakan publik adalah disposisi. Hal-hal penting yang perlu dicermati pada

indikator disposisi, menurut George Edward III, adalah:

1) Pengangkatan birokrat, maksud dari pengangkat birokrat ialah bahwa

sumber daya manusia yang dipilih menjadi implementator

implementasi kebijakan Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug yang ditentukan oleh aparatur kelurahan

haruslah yang mempunyai responsibilitas/pertanggung jawaban yang

tinggi terhadap tugasnya dalam menjalankan implementasi Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug.

2) Insentif, pengertian dari insentif ialah bahwa implementator haruslah

mendapatkan keuntungan sebagai faktor pendorong atau motivasi

agar pelaksana kebijakan melaksanankan tugas dengan baik terkait

dengan implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

di Kecamatan Curug. Hingga akhirnya implementator bisa

menjalankan tugasnya dengan baik berdasarkan peraturan yang telah

ditentukan.

Indikator keempat, yang mempengaruhi tingkat keberhasilan implementasi

kebijakan publik adalah struktur birokrasi. Maksud dari struktur birokrasi yang

Page 56: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

32

terdiri dari teori Edwards III ialah, bahwa pihak pelaksana

kebijakan/implementator yang berperan dalam mendukung sebuah kebijakan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan

Curug harus melakukan koordinsai secara insentif melalui beberapa

stakeholder/pihak terkait dengan baik agar terciptanya impelementasi Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug dengan baik.

Maka selanjutnya dengan memperhatikan teori yang telah dikemukakan

oleh George C. Edwards III tersebut diharapkan akan dapat menghasilkan suatu

implementasi program yang berkualitas sehingga akan menghasilkan

implementasi program yang baik. Adapun untuk mempermudah pemahaman alur

berpikir peneliti, maka peneliti menggambarkan kerangka pemikiran penelitian

sebagai berikut:

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian

Implementasi Program Raskin di Kecamatan Curug

1. Data rumah tangga penerima beras Program Beras Rumah TanggaMiskin (Raskin) kurang tepat sasaran, karena ada rumah tangga yangtidak miskin menerima beras Program Baras Rumah Tangga Miskin(Raskin) dan sebaliknya rumah tangga yang miskin yang tidakmenerima beras Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin).

2. Beras Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) kurang layakuntuk dikonsumsi, karena beras berkutu, berbau, kotor dan berwarnakuning.

3. Beras di titik bagi tidak didistribusikan setiap bulan selama satu tahun,hal tersebut disebabkan kemampuan daya beli penerima terbatas,pengajuan beras terhadap pihak bulog dikolektif oleh pihak kecamatan.

1. Komunikasi,2. Sumber daya,3. Disposisi,4. Struktur Birokrasi.George C. Edwards III(Agustino,2012:150-153)

Seberapa besar implementasi ProgramRaskin di Kecamatan Curug.

Peningkatan kesejahteraan panganmasyarakat miskin

Page 57: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

33

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian di atas maka dibuat hipotesis

dari penelitian. Menurut Sugiyono (2013:64) mengatakan bahwa hipotesis

merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana

rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.

Sedangkan dalam hipotesis ini digunakan hipotesis deskriptif, masih dikemukakan

oleh Sugiyono (2013:67), bahwa hipotesis deskriptif merupakan jawaban

sementara terhadap masalah deskriptif, yaitu yang berkenaan dengan variabel

mandiri. Dalam penelitian ini terdapat dua hipotesis, yaitu sebagai berikut:

Ho : Implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dikatakan baik

apabila ≥ 65%

Ha : Implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dikatakan

kurang baik apabila < 65%

Berdasarkan kerangka pemikiran penelitian tersebut maka peneliti

mentukan hipotesis sementara dalam penelitian ini, yaitu:

“Implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dikatakan kurang baik apabila <

65%”.

Page 58: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

34

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan dan Metode Penelitian

Mengenai penelitian implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ini, metode yang

digunakan oleh peneliti adalah menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

desain deskriptif, yaitu pencarian fakta dengan interpretasi tepat (Najir, 2014:43)

atau dengan kata lain menggambarkan secara detail tentang fenomena-fenomena

atau fakta yang terjadi di lapangan.

Menurut Whitney (1960) dalam Najir (2014:43) metode deskriptif adalah

metode pencarian fakta dengan interpretasi tepat. Penelitian deskriptif

mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat serta tatacara yang berlaku

dalam masyarakat dan situasi-situasi tertentu yang sedang berlangsung dari suatu

fenomena.

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian bertujuan agar dalam suatu penelitian, penelitian

tersebut bisa lebih terstruktur dan sistematis. Maka dalam hal ini agar penelitian

bisa lebih terstruktur dan sistematis untuk itu ruang lingkup penelitian dibatasi

dan difokuskan pada implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten.

Page 59: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

35

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) ini, dilakukan di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten. Alasan

peneliti melakukan penelitian di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten,

dikarenakan Kecamatan Curug yang wilayahnya merupakan wilayah yang dipilih

menjadi wilayah Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B)/wilayah

pusat administrasi Provinsi Banten, akan tetapi tingkat kemiskinan di Kecamatan

Curug Kota Serang Provinsi Banten setelah dihitung antara jumlah penerima

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) dengan jumlah Kepala Keluaraga

(KK) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, tingkat kemiskinan di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten menduduki peringkat kedua dari

enam kecamatan yang berada di Kota Serang Provinsi Banten tahun 2014 dan

2015.

Selanjutnya mengapa peneliti memilih judul Implementasi Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin), dikarenakan peneliti ingin mengetahui seberapa

besar keseriusan pemerintah terhadap ketahanan pangan masyarakat, khususnya

masyarakan miskin yang sebelumnya telah diinstruksikan oleh Presiden tentang

Kebijakan Perberasan Nasional Nomor 3 Tahun 2012. Dan mempunyai misi

memprioritaskan ketahanan pangan penduduk Indonesia yang sebelumnya

pemerintah telah menjanjikan bersama dunia internasional yaitu, Universal

Declaration of Human Right 1948 (Deklarasi Hak Azasi Manusia se-Dunia 1948),

Rome Declaration on World Food Security and World Food Summit 1996

(Deklarasi Roma tentang Ketahanan Pangan Dunia dan Konfrensi Tingkat Tinggi

Page 60: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

36

Dunia 1996), dan Millennium Development Goals (MDGs) (Tujuan Pembangunan

Melenium) yang dalam isinya mentargetkan bahwa pada tahun 2015 setiap negara

termasuk Indonesia telah sepakat untuk menurunkan kemiskinan dan kelaparan

sampai separuhnya.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Terkait definisi konsep penelitian, penelitian implementasi Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten ini. Model teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah, teori

implementasi kebijakan dari George C. Edwards III, dalam pandangan Edwards

III (Agustino, 2012:150-153), implementasi kebijakan dipengaruhi oleh empat

indikator, yakni:

1. Komunikasi,

2. Sumber daya,

3. Disposisi,

4. Struktur birokrasi.

Berdasarkan empat indikator kebijakan publik yang disebutkan di atas,

dianggap lebih tepat dan rasional dalam menjawab permasalahan-permasalahan

yang ada.

Page 61: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

37

3.4.2 Definisi Operasional Variabel

Terkait penelitian implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ini, teori yang

digunakan dalam penelitian ini adalah model teori implementasi kebijakan dari

George C. Edwards III, berikut adalah rincian dari indikator dan dimensi yang

digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3.1Operasional Variabel Penelitian

Variabel Indikator Dimensi No Item

Impl

emen

tasi

Pro

gram

Ber

asR

umah

Tan

gga

Mis

kin

(Ras

kin)

di K

ecam

atan

Cur

ugK

ota

Ser

ang

Pro

vins

i Ban

ten Komunikasi Transmisi 1,2

Kejelasan 3Konsistensi 4

Sumber Daya Staff 5Informasi 6,7Wewenang 8Fasilitas 9,10

Disposisi Pengangkatan Birokrat 11Insentif 12

Struktur Birokrasi SOP 13Fragmentasi 14

Sumber: Peneliti, 2015.

3.5 Instrumen Penelitian

Kegiatan penelitian adalah melakukan pengukuran terhadap fenomena

sosial maupun alam. Penelitian adalah kegiatan mengukur fenomena yang terjadi,

maka dalam penelitian perlu ada yang menjadi alat ukur, alat ukur dalam

penelitian adalah instrument, instrument penelitian adalah alat ukur dalam

penelitian (Sugiyono, 2011: 148).

Instrumen yang digunakan dalam penelitian implementasi Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Page 62: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

38

Banten ini berbentuk kuesioner, sedangkan alat yang digunakan untuk pengukuran

jawaban dari para responden peneliti menggunakan alat pengukuran skala likert.

Dengan skala likert, maka variabel yang diukur akan dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan titik tolak untuk penyusun item-

item instrument dalam bentuk peryataan (Sugiyono, 2011:134). Jawaban setiap

item instrument memiliki tingkatan nilai dari sangat positif sampai sangat negatif

maupun sebaliknya dari sangat negatif samapai sangat positif. Dan untuk

keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban dari setiap item instrument diberi

skor, sebagai berikut:

Tabel 3.2Keterangan Skor Tiap Indikator

Menurut Skala Likert

SKOR KATEGORI4 Sangat setuju3 Setuju2 Tidak setuju1 Sangat tidak setuju

Sumber: Sugiyono, 2011:134.

Selanjutnya dalam penelitian ini, selain menggunakan kuesioner, untuk

memperoleh data, peneliti juga menggunakan cara yang lain untuk

mengumpulkan data. Berikut cara-cara yang digunakan:

1. Library Research atau studi kepustakaan, yaitu dengan membaca,

mempelajari, mengutip isi bacaan buku-buku dari para pemerintahan,

jurnal maupun modul yang secara langsung berhubungan dengan topik

permasalahan yang sedang diteliti.

2. Wawancara, hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran awal

mengenai permasalahan yang ada dilokasi penelitian.

Page 63: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

39

3. Observasi ialah teknik pengumpulan data dengan cara pengamatan

secara langsung terhadap objek yang diteliti.

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti

untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2011:117). Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi ialah Rumah Tangga Sasaran Penerima

Manfaat (RTS-PM) dari Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten.

Berdasarkan data jumlah Rumah Tangga Miskin (RTM) tahun 2014 dan

2015 yang diperoleh dari Dinas Sosial Kota Serang, jumlah populasi dalam

penelitian implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ini berjumlah 2.524.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2011:118). Sedangkan untuk pengalokasian sampel dalam

penelitian implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provisni Banten, ditentukan berdasarkan

pertimbangan rumus slovin sebagaimana yang telah dikutip dari (Tukiran

Taniredja, 2011:38) ialah sebagai berikut:

Page 64: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

40

Keterangan:

Apabila diketahui jumlah dari populasi Rumah Tangga Sasaran Penerima

Manfaat (RTS-PM) dari Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten sebesar 2.524, maka kelayakan

sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Berdasarkan hasil perhitungan rumus slovin dengan kelonggaran sampel

5% dapat diketahui bahwa jumlah sampel dalam penelitian ini sebesar 345

sampel. Selanjutnya teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini ialah

dengan menggunakan teknik proportional area random sampling, yang mana

sampel dalam penelitian dihitung dari ketentuan besaran sampel atas besaran

populasi. Dalam hal ini mengapa dikatakan proportional area random sampling

dikarenakan populasi terdiri dari sub populasi yang tidak homogen, dan tiap-tiap

n = ( )

n = ( , )n = ,n = 345

n = jumlah sampel yang dicari.

N = jumlah populasi.

d = nilai presisi yang digunakan 5%.

1 = konstanta.

Page 65: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

41

populasi akan diwakili sesuai dengan proporsinya. Pada dasarnya pengambilan

sampel dari tiap-tiap sub populasi, dengan menghitung besar kecil dari sub

populasi. Sehingga jumlah sampel yang akan diambil akan menghasilkan sampel

yang refresentatif. Berikut ini adalah tabel jumlah sampel yang terdiri dari sepuluh

kelurahan yang berada diwilayah Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten

dapat dilihat di bawah ini.

Tabel 3.3Jumlah Sampel di Kecamatan Curug

Berdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kelurahan Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Cipete 298 298/2.524 x 100% x 345 40,73 412 Tinggar 245 245/2.524 x 100% x 345 33,48 333 Kemanisan 273 273/2.524 x 100% x 345 37,31 374 Curug 169 169/2.524 x 100% x 345 23,10 235 Cilaku 269 269/2.524 x 100% x 345 36,76 376 Pancalaksana 326 326/2.524 x 100% x 345 44,56 457 Sukawana 170 170/2.524 x 100% x 345 23,23 238 Sukalaksana 345 345/2.524 x 100% x 345 47,15 479 Curug Manis 323 323/2.524 x 100% x 345 44,15 4410 Sukajaya 106 106/2.524 x 100% x 345 14,58 15

Jumlah ∑ 2.524 ∑ 345Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Dikarenakan teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik

proportional area random sampling maka selanjutnya akan dipaparkan

perhitungan jumlah sampel setiap kampung yang tersebar pada sepuluh kelurahan,

hal tersebut agar mempermudah dalam mengetahui jumlah sampel setiap

kampungnya. Dengan menggunakan teknik yang sama yaitu menggunakan teknik

proportional area random sampling maka, berikut ini adalah tabel perhitungan

Page 66: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

42

sampel setiap kampung yang tersebar pada sepuluh kelurahan, dapat dilihat di

bawah ini:

Tabel 3.4Jumlah Sampel

setiap kampung di Kelurahan Curug ManisBerdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Curug 24 24/323x100%x44 3,26 32 Cisangku 31 31/323x100%x44 4,22 43 Ciwatek 18 18/323x100%x44 2,45 24 Derangong 29 29/323x100%x44 3,95 45 Kerasikan Calung 13 13/323x100%x44 1,77 26 Kerasikan Masjid 19 19/323x100%x44 2,58 37 Kerasikan 19 19/323x100%x44 2,58 38 Kerasikan Tonjol 14 14/323x100%x44 1,90 29 Ketileng 1 1/323x100%x44 0,13 010 Kerasikan Sebrang 1 1/323x100%x44 0,13 011 Masigit 14 14/323x100%x44 1,90 212 Manding Jalu 8 8/323x100%x44 1,08 113 Nangka Bugang 11 11/323x100%x44 1,49 114 Pagedangan 18 18/323x100%x44 2,45 215 Sibuta 4 4/323x100%x44 0,54 116 Sikebon 12 12/323x100%x44 1,63 217 Sogata 19 19/323x100%x44 2,58 318 Tambulatan 32 32/323x100%x44 4,35 419 Bojong 13 13/323x100%x44 1,77 220 Ciwatek Pasir 16 16/323x100%x44 2.17 2

21 Mayangka 7 7/323x100%x44 0,95 1

Jumlah ∑ 323 ∑ 44Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Page 67: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

43

Tabel 3.5Jumlah Sampel

setiap kampung di Kelurahan KemanisanBerdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Kalitanjung 22 22/273x100%x37 2,98 32 Cideheng Kidul 25 25/273x100%x37 3,38 33 Cideheng Lor 34 34/273x100%x37 4,60 54 Jagabaya 23 23/273x100%x37 3,11 35 Kedongkelan 13 13/273x100%x37 1,76 26 Kelampitan 9 9/273x100%x37 1,21 17 Kubang Kidul 14 14/273x100%x37 1,89 28 Kedayon 18 18/273x100%x37 2,43 29 Sarongge 54 54/273x100%x37 7,31 710 Waru Kidul 12 12/273x100%x37 1,62 211 Tonggoh 13 13/273x100%x37 1,76 212 Kubang Lor 15 15/273x100%x37 2,03 213 Cideheng Tengah 5 5/273x100%x37 0,67 114 Waru Lor 16 16/273x100%x37 2,16 2

Jumlah ∑ 273 ∑37Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Tabel 3.6Jumlah Sampel

setiap kampung di Kelurahan CipeteBerdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Catih 32 32/298x100%x41 4,50 52 Babakan 11 11/298x100%x41 1,51 23 Buah 18 18/298x100%x41 2,47 24 Bunyuh 24 24/298x100%x41 3,30 35 Dahu Tanjak 23 23/298x100%x41 3,16 36 Dangdur 4 4/298x100%x41 0,55 17 Gandaraha 65 65/298x100%x41 8,94 98 Jeruk 15 15/298x100%x41 2,06 29 Kedaung 14 14/298x100%x41 1,92 210 Sandiang 38 38/298x100%x41 5,22 511 Dahu lebak 17 17/298x100%x41 2,33 212 Serdang 20 20/298x100%x41 2,75 313 Longsir 17 17/298x100%x41 2,33 2

Jumlah ∑ 298 ∑ 41Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Page 68: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

44

Tabel 3.7Jumlah Sampel

setiap kampung di Kelurahan SukawanaBerdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Andamui Jombang 14 14/170x100%x23 1.89 22 Andamui Tengah 14 14/170x100%x23 1.89 23 Kemanisan 34 34/170x100%x23 4.6 44 Purut Jawa 19 19/170x100%x23 2.57 35 Purut 28 28/170x100%x23 3.78 46 Sudimara 22 22/170x100%x23 2.97 37 Andamui Masjid 20 20/170x100%x23 2.70 38 Ciwengker 9 9/170x100%x23 1.21 19 Koper 10 10/170x100%x23 1.35 1

Jumlah ∑ 170 ∑ 23Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Tabel 3.8Jumlah Sampel

setiap kampung di Kelurahan TinggarBerdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Cidadap Pengasinan 12 12/245x100%x33 1,61 22 Cidadap 92 92/245x100%x33 12,50 133 Ciemas 7 7/245x100%x33 0,94 14 Cikoneng 23 23/245x100%x33 3,09 35 Gowok 21 21/245x100%x33 2,82 36 Kareo Singapadu 17 17/245x100%x33 2,28 27 Jengkol 3 3/245x100%x33 0,40 08 Malangnengah 3 3/245x100%x33 0,40 09 Singapadu 31 31/245x100%x33 4,17 410 Cipelah 17 17/245x100%x33 2,28 211 Mengger 19 19/245x100%x33 2,55 3

Jumlah ∑ 245 33Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Page 69: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

45

Tabel 3.9Jumlah Sampel

setiap kampung di Kelurahan CurugBerdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Limpar 10 10/169x100%x23 1,36 12 Bengkeng Lebak 10 10/169x100%x23 1,36 13 Bengkeng Masjid 9 9/169x100%x23 1,22 14 Cigemuk 14 14/169x100%x23 1,90 25 Cipecung 33 33/169x100%x23 4,49 46 Ciwantek 20 20/169x100%x23 2,72 37 Kembang 5 5/169x100%x23 0,68 18 Salila 12 12/169x100%x23 1,63 29 Bojong Salam 39 39/169x100%x23 5,30 510 Rancayomas 11 11/169x100%x23 1,50 211 Bengkeng Umbul 6 6/169x100%x23 0,81 1

Jumlah ∑ 169 23Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Tabel 3.10Jumlah Sampel setiap kampung di Kelurahan Sukalaksana

Berdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Ciemas 24 24/345x100%x47 3,26 32 Cikasir 17 17/345x100%x47 2,31 23 Cipete Langgar 34 34/345x100%x47 4,63 54 Cipete Umbul 33 33/345x100%x47 4,50 55 Jagaraksa 20 20/345x100%x47 2,72 36 Kaningan Duet 17 17/345x100%x47 2,31 27 Kaningan Cipiit 18 18/345x100%x47 2,45 28 Kaningan Kidul 24 24/345x100%x47 3,26 39 Kaningan Masjid 27 27/345x100%x47 3,67 410 Mamengger 19 19/345x100%x47 2,58 311 Parigi 30 30/345x100%x47 4,08 412 Pasar Tinggar 25 25/345x100%x47 3,40 313 Tinggar Baru 9 9/345x100%x47 1,22 114 Tinggar Jalan 17 17/345x100%x47 2,31 215 Tinggar Lebak 19 19/345x100%x47 2,58 316 Tinggar Masjid 12 12/345x100%x47 1,63 2

Jumlah ∑ 345 ∑ 47Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Page 70: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

46

Tabel 3.11Jumlah Sampel

setiap kampung di Kelurahan CilakuBerdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Jemaka Keletak 24 24/269x100%x37 3,30 32 Korem Cilaku 2 2/269x100%x37 0,27 03 Boru Baros 12 12/269x100%x37 1,65 24 Boru Masjid 18 18/269x100%x37 2,47 25 Cibunyuh 48 48/269x100%x37 6,60 76 Cicae 27 27/269x100%x37 3,71 47 Jemaka Masjid 46 46/269x100%x37 6,32 68 Pamaraian 22 22/269x100%x37 3,02 39 Cibetung 13 13/269x100%x37 1,78 210 Kaduciung 20 20/269x100%x37 2,75 311 Timbang 26 26/269x100%x37 3,57 412 Jemaka Kedawung 11 11/269x100%x37 1,49 1

Jumlah ∑ 269 ∑ 37Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Tabel 3.12Jumlah Sampel

setiap kampung di Kelurahan PancalaksanaBerdasarkan Data Populasi Tahun 2015

No Kampung Populasi Perhitungan Hasil Hasilakhir

1 Bojot Masjid 14 14/326x100%x45 1,93 22 Bojot 26 26/326x100%x45 3,58 43 Bojot Tengah 19 19/326x100%x45 2,62 34 Cibeo 21 21/326x100%x45 2,89 35 Cibitung 22 22/326x100%x45 3,03 36 Cipari 32 32/326x100%x45 4,41 47 Gintung 28 28/326x100%x45 3,86 48 Legok Hilir 31 31/326x100%x45 4,27 49 Legok Masjid 36 36/326x100%x45 4,96 510 Malangnengah 34 34/326x100%x45 4,69 511 Marga Cinta 11 11/326x100%x45 1,49 112 Pasir Huni 27 27/326x100%x45 3,72 413 Cibeo Nyemplong 25 25/326x100%x45 3,45 3

Jumlah ∑ 326 ∑ 45Sumber: Perhitungan teknik proportional area random sampling, 2015.

Page 71: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

47

Selanjutnya setelah menghitung jumlah sampel yang didapat dari masing-

masing kampung, maka selanjutnya ialah langkah untuk menentukan populasi dari

setiap kampung untuk dipilih menjadi sampel dalam penelitian ini. Untuk itu

sehubungan dengan dibutahkannya alat untuk mentukan sampel, maka dalam

penelitian ini. Peneliti menggunakan alat ukur penentuan sampelnya dengan

menggunakan alat penentuan random sampling atau secara acak, yaitu mereka

yang dipilih sebagai sampel diambil begitu saja melalui proses secara acak dengan

kata lain mengundi nama seperti saat arisan (Sugiyono, 2011:132).

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Sedangkan teknik pengolahan dan analisis data dalam penelitian ini,

peneliti menggunakan teknik statistik deskriptif. Dimana statistik deskriptif hanya

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono,

2011:207). Untuk menganalisis implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, maka dalam

menguji hipotesis deskriptif ini menggunakan teknik pengolahan dan analisis data

sebagai berikut:

3.7.1 Uji Validitas

Terkait penelitian implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ini, alat yang

Page 72: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

48

digunakan untuk menganalisis implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ini, peneliti

menggunakan alat kuesioner. Dengan menggunakan alat kuesioner, maka

kesungguhan responden dalam memberikan jawaban sangat penting. Validitas

data penelitian sangat dipengaruhi dari alat ukur yang digunakan, apabila alat ukur

yang didapat tidak valid atau dengan kata lain tidak dapat dipercaya maka data

penelitian tidak dapat menggambarkan kondisi yang sesungguhnya.

Langkah untuk mengatasi permasalahan tersebut, dalam penelitian

Kuantitatif dikenal adanya uji validitas (test of validity) dan uji

reliabilitas/kehandalan (test of reability) untuk menguji instrument penelitian.

Dengan menggunakan instrument yang valid dan reliabel maka diharapkan hasil

penelitian menjadi valid dan reliable (Sugiyono, 2011:172).

Validitas adalah alat untuk melihat apakah item pertanyaan yang

digunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur. Suatu kuesioner dikatakan

valid apabila pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu

yang diukur oleh kuesioner. Pada penelitian implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten,

peneliti melakukan pengujian validitas instrument dengan menggunakan rumus

korelasi product moment. Berikut adalah rumus dari korelasi product moment:

Keterangan:

= ∑ − (∑ )(∑ ){ ∑ − (∑ ) } { ∑ − (∑ ) }

Page 73: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

49

Dimana kriteria pengujian dalam suatu validitas instrument dikatakan valid

apabila:

- Koefisien korelasi product moment > 0,3, atau

- Koefisien korelasi product moment positif > r table (α ; n-

2).

3.7.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan pengujian untuk mengetahui apakah instrument

yang digunakan dapat diandalakan (reliabel) atau tidak reliabilitas. Konsistensi

adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrument.

Reliabilitas menyangkut masalah ketepatan alat ukur, melalui teknik Alpha

Cronbach, yaitu perhitungan yang dilakukan dengan menghitung rata-rata

interkorelasi diantara butir-butir pernyataan dalam kuesioner. Variabel dikatakan

reliabel jika nilai alphanya > 0,30 Sugiyono (2011:172). Berikut ialah rumus

Alpha Cronbach:

r = koefisien korelasi Product Moment∑ = jumlah skor dalam sebaran X∑ = jumlah skor dalam sebaran Y∑ = jumlah hasil kali skor X dan Y yang berpasangan∑ = jumlah skor yang dikuadratkan dalam sebaran X∑ = jumlah skor yang diurutkan dalam sebaran Y

n = jumlah sampel

Page 74: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

50

Keterangan:

n = jumlah butir

= variabel butir

= variabel total

Apabila dalam suatu uji reliabilitas dihasilkan koefisien α > r tabel

instrument itu dinyatakan reliabel.

3.7.3 Uji Normalitas Data

Hipotesis yang telah dirumuskan akan diuji dengan menggunakan statistik

parametris, yakni dengan menggunakan t-test untuk satu sampel. Penggunaan

statistik parametris mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis

harus berdistribusi normal. Oleh sebab itu sebelum uji hipotesis dilakukan, maka

terlebih dahulu akan dilakukan uji normalitas data (Sugiyono, 2011:243).

Salah satu cara untuk mendeteksi apakah data terdistribusi normal atau

tidak yakni dengan analisis uji grafik. Untuk menguji normalitas dengan

menggunakan uji grafik dapat ditentukan dengan melihat grafik normal

probability plot, yaitu deteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu

diagonal pada sebuah gerafik. Berikut merupakan dasar pengambilan keputusan

berdasarkan uji grafik, dapat dilihat di bawah ini:

Dasar pengambilan keputusan yang digunakan dalam sebuah uji

normalitas data ialah, sebagai berikut:

= − (1 − ∑∑ )

Page 75: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

51

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis

diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.7.4 Uji Hipotesis

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

analisis kuantitatif yaitu metode analisis terhadap data-data berbentuk angka-

angka dengan cara perhitungan secara statistik. Perhitungan tersebut untuk

memudahkan peneliti dalam mengambil kesimpulan.

Guna menganalisis implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, maka peneliti dalam

menguji hipotesis deskriptif ini menggunakan uji t-test untuk satu sampel, berikut

merupakan rumus uji t-test untuk satu sampel dapat dilihat di bawah ini:

Keterangan:

t = nilai t yang dihitung

X = nilai rata-rata

µ0 = nilai yang dihipotesiskan

s = simpangan baku sampel

µ√

Page 76: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

52

n = jumlah anggota sampel

Uji t-test untuk satu sampel dimaksudkan untuk menguji hipotesis yang

telah ditetapkan sebelumya, pengujian dimaksudkan untuk mengetahui hipotesis

apa yang diterima berdasarkan pengolahan data penelitian. Dalam penelitian

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan

Curug Kota Serang Provinsi Banten ini, maka untuk mengetahui hipotesis yang

diterima. Peneliti menggunakan uji statistik t (uji t) pihak kiri.

Maksud dari penggunaan uji pihak kiri, dikarenakan hipotesis nol (Ho)

dalam penelitian ini berbunyi lebih dari atau sama dengan (≥) dan sedangkan

hipotesis alternatifnya berbunyi kurang dari (<), oleh sebab itu maka peneliti

menggunakan uji statistik t pihak kiri. Menurut (Sugiyono, 2011:230) dasar

keputusannya adalah:

a. Membandingkan antara nilai yang diperoleh dari hasil perhitungan t

hitung dengan t tabel, jika t hitung kurang dari t tabel maka Ha diterima Ho

ditolak,

b. Menentukan nilai t tabel sebagai batas daerah penerimaan atau penolakan

hipotesis. Nilai t tabel pada α = 0.05 berdasarkan uji pihak kiri dan

derajat kebebasan (dk) = n-1.

Lalu hasil tersebut dibandingkan dengan t tabel. Taraf signifikan yang

digunakan adalah 5% dengan dk = (n-1) dimana kriteria ujinya sebagai berikut:

Page 77: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

53

Gambar 3.1 Daerah Penerimaan Hipotesis

Daerah Penerimaan Ha Daerah Penerimaan Ho

t tabel t tabel

Page 78: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

54

3.8 Jadual Penelitian

Penggunaan jadual penelitian dimaksudkan agar penelitian dapat dilakukan secara efisien dan efektif serta dapat dijadikan

ukuran dalam penggunaan waktu. Berikut ini adalah waktu yang digunakan dalam penelitian implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 3.13Jadual Penelitian

Sumber: Peneliti, 2017.

1 Observasi Awal2 Pengumpulan Data3 Menyusun Proposal4 Seminar Proposal5 Revisi Proposal6 Pengumpulan Data7 Penyusunan Laporan Penelitian8 Sidang Skripsi9 Revisi Skripsi

Juni

' 17

Mar

et'1

7

Apr

il'17

Sept

embe

r'16

Okt

ober

'16

Nov

embe

r'16

Des

embe

r'16

Janu

ari'1

7

Febr

uari

'17

Mei

'16

Juni

'16

Juli'

16

Agu

stus

'16

Sept

embe

r'15

Okt

ober

'15

Nov

embe

r'15

Des

eber

'15

Janu

ari'1

6

Febr

uari

'16

Mar

et'1

6

Apr

il'16

Agu

stus

'15

No

Apr

il'15

Mei

'15

Juni

'15

Juli'

5

Waktu

Kegiatan

54

Page 79: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

55

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1 Kondisi Umum Kecamatan Curug

Kecamatan Curug merupakan salah satu kecamatan yang menjadi bagian

dari wilayah Kota Serang. Kecamatan Curug terletak dibagian Selatan wilayah

Kota Serang, secara geografis luas wilayah Kecamatan Curug tahun 2014 dan

2015 sebesar 49,60 Km2 dengan batas-batas sebagai berikut:

1. Sebelah Utara : Kecamatan Cipocok Jaya

2. Sebelah Selatan : Kecamatan Baros Kabupaten Serang

3. Sebelah Barat : Kecamatan Pabuaran Kabupaten Serang

4. Sebelah Timur : Kecamatan Walantaka dan Kecamatan

Cikeusal Kabupaten Serang

Terkait hal tersebut maka untuk mendukung dan memperjelas batas-batas

wilayah di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dalam pembahasan di

atas maka, hal tersebut dapat dibuktikan dengan peta Kecamatan Curug yang

dapat dilihat pada peta Kecamatan Curug di bawah ini.

Page 80: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

56

Sumber: Google, 2017.

Gambar 4.1 Peta Kecamatan Curug

Kecamatan Curug merupakan wilayah pembangunan bagaian Selatan dari

Kota Serang wilayah pembangunan bagian Selatan Kota Serang ini diarahkan

dengan fungsi utama sebagai, Pemerintahan atau perkantoran, perumahan,

perdagangan dan jasa serta berbagai fasilitas umum. Ibu kota Kecamatan Curug

berada di Kelurahan Curug dengan jarak ± 7 Km dari ibu kota Kota Serang.

Kecamatan Curug merupakan wilayah Kota Serang yang dipilih menjadiwilayah

Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B) atau wilayah administrasi

Provinsi Banten.

Secara administrasi Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 dengan luas

wilayah 49,60 Km2 Kecamatan Curug terdiri dari sepuluh kelurahan dan guna

mempermudah koordinasi pada setiap kelurahan di Kecamatan Curug, Kecamatan

Curug membagi Rukun Warga dan Rukun Tetangga terhadap sepeluh kelurahan

tahun 2014 dan 2015 hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 81: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

57

Tabel 4.1Pembagian RW/RT disepuluh kelurahan yang berada

di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015

No Kelurahan Luas RW RT1 Cipete 4,17 4 172 Tinggar 6,17 3 193 Kemanisan 5,59 4 174 Curug 4,48 7 135 Cilaku 5,64 4 236 Pancalaksana 4,48 2 157 Sukawana 6,06 3 118 Sukalaksana 5,74 4 179 Curug Manis 3,59 4 1810 Sukajaya 3,68 3 11

Jumlah 49,60 38 161Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa Rukun Warga dan

Rukun Tetangga di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 dengan luas wilayah

49,60 Km2 berjumlah 38 Rukun Warga dan 161 Rukun Tetangga dengan susunan

sebagai berikut Kelurahan Cipete dengan luas wilayah 4,17 terdiri dari Rukun

Warga 4 dan Rukun Tetangga 17, Kelurahan Tinggar dengan luas wilayah 6,17

terdiri dari Rukun Warga 3 dan Rukun Tetangga 19, Kelurahan Kemanisan

dengan luas wilayah 5,59 terdiri dari Rukun Warga 4 dan Rukun Tetangga 17,

Kelurahan Curug dengan luas wilayah 4,48 terdiri dari Rukun Warga 7 dan Rukun

Tetangga 13, Kelurahan Cilaku dengan luas wilayah 5,64 terdiri dari Rukun

Warga 4 dan Rukun Tetangga 23, Kelurahan Pancalaksana dengan luas wilayah

4,48 terdiri dari Rukun Warga 2 dan Rukun Tetangga 15, Kelurahan Sukawana

dengan luas wilayah 6,06 terdiri dari Rukun Warga 3 dan Rukun Tetangga 11,

Kelurahan Sukalaksana dengan luas wilayah 5,47 terdiri dari Rukun Warga 4 dan

Rukun Tetangga 17, Kelurahan Curug Manis dengan luas wilayah 3,59 terdiri dari

Page 82: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

58

Rukun Warga 4 dan Rukun Tetangga 18, Kelurahan Sukajaya dengan luas

wilayah 3,68 terdiri dari Rukun Warga 3 dan Rukun Tetangga 11.

4.1.2 Geografi Kecamatan Curug

Secara kondisi geografis wilayah Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015

merupakan wilayah dataran dengan ketinggian tanah rata-rata < 500 m dari

permukaan laut, Hal tersebut dapat dibuktikan dengan melihat tabel di bawah ini

untuk memperjelas kondisi diwilayah Kecamatan Curug.

Tabel 4.2Geografis kelurahan

di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015

No Kelurahan Pantai Bukan PantaiLembah Kawasan

LerengDataran

1 Kemanisan - - - √2 Pancalaksana - - - √3 Tinggar - - - √4 Cipete - - - √5 Curug Manis - - - √6 Sukalaksana - - - √7 Sukawana - - - √8 Curug - - - √9 Sukajaya - - - √10 Cilaku - - - √

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Page 83: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

59

Tabel 4.3Topografi kelurahan

di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015

No Kelurahan Ketinggian dari Permukaan Laut (m)< 500 500-700 > 700

1 Kemanisan √ - -2 Pancalaksana √ - -3 Tinggar √ - -4 Cipete √ - -5 Curug Manis √ - -6 Sukalaksana √ - -7 Sukawana √ - -8 Curug √ - -9 Sukajaya √ - -10 Cilaku √ - -

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulakan bahwa kondisi wilayah

Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 merupakan dataran dengan ketinggian

tanah rata-rata < 500 m dari permukaan laut, Hal tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut Kelurahan Kemanisan bentuk kondisi tanah dataran dengan

ketinggian dari permukaan laut < 500 m, Pancalaksana kondisi tanah dataran

dengan ketinggian dari permukaan laut < 500 m, Tinggar kondisi tanah dataran

dengan ketinggian dari permukaan laut < 500 m, Kelurahan Cipete kondisi tanah

dataran dengan ketinggian dari permukaan laut < 500 m, Curug Manis kondisi

tanah dataran dengan ketinggian dari permukaan laut < 500 m, Kelurahan

Sukalaksana kondisi tanah dataran dengan ketinggian dari permukaan laut < 500

m, Kelurahan Sukawana kondisi tanah dataran dengan ketinggian dari permukaan

laut < 500 m, Kelurahan Curug kondisi tanah dataran dengan ketinggian dari

permukaan laut < 500 m, Kelurahan Sukajaya kondisi tanah dataran dengan

Page 84: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

60

ketinggian dari permukaan laut < 500 m, Kelurahan Cilaku kondisi tanah dataran

dengan ketinggian dari permukaan laut < 500 m.

4.1.3 Pemerintahan Kecamatan Curug

Kecamatan Curug merupakan salah satu kecamatan yang berada diwilayah

kerja Kota Serang Provinsi Banten. Tugas pokok dan fungsi kecamatan

merupakan guna membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan,

pembangunan dan pembinaan kehidupan kemasyarakatan dalam wilayah

kecamatan. Terbentuknya suatu organisasi pemerintahan kecamatan di Kota

Serang ini didasarkan dan berlandaskan pertama, Peraturan Daerah Kota Serang

Nomor 11 tahun 2008, tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan

dan Kelurahan Kota Serang kedua, Peraturan Walikota Serang Nomor 40 tahun

2008, tentang Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan dan Kelurahan Kota Serang.

4.1.4 Visi dan Misi Kecamatan Curug Tahun 2014-2018

4.1.4.1 Visi

“Membangun masyarakat yang dinamis dan berkesinambungan dengan

mengedepankan pelayanan masyarakat”.

4.1.4.2 Misi

Meningkatkan koordinasi kegiatan pembangunan, pemberdayaan

masyarakat, keamanan, ketentraman dan ketertiban, dan penegakan

Page 85: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

61

peraturan perundang-undangan, serta penyelenggaran kegiatan

pemerintahan ditingkat kecamatan,

Meningkatkan kualitas sumber daya aparatur pemerintahan Kecamatan

Curug,

Meningkatkan saran, prasarana aparatur, kantor dan fasilitas pelayanan

umum sehingga terciptanya pelayanan prima,

Mengoptimalkan penggunaan anggaran berdasarkan skala prioritas

program dan kegiatan.

4.1.5 Perangkat Kecamatan Curug

Perangkat kecamatan bertujuan guna menunjang kelancaran pelaksanaan

kegiatan pemerintahan didalam wilayah kecamatan yang tentunya berkoordinasi

dengan pihak kelurahan yang secara langsung berinteraksi dengan penduduk

kecamatan, hal tersebut dapat digambarkan pada gambar di bawah ini.

CAMAT

H. IWAN DARMAWAN

KELURAHAN

SEKERTARIAT

M. RAHMAT

KASUBAGUMUM &

KEPEGAWAIAN KASUBAGKEUANGAN

NURHAYATI

KASUBAGPROGRAM,

EVALUASI &PELAPORAN

JATI’AH

KASITERANTIB

KASI EKBANG

SITI RAHAYU

KASIPEMBERDAYAANMASYARAKAT &

DESA/KELURAHAN

ROKMAWATI

KASI KESOS

TASJANI

KASIPEMERINTAHAN

H.RAFIUDIN

JABATANFUNGSIONAL

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Kecamatan Curug

(Sumber: Penelitian, 2015)

Page 86: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

62

Berdasarkan gambar struktur organisasi Kecamatan Curug di atas tersebut

dapat disimpulkan bahwa aparatur Kecamatan Curug berkoordinasi dengan

aparatur kelurahan yang berada diwilayah Kecamatan Curug guna menunjang

kelancaran pelaksanaan kegiatan pemerintahan didalam wilayah Kecamatan

Curug.

4.1.6 Kependudukan

Berdasarkan data yang diterbitkan oleh BPS Kota Serang, jumlah

penduduk di Kecamatan Curug tahun 2014 berjumlah 49,665 jiwa, yang terdiri

dari 25,728 laki-laki dan 23,937 perempuan, sedangkan jumlah penduduk tahun

2015 berjumlah 50.112 jiwa, yang terdiri dari 25.952 laki-laki dan 24.160

perempuan, hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.4Penduduk Kecamatan Curug tahun 2014

No Kelurahan Jumlah Penduduk Tahun 2014 PersentasePendudukLaki-

lakiPerempuan Total

Penduduk1 Kemanisan 4.176 3.677 7.853 16%2 Pancalaksana 2.237 2.092 4.329 9%3 Tinggar 2.818 2.599 5.417 11%4 Cipete 2.112 2.235 4.247 8%5 Curug Manis 2.252 2.157 4.409 9%6 Sukalaksana 2.218 2.117 4.335 9%7 Sukawana 2.057 1.882 3.939 8%8 Curug 2.195 2.024 4.219 8%9 Sukajaya 1.905 1.692 3.597 7%10 Cilaku 3.758 3.562 7.320 15%

Total 25.728 23.937 49.665 100%Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Page 87: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

63

Tabel 4.5Penduduk Kecamatan Curug tahun 2015

No Kelurahan Jumlah Penduduk Tahun 2015 PersentasePendudukLaki-

lakiPerempuan Total

Penduduk1 Kemanisan 4.274 3.746 7.993 16%2 Pancalaksana 2.241 2.097 4.338 9%3 Tinggar 2.844 2.625 5.469 11%4 Cipete 2.128 2.153 4.281 8%5 Curug Manis 2.255 2.159 4.414 9%6 Sukalaksana 2.289 2.138 4.337 9%7 Sukawana 2.070 1.896 3.966 8%8 Curug 2.223 2.052 4.275 8%9 Sukajaya 1.908 1.695 3.603 7%10 Cilaku 3.797 3.599 7.396 15%

Total 25.952 24.160 50.112 100%Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan persentase persebaran penduduk

Kecamatan Curug dengan jumlah penduduk pada tahun 2014 sebesar 49.665 yang

terdiri dari 25,728 laki-laki dan 23,937 perempuan, sedangkan pada tahun 2015

sebesar 50.112 yang terdiri dari 25.952 dan 24.160 perempuan, persebaran

penduduknya terdiri dari Kelurahan Kemanisan pada tahun 2014 ditempati 16%

atau 7.853 penduduk, sedangkan pada tahun 2015 ditempati 16% atau 7.993

penduduk, Kelurahan Pancalaksana pada tahun 2014 ditempati 9% atau 4.329

penduduk, sedangkan pada tahun 2015 ditempati 9% atau 4.338 penduduk,

Kelurahan Tinggar pada tahun 2014 ditempati 11% atau 5.417 penduduk,

sedangkan pada tahun 2015 ditempati 11% atau 5.469 penduduk, Kelurahan

Cipete pada tahun 2014 ditempati 8% atau 4.247 penduduk, sedangkan pada tahun

2015 ditempati 8% atau 4.281 penduduk, Kelurahan Curug Manis pada tahun

2014 ditempati 9% atau 4.409 penduduk, sedangkan pada tahun 2015 ditempati

9% atau 4.414 penduduk, Kelurahan Sukalaksana pada tahun 2014 ditempati 9%

Page 88: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

64

atau 4.335 penduduk, sedangkan pada tahun 2015 ditempati 9% atau 4.337

penduduk, Kelurahan Sukawana pada tahun 2014 ditempati 8% atau 3.939

penduduk, sedangkan pada tahun 2015 ditempati 8% atau 3.966 penduduk,

Kelurahan Curug pada tahun 2014 ditempati 8% atau 4.219 penduduk, sedangkan

pada tahun 2015 ditempati 8% atau 4.275 penduduk, Kelurahan Sukajaya pada

tahun 2014 ditempati 7% atau 3.597 penduduk, sedangkan pada tahun 2015

ditempati 7% atau 3.603 penduduk, Kelurahan Cilaku pada tahun 2014 ditempati

15% atau 7.320 penduduk, sedangkan pada tahun 2015 ditempati 15% atau 7.396

penduduk.

4.1.6.1 Penduduk Berdasarkan Kepala Keluarga

Berdasarkan data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka tahun 2014

dan 2015 bahwa jumlah Kepala Keluraga di Kecamatan Curug berjumlah 11.814

Kepala Keluarga yang terdiri dari sepuluh kelurahan, sebagai berikut:

Tabel 4.6Kepala Keluarga di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015

No Kelurahan (KK) % (KK)2014 2015 2014 2015

1 Kemanisan 1.505 1.505 13% 13%2 Pancalaksana 1.222 1.222 10% 10%3 Tinggar 1.269 1.269 11% 11%4 Cipete 1.191 1.191 10% 10%5 Curug Manis 1.259 1.259 11% 11%6 Sukalaksana 1.124 1.124 9% 9%7 Sukawana 806 806 7% 7%8 Curug 940 940 8% 8%9 Sukajaya 896 896 7% 7%10 Cilaku 1.602 1.602 14% 14%

Total 11.814 11.814 100% 100%Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Page 89: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

65

Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa persentse persebaran

Kepala Keluarga di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015, dengan jumlah

Kepala Keluraga 11.814 pada tahun 2014 dan 2015 maka, perseberannya sebagai

berikut: Kelurahan Kemanisan pada tahun 2014 dan 2015 ditempati 13% atau

1.505 Kepala Keluarga, Kelurahan Pancalaksana pada tahun 2014 dan 2015

ditempati 10% atau 1.222 Kepala Keluarga, Kelurahan Tinggar pada tahun 2014

dan 2015 ditempati 11% atau 1.269 Kepala Keluarga, Kelurahan Cipete pada

tahun 2014 dan 2015 ditempati 10% atau 1.191 Kepala Keluarga, Kelurahan

Curug Manis pada tahun 2014 dan 2015 ditempati 11% atau 1.259 Kepala

Keluarga, Kelurahan Sukalaksana pada tahun 2014 dan 2015 ditempati 9% atau

1.124 Kepala Keluarga, Kelurahan Sukawana pada tahun 2014 dan 2015

ditempati 7% atau 806 Kepala Keluarga, Kelurahan Curug pada tahun 2014 dan

2015 ditempati 8% atau 940 Kepala Keluarga, Kelurahan Sukajaya pada tahun

2014 dan 2015 ditempati 7% atau 896 Kepala Keluarga, Kelurahan Cilaku pada

tahun 2014 dan 2015 ditempati 14% atau 1.602 Kepala Keluarga.

4.1.6.2 Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur

Terkait jumlah penduduk Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 yang

sebelumnya telah dipaparkan di atas maka selanjutnya akan dipaparkan terkait

jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur guna memperjelas status

kependudukan diwilayah Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015, hal tersebut

dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 90: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

66

Tabel 4.7Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan Curug Tahun 2014

No Berdasarkan Kelompok Umur 2014 %(PBKU)Umur L P Total

1 0-4 2.606 2.578 5.187 10%2 5-9 2.759 2.521 5.280 11%3 10-14 2.728 2.551 5.279 11%4 15-19 2.737 2.344 5.081 10%5 20-24 2.471 2.300 4.771 10%6 25-29 2.213 2.023 4.236 9%7 30-34 1.995 1.895 3.890 8%8 35-39 1.960 1.914 3.874 8%9 40-44 1.742 1.623 3.365 7%10 45-49 1.500 1.306 2.806 6%11 50-54 1.140 894 2.034 4%12 55-59 718 720 1.438 3%13 60-64 517 497 1.014 2%14 65-69 301 368 669 1%15 70-64 192 201 393 0%16 60-64 149 202 351 0%

Curug 25.728 23.937 49.665 100%Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Tabel 4.8Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur di Kecamatan Curug Tahun 2015

No Berdasarkan Kelompok Umur 2015 %(PBKU)Umur L P Total

1 0-4 2.584 2.569 5.153 102 5-9 2.810 2.562 5.372 113 10-14 2.718 2.541 5.259 114 15-19 2.710 2.314 5.024 105 20-24 2.447 2.268 4.715 96 25-29 2.210 2.013 4.223 87 30-34 1.997 1.890 3.887 88 35-39 1.980 1.947 3.927 89 40-44 1.772 1.666 3.438 710 45-49 1.550 1.356 2.906 611 50-54 1.192 938 2.130 412 55-59 755 763 1.518 313 60-64 553 533 1.086 214 65+ 674 800 1.474 3

Curug 25.952 24.160 50.112 100%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Page 91: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

67

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa dengan jumlah

penduduk pada tahun 2014 sebesar 49.665 dan pada tahun 2015 sebesar 50.112

persentase komposisi penduduk secara umum di Kecamatan Curug didominasi

oleh penduduk berusia muda, hal ini dapat dipersentasekan sebagai berikut posisi

pertama pada tahun 2014 ditempati penduduk berusia 5-9 tahun dengan hasil

persentase 10,63%, sedangkan pada tahun 2015 dengan hasil persentase 10,72%,

posisi kedua pada tahun 2014 ditempati penduduk berusia 10-14 tahun dengan

hasil persentase 10,62%, sedangkan pada tahun 2015 dengan hasil persentase

10,49%, posisi ketiga pada tahun 2014 ditempati penduduk berusia 0-4 tahun

dengan hasil persentase 10,44%, sedangkan pada tahun 2015 dengan hasil

persentase 10,28%, posisi keempat pada tahun 2014 ditempati penduduk berusia

15-19 tahun dengan hasil persentase 10,23%, sedangkan pada tahun 2015 dengan

hasil persentase 10,02%, posisi kelima pada tahun 2014 ditempati penduduk

berusia 20-24 tahun dengan hasil persentase 9,60%, sedangkan pada tahun 2015

dengan hasil persentase 9,40%, posisi keenam pada tahun 2014 ditempati

penduduk berusia 25-29 tahun dengan hasil persentase 8,52%, sedangkan pada

tahun 2015 dengan hasil persentase 8,42%, posisi ketujuh pada tahun 2014

ditempati penduduk berusia 30-34 tahun dengan hasil persentase 7,83%,

sedangkan pada tahun 2015 ditempati penduduk berusia 35-39 dengan hasil

persentase 7,83%, posisi kedelapan pada tahun 2014 ditempati penduduk berusia

35-39 tahun dengan hasil persentase 7,80%, sedangkan pada tahun 2015 ditempati

penduduk berusia 30-34 dengan hasil persentase 7,75%, posisi kesembilan pada

tahun 2014 ditempati penduduk berusia 40-44 tahun dengan hasil persentase

Page 92: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

68

6,77%, sedangkan pada tahun 2015 dengan hasil persentase 6,87%, posisi

kesepuluh pada tahun 2014 ditempati penduduk berusia 45-49 tahun dengan hasil

persentase 5,64%, sedangkan pada tahun 2015 dengan hasil persentase 5,79%,

posisi kesebelas pada tahun 2014 ditempati oleh penduduk berusia 50-54 tahun

dengan hasil persentase 4,09%, sedangkan pada tahun 2015 dengan hasil

persentase 4,25%, posisi keduabelas pada tahun 2014 ditempati penduduk berusia

55-59 tahun dengan hasil persentase 2,89%, sedangkan pada tahun 2015 dengan

hasil persentase 3,02%, posisi ketigabelas pada tahun 2014 ditempati penduduk

berusia 60-64 tahun dengan hasil persentase 2,04%, sedangkan pada tahun 2015

ditempati penduduk berusia 65+ dengan hasil persentase 2,94%, posisi

keempatbelas pada tahun 2014 ditempati penduduk berusia 65-69 tahun dengan

hasil persentase 1,34%, sedangkan pada tahun 2015 ditempati penduduk berusia

60-64 dengan hasil persentase 2,16%, posisi kelimabelas ditempati penduduk

berusia 70-64 tahun dengan hasil persentase 0,79%, posisi keenambelas ditempati

penduduk berusia 60-64 tahun dengan hasil persentase 0,70%.

4.1.6.3 Mata Pencaharian Penduduk dan Kepadatan Mata Pencaharian

Penduduk

Berdasarkan data Statistik Kecamatan Curug dalam angka tahun 2014 dan

2015 bahwa sebagian besar mata pencaharian penduduk diwilayah Kecamatan

Curug merupakan petani, hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

Page 93: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

69

Tabel 4.9Mata Pencaharian Penduduk dan Kepadatan Penduduk

di Kecamatan Curug Tahun 2014 dan 2015

No Kelurahan Kepadatan Penduduk Per-Km2 Mata Pencaharian2014 2015 2014 2015

1 Kemanisan 1.405 1.430 Pertanian2 Pancalaksana 966 968 Pertanian3 Tinggar 878 886 Pertanian4 Cipete 1.018 1027 Pertanian5 Curug Manis 1.228 1230 Pertanian6 Sukalaksana 755 763 Pertanian7 Sukawana 650 654 Pertanian8 Curug 942 954 Pertanian9 Sukajaya 977 979 Wiraswasta10 Cilaku 1.298 1311 Wiraswasta

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Berdasarakan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

penduduk wilayah Kecamatan Curug mata pencahariannya merupakan petani

dengan penyebaran sebagai berikut, dari luas wilayah Kelurahan Kemanisan pada

tahun 2014 perkilometer persegi didiami 1.405 penduduknya bermata

pencahariannya petani, sedangkan pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami

1.430 penduduknya bermata pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan

Pancalaksana perkilometer persegi didiami 966 penduduknya bermata

pencahariannya petani, sedangkan pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami

968 penduduknya bermata pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan

Tinggar perkilometer persegi didiami 878 penduduknya bermata pencahariannya

petani, sedangkan pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami 886

penduduknya bermata pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan Cipete

perkilometer persegi didiami 1.018 penduduknya bermata pencahariannya petani,

sedangkan pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami 1.027 penduduknya

Page 94: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

70

bermata pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan Curug Manis

perkilometer persegi didiami 1.228 penduduknya bermata pencahariannya petani,

sedangkan pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami 1.230 penduduknya

bermata pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan Sukalaksana

perkilometer persegi didiami 755 penduduknya bermata pencahariannya petani,

sedangkan pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami 763 penduduknya

bermata pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan Sukawana

perkilometer persegi didiami 650 penduduknya bermata pencahariannya petani,

sedangkan pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami 654 penduduknya

bermata pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan Curug perkilometer

persegi didiami 942 penduduknya bermata pencahariannya petani, sedangkan

pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami 954 penduduknya bermata

pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan Sukajaya perkilometer

persegi didiami 977 penduduknya bermata pencahariannya petani, sedangkan

pada tahun 2015 perkilometer persegi didiami 979 penduduknya bermata

pencahariannya petani, dari luas wilayah Kelurahan Cilaku perkilometer persegi

didiami 1.298 penduduknya bermata pencahariannya petani, sedangkan pada

tahun 2015 perkilometer persegi didiami 1.311 penduduknya bermata

pencahariannya petani.

4.1.6.4 Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah

Selanjutnya setelah membahas kepadatan penduduk berdasarkan mata

pencaharian diwilayah Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 maka selanjutnya

Page 95: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

71

akan dibahas juga kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah di Kecamatan

Curug tahun 2014 dan 2015. Perhitungan kepadatan penduduk merupakan suatu

hal penting dalam menghitung laju pertumbuhan penduduk dalam suatu wilayah

hal ini bertujuan guna lebih memperjelas setatus kependuduk dan kepadatan

penduduk dalam suatu wilayah. Maka terkait hal tersebut di bawah ini

dilampirkan tabel kepadatan penduduk berdasarkan luas wilayah di Kecamatan

Curug dengan luas sebesar 49,60 pada tahun 2014 dan 2015.

Tabel 4.10Kepadatan Penduduk Berdasarkan Luas Wilayah

di Kecamatan Curug Tahun 2014 dan 2015

No Kelurahan Luas Penduduk PKP2014 2015 2014 2015

1 Kemanisan 5,59 7.853 7.993 7% 7%2 Pancalaksana 4,48 4.329 4.338 10% 10%3 Tinggar 6,17 5.417 5.469 11% 11%4 Cipete 4,17 4.247 4.281 9% 9%5 Curug Manis 3,59 4.409 4.414 8% 8%6 Sukalaksana 5,74 4.335 4.337 13% 13%7 Sukawana 6,06 3.939 3.966 15% 15%8 Curug 4,48 4.219 4.275 10% 10%9 Sukajaya 3,68 3.597 3.603 10% 10%10 Cilaku 5,64 7.320 7.396 7% 7%

Jumlah 49,60 49.665 50.112 100% 100%Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa kepadatan penduduk

diwilayah Kecamatan Curug dengan luas sebesar 49,60 pada tahun 2014 dan 2015

sebagai berikut. Urutan pertama ditempati oleh Kelurahan Sukawana pada tahun

2014 dengan persentase 15,38%, sedangkan pada tahun 2015 dengan persentase

15,27%, urutan kedua ditempati oleh Kelurahan Sukalaksana pada tahun 2014

dengan persentase 13,24%, sedangkan pada tahun 2015 dengan persentase

13,23%, urutan ketiga ditempati oleh Kelurahan Tinggar pada tahun 2014 dengan

Page 96: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

72

persentase 11,39%, sedangkan pada tahun 2015 dengan persentase 11,28%, urutan

keempat ditempati oleh Kelurahan Curug pada tahun 2014 dengan persentase

10,61%, sedangkan pada tahun 2015 dengan persentase 10,47%, urutan kelima

ditempati oleh Kelurahan Pancalaksana pada tahun 2014 dengan persentase

10,34%, sedangkan pada tahun 2015 dengan persentase 10,32%, urutan keenam

ditempati oleh Kelurahan Sukajaya pada tahun 2014 dengan persentase 10,23%,

sedangkan pada tahun 2015 dengan persentase 10,21%, urutan ketujuh ditempati

oleh Kelurahan Cipete pada tahun 2014 dengan persentase 9,47%, sedangkan

pada tahun 2015 dengan persentase 9,41%, urutan kedelapan ditempati oleh

Kelurahan Curug Manis pada tahun 2014 dengan persentase 8,14%, sedangkan

pada tahun 2015 dengan persentase 8,13%, urutan kesembilan ditempati oleh

Kelurahan Cilaku pada tahun 2014 dengan persentase 7,39%, sedangkan pada

tahun 2015 dengan persentase 7,39%, urutan kesepuluh ditempati oleh Kelurahan

Kemanisan dengan persentase 7,11%. sedangkan pada tahun 2015 dengan

persentase 6,99%.

4.1.6.5 Jumlah Keluarga Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera

Keberhasilan suatu wilayah dapat diukur berdasarkan tingkat

kesejahteraan penduduknya. Untuk mengetahui bagaimana tingkat keberhasilan

wilayah Kecamatan Curug dalam menjalankan tugas sebagai suatu wilayah pada

umumnya maka pada tabel di bawah ini akan dijelaskan mengenai tingkat

keberhasilan wilayah Kecamatan Curug dalam melaksanakan tugas suatu wilayah

pada umumnya.

Page 97: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

73

Berdasarkan pengukuran tahapan keluarga sejahtera bahwa jumlah

keluarga yang terdata dalam tahapan keluarga sejahtera berdasarkan Data

Statiskik Kecamatan Curug Dalam Angka tahun 2014 dan 2015 di Kecamatan

Curug tahun 2014 dan 2015 berjumlah 11.814 yang terdiri dari sepuluh kelurahan.

Secara umum terkait keluarga menurut tahapan keluarga sejahtera di Kecamatan

Curug tahun 2014 dan 2015 bahwa tingkat keluarga menurut keluarga tahapan

keluarga sejahtera di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015 secara umum

didominasi pada tingkat keluarga sejahtera II,I dan III yakni dapat diartikan

bahwa sumber penghasilan penduduk di Kecamatan Curug tahun 2014 dan 2015

cukup baik hal tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.11Tingkat Keluarga Menurut Tahapan Keluarga Sejahtera

di Kecamatan Curug Tahun 2014 dan 2015

No Kelurahan Pra KS KS I KS II KS III KS III Plus1 Kemanisan 241 341 564 293 662 Pancalaksana 177 356 455 181 533 Tinggar 154 461 409 133 1124 Cipete 179 442 319 175 765 Curug Manis 231 277 421 309 216 Sukalaksana 269 239 200 333 837 Sukawana 171 349 127 121 388 Curug 79 132 457 213 599 Sukajaya 166 224 251 216 3910 Cilaku 155 407 662 281 97

Jumlah 11.814 1.822 3.228 3.865 2.255 644% (KS) 100% 15,42% 27,23% 32,71% 19,08% 5,50%

Sumber: Hasil Pengolahan Data Statistik Kecamatan Curug Dalam Angka, 2015.

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa tingkat keluarga

menurut keluarga tahapan keluarga sejahtera di Kecamatan Curug tahun 2014 dan

2015 secara umum didominasi pada tingkat keluarga sejahtera II, I dan III yakni

dapat diartikan bahwa sumber penghasilan penduduk di Kecamatan Curug tahun

Page 98: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

74

2014 dan 2015 cukup baik, hal ini dapat dijabarkan sebagai berikut urutan

pertama tahun 2014 dan 2015 ditempati keluarga sejahtera tingkat II degan

persentase 32,71%, atau dengan kata lain kebutuhan hidupnya sudah terpenuhi

baik pokok maupun kebutuhan penunjang lainnya, selanjutnya posisi kedua tahun

2014 dan 2015 disusul dengan keluarga sejahtera tingkat I dengan persentase

27,23%, atau dengan kata lain penghasilan yang diperoleh hanya dapat mencukupi

kebutuhan pokok saja, peringkat ketiga tahun 2014 dan 2015 disusul dengan

keluarga sejahtera tingkat III dengan persentase 19,08%, atau dengan kata lain

kebutuhan hidupnya sudah meningkat satu level dari keluarga sejahtera tingkat II,

peringkat keempat tahun 2014 dan 2015 disusul dengan keluarga pra-sejahtera

dengan persentase 15,42%, atau dengan kata lain penghasilan yang diperoleh

belum memenuhi kebutuhan baik pokok maupun kebutuhan lainnya dan yang

terakhir atau kelima tahun 2014 dan 2015 ditempati tingkatan keluarga sejahtera

III plus dengan persentase 5,45%, atau dengan kata lain tingkatan keluarga

kategori menengah ke atas atau keluarga benar-benar sejahtera.

4.2 Pengujian Persyaratan Statistik

4.2.1 Uji Validitas

Terkait penelitian tentang implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, hal yang

perlu dilakukan guna mengetahui seberapa besar implementasi Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten yang telah terimplementasi, dikarenakan alat ukur penelitian ini

Page 99: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

75

menggunakan kuesioner, maka hal pertama kali yang perlu dilakukan ialah

melakukan pengujian validitas instrumen. Hal tersebut dimaksudkan untuk

menjaga ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur.

Menyangkut pada pengujian validitas instrumen terkait penelitian tentang

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan

Curug Kota Serang Provinsi Banten, peneliti menggunakan sampel 70 responden,

hal ini bertujuan guna mengetahui kevalidan suatu data sebelum data tersebut

diolah secara keseluruhan. Adapun dalam menguji validitas instrumen peneliti

menggunakan statistik korelasi product moment dengan bantuan piranti lunak

IBM SPSS Statistics 23, berdasarkan hal tersebut maka hasil yang diperoleh

setelah dilakukan pengujian validitas dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12Hasil Uji Validitas Instrumen (Uji Butir Pernyataan)

No Butir Pernyataan KoefisienKorelasi

r tabel Keterangan

1 1 0,326 0, 088 Valid2 2 0,356 0, 088 Valid3 3 0,582 0, 088 Valid4 4 0,429 0, 088 Valid5 5 0,565 0, 088 Valid6 6 0,710 0, 088 Valid7 7 0,610 0, 088 Valid8 8 0,631 0, 088 Valid9 9 0,519 0, 088 Valid10 10 0,539 0, 088 Valid11 11 0,621 0, 088 Valid12 12 0,410 0, 088 Valid13 13 0,603 0, 088 Valid14 14 0,703 0, 088 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan IBM SPSS Statistics 23.

Terkait tabel di atas bahwa kriteria item atau butir dalam pengujian

validitas instrumen yang dilakukan tersebut berpedoman pada jika r hitung > r tabel

Page 100: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

76

maka item atau butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid, dan jika r hitung ≤ r

tabel maka pernyataan tersebut tidak valid dan harus diganti atau dihapus.

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa item atau butir pernyataan-

pernyataan dalam kuesioner yang disebarkan pada responden dengan tingkat

kesalahan 5% bahwa butir atau item pernyataan tersebut semuanya valid.

4.2.2 Uji Reliabilitas

Kemudian langkah selanjutnya bahwa setelah diketahui sebuah alat ukur

instrumen melalui pengujian validitas instrumen tersebut valid atau alat ukur yang

digunakan tepat untuk mengukur fenomena tersebut, maka selanjutnya dilakukan

pengujian reliabilitas. Pengujian reliabilitas bertujuan untuk mengukur apakah

instrumen yang digunakan dapat dipercaya atau diandalkan.

Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach

dan dibantu dengan software IBM SPSS Statistics 23, bahwa nilai reliabilitas

sebesar 0,898. Sedangkan untuk mengetahui instrumen yang dinyatakan reliabel,

kaidah yang digunakan dalam penelitian ini ialah menggunakan kaidah reliabilitas

berdasarkan Sugiyono (2011:172) yang berbunyi jika nilai alpha > 0,30 maka

instrumen dapat dinyatakan reliabel. Berdasarkan kaidah tersebut maka peneliti

dapat menyimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel, untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel di bawah:

Page 101: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

77

Tabel 4.13Statistik Reliabilitas

Cronbach'sAlpha

Cronbach’sAlpha Based

onStandardized

Items N of Items.898 .898 14

Sumber: Hasil Pengolahan IBM SPSS Statistics 23.

4.2.3 Uji Frekuensi dan Uji Normalitas Data

Langkah selanjutnya setelah diketahuinya suatu validitas dan reliabilitas

instrumen atau setelah diketahunya ketepatan atau kecermatan dan dapat

dipercaya atau dapat diandalkannya suatu alat ukur instrumen, maka selanjutnya

langkah untuk menghasilkan gambaran yang lebih jelas mengenai data hasil

penelitian, maka peneliti mencoba untuk melakukan mean, median, modus dan

normalitas data untuk menjaga ketepatan metode statistik yang dibantu software

IBM SPSS Statistics 23. Tujuan tersebut karena pada dasarnya penelitian dengan

menggunakan metode kuantitatif kenormalan suatu data menjadi dasar acuan

ketika akan diuji secara parametrik, sehingga menjadi keharusan bahwa data yang

akan diuji harus berdistribusi normal. Dalam menguji kenormalan suatu data

dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode uji grafik probability plot. Hal

ini dapat dilihat sebagai berikut:

Page 102: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

78

Tabel 4.14Standar Devisiasi Implementasi Program (Raskin) di Kecamatan Curug

N Valid 345Missing 0

Mean 34.94Std. Error of Mean .419Median 34.00Mode 34Std. Deviation 7.780Variance 60.522Range 39Minimum 16Maximum 55Sum 12054

Sumber: Hasil Pengolahan IBM SPSS Statistics 23.

Dapat diketahui berdasarkan tabel di atas rata-rata/mean dari implementasi

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten sebesar 34,94 dengan standar kesalahan/standar error of mean

sebesar 0,419, maka dengan demikian dapat diketahui rata-rata jawaban para

responden terkait pernyataan-pernyataan kuesioner mengenai implementasi

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten pada angka 34,94. Kemudian standar devisiasi berdasarkan

jawaban responden sebesar 7,780 artinya bahwa besaran sebaran data berkisar

pada angka 7,780. Dan sedangkan untuk modus dari implementasi Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten besarannya berkisar pada angka 34, pengertiannya bahwa responden

menganggap bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten yang telah dicapai berkisar

pada angka 34 dari anggapan terendah sebesar 16 dan tertinggi sebesar 55. Untuk

hal lebih lanjut sebaran tanggapan responden terkait hal implementasi Program

Page 103: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

79

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.15Distribusi Frekuensi Implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten

Frequency PercentValid

PercentCumulative

Percent

Valid 16 4 1.2 1.2 1.2

18 5 1.4 1.4 2.6

19 12 3.5 3.5 6.1

20 4 1.2 1.2 7.2

21 6 1.7 1.7 9.0

22 7 2.0 2.0 11.0

23 6 1.7 1.7 12.8

24 2 .6 .6 13.3

31 6 1.7 1.7 15.1

32 31 9.0 9.0 24.1

33 35 10.1 10.1 34.2

34 56 16.2 16.2 50.4

35 26 7.5 7.5 58.0

36 15 4.3 4.3 62.3

37 31 9.0 9.0 71.3

38 44 12.8 12.8 84.1

42 6 1.7 1.7 85.8

44 5 1.4 1.4 87.2

45 6 1.7 1.7 89.0

47 6 1.7 1.7 90.7

48 11 3.2 3.2 93.9

49 2 .6 .6 94.5

50 15 4.3 4.3 98.8

55 4 1.2 1.2 100.0

Total 345 100.0 100.0Sumber: Hasil Pengolahan IBM SPSS Statistics 23.

Page 104: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

80

Dapat diartikan berdasarkan tabel di atas bahwasanya implementasi

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten berdasarkan atas jawaban responden, terhadap kuesioner yang

telah disebarkan mempunyai tanggapan yang beragam, hal tersebut mulai dari

yang terendah yakni pada angka 16 hingga angka tertinggi pada angka 55.

Pengertiannya bahwasanya implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten berkisar mulai dari

angka 16 sampai dengan angka 55. Maka berdasarkan tabel di atas tersebut dapat

diketahui bahwa dari jumlah responden 345 yang memperoleh angka 24, 49

masing-masing hanya dua orang dengan persentase 0,6. Selanjutnya nilai 20, 16,

55 masing-masing 3 orang dengan persentase 1,2. Nilai 18, 44 masing-masing 5

orang dengan persentase 1,4. Nilai 21, 23, 31, 42, 45, 47 masing-masing 6 orang

dengan persentase 1,7. 7 orang mendapatkan nilai 22 dengan persentase 2,0. 11

orang mendapatkan nilai 48 dengan persentase 3,2. 12 orang mendapatkan nilai 19

dengan persentase 3,5. Dan nilai 50, 36 masing-masing 15 orang dengan

persentase 4,3. 26 orang mendapatkan nilai 35 dengan persentase 7,5. Nilai 32, 37

masing-masing 31 orang dengan persentase 9,0. 35 orang mendapatkan nilai 33

dengan persentase 10,1. 44 orang mendapatkan nilai 38 dengan persentase 12,8.

Dan yang terakhir 56 orang mendapatkan nilai 34 dengan persentase 16,2. Maka

dapat disimpulkan dari tabel di atas bahwa nilai tengah/median dari jawaban para

responden terkait implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten terletak pada nilai 34,00 dari nilai

maksimum jawaban 55. Dengan nilai yang sering diperoleh oleh responden

Page 105: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

81

(Modus) 34,00. Langkah selanjutnya untuk memperjelas kenormalan suatu data

maka hal tersebut dapat dilihat pada hasil uji normalitas data di bawah:

Sumber: Hasil Pengolahan IBM SPSS Statistics 23.

Gambar 4.3 Normalitas Data

Berdasrakan gambar di atas dapat disimpulkan bahwa sebaran data dalam

penelitian terkait implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ini dapat dikatakan normal,

karena sebaran data menyebar disekitar arah garis diagonal sehingga dalam uji

hipotesis yang akan dilakukan dapat menggunakan statistik parametrik.

4.3 Deskripsi Data

4.3.1 Identitas Responden

Menyangkut responden dalam penelitian, terkait penelitian “implementasi

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten” responden dalam penelitian ini ialah rumah tangga miskin yang

Page 106: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

82

telah tercantum dalam data Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten.

Sedangkan dalam penentuan responden atau sampel peneliti menggunakan

rumus slovin dengan tingkat presisi atau tingkat kelonggaran sampel sebesar 5%,

dan berdasarkan rumus tersebut maka sampel dalam penelitian ini diperoleh

sebesar 345 dari 2.425 populasi. Dengan teknik pengambilan sampel

menggunakan teknik proportional sampling, disebabkan populasi dalam

penelitian ini terdiri dari beberapa sub-sub populasi, dan tiap-tiap populasi akan

diwakili sesuai dengan proporsinya masing-masing dalam penelitian, atau bisa

diartikan bahwa dalam pengambilan sampel diambil dari tiap-tiap sub populasi

dengan memperhitungkan besar kecilnya sub populasi tersebut, sehingga nantinya

jumlah sampel yang akan diambil akan menghasilkan sampel yang representatif.

Kecamatan Curug merupakan wilayah kecamatan yang terdiri dari 10

kelurahan, oleh karena itu dalam pengambilan sampel diambil dari jumlah

populasi dari masing-masing kelurahan tersebut, terkait hal tersebut maka dalam

penelitian ini dengan menggunakan perhitungan yang diterapkan berdasarkan

teknik proportional sampling, dihasilkan sampel dari masing-masing kelurahan

sebagai berikut. Kelurahan Cipete dengan sampel 41, Kelurahan Tinggar dengan

sampel 33, Kelurahan Kemanisan dengan sampel 37, Kelurahan Curug dengan

sampel 23, Kelurahan Cilaku dengan sampel 37, Kelurahan Pancalaksana dengan

sampel 45, Kelurahan Sukawana dengan sampel 23, Kelurahan Sukalaksana

Page 107: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

83

dengan sampel 47, Kelurahan Curug Manis dengan sampel 44, Kelurahan

Sukajaya dengan sampel 15.

Ketika dalam proses penyebaran kuesioner, peneliti menyebarkan

kuesioner menggunakan teknik random sampling atau secara acak, yakni mereka

yang dipilih sebagai sampel diambil begitu saja melalui proses secara acak dengan

kata lain mengundi nama seperti saat arisan.

Langkah selanjutnya ketika responden mengisi kuesioner, responden

diberikan kebebasan dalam mengisi kuesioner tersebut dan tidak ada campur

tangan dari peneliti. Akan tetapi jika responden mengalami kesulitan peneliti

membantu kesulitan dalam pengerjaan kuesioner tersebut, seperti membacakan,

menjelaskan terkait pertanyaan tersebut. Dalam pengerjaan kuesioner tersebut

responden diminta untuk mengisi data-data pendukung yang meliputi seperti jenis

kelamin, usia, tingkat pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat pada diagram di

bawah ini:

4.3.1.1 Jenis Kelamin

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.1 Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

70.14%

29.86%

Laki-laki

Perempuan

Page 108: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

84

Dari hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa responden dalam

penlitian terkait implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten ini, terdiri dari laki-laki dan

perempuan. Dari total responden sebanyak 345, yang setelah didapati bahwa

persentase responden laki-laki berjumlah 70,14 persen dan persentase responden

perempuan sebesar 29,86 persen, berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa

responden laki-laki lebih dominan yaitu dengan jumlah 242 responden, dan

responden perempuan berjumlah 103 responden.

4.3.1.2 Usia

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.2 Responden Berdasarkan Usia

Berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa responden

dalam penlitian terkait implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, terbagi kedalam

tingkatan-tingkatan usia yang berbeda-beda, yakni mulai dari usia 26 tahun

sampai dengan usia 85 tahun, dengan perincian sebagai berikut. Usia 26-35 tahun

responden berjumlah 23 orang atau 7 persen, usia 36-45 tahun berjumlah 109

orang atau 31 persen, usia 46-55 tahun berjumlah 107 orang atau 31 persen, usia

7%

31% 31%

18%12%

1%0

10

20

30

40

26-35 36-45 46-55 56-65 66-75 76-85

Page 109: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

85

56-65 tahun berjumlah 62 orang atau 18 persen, usia 66-75 tahun berjumlah 40

orang atau 12 persen, usia 76-85 tahun berjumlah 4 orang atau 1 persen.

Berdasarkan diagram tersebut maka jumlah responden telah terwakili dari tingkat

usia, hal tersebut dibuktikan tersedianya responden dari berbagai tingkat usia.

4.3.1.3 Tingkat Pendidikan

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.3 Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Sedangkan berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner diketahui bahwa

responden dalam penlitian terkait implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, responden

terdiri dari berbagai macam tingkat pendidikan, yakni mulai dari tersandang

Pendidikan Non Formal (PNF) sampai dengan Sekolah Menengah Atas (SMA),

yaitu dengan perincian sebagai berikut, 51 persen atau 175 responden

menyandang Pendidikan Non Formal (PNF), 38 persen atau 132 responden

menyandang Pendidikan Formal Sekolah Dasar (PFSD), 7 persen atau 24

responden berpendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP), 4 persen atau 14

responden berpendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA).

51%

38%

7% 4%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

PNF PFSD SMP SMA

Page 110: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

86

4.3.2 Analisa Data

Analisis data merupakan langkah guna mendeskripsikan data berdasarkan

hasil dari penyebaran kuesioner terhadap responden yang dijadikan sampel dalam

penelitian. Hal ini bertujuan untuk mengetahui jawaban dari para responden

mengenai seberapa besar implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten. Teori yang

digunakan dalam penelitian ini menggunakan teori implementasi berdasarkan

Edwards III, maka dalam penelitian ini peneliti akan menguraikan empat (4)

indikator implementasi berdasarkan Edwards III yang ditungkan kedalam 14

pernyataan.

Selanjutnya terkait skala pengukuran yang digunakan dalam kuesioner

penelitian ini adalah dengan menggunakan skala likert. Pilihan jawaban dalam

skala likert yang dituangkan kedalam kuesioner terdapat empat (4) item yang

terdiri dari opsi dan poin yang berbeda-beda. Dalam penelitian ini kuesioner

dalam bentuk tertutup, yang terdiri dari empat belas (14) pernyataan. Jawaban

tersebut terdiri dari sangat setuju (SS), setuju (S), tidak setuju (ST) dan sangat

tidak setuju (STS).

Kemudian terpacu pada metode penelitian kuantitatif dikarenakan metode

kuntitatif merupakan metode mengukur data-data angka, maka pernyataan-

pernyataan tersebut diterjemahkan kedalam angka-angka guna memudahkan

dalam proses pengolahan, dengan rincian sebagai berikut, sangat setuju bernilai

empat (4), setuju bernilai tiga (3), tidak setuju bernilai dua (2) dan sangat tidak

setuju bernilai satu (1). Untuk itu berikut adalah pemaparan dari hasil jawaban

Page 111: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

87

para responden yang didapat berdasarkan dari hasil penyebaran kuesioner

terhadap para responden.

4.3.2.1 Indikator Komunikasi

Terkait implementasi pada indikator komunikasi ini terbagi atas 3 (tiga)

dimensi, yaitu dimensi transmisi, kejelasan dan konsistensi. Berikut ini adalah

dimensi beserta pernyataannya:

4.3.2.1.1 Dimensi Transmisi

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi transmisi, berikut adalah diagram dan pernyataan

dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.4 Implementator telah melakukan sosialisasi terhadappenerima bantuan

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.4 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa pihak implementator telah melakukan sosialisasi terhadap

penerima bantuan terkait Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, adalah 116 responden atau

34%

53%

6%7%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 112: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

88

sekitar 34 persen menjawab sangat setuju, 183 responden atau sekitar 53 persen

menjawab setuju, 21 responden atau sekitar 6 persen menjawab tidak setuju, 25

responden atau sekitar 7 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian

diketahui bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa pihak implementator

telah melakukan sosialisasi terhadap penerima bantuan terkait Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten.

Selanjutnya terkait diagram hasil penelitian berdasarkan butir pernyataan 2

(dua) dalam dimensi transmisi, berikut merupakan diagram beserta pernyataannya

dapat dilihata di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.5 Implementator telah melakukan sosialisasi secaraefektif (cara dan fokus)

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.5 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa pihak implementator telah melakukan sosialisasi secara

efektif (cara dan fokus) terkait Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, adalah 22 responden atau sekitar

6 persen menjawab sangat setuju, 33 responden atau sekitar 10 persen menjawab

setuju, 151 responden atau sekitar 44 persen menjawab tidak setuju, 139

6%10%

44%

40%Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 113: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

89

responden atau sekitar 40 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian

diketahui bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa pihak implementator

belum efektif (cara dan fokus) dalam memberikan sosialisasi terkait Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten terhadap penerima bantuan.

4.3.2.1.2 Dimensi Kejelasan

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi kejelasan, berikut adalah diagram dan

pertanyaannya dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.6 Penyampaian sosialisasi yang dilakukan olehimplementator secara jelas terkait program bantuan

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.6 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa pihak implementator melakukan penyampaian sosialisasi

secara jelas terkait program bantuan mengenai sasaran, jumlah, harga, waktu,

kualitas dan administrasi terkait Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

terhadap penerima Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) adalah, 181

responden atau sekita 53 persen menjawab sangat setuju, 118 responden atau

53%34%

4%9%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 114: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

90

sekitar 34 persen menjawab setuju, 15 responden atau sekitar 4 persen menjawab

tidak setuju, 31 responden atau sekitar 9 persen menjawab sangat tidak setuju.

Dengan demikian diketahui bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa

pihak kelurahan sudah memberikan sosialisasi secara jelas mengenai sasaran,

jumlah, harga, waktu, kualitas dan administrasi terkait Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) terhadap penerima Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten.

4.3.2.1.3 Dimensi Konsistensi

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi konsistensi, berikut adalah diagram dan

pernyataan dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.7 Sosialisasi yang diberikan oleh pihak implementatorberdasarkan perintah/sesuai pedoman yang telahditentukan

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.7 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa sosialisasi yang diberikan oleh pihak implementator

berdasarkan perintah/sesuai pedoman yang telah ditentukan, adalah 25 responden

7%10%

31%

52%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 115: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

91

atau sekitar 7 persen menjawab sangat setuju, 33 responden atau sekitar 10 persen

menjawab setuju, 106 responden atau sekitar 31 persen menjawab tidak setuju,

178 responden atau sekitar 52 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan

demikian diketahui bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa pihak

implementator tidak memberikan sosialisasi berdasarkan perintah/sesuai pedoman

yang telah ditentukan.

4.3.2.2 Indikator Sumber Daya

Terkait implementasi pada indikator sumber daya ini terbagi atas 4 (empat)

dimensi, yaitu dimensi staff, informasi, wewenang dan fasilitas. Berikut ini adalah

dimensi beserta pernyataannya.

4.3.2.2.1 Dimensi Staff

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi staff, berikut adalah diagram dan pertanyaannya

dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.8 Implementator telah mengerti tupoksi dan jumlahtim implementator mencukupi

48%

39%

6%7%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 116: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

92

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.8 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa implementator telah mengerti tupoksi dan jumlah tim

implementator mencukupi, adalah 164 responden atau sekitar 48 persen menjawab

sangat setuju, 135 responden atau sekitar 39 persen menjawab setuju, 22

responden atau sekitar 6 persen menjawab tidak setuju, 24 responden atau sekitar

7 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian diketahui bahwa lebih

banyak responden berpendapat bahwa pihak implementator telah mengerti tupoksi

dan jumlah tim implementator mencukupi.

4.3.2.2.2 Dimensi Informasi

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi informasi, berikut adalah diagram dan pernyataan

dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.9 Implementator mempunyai kemampuan yang baikdalam mengimplementasikan program bantuan

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.9 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa implementator mempunyai kemampuan yang baik dalam

mengimplementasikan program bantuan, adalah 159 responden atau sekitar 46

46%

41%

2%11%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 117: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

93

persen menjawab sangat setuju, 140 responden atau sekitar 41 persen menjawab

setuju, 8 responden atau sekitar 2 persen menjawab tidak setuju, 38 responden

atau sekitar 11 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian diketahui

bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa implementator mempunyai

kemampuan yang baik dalam mengimplementasikan program bantuan.

Selanjutnya terkait diagram hasil penelitian berdasarkan butir pernyataan 7

(tujuh) dalam dimensi informasi, berikut merupakan diagram beserta

pernyataannya dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.10 Tim implementator telah melakukan evaluasikinerja tim implementator yang dilakukan oleh timimplementator sendiri

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.10 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa tim implementator telah melakukan evaluasi kinerja tim

implementator yang dilakukan oleh tim implementator sediri, adalah 104

responden atau sekita 30 persen menjawab sangat setuju, 195 responden atau

sekitar 57 persen menjawab setuju, 29 responden atau sekitar 8 persen menjawab

tidak setuju, 17 responden atau sekitar 5 persen menjawab sangat tidak setuju.

Dengan demikian diketahui bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa

30%

57%

8%5%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 118: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

94

tim implementator telah melakukan evaluasi kinerja tim implementator yang

dilakukan oleh tim implementator sediri.

4.3.2.2.3 Dimensi Wewenang

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi wewenang, berikut adalah diagram dan pernyataan

dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.11 Implementator telah mendistribusikan bantuansesuai dengan pedoman yang berlaku

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.11 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa implementator telah mendistribusikan bantuan sesuai

dengan pedoman yang berlaku, adalah 25 responden atau sekitar 7 persen

menjawab sangat setuju, 30 responden atau sekitar 9 persen menjawab setuju, 146

responden atau sekitar 42 persen menjawab tidak setuju, 144 responden atau

sekitar 42 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian diketahui

bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa implementator tidak

mendistribusikan bantuan sesuai dengan pedoman yang berlaku.

Page 119: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

95

4.3.2.2.4 Dimensi Fasilitas

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi fasilitas, berikut adalah diagram dan

pertanyaannya dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.12 Fasilitas fisik sepeda motor yang menjadi fasilitasfisik kelurahan membantu dalam prosespendistribusian bantuan

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.12 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa fasilitas fisik sepeda motor yang menjadi fasilitas fisik

kelurahan membantu dalam proses pendistribusian bantuan, adalah 12 responden

atau sekita 4 persen menjawab sangat setuju, 43 responden atau sekitar 12 persen

menjawab setuju, 151 responden atau sekitar 44 persen menjawab tidak setuju,

139 responden atau sekitar 40 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan

demikian diketahui bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa fasilitas

fisik sepeda motor yang menjadi fasilitas fisik kelurahan tidak membantu dalam

proses pendistribusian bantuan.

4%12%

44%

40%Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 120: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

96

Selanjutnya terkait diagram hasil penelitian berdasarkan butir pernyataan

10 (sepuluh) dalam dimensi fasilitas, berikut merupakan diagram beserta

pernyataan dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.13 Fasilitas fisik balai kelurahan yang menjadifasilitas fisik kelurahan membantu dalam prosespendistribusian bantuan

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.13 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa fasilitas fisik balai kelurahan yang menjadi fasilitas fisik

kelurahan membantu dalam proses pendistribusian bantuan, adalah 124 responden

atau sekita 36 persen menjawab sangat setuju, 175 responden atau sekitar 51

persen menjawab setuju, 17 responden atau sekitar 5 persen menjawab tidak

setuju, 29 responden atau sekitar 8 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan

demikian diketahui bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa fasilitas

fisik balai kelurahan yang menjadi fasilitas fisik kelurahan membantu dalam

proses pendistribusian bantuan.

36%

51%

5%8%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 121: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

97

4.3.2.3 Indikator Disposisi

Terkait implementasi pada indikator disposisi ini terbagi atas 2 (dua)

dimensi, yaitu indikator pengangkatan birokrat dan insentif. Berikut ini adalah

dimensi beserta pernyataan:

4.3.2.3.1 Dimensi Pengangkatan Birokrat

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi pengangkatan birokrat, berikut adalah diagram dan

pernyataan dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.14 Implementator mempunyai responsibilitas yangtinggi/bertanggung jawab atas tugasnya

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.14 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa implementator mempunyai responsibilitas yang

tinggi/bertanggung jawab atas tugasnya, adalah 15 responden atau sekita 4 persen

menjawab sangat setuju, 40 responden atau sekitar 12 persen menjawab setuju,

181 responden atau sekitar 52 persen menjawab tidak setuju, 109 responden atau

sekitar 32 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian diketahui

4%12%

52%

32% Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 122: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

98

bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa implementator tidak

mempunyai responsibilitas yang tinggi/bertanggung jawab atas tugasnya.

4.3.2.3.2 Dimensi Insentif

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi insentif, berikut adalah diagram dan pernyataan

dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.15 Implementator memungut biaya danmendistribusikan bantuan berdasarkan pedoman

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.15 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa implementator memungut biaya dan mendistribusikan

bantuan berdasarkan pedoman, adalah 15 responden atau sekita 4 persen

menjawab sangat setuju, 40 responden atau sekitar 12 persen menjawab setuju,

135 responden atau sekitar 39 persen menjawab tidak setuju, 155 responden atau

sekitar 45 persen menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian diketahui

bahwa lebih banyak responden berpendapat bahwa implementator tidak

memungut biaya dan mendistribusikan bantuan berdasarkan pedoman.

4%12%

39%

45%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat TidakSetuju

Page 123: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

99

4.3.2.4 Indikator Struktur Birokrasi

Terkait implementasi pada indikator struktur birokrasi ini terbagi atas 2

(dua) dimensi, yaitu dimensi standar operasional, dan fragmentasi. Berikut ini

adalah dimensi beserta pernyataan:

4.3.2.4.1 Dimensi Standar Operasional Prosedur

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi standar operasional prosedur, berikut adalah

diagram dan pernyataan dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.16 Impelementator melakukan koordinasi yang baikantar stakeholder

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.16 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa implementator melakukan koordinasi yang baik atar

stakeholder, adalah 112 responden atau sekitar 33 persen menjawab sangat setuju,

187 responden atau sekitar 54 persen menjawab setuju, 17 responden atau sekitar

5 persen menjawab tidak setuju, 29 responden atau sekitar 8 persen menjawab

sangat tidak setuju. Dengan demikian diketahui bahwa lebih banyak responden

berpendapat bahwa implementator melakukan koordinasi yang kurang baik atar

stakeholder.

4%12%

39%

45%

Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 124: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

100

4.3.2.4.2 Dimensi Fragmentasi

Didapati berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil

penelitian berdasarkan dimensi fragmentasi, berikut adalah diagram dan

pernyataan dapat dilihat di bawah ini:

Sumber: Pengolehan Data, 2016.

Diagram 4.17 Implementator melaksanakan tugas dengan baikberdasarkan pedoman

Dapat diketahui berdasarkan diagram 4.17 mengenai tanggapan responden

atas pernyataan bahwa implementator melaksanakan tugas dengan baik

berdasarkan pedoman, adalah 23 responden atau sekitar 7 persen menjawab sangat

setuju, 32 responden atau sekitar 9 persen menjawab setuju, 160 responden atau

sekitar 46 persen menjawab tidak setuju, 130 responden atau sekitar 38 persen

menjawab sangat tidak setuju. Dengan demikian diketahui bahwa lebih banyak

responden berpendapat bahwa implementator tidak melaksanakan tugas dengan

baik berdasarkan pedoman.

7%9%

46%

38% Sangat Setuju

Setuju

Tidak Setuju

Sangat Tidak Setuju

Page 125: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

101

4.4 Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian yang peneliti terapkan dalam mengukur implementasi

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten ini ialah sebagai berikut:

Ho :“Implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dikatakan baik

apabila ≥ 65%”.

Ho : µ ≥ 65%.

Ha :“Implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dikatakan

kurang baik apabila < 65%”.

Ha : µ < 65%.

Dilakukannya sebuh hipotesis dimaksudkan untuk mengetahui tingkat

signifikasi dari hipotesis yang diajukan. Dan berdasarkan metode penelitian, maka

pada tahap pengujian hipotesis penelitian ini, peneliti menggunakan rumus t-test

satu sampel. Adapun uji hipotesis yang dilakukan ini menggunakan bantuan IBM

SPSS Statistics 23. Hasil perhitungan uji hipotesis dapat dilihat pada tabel di

bawah ini:

Page 126: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

102

Tebel 4.16Hasil perhitungan uji-t

Test Value = 70

T Df Sig. (2-tailed)Mean

Difference

95% ConfidenceInterval of the

Difference

Lower Upper

Total -83.709 344 .000 -35.061 -35.88 -34.24Sumber: Hasil Pengolahan IBM SPSS Statistics 23.

Dapat diketahui berdasarkan tabel di atas bahwa dari hasil pengujian

hipotesis hasil dari uji-t atau nilai t hitung adalah -83.709. Langkah selanjutnya guna

mengetahui hipotesis apa yang diterima maka peneliti membandingkan nilai t hitung

dengan t tabel melalui derajat kebebasan (dk) =n-1=345-1=344 dan menggunakan

taraf kesalahan α = 5% untuk uji satu pihak. Dalam penelitian ini peneliti

menggunakan uji pihak kiri (one tail test), disebabkan nilai t hitung kurang dari nilai

t tabel yakni sebagai berikut (-83.709<-1.649) maka berdasarkan nilai tersebut

dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian, daerah penerimaan jatuh pada daerah

penerimaan Ha. Dan berdasarkan uji-t pihak kiri jika nilai t hitung kurang dari nilai t

tabel maka dapat dikatakan Ha diterima dan Ho ditolak. Untuk lebih jelasnya

penjelasan ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

Gambar 4.4 Kurva hipotesis hasil dari uji-t pihak kiri

-83.709 -1.649 0

Daerah Penerimaan Ha

Daerah Penerimaan Ho

Sumber: Hasil Pengolahan IBM SPSS Statistics 23.

Page 127: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

103

Berdasarkan skala likert pernyataan-pernyataan dalam kuesioner

diterjemahkan ke dalam angka-angka, nilai tertinggi dari pernyataan adalah 4

sehingga guna memperoleh nilai ideal adalah dilakukan pengkalian nilai tersebut

dengan jumlah pernyataan yang ada kemudian dikalikan dengan jumlah

responden. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari 14 pernyataan sehingga jika

dikalikan pernyataan yang ada pada kuesioner maka hasilnya sebagai berikut

(4x14x345=19.320).

Sehingga untuk menjawab rumusan masalah yang telah ditetapkan dalam

penelitian ini, terkait dengan seberapa besar tingkat implementsi Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten, maka diperlukan langkah-langkah yakni dengan cara mencari nilai

penelitian yang dibagi dengan nilai ideal populasi. Hal tersebut dapat dilihat

sebagai berikut.

Tingkat implementasi program = 12.054 : 19.320 x 100 = 62,39%.

Oleh sebab itu berdasarkan perhitungan di atas, maka diketahui bahwa

tingkat implementsi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten adalah 62,39%.

4.5 Interpretasi Hasil Penelitian

Guna menjawab rumusan masalah terkait seberapa besar implementasi

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten, hal ini dapat dilihat dari penggunaan metode perhitungan, dalam

metode perhitungan penelitian ini menggunakan rumus t test satu sampel dengan

Page 128: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

104

menguji pihak kiri bahwa harga t hitung kurang dari (<) harga t tabel dan hal itu dapat

diartikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Dikarenakan angka hanya mencapai

62,39% dari angka yang telah ditentukan paling tinggi 65%.

Berdasarkan nilai populasi diperoleh niali ideal 19.320 dan nilai penelitian

sebesar 12.054, dan nilai persentase dilakukan dengan cara perhitungan membagi

nilai penelitian dengan nilai ideal populasi dikali 100%, atau sebagai berikut

(12.054:19.320x100=62,39%). Oleh sebab itu interpretasi yang tepat guna

menjawab rumusan masalah terkait dengan seberapa besar implementasi Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten kurang baik dikarenakan nilai persentasinya di bawah hipotesis, hal ini

ketika diukur berdasarkan dari nilai pengkategorian sebagai berikut:

Tabel 4.17Pengkategorian Interpretasi Hasil Penelitian

No Nilai Pengkategorian Nilai RiilPenelitianKriteria Nilai Ideal

1 Sangat Kurang Baik 4.8302 Kurang Baik 9.6603 Baik 14.4904 Sangat Baik 19.320

Hasil 12.054

Berdasarkan tabel pengkategorian di atas bahwa nilai 12.054 termasuk

dalam interval kurang baik, karena nilai tersebut tidak mencapai nilai baik

4.6 Pembahasan

Membahas terkait hasil penelitian mengenai implementasi Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten hal ini dapat dilihat kembali mengenai model implementasi kebijakan

Page 129: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

105

publik berdasarkan Edwards III yang berspektif top down (Dari Atas ke Bawah).

Edwards III menamakan model implementasi kebijakan publiknya dengan Direct

and Indirect Impact on Implementation (Implementasi Langsung dan Tidak

Langsung). Menurutnya dalam menentukan keberhasilan implementasi suatu

kebijakan publik terbagi empat indikator, dikarenakan yang menjadi sasaran objek

penelitian adalah organisasi publik yang prioritas utama kegiatannya ialah

pelayanan masyarakat oleh karena itu maka teori Edwards III yang digunakan,

yakni sebagai berikut:

4.6.1 Indikator Komunikasi

Terkait indikator komunikasi yang dimaksud oleh teori Edwards III

terdapat tiga dimensi hal ini meliputi, transmisi, kejelasan dan konsistensi berikut

penjelasan dari tiga dimensi indikator komunikasi dijelaskan di bawah ini:

1. Transmisi ialah sebuah langkah pasti yang harus dilakukan baik oleh

pembuat kebijakan maupun oleh pelaksana kebijakan dalam hal ini

aparatur pemerintah dalam tataran terendah, terkait dalam melakukan

komunikasi terhadap sasaran kebijakan/masyarakat penerima Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug. Hal ini

mengapa sangat penting dilakukan dikarenakan sering kali terjadi salah

pengertian dalam penyaluran komunikasi atau (miskomunikasi),

disebabkan komunikasi telah melalui beberapa tingkatan.

2. Kejelasan dalam poin ini dapat diartikan bahwa setiap sosialisasi

kebijakan yang dilakukan oleh pihak pembuat kebijakan kepada pihak

Page 130: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

106

pelaksana kebijakan/aparatur pemerintah pada tataran terendah dan

terhadap sasaran kebijakan/masyarakat penerima Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, haruslah tersampaikan

dengan jelas dan logis. Hali ini mengapa sangat penting diperhatikan

bertujuan agar dalam setiap pelaksanaan kebijakan dapat

terimplementasi dengan baik dan benar.

3. Konsistensi maksud dari konsistensi ialah bahwa setiap perintah

ataupun sosialisasi dalam suatu komunikasi terhadap sosialisasi

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug, haruslah tersampaikan dengan konsisten dan jelas.

Hal ini dihawatirkan jika perintah ataupun sosialisasi yang

dikomunikasikan terhadap pembuat kebijakan kepada pelaksana

kebijakan/pemerintah dan sasaran kebijakan/masyarakat penerima

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug,

tidak tersampaikan dengan konsisten dan jelas maka dapat

menimbulkan kebingungan dan kekliruan bagi pelaksana kebijakan dan

sasaran kebijakan hingga akhirnya akan menimbulkan sebuah proses

implementasi yang tidak berjalan dengan baik.

Berdasarkan pengolahan terkait indikator komunikasi memuat 3 (tiga) sub

dimensi dan terdiri dari 4 (empat) pernyataan, maka berdasarkan hal tersebut

diperoleh skor ideal sebagai berikut 4x345x4=5520 (4 = nilai dari setiap jawaban

pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan skala likert,

345 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 4 = jumlah pernyataan yang ada

Page 131: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

107

pada indikator komunikasi). Setelah mendapatkan skor ideal kemudian dibagikan

dengan skor riil yang diisi oleh responden yakni sebesar

3445:5520=0,624094x100=62,40 atau dibulatkan menjadi 62%. Berdasarkan hal

tersebut dapat diartikan bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten kurang baik.

Hal ini ketika diukur berdasarkan dari nilai pengkategorian sebagai berikut:

Tabel 4.18Pengkategorian Indikator Komunikasi

No Nilai Pengkategorian Nilai RiilPenelitianKriteria Nilai Ideal

1 Sangat Kurang Baik 1.3802 Kurang Baik 2.7603 Baik 4.1404 Sangat Baik 5.520

Hasil 3.445

Berdasarkan tabel pengkategorian di atas bahwa nilai 3.445 termasuk

dalam interval kurang baik, karena nilai tersebut tidak mencapai nilai baik. Untuk

lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel persentase data hasil penelitian berikut:

Page 132: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

108

Tabel 4.19Persentase Data Hasil Penelitian Indikator Komunikasi

Dimensi No

Pernyataan Skala LikertTransmisi SS S TS STS

1 Implementatortelah melakukansosialisasi terhadappenerima bantuan

8,41% 13,26% 1,52% 1,81%

2 Implementatortelah melakukansosialisasi secaraefektif (cara danfokus)

1,59% 2,39% 10,94% 10,07%

Kejelasan 3 Penyampaiansosialisasi yangdilakukan olehimplementatorsecara jelas terkaitprogram bantuan

13,12% 8,55% 1,09% 2,25%

Konsistensi 4 Sosialisasi yangdiberikan olehpihakimplementatorberdasarkanperintah/sesuaipedoman yangtelah ditentukan

1,81% 2,61% 7,68% 12,90%

JUMLAH24,93% 26,81% 21,23% 27,03%

51,74% 48,26%TOTAL 100%

Bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten pada indikator komunikasi, lebih

cenderung baik. Karena, berdasarkan penilaian masyarakat sebanyak 51,74%

setuju dengan pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Dan sebanyak 48,26%

tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner.

Page 133: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

109

4.6.2 Indikator Sumber Daya

Maksud dari indikator sumber daya yang dikutip dari teori Edwards III

terdapat empat dimensi hal ini meliputi, staf, informasi, kewenangan dan fasilitas

berikut penjelasan dari empat dimensi indikator sumber daya dijelaskan di bawah

ini:

1. Staf, terkait implementasi sebuah kebijakan ujung tombak dalam suatu

implementasi kebijakan adalah sumber daya manusia atau staf

pelaksana/aparatur pemerintah kelurahan sampai aparatur yang

terendah. Dalam hal ini adalah jika suatu program kebijakan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Misikn (Raskin) di

Kecamatan Curug yang diberikan terhadap pembuat kebijakan tidak

mempunyai staf pelaksana yang memadai ataupun tidak kompeten

dibidangnya maka dalam implementasi kebijakan program yang

diberikan terhadap pembuat kebijakan tidak akan berjalan dengan baik

dan tidak tercapai sesuai yang telah dinginkan.

2. Informasi, pengertian dari informasi dalam implementasi kebijakan

yang dimaksud oleh Edwards III, ialah:

1. Cara melaksanakan kebijakan, maksudnya adalah bahwa aparat

pemerintah atau aparatur kelurahan dan aparatur pemerintah

terendah yang melaksanakan implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, haruslah memahami

strategi kerja yang harus mereka lakukan terkait menjalankan

Page 134: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

110

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug.

2. Informasi tentang kepatuhan dari para pelaksana terhadap

regulasi/peratuaran, maksudnya adalah bahwa aparatur kelurahan

mengetahui bahwa staf pelaksana dan rukun tetangga dan rukun

warga yang mereka perintahkan untuk mengimplementasikan dan

mengawal proses berjalannya implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug tersebut menjalankan

program tersebut dengan baik dan mematuhi peraturan yang sudah

ditentukan sesuai apa yang telah disosialisasikan terhadap sasaran

kebijakan/masyarakat penerima Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug.

3. Wewenang, maksud dari pada wewenang pada teori Edwards III ini

ialah, bahwa implementator/staf pelaksana yang diperintahkan oleh

aparatur kelurahan untuk menjalankan tugas pendistribusian bantuan

terhadap sasaran kebijakan/masyarakat penerima Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, sudah sesuai dengan

peraturan terkait implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug yang telah ditentukan.

4. Fasilitas, yang dimaksud dalam teori Edwards III terkait dengan

fasilitas ialah, bahwa pihak implementator/staf kelurahan yang

diperintahkan oleh pihak aparatur kelurahan yang menjalankan tugas

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Page 135: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

111

Kecamatan Curug, memanfaatkan sarana dan prasarana yang dimiliki

oleh aparatur kelurahan, seperti sepeda motor dan balai kelurahan.

Berdasarkan pengolahan terkait indikator sumber daya memuat 4 (empat)

sub dimensi dan terdiri dari 6 (enam) pernyataan, maka berdasarkan hal tersebut

diperoleh skor ideal sebagai berikut 4x345x6=8.280 (4 = nilai dari setiap jawaban

pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan skala likert,

345 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 6 = jumlah pernyataan yang ada

pada indikator sumber daya). Setelah mendapatkan skor ideal kemudian dibagikan

dengan skor riil yang diisi oleh responden yakni sebesar

5643:8280=0,681521x100=68,15 atau dibulatkan menjadi 68%. Berdasarkan hal

tersebut dapat diartikan bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten kurang baik.

Hal ini ketika diukur berdasarkan dari nilai pengkategorian sebagai berikut:

Tabel 4.20Pengkategorian Indikator Sumber Daya

No Nilai Pengkategorian Nilai RiilPenelitianKriteria Nilai Ideal

1 Sangat Kurang Baik 2.0702 Kurang Baik 4.1403 Baik 6.2104 Sangat Baik 8.280

Hasil 5.643

Berdasarkan tabel pengkategorian di atas bahwa nilai 5.643 termasuk

dalam interval kurang baik, karena nilai tersebut tidak mencapai nilai baik. Untuk

lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel persentase data hasil penelitian berikut:

Page 136: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

112

Tabel 4.21Persentase Data Hasil Penelitian Indikator Sumber Daya

Dimensi No Pernyataan Skala LikertSS S TS STS

Informasi 5 Implementatortelah mengertitupoksi danjumlah timimplementatormencukupi

7,92% 6,52% 1,06% 1,16%

6 Implementatormempunyaikemampuan yangbaik dalammengimplementasikan programbantuan

7,68% 6,76% 0,39% 1,84%

7 Timimplementatortelah melakukanevaluasi kinerjatimimplementatoryang dilakukanoleh timimplementatorsendiri

5,02% 9,42% 1,40% 0,82%

Wewenang 8 Implementatortelahmendistribusikanbantuan sesuaidengan pedomanyang berlaku

1,21% 1,45% 7,05% 6,96%

Fasilitas 9 Fasilitas fisiksepeda motoryang menjadifasilitas fisikkelurahanmembantu dalamprosespendistribusianbantuan

0,58% 2,08% 7,29% 6,71%

10 Fasilitas fisikbalai kelurahanyang menjadi

5,99% 8,45% 0,82% 1,40%

Page 137: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

113

fasilitas fisikkelurahanmembantu dalamprosespendistribusianbantuan

JUMLAH 28,41% 34,69% 18,02% 18,89%63,09% 36,91%

TOTAL 100%

Bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten pada indikator sumber daya, lebih

cenderung baik. Karena, berdasarkan penilaian masyarakat sebanyak 63,09%

setuju dengan pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Dan sebanyak 36,91%

tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner.

4.6.3 Indikator Disposisi

Poin selajutnya adalah indikator disposisi. Indikator disposisi yang dikutip

dari teori Edwards III mempunyai dua dimensi, yakni pengangkat birokrat dan

insentif sebagai berikut.

1. Pengangkat birokrat, maksud dari pengangkat birokrat ialah bahwa

sumber daya manusia yang dipilih menjadi implementator implementasi

kebijakan Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug yang ditentukan oleh aparatur kelurahan haruslah

yang mempunyai responsibilitas/pertanggung jawaban yang tinggi

terhadap tugasnya dalam menjalankan implementasi Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug.

Page 138: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

114

2. Insentif, pengertian dari insentif ialah bahwa implementator haruslah

mendapatkan keuntungan sebagai faktor pendorong atau motivasi agar

pelaksana kebijakan melaksanankan tugas dengan baik terkait dengan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug. Hingga akhirnya implementator bisa menjalankan

tugasnya dengan baik berdasarkan peraturan yang telah ditentukan.

Berdasarkan pengolahan terkait indikator disposisi memuat 2 (dua) sub

dimensi dan terdiri dari 2 (dua) pernyataan, maka berdasarkan hal tersebut

diperoleh skor ideal sebagai berikut: 4x345x2=2.760 (4 = nilai dari setiap jawaban

pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan skala likert,

345 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 2 = jumlah pernyataan yang ada

pada indikator disposisi). Setelah mendapatkan skor ideal kemudian dibagikan

dengan skor riil yang diisi oleh responden yakni sebesar

1256:2760=0,455072x100=45,50 atau dibulatkan menjadi 45%. Berdasarkan hal

tersebut dapat diartikan bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten sangat kurang

baik. Hal ini ketika diukur berdasarkan dari nilai pengkategorian sebagai berikut:

Tabel 4.22Pengkategorian Indikator Disposisi

No Nilai Pengkategorian Nilai RiilPenelitianKriteria Nilai Ideal

1 Sangat Kurang Baik 6902 Kurang Baik 1.3803 Baik 2.0704 Sangat Baik 2.760

Hasil 1.256

Page 139: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

115

Berdasarkan tabel pengkategorian di atas bahwa nilai 1.256 termasuk

dalam interval sangat kurang baik, karena nilai tersebut tidak mencapai nilai baik.

Untuk lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel persentase data hasil penelitian

berikut:

Tabel 4.23Persentase Data Hasil Penelitian Indikator Disposisi

Dimensi No Pernyataan Skala LikertSS S TS STS

PengangkatanBirokrat

11 Implementatormempunyairesponsibilitasyangtinggi/bertanggung jawab atastugasnya

2,17% 5,80% 26,23% 15,80%

Insentif 12 Implementatormemungut biayadanmendistribusikan bantuanberdasarkanpedoman

2,17% 5,80% 19,57% 22,46%

JUMLAH 4,35% 11,59% 45,80% 38,26%15,94% 84,06%

TOTAL 100%

Bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten pada indikator disposisi, lebih

cenderung tidak baik. Karena berdasarkan penilaian masyarakat sebanyak 84,06%

tidak setuju dengan pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Dan sebanyak

15,94% setuju dengan pernyataan pada kuesioner.

Page 140: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

116

4.6.4 Indikator Struktur Birokrasi

Maksud dari indikator struktur birokrasi yang terdiri dari teori Edwards III

ialah, bahwa pihak pelaksana kebijakan/implementator yang berperan dalam

mendukung sebuah kebijakan implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug harus melakukan koordinasi secara insentif

melalui beberapa stakeholder/pihak terkait dengan baik agar terciptanya

impelementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan

Curug dengan baik.

Berdasarkan pengolahan terkait indikator struktur birokrasi memuat 1

(satu) sub dimensi dan terdiri dari 2 (dua) pernyataan, maka berdasarkan hal

tersebut diperoleh skor ideal sebagai berikut: 4x345x2=2760 (4 = nilai dari setiap

jawaban pernyataan yang diajukan pada responden, kriteria skor berdasarkan

skala likert, 345 = jumlah sampel yang dijadikan responden, 2 = jumlah

pernyataan yang ada pada indikator struktur birokrasi). Setelah mendapatkan skor

ideal kemudian dibagikan dengan skor riil yang diisi oleh responden yakni sebesar

1710:2760=0,619565x100=61,95 atau dibulatkan menjadi 62%. Berdasarkan hal

tersebut dapat diartikan bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga

Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten kurang baik.

Hal ini ketika diukur berdasarkan dari nilai pengkategorian sebagai berikut:

Page 141: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

117

Tabel 4.24Pengkategorian Indikator Struktur Birokrasi

No Nilai Pengkategorian Nilai RiilPenelitianKriteria Nilai Ideal

1 Sangat Kurang Baik 6902 Kurang Baik 1.3803 Baik 2.0704 Sangat Baik 2.760

Hasil 1.710

Berdasarkan tabel pengkategorian di atas bahwa nilai 1.710 termasuk

dalam interval kurang baik, karena nilai tersebut tidak mencapai nilai baik. Untuk

lebih jelasnya bisa dilihat pada tabel persentase data hasil penelitian berikut:

Tabel 4.25Persentase Data Hasil Penelitian Indikator Struktur Birokrasi

Dimensi No Pernyataan Skala LikertSS S TS STS

SOP 13 Impelementatormelakukankoordinasi yangbaik antarstakeholder

16,23% 27,10% 2,46% 4,20%

Fragmentasi 14 Implementatormelaksanakantugas dengan baikberdasarkanpedoman

3,33% 4,64% 23,19% 18,84%

JUMLAH 19,57% 31,74% 25,65% 23,04%51.30% 48,70%

TOTAL 100%

Bahwa implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten pada indikator struktur birokrasi,

lebih cenderung baik. Karena, berdasarkan penilaian masyarakat sebanyak

51,30% setuju dengan pernyataan yang diajukan pada kuesioner. Dan sebanyak

48,70% tidak setuju dengan pernyataan pada kuesioner.

Page 142: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

118

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Mengenai hasil dari penelitian yang telah dilakukan terkait implementasi

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang

Provinsi Banten, peneliti mendapatkan kesimpulan bahwa implementasi Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi

Banten buruk hal tersebut dikarenakan nilai implementasi Program Beras Rumah

Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten hanya

mencapai angka 62,39% dari angka yang telah ditetapkan sebelumnya pada

hipotesis sebesar 65%. Berdasarkan hasil penelitian hal ini terindikasi oleh:

1. Indikator Komunikasi, menurut responden secara keseluruhan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dapat disimpulkan

baik. Namun, terdapat permasalahan terkait sosialisasinya yang

kurang efektif dan tidak sesuai dengan pedoman umum Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2014-2015.

2. Inikator sumber daya, menurut responden secara keseluruhan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dapat disimpulkan

baik. Namun, terdapat permasalahan terkait pendistribusian bantuan di

Page 143: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

119

titik bagi yang tidak sesuai berdasarkan pedoman umum Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2014-2015.

3. Indikator disposisi, menurut responden secara keseluruhan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dapat disimpulkan

buruk. Hal tersebut dikarenakan responsibilitas/pertanggung jawaban

implementator buruk dalam melaksanakan tugas. serta terjadi

pemungutan biaya yang tidak sesuai dengan pedoman umum Program

Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2014-2015.

4. Indikator struktur birokrasi, menurut responden secara keseluruhan

implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di

Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten dapat disimpulkan

baik. Namun, terdapat permasalahan yakni pada tim pelaksana

pendistribusian/implementator pendistribusian yang tidak

melaksanakan tugas dengan baik berdasarkan pedoman umum

Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin) tahun 2014-2015.

5.2 Saran

Melihat kesimpulan dari beberapa permasalahan yang didapat berdasarkan

hasil penelitian, mengenai implementasi Program Beras Rumah Tangga Miskin

(Raskin) di Kecamatan Curug Kota Serang Provinsi Banten, maka peneliti

menyarankan sebagai berikut:

Page 144: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

120

1. Tim pelaksana Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin)

kelurahan, harus mensosialisasikan secara jelas terkait sasaran,

jumlah, harga, waktu, kualitas dan administrasi kepada penerima

bantuan.

2. Pendistribusian di titik bagi harus didistribusikan secara tepat sasaran,

jumlah, harga, waktu, kualitas dan administrasi sesuai dengan

pedoman umum Program Beras Rumah Tangga Miskin (Raskin).

3. Pihak tim koordinasi raskin baik dari tingkat pusat hingga tingkat

kecamatan harus mengontrol Harga Tembus Raskin (HTR) di titik

bagi, sehingga tidak terjadi penggelembungan Harga Tembus Raskin

(HTR).

4. Pihak kelurahan harus mendistribusikan bantuan Program Beras

Rumah Tangga Miskin (Raskin) kepada sasaran secara tepat baik

penerima bantuan, jumlah bantuan, harga bantuan dan kualitas

bantuan pada waktu yang tepat dan administrasi yang baik.

Page 145: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

A. G Subarsono, 2005. Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Agustino, 2008. Dasar- Dasar Kebijakan Publik. Bandung: Alfabeta.

, 2012. Dasar- Dasar Kebijakan Publik, Bandung: Alfabeta.

Dunn, William N. 2003. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta:

Gadjah Mada University Press.

Najir, Moh. 2014. Metode Penelitian. Cetakan Ke-sembilan. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Suharto, Edi. 2007. Kebijakan Sosial sebagai Kebijakan Publik. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif

dan R&D. Cetakan ke-12. Bandung: Alfabeta.

________, 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Taniredja, Tukiran dan Hidayati Mustafidah. 2011. Penelitian Kuantitatif (Sebuah

Pengantar). Bandung: Alfabeta.

Widodo, Joko. 2007. Analisis Kebijakan Publik. Malang: Bayu Media Publishing.

Wicaksono, Kristian Widya. 2006. Administrasi, Birokrasi Pemerintahan dan

Pembangunan Komunitas. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 146: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

Dokumen:

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Cipete Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Tinggar Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Kamanisan Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Curug Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Cilaku Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Pancalaksana Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Sukawana Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Sukalaksana Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Curug Manis Kecamatan Curug.

Daftar Nama dan Alamat Rumah Tangga Sasaran Penerima Manfaat (RTS-PM)

Program RASKIN 2015 Kelurahan Sukajaya Kecamatan Curug.

Page 147: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

Keputusan Walikota Serang Nomor: 504/Kep.20-Huk/2012. Tentang Penetapan

Pagu Beras Rumah Tangga Miskin untuk Kecamatan se-Kota Serang

Tahun 2012.

Keputusan Walikota Serang Nomor: 504/Kep.25-Huk/2013. Tentang Penetapan

Pagu Beras Rumah Tangga Miskin untuk Kecamatan se-Kota Serang

Tahun 2013.

Keputusan Walikota Serang Nomor: 504/Kep.314-Huk/2014. Tentang Penetapan

Pagu Beras Rumah Tangga Miskin untuk Kecamatan se-Kota Serang

Tahun 2014.

Keputusan walikota Serang Nomor: 504/Kep.42-Huk/2014. Tentang Penetapan

Pagu Beras Rumah Tangga Miskin untuk Kecamatan se-Kota Serang

Tahun 2015.

Kecamatan Curug Dalam Angka Tahun 2015.

Kecamatan Kasemen Dalam Angka Tahun 2015.

Kecamatan Walantaka Dalam Angka Tahun 2015.

Kecamatan Serang Dalam Angka Tahun 2015.

Kecamatan Taktakan Dalam Angka Tahun 2015.

Kecamatan Cipocok Jaya Dalam Angka Tahun 2015.

Kecamatan Curug Dalam Angka Tahun 2016.

Kecamatan Kasemen Dalam Angka Tahun 2016.

Kecamatan Walantaka Dalam Angka Tahun 2016.

Kecamatan Serang Dalam Angka Tahun 2016.

Kecamatan Taktakan Dalam Angka Tahun 2016.

Page 148: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

Kecamatan Cipocok Jaya Dalam Angka Tahun 2016.

Laporan Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Kementrian Koordinator Kesejahtraan

Rakyat tahun 2013.

Pedoman Umum Raskin tahun 2014.

Pedoman Umum Raskin tahun 2015.

Lain- lain:

http://repository.fisip-untirta.ac.id/ Skripsi Rt. Nina Maryana. Implementasi

Program Beras Miskin (Raskin) di Kulurahan Kabayan Kecamatan

Pandeglang Kabupaten Pandeglang tahun 2010.

http://core.ac.uk/ Tesis Mariyam Musawa. Studi Implementasi Program Beras

Miskin (Raskin) di Wilayah Kelurahan Gajahmungkur Kecamatan

Gajahmungkur Kota Semarang tahun 2009.

http://ceceprachmat6661.blogspot.co.id/ Pelayanan Terpadau Kecamatan Curug.

Page 149: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 150: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 151: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

KUESIONER

Identitas Responden

No. Responden :Nama Responden :Jenis Kelamin : Laki-laki/ PerempuanUmur :Pendidikan :

Petunjuk Pengisian

1. Bacalah angket ini dengan teliti, supaya Bapak/Ibu mengerti maksudpernyataan.

2. Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap benar dari beberapa pilihandengan cara disilang (X).

3. Apabila ada pernyataan yang kurang dimengerti dapat ditanyakan langsungkepada peneliti.

4. Kumpulkan jawaban secara langsung kepada peneliti.

A. Pernyataan yang berkaitan dengan Indikator KomunikasiA1. Dimensi Transmisi

1. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah mensosialisasikan program bantuan terhadap penerimabantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

2. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah efektif dalam mensosialisasikan program bantuan terhadappenerima bantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

A2. Dimensi Kejelasan

3. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukah

Page 152: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

dengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah mensosialisasikan secara jelas terkait sasaran, jumlah,harga,waktu, kualitas dan administrasi pada program bantuan terhadappenerima bantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

A3. Dimensi Konsistensi

4. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa sosialisasi yang telah diberikan oleh pihakpelaksana pendistribusian/pihak kelurahan terhadap penerima bantuantelah terealisasikan sesuai dengan apa yang telah disosialisasikanberdasarkan peraturan yang telah ditentukan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

B. Pernyataan yang berkaitan dengan Indikator Sumber DayaB1. Dimensi Staff

5. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah memadai dan memahami hal-hal yang berkaitan dalampendistribusian program bantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

B2. Dimensi Informasi

6. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah memiliki kemampuan yang baik dalammengimplementasikan program bantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

7. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukah

Page 153: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

dengan pernyatan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah melaksanakan evaluasi terhadap kinerja tim pelaksanapendistribusian yang telah diperintahkan aparatur kelurahan terkaitimplementasi program bantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

B3. Dimensi Wewenang

8. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan yang mempunyai wewenang dalam mendistribusikan bantuandari program bantuan pihak tim pelaksana pendistribusan/pihak kelurahantelah mendistribusikan bantuan sesuai dengan aturan yang telahditentukan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

B4. Dimensi Fasilitas

9. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa fasilitas fisik (sepeda motor) yang menjadifasilitas fisik kelurahan membantu dalam proses pendistribusian bantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

10. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa fasilitas fisik (balai kelurahan) yangmenjadi fasilitas fisik kelurahan membantu dalam proses pendistribusianbantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

C. Pernyataan yang berkaitan dengan Indikator DisposisiC1. Dimensi Pengangkatan Birokrat

11. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukah

Page 154: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

dengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah melaksanakan tugas mempunyai responsibilitas yangtinggi/bersungguh-sungguh?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

C2. Dimensi Insentif

12. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan memungut biaya dan mendistribusikan bantuan berdasarkanaturan yang telah ditentukan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

D. Pernyataan yang berkaitan dengan Indikator Struktur BirokrasiD1. Dimensi Standar Operasional Prosedur

13. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah melaksanakan koordinasi yang baik, baik antara pihakrukun tetangga (rt), rukun warga (rw) maupun dengan pihak terkaitlainnya dalam pendistribusian bantuan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

D2. Dimensi Fragmentasi

14. Menurut pengalaman saudara/i sebagai penerima bantuan dari ProgramBeras Rumah Tangga Miskin (Raskin) di Kecamatan Curug, setujukahdengan pernyataan ini bahwa pihak tim pelaksana pendistribusian/pihakkelurahan telah melaksanakan tugasnya dengan baik, yang berlandaskanperaturan yang telah ditentukan?

a. Sangat setuju c. Tidak setujub. Setuju d. Sangat tidak setuju

Page 155: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 156: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 157: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 158: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 159: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 160: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 161: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 162: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak
Page 163: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS RUMAH TANGGA MISKIN (RASKIN…repository.fisip-untirta.ac.id/854/1/IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS... · lembar pengesahan skripsi motto dan persembahan abstrak

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Biodata:

Nama Lengkap : Firmansyah

Nomor Induk Mahasiswa : 6661102698

Tempat Tanggal Lahir : Serang, 02 Februari 1992

Jenis Kelamin : Laki-laki

Warga Negara : Indonesia

Setatus Perkawinan : Belum Kawin

Tinggi/Berat badan : 169/45kg

Agama : Islam

Alamat :

Telepon/HP : 083812599488

E-mail : [email protected]

Pendidikan:

Madrasah Ibtidaiyah Al- Falah Andamui (1998-2004)

Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Curug (2004-2007)

Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Baros (2007-2010)

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) (2010-2017)

Kampung Andamui Masjid Rukun tetangga 011

Rukun warga 001 Kelurahan Sukawana Kecamatan

Curug Kota Serang Provinsi Banten