IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN...

25
IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN TANJUNG AYUN SAKTI KECAMATAN BUKIT BESTARI NASKAH PUBLIKASI Oleh: FITRIANA PURBA NIM. 100563201212 PEMBIMBING 1 : SURADJI PEMBIMBING 2 : WAYU EKO YUDIATMAJA PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI TANJUNGPINANG 2017

Transcript of IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN...

Page 1: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN

TANJUNG AYUN SAKTI KECAMATAN BUKIT BESTARI

NASKAH PUBLIKASI

Oleh:

FITRIANA PURBA

NIM. 100563201212

PEMBIMBING 1 : SURADJI

PEMBIMBING 2 : WAYU EKO YUDIATMAJA

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MARITIM RAJA ALI HAJI

TANJUNGPINANG

2017

Page 2: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

ABSTRAK

Skripsi ini membahas tentang “Implementasi Program Beras Miskin/ Raskin

di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang”.

Program Raskin merupakan program yang bertujuan untuk mengurangi beban

pengeluaran Rumah Tangga Sasaran (RTS) melalui pemenuhan sebagian kebutuhan

pangan. Program Raskin memiliki manfaat yaitu, meningkatkan ketahanan pangan di

tingkat rumah tangga sasaran sekaligus mekanisme perlindungan sosial dan

penanggulangan kemiskinan, meningkatkan akses pangan baik secara fisik maupun

ekonomi kepada RTS, sebagai pasar bagi hasil usaha tani, stabilisasi harga beras

dipasaran, membantu pertumbuhan ekonomi pangan. Program Raskin ini disalurkan

sebanyak empat kali dalam setahun dalam jangka pertiga bulan dengan jumlah beras

45kg. adapun sasaran dari program Raskin yaitu untuk membantu mengurangi beban

pengeluaran Rumah Tangga Sasaran dalam pemenuhan kebutuhan pangan beras.

Keberhasilan program Raskin dapat diukur melalui pencapaian 6T yaitu Tepat

Sasaran, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Waktu, dan Tepat

Administrasi. Namun dalam pelaksanaan program Raskin masih ditemukan masalah

seperti tidak Tepat Sasaran, tidak Tepat Waktu dan tidak Tepat Mutu. Penelitian ini

dilaksanakan di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti Kecamatan Bukit Bestari Kota

Tanjungpinang. Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana

Implementasi Program Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti serta untuk melihat

faktor-faktor apa saja yang menjadi penghambat dalam Implementasi Program Raskin

di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti. Metode yang digunakan dalam penelitian ini

adalah jenis penelitian kualitatif yang menghasilkan data yang bersifat deskriptif dari

informan dengan teknik Purposive sampling melalui proses wawancara dan

observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa program Beras Raskin di

Kelurahan Tanjung Ayun Sakti sudah terlaksana meskipun dalam pelaksanaannya

masih ditemukan masalah-masalah seperti yang telah dibahas dalam penelitian ini.

Kata Kunci : Implementasi, Program Beras Miskin

Page 3: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

ABSTRACT

This thesis discusses "Implementation Program Beras Miskin / Raskin in

Tanjung Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang". Raskin is a program

that aims to reduce the burden of spending Target Households (RTS) through the

partial fulfillment of food needs. Raskin has benefits, namely, increasing food security

at the household level targets at once the mechanism of social protection and poverty

reduction, improving food access both physically and economically to the RTS, as a

market for results of farming, rice price stabilization in the market, helping the

growth of the food economy. Raskin is distributed four times a year in the run-thirds

of the month by the number of 45kg of rice. As for the target of Raskin program is to

help reduce the burden of spending Target Households in rice food needs. Raskin

program's success can be measured through the achievement of 6T ie Target, Right

Price, Right Quantity, Right Quality, Right Time, Right and Administration. However,

in the implementation of Raskin program still found problems such as Target, not

Right Time and Right Quality. This research was conducted in the village of Tanjung

Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The purpose of this study is to

find out how the implementation of Raskin in Tanjung Ayun Sakti and to see what

factors are a barrier to implementation of Raskin in Tanjung Ayun Sakti. The method

used in this research is qualitative research that produced the data that is descriptive

of the informant with purposive sampling techniques through interviews and

observations. The results of this study indicate that the program Raskin rice in

Tanjung Ayun Sakti been implemented although in practice still found problems such

as those discussed in this study.

Keywords: Implementation, Rice for the Poor Program

Page 4: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

A. PENDAHULUAN

Pada tahun 1998 pemerintah mengeluarkan suatu kebijakan untuk

menangani kemiskinan terhadap pangan akibat krisis moneter dengan membuat

program yaitu, Program Operasi Pasar Khusus (OPK). Program Operasi Pasar

Khusus ini merupakan usaha pemerintah untuk mengurangi beban masyarakat

dalam memenuhi kebutuhan hidup khususnya masalah pangan. Seiring

berjalannya waktu pada tahun 2002 pemerintah mengganti nama program

Operasi Pasar Khusus menjadi Program Beras Miskin atau Raskin. Beras Miskin

atau Raskin merupakan beras yang diperuntukkan kepada masyarakat miskin.

Program Beras Miskin ini diberikan kepada RTM atau Rumah Tangga Miskin.

Namun pada tahun 2015 melalui Kementerian Sosial mengganti Raskin (Beras

Miskin) menjadi Rastra (Beras Sejahtera). Adapun tujuan pemerintah mengganti

Raskin menjadi Rastra adalah untuk menghilangkan persepsi masyarakat bahwa

Raskin untuk masyarakat miskin.

Program ini dilaksanakan di bawah tanggung jawab Departemen Dalam

Negeri dan Perum Bulog sesuai dengan SKB (Surat Keputusan Bersama)

Menteri Dalam Negeri dengan Direktur Utama Perum Bulog Nomor : 25 Tahun

2003 dan Nomor : PKK-12/07/2003, yang dalam pelaksanaannya dibutuhkan

kerjasama antar seluruh instansi yang terkait, mulai dari pemerintah Pusat,

Daerah, Kecamatan dan Kelurahan mulai dari perencanaan, pendristribusian

sampai implementasinya dengan melibatkan masyarakat dan pihak terkait.

Page 5: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Adapun tujuan dari program Raskin/Rastra ini adalah untuk mengurangi

beban masyarakat khususya masyarakat RTS dalam memenuhi kebutuhan akan

pangan. Menurut Food Insecurity and Vulnerability Information and Mapping

System (FIVIM) ketahanan pangan adalah kondisi ketika “semua orang pada

segala waktu secara fisik, social dan ekonomi memiliki akses atas pangan yang

cukup, aman, dan bergizi untuk pemenuhan kebutuhan konsumsi (dietary needs)

dan pilihan pangan (food preferences) dalam kehidupan yang aktif dan sehat (

Winarno, 2011:301).

Berdasarkan observasi awal yang penulis lakukan di Kelurahan Tanjung

Ayun Sakti Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang, masih adanya Rumah

Tangga Miskin (RTM) yang terdata didalam daftar penerimaan Raskin, namun

RTM tersebut tidak menerima raskin dari kelurahan. Namun ada pula RTM yang

tidak terdata didalam daftar penerima Raskin tetapi mendapatkan Raskin dari

kelurahan. Kualitas beras terkadang tidak baik seperti warna beras menguning,

berkutu dan berpasir/berbatu, sehingga terdapat beberapa warga yang menjual

kembali beras yang diterima untuk makanan hewan ternak. Dengan melihat

banyaknya permasalahan dalam penyaluran Beras Miskin kepada Rumah Tangga

Miskin maka dengan itu penulis merasa tertarik untuk mengadakan penelitian

mengenai “Implementasi Program Beras Miskin di Kelurahan Tanjung Ayun

Sakti Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang”.

B. KONSEP TEORI

1. Kebijakan

Page 6: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Menurut James Anderson (Wahab:2012:8) kebijakan adalah suatu

“purposive course of action or inaction undertaken by an actor or set of

actors in dealing with a problemor matter of concern” artinya, kebijakan itu

adalah langkah tindakan yang secara sengaja dilakukan oleh seorang aktor

atau sejumlah aktor berkenaan dengan adanya masalah atau persoalan tertentu

yang dihadapi.

2. Implementasi

Secara sederhana implementasi dapat diartikan sebagai pelaksanaan

atau penerapan. Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (Wahab2004:81),

menjelaskan makna implementasi dengan mengatakan bahwa :

“memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program

dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian

implementasikebijaksanaan, yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-

kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman –pedoman

kebijaksanaan Negara yang mencakup baik usaha-usaha untuk

mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak

nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian”.

Menurut Mazmanian dan Sabatier ada tiga variable yang

mempengaruhi keberhasilan implementasi yaitu,

1. Mudah tidaknya masalah dikendalikan

2. Kemampuan kebijakan untuk menstrukturisasikan proses

implementasi

3. Variable di luar kebijakan atau variable lingkungan.

3. Program

Hasibuan (2001:100) menyatakan bahwa “Program adalah suatu

rencana konkrit, disebut rencana konkrit karena dalam program sudah

tercantum baik itu sasaran, kebijakan, prosudur, waktu maupun anggarannya,

Page 7: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

jadi program juag merupakan usaha-usaha untuk mengefektifkan rrangkain

tindakan yang harus dilaksanakan menurut bidang masing-masing”.

Pendekatan terhadap program dapat dilakukan, yaitu : Program anggaran

(budgeting), Anggaran Dasar Nol (Zero Based Budgeting), Manajemen

Berdasarkan Tujuan (Manejemen by Objectives), Kriteria yang ditetapkan

(incrementalism).

4. Kemiskinan

Menurut Piven dan Cloward dan Swanso (Suharto 2010)

menunjukkan bahwa kemiskinan berhubungan dengan kekurangan materi,

rendahnya penghasilan, dan adanya kebutuhan sosial.

1. Kekurangan Materi

Kemiskinan menggambarkan adanya kelangkaan materi atau

barang-barang yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari, seperti

makanan, pakaian, dan perumahan.

2. Kekurangan penghasilan dan kekayaan yang memadai.

Makna “memadai” disini sering dikaitkan dengan standar atau

garis kemiskinan(poverty line) yang berbeda-beda dari satu negara ke

negara lainnya, bahkan dari satu komonitas ke komunitas lainnya dalam

satu negara. Badan Pusat Statistik di Indonesia menetapkan garis

kemiskinan berdasarkan “pengeluaran” yang merupakan perkiraan untuk

menggambarkan pendapatan seseorang untuk memenuhi sejumlah

kebutuhan minimum yang diukur berdasarkan asupan kalori (2.100 kalori)

Page 8: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

yang diperlukan manusia untuk mampu bertahan hidup ( Suharto,

2009:15).

3. Kesulitan memenuhi kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial(social

exclusion), ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi

dalam masyarakat.

Menurut Suharto (2009) Tipologi kemiskinan dapat dikategorikan pada

empat kategori yaitu, kemiskinan absolut, kemiskinan relatif, kemiskinan

kultural, dan kemiskinan struktual.

5. Beras Miskin

Salah satu program pemerintah yang bertujuan untuk mengatasi

permasalahan kemiskinan adalah dengan mengeluarkan program bantuan

pangan berupa beras yang disebut beras miskin atau Raskin. Beras Miskin

adalah beras yang diberikan kepada Rumah Tangga Sasaran atau RTM yang

telah dipilih oleh pihak yang berwenang seperti Badan Pusat Statistik (BPS)

sesuai dengan karakteristik yang telah ditentukan. Beras Miskin ini diberikan

kepada Rumah Tangga Sasaran dengan jumlah 15 kg perbulan per Kartu

Keluarga dengan membayar biaya sebesar Rp. 1600 per kg.

C. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah bersifat deskriptif kualitatif, yaitu berupaya

menggambarkan suatu fenomena yang diteliti secara apa adanya di lapangan.

Menurut Sugiyono (2013:11), Penelitian deskriptif adalah penelitian yang

Page 9: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau

lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara

variabel satu dengan variabel lain.

2. Lokasi Penelitian

Adapun lokasi penelitian adalah di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti,

penulis memandang bahwa masalah tersebut sangat menarik mengingat

bahwa Program Beras Miskin merupakan program yang sangat berdampak

terhadap permasalahan ekonomi yang dihadapi oleh masyarakat di Kelurahan

Tanjung Ayun Sakti.

3. Informan

Penentuan responden dalam penelitian ini yaitu secara sengaja atau

purposive sampling. Purposive Sampling adalah teknik penentuan sampel

dengan pertimbangan tertentu. Adapun responden dalam penelitian ini terdiri

dari Kepala Lurah sebagai key informan, Kepala Bidang Pelayanan Badan

Jaminan Sosial, Divisi Regional Perum Bulog, Perwakilan Ketua RT

(2orang), dan Perwakilan Masyarakat Penerima Manfaat (5orang).

4. Jenis dan Sumber Data

a. Data primer yaitu data yang langsung diperoleh peneliti dari

responden, berkaitan dengan realitas yang ada di Kelurahan Tanjung

Ayun Sakti, yaitu menyangkut Implementasi Program Beras Miskin.

b. Data sekunder yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung melalui

perantara berfungsi sebagai pelengkap, yang bisa diperoleh dari

berbagai sumber, seperti data Monografi Kelurahan Tanjung Ayun

Page 10: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Sakti, informasi dari masyarakat setempat serta bahan-bahan laporan

atau arsip-arsip surat dan dokumen-dokumen yang tersedia pada

instansi terkait.

5. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan pengumpulan data dengan pengamatan dan

pencatatan secara langsung kegiatan-kegiatan yang berhubungan

langsung permasalahan yang di teliti. Adapun alat yang digunakan dalam

proses observasi yaitu kamera atau alat rekam, alat tulis dan lain-lain.

b. Wawancara

Yaitu penulis menyusun suatu daftar pertanyaan secara sistematis

mengenai Implementasi Program Beras Miskin Dalam Mensejahterakan

Masyarakat Miskin Di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah setiap bahan tertulis baik berupa pengumuman,

memo, instruksi, majalah, buletin, pernyataan, aturan suatu lembaga

masyarakat atau peraturan Desa tentang Disiplin, dan berita yang disiarkan

media massa. Maka metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengan

meneliti catatan-catatan penting yang sangat erat hubungannya dengan obyek

penelitian.

Page 11: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

6. Teknik Analisa Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

melalui analisis kualitatif. Metode analisis kualitatif yang digunakan dalam

suatu penelitian bertujuan untuk memperoleh suatu gambaran atau

pendeskripsikan data secara kualitatif dan akan menghasilkan data secara

deskriptif melalui uraian. Maka dari itu dapat digunakan langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Mencatat data yang berkaitan dengan Implementasi Program Beras

Miskin.

b. Menguraikan data-data tersebut dengan menggunakan kalimat.

c. Mengumpulkan, mengklasifikasikan, membuat ikhtisar dan membuat

indeksnya.

D. PEMBAHASAN

Program Beras Miskin/Beras Sejahtera merupakan program jangka

panjang yang diberikan kepada masyarakat miskin/berpendapat rendah untuk

memenuhi kebutuhan pangan beras. Program Raskin/Rastra ini disalurkan kepada

masyarakat sebanyak empat kali dalam setahun per tiga bulan. Setiap per tiga

bulan masyarakat yang menjadi Rumah Tangga Sasaran berhak menerima beras

sebanyak 45 kg. Harga yang ditetapkan oleh Pemerintah yaitu Rp. 1.600 per kg.

Keberhasilan program Raskin/Rastra diukur melalui pencapaian indikator 6 T

yaitu, Tepat Sasaran, Tepat Harga, Tepat Jumlah, Tepat Mutu, Tepat Waktu dan

Tepat Administrasi.

Untuk mengukur keberhasilan pelaksanaan Program Raskin/Rastra di

Kelurahan Tanjung Ayun Sakti berdasarkan data dan informasi dari hasil

Page 12: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

wawancara dan observasi yang peneliti lakukan menggunakan teori menurut

Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier (Wahab, 2004:81) , beberapa faktor

yang mempengaruhi Implementasi kebijakan adalah sebagai berikut :

1. Kemudahan dari Masalah Program Raskin

Kemudahan dari masalah program Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun

Sakti dapat dilihat dari : Tingkat kesulitan teknis dari masalah program

Raskin; Tingkat persamaan sifat dan karakteristik kelompok sasaran; Proporsi

kelompok sasaran terhadap total populasi; Cakupan perubahan perilaku yang

diterapkan.

a. Tingkat Kesulitan Teknis dari Implementasi Program Raskin/Rastra

Salah satu indikator dari kemudahan masalah dari implementasi

program Raskin/Rastra adalah mengenai tingkat kesulitan teknis dari

implemetasi Program Raskin. Dari hasil jawaban wawancara peneliti

kepada R1, R2, R3 dan R4 serta hasil observasi peneliti mengenai masalah

teknis yang terjadi dalam implementasi program Raskin dapat

disimpulkan sementara bahwa dalam melaksanakan program Raskin

masih ditemukannnya masalah yang terjadi. Masalah tersebut dilihat dari

telatnya masyarakat dalam mengambil atau menebus beras Raskin. Faktor

yang menjadi penyebabnya menurut SU adalah kualitas beras yang

disediakan berkualitas rendah, sehingga masyarakat menunda

pengambilan beras Raskin sambil menunggu pihak pelaksana program

Page 13: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti mengembalikannya kepada

Perum Bulog.

Selain itu data penerima Raskin masih menggunakan data PPLS

Tahun 2011 yang dilaksanakan oleh TNP2K. Jika dilihat dari sudut

pandang Daniel A. Mazmanian dan Paul A. Sabatier, hal yang utama

dalam Kemudahan dari masalah program Raskin adalah mengenai tingkat

kesulitan teknis yang terjadi dalam hal ini dilihat bagaimana permasalahan

yang terjadi apakah sulit untuk diatasi atau mudah untuk diatasi. Maka,

berdasarkan hal ini dapat dianalisis bahwa dalam pelaksanaan

implementasi program Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti Tidak

Tepat Waktu dan tidak Tepat Mutu. Hal ini disebabkan oleh kualitas beras

yang disediakan berkualitas rendah maksudnya berkutu, berabuk, berpadi

serta beras patah-patah.

b. Tingkat Persamaan Sifat dan Karakteristik Kelompok Sasaran

Pada indikator ini peneliti membahas mengenai kriteria dan cara

menentukan penerima Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti. Selain

itu peneliti juga membahas mengenai kondisi Sosial, Ekonomi dan

Budaya masyarakat penerima Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.

Berdasarkan hasil wawancara speneliti kepada R1, R2, R3, R4 dan R5 dan

observasi peneliti dilapangan dapat disimpulkan sementara bahwa pada

indikator Tingkat Persamaan Sifat dan Karakteristik kelompok sasaran

dalam implementasi program Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti

Page 14: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

sudah sesuai dengan kriteria Penerima Raskin yang tercantum dalam

Pedoman Umum Raskin bahwa kriteria penerima Raskin ialah masyarakat

yang tercantum dalam data PPLS Tahun 2011yang dikeluarkan oleh BPS

Kota Tanjungpinang. Walaupun berdasarkan wawancara peneliti kepada

R6 masih ada RTS yang mampu mendapat bantuan program Raskin.

Sedangkan mengenai cara menentukan penerima raskin dapat

disimpulkan dari hasil wawancara yang peneliti lakukan serta observasi

dilapangan pada indikator tingkat persamaan sifat dan karakteristik

kelompok sasaran dalam menentukan masyarakat penerima Raskin adalah

berdasarkan kepada 14 indikator kemiskinan yang di tetapkan olehBPS.

c. Proporsi Kelompok Sasaran terhadap Total Populasi

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada R1 mengenai

persentasi penerima Raskin terhadap total Populasi keseluruhan

masyarakat di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti adalah sebanyak 240 KK

yang didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)

sedangkan 159 KK didanai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

dari total jumlah masyarakat di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti sebanyak

13.680 KK.

Sehingga pada indikator proporsi kelompok sasaran terhadap total

keseluruhan jumlah masyarakat di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti dapat

dianalisis bahwa jumlah RTS yang menerima bantuan program Raskin

masih belum cukup untuk memenuhi seluruh jumlah penerima bantuan

Page 15: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Raskin hal ini dilihat dari jumlah 159 RTS yang perencanaan dan

penganggarannya menggunakan dana APBD.

2. Kemampuan Kebijakan untuk Menstrukturisasikan Proses Implementasi

a. Kejelasan Isi Kebijakan

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dilapangan kepada R1 dasar

hukum Program Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti adalah

Keputusan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54

Tahun 2014 dan Surat Keputusan Walikota. Keputusan ini membahas

mengenai Pedoman Umum Raskin 2015.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa dasar hukum dari

implementasi Program Rakin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti sudah

jelas diatur di dalam Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2014.

b. Besarnya Sumber Daya Finansial

Dana merupakan salah satu faktor penentu dalam program

pelayanan masyarakat apapun. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

kepada RI dana yang dianggarkan pemerintah untuk Raskin adalah 1600

per kg. Hal yang sama juga dikatakan oleh R6,R7,R8,R9 dan R10 bahwa

harga tebus Raskin adalah Rp.1.600/kg sehingga harga tebus beras

45kg/3bulan adalah Rp. 72.000.

Page 16: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Berdasarkan observasi dilapangan ternyata masih ditemukan RTS

menebus beras Raskin 45 kg dengan harga Rp. 75.000, hal ini dikarenakan

tidak adanya kembalian uang dari pihak kelurahan dan keikhlasan

masyarakat sendiri. Sehingga dapat disimpulkan sementara dari hasil

wawancara dan observasi peneliti mengenai sumber dana Program Raskin

yaitu sudah sesuai dengan harga yang ada menurut pedoman umum

walaupun masih ditemukannya beberapa warga yang menebus dengan

harga yang berbeda.

c. Seberapa Besar Keterpautan dan Dukungan antara Instansi Pelaksana

Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada R1, R2 dan R3 dapat

disimpulkan bahwa struktur birokrasi implementasi program Raskin sudah

diatur di dalam Pedoman Umum Raskin. Berdasarkan Pedoman Umum

Raskin struktur birokrasi implementasi program raskin terdiri dari Tim

Koordinasi Raskin Pusat, Tim Koordinasi Raskin Provinsi, Tim

Koordinasi Raskin Kabupaten/Kota, Tim Koordinasi Raskin Kecamatan

dan Tim Pelaksana Distribusi Raskin di Desa/Kelurahan yang sudah

memiliki tugas dan fungsinya masing-masing. .

d. Kejelasan dan Konsistensi yang ada pada Badan Pelaksana

Adapun SOP penyaluran beras Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun

Sakti berdasarkan hasil wawancara kepada R1 SOP penyaluran Raskin

dimulai dari Menkokesra – Walikota – Bulog – Kelurahan - Masyarakat.

bahwa setelah Raskin diterima Kelurahan, Pihak Kelurahan langsung

Page 17: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

menyerahkan Kupon beras kepada RT untuk dibagikan kepada

masyarakat. Hasil wawancara peneliti dengan informan R6, R7,

R8,R9,R10 dapat disimpulkan sebagai berikut bahwa setelah menerima

Kupon dari Ketua RT masyarakat lalu ke Kelurahan untuk menebus beras

kemudian mengisi form pengambilan raskin dan menandatangani lalu

membayar harga tebus Raskin setelah langsung mengambil beras di

gudang kantor.

e. Tingkat Komitmen Aparat Terhadap Tujuan Kebijakan

Menurut Hood (Wahab:2004:77) dalam hubungan komunikasi dan

koordinasi yang sempurna di antara berbagai unsur atau badan yang

terlibat dalam pelaksanaan suatu program menyatakan bahwa guna

mencapai implementasi yang sempurna barangkali diperlukan suatu

sistem satuan administrasi tunggal seperti halnya satuan tentara yang besar

yang hanya memiliki satu komando tanpa konflik didalamnya.

Berdasarkan hal ini dapat dianalisis bahwa indikator tingkat komitmen

aparat pelaksana program Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti sudah

melaksanakan tugasnya dengan sungguh-sungguh hal ini sesuai dengan

hasil wawancara peneliti kepada R1.

3. Dimensi Lingkungan

a. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Perbedaan-perbedaan waktu dan perbedaan-perbedaan di wilayah

hukum pemerintahan dalam hal kondisi-kondisi sosial-ekonomi dan

teknologi berpengaruh terhadap upaya pencapaian tujuan yang digariskan

Page 18: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

dalam suatu undang-undang. Berdasarkan hasil wawancara peneliti

kepada informan R1 ” kondisi sosial, ekonomi dan budaya penerima

Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti ialah masyarakat ekonomi

rendah. Dimana hal ini diperkuat dengan hasil wawancara peneliti kepada

informan R3 yang mengatakan rata-rata mereka (masyarakat penerima

raskin) berpendapatan kecii atau pendapatannya kurang pasti seperti

kebanyakan buruh lepas.

b. Perhatian Media Terhadap Program Raskin

Media adalah alat atau sarana komunikasi . Media juga terdiri atas

media Cetak dan medis Elektronik. Media Cetak adalah sarana media

masa yang dicetak dan diterbitkan secara berkala seperti surat kabar,

majalah, dan lain-lain. Sedangkan media elektronik adalah sarana media

masa yang mempergunakan alat alat elektronik modern misalnya radio,

televisi dan film. Dalam hal perhatian media terhadap masalah Raskin R1

memberi jawaban” bahwa media turut serta dalam memberikan informasi

tentang Raskin kepada masyarakat melalui berita di koran maupun

elektronik berkaitan tentang penyaluran Raskin dan Kualitas beras

Raskin”.

Sementara menurut R2 ”media cetak juga memberi perhatian

terhadap masalah implementasi Program Raskin apabila terjadi

permasalahan kualitas beras maupun sistem penyaluran. Media langsung

menanyakan baik ke petugas Kelurahan sampai ke Bulog dan

Page 19: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Dinsosnaker”. Berdasarkan hasil wawancara peneliti kepada R1 dan R2

dapat disimpulkan bahwa sampai saat ini respon media dianggap berperan

besar dalam memberikan informasi yang berkaitan dengan masalah

Raskin sehingga ada aksi dan tanggapan dari pemerintah untuk menyikapi

permasalahan tersebut.

E. KESIMPULAN

1. Kemudahan dari Masalah Program Raskin/ Rastra

a. Tingkat Kesulitan dari Program Raskin/Rastra

Implementasi Program Raskin/Rastra di Kelurahan Tanjung Ayun

Sakti Kecamatan Bukit Bestari belum berjalan sesuai dengan yang

diharapkan. Hal ini dikarenakan adanya masalah teknis dalam

pendistribusian beras kemasyarakat yaitu untuk pendistribusian beras ke

masyarakat dilakukan seharusnya 14 hari kerja namun terhitung sejak

masuknya beras digudang kantor masih ditemukan keterlambatan

pengambilan beras oleh masyarakat bahkan sampai lewat batas waktu

yang ditentukan hal ini juga dikarenakan kualitas beras yang tidak baik.

b. Tingkat Persamaan Sifat dan Karakteristik Kelompok Sasaran

.Kesimpulan dari indikator ini adalah bahwa kriteria masyarakat

penerima Raskin adalah masyarakat yang berpendapat rendah. Cara

menentukannya menggunakan 14 indikator kriteria yang di keluarkan

oleh BBS

Page 20: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

c. Proporsi Kelompok Sasaran terhadap Total Populasi masyarakat di

Kelurahan Tanjung Ayun Sakti

Pada indikator ini dapat disimpulkan bahwa jumlah masyarakat

penerima manfaat di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti adalah sebanyak 499

KK dari total populasi sebanyak 13.680 KK. Namun dari 499 KK, 159

KK merupakan penerima Program Raskin melalui anggaran daerah, yang

tidak tentu menerima beras Raskin setiap bulannya. Kadang hanya 6

bulan saja.

d. Cakupan Perubahan perilaku yang harapkan

Kesimpulan dari indikator ini adalah sasaran dari program Raskin

yaitu untuk membantu dan mengurangi beban masyarakat dalam

memenuhi kebutuhan pangan akan beras. Perubahan yang terjadi adalah

berkurangnya beban masyarakat penerima beras Raskin dalam membeli

beras.

2. Kemampuan Kebijakan untuk Menstrukturisasikan Proses Implementasi

a. Kejelasan Isi Kebijakan

Kesimpulan mengenai kebijakan program Raskin adalah

mengacu kepada Keputusan Menteri Koordinator Bidang

Kesejahteraan Rakyat Nomor 54Tahun 2014 dan Surat Keputusan

Walikota

b. Besarnya Alokasi Sumber Daya Finansial Terhadap Kebijakan

Page 21: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Kesimpulan mengenai sumber daya finansial di Kelurahan

Tanjung Ayun Sakti adalah Harga tebus Raskin adalah 1.600/kg.

Untuk menebus Raskin sebanyak 45kg/3bulan adalah sebesar Rp.

72.000. namun masih ditemukan masyarakat yang membayar Rp.75

000 dengan ikhlas.

c. Kejelasan dan Konsistensi Aturan yang berlaku pada Badan Pelaksana

Program Raskin

Dalam pelaksanaan program Raskin di Kelurahan Tanjung

Ayun Sakti dapat disimpulkan bahwa tidak semua masyarakat

mengetahui SOP tentang penyaluran Raskin dari awal hingga ke

masyarakat penerima manfaat Raskin. Masyarakat hanya mengetahui

apabila kupon sudah dibagi mereka langsung menebus beras di

Kelurahan dan menandatanganinya.

d. Tingkat Komitmen Aparat terhadap Tujuan Kebijakan

Dalam melaksanakan suatu program perlu adanya pelaksana-

pelaksana yang bekerja sesuai dengan tugas dan fungsinya. Pelaksana

implementasi program Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti sudah

bekerja sesuai dengan SOP yang ditentukan.

3. Dimensi Lingkungan

a. Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Kesimpulan dari indikator ini adalah masyarakat penerima

Program Raskin adalah mereka yang kondisi Soial ekonominya

Page 22: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

rendah. Sebagian masyarakat penerima Raskin berprofesi sebagai

buruh lepas dengan pendapatan yang rendah.

b. Perhatian Media terhadap Program Raskin

Media merupakan alat atau sarana kommunikasi. Dalam

implementasi program Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti

media dianggap berperan dalam memberikan informasi kepada

masyarakat melalui berita yang dimuat di Koran ataupun di Media

elektronik. Dengan adanya berita seluruh pihak yang menjadi

pelaksana Program Raskin dapat melihat perkembangan mengenai

Raskin.

c. Komitmen dan Keterampilan Aparat Pelaksana Program Raskin

Berdasarkan komitmen dan keterampilan aparat pelaksana program

Raskin di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti sudah dianggap cukup

mampu walaupun masih ada masalah yang dihadapi aparat dalam

menyalurkan Raskin kepada masyarakat serta keterlambatan dalam

menyampaikan realisasi Program Raskin.

F. SARAN

1. Dalam pelaksanaan program Raskin/Rastra masyarakat yang menjadi sasaran

utama, untuk itu perlu adanya data yang akurat. Adapun langkah yang perlu

dilakukan adalah melakukan pendataan ulang dalam jangka waktu yang

pendek. Seperti yang diketahui bahwa data yang digunakan masih

Page 23: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

menggunakan data PPLS Tahun 2011. Tidak dipungkiri bahwa dalam jangka

5 tahun data sebelumnya mengalami perubahan.

2. Dalam Implementasi Program Raskin/Rastra di Kelurahan Tanjung Ayun

Sakti perlu adanya di lakukan pembaruan data masyarakat penerima Raskin

mengingat masih ada ditemukan beberapa Rumah Tangga Sasaran yang tidak

berdomisili ditempat tersebut khususnya di Kelurahan Tanjung Ayun Sakti.

3. Diharapkan beras yang disalurkan kepada masyarakat sebagai Rumah Tangga

Sasaran beras berkualitas baik agar tidak adanya komplain dari masyarakat

penerima Raskin mengenai kualitas beras yang akan diterima.

4. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat mengenai hal yang berhubungan

dengan Program Raskin misalnya mengenai pendistribusiannya, dasar

hukumnya, pihak-pihak yang terkait sehingga masyarakat tidak hanya datang

untuk menebus beras Raskin saja.

DAFTAR PUSTAKA

Buku

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta:

Rineka Cipta

Dunn, William N, 2003, Pengantar Analisis Kebijakan, Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press

Hasibuan, SP Malayu, 2001, Manejemen Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta:

Bumi Aksara.

Page 24: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Sugiyono, 2010, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: Alfabeta

Sugiyono, 2013, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta

Suharto, Edi, 2009, Kemiskinan dan Masalah Sosial, Bandung: CV.Alfabeta

Suharto, Edi, 2010, Analisis Kebijakan Publik (Panduan Praktis Mengkaji Masalah

dan Kebijakan Sosial, Bandung: CV.Alfabeta

Wahab, Solichin Abdul, 2012, Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Implementasi

Kebijaksanaan Negara, Jakarta : Bumi Aksara

Wahab, Solichin Abdul, 2012, Analisis Kebijakan Dari Formulasi ke Penyusunan

Model-Model Implementasi Kebijakan Publik, Jakarta: Bumi Aksara

Winarno, Budi., .Kebijakan Publik: Teori, Proses dan Studi Kasus, Yogyakarta:

CAPS.

Jurnal

Risal, Posumah dan Burhanuddin.2013.Hubungan Pengelolaan Program Raskin

Dengan Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat.Acta Diurna

Mananoma, Cristian, “Implementasi Program Beras untuk Keluarga Miskin di Desa

Tola Kecamatan Tabukan Utara Kabupaten Kepulauan Sangihe”, Skripsi

Puji Astuti, Rina “Studi Tentang Pelaksanaan Program Raskin bagi Keluarga Miskin

di Desa Gunung Makmur Kecamatan Babulu Kabupaten Penajam Paser

Utara”, Skripsi

Sari, Yanita “Analisis Efektifitas dan Efisiensi mengenai Distribusi Raskin”, Skripsi

Dokumen – Dokumen

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali Haji. 2011.

Pedoman Teknik Penulisan Usulan Penelitian Dan Skrips Serta Ujian

Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Maritim Raja Ali

Haji Tanjungpinang.

Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Nomor 54 Tahun 2014.

Pedoman Umum Raskin 2015

Page 25: IMPLEMENTASI PROGRAM BERAS MISKIN DI KELURAHAN …jurnal.umrah.ac.id/wp-content/uploads/gravity_forms/1-ec61c9cb232a... · Ayun Sakti subdistrict Bukit Bestari Tanjungpinang. The

Website

http://dpr.go.id/berita/komisi8/2013/apr/04/5578/program-raskin-timbulkan-banyak-

masalah

www.digilib.itb.ac.id

www.pnpm-mandiri.org/elibrary/download.php?id=15