implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

download implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

of 25

Transcript of implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    1/25

    IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGADAAN SARANA DAN

    PRASARANA PENDIDIKAN DI KECAMATAN JAGOIBABANG

    KABUPATEN BENGKAYANG KALIMANTAN BARAT

    (Makalah ini disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah Implementasi Kebijakan Publik)

    oleh

    Ketua : Diah Anggraeni Novitasari !"#"$$""%

    &ekretaris : 'aluh akasii !"#"$$""*$

    Anggota : Kiki Artadianti !"#"$$""+*

     A,aria -da Pradana !"#"$$"".#

     Indira /ebryanti !"#"$$"#*

      -ga Aditya A !"#"$$"$$

    JURUSAN ILMU ADMINSTRASI PUBLIK 

    FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK 

    UNIVERSITAS DIPONEGORO

    2015

      0

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    2/25

    DAFTAR ISI

    Da0tar isi111111111111122222222222221111111122222222222222222

    3A3 I P-NDA4565AN 22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 #

    22 6atar belakang222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 #

    2#2 umusan Masalah222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 %

    2$2 6andasan 7eori22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 %

    3A3 II P-NDA4565AN222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 +

    #22 Implementasi kebijakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan Ke82

    9agoibabang22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 +

    #2#2 Permasalahanpermasalahan implementasi kebijakan pengadaan sarana

    dan prasarana pendidikan Ke82 9agoibabang22222222222222222222222222222222222222222222 .

    #2$2 /aktor0aktor menjadi pendorong dan penghambat implementasi kebijakan

     pengadaan sarana dan prasarana pendidikan Ke82 9agoibabang222222222222222 ;

    #2!2 &olusisolusi untuk menangani permasalahan implementasi kebijakan

    sarana dan prasarana pendidikan Ke82 9agoibabang222222222222222222222222222222222 #"

    3A3 III P-N575P2222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 #

    $22 Kesimpulan22222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 #

    $2#2 &aran222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 #

    Da0tar Pustaka2222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222222 #!

      1

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    3/25

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar B!a"a#$

    Pendidikan merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan

    kualitas sumber daya manusia guna mengurangi angka kemiskinan di Indonesia2

    3erbagai kebijakan tentang pendidikan pun telah dikeluarkan oleh Pemerintah

    untuk memeratakan pendidikan di seluruh Indonesia2 5paya pemerataan

     pendidikan telah diatur di dalam 5ndang5ndang epublik Indonesia Nomor #"

    7ahun #""$ tentang &istem Pendidikan Nasional2

    Di dalam landasan hukum yang berupa 55 Nomor #" 7ahun #""$ telah

    menyebutkan baha pendidikan diselenggarakan se8ara demokratis dan

     berkeadilan serta tidak diskriminati0 dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia<

    nilai keagamaan< nilai kultural< dan kemajemukan bangsa2 3unyi dari pasal ! ayat

    ini telah menunjukkan se8ara jelas baha seharusnya pendidikan dilakukan

    se8ara demokratis< adil dan bias sama rata di seluruh ilayah Indonesia2 Namun

    ternyata pada implementasinya tidak sesuai dengan apa yang telah disahkan dalam

    55 yang bersangkutan2 4al ini dapat kita lihat dari beberapa permasalahan yang

    ada dalam pendidikan yang ada sekarang di Indonesia< seperti mahalnya biaya

     pendidikan< sarana dan prasarana pendidikan yang tidak memadai< rendahnya

    kesempatan pendidikan dan masih banyak lagi lainnya2 Disini kami akan

    mengambil 0o8us dari permasalahan yang ada yaitu sarana dan prasarana

     pendidikan yang tidak memadai2

    &alah 0aktor yang mendukung keberhasilan program pendidikan dalam proses

     pembelajaran yaitu sarana dan prasarana2 Prasarana dan sarana pendidikan adalah

    salah satu sumber daya yang menjadi tolak ukur mutu sekolah dan perlu

     peningkatan terus menerus seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

    teknologi yang 8ukup 8anggih2 &arana prasarana adalah salah satu bagian input<

    sedangkan input merupakan salah satu subsistem2 &arana prasarana sangat perlu

    dilaksanakan untuk menunjang keterampilan sisa agar siap bersaing terhadap

      2

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    4/25

     pesatnya teknologi2 &arana prasarana merupakan bagian penting yang perlu

    disiapkan se8ara 8ermat dan berkesinambungan< sehingga dapat dijamin selalu

    terjadi K3M yang lan8ar2 Dalam penyelengaraan pendidikan< sarana prasaran

    sangat di butuhkan untuk menghasilkan K3M yang e0ekti0 dan e0isien2

    Peraturan Pemerintah No ; 7ahun #""+ tentang &tandar Nasional

    Pendidikan yang menyangkut standar sarana dan prasarana pendidikan se8ara

    nasional pada 3ab =II Pasal !# dengan tegas disebutkan baha :

    • &etiap satuan pendidikan ajib memiliki sarana yang meliputi

     perabot< peralatan pendidikan< media pendidikan< buku dan sumber 

     belajar lainnya< bahan habis pakai< serta perlengkapan lain yang

    diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan

     berkelanjutan2

    • &etiap satuan pendidikan ajib memiliki prasarana yang meliputi

    lahan< ruang kelas< ruang pimpinan satuan pendidikan< ruang pendidik<

    ruang tata usaha< ruang perpustakaan< ruang laboratorium< ruang

     bengkel kerja< ruang unit produksi< ruang kantin< instalasi daya dan

     jasa< tempat berolah raga< tempat beribadah< tempat bermain< tempat

     bekreasi< dan ruang>tempat lain yang diperlukan untuk menunjang

     proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan2

    &edangkan landasan operasionalnya< yaitu Peraturan Menteri Pendidikan

     Nasional Nomor #! 7ahun #"". mengenai &tandar &arana dan Prasarana

    &ekolah > Madrasah Pendidikan 5mum juga menjelaskan kriteria yang harus

    dilaksanakan agar sarana dan prasarana dapat berjalan dengan baik 2

    4al tersebut tentu saja sudah terlaksana pada sekolahsekolah yang berada

    di daerah Pusat Kota< namun berbeda halnya dengan sekolahsekolah yang berada

    di daerah Perbatasan2 Daerah perbatasan merupakan daerah yang seringkali

    kurang diperhatikan oleh Pemerintah karena letaknya yang jauh dari pusat kota2

    Akibatnya terjadi disparitas (perbedaan men8olok) antara pendidikan di Kota

      3

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    5/25

    dengan Daerah Perbatasan2 &alah satu 8ontohnya adalah Ke8amatan jagoi 3abang2

    7erletak $; kilometer dari Kota Pontianak< Ke8amatan 9agoi 3abang yang

     berada di Kabupaten 3engkayang< Kalimantan 3arat merupakan titik perbatasan

    langsung dengan daerah &araak< Malaysia2 Di sini< sarana dan prasarana

     pendidikan yang ada tidak memenuhi standar sehingga tidak dapat menunjang

     pendidikan yang ada di sana2 Akibatnya sebagian besar masyarakatnya tidak 

    mendapatkan pendidikan dengan layak2 /aktanya< di Ke8amatan 9agoi 3abang

    yang jumlah penduduknya %!+! jia< hanya terdapat 7K dengan jumlah # guru<

    + &D dengan jumlah ". guru< $ &MP dengan jumlah $" guru dan &MA

    dengan jumlah % guru2 /akta ini sangatlah memprihatinkan karena hal ini

    menunjukkan banyak penduduk di Ke8amatan 9agoi 3abang yang tidak 

     bersekolah karena jumlah sekolah yang sangat terbatas2 9umlah guru yang

    mengabdi di sekolahsekolah yang ada di 9agoi 3abang pun sangatlah terbatas2

    Peristia tersebut tentu saja memprihatinkan bagi dunia pendidikan di

    Indoenesia2 Dan sudah seharusnya hal tersebut juga menjadi instrospeksi serta P 

    (Pekerjaanumah) bagi pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintahdaerah untuk segera memperbaiki dan menyelesaiakan Pnya guna memperbaiki

     pendidikan di Indonesia yang notabenenya sendiri untuk meningkatkan kualitas

    sumberdaya manusia2

    &arana dan prasarana sekolah yang tidak memadai ini disebabkan oleh

     berbagai hal< seperti di bidang politik< ekonomi< sosial< teknologi< lingkungan dan

    hukum2

    Di bidang politik< sarana dan prasarana tidak memadai dikarenakan

     perangkat pemerintah dan anggota legislati0< baik pemerintah maupun daerah

    kurang memerhatikan se8ara serius permasalahan in0rastruktur sekolah di daerah<

    terutama di daerah terpen8il dan daerah batas luar Indonesia2 Mereka lebih

    mementingkan halhal lain yang belum saatnya untuk dibi8arakan dan kurang

     penting< seperti pembangunan gedung DP baru2

      4

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    6/25

    3idang ekonomi< anggaran dana untuk pendidikan tidak teralokasikan

    dengan baik< sehingga anggaran untuk pembenahan in0rastruktur sekolah tidak 

    memadai? Aliran lokasi dana untuk in0rastruktur sekolah terkadang tidak jelas dan

    8enderung diseleengkan2

    3idang sosial< arga sekolah belum memiliki kesadaran yang tinggi untuk 

    menjaga< meraat< dan melestarikan lingkungan dan in0rastruktur sekolah? belum

    adanya peringatan yang keras terhadap pengrusakan in0rastruktur sekolah? sekolah

    tidak menyediakan beberapa penjaga sekolah untuk meraat< menjaga< dan

    melestarikan lingkungan dan in0rastruktur sekolah karena masalah dana2

    3idang teknologi< struktur bangunan yang dibuat tidak memenuhi standar 

    dan dibuat dengan sistem teknologi yang sangat minim akibat anggaran yang

    tidak memadai dan terbatas? struktur bangunan dibuat dari bahanbahan

     berkualitas rendah karena anggaran yang tidak memadai dan terbatas2

    3idang lingkungan< karena terbuat dari bahanbahan berkualitas rendah

    dan teknologi yang sangat minim< ketika sekolah tersebut terkena ben8ana alam(seperti gempa bumi< banjir< longsor< dll) akan mengakibatkan rusak berat< bahkan

    han8urseketika? sekolah dibangun di daerah terpen8il dengan keadaan yang

    ekstrem< seperti dibangun di keadaan yang sangat lembab sehingga bisa

    memper8epat proses kerusakan pada bangunan sekolah2

    3idang hukum< kepala sekolah terkadang tidak mengikuti prosedur 

     pen8airan dana in0rastruktur sekolah? proses birokrasi pen8airan dana yang sangat

    lama dan memakan aktu2

      5

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    7/25

    1.2 R%&%'a# Ma'a!a(

    1.   3agaimana implementasi kebijakan sarana dan prasarana pendidikan di

    Ke8amatan 9agoibabang Kab2 3engkayang Kalimantan 3arat @

    2.   Apa saja permasalahan implementasi kebijakan sarana dan prasarana di

    Ke8amatan 9agoibabang Kab2 3engkayang Kalimantan 3arat @

    ).   Apa saja 0aktor yang menjadi pendorong dan penghambat dalam

     pelaksanaan kebijakan sarana dan prasarana di Ke8amatan 9agoibabang

    Kab2 3engkayang Kalimantan 3arat @

    *.   3agaimana solusi yang dapat dilakukan untuk menangani permasalahan

    implementasi kebijakan sarana dan prasarana pendidikan di Ke8amatan

    9agoibabang Kab2 3engkayang Kalimantan 3arat @

    1.) La#+a'a# T,r-

    2$2 7eori dan Konsep Kebijakan Publik 

    Menurut /redri8kson dan 4art kebijakan adalah:

    &uatu tindakan yang mengarah pada tujuan yang diusulkan oleh

    seseorang< kelompok atau pemerintah dalam lingkungan tertentu sehubungan

    dengan adanya hambatanhambatan tertentu sambil men8ari peluangpeluang

    untuk men8apai tujuan>meujudkan sasaran yang diinginkanB (dalam 7angkilisan<

    #""$:#)2

    Kebijakan Publik (Publi8 Poli8y) adalah Pola ketergantungan yang

    kompleks dari pilihanpilihan kolekti0 yang saling tergantung< termasuk 

    keputusankeputusan untuk tidak bertindak< yang dibuat oleh badan atau kantor 

     pemerintahB (Dunn< #""$:$#)2

    Kebijakan publik menurut iant Nugroho (#""$< .) adalah suatu aturan

    yang mengatur kehidupan bersama yang ditaati dan berlaku mengikat seluruh

    argannya2

      6

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    8/25

    -dards III dan Ira &harkansky dalam &uitri (#""*: ;) juga menyatakan

     baha kebijakan publik merupakan: apa yang dinyatakan dan dilakukan atau tidak 

    dilakukan oleh pemerintah yang dapat ditetapkan dalam peraturan perundang

    undangan atau dalam poli8y statement yang berbentuk pidatopidato dan a8ana

    yang diungkapkan pejabat politik dan pejabat pemerintah yang segera

    ditindaklanjuti dengan programprogram dan tindakan pemerintah2

    Kebijakan publik menurut 9ames A2 Anderson dalam &ubarsono (#""+: #)<

    kebijakan publik merupakan kebijakan yang ditetapkan oleh badanbadan dan

    aparat pemerintahB2

    Dari beberapa de0inisi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan baha

    kebijakan publik adalah suatua aturan yang mengatur kehidupan bersama yang

    dinyatakan dan dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah2

    2$2# 7eori dan Konsep Implementasi Kebijakan Publik 

    3udi Cinarno dalam bukunya yang berjudul 7eori dan Proses Kebijakan

    Publik menjelaskan pengertian implementasi kebijakan< sebagai berikut :

    Implementasi kebijakan merupakan alat administrasi hukum dimana

     berbagai aktor< organisasi< prosedur< dan teknik yang bekerja bersamasama untuk 

    menjalankan kebijakan guna meraih dampak atau tujuan yang diinginkanB

    (Cinarno< #""+:")2

    Pendapat 3udi Cinarno tersebut sejalan dengan pendapat iant Nugroho

    Dijoijoto dalam bukunya yang berjudul Kebijakan Publik /ormulasi<

    Implementasi dan -valuasi yang mengemukakan baha :

    Implementasi kebijakan pada prinsipnya adalah 8ara agar sebuah kebijakan

    dapat men8apai tujuannya2 7idak lebih dan tidak kurang2 5ntuk 

    mengimplementasikan kebijakan publik< maka ada dua pilihan langkah yang ada<

    yaitu langsung mengimplementasikan dalam bentuk programprogram atau

    melalui 0ormulasi kebijakan derivate atau turunan dari kebijakan publik tersebutB2

    (Dijoijoto< #""!:+*)2

    7

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    9/25

    Menurut ipley dan /ranklin (dalam Cinarno< #"!: !*) menyatakan baha

    implementasi adalah apa yang terjadi setelah undangundang ditetapkan yang

    memberikan otoritas program< kebijakan< keuntungan (benefit )< atau suatu jenis

    keluaran yang nyata (tangible output)2 Implementasi men8akup tindakantindakan

    oleh sebagai aktor< khususnya para birokrat yang dimaksudkan untuk membuat

     program berjalan2 'rindle (dalam Cinarno< #"!: !;) memberikan

     pandangannya tentang implementasi dengan mengatakan baha se8ara umum<

    tugas implementasi adalah membentuk suatu kaitan (linkage) yang memudahkan

    tujuantujuan kebijakan bisa direalisasikan sebagai dampak dari suatu kegiatan

     pemerintah2

    Ada beberapa teori implementasi kebijakan publik diantaranya< Model ipley

    dan /ranklin< Model Donald =an Metter dan =an 4orn< Model 4ogood dan

    'unn< dan Model 'oerge 2 -dard III2

      1. M,+! R-!/ +a# Fra#"!-#

    Dalam buku yang berjudul Policy Implementasi and Bureacracy< andall

    32 epley and 'ra8e A2 /ranklin (;*% : #$#$$) (dalam Al0atih< #"":++#)<

    menulis tentang three conceptions relating to successful implementation  sambil

    menyatakan :

    “the notion of success in implementation has no single widly accepted definition.

     Different analists and different actors have very different meanings in mind when

    they talk about or think about successful implementation. There are three

    dominant ways of thinking about successful implementation”

    &ehubungan dengan three dominant ways of thinking about successful 

    implementation tersebut< selanjutnya mereka menyatakan ada analist  and  actors

    yang berpendapat baha implementasi kebijakan yang berhasil dinilai< pertama<

    memakai ukuran tingkat kepatuhan degree of compliance!. Namun< yang kedua<

    ada juga yang mengukur adanya kelan8aran rutinitas 0ungsi2 Eleh karena ipley

    dan /ranklin menganggap kedua parameter tersebut “is too narrow and have

    limites political interest”"  maka mereka mengajukan  perspective  yang ketiga<

    yaitu dampak yang diinginkan2 Mereka mengutarakan ini dengan mengatakan

      8

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    10/25

    “we advance a third persepective" which is that successful implementation leads

    to desired... impact from whatever program is being analy#ed.” 9adi ada $

     perspekti0 untuk mengukur keberhasilan impelementasi kebijakan2

    2. M,+! D,#a!+ Va# Mttr +a# Car! Va# H,r#

    -nam variabei menurut =an Metter dan =an 4orn< yang mempengaruhi kinerja

    kebijakan yaitu :

    2  5kuran dan 7ujuan Kebijakan2

    Kinerja implementasi kebijakan dapat diukur keberhasilannya jika dan hanya jika

    ukuran dan tujuan dari kebijakan memang realistis dengan sosiokultur yang ada

    di level pelaksana kebijakan2

    #2  &umberdaya

    Keberhasilan proses implementasi kebijakan sangat tergantung dari kemampuan

    meman0aatkan sumber daya yang tersedia

     $2  Karakteristik Agen Pelaksana

    Pusat perhatian pada agen pelaksana meliputi organisasi 0ormal dan organisasi

    in0ormal yang akan terlibat pengimplementasian kebijakan (publik) akan sangat

     banyak dipengaruhi oleh 8iri8iri yang tepat serta sesuai dengan para agen

     pelaksananya2 &elain itu< 8akupan atau luas ilayah implementasi kebijakan perlu

     juga diperhitungkan manakala hendak menentukan agen pelaksana2 &emakin luas

    8akupan implementasi kebijakan< maka seharusnya semakin besar pula agen yang

    dilibatkan2

    !2  &ikap>Ke8enderungan ( Disposition) para pelaksana2

    &ikap penerimaan atau penolakan dari agen pelaksana akan sangat

     banyak mempengaruhi keberhasilan atau tidaknya kinerja implementasi kebijakan

     publik2 4al ini sangat mungkin terjadi oleh karena kebijakan yang dilaksanakan

     bukanlah hasil 0ormulasi orangorang yang terkait langsung terhadap kebijakan

    yang mengenal betul persoalan dan permasalahan yang mereka rasakan2

    +2  Komunikasi Antarorganisasi dan Aktivitas Pelaksana2

    Koordinasi merupakan mekanisme yang ampuh dalam impelementasi kebijakan

     publik2 &emakin baik koordinasi komunikasi diantara pihakpihak yang terlibat

    dalam suatu proses implementasi< maka asumsinya kesalahankesalahan akan

    sangat ke8il untuk terjadi dan begitu pula sebaliknya2

    %2  6ingkungan -konomi< &osial< dan Politik2

      9

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    11/25

    4al terakhir yang perlu diperhatikan guna menilai kinerja implementasi publik 

    dalam persepekti0 yang ditaarkan oleh =an Metter dan =an 4orn adalah sejauh

    mana lingkungan eksternal   turut mendorong keberhasilan kebijakan publik yang

    telah ditetapkan2 6ingkungan sosial< ekonomi< dan politik yang tidak kondusi0 

    dapat menjadi penyebab dari kegagalan kinerja implementasi kebijakan2 Eleh

    karena itu< upaya untuk mengimplementasikan kebijakan harus pula

    memperhatikan kekondusi0an kondisi lingkungan eksternal.

    1. M,+! Br-a# . H,$,,+ +a# L-' A. G%##

    Model mereka  ini sering disebut oleh para ahli  “the down

    approach”. Menurut 4ogood dan 'unn (dalam Abdul Cahab< ;;:+.%!)<

    untuk dapat mengimplementasikan kebijakan se8ara sempurna perpect 

    implementation! maka diperlukan beberapa persyaratan tertentu< yaitu

    )  Kondisi eksternal yang dihadapi oleh badan>instansi pelaksana tidak akan

    menimbulkan gangguan>kendala yang serius2

    #)  7ersedia aktu dan sumbersumber yang 8ukup memadai2$)  Perpaduan sumbersumber yang diperlukan benarbenar tersedia2

    !)  Kebijakan yang akan diimplementasikan didasari pada hubungan kausalitas

    yang handal2

    +)  4ubungan kausalitas bersi0at langsung dan hanya sedikit mata rantai

     penghubungannya2

    %)  4ubungan saling ketergantungan harus ke8il2

    .)  Pemahaman yang mendalam dan kesepakatan terhadap tujuan2

    *)  7ugastugas diperin8i dan ditempatkan dalam urutan yang tepat2

    ;)  Komunikasi dan koordinasi yang sempurna2

    ")  Pihakpihak yang memiliki eenang>kekuasaan dapat menuntut dan

    mendapatkan kepatuhan yang sempurna2

    2. M,+! I&!&#ta'- K-3a"a# G,r$ C. E+ar+ III

    Model implementasi kebijakan yang berspekti0 top down  yang

    dikembangkan oleh 'eorge 2 -dard III2 -dard III (dalam Agustino< #""* :

    !;+!) menamakan model implementasi kebijakan publiknya dengan  Direct 

    and Indirect Impact on Implementation2 Dalam pendekatan teori ini terdapat

      10

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    12/25

    empat variabel yang mempengaruhi keberhasilan impelementasi suatu kebijakan<

    yaitu : 2 Komunikasi? #2 &umberdaya? $2 Disposisi? dan !2 &truktur birokrasi2

    Dari penjabaran diatas maka dengan melihat permasalahan

    mengenai implementasi kebijakan sarana dan prasarana di Ke8amatan

    9agoibabang < maka model yang dipilih dalam menilai implementasi kebijakan

    tersebut menggunakan Model Donald =an Metter dan arl =an 4orn < karena

    melihat permasalahn ada kriteria yang menjadi penilaian dalam implementasi

    kebijakan tersebut 2

    2$2$ 7eori dan Konsep Pendidikan

    Pendidikan adalah uatu proses pembentukan ke8akapan 0undamental baik 

    se8ara intelektual maupun emosional ke arah alam dan sesama manusia (9ohn

    Deey)2 Pendidikan adalah usaha memberibekal yang tidak ada pada masa kanak

    kanak akan tetapi dibutuhkan pada masa ia deasa (99 usseau)2 &edangkan

    menurut bapak pendidikan Indonesia Ki 4ajar Deantara< pendidikan Adalah

    usaha menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada masa anak sebagai

    manusia dan sebagai anggota masyarakat untuk men8apai kesempurnaan hidup2

    ”Pendidikan adalah serangkaian kegiatan komunikasi yang bertu$uan" antara

    manusia dewasa dengan si anak didik yang secara tatap muka atau dengan

    menggunakan media dalam rangka memebrikan bantuan terhadap perkembangan

    anak seutuhnya" dalam arti supaya dapat mengembangkan potensinya

     semaksimal mungkin" agar men$adi manusia dewasa yang bertanggung $awab.

     Potensi disini ialah potensi fisik" emosi" sosial" sikap" moral" pengetahuan" dan

    keterampilan.” % Idris (;*#:")

    Dari pendapat tokoh di atas< dapat diambil esensi pengertian Pendidikan< yaitu:

    ) Pendidikan merupakan suatu usaha atau kegiatan yang bertujuan

    mulia2 Misalnya membentuk ke8akapanke8akapan intelektual dan

    emosional< membentuk manusia deasa< atau membaa kepada

    kesempurnaan hidup anak2

      11

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    13/25

    #) &asaran pendidikan adalah anak didik yang sering disebut Fpeserta

    didikG atau Fsubyek didikG

    $) Pendidikan akan melalui proses yang berdimensi aktu< baik jangka

     pendek maupun panjang2

    !) Pendidikan membutuhkan keterlibatan banyak pihak baik orang tua<

    masyarakat< dan pemerintah agar bisa men8apai tujuan mulia2

    +) Kegiatan pendidikan merupakan ekspresi manusiai manusia2 Eleh

    karenanya< semua hal yang berkaitan dengan dasar< tujuan< asas

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    14/25

    Dari beberapa de0inisi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan baha

    sarana pendidikan adalah semua 0asilitas yang se8ara langsung dan menunjang

     proses pendidikan< khususnya proses belajar mengajar< baik yang bergerak 

    maupun yang tidak bergerak agar pen8apaian tujuan pendidikan yang e0ekti0 dan

    e0isien2

    &edangkan pengertian sarana dan prasarana etimologis (arti kata) sarana

    adalah alat yang tidak langsung untuk men8apai tujuan2 Dalam pendidikan

    misalnya : lokasi>tempat< bangunan sekolah< lapangan oleh raga< uang< dan

    sebagainya2 &edangkan ssarana seperti alat langsung untuk men8apai tujuan

     pendidikan misalnya? ruangan< buku< perpustaakaan< laboratorium< dan

    sebagainya2

    Menurut Ibrahim ba0adal (#""!< !;) prasarana pendidikan adalah semua

     perangkat perlengkapan dasar yang se8ara tidak langsung menunjang

     pelakasanaan proses pendidikan di sekolah2

    Prasarana adalah barang atau benda yang se8ara tidak langsung dapat ber0ungsi sebagai penunjang dalam pelaksanaan kegiatan< dalam pelaksanaan

     pendidikan unsur tesebut dapat berbentuk seperti taman sekolah< gedung< ruangan<

    halaman sekolah< C< ka0etaria< dan sebagainya2 (&yahril (#""+< #))2

    Dari beberapa de0inisi yang telah dipaparkan dapat disimpulkan baha

     prasarana pendidikan adalah 0asilitas yang se8ara tidak langsung menunjang

     jalanya proses pendidikan atau pengajaran< seperti ? halaman< taman sekolah< jalan

    menuju sekolah< tetapi diman0aatkan se8ara langsung untuk proses belajar 

    mengajar< seperti taman sekolah untuk belajar biologi< komponen tersebut

    merupakan sarana pendidikan2

    2$2+ 7eori dan Konsep Daerah perbatasan

    Dalam Kamus 5mum 3ahasa Indonesia kata perbatasan berasal dari kata

     batas yang berarti garis (sisi) yang menjadi perhinggaan suatu bidang (ruang<

    daerah< dsb) ? pemisahan antara dua bidang (ruang< daerah< dsb) sampadan2

      13

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    15/25

    Dengan menga8u pada pengertian tersebut< maka yang dimaksud dengan

     perbatasan disini adalah ilayah yang merupakan pemisah antara dua daerah atau

    negara2

    &oegijoko (;;! : +$) memberi batasan ilayah perbatasan merupakan

    ilayah khusus karena perbatasan dengan ilayah negara tetangga< sehingga

     penanganan pembangunannya memerlukan kekhususan2

    Pada umumnya daerah perbatasan nasional merupakan bagian ilayah yang

    terpen8il dan rendah aksesibilitasnya oleh moda transportasi umum< terbelakang

    dan masih belum berkembang se8ara mantap< kritis dan raan dalam ketertiban

    dan keamanan2

    Daerah perbatasan pada dasarnya termasuk dalam kategori daerah raan<

    tetapi bersi0at strategis2 3ila dibadingkan dengan keadaan ilayah negara tetangga

    yang berbatasan< tampak adanya kesenjangan sosial ekonomi dan sosial budaya2

    BAB II

    PEMBAHASAN

      14

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    16/25

    2.1. I&!&#ta'- "-3a"a# #$a+aa# 'ara#a +a# ra'ara#a #+-+-"a#

    +- K4a&ata# Ja$,-aa#$ Ka. B#$"a/a#$ Ka!-&a#ta# Barat

    7erletak $; kilometer dari Kota Pontianak< Ke8amatan 9agoi 3abang

    yang berada di Kabupaten 3engkayang< Kalimantan 3arat merupakan titik 

     perbatasan langsung dengan daerah &araak< Malaysia2 &eperti yang kita ketahui

     bersama baha Daerah Perbatasan seringkali menjadi Daerah yang kurang

    diperhatikan oleh Pemerintah2 Padahal seharusnya setiap daerah di Indonesia

    diperhatikan se8ara merata2

    Di Ke8amatan 9agoi 3abang yang jumlah penduduknya %!+! jia< hanya

    terdapat 7K dengan jumlah # guru< + &D dengan jumlah ". guru< $ &MP

    dengan jumlah $" guru dan &MA dengan jumlah % guru2 /akta ini sangatlah

    memprihatinkan karena hal ini menunjukkan banyak penduduk di Ke8amatan

    9agoi 3abang yang tidak bersekolah karena jumlah sekolah yang sangat terbatas2

    9umlah guru yang mengabdi di sekolahsekolah yang ada di 9agoi 3abang pun

    sangatlah terbatas2

    Kebijakan pengadaan sarana dan prasaran pendidikan di Ke8amatan

    9agoibabang ini nampaknya belumlah terelaisasi dengan baik2 Dapat dilihat dari

    tidak meratanya dan tidak terpenuhinya 0asilitas atau sarana pendidikan yang ada

    di Ke8amatan 9agoibabang2 Kurangnya sarana pendidikan ini berdampak pada

    rendahnya output pendidikan itu sendiri< menyebabkan generasi muda hanya

     belajar se8ara teoretis tanpa ujud yang praksis sehingga pelajar hanya belajar 

    dalam anganangan yang keluar dari realitas yang sesungguhnya2 Ironisnya

     pemerintah kurang mendukungg bahkan 8enderung membiarkan kurang

    ter8ukupinya 0asilitas pendidikan2

    Kerusakan sekolah< dan ketiadaan 0asilitas penunjang pendidikan lainnya

    menyebabkan gagalnya sosialisasi pendidikan berbasis teknologi ini2 Kerusakan

    sekolah merupakan masalah klasik yang 8enderung dibiarkan berlarutlarut dan

    8elakanya lagi hal ini hanya sekedar menjadi permainan politik disaat pemilu saja2

      15

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    17/25

    Kerusakan bangunan sekolah dan kurangnya sarana pendidikan di

    ke8amatan 9agoibabang mempengaruhi kualitas pendidikan karena se8ara

     psikologis seorang anak akan merasa tidak nyaman dalam belajar2 &ebaliknya jika

    sarana pendidikan memadai maka peserta didik akan merasa nyaman dalam

     belajar< dapat meningkatkan semangat belajar< sehingga proses belajar mengajar 

    dapat berjalan dengan lan8ar2 Dalam melaksanan kegiatan belajar mengajar maka

    0aktor psikologis penting untuk meningkatkan semangat belajar2

     Namun realita yang ada< masih banyak bangunan sekolah di Ke8amatan

    9agoibabang Kabupaten 3engkayang Kalimantan 3arat ini yang berdiri dengan

    kriteria jauh dari layak2 4al ini kami dapati dari data di 3adan &tatistika yang

    menunjukkan masih banyak sekolah rusak dan belum mendapat perhatian untuk 

    segera ditindaklanjuti dengan renovasi atau perbaikan oleh Pemerintah setempat2

    &elain sarana< prasarana di Ke8amatan 9agoibabang ini pun masih

    memprihatinkan2 Prasarana dalam arti &umber Daya Manusia yang memenuhi

    kelengkapan Kegiatan 3elajar Mengajar yaitu 'uru2 9umlah guru yang bertugas di

    ke8amatan 9agoibabang sangatlah sedikit dan jauh dari angka standar jumlah

    semestinya2 Kekurangan tenaga pengajar ini mengakibatkan kelangsungan

    Kegiatan 3elajar Mengajar yang tidak e0ekti0 dan e0isien yang nantinya

    menghasilkan kualitas output sisa yang tidak sesuai dengan harapan2

    'ambaran umum tadi menggambarkan baha kebijakan tentang

     pengadaan sarana prasarana pendidikan di ke8amatan 9agoibabang Kabupaten

    3engkayang Kalimantan 3arat ini belum diimplementasikan se8ara benar sesuai

     prosedur yang ada2 &ehingga menimbulkan hasil yang tidak sesuai dengan ren8ana

    aal dari dibentuknya kebijakan tersebut2

    2.2. Pr&a'a!a(a# -&!&#ta'- "-3a"a# #$a+aa# 'ara#a +a#

    ra'ara#a +- K4. Ja$,-aa#$ Ka. B#$"a/a#$ Ka!-&a#ta# Barat

      16

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    18/25

    Dalam setiap implementasi kebijakan< nampaknya selalu mun8ul

     permasalahanpermasalahan yang mengiringi proses implementasi tersebut2 7ak 

    terke8uali dengan imlementasi kebijakan pengadaan sarana dan prasarana

     pendidikan di Ke8amatan 9agoibabang ini2 3eberapa permasalahan yang mun8ul

    adalah sebagai berikut

    a2 /aktor 'eogra0is

    Indonesia merupakan negara kepulauan dengan beripuribu pulau< $!

     provinsi< dengan jarak +!#*km dari &abang sampai Merauke membuat Indonesia

    menjadi negara yang unik dari segi geogra0isnya< namun tak luput dari sisi negati0 

    keunikan 0aktor geogra0is Indonesia tersebut2

    /aktor geogra0is merupakan salah satu 0aktor yang menjadi permasalahan

    dalam implementasi kebijakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan2 4al

    ini dikarenakan akses lokasi untuk men8apainya menyulitkan pemerintah untuk 

    menjangkaunya sehingga terkadang masalah di daerah perbatasan bukan dijadikan

     prioritas utama dibandingkan masalah pendidikan yang berada di pusat kota2

    Akses di pusat kota yang berdekatan dengan pemerintah< memudahkan

    untuk menjangkaunya< sehingga ketika terjadi ketimpangan dalam suatu proses

     pendidikan pemerintah langsung mengetahui dan memberikan tindakan2

    3erkebalikan untuk daerah perbatasan2 &elain komunikasi yang tidak langsung

    dalam artian tidak mengetahui langsung permasalahan sarana dan prasarana apa

    saja< pemerintah juga disulitkan untuk melakukan tindakan ketika terjadi

    ketimpangan karna 0aktor geogra0is ini tadi2

    /aktor geogra0is daerah perbatasan yang sulit dijangkau memberi dampak 

    sulitnya pendistribusian sarana dan prasarana sehingga menimbulkan kesan

    ketidaktanggapan Pemerintah terhadap pengadaan sarana dan prasarana

     pendidikan di daerah perbatasan yang kita diskusikan yaitu ke82 9agoibabang2

     b2 Penyaluran anggaran pendidikan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah

    Daerah yang belum merata akibat dari tindak praktik korupsi2

    17

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    19/25

    &eharusnya ini menjadi kesadaran diri dari pejabat negara2 Mengapa

     pejabat tega memakan hak rakyat yang mungkin tak seberapa jika dibandingkan

    dengan apa yang sudah mereka miliki2 Namun apalah daya kita atas kesadaran diri

    seseorang yang memiliki kekuasaan di negara kita ini2

    7indakan aparat yang diberikan keenangan untuk mengurus sarana

     prasarana sering disalahgunakan dengan memainkan suatu anggaran dalam sarana

    dan prasarana2 &ehingga terkadang pemerintah daerah< dengan 0aktor geogra0is

    yang menambah akses mereka terkadang kurang mengetahui in0ormasi se8ara

    langsung2 In0ormasi seberapa besar anggaran yang seharusnya dialokasikan untuk 

     pendidikan sehingga ketika sampai di pemerintah daerah anggaran tidak memadai

    untuk memenuhi kebutuhan dalam pendidikan2 &elain itu terkadang pemerintah

    daerah sendirilah yang memainkan suatu anggaran tersebut< didukung dengan

    masyarakat daerah perbatasan yang kurang mengetahui dan mindset mereka tidak 

    untuk pendidikan< maka seberapa jauh pemerintah telah memberikan anggaran

    yang diberikan maka masyarakat tidak peduli2

    82 Kurangnya daya tarik masyarakat perbatasan dalam masalah pendidikan

    akibat dari mindset yang telah tertanam sebelumnya2

    Antusias masyarakat daerah yang kurang mengakibatkan pemerintah tidak 

    mengetahui apa yang menjadi tuntutan masyarakat perbatasan2 Pendidikan bagi

    masyarakat perbatasan bukan hal utama untuk dikejar2 Hang mereka utamakan

    adalah bagaimana 8ara bertahan hidup dengan kondisi yang mereka hadapi tanpa

    merasa lapar2 Mindset masyarakat perbatasan yang tidak memprioritaskan

     pendidikan inilah yang menjadi masalah yang harus diperbaiki< karena ketika

    tidak ada daya minat sendiri oleh masyarakat< peran pemerintah juga kurang

    e0ekti02 7untutan masyarakat inilah yang menjadi tugas pemerintah untuk 

    memperbaikinya2

      18

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    20/25

    2.). Fa"t,r #+,r,#$ +a# #$(a&at -&!&#ta'- "-3a"a#

    #$a+aa# 'ara#a +a# ra'ara#a +- K4a&ata# Ja$,-aa#$ Ka.

    B#$"a/a#$ Ka!-&a#ta# Barat

    a2 /AK7E P-NDEEN'

    Hang menjadi 0aktor pendorong dari adanya kebijakan pengadaan sarana

     prasarana pendidikan di Ke8amatan 9agoibabang ini adalah 5paya Pemerintah

    Melaksanakan Pemerataan &arana dan Prasarana Pendidikan

    4arus diakui baha implementasi Peraturan Menteri Pendidikan Nasional

     Nomor #! 7ahun #"". tentang &arana dan Prasarana Pendidikan yang diharapkan

    dapat menyelesaikan masalahmasalah yang ada di Indonesia ternyata tidak sesuai

    dengan apa yang diharapkan2 Pemerataan dalam hal ini diharapkan dapat berjalan

    dengan semestinya namun ternyata masih banyak masalah yang belum teratasi2

    &alah satunya adalah di Kabupaten &emarang yang ternyata masih ada sarana dan

     prasarana di sekolah yang bisa dikatakan buruk2 Dengan adanya Permen ini

    diharapkan mampu mengatasi masalah tersebut2

     b2 /AK7E P-N'4AM3A7

    2 Anggaran Dana untuk Pendidikan tidak 7eralokasikan dengan 3aik 

    Anggaran Dana merupakan salah satu hal yang sangat sensiti0 dalam sebuah

     perogram>kebijakan2 7erutama dalam implementasinya< anggaran dana adalah hal

    yang sangat diantianti pengadaannya2

    &eperti yang kita tahu< banyak kasus korupsi yang terjadi yang salah satunya

    adalah korupsi dana untuk pendidikan2 Disini anggaran dana untuk pendidikan

    tidak teralokasikan dengan baik< sehingga anggaran untuk pembenahan

    in0rastruktur sekolah pun menjadi tidak memadai2 &elain itu< aliran lokasi dana

    untuk in0rastruktur sekolah terkadang tidak jelas dan 8enderung diseleengkan2

    Dengan dana yang tidak jelas ini tentu saja tidah sulit untuk melakukan

     penyeleengan2

      19

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    21/25

    #2 Pemerintah Kurang Memperhatikan In0rastrukstur (&arana dan Prasarana)

    &ekolah

    &arana dan prasarana tidak memadai dikarenakan perangkat pemerintah dan

    anggota legislati0< baik pemerintah maupun daerah kurang memerhatikan se8ara

    serius permasalahan in0rastruktur sekolah di daerah< terutama di daerah terpen8il

    dan daerah batas luar Indonesia2 Mereka lebih mementingkan halhal lain yang

     belum saatnya untuk dibi8arakan dan kurang penting< seperti pembangunan

    gedung DP baru2

    2.4.   S,!%'- /a#$ +aat +-!a"%"a# %#t%" &#a#$a#- r&a'a!a(a#

    -&!&#ta'- "-3a"a# 'ara#a +a# ra'ara#a #+-+-"a# +-

    K4a&ata# Ja$,-aa#$ Ka. B#$"a/a#$ Ka!-&a#ta# Barat

    &etelah membahas gambaran umum< permasalahanpermasalahan yang

    ada< 0aktor apa saja yang menjadi pendorong serta penghambat implementasi

    kebijakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan di ke8amatan 9agoibabang<

    dibutuhkan solusi untuk menyelesaikan dan mensukseskan implementasi dari

    sebuah kebijakan2

    Apabila dikaji ulang< solusi utama yang harus dilakukan adalah pemberian

     perhatian oleh Pemerintah Daerah terhadap pengadaan sarana dan prasarana

     pendidikan2 Meningkatkan perhatian serta kesediaan untu memperbaiki dan

    melakoni pemerataan sarana dan prasarana pendidikan akan berimbas baik 

    terhadap kelangsungan peningkatan mutu dan kualitas belajar masyarakat dan

    menghasilkan output masyarakat berpendidikan dan berkualitas2

    &elain itu< Pemerintah Daerah harus lebih bisa mendekatkan diri dengan

    Pemerintah Pusat2 &upaya komunikasi terjalin lan8ar sehingga apabila timbul

    masalah dan PemDa membutuhkan bantuan turun tangan langsung dari

    Pemerintah Pusat< maka Pemerintah Pusatpun bisa segera menindaklanjuti dari

    adanya laporan Pemerintah Daerah tersebut2

      20

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    22/25

    BAB III

    PENUTUP

    ).1 K'-&%!a#

    Pendidikan adalah subsistem terpaling penting dalam melakukan

     pembangunan di sebuah Negara< kadang tanpa kita sadari pengaruhnya ke bebagai

    aspek pembangunan Nasional baik -konomi< Politik< 4ukum< Pertahanan dan

    Keamanan< Kesehatan dsb2 &angat memerlukan tingkat pengelolaan pendidikan

    yang baik< ditambah dengan adanya kesenjangan antara pembangunan di daerah

     pusat dan daerah ketimpangan ini yang sering membuat iri masyarakat Indonesia2

    Pembangunan di Kaasan 3arat Indonesia (K3I)< dan Kaasan 7imur Indonesia

    (K7I) menimbulkan $ daerah 7erluar< 7erpen8il< dan 7ertinggal ($7) yang masing

    masing membaa banyak permasalahan yang kompleks2 Pendidikan khususnya

     bisa dibilang 8ukup menghaatirkan karena sedikit sekali perhatian pemerintah

     pada daerah $7 ini2 ontohnya pada daerah perbatasan yang langsung berbatasan

    dengan negara lain< bisa saja ini menjadi titik kelemahan kita dan 8elah peluang besar dari negara tetangga yang kapan saja dapat mengan8am kita2 Pendidikan

    yang rendah< tingkat kepuasan masyarakat daerah perbatasan sangat rendah dalam

    hal ekonomi dan hakhak ataupun kebutuhan sebagai masyarakat tidak terpenuhi

    tidak menjamin mereka akan terimaterima saja< hal ini bisa saja membuat mereka

    mengganti kearganegaraannya dengan yang lain dan masih banyak 

     permasalahan komplek lainnya yang seharusnya mendapat perhatian dan

    kepekaan pemerintah2

    ).2 Sara#

    Pendidikan merupakan salah suatu hak yang seharusnya dimiliki oleh

    masyarakat di seluruh bagian Indonesia2 7etapi pernyataan tersebut hanyalah

    sebatas katakata karena 0aktanya masih banyak masyarakat Indonesia yang belum

    mendapatkan pendidikan< terutama di daerah perbatasan< dan 9agoi 3abang

    merupakan salah satunya2 Mungkin penyebab dari kejadian ini adalah belum

    e0ekti0nya kebijakan yang digunakan pada saat ini atau karena banyaknya urusan

      21

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    23/25

     pemerintah sehingga kebutuhan untuk masyarakat perbatasan menjadi hal yang

    terlupakan2 3erikut merupakan beberapa solusi yang kami anggap dapat

    digunakan untuk meminimalisir dampak buruk yang terjadi karena permasalahan

    sarana pendidikan yang sangat minim di Ke8amatan 9agoi 3abang :

    a2 Alokasi dana untuk in0rastruktur sekolah harus tepat dan harus

    dikalkulasikan sesuai dengan kebutuhan untuk bangunan sekolah yang

    ada2 &elain itu alokasi anggaran harus diaasi dengan ketat agar tidak ada

     penyeleengan dalam penggunannya2

     b2 Mengalokasikan dana AP3D sesuai kebutuhan di tiaptiap Ke8amatan di

    Kabupaten 3engkayang untuk pembangunan sarana Pendidikan2 Dalam

    hal ini seharusnya Pemerintah Kabupaten 3engkayang mengalokasikan

    dana AP3D untuk pembangunan sekolah di Ke8amatan yang sarana

     pendidikannya masih sangat minim sehingga setiap Ke8amatan dilengkapi

    dengan sarana pendidikan yang memadai2

    82 Meningkatkan kesempatan untuk melakukan kemajuan dalan sektor  pariisata di Kabupaten 3engkayang2 3engkayang merupakan daerah

    yang memiliki banyak tempat isata yang menarik antara lain Air 7erjun

    Merasap< Air Panas (&pa)< dan pantai kurakura2 Di samping itu terdapat

     pula obyek budaya yang dapat dinikmati seperti upa8ara adat di Kampung

    6ama 9agoi 3abang2 Apabila obyek isata ini diekspose lebih oleh media

    televisi< internet dan media lainnya< maka akan banyak isataan yang

     berkunjung ke Kabupaten 3engkayang sehingga menambah pendapatan

    masyarakat dan dapat pula menimbulkan interaksi dan relasi yang baik 

    antara isataan yang berasal dari luar daerah > pulau bahkan

    man8anegara dengan masyarakat lo8al2

    d2 Melakukan perjanjian dengan Perusahaan Pertambangan yang ada di

    Kabupaten 3engkayang untuk mengalokasikan sejumlah dana dari

     penghasilan perusahaan tersebut untuk pendidikan masyarakat di

    Kabupaten 3engkayang sesuai kebutuhan masingmasing Ke8amatan2

      22

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    24/25

    &eharusnya Pemerintah Kabupaten 3engkayang melakukan suatu kontrak 

    dengan Perusahaan Pertambangan yang ada berlokasi di 3engkayang

    untuk mengalokasikan beberapa persen penghasilan bersih perusahaan

    untuk kebutuhan pendidikan masyarakat di seluruh Ke8amatan di

    Kabupaten 3engkayang< terutama di Ke8amatan 9agoi 3abang yang

    terletak di perbatasan agar masyarakat di 9agoi 3abang lebih memilih

    untuk menetap belajar di Indonesia daripada bekerja ke Malaysia2

    e2 Mengapresiasi segala kerajinan tangan buatan masyarakat di Kabupaten

    3engkayang sehingga masyarakat di Kabupaten bengkayang merasa hasil

    kerjanya dihargai oleh masyarakat Indonesia dan agar tidak terjadi kasus

    klaim kerajinan oleh Negara Malaysia2

      23

  • 8/15/2019 implementasi kebijakan pengadaan sarpra (1).doc

    25/25

    DAFTAR PUSTAKA

    2 A2< -l0alasy2 #""2  &kuntabilitas PendidikanB2 JEnline2 7ersedia:

    (http:>>el0alasy**2ordpress28om>#"">#>">akuntabilitaspendidikan>)

    diakses J+ Desember #"$2

    #2 Arie0