Implementasi E Business2

44
IMPLEMENTASI E-BUSINESS DI INDONESIA (Studi Kasus : PT SRI) Taufiq Kurniawan Mahasiswa Program Magister Bisnis Intitut Pertanian Bogor I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penerapan E-Business di Indonesia sudah semakin berkembang dari waktu ke waktu. Semakin besar perusahaan dan industri membutuhkan teknologi informasi yang dapat membantu dalam proses bisnis. E-Business memiliki dua suku kata yaitu Electronic dan Business dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer (wikipedia, 2011). Istilah E-Business diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM. E-Business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-Business juga banyak digunakan dalam berhubungan antara suplier dan mitra bisnis perusahaan Implementasi E-Business pada PT SRI Page 1

Transcript of Implementasi E Business2

Page 1: Implementasi E Business2

IMPLEMENTASI E-BUSINESS DI INDONESIA

(Studi Kasus : PT SRI)Taufiq Kurniawan

Mahasiswa Program Magister Bisnis Intitut Pertanian Bogor

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penerapan E-Business di Indonesia sudah semakin berkembang dari waktu ke

waktu. Semakin besar perusahaan dan industri membutuhkan teknologi informasi

yang dapat membantu dalam proses bisnis. E-Business memiliki dua suku kata yaitu

Electronic dan Business dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan

secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer

(wikipedia, 2011).

Istilah E-Business diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan

IBM. E-Business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan

sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan

fleksibel. E-Business juga banyak digunakan dalam berhubungan antara suplier dan

mitra bisnis perusahaan sebagai sarana untuk melayani kepuasan pelanggan secara

lebih baik.

E-Business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk

value chain : pembelian secara elektronik, manajemen rantai suplai, pemrosesan

order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan secara elektronik,

dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-Business memberi kemungkinan untuk

pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,

Internet, intranet, ekstranet atau kombinasi di antaranya.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 1

Page 2: Implementasi E Business2

Penerapan E-Business di Indonesia memiliki dua faktor keberhasilan, yaitu

tingkat kesesuaian dan dukungan aktivitas E-Business atas strategi keseluruhan

perusahaan dan kemampuan untuk menjamin bahwa proses E-Business. Selain itu,

terdapat tiga karakteristik kunci yang dibutuhkan dalam transaksi bisnis yaitu

Validitas, Integritas, dan Privasi.

Dalam paper ini akan dibahas mengenai penerapan E-Business pada

perusahaan PT SRI yang bergerak dibidang manufaktur ban sepeda motor.

Perusahaan ini berbasis pada produksi dalam pembuatan ban sepeda motor. Salah

satu penerapan E-Business yang dilakukan yaitu dengan mengimplementasikan

e-business pada aplikasi ERP (Entreprise Resource Planning). ERP merupakan bagian

dari E-Business yang berbasis pada sistem informasi yang diperuntukkan bagi

perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan mengintegrasikan dan

mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan aspek operasi, produksi

maupun distribusi di perusahaan bersangkutan.

1.2 Perumusan masalah

Permasalahan yang akan dibahas dalam paper ini mengenai implementasi

E-Business di Indonesia terutama pada PT SRI.

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan paper ini adalah :

Untuk mengidentifikasi implementasi E-Business di Indonesia

terutama pada PT SRI

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 2

Page 3: Implementasi E Business2

Untuk mengidentifikasi implementasi ERP (Enterprise Resource

Planning) di Indonesia terutama pada PT SRI

II. LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian E-Business

E-Business memiliki dua suku kata yang mempunyai pengertian yaitu

Electronic Business. E-Business mempunyai pengertian sistem informasi

komputer yang digunkan dalam kegiatan bisnis baik secara otomatis dan

semiotomatis. Sistem informasi komputer ini mampu menghubungkan antara

perusahaan dengan mitra bisnis baik dalam pertukaran informasi dan data

secara lebih baik dan efisien (Wikipedia, 2011).

Menurut O’ Brian & Marakas (2008) menyatakan bahwa E-Business adalah

penggunaan internet dan jaringan lainnya serta teknologi informasi yang

mendukung e-commerce, enterprise communication & collaboration, dan proses

bisnis berbasis web yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan dan

partner bisnisnya.

2.2 Cross Functional Enterprise Application

Menurut O’ Brian & Marakas (2008) memberikan contoh aplikasi cross

functional enterprise application yang dapat dilihat pada gambar 2.1 berikut

dibawah ini.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 3

Page 4: Implementasi E Business2

Gambar 2.1 Cross Functional Enterprise Application

Pada gambar 2.1 diatas menggambarkan hubungan dan keterkaitan antar

cross function departmen yang ada, yaitu antara departemen marketing, R&D dan

manufaktur. Skema gambar diatas memberikan gambaran bahwa dalam proses

pembuatan produk memiliki beberapa tahapan yang membutuhkan keterkaitan

antar bagian atau departemen. Dalam hal ini departemen marketing yang

mempunyai tugas dan wewenang dalam mencari kebutuhan dan keinginan

konsumen dalam hal produk baru, yang kemudian dilanjutkan dengan melakukan

proses survei pasar dan melakukan tes pasar. Pada tahapan survei pasar,

departemen marketing membutuhkan peran R&D dalam proses melakukan survei

pasar. Ini berkaitan dengan informasi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam hal

produk, karena akan berkaitan dengan proses pengembangan produk yang

dilakukan oleh R&D. Tahapan selanjutnya yaitu desain komponen, tes produk,

produk release, proses desain dan desain peralatan yang dilakukan oleh departemen

R&D. Dalam tahapan ini R&D melakukan beberapa proses seperti desain, tes produk

hingga desain peralatan yang berhubungan dengan proses manufaktur. Dalam

proses desain dan desain peralatan, memiliki keterkaitan fungsi dengan departemen

manufaktur, sehingga dalam aplikasinya departemen R&D dan manufaktur memiliki

cross function. Dan tahapan terakhir dari pembuatan produk yaitu dimulainya proses

produksi secara massal. Proses produksi ini dilakukan oleh departemen manufaktur

dengan bekerjasama dengan departemen R&D dalam hal proses desain dan desain

peralatan dalam proses manufaktur. Skema cross functional enterprise application

ini diharapkan dapat memproduksi produk yang efisien, sesuai kebutuhan dan

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 4

Page 5: Implementasi E Business2

keinginan konsumen, sehingga produk ini diminati oleh konsumen dan memberikan

keuntungan bagi perusahaan.

2.3 Enterprise Application Architecture

Menurut Mohan Sawhney & Jeff Zabin dalam O’Brien & Marakas (2008)

menggambarkan enterprise application architecture, yang dapat dilihat pada gambar

2.2 dibawah ini.

Gambar 2.2 Enterprise Application Architecture

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 5

Page 6: Implementasi E Business2

Pada gambar 2.2 diatas menggambarkan arsitektur aplikasi perusahaan

secara umum. Dalam gambar diatas ditunjukkan begitu kompleknya aplikasi bisnis

dalam perusahaan, menggabungkan 4 peran besar seperti pegawai, suplier,

konsumen dan mitra bisnis. Keempat elemen kunci ini yang harus dikelola dengan

baik sehingga dapat memberikan keuntungan yang besar bagi perusahaan.

Pengelolaan secara langsung harus diikuti dalam aplikasi secara sistem komputasi.

Sistem komputasi ini akan memudahkan dalam proses transaksi bisnis yang

berlangsung, dengan sistem komputer menghasilkan komunikasi yang lebih efektif

dan efisien, proses transaksi yang cepat, dokumentasi yang mudah sehingga

menghasilkan kinerja yang berlipat ganda dalam menunjang proses bisnis dalam

perusahaan.

ERP (Enterprise Resource Planning) menjadi proses yang mengintegrasikan

antara konsumen, suplier, peawai dan mintra bisnis. ERP fokus pada produksi

internal perusahaan. Sistem Perencanaan sumberdaya perusahaan ini sangat tepat

diperuntukkan bagi perusahan manufaktur maupun jasa yang berperan

mengintegrasikan dan mengotomasikan proses bisnis yang berhubungan dengan

aspek operasi, produksi maupun distribusi di perusahaan tersebut.

CRM (Customer Relationship Management) menjadi jembatan proses bisnis

yang menghubungkan perusahaan dengan konsumen. Manajemen hubungan

pelanggan ini merupakan sistem informasi yang terintegrasi yang digunakan untuk

merencanakan, menjadwalkan dan mengendalikan aktivitas-aktivitas prapenjualan

dan pascapenjualan dalam sebuah perusahaan. Manajemen hubungan pelanggan

memiliki beberapa aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan calon pelanggan

dan pelanggan saat ini, termasuk di dalamnya adalah pusat panggilan (call center),

tenaga penjualan (sales force), pemasaran, dukungan teknis (technical support) dan

layanan lapangan (field service).

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 6

Page 7: Implementasi E Business2

PRM (Partner Relationship Management) merupakan jembatan proses bisnis

yang menghubungkan antara perusahaan dengan mita bisnis. Manajemen mitra

hubungan ini merupakan strategi bisnis untuk meningkatkan komunikasi antara

perusahaan dan mitra bisnis perusahaan. Manajemen mitra hubungan ini memiliki

beberapa fungsi yaitu untuk menyesuaikan dan merampingkan tugas-tugas

administratif dengan membuat jadwal pengiriman, informasi real-time yang tersedia

untuk semua mitra bisnis dan berbgadai fungsi lainnya yang berhubungan dengan

penjualan dan distribusi.

SCM (Supply Chain Management) merupakan jembatan antara perusahaan

dengan suplier. Manajemen rantai suplai ini merupakan sebuah proses bisnis yang

menghubungkan antara perusahaan dengan rekan bisnisnya yaitu suplier untuk

mendapatkan sumber produksi yang akan digunakan dalam proses produksi

sehingga menghasilkan produk yang diminati oleh konsumen.

KM (Knowledge Management) merupakan jembatan antara perusahaan

dengan pegawai sebagai sumber daya dalam perusahaan. Manajemen pengetahuan

ini merupakan proses bisnis yang memberikan kontribusi besar bagi perusahaan.

Manajemen pengetahuan mendukung proses pengambilan keputusan dan

mengintergrasikan antar sumber daya berbagai departemen untuk meningkatkan

kompetensi dan kemampuan pegawai dalam melaksanakan tugas-tugas dalam

perusahaan. Manajemen pengetahuan dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian

kegiatan yang digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan,

menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,

diketahui, dan dipelajari di dalam perusahaan. Kegiatan ini ditujukan untuk

mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja,

keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 7

Page 8: Implementasi E Business2

2.4 Enterprise Resource Planning

Perencanaan sumber daya perusahaan merupakan hubungan lintas fungsi

yang secara automatis mengintegrasikan internal proses bisnis dan sistem

informasi yang terdiri dari beberapa bagian yaitu manufaktur, logistik, distribusi,

akunting, keuangan dan sumberdaya manusia sebagai fungsi dari suatu

perusahaan. Menurut O’ Brian & Marakas (2008), ERP mempunyai pengertian

sebuah teknologi yang menjadi tulang punggung elektronik bisnis yang

menggambarkan skema tranksaksi yang memiliki hubungan dengan proses sales

order, manajemen dan kontrol inventroty, proses produksi, perencanaan

distribusi dan keuangan.

Gambar 2.3 ERP application components

Pada gambar 2.3 diatas memberikan gambaran bahwa aplikasi ERP memiliki

6 komponen dalam pelaksanannya, yaitu : Production Planning, Intergrated

Logistics, Accounting and Finance, Human Resources, Sales Distribution and Order

Management dan customer/employee. Keenam komponen ini memiliki ketrkaitan

diantara satu dengan lainnya.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 8

Page 9: Implementasi E Business2

Gambar 2.4 Business Process and functions suppoerted by ERP

Keterkaitan keenam komponen pada ERP, bisa dilihat pada gambar 2.4

mengenai proses bisnis dan hubungan antara fungsi-fungsi yang ada pada ERP

dengan keenam komponen pada ERP. Skema proses bisnis pada gambr 2.4

menunjukkan proses bisnis yang dimulai dari suplier sampai konsumen, dimana

diantara proses bisnis tersebut terdapat beberapa proses baik dari demand planing,

manufacturing planning, logistics planning, distribution planning dan order entry.

Proses bisnis tersebut berhubungan dengan komponen accounting dan finance serta

human resoureces.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 9

Page 10: Implementasi E Business2

Gambar 2.5 Costs of implementing a new ERP

Dalam proses bisnis ERP membutuhkan alokasi dana, untuk itu gambar 2.5

menjelaskan bahwa biaya dalam implementasi ERP yang baru mempunyai 5

bagian. Biaya untuk reengeneering merupakan implementasi terbesar sebesar

43%, sedangkan untuk data conversions, software dan training serta change

management mempunyai porsi 15%, dan yang terakhir yaitu hardware hanya

mempunyai kontribusi sebesar 12%.

Menurut O’ Brian & Marakas (2008) terdapat 4 keuntungan dalam

menerapkan ERP, yaitu :

Quality and efficiency

Dengan menerapkan ERP dalam proses bisnis perusahaan, dapat

meningkatkan efisiensi dan kualitas proses bisnis. Proses yang dilakukan

tidak lagi melakukan pencatatan secara manual namun sudah

diaplikasikan dengna bantuan sistem komputasi sehingga menghasilkan

efiesiensi yang sangat tinggi dalam proses bisnis

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 10

Page 11: Implementasi E Business2

Decreased costs

Efisiensi terjadi dapat menghasilkan pengurangan biaya, baik biaya dalam

proses bisnis maupun biaya akan penggunaan yang optimal dari sumber

daya yang ada

Decision support

Dengan bantuan ERP dapat memberikan mempercepat dalam

pengambilan keputusan, terutama dalam proses bisnis

Enterprise agility

ERP dapat membantu dalam proses bisnis perusahaan menjadi lebih

efektif, lebih agresif ataupun lincah dan lebih fleksibel

2.5 Causes of ERP failure

Menurut O’ Brian & Marakas (2008), terdapat beberapa kegagalan dalam

implementasi ERP, yaitu sebagai berikut :

Meremehkan kompleksitas perencanaan, pengembangan dan pelatihan

Kegagalan untuk melibatkan karyawan yang terkena dampak dalam

perencanaan dan pengembangan

Mencoba melakukan terlalu banyak dan terlalu cepat

Kurangnya pelatihan dalam tugas-tugas kerja baru

Kegagalan untuk melakukan konversi data dan pengujian yang cukup

Lebih dari ketergantungan pada vendor ERP atau perusahaan konsultan

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 11

Page 12: Implementasi E Business2

Company Profile PT SRI

PT SRI memiliki kerja sama teknis dengan Shinko Rubber, Yokohama Rubber

Company, dan Continental AG, SRI menerapkan teknologi mutakhir dari Jepang dan

Jerman dalam menciptakan Tire.

Ban yang diproduksi SRI telah digunakan oleh jutaan pengguna sepeda motor

di Indonesia. SRI menghadirkan beragam pilihan terlengkap untuk beragam

kebutuhan masyarakat Indonesia.

Setiap ban SRI dirancang dan diproduksi sesuai dengan Standar Nasional

Indonesia (SNI). Bahkan lebih dari itu, ban SRI juga memperoleh pengakuan mutu

internasional dengan sertifikasi ISO 9001:2000.

Setelah hampir dua dekade kami melayani konsumen, SRI tetap terus

berinovasi untuk menghasilkan produkproduk unggulan.

Sejarah ORACLE

Perusahaan Oracle didirikan pada tahun 1977 oleh tiga orang programmer,

Bob Miner, Ed Oates, dan Larry Ellison yang menjabat sebagai CEO (Chief Executive

Officer) selama beberapa tahun sampai saat ini. Perusahaan ini berkonsentrasi pada

pembuatan database server di mainframe.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 12

Page 13: Implementasi E Business2

Gambar 2.6 Oracle Office

Kisah sukses Oracle Corp terkait dengan sejarah dan teori database

relasional. Teori database relasional diperkenalkan hampir secara simultan oleh

Edgar F. Codd (dalam artikelnya yang terkenal Large shared data banks) dan seorang

penemu lain yang kurang dikenal, pada tahun 1969. IBM adalah perusahaan

pertama yang menerapkan model relasional ini dalam bahasa SQL, dengan

produknya DB2. Sayangnya IBM agak ragu akan keampuhan SQL dan model

relasional (nantinya akan berpengaruh pada ketertinggalan IBM di pasar database-

server sistem operasi Unix dan Windows).

Larry melihat perkembangan teori model relasional dan implementasi

database relasional dalam DB2. Ia yakin bahwa model relational adalah “way of the

future” dan memutuskan untuk mengimplementasikan model relasional di produk

Oracle. Sebelumnya produk database Oracle memakai model nonrelasional. Oracle

menjadi pesaing kuat bagi IBM dalam pasar database server di mainframe, terutama

database bermodel relasional.

Sekitar pertengahan tahun 1980an, Larry mendiversifikasi produk Oracle

(versi 6.x) keluar mainframe, yakni ke sistem operasi Unix. Selanjutnya tahun 1996

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 13

Page 14: Implementasi E Business2

Oracle Corp mendiversifikasi Oracle (versi 7.x) ke sistem operasi Novell Netware,

Windows NT, dan Linux (versi 8.x, tahun 1997).

Mulai pertengahan tahun 1990an Oracle Corp mulai membuat juga produk-

produk nondatabase-server seperti application server (WebDB, OAS), development

tools (Oracle Developer, Oracle Designer), dan application suite (Oracle Apps).

Model Basis Data Relasional

Model basis data relasional adalah model formal tentang data. Sebagai

model formal, model ini menspesifikasikan struktur (tipe) data yang formal, operasi-

operasi yang formal, dan aturan integritas nilai yang formal.

Basis data relasional memiliki satu struktur logik yang disebut relasi (relation)

dan pada level fisik berupa tabel (table). Atribut (attribute) merepresentasikan

elemen dari data yang berkaitan dengan relasi.

Pengertian Oracle

Oracle adalah relational database management system (RDBMS) untuk

mengelola informasi secara terbuka, komprehensif dan terintegrasi. Sedangkan

RDMBS adalah perangkat lunak untuk membuat dan mengelola database, atau biasa

disebut sebagai database engine.

Oracle Server menyediakan solusi yang efisien dan efektif karena

kemampuannya dalam hal sebagai berikut :

• Dapat bekerja di lingkungan client/server (pemrosesan tersebar)

• Menangani manajemen space dan basis data yang besar

• Mendukung akses data secara simultan

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 14

Page 15: Implementasi E Business2

• Performansi pemrosesan transaksi yang tinggi

• Menjamin ketersediaan yang terkontrol

• Lingkungan yang terreplikasi

Sepanjang sejarahnya Oracle telah terbukti dapat membangun untuk masa

depan di atas dasar inovasi dan pengetahuan untuk memberikan kepuasan

pelanggan dan keberhasilan dianalisa oleh pikiran teknis dan bisnis terbaik di dunia.

Perusahaan telah memanfaatkan ukuran besar dan kekuatan untuk melayani

pelanggan, dan untuk menerapkan teknologi kunci dan keputusan bisnis yang

kebijaksanaan konvensional dan mengambil produk dan layanan ke arah yang baru.

Oracle adalah standar emas untuk teknologi database dan aplikasi dalam

perusahaan di seluruh perusahaan dunia. Oracle adalah pemasok terkemuka di

dunia perangkat lunak informasi manajemen dan perusahaan kedua di dunia

perangkat lunak independen terbesar. Akuisisi Oracle dari Sun memberikan peran

kepemimpinan dalam arena perangkat keras juga. Sekarang, teknologi Oracle dapat

ditemukan di hampir setiap industri, dan di pusat-pusat data 100 dari Fortune Global

100 perusahaan. Oracle adalah perusahaan software pertama untuk

mengembangkan dan menyebarkan 100 persen internet-enabled software

enterprise di seluruh lini produk yaitu: database, aplikasi bisnis, pengembangan

aplikasi, dan alat pendukung keputusan.

Inovasi adalah mesin kesuksesan Oracle. Oracle salah satu perusahaan

pertama untuk membuat aplikasi bisnis yang tersedia melalui ide internet yang

sekarang meresap. Oracle telah memperkenalkan produk baru Oracle Fusion

Middleware dan fungsi yang mencerminkan tujuan perusahaan untuk

menghubungkan semua tingkat teknologi perusahaan, memastikan pelanggan akses

ke pengetahuan yang dibutuhkan untuk merespon kondisi pasar dengan kecepatan

dan kelincahan.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 15

Page 16: Implementasi E Business2

Sebelum akuisisi Sun akhir, Oracle dan Sun memperkenalkan Sun Oracle

Database Machine, mesin tercepat di dunia untuk semua jenis beban kerja

database. Hari ini, server Sun dan, penyimpanan Oracle Real Application Clusters,

Aplikasi Oracle, Oracle Grid Computing, dukungan untuk perusahaan Linux, dan

Oracle Fusion, bahan bakar semua komitmen untuk inovasi dan hasil yang telah

ditetapkan Oracle untuk tiga puluh tahun.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 16

Page 17: Implementasi E Business2

III. PEMBAHASAN

Pembahasan yang akan dilakukan yaitu pembahasan mengenai implementasi

ERP pada perusahaan PT SRI. Implementasi ERP pada perusahaan PT SRI

menggunakan aplikasi Oracle yang merupakan suatu sistem perencanaan dan

penjadwalan dengan alat bantu komputer yang mengintegrasikan seluruh fungsi

penjualan, produksi, akunting dan distribusi dengan sasaran untuk mengoptimalkan

semua sumber daya: material, sumber daya manusia dan kapasitas mesin.

Implementasi ERP menggunakan Oracle pada PT SRI dimulai sejak 2008.

Proses implementasi membutuhkan kerjasama tim yang solid dan

berkesinambungan. Selain itu, tim membutuhkan dukungan kuat baik dari

manamejen tingkat menengah maupun manajemen tingkat atas. Tim terdiri dari

semua bagian ataupun departemen, yaitu purchasing, production planning,

production, inventory, distribution, sales, marketing, finance, accounting dan human

resources.

Gambar 3.1 Departemen yang terkait dalam Implementasi ERP

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 17

Page 18: Implementasi E Business2

Untuk menghadapi persaingan global, PT SRI sebagai perusahaan manufaktur

tidak cukup hanya meningkatkan produktivitas proses kerja yang ada di dalam

perusahaan saja, tetapi harus meningkatkan efisiensi dan efektifitas seluruh supply

chain-nya, mulai dari pemasok melalui berbagai pemrosesan sampai dengan

konsumen akhir. Untuk itu, maka digunakan ERP sebagai suatu sistem yang

terintergrasi.

Tahapan dalam implementasi ERP ini yaitu :

User Requirement

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam proses implementasi pada ERP

ini. Dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan pemakai, maka tim

ataupun konsultan mengetahui apa saja yang menjadi kebutuhan dan

keinginan pemakai

Business Process Design

Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari implementasi ERP. Pada tahapan

ini tim ataupun konsultan sudah mengetahui proses bisnis yang ada, dan

selanjutnya proses bisnis tersebut dibuatkan dalam bentuk Business Process

Design. Business Process Design ini akan dikonfirmasi ulang kepada pemakai,

untuk mengintegrasikan antara kebutuhan dan keinginan pemakai dengan

business process design yang ada

ERP Design

Tahapan ini merupakan tahapan lanjutan dari tahapan business process

design. Setelah mengetahui proses bisnis yang ada maka tim atapun

konsultan membuat ERP Design menyesuaikan dengan business process

yang ada

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 18

Page 19: Implementasi E Business2

ERP System

Setelah ERP Design sudah ada, maka tahapan selanjutnya yaitu membuat

ERP Design menjadi ERP System yang sesuai dengan kebutuhan dan

keinginan pemakai pada perusahaan tersebut

ERP System Testing

Setelah ERP System selesai, maka tahapan selanjutnya yaitu melakukan uji

coba kepada ERP System yang ada. Ujicoba ini dilakukan oleh pemakai

terhadap ERP System yang ada. ERP System Testing ini untuk mengetahui

ketidaksesuain yang ada antara kebutuhan dan keinginan pemakai dengan

ERP System yang sudah dibuat

ERP Implementation

Setelah ERP System Testing sudah selesai, maka tahapan selanjutnya adalah

Impelementasi ERP System tersebut. Implementasi ini dilakukan oleh

pemakai (end user) terhadap system yang ada.

Implementasi ERP pada PT SRI membuat skema dalam cross functional

departement. Ini berfungsi bahwa pekerjaan dalam proses manufaktur secara

keseluruhan, sudah tidak lagi terkotak-kotak pada pekerjaan pada bagian atau

departemennya masing-masing. Skema pada gambar 3.2 dibawah ini,

menggambarkan bahwa adanya keterkaitan antara departemen yang satu dengan

lainnya. Departemen marketing dan sales yang berfungsi mencari dan mengetahui

kebutuhan dan keinginan konsumen melakukan kegiatan survei pasar bersama

departemen R&D. Begitu juga dengan kegiatan yang dilakukan oleh R&D dalam hal

process design dan equipment design membutuhkan peran dan kerjasamanya dari

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 19

Page 20: Implementasi E Business2

departmen manufaktur. Untuk terjalinnya kerjasama lintas departemen yang

skemanya dapat pada gambar 3.2 dibawah ini.

Gambar 3.2 Cross Functional PT SRI

Pada gambar 3.3 dibawah ini, memberi penjelasan lebih detail mengenai

integrasi pada manufaktur yang ada pada perusahaan.

Gambar 3.3 Computer Integrated Manufacturing

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 20

Page 21: Implementasi E Business2

Implementasi ERP pada proses manufaktur melingkupi proses production

forecasting, production scheduling, material requirements planning, capacity

planning, production cost control dan Quality Control. ERP pada proses manufaktur

mengintegrasikan ketiga komponen yaitu manufacturing resources planning

systems, manufacturieng execution systems dan engineering systems. Integrasi dari

ketiga komponen tersebut dilakukan dengan bantuan komputer sehingga menjadi

bagian dari computer integrated manufacturing.

Pada gambar 3.4 dibawah ini memberi penjelasan proses lebih detail dari

proses MRP (Material Requirement Planning). Proses MRP dimulai dari Market

Demand, production plan, dengan memperhitungkan kapasitas yang ada sehingga

menghasilkan MPS (Master Production Schedule).

Gambar 3.4 MRP Process

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 21

Page 22: Implementasi E Business2

Pada gambar 3.5 dibawah ini memberi penjelasan hirarki proses ERP yang

terdiri dari tiga bagian, yaitu strategi, taktik dan kontrol. Ketiga komponen ini

member penjelasan bahwa strategi yang sudah ditentukan, diimplementasikan

menjadi taktik dan yang terakhir perlu adanya proses kontrol.

Pada tahapan strategi melingkupi proses demand forecast, aggregate

production planning dan capacity resource planning. Pada tahapan taktik melingkupi

MPS (Master Production Schedule), MRP (Material Requirmenet Planning), Bill of

Material, Job Pool, CRP (Capacity Requirement Planning) dan Job Release. Dan untuk

tahapan terakhir yaitu proses kontrol yang melingkupi Job Dispatching.

Gambar 3.5 ERP Hierarchy

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 22

Page 23: Implementasi E Business2

Pada gambar 3.6 dibawah memberikan penjelasan mengenai Skema ERP

yang ada. Skema yang ada dimulai seteah terbentuknya MPS (Master Production

Schedule) yang kemudian membentuk MRP (Material Requirement Planning), MRP

ini sudah memperhitungkan exeption dan kapasitas yang ada, dan kemudian

membentuk Planned Orders. Planned Orders ini memberikan informasi mengenai

production order maupun purchase requisition. Skema ini menjadi penting untuk

menjaga kestabilan proses yang ada.

Gambar 3.6 ERP Schema

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 23

Page 24: Implementasi E Business2

Semua proses yang ada dalam perusahaan berkaitan dengan proses

accounting maupun finance. Untuk itu Accounting Information System dan Finance

Management System menjadi bagian yang sangat penting.

Pada gambar 3.7 dibawah memberi penjelasan mengenai Accounting

Information System yang ada pada perusahaan.

Gambar 3.7 Accounting Information System

Sistem informasi akunting ini melingkupi beberapa proses yaitu sebagai berikut :

Proses Sales Transaction Processing System yang terdiri dari :o Sales Order Processing o Billingo Sales Analysis

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 24

Page 25: Implementasi E Business2

Proses Cash and Disbursements Transaction Processing System yang terdiri dari :

o Account Receivableo Cash Receipto Account Payableo Cash Disbursements

Proses Purchase Transaction Processing System yang terdiri dari :o Purchaseso Inventory Processing

Proses General Ledger Processing System and Reporting System yang terdiri dari :

o General Ledgero Financial Reporting

Proses Payroll Transaction Processing System yang terdiri dari :o Payrollo Timekeeping

Pada proses sistem informasi akunting tidak terlepas dari sistem manajemen

keuangan dari suatu perusahaan. Berikut pada gambar 3.8 dibawah ini memberikan

penjelasan mengenai Finance Managemnt System yang ada pada perusahaan.

Sistem manajemen keuangna ini melingkupi 4 komponen, yaitu :

Cash Management

Investment Management

Capital Budgeting

Financial Planning

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 25

Page 26: Implementasi E Business2

Gambar 3.8 Finance Management System

Knowledge Management

Manajemen pengetahuan dapat dikatakan sebagai suatu rangkaian kegiatan

yang digunakan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi, menciptakan,

menjelaskan, dan mendistribusikan pengetahuan untuk digunakan kembali,

diketahui, dan dipelajari di dalam perusahaan. Kegiatan ini ditujukan untuk

mencapai suatu hasil tertentu seperti pengetahuan bersama, peningkatan kinerja,

keunggulan kompetitif, atau tingkat inovasi yang lebih tinggi.

Perusahaan sudah menerapkan konsep manajemen pengetahuan dalam

mendukung proses Implementasi ERP pad PT SRI ini. Beberapa kegiatan dalam

rangka mendukung Impelmentasi ERP malalui manajemen pengetahuan, yaitu :

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 26

Page 27: Implementasi E Business2

Sharing Knowledge, proses ini dilakukan baik antar departemen maupun

lintas departemen, karena tim yang ada harus mengetahui proses bisnis

secara keseluruhan agar memudahkan dalam proses Implementasi ERP.

Training Kompetensi End User, proses ini dilakukan dalam menunjang

keberhasilan proses Implementasi ERP ini maka diadakan training

kompetensi dengan tujuan agar end user dapat mengetahui proses bisnis

yang ada dan dapat menggunakan apikasi secara baik dan benar

Training Kompetensi IT, proses ini dilakukan dalam menunjang departemen

IT dalam mengetahui secara keseluruhan aplikasi sistem ERP dan aplikasi

sistem Oracle sebagai basis mesin yang aka digunakan dalam implementasi

ERP pada perusahaan.

Idea Proposal, merupakan kegiatan rutin yang dilakkan setiap bulan untuk

melakukan invosai dalam proses implementasi ERP ini.

Key Succes Factor dala Implementasi ERP

Keberhasilan dalam implementasi ERP pada perusahaan PT SRI menjadi kunci

paling penting dalan proses bisnis manufaktur tersebut. Keberhasilan ini didukung

tidak hanya dari pihak Top Manajemen, namun dari tim project maupun end user

yang menggunakan sistem tersebut. Menurut Lucas (2000) bahwa untuk mengukur

keberhasilan implementasi ERP harus dilihat dari sudut pandang dari CEO atau Top

Management. Untuk itu CEO menjadi unsur terpenting akan keberhasilan proses

implementasi ERP pada perusahaan.

Beberapa kunci sukses keberhasilan yang dapat diidentifikasikan dalam

Implementasi ERP pada perusahaan PT SRI terdiri dari dua faktor, yaitu : faktor

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 27

Page 28: Implementasi E Business2

organisasi dan teknologi. Berikut adalah penjelasan detail mengenai keberhasilan

dalam Implementasi ERP pada perusahaan.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 28

Page 29: Implementasi E Business2

IV. KESIMPULAN & SARAN

4.1 Kesimpulan

E-Business merupakan sistem informasi komputer yang powerful dalam

membantu industri dalam hal menjalankan proses bisnis secara keseluruhan. PT SRI

sudah tepat dalam mengimplementasikan E-Business tersebut dalam proses bisnis,

khususnya dalam penerapan ERP (Enterprise Resources Planning) dalam proses

manufakturnya.

Perencanaan sumber daya perusahaan sudah mengintegrasikan proses bisnis

antara sistem informasi manufaktur, perencanaan prodsuksi, penjualan, manajemen

permintaan, inventory, logistics, akunting, keuangan, sumber daya manusia,

konsumen dan suplier. Implementasi ERP ini sudah sangat berikntergrasi antar

departemen yang satu dengan departemen yang lain.

Keberhasilan implementasi ERP pada PT SRI diidentifikasi disebabkan dua hal,

yaitu faktor organisasi dan faktor teknologi. Fakor organisasi yang bersifat strategis

yaitu disebabkan karena dukungan manajemen, manajemen perubahan yang efektif,

komposisi tim proyek yang handal, BPR secara komprehensif, pelibatan end user dan

ada saling percaya diantara mitra. Sedangkan faktor teknologi yang bersifat strategis

yaitu strategi implementasi yang baik, hindari customisasi dan versi Oracle yang

digunakan sangat mendukung.

Persaingan yang ketat dalam industri bisnis manufaktur ban sepeda motor

menyebabkan PT SRI menerapkan ERP yang diharapkan mampu meningkatkan daya

saing perusahaan.

4.2 Saran

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 29

Page 30: Implementasi E Business2

Adapun saran dari Implementasi ERP pada PT SRI ini, yaitu:

1. Implementasi untuk marketing dan HRD dengan menggunakan sistem

bisnis dengan aplikasi yang sama, dalam hal ini yaitu Oracle

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 30

Page 31: Implementasi E Business2

2. Implementasi untuk mendukung ERP yang sudah ada dengan

penambahan implementasi sistem pada mitra bsinis dan pegawai atau

sumberdaya yang ada. Dalam hal ini pengimplementasikan Partner

Relationship Management dan Knowledge Management secara lebih

komprehensif.

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 31

Page 32: Implementasi E Business2

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2011. E-Business. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.

http://id.wikipedia.org/wiki/ E-Business

2. Anonim. 2011. Website FDR. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.

http://www.fdrtire.com/

3. Anonim. 2011. Website Oracle. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.

www.oracle.com

4. Anonim. 2011. Pengantar E-bIsnis. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.

5. http://www.google.co.id/url?

sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&url=http%3A%2F

%2Fsdarsono.staff.gunadarma.ac.id%2FDownloads%2Ffiles

%2F16518%2FBAHAN%2B3%2B E-Business .ppt&rct=j&q= E-Business %20pt

%20suryaraya&ei=5XgaTsixEcmGrAeh5dzPAQ&usg=AFQjCNEfkxYB1-

1EbUoZ6ad3xdLc_P0kPw&sig2=uWgq4FCJf_N8muuvtLHG6Q&cad=rja\

6. Anonim. 2011. Enterprise Resource Planning (ERP) . Diakses pada tanggal 11 Juli

2011.http://www.google.co.id/url?

sa=t&source=web&cd=1&ved=0CBQQFjAA&url=http%3A%2F%2Fiwayan.info

%2FLecture%2FKonsepSILanj_S1%2F06_07_08_ERP.ppt&rct=j&q=tahapan

%20implementasi

%20erp&ei=olgaTsm5K8zQmAWNraiaAQ&usg=AFQjCNFhmdQCrsrwdBH0j9SNu

_4QSl3rCQ&sig2=7Z-CFKnN5J1dL9L7GLKwsA&cad=rja

7. Mita. 2011. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.

http://dasmitz.blogspot.com/2007/12/10-prospek- E-Business -di-

indonesia.html

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 32

Page 33: Implementasi E Business2

8. Tarigan, Zeplin Jiwa Husada. 2006. Pengaruh Key User, Terhadap Kinerja

Perusahaan Pada Implementasi Teknologi Enterprise Resource Planning.

Program Doktoral Ilmu Manajemen Universitas Brawijaya Malang.

9. Prayitno, Hadi. 2011. Sejarah Singkat Oracle. Diakses pada tanggal 11 Juli 2011.

http://hady-prayitno.blogspot.com/2010/05/sejarah-singkat-oracle.html?

zx=52471f3ff92cc3bf

10. O’Brian & Marakas. 2008. Management Information System. McGraw Hill

Implementasi E-Business pada PT SRI Page 33