IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ......

97
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user LAPORAN TUGAS AKHIR IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA PERSIAPAN EKSTERNAL AUDIT UNTUK PENCAPAIAN SERTIFIKASI BENDERA EMAS SMK3 DI PT. MARUNDA GRAHAMINERAL Lukman Hanafi R.0009057 PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2012

Transcript of IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ......

Page 1: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

LAPORAN TUGAS AKHIR

IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYAPERSIAPAN EKSTERNAL AUDIT UNTUK PENCAPAIAN

SERTIFIKASI BENDERA EMAS SMK3DI PT. MARUNDA GRAHAMINERAL

Lukman HanafiR.0009057

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJAFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta2012

Page 2: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENGESAHAN TUGAS AKHIR

Tugas Akhir dengan judul : Implementasi Audit Internal K3 sebagai UpayaPersiapan Eksternal Audit Untuk Pencapaian Sertifikasi Bendera Emas

SMK3 di PT. Marunda Grahamineral

Lukman Hanafi, NIM : R0009057, Tahun : 2012

Telah diuji dan disahkan di hadapan :Penguji Tugas Akhir

Program D.III Hiperkes dan Keselamatan KerjaFakultas Kedokteran UNS Surakarta

Pada Hari…………………Tanggal…………….20……

Pembimbing I

Tarwaka, PGDip. Sc., M.ErgNIP. 19640929 198803 1 019 ………………………………

Pembimbing II

Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.OkNIP. 19481105 198111 1 001 ………………………………

Penguji

Yeremia Rante Ada’, S.Sos., M.KesNIP. 19790115 201012 2 002 ………………………………

Surakarta, … …………

NIP. 19650706 198803 1 002

Page 3: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul : Implementasi Audit Internal K3 sebagai UpayaPersiapan Eksternal Audit Untuk Pencapaian Sertifikasi Bendera Emas

SMK3 di PT. Marunda Grahamineral

Lukman Hanafi, NIM : R0009057, Tahun : 2012

Telah diuji dan sudah disahkan di hadapan :

Penguji Magang

PT. Marunda Grahamineral

Laung Tuhup Site Kalimantan Tengah

Pada Hari Minggu Tanggal 22 April 2012

Mengesahkan :

Pembimbing II Pembimbing III

Arizal Said Fauzi Dzulfikar Aziz Fauzan

Kepala Teknik TambangPT. Marunda Grahamineral Pembimbing I

Ir. M. Samanhudi Ali Masruri

Page 4: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

ABSTRAKIMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYAPERSIAPAN EKSTERNAL AUDIT UNTUK PENCAPAIAN

SERTIFIKASI BENDERA EMAS SMK3DI PT. MARUNDA GRAHAMINERAL

Lukman Hanafi*), Tarwaka*), Putu Suriyasa *).

Tujuan: Penerapan SMK3 bersifat Mandatory bagi perusahaan, tertuang padaPermenaker No.5/MEN/1996 tentang SMK3. Selain sebagai pemenuhan terhadapperaturan perundangan, penerapan SMK3 merupakan suatu senjata yang mampudigunakan tolak ukur dalam persaingan global dengan melihat kecilnya angkakecelakaan kerja yang terjadi. Tujuan penelitian ini adalah Mengimplementasikanaudit internal K3 sebagai upaya persiapan audit eksternal untuk pencapaiansertifikasi bendera emas SMK3 di PT. Marunda Grahamineral Indonesia.

Metode: Peneletian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptifyang menggambarkan tentang internal audit SMK3 di PT. Marunda GrahamineralIndonesia. Pengambilan data mengenai internal audit SMK3 dilakukan melaluiobservasi langsung ke lapangan, wawancara kepada karyawan serta studikepustakaan

Hasil: Audit internal dilaksanakan dengan beberapa tahap yaitu pembentukan timaudit internal, pertemuan pra-audit tim audit, verifikasi data, pertemuan pascaaudit dan penyusunan laporan. Prosentase hasil audit internal K3 di PT. MarundaGrahamineral sebesar 23,04% dengan jumlah total nilai sebanyak 1475 yangterdiri dari 4 kriteria dengan nilai 100, 5 kriteria dengan nilai 75, 10 kriteriadengan nilai 50, 7 kriteria dengan nilai 25 dan 38 kriteria dengan nilai 0.

Simpulan: Prosentase hasil audit internal K3 di PT. Marunda Grahamineralsebesar 23,04%. Saran yang diberikan adalah PT. MGM Indonesia dapatmepersiapkan audit eksternal untuk pencapaian sertifikasi bendera emas sistemmanajemen keselamatan dan kesehatan kerja (>85%) dengan melengkapi kriteriadengan poin-poin kritis dan tidak mengabaikan poin-poin yang kosong.

Kata kunci : Audit Internal SMK3, Sertifikasi Bendera Emas SMK3

*) Prodi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran,Universitas Sebelas Maret

Page 5: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRACTIMPLEMENTATION OF INTERNAL AUDITING OCCUPATIONAL HEALTH

AND SAFETY MANAGEMENT SYSTEM (OHSMS) TO ACHIEVE THEGOLD FLAG OF OHSMS CERTIFCATION ON EXTERNAL

AUDITING IN MARUNDA GRAHAMINERAL

Lukman Hanafi*), Tarwaka *), Putu Suriyasa *).

Objective: Implementation of OHSMS is mandatory to industries, on PrescriptionMan Power and Transmigration Departement GOI No. 05/MEN/1996 aboutOHSMS. Beside to complete legal obligation, implementation of OHSMS can bea prestation to company with seeing from low number of accident happen. Thepurpose of this research is Implemented of internal auditing OHSMS to achievethe gold flag of OHSMS certification on external auditing certification inMarunda Grahamineral.

Method: This research doing by describtive method which describe about internalauditing OHSMS in Marunda Grahamineral. Internal auditing data’s taken byfield observation, worker interview and literature study.

Result: Internal auditing has implemented by steps, they are create the internalauditing team, pre-audit meeting, verification, pasca-audit meeting and make anauditing report. Internal auditing result is 23,04% with total score 1475 whichcombine from 4 criterias with score 100, 5 criterias with score 75, 10 criteriaswith score 50, 7 criterias with score 25 and 38 criterias with score 0.

Conclusion: Internal auditing in Marunda Grahamineral result is 23,04%. Advicewhich given is Marunda Grahamineral can prepare the external auditing toachieve the gold flag of OHSMS certification (>85%) with control or makepriority on critical criterias and never forgot on zero criterias.

Key : Internal Auditing OHSMS, The Gold Flag of OHSMS Certification

*) Diploma III Higiene Industry, Occupational Safety and Health Medical FacultySebelas Maret University.

Page 6: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah Subhanahu WaTa’ala yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulisan danpenyusunan laporan magang dengan judul: Implementasi Audit Internal K3sebagai Upaya Persiapan Eksternal Audit Untuk Pencapaian SertifikasiBendera Emas SMK3 di PT. Marunda Grahamineral dapat terselesaikandengan baik dan tepat pada waktunya.

Praktek kerja lapangan atau magang yang dilaksanakan oleh penulismerupakan kegiatan yang termasuk dalam kurikulum perkuliahan yang harusdiikuti oleh penulis. Penulisan dan penyusunan laporan umum merupakan salahsatu syarat kelulusan penulis dari Program D-III Hiperkes dan Keselamatan KerjaFakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.Atas terselesaikannya laporan umum ini, penulis ingin mengucapkan terima kasihkepada :1. Allah SWT yang telah memberikan kesehatan hingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.2. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan, dr., Sp.PD-KR-FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.3. Bapak Sumardiyono, SKM, M.Kes selaku Ketua Program D-III Hiperkes dan

Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta.4. Bapak Tarwaka, PGDip. Sc., M.Erg selaku Pembimbing I Magang dan Tugas

Akhir5. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok selaku Pembimbing II Magang

dan Tugas Akhir6. Bapak Ir. M. Samanhudi selaku Kepala Teknik Tambang

PT. Marunda Grahamineral yang telah memberikan kesempatan kepadapenulis untuk menimba ilmu mengenai keselamatan dan kesehatan kerja.

7. Bapak Ali Masruri selaku Safety Superintendent sekaligus pembimbing yangtelah memfasilitasi penulis untuk menyusun laporan umum ini.

8. Bapak Arizal Said Fauzi dan Bapak Dzulfiqar Aziz Fauzan selaku SafetyOfficer sekaligus pembimbing yang telah membantu penulis untuk menyusunlaporan umum ini.

9. Bapak Sahrudi, Bapak Jubli, Bapak Pilihan, Bapak Jarwadi, Bapak Riduanselaku rekan kerja di Dept. Safety PT Marunda Grahamineral

10. Seluruh karyawan PT. Marunda Grahamineral yang banyak membantuselama penulis mengadakan praktek kerja lapangan atau magang.

11. Bapak Ihda Taftazani yang telah membantu mencarikan tempat magang bagipenulis.

12. Bapak, Ibu, Kakak dan Adikku serta keluarga besarku yang selalu ikutmendoakan, memotivasi, menjadi motivasiku, menjadi inspiraku dan selalumengabarkan keadaanku selama pelaksanaan magangku di Kalimantan.

13. Teman-teman Hiperkes dan KK Angkatan 2009 yang selalu membuatkelucuan, kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah.

Page 7: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

14. Teman-teman KEMA Hiperkes dan KK Kabinet Berkobar yang mempunyaisemangat untuk selalu dan selalu lebih baik

15. Teman-teman Departemen POSDM KEMA Hiperkes dan KK KabinetBerkobar, Apri Fitriyanti, Galih Hutomo, Onky Endyas Pradana, Ariek KurniaPuspita Dewi yang telah memberikan pembelajaran tentang pemahamansebuah karakter

16. Teman-teman satu kontrakan, Aminudin Arsyad, Prakosa Sandi Yudha, YusufAndriana Agil. Yakinlah kita akan bertemu di masa depan yang jauh lebihbaik.

17. Adik-adik kelas Hiperkes dan KK yang telah mengajari penulis untukbermimpi dan merajut asa.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih banyakkekurangannya, maka dari itu untuk mencapai hasil yang lebih baik penulis sangatmengharapkan kritik, saran, dan masukan demi perbaikan laporan ini.

Kalimantan Tengah, April 2012Penulis

Lukman Hanafi

Page 8: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... iHALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iiHALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN............................................. iiiABSTRAK ...................................................................................................... ivKATA PENGANTAR .................................................................................. vDAFTAR ISI ................................................................................................. viiDAFTAR TABEL ......................................................................................... ixDAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiDAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1A. Latar Belakang ......................................................................... 1B. Rumusan Masalah ..................................................................... 2C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 3D. Manfaat Penelitian ................................................................... 3

BAB II. LANDASAN TEORI ..................................................................... 5A. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 5B. Kerangka Pemikiran.................................................................. 28

BAB III. METODE PENELITIAN ............................................................... 29A. Metode Penelitian ..................................................................... 29B. Lokasi Penelitian....................................................................... 29C. Obyek dan Lingkup Penelitian................................................... 29D. Sumber Data .............................................................................. 30E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 30F. Pelaksanaan ................................................................................ 31

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN............................... 31A. Hasil Penelitian.......................................................................... 31B. Pembahasan ............................................................................... 40

BAB V. SIMPULAN DAN SARAN.............................................................. 71A. Simpulan.................................................................................... 71B. Saran .......................................................................................... 72

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 74LAMPIRAN

Page 9: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Kriteria Audit SMK3 ......................................................................... 27

Tabel 2. Hasil audit internal SMK3 tingkat awal di PT MGM........................ 35

Tabel 3. Pembahasan hasil audit internal SMK3 tingkat awal di PT MGM.... 41

Page 10: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka Pemikiran....................................................................... 31

Page 11: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadual tugas akhir

Lampiran 2. Surat Pengajuan pembentukan tim audit kepada KTT

Lampiran 3. Surat pembentukan tim internal audit SMK3

Lampiran 4. Notulensi pre-meeting auditor internal

Lampiran 5. Notulensi post-meeting auditor internal

Lampiran 6. Lembar kerja Verifikasi elemen SMK3

Lampiran 7. Resume hasil penelitian

Lampiran 8. Daftar sub perbaikan

Lampiran 9. Verifikasi elemen 1 kriteria 1.1.1 adanya kebijakan K3 yang

tertulis, bertanggal dan secara jelas menyatakan tujuan-tujuan K3

dan komitmen perusahaan dalam memperbaiki kinerja K3.

Lampiran 10. Verifikasi elemen 1 kriteria 1.2.2 penunjukan penanggung jawab

K3 harus sesuai dengan peraturan perundangan.

Lampiran 11. Verifikasi elemen 1 kriteria 1.2.4 perusahaan mendapatkan saran-

saran dari ahli di bidang K3 yang berasal dari dalam maupun luar

perusahaan.

Lampiran 12. Verifikasi elemen 1 kriteria 1.4.3 sesuai dengan peraturan

perundangan, perusaahaan membentuk P2K3

Lampiran 13. Verifikasi elemen 1 kriteria 1.4.4 ketua P2K3 adalah pengurus

atau pimpinan puncak

Page 12: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

Lampiran 14. Verifikasi elemen 1 kriteria 1.4.5 sekretaris P2K3 adalah ahli K3

sesuai dengan peraturan perundangan

Lampiran 15. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.1.1 petugas yang berkompeten

telah mengidentifikasikan potensi bahaya dan telah menilai risiko-

risiko yang timbul dari suatu proses kerja

Lampiran 16. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.1.2 apabila upaya pengedalian

risiko diperlukan, maka upaya tersebut ditetapkan melalui tingkat

pengendalian

Lampiran 17. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.1.5 kepatuhan dengan peraturan,

standar dan ketentuan pelaksanaan diperhatikan pada saat

mengembangkan atau melakukan modifikasi prosedur atau petunjuk

kerja

Lampiran 18. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.1.7 Alat Pelindung Diri (APD)

disediakan bila diperlukan dan digunakan secara benar serta

dipelihara selalu dalam kondisi layak pakai.

Lampiran 19. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.1.8 Alat Pelindung Diri (APD)

yang digunakan dipastikan telah dinyatakan laik pakai sesuai dengan

standar dan atau peraturan perundangan yang berlaku

Lampiran 20. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.3.2 penugasan pekerjaan harus

berdasarkan pada kemampuan dan tingkat ketrampilan yang dimiliki

oleh masing-masing tenaga kerja

Lampiran 21. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.4.1 perusahaan melakukan

penilaian lingkungan kerja untuk mengetahui daerah-daerah yang

Page 13: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

memerlukan pembatasan ijin masuk.

Lampiran 22. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.4.3 Fasilitas-fasilitas dan layanan

yang tersedia di tempat kerja sesuai dengan standar pedoman teknis

Lampiran 23. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.4.4 Rambu-rambu mengenai

keselamatan dan tanda pintu darurat harus dipasang sesuai dengan

tanda dan pedoman teknis

Lampiran 24. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.5.2 Semua catatan yang memuat

data-data secara rinci dari kegiatan pemeriksaan, pemeliharaan,

perbaikan dan perubahan-perubahan yang dilakukan atas tempat

kerja harus di simpan dan dipelihara.

Lampiran 25. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.5.3 sarana produksi yang harus

terdaftar memiliki sertifikat yang masih berlaku.

Lampiran 26. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.5.4 perawatan, perbaikan dan

setiap perubahan harus dilakukan semua personel yang berkompeten

Lampiran 27. Verifikasi elemen 6 kriteria 6.5.7 terdapat suatu sistem

penandaan bagi alat yang sudah tidak aman lagi jika digunakan atau

yang sudah digunakan lagi

Lampiran 28. Verifikasi elemen 7 kriteria 7.1.1 inspeksi tempat kerja dan cara

kerja dilaksanakan secara teratur

Lampiran 29. Verifikasi elemen 7 kriteria 7.2.1 pemantauan lingkungan tempat

kerja dilaksanakan secara teratur serta hasilnya dicatat dan

dipelihara.

Page 14: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

Lampiran 30. Verifikasi elemen 7 kriteria 7.4.4 perusahaan menyediakan

pelayanan kesehatan kerja sesuai peraturan perundangan

Lampiran 31. Verifikasi elemen 8 kriteria 8.1.1 terdapat prosedur proses

pelaporan sumber bahaya dan personel perlu diberitahu mengenai

proses pelaporan sumber bahaya terhadap K3.

Lampiran 32. Verifikasi elemen 8 kriteria 8.3.1 perusahaan mempunyai

prosedur penyelidikan kecelakaan dan penyakit akibat kerja yang

dilaporkan

Lampiran 33. Verifikasi elemen 9 kriteria 9.1.2 identifikasi dan penilaian

dilaksanakan oleh petugas yang berkompeten

Lampiran 34. Verifikasi elemen 9 kriteria 9.2.3 terdapat prosedur yang

menjamin bahwa bahan dibuang dengan cara yang aman sesuai

dengan peraturan perundangan

Page 15: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap tahun ribuan kecelakaan terjadi di tempat kerja yang

menimbulkan dampak korban jiwa, kerusakan materi, dan gangguan

produksi. Pada tahun 2007 menurut Jamsostek tercatat 65.474 kecelakaan

yang mengakibatkan 1.451 orang meninggal, 5.326 orang cacat tetap dan

58.697 orang cedera. Data tersebut mencakup seluruh perusahaan yang

menjadi anggota Jamsostek dengan jumlah peserta sekitar 7 juta orang atau

sekitar 10% dari total pekerja di Indonesia. Dengan demikian, angka

kecelakaan mencapai 930 kejadian setiap 100.000 pekerja setiap tahun.

Oleh karena itu jumlah kecelakaan keseluruhannya diperkirakan jauh

lebih besar. Menurut penelitian World Economic Forum tahun 2006, angka

kematian akibat kecelakaan di Indonesia mencapai 17-18 untuk setiap

100.000 pekerja. Selama tahun 2007 kompensasi kecelakaan yang

dikeluarkan Jamsostek mencapai Rp. 169,95 miliar. Banyak penyebab

terjadinya kecelakaan di tempat kerja, salah satu diantaranya adalah sangat

lemahnya Sistem Manajemen K3 yang diterapkan (Soehatman, 2010).

Indonesia mulai memperhatikan masalah keselamatan dan kesehatan

kerja pada tahun 1970, dengan terbitnya undang-undang tentang

keselamatan kerja. Sebelumnya juga sudah diatur tentang keselamatan

kerja uap tahun 1930 namun undang-undang tersebut merupakan undang-

Page 16: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

undang hasil pemerintah kolonial belanda. SMK3 baru disahkan dalam

legal formal di indonesia pada tahun 1996, dengan diterbitkannya

Permenaker No.5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Kesehatan dan

Keselamatan Kerja.

Penerapan SMK3 bersifat Mandatory bagi perusahaan, tertuang pada

Permenaker No.5/MEN/1996 tentang SMK3. Selain sebagai pemenuhan

terhadap peraturan perundangan, penerapan SMK3 merupakan suatu

senjata yang mampu digunakan tolak ukur dalam persaingan global

dengan melihat kecilnya angka kecelakaan kerja yang terjadi.

Dalam pencapaiannya, SMK3 digolongkan menjadi beberapa

tingkatan. Tingkat awal dengan 64 kriteria, tingkat transisi dengan 122

kriteria dan tingkat lanjut dengan 166 kriteria. Disediakan petunjuk teknis

dalam pemenuhan kriteria-kriteria tersebut, yaitu audit internal sebagai

penilaian diri sebelum dilakukan audit eksternal dalam pencapaiannya.

Dari latar belakang di atas maka dilakukanlah penelitian tentang

implementasi audit internal K3 tingkat awal sebagai upaya persiapan audit

eksternal K3 untuk pencapaian sertifikasi bendera emas SMK3

di PT. Marunda Grahamineral Indonesia.

B. Rumusan Masalah

Bagaimana Implementasi audit internal K3 sebagai upaya persiapan

audit eksternal untuk pencapaian sertifikasi bendera emas SMK3 di

PT. Marunda Grahamineral Indonesia?

Page 17: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang dilakukan di PT. Marunda Grahamineral

(PT. MGM) ini adalah:

1. Mengimplementasikan audit internal K3 sebagai upaya persiapan audit

eksternal untuk pencapaian sertifikasi bendera emas SMK3 .

2. Menilai hasil audit internal K3 sebagai upaya persiapan audit eksternal

untuk pencapaian sertifikasi bendera emas SMK3.

3. Membantu persiapan audit eksternal untuk pencapaian sertifikasi

bendera emas sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi mahasiswa

Melatih serta menambah kemapuan mahasiswa dalam melakukan

Audit K3, khususnya penilaian setiap kriteria dari elemen-elemen

SMK3 untuk menentukan letak sertifikasi SMK3 Perusahaan.

2. Bagi Program Studi Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Menambahkan kepustakaan penelitian mahasiswa tentang

keselamatan kerja dalam hal audit internal SMK3.

3. Bagi Perusahaan

a. Dapat mengetahui hasil sertifikasi apabila dilakukan audit eksternal

oleh badan audit independen dalam rangka pencapaian sertifikasi

bendera emas sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

tingkat awal, transisi maupun lanjutan.

Page 18: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

b. Menemukan masalah-masalah K3, segera dapat membuat

perubahan dan perbaikan dan selanjutnya melakukan peninjauan

ulang terhadap kemajuan yang dicapai.

c. Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur

sistem operasional sebelum timbul gangguan operasional,

kecelakaan, insiden dan kerugian-kerugian.

d. Dapat diketahui gambaran-gambaran secara jelas dan lengkap

tentang kinerja K3 di Perusahaan

e. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan

bidang K3

f. Dapat meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran

tentang K3, khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam

pelaksanaan Audit.

Page 19: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian

a. Sistem Manajemen K3

Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)

dalam Permenaker No.5 Tahun 1996 yang selanjutnya disebut

sistem manajemen K3 adalah bagian dari sistem manajemen secara

keseluruhan yang meliputi struktur organisasi, perencanaan,

tanggung jawab, pelaksanaan, prosedur, proses dan sumberdaya

yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan, pencapaian,

pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan

kerja dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan

kegiatan kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien

dan produktif.

b. Audit SMK3

Permenaker No.5 Tahun 1996 tentang sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja menjelaskan audit adalah

pemeriksaan secara sistematik dan independen, untuk menentukan

suatu kegiatan dan hasil-hasil yang berkaitan sesuai dengan

pengaturan yang direncanakan, dan dilaksanakan secara efektif dan

cocok untuk mencapai kebijakan dan tujuan perusahaan.

Page 20: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

c. Laporan Audit

Permenaker No.5 Tahun 1996 tentang sistem manajemen

keselamatan dan kesehatan kerja menjelaskan laporan audit adalah

hasil audit yang dilakukan oleh badan audit yang berisi fakta yang

ditemukan pada saat pelaksanaan audit di tempat kerja sebagai

dasar untuk menerbitkan serifikat pencapaian kinerja sistem

manajemen K3.

2. Kategori Penerapan SMK3

Menurut Soehatman (2010), walaupun perusahaan telah

menerapkan SMK3 tetap saja kecelakaan kerap terjadi. Hal ini

disebabkan kualitas penerapan SMK3 di dalam perusahaan belum

komprehensif. Penerapan SMK3 di dalam perusahaan dapat

dikategorikan sebagai berikut :

a. SMK3 Virtual, artinya organisasi telah memiliki elemen SMK3

dan melakukan langkah pencegahan yang baik, namun tidak

mencerminkan bagaimana langkah pengamanan dan pengendalian

risiko dijalankan.

b. SMK3 salah arah, artinya organisasi telah memiliki elemen SMK3

yang baik, tetapi salah arah dalam mengembangkan langkah

pencegahan dan pengamanannya. Akibatnya, isu atau potensi

bahaya yang bersifat kritis bagi perusahaan terlewatkan.

c. SMK3 acak, artinya organisasi telah menjalankan program

pencegahan dan pengendalian risiko yang tepat sesuai dengan

Page 21: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

realita yang ada dalam organisasi, namun tidak memiliki elemen-

elemen manajemen K3 yang diperlukan untuk memastikan bahwa

proses pencegahan dan pengendaian tersebut berjalan dengan baik.

Elemen K3 yang digunakan bersifat acak dan tidak ada keterkaitan

antara yang satu dengan yang lainnya.

d. SMK3 komprehensif, artinya organisasi yang menerapkan dan

mengikuti proses kesisteman yang baik. Elemen SMK3

dikembangkan berdasarkan hasil identifikasi risiko, dilanjutkan

dengan mnetapkan langkah pencegahan dan pengamanan, serta

melalui proses manajemen untuk menjamin penerapannya secara

baik.

3. Pendekatan Sistem Manajemen K3

Fakta yang berkembang bahwa SMK3 dapat diterapakan pada

semua perusahaan berbagai jenis dan ukuran. Penerapannya dimulai

dari komitmen senior managemen sampai dengan lini depan

perusahaan yaitu tenaga kerja untuk menciptakan tempat kerja yang

aman dan efisien dengan penerapan K3 yang maksimal pada tempat

kerja (Manuele, 2011).

Bukan saatnya lagi terikat dan terpaksa dengan perundangan K3,

namun lebih kearah untuk menerapkan SMK3. Memerhatikan K3 pada

setiap sektor dan proses produksi dapat membantu dalam usaha

pencapaian target yang telah ditetapkan. Kunci pelaksanaan K3 adalah

prosedur yang telah di tentukan serta analisanya dan jika perlu

Page 22: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

merubah prosedur kerja yang berbasis pada usaha pencegahan yang

konsisten dan mendapatkan dukungan dari manajemen atas evaluasi

yang didapat dari pelaksanaan perencanaan (IGP, 2005).

Menurut Tarwaka (2008), konsep terbitnya sistem manajemen K3

beserta pedoman penerapan dan petunjuk teknisnya adalah untuk

menyediakan suatu set kriteria-kriteria audit yang dapat digunakan

untuk mengukur kinerja dan mengidentifikasi tempat kerja, yang mana

suatu organisasi akan dapat meningkatkan keselamatan dan kesehatan

kerja di lingkungan organisasinya. Proses audit juga dapat membantu

menentukan prioritas dan mengalokasikan sumber daya terbaik yang

diperlukan oleh organisasi perusahaan. Disamping itu, sistem

manajemen K3 merupakan suatu alat atau cara manajemen yang

sistematis untuk mengukur seberapa baik kinerja K3 dilaksanakan di

perusahaan.

Sistem Manajemen K3 didasarkan pada suatu prinsip umum, yang

terintegrasi dengan sistem manajemen yang lainnya. Dengan demikian

diharapkan, bahwa sistem manajemen yang akan diaudit akan sesuai

dan saling mendukung dengan fungsi manajemen yang lain. Seperti

ISO:9001, ISO:14001, OHSAS:18001, NOSA 5 STAR dan sistem

manajemen yang lainnya.

Sistem manajemen K3 juga mencakup kriteria-kriteria audit yang

dirancang agar dapat digunakan untuk diterapkan pada berbagai jenis

dan ukuran organisasi perusahaan baik manufaktur maupun jasa serta

Page 23: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

perusahaan skala kecil/menengah dan perusahaan besar. Sedangkan

dasar pertimbangan penerapan audit sistem manajemen K3 adalah

pada tingkat risiko yang berkaitan dengan proses operasi yang ada di

tempat kerja. Semakin besar tingkat risiko, maka sistem manajemen

K3 semakin intensif diterapkan untuk memelihara agar tempat kerja

tetap aman, sehat dan produktif. Berkaitan dengan hal tersebut, maka

tingkat pencapaian SMK3 antara perusahaan yang satu dengan yang

lainnya juga akan berbeda tergantung tingkat risiko yang ada di

perusahaan yang bersangkutan.

Keberhasilan dalam menerapkan sistem manajemen K3 sangat

bergantung pada komitmen, konsultasi dan koordinasinya, dimana

semua orang yang ada di tempat kerja mempunyai peran untuk

keberhasilan proses dan pengurus mempunyai tanggung jawab utama

untuk menerapkan K3. Dengan demikian, pelaksanaan audit harus

dilaksanakan secara holistik, partisipatoris dan sistemik

(Tarwaka, 2008).

Konsentrasi terhadap tingginya angka kecelakaan akibar kerja dan

penyakit akibat kerja yang terjadi tidak dapat terlepas dari penerapan

SMK3. SMK3 merupakan solusi yang tepat untuk mengurangi angka

kecelakaan dan penyakitr akibat kerja, karena SMK3 bersifat

partisipatoris terhadap semua elemen dan komponen yang ada di

perusahaan (ILO, 2006).

Page 24: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

4. Penerapan SMK3

SMK3 mempunyai beberapa elemen dasar, yaitu elemen

perencanaan, elemen pelaksanaan, elemen penilaian pelaksanaan dan

elemen peningkatan (Hughes, 2009).

Pasal 87 (1) Undang-undang No.13 tahun 2003 tentang

ketenagakerjaan menyatakan bahwa : setiap perusahaan wajib

menerapkan sistem manajemen K3 yang terintegrasi dengan sistem

perusahaan. Selanjutnya ketentuan mengenai penerapan sistem

manajemen K3 diatur dalam Permenaker No.5/MEN/1996 tentang

sistem manajemen K3. Pada pasal 3 (1) dinyatakan bahwa Setiap

perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja sebanyak seratus orang

atau lebih dan atau mengandung potensi bahaya yang ditimbulkan oleh

karakteristik proses atau bahan produksi yang dapat mengakibatkan

kecelakaan kerja seperti peledakan, kebakaran, pencemaran dan

penyakit akibat kerja wajib menerapkan sistem manajemen K3.

Kewajiban penerapan sistem manajemen K3 didasarkan pada dua

hal, yaitu jumlah tenaga kerja dan besarnya tingkat risiko bahaya.

Meskipun perusahaan hanya memperkerjakan tenaga kerja kurang dari

seratus orang namun memiliki potensi bahaya yang besar juga

berkewajiban menerapkan sistem manajemen K3 di perusahaannya.

Berdasarkan hal tersebut maka, penerapan SMK3 bukanlah sukarela

namun keharusan yang dimandatkan oleh Peraturan Perundangan.

Menurut Tarwaka (2008), untuk menerapkan SMK3 maka

Page 25: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

organisasi perusahaan diwajibkan untuk melaksanakan lima ketentuan

pokok yaitu:

a. Menetapkan kebijakan K3 dan menjamin komitmen terhadap

penerapan SMK3.

1) Adanya kebijakan K3 yang tertulis dan ditanda tangani oleh

pengurus, memuat tetang keseluruhan visi dan tujuan

perusahaan, komitmen dan tekad melaksanakan K3, kerangka

dan program kerja yang mencakup kegiatan perusahaan secara

menyeluruh. Dalam membuat kebijakan K3 harus

dikonsultasikan dengan perwakilan pekerja dan disebarluaskan

kepada semua tenaga kerja, pemasok, pelanggan dan

kontraktor. Kebijakan perusahaan harus selalu ditinjau ulang

atau direview untuk peningkatan kinerja K3.

2) Adanya komitmen dari pucuk pimpinan terhadap K3 dengan

menyediakan sumberdaya yang memadai yang diwujudkan

dalam bentuk:

a) Penempatan organisasi K3 pada posisi strategis

b) Penyediaan anggaran biaya, tenaga kerja dan sarana

pendukung lainnya dalam bidang K3

c) Menempatkan personil dengan tanggung jawab, wewenang

dan kewajiban secara jelas dalam menangani K3

d) Perencanaan K3 yang terkoordinasi

e) Penilaian kinerja dan tindak lanjut K3.

Page 26: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

3) Adanya tinjauan awal kondisi K3 diperusahaan, dilakukan

degan cara:

a) Identifikasi kondisi yang ada, selanjutnya dibandingkan

dengan ketentuan yang berlaku sebagai bentuk

pemenuhan terhadap peraturan perundangan.

b) Identifikasi sumber bahaya di tempat kerja

c) Penilaian terhadap pemenuhan peraturan perundangan

dan standar K3

d) Meninjau sebab akibat kejadian yang mebahayakan,

kompensasi kecelakaan, dan gangguan yang terjadi.

e) Meninjau hasil penilaian K3 sebelumnya.

f) Menilai efisiensi dan efektivitas sumber daya yang

disediakan.

Kebijakan K3 yang dibuat oleh perusahaan setidaknya harus

mengandung:

1) Kebijakan dari manajemen yang dialokasikan (nyata) dan

tanggung jawab dalam pelaksanaan K3 di perusahaan

2) Bahaya dan risiko yang timbul dari aktivitas perusahaan harus di

cegah dan dikendalikan

3) Sistem dalam pendokumentasian, prosedur dan instruksi harus

sesuai dengan kerangka SMK3 yang diterapkan (Wayne, 2009).

b. Merencanakan pemantauan kebijakan, tujuan dan sasaran

penerapan SMK3

Page 27: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

1) Adanya perencanaan tentang identifikasi bahaya, penilaian

dan pengendalian risiko.

2) Adanya pemahaman terhadap peraturan perundangan dan

persyaratan lainnya berkaitan dengan K3.

3) Adanya penetapan tujuan dan sasaran kebijakan perusahaan

dalam bidang K3 yang mencakup kriteria kebijakan sebagai

berikut:

a) Dapat diukur

b) Indikator pengukuran

c) Sasaran pencapaian

d) Jangka waktu pencapaian

4) Adanya indikator kinerja K3 yang dapat diukur

5) Adanya perencanaan awal dan perencanaan kegiatan yang

sedang berlangsung.

c. Menerapkan kebijakan K3 secara efektif dengan

mengembangkan kemampuan dan mekanisme pendukung yang

diperlukan untuk mencapai kebijakan, tujuan dan sasaran K3.

Dalam hal ini pengurus harus menunjuk personil-personil yang

mempunyai kualifikasi dengan kriteria :

1) Adanya jaminan kemampuan:

a) Sumber daya berupa manusia, sarana dan dana.

Penyediaan sumber daya tersebut, harus dibuat

prosedur untuk memantau manfaat yang didapat dan

Page 28: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

biaya yang dikeluarkan.

b) SMK3 harus terintegrasi dengan sistem manajemen

perusahaan secara komprehensif

c) Pendelegasian tanggung jawab dan tanggung gugat

secara tegas sesuai dengan penugasan masing-masing.

d) Komitmen K3 yang dibangun harus sesuai dengan

hasil konsultasi dengan pekerja dan pihak-pihak lain

yang terkait, sehingga semua pihak merasa ikut

berpartisipasi di dalamnya.

e) Kesadaran semua pihak untuk mendukung tujuan dan

sasaran SMK3 yang telah ditetapkan untuk

meningkatkan kinerja pencapaian K3 di tempat kerja.

f) Pelatihan harus diselengarakan untuk meningkatkan

kompetensi kerja di dalam penerapan SMK3.

Kebijakan K3 dan prosedur adalah dua hal yang akan

menentukan target yang akan di capai oleh perusahaan oleh

karena itu keduanya merupakan hal yang tidak bisa di

abaikan oleh perusahaan. Karena pelaksanaan akan di

desain sedemikian rupa dengan mengacu pada kebijakan

dan prosedur yang telah ditetapkan sebelumnya (ILO,

1998).

2) Adanya kegiatan pendukung yang meliputi:

a) Komunikasi antara manajemen dengan tenaga kerja dan

Page 29: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

pihak-pihak yang terkait.

b) Pelaporan SMK3 di tempat kerja

c) Pendokumentasian sistem dan pengedalian dokumen

d) Pencatatan dan manajemen informasi

3) Adanya manajemen risiko dan manajemen tanggap darurat

yang meliputi:

a) Identifikasi sumber bahaya

b) Penilaian risiko

c) Tindakan pengendalian yang sesuai dengan hirarki

pengendalian risiko

d) Prosedur menghadapi insiden, keadaan tanggap darurat

dan pemulihan keadaan darurat.

d. Mengukur memantau dan mengevauasi kinerja K3 serta

melakukan tindakan perbaikan dan pencegahan, yang

mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Adanya inspeksi, pengujian dan pemantauan yang berkaitan

dengan tujuan dan sasaran di tempat kerja

2) Adanya audit SMK3 secara berkala untuk mengetahui

efektifitas penerapan SMK3.

3) Tindakan pencegahan dan perbaikan secara sistematik dan

efektif yang dilaksanakan pihak manajemen.

e. Meninjau ulang secara teratur dan meningkatkan pelaksanaan

SMK3 secara berkesinambungan dengan tujuan meningkatkan

Page 30: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

kinerja K3 yang meliputi:

1) Evaluasi terhadap penerapan kebijakan K3

2) Tujuan, sasaran dan kinerja K3

3) Hasil temuan audit SMK3

4) Evaluasi efektif penerapan SMK3 dan kebutuhan untuk

mengubahnya yang disesuaiakan dengan adanya:

a) Perubahan peraturan perundangan

b) Tuntutan pihak-pihak terkait dan tuntutan pasar

c) Perubahan produk, kegiatan dan perubahan, struktur

organisasi perusahaan

d) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

e) Pengalaman kecelakaan dan insiden di tempat kerja

f) Pelaporan serta feedback dari tenaga kerja.

Secara formal, ketentuan-ketentuan pokok tentang penerapan

SMK3 di perusahaan, seperti tersebut diatas harus dibuktikan secara

nyata melalui pencapaian sertifikasi audit. Dengan dilaksanakannya

audit, maka akan dapat diketahui apakah penerapan SMK3 telah

berfungsi dan dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundangan dan

standar yang berlaku di bidang K3.

Sesuai yang tertuang dalam pasal 5 (1) Permenaker

No.5/MEN/1996 tentang SMK3 dinyatakan bahwa untuk pembuktian

penerapan SMK3 perusahaan dapat melakuakan audit melalui badan

audit yang ditunjuk oleh Menaker. Dengan demikian untuk efektivitas

Page 31: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

pencapaian audit SMK3 diperusahaan, audit harus dilakukan oleh

badan audit independen. Pada pasal 5 (2) dinyatakan bahwa audit

SMK3 meliputi 12 unsur atau elemen audit, yaitu:

a. Pembangunan dan pemeliharaan komitmen

b. Strategi pendokumentasian

c. Peninjauan ulang desain dan kontrak

d. Pengendalian dokumen

e. Pembelian

f. Keamanan bekerja berdasarkan Sistem Manajemen K3

g. Standar Pemantauan

h. Pelaporan dan perbaikan kekurangan

i. Pengelolaan material dan pemindahannya

j. Pengumpulan dan penggunaan data

k. Pemeriksaan sistem manajemen

l. Pengembangan keterampilan dan kemampuan

Keduabelas elemen tersebut dibuat pedoman teknis audit SMK3

seperti yang tertuang pada lampiran II Permenaker No.5/MEN/1996

untuk memudahkan pelaksanaan audit.

SMK3 merupakan salah satu aspek terpenting perusahaan untuk

menghindarkan perusahaan dari kerugian, yaitu dengan tidak adanya

kecelakaan atau kecilnya angka kecelakaan dan tidak adanya

kerusakan lingkungan. Tidak bisa dipungkiri bahwa jika hanya

peraturan tentang K3 saja tidak dapat menghindarkan perusahaan dari

Page 32: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

kecelakaan dan kerusakan lingkungan. Dapat diartikan bahwa

kecelakaan telah terjadi dimasalalu, sekarang dan masa yang akan

datang, kecelakaan beersifat universal namun dapat dicegah dengan

kombinasi SMK3 dan peraturan perundangan yang berlaku (QCI,

2006).

5. Masalah Penerapan SMK3

Beberapa masalah yang berkaitan dengan implementasi SMK3

pada perusahaan, meskipun sebenarnya kebanyakan dari masalah

tersebut terdapat solusi karena penerapan SMK3 yang kurang atau

buruk pada perusahaan tersebut. Beberapa masalah utama tersebut

adalah:

a. Pengaturan dan prosedur tidak jelas di tempat kerja dan proses

audit hanya peduli dengan prosedur peninjauan atas meja

b. Dokumentasi yang berlebihan dan tidak sepenuhnya terkait dengan

organisasi karena organisasi menggunakan 2 atau lebih prosedur

yang berbeda

c. Ketidaktahuan supervisor akan tanggung jawabnya

d. Penilaian atau review pelaksanaan K3 tidak serius karena sinisme

setiap bagian atau departemen

(Hughes, 2008).

6. Tujuan dan Sasaran Audit SMK3

Tujuan dan sasaran SMK3 seperti tertuang pada pasal 2 Permenaker

No. 5 tahun 1996 tentang SMK3 yaitu tujuan dan sasaran sistem

Page 33: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

manajemen K3 adalah menciptakan suatu sistem keselamatan dan

kesehatan kerja di tempat kerja dengan melibatkan unsur manajemen,

tenaga kerja, kondisi dan lingkungan kerja yang terintegrasi dalam

rangka mencegah dan mengurangi kecelakaan dan penyakit akibat

kerja serta terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.

Sedangkan menurut Tarwaka (2008), secara khusus tujuan audit

adalah:

a. Untuk menilai secara kritis dan sistematis potensi-potensi bahaya

yang ada di tempat kerja yang mencakup:

1) Live-ware (sikap, kemampuan, dan ketrampilan dalam

pemenuhan K3)

2) Hard-ware (perlatan kerja/mesin untuk proses produksi, sarana

pengendalian risiko dan perangkat pendukung operasional yang

lainnya)

3) Soft-ware (kebijakan dan komitmen, organisasi, sistem kerja,

prosedur kerja, standar operasional)

b. Untuk memastikan bahwa K3 telah diterapkan di perusahaan sesuai

dengan peraturan perundangan maupun kebijakan perusahaan

c. Untuk menentukan langkah-langkah pengendaian potensi bahaya

sebelum timbul kecelakaan dan kerugian terhadap aset-aset

perusahaan (live-ware, hard-ware and soft-ware)

Menurut Soehatman (2010), tujuan audit internal adalah untuk

memastikan apakah SMK3 yang dijalankan telah efektif untuk

Page 34: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

menjawab isu K3 yang ada dalam organisasi guna menghindarkan

SMK3 yang salah arah, virtual dan random.

Audit internal SMK3 dapat mendukung audit eksternal yang

dilakukan oleh badan audit yang ditunjuk oleh pemerintah, karena

audit internal lebih bersifat obyektif terhadap perusahaan serta audit

eksternal cenderung mengarah pada nilai akhir, bukan pada proses

berjalannya SMK3 pada perusahaan tersebut (ILO, 1992).

7. Manfaat Audit SMK3

Pelaksanaan Audit SMK3 di suatu perusahaan akan memberikan

manfaat bagi perusahaan yang bersangkutan, diantaranya:

a. Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur

sistem operasional sebelum timbul gangguan operasional,

kecelakaan, insiden dan kerugian-kerugian.

b. Mengetahui gambaran-gambaran secara jelas dan lengkap tentang

kinerja K3 di perusahaan

c. Meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang

K3

d. Meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran tentang

K3, khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan

audit.

e. Meningkatkan produktivitas kerja

Penilaian diri dilakukan oleh perusahaan sebagai upaya menilai

secara kritis dan obyektif terhadap bahaya dan risiko yang dapat

Page 35: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

menjadi ancaman keberlangsungan aktivitas perusahaan serta dilakukan

pencegahan dan pengendalian sebelum benar-benar berdampak pada

aktivitas perusahaan (James, 2008).

8. Sertifikasi Tingkat Pencapaian Audit SMK3

Sertifikasi pencapaian audit SMK3, sesuai dengan lampiran IV

Permenaker No.5/MEN/1996. Dibagi menjadi 3 tingkatan, yaitu :

a. Tingkat awal, yang lebih ditujukan untuk perusahaan kecil atau

perusahaan dengan tingkat risiko rendah. Pada tingkat awal,

perusahaan harus menerapkan sebanyak 64 kriteria audit dari

elemen ke-1 s/d elemen ke-12 (kecuali elemen 3,4 dan 11)

b. Tingkat transisi, yang lebih ditujukan untuk perusahaan sedang

atau perusahaan dengan tingkat risiko menengah. Pada tingkat

transisi perusahaan harus menerapkan sebanyak 64 kriteria awal +

58 kriteria = 122 kriteria audit dari elemen ke-1 s/d elemen ke-12

c. Tingkat lanjut, yang lebih ditujukan untuk perusahaan besar atau

perusahaan dengan tingkat risiko tinggi. Pada tingkat lanjut

perusahaan harus menerapkan sebanyak 64 kriteria awal + 58

kriteria tingkat transisi + 44 kriteria = 166 kriteria audit dari elemen

ke-1 s/d elemen ke-12

Selanjutnya, tingkat keberhasilan pencapaian SMK3 di perusahaan

diukur dengan ketentuan sbb:

a. Untuk tingkat pencapaian 0-59% dapat dikenakan tindakan hukum

b. Untuk tingkat pencapaian 60-84% dapat diberikan sertifikat dan

Page 36: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

bendera perak

c. Untuk tingkat pencapaian 85-100% dapat diberikan sertifikat dan

bendera emas

Menurut Tarwaka (2008), dalam upaya mempersiapkan diri secara

baik dan matang sebelum perusahaan meminta tim audit independen

dari luar perusahaan, sebaiknya perusahaan melakukan penilaian diri

melalui tim internal audit. Salah satu alat yang dapat digunakan sebagai

indikator audit tingkat awal. Namun demikian, jika perusahaan ingin

menyiapkan audit transisi atau lanjut dapat juga menggunakan indikator

audit sesuai dengan tingkat yang diinginkan, tetapi akan lebih baik jika

penilaian diri dilakukan secara bertahap.

Peningkatan secara berkelanjutan dari audit yang dilakukan,

memberikan nilai lebih. Dimana perusahaan setelah menemukan

masalah-masalah K3, segera dapat membuat perubahan dan perbaikan

dan selanjutnya melakukan peninjauan ulang terhadap kemajuan yang

dicapai.

Internal audit dimaksudkan untuk membantu memperlangkapi

sumber daya internal perusahaan dalam mengidentifikasi SMK3 di

tempat kerja, untuk menginformasikan bahwa SMK3 telah berfungsi

sesuai yang diharapkan, dan mengidentifikasi area-area untuk

peningkatan kinerja K3. Apabila Perusahaan tidak mempunyai

sumberdaya yang memadai untuk melakukan penilaian diri, perusahaan

dapat menggunakan sumber daya luar untuk mengevaluasi SMK3 dan

Page 37: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

membuat rekomendasi peningkatan K3 di tempat kerja (Tarwaka,

2008).

Sebagai hasil dari penilaian diri internal audit, organisasi

perusahaan akan mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang

sistem K3 dan akan lebih siap untuk meyelenggarakan pencapaian audit

yang dilakukan oleh badan independen.

9. Proses Pelaksanaan Audit SMK3

a. Sasaran dan cakupan audit

Menurut Tarwaka (2008), sebelum melakukan audit, perlu

ditetapkan secara jelas sasaran dan cakupan audit SMK3 yang akan

dilakukan. Secara garis besar mencakup hal-hal sebagai berikut:

1) Penyiapan lembar kerja audit yang perpedoman kepada elemen

seperti dalam petunjuk teknis audit SMK3

2) Pegkajian informasi dari setiap unit kerja yang akan diaudit,

seperti:

a) Laporan hasil inspeksi khusus dan rutin

b) Laporan kecelakaan dan insiden yang pernah terjadi dari

setiap unit kerja

c) Rencana tindakan korektif

d) Kebijakan manajemen dalam bidang K3.

3) Pengetahuan dan pemahaman informasi-informasi penting yang

relevan dengan bidang K3 dan pengembangan temuan-temuan

baru

Page 38: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

4) Pengetahuan dan pemahaman informasi teknis K3, khususnya

yang menyangkut identifikasi sumber bahaya, penilaian dan

pengendalian risiko.

5) Pengetahuan dan pemahaman obyek-obyek audit yang meliputi

manusia, perangkat lunak, dan perangkat keras

6) Penyiapan peraturan perundangan yang relevan

7) Penyiapan bahan audit melalui konsultasi dan komunikasi

dengan tenaga kerja atau perwakilan pekerja dari setiap unit

8) Pemberkasan dan penyimpanan semua lembar kerja atau

dokumen audit.

b. Tim internal audit K3

Pengurus atau pimpinan perusahaan harus membuat keputusan

tentang pelaksanaan audit K3 lengkap dengan sasaran pencapaian

dan pembentukan tim audit K3 sebelum dilaksanakan audit. Dengan

demikian, tim audit internal diangkat atau ditunjuk secara resmi

oleh pimpinan perusahaan. Untuk legalitas pelaksanaan penerapan

SMK3, maka tim audit yang telah ditetapkan harus didaftarkan di

Disnaker setempat. Anggota tim audit dapat diambil dan dipilih dari

berbagai unsur dan fungsi opersaional yang berbeda, dengan jumlah

anggota tim termasuk ketua dan sekretaris yang efektif adalah 5 atau

7 orang, yang berasal dari perwakilan senior manajer, pengurus atau

anggota P2K3, ahli teknis dari bagian produksi dan ahli K3.

Susunan dan tugas tim audit adalah sebagai berikut:

Page 39: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

1) Ketua tim audit : bertugas memimpin dan mengkoordinir

kegiatan tim secara efektif dan obyektif. Bertanggung jawab

menyusun rencana audit, training bagi tim audit, dan memimpin

seluruh rangkaian tahapan audit sampai penyusunan laporan

audit. Ketua tim sebaiknya diambil dari perwakilan manajemen

yang paling senior dan sudah mengikuti training audit K3

2) Sekretaris tim audit : bertugas membantu seluruh kegiatan ketua

tim audit baik yang berkaitan dengan penyelenggaraan

administrasi audit maupun teknis pelaksanaan audit. Sekretaris

tim dapat diambil dari ahli K3 atau bagian produksi yang

berpengalaman

3) Anggota tetap tim audit : bertugas mengembangkan dan ikut

membahas proses audit mulai dari tahap persiapan sampai

dengan pelaporan audit. Anggota tetap dapat diambil dari

departemen teknik, proses produksi, pemeliharaan, ahli K3.

4) Anggota tidak tetap tim audit : bertugas membantu menganalisa

dan memberikan informasi yang diperlukan kepada tim audit,

anggota tidak tetap hanya dipanggil bila sewaktu-waktu

diperlukan untuk kepentingan audit. Seperti : supervisor atau

pengawas dari unit kerja yang sedang diaudit.

c. Tahap pelaksanaan internal audit

1) Tahap persiapan

2) Pertemuan pra audit

Page 40: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

3) Inspeksi unit kerja

4) Verifikasi informasi

5) Pertemuan pasca pemeriksaan unit kerja

6) Evaluasi dan pelaporan audit

Pelaporan internal audit sebaiknya tidak perlu disampaikan tentang

rekomendasi untuk tindakan perbaikan. Jika memang diperlukan adanya

rekomendasi perbaikan atas ketidaksesuian atau adanya pelanggaran

terhadap peraturan perundangan, sebaiknya dibuat laporan secara detail

yang terpisah dengan laporan audit. Dengan demikian pihak menejemen

dapat segera melakukan langkah konkrit untuk memperbaiki kelemahan

sistem

Menurut Soehatman (2010), secara umum tahapan audit dilakukan

dalam beberapa tahapan berikut ini:

a. Persiapan

Menetapkan lokasi yang akan diaudit, ruang lingkup, jadual

serta pemberitahuan kepada pejabat atau pengawas yang akan

diaudit sehingga mereka dapat melakukan persiapan seperlunya.

b. Memeriksa kelengkapan audit yang diperlukan seperti komputer,

printer dan alat tulis

c. Presentasi pembukaan

Pertemuan dengan pihak yang akan diaudit untuk

memperkenalkan tim audit, maksud dan tujuan audit K3 yang akan

dilakukan, dasar dan pedoman audit. Dalam kesempatan ini pihak

Page 41: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

yang akan diaudit juga dapat menjelaskan kondisi fasilitasnya dan

hasil audit sebelumnya jika pernah dilakukan audit.

d. Koordinasi tim Audit

Anggota tim audit melakukan koordinasi Internal dengan

seluruh anggota tim audit, membuat daftar periksa, rencana

wawancara dan pihak-pihak yang akan diwawancarai.

10. Kriteria Audit SMK3

Tabel 1. Kriteria Audit SMK3

NO ELEMEN TINGKATAWAL

TINGKATTRANSISI

(seluruhtingkat awaldan transisi)

TINGKATLANJUT(Seluruh

tingkat awal,transisi dan

lanjut)1 Pembangunan dan

pemeliharaankomitmen

1.1.1, 1.2.2,1.2.4, 1.2.5,1.3.3, 1.4.1,1.4.3, 1.4.4,1.4.5, 1.4.6,1.4.7, 1.4.8.

1.1.3, 1.1.5,1.2.1, 1.2.7,1.2.8, 1.2.9,1.4.2, 1.4.9,1.4.10

1.1.2, 1.1.4,1.1.6, 1.2.3,1.2.6, 1.3.1,1.3.2

2 StrategiPendokumentasian

2.3.1 2.1.1, 2.1.2,2.2.1

2.1.3, 2.1.4,2.1.5, 2.2.2,2.2.3, 2.3.2.

3 Peninjauan ulangdisaindan kontrak

3.1.1, 3.1.2,3.1.3, 3.2.1,3.2.2

3.1.4, 3.2.3,3.2.4

4 Pengendaliandokumen

4.1.1., 4.1.2,4.2.1

4.1.3, 4.1.4,4.2.2, .2.3

5 Pembelian 5.1.1, 5.2.1 5.1.2, 5.1.3 5.1.4, 5.3.1,5.3.2

Bersambung,

Page 42: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Sambungan,Keamanan bekerjaberdasarkan sistemmanajemen K3

6.1.1, 6.1.2,6.1.3, 6.1.5,6.1.7, 6.1.8,6.2.1, 6.3.2,6.4.1, 6.4.2,6.4.3, 6.4.4,6.5.2, 6.5.3,6.5.4, 6.5.6,6.5.7, 6.5.8,6.7.1, 6.7.3,6.7.5,6.8.1,6.8.2

6.1.4, 6.1.6,6.2.2, 6.2.3,6.2.4, 6.2.5,6.3.1, 6.5.1,6.5.5, 6.5.9,6.6.1, 6.6.2,6.7.2, 6.7.6,6.7.7

6.1.9, 6.7.4

7 Standarpemantauan

7.1.1, 7.2.1,7.2.2, 7.4.3,7.4.4, 7.4.5

7.1.2, 7.1.3,7.1.4, 7.4.1,7.4.2

7.1.5, 7.1.6,7.3.1, 7.3.2

8 Pelaporan danperbaikan

8.1.1, 8.2.2,8.3.1, 8.4.1,8.4.2

8.2.1, 8.3.2,8.3.5,

8.3.3, 8.3.4,8.3.6

9 Pengelolaanmaterial danPerpindahannya

9.1.1, 9.1.2,9.2.1, 9.2.3,9.3.1, 9.3.2,9.3.3, 9.3.4

9.1.3, 9.3.5,9.3.6

9.1.4, 9.2.2

10 Pengumpulan danpenggunaan data

10.1.1,10.1.2

10.1.3, 10.1.5,10.2.1

10.1.4,10.2.2

11 Audit SistemManajemenK3

11.1.1, 1.1.2,11.1.3, 11.1.4

12 Pengembanganketerampilan dankemampuan

12.2.1,12.2.2,12.3.1,12.4.1,12.5.1

12.1.2, 12.1.3,12.1.4, 12.1.5,12.1.6, 12.3.2,12.4.2

12.1.1, 2.1.7,12.1.8, 12.3.3

Sumber : Permenaker No. 5 Tahun 1996

11. Sistem Penilaian Audit

Sesuai dengan Permenaker No.5 Tahun 1996 tentang SMK3. Tata cara

penilaian audit adalah sebagai berikut:

a. 1 : 100

b. 2 : 75

Page 43: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

c. 3 : 50

d. 4 : 25

e. 5 : 0

Keterangan penilaian:

1 : Apabila dalam penerapan SMK3 telah sesuai dimana

perusahaan telah memenuhi persyaratan dan kriteria yang

ditentukan di dalam elemen audit SMK3.

2 : Apabila dalam penerapan SMK3 tidak sesuai minor

dimana perusahaan dalam menerapkan SMK3 tidak memenuhi

seluruh persyaratan dan kriteria yang ditentukan di dalam elemen

audit SMK3, tetapi tidak melanggar perundangan, ketentuan K3

dan tidak menimbulkan fatality.

3 : Apabila dalam penerapan SMK3 tidak sesuai minor

dimana perusahaan dalam menerapkan SMK3 tidak memenuhi

seluruh persyaratan dan kriteria yang ditentukan di dalam elemen

audit SMK3, tidak memenuhi sebagian perundangan, ketentuan

K3.

4 : Apabila dalam penerapan SMK3 tidak sesuai major

dimana perusahaan dalam menerapkan SMK3 tidak memenuhi

seluruh persyaratan dan kriteria yang ditentukan di dalam elemen

audit SMK3, tetapi tidak memenuhi seluruh perundangan,

ketentuan K3 dan tidak menimbulkan fatality.

Page 44: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

5 : Apabila dalam penerapan SMK3 tidak sesuai major

dimana perusahaan dalam menerapkan SMK3 tidak memenuhi

seluruh persyaratan dan kriteria yang ditentukan di dalam elemen

audit SMK3, melanggar perundangan, ketentuan K3 dan

menimbulkan fatality maupun sarana Produksi.

12. Pengembangan SMK3

Meskipun banyak cara untuk mengembangkan SMK3 di perusahaan,

namun secara umum pengembangan tersebut menyangkut:

a. Komitmen senior manager

b. Peran dan tanggung jawab

c. Penetapan dan metode untuk konsultasi dan partisipasi dengan

tenaga kerja

d. Pendokumentasian sistem

e. Penilaian kondisi K3 untuk identifikasi kekuatan dan kelemahan

f. Penetapan skala prioritas dan rencana tindakan

(Tarwaka, 2008).

Page 45: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

B. Kerangka Pemikiran

Perusahaan

PeraturanPerundangan (UU no.13 Tahun

2003 danPermenaker no.5 Tahun 1996)

PenerapanSMK3

Audit internal SMK3

Pembentukan tim audit internal K3

Pertemuan Pra-Audit

Inspeksi unit kerja

Verifikasi data

Pertemuan Pasca Audit

Evaluasi dan Pelaporan Audit

Penilaian HasilAudit

Tingkat pencapaian perusahaandalam audit SMK3

Sertifikat danbendera emas

Tindakanhukum

Sertifikat danbendera perak

Gambar 1. Kerangka Pemikiran

Page 46: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian

deskriptif, menurut Soekidjo (2002) metode penelitian deskriptif adalah

suatu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama untuk

membuat gambaran/ deskripsi tentang suatu keadaan secara obyektif.

Metode penelitian deskriptif digunakan untuk memecahkan / menjawab

permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi yang sekarang. Penelitian

ini dimulai dengan menempuh langkah-langkah pengumpulan data,

klasifikasi, pengolahan atau analisis data, membuat kesimpulan dan

laporan. Sehingga penulis ingin menggambarkan sejelas-jelasnya kepada

pembaca tentang obyek penelitian dan data yang diperoleh tentang internal

audit SMK3 pada PT. Marunda Grahamineral Indonesia.

B. Lokasi Penelitian

PT. Marunda Grahamineral Laung Tuhup Site yang terletak di

Kecamatan Laung Tuhup Kabupaten Murung Raya Propinsi Kalimantan

tengah.

C. Obyek dan Lingkup Penelitian

Penelitian yang dilakukan melibatkan pengurus perusahaan serta

Page 47: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

tenaga kerja yang bekerja pada PT. Marunda Grahamineral Indonesia.

D. Sumber Data

Data penelitian diperoleh dari sumber, yaitu:

1. Data primer

Data primer dalah data yang diperoleh dari hasil observasi,

wawancara, checklist yang dilakukan peneliti.

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari kajian pustaka,

perpustakaan perusahaan, dokumen-dokumen di PT. MGM Indonesia.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Peneliti mengadakan observasi di semua tempat kerja dan unit-

unit kerja untuk mellihat secara dekat tentang permasalahan atau

temuan K3.

2. Wawancara

Peneliti melakukan wawancara guna mendapatkan informasi dari

tenaga kerja tentang permasalahan K3 yang mungkin belum

terangkum dan belum diketahui oleh peneliti.

3. Checklist

Peneliti mempunyai checklist sesuai dengan peraturan

perundangan guna menilai posisi perusahaan apabila dilakukan audit

K3.

Page 48: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

4. Studi pustaka

Peneliti mendapatkan data dari dokumen-dokumen yang ada di

perusahaan.

F. Pelaksanaan

1. Persiapan magang, meliputi : pembuatan proposal magang, surat

permohonan magang dan persiapan materi magang

2. Observasi perusahaan guna memperkenalkan kondisi perusahaan

kepada peneliti pada tanggal 5 Februari-5 Maret 2012

3. Pengajuan pembentukan tim audit internal pada tanggal 6 Maret 2012

4. Pembentukan dan sosialisasi tim internal audit pada tanggal 7 Maret

2012

5. Persiapan audit internal dan pertemuan awal tim audit pada tanggal 9

Maret 2012

6. Pelaksanaan/ verifikasi informasi K3 pada tanggal 10 Maret-6 April

2012

7. Evaluasi dan pertemuan pasca-audit pada tanggal 7 April 2012

8. Penyusunan laporan hasil audit internal pada tanggal 8-10 April 2012

9. Penyerahan dan penandatanganan resume hasil audit internal SMK3

oleh KTT pada tanggal 11 April 2012

Page 49: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Hauling

Hauling merupakan kegiatan pemindahan/pengangkutan batubara dari

stockpile area CPP menuju port atau dermaga yang terletak di Paring

Lahung, dan pengangkutannya menggunakan Dump Truck. Alur proses

pada kegiatan Hauling meliputi :

a. Perjalanan dump truck dari parkir menuju stockpile CPP (Coal

Processing Plant)

b. Dump truck masuk dan keluar area loading point (clean) CPP

c. Dump truck masuk dan keluar area loading point (after wash) CPP

d. Dump truck antri di CPP menunggu loading

e. Proses loading batubara ke unit dump truck

f. Perjalanan dump truck dari stockpile CPP menuju Port Paring Lahung

Dear Pembaca yang budiman, sengaja laporan asli penelitian saya tidak

saya posting, karena terkait privasi perusahaan. laporan ini adalah laporan

rekan satu kontrakan saya "prakosa sandi yuda" yang mengambil judul

manajemen risiko. Jika menginginkan laporan asli silahkan menghubungi

saya melalui email [email protected] jika memang

Terima kasih.

mendesak dan saya rasa perlu akan saya kasihkan hasil penelitian saya,

Page 50: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

g. Dump truck memasuki jembatan timbang

h. Dump truck memasuki stockpile port Paring Lahung

i. Dump truck dumping di stockpile port Paring Lahung

j. Parkir unit dump truck pada saat pergantian shift

2. Manajemen Risiko

Proses manajemen risiko Hauling di PT Telen Orbit Prima adalah sebagai

berikut:

a. Penentuan Konteks

Langkah awal yang harus dilakukan adalah menentukan konteks yang

diperlukan, dalam hal ini yang diambil adalah manajemen risiko untuk

aktivitas Hauling yang ada di PT Telen Orbit Prima. Aktivitas ini

merupakan aktivitas rutin yang dilakukan setiap hari yang dibagi

menjadi 2 shift kerja. Kegiatan hauling yang dilakukan adalah

kegiatan hauling batu bara dari CPP (coal processing Plant) Buhut

menuju port Paring Lahung yang selanjutnya akan dikirim ke Teluk

Timbau menggunakan kapal tongkang dari port Paring Lahung.

b. Identifikasi Bahaya

Proses identifikasi bahaya dilakukan dengan cara observasi langsung

dan bersama narasumber (orang yang terlibat langsung dalam kegiatan

produksi terutama kegiatan hauling). Proses identifikasi bahaya

dilakukan dengan cara membagi seluruh kegiatan operasi atau

pekerjaan menjadi beberapa aktivitas. Identifikasi bahaya dapat dilihat

secara terpisah pada kegiatan kerja, mencakup bahaya terhadap

Page 51: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

manusia, alat kerja dan lingkungan kerja. Beberapa tipe bahaya yang

di temukan untuk memudahkan identifikasi bahaya di area Hauling

PT Telen Orbit Prima antara lain:

1) Bahaya biologi yang meliputi bakteri, jamur, serangga, tumbuhan

dan binatang

2) Bahaya fisik yang meliputi bising, getaran, pencahayaan, radiasi

3) Bahaya kimia yang meliputi debu, asap, gas, kabut

4) Bahaya ergonomi yang meliputi stres kerja, kelelahan, dan beban

kerja

5) Bahaya mekanis yang meliputi permesinan dan peralatan kerja

6) Bahaya lingkungan sekitar yang meliputi kemiringan jalan, jalan

bergelombang, cuaca yang kurang mendukung, berlumpur

7) Bahaya psikososial yang meliputi tekanan dari atasan dan

hubungan interpersonal antar pekerja.

8) Bahaya tingkah laku yang meliputi ketidakpatuhan terhadap aturan

yang ada, kurang ahli dalam bidangnya, status pekerja baru yang

belum mampu adaptasi.

Efek potensi bahaya mencakup dampak terhadap manusia, alat kerja

dan lingkungan kerja. Asumsi yang digunakan ialah asumsi terparah

yang mungkin terjadi sebagai akibat keceakaan, namun tetap dalam

batasan yang logis dan realistis. Potensi bahaya yang mungkin atau

bisa terjadi pada kegiatan hauling antara lain:

Page 52: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

1) Perjalanan dump truck dari parkir menuju stockpile CPP (Coal

Processing Plant)

a) Jalan licin yang dapat menyebabkan tabrakan, senggolan dan

tergelincir

b) Misscomunication yang dapat menyebabkan tabrakan atau

senggolan

2) Dump truck memasuki area loading point (after wash) CPP

a) Kondisi jalan yang lembek yang bisa menimbulkan amblas pada

unit dump truck

b) Jalan licin yang dapat menyebabkan tabrakan, senggolan dan

tergelincir

c) Misscomunication yang dapat menyebabkan tabrakan atau

senggolan antar unit

d) Jalur sempit yang dapat menimbulkan senggolan dan tabrakan

3) Dump truck memasuki area loading point (clean) CPP

a) Kondisi jalan yang lembek yang bisa menimbulkan amblas pada

unit dump truck

b) Jalan licin dapat menyebabkan tabrakan, senggolan dan

tergelincir

c) Misscomunication yang dapat menyebabkan tabrakan atau

senggolan antar unit

d) Jalur sempit yang dapat menimbulkan senggolan dan tabrakan

Page 53: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

4) Dump truck antri di CPP menunggu loading

a) Tempat atau front loading yang agak sempit yang berpotensi

menimbulkan tabrakan atau senggolan

b) Misscomunication yang dapat menimbulkan tabrakan atau

senggolan

c) Kondisi jalan yang lembek bisa menyebabkan unit amblas

5) Proses loading batubara ke unit dump truck

a) Debu yang bisa mengganggu pandangan dan mengganggu

kesehatan

b) Kurang penerangan di area loading yang dapat menyebabkan

tabrakan, senggolan, dan menabrak tumpukan batubara

c) Operator mengalami kelelahan namun tetap melakukan

pekerjaannya yang dapat menyebabkan senggolan vessel dengan

bucket unit WA

d) Misscomunication yang dapat menyebabkan tabrakan atau

senggolan

e) Proses pengisian yang berlebihan yang dapat menyebabkan

material jatuh

f) Kebocoran hidrolik pada unit loader yang dapat menyebabkan

benturan dan pencemaran

g) Kebocoran tangki BBM yang dapat menyebabkan kebakaran

dan pencemaran

Page 54: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

6) Perjalanan dump truck dari stockpile CPP menuju Port Paring

Lahung

a) Debu yang mengganggu penglihatan, gangguan kesehatan dan

menimbulkan keluhan dari masyarakat sekitar

b) Operator yang mengalami kelelahan namun tetap memaksakan

untuk bekerja yang dapat menimbulkan tabarakan, terguling dan

menabarak tanggul

c) Emisi gas buang yang bisa menimbulkan pencemaran gas buang

d) Misscomunication yang dapat menimbulkan tabrakan

e) Simpangan jalur yang berpotensi menimbulkan tabrakan atau

senggolan

f) Hujan dapat menyebabkan longsor dan jalan licin

g) Penyiraman water truck yang menyebabkan jalan licin

h) Pohon kering yang bisa tumbang ke jalur hauling

i) Unit dump truck yang berjalan beriringan yang dapat

menyebabkan tabrakan dan senggolan

j) Jalur lembek yang bisa menyebabkan amblas

k) Menelepon ketika mengendarai unit yang dapat menyebabkan

tabrakan, terguling, dan tergelincir

l) Merokok yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan

m) Overspeed yang dapat menyebabkan tabrakan

n) Jalan bergelombang yang dapat menyebabkan unit terguling

o) Jalur sempit yang dapat menyebabkan tabrakan dan senggolan

Page 55: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

p) Tikungan tajam dan curam yang dapat menyebabkan tabrakan

dan terguling

q) Penerangan yang kurang pada malam hari yang dapat

menyebabkan terguling dan terperosok

r) Rambu yang tidak terlihat yang dapat menyebabkan unit

menabrak tanggul (bundwall)

s) Blind spot (pandangan terbatas) yang dapat menyebabkan

tabrakan dan senggolan

t) Parkir di tempat yang tidak ditentukan yang dapat menyebabkan

tertabarak oleh unit lain

7) Dump truck memasuki jembatan timbang

a) Misscomunication yang dapat menyebabkan senggolan dan

tabrakan

b) Debu yang dapat mengganggu kesehatan

c) Penerangan yang kurang yang dapat menyebabkan tabrakan

antar unit ketika masuk dan keluar jembatan timbang

d) Jalan bergelombang yang dapat menyebabkan ban unit dump

truck meletus

e) Jalan lembek yang bisa menyebabkan amblas

f) Operator menuruni unit ketika menyerahkan docket di jembatan

timbang yang dapat menyebabkan terjatuh dan terpeleset

g) Kebisingan di ruang genset yang dapat menyebabkan gangguan

pendengaran

Page 56: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

8) Dump truck memasuki stockpile port Paring Lahung

a) Debu dan asap yang mengganggu kesehatan dan gangguan jarak

pandang

b) Material lembek yang bisa menyebabkan amblas

c) Operator mengalami kelelahan namun tetap melakukan

pekerjaannya yang dapat menyebabkan tabrakan, senggolan,

terguling, dan menabarak tumpukan batubara

d) Misscomunication yang dapat menyebabkan tabrakan dan

senggolan

e) Tumpukan tinggi yang dapat menyebabkan longsor

f) Penerangan area stockpile yang dapat menyebabkan tabrakan

dan senggolan

9) Dump truck dumping di stockpile port Paring Lahung

a) Vessel lupa diturunkan yang dapat menyebabkan unit terguling

dan rebah

b) Vessel tidak bisa turun yang dapat menyebabkan unit terguling

dan rebah

c) Tailgate tidak bisa membuka yang dapat menyebabkan unit

terguling dan rebah

10) Parkir unit dump truck pada saat pergantian shift

a) Hujan yang bisa menimbulkan longsor di area parkir dump truck

di km 32

Page 57: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

b) Area parkir kurang aman karena dekat dengan tanjakan yang

dapat menyebabkan tabrakan

c) Operator menuruni dan menaiki unit yang dapat menyebabkan

operator terjatuh ataupun terpeleset.

c. Penilaian risiko

Berikut hasil penilaian dan evaluasi risiko dari bahaya yang telah

teridentifikasi:

1) Area parkir CPP menuju stockpile CPP

Tabel 3. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Area Parkir CPP

menuju Stockpile CPP

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

1.1 Jalan

licin

1.1.1 Tabrakan,

senggolan,

tergelincir

3 3 9 Ya

1.2

Misscomuni

cation

1.2.1 Tabrakan,

senggolan

5 3 15 Tidak

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

Page 58: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

2) Masuk dan keluar loading point CPP (after wash)

Tabel 4. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Unit Masuk dan

keluar loading point CPP (after wash)

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

2.1 Jalan

licin

2.1.1 Tabrakan,

senggolan,

tergelincir

3 3 9 Ya

2.1.2 menabrak pos

checker

3 2 6 Ya

2.2 Jalan

lembek

2.2.1 Senggolan,

tergelincir, amblas

3 3 9 Ya

2.3

Misscomuni

cation

2.3.1 Tabrakan,

senggolan

5 2 10 Tidak

2.4 Jalur

sempit

2.4.1 Tabrakan,

senggolan

4 2 8 Ya

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

3) Masuk dan keluar loading point CPP (clean)

Tabel 5. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Unit Masuk dan

keluar loading point CPP (after clean)

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

3.1 Jalan

licin

3.1.1 Tabrakan,

senggolan,

tergelincir

3 3 9 Ya

bersambung

Page 59: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

2.1.2 menabrak pos

checker

3 2 6 Ya

3.2 Jalan

lembek

3.2.1 Senggolan,

tergelincir, amblas

3 3 9 Ya

3.3

Misscomuni

cation

3.3.1 Tabrakan,

senggolan

5 2 10 Tidak

3.4 Jalan

sempit

3.4.1 Tabrakan,

senggolan

4 2 8 Ya

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

4) Antrian DT di CPP menunggu loading

Tabel 6. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Antrian DT di

CPP Menunggu Loading

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

4.1 Tempat

agak sempit

4.1.1 Tabrakan,

senggolan,

terperosok

4 2 8 Ya

4.2

Misscomuni

cation

4.2.1 Tabrakan,

senggolan

5 2 10 Tidak

4.3 Jalan

lembek

4.3.1 Amblas 3 3 9 Ya

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

sambungan

Page 60: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

5) Pengisian batubara ke unit DT

Tabel 7. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Pengisian

Batubara ke Unit DT

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

5.1 Debu 5.1.1 Pandangan

terbatas

2 4 8 Ya

5.1.2 Gangguan

kesehatan

3 3 9 Ya

5.2

Penerangan

5.2.1 Tabrakan,

senggolan, menabrak

tumpukan batubara

3 2 6 Ya

5.3

Kelelahan

5.3.1 Senggolan

vessel dengan bucket

WA

4 4 16 Tidak

5.4 Mis

komunikasi

5.4.1 Tabrakan,

senggolan, benturan

5 2 10 Tidak

5.5

Overload

5.5.1 Material jatuh 1 4 4 Ya

5.6

Kebocoran

hidrolik unit

WA

5.6.1 Benturan,

pencemaran

4 2 8 Ya

5.7

Kebocoran

tangki BBM

5.7.1 Kebakaran,

pencemaran

5 2 10 Tidak

5.8

Manuver

(DT maju

dan DT

mundur)

5.8.1 senggolan,

tabrakan, benturan

3 3 9 Ya

5.9

Manuver

unit WA

5.9.1 senggolan,

tabrakan, benturan

3 3 9 Ya

Sumber : Data Sekunder

Page 61: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

6) Perjalanan dari CPP Buhut ke Port Paring Lahung

Tabel 8. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Perjalanan Dari

CPP Buhut ke Port Paring Lahung

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

6.1 Debu 6.1.1 Tabrakan

akibat penglihatan

terhalang debu,

menabrak tanggul

4 2 8 Ya

6.1.2 Gangguan

kesehatan

3 3 9 Ya

6.1.3

Complain/keluhan

masyarakat sekitar

3 3 9 Ya

6.2

Kelelahan

6.2.1 Tabrakan,

terguling, menabrak

tanggul

4 4 16 Tidak

6.3 Emisi

gas buang

6.3.1 Pencemaran

udara

3 3 9 Ya

6.4

Misscomuni

cation

6.4.1 Tabrakan 5 2 10 Tidak

6.5

Simpangan

jalur

6.5.1 Tabrakan,

senggolan

4 3 12 Tidak

6.6 Unit

beriringan

6.6.1 Tabrakan,

senggolan

4 3 12 Tidak

6.7 Hujan

6.7.1 Longsor

3

3

9

Ya

6.7.2 Jalan licin 3 4 12 Tidak

bersambung

Page 62: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

6.8

Penyiraman

water truck

6.8.1 Jalan licin 3 3 9 Ya

6.9 Pohon

tumbang

6.9.1 Unit

menabarak pohon

yang tumbang

4 2 8 Ya

6.10 Jalur

lembek

6.10.1 Amblas 2 4 8 Ya

6.11

Menelepon

(melakukan

aktifitas

lain)

6.11.1 Tabrakan,

terguling, tergelincir

4 4 16 Tidak

6.12

Merokok

(melakukan

aktifitas

lain)

6.12.1 Gangguan

kesehatan

3 3 9 Ya

6.13

Overspeed

6.13.1 Tabrakan 4 4 16 Tidak

6.14 Jalur

sempit

seperti di

jembatan

6.14.1 Tabrakan,

senggolan

4 2 8 Ya

6.15 Jalan

bergelomba

ng

6.15.1 Terguling 4 2 8 Ya

6.16

Tikungan

tajam

6.16.1 Tabrakan,

terguling

4 3 12 Tidak

6.17

Penerangan

malam hari

6.17.1 Terperosok,

terguling

4 2 8 Ya

bersambung

sambungan

Page 63: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

6.18 rambu

yang tidak

terlihat

6.18.1 menabrak

tanggul (bundwall)

3 3 9 Ya

6.19 blind

spot

(pandangan

terbatas)

6.19.1 tabrakan dan

senggolan

3 3 9 Ya

6.20 parkir

di tempat

yang tidak

ditentukan

6.20.1 tertabrak unit

lain

4 2 8 Ya

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

7) DT masuk jembatan Timbang

Tabel 9. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Unit DT Masuk

Jembatan Timbang

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

7.1

Misscomuni

cation

7.1.1 Senggolan,

tabrakan

5 2 10 Tidak

7.2 Debu

7.2.1 Gangguan

kesehatan

3 3 9 Ya

7.2.2 Tabrakan

akibat penglihat an

terhalang debu

4 2 8 Ya

bersambung

sambungan

Page 64: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

7.3

Penerangan

malam hari

7.3.1 Tabrakan antar

unit DT ketika

masuk dan keluar

jembatan timbang,

terperosok

4 2 8 Ya

7.4 Jalan

bergelomba

ng

7.4.1 Ban unit DT

meletus

3 2 6 Ya

7.4.2 Unit rebah, 3 2 6 Ya

7.5 Jalan

lembek

7.5.1 Amblas 3 3 9 Ya

7.6

Operator

menyerah

kan docket

7.6.1 Terjatuh,

terpeleset, terjepit

pintu

2 3 6 Ya

7.7

kebisingan

genset

7.7.1 Gangguan

pendengaran

2 4 8 Ya

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

8) Unit DT masuk Port Paring Lahung

Tabel 10. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Unit DT Masuk

Port Paring Lahung

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

8.1 Debu

/Asap

8.1.1 Tabrakan

akibat gangguan

penglihatan yang

terbatas

3 2 6 Ya

8.1.2 Gangguan

kesehatan

3 3 9 Ya

bersambung

sambungan

Page 65: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

8.2 Material

lembek

8.2.1 amblas 3 3 9 Ya

8.3

Kelelahan

8.3.1 Tabrakan,

senggolan, terguling,

menabrak tumpukan

batubara

4 4 16 Tidak

8.4

Misscomuni

cation

8.4.1 Tabrakan,

senggolan

5 3 15 Tidak

8.5

Tumpukan

tinggi

8.5.1 Longsor 3 2 6 Ya

8.6

penerangan

yang kurang

(malam

hari)

8.6.1 senggolan dan

tabrakan

4 2 8 Ya

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

9) Dumping di Port Paring Lahung

Tabel 11. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Unit Dumping

Port Paring Lahung

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

9.1 Vessel

lupa

diturunkan

9.1.1 Rebah 2 1 2 Ya

9.2 Vessel

tidak bisa

turun

9.2.1 Rebah 2 3 6 Ya

bersambung

sambungan

Page 66: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

9.3 Tailgate

tidak bisa

membuka

9.3.1 Rebah,

terguling

4 3 12 Tidak

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

10) Parkir unit DT pada saat pergantian shift

Tabel 12. Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Unit Parkir

Pada Saat Pergantian Shift

Bahaya Kondisi yang tidak

diinginkan

Resiko saat ini

C P Risk Diterima

/Tidak

10.1 Hujan

(area parkir

PT SAM

km 32)

10.1.1 Longsor 4 2 8 Ya

10.2 Area

parkir tepat

dekat

dengan

tanjakan

10.2.1 Tabrakan 4 2 8 Ya

10.3

Menaiki

dan

menuruni

unit

10.3.1 Terpeleset ,

terjatuh

2 3 6 Ya

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

C : Consequence (Tingkat Keparahan)

P : Probability (Tingkat Kekerapan)

sambungan

Page 67: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

d. Pengendalian Risiko

Setelah Hazard Identification and Risk Assesment (HIRA) atau

Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko dibuat, selanjutnya dibuat

register tindakan perbaikan dari data HIRA yang sudah direview

sebagai rencana pengendalian untuk risiko yang tidak dapat diterima

atau aspek penting, sedangkan untuk risiko yang diterima tidak dibuat

register namun hanya dilakukan monitoring. Rencana tindakan

pengendalian yang direncanakan harus dapat dipastikan akan

mengurangi nilai risiko menjadi risiko yang bisa diterima, karena

rencana tindakan pengendalain tersebut akan dijadikan dasar sebagai

aktivitas baru yang dilakukan untuk mengurangi risiko di area

hauling. Tindakan pengendalian yang akan digunakan menggunakan

prinsip hirarki pengendalian risiko yang meliputi Eliminasi,

Substitusi, Pengendalian Teknik, Pengendalian Administratif dan Alat

Pelindung Diri (APD) yang dilakukan secara berurutan sesuai dengan

urutan pengendalian risiko. Berikut merupakan pengendalian risiko

hauling yang ada di PT Telen Orbit Prima :

Page 68: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

1) Area parkir CPP menuju stockpile CPP

Tabel 13. Pengendalian Risiko Area Parkir CPP menuju Stockpile

CPP

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang

sudah ada saat

ini

Usulan

Pengendalian

1.1 Jalan licin 1.1.1

Tabrakan,

senggolan,

tergelincir

1.1.1.1 Operator

DT

mengemudikan

unitnya dengan

pelan-pelan,

adanya

pembatasan

kecepatan yaitu

20 km/jam,

operator

menerima info

dari GL jalan

hauling apakah

jalur tersebut

layak/aman

apakah tidak

pengurangan

penyiraman

water truck

pada pagi hari

1.1.1.2 operator

menerima info

dari GL jalan

hauling apakah

jalur tersebut

layak/aman

apakah tidak.

1.2

Misscomunication

1.2.1

Tabrakan,

senggolan

1.2.1.1

Penggunaan

chanel hauling

ketika berada di

area parkir

penambahan

rambu

peringatan

penggunaan

chanel

Sumber : Data Sekunder

Page 69: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

2) Masuk dan keluar loading point CPP (after wash)

Tabel 14. Pengendalian Risiko Unit Masuk dan keluar loading

point CPP (after wash)

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang

sudah ada saat

ini

Usulan

Pengendalian

2.1 Jalan licin

2.1.1

Tabrakan,

senggolan,

tergelincir

2.1.1.1 Operator

DT

mengemudikan

unitnya dengan

pelan-pelan

maintenance

jalan lebih

diperhatikan

2.1.2

menabrak

pos

checker

2.1.1.1 Operator

DT

mengemudikan

unitnya dengan

pelan-pelan,

koordinasi dan

komunikasi

dengan checker

melakukan

maintenance

jalan ketika

pergantian shift

2.2 Jalan lembek 2.2.1

Senggolan,

tergelincir,

amblas

2.2.1.1 Operator

DT

mengemudikan

unitnya dengan

pelan-pelan

melakukan

maintenance

jalan ketika

pergantian shift

2.3

Misscomunication

2.3.1

Tabrakan,

senggolan

2.3.1.1

Penggunaan

chanel CPP 1

pemasangan

rambu

tambahan

peringatan

penggunaan

chanel CPP 1

2.4 Jalur sempit 2.4.1

Tabrakan,

senggolan

2.4.1.1

Penggunaan dua

jalur terpisah

yaitu antara unit

masuk dan unit

keluar

checker ikut

mengarahkan

ketika ada unit

masuk dan

keluar

Sumber : Data Sekunder

Page 70: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

3) Masuk dan keluar loading point CPP (clean)

Tabel 15. Pengendalian Risiko Unit Masuk dan keluar loading

point CPP (after clean)

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang

sudah ada saat

ini

Usulan

Pengendalian

3.1 Jalan licin

3.1.1

Tabrakan,

senggolan,

tergelincir

3.1.1.1 Operator

DT

mengemudikan

unitnya dengan

pelan-pelan

maintenance

jalan lebih

diperhatikan

3.1.2

menabrak

pos

checker

3.1.2.1 Operator

DT

mengemudikan

unitnya dengan

pelan-pelan,

koordinasi dan

komunikasi

dengan checker

melakukan

maintenance

jalan ketika

pergantian shift

3.2 Jalan lembek 3.2.1

Senggolan,

tergelincir,

amblas

3.2.1.1 Operator

DT

mengemudikan

unitnya dengan

pelan-pelan

3.3

Misscomunication

3.3.1

Tabrakan,

senggolan

3.3.1.1

Penggunaan

chanel CPP 1

pemasangan

rambu

tambahan

peringatan

penggunaan

chanel CPP 1

3.4 Jalan sempit 3.4.1

Tabrakan,

senggolan

3.4.1.1 Saling

komunikasi

ketika keluar

masuk loading

point (clean)

pembuatan dua

jalur terpisah

antara unit

masuk dan unit

keluar

misalnya

dengan

bersambung

Page 71: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

membuat

median

Sumber : Data Sekunder

4) Antrian DT di CPP menunggu loading

Tabel 16. Pengendalian Risiko Antrian DT di CPP Menunggu

Loading

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol

yang sudah

ada saat ini

Usulan

Pengendalian

4.1 Tempat agak

sempit

4.1.1

Tabrakan,

senggolan,

terperosok

4.1.1.1

Saling

komunikasi

apabila

hendak

melakukan

manuver

Penambahan

pengawas untuk

mengawasi antrian

DT, penyediaan

ruang antrian yang

memadai

4.2

Misscomunication

4.2.1

Tabrakan,

senggolan

4.2.1.1

Penggunaan

chanel CPP

1 ketika

antri di area

stockpile

menunggu

loading

Pemasangan rambu

tambahan

peringatan

penggunaan chanel

misalnya

"PASTIKAN

ANDA

MENGGUNAKAN

CHANEL CPP 1"

4.3 Jalan lembek 4.3.1

Amblas

4.3.1.1 Unit

WA

memadatkan

jalur dengan

menekan

nekan

dengan

bucket

maintenance jalan

lebih diperhatikan

dan dilakukan

secara berkala

Sumber : Data Sekunder

sambungan

Page 72: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

5) Pengisian batubara ke unit DT

Tabel 17. Pengendalian Risiko Pengisian Batubara ke Unit DT

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang sudah

ada saat ini

Usulan Pengendalian

5.1 Debu 5.1.1

Pandangan

terbatas

5.1.1.1 Penyiraman

dengan water truck

dilakukan

monitoring dan

pengukuran kadar

debu terutama yang

diterima oleh

operator WA,

pemeriksaan

kesehatan khusus

terhadap operator

unit

5.1.2

Gangguan

kesehatan

5.1.2.1 Penggunaan

masker oleh

operator WA

5.2

Penerang

an

5.2.1

Tabrakan,

senggolan,

menabrak

tumpukan

batubara

5.2.1.1 Adanya

megalamp di CPP

dan lampu dari unit

WA

penambahan

intensitas

penerangan semisal

menambah jumlah

lampu untuk

mencegah cepatnya

kelelahan mata

5.3

Kelelahan

5.3.1

Senggolan

vessel

dengan

bucket

WA

5.3.1.1 Adanya

operator WA

cadangan ketika

shift malam,

penerapan fatique

manajemen

program fatique

manajaemen lebih

intensif,

pemenuhan gizi

kerja yang baik

5.4

Misscomu

nication

5.4.1

Tabrakan,

senggolan,

benturan

5.4.1.1 Penggunaan

chanel CPP 1

ketika melakukan

loading di CPP

penempatan satu

orang pengawas di

area stockpile,

pemeriksaan dan

perawatan radio agar

komunikasi tetap

lancar dan

penggunaan

seperlunya

bersambung

Page 73: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

5.5

Overload

5.5.1

Material

jatuh

5.5.1.1 Pelaksanaan

loading ke DT

maksimal 3 bucket

kemudian

dipadatkan dengan

menekan nekan

bucket dan

dilakukan perapian

penempatan

pengawas untuk

kegiatan loading

batubara ke unit DT

5.6

Kebocoran

hidrolik

unit WA

5.6.1

Benturan,

pencemar

an

5.6.1.1 Pelaksanaan

P2H, inspeksi rutin

Pembuatan prosedur

penanganan

kebocoran hidrolik

unit loader

5.7

Kebocoran

tangki

BBM

5.7.1

Kebakaran

, pencemar

an

5.7.1.1 Pelaksanaan

P2H, penyediaan

alat pemadam api

ringan di tiap unit,

diseputaran

terdapat water tank

dilengkapi dengan

water canon

pelatihan dan

training

penanggulangan

kebakaran bagi

operator,

memasukan insiden

kebakaran ke dalam

ERP

5.8

Manuver

(DT maju

dan DT

mundur)

5.8.1

senggolan,

tabrakan,

benturan

5.8.1.1 Komunikasi

antar unit,

penggunaan

klakson yaitu 1 kali

klakson jika akan

menghidupkan

unit, 2 kali klakson

untuk maju, dan 3

kali klakson untuk

mundur

pemasangan stiker

dalam kabin unit

mengenai informasi

klakson unit

5.9

Manuver

unit WA

5.9.1

senggolan,

tabrakan,

benturan

5.9.1.1 Komunikasi

antar unit,

penggunaan

klakson yaitu 1 kali

klakson proses

loading selesai, dan

adanya alarm

ketika unit WA

ketika berjalan

mundur

Sumber : Data Sekunder

sambungan

Page 74: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

6) Perjalanan dari CPP Buhut ke Port Paring Lahung

Tabel 18. Pengendalian Risiko Perjalanan Dari CPP Buhut ke Port

Paring Lahung

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang sudah

ada saat ini

Usulan Pengendalian

6.1 Debu 6.1.1

Tabrakan

akibat

penglihat

an

terhalang

debu,

menabrak

tanggul

6.1.1.1 Penyiraman

dengan water truck

penyiraman water

truck secara berkala

dan penambahan

waterfill di

sepanjang jalur

hauling untuk

mempermudah water

truck dalam

pengisian air

6.1.2

Gangguan

kesehatan

6.1.2.1 penggunaan

APD masker

6.1.3

keluhan

masyara

kat sekitar

6.1.3.1 Penyiraman

dengan water truck

6.2

Kelelahan

6.2.1

Tabrakan,

terguling,

menabrak

tanggul

6.2.1.1 Disediakan

parking bay

sebagai tempat

istirahat kemudian

operator DT

melapor ke

atasannya bahwa

dia mengalami

kelelahan

penambahan parking

bay di sepanjang

jalur hauling

sehingga

mempermudah

operator untuk

beristirahat ketika

mengalami

kelelahan, fatique

manajemen lebih

diperhatikan

6.3 Emisi

gas buang

6.3.1

Pencemar

an udara

6.3.1.1 Pelaksanaan

maintenance setiap

7000 km

Pembuatan SOP

perawatan unit

bersambung

Page 75: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang sudah

ada saat ini

Usulan Pengendalian

6.4

Misscomu

nication

6.4.1

Tabrakan

6.4.1.1 Penggunaan

chanel hauling

ketika dalam

perjalanan

Pemasangan rambu

peringatan untuk

memastikan operator

menggunakan chanel

radio Hauling

semisal setiap 5 km

di pasang 1 rambu

peringatan

penggunaan chanel

radio hauling

6.5

Simpang

an jalur

6.5.1

Tabrakan,

senggolan

6.5.1.1 Penggunaan

sarana komunikasi

dimaksimalkan/inte

raksi antar unit

seperlunya

pemasangan cermin

cembung pada

beberapa

persimpangan yang

belum memiliki

rambu STOP

6.5.1.2 Adanya

pemasangan rambu

STOP, dan rambu

berikan jalan jika

akan memasuki

jalur Hauling TOP

pengadaan pos

security di

persimpangan

6.6 Unit

beriringan

6.6.1

Tabrakan,

senggolan

6.6.1.1 Menjaga

jarak unit

beriringan yaitu 50

m antar unit untuk

sarana dan DT

patroli dan

pengawasan semisal

meminta bantuan

security yang ada di

sepanjang jalur

hauling untuk selalu

mengingatkan agar

tetap menjaga jarak

antar unit saat

beriringan

6.7 Hujan 6.7.1

Longsor

6.7.1.1

Pemasangan

rambu-rambu

rawan longsor di

titik titik tertentu

monitoring dan

inspeksi berkala

bersambung

sambungan

Page 76: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang sudah

ada saat ini

Usulan Pengendalian

6.7.2 Jalan

licin

6.7.2.1 Operator

mengurangi

kecepatan di area

yang licin

Unit berhenti operasi

6.7.2.2 Operator

menghentikan

aktivitasnya dan

memparkir unit di

area yang aman

6.8

Penyiram

an water

truck

6.8.1 Jalan

licin

6.8.1.1 Operator

mengurangi

kecepatan di area

yang licin

penyiraman water

truck tidak

berlebihan dan pada

pagi hari untuk

dikurangi intensitas

penyiraman water

truck

6.9 Pohon

tumbang

6.9.1 Unit

menabarak

pohon

yang

tumbang

6.9.1.1 Adanya

rambu-rambu

peringatan pohon

kering

monitoring pohon

kering dan

penambahan rambu

peringatan pohon

kering di sepanjang

jalur hauling

6.10 Jalur

lembek

6.10.1

Amblas

6.10.1.1 Dilakukan

penscruban dengan

grader kemudian

dipadatkan dengan

compactor

maintenance secara

berkala baik shift 1

maupun 2, terlebih

setelah turun hujan

6.11

Menele

pon

(melaku

kan

aktifitas

lain)

6.11.1

Tabrakan,

terguling,

tergelincir

6.11.1.1

Pemberlakuan

sanksi 9 lubang

pada kimper

jika ingin menelepon

(darurat)/menyala

kan rokok segera

parkir unit di area

aman (misal parking

bay) dan meminta

ijin ke atasan

bersambung

sambungan

Page 77: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang sudah

ada saat ini

Usulan Pengendalian

6.12

Merokok

(melaku

kan

aktifitas

lain)

6.12.1

Gangguan

kesehatan

*belum ada

tindakan

pengendalian

pemasangan

poster/stiker

kesehatan tentang

bahaya merokok,

pembuatan program

berhenti merokok

bagi tenaga keja

yang ingin berhenti

merokok

6.13

Overspeed

6.13.1

Tabrakan

6.13.1.1 Penerapan

speedlimiter pada

beberapa unit

pemasangan

speedlimiter pada

semua unit/

pemasangan alarm

speed

6.13.1.2 Operasi

speedgun pada area

area tertentu

sosialisasi dan

penyuluhan tentang

bahaya overspeed di

jalur hauling,

pemasangan poster

atau sepanduk

tentang bahaya

overspeed di jalur

hauling

6.14 Jalur

sempit

seperti di

jembatan

6.14.1

Tabrakan,

senggolan

6.14.1.1 Adanya

rambu untuk

mendahulukan unit

DT yang

bermuatan

penempatan rambu

lebih diperhatikan

karena beberapa

rambu tersebut

kurang terlihat dan

beberapa area juga

belum terpasang

rambu tersebut

6.15 Jalan

bergelom

bang

6.15.1

Terguling

6.15.1.1

Pemasangan rambu

untuk menurunkan

kecepatan dan

memindahakan ke

transmisi yang

lebih rendah

maintenance secara

berkala baik shift 1

maupun 2, terlebih

setelah turun hujan

bersambung

sambungan

Page 78: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang sudah

ada saat ini

Usulan Pengendalian

6.16

Tikungan

tajam

6.16.1

Tabrakan,

terguling

6.16.1.1

Pemasangan rambu

pengurangan

kecepatan dan

membunyikan

klakson unit DT

pemberian cermin

cembung di tikungan

tajam agar

pengendara bisa

melihat kendaraan

yang berasal dari

arah sebaliknya

6.17

Penerang

an malam

hari

6.17.1

Terpero

sok,

terguling

6.17.1.1

Pemasangan rambu

arah jalan dari

bahan reflektor

penambahan rambu

dari bahan reflektor

di beberapa area

sepanjang jalur

hauling

6.18

Rambu

yang tidak

terlihat

6.18.1

menabrak

tanggul

(bundwall)

6.18.1.1

pelaksanaan patroli

rambu,

menyingkirkan

sesuatu yang

menghalang rambu

Patroli rambu lebih

rutin

6.19 blind

spot

(pandang

an

terbatas)

6.19.1

tabrakan

antar unit

6.19.1.1 untuk area

blindspot diberi

median sepanjang

100 meter dan

pemasangan rambu

kecepatan 40

km/jam

Pemasangan rambu

peringatan

memasuki area

blindspot

6.20 parkir

di tempat

yang tidak

ditentukan

6.20.1

tertabrak

unit lain

6.20.1.1

pemasangan lampu

hazard dan

pemasangan traffic

cone

Sosialisasi tentang

prosedur parkir di

tempat yang tidak

ditentukan

Sumber : Data Sekunder

sambungan

Page 79: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

7) DT masuk jembatan Timbang

Tabel 19. Pengendalian Risiko Unit DT Masuk Jembatan Timbang

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang

sudah ada saat ini

Usulan

Pengendalian

7.1

Misscomuni

cation

7.1.1

Senggolan,

tabrakan

7.1.1.1

Penggunaan

chanel hauling

ketika memasuki

jembatan timbang

Pemasangan

rambu

tambahan

peringatan

penggunaan

chanel misalnya

"PASTIKAN

ANDA

MENGGUNA

KAN CHANEL

HAULING"

7.2 Debu 7.2.1

Gangguan

kesehatan

7.2.1.1

Penyiraman

dengan water

truck

Penambahan

waterfill

7.2.2

Tabrakan

akibat

penglihatan

terhalang

debu

7.2.2.1

Penyiraman

dengan water

truck

Penambahan

waterfill

7.3 Jembatan

timbang

sempit

7.3.1 Unit

jatuh,

merusak

timbangan

7.3.1.1

Memasang rambu

batas kecepatan

yaitu 5 km/jam

7.3

Penerangan

malam hari

7.3.1

Tabrakan

antar unit

DT ketika

masuk dan

keluar

jembatan

timbang,

terperosok

7.3.1.1

Pengadaan

penerangan

buatan di area

jembatan timbang

Penambahan

penerangan

buatan di

sekitar jembatan

timbang

bersambung

Page 80: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

7.4 Jalan

bergelombang

7.4.1 Ban

unit DT

meletus

7.4.1.1

Melakukan P2H

unit DT

monitoring

secara berkala

kondisi jalan

masuk dan

keluar jembatan

timbang

7.4.2 Unit

rebah,

7.4.2.1

Maintenance

jalan sekitar

jembatan timbang

7.5 Jalan

lembek

7.5.1

Amblas

7.5.1.1

Maintenance

jalan sekitar

jembatan timbang

Dilakukan

pengecekan

kondisi jalan

semisal setiap 6

jam

7.6 Operator

menyerahkan

docket

7.6.1

Terjatuh,

terpeleset,

terjepit

pintu

7.6.1.1

Penggunaan tiga

titik tumpu ketika

menaiki unit dan

menuruni unit

pengawasan

terhadap para

operator yang

turun dari unit

tanpa

menggunakan

APD seperti

helm dan sepatu

7.7

Kebisingan

genset

7.7.1

Gangguan

pendengaran

7.7.1.1

Penempatan

ruang genset yang

terisolasi/terpisah

dengan ruang

operator jembatan

timbang

Dilakukan

pengukuran dan

monitoring

tingkat

kebisingan

secara berkala

Sumber : Data Sekunder

8) Unit DT masuk Port Paring Lahung

Tabel 20. Pengendalian Risiko Unit DT Masuk Port Paring Lahung

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang

sudah ada saat

ini

Usulan

Pengendalian

8.1 Debu/Asap 8.1.1

Tabrakan

akibat

gangguan

penglihatan

yang

8.1.1.1

Penyiraman

dengan water

truck

monitoring dan

pengukuran kadar

debu yang di terima

oleh operator WA,

pemeriksaan

kesehatan khusus

bersambung

sambungan

Page 81: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

terbatas

bagi operator unit

8.1.2

Gangguan

kesehatan

8.1.2.1

Penggunaan

APD masker

pada operator

DT dan WA

8.2 Material

lembek

8.2.1

amblas

8.2.1.1 Unit

WA

memadatkan

jalur dengan

menekan

nekan dengan

bucket

8.3 Kelelahan 8.3.1

Tabrakan,

senggolan,

terguling,

menabrak

tumpukan

batubara

8.3.1.1

Dumpingman

mengingatkan

melalui radio

dan terus

berkomunikasi

dengan unit

DT yang

masuk ke

stockpile

Paring Lahung

mengurangi

makanan yang

berlemak tinggi

yang dapat

mempercepat

timbulnya

kelelahan

8.4

Misscomunication

8.4.1

Tabrakan,

senggolan

8.4.1.1

Penggunaan

chanel

hauling harus

selalu standby

Pemasangan rambu

tambahan

peringatan

penggunaan chanel

misalnya

"PASTIKAN

ANDA

MENGGUNAKAN

CHANEL

HAULING"

8.5 Tumpukan

tinggi

8.5.1

Longsor

8.5.1.1

Dumpingman

mengatur agar

kemiringan

tumpukan

sudutnya tidak

terlalu tegak

Mengurangi

tumpukan batubara

yang tinggi

bersambung

sambungan

Page 82: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

8.6 penerangan

yang kurang

(malam hari)

8.6.1

senggolan

dan

tabrakan

8.6.1.1 adanya

penerangan

buatan dari

megalamp

stockpile

Penambahan

penerangan buatan

Sumber : Data Sekunder

9) Dumping di Port Paring Lahung

Tabel 21. Pengendalian Risiko Unit Dumping Port Paring Lahung

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang

sudah ada saat

ini

Usulan

Pengendalian

9.1 Vessel

lupa

diturunkan

9.1.1 Rebah 9.1.1.1

Komunikasi

dengan

dumpingman

mengingatkan

bahwa vessel

belum

diturunkan

Penambahan

pengawas di sekitar

area dumping

9.2 Vessel

tidak bisa

turun

9.2.1 Rebah 9.2.1.1

Komunikasi

dengan

dumpingman,

unit parkir di

area aman dan

dilakukan

maintenance

unit

(breakdown)

Perawatan berkala

dan pengecekan

kondisi unit setiap

pergantian shift

9.3 Tailgate

tidak bisa

membuka

9.3.1

Rebah,

terguling

9.3.1.1

Dumpingman

mengkomunikas

ikan ke operator

untuk berhenti

dumping sampai

ada bantuan

datang

inspeksi unit secara

berkala, pemberian

training behaviour

dan pembuatan

ceklist kondisi unit

pada saat

pergantian shift

Sumber : Data Sekunder

sambungan

Page 83: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

10) Parkir unit DT pada saat pergantian shift

Tabel 22. Pengendalian Risiko Unit Parkir Pada Saat Pergantian

Shift

Bahaya Kondisi

yang tidak

diinginkan

Kontrol yang

sudah ada saat

ini

Usulan

Pengendalian

10.1 Hujan

(area parkir

PT SAM km

32)

10.1.1

Longsor

10.1.1.1 adanya

rambu area

rawan longsor

Pengawasan

terhadap

kemiringan tanah

agar tidak mudah

longsor

10.2 Area

parkir tepat

dekat dengan

tanjakan

10.2.1

Tabrakan

10.2.1.1 Adanya

rambu

pengurangan

kecepatan

Penambahan rambu

keluar masuk

kendaraan ketika

akhir shift

10.3 Menaiki

dan menuruni

unit

10.3.1

Terpeleset ,

terjatuh

10.3.1.1

Penggunaan tiga

titik tumpu

ketika menaiki

unit dan

menuruni unit

Sosialisasi

mengenai

pentingnya

penggunaan APD

ketika keluar dari

unit

Sumber : Data Sekunder

e. Konsultasi dan Komunikasi

Setelah diketahui penilaian risiko dan tindakan pengendaliannya maka

selanjutnya dilakukan komunikasi hasil HIRA tersebut. Sebelum

supervisor masing-masing departemen mengkomunikasikannya,

terlebih dahulu dilakukan penyusunan daftar aspek penting yang

mendapat persetujuan dari masing-masing Head Departemen dan

Safety and Health Departement sesuai instruksi ”Penyusunan Aspek

Penting dan Tindakan Perbaikannya” (002-SHD-302). Kemudian

Page 84: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Head Departemen dan Safety memeriksa register tindakan perbaikan

yang sudah dibuat. Hasil penilaian dan pengendalian risiko harus

dikomunikasikan pada semua pihak terkait baik internal maupun

eksternal perusahaan. Akan tetapi dalam pelaksanaannya belum

terlaksana dengan baik karena hasil manjemen risiko belum

dikomunikasikan secara menyeluruh ke semua pihak.

f. Pemantauan dan Tinjauan Ulang

Untuk pembaruan dokumen HIRA dilakuan minimal setiap satu

tahun sesuai dengan prosedur Identifikasi Aspek dan Dampak LK3

(002-SHD-201). Penilaian residu dilakukan setelah adanya tindakan

pengendalian lanjutan. Hasil analisa bahaya dilaporkan melalui

melalui hazard report, inspeksi, dan patroli yang selanjutnya

digunakan sebagai bahan untuk melakukan tinjauan ulang terhadap

hasil HIRA yang telah disusun.

B. Pembahasan

1. Penentuan Konteks

Dalam penentuan konteks langkah pertama yang dilakukan ialah

menetapkan konteks penerapan manajemen risiko yang akan

dijalankan agar proses pengelolaan risiko pada kegiatan hauling tidak

salah arah dan tepat sasaran. PT Telen Orbit Prima juga telah

menyediakan prosedur-prosedur yang berkaitan dengan kegiatan

hauling yang meliputi Prosedur Identifikasi Aspek dan Dampak LK3

Page 85: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

(002-SHD-201), Prosedur Loading Batubara ke Dump Truck di ROM

dan Stockpile (078-CHD-303), Prosedur Jalan dan Lalu Lintas

Tambang (028-SHD-226),dan Prosedur Pengoperasian Kendaraan

(013-SHD-212). Dengan adanya prosedur-prosedur ini maka bisa

diketahui tentang standar prosedur hauling yang aman. Dengan

demikian pelaksanaan penentuan konteks sudah sesuai dengan

Prosedur Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan Keselamatan

dan Kesehatan Kerja (002-SHD-201) PT Telen Orbit Prima Kapuas

Kalimantan Tengah.

2. Identifikasi Bahaya

Proses identifikasi bahaya yang dilakukan dalam review HIRA

dilakukan oleh supervisor departemen terkait dan safety, serta kurang

melibatkan dan mengikutsertakan pekerja atau operator. Dalam proses

manajemen risiko untuk mengidentifikasi bahaya diarea kerja semua

pihak harus dilibatkan sesuai dengan porsinya masing-masing dan

lingkup kegiatannya. Misalnya untuk melakukan identifikasi bahaya

pada suatu area kerja perlu dimintakan saran dan masukan dari para

pekerja yang setiap saat terlibat atau mengetahui kondisi bahaya yang

dapat terjadi dalam kegiatannya. Sehingga penerapan identifikasi

bahaya belum sepenuhnya sesuai dengan Prosedur Identifikasi Aspek

dan Dampak Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (002-

SHD-201) PT Telen Orbit Prima Kapuas Kalimantan Tengah karena

dikhawatirkan masih ada bahaya yang belum teridentifikasi.

Page 86: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

3. Penilaian Risiko

Untuk menentukan penilaian risiko PT Telen Orbit Prima

mengaitkan dua aspek yaitu dampak (consequency) dan kemungkinan

(probability). Akan tetapi penilaian risiko hanya dilakukan oleh

supervisor departemen yang diketahui oleh kepala departemen dan

EHSMR. Untuk tenaga kerja atau operator yang terlibat langsung

belum sepenuhnya diikutkan karena sebagian besar operator belum

mengerti tentang penilaian risiko. Di dalam manajemen risiko semua

pihak harus dilibatkan sesuai dengan porsinya masing-masing dan

lingkup kegiatannya. Sehingga penerapan penilaian risiko belum

sepenuhnya sesuai dengan Prosedur Identifikasi Aspek dan Dampak

Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (002-SHD-201)

PT Telen Orbit Prima Kapuas Kalimantan Tengah.

4. Pengendalian Bahaya

Setelah risiko dianalisa dan dievaluasi, maka langkah selanjutnya

adalah melakukan pengendalian dan membuat register tindakan

perbaikan untuk risiko yang tidak dapat diterima atau aspek penting,

sedangkan untuk risiko yang dapat diterima hanya dilakukan

monitoring. Berdasarkan prosedur manjemen risiko hasil analisa dan

evaluasi risiko dapat ditentukan apakah suatu risiko dapat diterima

atau tidak. Jika risiko dapat diterima tentunya belum diperlukan

langkah pengendalian lebih lanjut, cukup dengan pemantauan dan

monitoring berkala dalam pelaksanaan operasi. Misalnya dalam hal ini

Page 87: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

bahaya jalan yang lembek yang ada di sepanjang jalur hauling,

tindakan pengendalian yang sudah dilakukan adalah dilakukan

penscruban dengan menggunakan unit grader yang kemudian

dipadatkan dengan unit compactor.

Hasil risiko menunjukan bahwa peringkat risiko dikategorikan

risiko sedang (medium) sehingga dapat diterima perusahaan. Karena

itu belum diperlukan tindakan pengendalian lebih lanjut, perusahaan

cukup melakukan pemantauan berkala di tempat kerja untuk

memastikan apakah ada efek yang tidak diinginkan. Sebaliknya jika

tingkat risiko termasuk tinggi (high) atau sangat tinggi (Ekstrim) maka

risiko ini tidak dapat diterima atau termasuk dalam kategori aspek

penting karena mengandung risiko tinggi terhadap keselamatan kerja.

Dengan demikian pelaksanaan pengendalian bahaya sudah sesuai

dengan Prosedur Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (002-SHD-201) PT Telen Orbit

Prima Kapuas Kalimantan Tengah. Berikut merupakan register

tindakan pengendalian bahaya yang termasuk dalam kategori aspek

penting :

Page 88: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

Tabel 23. Tindakan Pengendalian Aspek Penting

Ketidak

sesuaian

Hirarki

pengendalian

Pengendalian

Yang Sudah

Ada

Usulan Pengendalian

E S E

C

A P

Misscomunica

tion ketika

perjalanan

dari area

parkir DT

CPP menuju

area stockpile

CPP

V Penggunaan

chanel

hauling ketika

berada di area

parkir unit DT

Pemasangan rambu

tambahan peringatan

penggunaan chanel

misalnya "PASTIKAN

ANDA

MENGGUNAKAN

CHANEL HAULING"

V

sosialisasi dan training

penggunaan radio bagi

tenaga kerja baru

V

perawatan dan

maintenance radio

secara berkala

Misscomunica

tion ketika

masuk dan

keluar loading

point CPP

(after wash

dan clean)

V Penggunaan

chanel CPP 1

ketika

memasuki

area loading

point

Pemasangan rambu

tambahan peringatan

penggunaan chanel

misalnya "PASTIKAN

ANDA

MENGGUNAKAN

CHANEL CPP 1"

Misscomunica

tion ketika

DT mengantri

di CPP

menunggu

loading

V Penggunaan

chanel CPP 1

ketika antri di

area stockpile

menunggu

loading

Penambahan pengawas

untuk mengawasi

antrian DT, penyediaan

ruang antrian yang

memadai

Kelelahan

operator unit

WA

V Penyediaan

operator

cadangan pada

shift malam,

penerapan

fatique

manajemen

program fatique

manjaemen lebih

intensif

V

pemenuhan gizi kerja

yang seimbang

bersambung

Page 89: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

Ketidak

sesuaian

Hirarki

pengendalian

Pengendalian

Yang Sudah

Ada

Usulan Pengendalian

E S E

C

A P

Misscomunica

tion pada saat

loading

batubara ke

unit DT

V Penggunaan

chanel CPP 1

ketika

melakukan

loading di

CPP

penempatan satu orang

pengawas di area

stockpile, pemeriksaan

fungsi radio agar

komunikasi tetap lancar

Kebocoran

tangki BBM

ketika loading

batubara

V Pelaksanaan

P2H secara

rutin

memasukan insiden

kebakaran akibat

kebocoran tangki ke

dalam ERP

V Penyediaan

alat pemadam

api ringan

pada tiap unit

pelatihan dan training

penanggulangan

kebakaran kepada para

operator

V di seputaran

CPP terdapat

water tank

yang

dilengkapi

dengan water

canon

Inspeksi dan perawatan

water tank secara

berkala

Kelelahan

operator DT

V Disediakan

parking bay

sebagai

tempat

istirahat

kemudian

operator DT

melapor ke

atasannya

bahwa dia

mengalami

kelelahan

penambahan parking

bay di sepanjang jalur

hauling sehingga

mempermudah operator

untuk beristirahat ketika

mengalami kelelahan

bersambung

sambungan

Page 90: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Ketidak

sesuaian

Hirarki

pengendalian

Pengendalian

Yang Sudah

Ada

Usulan Pengendalian

E S E

C

A P

Misscomunica

tion di area

jalur hauling

V Penggunaan

chanel

hauling ketika

dalam

perjalanan

Pemasangan rambu

peringatan untuk

memastikan operator

menggunakan chanel

radio Hauling semisal

setiap 5 km di pasang 1

rambu peringatan

penggunaan chanel

radio hauling

Simpangan

jalur di

sepanjang

jalur hauling

V Penggunaan

sarana

komunikasi

dimaksimal

kan/ interaksi

antar unit

seperlunya

pemasangan cermin

cembung pada beberapa

persimpangan seperti di

persimpangan Johnlin,

Asmin, KM 17 dan KM

3

V Adanya

pemasangan

rambu STOP,

dan rambu

berikan jalan

jika akan

memasuki

jalur Hauling

TOP

pengadaan pos security

di persimpangan

Unit

beriringan

V Menjaga jarak

unit beriringan

yaitu 50 m

antar unit

untuk sarana

dan DT

patroli dan pengawasan

semisal meminta

bantuan security yang

ada di sepanjang jalur

hauling untuk selalu

mengingatkan agar

tetap menjaga jarak

antar unit saat

beriringan

V adanya rambu

peringatan

jarak

beriringan

bersambung

sambungan

Page 91: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Ketidak

sesuaian

Hirarki

pengendalian

Pengendalian

Yang Sudah

Ada

Usulan Pengendalian

E S E

C

A P

Jalan licin

karena hujan

V Operator

mengurangi

kecepatan di

area yang licin

Unit berhenti beroperasi

V Operator

menghentikan

aktivitasnya

dan

memparkir

unit di area

yang aman

melakukan

aktivitas lain

Menelepon /

menyalakan

api rokok

V Pemberlakuan

sanksi 9

lubang pada

kimper

(menelepon)

jika ingin menelepon

/menyalakan rokok

segera parkir unit di

area aman (misal

parking bay) dan

meminta ijin ke atasan,

pembuatan program

berhenti merokok bagi

tenaga kerja yang ingin

berhenti merokok

Overspeed V Penerapan

speedlimiter

pada beberapa

unit

pemasangan

speedlimiter pada

semua unit/

pemasangan alarm

speed

V Operasi

speedgun pada

area area

tertentu

sosialisasi dan

penyuluhan tentang

bahaya overspeed di

jalur hauling

V

pemasangan poster atau

sepanduk tentang

bahaya overspeed di

jalur hauling

bersambung

sambungan

Page 92: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Ketidak

sesuaian

Hirarki

pengendalian

Pengendalian

Yang Sudah

Ada

Usulan Pengendalian

E S E

C

A P

Tikungan

tajam

V Pemasangan

rambu

pengurangan

kecepatan dan

membunyi

kan klakson

unit

pemberian cermin

cembung di tikungan

tajam agar pengendara

bisa melihat kendaraan

yang berasal dari arah

sebaliknya

Kelelahan

operator

ketika

memasuki

stockpile

Paring

Lahung

V Dumpingman

mengingatkan

melalui radio

dan terus ber

komunikasi

dengan unit

DT yang

masuk ke

stockpile

Paring Lahung

mengurangi makanan

yang berlemak tinggi

yang dapat

mempercepat timbulnya

kelelahan

Tailgate unit

DT tidak bisa

membuka

V Dumpingman

mengkomunik

asikan ke

operator untuk

berhenti

dumping

sampai ada

bantuan

datang

inspeksi unit secara

berkala, training

behaviour dan

pembuatan ceklist

kondisi unit pada saat

pergantian shift

Sumber : Data Sekunder

Keterangan :

E : Elimination

S : Subtitution

EC : Enginering Control

A : Administration

P : PPE (Personal Protectif Equipment)

sambungan

Page 93: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

5. Konsultasi dan Komunikasi

Komunikasi hasil manajemen risiko belum sepenuhnya dilakukan

dengan baik. Komunikasi hasil manajemen risiko hanya dilakukan

pada saat induksi dan hanya sekilas saja. Berdasarkan prosedur

manajemen risiko hasil penilaian dan pengendalian risiko harus

dikomunikasikan pada semua pihak terkait baik internal maupun

eksternal organisasi. Data tersebut harus diperbaharui sesuai dengan

perkembangan pengendaliannya. Komunikasi yang ada dapat berupa

edaran, spanduk, poster, petunjuk praktis, buku pedoman atau panduan

kerja. Komunikasi harus mudah dipakai dan dipahami oleh semua

pihak sehingga perlu dirancang sesuai sasaran yang diinginkan. Untuk

pekerja dengan tingkatan pendidikan yang rendah aspek manajemen

risiko harus dikomunikasikan dengan bahasa yang praktis, sederhana

dan mudah dimengerti. Untuk tingkat yang lebih tinggi dan khusus

komunikasi manajemen risiko dapat dilakukan dalam bahasa dan ruang

lingkup yang lebih rinci. Dengan demikian mereka dapat memahami

apa risiko yang ada dalam kegiatan, tingkat risiko dan dampak yang

ditimbulkannya serta strategi untuk mengendalikannya. Berarti

pelaksanaan komunikasi dan konsultasi belum sepenuhnya sesuai

dengan Prosedur Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (002-SHD-201) PT Telen Orbit

Prima Kapuas Kalimantan Tengah.

Page 94: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

6. Pemantauan dan Tinjauan Ulang

PT Telen Orbit Prima selalu melakukan pemantauan dan tinjauan

ulang terhadap manajemen risiko yang sudah ada. Pembaharuan

dokumen HIRA akan dilakukan jika terjadi perubahan internal dan

atau eksternal perusahaan minimal satu tahun. Hasil analisa bahaya

yang dilaporkan melalui hazard report, inspeksi, patroli dan media

lainnya digunakan sebagai bahan untuk melakukan tinjauan ulang

terhadap hasil HIRA yang telah disusun. Dengan demikian tindakan

yang telah dilakukan sudah sesuai dengan Prosedur Identifikasi Aspek

dan Dampak Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja

(002-SHD-201) PT Telen Orbit Prima Kapuas Kalimantan Tengah.

Page 95: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan maka peneliti

dapat mengambil kesimpulan mengenai penerapan manajemen risiko hauling

di PT Telen Orbit Prima Kapuas Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut:

1. Proses Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko pada kegiatan hauling di

PT Telen Orbit Prima Kapuas Kalimantan Tengah meliputi penyusunan

HIRA (Hazard Identification and Risk Assesment) dimana dalam penilaian

risiko yang digunakan di PT Telen Orbit Prima adalah perkalian antara

keparahan (consequence) dan kekerapan (probability) sesuai dengan

Prosedur Identifikasi Aspek dan Dampak Lingkungan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (002-SHD-201).

2. Prosedur manajemen risiko yang ada di PT Telen Orbit Prima Kapuas

Kalimantan Tengah meliputi penentuan konteks (persiapan), identifikasi

bahaya, penilaian risiko (analisa risiko dan evaluasi risiko), pengendalian

bahaya, konsultasi dan komunikasi, pemantauan dan tinjauan ulang. Hal

ini sesuai dengan Undang Undang Republik Indonesia No. 1 Tahun 1970

Tentang Keselamatan Kerja, pasal 3 ayat 1 (a) mencegah dan mengurangi

kecelakaan dan Permenaker No.Per-05/MEN/1996 elemen 3.3 Identifikasi

Bahaya, Penilaian dan Pengendalian Risiko

Page 96: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

83

3. Penerapan manajemen risiko hauling di PT Telen Orbit Prima belum

sepenuhnya sesuai dengan Prosedur Identifikasi Aspek dan Dampak

Lingkungan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (002-SHD-201) yaitu:

a. Dalam proses manajemen risiko belum melibatkan semua pihak dalam

hal ini belum melibatkan pekerja yang terlibat langsung dalam

pekerjaan tersebut baik dalam identifikasi bahaya maupun penilaian

risiko

b. Hasil manajemen risiko belum sepenuhnya dikomunikasikan ke semua

pihak

B. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah di sampaikan, maka peneliti dapat

menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Dalam proses identifikasi bahaya dan penilaian risiko serta

pengendaliannya melibatkan semua pihak terkait, terutama pekerja

yang terlibat langsung dalam kegiatan hauling.

2. Hasil identifikasi bahaya dan penilaian risiko dikomunikasikan kepada

semua pihak baik berupa edaran, petunjuk praktis, dan media

komunikasi lainnya seperti pemberian papan informasi bahaya dan

jumlah kecelakaan di jalur hauling per 10 KM agar tenaga kerja yang

menggunakan jalur tersebut mengetahui informasi kondisi hauling dan

selalu waspada.

Page 97: IMPLEMENTASI AUDIT INTERNAL K3 SEBAGAI UPAYA …... · Putu Suriyasa, dr., MS., PKK., Sp.Ok ... kegaduhan dan keceriaan di ruang kuliah. ... Resume hasil penelitian Lampiran 8.

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

84

3. Sebaiknya dilakukan pemberian informasi dan komunikasi K3 di

sepanjang jalur hauling dengan cara pembuatan baliho, spanduk dan

poster K3 dispanjang jalur hauling sesuai dengan Peraturan Menteri

Tenaga Kerja No. 5/MEN/1996 lampiran 3.2.1 Komunikasi K3.

4. Sebaiknya dilakukan sosialisasi matrik risiko yang ada di PT Telen

Orbit Prima kepada seluruh tenaga kerja misalnya dengan

memasukannya ke dalam materi safety talk setiap minggu.

5. Dilakukan monitoring Behaviour Based Safety (BBS) kepada tenaga

kerja dengan cara pemberian motivasi kepada tenaga kerja misalnya

dengan memberikan reward kepada tenaga kerja yang peduli terhadap

K3 di jalur hauling.

6. Memberikan pengertian yang jelas mengenai identifikasi bahaya dan

penilaian risiko dengan cara melakukan pelatihan kepada para tenaga

kerja yang terlibat dalam proses hauling sesuai dengan Keputusan

Menteri Pertambangan dan Energi Nomor 555.K/26/M.PE/1995

tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum pasal

28 (pendidikan dan pelatihan).