IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

10
Halaman 85 IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA PRODUK TABUNGAN iB TAHAROH DI BANK DKI CABANG PEMBANTU SYARIAH CIBUBUR Heri Sukmawati 1 , Hasbi Ashiddieqy 2 12 Fakultas Ilmu Administrasi, Institut Ilmu Sosial Dan Manajemen STIAMI Jakarta [email protected] ABSTRACT The Implementation Process of Akad Mudharabah Muthlaqah on Product Saving iB Taharoh at Bank DKI Branch Office Syariah Cibubur is by applying mechanism such as opening savings acount, payment of initial deposit, and settlement Hajj Operation Cost, collection and management of savings fund with reference to the provisions set by the company as authority granted in return for the revenue sharing. In the process, Saving iB Taharoh products have been in compliance with the fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000 about Akad Mudharabah on saving. There are have obstacles that some customers are incomplete to requirements document, Customers Service employees don’t know about Fatwa and Syariah, the bank difficult to determine the fall of collecting fund, and some customers difficult to understand the profit sharing. But there is a solution to overcome these obstacles. Keyword: Implementation, savings, mudharabah muthlaqah. ABSTRAK Proses Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah pada Produk Tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur adalah dengan penerapan mekanisme seperti pembukaan rekening tabungan, pembayaran setoran awal, dan pelunasan BPIH (Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji), pengumpulan dan pengelolaan dana tabungan dengan mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang diterapkan oleh perusahaan sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan dengan imbalan berupa bagi hasil. Dalam proses tersebut, produk Tabungan iB Taharoh telah sesuai fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Akad Mudharabah pada Tabungan. Ada kendala yang ditemukan penulis yaitu beberapa nasabah kurang lengkap dalam dokumen persyaratan, Customer Service belum mengetahui Fatwa dan Syari’ah, bank sulit menetukan jatuh tempo pengumpulan dana, dan beberapa nasabah sulit memahami bagi hasil. Namun ada solusi untuk mengatasi kendala tersebut. Kata kunci: Implementasi, tabungan, mudharabah muthlaqah Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Transcript of IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Page 1: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 85

IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH

PADA PRODUK TABUNGAN iB TAHAROH

DI BANK DKI CABANG PEMBANTU SYARIAH CIBUBUR

Heri Sukmawati1, Hasbi Ashiddieqy

2

12Fakultas Ilmu Administrasi, Institut Ilmu Sosial Dan Manajemen STIAMI Jakarta

[email protected]

ABSTRACT

The Implementation Process of Akad Mudharabah Muthlaqah on Product Saving iB

Taharoh at Bank DKI Branch Office Syariah Cibubur is by applying mechanism such as

opening savings acount, payment of initial deposit, and settlement Hajj Operation Cost,

collection and management of savings fund with reference to the provisions set by the

company as authority granted in return for the revenue sharing. In the process, Saving iB

Taharoh products have been in compliance with the fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000

about

Akad Mudharabah on saving. There are have obstacles that some customers are

incomplete to requirements document, Customers Service employees don’t know about

Fatwa and Syariah, the bank difficult to determine the fall of collecting fund, and some

customers difficult to understand the profit sharing. But there is a solution to overcome

these obstacles.

Keyword: Implementation, savings, mudharabah muthlaqah.

ABSTRAK

Proses Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah pada Produk Tabungan iB Taharoh di

Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur adalah dengan penerapan mekanisme seperti

pembukaan rekening tabungan, pembayaran setoran awal, dan pelunasan BPIH (Biaya

Penyelenggaraan Ibadah Haji), pengumpulan dan pengelolaan dana tabungan dengan

mengacu kepada ketentuan-ketentuan yang diterapkan oleh perusahaan sesuai kuasa atau

wewenang yang diberikan dengan imbalan berupa bagi hasil. Dalam proses tersebut,

produk Tabungan iB Taharoh telah sesuai fatwa No. 02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Akad

Mudharabah pada Tabungan. Ada kendala yang ditemukan penulis yaitu beberapa

nasabah kurang lengkap dalam dokumen persyaratan, Customer Service belum mengetahui

Fatwa dan Syari’ah, bank sulit menetukan jatuh tempo pengumpulan dana, dan beberapa

nasabah sulit memahami bagi hasil. Namun ada solusi untuk mengatasi kendala tersebut.

Kata kunci: Implementasi, tabungan, mudharabah muthlaqah

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 2: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 86

LATAR BELAKANG

Ibadah haji merupakan ibadah yang wajib di

lakukan bagi umat Islam yang mampu baik secara

ekonomi, fisik, psikologis dan lain sebagainya yang

berdasarkan pada rukun Islam yang ke lima. Oleh

sebab itu tidak semua masyarakat dapat pergi untuk

menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci. Masyarakat

dengan penghasilan yang terbatas dan memiliki

banyak kebutuhan lain yang harus dipenuhi,

berusaha keras mengumpulkan uang untuk biaya

melakukan ibadah haji. Namun, ada cara yang lebih

mudah untuk menyiasati pembayaran biaya haji

tersebut dengan membuka rekening tabungan haji.

Dengan tabungan haji, kini masyarakat dapat dengan

mudah mempersiapkan dana untuk pergi haji

meskipun dengan penghasilan yang dapat dibilang

terbatas.

Tabungan haji merupakan jenis tabungan

yang diperuntukan bagi masyarakat muslim yang

ingin mempersiapkan dana agar dapat mencukupi

biaya perjalanan ke Tanah Suci. Penyedia produk

tabungan haji yang sesuai dengan Peraturan Menteri

Agama Nomor 30 Tahun 2013 tentang Bank

Penerima Setoran Biaya Penyelenggaraan Ibadah

Haji adalah Bank Syariah. Bank Syariah adalah bank

yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan

prinsip syariah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan

hukum Islam antara bank dan pihak lain untuk

penyimpanan dana dan atau pembiayaan kegiatan

usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai

dengan syariah.

Salah satu perbankan syariah di Indonesia

yang menyediakan produk tabungan haji adalah

Bank DKI Syariah. Bank DKI Syariah merupakan

salah satu Unit Usaha Syariah (UUS) yang dimiliki

oleh PT. Bank DKI. Dalam Bank DKI Syariah

produk tabungan haji lebih dikenal dengan nama

Tabungan iB Taharoh. Tabungan iB Taharoh adalah

simpanan khusus untuk haji dan umrah dengan

prinsip Mudharabah (bagi hasil) dan atau Wadi’ah

(titipan) sesuai dengan kemampuan dan jangka

waktu pemberangkatan yang terencana. Dalam

tabungan iB Taharoh dengan akad mudharabah memiliki dua jenis klausa atau ketentuan antara lain

yaitu yang pertama mudharabah terencana dimana

nasabah dapat melakukan setoran tabungan nya

setiap bulan sesuai dengan waktu pemberangkatan

yang telah direncanakan, dan yang kedua yaitu

mudharabah bebas dimana nasabah dapat bebas

menyetorkan tabungan mereka tidak harus setiap

bulan dan sesuai dengan kemampuan mereka. Selain

itu tabungan iB Taharoh ini nasabah tidak dikenakan

biaya administrasi dan dapat melakukan penarikan

dana tabungan mereka sebelum jatuh tempo

perencanaan haji dengan syarat dan ketentuan

tertentu dari Bank DKI Cabang Pembantu Syariah

Cibubur dan hanya dapat dilakukan dengan satu kali

penarikan selama nasabah menabung.

Tabungan iB Taharoh disamping memiliki

kelebihan, terdapat kendala dalam implementasi

pada Tabungn iB Taharoh ini berupa dalam

mekanismenya terdapat kendala dimana beberapa

nasabah kurang dalam melengkapi dokumen

persyaratan untuk pembukaan rekening tabungan iB

Taharoh dan dokumen-dokumen pendaftaran haji,

beberapa pegawai belum mengetahui mengenai

fatwa-fatwa serta ketentuan syariah dalam tabungan

iB Taharoh, pada saat pengumpulan dana dan

pengelolaan dana tabungan iB Taharoh ini Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur mengalami

kesulitan menentukan jatuh tempo dana tersebut, dan

ada beberapa nasabah yang sulit memahami

mengenai bagi hasil yang mereka terima. Namun

dalam kendala-kendala tersebut Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur telah mendapatkan solusi

untuk mengatasinya.

Melalui tabungan iB Taharoh ini, umat Islam

berharap agar dapat lebih cepat untuk

menyempurnakan rukun Islam yang ke lima. Mereka

berharap agar dana mereka dapat segera bertambah

dengan cepat melalui akad mudharabah muthlaqah.

Akan tetapi mereka melupakan kalau dalam akad

mudharabah muthlaqah ini adalah akad bisnis yang

memiliki tiga kemungkinan yaitu untung, impas, dan

rugi. Mereka tidak berfikir kalau tabungan mereka

justru memiliki resiko kerugian dalam akad

mudharabah muthlaqah. Akan tetapi dari pihak Bank

DKI Syariah telah mengantisipasi untuk melindungi

dana nasabah. Walaupun mereka menggunakan akad

mudharabah muthlaqah. Sistem bagi hasil yang

digunakan adalah sistem Revenue Sharing, yaitu

sistem bagi hasil yang dihitung dari total pendapatan

pengelolaan dana tanpa dikurangi dengan biaya

pengelolaan dana sehingga biaya-biaya yang timbul

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 3: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 87

tidak terpengaruh. Sehingga nasabah akan tetap

mendapatkan bagi hasil.

Tabungan iB Taharoh ini kemungkinan besar

diprediksi tidak akan mati selama masih ada umat

Islam di Indonesia. Karena setiap umat Islam

diwajibkan untuk menunaikan ibadah haji.

Disamping itu tabungan ini tidak membebani

nasabahnya dengan biaya administrasi sehingga

tabungan nasabah tidak akan berkurang, namun

tabungan nasabah akan terus berkembang dengan

adanya bagi hasil yang diberikan oleh pihak bank

kepada nasabah mereka. Dengan adanya keunggulan

tersebut membuat potensi tabungan iB Taharoh ini

sangat besar. Dengan adanya tabungan iB Taharoh

dalam akad mudharabah muthlaqah diharapkan dapat

memberika solusi bagi masyarakat muslim yang

kurang mampu mengenai urusan dana dan memiliki

niat serta motivasi untuk menunaikan ibadah haji.

Selain untuk mempersiapkan dana pergi haji,

tabungan iB Taharoh dengan akad mudharabah

muthlaqah ini maka nasabah dapat menginvestasikan

dana mereka juga.

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana implementasi akad mudharabah

muthlaqah pada produk tabungan iB Taharoh di

Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur?

2. Apakah terdapat kendala-kendala dalam

implementasi akad mudharabah muthlaqah pada

produk tabungan iB Taharoh di Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur?

3. Apakah solusi yang dilakukan Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur dalam

mengatasi kendala tersebut?

TUJUAN PENELITIAN

1. Untuk mengetahui bagaimana implementasi

akad mudharabah muthlaqah produk tabungan

iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu

Syariah Cibubur.

2. Untuk mengetahui kendala apa saja dalam

implementasi akad mudharabah muthlaqah produk tabungan iB Taharoh di Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur.

3. Untuk mengetahui solusi yang dilakukan Bank

DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur dalam

mengatasi kendala tersebut.

KERANGKA PEMIKIRAN TEORITIS

Pengertian Bank

Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang

Perbankan (pasal 1 ayat 2), menyebutkan

bahwa bank adalah sebuah badan usaha yang

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk

simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat

dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lain

dengan tujuan untuk meningkatkan taraf hidup orang

banyak.

Menurut Kasmir (2001) dalam Sofyan

(2016:132), Bank umum adalah bank yang

melaksanakan kegiatan-kegiatan konvensional

maupun secara syariah dalam kegiatannya

memberikan jasa keuangan dalam lalu lintas

pembayaran. Penilaian kinerja bank melalui

penilaian kuantitatif atau kualitatif. Penilaian

Kuantitatif adalah penilaian terhadap posisi,

pengembangan, dan proyeksi rasio keuangan Bank.

Sedangkan penilaian kualitatif adalah penilaian

terhadap faktor-faktor yang mendukung hasil

penilaian kuantitatif, manajemen risiko, dan

kepatuhan Bank (Sofyan M. , 2019).

Pengertian Administrasi

Administrasi adalah sebuah bangunan

hubungan yang tertata secara sistematis yang

membentuk sebuah jaringan yang saling bekerjasama

satu sama lainnya untuk mendukung terwujudnya

suatu mekanisme kerja yang tersusun dan mencapai

tujuan yang diharapkan (Fahmi, 2015). Administrasi

adalah suatu bentuk kegiatan yang berkaitan dengan

pengaturan kebijaksanaan untuk mencapai tujuan.

Pengertian Implementasi

Menurut Merilee S. Grindle dalam (Winarno,

2012:149), implementasi adalah membentuk suatu

kaitan (linkage) yang memudahkan tujuan-tujuan

kebijakan biasa direalisasikan sebagai dampak dari

suatu kegiatan pemerintah dimana sarana-sarana

tertentu telah dirancang dan dijadikan dengan

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 4: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 88

harapan sampai pada tujuan yang diinginkan.

Implementasi adalah suatu tindakan atau

pelaksanaan dari suatu rencana yang sudah disusun

secara matang dan terperinci.

Pengertian Akad

Secara bahasa kata akad berasal dari bahasa

Arab al-aqd yang berarti perikatan, perjanjian, dan

permufakatan (al-ittifaq). Secara istilah fiqh, akad

didefinisikan dengan pertalian ijab (pernyataan

melakukan ikatan) dan kabul (pernyataan

penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariat

yang berpengaruh kepada objek perikatan (Ghazaly,

Ihsan, & Shidiq, 2010).

Pengertian Akad Mudharabah

Mudharabah adalah akad kerja sama usaha

antara dua pihak di mana pihak pertama (shahibul

maal) menyediakan seluruh (100%) modal,

sedangkan pihak lainnya menjadi pengelola.

Keuntungan usaha secara mudharabah dibagi

menurut kesepakatan yang dituangkan dalam

kontrak, sedangkan apabila rugi ditanggung oleh

pemilik modal selama kerugian itu bukan akibat

kelalaian si pengelola. Seandainya kerugian itu

diakibatkan karena kecurangan atau kelalaian si

pengelola, si pengelola harus bertanggung jawab atas

kerugian tersebut (Antonio, 2017).

Gambar 1. Skema Akad Mudharabah

Sumber: (Antonio, 2017, hal. 96)

Pengertian Produk

Sebuah produk adalah apapun yang dapat

ditawarkan pada pasar untuk memuaskan keinginan

atau kebutuhan mereka. Produk yang dipasarkan

termasuk barang fisik, barang jasa, pengalaman,

even, orang, tempat, property, organisasi, informasi,

dan ide atau gagasan (Widiyono & Pakkanna, 2013,

hal. 137). Produk adalah sesuatu yang dapat

ditawarkan ke pasar untuk memenuhi keinginan dan

kebutuhan masyarakat.

Pengertian Tabungan

Tabungan merupakan simpanan yang

penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat

tertentu yang disepakati tetapi tidak dapat ditarik

dengan cek/ bilyet giro dan atau alat lainnya yang

dipersamakan dengan itu (Undang-Undang Negara

Republik Indonesia, 1998).” Sedangkan menurut

Muhammad (2014:35), tabungan adalah simpanan

yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut

syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat

ditarik dengan cek/bilyet giro dan/atau alat lainnya

yang dipersembahkan dengan itu.

Tabungan iB Taharoh

Berdasarkan Undang-Undang nomor 21

tahun 2008 tentang Perbankan Syariah, tabungan

adalah simpanan berdasarkan akad wadi‟ah atau

investasi dana berdasarkan mudharabah atau akad

lain yang bertentangan dengan prinsip syariah dan

ketentuan penarikannya dapat dilakukan menurut

syarat dan ketentuan tertentu yang disepakati, tetapi

tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan/atau

alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. Dalam

fatwa Dewan Syariah Nasional No. 02/DSN-

MUI/IV/2000, tabungan ada dua jenis, yaitu:

pertama, tabungan yang tidak dibenarkan secara

prinsip syariah yang berupa tabungan dengan

berdasarkan perhitungan bunga. Dan tabungan yang

dibenarkan, yaitu tabungan yang berdasarkan prinsip

mudharabah dan wadi‟ah.

Pengertian Haji

Haji secara bahasa berarti mengunjungi,

ziarah, atau menuju ke suatu tempat tertentu. Secara

istilah syar‟i, haji adalah mengunjungi Ka’bah di

Mekkah pada waktu tertentu untuk mengerjakan

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 5: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 89

amalan-amalan ibadah tertentu pula (Jazuli, 2014,

hal. 53).

Pengertian Umrah

Umrah secara bahasa berarti berziarah atau

mengunjungi tempat tertentu. Umrah dalam

pengertian syar‟i adalah mengunjungi Baitullah di

Mekkah al-Mukarramah untuk mengerjakan thawaf

sa‟I antara Shafa dan Marwa, kemudian bercukur

atau tahallul (Jazuli, 2014, hal. 53).

Gambar 2. Kerangka Pengamatan

METODE PENELITIAN

Dasar yang digunakan penulis dalam menulis

laporan tugas akhir ini adalah dengan menggunakan

pendekatan pengamatan Kualitatif yang diperoleh

dari laporan. Serta pengetahuan teoristis yang

diperoleh dari materi perkuliahan dan sumber buku

lainnya. Pada

pengumpulan data laporan tugas akhir ini, penulis

menggunakan dua teknik pengumpulan data yaitu

(Pandoyo & Sofyan, 2018):

1. Observasi

Melakukan pengamatan langsung ke lapangan

untuk mengetahui secara jelas bagaimana

kegiatan yang berlangsung sebenarnya dan

mencatat segala sesuatu yang berhubungan

dengan implementasi akad mudharabah

muthlaqah pada tabungan iB Taharoh.

2. Wawancara (Interview)

Wawancara yang dilakukan penulis yaitu

dengan cara memberikan beberapa pertanyaan

langsung kepada Ibu Ermy Puspitasari di

bagian Customer Service Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur. Tipe pertanyaan

yang diajukan yaitu tentang implementasi akad

mudharabah muthlaqah pada Tabungan iB

Taharoh yang diterapkan di PT. Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah

pada Produk Tabungan iB Taharoh

Tabungan iB Taharoh adalah simpanan

khusus untuk haji dan umrah dengan prinsip

mudharabah sesuai dengan kemampuan dan jangka

waktu pemberangkatan yang terencana. Dalam

Tabungan iB Taharoh memiliki 2 klausula akad yaitu

Mudharabah Terencana dan Mudharabah Bebas.

Perbedaan dari Tabungan iB Taharoh dengan akad

Mudharabah Terencana dan Mudharabah Bebas

yaitu, terletak pada penyetoran uang tabungan

nasabah. Untuk Tabungan iB Taharoh dengan akad

Mudharabah Terencana nasabah menyetorkan uang

tabungan mereka tiap bulannya dengan nominal

tertentu kepada bank, namun untuk Tabungan iB

Taharoh dengan akad Mudharabah bebas nasabah

tidak diharuskan menyetorkan uang tabungannya

tiap bulannya dan nasabah bebas untuk menyetorkan

uang mereka kapanpun.

Untuk pembukaan rekening Tabungan iB

Taharoh nasabah harus melengkapi persyaratan yaitu

menyerahkan fotocopy identitas diri yang masih

berlaku seperti KTP/SIM/Paspor, setoran awal Rp.

100.000 dengan saldo mengendap Rp. 100.000,

untuk Taharoh Terencana setoran selanjutnya sesuai

dengan rencana waktu pemberangkatan dan nasabah

tidak dikenakan biaya administrasi sehingga

meskipun nasabah sudah selesai menunaikan ibadah

haji, tabungan ini tidak harus ditutup karena dapat digunakan untuk umrah atau ibadah haji berikutnya,

dan meskipun tabungan ini tidak ditutup dan tidak

ada tabungan yang masuk maka saldo di Tabungan

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 6: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 90

iB Taharoh tidak akan berkurang akan tetapi akan

bertambah dengan bagi hasil tiap bulannya.

Fasilitas yang didapat oleh nasabah yang

membuka Tabungan iB Taharoh yaitu nasabah dapat

merencanakan ibadah haji dan umroh, nasabah akan

mendapatkan fasilitas SISKOHAT online sesuai

dengan wilayah domisili, mendapatkan bagi hasil,

mendapatkan souvenir menarik, mendapatkan

kesempatan hadiah umroh senilai Rp. 15.000.000,-

untuk para nasabah yang beruntung, dan nasababah

juga mendapatkan program santunan duka sampai

dengan Rp. 10.000.000,-.

Kelebihan dari Tabungan iB Taharoh ini

adalah untuk tabungan haji biasanya dana tabungan

tidak bisa di cairkan oleh nasabah dan hanya

digunakan untuk keperluan haji, namun di Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur untuk tabungan

haji dapat di cairkan dengan syarat dan ketentuan

yang berlaku. Dana nasabah dapat dicairkan jika

kondisi yang sangat mendesak dengan syarat

nasabah harus menyatakan dengan surat keterangan

penarikan di Customer Service, surat pernyataan

diatas materai dan tidak bisa dilakukan terlalu sering

hanya sekali dalam sepanjang nasabah menabung.

1. Mekanisme Tabungan iB Taharoh

Mekanisme Tabungan iB Taharoh

dengan akad mudharabah bebas maupun

mudharabah terencana, dalam mekanismenya

sama saja yaitu diawali dengan membuka

rekening Tabungan iB Taharoh, kemudian

berlanjut dengan setoran tunai maupun non

tunai hingga Tabungan iB Taharoh telah

mencapai jumlah sesuai ketentuan Kementrian

Agama RI (sebesar Rp. 25.100.000,-) untuk

pendaftaran haji. Setelah saldo pada buku

tabungan nasabah telah mencukupi, Calon

Jemaah Haji mendatangi Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur dengan melengkapi

persyaratan haji sehingga Calon Jemaah Haji

mendapatkan nomor porsi dan menerima cetak

bukti setoran awal BPIH. Kemudian Calon

Jemaah Haji segera mendaftarkan diri ke

Kemenag. Namun jika didapat nasabah

meninggal dunia atau mengundurkan diri dapat

dilakukan pembatalan haji beserta

pengembalian setoran awal hingga

pelunasanya. Berikut ini adalah mekanisme

pendaftaran haji Calon Jemaah Haji ke

Kementrian Agama (Kemenag) pada saat

setoran awal dan saat pelunasan.

a. Pembayaran Setoran Awal Haji

Setelah nasabah atau calon jemaah haji

membuka rekening Tabungan iB Taharoh

di Bank DKI Cabang Pembantu Syariah

Cibubur dan jumlah saldo tabungan

nasabah sudah mencapai Rp. 25.000.000,-

pihak Bank DKI Cabang Pembantu

Syariah Cibubur akan memberi tahu

nasabah atau Calon Jemaah Haji untuk

melakukan setoran awal guna

mendapatkan porsi haji. Dengan

menyertakan persyaratan fotocopy Kartu

Keluarga, fotocopy Surat Nikah, fotocopy

Kartu Tanda Penduduk (KTP), foto 80%

muka dengan syarat perempuan tidak

boleh memakai jilbab putih, laki-laki tidak

boleh memakai pakaian dinas dengan latar

belakang putih. Setelah semua persyaratan

sudah terpenuhi, Customer Service akan

mengecek data nasabahnya dan

menyamakan datanya. Setelah data

dinyatakan sudah valid maka Customer

Service akan mengeluarkan surat wakalah

dan surat SPCH (Surat Pendaftaran Calon

Jemaah Haji) dari situ setelah mengisi

seluruhnya bank akan validasi di bagian

Teller dan Teller akan mengeluarkan struk

nomor porsi haji nasabah. Nasabah berhak

membawa lembar porsi tersebut ke

Kementrian Agama sesuai dengan wilayah

domisili KTP setempat untuk proses lebih

lanjut.

b. Pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah

Haji (BPIH)

Pelunasan biaya haji dilakukan di tahun

keberangkatan setelah ada pengumuman

tentang besaran biaya haji oleh Presiden

dan pengumuman daftar nama Calon

Jemaah Haji yang berhak melunasi BPIH

pada tahun keberangkatan tersebut. Untuk

Calon Jemaah Haji yang sudah

mendapatkan porsi haji dan terdaftar

dalam masa tunggu yang ditunjuk oleh

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 7: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 91

Kementrian Agama RI, Calon Jemaah Haji

akan mendapatkan surat pelunasan dari

Kementrian Agama RI untuk melunasi

sisa kekurangan dari harga haji tahun itu.

Karena biasanya harga haji akan naik

setiap tahunnya. Besar jumlah setoran

pelunasan adalah ketentuan dari

Kementrian Agama dan dilakukan dengan

cara pemindahbukuan atau tidak boleh

dilakukan pembayaran secara tunai. Calon

Jemaah Haji melakukan tes kesehatan di

Puskesmas setempat, kemudian

menyerahkan bukti setoran awal, serta foto

ukuran 3x4 sebanyak 18 lembar dan foto

4x6 sebanyak 4 lembar ke Kantor

Departemen Agama Kabupaten/ Kota

domisli. Setelah semua berkas terkumpul,

Calon Jemaah Haji menunggu Surat

Pemanggilan Masuk Asrama (SPMA).

2. Tabungan iB Taharoh (Pelaksanaan Sesuai

Fatwa Dewan Nasional MUI No. 02/DSN-

MUI/IV/2000)

Dalam produk Tabungan iB Taharoh

yang di tawarkan oleh Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur menggunakan akad

mudharabah muthlaqah sebagai prinsip dalam

melaksanakan operasionalnya. Oleh karena itu,

dalam Fatwa Dewan Nasional MUI No.

02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan,

DSN hanya memperbolehkan dua jenis

tabungan yaitu tabungan yang berdasarkan

prinsip mudharabah dan wadi’ah. Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur telah

melaksanakan ketentuan umum produk

Tabungan iB Taharoh sesuai yang telah

difatwakan Dewan Syariah Nasional MUI No.

02/DSN-MUI/IV/2000 tentang Tabungan,

yaitu tabungan dengan jenis tabungan

mudharabah adalah sebagai berikut:

a. Dalam transaksi ini nasabah bertindak

sebagai shahibul mal atau pemilik dana,

dan bank bertindak sebagai mudharib atau

pengelola dana.

b. Dalam kapasitasnya sebagai mudharib,

bank dapat melakukan berbagai macam

usaha yang tidak bertentangan dengan

prinsip syari’ah dan mengembangkannya,

termasuk di dalam mudharabah dengan

pihak lain.

c. Modal harus dinyatakan dengan

jumlahnya, dalam bentuk tunai dan bukan

piutang.

d. Pembagian keuntungan harus dinyatakan

dalam bentuk nisbah dan dituangkan

dalam akad pembukaan rekening.

e. Bank sebagai mudharib menutup biaya

operasional tabungan dengan

menggunakan nisbah keuntungan yang

menjadi haknya.

f. Bank tidak diperkenankan mengurangi

nisbah keuntungan nasabah tanpa

persetujuan yang bersangkutan.

Berdasarkan hasil wawancara yang

dilakukan penulis di Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur diperoleh data yang

berkaitan dengan produk Tabungan iB Taharoh

dan penerapan akad mudharabah sebagai

prinsip operasionalnya. Dari data yang

diperoleh tersebut bahwa adanya produk

Tabungan iB Taharoh yang ditawarkan oleh

Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur

sangat bermanfaat bagi pihak nasabah atau

Calon Jemaah Haji dan pihak bank, karena di

Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur

ini semua produk tabungan ditawarkan sesuai

akad yang telah disepakati. Dan juga tidak

bertentangan dengan prinsip syariah Islam

karena prinsip yang diterapkan didalam produk

ini sesuai dengan prinsip syariah Islam yang

penerapannya menggunakan prinsip bagi hasil

yang dihasilkan dari produk yang halal. Bank

DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur

bertindak sebagai pelaksana usaha (mudharib),

oleh karena itu Bank DKI Cabang Pembantu

Syariah Cibubur berkewajiban untuk

mengelola dana tersebut dengan berbagai

usaha oleh pihak bank melalui pembiayaan

atau lainnya kepada nasabah yang

membutuhkan agar memperoleh keuntungan

sehingga keuntungan yang didapat oleh

mudharib atau pihak Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur dapat dibagi

hasilkan sesuai dengan nisbah yang telah

disepakati di awal perjanjian akad, dan

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 8: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 92

nasabah bank bertindak sebagai pemilik dana

(shahibul maal), oleh karena itu shahibul maal

atau nasabah memberikan kebebasan pada

pihak Bank DKI Cabang Pembantu Syariah

Cibubur dalam mengelola dana yang

disetorkan ke Bank DKI Cabang Pembantu

Syariah Cibubur tersebut.

3. Pengumpulan dan Pengelolaan Dana Tabungan

iB Taharoh

Dalam pengumpulan dana Tabungan iB

Taharoh dengan akad Mudharabah Terencana

maupun Mudharabah Bebas bank tidak dapat

memastikan kapan jatuh tempo untuk

pengumpulan dan pengelolaan dana tersebut,

karena dalam Tabungan iB Taharoh ini

nasabah bebas kapan saja menyetorkan uang

mereka. Dana akan dikelola ketika dana dari

Tabungan iB Taharoh ini sudah terkumpul dan

akan dikelola melalui produk pembiayaan.

4. Perhitungan Bagi Hasil pada Tabungan iB

Taharoh

Jika dalam mekanisme ekonomi

konvensional mengunakan instrument bunga

maka dalam mekanisme ekonomi Islam

dengan menggunakan instrument bagi hasil.

Sistem bagi hasil Tabungan iB Taharoh dengan

akad mudharabah muthlaqah Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur

menggunakan sistem revenue sharing. Sistem

revenue sharing adalah perhitungan bagi hasil

didasarkan kepada total seluruh pendapatan

yang diterima sebelum dikurangi dengan

biaya-biaya yang dikeluarkan untuk

memperoleh pendapatan tersebut. Pembagian

hasil yang diberikan oleh Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur sebagai pengelola

dana (mudharib) dilakukan dengan melalui

proses perhitungan bagi hasil. Hal ini juga

tidak lepas dengan posisi Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur sebagai pemilik

dana (shahibul maal) dalam menyalurkan

melalui produk pembiayaan.

Dalam perhitungan bagi hasil hanya

dilakukan bagi nasabah yang memiliki saldo

tabungan lebih dari Rp. 7.500,- karena bagi

hasil ini berkaitan dengan biaya administrasi

yang dipotong oleh bank kepada nasabah.

Dalam biaya administrasi tabungan ini di

potong dari bagi hasil nasabah dan bank tidak

diizinkan untuk memotong biaya administrasi

dari tabungan pokok nasabah. Penetapan

nisbah bagi hasil untuk Tabungan iB Taharoh

sebesar 35% : 65%, jadi 35% untuk nasabah

(shahibul maal) dan 65% untuk Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cibubur

(mudharib). Equivalent rate nasabah Tabungan

iB Taharoh yaitu 3,11%. Perhitungan bagi

hasil menggunakan rumus perhitungan bagi

hasil tabungan mudharabah. Rumus

menghitung bagi hasil tabungan mudharabah

adalah sebagai berikut:

Bagi Hasil = Saldo Tabungan x Nisbah

Nasabah x Keuntungan Saldo Rata-Rata

Kendala yang dihadapi dalam Implementasi

Akad Mudharabah Muthlaqah Pada Tabungan

iB Taharoh di Bank DKI Cabang Pembantu

Syariah Cibubur adalah:

1. Dalam Mekanisme Tabungan iB Taharoh

terdapat beberapa nasabah yang kurang dalam

dokumen persyaratan. Rata-rata nasabah

Tabungan iB Taharoh indentik dengan orang-

orang tua yang kadang tidak memiliki akte

kelahiran sehingga ada beberapa yang

kesulitan dalam pemenuhan dokumen

persyaratan haji ini. Dan masih ada nasabah

yang kurang dalam memenuhi syarat dokumen.

2. Tabungan iB Taharoh pelaksanaan sudah

sesuai dengan Fatwa. Namun pegawai Bank

DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur masih

belum mengetahui tentang Fatwa dan

ketentuan syariah. Mereka hanya mengikuti

peraturan pegawai sesuai dengan ketentuan

yang di berikan oleh Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur.

3. Pengumpulan dana Tabungan iB Taharoh tidak

dapat dipastikan kapan jatuh tempo dana dapat

dikelola sehingga menyulitkan Bank DKI

Syariah untuk mengumpulkan dan mengelola

dana. Dalam Tabungan iB Taharoh nasabah

menyetorkan dana tersebut tidak dalam waktu

yang bersamaan sehingga menyulitkan untuk

Bank DKI Syariah mengelola dana karena

dana baru bisa dikelola jika sudah terkumpul.

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 9: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 93

4. Beberapa nasabah sulit memahami bagi hasil

yang diberikan oleh bank kepada nasabah.

Dikarenakan nasabah Tabungan iB Taharoh ini

rata-rata adalah orang-orang tua, sehingga sulit

memahami penjelasan mengenai nisbah bagi

hasil tabungan yang di beritahu oleh

Customers Service, sehingga Customers

Service harus menjelaskannya lebih dari sekali.

Solusi untuk mengatasi kendala dalam

Implementasi Akad Mudharabah Muthlaqah

Pada Tabungan iB Taharoh di Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur adalah:

1. Memberitahu kepada nasabah untuk melihat

brosur atau website Bank DKI Syariah terlebih

dahulu untuk memastikan dokumen apa saja

yang disyaratkan. Dengan nasabah melihat

brosur atau website resmi Bank DKI Syariah

nasabah akan mengetahui terlebih dahulu

dokumen persyaratan yang harus dipersiapkan.

2. Memberikan pelatihan kepada pegawai

mengenai ketentuan dalam syariah.

Memberikan pelatihan kepada pegawai Bank

DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur

mengenai hukum dan ketentuan dalam syariah

yang berhubungan dengan perbankan syariah.

3. Bank DKI Cabang Pembantu Syariah Cububur

akan membuat kebijakan dalam

pengumpulanan dana. Untuk mempermudah

pengumpulan dan pengelolaan dana, Bank DKI

Cabang Pembantu Syariah Cububur akan

membuat kebijakan untuk pengumpulan dana

pada tanggal-tanggal tertentu. Sehingga bank

punya patokan dalam mengelola dana.

4. Customer Service memberi tahu nasabah

mengenai pembagian bagi hasil dengan bahasa

yang mudah dipahami oleh nasabah terutama

bagi orang-orang yang sudah tua.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Implementasi akad mudharabah muthlaqah

pada produkTabungan iB Taharoh di Bank

DKI Cabang Pembantu Syariah Cibubur.

Pengelolaan dana Tabungan iB Taharoh

dilakukan ketika dana telah terkumpulkan dan

dikelola melalui pembiayaan. Dan sistem bagi

hasil Tabungan iB Taharoh akad mudharabah

muthlaqah menggunakan sistem revenue

sharing dengan nisbah 35% : 65%.

2. Kendala yang di hadapi dalam implementasi

akad mudharabah muthlaqah pada produk

tabungan iB Taharoh.

a. Beberapa nasabah kurang lengkap dalam

dokumen persyaratan.

b. Pegawai Customers Service belum

mengetahui fatwa.

c. Bank sulit menetukan jatuh tempo

pengumpulan dana.

d. Beberapa nasabah sulit memahami bagi

hasil.

3. Solusi untuk mengatasi kendala dalam

implementasi akad mudharabah muthlaqah

pada produk tabungan iB Taharoh.

a. Memberitahu kepada nasabah untuk

melihat brosur atau website Bank DKI

Syariah terlebih dahulu untuk memastikan

dokumen apa saja yang disyaratkan.

b. Memberikan pelatihan kepada pegawai

Bank DKI Cabang Pembantu Syariah

Cububur mengenai ketentuan dalam

syariah.

c. Bank DKI Cabang Pembantu Syariah

Cububur akan membuat kebijakan dalam

pengumpulanan dana.

d. Memberitahu nasabah dengan

penyampaian yang mudah dipahami

Adapun saran-saran yang dapat penulis

kemukakan agar sekiranya bisa menjadi manfaat,

antara lain sebagai berikut:

1. Merekrut pegawai Bank DKI Cabang

Pembantu Syariah Cibubur yang memiliki

pengetahuan mengenai ketentuan-ketentuan

syariah agar dapat menerapkan akad secara

baik dan benar khususnya akad mudharabah

muthlaqah.

2. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat

mengenai Tabungan iB Taharoh karena masih

banyak masyarakat yang belum memahami

tabungan tersebut.

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019

Page 10: IMPLEMENTASI AKAD MUDHARABAH MUTHLAQAH PADA …

Halaman 94

3. Diharapkan Bank DKI Cabang Pembantu

Syariah Cibubur dapat mengaplikasikan solusi

yang sudah dibuat agar kendala tersebut dapat

diatasi dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Antonio, M. S. (2017). Bank Syariah Dari Teori Ke

Praktik. (27th ed.). Jakarta: Gema Insan.

DSN MUI. (2000). Fatwa Dewan Syari'ah Nasional

Nomor 02/DSN-MUI/IV/2000. Tentang

Tabungan.

Fahmi, I. (2015). Manajemen Perbankan:

Konvensional dan Syariah (1st ed.). Jakarta:

Mitra Wacana Media.

Ghazaly, A. R., Ihsan, G., & Shidiq, S. (2010). Fiqh

Muamalat. Jakarta: Kencana.

Jazuli, I. (2014). Buku Pintar Haji & Umrah.

Yogyakarta: Ar-Ruzz.

Muhammad. (2014). Manajemen Dana Bank Syariah

(1st ed.). Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Pandoyo, & Sofyan, M. (2018). Metodologi

Penelitian Keuangan dan Bisnis: Teori dan

Aplikasi Menggunakan Software Olah Data

Eviews 9. Bogor: IN-MEDIA.

Sofyan, M. (2016). Pengaruh Suku Bunga Kredit

Modal Kerja, Capital Adequacy Ratio dan

Loan to Deposit Ratio Terhadap Kredit

Modal Kerja Bank Perkreditan Rakyat.

Ekonomika, 9(2), 131-137. Retrieved from

https://www.kopertis7.go.id/jurnal_lengkap-

Ekonomika-9-2-01%2012%202016

Sofyan, M. (2019). Analysis Financial Performance

of Rural Banks in Indonesia. International

Journal of Economics, Business and

Accounting Research (IJEBAR), 3(3), 255-

262. doi:10.29040/ijebar.v3i03.588

Undang-Undang Negara Republik Indonesia. (1998).

No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan.

Undang-Undang Negara Republik Indonesia. (2008).

Nomor 21 Tahun 2008 Tentang Perbankan

Syariah.

Widiyono, & Pakkanna, M. (2013). Pengantar Bisnis

Respon Terhadap Dinamika Global (2nd ed.).

Jakarta: Mitra Wacana Media.

Winarno, B. (2012). Kebijakan Publik Teori, Proses,

dan Studi Kasus. Yogyakarta: CAPS.

Jurnal Ekbank Volume 2 Nomor 2 Desember 2019