Iman Kristen Dan Tantangan Zaman
description
Transcript of Iman Kristen Dan Tantangan Zaman
![Page 1: Iman Kristen Dan Tantangan Zaman](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022071712/563dbb8e550346aa9aae3a1f/html5/thumbnails/1.jpg)
IMAN KRISTEN DAN TANTANGAN ZAMAN (kuliah ke-15)
I. SEKULARISME
adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari agama atau
kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan
kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak
menganakemaskan sebuah agama tertentu.
Jika dilihat dari definisinya, sebagai negara Pancasila kita tentu dapat melihat sekularisme secara positif. Karena
hukum yang berlaku di negara kita bukanlah hukum agama (salah satu agama saja yang biasanya mayoritas).
Atas nama penghargaan terhadap kemajemukan. Tentu saja hal ini harus diperjuangkan.
Pendukung sekularisme menyatakan bahwa meningkatnya pengaruh sekularisme dan menurunnya pengaruh
agama di dalam negara tersekularisasi adalah hasil yang tak terelakkan dari Pencerahan yang karenanya orang-
orang mulai beralih kepada ilmu pengetahuan dan rasionalisme dan menjauh dari agama dan takhayul.
Penentang sekularisme melihat pandangan di atas sebagai arogan, mereka membantah bahwa pemerintaan
sekuler menciptakan lebih banyak masalah dari pada menyelesaikannya, dan bahwa pemerintahan dengan etos
keagamaan adalah lebih baik. Penentang dari golongan Kristiani juga menunjukkan bahwa negara Kristen dapat
memberi lebih banyak kebebasan beragama daripada yang sekuler. Seperti contohnya, mereka menukil
Norwegia, Islandia, Finlandia, dan Denmark, yang kesemuanya mempunyai hubungan konstitusional antara
gereja dengan negara namun mereka juga dikenal lebih progresif dan liberal dibandingkan negara tanpa
hubungan seperti itu. Seperti contohnya, Islandia adalah termasuk dari negara-negara pertama yang melegal
kan aborsi, dan pemerintahan Finlandia menyediakan dana untuk pembangunan masjid.
Namun pendukung dari sekularisme juga menunjukkan bahwa negara-negara Skandinavia terlepas dari
hubungan pemerintahannya dengan agama, secara sosial adalah termasuk negara yang palng sekuler di dunia,
ditunjukkan dengan rendahnya persentase mereka yang menjunjung kepercayaan beragama.
Komentator modern mengkritik sekularisme dengan mengacaukannya sebagai sebuah ideologi antiagama, ateis,
atau bahkan satanis.
UNSUR-UNSUR SEKULARISME
1.RASIONALISME
Rasionalisme atau gerakan rasionalis adalah doktrin filsafat yang menyatakan bahwa kebenaran haruslah
ditentukan melalui pembuktian, logika, dan analisis yang berdasarkan fakta, daripada melalui iman, dogma, atau
ajaran agama. Rasionalisme mempunyai kemiripan dari segi ideologi dan tujuan dengan humanisme dan
atheisme, dalam hal bahwa mereka bertujuan untuk menyediakan sebuah wahana bagi diskursus sosial dan
filsafat di luar kepercayaan keagamaan atau takhayul. Meskipun begitu, ada perbedaan dengan kedua bentuk
tersebut:
![Page 2: Iman Kristen Dan Tantangan Zaman](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022071712/563dbb8e550346aa9aae3a1f/html5/thumbnails/2.jpg)
Humanisme dipusatkan pada masyarakat manusia dan keberhasilannya. Rasionalisme tidak mengklaim
bahwa manusia lebih penting daripada hewan atau elemen alamiah lainnya. Ada rasionalis-rasionalis
yang dengan tegas menentang filosofi humanisme yang antroposentrik.
Atheisme adalah suatu keadaan tanpa kepercayaan akan adanya Tuhan atau dewa-dewa; rasionalisme
tidak menyatakan pernyataan apapun mengenai adanya dewa-dewi meski ia menolak kepercayaan
apapun yang hanya berdasarkan iman. Meski ada pengaruh atheisme yang kuat dalam rasionalisme
modern, tidak seluruh rasionalis adalah atheis.
II. HUMANISME
Humanisme adalah istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang memfokuskan dirinya ke jalan
keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah
menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia,
berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisonal yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis
tertentu.
Humanisme modern dibagi kepada dua aliran. Humanisme keagamaan/religi berakar dari tradisi Renaisans-
Pencerahan dan diikuti banyak seniman, umat Kristen garis tengah, dan para cendekiawan dalam kesenian
bebas. Pandangan mereka biasanya terfokus pada martabat dan kebudiluhuran dari keberhasilan serta
kemungkinan yang dihasilkan umat manusia.
Humanisme sekular mencerminkan bangkitnya globalisme, teknologi, dan jatuhnya kekuasaan agama.
Humanisme sekular juga percaya pada martabat dan nilai seseorang dan kemampuan untuk memperoleh
kesadaran diri melalui logika. Orang-orang yang masuk dalam kategori ini menganggap bahwa mereka
merupakan jawaban atas perlunya sebuah filsafat umum yang tidak dibatasi perbedaan kebudayaan yang
diakibatkan adat-istiadat dan agama setempat.
III. HEDONISME
Hedonisme adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa orang akan menjadi bahagia dengan mencari
kebahagiaan sebanyak mungkin dan sedapat mungkin menghindari perasaan-perasaan yang menyakitkan. [1]
Hedonisme merupakan ajaran atau pandangan bahwa kesenangan atau kenikmatan merupakan tujuan hidup
dan tindakan manusia.
Hedonisme muncul pada awal sejarah filsafat sekitar tahun 433 SM. [4] Hedonisme ingin menjawab pertanyaan
filsafat "apa yang menjadi hal terbaik bagi manusia?" [4] Hal ini diawali dengan Sokrates yang menanyakan
tentang apa yang sebenarnya menjadi tujuan akhir manusia. [4] Lalu Aristippos dari Kyrene (433-355 SM)
menjawab bahwa yang menjadi hal terbaik bagi manusia adalah kesenangan. [4] Aristippos memaparkan bahwa
manusia sejak masa kecilnya selalu mencari kesenangan dan bila tidak mencapainya, manusia itu akan mencari
sesuatu yang lain lagi. Pandangan tentang 'kesenangan' (hedonisme) ini kemudian dilanjutkan seorang filsuf
![Page 3: Iman Kristen Dan Tantangan Zaman](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022071712/563dbb8e550346aa9aae3a1f/html5/thumbnails/3.jpg)
Yunani lain bernama Epikuros (341-270 SM).[4] Menurutnya, tindakan manusia yang mencari kesenangan adalah
kodrat alamiah. [4] Meskipun demikian, hedonisme Epikurean lebih luas karena tidak hanya mencakup
kesenangan badani saja --seperti Kaum Aristippos--, melainkan kesenangan rohani juga, seperti terbebasnya
jiwa dari keresahan. [4]
IV. IPTEK (ILMU PENGETAHUAN DAN TEKHNOLOGI)
IPTEK ialah sebuah sumber informasi yang dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan seseorang
dibidang teknologi. Dengan kata lain, IPTEK merupakan segala sesuatu yang berhubungan dengan teknologi,
baik itu penemuan terbaru tentang teknologi ataupun perkembangan dibidang teknologi. IPTEK saat ini telah
berkembangan sangat pesat, hal itu terlihat dari banyaknya bermunculan teknologi
teknologi canggih yang dapat membantu kehidupan manusia. Namun, semakin berkembangannya IPTEK itu
sendiri, malah menimbulkan efek negatif kepada manusia. Adapun dampak negatif IPTEK antara lain
- IPTEK bisa merusak moral, dimana Internet menjadi media IPTEK yang dapat mempengaruhi moral
seseorang. Misalnya, konten porno, kekerasan, game online, dan lain-lainnya.
- IPTEK membuat orang semakin malas, IPTEK mempunyai tujuan mempermudah/memanjakan manusia. Jadi
manusia kini semakin malas karena sudah ada teknologi yang dapat menggantikan dirinya bekerja.
- IPTEK menimbulkan polusi. Perkembangan IPTEK memang semakin maju dan banyak dimanfaatkan. Namun
disamping itu banyak sekali polusi pencemaran yang dihasilkan dari perkembangan IPTEK tersebut.
- IPTEK menimbulkan perpecahan dan peperangan. Perkembangan IPTEK di dunia pertahanan dan keamanan
telah menciptakan mesin pembunuh yang sangat mematikan.
Selain sisi negatif, IPTEK juga mempunyai sisi positif, diantaranya adalah sebagai berikut.
- IPTEK mampu meringankan masalah yang dihadapi manusia.
- IPTEK mengurangi pemakaian bahan – bahan alami yang semakin langka.
- IPTEK membuat segala sesuatunya menjadi lebih cepat
- IPTEK membawa manusia kearah lebih modern.
SIKAP IMAN KRISTEN
Tidak dapat dipungkiri bahwa kekristenan harus membuka mata terhadap perkembangan zaman yang dikuasai
oleh berbagai paham-paham sekularisme juga perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
1. Iman Kristen setuju jika sekularisme itu bertujuan untuk memperjuangkan kebebasan beragama sebagai hak
manusia yang paling asasi, negara justru harus melindungi warganya dalam menjalankan kebebasan
![Page 4: Iman Kristen Dan Tantangan Zaman](https://reader035.fdocuments.net/reader035/viewer/2022071712/563dbb8e550346aa9aae3a1f/html5/thumbnails/4.jpg)
beragamanya. Ini berarti berlaku ketika kita menjadi minoritas maupun mayoritas. Fokusnya adalah
memperjuangkan kebebasan beragama bagi semua manusia. Sebaliknya iman Kristen menolak sekularisme
yang sampai kepada ateisme.
2. Iman Kristen tidak anti dengan rasionalisme. Sebab rasio sendiri adalah anugerah Allah. Iman sebenarnya
tidak selalu bertentangan dengan rasio. Yang ditolak oleh iman Kristen hanyalah ketika dengan rasionya
sendiri, manusia merasa tidak butuh Allah (mengarah pada ateisme)
3. Sepanjang humanisme merupakan sebuah pergerakan yang semakin memanusiakan sesama: laki-laki dan
perempuan itu sederajat; anak itu tidak hanya laki-laki; manusia dihargai bukan karena etnisnya. Kita sangat
setuju, karena kedatangan Yesus pun sesungguhnya kerap digambarkan meruntuhkan sekat-sekat dalam
kehidupan manusia. Humanisme yang kita tolak adalah ketika berkembang menjadi sebuah anthroposentris,
atau manusia sebagai pusat dan mengabaikan alam, binatang, tumbuhan sebagai makhluk hidup yang lain.
Eksplorasi alam jelas berdampak kepada rusaknya alam, sadisme terhadap binatang, memusnahkan jenis
binatang atau tumbuhan tertentu akan merusak ekosistem dan ini bertentang dengan perintah Tuhan untuk
berkuasa terhadap bumi dalam arti mengelolanya.
4. Iman Kristen tidak anti terhadap kesenangan dan mengidealkan perilaku askese. Yang salah adalah
manakala kesenangan maupun askese tadi menjadi tujuan utama kehidupan. Hidup kristen adalah hidup
yang seimbang antara kesenangan dan penyangkalan diri. Ex: Kita makan untuk hidup bukan hidup untuk
makan. Tujuan hidup bukan kesenangan atau menyenangkan diri sendiri saja. Kesenangan atau
menyenangkan diri sendiri hanyalah sebuah cara untuk hidup yang lebih seimbang, demikian juga perilaku
asekse, tidak makan, tidak minum, menyendiri (retreat) hanyalah sebuah kegiatan untuk membuat hidup ini
seimbang. Baik kesenangan maupun askese membawa manusia dalam hidup nyata yang terdiri dari
keduanya.Kesenangan maupun askese seharusnya juga membawa manusia semakin menyadari kehadiran
Tuhan.
5. Iman Kristen tidak anti terhadap ilmu pengetahuan dan tekhnologi, bahkan tidak hendak mempertentangkan
pemahaman di dalam iman dan iptek. Semuanya punya porsi sendiri-sendiri dan punya tujuan sendiri-
sendiri. Iptek hanya kita tolak manakala membuat manusia merasa tidak butuh Tuhan.